refrat-lensa.kontak

48
BAB I PENDAHULUAN Lensa kontak merupakan suatu alat yang digunakan untuk perbaikan masalah refraksi, kosmetik dan untuk tujuan terapeutik,sebagai media refraksi yang buatan pada permukaan anterior mata manusia. Lensa kontak telah berubah secara dramatis sejak konsep dasar yang pertama kalinya dideskripsikan oleh Leonardo da Vinci pada abad ke-16 dan oleh René Descartes pada abad ke-17. Pada tahun 1888, Adolf Fick seorang ophthalmologist German, adalah yang pertama berhasil menyesuaikan lensa kontak yang terbuat dari kaca ditiup.Soft contact lens pertama kali diciptakan oleh seorang ahli kimia Czech, Otto Wichterle dan Drahoslav Lim yang menerbit penelitian berjudul Hydrophilic gels for biological use dalam jurnal Nature” pada tahun 1959.Penelitian ini telah menjadi pemicu kepada penciptaan kontak lensa lunak yang pertama iaitu soft(hydrogel)lenses dibeberapa Negara pada tahun 1960. Lensa kontak digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai alternatif untuk kacamata.Sekitar 1

Upload: tegar-wibawa

Post on 12-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

safasxzccvdsadx

TRANSCRIPT

Page 1: refrat-lensa.kontak

BAB I

PENDAHULUAN

Lensa kontak merupakan suatu alat yang digunakan untuk perbaikan masalah refraksi,

kosmetik dan untuk tujuan terapeutik,sebagai media refraksi yang buatan pada permukaan

anterior mata manusia.

Lensa kontak telah berubah secara dramatis sejak konsep dasar yang pertama kalinya

dideskripsikan oleh Leonardo da Vinci pada abad ke-16 dan oleh René Descartes pada

abad ke-17. Pada tahun 1888, Adolf Fick seorang ophthalmologist German, adalah yang

pertama berhasil menyesuaikan lensa kontak yang terbuat dari kaca ditiup.Soft contact

lens pertama kali diciptakan oleh seorang ahli kimia Czech, Otto Wichterle dan

Drahoslav Lim yang menerbit penelitian berjudul Hydrophilic gels for biological use

dalam jurnal “Nature” pada tahun 1959.Penelitian ini telah menjadi pemicu kepada

penciptaan kontak lensa lunak yang pertama iaitu soft(hydrogel)lenses dibeberapa Negara

pada tahun 1960.

Lensa kontak digunakan untuk memperbaiki visual dan kegunaan kosmetik sebagai

alternatif untuk kacamata.Sekitar 85% orang menggunakan lensa kontak karena

kenyamanan yang bagus. Lensa kontak mirip seperti kornea mata, lapisan luar yang

transparan pada mata. Lensa kontak terbuat dari hidrofilik, plastik yang menyerap cairan.

Banyak alasan mengapa orang – orang beralih dari penggunaan kacamata ke

penggunaan lensa kontak salah satunya lensa kotak mengikuti pergerakan bola mata dan

tidak mengurangi lapangan pandangan mata.

1

Page 2: refrat-lensa.kontak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Lensa kontak adalah lensa yang menempel pada mata atau selaput bening yang

dipergunakan seseorang dengan gangguan penglihatan untuk memperbaiki

penglihatannya. Pada mata tidak dipergunakan kaca mata akan tetapi lensa yang diatur

kelengkungannya sehingga dapat menempel pada selaput bening atau pada permukaan

anterior mata manusia.

1.0 Gambar Lensa Kontak Lunak

Fungsi Lensa Kontak

Seperti yang disebutkan diatas lensa kontak berfungsi sebagai alat bantu penglihatan,

selain itu lensa kontak jenis hard contact lens dapat membentuk ulang (reforming) kontur

permukaan kornea. Reforming ini dapat mengatasi myopia ringan dan astigmatisme irregular

yang disebabkan oleh kontur kornea yang tidak rata.

2

Page 3: refrat-lensa.kontak

Epidemiologi

Pada tahun 2004, diperkirakan bahwa 125 juta orang (2%) menggunakan lensa kontak

di seluruh dunia. Sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak, iaitu 20%

untuk tujuan koreksi refraksi.

Penggunaan Lensa kontak lunak telah mencapai angka 100 persen di Negara seperti

Australia, Canada, Denmark, Iceland, Lithuania, Norway, Romania, dan Taiwan.

Berdasarkan Contact Lens Council. "Statistics on Contact Lens Wear in the U.S." 7

November 2004 64% wanita menggunakan lensa kontak lunak dan 70% wanita

menggunakan lensa kontak rigid/kaku. Sedangkan pria 36% menggunakan lensa kontak

lunak dan 30% menggunakan lensa kontak rigid/kaku.

Tabel 2.2 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin

Jenis lensa

Kontak

Wanita Pria

Lensa kontak lunak 64% 36%

Lensa kontak kaku/rigid 70% 30%

Pengguna lensa kontak lunak paling banyak berusia antara 18 dan 39 tahum.

Sedangkan untuk lensa kontak kaku/rigid pengguna terbanyak antara usia lebiih

dari 40 tahun.

3

Page 4: refrat-lensa.kontak

Tabel 2.3 Jumlah pengguna lensa kontak berdasarkan usia

Usia

Jenis lensa

Kontak

17 tahun ke

bawah

Usia 18-25 Usia 26-39 Usia 40 tahun

ke atas

Pengguna

lensa kontak

lunak

10% 23% 45% 22%

Pengguna

lensa kontak

kaku/rigid

3% 10% 26% 61%

Klasifikasi Lensa Kontak

Dari segi repleacement-nya

1. Disposable, alias bisa dibuang usai dipakai.

2. Frequent replacement. Harus diganti setiap 3-6 bulan.

3. Permanen. Dapat dipakai selama setahun atau lebih.

Dari segi pemakaiannya, lensa kontak dibagi dua:

- Daily wear (pemakaian siang hari dan tak bisa dipakai tidur).

- Overnight wear (bisa dipakai saat tidur).

