refka bronkopneumonia
DESCRIPTION
kdkdnvfoekeofkTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru Sebagian
besar disebabkan oleh mikroorganisme (virusbakteri) Bronkopneumonia
disebut juga pneumonia lobularis yaitu radang paru-paru yang mengenai satu
atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak
infiltrate yang disebabkan oleh bakteri virus jamur dan benda asing (1)
Bronkopneumoni selalu didahului oleh infeksi saluran napas bagian atas
yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus Haemophylus influenza atau
karena aspirasi makanan dan minuman Factor resiko seseorang untuk
mendapatkan bronkopneumonia adalah anak usia 2 tahun atau lebih muda
orang-orang dengan system imun yang rendah anak yang batuk atau nyeri
menelan (1)
Penyebab utama virus adalah Respiratory Syntycial Virus (RSV) yang
mencakup 15-40 kasus Insiden global pneumonia anak balita adalah 338
juta kasus baru diseluruh dunia dengan 34 juta kasus pneumonia berat yang
perlu dirawat inap (2)
Insiden penyakit ini pada anak di negara berkembang hampir 30 pada
anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (3)
Patomekanisme
Sebagian besar mekanisme bronkopneumonia timbul melalui mekanisme
aspirasi kuman atau penyebab langsung kuman dari saluran respirasi atas
Hanya sebagian kecil merupakan akibat sekunder dari bakteremia atau viremia
atau infeksi intra abdomen Mekanisme pertahanan tubuh pada paru-paru
meliputi filtrasi partikel dihidung pencegahan aspirasi melalui reflex
epiglotis pengeluaran benda asing melalui refleks batuk pembersihan kearah
1
cranial melalui mukosiliar fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan
sistem pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen
menginfeksi dan sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang
meliputi 4 stadium (12)
1 Stadium kongesti atau hiperremis (4-12 jam pertama)
Respon inflamasi awal pada daerah yang baru terinfeksi sehingga
terjadi peningkatann aliran darah dan permeabilitas kapiler ditempat
infeksi Hal ini terjadi akibat pelepasan mediator-mediator peradangan
dari sel mast setelah pengaktifan sel imun dan cidera jaringan Terjadi
perpindahan eksudat plasma kedalam ruang interstisium sehingga
terjadi pembengkakkan dan edema antar kapiler dan alveolus (23)
2 Stadium hepatisasi merah (48 jam berikutnya)
Terjadi sewaktu alveolus terisi oleh sel darah merah eksudat dann
fibrin yang dihasilkan oleh host sebagai bagian dari reaksi peradangan
Lobus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya penumpukan
leukosit eritrosit dan cairan sehingga warna paru menjadi merah dan
pada perabaan seperti hepar pada saat ini udara di alveoli tidak ada
atau sangat minim sehingga akan muncul penampakan sesak stadium
ini berlangsung hanya 48 jam (23)
3 Stadium hepatisasi kelabu (3-8 hari)
Terjadi sewaktu sel darah putih mengkolonisasi daerah paru yang
terinfeksi Pada saat ini endapan fibrin terakumulasi diseluruh daerah
yang cidera dan terjadi fagositois sisa sisa sel Saat ini eritrosit di
alveoli mulai direabsorbsi lobus masih tetap padat karena berisi fibrin
dan leukosit warna merah menjadi kelabu dan kapiler darah tidak lagi
mengalami kongesti (23)
4 Stadium resolusi (7-11 hari)
Terjadi sewaktu respon imun dan peradangan mereda sisa-sisa
fibrin dan eksudat lisis dan diabsorbsi oleh makrofag sehingga jaringan
kembali ke struktur semula (23)
2
Pada pneumonia lobaris memiliki gejala penyakit datang mendadak tetapi
kadang-kadang didahului oleh infeksi traktus respiratorius bagian atas Suhu naik
cepat sampai 39-40oc dan suhu ini biasanya menunjukkan tipe febris kontinu
Napas menjadi sesak disertai napas cuping hidung dan sianosis sekitar hidung
dan mulut dan nyeri pada dada Anak lebih suka tiduran pada sebelah dada yang
terkena Batuk mula-mula kering kemudian menjadi produktif Pada pemeriksaan
fisik gejala khas tampak 1-2 hari Pada permulaan suara pernapasan melemah
sedangkan pada perkusi tidak jelas ada kelainan Setelah terjadi kongesti ronkhi
basah nyaring akan terdengar yang segera menghilang setelah terjadi konsolidasi
Kemudian pada perkusi jelas terdengar redupa dengan suara pernapasan sub-
bronkhial sampai bronchial Pada stadium resolusi ronkhi terdengar lebih jelas (4)
Gambaran klinis timbul biasanya didahului infeksi saluran napas atas
Gejala antara lain batuk demam tinggi terus menerus sesak sianosis sekitar
mulut menggigil kejang (pada bayi) dan nyeri dada Pada bayi kecil sering
menunjukkan gejala tidak spesifik seperti hipotermi penurunan kesadaran kejang
atau kembung (45)
Pemeriksaan pemeriksaan darah rutin jika penyebabnya virus jumlah
leukosit dapat normal atau menurun sedangkan pada mikoplasma umumnya
leukosit dalam batas normal atau sedikit meningkat Jika penyebab adalah bakteri
umumnya didapatkan leukositosis hingga gt15000mm3 dan sering didominasi
oleh netrofil (456)
Pada pemeriksaan radiologi foto torak (APlateral) infiltrasi tersebar dan
paling sering dijumpai terutama pada pasien bayi Pada bronkopneumonia
ditemukan gambaran difus merata pada kedua paru berupa bercak infiltrate yang
dapat meluas hingga daerah perifer paru (56)
3
Tatalaksana umum
1 Pasien dengan saturasi oksigen le 92 berikan terapi oksigen dengan
kanul nasal atau sungkup untuk mempertahankan saturasi O2 gt 92
2 Pada pneumonia berat atau asupan oral kurang diberikan cairan intravena
dan lakukan balance cairan ketat
3 Antipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk menjaga kenyamanan
pasien dan mengontrol batuk
4 Nebulizer dengan β2 agonis danatau NaCl dapat diberikan untuk
memperbaiki mucocilliary clearance
5 Pasien yang mendapat terapi O2 harus diobservasi setidaknya 4 jam sekali
termasuk saturasi O2 (6)
Amoksilin merupakan pilihan antibiotik pertama untuk oral pada anak lt 5
tahun dan juga jika Streptokokus pneumoni sangat mungkin sebagai penyebab
