respon umat islam terha.dap misi iffiisten di indonesia...

84
RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA (1945 s/d 1990) Oleh IDA HUMAIDA 1952211806 Jurusan Sejarah l(ebudayaan Islam Fakultas Ad ab IAIN Syarif Hidaya1tullah Jakarta 1421HI2000 M

Upload: vodan

Post on 30-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN

DI INDONESIA (1945 s/d 1990)

Oleh

IDA HUMAIDA 1952211806

Jurusan Sejarah l(ebudayaan Islam Fakultas Ad ab IAIN Syarif Hidaya1tullah

Jakarta 1421HI2000 M

Page 2: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

H.ESPON lJMAT ISLAM TJI:RI-IA.l)AP MISI l(RIS1'EN

l)I INDONESIA (1945 s/d 1990)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab Untuk Memenuhi Syarat-Syarat

Gelar Saijana Agama

l)embimbing I

Oleh

IDAHUMAIDA 1952211806

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

Drs. Jajat Burhanuddin, MA. NIP. 150268781

Jurusan Sejarah I(ebudayaan Isfatm Fakultas A dab IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Page 3: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

PENGESAHAN PANITIA U.J!AN

Skripsi yang be1:judul: "RESPON UMAT [SLAM TERl-IADAP MIS!

KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas ADAB. IAIN Syarif I-lidayatullah .Jakarta pada tanggal

5 Februari 2001. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh geiar Sarjana Program strata 1 (S 1) pad a .lurusan Sejarah Peradaban

Islam (SPI).

Jakarta. 5 Februari 200 I

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota.

A· = ~ =- =::::> -----Dr. H. Faturrahman Rauf NIP: 150 103 889

~~ NIP: 150 122 620

Anggota

Sekretaris Merangkap Anggota.

Ors. Parlindungan Siregar. MAg NIP : 150 268 588

Ors. 1-1. Budi Sulistiono. M. Hum NIP : 150 236 276

Ors. Jajal Burhanuddin. MA NIP: 150 268 781

Page 4: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

KATA PENGANTAR

His mi I la h irro h man i rrnhi m

!Jcngan na111a ;\llah yang 111aha pengasih lagi tnaha pcnyayang. Segala puji

dan syukur pcnulis panjatkan kehadirat Aliah SWT, yang tclah 1ncli111pahkan taulik

dan hiclayah-Nya kepada kita sen1ua, sehingga 111asih n1engikuti perken1bangan i!n1u

sarnpai sdrnrang, bahkan atas izin serta petunjuk-Nya hingga penulis clapat 111enyusun

Skripsi ini. Shalawat clan salarn penulis sarnpaikan kepacla Nabi fVluha111111acl SAW.

yang telah rnernbawa urnatnya clari bentuk kehiclupan kegelapan yang penuh clengan

kehinaan clan kesengsaraan kepacla suatu bentuk kehiclupan Nur yang penuh clengan

keclamaian clan keselarnatan cli clunia maupun cli akhirat.

Dengan rnengucapkan puji syukur kehaclirat Allah SWT, akhirnya sa111pa1

kepacla penulis untuk menulis clan menyelesaikan Skripsi ini, yang rasannya tidak

rnungkin penulis selesaikan mengingat lemahnya pengetahuan penulis, namun berkai

Karunia clan Rahrnat-Nya juga, tulisan ini akhirnya clapat selesai, walaupun dala111

bentuk yang masih jauh dari sernpurna.

Skripsi ini pcnulis pcrscmbahkan untuk keclua orang tua tercinta, U111i clan

Buya yang telah mendiclik clan membesarkan penulis, serta kesabaran rnereka yang

Juar biasa tetap rnemberikan sernangat penulis untuk menyeiesaikan tugas akhir

skripsi ini. Kakak dan adik tercinta atas clukungan rnorilnya selama ini.

Penulis sangat n1enyadari bahvva tanpa bantuan clan dorongan dari berbagai

pihak tentunya Skripsi ini ticlak akan terselesaikan, olch karena itu pcnulis 1ngrn

Page 5: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

n1enyan1paikan ucapan teri111a k.asih yang seclalan1-dalan1nya ke berbagai pihak.

antara lain:

1. Bapak Ors. Faturrrahrnan Rauf, selaku Dekan Fakulws J\clab.

2. Bapak Ors. H. Abdul Chair. MA., selaku Ketua .lc1rusan Sejarah clan

Kebudayaan Islam.

3. Bapak Ors. l'arlindungan Siregar, MAg, selaku Sekrelaris .lurusan Sejarah

dan Kebuclayaan Islam.

4. Bapak Ors. H. Baclri Yatirn, MA, selaku Pernbimbing I, yang Lelah dengan

ikhlas rnernberikan saran clan petunjuk clalarn tehnis penulisan Skripsi ini

dan tidak segan-segan n1engkritik clan n1engoreksi serta n1en1herikan

gagasan-gagasan clalan1 penulisan Skripsi ini hingga selesai.

5. Ors. .lajat Burhanuddin, MA., selaku pernbimbing II, yang telah

memberikan saran clan petunjuknya clalarn menyelesaikan Skripsi ini.

6. Para Oosen Fakultas Aclab yang telah rnembimbing penulis selama rnusa

perkuliahan.

7. Untuk seseorang yang telah memberikan kontribusinya yang signilikun

akan tuntasnya skripsi ini, Robi Nurhacli SIP. Belahan jiwa yang leluh

rnengisi ruang kosong di hati. Terima kasih untuk ticlak bosan-bosanny«1

dalam memberikan rnotivasi untuk segera menyele:mikan lugas <1khi1

skripsi ini.

..

Page 6: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

X. LJntuk sahabat lc.:rcinlu, Zakiyah l)arajal, yang lclah 1kut nit:1nbL·r1k~111

sen1angatnya yang luar biasa serta dorongan n1ori! unluk inenyclesaikun

skripsi ini

9. Rekan-rekan F ASK! angkatan '95 clan ·96 yang tel ah 111e111berika11

dukungan juga suportnya, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu

na111anya. namun telah ikut rnernbantu penulis dala111 meyelesaikan

Skripssi ini.

Akhirnya, penulis menyaclari akan segala kekurangan-kekurangan yang ad"

dala111 menyelesaikan skripsi 1111, dengan segala kerendahan lrnti, penulis

mengharapkan kritik clan saran. kepacla-Mu jualah penulis 111encurahka11 segalanya.

scn1oga an1al clan niat yang baik n1endapat pahala clan balasan yang berlipat gHnda .

. -\min.

Jakarta. 12 .luni 2000

Penulis

Page 7: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

DAFTARISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................... .

DAFTAR ISI ...... ... ...... ... ......... ...... ... ...... ... ... ......... ............... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Pemilihan Pokok Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masai ah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 8

C. Metode Pembahasan. .. ... ... . .. . .. ... ... ... ... ... .. . .. . .. . ... ... 10

D. Sistematika Penyusunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . .. 11

BAB II MISIONARI DI INDONESIA

A. Misi dan Perkembangannya Sampai Dengan Masa Kolonia! 13

B. Misi pad a Kemerdekaan Sampai Akhir Orde Lama. . . . . . . . . . . 24

C. Misi Pada Masa Orde Baru . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 29

Page 8: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

BAS HI RES PON UMA T ISLAM TERHADAP M!SiONARJ

A Respon Ekstreme ... 42

B. Respon Moderat ................................................. . 48

BAB IV RESPON ORGANISASI MASSA ISLAM TERHADAP PENETRASI

MISI KRISTEN

A. Muhammadiyah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55

B. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72

B. Saran-saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... ... . .. ..... 74

DAFT AR PUST AKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . .. . .. . .. .. . 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................... .............................. 80

Page 9: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pemilihan Pokok Masalah

Berbicara mengenai persoalan agama di Indonesia menjacli suatu hal yang

riskan, terlebih hal itu kemuclian clianggap sebagai permasalahan yang berhubungan

dengan SARA (Suku, Agama Ras, clan Antar Golongan). Ironisnya, untuk meredam

ha! itu, pemerintah selalu berlindung di balik konsep toleransi.

Di kalangan umat Islam santer dibicarakan tentang meningkatnya kegiatan

kaum Kristen di berbagai biclang. Hal itu dapat dilihat pada laporan para utusan dari

berbagai daerah di forum kongres ormas-om1as Islam atau lembaga dakwah,

munculnya keluhan umat Isli,Ull dalam setiap surat kabar clan majalah dipenuhi oleh

saratnya informasi tentang meningkatnya kegiatan misionari dalam berbagai bcntuk

clan manifestasinya.

Menjelang pertengahan Abad ke-19, hampir scluruh Dunia Muslim telahjatuh

di kaki kekuasaan-kekuasaan kolonial. Dunia Islam telah dijaclikan seperti parcel oleh

pemerintah Kolonia! Eropa, sepanjang sejarah kolonialnya Eropa diilhami oleh

semangat misi yang sama yang telah mengilhami misionari Kristen. Dengan begitu,

kcgiatan misionari sebenamya memiliki sejarah panjang ke1jasama clengan

kolonialis111c, yang 111asing-111asing tclah tcrkail sccara simbiolik.

Page 10: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

2

Apa yang te1jadi dalam kaitan era! antara kegiatan misionari dengan kekuatan

kolonial ini, menjadi sebab hampir semua Muslim yang terjajah menjadi curiga

terhadap segala kegiatan misionari, tak peduli dengan motif tulusnya. Seorang

Nasrani Eropa, Samuel Zwemmer,berkata: "Tujuan utama dari kerja misionari

Kristen bukanlah untuk membawa orang-orang Islam menjadi Kristen, tetapi untuk

mencabut mereka keluar dari Islam". 1

Kecurigaan kalangan Muslim itu semakin mendalam ketika mereka

menyaksikan layanan kemanusiaan yang menonjol dalam kegiatan misionari, seperti

bantuan pendidikan, kesehatan/keuangan untuk memasyarakatkan ajaran Kristen. Hal

ini mereka pandang sebagai suatu ha! yang san1a yaitu upaya Kristenisasi.

Ketika Indonesia Merdeka, apa yang dilakukan misionari Kolonia!, terwarisi

dengan baik oleh misionari pribumi mereka menemskan apa yang menjadi cita-cita

awal Gerejani Kristen, membuat ummat Islam keluar dari Islam atau paling tidak

Atheis. Ada sebuah peristiwa yang selalu menjadi mjukan para penulis ketika ingin

menulis tentang hubungan Islam-Kristen di Indonesia, yaitu, mengenai wakil-wakil

kaum Nasrani di Indonesia bagian timur yang tidak setuju terhadap pencantuman

tujuh kata ("... dengan kewajiban melaksanakan Syariat Islam bagi pemeluknya")

dalam Mukaddimah UUD 1945 hasil pemufakatan sembilan tokoh Nasional.

1 Dr. Alwi Shihab, Islam lnklusif, Memfiu sikap terbuka dalam beragama, (Bandung, Mizan, 1997, cet ke-1) hal 9

Page 11: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

3

Sejak saat itu, sungguhpun pada akhirnya tujuh kata itu, dihapuskan mereka

tetap menempuh cara lain sebagai bentuk kekecewaan terhadap ticlak dicantumkannya

"tujuh kata" dalam pembukaan UUD 1945. Dibidang Legislatif misalnya, mereka

berusaha keras untuk menggagalkan setiap usaha pengesahan undang-undang yang

diinginkan mnat Islam untuk dapat lebih mentaati ajaran-ajaran ag;ama mereka.2

Sebut saja misalnya, UU mengenai perkawinan, penclidikan, dan peradilan

agama, diwaktu pengambilan suara mengenai RUU perkawinan, fraksi katholik dan

Protestan Walk out, meninggalkan sidang secara demonstratif. Pada kasus RUU

peradilan agama misalnya, pemimpin-pemimpin mereka terns aktif dengan lisan

maupun tulisan dalam media yang mereka miliki. Seorang pendeta Katholik, Peter

Jesuit, Rektor Kolese Canisius di Jakarta, secara terang-terangan, mengingatkan lagi

kepada umat Islam : "Tidak ada toleransi untuk Piagam Jakarta."' Hal itu, artinya

mereka tidak akan membiarkan kemungkinan terbukanya umat Islam untuk mengatur

kehidupan beragama di Indonesia.

Sejarah panjang kegiatan misionari di Indonesia, berawal dari kedatangan

bangsa Portugis seiring dengan perjalanan Columbus. Bangsa Portugis yang

menemukan rute ke Asia lewat Afrika Selatan menandai era baru kegiatan misionari

2 Usaha seperti ini bukan saja dilakukan oleh kalangan Kristen saja, tetapi juga dari kalangna Nasionalis Muslim sekuler, bahkan golongan terakhir inilah yang paling menentukan, lihat Dr. Alwi Shihab, tvfembendung arus

3 Majalah Media Dakwah, Syawal 1420/Januari 2000, ha! 6

Page 12: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

4

di kepulauan Inclonesia.4 Pacla tahun 1511, Portugis berhasil menclaratkan kapalnya di

Malaka, clan pada akhir tahun yang sama berhasil mencapai Maluku. Kemuclian

agama Kristen memasuki daerah tersebut, mengikuti jalur perjalanan Portugis, Salib

ditanamkan climanapun kapal Po!1l1gis. Salib clitanamkan climan.apun kapal Portu§;is

mendarat.

Dengan bangkitnya kekuatan Belanda, kegiatan misionari beralih ke VOC clan

mulailah berkembang Kristen Protestan di wilayah ini. Mereka mengambil alih Pastor

clan jemaah Kristen di bawah pengarnh mereka. Sehingga secara umum mereka

benar-benar berhasil clalam usaha untuk menyebarkan ajaran Kristen di Indonesia.5

Menurut Alwi Shihab,. pada umumnya Islam memandang Kristen sebagai

Ahlul Kitab yang harus dihormati tetapi sepanjang perjalanan sejarah, hubungan yang

telah menjadi sumber kebaikan bagi keduanya ini telah menjadi sumber berbagai

kesalahfahaman, keticlakpercayaan clan konflik.6 Pandangan Alwi di atas senada

clengan Th. Sumartana, St. Sunardi clan Farid Warjidi, yang mengatakan:

" Salah satu sebab pertentangan antara kedua agama besar ini (Islam­Kristen) menyangkut hal penyebaran agama ( dakwah, zending, misi). Agama pada masa itu menampilkan dirinya sebagai potensi disintegratif yang cukup

·• Qanrnrucldin Hidayat, (Ed.) Passing Over, Melin/asi Batas Agama, (Jakarta: Gramedia clan Paramadina, 1998) cet ke-1ha!203

5 Bahkan menurut Almanak Pemerintah untuk Hindia Belanda hanya ada l 7 Pendeta, 27 Misionari clan satu pastur tapi jumlah ini meningkat pada tahun l 900, menjadi be11urut-turut 27,33,49, lihat Dr. Alwi Shihab, Islam lnklusif hal l l

6 Th. Sumartana, "Pengantar; menuju Dialog antar Iman, dalam Dialog Kritik Jan Jdentitas Agama, Yogyakm1a: dian/lnterfidei, tahun I, ha! X

Page 13: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

5

menonjol clisamping biclang-biclang lainnya, seperti ideologi, politik clan kesukuan".7

Sementara itu, clalam cloktrin ajaran Kristen clikenal aclanya perintah untuk

melakukan penginjilan (Evengelisasi), yaitu, ketika Kristus berpesan kepacla

muriclnya untuk "pergi clan mengajak muricl-muricl clari semua bangsa".8 Selain itu

cloktrin penginjilan juga clisanclarkan pacla kitab-kitab Kristus yang populer clalam

Matius 12 : 30 "Siapa ticlak bersama Aku, Ia melawan Aku clan Siapa ticlak

mengumpulkan bersama Aku, la menceraiberaikan .. " 9

Kcgialan misi dan kristcnisasi di lncloncsia, tampak mcningkat sctclah

meletusnya pemberontakan G 30 S I PK.I. Keluarga orang-orang komunis yang

ditangkap clan umat Islam yang miskin aclalah sasaran utama mereka. Berpuluh-puluh

ribu orang terpaksa masuk Kristen berkat bujukan-bujukan clan dana-dana dari misi

tersebut. 10

Pada tahun 1967, misi tersebut mulai menunjukkan cara-cara yang sangat

menyinggung perasaan umat Islam, yaitu mendirikan gereja-gereja dan sekolah-

sekolah Kristen di lingkungan kaum Muslimin. Lembaga-lembaga pendidikan dan

keagamaan tersebut tumbuh "bagaikan jamur di musim hujan", di seluruh pelosok

7 Ibid, ha! 92

8 Matius 28: I 9, ha! 19

9 Alkitab Matius 28: I 9, Perjanjian baru (Jakarta: Lembaga Alkitab indonesia, 1997) Cet. Ke 157hal 19

'° M. Natsir, "Islam dan Kristen di Indonesia" (Bandung, Pelajar dan Bulan sabit, 1969) cet ke-1 ha! 207

Page 14: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

6

Indonesia." Aclalah naif apabila clikatakan bahwa kegiatan misionari ini ticlak

membutuhkan modal dan para ahli, baik di bidang agama maupun di biclang teknik

riset. Dana dari luar negeri tentu saja menjadi faktor pendukung yang signifikan,

dalam Harian Sinar Harapan (25 Mei 1973) misalnya, disebutkan bahwa dari

·'international Christian Aid" saja sudah tersedia dana $ 150.000,- clan dari World

Council of Churches sebesar $ 200.000,- serta belum lagi pada tahun-tahun sebelum

clan sesuclahnya. 12

Keaclaan yang demikian telah menimbulkan respon clan reaksi keras dari umat

Islam, hal ini bisa clilihat clari berbagai peristiwa yaitu : perusakan gereja-gereja di

Meulaboh, Aceh (Juni i 967), Makasar, Ujung Panclang (Oktober 1967) clan sekolah

Kristen di Slipi, Jakarta. 13

Kejaclian-kejadian tersebut terjacli karena pendapat clan tuntutan-tuntutan clari

kaum muslimin kepacla pihak-pihak yang bersangkutan juga pemerintah tidak

menclapat sambutan yang positif, antara lain yaitu tentang pendirian gereja clan

sekolah-sekolah Kristen yang dibangun tanpa meminta izin kepada pemerintah

setempat.

Dalam tahun 1967, dalam suatu permusyawaratan antar agama yang sengaja

cliadakan oleh pemerintah di kantor Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Presiden

11 Ibid

12 Sinar Harapan 25 Mei 1973

13 M. Natsir, Op.cit., ha! 172

Page 15: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

7

Soeharto pernah menyampaikan suatu Appeal agar hendaknya umat beragama lebih

memusatkan perhatiannya dalam mempertinggi mutu agama golongan masing-masing

clan menjaga agar jangan ada satu golongan agama yang merasakan dirinya sebagai

sasaran propaganda dari agama yang iain."

Dari pihak Islam diusulkanlah suatu "modus vivendi" suatu rumusan Piagam

antar agama yang sesuai dengan Appeal Presiden Soeharto tersebut. Namun pihak

Kristen baik Protestan maupun Khatolik menolaknya mentah-mentah."

Dengan demikian persoalan misionari di Indonesia adalah sebuah persoalan

yang menarik untuk diangkat karena kompleksitasnya sehingga sedikit ilmuan yang

berusaha untuk menulis tentang ha! ini.