4

Page 5: refrat-lensa.kontak

Lensa kontak terdiri dari berbagai bentuk antara lain lensa kontak lembut, lensa kontak

keras dan lensa kontak gas permeable.

Lensa kontak lembut terbuat dari pada bahan yang lebih lembut. Lensa ini terbuat dari

hidroksi etil meta krilat (HEMA), EDMA, PVP, bersifat sangat lentur yang memberikan lebih

sedikit keluhan pada pemakaiannya karena mudah mengikuti bentuk permukaan kornea.

Lensa kontak lembut dipakai untuk pengobatan seperti cedera mata akibat bahan kimia dan

pada selaput bening yang cacat karena sifatnya yang lentur, mengandung banyak air, baik

untuk astigmat irregular, edema kornea atau keratitis bulosa, erosi rekuren, trauma kimia, dan

perforasi kecil kornea. Lensa kontak lembut dapat mengakibatkan penglihatan tidak

sempurna seperti lensa kontak keras, ongkos yang lebih besar akibat penyimpanannya yang

steril dan pada lensa lembut dapat tertimbun lemak.

Jenis Soft contact lens

Daily wear (DW)

Lensa kontak ini digunakan pada hari siang dan dikeluarkan,dibersihkan dan

didisinfeksi. Lensa kontak untuk jangka waktu yang lama yaitu Extended wear (EW)

merupakan design lensa kontak untuk pemakaian siang dan malam selama 1 hingga 7

hari, merupakan waktu yang maximum pemakaian lensa kontak yang dipersetujui oleh

FDA( Food and Drug Administration). Lensa kontak ini harus dikeluarkan,dibersihkan

dan didisinfeksi selepas > 1 hari atau < 7 hari pemakaian. Pada tahun 2001, FDA telah

mempersetujui lensa kontak yang diperbuat daripada silicon hidrogel untuk penggunaan

berterusan selama 30 hari siang dan malam.

Lensa kontak lunak yang DW dan EW diperbuat daripada material dasar yang sama

dan mempunyai nilai permeabilitas oksigen yang sama (Dk). Walaupun nilai (Dk) adalah

cukup untuk DW, tetapi ia adalah 1/3 daripada nilai yang diperlukan untuk EW. EW

5

Page 6: refrat-lensa.kontak

mengalami hipoksia dan hidrasi dan kebersihan yang kurang pada lensa kontak lunak

semasa tidur akan meningkatkan resiko untuk infeksi dan reaksi inflamasi pada jaringan

disebabkan oleh penggunaan lensa kontak untuk jangka waktu yang lama dan berterusan.

Contohnya, terjadi, keratitis mikrobial adalah 10-15 kali lebih sering pada lensa EW

daripada DW.

Disposable Contact Lenses

Penggunaan lensa kontak lunak yang sekali pakai telah berkembang sejak dipasarkan

pada tahun 1986. Bahan dasar pembuatannya adalah sama seperti DW dan EW lensa

kontak lunak.

Colored Lenses

Lensa kontak lunak mempunyai warna yang sedikit supaya visual dapat

dipertingkatkan. Lensa kontak lunak yang berwarna gelap adalah untuk tujuan kosmetik

untuk orang yang mempunyai warna iris yang lembut dan opak untuk orang dengan iris

yang gelap. Lensa kontak lunak seperti ini mempunyai area sentral sekitar 4mm untuk

tujuan penglihatan dan area jelas pada annular periferal sekitar 1mm yang bertempat pada

sclera.

1.1 Gambar Lensa Kontak Berwarna

Lensa

kontak keras terbuat dari bahan polimetilmetakrilat (PMMA) dengan bentuk yang

6

Page 7: refrat-lensa.kontak

disesuaikan kelengkungannya dengan permukaan selaput bening mata. Ukuran atau

penampang lensa ini lebih kecil dari pada penampang selaput bening untuk

memudahkan zat asam masuk ke dalam selaput bening yang ditutupnya. Lensa ini

memenuhi seluruh syarat lensa kontak akan tetapi dengan daya tembus gas terutama

oksigen yang buruk. Lensa kontak gas permeable terbuat dari akrilat dan silicon yang

mempunyai daya serap gas terbaik.

HARD CONTACT LENS SOFT CONTACT LENS

BAHAN PEMBUATAN POLYMETHYLMETHACRYLATE HYDROXYETHYLMETHACRYLATE

SIFAT BAHAN

PEMBUATAN

Tidak menyerap air

Tidak mudah terkontaminasi oleh zat

pengganggu seperti sabun/ lotion

Tidak mudah rusak atau robek

Menyerap air

Mudah terkontaminasi oleh zat

pengganggu seperti sabun atau

lotion

Mudah rusak atau robek

TINGKAT KENYAMANAN

PADA MATA

Kurang nyaman digunakan Nyaman digunakan

Tabel 2.1 Keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis lensa kontak

Bentuk Lensa Keuntungan Kerugian

Lensa kontak keras Tajam penglihatan yang

lebih baik dari pada lensa

Tidak dapat dipakai lebih

dari 12 jam karena zat asam

7

Page 8: refrat-lensa.kontak

kontak lembut

Astigmat ringan akan dapat

hilang akibat permukaan

selaput bening yang

melengkung ditutup oleh

lensa kontak keras

Lensa kontak keras bersifat

netral dan tidak

menimbulkanreaksi alergi

terhadap jaringan mata

tidak dapat melaluinya

Pada pemulaan pemakaian

akan sangat terasa

mengganggu

Untuk merasa nyaman

memerlukan waktu sampai

beberapa minggu

Dapat mengakibatkan

penurunan kerentanan selaput

bening

Lensa kontak lembut Pemakainya akan dapat

menyesuaikan diri akibat

tidak begitu terasa pada

permulaan pemakaiannya

Lensa kontak lembut ada

yang dapat dipergunakan

lebiih dari 12 jam akibat

lensa kontak lembut dapat

dilalui zat asam

Astigmat atau silinder tidak

dapat diimbangi lensa kontak

lembut, karena ia mengikuti

permukaan selaput bening

yang lonjong

Lensa kontak lembut akan

emberikan penglihatan tidak

setajam penglihatan dengan

lensa kontak keras karena ia

banyak mengandung air dan

mudah dilalui zat asam

Lensa kontak lembut mudah

terinfeksi dan kotor sehingga

perlu sering dibersihkan

Pelarut lensa kontak lembut

8

Page 9: refrat-lensa.kontak

dapat merupakan bahan yang

merangsang mata sehingga

menimbulkan reaksi alergi

Infeksi selaput bening bagi

pemakai lensa kontak dapat

berakibat kebutaan

Lensa kontak lembut pakai

lama(extended) memperbesar

resiko untuk timbulnya

infeksi pseudomonas.