Antibiotik intravena diberi jika tidak dapat diberi obat per oral (karena muntah)
atau pneumonia berat Antibiotik intravena yang dianjurkan adalah ampisilin dan
kloramfenikol Pada neonatus ndash 2 bulan diberikan ampisilin dan gentamisin Lebih
4
dari 2 bulan lini pertama adalah ampisilin jika dalam 3 hari tidak ada perbaikan
ditambahkan kloramfenikol Lini kedua ceftriaxone (25)
5
LAPORAN KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun berat badan 98 kg tinggi badan
cm kebangsaan Indonesia suku Kaili tinggal di jlbayam masuk rumah sakit
tanggal 2 februari 2014
ANAMNESIS (menurut Ibu pasien)
Keluhan utama adalah sesak
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu
sesak dirasakana terus menerus sesak makin lama makin Pasien juga mengeluh
demam dirasakan 2 hari sebelum masuk RS demam terus menerus dan muncul
perlahan-lahan Demam bereaksi dengan pemberian paracetamol namun saat
dilakukan anamnesis ini pasien sudah tidak demam Anak juga mengalami
keluhan batuk yang dirasakan muncul sebelum ada keluhan sesak batuk dirasakan
hilang timbul dan lebih meningkat saat pasien sesak Batuk berlendir + berwarna
putih kekuningan Saat ini tidak ditemukan nyeri menelan nafsu makan baik
muntah 3x sebelum masuk RS muntah muncul setelah anak batuk kejang tidak
ditemukan BAB dan BAK biasa Riwayat BAB 2 hari sebelum masuk RS cair
dan ada ampas tidak ada lender dan darah
Riwayat penyakit dahulu
Saat usia 9 bulan anak pernah mengalami sesak dan batuk
Riwayat penyakit dalam keluarga
Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga lainnya tidak ada
riwayat diabetes dan hipertensi dalam keluarga
6
Riwayat Ante Natal Care
Riwayat ante natal care ibu rajin control
Riwayat ibu gatal-gatal saat hamil usia 5 bulan namun 2 hari kemudian keluhan
gatal-gatal membaik
Riwayat hipertensi dan diabetes selama kehamilan tidak ditemukan
Anamnesis makanan terperinci
Usia Riwayat makanan
0-6 bulan ASI
6-8 bulan Bubur susu dan pisang + ASI atau susu
formula
8-11 bulan Bubur saring dicampur wortel tomat
hati ayam + susu formula
11 bulan ndash sekarang Anak sudah bisa makan nasi + sayur +
lauk pauknya dan sudah bisa makan
sendiri + susu formula
Selama perawatan Diet luna (bubur) + teh manis
Riwayat imunisasi
Lengkap yaitu BCG 1x usia 2 bulan Polio 4x usia 0 2 bulan 4 bulan dan 6
bulan DPT 3x pada usia 2 bulan 4 bulan dan 6 bulan campak 1x usia 9 bulan
Hepatitis B 3x pada usia 0 1 bulan dan 4 bulan
7
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis
Status gizi BB 98 kg PB 72 cm
Tanda vital nadi 64xmenit suhu 360oC pernapasan 36xmenit
Kulit turgor kulit baik
Kepala bentuk bulat rambut hitam sukar dicabut
Mata tidak ada anemis dan mata cekung
Telinga tidak ada sekret
Hidung tidak ada sekret
Mulut bibir ditemukan sianosis tidak ada lidah kotor
Leher simetris tidak ada kaku kuduk tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening dan tiroid
Paru-paru bentuk simetris perkusi sonor Ronki ditemukan di kedua
lapangan paru dan tidak ditemukan wheezing
Jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba Bunyi jantung
1 dan Bunyi jantung 2 murni regular tidak dijumpai adanya
bising dan gallop
Abdomen tampak datar peristaltik ada kesan normal perkusi
tympani nyeri tekan epigastrium tidak ada turgor normal
hati dan lien tidak teraba pembesaran
Anggota gerak atas dan bawah akral hangat dalam batas normal
8
Laboratorium (tanggal 02 feb 2014)
WBC 82 x 103mm3
HGB 97 gdl
HCT 277
PLT 269 103mm3
Diagnose kerja Bronkopneumonia
Terapi
O2 1-2 lpm
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Ambroxol syr 30 mg 3 x12 cth
Paracetamol syr 3x frac34 cth
Gentamicin 25 mg12jamiv
IVFD Dex 5 16 tetesmenit
Inj Ceftriaxon 300 mg 12 tetesmenit intravena
skin test
FOLLOW UP
1 Perawatan hari ke 2
Keluhan demam tidak ada batuk berlendir ada sesak ada dan sudah berkurang
rhonki ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada
BAB dan BAK biasa suhu 362 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
9
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
cranial melalui mukosiliar fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan
sistem pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen
menginfeksi dan sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang
meliputi 4 stadium (12)
1 Stadium kongesti atau hiperremis (4-12 jam pertama)
Respon inflamasi awal pada daerah yang baru terinfeksi sehingga
terjadi peningkatann aliran darah dan permeabilitas kapiler ditempat
infeksi Hal ini terjadi akibat pelepasan mediator-mediator peradangan
dari sel mast setelah pengaktifan sel imun dan cidera jaringan Terjadi
perpindahan eksudat plasma kedalam ruang interstisium sehingga
terjadi pembengkakkan dan edema antar kapiler dan alveolus (23)
2 Stadium hepatisasi merah (48 jam berikutnya)
Terjadi sewaktu alveolus terisi oleh sel darah merah eksudat dann
fibrin yang dihasilkan oleh host sebagai bagian dari reaksi peradangan
Lobus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya penumpukan
leukosit eritrosit dan cairan sehingga warna paru menjadi merah dan
pada perabaan seperti hepar pada saat ini udara di alveoli tidak ada
atau sangat minim sehingga akan muncul penampakan sesak stadium
ini berlangsung hanya 48 jam (23)
3 Stadium hepatisasi kelabu (3-8 hari)
Terjadi sewaktu sel darah putih mengkolonisasi daerah paru yang
terinfeksi Pada saat ini endapan fibrin terakumulasi diseluruh daerah
yang cidera dan terjadi fagositois sisa sisa sel Saat ini eritrosit di
alveoli mulai direabsorbsi lobus masih tetap padat karena berisi fibrin
dan leukosit warna merah menjadi kelabu dan kapiler darah tidak lagi
mengalami kongesti (23)
4 Stadium resolusi (7-11 hari)
Terjadi sewaktu respon imun dan peradangan mereda sisa-sisa
fibrin dan eksudat lisis dan diabsorbsi oleh makrofag sehingga jaringan
kembali ke struktur semula (23)
2