Berangkat dari pemikiran tersebut, Penulis mengajukan sebuah judul Skripsi :

"Respon Muslim Terhadap Penetrasi Misi Kristen Di Indonesia 1945-1990"

Berkenaan dengan itu, dapat penulis tegaskan beberapa alasan memilih pokok

masalah tersebut:

Pertama, masih sangat sedikit tulisan yang berkenaan dengan "Aktivitas

Misionari Kristen'', mungkin ha! ini disebabkan oleh 2 dua hal. pertama adalah

ketidaksediaan untuk membahas permasalahan yang dapat memunculkan

pertentangan tersembunyi antara umat Islam clan Kristen di Indonesia ke permukaan.

" Lukman Hakim (Ed), "lntoleransi Kaum Nasrani Terhadap Umat Islam" Dalam Fakta dan Data; Usaha-usaha Kristenisasi di Indonesia, (Jakarta: Media Dakwah, 1983), hal 20

15 M. Natsir, Mencari Modus Vivendi di Antara Umat Beraga1na di Indonesia, (Jakarta: Media Dakwah, i 983), hal. 20

Page 16: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

3

Alasan kedua adalah kehati-hatian yang berlebihan, berusaha untuk tidak mengusik

kepekaan pemerintah terhadap permasalahan yang berhubungan dengan SARA (Suku,

Agama, Ras & Antar Golongan). Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan misionari ini, sebagai sumbangsih pemikiran clan upaya memecah

kebekuan menulis tentang kegiatan misionari.

Kedua, tulisan ini tidak berusaha untuk mendiskreditkan umat Kristen sebagai

Kelompok Minoritas di Indonesia, namun lebih merupakan pengungkapan fakta

sej arah terhadap ad an ya aktivitas misionari.

Ketiga, Sesuai dengan tema, Penulis ingin mengungkap lebih jauh mengenai

bentuk respon yang diberikan umat Islam terhadap adanya kegiatan misi, dan

mengungkap lebih jauh keterlibatan organisasi massa Islam ( dalam ha! ini

Muhammacliyah dan DDII), sebagai bentuk clari lembaga formal umat Islam clalam

merespon aclanya misi.

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Kajian clalam Skripsi ini sesungguhnya memerlukan uraian yang panjang clan

luas, sehubungan clengan sumber-sumber kajian sejarah masa lain clan problem

kontemporer yang mesti climunculkan. Namun begitu, Penulis bernpaya untuk

membatasi pembahasan pacla: respon muslim clalam ha! ini cliwakili Ormas Islam

Muhammacliyah clan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia terhadap misionari di

Indonesia. Dipilihnya dua Organisasi ini, bukan berarti menafikan peran organisasi

lain clalam merespons aclanya kegiatan misi, namun, penulis melihat berclasarkan

Page 17: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

9

fakta dan data yang ada. Kedua Organisasi inilah yang secara nyata, melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai reaksi terhadap adanya kegiatan misi dan meresponnya baik

dalam bentuk pengiriman-pengiriman Da'i ke berbagai pelosok daerah untuk

mengimbangi banyaknya pastur yang disebar lembaga Gereja, seperti yang dilakukan

Muhammadiyah, maupun dengan jalan memunculkan fakta adanya misi ke dalam

media jurnalistik dalam ha! ini, DDII, mengeluarkan sebuah majalah fakta dan data

yang isinya mengenai beberapa kegiatan yang dilakukan kaum Nasrani dalam usaha

misionarinya di Indonesia.

Selain itu, pada kajian tentang misi (dalam Bab II), Penulis membatasi hanya '

pada masa kolonial (Misi Kristen awal yang dimotori Portugis dan misi Kristen

Protestan di bawah Kolonia! Belanda). Sementara pada zmnan Jepang tidak

disinggung, karena memang hubungan Islam dan Kristen ketika itu yang sebelumnya

meruncing mereda untuk sementara. Tidak ada lagi kegiatan misi yang dilakuakan

misionari pribumi.

Mengenai istilah Zending, yang penulis cantumkan dalam pembahasan

mengenai Misionari pada masa Kolonia!, pada dasamya istilah ini, sama dengan

"rnisi" namun, zending berasal dari bahasa Belanda yang berarti pengutusan Injil,

Tuhan Yesus Kristus keseluruh dunia, istilah zending hanya digunakan oleh misionari

Protestan ketika zaman Belanda. Sementara misi, berasal dari bahasa lnggris mission

yang berarti mengabarkan atau menyampaikan istilah ini dipakai oleh Portugis sesuai

Page 18: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

10

dcngan latar bclakang bahasanya. Untuk pernbahasan sdanjutnya pcnulis ilanya akan

n1cnggunakan istilah n1isi.

C. Metode Pembahasan

Dalam upaya untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, Penulis

menggunakan pendekatan analisis historis mengenai respon Muslim terhadap

misionari di Indonesia sesuai dengan tiga tahapan metode pembahasan sebagai

berikut: pertama, heuristik atau penelurusan data. Ada dua data yang penulis jadikan

rujukan, pertama data primer seperti Peraturan Pemerintah (PP) tentang pedoman

penyiaran agama atau menelusuri langsung data statistik penduduk menurut propinsi

dan agama dengan bersumber dari Pusat Statistik Indonesia atau penelurusan data

otentik mengenai fakta dan data adanya kegiatan Kristenisasi di berbagai daerah.

Kedua, data sekunder. Penulis· banyak mengambil sumber dari buku-buku, jurnal,

surat kabar, dan tulisan-tulisan yang membahas penetrasi misi Kristen di Indonesia.

Kedua Analisa, penulis mencoba melakukan kritik terhadap data yang ada dengan

mencoba membandingkan satu informasi dengan informasi lainnya, sehingga didapat

data yang penulis anggap paling akurat untuk dijaclikan rujukan dalam skripsi ini.

Ketiga Historiograji, teknik dan penulisan skripsi ini mengacu pada pecloman

penulisan skripsi, tesis dan clisertasi yang disusun oleh Tim IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Page 19: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

11

Guna mendukung pembatasan masalah tersebut, penulis merumuskan

pembahasan dengan menganalisa munculnya respon dan reaksi umat Islam terhadap

kegiatan misi, dari sini banyak pertanyaan yang bisa dimunculkan, bagaimana awal

kegiatan para misionari Kristen di Indonesia? Bagaimana kebijakan Pemerintah

ketika itu terhadap adanya kegiatan misi, dimana Pemerintah (Kolonia! Belanda)

rnengatakan Netral agama? Adakah pengaruh kebijakan Pernerintah orde lama

rnaupun orde barn, terhadap konflik yang berkepanjangan antara Islam-Kristen?

Bagaimanakah bentuk respon umat Islan1 terhadap rnaraknya kegiatan misi di

Indonesia?.

Sejumlah pertanyaan diatas kiranya bisa difahami sebagai upaya penulis untuk

membuat suatu rumusan skripsi guna memudahkan kajian yang mengarah pada

bentuk respon yang diberikan umat Islam terhadap kegiatan misi di Indonesia.

D. Sistcmatika Pcnyusunan

Penyusunan skripsi ini secara sistematis terbagi atas lima pembahasan,

dimulai dari Bab I dan disusul Bab berikutnya.

Bab I menggambarkan seputar masalah yang diangkat, mulai dari pemilihan

pokok masalah, pembatasan dan perumusan, metode pembahasan serta sistematika

penyusunan.

Bab II membahas deskripsi misionari di Indonesia sebagai objek kajian,

dalam bab ini diuraikan perkembangan misi dari sejak masa kolonial, masa

kemerdekaan hingga masa Orde Baru.

Page 20: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

12

Bab Ill, memuat pembahasan tentang respon umat Islam terhadap kegiatan

misi, dalam bentuk respon ekstrem dan moderat.

Bab IV, membahas tentang respon muslim yang diwakili oleh dua Ormas

Islam, yaitu Muhammadiyah dan Dewan Dakwah Islam Indonesia.

Seluruh kajian dalam skripsi ini, Penulis akhiri dalam Bab V yang menyajikan

kesimpulan dan saran-saran dalam rangka ikut serta me:mberikan kontribusi

pemikiran bagi langkanya penulisan tentang misionari di Indonesia.

Page 21: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

BAB 11

MISIONARI DI INDONESIA

A. Misi Dan Perkembangannya Sampai Dengan Masa Kolonia!

Istilah misi sesungguhnya tidak pemah ditemukan dalam kitab per1an11an

baru, kendati di dalamnya terdapat kurang Iebih sembilan puluh lima ungkapan

Yunani yang berhubungan dengan misi.' Salah satu ungkapan Yunani yang

bernuansa misi adalah "apostello" yang berarti "mengutus" sedangkan kata misi

itu sendiri berasal dari bahasa latin "mitto" yang berarti "mengutus".2

Berkaitan dengan ini David J. Bosch, memberikan ilustrasi menarik:

"Bahwa yang dimaksud dengan misi, adalah: (a) penyebaran Iman (b) perluasan

pemerintahan Allah, dan (c) pendirian jemaat-jemaat baru.' Selain itu misi temyata

sering juga diparafrasekan dengan istilah Iain seperti zending dan evangelisasi,

istilah zending lebih merupakan kosa kata bahasa Belanda, yang berarti,

pengutusan Injil, sementara evangelisasi yang berarti penginjilan biasanya

disandarkan pada firman Y esus: "Tetapi Ia berkata kepada mi~reka: "Juga di kota-

1 David J. Bosch, TranI>fortnasi }vfisi Kristen, Sejarah Teologi 1Vlisi Yang 1\.-iengubah dan Berubah, (Jakarta: BPK GunungMulia, 1997), cet. ke-1, ha!. 23

2 Daniel Macdjadja, PrinsiJJ-prinsiJJ Dasar Kepetnitnpinan Kristen, (Yogyakarta: Yayasan ANDl, 1995), h. 41-42

3 David J. Bosch, op. cit., hal. 24

13

Page 22: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

15

l. Misionari di bawah Portngis

Mengikuti era perjalanan Colombus, bangsa Portugis menemukan rute

ke Asia lewat Afrika Selatan yang menandai era baru kegiatan misionari di

kepulauan Indonesia. 1 Pada tahun 1511, orang-orang Portugis berhasil

mendaratkan perahunya di Maluku, menyusul Goa dan Malaka juga dikuasai

dan dijadikan pusat-pusat kegiatan misi Katholik. 2

Tahun 1534 dianggap sebagai tonggak sejarah agama Katholik di

Indonesia, sebab pada tahun itu, seorang saudagar bernama Gonzales Veloso

datang dan menyebarkan agama Katholik di Halmahera. 3 Inilah usaha pertama

penyebaran agama Katholik di Indonesia. Setelah itu muncul beberapa pastur

yang sengaja diutns ke beberapa daerah di Nusantara untuk melakukan

penyebaran Injil.

Dalam sejarah penyebaran agama Katholik di Indonesia, tercatat sebuah

nama yang dianggap sebagai misionaris yang paling mashur dalam sejarah

gereja, H. Berkhot; mencatat nama Fransisco Xaverius (1506-1552), yang

dianggap paling mashur dan berhasil menjalankan misinya di Maluku sampai ke

1 Alwi Syihab, Islam Jnk/usifMenuju Sikap Terbuka dalam Beragama, (Bandung: Mizan, 1997), cet. ke-1, ha! 9

2 Syamsud Dhuha, Penyebaran dan Perkembangan Islam-Katholik-Protestan di Indonesia (Surabaya, Usaha Nasional, 1987), cet. ke-2, ha! 56

l H. Berkhof, I, H, Sejarah Gereja, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1996), cet. ke-18, ha! 251

Page 23: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

16

Ternate. 4 Dalam catatannya disebutkan bagaimana Fransisco Xaverius

mengajar selama dua jam setiap harinya untuk anak-anak dan dewasa, berusaha

mengenalkan injil dan ajaran-ajaran Katholik. Bahkan ia merumuskan pula

pokok-pokok iman Kristen dan lain-lain sert~ menterjemahkannya ke dalam

bahasa melayu untuk penduduk asli. Ia juga bahkan menyusun syair-syair yang

berkenaan dengan dua belas pasal iman.

Usaha-usaha yang dirintis oleh Fransisco Xaverius banyak ditiru dan

kemudian diteruskan oleh para pastur-pastur lain di beberapa daerah. Tercatat

nama-nama seperto Antonio De Taveiro pada tahun 1551 di daerah Flores,

Peter Vicente Viegas di Makassar, Fransiska Dominika clan Diego Magelhaes,

seorang pastur yang ikut dalam penyebaran Injil di Menado. 5

Portugis memperkenalkan Kristen dengan kekerasan yang berlandaskan

jiwa pemberontakan dan permusuhan tradisional terhadap Islam. 6 Bagi mereka

semua orang Islam adalah musuh yang harus diperangi. J\fereka sengaja datang

ke berbagai pelosok daerah antara lain untuk memerangi Islam dan

menggantikannya dengan agama Kristen. Maka berlomba-lombalah berbagai

organisasi zending maupun misi yang didukung oleh dana swasta untuk

beroperasi di tanah jajahan.

4 Ibid, ha! 56

5 Syamsud Dhuha, Opcil, ha! 59

" Aqib Suminto, Po/itik Islam Hindia Be/am/a, (Jakarta: LPJES, 1985), hal 16

Page 24: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

17

Gereja Katholik pertama yang berhasil mereka dirikan pada tahun 1522

di Maluku menjadi awal masuknya sejumlah misionaris dari India yang ikut

mengajarkan Al Kitab.7 Kesuksesan para misionaris ini menurut DR. Alwi

Sihab, berkaitan erat dengan kestabilan keln1asaan kolonia.I Portugis pada saat

itu.

Seiring dengan melemahnya secara perlahan-lahan kekuasaan Portugis

di wilayah ini, terjadi penurunan keanggotaan gereja secara drastis. Orang-

orang Portugis diusir dari Maluku oleh VOC. Pertempurart antara orang-orang

Belanda melawan orang-orang Inggris, Spanyol dan Portugis mengakibatkan

jatuhnya koloni-koloni Portugis di v,ilayah Nusantara.

Pada akhir periode ini, rivalitas Inggris dan Belanda untuk menguasai

jalur perdagangan berakhir dengan kemenangan di pihak Belanda. 8 Para

misionaris Belanda memaksa orang-orang Katholik yang mereka temui untuk

masuk agama Kristen Protestan yang menandai runtuhnya gereja Katholik di

Indonesia Timur.

Maka berakhirlah kegiatan misionari Katholik dengan mulai masuknya

para zending Protestan di Nusantara.

7 Ahvi Syihab, Aletnbendung ~4rus Re~pon Gerakan 1Vfuhanunadiyah Terhadap lvfisi Kristen di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1998), eel. ke-1, ha! 31

' Aqib Suminto, op. cit., hal. 16

Page 25: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

18

2. Misionari Dibawah Kolonia! Belanda

Misi pada masa kolonial Belanda diawali dengan didirikannya VOe

(Vereenign de Oost Indische eompagnie) adalah perh1mpulan perdagangan

Belanda yang didirikan pada tahun 1602 dan dibubarkan pada tahun 1799.9

Penyebaran Kristen Protestan senantiasa mengih.-uti gerak VOe. VOe dengan

kekuatan politiknya mendukung pemeliharaan orang-orang Kristen dan

penyebaran Injil di daerah-daerah yang dikuasainya.

Era baru penyebaran agama Kristen Protestan te1jadi di Maluku. Pada

pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa agama Katholik telah

tersebar di Maluku. Namun sejak kedatangan penguasa baru VOe, para

pemeluk Katholik dipaksa harus menjadi Protestan. Pastur-pastur mereka

diusir dan seluruh kegiatan yang bersifat gerejani untuk sementara ditutup.

Orang pertama yang ditugaskan di Maluku sebagai "Penyebar lnjil" ialah

Stollen Beeker,"' yang kemudian mendirikan Majelis Gereja pada tahun 1615.

Majelis Gereja ini menyelenggarakan pemeliharaan rohani atas daerah Malulrn

dan sekitamya.

Selain daerah Maluku, Sulawesi Utara adalah juga daerah tujuan

Belanda selanjutnya. Sebagaimana di Maluku, Sulawesi Utara yang sejak tahun

1563, penduduknya telah memeluk agama Katholik, Iagi-lagi harus tunduk

9 Ibid., ha! 17

1" Syamsud Dhuha. op.cit., hal 74

Page 26: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

19

pada Kompeni Belanda (VOC). Orang-orang Katholik disana dipaksa menjadi

Protestan. 11 Pemuka-pemuka Katholik dibunuh, penduduk diancam kecuali

kalau tunduk pada perjanjian untuk beralih ke agama Kristen Protestan.

Dam Sulawesi Utara, penyebaran Injil terns dilaln.1kan sampai mencapai

daerah Jawa. Pada kasus Jawa, yang menarik kemudian bahwa banyak

pandangan yang berkembang di kalangan misionaris. Jawa dianggap daerah

yang paling mudah dikristenkan. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa sinkretisnya

Islam di kawasan ini mempermudah penaklukannya. Bahkan dalam catatannya,

Alwi Sihab mengungkap, "Dari sekian banyak daerah yang menjadi tujuan

kristenisasi, Jawalah yang paling sukses, tidak bisa ditandingi oleh keberhasilan

kegiatan misi di wilayah Islam lain manapun. "'

Keberhasilan tersebut, tidak lepas dari usaha yang dilakukan para

misionaris Protestan yang dengan gigih berupaya menyebarkan Injil kepada

para penduduk pribumi. Mereka mulai mewartakan 1pesan-pesan Kristus.

Jumlah mereka tidak seberapa, namun mampu memberikan kontibusi yang luar

biasa, dibalik kesuksesan misi di daerah Jawa. Berkaitan dengan hal itu, berikut

penulis cantumkan beberapa tokoh yang dianggap memainkan peran dalam

penyebaran agama Kristen di Jawa, antara lain:

l. Johanes Emde, tahun 1811

11 Ibid, ha! 75

., Ibid., hal. 76

Page 27: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

20

Seorang Jerman yang saleh, berdiam di Surabaya sebagai pembuat

Jam. Ia menterjemahkan beberapa Al Kitab ke dalam bahasa Jawa. 5

2. Pendeta Coenraad laurens Coolen, tahun 1846

Tokoh yang lahir dari seorang Bapak berkewarganegaraan Rusia

dan berimigrasi ke Indonesia. Ibunya adalah seorang perempuan Jawa dari

keturunan bangsawan. 0

Keberhasilannya menarik orang-orang pribumi untuk masuk agama

Kristen Protestan dikarenakan metode yang diterapkannya, yaitu "Metode

Pribumi". Coolen mendak-wahkan bahwa untuk menjadi Kristen, orang

tidak perlu menanggalkan watak dan kebudayaan Jawa mereka, karena itu,

Coolen melarang keras melakukan pembaptisan. Hal itu dilakukan sebagai

upaya untuk menarik hati kaum p1ibumi supaya melirik agama Kristen

dengan berusaha menjawakan Kristen.

Berbagai usaha dilakukan Coolen, yang menarik, Coolen

memanfaatkan tradisi yang menceritakan kisah-kisah dalam Al-Kitab untuk

menyampaikan pesan-pesannya.1 Melihat caranya, sepintas penulis teringat

upaya yang dilakukan salah seoang wali dari Wali Songo, para sufi yang

ih1t menyebarkan agama Islam di Jawa, tepatnya Sunan Kalijaga. Teknik

5 Alwi Syihab, op. cit., hal. 45

6 Ibid., ha!. 47

1 I bid. hal. 48

Page 28: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

21

dan strategi ini sama persis dengan yang digunaka:n oleh Kyai Kanjeng

Sunan Kalijaga untuk menarik perhatian orang kepada Islam beberapa abad

sebelumnya.

2. Pendeta Samuel Eliza Harthoorn, tahun (1831-1883)

Adalah salah seorang yang dianggap berpengaruh terhadap usaha

misionari di Jawa. Tidak jauh berbeda dengan usaha yang dilakukan

pendeta sebelumnya. Pendeta Elia beranggapan bahwa dibutuhkan sikap

akomodatif terhadap tradisi Jawa dan adat istiadat Islam.

