refrat terapi shs

Upload: adhie-badri

Post on 23-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Refrat Terapi SHS

    1/3

    Terapi

    Terapi SHS dilakukan sesegera mungkin. Tujuan utama terapi adalah restorasi penuh

    fungsi ekstremitas. Terapi multidisipin secara komprehensif sangat penting dengan

    mengutamakan managemen nyeri dan restorasi fungsional, dengan melibatkan: ahli saraf,

    psikolog, ahli anestesi ahli ortopedi dan ahli rehabilitasi.

    Pada kasus ringan yang kurang dari 6 bulan lamanya pengobatan jangka pendek dengan

    terapi fisik disertai anti depresan dan anti konvulsan sudah memberikan hasil yang memuaskan.

    Pada pasien yang kronis sebagian besar memerlukan trisiklik anti depresan.

    Pengurangan nyeri adalah prakondisi dari seluruh pendekatan. Pada fase akut SHS dengan

    gejala nyeri yang hebat pada saat istirahat, imobilisasi dan terapi fisik pada ekstremitas kontra

    lateral dengan hatihati merupakan terapi pilihan. !ika nyeri saat istirahat sudah berkurang terapi

    fisik harus segera dimulai dengan kombinasi dengan program desensitisasi dan terapi nyeri.

    Farmakologik

    ". #bat $nti %nflamasi &on Steroid '#$%&S(. )elum banyak diteliti untuk pengobatan SHS,tetapi pengalaman klinik menunjukkan bah*a #$%&S dapat mengontrol nyeri ringan sampai

    sedang.

    +. $ntidepresan trisiklik. igunakan sebagai terapi tambahan nyeri neuropatik.

    -ekanismenya dengan menghambat re uptake serotonin dan nor epineprin pada sinap $nti

    depresan juga bermanfaat dalam mencegah kekambuhan. %mipramin dapat di toleransi dengan

    baik dan memberikan hasil paling memuaskan dalam menghilangkan gejala nyeri, manifestasi

    motorik dan otonomik.

    . $ntikonvulsan. /olongan penyekat saluran sodium dan kalsium secara bermakna dapat

    menyembuhkan nyeri tajam dan parastesia pada dosis rendah. 0ontohnya : karbamasepin,

    klonasepam, fenitoin, sodium valproat, lamotrigin dll.

  • 7/24/2019 Refrat Terapi SHS

    2/3

    1. #pioid oral. Penggunaannya masih kontroversi. igunakan terutama bila obatobatan lain

    tidak memberikan hasil yang memadai. )iasanya dipakai opiat long acting seperti : morphin.

    #2ycodon dan methadon.

    3. Simpatolitik oral: 4lonidin, Pra5osin, Propanolol, enoksibensamin. 4lonidin 'alpha +

    agonist( dapat juga diberikan per injeksi pada ruang epidural atau transdermal. Pra5osin 'alpha "

    antagonis selektif(, enoksibensamin 'non spesifik alpha adrenergik antagonis(, dan Propanolol

    'penyekat beta adrenergik(. Seluruh golongan obatobat ini harus dititrasi pelanpelan dalam

    beberapa hari sampai beberapa minggu sampai pasien mengalami hipotensi ortostatik ringan. )ila

    belum terjadi hipotensi ortostatik berarti dosisnya masih kurang cukup.

    6. Pelemas otot. ipergunakan untuk mengurangi spasme otot. 0ontoh: )aclofen dan

    Ti5anidine.

    7. )one forming agent. 0alcitonin intra nasal dan Pamidronate intravena dilaporkan dapat

    menghilangkan nyeri pada SHS. 0ara kerjanya belum jelas.

    Non Farmakologik

    ". 8atihan fisik. Pengalaman klinik membuktikan bah*a terapi fisik penting untukmembantu pasien mencapai pemulihan fungsi dan rehabilitasi. Terapi fisik berguna untuk

    mencegah perubahan distrofi pada otot dan sendi serta mengurangi nyeri dan memperbaiki

    mobilitas aktif pasien SHS. Terapi fisik lebih efektif dan biayanya lebih sedikit daripada terapi

    okupasi.

    +. T9&S 'Transcutaneous 9lectric &erve Stimulation(. Pada bagian proksimal dari saraf

    yang cedera efektif dalam mengurangi nyeri, 4euntungannya ialah non invasif, tak ada efek

    samping sistemik dan mudah digunakan.

    . Spinal 0ord Stimulation 'S0S(. 9pidural S0S menunjukkan efikasi yang baik pada SHS

    kronik. iduga mekanismenya melalui disinhibisi sentral.

    1. -odalitas termal, penyinaran dengan S banyak membantu.

  • 7/24/2019 Refrat Terapi SHS

    3/3

    3. Terapi psikologik. Penelitian menunjukkan bah*a 0)T '0ognitive )ehavioral Therapy(

    jangka panjang dapat mengurangi seluruh gejala nyeri.

    Invasif non bedah

    ". )lok regional intravena;intra arterial dengan simpatolitik.

    +. )lok simpatik dengan anestesi lokal. )lok simpatik dilakukan pada ganglion stelatum.

    igunakan anestesi lokal mepivacaine