Pada pneumonia lobaris memiliki gejala penyakit datang mendadak tetapi
kadang-kadang didahului oleh infeksi traktus respiratorius bagian atas Suhu naik
cepat sampai 39-40oc dan suhu ini biasanya menunjukkan tipe febris kontinu
Napas menjadi sesak disertai napas cuping hidung dan sianosis sekitar hidung
dan mulut dan nyeri pada dada Anak lebih suka tiduran pada sebelah dada yang
terkena Batuk mula-mula kering kemudian menjadi produktif Pada pemeriksaan
fisik gejala khas tampak 1-2 hari Pada permulaan suara pernapasan melemah
sedangkan pada perkusi tidak jelas ada kelainan Setelah terjadi kongesti ronkhi
basah nyaring akan terdengar yang segera menghilang setelah terjadi konsolidasi
Kemudian pada perkusi jelas terdengar redupa dengan suara pernapasan sub-
bronkhial sampai bronchial Pada stadium resolusi ronkhi terdengar lebih jelas (4)
Gambaran klinis timbul biasanya didahului infeksi saluran napas atas
Gejala antara lain batuk demam tinggi terus menerus sesak sianosis sekitar
mulut menggigil kejang (pada bayi) dan nyeri dada Pada bayi kecil sering
menunjukkan gejala tidak spesifik seperti hipotermi penurunan kesadaran kejang
atau kembung (45)
Pemeriksaan pemeriksaan darah rutin jika penyebabnya virus jumlah
leukosit dapat normal atau menurun sedangkan pada mikoplasma umumnya
leukosit dalam batas normal atau sedikit meningkat Jika penyebab adalah bakteri
umumnya didapatkan leukositosis hingga gt15000mm3 dan sering didominasi
oleh netrofil (456)
Pada pemeriksaan radiologi foto torak (APlateral) infiltrasi tersebar dan
paling sering dijumpai terutama pada pasien bayi Pada bronkopneumonia
ditemukan gambaran difus merata pada kedua paru berupa bercak infiltrate yang
dapat meluas hingga daerah perifer paru (56)
3
Tatalaksana umum
1 Pasien dengan saturasi oksigen le 92 berikan terapi oksigen dengan
kanul nasal atau sungkup untuk mempertahankan saturasi O2 gt 92
2 Pada pneumonia berat atau asupan oral kurang diberikan cairan intravena
dan lakukan balance cairan ketat
3 Antipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk menjaga kenyamanan
pasien dan mengontrol batuk
4 Nebulizer dengan β2 agonis danatau NaCl dapat diberikan untuk
memperbaiki mucocilliary clearance
5 Pasien yang mendapat terapi O2 harus diobservasi setidaknya 4 jam sekali
termasuk saturasi O2 (6)
Amoksilin merupakan pilihan antibiotik pertama untuk oral pada anak lt 5
tahun dan juga jika Streptokokus pneumoni sangat mungkin sebagai penyebab
Antibiotik intravena diberi jika tidak dapat diberi obat per oral (karena muntah)
atau pneumonia berat Antibiotik intravena yang dianjurkan adalah ampisilin dan
kloramfenikol Pada neonatus ndash 2 bulan diberikan ampisilin dan gentamisin Lebih
4
dari 2 bulan lini pertama adalah ampisilin jika dalam 3 hari tidak ada perbaikan
ditambahkan kloramfenikol Lini kedua ceftriaxone (25)
5
LAPORAN KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun berat badan 98 kg tinggi badan
cm kebangsaan Indonesia suku Kaili tinggal di jlbayam masuk rumah sakit
tanggal 2 februari 2014
ANAMNESIS (menurut Ibu pasien)
Keluhan utama adalah sesak
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu
sesak dirasakana terus menerus sesak makin lama makin Pasien juga mengeluh
demam dirasakan 2 hari sebelum masuk RS demam terus menerus dan muncul
perlahan-lahan Demam bereaksi dengan pemberian paracetamol namun saat
dilakukan anamnesis ini pasien sudah tidak demam Anak juga mengalami
keluhan batuk yang dirasakan muncul sebelum ada keluhan sesak batuk dirasakan
hilang timbul dan lebih meningkat saat pasien sesak Batuk berlendir + berwarna
putih kekuningan Saat ini tidak ditemukan nyeri menelan nafsu makan baik
muntah 3x sebelum masuk RS muntah muncul setelah anak batuk kejang tidak
ditemukan BAB dan BAK biasa Riwayat BAB 2 hari sebelum masuk RS cair
dan ada ampas tidak ada lender dan darah
Riwayat penyakit dahulu
Saat usia 9 bulan anak pernah mengalami sesak dan batuk
Riwayat penyakit dalam keluarga
Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga lainnya tidak ada
riwayat diabetes dan hipertensi dalam keluarga
6
Riwayat Ante Natal Care
Riwayat ante natal care ibu rajin control
Riwayat ibu gatal-gatal saat hamil usia 5 bulan namun 2 hari kemudian keluhan
gatal-gatal membaik
Riwayat hipertensi dan diabetes selama kehamilan tidak ditemukan
Anamnesis makanan terperinci
Usia Riwayat makanan
0-6 bulan ASI
6-8 bulan Bubur susu dan pisang + ASI atau susu
formula
8-11 bulan Bubur saring dicampur wortel tomat
hati ayam + susu formula
11 bulan ndash sekarang Anak sudah bisa makan nasi + sayur +
lauk pauknya dan sudah bisa makan
sendiri + susu formula
Selama perawatan Diet luna (bubur) + teh manis
Riwayat imunisasi
Lengkap yaitu BCG 1x usia 2 bulan Polio 4x usia 0 2 bulan 4 bulan dan 6
bulan DPT 3x pada usia 2 bulan 4 bulan dan 6 bulan campak 1x usia 9 bulan
Hepatitis B 3x pada usia 0 1 bulan dan 4 bulan
7
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis
Status gizi BB 98 kg PB 72 cm
Tanda vital nadi 64xmenit suhu 360oC pernapasan 36xmenit
Kulit turgor kulit baik
Kepala bentuk bulat rambut hitam sukar dicabut
Mata tidak ada anemis dan mata cekung
Telinga tidak ada sekret
Hidung tidak ada sekret
Mulut bibir ditemukan sianosis tidak ada lidah kotor
Leher simetris tidak ada kaku kuduk tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening dan tiroid
Paru-paru bentuk simetris perkusi sonor Ronki ditemukan di kedua
lapangan paru dan tidak ditemukan wheezing
Jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba Bunyi jantung
1 dan Bunyi jantung 2 murni regular tidak dijumpai adanya
bising dan gallop
Abdomen tampak datar peristaltik ada kesan normal perkusi
tympani nyeri tekan epigastrium tidak ada turgor normal
hati dan lien tidak teraba pembesaran
Anggota gerak atas dan bawah akral hangat dalam batas normal
8
Laboratorium (tanggal 02 feb 2014)