Satu hal yang terus dipertahankam1ya ketika itu adalah upacara adat

selametan. Selametan adalah upacara praktek makan bersama dengan

dibarengi oleh kegiatan ritual yang sudah menjadi kebiasaan dalam

kehidupan sehari-hari orang Jawa. 8

Secara umum gambaran tentang kegiatan misionari di Indonesia di

bawah kolonial Belanda, tidak terlepas dari laju penjajahan di Indonesia. Pada

masa-masa awal, terkesan pemerintah kolonial seperti menjaga jarak terhadap

kegiatan zending di Indonesia. Kebijakan ini did.asarkan atas berbagai

pertimbangan ekonomi.

Sepanjang hampir 200 tahun, sejak tahun 1650-1850, pemerintah

Belanda membatasi kegiatan gereja. Upaya-upaya itu dianggap mengandung

konsela1ensi-konsekuensi ekonomi yang negatif Tapi bagaimanapun sulit bagi

'I bid., hal. 49

Page 29: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

22

pemerintah Belanda untuk tetap memperlakukan kaum pribumi yang tidak

seagama, seperti memperlakukan pribumi yang seagamanya.''

Bukti jelas ketidaknetralan pemerintah kolonial tercermin dengan

dikeluarkannya suatu peraturan yang dinamakan "Ordonansi Guru" pada tahun

1905, dimana pemerintah mewajibkan minta izin bagi guru-guru Islam. JU Hal

itu sama saja artinya dengan pemerintah mencoba masuk ke dalam kawasan

agama yang harusnya netral. Selain itu, banyak lagi kebijakan Belanda yang

dianggap terlalu memihak Kristen dan usaha-usaha zendingnya. Berikut ini

h.'Utipan yang penulis ambil dari buh.'11 "Politik J.~lam Hindia JJelanda", dimana

pengarangnya ingin menggambarkan betapa sikap diskriminatif pemerintah

kolonial Belanda tercermin jelas. Misalnya, pada tahun 1917, tercatat

sumbangan pemerintah kepada Islam sebagai berikut:

a. Gaji 212 penghulu a.f49,- perbulan :f 123.384

b. Sumbangan Pesta Islam pertahun:

I. PestaLebaran di Palembang f. 100,-

2. Pesta Islam di Solo - Yogya f. 550 :f. 650,-

c. Sumbangan kepada u1ama:

9 Oleh karena itu muncil diskriminasi dalam kebijakan Belanda, Penga11ut Kriste11 umumnya menikmati kemudahan dari Belanda, baik dalam ha! sekolah, mencari lapangan kerja maupun memperoleh kenaikan pangkat. (lebih lanjut lihat, H. Aqib Suntinto, ''Politik Islam Hindia­Belanda)

H> Aqib Suminto, op.cit, ha!. 30

Page 30: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

23

3. Untuk 3 orang Penghulu f 655, -

4. Untuk Ulama Aceh f 2.340,- :f 2.995 -

f 127.029

Sedangkan sumbangan yang diberikan pemerintah Belanda kepada pihak

Kristen, sebagai beriln1t:

Pendeta Protestan pertahun :f 550.000,-

Rumah Y atim Piatu Semarang :t: 54.000,-

Pembantu Pendeta Protestan :f 14.350,-

Pastur Katholik:

Kelas I seorang :f 6.000,-

Kelas 2 di Jawa 11 orang :f 46.200,-

Kelas 2 di luar Jawa 5 orang :f 41.000,-

Kelas 3 di Luar Jawa 11 orang :f 19.800,-

I. Sekolah Dasar Swasta :f 414.000,-

2. Organisasi Zending ( daerah Mentawai) :f 10.500,-

3. Organi.sasi Zen ding ( daerah Enggano) :f 3.000,-

4. Lembaga Penyebar Bibel 2 orang :f 7.600-

f 1.235.500,-"

11 Ibid, ha!. 34

Page 31: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

24

Adalah naif bahwa sumbangan yang diberikan pemerintah Belanda

kepada kaum Kristen sangt besar perbedaannya jika dibandingkan dengan

sumbangan terhadap umat Islam.

Kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang berat sebelah dalam

memberikan bantuan ini membuat kegiatan misionari yang dipelopori para

zending semakin merajalela. Dengan kekuatan dana yang diperoleh dari

pemerintah kolonial, adalah sangat wajar seandainya misionari pada masa ini

dianggap berhasil.

Pernyataan netral terhadap agama seperti yang tercatat dalam Undang­

undang Dasar Belanda ayat 119 tahun 1855, ternyata hanya isapan jempol

belaka. Pernyataan itu, ternyata berbeda antara teori dan prak"teknya, bahkan

sampai tahun-tahun akhir pemerintahannya, pemerintah Belanda lebih dianggap

campur tangan daripada netral.

A. Misi Pada Masa Kemerdekaan Sampai Akhir Orde Lama

Babakan sejarah barn Indonesia sebagai negara yang merdeka dimulai,

tepat pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno dan Hatta didaulat untuk

memprokla-mirkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Adalah satu ha! yang

wajar kalau seluruh rakyat Indonesia (tanpa kecuali), merayakan kemenangan

besar ini, yang diraih dengan penuh pengorbanan jiwa yang tanpa pamrih.

Page 32: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

25

Ketika berbicara tentang hubungan Islam-Kristen pada masa kemerdekaan,

peristiwa piagam Jakarta (Mukaddimah UUD) selalu menjadi rujukan, persoalan

ini dianggap sebagai ketegangan pertama dalam hubungan Kristen dan Muslim di

Indonesia."

Berawal ketika naskah "Pembukaan UUD" diajukan ke depan Panitia Besar

pembentukan UUD 1945, pertentangan tajam muncul menyangh.'Ut pasal-pasal

tentang agama. Kalangan Kristen, dan beberapa tokoh nasio11.alis sekuler, menolak

dengan tegas ha! yang kemudian dikenal sebagai "tujuh kata'' dalam naskah

"Pembukaan" itu. Pemyataan krusial dalam naskah "pembukaan" yang menunjuk

pada "tujuh kata" tersebut, adalah (" ... Dengan kewajiban menjalankan syari 'at

Islam bagi pemeluk-pemeluknya")"

Bagi kalangan Kristen, naskah yang dipersoalkan di atas, yang mengandung

bobot hukum yang besar dapat digunakan sebagai titik awal bagi upaya

pembentukan Negara Islam di Indonesia. Meskipun kelompok muslim berusaha

mengklarifikasi maksudnya bahwa mereka tidak ingin mendirikan Negara Islam

kecuali lewat prosedur yang demokratis, kelompok Kristen bersikeras menolak

"tujuh kata" itu sepenuhnya. Selanjutnya mereka mengancam jika ha! itu tidak

diterima, maka mereka akan membentuk sebuah negara tersendiri. Pertentangan

12 Alwi Syihab, tnetnbendung Arus [fsaha-usaha Kristenisasi di Irufonesia, op.cit., hal. 168

13 M. Natsir, L\4encari Alodus T-1.vendi di antara Un1at Beragarna di Indonesia, (Jakarta: Media Dakwah, 1983 ), ha!. 5

Page 33: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

26

yang berlangsung sengit antara kedua umat beragama itu tentu saja berperan

penting dalam memperburuk situasi. •·•

Pada periode antara proklamasi RI pada 1945 dan 1950, per3uangan

melawan Belanda, yang memaksa masuk kembali dan menjajah Indonesia,

meningkat. Pada periode itu, di tengah konfrontasi fisl:k melawan kembali

masuknya musuh bersama, ketegangan antara kelompok muslim dan kelompok

Kristen yang sebelumnya akut, mereda untuk sementara. Bagi seluruh rakyat

Indonesia perjuangan melawan Belanda, adalah perjuangan demi negara dan

agama. Para misionari pribumi walaupun besar atas didikan pemerintah kolonial

Belanda, bersatu padu menggaiang persatuan untuk melawan penjajah di negeri ini.

Yang mucul kemudian adalah sentimen atau kepentingan bersama bahwa

semgangat untuk menjadikan fndonesia merdeka, bersih dari segaia macam bentuk

penajahan, harus diwujudkan. Sehingga ketika itu, kegiatan misionari Kristen yang

gencar dilaln1kan oleh para zending kolonial maupun misionari pribumi terhenti.

Keinginan untuk menjadikan Indonesia merdeka mengalahkan segaianya.

Namun, setelah kemerdekaan diraih, udara kebebasan sudah dihirup, usaha-

usaha Kristenisasi terh.'Uak lagi. Luka lama kembali membuka hubungan meruncing

antara Kristen dan Islam. Rupanya sikap kaum penjajah Portugis dan Belanda,

,., Endang Saif\Jdin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 dan Sejarah Konsensus Nasional antara Islam dan Nasiona/is Sekuler tentang Dasar Negara RJ 1945-1949, (Bandung: Pustaka Bandung, !981), ha!. 10

Page 34: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

27

yang tidak senang melihat kaum muslim taat melaksanakan perintah agamanya,

terwarisi dengan baik oleh orang-orang Kristen pribumi.

Pada masa awal kemerdekaan, setelah pengakuan kedaulatan Indonesia

oleh Belanda pada tahun 1949. ketika bahaya bersama penjajahan kembali Belanda

hilang, pertikaian antar kelompok muslim dan Kristen muncui kembali. 15 Bagi umat

Kristen, berkat republik baru, sebagian daerah Indonesia yang sebelumnya

merupakan wilayah yang terbatas bagi kalangan misionari, kini terbuka lebar. 10

Setelah Kemerdekaan Indonesia, agama Kristen menikmati hak-hak

istimewa yang sama seperti Islam dan agama-agama Iainnya. Dengan demikian,

agama Kristen diberi tempat sederajat diantara agama-agama yang diah1i di negeri

Jiii.

Usaha misionari diperkuat dengan didirikannya Dewan Gereja-gereja di

Indonesia (DGI) oleh umat Protestan pada 25 Mei 1950n Tujuan mereka tidak

lain adalah membantu program gereja-gereja anggota, khususnya dalam ha!

persaksian dan pelayanan di daerah-daerah. 18

15 Alwi Syihab, op.cit, hal. 173

16 Kctika kck:uasaau masih ditaugau Pemerintah Belancla, ada aturau mengenai pembagiau wilayah misiouari Protestan dan Katholik. Pulau Flores, Kalimantan dan Sulawesi Selatan, misaluya hanya bisa dimasuki misionari Katholik. Sedangkan daerah Batak hanya boleh dimasuki para misionari Protestan. Lebih lanjut lihat Alwi Shihab, Membendung Arus, hal 173

17Syamsudduha, Opcil, hal 64

18 Alwi Sbihab, Opcit, ha! 173

Page 35: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

28

Gereja-gereja anggota DGI tersebut, terdiri dari gereja-gereja Protestan

dan Pantekosta. Selain itu tercatat masih banyak gereja-gereja di Indonesia yang

berada di luar DGI, yaitu :

I. Gereja-gereja yang memiliki tingkat Nasional, seperti gereja Kristen Protestan

di Pematang Siantar, gereja Baptis di Semarang.

2. Gereja-gereja yang bertingkat provinsi, seperti gereJa Kristen Balak di

Tarutung, gereja Protestan Minahasa di Menado dan lain-Iain.

Perlu diketahui, selain dalam bentuk penyebaran doktrinagama, m1s1

Kristen juga terlihat jelas dalam bentuk pendirian beberapa lembaga keagamaan

berkedok sosial, seperti bantuan pendidikan, kesehatan atau keuangan bagi

masyarakat non Kristen. 19 Namun reaksi kaum Muslim juga semakin tegas. Upaya

misi Kristen ini semakin meningkat, tapi karena keadaan politik dalam negeri yang

belum stabil pada masa ini, ditambah lagi boomingnya peristiwa pemberontakan

GJO S/PKI, membuat kegiatan misionari pada masa ini, belum memetik hasilnya.

Setelah munculnya era baru di bawah kepemimipinan Soeharto, dimana kondisi

politik negeri ini cenderung menafikan umat Islam, baru misi Kristen dirasakan

benar hasilnya.

19 Ibid, hal 174

Page 36: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

BAB Ill

RESPON UMAT ISLAM TERHADAP MlSlONARl

Kegiatan Misionari di Indonesia, baru menuai hasilnya pa.da masa Orde Baru,

disebabkan keadaan politik di Indonesia yang belum jelas. Pada periode awal

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945-1950, perjuangan melawan

kembali musuh bersama Belanda membuat ketegangan antara Muslim-Kristen yang

sebelumnya akut, mereda untuk sementara. 1 Pertentangan Muslim-Kristen, berubah

menjadi rasa perkawanan yang ditopang oleh semangat persatuan dalam perjuangan

bersama.

Namun, setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Bela.nda pada 1949, Iuka

lama hubunga.n Muslim-Kristen, mulai terln1ak lagi, dimulai dari beberapa cara kotor

yang ditempuh para Missionaris Kristen dalam rangka memanfaatkan situasi ekonomi

dan politik untuk merangkul jumlah pemeluk Kristen yang lebih besar. 2 Gereja-gereja

di bangun di tengah desa-desa Muslim dan wilayah-wilayah strategis di tengah kota,

sekolah-sekolah juga didirikan di lingk.-ungan Muslim.

Keadaan demikian menimbulkan reaksi keras dari Umat Islam, ha! ini bisa

dilihat dari peristiwa: Perusakan Gereja-gereja di Meulaboh, Aceh (Juni 1967),

1 Alwi Shihab, ;\4enzbendung rlrus;Re.~11on Gerakan lv/uharnrnadi)l(lh TerhadaJJ J\!/isi Kri/den di Jndonesia, (Bandung, Mizan, tahun 1998) cet ke-1 Hal 172

2 Ibid, ha! 173

Page 37: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

39

Peristiwa perusakan gereja di Makassar, Ujung Pandang (Oktober 1967) dan

Perusakan sekolah Kristen di Palmerah, Slipi, Jakarta_..

Suasana panas tersebut telah mengundang inisiatif pemerintah untuk

menyelenggarakan Musyawarah antar Umat Beragama, pada 30 November 1967 di

Jakarta. 4 Musyawarah ini diikuti oleh wakil-wakil golongan Islam, Katholik, Protestan,

Hindu dan Budha. Musyawarah ini diselenggarakan dalam upaya mencari jalan keluar

sehubungan dengan terjadinya ketegangan antar umat beragam klmsusnya antar Umat

Islam dan Kristen, sayangnya inisiatif Pemerintah itu gaga] lantaran di akhir

Musyawrah, wakil-wakil Katholik dan Protestan menolak salah satu diktum dalam

rancangan pemyataan bersama yang diajukan Pemerintah, dalam pidato Pejabat

Presiden Soeharto, diktum yang ditolak wakil Katholik dan Protestan itu berbunyi

"....... Tidak menjadikan Umat telah beragama sebagai sasara:n penyebaran agama

. • " 5 masmg-masmg .

Penolakan kaum Kristen itu, tentu saja menambah panjang ketegangan yang

ada kembali peristiwa pengrusakan lernbaga-lembaga Gereja dilakukan Umat Islam

sebagai bentuk penentangan terhadap adanya kegiatan misi Kristenisasi, pada Juni

J Wt Natsir, lvfencuri iVJodu.<i I-7vendi .Antar Utnat Beragarna di Indonesia, (Jakarta, fvfedia Dakwah, 1983) hal 7

4 Ibid .. hal 18

5 Hussein Umar, "Intoleransi Kaum nasrani terhadap Umat Islam", dalam Fakta dan Data, Usaha-usaha Kristenisasi di Jndonesia,(Jakarta,Media Dakwah, 1991) ha! 24

Page 38: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

40

1979, pecah keributan di Cipinang, lantaran kehadiran Gereja yang tidak

mengindahkan perasaan Umat Islam di sekitarnya,'' dan banyak kasus-kasus lainnya.

Maraknya ketegangan yang terjadi kembali mendapat respon Pemerintah pada

1 dan 15 Agustus 1978, Mentri Agama Letnan Jendral (Pum) H. Alamsyah Ratu

Perwiranegara, mengeluarkan surat keputusan No. 70 tahun 1978, tentang pedoman

penyiaran Agama. 7 Tetapi lagi-lagi kaum Nasrani tidak bersenang hati terhadap SK

tersebut, Majelis Agung Wali Gereja Indonesia (MAWI) dan Dewan Gereja Indonesia

(DGI), secara terbuka menyuarakan keberatan mereka terhadap SK terserbut. Namun,

SK hanyalah sekedar SK, aktivitas Kristenisasi berlanjut, tanpa mengindahkan

keresahan hati umat Islam.

Berkenaan dengan tema mengenai respon Muslim terhadap Penetrasi nus1

Kristen, Penulis mencoba memilah respon Muslim terhadap adanya misi kedalam dua

point, pertama, respon ekstrem, ekstrem, berasal dari bahasa Inggris, "extreme" yang

berarti berbuat sesuatu yang melampui batas atau keterlaluan, :tindakan yang paling

keras, dengan kata lain respon ekstrem berarti, respon yang muncul sebagai bentuk

akumulasi kekecewaan umat Islam, terhadap adanya kegiatan misi yang semakin hari

semakin menjadi-jadi dan melanggar nilai toleransi yang sangat dijunjung tinggi,

ditambah lagi pemerintah yang seharusnya menjadi penengah terhadap masalah yang

6 Ibid,. ha! 18

1 M. Natsir, Tanpa Toleransi Takkan ada Kerukunan, dalam Majalah lvledia Dakwah, No 182 Zulhiijah,1409/Agustus 1989, ha! 18

Page 39: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

-11

~crhadap inasalah yt111g n1ercsahkan un1al islan1 ini, tidak n1engindahkan leguran d<iri

~Jara p~1nin1pi11 u111al l:-;Ja1n unLuk 1ncrcdakan aklilltas 111isi l(risll:n ya11g lL'rtL'>

ber!angsung. akibatnya. konfi·ontasi fisik dan aksi-aksi kerusakan terhadap J~1silila~

'.-:eagan1aan n1ulai tejacli. aksi den1onstrasi turun ke jalan, pen1bakaran gedung Ciereja

Jan sekolah-sekolah Kristen, kernp terjacli sebagai bentuk upaya pencntangan urna1

[si<trn icrhadap krislcnisasi. Kcdua. respo11 moderat. 111odernl. di;.unbil Ll<iri kosa k<>I<>

[nggris ""n1oderate" yang berarti. orang n1oderat~ orang yang lunak. respon 11llH.lerat

muncul sebagai antisipasi terhadap perubahan zaman, menclekal.i akhir abad ke-20.

hubnga11lsl;11n-Kristen 111e11j;1di lebih baik, suclah sepatutnya kc111udi:111 para lokoh

agan1a duduk clalan1 satu n1eja, saling bertukar fikiran untuk herusaha n1c11c<1ri

alternatit~alternatif baru clalarn rangka rnembentuk suatu kehiclupan harrnonis antar

u1nat bcragan1a. f\pa yang bisa dilakukan terhadap sejarah, jika ia diurlikan sebHgai

peristi11·a masa lalu. hanyalah rnernetik pelajaran clan hikmahny;i. lkber:1pa bl:111g;111

urnat Islam. rnencoba memprakarsai te1jadinya dialog antar umat beragama sebagai

bentuk sikap lunak umat Islam untuk merangkul kaurn Na,;rani clan mencolx1

rnereclevinisi rnakna rnisi yang sebenarnya, bahwa setiap umat beragama harus

:nelih<H ada kebenaran lain di luar agama yang clianutnya, akhirnya terjmlilah di;dog

ctgama yang me! i batkan tokoh-tokoh pen ting Islam-Kristen. Kesadaran nrnsi ng-

!nasing penganut bah\va pacla n1asing-n1asing agan1a ternyat1:1. acla konsep 111isi

\Va!aupun n1en1ang c.lalan1 segi bahasa berlainan. I<alau dalan1 Kristen ac.ln istilah n1isi.

