rencana strategis -...
TRANSCRIPT
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 1
Rencana Strategis
Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Depok
Tahun 2016 -2021
Jl. Boulevard Grand Depok City – Kota Depok Tlp. / Fax : 021 7782 7280,
email : [email protected]
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | i
KATA PENGANTAR
Penyusunan Renstra ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas perencanaan,
dengan mengantisipasi kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan atau kondisi yang dituju.
Disamping itu Renstra juga sebagai alat ukur kinerja kelembagaan yang tercermin dalam
pencapaian target dan sasaran setiap tahapan. Karena itu Renstra ini perlu juga dipahami,
dimengerti dan dipedomani semua komponen yang ada pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Depok.
Substansi Rancangan Renstra ini meliputi pendahuluan, gambaran pelayanan OPD, isu-isu strategis,
visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, rencana program, kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Pada kesempatan ini, kami Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, mengucapkan terima
kasih kepala seluruh jajaran pimpinan dan staft, serta kepada segenap pihak yang telah membantu
dalam pelaksanaan pekerjaan ini dengan penuh dedikasi dan kerja kerasnya dalam menyusun
Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Somoga kerja keras ini memberi dampak bagi
kesejahteraan warga Depok khususnya dan segenap aparatur dilingkungan Kota Depok.
Depok, September 2016
KEPALA DINAS PEMADAM KEBAKARAN
KOTA DEPOK
H. YAYAN ARIANTO, M.Si NIP. 19610318 198603 1 005
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………….................................................. 1
1.2 Dasar Hukum …………………………………………………………………………………………………… 2
1.3 Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………………………………. 4
1.3.1 Maksud ………………………………………………………………………………………………… 4
1.3.2 Tujuan ………………………………………………………………………………………………….. 5
1.4 Sistematika Penulisan ………………………………………………………………………………………. 6
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS DAMKAR KOTA DEPOK ……….....................
7
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ………………………......................................... 7
2.2 Sumberdaya .……………………………………………………………………………………………………. 19
2.3 Kinerja Pelayanan …………………………………………………………………………………………….
2.3.1. Capaian Kinerja Dalam Pelaksanaan Renstra Sebelumnya ……………………
2.3.2. Capaian Kinerja Terkait dengan Standar Pelayanan Minimal ……………….
2.3.3. Data Kejadian Kebakaran ……………………………………………………………………..
2.3.4. Peran Serta Masyarakat ……………………………………………………………………….
2.3.5. Kerjasama Antar Wilayah Perbatasan ………………………………………………….
2.3.6. Data Bencana …………………………………………………………………………………….
2.3.7. Anggaran dan Realisasi Pendanaan …………………………..…………………………
2.3.8. Hambatan Utama yang Masih Dihadapi ………………………………………........
21
21
23
25
29
31
33
33
34
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ……….................................... 34
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ….......................................
36
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD ………. 36
3.2 Telaahan Visi, Misi, Pemerintah Kota Depok …………………..................................... 40
3.3 Telaahan Renstra Kota …………………………………………………………………………………….. 42
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | iii
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.. 45
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ……………………………………………………………………………… 49
3.5.1
3.5.2
3.5.3
3.5.4
Basis Penentuan Jumlah dan Lokasi Pos Pemdam ....................................
Basis Penentuan Jumlah dan Kualifikasi Mobil Unit..................................
Basis Penentuan Jumlah dan Kualifikasi SDM ………………………………………..
Kebutuhan Pasokan Air untuk Pemadaman ……….....................................
49
50
51
53
3.5.5 Sumber Air untuk Pemadaman dan Proyeksi Ke Depan ………………………… 55
3.5.6 Delivery Pasokan Air Pemadam Kebakaran ………………………………………….. 55
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .............................. 59
4.1 Visi dan Misi OPD …………………………………………………………………………………………….. 59
4.2 Tujuan dan Sasaran ………………………………….……………………………………………………… 59
4.3 Strategi dan Kebijakan …………………………………………………………………………………….. 61
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF …………........................................................................
63
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ……….. 64
BAB VII PENUTUP................................................................................................................. 66
LAMPIRAN
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Inventaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok ……………………………… 20
Tabel 2.2 Respon Waktu Melayani (Respon Time Rate) ..................................................... 24
Tabel 2.3 Rekapitulasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) …………………………………………….. 23
Tabel 2.4 Jumlah Kejadian Kebakaran Di wilayah Kota Depok dan Perbatasan ................. 25
Tabel 2.5 Daftar Gedung Tinggi / 4 ( empat ) Tingkat ke atas di Wilayah Kota Depok ……. 27
Tabel 2.6 Data Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) ……………………………………………………. 29
Tabel 2.7 Data Kerjasama Penanganan Kebakaran ………………………………………………………… 32
Tabel 2.8 Data Kejadian Bencana yang Sampai Dengan Tahun 2015 …………………………….. 33
Tabel 2.9 Data Anggaran dan Realisasi Pendanaan ……………………………………………………….. 34
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ………………………………. 39
Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ………………………………………………………………………………………. 41
Tabel 3.3 Komparasi Visi dan Misi Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
terhadap Visi dan Misi Renstra OPD Provinsi dan Renstra K/L ………………………… 43
Tabel 3.4 Kebutuhan Realistis Personil Berbasis Jumlah Mobil Unit................................... 52
Tabel 3.5 Kebutuhan Air Minimum untuk Pemadam Kebakaran…………………………………….. 54
Tabel 3.6 Laju Layanan Berdasarkan Pasokan Air Total (NFPA 1231) ..……………………………. 54
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Tahun 2016 – 2021 ……………………………………………………………………… 60
Tabel 4.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Tahun 2016 – 2021 ……………………………………………………………………………………………………………….. 61
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Tahun 2016 – 2021 ………………………………………………………………………………………………………………..
63
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ……………………………………………………………………………..
64
Indikator Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Alur Proses Rencana Strategis Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok …... 5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok ………………….... 8
Gambar 3.1 Peta Wilayah Harjamukti dan Leuwinanggung ………………………………………….. 45
Gambar 3.2 Peta Kepadatan Bangunan KDB Kota Depok ……………………………………………… 46
Gambar 3.3 Peta Wilayah dengan Pemukiman Padat disekitar Margonda Strip …………... 47
Gambar 3.4 Peta Wilayah Kawasan Industri di Kota Depok …………................................... 48
Gambar 3.5 Peta Usulan Lokasi Pos di Kota Depok ………………........................................... 50
Gambar 3.6 Usulan Pengembangan Jaringan Pipa Air Pemadam Kebakaran Situ Rawa Besar ..............................................................................................................
57
Gambar 3.7 Peta Jaringan Pipa Eksisting PDAM Kota Depok ……....................................... 58
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terkait dengan masalah pencegahan dan penanggulangan kebakaran, Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok yang sebelumnya merupakan Pemadam Kebakaran Kota Depok yang
asalnya Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada langsung dibawah Dinas Pekerjaan
Umum. Namun sejak tanggal 09 Februari tahun 2004 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor
16 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kota Depok terbentuk
Kantor Pemadam Kebakaran. Perkembangan selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Depok Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah ditegaskan instansi Kantor
Pemadam Kebakaran ini berubah menjadi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Perubahan
ini tentunya menimbulkan konsekuensi logis terhadap peningkatan kemampuan sarana dan
prasarana serta sumberdaya manusia untuk memenuhi tugas pokok fungsi yang diemban
selaku salah satu Organisasi Perangkat Daerah.
Seiring dengan perkembangannya, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok terus berupaya
memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Dalam rangka mewujudkan pelayanan
pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
perlu didukung dengan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) dan
pemerintahan yang bersih (clean governance). Dengan demikian perlu adanya sistem
pertanggungjawaban yang tepat, transparan dan konkrit sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dalam bidang pelayanan pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna
dan bertanggungjawab.
Berpijak pada prinsip-prinsip tersebut, maka arah dan panduan yang digunakan dalam
penyelenggaraan pemerintah adalah Perencanaan Strategis (Renstra). Secara spesifik Renstra
merupakan rencana yang bersifat strategis yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahunan dan sebagai acuan penyusunan kegiatan organisasi, khususnya Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok. Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan komprehensif
yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kelembagaan Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Depok.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 2
Dalam rangka peningkatan upaya pelayanan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di
wilayah Kota Depok dan dengan mengacu kepada Peraturan, Pemerintah Kota Depok dalam
hal ini Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok telah menyusun Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran (RISPK) Kota Depok sebagai pedoman teknis pelaksanaan di lapang secara
berkelanjutan dan bersinambungan. Pemerintah Daerah Kota Depok dalam hal ini Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Depok bermaksud menyusun Rancangan Rencana Strategis
(Renstra) untuk periode kerja Tahun 2017-2021 yang selaras dengan visi dan misi Kota Depok
dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai turunan dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Depok dan memperhatikan serta sejalan dengan Rencana Induk Sistem
Proteksi Kebakaran sebagai salah satu bahan dasar pemenuhan kebutuhan rencana strategis
ini.
Penyusunan Rancangan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Tahun 2016-2021
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan aspek perencanaan kebijakan pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, serta dalam rangka mensinergiskan kebijakan
Pemerintah Kota Depok khususnya aspek pelayanan publik.
1.2 Dasar Hukum
Dasar hukum yang mendasari penyusunan Rancangan Rencana Strategis Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok meliputi :
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat
II Cilegon dan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 3
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010, tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2104;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009, tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013;
12. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 01 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Depok Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kota
Depok Tahun 2008 Nomor 01);
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 4
13. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 07 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib
dan Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Depok (Lembaran Daerah Kota
Depok Tahun 2008 Nomor 07);
14. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 06 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2010 Nomor 06);
15. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016 (Lembaran Daerah Kota Depok
Tahun 2011 Nomor 13);
16. Peraturan Walikota Depok Nomor Nomor 28 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Penyusunan Rancangan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dimaksudkan
sebagai upaya untuk menyusun pedoman kerja jangka menengah Proteksi Kebakaran
Kota Depok melalui peningkatan efektivitas pencegahan dan penanggulangan
kebakaran, pembangunan infrastruktur pendukung termasuk sumber air untuk
pemadaman dan estimasi pengadaan peralatan, dan kelengkapannya. Dengan adanya
Renstra maka upaya atau tindakan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
dapat diprogramkan secara sistematis dan berkesinambungan. Alur proses Renstra Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Depok mengikuti ketetapan berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Daerah, yakni dengan alur sebagai berikut:
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 5
Gambar 1.1 . Alur Proses Rencana Strategis Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Rancangan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Tahun
2016 – 2021 adalah untuk membuat pedoman perencanaan yang mengacu pada
Rencana Kinerja setiap tahunnya, antara lain:
1. Dalam rangka mewujudkan sistem proteksi kebakaran yang efektif, berbasis potensi
bahaya sehingga mampu meningkatkan kesiapan, kesiagaan dan keberdayaan
masyarakat, pengelola bangunan, serta dinas terkait dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran serta bencana lainnya
2. Untuk menetapkan arah pengembangan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok,
serta tahapan dan strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok, sesuai dengan arah kebijakan, strategi, dan program
pembangunan dalam setiap perencanaan pembangunan Pemerintah Kota Depok;
3. Untuk menetapkan skala prioritas program/kegiatan sehingga dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas program/kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok;
4. Mendorong Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap pencapaian kinerja pelayanan Dinas berdasarkan SPM/ Indikator Kinerja
yang diterapkan
5. Sebagai standar utama atas evaluasi pencapaian kinerja Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Depok selama 5 (lima) tahun ke depan.
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 6
1.4 Sistematika Penulisan
Rancangan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok ditulis secara deskriptif dengan
mengacu pada ketentuan yang berlaku. Sedangkan sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN OPD
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII. PENUTUP
LAMPIRAN
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 7
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran Depok merupakan penyempurnaan dari yang
sebelumnya, dengan perubahan signifikan dari status UPTD meningkat berubah menjadi
KANTOR dan dalam waktu relatif singkat meningkat lagi statusnya menjadi DINAS.
Hal ini menandakan satu antisipasi positif Pemerintah Kota Depok dalam menjawab tantangan
ke depan di mana Kota Depok dengan sungguh sungguh ingin menyediakan sebuah pelayanan
prima bagi warga kotanya, khususnya dibidang layanan keselamatan terhadap bahaya
kebakaran yang meliputi Pencegahan,Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Lainnya.
Salah satu pengembangan mutu layanan yang telah dilakukan melalui studi mengenai Konsep
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) dan penentuan lokasi UPT Pemadam (fire station).
dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan cara mendekatkan
(mendistribusikan) pusat-pusat layanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok tersebar lebih
merata menjangkau wilayah cakupan kerja Dinas Pemadam Kebakaran ke dalam satuan satuan
wilayah imajiner (konseptual) yang lebih kecil yang disebut WMK, dimana batas-batas wilayah
WMK ini ditentukan berdasarkan kebutuhan pasokan air untuk memadamkan kebakaran.
Dengan kata lain, WMK adalah sebuah wilayah imajiner yang membagi-bagi sebuah wilayah
perkotaan/daerah dengan karakteristik besarnya kebutuhan pasokan air pemadam yang sama.
Selanjutnya, WMK-WMK tersebut akan dilayani oleh UPT-UPT pemadam kebakaran yang
mampu menghantarkan rantai pasokan air sesuai tingkat resiko WMK-nya ke bangunan yang
terbakar untuk memadamkan. Untuk dapat menghantarkan air dalam jumlah yang tepat,
dalam waktu yang singkat, dan secara efektif dan efisien diperlukan pendistribusian UPT-UPT
pemadam kebakaran yang dapat mengcover seluruh wilayah dalam waktu respon yang telah
ditentukan. Dengan demikian satu WMK bisa dilayani satu UPT atau lebih dari satu UPT.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 8
Lebih lanjut, untuk keperluan administratif rentang komando organisasi Dinas Pemadam
Kebakaran, perlu dibentuk sektor-sektor (UPT) , yang dipimpin oleh seorang Kepala Sektor
(UPT) setingkat dengan esselon IV/a membawahi 2 s/d 3 wilayah kecamatan dalam hal
penanggulangan bencana kebakaran di kota Depok.
Struktur Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
Berdasarkan Peraturan daerah tersebut di atas, kedudukan Dinas Pemadam Kebakaran
merupakan unsur penunjang pemerintah Kota yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas di
bawah Sekretaris daerah. Tugas pokok adalah membantu Walikota dalam penyelenggaraan
pemerintah dibidang pemadam kebakaran. Untuk dapat menyelenggarakan tugas dan fungsi
sebagaimana tersebut di atas, Dinas Pemadaman Kebakaran mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan tehnis di bidang pemadam kebakaran.
2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah kota.
3. Pengelolaan urusan ketata usahaan.
KEPALA
DINAS
DINAS SEKRETARIAT
BIDANG SARANA
DAN PRASARANA
PRASARANA
KEBAKARAN
BIDANG
PENGENDALIAN
OPERASI
KEBAKARAN
BIDANG
PENCEGAHAN &
PENYULUHAN
KEBAKARAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
UPT DAMKAR
CIMANGGIS
SEKSI
PENYULUHAN
DAN PERAN
SERTA
MASYARAKAT
SEKSI
PENCEGAHAN
KEBAKARAN
SEKSI
PENYELAMAT
AN DAN
EVAKUASI
KEBAKARAN
SEKSI
PENANGGUL
ANGAN
KEBAKARAN
SEKSI
PRASARANA
TEKNIS
KEBAKARAN
SARANA
SEKSI
SARANA
TEKNIS
KEBAKARAN
SUBAG UMUM DAN
PEP
SUBAG KEUANGAN
UPT DAMKAR
CINERE
UPT DAMKAR
BOJONGSARI
UPT DAMKAR
CIPAYUNG
UPT DAMKAR
TAPOS
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 9
Tugas dan fungsi unsur organisasi perangkat daerah Pemadam Kebakaran sebagai ditetapkan
dalam Keputusan Walikota Nomor 28 Tahun 2008 tentang rician Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, secara rinci dapat dijabarkan di bawah ini.