WBC 82 x 103mm3
HGB 97 gdl
HCT 277
PLT 269 103mm3
Diagnose kerja Bronkopneumonia
Terapi
O2 1-2 lpm
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Ambroxol syr 30 mg 3 x12 cth
Paracetamol syr 3x frac34 cth
Gentamicin 25 mg12jamiv
IVFD Dex 5 16 tetesmenit
Inj Ceftriaxon 300 mg 12 tetesmenit intravena
skin test
FOLLOW UP
1 Perawatan hari ke 2
Keluhan demam tidak ada batuk berlendir ada sesak ada dan sudah berkurang
rhonki ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada
BAB dan BAK biasa suhu 362 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
9
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
Pada pneumonia lobaris memiliki gejala penyakit datang mendadak tetapi
kadang-kadang didahului oleh infeksi traktus respiratorius bagian atas Suhu naik
cepat sampai 39-40oc dan suhu ini biasanya menunjukkan tipe febris kontinu
Napas menjadi sesak disertai napas cuping hidung dan sianosis sekitar hidung
dan mulut dan nyeri pada dada Anak lebih suka tiduran pada sebelah dada yang
terkena Batuk mula-mula kering kemudian menjadi produktif Pada pemeriksaan
fisik gejala khas tampak 1-2 hari Pada permulaan suara pernapasan melemah
sedangkan pada perkusi tidak jelas ada kelainan Setelah terjadi kongesti ronkhi
basah nyaring akan terdengar yang segera menghilang setelah terjadi konsolidasi
Kemudian pada perkusi jelas terdengar redupa dengan suara pernapasan sub-
bronkhial sampai bronchial Pada stadium resolusi ronkhi terdengar lebih jelas (4)
Gambaran klinis timbul biasanya didahului infeksi saluran napas atas
Gejala antara lain batuk demam tinggi terus menerus sesak sianosis sekitar
mulut menggigil kejang (pada bayi) dan nyeri dada Pada bayi kecil sering
menunjukkan gejala tidak spesifik seperti hipotermi penurunan kesadaran kejang
atau kembung (45)
Pemeriksaan pemeriksaan darah rutin jika penyebabnya virus jumlah
leukosit dapat normal atau menurun sedangkan pada mikoplasma umumnya
leukosit dalam batas normal atau sedikit meningkat Jika penyebab adalah bakteri
umumnya didapatkan leukositosis hingga gt15000mm3 dan sering didominasi
oleh netrofil (456)
Pada pemeriksaan radiologi foto torak (APlateral) infiltrasi tersebar dan
paling sering dijumpai terutama pada pasien bayi Pada bronkopneumonia
ditemukan gambaran difus merata pada kedua paru berupa bercak infiltrate yang
dapat meluas hingga daerah perifer paru (56)
3
Tatalaksana umum
1 Pasien dengan saturasi oksigen le 92 berikan terapi oksigen dengan
kanul nasal atau sungkup untuk mempertahankan saturasi O2 gt 92
2 Pada pneumonia berat atau asupan oral kurang diberikan cairan intravena
dan lakukan balance cairan ketat
3 Antipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk menjaga kenyamanan
pasien dan mengontrol batuk
4 Nebulizer dengan β2 agonis danatau NaCl dapat diberikan untuk
memperbaiki mucocilliary clearance
5 Pasien yang mendapat terapi O2 harus diobservasi setidaknya 4 jam sekali
termasuk saturasi O2 (6)
Amoksilin merupakan pilihan antibiotik pertama untuk oral pada anak lt 5
tahun dan juga jika Streptokokus pneumoni sangat mungkin sebagai penyebab
Antibiotik intravena diberi jika tidak dapat diberi obat per oral (karena muntah)
atau pneumonia berat Antibiotik intravena yang dianjurkan adalah ampisilin dan
kloramfenikol Pada neonatus ndash 2 bulan diberikan ampisilin dan gentamisin Lebih
4
dari 2 bulan lini pertama adalah ampisilin jika dalam 3 hari tidak ada perbaikan
ditambahkan kloramfenikol Lini kedua ceftriaxone (25)
5
LAPORAN KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun berat badan 98 kg tinggi badan
cm kebangsaan Indonesia suku Kaili tinggal di jlbayam masuk rumah sakit
tanggal 2 februari 2014
ANAMNESIS (menurut Ibu pasien)
Keluhan utama adalah sesak
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu
sesak dirasakana terus menerus sesak makin lama makin Pasien juga mengeluh
demam dirasakan 2 hari sebelum masuk RS demam terus menerus dan muncul
perlahan-lahan Demam bereaksi dengan pemberian paracetamol namun saat
dilakukan anamnesis ini pasien sudah tidak demam Anak juga mengalami
keluhan batuk yang dirasakan muncul sebelum ada keluhan sesak batuk dirasakan
hilang timbul dan lebih meningkat saat pasien sesak Batuk berlendir + berwarna
putih kekuningan Saat ini tidak ditemukan nyeri menelan nafsu makan baik
muntah 3x sebelum masuk RS muntah muncul setelah anak batuk kejang tidak
ditemukan BAB dan BAK biasa Riwayat BAB 2 hari sebelum masuk RS cair
dan ada ampas tidak ada lender dan darah
Riwayat penyakit dahulu
Saat usia 9 bulan anak pernah mengalami sesak dan batuk
Riwayat penyakit dalam keluarga
Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga lainnya tidak ada
riwayat diabetes dan hipertensi dalam keluarga
6
Riwayat Ante Natal Care
Riwayat ante natal care ibu rajin control
Riwayat ibu gatal-gatal saat hamil usia 5 bulan namun 2 hari kemudian keluhan
gatal-gatal membaik
Riwayat hipertensi dan diabetes selama kehamilan tidak ditemukan
Anamnesis makanan terperinci
Usia Riwayat makanan
0-6 bulan ASI
6-8 bulan Bubur susu dan pisang + ASI atau susu
formula
8-11 bulan Bubur saring dicampur wortel tomat
hati ayam + susu formula
11 bulan ndash sekarang Anak sudah bisa makan nasi + sayur +
lauk pauknya dan sudah bisa makan
sendiri + susu formula
Selama perawatan Diet luna (bubur) + teh manis
Riwayat imunisasi
Lengkap yaitu BCG 1x usia 2 bulan Polio 4x usia 0 2 bulan 4 bulan dan 6
bulan DPT 3x pada usia 2 bulan 4 bulan dan 6 bulan campak 1x usia 9 bulan
Hepatitis B 3x pada usia 0 1 bulan dan 4 bulan
7
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis
Status gizi BB 98 kg PB 72 cm
Tanda vital nadi 64xmenit suhu 360oC pernapasan 36xmenit
Kulit turgor kulit baik
Kepala bentuk bulat rambut hitam sukar dicabut
Mata tidak ada anemis dan mata cekung
Telinga tidak ada sekret
Hidung tidak ada sekret