;ernentara clalarn Islam ada istilah dakwah, namun earn yang cliternpuh untuk

Page 40: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

in:::>!aksanak;:in kunsep "'n1engajak" tidaklah dengan l'.ara pcn1~1ksaan scpcrti : ;111~!

dib.1kukan un1at [(risten. pen1benaran terhadap satu aga11u1, di alas p!uralitas <.ig,;1111c1

l~iin. jcl:..is su<.1tu kesal:.1han. didas:.1ri hal \tu, 111aka 1nuncullah ri...:spon yang pL·11uli.'>

ang.g.ap lebih n1odcraL akan diuraikan berikut in!.

A. Respon ekstrem

Penentangan terhadap 111araknya kegiatan n1isionaris. kerap clilakukan l l111al

ls!an1. reaksi keras berupo pengrusakan terhaclap institusi yang dibangun I l111c!l

kristen, pengrusakan terhadap gereja-gereja Katholik maupun Protestan seringkali

dilakukan untuk menggagalkan upaya-upaya penyebaran rnisi. bcrikul ini bebcrap<>

c.ontoh peristiwa yang dilakukan Umat Islam sebagai bentuk aksi radikal tcrha(h1p

kegiatan Misi.

I. l'eristiwa Meulaboh. Acd1 13aral (.I uni 1967)

Aceh. daerah yang dikenal dengan sebualan '"Serambi Makkah," adalah satu-

satunya claerah yang ticlak pernah tersentuh secara rnenclalam clalam waktu Jama oleh

kekuasaan penjajah kolonial. Berbagai upaya dilakukan untuk 111cnakluka11 daer;ih

tersebut. namun hasilnya nihiL di claerah Aceh baraL tepatnyn di pcrka111pu11ge111

muslim iVleulaboh. dimana tempat tcrsebut tidak acla pcmcluk Kristcn11y~1. tiha-tiba

ada orang yang hendak berusaha n1endirikan Gereja.x

x .. Apa n1aksud di ba!ik pendirian Gereja di tengah perkan1pungan ivlu:s:lin1 lcrscbut?" te111ul<1l1 ada n1otif 1nisi di balik pendirian tersebut clit<n11bah !agi ternyata pendirian Cien.:ja tcrscbut, tidak tttL1 izin 1ne1nbangunnya, lebih lanjul lihat U1nar Hasyiin, Toleransi dan l\e11u·rdekuun herugu111u (/11/11111

lsiun1,(Surabaya, P'f Bina llinu, 1988) hal 291

Page 41: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

43

Tentu saja, hal itu menimbulkan reaksi keras Umat Islam Meulaboh, mereka

langsung meminta Majlis Ulama setempat mengeluarkan fatwa untuk melarang

pembangunan Gereja di kawasan Muslim, keinginan tersebut langsung ditanggapi

dengan cepat oleh MUI setempat, dengan melayangkan surat kepada Pemerintah

setempat untuk menutup dan menghentikan pembangunan Gereja tersebut, karena ha!

tersebut jelas tentu saja tidak sesuai dengan sosio psichologis dan kondisi spesi:fik

daerah setempat. Tetapi, respon dari pemerintah setempat dingi.n, dan dari golongan

Kristen pun ketika dimintai tanggapannya tidak mengacuhkan keinginan umat Islam

setempat.

Akibatnya, terjadilah peristiwa Meulaboh, Umat Islam, mengadakan perusakan

dan penghentian total terhadap pembangunan Gereja disana, atas peristiwa tersebut,

Dewan Gereja Indonesia mengajukan protes terhadap Pemerintah yang berujung pada

meruncingnya hubungan Islam-Kristen.

2. Peristiwa Slipi, Jakarta (April 1969)

Ciri Kristenisasi di Indonesia, seperti tercantum dalam Dokumen rahasia

Vatikan tentang isi rencana kegiatan rnisionari di Indonesia, yang dikeluarkan oleh

Dewan Gereja Indonesia salah satunya adalah, mendirikan satu Gereja untuk sepuluh

tidak ada izin membangunnya, lebih lanjut lihat Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan beragama dalam fslam, (Surabaya, PT Bina llmu, I 988) ha! 291

Page 42: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

44

Rumah tangga, dengan kekuatan keuangan dan materi, Missi tersebut ingin mereka

praktekkan di Slipi, Jakarta.''

Satu delegasi rakyat Slipi mengadukan ha! tersebut kepada Lurah, Camat clan

Korarnil setempat, temyata ditemukan data bahwa tidak pemah ada izin pembangunan

gereja tersebut, dari Gubemur DKI. Pembangunan gereja tersebut kemudian disuruh

untuk dihentikan oleh Walikota dan Bupati setempat, namun, permintaan tersebut

diacuhkan saja oleh fihak Gereja, maka meletuslah peristiwa Slip. Penduduk Slipi yang

memang sudah memuncak kekesalannya terhadap berlarut-larutnya peristiwa ini,

merusak dan menghancurkan Gedung-gedung Gereja yang ada rnaupun yang sedang

dibangun.

4. Peristiwa perusakan enam gereja di Aceh Selatan (Juni 1979)

Suasana panas, akibat penolakan Kaum Kristen terhadap Musyawarah bersama

tokoh-tokoh agama, tidak menghalangi niat Umat Kristen untuk tetap melal-ukan

kegiatan misinya, dilandasi dengan keinginan yang besar untuk bisa mengkristenkan

daerah "Serambi Makkah", mereka melancarkan berbagai aktifitas guna

mengembangkan agama mereka, padahal di tengah semaraknya kehidupan kaum

Muslimin, kaum Nasrani hanyalah minoritas (17,105), namun, pengembangan Gereja

kerap dilaksanakan.

Pembangunan gereja terns dilaksanakan sampai di pelosok-pelosok daerah

Aceh Selatan, bahkan mereka berani membuat umat Islam resah. 10 Pengajuan

9 Husein un1ar, /bid .. hal 321

Page 43: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

45

keberatan yang dilakukan alim ulama dan tokoh masyarakat setempat kepada

Pemerintah Kecamatan set em pat, tidak ditindaklanjuti, bahkan dianggap angin lalu."

Akibatnya, Umat Islam tidak lagi mampu menahan rasa geramnya, perusakan terhadap

enam gereja di daerah Aceh Selatanpun terjadi, sebagai bentuk kekecewaan atas sikap

intoleransi kaum Nasrani.

5. Peristiwa Demonstrasi tu run Ke Jal an Terhadap Penentangan RUU Perkawinan

Pada tahun 1973, Pemerintah mengusulkan RUU perkawinan, RUU ini dinilai

kalangan Islam sebagai salah satu RUU yang tidak dipersiapkan secara cermat. Sangat

IL banyak pasal-pasal dalam RUU tersebut yang bertentangan dengan Syariat Islam,

sebagai agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia, sikap kalangan Kristen

justru gigih membela RUU ini.

Sebulan setelah RUU tersebut diajukan, timbul reaksi keras dari segala Iapisan

masyarakat Muslim, khutbah di Masjid-masjid, ceramah, pengajian, tulisan-tulisan di

koran, demonstrasi dan berbagai pernyataan ormas Islam, pada intinya menolak RUU

tersebut. 13

'0 Lukman Hakim, Fakta dan Data; Usaha-Usalw Kristenisasi dii Indonesia, (Jakarta:

Media Dak:wah, 1988) ha! 73

II Ibid

12 Abdul Aziz Thaba, MA, Islam dan Negara, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996, eet lee-I, ha! 256

13 Ibid

Page 44: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

46

Kalau dilihat dari isinya, RUU perkawinan ini merupakan ancaman terhadap

Islam, karena mengandung isi yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti

pembolehan kawin campur atau kalau disimak lebih lanjut, RUU tersebut mengandung

9 butir pasal yang bertentangan dengan ajaran Islam. 14 Terdapat pada pasal 2 ayat I,

pasal 3 ayat 2, pasal 7 ayat I, pasal 8 ayat c, pasal I 0 , pasal l l ayat 2, pasal l 3 ayat I

dan 2, pasal 37, pasal 46 ayat c dan d, pasal 62 ayat 2 clan 9. 15 Yang paling

menyakitkan umat Islam adalah pasal tentang dibolehkannya orang yang berbeda

agama untuk melangsungkan Pernikahan, yaitu pada RUU pasal I I ayat 2 :

"Perbedaan karena kebangsaan, suku, negara asal, tempat asal, agama, kepercayaan

dan keturunan tidak merupakan penghalang perkawinan." Dan pada pasal 13 ayat I

clan II, tentang Pertunangan :

(I) Perkawinan dapat didahulukan dengan pertunangan

(2) Bila pertunangan itu mengakibatkan kehamilan, maka fihak pria

diharuskan kawin dengan wanita itu, jika direstui oleh fihak wanita. 1•

Reaksi keras terhadap disahkannya RUU ini, terus terjadi demonstrasi turun ke

jalan dilakukan umat Islam untuk memberikan ''pressure" kepada kalangan rraksi di

DPR, puncaknya pada tanggal 27 September 1973, ketika sekitar 500 orang pemuda

11 M. Din Syamsuddin, "Muhamrnadiyah dan Rekayasa OREA", dalam M.Din Syamsuddin (Ed), Muhammadiyah Kini dan A:<ok, (Jakarta: Panjimas, 1990), ha! 188-189

15 Abdul Aziz Thaba, Op.cit., ha! 257

10 Pdt Winata Sairin, tv1,Th, Pelaksanaun lfrulang-undang perkawinan dala1t1 11er~1>ekt1f Kristen, (Jakarta: PT BPK Gunung Muha, 1994) ha! 210

Page 45: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

47

/\luslim yang berstatus peninjau sidang DPR menghentikan jalannya persidangan.

Mercka memasang poster sambil meneriakan yel-yel pencntangan RUU perkawinan.

Isi poster itu antara lain : "RUU perkawinan adalah konsepsi kafir, manusia yang

menyetujui RUU perkawinan adalah tidak bermoral. "17

Menyaksikan reaksi keras terhadap umat Islam yang demikian meluas,

Pemerintah mulai melakukan kompromi di DPR, beberapa kali lobbying diadakan, baik

di dalam maupun di luar DPR. Akhimya melalui pembahasan yang alot dan disertai

dengan demonstrasi generasi muda Islam RUU ini kemudia.n disahkan dengan

dicoretnya pasal-pasal yang bertentangan dengan ajaran Islam, menjadi UU No I tahun

1974.

17 lihat Majalah TElvfPO, terbitan 6 Oktober 1973, ha! 6 (Naskah Asli diambil dari perpustakaan Nasional)

Page 46: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

BAB IV

RESPON ORGANISASI MASSA ISLAM TERHADAP

PENETRASI MISI KRISTEN

Uraian akhir dalam skripsi ini, penulis akhiri dengan memunculkan respon

organisasi massa Islam terhadap penetrasi misi Kristen, Muhammadiyah dan DDII

(Dewan Dakwah Islam Indonesia) dua organisasi Islam ini penulis angkat untuk

mewakili banyaknya organisasi massa Islam di Indonesia, dipilihnya dua organisasi ini,

bukan berarti menafikan peran organisasi lain daiam merespon, adanya kegiatan misi.

Namun, penulis melihat berdasarkan fakta dan data yang ada, kedua organisasi inilah

yang secara intensif merespon adanya kegiatan misi di Indonesia, muhammadiyah

misalnya, dari sejak masa kolonial, dimana para zending Nasrani memulai misinya -

baik secara lembaga maupun perorangan pengurus besar Muhammadiyah yang

walaupun berbicara atas nama diri mereka sendiri, sesungguhnya tidak dapat

dipisahkan dari sikap dan pandangan organisasi- menentang secara frontal, terhadap

Pemerintah Belanda mengenai kebijakan yang berat sebelah antara pribumi Kristen

dengan pribumi Islam, atau pei:igiriman da'i-da'i keberbagai pelosok daerah (terutama

daerah kantung-kantung Kristen), untuk mengimbangi banyaknya Pastur yang diutus

lembaga gereja. Dari sejak awal pendiriannya, muhammadiyah selal'u Concern terhadap

kegiatan misi, ini terbukti dari rekomendasi kongres yang dilakukan Muhammadiyah

ditengah berbagai kegiatan misi Kristen yang dilakukan dengan intensit; pada Kongres

54

Page 47: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

55

tahunan Muhammadiyah yang diadakan tahun 1924 di Y ogyakarta, penentangan

Muhammadiyah terhadap misi Kristen jelas disuarakan di Kongres ini, antara lain

memperingatkan para anggotanya untuk tidak tergoda terhadap bujuk rayu yang

digunakan para Missionaris Kristen dalam upaya mengajak Umat berpindah memeluk

agama Kristen. 1

Sementara DDII, yang barn muncul pada masa Pemerintahan Orde barn,

sangat radikal dalam merespon adanya kegiatan misi ini, lewat jalur jurnalistiknya

DDII mencoba membangunkan umat Islam untuk waspada. terhadap kegiatan misi,

majalah Media dakwah melalui kolom "fakta dan data" banyak memunculkan

peristiwa-peristiwa seputar kegiatan misi baik yang berhasil diliput berdasarkan

pengamatan langsung maupun berdasarkan tulisan umat Islam di berbagai daerah,

yang mengalami langsung terjadinya kegiatan penetrasi misi.

Berdasarkan alasan tersebut, maka Penulis tertarik untuk mengungkap lebih

jauh tentang respon kedua ORMAS tersebut kedalam bahasan berikut.

A. Muhammadiyah

1. Berdirinya Muhammadiyah

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi berdirinya gerakan

Muhammadiyah, internal maupun eksternal, faktor internal berkaitan erat dengan

Dr. Al\vi Shihab, Menzbendung Arus ; Usaha-usaha Kristenisasi di Indonesia, (Bandung, Mizan, cet ke-1) ha! 163

Page 48: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

56

kondisi keberagamaan umat Islam Indonesia yang dianggap telah meny1mpang dari

ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Sementara faktor eksternal disebabkan kebijakan

politik Belanda mengenai dibolehkannya umat Islam Indonesia melakukan ibadah haji

ke tanah suci, dari sanalah pengaruh ide dan pemikiran gerakan dari Timur tengah,

mulai masuk kedalam pemlkiran beberapa tokoh dan pemimpin Islam, sehingga

mempercepat masuk dan berkembangnya pemikiran Muhammadiyah.

Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad dahlan pada tanggal 18 November

19 I 2, Organisasi ini mulai dari kelahirannya dan tujuan pendiriannya berada di bawah

payung Organisasi Pembaharuan. 2

Muhammadiyah merupakan organisasi sosial yang bertujuan untuk

membersihkan ajaran-ajaran Islam dari pengaruh ajaran-ajaran lain yang salah, gerakan

Muhammadiyah mencoba memurnikan ajaran Islam untuk kembali kepada ajaran Al-

Qur'an dan SunnahJ

Reaksi terhadap berdirinya organisasi Muhammadiyah datang dari berbagai

tihak, positif maupun negatif Reaksi positif ditujukan oleh "Kaum Muda" (kelompok

pembaharu ),4 yang memang merasa seide dan sejalan dengan gerakan Muhanunadiyah

Scorang Oricntalis Bclanda, Pijpcr, mcngatakan bahwa Mchanunadiyah timbul sebagai reaksi atas politik Pemerintah Hindia Belanda yang berusaha menasmnikan orang Indonesia, setyelah itu barulah ia menjadi gerakan reformasi. Lihat Pijper, Beberapa Study tentang sejarah Jslam di Indonesia 1900-1950, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1984) ha! 111-112

3 Drs. Aluuad Jainuri, lvluhammadiyah sebagai gerakan pembaharuan Islam, dalam M. Din Syamsuddin, (Ed), Muhammdiyah, /dni dan esok (Jakarta, Panjimas, 1990) hal 50

Ibid, ha! 50

Page 49: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

57

dalam perubahan ajaran-ajaran yang dianggap (sesuatu yang tidak pemah dilakukan

oleh Rasulullah SAW) dilakukan oleh umat Islam Indonesia.

Reaksi negatifjelas terlihat dilakukan oleh Pemerintah Kolonia] Belanda, yang

walaupun secara de-yure, Pemerintah Kolonia! mengizinkan berdirinya gerakan

Muhammadiyah namun, pada kenyataannya Pemerintah Kolonia] sangat

menghawatirkan berkembangnya Gerakan muhammadiyah, kekhawatiran Pemerintah

Kolonia! Belanda memang beralasan sebab, hanya Organisasi Muhammadiyahlah yang

dianggap paling vokal dalam menyuarakan kebijakan-kebijakan Pemerintah Kolonial,

terutama mengenai Statement Pemerintah yang pada awalnya mengatakan Netral-

agama, namun pada kenyataannya jelas Pemerintah sangat berkepentingan membela

kegiatan misi Kristen, yang gencar dilaln1kan oleh para zending Protestan, baik dalam

ha! dukungan politik maupun dukungan dana yang jelas jumlahnya tidak sedikit (pada

BAB II di cantumkan secara jelas rincian dana bantuan Pemerintah yang berat sebelah

antara pemberian dana terhadap lembaga Kristen dan lembaga Islam}

Kegiatan pertamanya adalah mendirikan sekolah-sekolah modern dengan gaya

sekolah Djamiat Chair dan Adabiyah di Padang. Tahun 1917 Muhammadiyah meluas

ke luar Jawa dan secara bertahap berkembang menjadi salah satu Organisasi Indonesia

yang terbesar sebelum perang Dunia IL 5 Pada tahun I 925, Organisasi ini memiliki 29

cabang dengan 4000 anggota. Pada tahun 1929 memiliki 19.000 anggota, tahun 1930

:; Abdul Azis Thaba, !\11.A., Jsla!l1 dan 1Vegara da/cun 1>0/itik ()rde /Jaru, (Gcn1a Insani Press, Jakarta 1996) ha! 134

Page 50: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

58

memiliki 24.000 anggota dan pada tahun 1938 berkembang menjadi 250.000 anggota6

Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika Prof Deliar Noer menyebutnya sebagai

··organisasi sosial ls/am lerpenling di Indonesia sebelum kemerdekaan dan mungkin

juga sampai saat ini ". / bahkan seorang penulis barat James L. Peacock, mengatakan

"Muhammadiyah le/ah membuktikan diri sebagai Urganisasi pembaharuan ls/am

yang paling kuat di Asia Tenggara. bahkan mungkin di Dunia. '"'

2. Respon Muhammadiyah terhadap Misi Kristen

Respon Muhammadiyah terhadap misi Kristen, sesuai dengan runutan waktu

yang Penuluis buat pada BAB II, secara umum Penulis bagi kedalam tiga tahap:

Pertama, membahas Muhammadiyah, dari mulai periode pembentukannya sampai

akhir masa Kolonia!, Kedua, Periode Orde lama di bawah Soekarno dan ketiga

Muhammadiyah di bawah "Orde baru."