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan dibidang pencegahan dan Penanggulangan Operasional Pemadaman Kebakaran.
Untuk melaksanakan tugas pokok ini, Kepala Dinas mempunyai fungsi :
(1) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyusunan Rencana Strategis
(Renstra) Dinas sesuai dengan rencana strategis ( Renstra ) Kota;
(2) Pelaksanaan perumusan bahan Kebijakan Teknis dibidang manajemen pencegahan dan
penanggulangan bencana;
(3) Pelaksanaan perumusan bahan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan penyuluhan
kebakaran, bidang pengendalian operasional kebakaran dan bidang sarana dan prasarana
kebakaran;
(4) Pelaksanaan pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian urusan kesekretariatan,
kepegawaian dan rumah tangga dinas;
(5) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang teknis meliputi
bidang penyuluhan dan pencegahan kebakaran, bidang penanggulangan kebakaran, bidang
sarana dan prasarana kebakaran;
(6) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran dinas;
(7) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP);
(8) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian produk hukum sesuai dengan
bidang tugasnya;
(9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
Sekretariat
(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi umum, Administrasi
keuangan, pengkoordinasian perencanaan dan evaluasi bidang-bidang serta penyusunan
pelaporan Dinas.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 10
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja sekretariat sesuai dengan Renstra Dinas;
b. Penghimpunan dan pengelolaan data, penyusunan Renstra Dinas;
c. Penyelenggaraan administrasi umum;
d. Penyusunan evaluasi dan laporan Dinas;
e. Penyelenggaraan upaya pemecahan masalah Sekretariat;
f. Pengkoordinasian upaya pemecahan masalah Dinas;
g. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Sekretariat;
h. Pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Dinas;
i. Penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, kerumah tanggaan dan asset Dinas;
j. Pengelolaan keuangan Dinas;
k. Penyelenggaraan analisis dan pengembangan kinerja Bagian;
l. Pengkoordinasian analisis dan pengembangan kinerja Dinas;
m. Pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Keuangan.
Sub Bagian Umum, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
(1)Sub Bagian Umum, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Dinas.
(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut dalam ayat (1) pasal ini, Sub Bagian
Umum, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program kerja Sub Bagian Umum , Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
sesuai dengan program kerja sekretariat;
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 11
b. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi, menginventarisasi permasalahan-
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan
tugas-tugas urusan umum dan perencanaan evaluasi serta pelaporan;
c. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bagian;
d. Pelaksanaan administrasi kepegawaian;
e. Pelaksanaan pemberian pelayanan naskah dinas, kearsipan, perpustakaan, komunikasi,
pengetikan/penggandaan/pendistribusian serta penerimaan tamu, kehumasan dan
protokoler;
f. Pelaksanaan kebutuhan dan perawatan sarana/prasarana serta kebersihan kantor dan
lingkungan;
g. Pelaksanaan pemberian infomasi dan komunikasi;
h. Pengelolaan perpustakaan dinas;
i. Pengkoordinasian penyusunan bahan-bahan kebijakan dari Bidang;
j. Pelaksanaan pengurusan perjalanan dinas, kendaraan dinas, keamanan kantor serta
pelayanan kerumahtanggaan yang lainnya;
k. Penyiapan bahan koordinasi dan petunjuk teknis kebutuhan, pengadaan, inventarisasi,
pendistribusian, penyimpanan, perawatan dan penghapusan perlengkapan/sarana kerja
Dinas;
l. Penyelenggaraan analisis dan pengembangan kinerja Sub Bagian dan pengkoordinasian
analisis dan pengembangan kinerja Dinas;
m. Pelaksanaan penyusunan Renstra Dinas;
n. Pelaksanaan penyusunan rencana anggaran Dinas;
o. Penyusunan program kerja tahunan Dinas;
p. Penyusunan rancangan produk hukum Dinas;
q. Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( LAKIP ) Dinas;
r. Pelaksanaan analisis dan pengembangan kinerja Sub Bagian;
s. Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh Sekretaris.
Sub Bagian keuangan
(1)Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan keuangan Dinas.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 12
(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut dalam ayat (1) pasal ini, Sub Bagian
Keuangan mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan, pengolahan data dan informasi, inventarisasi permasalahan-permasalahan
serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan urusan keuangan;
b. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bagian;
c. Penyiapan bahan kebijakan dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan urusan keuangan;
d. Penyimpanan berkas-berkas keuangan dalam rangka pelayanan administrasi keuangan di
lingkungan Dinas;
e. Pelaksanaan analisis dan pengembangan kinerja Sub Bagian;
f. Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh Sekretaris.
Bidang Pencegahan dan Penyuluhan Kebakaran
(1)Bidang Pencegahan dan Penyuluhan Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan dan tugas pembantuan dibidang pembinaan, pengawasan dan
pengendalian kegiatan pencegahan dan penyuluhan kebakaran serta peningkatan peran
serta masyarakat.
(2)Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
Bidang Pencegahan dan Penyuluhan Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja Bidang Pencegahan dan Penyuluhan Kebakaran
mengacu pada Rencana Strategis dinas;
b. Pelaksanaan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis dibidang pencegahan dan
penyuluhan kebakaran;
c. Pelaksanaan penyusunan standarisasi dan prosedur tetap dibidang pencegahan dan
penyuluhan kebakaran;
d. Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian penyelenggaraan penyuluhan dan
pencegahan kebakaran;
e. Pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan kegiatan penyuluhan dan pencegahan;
f. pelaksanaan pengembangan, peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulangan kebakaran;
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 13
g. pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan bidang
penyuluhan dan pencegahan kebakaran;
h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pencegahan dan Penyuluhan Kebakaran terdiri dari :
a. Seksi Pencegahan Kebakaran;
b. Seksi Penyuluhan Kebakaran dan Peran Serta Masyarakat.
Seksi Pencegahan Kebakaran
(1)Seksi Pencegahan Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pencegahan
kebakaran.
(2)Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi
Pencegahan Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pencegahan Kebakaran mengacu pada
rencana kerja Bidang Pencegahan dan Penyuluhan Kebakaran;
b. Pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan kajian pelaksanaan penyelenggaraan
kegiatan pencegahan kebakaran dan proteksi kebakaran pada bangunan gedung;
c. Pelaksanaan teknis penyelenggaraan pencegahan kebakaran dan proteksi kebakaran
pada bangunan gedung;
d. Pelaksanaan kegiatan koordinasi, pengawasan dan pengendalian pencegahan kebakaran
dan proteksi kebakaran pada bangunan gedung;
e. Pelaksanaan penyusunan rekomendasi teknis keselamatan bangunan gedung dari bahaya
kebakaran;
f. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan Seksi Pencegahan Kebakaran;
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat
(1) Seksi Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan bidang penyuluhan kebakaran dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan
kebakaran.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi
Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat mempunyai fungsi :
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 14
a. Pelaksanaan rencana kegiatan seksi Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat mengacu
pada rencana kerja Bidang pencegahan dan penyuluhan kebakaran;
b. Pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan kajian penyelenggaraan kegiatan
penyuluhan dan peran serta masyarakat;
c. Pelaksanaan teknis penyelenggaraan penyuluhan dan peran serta masyarakat;
d. Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan penyuluhan dan
peran serta masyarakat;
e. Pelaksanaan koordinasi dalam penyelenggaraan penyuluhan dan peran serta
masyarakat;
f. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan Seksi Penyuluhan dan Peran
Serta Masyarakat;
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran
(1)Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan dan tugas pembantuan dibidang pembinaan, pengawasan dan pengendalian
kegiatan penanggulangan kebakaran, penyelamatan dan evakuasi kebakaran.
(2)Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,
Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran
mengacu pada rencana strategi dinas;
b. Pelaksanaan kajian bahan perumusan kebijakan teknis, standarisasi dan prosedur tetap
dibidang pengendalian operasional kebakaran;
c. Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian penyelenggaraan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian kegiatan Pengendalian Operasional Kebakaran;
d. Pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan kegiatan Pengendalian Operasional Kebakaran;
e. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian hydrant kebakaran dan sumber air lainnya;
f. Pelaksanaan penyusunan sistem komunikasi informasi dan peta wilayah rawan
kebakaran;
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 15
g. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan bidang
Pengendalian Operasional Kebakaran;
h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran, terdiri dari :
a. Seksi Penanggulangan Kebakaran;
b. Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Kebakaran.
Seksi Penanggulangan Kebakaran
(1)Seksi Penanggulangan Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan
penanggulangan kebakaran.
(2)Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi
Penanggulangan Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan Seksi Penanggulangan Kebakaran mengacu
pada rencana kerja Bidang pengendalian operasional Kebakaran;
b. Pelaksanaan penanggulangan kebakaran dan penanganan benda berbahaya yang mudah
terbakar ( Hazardous Material );
c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penanggulangan kebakaran skala kota dan
penanggulangan kebakaran antar wilayah;
d. Pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan kajian pelaksanaan penanggulangan
kebakaran dan penanganan benda berbahaya yang mudah terbakar (Hazardous
Material);
e. Pelaksanaan teknis penyelenggaraan penanggulangan kebakaran dan penanganan benda
berbahaya (Hazardous Material);
f. Pelaksanaan kegiatan pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
penanggulangan kebakaran dan penanganan benda berbahaya yang mudah terbakar;
g. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan Seksi Penanggulangan
Kebakaran;
h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 16
Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Kebakaran
(1)Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan penyelamatan dan evakuasi kebakaran.
(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi
Penyelamatan dan Evakuasi Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan rencana kegiatan Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Kebakaran mengacu
pada rencana kerja Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran;
b. Pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan kajian penyelenggaraan kegiatan
penyelamatan dan evakuasi kebakaran;
c. Pelaksanaan teknis penyelenggaraan penyelamatan dan evakuasi kebakaran;
d. Pelaksanaan koordinasi dalam penyelenggaraan penyelamatan dan evakuasi kebakaran;
e. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan Seksi Penyelamatan dan Evakuasi
Kebakaran;
f. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Sarana dan Prasarana Kebakaran
(1)Bidang Sarana dan Prasarana Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan dan tugas pembantuan dibidang pengendalian dan evaluasi pengadaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Bidang
Sarana dan Prasarana Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja Bidang Sarana dan Prasarana Kebakaran
mengacu pada rencana strategis dinas;
b. Pelaksanaan kajian bahan perumusan kebijakan teknis dibidang sarpras kebakaran;
c. Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian penyusunan kebijakan
perencanaan, pengendalian dan evaluasi bidang sarana dan prasarana kebakaran;
d. Pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis bidang sarana dan prasarana kebakaran;
e. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian bidang sarana dan prasarana
kebakaran;
f. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan Bidang Sarana
dan Prasarana Kebakaran;
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 17
Bidang Sarana dan Prasarana Kebakaran, terdiri dari :
a. Seksi Sarana Teknis Kebakaran;
b. Seksi Prasarana Teknis Kebakaran.
Seksi Sarana Teknis Kebakaran
(1)Seksi Sarana Teknis Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan,
pengadaan dan pemeliharaan sarana teknis Kebakaran.
(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi
Sarana Teknis Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja Seksi Sarana Teknis Kebakaran mengacu pada
rencana strategis Bidang sarana dan prasarana kebakaran;
b. Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian penyelenggaraan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian kegiatan pengadaan dan pemeliharaan sarana teknis
kebakaran;
c. Pelaksanaan bembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan perencanaan,
pengadaan dan pemeliharaan sarana teknis kebakaran;
d. Pelaksanaan penyusunan kajian sebagai bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan
pembinaan, pengawasan pengendalian perencanaan pengadaan dan pemeliharaan
sarana teknis Kebakaran;
e. Pelaksanaan pengkoordinasian dalam penyelenggaraan kegiatan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan sarana
teknis kebakaran;
f. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan Seksi Sarana
Teknis Kebakaran;
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Seksi Prasarana Teknis Kebakaran
(1)Seksi Prasarana Teknis Kebakaran mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan,
pengadaan dan pemeliharaan prasarana teknis Kebakaran.
(2)Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi
Prasarana Teknis Kebakaran mempunyai fungsi :
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 18
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja seksi Prasarana Teknis Kebakaran mengacu pada
rencana kerja Bidang Sarana dan Prasarana Kebakaran;
b. Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian penyelenggaraan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian kegiatan perencanaan pengadaan dan pemeliharaan
prasarana teknis Kebakaran;
c. Pelaksanaan pembinaan pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian perencanaan,
pengadaan dan pemeliharaan prasarana teknis Kebakaran;
d. Pelaksanaan perumusan bahan kebijakan teknis dibidang prasarana teknis kebakaran;
e. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan Seksi
Prasarana Teknis Kebakaran;
f. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
(1)Untuk menyelenggarakan sebagian tugas dinas dibidang Pemadam Kebakaran, dibentuk
UPTD Pemadam Kebakaran sesuai dengan kebutuhan.
(2)Pembentukkan susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi UPTD Pemadam Kebakaran
ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Walikota sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional
(1)Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan
dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.
(2)Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dalam
melaksanakan tugas pokok bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3)Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada pasal 21 keputusan ini, terdiri
atas sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan.
(4)Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara
tenaga fungsional yang ada dilingkungan dinas.
(5)Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dan beban kerja.