Mulut bibir ditemukan sianosis tidak ada lidah kotor
Leher simetris tidak ada kaku kuduk tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening dan tiroid
Paru-paru bentuk simetris perkusi sonor Ronki ditemukan di kedua
lapangan paru dan tidak ditemukan wheezing
Jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba Bunyi jantung
1 dan Bunyi jantung 2 murni regular tidak dijumpai adanya
bising dan gallop
Abdomen tampak datar peristaltik ada kesan normal perkusi
tympani nyeri tekan epigastrium tidak ada turgor normal
hati dan lien tidak teraba pembesaran
Anggota gerak atas dan bawah akral hangat dalam batas normal
8
Laboratorium (tanggal 02 feb 2014)
WBC 82 x 103mm3
HGB 97 gdl
HCT 277
PLT 269 103mm3
Diagnose kerja Bronkopneumonia
Terapi
O2 1-2 lpm
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Ambroxol syr 30 mg 3 x12 cth
Paracetamol syr 3x frac34 cth
Gentamicin 25 mg12jamiv
IVFD Dex 5 16 tetesmenit
Inj Ceftriaxon 300 mg 12 tetesmenit intravena
skin test
FOLLOW UP
1 Perawatan hari ke 2
Keluhan demam tidak ada batuk berlendir ada sesak ada dan sudah berkurang
rhonki ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada
BAB dan BAK biasa suhu 362 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
9
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
Tatalaksana umum
1 Pasien dengan saturasi oksigen le 92 berikan terapi oksigen dengan
kanul nasal atau sungkup untuk mempertahankan saturasi O2 gt 92
2 Pada pneumonia berat atau asupan oral kurang diberikan cairan intravena
dan lakukan balance cairan ketat
3 Antipiretik dan analgetik dapat diberikan untuk menjaga kenyamanan
pasien dan mengontrol batuk
4 Nebulizer dengan β2 agonis danatau NaCl dapat diberikan untuk
memperbaiki mucocilliary clearance
5 Pasien yang mendapat terapi O2 harus diobservasi setidaknya 4 jam sekali
termasuk saturasi O2 (6)
Amoksilin merupakan pilihan antibiotik pertama untuk oral pada anak lt 5
tahun dan juga jika Streptokokus pneumoni sangat mungkin sebagai penyebab
Antibiotik intravena diberi jika tidak dapat diberi obat per oral (karena muntah)
atau pneumonia berat Antibiotik intravena yang dianjurkan adalah ampisilin dan
kloramfenikol Pada neonatus ndash 2 bulan diberikan ampisilin dan gentamisin Lebih
4
dari 2 bulan lini pertama adalah ampisilin jika dalam 3 hari tidak ada perbaikan
ditambahkan kloramfenikol Lini kedua ceftriaxone (25)
5
LAPORAN KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun berat badan 98 kg tinggi badan
cm kebangsaan Indonesia suku Kaili tinggal di jlbayam masuk rumah sakit
tanggal 2 februari 2014
ANAMNESIS (menurut Ibu pasien)
Keluhan utama adalah sesak
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu
sesak dirasakana terus menerus sesak makin lama makin Pasien juga mengeluh
demam dirasakan 2 hari sebelum masuk RS demam terus menerus dan muncul
perlahan-lahan Demam bereaksi dengan pemberian paracetamol namun saat
dilakukan anamnesis ini pasien sudah tidak demam Anak juga mengalami
keluhan batuk yang dirasakan muncul sebelum ada keluhan sesak batuk dirasakan
hilang timbul dan lebih meningkat saat pasien sesak Batuk berlendir + berwarna
putih kekuningan Saat ini tidak ditemukan nyeri menelan nafsu makan baik
muntah 3x sebelum masuk RS muntah muncul setelah anak batuk kejang tidak
ditemukan BAB dan BAK biasa Riwayat BAB 2 hari sebelum masuk RS cair
dan ada ampas tidak ada lender dan darah
Riwayat penyakit dahulu
Saat usia 9 bulan anak pernah mengalami sesak dan batuk
Riwayat penyakit dalam keluarga
Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga lainnya tidak ada
riwayat diabetes dan hipertensi dalam keluarga
6
Riwayat Ante Natal Care
Riwayat ante natal care ibu rajin control
Riwayat ibu gatal-gatal saat hamil usia 5 bulan namun 2 hari kemudian keluhan
gatal-gatal membaik
Riwayat hipertensi dan diabetes selama kehamilan tidak ditemukan
Anamnesis makanan terperinci
Usia Riwayat makanan
0-6 bulan ASI
6-8 bulan Bubur susu dan pisang + ASI atau susu
formula
8-11 bulan Bubur saring dicampur wortel tomat
hati ayam + susu formula
11 bulan ndash sekarang Anak sudah bisa makan nasi + sayur +
lauk pauknya dan sudah bisa makan
sendiri + susu formula
Selama perawatan Diet luna (bubur) + teh manis
Riwayat imunisasi
Lengkap yaitu BCG 1x usia 2 bulan Polio 4x usia 0 2 bulan 4 bulan dan 6
bulan DPT 3x pada usia 2 bulan 4 bulan dan 6 bulan campak 1x usia 9 bulan
Hepatitis B 3x pada usia 0 1 bulan dan 4 bulan
7
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis
Status gizi BB 98 kg PB 72 cm
Tanda vital nadi 64xmenit suhu 360oC pernapasan 36xmenit
Kulit turgor kulit baik
Kepala bentuk bulat rambut hitam sukar dicabut
Mata tidak ada anemis dan mata cekung
Telinga tidak ada sekret
Hidung tidak ada sekret
Mulut bibir ditemukan sianosis tidak ada lidah kotor
Leher simetris tidak ada kaku kuduk tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening dan tiroid
Paru-paru bentuk simetris perkusi sonor Ronki ditemukan di kedua
lapangan paru dan tidak ditemukan wheezing
Jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba Bunyi jantung
1 dan Bunyi jantung 2 murni regular tidak dijumpai adanya
bising dan gallop
Abdomen tampak datar peristaltik ada kesan normal perkusi
tympani nyeri tekan epigastrium tidak ada turgor normal
hati dan lien tidak teraba pembesaran
Anggota gerak atas dan bawah akral hangat dalam batas normal
8
Laboratorium (tanggal 02 feb 2014)
WBC 82 x 103mm3
HGB 97 gdl
HCT 277
PLT 269 103mm3
Diagnose kerja Bronkopneumonia
Terapi
O2 1-2 lpm
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Ambroxol syr 30 mg 3 x12 cth
Paracetamol syr 3x frac34 cth
Gentamicin 25 mg12jamiv
IVFD Dex 5 16 tetesmenit
Inj Ceftriaxon 300 mg 12 tetesmenit intravena
skin test
FOLLOW UP
1 Perawatan hari ke 2
Keluhan demam tidak ada batuk berlendir ada sesak ada dan sudah berkurang
rhonki ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada
BAB dan BAK biasa suhu 362 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
9
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
dari 2 bulan lini pertama adalah ampisilin jika dalam 3 hari tidak ada perbaikan
ditambahkan kloramfenikol Lini kedua ceftriaxone (25)
5
LAPORAN KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun berat badan 98 kg tinggi badan
cm kebangsaan Indonesia suku Kaili tinggal di jlbayam masuk rumah sakit
tanggal 2 februari 2014
ANAMNESIS (menurut Ibu pasien)
Keluhan utama adalah sesak
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu
sesak dirasakana terus menerus sesak makin lama makin Pasien juga mengeluh
demam dirasakan 2 hari sebelum masuk RS demam terus menerus dan muncul
perlahan-lahan Demam bereaksi dengan pemberian paracetamol namun saat
dilakukan anamnesis ini pasien sudah tidak demam Anak juga mengalami
keluhan batuk yang dirasakan muncul sebelum ada keluhan sesak batuk dirasakan
hilang timbul dan lebih meningkat saat pasien sesak Batuk berlendir + berwarna
putih kekuningan Saat ini tidak ditemukan nyeri menelan nafsu makan baik
muntah 3x sebelum masuk RS muntah muncul setelah anak batuk kejang tidak
ditemukan BAB dan BAK biasa Riwayat BAB 2 hari sebelum masuk RS cair
dan ada ampas tidak ada lender dan darah
Riwayat penyakit dahulu
Saat usia 9 bulan anak pernah mengalami sesak dan batuk
Riwayat penyakit dalam keluarga
Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga lainnya tidak ada
riwayat diabetes dan hipertensi dalam keluarga
6
Riwayat Ante Natal Care
Riwayat ante natal care ibu rajin control
Riwayat ibu gatal-gatal saat hamil usia 5 bulan namun 2 hari kemudian keluhan
gatal-gatal membaik
Riwayat hipertensi dan diabetes selama kehamilan tidak ditemukan
Anamnesis makanan terperinci
Usia Riwayat makanan
0-6 bulan ASI
6-8 bulan Bubur susu dan pisang + ASI atau susu
formula
8-11 bulan Bubur saring dicampur wortel tomat
hati ayam + susu formula
11 bulan ndash sekarang Anak sudah bisa makan nasi + sayur +
lauk pauknya dan sudah bisa makan
sendiri + susu formula
Selama perawatan Diet luna (bubur) + teh manis
Riwayat imunisasi
Lengkap yaitu BCG 1x usia 2 bulan Polio 4x usia 0 2 bulan 4 bulan dan 6
bulan DPT 3x pada usia 2 bulan 4 bulan dan 6 bulan campak 1x usia 9 bulan
Hepatitis B 3x pada usia 0 1 bulan dan 4 bulan
7
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis
Status gizi BB 98 kg PB 72 cm
Tanda vital nadi 64xmenit suhu 360oC pernapasan 36xmenit
Kulit turgor kulit baik
Kepala bentuk bulat rambut hitam sukar dicabut
Mata tidak ada anemis dan mata cekung
Telinga tidak ada sekret
Hidung tidak ada sekret
Mulut bibir ditemukan sianosis tidak ada lidah kotor
Leher simetris tidak ada kaku kuduk tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening dan tiroid
Paru-paru bentuk simetris perkusi sonor Ronki ditemukan di kedua
lapangan paru dan tidak ditemukan wheezing
Jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba Bunyi jantung
1 dan Bunyi jantung 2 murni regular tidak dijumpai adanya
bising dan gallop
Abdomen tampak datar peristaltik ada kesan normal perkusi
tympani nyeri tekan epigastrium tidak ada turgor normal
hati dan lien tidak teraba pembesaran
Anggota gerak atas dan bawah akral hangat dalam batas normal
8
Laboratorium (tanggal 02 feb 2014)
WBC 82 x 103mm3
HGB 97 gdl
HCT 277
PLT 269 103mm3
Diagnose kerja Bronkopneumonia
Terapi
O2 1-2 lpm
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Ambroxol syr 30 mg 3 x12 cth
Paracetamol syr 3x frac34 cth
Gentamicin 25 mg12jamiv
IVFD Dex 5 16 tetesmenit
Inj Ceftriaxon 300 mg 12 tetesmenit intravena
skin test
FOLLOW UP
1 Perawatan hari ke 2
Keluhan demam tidak ada batuk berlendir ada sesak ada dan sudah berkurang
rhonki ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada
BAB dan BAK biasa suhu 362 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
9
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
LAPORAN KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun berat badan 98 kg tinggi badan
cm kebangsaan Indonesia suku Kaili tinggal di jlbayam masuk rumah sakit
tanggal 2 februari 2014
ANAMNESIS (menurut Ibu pasien)
Keluhan utama adalah sesak
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak sejak 5 hari yang lalu
sesak dirasakana terus menerus sesak makin lama makin Pasien juga mengeluh
demam dirasakan 2 hari sebelum masuk RS demam terus menerus dan muncul
perlahan-lahan Demam bereaksi dengan pemberian paracetamol namun saat
dilakukan anamnesis ini pasien sudah tidak demam Anak juga mengalami
keluhan batuk yang dirasakan muncul sebelum ada keluhan sesak batuk dirasakan
hilang timbul dan lebih meningkat saat pasien sesak Batuk berlendir + berwarna
putih kekuningan Saat ini tidak ditemukan nyeri menelan nafsu makan baik
muntah 3x sebelum masuk RS muntah muncul setelah anak batuk kejang tidak
ditemukan BAB dan BAK biasa Riwayat BAB 2 hari sebelum masuk RS cair
dan ada ampas tidak ada lender dan darah
Riwayat penyakit dahulu
Saat usia 9 bulan anak pernah mengalami sesak dan batuk
Riwayat penyakit dalam keluarga
Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada anggota keluarga lainnya tidak ada
riwayat diabetes dan hipertensi dalam keluarga
6
Riwayat Ante Natal Care
Riwayat ante natal care ibu rajin control
Riwayat ibu gatal-gatal saat hamil usia 5 bulan namun 2 hari kemudian keluhan
gatal-gatal membaik
Riwayat hipertensi dan diabetes selama kehamilan tidak ditemukan
Anamnesis makanan terperinci
Usia Riwayat makanan
0-6 bulan ASI
6-8 bulan Bubur susu dan pisang + ASI atau susu
formula
8-11 bulan Bubur saring dicampur wortel tomat
hati ayam + susu formula
11 bulan ndash sekarang Anak sudah bisa makan nasi + sayur +
lauk pauknya dan sudah bisa makan
sendiri + susu formula
Selama perawatan Diet luna (bubur) + teh manis
Riwayat imunisasi