A Tahap Pembentukan muhammadiyah

Seorang Orientalis Belanda, Pijper pemah mengatakan bahwa "Muhammadiyah

timbul sebagai reaksi atas politik Pemerintah Hindia Belanda yang berusaha

menasranikan Orang Indonesia"" Agaknya statement Pijper mc:ndekati benar-kalau

boleh dibilang benar- Muhammad Dahlan sebagai pendiri pertama Muhammadiyah,

6 Ibid

Deliar Noer, Gerakan lvlodern Islam. ha! 95

' Ja1ncs L. Peacock~ Petnbaharuun dan Petnbaharuan Agatna, (Yogyakarta: Hanindinata, 1983) ha! 8

9 lihat foot note namer 2

Page 51: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

59

orang yang pertama merespons tentang efek yang ditimbulkan dari meningkatnya

kcgiatan misi Kristen di Indonesia, namun dalam pandangan Dahlan, menantang dan

melawan peran aktif mereka dan menghentikan penetrasinya melalui konfrontasi

langsung tidaklah mungkin. '" baginya membangun kesadaran muslim tentang akibat

dari kegitan misi tersebut, merupakan sesuatu yang Iebih efektif dan strategis. "

Langkah besar yang diambil Dahlan ketika itu adalah membangun infrastruktur

gerakan untuk membendung kegiatan misi oleh karena ih1 bentuk persaingan yang

terjadi dalam membangun lembaga-lembaga pendidikan dan keagamaan ketimbang

ierlibat dalam semacam konfrontasi langsung, meajadi ciri kepemimpinan era Dahlan. 12

Namun demikian tidak seperti Dahlan, pewaris Muhammadiyah sesudahnya

menggunakan cara yang jelas jauh berbeda, masa kepemimpinan Fahruddin, misalnya,

penerus ketiga setelah Haji fbrahim, dibawah Fahruddin Muhammadiyah lebih

merupakan "singa jantm1" bagi Umat kristen, Muhammadiyah lebih bersikap

bermusuhan terhadap misi Kristen, responnya terlihat dalam kritik terbuka dan tentu

saja pedas terhadap kegiatan misi Kristen. '3

l(J Dr. Alwi Shihab, ivfembendung Arus, Usaha 1\Jisi Kristenisasi di Indonesia, ha! 160

" Ibid, ha! 161

" Asnawi Hadisiswaja, K.H. Ahmad Dahlan, (Panji Masyarakat,Jakarta, I, No 3,1959) ha! 18

LI A. Hcukcns, Sejurah Gereja Katolik di Indonesia (Jakarta, Kursus Kader Katolik Sekretariat Nasional, 1971) ha! 65-66

Page 52: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

60

Ditengah semakin intensifnya kegiatan misi Kristen, kongres tahunan

Muhammadiyah diadakan pad a 1924 di Y ogyakarta, permusuhan yang sengit terhadap

misi Kristen jelas-jelas disuarakan dalam kongres ini, antara lain, Haji Hadjij

memperingatkan para anggota Muhhammadiyah untuk tidak mudah dibujuk oleh cara-

earn rayuan yang digunakan misi-misi Kristen dalam upaya mereka mengajak Umat

berpindah rnemeluk agama Kristen. Selarna kongres, harnpir sernua suara kebencian

digunakan untuk rnenyerang agama Kristen. 14

Langkah yang diambil Fahruddin untuk secara frontal menyatakan perrnusuhan

terhadap kegiatan rnisi Kristen lebih-lebih terhadap Pemerintah Kolonia! yang secara

tegas rnendukung baik secara materi maupun irnrnateri terhadap suksesnya kegiatan

tersebut, ditambah lagi sikap netral agama yang pernah dilontarkan Pemerintah

Kolonia! dipertanyakan kebenarannya oleh para Pimpinan Muahammadiyah karena

pada kenyataannya dilapangan statement tersebut hanyalah tingga1 statement.

Ketegangan yang terjadi antara kedua Umat beragama ini terns berlanjut

sampai rnenjelang kemerdekaan RI, di mana karena disebabkan situasi politik yang

tidak rnenentu juga disebabkan ketika itu, persoalan yang terjadi rnenjadi persoalan

yang mengarah kepada perlawanan terhadap musuh bersama mewujudkan Indonesia

yang rnerdeka, narnun sesudah itu, ketegangan dan pertentangan antara keduanya

rnulai meningkat kembali.

Kongres Muhammadiyah diadakan di Yogyakarta antara 12 dan 17 Maret 1925, lihat Dr. Alwi Shihab, ha! 163

Page 53: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

61

B. Era Orde lama

Di Era ini, Umat Islam Indonesia (dalam ha! ini Muhammadiyah) tidak lagi

memandang Kristen sebagai agen Kolonia!, namun lebih rnerupakan Missionari

Pribumi yang mewarisi praktek-praktek Kolonia! secara baik.

Pada masa ini, persoalan yang paling hangat yang selalu dijadikan rujukan para

penulis, ketika ingin menulis tentang hubungan Islam-Kristen di awal kemerdekaan

yaitu mengenai peristiwa "Piagam Jakarta" (Mukaddimah UUD ), meskipun ketika itu

pertentangan kaum Muslim tidak hanya diwakili oleh Muhammadiyah, namun

pembahasan disini hanya akan menyorot apa yang dilahtkan oleh Pemimpin

Muhammadiyah.

Persoalan Piagam Jakarta, dimulai dari penolakan kalangan Kristen dan

beberapa tokoh Jawa "Liberal" berpendidikan Barat, tentang "tujuh kata" dalam

Pembukaan UUD, tujuh kata tersebut adalah " ............ dengan kewajiban menjalankan

Syari'at Islam bagi Pemeluk-pemeluknya", 15 seorang tokoh :Kristen yang bernama

Latuharhary, secara terbuka menyatakan penolakannya terhadap segala bentuk

kompromi terhadap isi tujuh kata dalam pembukaan UUD. 16 Demikian ultimatum

yang disampaikan oleh kalangan Kristen karena jika ultimatum tersebut tidak dipenuhi,

15 Muhammad Yamin, Naskah persiapan UUD 1945, (Jakarla, DEP-PEN 1954), jilid I ha! 396

Jo Dr. Alwi Shihab, ha! 168-169

Page 54: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

62

mereka akan menarik kembali dukungan mereka terhadap Republik Indonesia yang

baru berdiri. 17

Seorang tokoh wakil dari Muhammadiyah-yang kemudian diangkat menjadi

Ketua- KI Bagus Hadikusumo, Dia merupakan wakil resmi dari Muhammadiyah, Dia

tidak hanya gigih mempertahankan "tujuh kata" dalam Pembukaan UUD, namun, lebih

jauh lagi dia juga menuntut penerapan hukum Islam bagi seluruh warga negara

Indonesia. rn namun demikian, sikap keras Hadikusumo tersebut tidak mendapatkan

persetujuan dari kalangan anggota Panitia, terutama kalangan Nasionalis dan Kristen,

tetapi hal itu jelas menunjukan bahwa Muhammadiyah memperlihatkan semangat Islam

yang kuat yang tidak mau mengakomodasi kepentingan-kepentingan Kristen. 19

Meskipun akhirnya "tujuh kata" tersebut dihapus, tetap tidak membuat reda

hubungan Islam-Kristen, bahkan semakin akut, para Missionaris Kristen memperh.'Uat

Usaha-usaha Penyebaran ajarannya dengan mendirikan (DGI) Dewan Gereja

Indonesia, pada Bulan Mei 1950 dengan tujuan membantu program gereja-gereja,

khususnya dalam persaksian dan pelayanan di daerah-daerabw

I) Lukman Hakim, Fakta dan Data: Usaha-usaha Kristenisasi di Indonesia, (Majalah :-.ledia Dabvah, Jakarta,1991) ha! 16-17

JS Ibid

Ibid

}U Dr. Alwi Shihab, ha! 171

Page 55: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

63

Pada era ini, penyebaran ajaran Kristen, baru dalam tahap permulaan seiring

dengan berjalannya waktu, berkat sumber dana yang besar misi Kristen mengalami

perkembangan pesat dan mencapai puncak kesuksesannya pada masa Orde baru.

C. Era Orde Baru

Era ini, dianggap oleh kalangan Kristen sebagai masa penuh berkah bagi

pertumbuhan agama Kristen di Indonesia, Orang-orang Indonesia dalam jumlah besar

berbondong-bondong memeluk agama Kristen. Hal itu menjadi: benih kontlik yang

barn bagi Muslim-Kristen, meningkatnya kegiatan misi Kristen, sudah tidak lagi

mengindahkan batas-batas toleransi beragama, bahkan meminjam istilah "lukman

Harun" seorang tokoh Muhammadiyah, Kristen telah menggunakan cara-cara yang

sangat menyinggung hati umat Islam. ' 1

M.Rasyidi, seorang tokoh Muhammadiyah, memaparkan beberapa cara kotor

yang ditempuh para missionaris Kristen dalam rangka memanfaatkan situasi ekonomi

dan politik yang serba belum pasti, untuk merangkul jumlah pemeluk Kristen. 22

Bantuan finansial baik dalam bentuk uang maupun benda bahkan bahan pokok

diberikan untuk menarik orang-orang miskin supaya masuk kedalam agama Kristen,

bahkan lebih jauh sistem "Orang tua asuh" juga diperkenalkan untuk Mahasiswa/i

Lihat tvt. Rasyid, Kasus l?UU Perkawinan; dala1n hubungan Is/an1 dan Krislen, (Jakarta, Bulan Binumg, Jakarta,1974) ha! 7-8

Lukman Hakim, Fakla dan Data, hal 16

Page 56: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

64

yang tidak mampu menemskan kuliahnya namun masih berkeinginan besar, bisa lewat

bantuan ini dengan syarat mereka bersedia di baptis untuk menjadi pemeluk Nasrani_,_,

Akibatnya, terjadi polemik yang berkepanjangan antara Islam-Kristen,

Muhammadiyah memimpin pertentangan terhadap misi tersebut, banyak perbincangan

dan komentar muncul dalam rangka mengatasi masalah tersebut, kaum Muslim

menyalahkan kegiatan misi Kristen yang dianggap bersifat provokatif dan menyerang,

kaum Muslim merasa keberatan dengan cara-cara yang dilakukan kaum Nasrani

dengan membujuk lewat jalur pemanfaatan kesulitan ekonomi umat Islam.

Menanggapi tuntutan umat Islam yang secara terns menems meminta

ketegasan Pemerintah tentang hubungan antar umat beragama, Pemerintah lewat

Mentri agama, K.H. Muhammad Dahlan, pada November 1967, memimpin sebuah

Konforensi "dialog antar agama" tidak diragukan lagi Muhammadiyah memainkan

peran penting dalam dialog tersebut, dari banyak peserta yang hadir, wakil-wakil

Muhammadiyah adalah yang paling vokal dan tegas. 24 W alaupun akhirnya dialog

tersebut berakhir dengan hasil yang tidak memuaskan yaitu dengan ditolaknya usulan

mengenai pembatasan kegiatan penyebaran agama hanya bagi para pemeluk agama

masing-masing ditolak oleh para pemimpin Kristen.25

2.'I Ibid

Husein Un1ar, Intoleransi KaunJ 1Vasrani terluula1; urnat Js/arn, (Media dak\vah, Jakarta,1991) hal24

Dr. Alwi Shihab, ha! 179

Page 57: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

65

Peristiwa lainnya yang membuktikan konfrontasi terns-menerns antara

Muhammadiyah dengan kelompok Kristen tampak dalam penegasan Dr. Hamka-

Tokoh Muhammadiyah dan ketua umum pertama MUI (Majlis Ulama Indonesia)-

berkenaan dengan larangan bagi kaum muslim menghadiri perayaan natal.

Hal itu menambal1 panjang daftar ketegangan Islam-Kristen, guna meredam hal

tersebut, pemerintah orde barn dalam ha! ini, Soeharto, memunculkan suatu kebijakan

mengenai tindakan tegas terhadap hal-hal yang berbau SARA ( Suku, Agama, Ras dan

Antar golongan), nampaknya cara ini cukup efektif untuk paling tidak meredakan

sesaat ketegangan antara Islam-Kristen muncul kepermukaan.

B. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia

1. Latar Belakang Sejarah dan Berdirinya

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia didirikan pada tanggal 26 Febrnari 1967

di Jakarta oleh alim ulama dan inteleh.1:ual Islam se-Jakarta Raya yang berh.-t1mpul dala

satu acara halal bihalal di Masjid Al Munawwaral1, Tanal1 Abang, Jakarta Pusat. 26 Dan

pada awal-awal pendiriannya, masjid inilah yang digunakan sebagai markas dan tempat

kegiatan dakwah, sebelum pindah ke Jl. Kramat Raya 45.

Waktu itu bersamaan pula, kita Bangsa Indonesia sedang dalam suasana

meninggalkan masa Orde Lama dan memasuki Orde Barn. Pada suasana peralihan

26 Lukman Hakim (ed), 70 ta/um Bukhari Tamam lvfenjawab Panggilan Risa/ah, (Jakarta: Media Dakwah, 1992), cet ke-1, hal 147-148

Page 58: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

67

nyanng sekali dan konsisten dalam usahanya membentengi aqidah umat dari usaha-

usaha peurtadan yang dilakukan oleh fihak Kristen.

Usaha kristenisasi ini dilakukan hampir di semua tempat dan daerah terlebih

hgi di daerah-daerah pedalaman atau di daerah transmigrasi di wilayah Nusantara ini.

Dan mereka berlomba-lomba mengkristenisasikan kaum muslimin Indonesia dengan

uerbagai cara yang mereka tempuh.

Gerakan kristenisasi inilah yang sangat ditentang oleh pihak Islam, terutama

sekali oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. DDII tidak rela melihat kaum

muslimin dikristenkan seperti yang dikatakan Ketua Umum DDII, DR. Anwar

Haryono, S.H., "DDII tidak anti Kristen, tetapi yang menjadi masalah, adanya proses

pemurtadan yang dilakukan oleh golongan Kristen ini yang sangat ditentang oleh

DDII"'"

Kristenisasi atau usaha pemurtadan yang dilakukan oleh pihak Kristen ini dan

berdasarkan pendeteksian dari kasus-kasus yang terjadi, DDII melihat bahwa usaha ini

dilakukan melalui segala bidang kehidupan dan yang paling banyak adalah melalui

pendekatan ekonomi dan kesehatan. Adapun pendekatan agama atau mengajak

langsung untuk memeluk agama Kristen melalui para misionaris secara langsung,

melalui pendekatan seperti ini hampir-hampir tidak ada atau bisa dikatakan tidak ada.

Karena pihak Kristen sadar bahwa melalui cara seperti ini mereka tidak alcan pernah

30 Wawancara dengan Ketua Umum DDJJ, DR. Anwar Haryono, S.H., tanggal 30 April 2000 ..,; perpustakaan DDII.

Page 59: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

68

berhasil. Dan DOI! melihat pengkristenan terhadap umat Islam dilakukan oleh semua

kelompok Kristen yang ada dan mereka aktif melaksanakan. 31

Bagi DDII, pembentengan akidah umat dari usaha pemurtadan ini adalah

merupakan suatu panggilan dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap

Muslim sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Namun demikian sangat

disayangkan usaha pembentengan akidah ini kurang diclukung clengan clana yang besar

clan mencukupi clalam membiayai kegiatan-kegiatan tersebut. Selama mengaclakan

pembentengan akiclah umat clari usaha pemurtaclan ini clan juga mengaclakan

pembinaaan umat di daerah-daerah, seorang da' i sering sekali membiayai dirinya

sendiri ketika mengadakan perjalanan dakwahnya itu.32 Usaha kristenisasi yang

clilakukan pihak Kristen, meliputi seluruh aspek kehidupan sarnpai-sampai di bidang

politik pun mereka masuki. Dalam !cabinet I, II clan III, pihak Kristen, baik Katolik

maupun Protestan memiliki posisi yang cukup kuat, karena mereka menduduki

jabatan-jabatan strategis di ABRl maupun di posisi sipil lainnya peranan tokoh-tokoh

tersebut ketika menduduki jabatan-jabatannya, sedikit banyak membantu perjuangan

gereja atau orang-orang atau tokoh tersebut dimanfaatkan oleh pihak Kristen untuk

mengembangkan dan memajukan misi Kristen di Indonesia. Frans Seda, salah satunya

31 Wawancara penulis dengan Kepala Perpustakaan DDJI, Drs. Heman Syuhada, tanggal 30 April 2000 di perpustakaan DDII.

"Ketua Umum DDII, DR. Anwar Haryono, Op.Cit.

Page 60: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

69

dianggap sebagai tokoh Kristen yang berada di balik layar terhadap bantuan yang

diberikan terhadap perjuangan misi Kristen.32

Kenyataan lain tentang merebaknya kristenisasi di berbagai bidang sejalan

aengan keputusan Dewan Gereja Indonesia di Jakarta tahun 1979. Keputusan itu di

antaranya:

a. ABRI harus selalu dimanuver untuk selalu bermusuhan dengan Islam. b. Pemuda Kristen sebanyak mungkin ke profesi militer c. 75% kepala departemen-departemen yang ada di pemerintahan harus

disusun oleh pejabat-pejabat yang beragama Kristen d. 75% kepala seluruh agen-agen sipil dan pemerintahan propinsi harus orang

Kristen. 33

Melihat fenomena ini kita kaum muslimin harus men.gakui kegigihan dan

kesungguhan pihak Kristen untuk mengkristenkan kaum muslimin Indinesia. Tanpa

, ,,sa putus asa mereka berusaha dengan berbagai earn demi berhasilnya rencana yang

rnereka buat.

Dalarn pada itu, di bab ini penulis akan mencoba mengangkat usaha-usaha

DDII dalam menghadapi dan membentengi umat dari usaha-usaha kristenisasi yang

dilancarkan pihak Kristen selama ini:

a. Pengiriman dan pembinaan da'i-da'i. b. Mengajak kerja sama pejabat pemerintah untuk membagi-bagikan buku

pedoman penyiaran agama di Indonesia kepada pengurus mushalla. c. Menegur langsung pastur atau pendeta yang melakukan pelanggaran

penyrnran agama. d. Mengadakan penataran kader dakwah.

32 DDll, TaktikBaru Pekabaran Injil, (Jakarta: tanpa penerbit, 1991), kata pengantar, ha!. I.

33 Ibid, ha!. 34.

Page 61: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

e. Membangun tempat ibadah. f. Meningkatkan kerja sama, membuat program dakwah. g. Meningkatkan kegiatan kelmpok pengajian di mushalla atau masjid. h. Mengajak umat Islam waspada terhadap kristenisasi yang memberikan

bantuan terselubung. 34

70

Selain itu usaha dan perjuangan DDII juga dilakukan melalui media massa yang

dimiliki DDII. Media massa yang diterbitkan DDII tersebut, lvfedia Dakwah, Serial

Khutbah Jum 'at dan Majalah Suara Mas) id dan secara lebih khusus, j\;fajalah Media

Dakwah sebagai suara resmi DDII senantiasa memberitakan memberitkan dan

menginformasikan kepada kaum muslimin mengenai fakta kristenisasi bahkan majalah

ini menyediakan rubrik tersendiri yaitu rubrik informasi kegiatan misionaris Kristen

dan juga sebagai tempat pengaduan masyarakat atau laporan kegiatan pengkristenan

terhadap umat Islam. Tentu semua ini sebagai sarana informasi bagi masyarakat.

Hal ini sebagai upaya untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang kejadian-

kejadian dan fakta-fakta kristenisasi di Indonesia. Sebagian besar dari laporan-laporan

dan fakta-fakta itu sudah dibukukan dan telah dicetak oleh DDII dan buku ini telah

disebarluaskan DDII ke seluruh Indonesia, ini sebagai informasi dan fakta yang telah

terjadi tentang kegiatan kristenisasi yang dilakukan pihak Kristen di Indonesia. Setiap

tahun bila menginjak bulan Desember DDII, melalui Media Dakwahnya selalu

mengeluarkan fatwa tentang natalan bersama dan fatwa itu juga clisebarluaskan dalam

hentuk naskah kecil yang dibagi-bagikan kepada rnasyarakat luas.