(6)Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 19
Tata Kerja
(1)Hal-hal yang menjadi tugas pokok dinas merupakan satu kesatuan yang satu dengan lainnya
tidak dapat dipisahkan;
(2)Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas sebagai Pelaksana Pemerintah Kota dibidang
Pemadam Kebakaran, kegiatan operasionalnya diselenggarakan oleh Bidang, Seksi, UPTD
dan Kelompok Jabatan Fungsional menurut bidang tugas masing-masing;
(3)Kepala Dinas baik teknis operasional maupun teknis administratif berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dan dalam melaksanakan
tugas pokoknya menyelenggarakan hubungan fungsional dengan instansi yang berkaitan
dengan fungsinya;
(4)Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan dinas, dalam melaksanakan tugasnya wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi;
(5)Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan dinas, wajib memimpin dan memberi
bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
2.2. Sumberdaya
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran terus
berupaya menambah sarana dan prasarana pendukung sehingga dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat Kota Depok dalam hal pencegahan dan penanganagan bahaya
kebakaran dan bencana lainnya. Saat ini sumberdaya yang telah dimiliki oleh Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok berupa mobil operasional pemadam kebakaran berbagai kapasitas
berjumlah 30 unit mobil pemadam kebakaran, 6 unit mobil komando, 3 unit mobil incident
commander, 1 unit mobil ambulance dan 1 unit mobil storing mekanik. Jumlah ideal armada
pemadam kebakaran sesuai dengan standar Asia yaitu setiap satu mobil pemadam kebakaran
mampu melayani 10.000 penduduk. Jika standard ini yang digunakan, maka untuk Kota Depok
yang berpenduduk sekitar 2.033.508.00 jiwa diperlukan sekitar 200 unit mobil. Adapun
personil petugas Damkar yang disiagakan sebanyak 57 anggota PNS dan 114 anggota Non PNS
yang terdiri dari juru padam padam (fire fighter) dan juru penyelamat (fire rescue). Selain itu,
sampai dengan akhir tahun 2015 Dinas Pemadam Kebakaran juga telah memiliki 5 UPT (1 UPT
beroperasi awal tahun 2016) dan 2 terminal pengambilan air. Daftar inventaris Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 20
Tabel 2.1
Daftar Inventaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
Kode Bidang Barang Uraian Jumlah Satuan / Volume
01 TANAH 6 Bidang 4.145 m²
PERALATAN DAN MESIN
02 a. Alat-alat Besar - unit
03 b. Alat-alat angkutan 39 unit
04 c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur - unit
05 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan - unit
06 e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 2.185 unit
07 f. Alat-alat Studio dan Komunikasi 306 unit
10 i. Alat-alat Keamanan - unit
GEDUNG DAN BANGUNAN
11 a. Bangunan Gedung 5 Unit 1.600 m²
12 b. Bangunan Monumen - Unit - m²
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
13 a. Jalan dan Jembatan Ruas - m² 14 b. Bangunan Air/Irigasi - Unit - m²
ASET TETAP LAINNYA
17 a. Buku Perpustakaan - Buah
18 b. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan 1 Buah
20 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN - Unit - m²
Adapun personil yang tersedia pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok per Desember
2015 adalah sebagai berikut:
Kepala Dinas : 1 Orang
Sekretaris : 1 Orang
Kepala Bidang : 3 Orang
Kepala Subag : 2 Orang
Kepala Seksi : 6 Orang
Kepala UPTD : 4 Orang
Kasubag UPT : 4 Orang
Pelaksana : 29 Orang
Anggota : 57 Orang
Total personil PNS : 107 Orang
Anggota Non PNS : 130 Orang
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 21
Sedangkan sumberdaya aparatur berdasarkan tingkat pendidikan dapat digambarkan adalah
sebagai berikut:
1. Strata 3 : -
2. Strata 2 : 6 Orang
3. Strata 1 : 13 Orang
4. Diploma 3 : 5 Orang
5. Dilploma 2 : 1 Orang
6. SMA : 75 Orang
7. SLTP : 4 Orang
8. SD : 3 Orang
Selanjutnya sumberdaya aparatur berdasarkan keikut serta pendidikan dan pelatihan
Manajemen Keselamatan Kebakaran Bangunan sampai dengan Tahun 2015 yang terselenggara
adalah sebagai berikut:
1. Gedung Tinggi : 10 Orang
2. Diklat Dasar Juru Padam : 90 Orang (Akumulasi sampai dengan Tahun 2015)
3. Diklat Fire Rescue Program 45 JP : 6 Orang (Akumulasi sampai dengan Tahun 2015)
4. Diklat Inspektur Kebakaran : 6 Orang (Akumulasi sampai dengan Tahun 2015)
5. Diklat Operator Mobil : 10 Orang (Akumulasi sampai dengan Tahun 2015)
6. Diklat Inspektur Kebakaran : 6 Orang (Akumulasi sampai dengan Tahun 2015)
7. Diklat Penyuluh Kebakaran : 3 Orang (Akumulasi sampai dengan Tahun 2015)
2.3. Kinerja Pelayanan
Baik atau buruknya suatu pelayanan suatu organisasi dapat diukur dari kinerja pelayanan
organisasi tersebut. Untuk menilai kinerja pelayanan organisasi di masa kini sesuai dengan
pelaksanaan tugas dan fungsinya, diperlukan suatu penilaian dan analisis kinerja organisasi di
tahun anggaran sebelumnya untuk dijadikan ukuran keberhasilan ataupun kegagalan suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan. Penilaian tersebut dapat juga dijadikan input bagi
perbaikan atau peningkatan kinerja organisasi selanjutnya.
2.3.1. Capaian Kinerja Dalam Pelaksanaan Renstra Sebelumnya
Dalam Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Tahun 2011-2015 ditetapkan 8
(delapan) sasaran strategis, adapun capaian kinerja berdasarkan 8 (delapan) sasaran
strategis tersebut adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 22
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi Rasio Capaian
1.
Meningkatnya Pelayanan Penanggulangan Bencana
Respon waktu melayani (menit)
Tahun 2011: 20 Tahun 2012: 20 Tahun 2013: 20 Tahun 2014: 20 Tahun 2015: 20
Tahun 2011: 18,28 Tahun 2012: 16,36 Tahun 2013: 16,48 Tahun 2014: 17,01 Tahun 2015: 15,01
Tahun 2011: 109,41% Tahun 2012: 122,25% Tahun 2013: 121,36% Tahun 2014: 117,58% Tahun 2015: 133,24%
Tingkat waktu tanggap daerah layanan
Tahun 2011: 41% Tahun 2012: 50% Tahun 2013: 58% Tahun 2014: 66% Tahun 2015: 75%
Tahun 2011: 42,75% Tahun 2012: 53,16% Tahun 2013: 58,45% Tahun 2014: 56,41% Tahun 2015: 61.06%
Tahun 2011: 104,27% Tahun 2012: 106,32% Tahun 2013: 100,77% Tahun 2014: 85,47% Tahun 2015: 81,41%
2.
Meningkatnya standar kualitas sumber daya manusia pemadam kebakaran
Jumlah personil terlatih
Tahun 2011: 40 Tahun 2012: 20 Tahun 2013: 30 Tahun 2014: 30 Tahun 2015: 30
Tahun 2011: 40 Tahun 2012: 20 Tahun 2013: 40 Tahun 2014: 30 Tahun 2015: 114
Tahun 2011: 100% Tahun 2012: 100% Tahun 2013: 133,33% Tahun 2014: 100% Tahun 2015: 380%
Tahun 2011: 12 Tahun 2012: 12 Tahun 2013: 20 Tahun 2014: 20 Tahun 2015: 24
Tahun 2011: 12 Tahun 2012: 12 Tahun 2013: 20 Tahun 2014: 20 Tahun 2015: 24
Tahun 2011: 100% Tahun 2012: 100% Tahun 2013: 100% Tahun 2014: 100% Tahun 2015: 24%
Tahun 2011: 60 Tahun 2012: 60 Tahun 2013: 70 Tahun 2014: 70 Tahun 2015: 80
Tahun 2011: 60 Tahun 2012: 60 Tahun 2013: 70 Tahun 2014: 70 Tahun 2015: 80
Tahun 2011: 100% Tahun 2012: 100% Tahun 2013: 100% Tahun 2014: 100% Tahun 2015: 100%
3.
Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana kebakaran dan bencana lainnya
Jumlah Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar)
Tahun 2011: 7 Tahun 2012: 7 Tahun 2013: 7 Tahun 2014: 9 Tahun 2015: -
Tahun 2011: 7 Tahun 2012: 7 Tahun 2013: 7 Tahun 2014: 9 Tahun 2015:6
Tahun 2011: 100% Tahun 2012: 100% Tahun 2013: 100% Tahun 2014: 100% Tahun 2015: 600%
4.
Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam pencegahan, penanggulangan dan pengendalian bencana kebakaran dan bencana lainnya
Jumlah penyuluhan/ mitigasi kebakaran (Kecamatan)
Tahun 2011: 11 Tahun 2012: 11 Tahun 2013: 11 Tahun 2014: 11 Tahun 2015: 11
Tahun 2011: 11 Tahun 2012: 11 Tahun 2013: 11 Tahun 2014: 11 Tahun 2015: 11
Tahun 2011: 100% Tahun 2012: 100% Tahun 2013: 100% Tahun 2014: 100% Tahun 2015: 100%
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 23
5.
Meningkatnya sarana dan prasarana pendukung kinerja organisasi dan aparatur
Jumlah UPT Pemadam Kebakaran
Tahun 2011: - Tahun 2012: - Tahun 2013: 1 UPT Tahun 2014: - Tahun 2015: 1 UPT
Tahun 2011: - Tahun 2012: - Tahun 2013: 1 UPT Tahun 2014: - Tahun 2015: 1 UPT
Tahun 2011: - Tahun 2012: - Tahun 2013: 100% Tahun 2014: - Tahun 2015: 100%
Jumlah Kendaraan Operasional
Tahun 2011: 14 Unit Tahun 2012: - Tahun 2013: 1 Unit Tahun 2014: 5 Unit Tahun 2015: 3 Unit
Tahun 2011: 14 Unit Tahun 2012: - Tahun 2013: 1 Unit Tahun 2014: 16 Unit Tahun 2015: 12 Unit
Tahun 2011: 100% Tahun 2012: - Tahun 2013: 100% Tahun 2014: 320% Tahun 2015: 400%
6.
Meningkatnya sistem pelaporan keuangan dan kinerja organisasi
Jumlah dokumen laporan keuangan dan kinerja organisasi (Dokumen)
Tahun 2011: 4 Tahun 2012: 4 Tahun 2013: 4 Tahun 2014: 4 Tahun 2015: 4
Tahun 2011: 4 Tahun 2012: 4 Tahun 2013: 4 Tahun 2014: 4 Tahun 2015: 4
Tahun 2011: 100% Tahun 2012: 100% Tahun 2013: 100% Tahun 2014: 100% Tahun 2015: 100%
7. Meningkatnya hasil produk hukum
Jumlah Perwa
Tahun 2011: 2 Perwa Tahun 2012: - Tahun 2013: 3 Perwa Tahun 2014: - Tahun 2015: 1 Perda
Tahun 2011: 2 Perwa Tahun 2012: - Tahun 2013: 3 Perwa Tahun 2014: - Tahun 2015: -
Tahun 2011: 100% Tahun 2012: - Tahun 2013: 100% Tahun 2014: - Tahun 2015: -
8. Meningkatnya kerjasama antar daerah
Jumlah Peserta yang Mengikuti Gladi (Orang)
Tahun 2011: 100 Tahun 2012: 100 Tahun 2013: 100 Tahun 2014: 100 Tahun 2015: 100
Tahun 2011: 100 Tahun 2012: 100 Tahun 2013: 100 Tahun 2014: 100 Tahun 2015: 100
Tahun 2011: 100% Tahun 2012: 100% Tahun 2013: 100% Tahun 2014: 100% Tahun 2015: 100%
2.3.2. Capaian Kinerja Terkait dengan Standar Pelayanan Minimal
Ukuran yang digunakan dalam menilai kinerja pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran
merujuk kepada penjelasan Lampiran.1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 per tanggal 21 Oktober 2010, yang tertuang dalam tabel.T.1.A.1. Aspek,
Fokus dan Indikator Kinerja Menurut Bidang Urusan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah Kota. Adapun satuan ukuran kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
20.1. Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten
(Jmlh mobil pemadam kebakaran/10.000 pddk)% = 10%
20.2. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
= Jumlah Kejadian Kebakaran < 15 Menit x 100 %
Jumlah Kejadian Keseluruhan dalam WMK
Berdasarkan rujukan diatas, maka perkembangan kinerja pelayanan Dinas Pemadam
Kebakaran dalam enam tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 24
Tabel 2.2 Respon Waktu Melayani (Respon Time Rate)
No. Tahun Cakupan pelayanan
bencana kebakaran kota Potensial
Respon Waktu Melayani (response time rate) daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK) rata-rata menit
1 2011 1 Dinas & 2 UPT 18,28 menit
2 2012 1 Dinas & 3 UPT 17,26 menit
3 2013 1 Dinas & 3 UPT 16,48 menit
4 2014 1 Dinas & 3 UPT 16,48 menit
5 2015 1 Dinas & 4 UPT 15,01 menit
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok adalah dinas yang melakukan pelayanan yang
berhubungan langsung dengan masyarakat. Berlatar dari hal tersebut maka Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Depok juga membuat Standar Pelayanan Minimal (SPM)
untuk mengukur kinerja dan pelayanan dalam hal penanggulangan kebakaran. Berikut
adalah rekapitulasi standar pelayanan minimal penanggulangan kebakaran.
Tabel 2.3 Rekapitulasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
NO Uraian Jml
Jenis Penanggulangan Penyebab Korban Rata-Rata
Respon Time (Menit)
Target SPM
Realisasi SPM
Ket Tempat Tinggal
Tempat Usaha
Lain-Lain
Arus Pendek
Kompor / Gas
Lain-lain
Ringan Berat Meninggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Tahun 2011
138 60 34 44 80 24 34 5 1 1 0:18:28" 41% 42,75%
2 Tahun 2012
158 71 35 52 88 24 46 3 0 1 0:17:22” 50% 53,18%
3 Tahun 2013
142 60 39 43 85 29 28 4 0 2 0:16:48” 58% 58,45%
4 Tahun 2014
195 77 47 71 124 30 41 5 2 1 0:17:01” 66% 56,41%
5 Tahun 2015
226 82 48 96 111 25 90 4 2 0 0:15:01” 75% 61,06%
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 25
Dalam hal penentuan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok juga mempertimbangkan berbagai aspek, dari segi teknis seperti
maupun non teknis dan aspek dari internal maupun eksternal. Selama tiga tahun
penetapan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) pula Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Depok berusaha keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Hal tersebut
terlihat dalam hasil realisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang selama tiga tahun
mencapai target dan eksektasi untuk tahun-tahunnya selanjutnya diharapkan akan
semakin baik dan meningkat lagi.
2.3.3. Data Kejadian Kebakaran
Mencermati tabel 2.3 tersebut maka dapat dilihat rata-rata jumlah kejadian kebakaran
dalam setahun terjadi sekitar 146 kali kebakaran dengan mayoritas rumah tinggal
sebesar 48,8% , diikuti lain-lain 39,3% dan industri 11,87%. Disamping terlihat terjadi
kecenderungan kenaikan kerugian akibat kebakaran. Berikut ini adalah data jumlah
kejadian kebakaran beserta taksiran kerugian yang ditimbulkan dari kejadian kebakaran
di wilayah Kota Depok dan perbatasan selama kurun waktu 10 tahun terakhir.
Tabel 2.4 Jumlah Kejadian Kebakaran
Di wilayah Kota Depok dan Perbatasan
( Tahun 2007 s/d 2015 )
No. Tahun
Jenis Kejadian Kebakaran Taksiran Kerugian
Ket Industri/
Tempat
usaha
Rumah
Tinggal
Lain-
Lain Jumlah
Materi
(Rp)
Jiwa
(Orang)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
29
32
19
24
38
35
60
77
82
43
53
27
58
58
71
39
47
48
97
111
25
31
42
52
43
71
96
169
196
71
113
138
158
142
195
226
13.263.500.000
15.242.500.000
3.718.500.000
5.321.000.000
8.621.000.000
6.586.000.000
12.886.000.000
14.797.000.000
8.945.000.000
-
-
-
-
1
1
2
1
-
Jumlah 469 659 758 1.885 127.655.500.000 11
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 26
Dari hasil yang diperoleh kejadian kebakaran paling banyak disebabkan oleh :
1. Konsleting Listrik;
2. Bahan-bahan yang mudah terbakar;
3. Kepadatan Bangunan;
4. Kelalaian Manusia.
Menurut hasil pemantauan lapangan di wilayah Kota Depok dari total 6 Kecamatan
atau 63 Kelurahan ada pula beberapa titik di wilayah Kelurahan yang merupakan
daerah rawan kebakaran, seperti :
1. Di wilayah Kecamatan Cimanggis :
Kelurahan Tugu, Mekarsari, Curug, Cisalak Pasar, dan Harjamukti.
2. Di wilayah Kecamatan Tapos :
Kelurahan Tapos, Cilangkap, Sukamaju Baru, Jatijajar, dan Sukatani.
3. Di wilayah Kecamatan Sukmajaya :
Kelurahan Sukmajaya, Cisalak, Abadijaya, Baktijaya, dan Mekarjaya.
4. Di wilayah Kecamatan Cilodong :
Kelurahan Cilodong, Sukamaju, dan Kalibaru.
5. Di wilayah Kecamatan Pancoran Mas :
Kelurahan Pancoran Mas, Depok, Depok Jaya, dan Mampang.
6. Di Wilayah Kecamatan Cipayung :
Kelurahan Cipayung, Cipayung Jaya, Ratu Jaya, dan Bojong Pondok Terong.
7. Di Wilayah Kecamatan Beji :
Kelurahan Beji, Kemiri Muka, Pondok Cina dan Tanah Baru.