Lengkap yaitu BCG 1x usia 2 bulan Polio 4x usia 0 2 bulan 4 bulan dan 6
bulan DPT 3x pada usia 2 bulan 4 bulan dan 6 bulan campak 1x usia 9 bulan
Hepatitis B 3x pada usia 0 1 bulan dan 4 bulan
7
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis
Status gizi BB 98 kg PB 72 cm
Tanda vital nadi 64xmenit suhu 360oC pernapasan 36xmenit
Kulit turgor kulit baik
Kepala bentuk bulat rambut hitam sukar dicabut
Mata tidak ada anemis dan mata cekung
Telinga tidak ada sekret
Hidung tidak ada sekret
Mulut bibir ditemukan sianosis tidak ada lidah kotor
Leher simetris tidak ada kaku kuduk tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening dan tiroid
Paru-paru bentuk simetris perkusi sonor Ronki ditemukan di kedua
lapangan paru dan tidak ditemukan wheezing
Jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba Bunyi jantung
1 dan Bunyi jantung 2 murni regular tidak dijumpai adanya
bising dan gallop
Abdomen tampak datar peristaltik ada kesan normal perkusi
tympani nyeri tekan epigastrium tidak ada turgor normal
hati dan lien tidak teraba pembesaran
Anggota gerak atas dan bawah akral hangat dalam batas normal
8
Laboratorium (tanggal 02 feb 2014)
WBC 82 x 103mm3
HGB 97 gdl
HCT 277
PLT 269 103mm3
Diagnose kerja Bronkopneumonia
Terapi
O2 1-2 lpm
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Ambroxol syr 30 mg 3 x12 cth
Paracetamol syr 3x frac34 cth
Gentamicin 25 mg12jamiv
IVFD Dex 5 16 tetesmenit
Inj Ceftriaxon 300 mg 12 tetesmenit intravena
skin test
FOLLOW UP
1 Perawatan hari ke 2
Keluhan demam tidak ada batuk berlendir ada sesak ada dan sudah berkurang
rhonki ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada
BAB dan BAK biasa suhu 362 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
9
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
Riwayat Ante Natal Care
Riwayat ante natal care ibu rajin control
Riwayat ibu gatal-gatal saat hamil usia 5 bulan namun 2 hari kemudian keluhan
gatal-gatal membaik
Riwayat hipertensi dan diabetes selama kehamilan tidak ditemukan
Anamnesis makanan terperinci
Usia Riwayat makanan
0-6 bulan ASI
6-8 bulan Bubur susu dan pisang + ASI atau susu
formula
8-11 bulan Bubur saring dicampur wortel tomat
hati ayam + susu formula
11 bulan ndash sekarang Anak sudah bisa makan nasi + sayur +
lauk pauknya dan sudah bisa makan
sendiri + susu formula
Selama perawatan Diet luna (bubur) + teh manis
Riwayat imunisasi
Lengkap yaitu BCG 1x usia 2 bulan Polio 4x usia 0 2 bulan 4 bulan dan 6
bulan DPT 3x pada usia 2 bulan 4 bulan dan 6 bulan campak 1x usia 9 bulan
Hepatitis B 3x pada usia 0 1 bulan dan 4 bulan
7
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis
Status gizi BB 98 kg PB 72 cm
Tanda vital nadi 64xmenit suhu 360oC pernapasan 36xmenit
Kulit turgor kulit baik
Kepala bentuk bulat rambut hitam sukar dicabut
Mata tidak ada anemis dan mata cekung
Telinga tidak ada sekret
Hidung tidak ada sekret
Mulut bibir ditemukan sianosis tidak ada lidah kotor
Leher simetris tidak ada kaku kuduk tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening dan tiroid
Paru-paru bentuk simetris perkusi sonor Ronki ditemukan di kedua
lapangan paru dan tidak ditemukan wheezing
Jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba Bunyi jantung
1 dan Bunyi jantung 2 murni regular tidak dijumpai adanya
bising dan gallop
Abdomen tampak datar peristaltik ada kesan normal perkusi
tympani nyeri tekan epigastrium tidak ada turgor normal
hati dan lien tidak teraba pembesaran
Anggota gerak atas dan bawah akral hangat dalam batas normal
8
Laboratorium (tanggal 02 feb 2014)
WBC 82 x 103mm3
HGB 97 gdl
HCT 277
PLT 269 103mm3
Diagnose kerja Bronkopneumonia
Terapi
O2 1-2 lpm
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Ambroxol syr 30 mg 3 x12 cth
Paracetamol syr 3x frac34 cth
Gentamicin 25 mg12jamiv
IVFD Dex 5 16 tetesmenit
Inj Ceftriaxon 300 mg 12 tetesmenit intravena
skin test
FOLLOW UP
1 Perawatan hari ke 2
Keluhan demam tidak ada batuk berlendir ada sesak ada dan sudah berkurang
rhonki ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada
BAB dan BAK biasa suhu 362 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
9
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum tampak sakit sedang kesadaran kompos mentis
Status gizi BB 98 kg PB 72 cm
Tanda vital nadi 64xmenit suhu 360oC pernapasan 36xmenit
Kulit turgor kulit baik
Kepala bentuk bulat rambut hitam sukar dicabut
Mata tidak ada anemis dan mata cekung
Telinga tidak ada sekret
Hidung tidak ada sekret
Mulut bibir ditemukan sianosis tidak ada lidah kotor
Leher simetris tidak ada kaku kuduk tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening dan tiroid
Paru-paru bentuk simetris perkusi sonor Ronki ditemukan di kedua
lapangan paru dan tidak ditemukan wheezing
Jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba Bunyi jantung
1 dan Bunyi jantung 2 murni regular tidak dijumpai adanya
bising dan gallop
Abdomen tampak datar peristaltik ada kesan normal perkusi
tympani nyeri tekan epigastrium tidak ada turgor normal
hati dan lien tidak teraba pembesaran
Anggota gerak atas dan bawah akral hangat dalam batas normal
8
Laboratorium (tanggal 02 feb 2014)
WBC 82 x 103mm3
HGB 97 gdl
HCT 277
PLT 269 103mm3
Diagnose kerja Bronkopneumonia
Terapi
O2 1-2 lpm
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Ambroxol syr 30 mg 3 x12 cth
Paracetamol syr 3x frac34 cth
Gentamicin 25 mg12jamiv
IVFD Dex 5 16 tetesmenit
Inj Ceftriaxon 300 mg 12 tetesmenit intravena
skin test
FOLLOW UP
1 Perawatan hari ke 2
Keluhan demam tidak ada batuk berlendir ada sesak ada dan sudah berkurang
rhonki ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada
BAB dan BAK biasa suhu 362 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
9
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
Laboratorium (tanggal 02 feb 2014)
WBC 82 x 103mm3
HGB 97 gdl
HCT 277
PLT 269 103mm3