34 DR. Anwar Hmyono, Op.Cit.

Page 62: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

71

1\fajalah Medta Dakwah ini juga yang selalu dikirim pada setiap bulannya

kepada da'i-da'i DDII yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Majalah ini

sebagai inforrnasi bagi mereka dalam menghadapi umat dan juga menghadapi

m1s1onans dalam upayanya memurtadkan kaum muslimin Indonesia. Usaha-usaha

lainnya juga dilakukan DDII melalui majalah terbesar yang dirniliki DDII itu sarnpai

saat ini.

Page 63: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

BABV

PENUTUP

JI. JK~simpulan

Berdasarkan pada uraian dan kajian yang telah penulis sajikan, kiranya

penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :

Pertama, dalam kajian historis, munculnya misionari di Indonesia ternyata

sangat terkait erat dengan kedatangan kaum penjajah Kolonia! baik dibawah

Portugis maupun Belanda, bahwa ternyata dibalik misi penjajahan ada misi

penyebaran agama Kristen.

Kedua, ketika pemerintah Belanda berkuasa, netral agama yang dijanjikan

pemerintah hanya isapan jempol semata, terbukti ketika pemerintah ternyata

berada dibalik pemberian dana dalam jumlah besar terhadap kegiatan

. . . . mis10nan gereJa.

Ketiga, respon yang dimunculkan umat lslam terhadap maraknya kegiatan

misi di Indonesia ternyata bervariasi, satu kalangan merespon secara

ekstreme, dengan mengadakan perusakan terhadap gedung-gedung dan

fasilitas gereja sementara kalangan yang Iain merespon secara lebih moderat.

dengan berusaha merangkul umat Kristen untuk mendial.ogkan etika dakwah

dalam beragama, sehingga diharapkan akan muncul konsensus tentang aturan

main dalam berdakwah

Page 64: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

73

1:ce11111L1f, 1\1uhan1n·1adiyah, sebaga1 salah :-~atu orgarusasi massa lslarn yang

besar di Indonesia. ikut memberikan andil yang luar biasa merespon adanya

kegiatan misi Kristen di Indonesia, berbagai hal dilakukan untuk menyikapi

efek dari maraknya kegiatan misi, penentangan Muhammadiyah juga

dilakukan di level legislatif dengan menolak keras rencana undang-undang

yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam, yang sangat didukung oleh

pihak Nasrani.

Kelima, DDII, organisasi massa Islam yang Juga turut penulis cantumkan

dalam uraian skripsi ini, melakukan banyak usaha-usaha penentangan

terhadap maraknya kegiatan misi, melalui proyek pengiriman da'i ke kantung­

kantung Nasrani, mengimbangi banyaknya pastur dan pendeta yang dikirim

ke sana serta melalui maj al ah media dakwah yang dianggap sebagai corong

DDII untuk mengungkap fakta kegiatan misionari di seluruh Indonesia lewat

media jurnalistik.

Dari kesimpulan di atas, dapat difahami bahwa sejarah panJang

n1isionari di Indonesia yang diawali para misionari barat temyata melahirkan

misionari pribumi yang sangat baik mewarisi pendahulunya, respon yang

variatif terhadap adanya kegiatan misi di Indonesia, menandakan pemahaman

yang berbeda terhadap kegiatan misi itu sendiri tampaknya kewaspadaan dan

tetap merangkul umat Nasrani untuk lebih bersifat toleran terhadap kenyataan

bahwa ada keberagaman dalam beragama di Indonesia menjadi pijakan dasar

untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan umat.

Page 65: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

74

Ilo Saran-saran

Kajian dalam skripsi ini mencoba mengungkap sejarah misionari di

Indonesia dan respon umat Islam terhadap kegiatan misi tersebut, berkaitan

dengan hal itu perlu penulis sampaikan beberapa saran sebagai berikut:

Pertama, ditujukan kepada para sejarawan untuk mengkaji sejarah m1s1

Kristen di Indonesia secara utuh dan tidak parsial, hal ini penting mengingat

pemahaman terhadap sejarah masa lalu akan membentuk persepsi dalam

kehidupan masa kini.

Kedua, kepada para misionari Kristen, diharapkan melakukan reinterpretasi

terhadap kegiatan misi, diharapkan untuk lebih toleran terhadap kenyataan

adanya keberagaman dalam beragama di Indonesia.

Ketiga. bagi para praktisi dakwah baik di lingkungan akademis maupun non

akademis agar selalu membiasakan tradisi dialog antar agama dengan harapan

memperkaya khasanah pemikiran dan wawasan serta pengalaman

keberagamaan, juga turut serta mengangkat isu-isu universal kemanusiaan

sekaligus solusi konkritnya sehingga dialog antara agama tidak hanya pada

tataran elit agama tetepi bisa dirasakan hasilnya oleh seluruh masyarakat

agan1a.

Keempat, kepada seluruh pemeluk agama diharapkan untuk meningkatkan

minatnya mengkaji tradisi dan teks-teks keagamaan baik agama sendiri

maupun agama orang lain agar pemahaman terhadap pesan-pesan agama tidak

Page 66: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

75

parsial sehingga semua itu akan menambah ghirah dalam kecintaan

mengaktualisasikan ajaran agama.

Page 67: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

DAFT AR PUST AKA

Al Kitab, Jakarta: Lembaga Al Kitab Indonesia, 1997, cet. ke-157

Al-Jabani, Ibrahim Sulaiman, Menyingkap Sosok Missionaris, Jakarta: Pustaka Mantiq, 1991

Anshori, Endang Syaifudin, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 dan Sejarah Konsensus Nasional antara Islam dan Nasionalis Sekuler Tentang Dasar Negara RI, Bandung: Pustaka Bandung, 1981

Ayoub, Mahmoud, M, Akar-akar KonjlikMuslim-Kristen,

Berkhof, H., Sejarah Gereja, Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, cet. ke-13, 1996

Boland, BJ., Pergumulan Islam di Indonesia, Jakarta: Grafiti, 1985

Rosch, David, J., Transjormasi Misi Kristen Sejarah Teologi k(isi yang Mengubah dan Berubah, Jakarta: BPI<. Gunung Mulia, 1997, cet. ke-1

Chaudy, Musthafa, Misi Asing dan Pejajahan, Jakarta: Media Dakwah, 1995, cet. ke-2.

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Taktik Barn Pekabaran Jnjil, Jakarta: tpn, 1981

Guillot, C., Kiai Sadrach; Riwayat Kristenisasi di Jawa, Jakarta: Grafiti Pers, 1985

Hadisiswaja, Asnawi, KH. Ahmad Dahlan, Panji Masyarakat, I, no.3, 1959

Hakim, Lukman (Ed.), 70 Tahun H. Bukhari Tamam lvlenjawab Panggilan Risa/ah, Jakaita: Media Dakwah, 1992, cet. ke-1

, Fakta dan Data;Usaha-usaha Kristenisasi di Indonesia, Majalah Media ---· Dakwah, Jakarta, 1991

Harun, Lukman, Muhamadiyah dan UU Pendidikan, Jakarta: Panjimas, 1990, cet. ke-1

Hasyim, Umar, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama Dalam Islam, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1979

Hasymi, A, (Ed.), Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, Bandung: Al-Ma' arif, 1989

Page 68: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

Heukens, A, Sejarah Gereja Katolik di Indonesia, Jakarta: Kursus Kadet Katolik Sekretariat Nasional, 1971

Hidayat, Komaruddin (ed.), Passing Over, Melintasi Batas Agama, Jakarta: Gramedia dan Paramadina, 1998, cet. ke-1

1-Iussein, Umar, "Intoleransi Kaum Nasrani Terhadap Umat Islam", Jakarta: Majalah Media Dakwah, 1991

! ~inuri, Ahmad, "Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pembaharuan Islam", dalam M. Din Syamsudin (Ed.), Muhammadiyah Kiat dan Esok, Jakarta:Panj Mas, 1990

Natsir, M., Islam dan Kristen di Indonesia, Bandung: Pelajar dan Bulan Tsabit, 1969, ~.k~l .

--~ lviencari Modus Vivendi diantara Umat Beragama di Indonesia, Jakarta:

Media Dakwah, 1983.

Noer, Deliar, Gerakan Modem Islam

Peacock, James, Pembahanian dan Pembaharuan Agama, Yogyakarta: Hanindinata, 1983

Pisper, Beberapa Study Tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950, Jakarta UIP, 1984, eel. ke-1

Pusponegoro, Marwati, Sejarah Nasional Indonesia, Jakarta: Depdikbud dan Balai Pustaka, 1984

Rasyidi, M, Kasus RUU Perkawinan dalam Hubungan Islam dan Kristen, Bulan Bintang, 1974, cet. ke-1

Riyanto, Armada, FK., Dialog Agama dalam Pandangan Gereja Katolik, Yogyakarta: Kanisius, 1995

Roham, Abujamin, Dapatkah !slam-Kristen Hidup berdampingan?, Jakarta: Media Dakwah, 1999, cet. ke-3

Sukrianta, AR., Perkembangan dan Penilaian Muhammadiyah, Yogyakarta: Dua Dimensi, 1985

Sumartana, Th. (et. al), "Pengantar: Menuju Dialog Antar Iman" dalam Dialog: Kritik dan identitas Agama, Yogyakarta: DIAN/Interfidel, tahun I

Page 69: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

Suminto, Aqib, Politik Islam Hindia Belanda, Jakarta: LP3ES, J 985

Syaifullah, Gerak Politik Muhammadiyah dan Masyumi, Jakarta: Grafiti, 1997

Syamsuddin, Penyebaran dan Perkembangan Islam di Indonesia, Surabaya: Usaha Nasonal, 1987, cet. ke-2

Syihab, Alwi, Islam lnklusif: Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama, Bandung: Mizan, 1997, cet. ke-l.

___ , Membendung Ants; Usaha-usaha Kristenisasi di Indonesia, Bandung: Mizan, 1998, cet. ke-1

Thoba, Abdul Aziz, Islam dan Negara Dalam Politik Orde Baru, Jakarta: Gema Insani Press, 1996

Tim IAIN, Syahid, Jakarta Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi, Jakarta: Hikmat Syahid Indah, 1994, cet. ke-3

Yamin, Muhammad, Naskah Persiapan UUD 1945, Jakarta: Departemen Penerangan, 1954, jilid I

Yusron, Asrofie, K.H. Ahmad Dahlan, Pemikiran dan Kepemimpinannya, Y ogyakarta: Yogyakarta Offset, 1983

Surat Ka bar dan Majalah

Media Dakwah,

Media Dakwah,

Media Dakwah,

Spektrum,

Hidup

Hidup

Tempo

Sinar Harapan

Syawal, 1411/Mei 1991, no. 203

Zulhijjah, 1409/Agustus 1989, no 182

Zulhijjah, 1410/0ktober 1990, no 190

No. 4, tahun XIII, 1985

No. 43, 1987

No. 12, 20 Maret 1988

18 Februari 1989, 1 Januari 1994

25 Mei 1973

Page 70: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

Sinar Pagi

Korn pas

Panji Masyarakat

Panji Masyarakat

Panji Masyarakat

10 Juni 1973

17 Desember 1973

No. 6 Oktober 1973

No. 589, l Agustu~, 1974

No. 252, l Agustus, 1978, XX.

Page 71: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

imbang

gingat

·TENT ANG , PEDO.Y!AN PENYIARAN AGAMA

ME N·T ER I AG AM A.

a. bahwa keru.kunan hidup antar umat beragama meru ' kan syarat mutlak bagi persatuan dan kesatuan ban serta pemantapan stabilitas nasionaf dan keamanan ~ sional. · -

b. bahwa dalam rangka usaha memantapkan keruk hidup antar umat beragama pemerintah berkewaji untuk melindungi setiap usaha pengembangan dan nyiaran agama ;

c. bahwa oleh karena itu perlu diatur tentang pedom~ penyiaran agarna. . ·,,, ·

1. Undang-undang Dasar 1945 pasal) 7 ayat 3 dan 29· " .

' 2. Ketetapan MPR RI No. IV /'MPFJ 1978; 3. Keppres No. 44 dan 45 tahun 1974; 4. Kep. Menag No. 18 tahun 1975 {disempurnakan), : ";

. ;'

1perhatikan : Petunjuk Bapak Presiden Republilc Indonesia tanggal

etapkan

ama

Mei 1978. . .

M EMU TUSK AN.

KEPUTUSAN MENTER! AGAMA MAN PENYIARAN AGAM.A.

Untuk µienja<ja Stabilitas iiasional dan demi tegaknya~ rukunan antar umat beragama, pengembangan dan;_ nyiaran agama imw,ya dil?.l;Janakan dengan sernan!I"~;· rukunan, tenggang rasa, teposeliro, saling menghargaiJil mat menghormati antar umat beragama sesuai jiwa I:¥r sila. · "

.....

telah memeluk sesuatu agarna lain;

b. Dilakukan dcngan mcnggunakan bujukan/pcm bcriarr

n1ateriil, uang, pal:-,.aian, makanarJmintunan, obat-obat­an dan lain-lain agar supaya orang tertarik unttL\; me­meluk sesuatu agama.

c. Dilalrnkan dengan cara-cara pen ye baran pamlet, bule­tin, majalah, buku-buku dan sebagainya di daerah-dae­

rah I di rumah-rumah kediarnan umat I orang yang ber­agama lain;

d. Dilakukan dengan cara masuk ke luar dari rumah ke rumah orang yang telah 'memeluk agama lain dengan dalih apapun.

Bilamana temyata pelaksanaan pen gem bangan dan penyi­aran agama sebagaimana yang dirnaksud diktum kedua, menimbulkan terganggunya kerukunan hidup antar umat beragama akan diarnbil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seluruh Aparat Departemen Agama sampai ke daerah·dae­rah diperintahkan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan ini dan selalu ·mengadakan konsul­

tasi/kordinasi dengan unsur Pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Keputusan-ini mulai berla1."U pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan ·di . Pada tanggal

Jakarta.

l Agustus 1978,

MENTERI AGAM&."""~·

.-~(.l;J-,:~MWPERWIRA Nl°-~'...RA) .

Page 72: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

Pasal 37

Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi milik bersama. Harta bawaan dari masing-masing suarni dan istri dan harta benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan, adalah di bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan iain.

Pasal 38

Mengenai harta benda milik bersama, suami atau istri dapat bertindak atas persetujuan kedua pihak. Masing-masing suami dan istri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya.

Pasal 39

·~ jj

I <;; ~

~i~ 'i~

~­.~ Bila perkawinan putus karena perceraian, harta benda milik bersama

igi sama antara bekas suami dan istri. ) ',

BAB IX PUTUSNYA PERKAWINAN SERTA AKIBATNYA

Pasal 40

Perkawinan putus karena kematian, perceraian dan keadaan tidak hadlir; ·1~

1. '

suami atau istri di tempat tinggalnya selama 2 (dua) tahun sedangkan. · 1 " ': .· kabar tentang hidup atau matinya tidal:: pemah diperolehnya dan diikuti : .• ; dengan perkawinan baru istrinya atau suarninya yang dilangsungkan ~ °:. • dengan izin Pengadilan dala1n daerah hukum tempat tinggal terakhir ·-pihak yang tidak hadlir setelah diadakan panggilan kepadanya dan sete- •. !ah mendengar Kepa!a Daerah. If Permintaan perceraian harus diajukan kepada Pengadilan tempat ting-·: "'·' gal pihalc yang digugat, atau jika tempat tinggal pihalc yang digugat tidak diketahui atau sukar dicapai, pada Pengadilan tempat tinggal pemohon.

Pasal 41 \)

Alasan yang dapat mengakibat.kan perceraian hanyalah sebagai berikut: .1

Salah Satu pihak berbuat zinah atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sukar disernbuhkan; · .. j

c.

d.

e.

f.

---- ---.; -. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih berat setelah pcrkawinan beriangsung; Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan beral yang membahayakan terhadap pihak yang lain; Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang mengakibat­kan tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/istri; Antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dlln tidal:: ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah-tangga.

Pasal 42

Gugatan perceraian dilakukan dengan menggunakan hukum acara per. data yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikuc a. Hakim Pengadi!an yang memeriksa gugatan perceraian akan mencoba

mendamaikan kedua belah pihak; b. Selama perkara belum ·diputus usaha mendarnaikan dapat dilakukan

pada tiap-tiap tingkat pemeriksaan; c. Jika tercapai suatu perdamaian, maka tidak dapal diajukan perkara per­

ceraian baru berdasarkan kejadian-kejadian yang ada sebelum per· damaian dan pada waktu diadakan perdamaian telah diketahui oleh penggugat;

d. Jika perdamaian tidal:: dapat t.ercapai maka pemeriksaan dilakukan dengan sidang tertutup;

e. Keputusan diucapkan dalam sidang terbuka; f. Jika perceraian mempunyai kekuatan hukum, Panitera dari Pengadi!an

yang memutuskan daiam tingkat pertama mengirim satu salinan dari keputusan tanpa bermeterai tersebut kepada Pegawai Pencatat Perkawin­an dimana perkawinan dicatat, bagi perkawinan yang dilangsungkan di luar negeri, salinan tersebut dilcirimkan kepada Pegawai Pencatat Perkawinan di J akana..

Pasal 43

(!). Jika salah satu pihak dari suami istri, terhadap siapa o!eh pihak lainnya diajukan perceraian, tidak diketahui tempat tinggalnya dan di Indonesia tidak mempunyai tempat kediaman yang ketahWln, sidang pengadilan akan ditetapkan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan setelah gugatan perceraian dit.erima oleh Pengadi!an.

Page 73: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

;uLuJ<..w1 uJc11 .rc11t;auuan aan pc11gu111u111a11 Lc1~cuuL uaru:s u1muat- J[

ara jelas dan tampak. ' 1empatan di surat kabar atau surat-surat kabar clan mass media lain-• akan dilakukan 2 (dua) kali dengan jarak antara I (satu) bulan dan

;i;ka waktu antara hari persidangan dan pengadilan terakhir sedikitnya .iga) bulan. am 14 (empat belas) hari sctelah panggilan yang pertama salinan' ggilan akan ditempel pada suatu tempat pcrsidangan Hakim Peng­. an yang dapat dilihat oleh umum dan salinan yang kedua akan di­lhkan kepada Jaksa dengan diberi tanggal, yang oleh Jaksa akan di fa-tangani dan dibubuhi perkataan "telah mclihat". ggilan harus memuat: gugatan umuk perceraian; nama, nama kccil

pekerjaan dari suami/istri; pemberitahuan mengenai Hakim atas intah siapa panggilan tersebut diadakan; tanggal dari surat perintah: l hari, jam clan tempat kehadiran; nama, huruf depan clan tempat ;gal juru Sita. l sebelum hari kehadiran tempat kediaman dari tergugat diketahui i Pengadilan, maka para pihak dapat dipanggil oleh Pengadilan pada . . dan jam yang ditentukan.

Pasal 44

inya perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta catatan cawinan yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Perkawinan. 1 ternyata tidak ada daftar-daftar atau daftar tersebut hilang atau jika k ada Akta Perkawinan, maka bukti tentang aclanya perkawinan ituskan oleh Pengadilan tempat perkawinan dilangsungkan/dicatat gan saksi 2 (dua) orang.