Pseudomonas merupakan

kuman yang berbahaya dan

dapat berkembang biak pada

lensa kontak dan pelarut

Klasifikasi lensa kontak beserta keuntungan dan kelemahannya berdasarkan American

Optometric Association:

1. Rigid gas-permeable (RGP)

Terbuat dari plastik tipis yang fleksibel yang mempermudah masuknya oksigen ke

mata.

9

Page 10: refrat-lensa.kontak

Keuntungan: penglihatan lebih baik, waktu berdaptasi pendek, nyaman, mengoreksi

hampir seluruh kelainan refraksi mata, mudah digunakan dan

disimpan, jangka penggunaannya relatif lama, tersedia dalam berbagai warna, dan

bifokal.

Kelemahan: lebih mudah terlepas pada pusat mata daripada tipe yang lain, debris

lebih mudah menempel pada lensa, memerlukan penggunaan yang konsisten dan

pemeriksaan kesehatan mata.

2. Daily-wear soft lens

Terbuat dari plastik yang lembut dan fleksibel, yang mempermudah masuknya

oksigen ke mata.

Keuntungan: waktu beradaptasi sangat pendek, lebih nyaman dan tidak mudah

terlepas seperti RGP, tersedia dalam berbagai warna dan bifokal, baik untuk yang

selalu menjaga penampilan.

Kelemahan: tidak mengoreksi semua kelainan refraksi mata, penglihatan tidak

setajam seperti menggunakan lensa RGP, lensanya mudah berminyak dan harus

diganti, dan memerlukan perawatan yang intensif.

3. Extended-wear

Digunakan pada malam hari, tersedia dalam jenis soft lens dan RGP.

Keuntungan: bisa dipakai selama 7 hari tanpa dilepas.

Kelemahan: tidak mengoreksi semua kelainan refraksi mata, risiko komplikasi

meningkat, memerlukan pemeriksaan kesehatan mata yang rutin, dan pelayanan yang

profesional.

4. Extended-wear disposable

Digunakan dalam waktu berjangka, dari hari pertama sampai 6 hari kemudian diganti.

10

Page 11: refrat-lensa.kontak

Keuntungan: tidak perlu dibersihkan, memiliki risiko yang rendah jika digunakan

sesuai petunjuk, tersedia dalam berbagai warna, bifokal, dan sebagai lensa cadangan.

Kelemahan: Penglihatan tidak setajam seperti menggunakan lensa RGP, tidak

mengoreksi semua kelainan refraksi mata, dan perawatannya lebih sulit.

5. Planed replacement

Lensa ini digunakan secara berjangka sebagai pengganti dari soft lens, kebanyakan

digunakan lebih dari 2 minggu, sebulan atau 4 bulan.

Keuntungan: mudah dibersihkan dan tidak mudah terkena infeksi, baik untuk mata

yang sehat, tetapi harus dengan resep dokter.

Kelemahan: penglihatan tidak setajam seperti menggunakan lensa RGP, tidak

mengoreksi semua kelainan refraksi mata, dan perawatannya lebih sulit.

Indikasi Penggunaan Lensa Kontak

Menurut Khurana (2007),indikasi-indikasi pengguna lensa kontak adalah sebagai berikut:

1. Indikasi Optik

Meliputi anisometropia,unilateral afakia, myopia tinggi, keratokonus dan

astigmatisma irregular. Secara optik boleh digunakan oleh semua patient yang

mempunyai masalah refraksi untuk tujuan kosmetik.

2. Indikasi terapeutik, yang meliputi:

- Penyakit pada kornea, contohnya ulkus kornea non-healing, keratopathi

bullousa, keratitis filamentari, dan sindrom erosi kornea yang rekuren.

- Penyakit pada iris mata, contohnya aniridia, koloboma, albino untuk

menghindari kesilauan cahaya.

11

Page 12: refrat-lensa.kontak

- Pada pasien glukoma, lensa kontak digunakan sebagai alat pengantar obat.

- Pada pasien ambliopia, lensa kontak opak digunakan untuk oklusi.

- Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan perforasi

mikrokornea.

3. Sebagai verban lensa kontak lunak digunakan selepas operasi keratoplasti dan dalam

perforasi mikrokorneal.

4. Indikasi preventif, digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi forniks pada

penderita luka bakar akibat zat kimia, keratitis, dan trichiasis.

5. Indikasi diagnostik, termasuk selama menggunakan gonioskopi, elektroretinografi,

pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler, fundus fotografi, dan pemeriksaan

goldmann’s 3 bayangan.

6. Indikasi operasi, lensa kontak digunakan selama operasi goniotomi untuk glukoma

kongenital, vitrektomi, fotokoagulasi endokular.

7. Indikasi kosmetik, termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan mata (lensa

kontak warna), ptosis( lensa kontak haptic), lensa sklera kosmetik pada phthisis bulbi.

8. Indikasi occupational, termasuk olahragawan, pilot, dan actor.

Kontra Indikasi

Seseorang yang tidak dianjurkan memakai lensa kontak yaitu lansia dimana gerakan sudah

kaku, pada mata yang meradang, masih belum dewasa dan ingin mengerjakan sesuatu dengan

tergesa-gesa, seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok mata, seseorang yang tidak

mengerti artinya steril, seseorang yang memiliki reumatik pada tangan karena akan sulit saat

memakai lensa kontak dan seseorang dengan bakat alergi.

Penggunaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang memiliki gangguan mental

dan tidak ada gairah hidup, blepharitis kronik dan styes rekuren, konjungtivitis kronis, dry-

12

Page 13: refrat-lensa.kontak

eye syndrome, distrofi dan degenarasi kornea mata, penyakit yang rekuren seperti episkleritis,

skleritis, dan iridocyclitis.

Keunggulan lensa kontak

Keunggulan lensa kontak daripada kacamata:

i. Kornea yang irregular pada astigmatisma yang tidak boleh dikoreksi dengan

kacamata boleh dikoreksi dengan lensa kontak.

ii. Lensa kontak memberi lapangan pandang yang normal.

iii. Penyimpangan terkait dengan kacamata (seperti penyimpangan perifer dan

distorsi prismatik) dapat dihilangkan.

iv. Kosmetik: Lebih cenderung pada wanita karena tujuan kosmetik supaya tidak

perlu memakai kacamata tebal dengan index fraksi yang tinggi.5

Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Rekomendasi bagi para pengguna lensa kontak terkait hal-hal apa saja yang harus dilakukan

dan di hindari agar pemakaiannya menjadi bersih dan aman dari American Optometric

Association antara lain:

a) Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai dan layak.

b) Selalu cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak.

c) Bersihkan lensa kontak secara rutin. Usap lensa kontak dengan jari dan bilas dengan

cairan pembersih sebelum menyimpan lensa kontak dalam wadah yang sudah diisi

cairan pembersih.

d) Simpan wadah lensa kontak di tempat yang lembab dan terlindung dari sengatan sinar

matahari langsung. Ganti wadah penyimpan setiap tiga bulan sekali.

13

Page 14: refrat-lensa.kontak

e) Untuk menyimpan lensa kontak, gunakan cairan yang masih baru. Jangan

menggunakan cairan yang sudah dipakai walaupun masih terlihat bening. Cairan

pembersih dan penyimpan lensa kontak harus diganti setiap hari meskipun lensa

kontaknya sendiri tidak dipakai setiap hari.

f) Selalu patuhi jadwal penggantian lensa kontak sesuai resep dokter.

g) Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam air panas

h) Lepaskan lensa kontak pada saat tidur dimalam hari, untuk menjamin tersedianya

oksigen yang cukup bagi kornea mata.

i) Jangan langsung melepas lensa kontak jika tanpa sengaja tertidur dengan masih

memakai lensa kontak, karena dapat melukai permukaan kornea mata. Basahilah mata

terlebih dahulu dengan tetes mata khusus (lubricant), kedip-kedipkan mata, kemudian

lepas lensa kontak.

j) Jangan melebihi waktu peace making yang telah ditentukan oleh ahli lensa kontak.

k) Untuk keadaan darurat, bawalah selalu kacamata pada saat bepergian, jika harus

melepaskan lensa kontak.

l) Segera hentikan pemakaian lensa kontak jika mengalami gejala iritasi pada mata, dan

berkonsultasilah ke dokter mata atau ahli lensa kontak.

m) Temui dokter mata secara rutin untuk melakukan pemeriksaan ulang.

Lensa Kontak harus selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah terjadinya komplikasi pada

mata. Yang paling umum terjadi pada lensa kontak adalah terjadinya deposit protein dan

lipid. Sel-sel mati pada permukaan mata kita, bercampur dengan kotoran mata, debu, polusi

udara, keringat atau pun make up mata, dapat menempel pada lensa kontak. Jika kotoran ini

tidak dapat dibersihkan dengan sempurna, maka akan mengurangi kenyamanan pemakaian

14

Page 15: refrat-lensa.kontak

lensa kontak, tajam penglihatan maupun lama waktu pemakaian. Lensa kontak yang kotor

juga dapat menyebabkan infeksi pada mata.12,16

Ketika memakai atau membersihkan kontak:

1)Jangan pernah menaruh lensa kontak dalam mulut atau membasahi mereka dengan air liur,

yang penuh dengan bakteri dan potensi sumber infeksi.

2)Jangan menggunakan air keran atau larutan saline buatan sendiri. Penyalahgunaan solusi

telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang berpotensi menyilaukan di antara pemakai soft

lens.

3)Jangan gunakan kontak yang tidak diresepkan oleh seorang dokter mata. Memakai lensa

kontak bukan merupakan pilihan bagi semua orang; berkonsultasi dengan dokter mata untuk

melihat apakah lensa kontak adalah pilihan yang tepat untuk koreksi penglihatan.

4)Simpanlah lensa kontak dalam tempat lensa kontak dalam larutan perendam.

5)Buanglah larutan yang merendam lensa kontak setiap kali digunakan.

6)Gunakan larutan perendam yang baru dituang dari botol setiap kali merendam lensa kontak.

Larutan perendam yang tidak dibuang dan dipakai berulang kali, merupakan media sangat

potensial untuk tumbuhnya bakteri, hal ini dapat menyebabkan infeksi pada mata.

7)Cucilah tempat lensa kontak dengan air panas dan biarkan kering dengan menaruhnya

terbalik di atas handuk/ tissue.

8)Untuk menjamin kebersihan, gantilah tempat lensa kontak Anda setiap 2 bulan sekali

dengan yang baru.

Cara Pengunaan Soft Contact Lens

15

Page 16: refrat-lensa.kontak

Dalam pasaran hari ini, terdapat berbagai solusio lensa kontak. Pada awalnya, diperkenalkan

dua jenis solusio, iaitu satu untuk Wetting untuk promosi air mata pada permukaan PMMA

dan yang lain adalah Soaking untuk setoran lensa kontak dalam bekasnya. Tetapi penelitian

yang lebih mendalam telah berhasil menciptakan solusio lensa kontak seharian yang

mempunyai aksi dual atau triple atau dikenal sebagai solusio multipurpose untuk

menyenangkan penggunaan solusio lensa kontak.6

Alasan untuk menggunakan solusio lensa kontak adalah untuk:

Untuk mempertahankan karakteristik optik dan fisika

lensa kontak(cth; solusio setoran untuk lensa

hidrogel.