8. Di wilayah Kecamatan Limo :
Kelurahan Limo, Meruyung, Grogol dan Krukut.
9. Di wilayah Kecamatan Cinere :
Kelurahan Cinere, Pangkalan Jati, Pangkalan Jati Baru dan Gandul.
10. Di wilayah Kecamatan Sawangan :
Kelurahan Sawangan, Sawangan Baru dan Cinangka.
11. Di wilayah Kecamatan Bojongsari :
Kelurahan Bojongsari, Bojongsari Baru, Pondok Petir, Serua. Dan Pondok Petir.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 27
Tabel 2.5
Daftar Gedung Tinggi / 4 ( empat ) Tingkat ke atas di Wilayah Kota Depok
NO NAMA GEDUNG JUMLAH
TINGKAT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Balai Kota Depok
Gedung DiBALEKA I
Universitas Indonesia
Apartemen Margonda Residen I
Apartemen Margonda Residen II
Apartemen Margonda Residen II
Hotel Bumi Wiyata
RS. Melia
RS. Sentra Medika
RS. Hermina
RS. Cinere
RS. Permata Bunda
RS. Mitra Keluarga
RS. Tugu Ibu
RS. Bunda Margonda
Depok Town Square ( Detos )
Mall Depok
Margo City
Mall Cinere
Depok Town Centre ( DTC )
ITC Depok
Hotel Sifana
Markas Brimob
Markas Divisi I Kostrad
Markas Batalyon 328
Universitas Guna Darma
Apartemen Lotus
Rusunawa Cilangkap 3 Unit
5
4
12
12
20
23
5
9
5
5
7
5
6
5
4
4
4
4
4
4
4
4
-
-
-
5
4
5
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Sedang Gedung DIBALEKA II
Sedang dibangun Apartemen Melati 3 Unit
Sedang dibangun Hotel Margo Residen
Sedang dibangun Apartemen Margonda Residen 4 & 5
Sedang dibangun Apartemen Detos
Sedang dibangun Terminal Depok
Rencana pembangunan Apartemen di Cimanggis
Rencana pembangunan Apartemen di Cinere
Rencana pembangunan Apartemen Saladin Square di Jalan Margonda
Rencana pembangunan Gedung Islamic Center di Kecamatan Tapos
Rencana Pembangunan Gedung Universitas Gunadharma
10
14
5
25
20
-
25
24 s/d 36
32
-
20
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 28
Dilihat dari tabel diatas idealnya Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok harus sudah
memiliki unit mobil pemadam kebakaran jenis tangga/snorkel untuk penanggulangan
kebakaran pada gedung tinggi. Namun sampai dengan saat ini Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok belum memiliki mobil pemadam kebakaran jenis tangga untuk
mengantisipasi terjadinya kebakaran di gedung bertingkat di Kota Depok yang kian
marak tumbuh di Kota Depok. Saat ini, peralatan pemadam kebakaran yang dimiliki
Damkar Kota Depok masih standar, hanya untuk menangani kebakaran dalam skala kecil
seperti penanganan kebakaran di pemukiman dan rumah penduduk.
Adapun jumlah kejadian kebakaran di wilayah Kota Depok sampai dengan tahun 2015
dapat digambarkan sebagai berikut:
Grafik 2.1 Jumlah Kejadian Kebakaran
57 60 75113
138158 142
195
0
50
100
150
200
250
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Dari grafik diatas terlihat jumlah kejadian kebakarandi wilayah Kota Depok terus
meningkat secara signifikan setiap tahunnya kecuali pada tahun 2013 yang mengalami
penurunan sebanyak 16 kejadian kebakaran atau sekitar 10 % dari tahun sebelumnya.
Hal tersebut tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam hal penanggulangan
kebakaran dan kesadaran masyarakat dalam hal bahaya kebakaran.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 29
2.3.4. Peran Serta Masyarakat
Dalam hal upaya peningkatan peran serta masyarakat dalam hal penanggulangan
kebakaran dan kesadaran masyarakat dalam hal bahaya kebakaran Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok terus melakukan upaya-upaya strategis seperti
menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan mitigasi bahaya kebakaran di tingkat
kecamatan dan kelurahan secara berkala. Selain itu Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Depok juga membentuk Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) di tiap kelurahan di Kota
Depok yaitu suatu kelompok relawan yang terdiri dari kelompok masyarkat daerah
tersebut yang dilatih dan dibina untuk melakukan penanggulangan terhadap bahaya
kebakaran.
Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) tersebut telah dibentuk sejak tahun 2008 dan
terus ditingkatkan jumlahnya setiap tahunnya. Dari target 63 Satuan Relawan
Kebakaran (Satlakar) sampai dengan tahun 2013 jumlah Satuan Relawan Kebakaran
(Satlakar) yang telah dibentuk sebanyak 63 Satlakar dan 6 Satlakar Pasar. Berikut adalah
data jumlah Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) yang telah dibentuk.
Tabel 2.6
Data Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar)
No. Lakar NamaKoordinator Kelurahan Kecamatan Tahun
Terbentuk
63 Satlakar :
1 Lakar 1 H. Moch. Agus Soedharno Kel. Tugu Kec. Cimanggis 2008
2 Lakar 2 Saman E Kel. Mekarsari Kec. Cimanggis 2008
3 Lakar 3 Irawan Setiabudi Kel. Abadi Jaya Kec. Sukmajaya 2008
4 Lakar 4 Saripudin Kel. Kalimulya Kec. Cilodong 2008
5 Lakar 5 Sutrisna Kel. Beji Kec. Beji 2008
6 Lakar 6 Jajat S.Ag Kel. Sawangan Kec.Sawangan 2008
7 Lakar 7 Budi Mulyana Kel. Bojongsari Kec. Bojongsari 2008
8 Lakar 8 H.Nawawi Kel. Depok Kec. Pancoran Mas 2008
9 Lakar9 Naderih Kel. P.Terong Kec. Cipayung 2008
10 Lakar 10 Jayadi Kel. Cinere Kec. Cinere 2008
11 Lakar 11 Raiman Kel. P.JatiBaru Kec. Cinere 2008
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 30
12 Lakar 12 Acep Jubaedi Kel. Cilodong Kec. Cilodong 2009
13 Lakar 13 Herry Kuntowo Kel. Mekarjaya Kec. Sukmajaya 2009
14 Lakar 14 Tarsan Kel. Pancoran Mas Kec. Pancoran Mas 2009
15 Lakar 15 Romli Achmad Kel. Gandul Kec. Cinere 2009
16 Lakar 16 Juman Kel. SawanganBaru Kec. Sawangan 2009
17 Lakar 17 Kicang Nurhasan Kel. Tanah Baru Kec. Beji 2009
18 Lakar 18 M. Munir Kel. Tapos Kec. Tapos 2009
19 Lakar 19 Nedih S Memet Kel. P.Petir Kec. Bojongsari 2009
20 Lakar 20 Abdul Mutholib Kel. Cipayung Kec. Cipayung 2009
21 Lakar 21 Maralih Kel. Limo Kec. Limo 2009
22 Lakar 22 Sugiri Kel. Leuwinanggung Kec. Tapos 2009
23 Lakar 23 Abdul Cholik Kel. Jatijajar Kec. Tapos 2010
24 Lakar 24 Nemin Syaripudin Kel. CisalakPasar Kec. Cimanggis 2010
25 Lakar 25 Suhardja Sarta Kel. Sukamaju Kec. Cilodong 2010
26 Lakar 26 Poniman Kel. Sukmajaya Kec. Sukmajaya 2010
27 Lakar 27 M. Furqon Kel. Kemirimuka Kec. Beji 2010
28 Lakar 28 Edi Mahyudi Kel. Mampang Kec. Pancoran Mas 2010
29 Lakar 29 Abdul Gani Kel. Meruyung Kec. Limo 2010
30 Lakar 30 Enung.S Kel.Ratu Jaya Kec.Cipayung 2010
31 Lakar 31 Jaman Kondang Kel.Pengasinan Kec.Sawangan 2010
32 Lakar 32 Edi Widarwis Kel.DurenSeribu Kec.Bojongsari 2010
33 Lakar 33 Cholid Kel.Grogol Kec.Limo 2010
34 Lakar 34 M. Yunus Kel.Baktijaya Kec.Sukmajaya 2011
35 Lakar 35 Aprizal Kel.Cipyung Jaya Kec.Cipayung 2011
36 Lakar 36 Suwardi Kel.Pasir G. Selatan Kec.Cimanggis 2011
37 Lakar 37 Mulyadi. MK Kel.Curug Kec.Cimanggis 2011
38 Lakar 38 Dadang Suwardi Kel.Pondokcina Kec.Beji 2011
39 Lakar 39 Ramli Siagian Kel. Sukatani Kec. Tapos 2011
40 Lakar 40 Al. Sukendarto Kel. SukamajuBaru Kec. Tapos 2011
41 Lakar 41 Mad Yasin Kel. Kukusan Kec. Beji 2012
42 Lakar 42 Mugeni Sapalas Kel. PangkalanJati Kec. Cinere 2012
43 Lakar 43 Sainih A. Kel. Rangkapan Jaya Kec. PancoranMas 2012
44 Lakar 44 Lili Alfian Kel. Cisalak Kec. Sukmajaya 2012
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 31
45 Lakar 45 Mustopa Kel. Kalibaru Kec. Cilodong 2012
46 Lakar 46 TeguhSantoso Kel. Cinangka Kec. Sawangan 2012
47 Lakar 47 KurdiSetiawan Kel. Serua Kec. Bojong Sari 2012
48 Lakar 48 Heryanto Kel. Depok Jaya Kec. Cipayung 2013
49 Lakar 49 M. Iman Kel. Krukut Kec. Limo 2013
50 Lakar 50 Karman Kel. Curug Kec. Bojong Sari 2013
51 Lakar 51 Mulyadi Kel. Kedaung Kec. Sawangan 2013
52 Lakar 52 Asbih Setiawan Hamzah Kel. Cilangkap Kec. Tapos 2013
53 Lakar 53 Efendi Siregar Kel. Depok Jaya Kec. Pancoran Mas 2013
54 Lakar 54 Salim Kel. Rangkapan Jaya Baru Kec. Pancoran Mas 2013
55 Lakar 55 Taufik Ibrahim Maulana Kel. Jatimulya Kec. Cilodong 2014
56 Lakar 56 Pardede Kel. Harjamukti Kec. Cimanggis 2014
57 Lakar 57 Harun HK Kel. Beji Timur Kec. Beji 2014
58 Lakar 58 Riswan Kel. Tirta Jaya Kec. Sukmajaya 2014
59 Lakar 59 Niin B Simiaji Kel. Bedahan Kec. Sawangan 2014
60 Lakar 60 Deden Taryana Kel. Duren Mekar Kec. Bojongsari 2014
61 Lakar 61 Edy Trianto Kel. Bojongsari Baru Kec. Bojongsari 2014
62 Lakar 62 Musahidin Kel. Pasir Putih Kec. Sawangan 2014
63 Lakar 63 H. Sujud Kel. Cimpaeun Kec. Tapos 2014
6 Satlakar Pasar :
1 Lakar 64 H.M. Madih Pasar Sukatani Kec. Cimanggis 2015
2 Lakar 65 Duslani Pasar Cisalak Kec. Cimanggis 2015
3 Lakar 66 Ahmad Syarif Pasar Tugu Kec. Cimanggis 2015
4 Lakar 67 Junaedi S. Pasar Agung Kec. Sukmajaya 2015
5 Lakar 68 Agus K. Pasar Kemiri Muka Kec. Beji 2015
6 Lakar 69 Gunawan Pasar Depok Jaya Kec. Pancoran Mas 2015
2.3.5. Kerjasama Antar Wilayah Perbatasan
Selanjutnya dalam menangani kebakaran, antara Kota Depok dengan tetangga baik DKI,
Kab. Bogor, Bekasi maupun Tangerang telah terjalin kerjasama penanganan kebakaran
(mutual aid).
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 32
Tabel 2. 7 Data Kerjasama Penanganan Kebakaran
No Kesepakatan / Perjanjian
Kerjsama Para Pihak
Ruang Lingkup
Kerjasama
Jangka
Waktu
Kerjasama
Hasil Kerjasama
1 2 3 4 5 6
1. Nomor 01 Tahun 2004
367.1/204-DAMKAR/04
Tanggal 01 Januari 2014
Tentang :
Kerjasama Penanggulangan
Kebakaran dan Bencana Lain
Kotamadya Jakarta Timur,
Kotamadya Jakarta Selatan
dengan Kota Depok
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Kota Depok
Dengan
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Prov. DKI
Jakarta
Meliput Pencegahan,
Pemadaman dan
Penyelamatan
Kebakaran dan
Bencana Lain di
Daerah Kecamatan
dan Kelurahan yang
Berbatasan Langsung
antara Kedua Belah
Pihak
5 (Lima)
Tahun
(1) Penyusunan Rencana
Operasi dan Prosedur
Tetap
(2) Pelaksanaan Operasi
Penanggulangan Bersama
(3) Pelaksanaan Gladi,
Pendidikan dan Pelatihan
Bersama
(4) Proteksi Pemeriksaan
Berkala Alat Pemadam
Kebakaran pada
Bangunan Gedung yang
Berada di Dua Wilayah
2. 903/05/KPTS/Damkar/2010
119/626.1/MoU/UPT.Damkar-
DTPB/2010
Tanggal 01 Maret 2010
Tentang :
Kerjasama Penanggulangan
Kebakaran dan Bencana Lain
di Wilayah Perbatasan Kota
Depok dan Kabupaten Bogor
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Kota Depok
Dengan
Dinas Tata
Bangunan dan
Pemukiman
Kabupaten
Bogor
Meliput Pencegahan,
Pemadaman dan
Penyelamatan
Kebakaran dan
Bencana Lain di
Daerah Kecamatan
dan Kelurahan yang
Berbatasan Langsung
antara Kedua Belah
Pihak
5 (Lima)
Tahun
(1) Penyusunan Rencana
Operasi dan Prosedur
Tetap
(2) Pelaksanaan Operasi
Penanggulangan Bersama
(3) Pelaksanaan Gladi,
Pendidikan dan Pelatihan
Bersama
(4) Proteksi Pemeriksaan
Berkala Alat Pemadam
Kebakaran pada
Bangunan Gedung yang
Berada di Dua Wilayah
3. 367.1/262./Damkar/X/2010
367.1/1179/A-
DISTAWASBANG/ X/2010
Tanggaln 27 Oktober 2010
Tentang :
Kerjasama Penanggulangan
Kebakaran dan Bencana Lain
di Wilayah Perbatasan Kota
Depok dan Kota Bekasi
Dinas
Pemadam
Kebakaran
Kota Depok
Dengan
Dinas
Penataan dan
Pengawasan
Bangunan
Kota Bekasi
Meliput Pencegahan,
Pemadaman dan
Penyelamatan
Kebakaran dan
Bencana Lain di
Daerah Kecamatan
dan Kelurahan yang
Berbatasan Langsung
antara Kedua Belah
Pihak
5 (Lima)
Tahun
(1) Penyusunan Rencana
Operasi dan Prosedur
Tetap
(2) Pelaksanaan Operasi
Penanggulangan Bersama
(3) Pelaksanaan Gladi,
Pendidikan dan Pelatihan
Bersama
(4) Proteksi Pemeriksaan
Berkala Alat Pemadam
Kebakaran pada
Bangunan Gedung yang
Berada di Dua Wilayah
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 33
2.3.6. Data Bencana
Selain kebakaran sejumlah bencana alam terjadi di Kota Depok baik dari banjir, longsor,
pohon tumbang, angin puting beliung maupun kejadian tak terduga lainnya seperti
pencarian korban hanyut di sungai, atau bencana lainnya. kejadian bencana lainnya
juga menjadi tanggung jawab dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Berikut data
kejadian bencana lainnya yang ditangani oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.