Pasal 45

i.m ha! gugatan perceraian karena salah seorang suami atau istri 1dapat hukwnan penjara 5 (lima) tahun atau lebih berat, maka untuk 1dapat keputusan perceraian pihak penggugat sebagai bukti penyam­n salinan putusan Pengadilan yang memutus perkara disertai dengan t keterangan Pengadilan bahwa putusan tersebut telah mempunyai latan hukum. ~atan perceraian karena tergugat meninggalkan penggugat, se­iimana dimaksud dalam Pasal 41 sub b Undang-unclang ini, diajul:an

f, .~,~.:,,_ . ' ~ ,__,

., . '

-i ~· .;.\ ~~' "J'!J.

i~

Pl·

a .

b.

c.

d.

vugaLan pcrccra1au u1ua:::;ill.F;.a11 at.as perse11s1nan aan penengKardn dimaksud Pasal 41 sub f Undang-undang ini, hanya dapal ditcrima apabila gugatan cukup beralasan setelah mendengar pihak keluarga dan orang yang dekat dengan suami isrri.

Pasal 46

Akibat putusny;i. perka"!inan karena perceraian, ialah: Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak­anaknya, semata-mata berdasarkan kepemingan anak; bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak-anak, Pengadilan memberi keputusann ya; Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat m~mberi kewajiban tersebut, Pengadilan dapat mencntukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut; Pengadilan dapat mewajibkan bekas suami menurut kemampuannya memberi biaya penghidupan kepada bekas istrinya sclama ia masih hidup clan belum bersuami lagi; Pengadilan dapat menentukan kewajiban apa dan jumlah bi8ya yang diberikan kepada bekas suami dan bekas istri.

Pasal 47

(I). Keputusan perceraian harus dicatat oleh pegawai pencatat yang ber­wenang di tempat perceraian telah terjadi.

(2). Salinan. dikiriinkan ke kan'tor pencatat dimana perkawinan dilangsung-1.~-l\.aJI.

(3). Tentang pencatatan yang dimaksud dalam ayat (I) pasal ini diatur dalam peraturan perunclang-undangan tersendiri.

BABX KEDUDUKAN ANAK

Pasal 48

Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah.

Page 74: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

--- -----.., - . - - - -------·-oo-• ----v-· ---- -·~- ............. '"'"'"Oa.ll"

lisan di hadapan 2 (dua) orang saksi. Wali sedapat-dapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang sudah dewasa, berpikiran sehat, adil jujur dan berkelakuan baik. ') Wali wajib mengurus anak yang di bawah penguasaannya dan hana benda sebaik-baiknya, dengan menghormati agarna anak itu. J Wali wajib membuat daftar harta benda anak yang berada di bawah kekuasaannya pada waktu memulai jabatannya dan mencatat semua pe­rubahan-perubahan harta benda anak atau anak-anak itu. Wali bertanggung-jawab tentang harta benda anak yang berada di bawah perwaliannya serta kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan atau kelalaiannya.

Pasal 58

Terhadap wall berlaku juga Pasal 54 Uadang-undang ini.

Pasal 59

Wali dapat dicabut dari kekuasaannya, dalarn hal-hal yang dalarn Pasal 55 Undang-undang ini. Dalarn ha! kekuasaan seseorang wali dicabut, sebagaimana dimaksud pada ayat {l) Pasal ini, oleh Pengadilan ditunjuk orang lain sebagai wali •.

Pasal 60 .·; ".)''

Wali yaqg te!a~ menyebabkan kerugian kepada haru benda anak yang awah kekuasaannya, atas !untutan anak atau keiuarga anak tersebut ;an keputusan Pengadilan yang bersangkutan dapat diwajibkan gganti kerugian tersebut.

BAB XIII KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Bagian kesatu Pembuktian Asal Usu! anak

Pasal 61

Asal usul anak hanya dapat dibuktikan dengan Al::te Kelahiran yang autentik, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

yang memenuh1 syarat. (3). Atas dasar ketetapan Pengadilan tersebut ayat (2) pasal ini, maka ins­

tansi pencatat kelahiran yang ada dalam daerah hukum pengadilan yang bersangkutan mengeluarkan Akte Kelahiran bagi anak yang bcr­sangkutan.

Bagian kedua

, -Pengangkatan Anak

P!!sal 62

(!). Suarni istri bersama-sarna dapat mengangkat seorang anak atau lcbih. (2). Yang dapat diangkat menjadi anak angkat ialah anak yang belum kawin

dan belum diangkat oleh orang Jain. (3). Anak yang diangkat sekurang-kurangnya harus 18 (delapan belas) tahun

lebih muda de.ri suami dan sekurang-kurangnya 15 (lima belas)' tahun lebih muda dari istri.

(4). Apabila anak yang diangkat itu masih saudara dari suami istri, dalarn hubungan keluarga dia tidak boleh mempunyai derajat kckeluargaan yang tinggi dari suarni yang mengangkatnya.

(5). Untuk pengangkatan anak diperlukan izin dari orang tua atau wilayahnya dan persetujuan anak itu sendiri apabila ia telah berumur 15 {lima belas) tahun.

(6). Pengangkatan anak dilakukan dengan keputusan Pengadilan atas per­mohonan suarni dan istri yang mengangkat anak itu.

(7). Permohonan pengangkatan yang dimaksud ayat (6) pasal ini dapat di­terima apabila pengangkatan itu menguntungkan kepentingan anak yang diangkat

(8). Anak yang diangkat mempunyai kedu<lukan yang sama seperti anak yang sah dari suami istri yang mengangkatnya.

(9). Pengangkatan anak mengakibatkan putusnya hubungan keluarga antara anak yang diangkat dengan keluarganya sedarah dan semenda garis ke atas dan ke samping.

(10). Pengangkatan anak dapat dicabut kembali oleh keputusan Pengadilan atas permohonan anak yang diangkat demi kepentingannya. Permohon­an pencabutan diajukan secepat-cepatnya 2 (dua) tahun dan selambat­larnbatnya 3 (tiga) tahun setelah anak itu berumur 18 (delapan tielas) tahun.

Page 75: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

--------------·-· _. __ ....... __ ·---~ ,1 '.-t-z-:~;1f:\·ff!-X§!E2t2Tf.11Ji; PEHOUDUK H~HURUT PROPIHSI OAH AGAMA

Ib.fil TABLE

13. ' POPUI.ATIO/i BY PROVINCE AND RELIGION Statistik Th. 1971

rcEllC1/liVl/ICIPAUTY

(1)

,.0 0 J, ACEH / SUMATRA UTARA

( SUKATRA BARAT I A J A u \ IAHGI \ SUXATRA SELATAN \ BEHGKULU •LAHPUHG .D K I JAYA

(

HUA BARAT JAUA TEHGAH D I YOGYAKARTA

'.l'IAWA T!HUR ·\1 A L I

ffusA TEHG !AP.AT MUSA TEKG TIHUR KALIH, SARAT KALIH. TEHGAK KAL:M. ;ftATJ..ii

. ,KALIH, TIMUR SULAWESI UTARA

iSULAWESI TEH6AH : SULAWESI SEL. 'SULAWESI TEHGG,

·/HALUKU ,IRJAH JAYA

JUHLAH I TOl'AL

ISLAM

ISLAM

(2)

1948152 3989427

. 2755747. 1369375 "' 977699 •

3236189 . 505861

2620646 ' 3630735 •

211369H • 21087172 •

2325412. H722099 •

106414 • 211 OOH

192401 . 862723 ' 38379 3 •

1035144 ~ 500726 743526. 661 OBJ ,..

4597329 • 699962 543400

33063

103579696

KATHOLIK

CATHOLIC -IS/1

(3)

5905 220216

11333 7367 1532

22256 1392

66115 119121

65643 206933

81369 150975

8665 5934

1193451 277456

7330 5496

1ss1a 42146 11082 53019

5070 58443 281 24

2692215

A G A H A / R E L I G I 0 N

. PROTESTAN 'KRISTEN I LAINNYA

PROTESTAN OTllER C/.'RIS -IS!! TIAN I: 'Y

C4l I cs> 37013

.174H76 4293

13711 3363

10227 8371

17915 17!699

76701 176759

27263 142575

7466 3666

607534 75069 63729 14347 ,;6S!4

429970 15394 7 332356

4116 142164 649 64

5151994

· 275V 179007

424 13667

1260 12676

656 6053

67996 64136 64324

6212 143274

1985 1663

22263 9)63

2H64 2492

4Z17~ 66503 58901 23274

4364 9 271 3 277

897497

HINDU

HINDUISM

( 6)

299 1 29 4 7

29 3 266 260

10l6 44

J1821 6645 3493

54007 15652 98155

1977607 59957

162 3391 6110

46) ?V7

7 OB 5 245

11470 Jl

419 2 l2

2296299

BUDJIA KONG

HU TJU

BUDDHISM ICONFUSIUS

(7)

12J87 264.562

9408 67!07

1444 52053

1406 14!73

26305 11HI3 125)03

2l162 76917 14426 10665

JOJ 3011

22! 9203 i 01 l 7\46

21 5 \7029

81 76

147

1092114

(8)

1422 10312

165 1s'2 29

19773 100659

1029 15127 74072

106663 111963

5566 161059

1·216 11474

6204 132974

19 24 39 37

1 '551 1 5 4

1792 26918

467 4346 1047

972133

~ ,_--·I \ . "'::.. ·/ \_,.. ......, fUSA1 STATISTIK - RErUSl.IK INDONESIA Al BUREAU OF STATISTICS - REPUBlIC OF INDONESJA

LAIHNYA

OTHERS

(9)

10' 197164

1o5 sa 149 32

307 965 557

1438 5589

10159 14782

1468 12lB

AO 0

272921 655097 i9$l$0

26011 90265

1141 26l97

, 16516 25

27617 106

1°685902

JUHLA!l

TOTAL

(101

200!341 6620611,.... 2792221. 1641074 100565' )06061

519316 2775695 -4546492 ~

21620950. 2186526)

(46AS44 2550067

21'0091 220l4l5 2295279. 20,9924 (

701936 1699105

731606 1717671

913662 51799,,

714120' 1089511 v

iso786

118367550 ' '

Page 76: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

V't, .J , .. nvvuuu" .-. ... nv"u • < "...,' .,._, 1, ur.11 r.unnn

Statistik Th. 1985 TABLE POPULATION BY PROVINCE AND RELIGION

Kota+Pedesaan/Urban+Rural lak1-1aki+Perempuan/Ha1e+Fema1e

A I . g a m a R e l ' i g i 0 n -

P R 0 V I N S I i

P R 0 V I H C E I ~lam Protestant Kato11k Iii ndu Bud ha Lainnya Jumlah · Kristen Lain

Ii lam Protestant Catholic Hindu Bud hist Others Total Other Christian

(1 ) ( 2 } ( 3) ( 4 ) ( 5) ( 6 I ( 7) ( 8 )

1. D. I. A C E H 2 88·1 394 71 738 . 5 53 7 - 1.1 518 - 2 97' 18 7 g_. SUMATERA UTARA 5 988 401 2 721 5 11 302 453 14 753 361 291 33 728 9 422 13 7

~Jl SUMATERA BARAT 3 619 617 31 826 34 235 592 11 854 - 3 698 12 4 4. R I A U 2 223 651 57 846 13 33 5 - 185 440 6 7 989 2 548 261 5. J A M B I 1 682 137 21 0 8 4 6 922 260 10 375 23 894 1 744 672 6. SUMATERA SELATAN 5 D6f 719 49 027 58 927 13 681 95 035 71 483 5 .169 872 7. BENGKULU 92<. 061 1 a 11.1 7 019 ~ 327 2 574 113 90 207 a. LAHPUNG 5 . 576 609 91 056 58 955 1'4 337 38 079 .I 526 5 905 564

9. D. K. !. JAKARTA 6 712 140 621 129 204 578 12 822 329 114 5 736 7 885 519 1 o. JAWA BARAT 30 114 779 .142 333 154 228 8 833 157 642 52 550 .10 830 3o5 11. JAWA TENGAH 25 727 999 598 962 418 415 5 7 7 24 110 sos 31 420 26 Y45 u28 1 2. O. I, YOGYAKARTA 2 671 303. 101 414 146 847 7 880 1 810 1 055 2 Y30 309 13. JAWA TIMUR 30 219 370 611 809 218 542 109 517 77 811 2 4 5 '2 31 161 591

14. B A L I 143· 868 .12 024 4 860 2 466 386 21 02 7 1 236 2 649 401 15. NUSA TENGGARA BARAT 2 870. 271 19 471 1 : 794 87 355 3 768 2 059 2 994 718 6. NUSA TENGGARA TIMUR 300 360 84' 4 82 1 658 ,267 1 567 759 <SS 809 3 061 244 17 . T!HOR TIMUR 10 815 16 \00 576 7:>1 1 683 240 2: s 107 630 616

'n KALiHAHTAH 6ARAT 1 463 i Z7 3i6 460 686 815 292 107 095 245 707 2 819 496 oo. 19. KALIMANTAN TENGAH 756 863 171 735 11 7 4 9 176 283 1 2 51 - 1 117 881 20. KALIMANTAN SELATAH 2 210 662 21 260 9 410 - 15 630 15 661 2 272 623 21. KALIMANTAN TIMUR 1 239 110 198 861 37 516 1 2 1 2 23 02 11. 5 34 1 5 11 665

22. SULAWESI UTARA 1 0'19 792 1 217 317 68 057 - s 692 1 768 2 .112 ot6 23. SULA\/ ES l TEN GA fl 1 ·t47 959 307 415 4 9 74 42 941 2 .117 5 3 51 1 510 957 24. SULAWESI SELATAN 5 8'~2 516 561 026 89 802 31 550 2 1 5 81 63 13.I 6 609 608 25. SULA\/ ES I TENGGARA 1 096 840 14 4 59 3 188 4 990 46 203 1 119 726

2 6. H A L U K U 882 210 658 634 64 025 840 728 2 1 2 1 1 608 558 27. !RIAN JAYA 203 676 881 742 283 220 676 1 659 - 1 370 <;73'

JUHLAH/x.oxAt 142· 589 249 10 593 834 5 140 401 3 177 501 1 6(10 27tl Y45 727 164 046 988

; ' \ ' c;

Page 77: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

L~ Lt.:1\-IUAVA .SOS:JAL/KARYA KESEI IATAN .S\V.-\.STA BCt<A<..•Ai'>-lA hJ\1 t)Llh.

DAN JENIS LEM BAG A MEN UR UT pROPINSI PADA AKlllR TAllUN 1995

KARY A KESEl !AT Al<

PR011NSI Rtn..WI RW.iAll BKlA SAK.IT Bffi-

SALIN

2 3 4 5

h . a Uura 3 5 6

l 2 3

a&r>I I 3 2

l l l

u

~ S.:bw1 6 8 18

g JO 8

cbm 3 16 14

ral 7 14 12

'g>h 5 20 19

j'>bm 4 8 7

nur 8 9 18

bn&r>I 5 7 10

WlTengah - . tan Seb.b.n I I l

tan Timur 2 2 2

. U1ar.1 5 7

Teng.ah I

: Sclata.n -- I 4 I 2 L _3_ I Tcngga.r:a l l 2

7 9

lgg;t~Bual I 2 2

1gg:an Tirhur 9 8 33

mw- - I 2 4

5 4 "'i I

• l I - l

!UMLAH 74 l.33 184

.-ii~ Apm.a d.L...i. ~&fB'dug Bi..oi.u Kltolik PttiuiP.l: G=j:t K.uolik I~ 1m

l.U><!>d><>

BALAJ Rl1l.WI f'ENG. SAKJT

OOATAN ~'USTA

6 7

I I

24 2

3 . 7 . 2 . l .

21 . 3 .

17 . 15 - . 35 l

13 -29 I

14 I

11 l

3 .

8 .

16 -3 -3 -2 -8 . 3

47 4

13 I

12 2

19 l

3'.l3 15

PANT! ASUllAN

PUS Jl.f}..-0....AJI YATIJ..i TUNA TUNA JOl>-fPOI AfJAK KESJ..iAS "ATU NEfl<A RL'NGV/ WR EDA NAKAI...

WI CARA

8 9 IO II 12 13 14

2 . l 41 5 l l 2

.

9 . 13 . l . 5 -

. I

53 I 2 2 3

- 21 l -15 65 5 l I

2 50 l 2 3 I

2 82 7 l 2 4 .

l 33 2 - . - . 2 67 6 . 2 .

37

l ' 13 . . . . .

. 6 . - l . - 14 . . .

28 2 . 2

4 -12 I - -----

. 6 . . .

I 25 2

8 - . .

101 4 I I I -5 26 13 - -

24 2 2 . . 3 26 l - .

33 772 53 3 JI 19 4

------- ------·

···- - Jlr},.{J _ _.\j

ANAK UJN Jl f}..il__,\1 ! sau-TER- LAJN RLJHNY,·

LANT AR

15 16 17 18

2

I 2 12 53

9

IO II 24

5

I

8 61

- 3 4 25

l 2 10 75

I 8 58

3 4 21 103

3 I 6 39

5 6 19 86

. - 37

. . . 13

- . l 7

. . 14

. 4 32

2 - 2 6

I I 13

6

- 2 27

- .. 8

14 21 122

2 l 16 42

l . I 6 30

8 9 35

18 53 161 933

Page 78: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

2.1. JU!vlLAJ I PENOUDUK/PEiY1EL.Uh: AGAiVtA K,\T()LI K/P ,\ROKJ/WI L,\ \' AJ l/STASl/l~INGKUNGANffE/\.-1 PAT I llADAT ,\GAf'vl,\ h'.AT()LI K

tvlENURUT PROPINSI SELURUll INDONESIA PADA AKlllR TAI HJN 1995

PEMELUK

PRO PINS! PENDUDUK AGAMA

KATOUK -· -, 4 2 3 -

UL Accl! 3.749333 18.747

~Uiu> 11.150.223 619.328

ru... 3.667.700 35.730

~n.,,, 4.051.245 42.943

J=hi 2.236.S45 19.695

Bco,;h>I• 1.304.593 12.375

~Sohtan 6.949.834 81.2.54

l..uDpucg 6 . .542.620 104.1370

D.K.LJ.i:.rt. 9.493.403 419.678

J-.wa8u2! 38.991.853 282.821

J;iiw<1 Tcng:a.b 30.614.211 495.\l.54

D.L Yogy.brta 3.129.085 192.913

J.a.tra.TUWl( 34.521.001 341.593

KiJim:u1-ta.n lhr.11 3.510.370 788.078

K1lim2Dbc Teng.ah 1.715.510 46.647

K;afjo::gatlla Sclaf.an 2.858.960 1_9.m

K.illm:mwi Timur 2.281.417 '13.762.

Sub-ciUW2 2.641.135 132.i76

Sul.•'Caj Tc;.rigah L983.234 24.975

Sub~Sehtan 7...t28.715 133.717

Sub.wai Tcngg.an. 1.624.277 11.759

Bali 2.865.223 13.753

NuuT~Bar.1! 3.555.8% 15.406

l'h= Ta:igg.in Timur 3.6ffi.599 L782.574

T1GXitTu:nur 827.600 742.725

U>lub 2.001.200 112.640

Iri>.a hya 1.984.118 444.309

JlJM~I! 195.283.200 7.030.195

r:.-.if ~ A~nu Propiusi d.h.i. Pei:nbimbi11&lBidao& Dimas K:i1olik !lob R<p<&. VI Bfo.o ~~it. tBP'S1Tabtn11990

PAROKI WILAYAIJ

5 6

2 2

63 . 10 63

12 5

4 55

2 7

26 263

17 76

39 295

52 . 77 48.S

26 119

64 126

80 . 18 30

7 29

33

34 3

7

" 7

14 3

5

230 53

30 . 29 .