Untuk mengurangkan resiko infeksi(cth; penyetoran

lensa kontak semalaman dalam solusio yang

mendisinfeksikan lensa kontak)

Solusio lensa kontak seharusnya:

Steril

Tidak berwarna

Non-toksik atau iritasi pada mata

16

Page 17: refrat-lensa.kontak

1.2 Gambar Pemakaian Lensa Kontak Lunak

Perawatan Rutin harian Lensa Kontak Lunak

Mencuci tangan dengan bersih dan lap dengan doek yang bersih

Mengeluarkan lensa kontak lunak dari bekasnya

Memakai lensa kontak lunak pada mata

Sebelum mengeluarkan lensa kontak lunak, seharunya cuci tangan dengan bersih dan

keringkan

Jika tidak, maka solusio pembersih surfaktan atau solusio multipurpose digunakan,

dan lensa digesek diantara kedua jari secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan

debris.

Bilas lensa dengan larutan steril dan periksa lensa kontaknya. Jika lensa tidak bersih

dan masih ada debris ulangi langkah diatas. Kemudian tempatkan lensa kontak dalam

bekas yang mengandung solusio lensa kontak yang boleh mendisinfeksikannya.6

17

Page 18: refrat-lensa.kontak

1.3 Gambar Tempat Letak Lensa Kontak Lunak

Dampak negatif pemakaian lensa kontak

Seperti yang telah kita ketahui lensa kontak tebuat dari bahan plastik yang mengandung air

penggunaan lensa kontak dalam waktu lama akan menyebabkan mata perih kerana lensa

kontak akan menyerap air yang ada di permukaan mata. Hipoksia atau bisa diilustrasikan

sebagai keadaan berkurangnya pasokan oksigen ke tubuh merupakan hal yang mendasar di

alami saat memakai lensa kontak. Indikasi utamanya adalah menurunnya kemampuan

penglihatan pada saat-saat tertentu, mata merah, sensasi rasa panas dan perih. Hal ini bisa

terjadi karena :

Oksigen yang harusnya dapat masuk langsung ke mata di halangi oleh

alat bantu berupa lensa kontak

Lensa kontak adalah bahan semipermiabel dimana akan menyerap cairan disekitarnya

untuk menjaga keseimbangan tingkat  kebasahan/kelembaban lensa kontak. Sehingga

air mata yang seyogyanya dibutuhkan oleh organ mata bagian luar akan berkurang

secara kuantitas dan kualitas dikarenakan terserap oleh lensa kontak

18

Page 19: refrat-lensa.kontak

Deposit atau endapan yang hinggap di lensa kontak akan menyebabkan deformasi

atau perubahan bentuk fisik sehingga diperkirakan zona penutupan area dan tekanan

yang diberikan pada organ mata akan bertambah. Tidak jarang beberapa pengguna

akan mengalami kondisi mata kering dan saat dilepaskan rasanya sakit atau bahkan

menimbulkan bunyi.

Penggunaan lensa kontak setiap hari dan kurang hati hati bisa mengakibatkan corneal Ulcers

yaitu suatu keadaan terdapatnya luka pada korena mata. Apabila hal ini terus dibiarkan akan

menyebabkan kebutaan.

Komplikasi

Bentuk- Bentuk Risiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

Resiko gangguan kesehatan mata akibat penggunaan lensa kontak memiliki arti adanya

kelemahan prediksi tentang kejadian gangguan mata, dikarenakan konsekuensi situasi

perencanaan dalam menggunakan dan merawat lensa kontak yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku.

Resiko dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu internal risk dan external risk . Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dan motivasi seseorang

terkait penggunaan dan perawatan lensa kontak. Sedangkan external risk berasal dari faktor

luar misalnya fasilitas informasi tentang lensa kontak dan kondisi social budaya dari

pengguna lensa kontak.

19

Page 20: refrat-lensa.kontak

Berikut komplikasi berdasarkan anatomi mata:

A. Kelopak mata

1. Ptosis

ini timbul akibat adanya massa pada lensa, skar, jaringan fibrosa di kelopak mata. Lensa

kontak yang menempel pada kornea mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada

jaringan kelopak mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopak mata. Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat.

2. Alergi kontak

merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak akibat dari zat-zat kimia host yang

didapati dari larutan lensa kontak. Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan

adanya injeksi, rasa terbakar, merah, berair, secret mukoid, dan chemosis. Sebagai tambahan

kelopak mata bisa edema dan eritema.

3. Giant papilae pada palpebra

Untuk lensa RGP, Giant papilae conjunctivitis mudah berpindah dari kornea ke forniks atas.

Jika tidak dapat dideteksi, maka lensa akan mengikis forniks melewati konjungtiva dan

membawanya ke dalam jaringan yang lembut di kelopak mata, dan akan menimbulkan gejala

yang relatif asimptomatik. Akibatnya, jaringan yang disekitar lensa kontak akan mengalami

iritasi dan inflamasi, dan menimbulkan abses yang steril. Lensa yang dianggap sebagai benda

asing akan terbentuk jaringan granulasi disekitar lensa, dan membungkusnya seperti bentuk

kista. Apabila terdapat giant papillae pada palpebra superior,maka akan terjadi gejala seperti

rasa gatal dan pengeluaran sekret mukoid.

20

Page 21: refrat-lensa.kontak

B.Konjungtiva

1. Giant papillary conjunctivitis (GPC)

rata-rata 1-3% pengguna lensa kontak akan mendapatkan simptom GPC yang kompleks,

terdiri dari injeksi konjungtiva, sekret mukoid, gatal, debris pada tear film, lapisan lensa,

pandangan kabur, dan pergerakan lensa yang berlebihan.

GPC adalah komplikasi yang tersering timbul akibat penggunaan soft lens. Ini timbul akibat

salah satu dari 3 faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa, penurunan lama

pemakaian lensa kontak, perubahan larutan pembersih yang kuat. Pengguna harus

mengurangkan jangka waktu pemakaian dan mengunakan Mast-Cell Stabilizer (cth, natrium

kromolin 4x/hari).

2. Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer. Manifestasi klinisnya adalah

penebalan konjungtiva, eritema, dan timbul berbagai warna pada konjungtiva bulbaris

superior. Sel epitelium keratinisasi akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh

neutrofil. Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing, fotofobia, berair, rasa terbakar,

gatal, dan penurunan akuitas visual.

C. Epitelium kornea

1. Kerusakan epitel yang mekanik.

Lensa kontak merupakan banda asing yang akan menggosok kornea dan menekan epitel

kornea setiap mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea. Jika tidak

dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel yang kronis. Kerusakan epitel akan

21

Page 22: refrat-lensa.kontak

memudahkan bakteri menempel pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma, serta

menstimulus sub-epitel fibrosa tanpa adanya infeksi.

2. Chemical epithelial defect.

Berbagai larutan kimia lensa kontak akan menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan

adanya erosi. Larutan pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri, merah,

fotopobia, dan berair, segera setelah dibersihkannya lensa. Gejala ini akan hilang dalam 1-2

hari. Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata, maka akan timbul gelembung-gelembung

gas pada intra-epitel dan sub-epitel. Gelembung ini terlihat dan menyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer, dan hidroksi peroksida juga

menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan desinfeksi kimia dapat merusak epitel

yang tidak terlihat dan bersifat intermiten.

3. Hypoxia.

Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena lapisan lensa kontak mengurangi

jumlah oksigen yang masuk. Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan

penglihatan kabur yang temporer, sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian sel-sel

epitel dan deskuamasi. Pengguna tidak merasa nyaman, penurunan penglihatan temporer, dan

fotopobia. Salah satu tanda hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior. Epitel kornea yang lebih tipis dibandingkan lensa kontak

menyebabkan hipoksia yang kronis dan menurunkan aktivitas mitosis. Pembentukan sel-sel

epitel menurun, ukurannya membesar, dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel.

4. Reaksi imun superfisial.

22

Page 23: refrat-lensa.kontak

Variasi larutan lensa kontak dapat menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun. Ditandai

dengan adanya keratophati, injeksi konjungtiva, berair, gatal, dan chemosis.

D. Stroma kornea

1. Infiltrat steril./keratitis steril

Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya keratitis steril, dengan onset adanya

multipel infiltrat stromal yang kecil pada stroma anterior atau leukosit polimorfonuklear di

sub-epitel dan sel mononuklear di perifer kornea secara tiba-tiba. Berdiameter 0,1-2 mm,

tunggal atau berkelompok, dengan bentuk bulat, oval, dan menempel pada sel epitel yang

menyebabkan kerusakan epitel. yang biasanya non-staining Infiltrat ini berdifferensiasi dari

keratitis mikrobial.

Manifestasi klinisnya adalah nyeri ringan, inflamasi pada anterior chamber yang minim,

kerusakan epitel, kemudian terbentuk ulkus. Pemakai lensa kontak harus mempertimbangkan

untuk berhenti memakai lensa kontak untuk sementara (jika berat) atau mengurangkan

pemakaian (jika sederhana).

2. Infeksi kornea (keratitis)

Disebabkan oleh bakteri, jamur, protozoa (acanthamoeba keratitis). Infeksi bakteri biasanya

timbul di kelopak mata dan kelenjar air mata. Penggunaan lensa kontak mengganggu

pertukaran air mata, sehingga air mata terkumpul di kornea mata. Selain itu, ketebalan epitel

menurun, pergantian sel menurun dan terjadi deskuamasi, sehingga meningkatkan risiko

infeksi bakteri pada sel epitel. Gejala awal tidak begitu kelihatan, tetapi gejala yang mungkin

ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata. Bakteri yang sering menimbulkan

infeksi kornea mata adalah P. aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus

epidermidis. Infeksi ini biasanya berasal dari larutan lensa kontak yang terkontaminasi.

Infeksi bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24 jam dengan simptom nyeri,

fotopobia, berair, sekret purulen, dan penurunan penglihatan. Awalnya infiltrat stroma

23

Page 24: refrat-lensa.kontak

berwarna putih kekuningan yang berkembang di bawah sel epitel yang rusak diikuti adanya

reaksi di anterior chamber dan injeksi konjungtiva. Setelah itu, berkembang menjadi edema

epitel kemudian menjadi nekrosis. Dilaporkan di United State dan Netherland, bahwa infeksi

kornea mata memiliki risiko yang paling sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak

dalam 2 dekade terakhir ini.

- Acanthamoeba keratitis

Merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi. Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa

kontak, dimana tempat larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba.

Manifestasi klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing, penglihatan kabur

yang ringan, dan merah. Kemudian diikuti rasa nyeri yang progresif, injeksi konjungtiva,

epitelnya kasar, dan pada pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-

saraf kornea mata. Infeksi ini bersifat progresif, berat, dan bentuk infiltratnya seperti

cincin di sentral.

Keratitis Acanthamoeba awalnya merupakan masalah yang terkait dengan lensa kontak

dapat digunakan kembali re-usable dibersihkan dengan prosedur desinfeksi yang tidak

benar . Protozoa yang bebas dijumpai dalam air kran atau kolam renang. Protozoa ini

hidup dengan mencernakan nakteria lain yang terdapat dalam bentuk trofozoit dan kista

dorman yang akan menjadi resistan terhadap bahan kimia yang akan menyebabkan

keratitis akantamoeba pada mata.

3. Mata merah akut (tight lens syndrome).

Terjadi apabila lensa kontak menjadi ketat, dan non-mobil dan diikuti dengan edema kornea

dan reaksi kornea. Lensa kontak harus dikeluarkan dengan topical sikloplegik jika terjadi

reaksi kornea yang berat, dan mengantikan lensa dengan flatter lens apabila pasien telah

sembuh.

24

Page 25: refrat-lensa.kontak

Lensa kontak dapat menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber. Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri, fotopobia, injeksi, dan

berair baik akut maupun kronik.