Tabel 2.8 Data Kejadian Bencana yang Sampai Dengan Tahun 2015
NO Uraian Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
1 Banjir 7 2 4 13 12 9 2 Pohon Tumbang 9 5 7 1 4 1 3 Lainnya 1 6 5 1 14 20
Jumlah 17 13 16 15 30 30
Grafik 2.2
Data Kejadian Bencana yang Sampai Dengan Tahun 2015
17 13 16 15
30 30
0
20
40
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015Bencana…
.3.6. Anggaran dan Realisasi Pendanaan
Perkembangan anggaran Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dari tahun 2011 hingga
tahun 2015 berkisar fluktuatif, Untuk tahun-tahun selanjutnya diharapkan anggaran dan
realisasi pendanaan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dapat mencapai hasil yang
optimal dengan tetap mengedepankan akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi dalam hal
penggunaan anggaran. Anggaran Belanja Langsung Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
selama Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 34
Tabel 2.9 Data Anggaran dan Realisasi Pendanaan
No Tahun Anggaran
Jumlah Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) Rasio
Capaian
Rata-rata Pertumbuhan
Anggaran Realisasi
1. 2011 8.120.000.000 7.380.080.631 90,89% 108,7% 110,36%
2. 2012 7.050.220.840 6.229.702.314 88,36% 86,82% 84,41%
3. 2013 9.690.156.500 8.890.795.440 91,75% 137,44% 142,72%
4. 2014 24.974.201.000 23.958.958.610 95,93% 257,73% 269,48%
5. 2015 30.337.782.865 23.504.367.379 77,48% 21,47% -1.89%
2.3.7. Hambatan Utama yang Masih Dihadapi
Selama periode tahun 2011 – 2015 Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok menghadapi
banyak tantang dalam melaksanakan pelayanan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
baik itu tantangan internal maupun eksternal. Hambatan utama yang masih dihadapi dalam
pencapaian kinerja Renstra sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya jumlah personil yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran, Bahkan sangat jauh
dari kondisi ideal yang seharusnya.
2. Kondisi mobil operasional pemadam kebakaran yang jumlahnya tidak sesuai dengan
kondisi ideal untuk penanggulangan kebakakaran dan kondisi mobil yang semakin
menurun kelayakannya.
3. Kepadadatan arus lalu lintas yang semakin buruk, sehingga menghambat laju mobil
operasional pemadam kebakaran menuju lokasi kejadian kebakaran.
4. Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan dan keselamatan
terhadap bahaya kebakaran dan bencana lain
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perkembangan Kota Depok yang cukup pesat sebagai pusat perdagangan merubah paradigma
dalam pelayanan pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Oleh karena itu sistem layanan
yang pada mulanya bertumpu pada pemadaman, berubah dengan masuknya unsur
pencegahan dan pembinaan masyarakat. Dengan meningkatnya pemakaian bahan yang
mengandung racun, bahan mudah meledak (eksplosif), bahan radio-aktif dan sejenisnya, yang
bisa membahayakan publik maka perhatian perlu pula dicurahkan kepada penanggulangan
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 35
benda / bahan berbahaya (hazmat atau hazardous materials). Selanjutnya dengan
meningkatnya kejadian bencana di Kota Depok, semakin meningkat tantangan akan aspek
penyelamatan terhadap bencana lainnya, yang sebelumnya masih dianggap sebagai layanan
minor biasa, seperti menolong korban jatuh dari ketinggian, kecelakaan akibat keruntuhan
jembatan, banjir dan lain-lain.
Meningkatnya berbagai tantangan berkaitan dengan masalah kebakaran dan bencana lainnya
dewasa ini maka hal ini kemungkinan berdampak pada perubahan visi dan misi, serta tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) OPD dan nama lembaga tersebut di masa mendatang. Secara umum
tantangan pengembangan pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok meliputi:
1) Kapasitas personil pemadam kebakaran yang kurang memadai, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas;
2) Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan dan keselamatan
terhadap bahaya kebakaran dan bencana lain;
3) Kondisi jalan di Kota Depok yang tidak memadai;
4) Minimnya sarana dan prasarana pendukung dalam upaya pelayanan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran dan bencana lain;
Walaupun menghadapi tantangan yang cukup berat, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
tetap optimis akan peluang yang ada dan memaksimalkannya untuk meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat dalam hal pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan bencana lain.
Peluang pengembangan pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok meliputi:
1) Dukungan dari Kepala Daerah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Pusat terkait
alokasi anggaran;
2) Kepercayaan dari Pemerintah Pusat pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok sebagai
penyelenggara pendidikan dan pelatihan pencegahan dan penanggulangan Kebakaran
kepada pemerintah daerah lain se Indonesia.;
3) Kerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan BPBD wilayah – wilayah perbatasan;
4) Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok;
5) Semakin di kenalnya nama Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dengan di raihnya
Penghargaan Kategori Daerah Berprestasi Tinggi Pencegahan Kebakaran Bangunan Gedung
dan Pemukiman Tingkat Nasional.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 36
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Sejalan dengan perkembangan kawasan bangunan dan jumlah penduduk, Kota diharapkan
mampu memberikan fungsi aman, tertib, lancar dan seimbang dalam menyediakan sarana
dan prasarana baik infrastruktur maupun sosial ekonomi. Kenyataannya daya dukung
transportasi hasil evaluasi kinerja jalan antara periode tahun 2006-2009 melalui perhitungan
V/A, diperoleh ruas jalan dengan nilai V/C rasio > 0,8 yang berarti pada beban puncak terjadi
kemacetan dan ketidak nyamanan penggunaan jalan, dalam empat tahun terakhir ke tahun
2009 telah terjadi peningkatan jumlah ruas jalan mengalami kemacetan pada saat beban
puncak, makna dalam kaitan bencana kebakaran adalah apabila kejadian terjadi saat beban
puncak jalan, maka upaya penanganan akan menjadi sangat beresiko. Persoalan yang perlu
mendapat perhatian adalah penyebaran UPTD dan personil lapangan serta peralatan yang
sesuai dengan kebutuhan jaman, khususnya menantisipasi semakin bertumbuhnya bangunan
berlantai tinggi pada lokasi strategis maupun di wilayah pelosok.
Selanjutnya mengacu kepada pengertian bahwa Wilayah Manajemen kebakaran dibentuk
oleh pengelompokan hunian yang memiliki kesamaan kebutuhan proteksi kebakaran dalam
batas wilayah yang ditentukan secara alamiah maupun buatan. Hal tersebut berpedoman
berdasarkan Kepmeneg PU Nomor 11/KPTS/2000 (direvisi menjadi Permen PU Nomor
20/PRT/M/2009) ada beberapa hal yang menjadi batasan antara lain mengenai waktu tanggap
(response time), radius daerah layanan, jarak-jarak perlindungan dari lokasi sektor pemadam
dan hal-hal lain yang memberikan kontribusi terhadap wilayah jangkauan layanan. Hal hal
tersebut adalah menyangkut analisis risiko kebakaran yang meliputi kebutuhan sumber air
dan klasifikasi risiko bahaya kebakaran. Dari sini dapat dikatakan bahwa unsure utama yang
penting dalam perencanaan WMK adalah penentuan penyediaan air untuk pemadaman
kebakaran. Jika mengacu kepada uraian di atas, maka persoalan potensial yang perlu
mendapat perhatian dalam upaya penanggulangan bahaya kebakaran adalah tersedianya
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 37
kecukupan sumberdaya air sebagai faktor pendukung utama dalam penangan kejadian di
lapang.
Perkembangan struktur kota juga diimbangi dengan pertambahan jalan dari dan menuju
pelosok bangunan dan sarana kota, semakin rendah kualitas jangkuan dan aksesisbilitas
menuju lokasi sasaran kejadian, maka semakin sulit pencapaian segera penanggulangan
bencana yang dikenal sebagai waktu tanggap. Waktu tanggap terhadap pemberitahuan
kebakaran adalah total waktu dari saat menerima berita – pengiriman pasukan dan sarana
pemadaman kebakaran ke lokasi kebakaran sampai dengan kondisi siap untuk melaksanakan
pemadaman kebakaran. Waktu tanggap terdiri atas waktu pengiriman pasukan dan sarana
pemadam kebakaran (dispatch time), waktu perjalanan menuju lokasi kebakaran, dan waktu
menggelar sarana pemadam kebakaran sampai siap untuk melaksanakan pemadaman (lihat
Kepmen PU no 11/KPTS/2000 sebagai referensi). Untuk kondisi di Indonesia, waktu tanggap
tidak lebih dari 15 (lima belas) menit. Oleh karena itu persoalan penanganan kebakaran
sangat berkaitan dengan pelayanan yang dilakukan oleh sektor lainnya, semakin holistik dan
sistimatik koordinasi kerja lintas sektoral, maka semakin diharapkan pelayanan dasar sektor
kebakaran dan bencana dapat dilaksanakan dengan baik.
Kerangka kerja penangan bencana kebakaran dibagi berdasarkan satuan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK) yakni, wilayah hunian yang memiliki kebutuhan air pemadam kebakaran
yang relatif homogen. Hal ini dapat diartikan bahwa daerah itu relatif homogen dilihat dari
ukuran bangunan, jenis bahan bangunan dan tingkat Angka Resiko Kebakarannya. Kondisi
ideal perencanaan WMK adalah bila setiap unit hunian dalam wilayah itu merupakan satuan
“unit terbakar (fire cell)” yang terpisah satu sama lain. Dengan cara demikian diperoleh
Jumlah Pasokan Air Kebakaran yang terdefinisi dengan baik. Sebagaimana yang terjadi pada
kondisi pemukiman di Indonesia pada umumnya dan, khususnya kota-kota besar, biasanya
wilayah permukiman belum tertata dengan baik akibat pertumbuhan yang cepat, terutama
yang dilakukan masyarakat secara swadaya, seperti misalnya suatu kawasan padat hunian
dengan permukiman rumah tinggal yang padat, berimpitan, dengan jarak pemisahan api (fire
separation) relatif dekat. Kondisi seperti tidak ideal seperti ini memerlukan pendekatan
(asumsi) khusus untuk penentuan Perkiraan Laju Kebutuhan Air Kebakaran dan penentuan
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 38
WMK. Untuk itu digunakan asumsi beberapa rumah tinggal di kawasan padat penduduk dapat
diperhitungan sebagai satu fire cell. Berdasarkan statistik, pada saat kebakaran kampung
padat penduduk, kendaraan pumper datang pada saat kebakaran misalnya mencapai 10
rumah, maka jumlah 10 rumah itu dianggap sebagai satu fire cell, dengan ukuran (luas, dan
volume), serta jenis bahan bangunan, dan Angka Resiko Kebakaran (ARK) sama. Untukm itu,
persoalan penanganan apabila terjadi bencana kebakaran menjadi semakin kompleks.
Pentingnya menyadarkan masyarakat pada hunian padat mengatasi gawat darurat apabila
terjadi kebakaran dapat menjadi salah satu jalan keluar yang bersifat preventif terhadap
dampak yang lebih luas.
Penanganan bencana kebakaran tidak terlepas dengan unsur penunjang lainnnya, antara lain
ketersedian air sebagai bahan baku utama mengatasi pemadaman. Selain faktor Pasokan Air
Kebakaran, penentuan WMK juga dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah. Kendala-
kendala yang disebabkan kondisi geografis seperti misalnya sungai, danau (situ), rel kereta
api, jalan tol, dan sebagainya menjadi penentu apakah satu permukiman dapat digabungkan
dengan permukiman lainnya ke dalam satu WMK.
Saat ini Dinas Pemadam Kebakaran memiliki 31 unit kendaraan besar untuk kapasitas jalan
lebar enam meter (minimal jalan penghubung), hal ini akan menyulitkan operasional
penanggulangan bencana kebakaran jika terjadi pada wilayah bangunan yang hanya memiliki
lebar jalan empat meter ke bawah, oleh karena itu kebutuhan kendaraan pemadam
kebakaran ukuran kecil diperlukan untuk mengatasi penanganan pada daerah tersebut.
Disamping itu, tumbuh suburnya bangunan bertingkat lebih dari tiga lantai juga sudah mulai
bertebaran di Kota Depok, ada dua persoalan yang dihadapi pada kondisi bangunan seperti
ini, yakni, diperlukan kendaraan operasional yang dilengkapi tangga tinggi dan kesiapan
bangunan memenuhi persyaratan ijin bangunan dengan ketersediaan alat pemadam
kebakaran ukuran gedung, untuk itu perlu dilakukan koordinasi kerja antara dinas terkait yang
membawahi perijinan bangunan maupun lainnya dengan Dinas Pemadam Kebakaran, dalam
rangka melakukan tindakan preventif terhadap bahaya laten kebakaran.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 39
Dalam upaya meningkatkan pengembangan pelayanan, maka Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Depok harus mengidentifikasi permasalahan yang dihadapinya berdasarkan tugas dan
fungsinya sebagaimana dirumuskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Aspek Kajian Capaian/Kondisi
Saat ini
Standar yang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan
Pelayanan OPD Internal
(Kewenangan
OPD)
Eksternal
(Diluar
Kewenangan
OPD)
Kuantitas
dan Kualitas
Anggota
Pemadam
Kebakaran
Saat ini jumlah
Anggota Pemadam
PNS sebanyak 58
dan Anggota
Pemadam Non PNS
sebanyak 130
orang. Namun
Hanya Baru
Mengikuti Diklat
Juru Padam 1 saja.
Rasio Anggota
Pemadam
Kebakaran
terhadap
Jumlah
Kebakaran
Keterbatasan
jumlah
personil
Mutasi/promosi
dan
Meningkatnya
jumlah
kebakaran
Intensitas
pelaksanaan
penanggulangan
kebakaran yang
padat dan
terkadang
melebihi
kapasitas
(overload)
Sarana dan
Prasarana
pendukung
yg belum
memadai
Kondisi mobil
operasional
pemadam
kebakaran yang
jumlahnya tidak
sesuai dengan
kondisi ideal untuk
penanggulangan
kebakakaran dan
kondisi mobil yang
semakin menurun
kelayakannya
Rasio Mobil
Operasional
terhadap
Kebutuhan
Ideal tiap UPT
Tingkat
kelayakan
mobil
Tingginya angka
kebakaran dan
bencana lain
Intensitas
pelaksanaan
penanggulangan
kebakaran yang
padat dan
terkadang
melebihi
kapasitas
(overload)
Kepadatan
arus lalu
lintas
Titik kemacetan
yang semakin
banyak dan arus
lalu lintas yang
semakin padat
Respon Time
terhadap
Jumlah
Kebakaran
-
Pesatnya
pertumbuhan
kota
Respon Time
tidak terpenuhi
Kurangnya
pemahaman
dan
kesadaran
masyarakat
tentang
pencegahan
dan
keselamatan
terhadap
bahaya
kebakaran
dan bencana
lain
Tingkat kesadaran
masayarakat
tentang
pencegahan dan
keselamatan
terhadap bahaya
kebakaran dan
bencana lain.
Jumlah
Kebakaran
Tahun ini
terhadap
jumlah
kebakaran
tahun
sebelumnya
Jumlah
penyuluh yang
kurang
sehingga
intensitas
penyuluhan
belum
maksimal
Kurangnya
kesadaran
masyarkat akan
bahaya
kebakaran
Semakin
meningkatnya
angka kebakaran
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 40
3.2 Telaahan Visi dan Misi Pemerintah Kota Depok
Langkah awal pelaksanaan tugas Dinas Pemadam Kebakaran kota Depok tidak terlepas dari
status Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok
Tahun 2016-2021 yang mengacu kepada arahan Rencana pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJP) Kota Depok Tahun 2006-2025 untuk pembangunan daerah tahap kedua.