154 65

1.073 1.679

RU/'vlAl-I IBADAT

STA SJ UNG KUNG AN GEREJA KA PEL DARURATl

SEMENTARA

7 8 9 10 II

27 7 9 18 3

1.913 . 1.ns 17 434 ... 111 183 23 76 28

174 89 14 77 14

54 68 8 25 2

75 8 23 10

109 398 126 146 52

258 338 54 279 67

II 1.420 37 65 15

C3 84 36 35

530 1.514 :l82 377 417

115 613 48 . 137 33

459 739 233 101 84

974 ,274 1.370 92

321 108 134 116 76

75 109 16 15 49

234 14 l38 3

367 II 201 18 93

!Ol 31 70 3 9

384 233 :e 7J

56 82 42 29

2.5 15 17 23

15 35 7 :: 3 -t.829 1.199 1.199 952 839

158 69 394 364

270 189 41 87

451 466 105 614 165

9.159 7.428 5.095 4.959 3.074

JU!vtLAll KEfERANGAN

12 13 i

30 ! 1.676

I '

127 i 105

35

41

324

400

117

155

1.176

218

418

1.736

326

80

241

312

82

374

71

40

2.5

2.990

827

' 317

884

13.128

Page 79: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

~'AKTU

Id 9 Nop 97

v- Des 97

knn I sember '97

kan III semher 97

s/d 25 •. 97

bulan November- s/d JJesember- 1997

NA~lA KEGIATAN

'J'c1nu wiCDr-:11. muhnlligh dnn kluuib

Trnn.s Batu 11-1.ortn (Loknl)

Pelndhan da'i khatib 5e Knbupaten Nia.s Surualera Utorn (loknl)

TEO!l'AT

IlLK/Pe.sanlrcn Lukrn:inul

llakini Datu l'i1ar1u • Surnst::l

Gunune Sito Ii Nias ·Su mot

Silaturrahmi Dual !IC IG'.limantan I Pouitianak

Pch101ikan da'i perwakilan Maluku/Arobon/lrian Jaya

Tobello Ternate

Ternu wicara muballigh se Sulawesi I Menado Utara ·

•,

PENANGGUNG JA WAil

U:iuulz SuryuJi Jkk Pi1npi1u1n Pc.sunirc.n

Lukmanul llaki1n bc.kcrja!l.llrno dcng;in PcruJa

.set em pat.

Ust<.idz Umur ll<!refa bekerjns111ni;:i deng:.in

Pemcli:1 seternpa1 .

Pc::rwukilan Kalbar bersonia Devn.111 Dukwah

Pu.sat

Sdr. ~idwnn hL Ilyus c/q perwakilan l\ialuku/

Amhon hekerjasama dengan Pemda selempat.

Yayasan Al-Kautsar pimpjoan Dicky Moko

Dompit (Pertamina Jakarta) dengan Peroda

"I aetemp2t dan Devi.an Dnk-.vn.h pcr,,.•a·~ilan

Sulut.

llENTUK PAJ\TISIPASI DEWAI\ DAKWAII PUSAT

l. Pcnc;irirnun ins1ruki11r 2. Buntuan danii?

1. Pengirimon instruktur

2. Iluntuun Dnna Rp. 1,5 jutii

Biara Dewan Dakwah Pu5al Jan Dewan

Dakwnh 10.!bur

l. Pengirirnun instruktur 2. Bantuan Jana

Sebagian besar istruktur ada1ah orang Dewan

Dak-w1.1h

a. DR. l'u5ril lhz.a t11alicndni h. Dr:>. Didin Sni.fudJin c .. Hartono fr1ardjono

d. Syuhudn Bahri Jll

Iliro Penp:ernliang:nn Dnkwnb & Dikl1:ir . ~::::: . . . . . ..

Page 80: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

' i

b" Q

~ ~

DI)

...

01 DDll Pusal Jakarta

0. Sumut :

Rlau : Sumbar :

)ambi :

Bengkulu :

Sumsel :

Lampung :

Jawa Baral :

~S>

u~

)awa Tengah :

20 orang Yogyakarta :

6 orang )awa Timur :

25 orang N.T.8. :

2 orang N.T. Tengah :

5 orang N.T. Timur :

11 orang Kai bar :

10 orang Kalteng :

17 orang Kaltim :

r ·o

.... ~ ..

•• ,p ·---

20 orang 1 orang

19 orang

8 orang

1 orang 6 orang

.9 orang 3 orang

7 orang

[:, Q 0 •

~~ 0

o~ - b

• • •

• b

'J1 -----

-Sulsel :

Suhengg :

Sultengh :

Sulut :

Gorontalo :

Maiuku :

lrian jaya :

Timar Timur :

~.""\::::, -~

13 orang

1 orang 1 orang 2 orang

3 orang

1.2 orang 1 orang

24 orang

Jakarta, Oktober 1997 . ·- ....... ·---·

Page 81: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

Ci I lJ Agama: ···- ··················· t~' :: . · .. ;; ..

. >:·o8GANlsA$i}kEA~MAAN~iklt ... .PEMU!<A AGAMA ''· .· :.·' ...

PROPINSI . . '.( ANGGOTA .. .1 . JUMLAH

.. .·, LAKi'.;7LA.Ri:'(j; PEREMP.JJAN I LAKl-LAKI I PEREMPUAN

... _. I

I Cl<I JAKARTA 131 822.'2"i1 7 ·11?

2 JAWABARAT Aa 530.667 5.;>120 3 JAWA TENGAH 11 1.'140.671 7.'2±0 ~ D.I. YOGYAK/,IRTA • h Ql1 •?1 c; 1...612 j JAWA TIMUR Rf\ 1 :l 3'.I.''06& ? .•/'.;/'.;R

; D.I. ACEH - c; 1 ;.-,qq 1QQ r SUMATERA UTARA A1 2 ~1C) A <; .'007 262'11Q

.

3 SUMA TERA BARI.IT 1 38•181 711 ) R IAU 2 1 og ~'908 3.195 ) JAMB I 1 60.M21 120 I SUMATERA SELA TAN 2 81.046 18Q 2 LAM-PUNG ., 7 A '1 ?7 2 ,'4 3'.i'. 3 KAUMANTAN BARAT 10 313.698 1.728

\ KAUMANTAN TENGAH - ?110 ·10"'' 668 ; KAUMANTAN SELATAN ? ii;S61 684 ; KAUMANTAN TIMUR i 149•34'.I l7h 7 SULAWESI UTARA. 1 .1. 1.·..,t:;? P.70 5 ,'69'.Z

3 SULAWESI TENGAH 2 111 ~'.11A.1 9.!±2& g SULAWESI SELATAN 8 ,::;i:;1.'?h? 1 j ,'gQ :1 J SULAWESI TENGGARA 1 r:JO ·<;<; 1 ? c;1q ~

--· 1 MALUKU q 71'.f1 'A"'" 7 "':!17

2 BALI 1 17.'11'i 68'5 -·-·--3 NUSA TENGGARA BARAT - a "A/'.;<; 510

4 NUSA TENGGARA TIMUR h 1 .·Q74.'860 i 1.-1'52 ·-·-··--· 5 IRIANJAYA 1 (1' QP.7 ·l)QA 4.·172 - ... 6 BENGl<ULU ..... •\ ? 1<; A.?to; i?.1. --· ··---

EMUR 1 -:iq .·aoq 641

JUMLAH 416v 12o"914•9'i8. 188.-464

nber Data Keagamaan. berdasarkan Laporan.' dari daereh. erangan ..

Jakarta, Juni 1996

KABAG PENYUSUNAN PROGRAM D.MT

PERA TUH.All J?ERUNDAl!G-Ul~DAllGAN, f .

Page 82: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

PENERANGAN AGAMA

DAFTAR PENYULUH/JURU PENERANG (KRISTEN) PROTESTAN. ENURUT PROPINSI SELURUH INDONESfA SAMPAJ DENGAN DESEMl3ER 1995

--PENYULUH AGAMA

No. PROPINSI JUML.AH JURU KF.T MUDA MADY A UT AMA PENERANG

DucrJh Jstin1C\\'U Acch I I - 2 --Su1natcrJ Ul.:.irJ 8 J(I(, I 115 .i SuinalcrJ 8:.irJt 5 I I 7 -Ri:.iu .18 I I -10 .j

Lun1pung -I - - -I .i Su1nulcrJ Sc!alan 5 I - (, -Bcng_ku!u I I - 2 -Jun1bi (, .1 2 I I

• 1 DKI J'1k;irta 28 ' 28

I - -

o. J<H\';J B<lrJl I ! - ?. I. fawa Tcngah 8.17 1.19 7 lJ8J '.I 2. Ju\va Ti1nur 2-1 J - 27 J. D.I. Yogyabrw .1 2 - 5 .j

-1. Bali 5 I I 7 -5. NuS:J Tcng,garJ 13arJt 5 5 - I 0 -1,, NuS:J Tcngg.arJ Tin1ur -I I - - 5 -7. Kaliinantlln Barut 7 I - 8 -8. Kalin1:1ntan Tcngah 24 -I - 28 -9. Kalin1antan Sclat;1n (, I - 7 + 0. K;.ili1n:Jnt;1n 'J'inn1r 5 - 2 7 -. I. Sula,\·csi Utur.1 7 2 - <) 4 .2. Sula,\·csi Tcngnh (, I -I 11 .j

J. Sulawesi ·rcng.gurJ I I 2 -I .i .-1. Sula,vcsi Sclalan 9 .1 - 12 -5. Maluku 7 I ] 11 .i ,(). lrian Jaya 10 -I I 15 .i :7. Tin1or Tin1ur -I I - 5 -

Ju m I ah I .0.1.1 .1 IJ 25 1..171 51, ------·----!..--. -- ·-·---·---L.-. ·-··

111hi•r /)ata: l.apornn ;,:nknn1ril /)epag P.rc111. ( 'tj. A."t•pulo Hidang:Pc:111hi11u1s (/,..'r1s1L•11) /'r11test11n sel11ruh lnrlo11i:s111

Page 83: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

JUMLAH GEREJNRUMAfl llJADAH MEN UR UT l'l(OPINSI SELURUH INDONESIA SAMPAI DENGP.N DESEMBER 1995

------ --·--r GEREJNRUMAll lllADAH -

No PROP!NS! Pcrmancn Scn1i Darurat Sew a JUMLA!l Pcnuancn I. D.l. Acch 1 Su1111!1 1. Su111har 4. Ri:iu 5. Ja111bi

- (i. Su1nscl 7. JJcng,kulu X. L:unpung '). DK! fakarta Ill. J~J\\"U l3;JrJI I I. Ju~\·a ·rcng:'h 12. Yogy;1k;_irtil 1.1. J~nv:i Tinnu 14. Bali 15. NTB I(>. NlT 17. Ti111or ·ri1n11r 18. Kaltm Pl. Ka!tcng 20. Kalsd 21. K:11lin1 22. Sulul 2.1. Su/Ieng 24. Sulsd 25. Suhr.1 2.(1. Malt1k11

'-_2r !~!<!I~. -~:1ya

J11111lah ·-· ___ ,,_ -·

.>o - 99 6. 79) 1.22.+ J.27g

15 22 141: 259 201>

JG 21> 135 128 - 64 J(, 26 25

272 284 . 750 - 261 31,5 196 -

2.69(, 2470 228 159 1.13 -

1.5.18 U62 -X<> 22 -24 - 8

RI I I. 06 I 867 51 - 58

889 - 1.187 l>i 8 75 2

55 69 l<1X - 2oc

1.525 541 1.027 689 289 -

''"J . 1.582

1.15 - 18 I (18(> 412 l-t2 2.871> - 582

--~-- ---24.121 X.212. 8.144 ... '-·--- ---- ----· _____ ...! _______

------3 -------

.l

l29 lJ.295

187 465 198 192 90

556 I.QI I

561 5 . .197

292 2.900

108 10

2.939 109

2.076 695 124 374

4.093 987

2. J:i9 173

2.240 J.458

40680

JUMLAH PE.JABAT-PEJABAT AGAJ'vWROHANIWAN KRISTEN PROTESTAN MF.NllRllT PROPINSI SAMPAI DENGAN DESEMBER 1995

No l'RUl'INSI PENDETA GUIW INJIL MAJELIS I GURU SEKO- KET. LAHMINGGU

·- ··-····--·---. --------- ·---I. D.I. Acc.h 2R 1.12 .l 'JO 154 2. Sun1u1 ) 175 II. 742 (1 J.(121 )9.177 .1. Sun1h:ir 52 50 J.11 248 4. Ri;1u 26} 2J9 1.780 l.058 5. J;in1hi I <J 44 195 118 I>. Su111.o:;cJ 247 I Oil 820 136 7. Bcngkulu 1112 5) 276 280 8. ,1 Lainpung mo 120 821 890 <)_ ' DKI Jakarn: 1.80) 'J07 HIS 4.950 IO. J;i\\·:1 13:irat 289 J.2{10 .J.800 2.800 I I. J:l\v;1 ·rcng,ah 1..151 1.677 R.J53 5.677 12. Yogy:1kart:: I IJ 110 879 704 I). Ja\ra Ti1nur 8)2 I. 729 11.790 J.938 14. llali 1>7 128 )77 234 15. NTB 17 JO 247 I90 l<1. NTf 721 1_5117 RN>i 465 17 ·ri111or ·rin111r -l5 1.11 265 188 IX. Kalhar )08 )711 2.J69 43 I 19. Kai Ieng 189 771, 15 426 20 K;il.sc! 11>8 1.14 79 278

. 21. Kaltirn 411 90 J.880 1.552 22. Sulut (>.X57 11.4'!2 12.%0 2.592 2:1. Sullcng 1.22.1 J06 6.188 2.5I2 24. Snlscl 8(,7 14') 10. 102 990 2.<. Sullra 1115 61) U<JO 774 21>. M:iluku I X-1f, 1 111 I',.,,.

Page 84: RESPON UMAT ISLAM TERHA.DAP MISI IffiISTEN DI INDONESIA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9241/1/IDA...KRISTEN DI INDONESIA (1945 's/d 1990 )" telah diujikan dalam

l Pei.-se.nt.use Penduduk .~'l.~Jl\J.!Ut rn::piJ:si cL=tn /\)Olli..'• yac!a Tahun 1971 dun 1980.

IsLlm ! Kat.1-ol..i.K-j K::is~n Jl.ir.du 3udha I .. :linn ~'a. Jum!.ah p~-cpins}

I 19 7111980 I 1971 19801197111980

' ' -(2) I (3) I (5) I { l} (4) 16l I (7)

'

1. Daerai'i. Is t:irrewa Areh 97,0 97,6 0,3 0,1 2,0 l, i

2. S!Jll"arera Ut.lrn 60,2 61,4 3,3 4,4·29,l 28, 7

J. S1..:rnatera &rat 98,798,0 0,4 0,8 0,2 o,s 4. Ria u 83,4 88,4 0,5 0,5 I 1,7 2,2

5. Jambi 97,2 96,S 0,2 0 ,3. 0,5 0,8

~-· $!_J1!§__~9-.:~lc.tan 94,2 93,6 0,6 0,9 ' 0,7 0,9

7: Ben;Jlculu 97,4 98,5 0,3 0,3.l_,7 0,7

3. Lanp.mg 94,4 95,3 2,4 i,2" o,~ l,O 9. OKI Jaka...>-ta 84,3 84,S 2,6 3,0 . 5,4 6,2

10. Jawa Barat 97 ,a 98,l 0,4 0,3 "0,8 0,8

11. Jw;a Tengah 96 ,4 96,1 0,9 i;1,. l,2 1,5

12. D.l. Ycgyakart.a 93,5 92,4 3,3 4,8 1,3 2,0

13. Ja;ia Timur 96,9 9G,6 0,6 0,6 1,1 !,4

14. Bali 5,1 5,2 o;4 0,3 0,4 0,5

15. Nusa Tenggara Bru:at 95,8 96,4 0,3 0,2 0,2 0,2

16. Nusa Teflgi;ara Ti.rr.ur 8,4 8,1 52,0 51,7 27,4 31,3

17. Tirror Ti.rrur a) 0,7 a} BO ,4 a) 1,9

18. Kal.irruntan Barat 42,7 52,5 13,7 20' '7 1,2 " n .. 19. Kalimantan Tengah 54 I 7 65 1 7 1,0 1,9 15,3 14,2

20. Ka 1 frrantan Selata.n 96,2 97,l. 0,3 0,3 1,0 0,9

21. Y.alimmtan TiJrur 68,4 82,0. 2,2 3,5 '15,0 9,9

22. Sulawesi Utara 43,3 45, 7 2,5 4,4 53,3 4~,l

. 23. Sulawesi Tengah 72,.4 76,l 1,2 0,8.23,J 19, 7

_24. .;;ula...e.si Sela~"'l 88 ,8 PO r ... , ... ·1.,C -1,3 .6,s-1,~_

25 •. Sulawesi Tenggara 98,0 96,2 0,7 0,7 1,2 i,7

26. M a 1 u k u 49,9 55 ,0 5,4 5,5 41,4 38,6 b) b) b) -

27. Irian Jaya 21,9 11,3 18,7 21,8 _58,S €0,3

IN!XJNESIA c) 87,6 88,l 2,3 2,5 ~,o 5,4

iNJxNEsIA d} 87,5 87,l 2,3 3,0 5,1 5,8

'J,~~l

Keterarqan : Surrber

a) Data tidak tersedi.a

b) Hanya daerah pqntai/kota saja

c) Tidal< tenrasuk Ti.= Tirrur

d) Tenna.suk Ti..rror Timur d<ln Irian Jaya

1971 1980 1971 1980 1971 1980 1971

(8) (9)Foi (ll) (12) (13) (14)

0 ,o 0,0 0,6 0,5 O,l O,l 100

0,2 0,2 4,0 3,9 3,2 2 , 4 100

0,0 0,0 0,3 0,3 0,4 (. ,l 100

0,0 0,0 4,1 4,5 10,J 4 I ·1 100

0,0 0,0 0,1 0,4 2,0 2,0 100

o,o. 0,3 l~S 1,8 :.i ,o 2 ,5 100

0 ,Q. 0,2 0,3 0,2 0,3 0,1 100

1,2 1,6 0 ,5 0,7 0,6 0;2 100

0,1 0,3 5,8 5,4 l',S 0,6 100

0,0 o,o 0,5 0,5 0,5 0,3 100

0,3 0,2 0,6 0,4 0,6 0,7 100

0,6 0,2 l,0 0,2 0,3 0,4 100

0,4 0,5 0,3 0,3 0,7 0,6 100

93,3 93,3 0,7 0,6 0,1 0,1 100

2,7 2,6 0,5 0,5 0,5 0,1 100

0 ,0. 0,,1 o,o o,o 12,2 8,8 100

a} O,l a} 0,0 a) 16,9 a)

0,2 0,1 0,2 2,3 39,G 15,4 100

0,9 17,7 0,0 0,2 28,l 0,3 100

0,0 O,l 0 ,5 0,4 2,0 1 ? _,, 100

0,0 . 0,2 O,l 0,6 14,3 3,8 100

0,4 0,4 I), 4 0,3 0,1 0,1 100

0,0 2, '] 0,0 0,2 3,1 O ,5 100

0,1_ 0.Ji () .: . 0,4 2,S 1,6 100

0,0 1,] 0,0 0,0 O,l O,l 100

0,4 0,1 o ,o 0,0 2,9 O,S 100 b) b) b) b)

0,0 o,o 0,1 0,1 0,8 6,5 100

1,9 2,0 0,9 l,C 2,J 1,0 100

1,9 2,0 0,9 0,9 2,3 1,7. 100

Hasil pencacahan lengkaP Sensus Penduduk 19 7:t dan 1980.

1980

115)

!00

100

100

100

100

100

100

lCC

100

100

J.00

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

\

I