Diagnose kerja Bronkopneumonia
Terapi
O2 1-2 lpm
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Ambroxol syr 30 mg 3 x12 cth
Paracetamol syr 3x frac34 cth
Gentamicin 25 mg12jamiv
IVFD Dex 5 16 tetesmenit
Inj Ceftriaxon 300 mg 12 tetesmenit intravena
skin test
FOLLOW UP
1 Perawatan hari ke 2
Keluhan demam tidak ada batuk berlendir ada sesak ada dan sudah berkurang
rhonki ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada
BAB dan BAK biasa suhu 362 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
9
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
2 Perawatan hari ke 3
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 36 nadi 116
Terapi
IVFD D5 12 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
3 Perawatan hari ke 4
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak masih ada rhonki ada
wheezing tidak ada retraksi dinding dada ada muntah tidak ada BAB dan
BAK biasa suhu 362 nadi 120
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
O2 05-2 litermenit
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Dexametasone 25 mg iv8 jam
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
4 Perawatan hari ke 5
10
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
Demam tidak ada batuk berlendir ada sesak tidak ada rhonki ada wheezing
tidak ada retraksi dinding dada tidak ada muntah tidak ada BAB dan BAK
biasa suhu 371 nadi 116
Terapi
IVFD D5 10 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
Minum sedikit
5 Perawatan hari ke 6
Demam tidak ada batuk berlendir ada dan berkurang sesak tidak ada
rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada BAB dan BAK biasa suhu 37 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
6 Perawatan hari ke 7
Demam tidak ada batuk berlendir sedikit dan kadang-kadang sesak tidak
ada rhonki tidak ada wheezing tidak ada retraksi dinding dada tidak ada
muntah tidak ada suhu 36 nadi 120
Terapi
IVFD D5 8 tetesmenit (makro)
Ceftriaxone 300 mg12 jamiv
Gentamicin 25 mg12 jamiv
Sanmol 3x1 cth (kalau perlu)
Puyer batuk salbutamol 08 mg ambroxol 45 mg 3x1
11
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
7 Pasien pulang
PEMBAHASAN
Insiden penyakit bronkopneumonia pada anak di Negara berkembang hampir
30 pada anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi (1)
Respiratory Sintycial Virus adalah pathogen yang menjadi penyebab tunggal
maupun bersamaan dengan infeksi lain (2)
Pada kasus ini seorang anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan keluhan
sesak sejak 5 hari yang lalu sesak dirasakana terus menerus sesak muncul
perlahan-lahan dan memburuk sejak 3 hari sebelum masuk RS sesak makin lama
makin meningkat Ada demam yang kontinu Ada batuk sebelum anak sesak
lama-kelamaan batuk menjadi berlendir berdasarkan gejala klinik semua yang
dialami anak sesuai dengan gejala yang ada pada penyakit bronkopneumonia
berdasarkan teori yaitu didahului oleh infeksi napas bagian atas demam yang
kontinu sesak dan batuk yang mula-mula kering dan lama kelamaan menjadi
produktif Dan dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi basah di
kedua lapangan paru hal ini sesuai berdasarkan patofisiologi terjadinya
bronkopneumonia dimana fagositosis kuman oleh makrofag alveolar dan sistem
pertahanan tubuh yang lebih spesifik lainnya Pada saat antigen menginfeksi dan
sampai ke alveolar akan terjadi proses peradangan yang meliputi 4 stadium dari
4 stadium tersebut akan menyebabkan akumulasi infiltrat di alveolus yang
akhirnya terdengar sebagai ronkhi (234)
Pada pemeriksaan lab dari hasil yang diperoleh berdasarkan kasus tidak
terjadi peningkatan dari leukosit namun hal ini tidak menyingkirkan
bronkopneumonia Karena berdasarkan teori jika penyebabnya adalah virus maka
akan ditemukan leukosit dapat normal atau meningkat sedangkan mikoplasma
12
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
umunya didapatkan leukositosis Hal ini juga ditunjang berdasarkan anamnesis
yang ditemukan demam batuk sesak napas dan sianosis Dan tambah hasil
pemeriksaan fisik yang menunjukkan rhonki basah diseluruh lapangan paru (24)
Sebenarnya untuk lebih menunjang diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan
foto rontgen namun pada pasien ini belum dilakukan Namun hal ini tidak
menjadi masalah karena berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
sekitar 80 penyakit sudah dapat di diagnosis Melihat berdasarkan pengobatan
yang dilakukan sesuai dengan penyakit bronkopneumonia dan pasien telah pulang
dari RS dengan keadaan yang sehat (5)
Pada anak saat dirawat dibatasi pemberian minum karena ditakutkan akan
terjadi aspirasi kesaluran pernapasan yang nantinya akan membuat naka semakin
sesak Menurut teori pada anak dengan distress pernapasan berat pemberian
makanan per oral harus dihindari Makanan dapat diberikan melalui NGT (naso
gastric tube) atau intravena dan perlu dilakukan pemantauan cairan ketat agar
anak tidak overhidrasi karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekrei
hormone antidiuretik (34)
Pada pengobatan berdasarkan kasus diatas diberi O2 untuk
mempertahankan kebutuhan O2 ditubuh diberi ceftriaxone untuk infeksi-infeksi
yang disebabkan oleh pathogen karena spektrum anti bakterinya luas mencakup
bakteri gram (+) maupun garm (-) dimana masa kerjanya panjang dan bertahan
sampai 24 jam dan dexametasone yang mempunyai efek anti inflamasi Pemberian
ambroxol sebagai mukolitik dan ekspektoran maknisme kerja yaitu memecah
asam mucopolysakarida sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mucus
sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk Paracetamol diberikan untuk
menurunkan demam Dextrose 5 karena sesuai penjelasan sebelumnya yang
mengatakan bahwa pneumonia menyebabkan terjadinya peninkatan hormone
antidiuretik sehingga jika diberi RL maka akan terjadi retensi Na+ dan anak
bisa oedema
13
14
14