Perumusan visi dan misi Kota Depok ini dilakukan untuk menjawab permasalahan umum
daerah yang berlaku saat ini, dan prediksi kondisi umum daerah yang diperkirakan akan
berlaku.
Memperhatikan Visi dan Misi Kota Depok, maka peran dan fungsi Dinas Pemadam kebakaran
menduduki posisi yang strategis dalam pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam
melindungi dan mencegah terjadi bencana kebakaran yang dapat menimbulkan dampak
kerugian material dan non material yang besar. Usaha preventif lebih penting daripada
penanggulangan kejadian yang menekankan pelayanan publik yang profesional dan perlu
ditunjang dengan teknologi tinggi.
Proses penelaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama
kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
tersebut. Hasil identifikasi tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Depok yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu
strategis pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok di masa depan. Dengan demikian,
isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan,
tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Telahaan atas visi,
misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih tersebut dirumuskan pada
tabel dibawah ini :
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 41
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan Sejahtera
No. Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan
OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1.
Misi 1 :
“Mewujudkan Pelayanan Publik
yang Profesional, Berbasis
Teknologi Informasi”.
a. Kurangnya jumlah
personil yang dimiliki
Dinas Pemadam
Kebakaran, Bahkan sangat
jauh dari kondisi ideal
yang seharusnya.
b. Kondisi mobil operasional
pemadam kebakaran yang
jumlahnya tidak sesuai
dengan kondisi ideal
untuk penanggulangan
kebakakaran dan kondisi
mobil yang semakin
menurun kelayakannya.
c. Kepadadatan arus lalu
lintas yang semakin
buruk, sehingga
menghambat laju mobil
operasional pemadam
kebakaran menuju lokasi
kejadian kebakaran.
d. Kurangnya pemahaman
dan kesadaran
masyarakat tentang
pencegahan dan
keselamatan terhadap
bahaya kebakaran dan
bencana lain
a. Minimnya jumlah
aparatur
pemerintah kota
depok;
b. Keterbatasan
anggaran
pemerintah kota
depok;
c. Pesatnya
pertumbuhan
ekonomi di kota
depok tidak
sebanding dengan
kesiapan sarana
mobilitas;
d. Keterbatasan
jumlah penyuluh
kebakaran
sehingga
berdampak pada
minimnya
intensitas
penyuluhan
kebakaran dan
bencana lain.
a. Kerjasama dengan
Dinas Pemadam
Kebakaran dan BPBD
wilayah – wilayah
perbatasan;
b. Dukungan dari
Kepala Daerah,
Pemerintah Daerah
Provinsi dan
Pemerintah Pusat
terkait alokasi
anggaran;
c. Kepercayaan dari
Pemerintah Pusat
sebagai
penyelenggara
pendidikan dan
pelatihan
pencegahan dan
penanggulangan
Kebakaran kepada
pemerintah daerah
lain se Indonesia.;
d. Meningkatnya
kepercayaan
masyarakat terhadap
Dinas Pemadam
Kebakaran Kota
Depok;
2.
Program Prioritas :
a. Program Peningkatan
Pelayanan Pemadam
Kebakaran;
b. Program Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Aparatur;
c. Program Peningkatan Peran
Serta Masyarakat dalam
Penanggulangan Kebakaran;
d. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran;
e. Program Peningkatan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan;
f. Program Peningkatan Kualitas
Data dan Perencanaan;
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 42
Melihat capaian di masa datang, peran dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran ke depan tidak
lagi berperan untuk menanggulangi kejadian bencana dan kebakaran, melainkan berperan
memberikan rasa nyaman bagi keseluruhan kehidupan penduduk kota terhindar dari
bencana. Oleh karena itu keterpaduan program lintas sektoral menjadi salah satu kata kunci
dalam mewujudkan Kota Depok yang aman sejahtera bagi penduduknya, sesuai bunyi misi ke
empat kota Depok, yakni mewujudkan infrastruktur dan lingkungan yang nyaman. Dengan
demikian maka tuntutan misi Dinas Pemadam kebakaran ke depan dapat digambarkan
sebagai berikut:
TUNTUTAN MISI KEDEPAN
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kota atau Provinsi
Telaahan atas Renstra K/L dan Renstra Provinsi dalam hal ini adalah Renstra Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Renstra Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Renstra Direktorat Jenderal Bina Administrasi
Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan,
sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra Provinsi sesuai dengan
urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Hasil telaahan
terhadap Renstra K/L dan Renstra Provinsi, menjadi masukan dalam perumusan isu-isu
Pemadaman kebakaran
INSTANSI PEMADAM
KEBAKARAN
Pencegahan kebakaran
Pembinaan masyarakat
Penyelamatan terhadap bencana lainnya (banjir,
gempa, longsor, jembatan / bangunan runtuh, angin ribut,
kerusuhan massa, genangn air dll)
Penanganan benda berbahaya
Saat ini
kedepan
IMPLIKASI
1. Reorientasi
keberadaan IPK 2. Peningkatan
peran dan kinerja 3. Pembinaan SDM 4. Pembinaan
prasarana dan sarana
5. Peraturan
pendukung
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 43
strategis pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang akan ditangani pada Renstra
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok periode berikutnya. Hasil telaahan terhadap Renstra
K/L dan Renstra Provinsi bertujuan untuk mengidentifikasi potensi, peluang, dan tantangan
pelayanan sebagai masukan penting dalam perumusan isu-isu strategis dan pilihan/kebijakan
strategis dalam Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok. Telaahan ini merupakan
proses penting untuk harmonisasi dan sinergi antara Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota
Depok dengan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat,
Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Renstra Direktorat Jenderal
Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri serta mencegah tumpang tindih
program dan kegiatan yang dilaksanakan. Adapun keterkaitan Renstra Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Renstra Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) dan Renstra Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian
Dalam Negeri dengan Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, diantaranya adalah
dapat dilihat pada pernyataan visi dan misi masing-masing Renstra tersebut yang disajikan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Komparasi Visi dan Misi Renstra Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
terhadap Visi dan Misi Renstra OPD Provinsi dan Renstra K/L
No Visi dan Misi Dinas
Pemadam Kebakaran
Kota Depok
Visi dan Misi BPBD Jawa
Barat Visi dan Misi BNPB
Visi dan Misi Irjen
Kemendagri
1.
Visi : “Terwujudnya Kota
Depok yang Aman dari
Kebakaran dan Bencana”.
Visi : “ Pengurangan dan
Penangangan Resiko
Bencana”.
Visi : “Ketangguhan
bangsa dalam
menghadapi bencana”.
Visi : “Terwujudnya
Pembinaan Administrasi
Kewilayahan dalam
Wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia”.
2.
Misi:
a. Mewujudkan
pelayanan publik dan
kemandirian
masyarakat secara
profesional dalam
mencegah terjadinya
Misi:
a. Meningkatnya
Kesiapan menghadapi
bencana dan kualitasn
penanganan bencana;
b. Penurunan tingkat
kerentanan terhadap
Misi:
a. Melindungi bangsa
dari ancaman
bencana melalui
pengurangan risiko;
b. Membangun sistem
penanggulangan
Misi:
a. Memfasilitasi
terwujudnya
harmonisasi
hubungan pusat dan
daerah melalui
pelaksanaan
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 44
bahaya kebakaran dan
bencana;
b. Meningkatkan kinerja
organisasi yang
menyangkut aspek
pencegahan,
penanggulangan dan
pengendalian
kebakaran dan
bencana lainnya sesuai
dengan standard
pelayanan minimal;
c. Meningkatkan kinerja
organisasi dengan
sistem manajemen
mutu yang
bersertifikasi
internasional.
bencana;
c. Meningkatnya
kapasitas dalam
penanggulangan
bencana;
d. Tanggap darurat
bencana;
e. Rehabilitasi dan
rekontruksi pasca
bencana.
bencana yang
handal;
c. Menyelenggarakan
penanggulangan
bencana secara
terencana, terpadu,
terkoordinir, dan
menyeluruh.
dekonsentrasi dan
tugas pembantuan,
peningkatan kapasitas
peran gubernur
sebagai wakil
pemerintah,
kerjasama daerah,
serta mendukung
reformasi pelayanan
umum;
b. Memfasilitasi
terciptanya
ketentraman dan
ketertiban umum,
perlindungan
masyarakat dan
penegakan HAM serta
memperkuat
kerukunan nasional
melalui persatuan dan
kesatuan nasional
dalam kerangka NKRI;
c. Memfasilitasi
penyelenggaraan
penyelenggaraan
manajemen
pencegahan dan
penanggulangan
bencana;
d. Memfasilitasi
terselenggaranya
dukungan manajemen
dan teknis Ditjen Bina
Administrasi
Kewilayahan.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 45
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Struktur penyebaran Permukiman penduduk terbelah oleh jalan tol, pada sisi timur jalan Tol
Jagorawi, pemukiman hanya mencakup 5% dari total pemukiman. Wilayah pertama adalah
wilayah Harjamukti (lihat peta 3.1 Peta Wilayah Timur Tol Jagorawi, dibatasi garis merah
tebal) yang dibatasi sungai kali Sunter di bagian timur dengan wilayah Gunung Putri-Bogor,
Jalan Tol outer ringroad JatiAsih. Akses menuju daerah ini dari kota Depok sangat terbatas,
dan di sebelah timur jalan tol Jagorawi itu menjadi terbatas, hanya melalui satu jalan kolektor
yaitu jalan Trans Yogi.
Gambar 3.1 Peta Wilayah Harjamukti dan Leuwinanggung (Catatan Harjamukti -merah tebal, Leuwinanggung biru tebal)
Wilayah yang kedua adalah wilayah Leuwinanggung yang dibatasi sungai Cikeas. Wilayah ini
bahkan hanya dilayani oleh jalan lingkungan, sehingga pergerakan mobil kebakaran menuju
wilayah ini sangat terbatas. (lihat peta dengan garis biru tebal).
Kedua wilayah ini, Harjamukti dan Leuwinanggung didominasi oleh bangunan perumahan
dengan kepadatan sedang-rendah (lihat Peta 3.2 Kepadatan Bangunan-KDB-Kota Depok).
Karena letaknya yang dipisahkan jalan tol, sehingga akses ke kedua wilayah ini menjadi
terbatas, maka sebaiknya kedua wilayah ini berada dalam WMK tersendiri, terpisah dari
WMK di sebelah barat jalan tol. Pelayanan pemadaman dikoordinir dari sektor Cimanggis
dengan layanan utama berasal dari mutual aid dengan kabupaten Bogor (Wil WMK Gunung
Putri Bogor). Peranan Dinas Kebakaran Depok sektor Cimanggis untuk daerah ini
dikonsentrasikan pada Pencegahan dan Pembentukan Peran Serta Masyarakat.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 46
Gambar 3.2 Peta Kepadatan Bangunan KDB Kota Depok. (Catatan kuning-coklat KDB tinggi,kuning tua KDB sedang, kuning muda KDB rendah)
Permukiman penduduk terbesar terletak pada sisi barat jalan Tol Jagorawi (95%). wilayah
terbesar kota Depok yang berada di sebelah barat jalan Tol Jagorawi ini, terbagi oleh dua
buah sungai besar yaitu sungai Ciliwung dan sungai Sawangan. Dengan demikian
sekurangnya diperlukan 3 Wilayah Manajemen Kebakaran untuk wilayah kota Depok bagian
barat jalan Tol Jagorawi. Secara keseluruhan, depok didominasi oleh pemukiman dengan
kepadatan bangunan (KDB) mengengah/sedang. Wilayah Depok bagian utara seperti daerah
Gandul, Sawangan dan Cimanggis . Sementara Depok bagian selatan seperti Sawangan
selatan, Bojongsari Selatan, Permukiman ini tumbuh, berkembang secara alami oleh
masyarakat, dan belum ada pengaturan oleh pemerintah, jalan lingkungan yang tidak tertata
atau terpola (lihat foto udara dilingkari hitam). Untuk daerah permukiman yang merupakan
daerah pengembangan, maka wilayah itu mempunyai pola aksesibilitas jalan raya yang lebih
tertata (lihat foto udara dilingkari biru).
Hal lain yang perlu dikaji adalah Wilayah Perdagangan (Komersial) Margonda Strip, satu
kendala geografis lagi adalah jalan kereta api yang membelah kota Depok dari utara ke
selatan. Jalan kereta api ini membentuk satu wilayah manajemen kebakaran yang berbentuk
pita (strip) . Wilayah ini berada di sepanjang jalan Margonda-Citayam. Wilayah ini dibatasi
sungai Ciliwung (di timur) dan rel kereta api (di barat). Wilayah ini diatur menjadi satu WMK,
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 47
meskipun jenis hunian di wilayah ini sangatlah bervariasi dari ukuran maupun resiko
kebakaran. Beberapa bangunan besar ada di daerah ini, diantaranya Pasar Kemiri Muka,
Pusat Perbenjaan Goro, Depok Plaza, Pusat perbelanjaan Ramayana, ITC Depok, Hero,
Borobudur, beberapa hotel, Universitas Indonesia, Rumah Sakit Hermina, RS Harapan Depok,
disamping pertokoan-pertokoan disepanjang jalan Margonda. Wilayah ini merupakan
permukiman padat, sehingga Pasokan Air memerlukan asumsi-asumsi tersendiri, selain juga
bangunan-bangunan besar yang ada di Margonda strip ini.
Wilayah Industri Pengolahan merupakan bagian lainnnya dari Kota Depok mempunyai
beberapa wilayah yang berkembang sebagai wilayah industri pengolahan, seperti misalnya di
Jatijajar, Cimanggis, dan beberapa di Sawangan. Karena wilayah-wilayah ini ada dan sudah
berkembang sebelum RTRW kota Depok tersusun, maka kondisi ini menimbulkan kesulitan
tersendiri bagi Dinas Pemadam Kebakaran Depok. Wilayah ini didominasi oleh bangunan
besar (luas dan volume tinggi) yang digunakan sebagai plant pengolahan, manufaktur, dan
juga sebagai bangunan gudang penyimpanan dengan timbunan material tinggi. Strategi yang
tepat DPK dan kesiagaan tinggi manajemen pabrik menjadi dasar bagi perlindungan
kebakaran di kawasan ini.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 48
Gambar 3.3 Peta Wilayah dengan pemukiman padat di sekitar Margonda Strip. Padat tidak tertata (lingkaran hitam) dan permukiman tertata Pesona Depok (lingk biru)
Proteksi Kawasan Khusus, di Kota Depok terdapat Kawasan-kawasan khusus seperti
pemerintahan, pasar, rumah sakit, militer dan sebagainya perlu menjadi perhatian dalam hal
penempatan pos dan pasokan air. Kawasan militer biasanya lebih tertutup, sehingga tidak
banyak dibahas. Kawasan pemerintahan utama kota Depok berpusat di kawan pusat di Jalan
Margonda. Perlindungan kebakaran menjadi satu bagian dari proteksi kebakaran di seluruh
kawasan bisnis Raya Margonda. Bangunan / Kawasan khusus lainnya yang perlu diperhatikan
adalah bangunan pasar, khususnya pasar tradisional, yang melibatkan kegiatan ekonomi
banyak orang khususnya dari masyarakat bawah. Beberapa bangunan pasar yang didapatkan
datanya dari Depok Dalam Angka 2009 diantaranya dapat dilihat secara rinci dalam tabel 3.3.
di bawah ini. Pasar Tugu mempunyai kerawanan yang tinggi karena mempunyai kepadatan
penghunian yang paling tinggi (6m2/pedagang). Selain kepadatan perlu juga diperhatikan
jumlah PKL. Dari jumlah PKL Pasar Cisalak (620) dan Pasar Kemiri Muka (620) mencerminkan
kerawanan yang tinggi karena dapat menjadi hambatan akses ke bangunan pasar. Sementara
Pasar Kemiri Muka mempunyai luasan yang paling besar dengan kepadatan terendah.