4. Kikisan kornea mata (corneal warpage).

Selama menggunakan lensa kontak akan terjadi perubahan kontur kornea. Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler, dan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan

kacamata.

5. Contact lens-induced keratoconus.

Hubungan antara keratokonus dengan lensa kontak masih kontroversi. Persentasi yang tinggi

(20-30%) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa kontak, tetapi

bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan langsung dengan penyakit tersebut.

E Endotel kornea mata

Penggunaan lensa kontak juga berhubungan dengan endotel kornea mata. Pengguna memiliki

variasi ukuran sel endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-heksagonal

(polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan lensa kontak

Komplikasi lain

1) Toxic keratopathy

Terjadi erosi punctum epithelial yang diffus bersamaan dengan infiltrate

subepithelial,disebabkan oleh tercemarnya mata dengan enzim atau disinfektan.

2) Preservative keratopathy

25

Page 26: refrat-lensa.kontak

Pencemaran mata dengan pengawet (cth,thiomersal) boleh menyebabkan terjadinya

erosi pada epithelial punctum dan infiltrate subepithelial

3) Tear film disturbance

Respons kelip mata yang jelek atau lensa yang tidak akurat menyebabkan staining

pada puntate pada arah jam 3 dan 9 bersamaan dengan hyperemia intrapalpebra.

Pasien harus menggunakan air mata buatan untuk penyembuhan.

Faktor resiko terjadinya komplikasi

Dapat disimpulkan dari penjabaran faktor resiko gangguan mata diatas, jika dikaitkan dengan

penggunaan dan perawatan lensa kontak, maka dapat diringkas sebagai berikut:

1. Pengetahuan

Pengetahuan mengenai perawatan lensa kontak akan membentuk perilaku seseorang dalam

menggunakan dan merawat lensa kontak yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan

mata.

2. Motivasi

Motivasi menjadi hal penting untuk menghasilkan keinginan pada diri seseorang yang

mempengaruhi perilaku dalam merawat lensa kontak. Motivasi dapat mendukung seseorang

untuk melakukan perawatan lensa kontak sesuai prosedur. Motivasi juga mempengaruhi

seseorang untuk selalu menjaga kesehatan mata.

CONTACT LENS FITTING TEST

26

Page 27: refrat-lensa.kontak

Berikut akan dijabarkan prinsip prinsip dalam pengukuran ukuran lensa kontak atau yang dikenal dengan

nama contact lens fitting test.

Prnsip Fitting lensa kontak

Pilih lensa kontak yang paling kecil diameternya dan paling tipis karena ini dapat meminimalkan

rangsangan alergi dan dapat meningkatkan transmisi oksigen(terutama pada lensa RGP-Rigid gas

permeable)

Jika pasien Hipermetropi maka dipilih lensa yang diameternya kecil dan yang paling fit stepper(yang

paling jauh) karena kornea nya kecil

Jika pasien Miopia maka dipilih lensa yang diameternya besar dan paling Fit flatter(paling dekat)

karena korneanya lebih besar atau sumbu lebih panjang

Berikut urutan atau tahapan prosedur contact lens fitting test:

1. Fittion keratometrry (FIT ON K) &Mengukur Base curvature

Nilai diambil dari nilai pengukuran Base curvature(BC) dari hasil keratometry yang paling

flat(dekat)

Contoh:

Hasil dari Keratometry reading (K reading) adalah:

42.00 D x 44.00 D( jika yang dipakai adalah satuan dioptri) maka BC lensa kontaknya menjadi:

42.00 D( 8.03 mm)

diambil ukuran yang paling dekat atau angka yang paling kecil yaitu 42.00 D,begitulah cara mengukur BC

2. Fittimg steeper /Flatter than K

Fitting steeper than K adalah dimana BC dari lensa kontak poserior radiusnya paling jauh dari

permukaaan korna

Contoh: Bila dipilih fit steeper than K maka hasil BC dari contoh pertama diatas menjadi:

42.00 D + 1.00 D= 43.00 D( 7.84 mm)

Ini digunakan pada pasien Hipermetrop

27

Page 28: refrat-lensa.kontak

Sedangkan Fit Flatter Thank K apabila BC lensa kontak posterior radiusnya paling dekat ke

permukaan kornea

Contoh: dari hasil BC dar i contoh pertama diatas menjadi:

42.00 D-1.00 D= 41.00 D (8.23 mm)

Ini digunakan pada pasien miopi

Khusus soft lens atau lensa kontak lunak hanya dipakai yang fit flatter than K ,karena kebanyakn soft

lens digunakan untuk pendrita miopia

Khusus untuk lensa RGP dipakai fit steeper than K pada astigmat dan hipermetropi

i. Prosedur fitting lensa kontak

Seleksi pasien dari mulai indikasi pasien ,kontra ondikasi,pemerikssaan mata dan riwayat penyakit

dahulu pasien

Seleksi lensa dengan mengukur BC,ukuran dioptri,dan diameter lensa

Mengukur parameter lain yaitu ketebalan lensa (center thickness),kurvatura lensa(sekunder dan

perifer),Opticzone,Nilai Dk dan Back optic zone radius(BOZR)

Prosedur Keratometry

Sblumnya sudah dibahas bahwa prinsip penentuan BC dari keratometry adalah diplih yang paling flat,tetapi

berikut penjelassan detail tentang meridian utama korne:

Ada dua meridian utama kornea yaitu K &k

1. K(flat K) adalah meridian utama kornea dengan kelengkapanya yang paling flat,paing dekat

diman radiusnya paling panjang atau besar

2. k (steep) adalah meridian utama kornea yang paling steep,yang paling jauhmyang paling kecil

dan paling pendek radiusnya

28

Page 29: refrat-lensa.kontak

Bila lensa kontak ukuranya FIT ON K mak BC nya adalah sama dengan Flattes K reading

Bila lensa kontaknya Fit stepper than K maka BC nya adalah lebih kecil dari Flattes K

BiLa lensa kontaknya Ft flatter thank K maka BC nya lebih kecil daripada Flattes K

Hasil keratometri dapat menentukan Berapa astigmat kornea/cilindris dengan cara:

K-k (lihat tabel 1)

Besar astigmat kornea Besar BC

0.1 mm atau lebih kecil BC= flat K

0.1 mm atau 0.15 mm BC = 0.05 mm Iebih steep

daripada flat K

0.20 - 0.35 mm BC = 0.10 mm lebih steep

dari flat K

0.35 - 0.45 mm BC = 0.15 mm Iebih steep

daripada flat K

0.45 - 0.50 mm BC = 0.20 mm Iebih steep

daripada flat K

Contoh: Bila hasil keratometri dalam mm maka:

Misal: 7.84 (K) /7.62 (k) @90

Maka bila Flat K berati BC menjadi 7.84.untuk astigmatnya 7.84-7.62( K-k) Sehingga 7.74 mm

29

Page 30: refrat-lensa.kontak

Ketika dicocokkan dengan lensa kontak yang dicoba ke pasien( trial lens contact lens) didapatkan ukuranya

yaitu BC = 7.7 mm sehingga ini berati BC nya adalah FIT ON K(BC sama dengan flattes K reading)

Jika hasil Keratometri didapatkan dalam dioptri maka BC ditentukan dengan cara:

Pilih diameter lensa kontak,pastikan optic zone menutupi pupil.contoh:

o Diameter 9.2 mm pada hasil keratometri didaptkan 42.75 D/45.00 D @90

o Dari Flat K didaptkan 42.75(7.9 mm)

o Untuk astigmat konea menjadi: 45-42.75 = 2.25 D

o Berdasarkan tabel 2

Astigmat Diameter 9.2

0.0-0.5 D 0.50 D flatter

0.75-1.25 0.25 D flatter

1.5-2.00 Flat k

2.25-2.75 0.25 D stepper

3.00-3.5 0.5 D stepper

Untuk astigmat kornea bila 2.25 D maka BC mya adalah 0.25 Dstepper than K(dari tabel) sehingga

BC nya adalah : 42.75 +0.25 D= 43.00 D (pada stepper ditambah)

Menetukan power/dioptri lensa

Ada dua cara yaitu dengan menggunakan refraksi kacamata dan over refraksi

Jika ditemukan silinder maka silinder di drop

Contoh:

Hasil refraksi adalah S:-2.00 C.150x1806 maka power lensa adalah S. -2.00 D

Jika over refraksi maka pasien akan memakai lensa coba kemudian dialukan perbaikan

refraksi hingga mencapai hasil terbaik

30

Page 31: refrat-lensa.kontak

Jika pada over refraksi,maka diperlukan tambahan,contoh:

S: -4.00 D dan dipakai lensa coba S-6.00 D

Maka total lensanya adalah -400 + -6.00 = -10 .00 D

Mengitung kompensasi BC dengan Power

Jika FIT ON K maka tak perlu konversi ke power karena menurut tabel dan rumus adalah sama BC

nya

Jika fit steppert than K maka harus tambah power yang dimaksud disisni adalah ditambah

dengan prinnsip SAM(Stepper add min) yaitu harus ditambah 0.25 D

Contoh:

Jika didaptkan power lensa s: -3.00 D maka BC nya sesuai ketentuan diambil yang Flat K misal

41.5 D/42.00 D

Maka jika fit stepper than K itu bila 42.00 D maka kompensasinya adalah:

42.00 D-41.50 D =0.50 D

Brarti penambahan powernya adalah 2x0.25 D= 0.50 D

Sehingga power lensa kacamatanya jika mau dikonversikan ke lensa kontak harus menjadi:

S -3.00 + 0.5 D= 3.5 D

Bila fit flatter than K ,maka power lensa dikurang 0.25 D

Contoh; power lensa S-3.00 D

BC flat K = 41.5 D/41.00 D

Kompensasinya: 41.5-41.00 = 0.50 D

Berarti penambahan powernya menjadi 2x0.25 D= 0.50 D

Sehingga power lensanya S -3.00 - 0.5 D =2.5 D

DAFTAR PUSTAKA

31

Page 32: refrat-lensa.kontak

1. The Effect of Octylglucoside and SodiumCholate in Staphylococcus epidermidis and

Pseudomonas aeruginosa Adhesion to Soft Contact Lenses, Lı´VIA SANTOS, MSc,

DIANA RODRIGUES, BSc, MADALENA LIRA, MSc,ROSA´RIO OLIVEIRA, PhD,

M. ELISABETE C. D. REAL OLIVEIRA, PhD,EVA YEBRA-PIMENTEL VILAR,

PhD, and JOANA AZEREDO, PhD,

http://repositorium.sdum.uminho.pt/bitstream/1822/6663/1/Santos_OVS%5B1%5D.pdf

[Accessed on 22th december 2012] pg 1-6

2. A K Khurana .2007.Comprehensive Ophthalmology 4th Edition.New delhi:new age limite

3. International Contact Lens Prescribing in 2010, By Philip B. Morgan, PhD, MCOptom,

FAAO, FBCLA; Craig A. Woods, PhD, MCOptom, DipCLP, FAAO; Ioannis G.

Tranoudis, http://www.clspectrum.com/articleviewer.aspx?articleid=105084 [Accessed

on 23th december 2012]

4. Oxford American Handbook of ophthalmology, James C.T-Sai,Ala-Stair K.O Denniston,

Pg 215-216.

5. Anderson, D.M., 2007. Dorland’s Illustrated Medical Dictionary. 31 St ed. Philadelphia:

Saunders.

6. Guyton, C. Arthur., John E Hall. 2008. Fisiologi Kedokteran. Ed 11. Jakarta : EGC

7. Contact Lens & Cornea Section | American Optometric Association.available at:

www.aoa.org[accesses on 25th of december 2012)

8. Ilyas Sidarta.2009.Ilmu penyakit mata.Ed 3.Jakarta:Fakultas kedokteran indonesia

9. Contact Lens Council. “Statistics on Contact Lens Wear in the U.S.” 7 Nov. 2004

available at http://www.contactlenscouncil.com/pcon-stats.htm(accessed on 25th of

decmber 2012)

32