Gmb 3.4 Peta wilayah kawasan industri di kota Depok
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 49
Catatan : Konsentrasi wilayah industri terdapat di Raya Bogor Cimanggis, dan Sawangan
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
3.5.1. Basis penentuan jumlah dan lokasi pos pemadam
Daerah-daerah strategis bernilai ekonomis tinggi di kota depok khususnya bangunan
industri pengolahan terdapat di antaranya di kecamatan Cimanggis dan kecamatan
Tapos. Wilayah industri di kecamatan Tapos ini terdapat pada jalan Raya Bogor antara
Jatijajar dan Cilangkap. Demikian pula adanya kawasan terbangun untuk daerah industri
pengolahan yang ada di wilayah kecamatan Cimanggis terdapat daerah industri dekat
dengan jalan Tol Jagorawi dan Jalan Puri Tunggal. Proteksi eksisting diberikan oleh UPT
Cimanggis (utama) dari Mako Kota Kembang. Catatan untuk Mako Kota Kembang,
akses langsung ke daerah Cimanggis terhambat oleh lebar jalan yang tidak mencukupi.
Hal ini akan menyebabkan waktu kedatangan mobil pemadam dari Mako akan lebih
lambat.
Dengan mengacu kepada RTRW 2010, dimana Cimanggis strip ini akan dikembangkan
menjadi wilayah utama industri, maka diantisipasi penambahan pos kebakaran di
terminal jatijajar. Selain itu, pos di wilayah ini juga harus mencakup wilayah Tapos yang
memiliki pertimbangan tertentu untuk penempatan pos Pemadam Kebakaran. Sebagai
usulan, pos tambahan (prioritas) utama, dengan dua mobil pumper, ditempatkan di
sepanjang Jalan Raya Bogor, pos tambahan ini dapat diintegrasikan menjadi bagian dari
UPT Cimanggis.
Daerah strategis ekonomi tinggi lainnya adalah Margonda Strip (lihat peta 3.3) sebuah
kawasan perdagangan perhotelan yang padat di sepanjang jalan Margonda. Daerah ini
mempunyai keterbatasan terkendala secara geografis untuk memperoleh layanan pos
pemadam kebakaran. Wilayah ini dibatasi oleh jalur kereta api di sebelah barat dan
sungai ciliwung di sebelah kiri. Dengan kendala geografis tersebut maka akses menuju
derah ini menjadi terbatas, sementara nilai strategis ekonomis daerah ini tinggi. Di
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 50
daerah Margonda strip ini terdapat bangunan UI, Pasar kemiri muka, pusat pertokoan
dan hotel, serta kantor walikota Depok. Bintang pada gambar di bawah ini,
menunjukkan usulan lokasi pos pemadam kebakaran. Untuk Margonda strip ini
diusulkan dilayani oleh dua buah pos pemadam dengan lokasi pos disekitarjalan
margonda sekitar pasar kemiri muka. Satu pos lagi terletak di pertemuan jl. Margonda
dan jl. Citayam. Pos ini selain membantu Margonda strip juga mengcover daerah
Pancoran Mas, dan Sukmajaya. Penempatan Pos kebakaran di Bojongsari dipilih di jalan
arteri Cinangka untuk memudahkan pergerakan dan menggurangi travel time
kendaraan pemadam menuju lokasi kebakaran di kecamatan Bojongsari dan Sawangan.
Demikian pula penempatan Pos di Cipayung dipilih di jalan Raya Keadilan untuk
mengcover daerah-daerah pasir putih,cipayung, dan sawangan (lihat gmb.5).
Gambar 3.5. Peta usulan Lokasi Pos di kota Depok. Merah eksisting pos, hijau diusulkan , kuning Pos PK milik UI sebagai bantuan
3.5.2. Basis penentuan jumlah dan kualifikasi mobil unit
Pada setiap pos pemadam, idealnya tersedia 2 (dua) mobil unit dengan dilayani oleh 6
(enam) orang personil per mobil unit. Kebutuhan mobil unit sebagaimana tercantum dalam
Tabel 3.4 di bawah ini adalah 17 unit. Saat ini sudah tersedia 10 (sepuluh) unit terdiri atas :
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 51
Kapasitas 5000 liter : 2 unit, kapasitas 4000 liter : 4 unit dan kapasitas 3000 liter : 4 unit.
Untuk kebutuhan 10 tahun kedepan diperlukan minimal 7 (tujuh) mobil unit minimum guna
menjangkau layanan waktu tanggap (response time) 15 menit.
3.5.3. Basis penentuan jumlah dan kualifikasi SDM
Salah satu indikator utama dalam penentuan jumlah personil adalah kebutuhan jumlah mobil
pemadam, karena ada dasar kebutuhan jumlah personil yang menangani mobil pemadam
tersebut. Dalam Permen Nomor: 20/M/2008 setiap unit mobil pemadam dilayani oleh 6
(enam) orang personil. Saat ini baru 3 (tiga) personil yang dialokasikan melayani 1 (satu)
mobil unit, kecuali di Mako dilayani oleh 4 (empat) orang. Dengan demikian apabila
digunakan jumlah ini, dan dengan proyeksi ada 4 (empat) pos pemadam atau lebih tepat
sektor pemadam, dengan kebutuhan mobil pemadam sebagaimana tercantum pada Tabel
5.3, maka jumlah pesonil yang dibutuhkan seluruhnya adalah 240 orang. Dengan jumlah
personil yang ada pada saat ini berjumlah 58 orang, maka kebutuhan personil atau
kekurangannya adalah 182 orang. (Lihat Tabel 5.5).
Standar kualifikasi aparatur pemadam kebakaran, sesuai dengan Permendagri Nomor 16
Tahun 2009 terdiri atas :
a. Pemadam 1, Pemadam 2, dan Pemadam 3
b. Inspektur Muda Kebakaran
c. Inspektur Madya Kebakaran
d. Inspektur Utama Kebakaran
e. Penyuluh Muda Kebakaran
f. Penyuluh Madya Kebakaran
g. Investigator Muda Kebakaran
h. Investigator Madya Kebakaran
i. Instruktur Muda Kebakaran
j. Instruktur Madya Kebakaran
k. Operator Mobil kebakaran
l. Montir Mobil Kebakaran
m. Caraka Mobil Kebakaran
n. Operator Komunikasi Kebakaran
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 52
Perlu inventarisasi mengenai kualifikasi jenis jabatan dan jumlah yang ada pada saat ini di
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dalam rangka pembinaan dan pengembangan SDM
kedepan. Proyeksi mengenai hal tersebut melalui perhitungan matematis dengan
memperhatikan cakupan wilayah, maka besarnya kebutuhan realistis SDM dapat
digambarkan sebagaimana dicantumkan pada Tabel 3.5, sehingga pada akhirnya defisit
personil adalah besarnya kekurangan personil di mana besaran kebutuhan dikurangi tenaga
personil yang ada saat ini atau dengan kata lain (240 personil - 58 personil = 182 personil).
Tabel 3.4 Kebutuhan realistis personil berbasis jumlah mobil unit
No. UPT / Pos Rencana kebutuhan personil basis jml mobil unit
Yang ada saat ini Jml unit
Jumlah Orang
Jumlah shift
Total Orang
1. Cimanggis 2 Mobil Pompa Kap. 3000-4000 Ltr 6 2 24 12
1 Mobil Komando 1 2 2 -
2. Cinere 2 Mobil Pompa Kap. 3000-4000 Ltr 6 2 24 11
1 Mobil Komando 1 2 2 -
3. Bojongsari 2 Mobil Pompa Kap. 3000-4000 Ltr 6 2 24 11
1 Mobil Komando 1 2 2 -
4. Cipayung 2 Mobil Pompa Kap. 3000-4000 Ltr 6 2 24 12
1 Mobil Komando 1 2 2 -
5. Tapos 2 Mobil Pompa Kap. 3000-4000 Ltr 6 2 24 -
1 Mobil Komando 1 2 2 -
6. Balaikota 2 Mobil Pompa Kap. 3000-4000 Ltr 6 2 24 -
1 Mobil Komando 1 2 2 -
7. Satlakar 2 Mobil Pompa Kap. 3000-4000 Ltr 6 2 24 -
1 Mobil Komando 1 2 2 -
Total 21 Unit Mobil 130 org 46 org
6. MAKO /
Dinas
4 Mobil Pompa Kap. 400 Ltr 3 2 24 12
2 Mobil Pompa Kap. 3000-4000 Ltr 6 2 24 -
1 Mobil Tangga 6 2 12 -
1 Mobil Rescue 6 2 12 -
2 Mobil Komando 1 2 4 -
1 Mobil Submarsible 3 2 12 -
2 Mobil Tangki / Supplai Air 3 2 12 -
1 Mobil Ambulans 5 2 10 -
Total 14 Unit Mobil 110 12
Total seluruhnya 29 Unit Mobil 240 58 Sumber : Permen PU No 20/PRT/M/2009 dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 53
3.5.4. Kebutuhan Pasokan Air untuk Pemadaman
Perencanaan dan penanggulangan kebakaran secara menyeluruh diawali dengan penentuan
kebutuhan pasokan air untuk wilayah Kota Depok. Untuk itu wilayah Kota Depok perlu
dibagi-bagi dalam daerah-daerah kewenangan penanggulangan kebakaran yang disebut
sebagai area
manajemen kebakaran (fire management area, WMK) yang sesuai dengan ketentuan dalam
Kepmeneg PU Nomor: 11/KPTS/2000 yang kini direvisi menjadi Permen PU Nomor:
28/M/2009. WMK dibentuk berdasarkan kelompok hunian yang memiliki kebutuhan proteksi
kebakaran yang sama dalam batas-batas wilayah yang dibuat alami maupun ditentukan oleh
manusia. Selanjutnya sistem notifikasi atau pemberitahuan akan adanya kebakaran dapat
dibuat atau ditetapkan lewat sistem komunikasi emergency di tiap WMK. Perkiraan pasokan
air yang dibutuhkan ditentukan di masing-masing WMK berdasarkan karakteristik tipikal
seperti kepadatan bangunan, jumlah penduduk, jenis dan jumlah bangunan yang ada dalam
rangka memperoleh kapasitas air yang dibutuhkan dan laju layanan maksimum. Setelah
batas WMK ditetapkan, maka selanjutnya ditentukan kebutuhan pasokan air untuk jenis
bangunan yang dilindungi, dengan bangunan terbesar diambil sebagai basis perhitungan.
Salah satu metoda sederhana adalah mengacu ke NFPA 1231 yang diadopsi oleh KepMen PU
Nomor: 11/KPTS/2000. Pasokan air total yang dihitung dengan metoda NFPA 1231
memberikan suatu estimasi berapa banyak air yang dibutuhkan untuk pemadaman
kebakaran dalam bangunan yang disurvey jika bangunan tersebut terbakar seluruhnya.
Semakin besar bangunan semakin banyak air yang dibutuhkan.
Berdasarkan standar NFPA 1231 kebutuhan aliran air minimum untuk pemadaman
kebakaran adalah sebagaimana tertera pada Tabel 3.4 berikut. Kerapkali kapasitas
sebagaimana tertera pada Tabel 3.4 tersebut kurang memadai. Berdasarkan pengamatan dan
pengalaman banyak bangunan dan kondisi yang berpotensi kebutuhan yang melebihi 1000
galon /menit atau 4000 liter /menit. Namun peralatan yang dimiliki Dinas Kebakaran belum
semuanya memungkinkan untuk itu. Jika suatu bahaya paparan menimbulkan permasalahan
khusus misalnya penyimpanan cairan atau gas flamabel, adanya bahaya eksplosi) dapat
diprkirakan diperlukan pasokan air tambahan untuk memproteksi bahaya paparan tersebut
yang ditambahkan sebagai ekstra gpm terhadap laju layanan yang sebelumnya telah
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 54
ditentukan. Kebutuhan pasokan air total dan laju layanan di atas didasarkan pada jumlah air
maksimum yang diperlukan untuk mengendalikan banguan yang seluruhnya terbakar.
Keberhasilan pemadaman tergantung pada penggunaan air tersebut secara tepat dalam
proses pemadaman api yang berkembang cepat. Jika upaya pemadaman oleh mobil
pemadam awal berlangsung sukses, api dapat dikendalikan cepat, dan penyebaran api ke
bangunan lain dapat dihindari. Rumus yang umum dipakai untuk menentukan laju aplikasi
pasokan air (application rate) adalah :
(Panjang x lebar x tinggi ) : 100 = gpm
Perhitungan pasokan air total, laju layanan, dan laju penerapan didasarkan pada volume total
bangunan. Terkait dengan laju penerapan maksimum yang dibutuhkan untuk serangan awal
yang efektif, ditentukan dari ruang terbuka terbesar dari bangunan tersebut, bukan seluruh
bangunan untuk tujuan pra kebakaran.
Tabel 3.5 Kebutuhan air minimum untuk pemadaman kebakaran
Tipe hunian Kebutuhan air minimum
Bangunan tunggal tanpa bahaya paparan 2000 galon (8000 liter)
Bangunan tunggal dengan bahaya paparan 3000 galon (12000 liter)
Bangunan jamak – titik air tunggal tanpa bahaya paparan
3000 galon (12000 liter)
Bangunan jamak – titik air tunggal dengan bahaya paparan
3000 galon (12000 liter)
Tabel 3.6 Laju layanan berdasarkan pasokan air total (NFPA 1231)
Pasokan air total yang dibutuhkan Laju layanan yg dibutuhkan
Sampai 2500 galon (10.000 liter) 250 galon / menit (1000 liter/ menit)
2500 – 10.000 galon (10.000 – 40.000 liter) 500 galon /menit ( 2000 liter/menit)
10.000 – 20.000 galon ( 40.000 – 80.000 liter) 750 galon / menit (3000 liter / menit)
20.000 galon atau lebih (80.000 liter atau lebih) 1000 galon / menit (4000 liter / menit)
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 55
3.5.5. Sumber Air untuk Pemadaman dan proyeksi kedepan
Saat ini di wilayah Kota Depok terdapat 157 titik hydrant kota dan 3 (tiga) terminal
pengambilan air di Setu Lio, Mampang dan Setu Cilodong. Perlu diketahui di wilayah kota
Depok terdapat 24 situ yang digunakan sebagai sumber air untuk pemadaman kebakaran.
Disamping itu terdapat sungai-sungai, yang meskipun sulit dijangkau namun dapat
digunakan, serta kolam air.
3.5.6. Delivery pasokan air pemadam kebakaran.
Berdasarkan data sumber air yang dapat digunakan untuk layanan pemadam kebakaran, dari
sumber PDAM, DPK, maupun dari data RT RW Kota Depok 2010, tersedia beberapa sumber
air yang potensial, dimana cadangan airnya dapat dimanfaatkan untuk layanan Dinas
Pemadam Kebakaran. Kendala utama adalah akses menuju sumber air yang relatif sempit
dan kelas jalan yang tidak sesuai untuk mobil pumper/tangker. Selanjutnya diperlukan juga
bangunan air, untuk sumur intake untuk memasukkan selang guna pengambilan air dari
setu/sungai yang pada saat ini masih belum dibangun/ditetapkan.
Sumber air, kondisi lingkungan sekitar sumber, dan akses ke sumber, investasi,
pemeliharaan, dan sebagainya merupakan pertimbangan-pertimbangan dalam memilih
sumber pasokan dan metode memperoleh pasokan air.
Setu
Setu yang airnya digolongkan potensial sebagai sumber air pemadam kebakaran adalah setu
yang memiliki cadangan air yang tidak kering sepanjang tahun, khususnya pada muslim
kemarau. Beberapa setu semacam ini diantaranya Setu Rawa Besar- Kel. Depok Jaya Kec.
Pancoran Mas, Setu Pengasinan – kel. Pasir Putih Kec. Sawangan. Untuk dapat
memanfaatkan setu, dapat digunakan beberapa cara:
a. Pengambilan langsung. Mobil Pemadam (pumper maupun tangker) mendekati setu pada
landasan perkerasan yang disediakan. Keuntungan system ini diperlukan investasi paling
rendah dan pemeliharaan paling murah. Kerugiannya: kebanyakan jalan akses ke tepi setu
pada umumnya sempit. Selain itu, pompa yang dioperasikan untuk menyedot air (dengan
priming) yang ada di mobil cenderung tidak dipakai , terabaikan dan rusak. Demikian pula
dengan selang isap terbuat dari karet berdiameter 6 inci yang disediakan, jarang dipakai.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 56
b. Pembuatan Pompa dan Jaringan Pipa hydrant air baku DPK. Tekanan air dalam pipa
tinggi (> 6 bar) untuk dapat mendorong valve inlet yang terdapat tangki mobil pumper
maupun tangker. Metode ini mensyaratkan pompa yang berukuran besar (flow maupun
tekanan) yang relative mahal harganya. Pompa diharuskan bekerja kontinyu sepanjang
pengisian tangki mobil (4-10 menit). Untuk Pompa dengan sumber listrik, tidak akan ada
masalah untuk on off dalam tempo 6-12 menit, tetapi bila digunakan pengerak disel,
mematikan dan menghidupkan mesin diesel menjadi masalah serius.
c. Pembuatan Pompa dan Reservoir Tangki Gravitasi dilengkapi jaringan pipa hydrant air
baku DPK. Jaringan pipa pasokan air pemadam yang mengunakan air setu yang
ditampung dalam tangki gravitas dapat menjadi sarana yang dapat dipertimbangkan.
Keuntungannya, jaringan pipa bertekanan rendah (sedang) antara 3-5 bar. Pompa tidak
beroperasi menerus. Kerugian, diperlukan mobil DPK yang mempunyai pompa isap yang
andal, pompa priming hingga selang isap. Biasanya fasilitas isap dengan priming serta
selang isap jarang sekali digunakan. Pada umumnya petugas pemadam lebih banyak
menggunakan portable pump atau floating pump untuk memperoleh air dari sumber
langsung.
Berdasarkan kondisi di atas, maka perlu adanya upaya pengembangan jaringan pipa air
pemadam kebakaran Situ Rawa Besar. Hal ini pada dasarnya upaya untuk memanfaat
seluruh potensi yang ada terhadap kebutuhan pasokan air yang semakin berkembang
sesuai dengan perkembangan kota. Secara umum peta wilayah pengembangan yang
dapat diusulkan di masa depan dapat diilustrasikan berdasarkan gambar di bawah ini.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 57
Gambar 3.6 Usulan Pengembangan jaringan pipa air pemadam kebakaran Situ Rawa Besar
Melayani kawasan bisnis Margonda dan Perumahan padat penduduk Depok Jaya
Jaringan PDAM dan Tandon Air.
Pembuatan tendon air dapat merupakan solusi yang murah, khususnya bila terdapat cukup
lahan di tepi jalan di sepanjang jalur pipa pasokan air bersih PDAM (berdiameter > 4 inci).
Jaringan ini dipilih karena menjangkau ke perumahan-perumahan, maupun bangunan
lainnya. Tandon air yang dibuat sekurangnya berukuran 12 m3 (3 tangki mobil pumper @ 4
m3). Peta di bawah ini memperlihatkan jaringan pipa eksisting dari PDAM Tirta Asasta.
Terlihat bahwa jalur pasokan air bersih PDAM ini hampir pada semua jalan arteri
diantaranya Jalan Raya Cinangka, Jalan Raya Cinere, Jalan Keadilan, Jalan Raya Margonda,
Jalan Raya Citayam, Jl. Raya Muchtar Sawangan, Jl. Dewi Sartika, dan juga Jalan Raya Jakarta
Bogor.
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 58
Gambar 3.7 Peta jaringan pipa eksisting PDAM Kota Depok
Sumber : Masterplan Jaringan Air Bersih Kota Depok, Lap Akhir PT Lemtek Konsultan Indonesia
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 59
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
Visi
“Terwujudnya Pelayanan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana yang Responsif dan
Profesional“
Melalui Visi tersebut, diharapkan pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
meningkat dan lebih baik lagi dari sebelumnya dan semakin responsif dan profesional.
Misi
Sebagai penjabaran Visi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang merupakan turunan dari
Visi Kota Depok, maka disusun misi pembangunan Dinas Pemadam kebakaran Kota Depok
2016 – 2021 dengan rincian sebagai berikut;
1. Mewujudkan pelayanan publik secara professional dalam penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan.
2. Meningkatkan kinerja organisasi yang menyangkut aspek pencegahan, penangulangan
dan pengendalian kebakaran dan bencana Capaian Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
Dalam Pelaksanaan Renstra Sebelumnya sesuai dengan standard pelayanan minimal.
4.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan disusun dalam rangka pengendalian dan evaluasi misi yang telah disusun. Sementara
sasaran adalah langkah untuk mewujudkan misi yang hendak dicapai melalui berbagai sasaran
yang merupakan tolok ukur keberhasilan misi yang akan dijalankan. Berikut ini beberapa
tujuan dan sasaran setiap misi pembangunan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok periode
tahun 2016 – 2021 dirumuskan pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Tahun 2016 – 2021
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 60
NO TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Profesional
1. Meningkatnya Standar Pelayanan Publik
1. Respon Time Kebakaran
Menit 20 19 18 17 16 15
2.
Prosentase Bencana yang Ditangani
% 100 100 100 100 100 100
3.
Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan
% 83,33 83,4 83,5 83,6 83,8 84
4.
Rasio Anggota Pemadam Kebakaran terhadap Jumlah Penduduk
Rasio Juru Padam:Jumlah
Penduduk 1:8900 1:8120 1:7340 1:6560 1:5780 1:5000
5.
Prosentase Aparatur yang Tersertifikasi
% 50 55 60 65 70 80
2. Meningkatkan kerjasama penanggulangan kebakaran dan bencana di wilayah perbatasan
Terwujudnya kerjasana antar wilayah perbatasaan
Daerah 6 6 6 6 6 6
3. Meningkatnya sarana dan prasarana pendukung kinerja organisasi dan aparatur
Terbentuknya WMK yang ideal
WMK (Wilayah
Manajemen Kebakaran)
- - 1 1 1 1
Prosentase kendaraan operasional pemadam
kebakaran dan penanganan bencana
yang Laik
% - 70 70 80 80 80
Tersedianya
Kendaraan Operasional Jenis Tangga
Unit - - - 1 - -
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan kebakaran dan penanggulangan bencana
1. Meningkatnya proteksi dan mitigasi kebakaran
Prosentasi pengawasan gedung bertingkat yang
memenuhi alat proteksi kebakaran
terstandar
% - 50 60 70 80 90
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pencegahan, penanggulangan dan pengendalian kebakaran dan bencana
Prosentase pemahaman peserta penyuluhan/mitigasi
(%)
Tingkat RW - 55 60 65 70 75
Lingkungan
Pendidikan - 65 70 75 80 85
Masyarakat
Swasta (Perusahaan)
- 65 70 75 80 85
Meningkatnya kualitas
satlakar % - 20 30 40 50 60
Jumlah SKKL terbentuk SKKL - 1 1 1 1 1
Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Transparan
1. Meningkatnya Kualitas Manajemen Pemerintahan yang Akuntabel
1. Prosentase Tindak Lanjut LHP
% 100 100 100 100 100 100
2. Nilai Evaluasi AKIP Kategori B B BB BB A A
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 61
4.3 Strategi dan Kebijakan
Dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan diperlukan strategi dan kebijakan baik itu dalam
jangka pendek maupun dalam jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan dan sasaran
jangka menengah OPD harus selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana
program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah
OPD menunjukkan bagaimana cara OPD mencapai tujuan, sasaran jangka menengah, dan
target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsinya.
Strategi dan kebijakan dalam Renstra OPD selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan
OPD bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsinya. Adapun strategi
dan kebijakan yang ditetapkan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok dalam mencapai
tujuan dan sasaran jangka menengahnya disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Strategi dan Kebijakan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
Tahun 2016 – 2021
Visi : "Terwujudnya Pelayanan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana yang Responsif dan Profesional"
Misi I : Mewujudkan pelayanan publik secara profesional dalam penangguangan kebakaran dan bencana.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tujuan 1:
Meningkatkan
pelayanan publik
terhadap bahaya
kebakaran dan
bencana
Sasaran 1: Meningkatnya
standar pelayanan publik
Meningkatkan kualitas pelayanan
penanggulangan bencana alam,
sosial dan kebakaran
Peningkatan profesionalisme
layanan penanggulangan bencana
alam, sosial dan kebakaran
Sasaran 2: Meningkatkan
kerjasama
penanggulangan
kebakaran dan bencana
di wilayah perbatasan
Menyelenggarakan pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran dan bencana di wilayah perbatasan
Membuat Mou dengan Dinas Pemadam Kebakaran / BPBD di Wilayah Perbatasan
Sasaran 3: Meningkatnya
sarana dan prasarana
pendukung kinerja
organisasi dan aparatur
1. Membuat DED
2. Melaksanakan pengadaan
kendaraan operasional
3. Melaksanakan pemeliharaan dan
perawatan asset daerah
penunjang operasional kerja
1. Melakukan survei penentuan lokasi pembangunan pos dan sarana penunjang operasional
2. Mengurus kepemilikan asset dan kendaraan operasional
3. Membuat SOP pemeriksaan, pemeliharaan dan perawatan asset dan kendaraan operasional
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 62
Misi II : Meningkatkan kinerja organisasi yang menyangkut aspek pencegahan, penanggulangan dan pengendalian
kebakaran dan bencana sesuai dengan standard pelayanan minimal.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tujuan 1:
Meningkatkan
peran serta
masyarakat
dalam
pencegahan
kebakaran dan
penanggulangan
bencana
Sasaran 1:
Meningkatnya proteksi
dan mitigasi kebakaran
Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap gedung tinggi dan pemeiksaan awal pembangunan gedung tinggi
Membuat SOP Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran dan mengeluarkan rekomendasi terhadap proteksi kebakaran dan gedung tinggi
Sasaran 2:
Meningkatkan
pemahaman masyarakat
dalam pencegahan,
penanggulangan dan
pengendalian kebakaran
dan bencana
1. Melaksanakan penyuluhan / mitigasi kebakaran dan bencana kepada warga masyarakat
2. Melaksanakan penyuluhan / mitigasi kebakaran dan bencana di lingkungan pendidikan
3. Melaksanakan penyuluhan / mitigasi kebakaran dan bencana kepada perusahaan
4. Membina dan melatih anggota Satlakar sebagai pencegah kebakaran dan bencana.
5. Pembentukan Sistem Ketahanan Kebakaran di LIngkungan (SKKL) di daerah yang terisolasi dari akses pelayanan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.
1. Membuat SK Kepala Dinas tentang Penunjukan Tim Penyuluh/Mitigasi Kebakaran dan Bencana
2. Membuat SOP Penyuluhan/Mitigasi Kebakaran dan Bencana.
3. Membentuk Tim Siaga Kebakaran dan Bencana di Lingkungan.
4. Membuat SK Kepala Dinas tentang Pembentukan Satlakar.
5. Membuat SK Kepala Dinas tentang Pembentukan Sistem Ketahanan Kebakaran di Lingkungan (SKKL)
Tujuan 2:
Meningkatkan
Tata Kelola
Pemerintahan
yang Baik dan
Transparan
Meningkatnya kualitas
manajemen
pemerintahan yang
akuntabel
Peningkatan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah
1. Membuat SK Kepala Dinas tentang
Penunujukan Pembuat Laporan
Keuangan
2. Membuat SOP Penyusunan
Laporan Keuangan
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 63
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam upaya menjalankan visi-misi dan mencapai tujuan dan sasaran Renstra Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok, maka perlu disusun rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
selama 5 (lima) tahun ke depan. Secara rinci rencana program dan kegiatan untuk mencapai
sasaran jangka menengah Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok serta indikator kinerja atau
target yang hendak dicapai beserta pendanaan indikatifnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Tahun 2016 – 2021 (Terlampir)
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 64
BAB VI
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas
Pemadam Kebakaran Kota Depok dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Secara rinci, indikator kinerja Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Depok yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan pada tabel dibawah
ini :
Tabel 6.1
Indikator Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Satuan
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD Tahun
0 Tahun
1 Tahun
2 Tahun
3 Tahun
4 Tahun
5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Respon Time Kebakaran Menit 20 19 18 17 16 15 15
2. Prosentase Bencana yang Ditangani % 100 100 100 100 100 100 100
3. Tingkat Waktu Tanggap Daerah Layanan
% 83,33 83,4 83,5 83,6 83,8 84 84
4. Rasio Anggota Pemadam Kebakaran terhadap Jumlah Penduduk
Rasio Juru Padam:Jumlah
Penduduk 1:8900 1:8120 1:7340 1:6560 1:5780 1:5000 1:5000
5. Prosentase Aparatur yang Tersertifikasi
% 50 55 60 65 70 80 80
6. Terwujudnya kerjasana antar wilayah perbatasaan
Daerah 6 6 6 6 6 6 6
7. Terbentuknya WMK yang ideal
WMK (Wilayah
Manajemen Kebakaran)
7 - 1 1 1 1 11
8.
Prosentase kendaraan operasional pemadam kebakaran dan penanganan bencana yang Laik
% - 70 70 80 80 80 80
9. Tersedianya Kendaraan Operasional Jenis Tangga
Unit - - - 1 - - 1
10.
Prosentasi pengawasan gedung bertingkat yang memenuhi alat proteksi kebakaran terstandar
% - 50 60 70 80 90 90
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 65
No Indikator Satuan
Kondisi Kinerja pada awal
periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD Tahun
0 Tahun
1 Tahun
2 Tahun
3 Tahun
4 Tahun
5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
11.
Prosentase pemahaman peserta penyuluhan/mitigasi (%)
Tingkat RW Tingkat RW - 55 60 65 70 75 75
Lingkungan Pendidikan
Lingkungan Pendidikan
- 65 70 75 80 85 85
Masyarakat Swasta
(Perusahaan)
Masyarakat Swasta
(Perusahaan) - 65 70 75 80 85 85
12. Meningkatnya kualitas satlakar % - 20 30 40 50 60 60
13. Jumlah SKKL terbentuk SKKL - 1 1 1 1 1 5
14. Prosentase Tindak Lanjut LHP % 100 100 100 100 100 100 100
15. Nilai Evaluasi AKIP Kategori B B BB BB A A A
Rencana Strategis Tahun 2016-2021
DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA DEPOK | 66
BAB VII
PENUTUP
Demikian uraian dari Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemadam Kebakaran
Kota Depok, yang menjadi acuan dasar pijakan kebijakan dinas dalam Rencana Kinerja (RKT)
tahunan sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan, sesuai dengan program yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Depok (RPJMD) yang menjadi bagian tugas
dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok.
Dimana kebijakan-kebijakan dinas dimaksud dituangkan dalam kegiatan-kegiatan yang
langsung berhubungan dengan bidang tugas dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok
yang disesuaikan dengan pagu indikatif 5 (lima) tahunan dinas yang terurai setiap tahunnya
berdasarkan pada indikator kinerja guna mencapai kelompok sasaran.
Depok, September 2016 KEPALA DINAS PEMADAM KEBAKARAN
KOTA DEPOK
H. YAYAN ARIANTO, M.Si NIP. 19610318 198603 1 005