referat osteoporosis

Upload: rizky-septiana-tita

Post on 09-Mar-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

docx

Penatalaksanaan osteoporosis

Osteoporosis dapat diobati dengan cara menghambat kerja osteoklas (anti resorptif) dan/atau meningkatkan kerja osteoblas (stimulator tulang). Yang termasuk golongan obat anti resorptif adalah estrogen, anti estrogen, bisfosfonat dan kalsitonin. Sedangkan stimulator tulang adalah Na-fluorida, PTH. Kalsium dan vitamin D tidak mempunyai efek anti resorptif maupun stimulator tulang, tetapi diperlukan untuk optimalisasi mineralisasi osteoid setelah proses formasi oleh osteoblas.

Estrogen

RALOKSIFEN

raloksifen merupakan anti estrogen yang memiliki efek seperti estrogen di tulang dan lipid tetapi tidak menyebabkan perangsangan endometrium dan payudara. Golongan preparat ini disebut juga selective estrogen receptor modulators (SERM). Mekanisme kerja raloksifen terhadap tulang diduga melibatkan TGF B3 yang dihasilkan oleh osteoblas dan osteoklas dan berfungsi menghambat diferensiasi osteoklas dan kehilangan massa tulang. Dosis yang dianjurkan adalah 60mg/hari. Pemberian raloksifen peroral akan diabsorbsi dengn baik dan mengalami metabolisme di hati.

BISFOSFONAT

Bisfosfonat merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan osteoporosis, baik sebagai pengobatan alternatif setelah terapi pengganti hormonal pada osteoporosis pada wanita maupun laki-laki dan osteoporosis akibat penggunaan steroid.Bisfosfonat dapat mengurangi resorpsi tulang oleh osteoklas dengan cara berikatan pada permukaan tulang dan menghambat kerja osteoklas. Bisfosfonat juga dapt mempengarugi aktivasi prekursor osteoklas, diferensiasi prekursor osteoklas menjadi osteoklas matur, kemotaksis, perlekatan osteoklas pada permukaan tulang dan apoptosis osteoklas.

Bisfosfonat dapat meningkatkan jumlah dan diferensiasi osteoblas serta memiliki efek tidak langsung terhadap osteoklas dengan cara merangsang osteoblas menghasilkan substansi yang dapat menghambat osteoklas dan menurunkan kadar stimulator osteoklas.

Bisfosfonat harus diminum dengan air putih, idealnya pada pagi hari pada waktu bangun tidur dalam keadaan perut kosong. Setelah itu penderita tidak diperkenankan untuk makan apapun, minimal selama 30 menit. Sekitar 20-50% bisfosfonat yang diabsorbsi akan melekat pada permukaan tulang setelah 12-24 jam. Setelah berikatan dengan tulang dan beraksi terhadap osteoklas, bisfosfonat akan tetap berada didalam tulang selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, tetapi tidak aktif lagi. Bisfosfonat yang tidak berikatan dengan tulang tidak akan mengalami metabolisme didalam tubuh dan akan dieksresikan dalam bentuk utuh melalui ginjal sehingga pemberiannya terhadap penderita gagal ginjal harus berhati-hati.

Preparat bisfosfonat* Etidronat Untuk osteoporosis, etidronat dapat diberikan dengan dosis 400mg/hari selama 2 minggu, dilanjutkan dengan supplementasi kalsium 500mg/hari selama 76 hari. Siklus ini diulang tiap 3 bulan. Pemberian secara siklik bertujuan untuk mengatasi gangguan mineralisasi akibat pemberian etidronat jangka panjang secara terus-menerus.

* Klodronat Untuk osteoporosis, klodronat dapat diberikan dengan dosis 400mg/hari selama 1 bulan dilanjutkan dengan suplementasi kalsium selama 2 bulan. Siklus ini dapat diulang setiap 3 bulan, sama seperti etidronat, pemberian klodrona jangka panjang terus menerus juga akan mengganggu mineralisasi tulang.

* Alendronat Untuk terapi osteoporosis dapat diberikan dengan dosis 10mg/hari setiap hari secara kontinyu karena tidak mengganggu mineralisasi tulang.

*RisedronatRisedronat digunakan untuk osteoporosis dan mengurangi resiko fraktur pada wanita dengan osteoporosis pasca menopause dan wanita dengan menopause artifisial akibat pengobatan karsinoma payudara.

* Asam zoledronatAsam zoledronat merupakan bisfosfonat terkuat yang saat ini ada. Sediaan intravena diberikan drip selama 15 menit untuk dosis 5 mg. Untuk osteoporosis cukup diberikan dosis 5 mg setahun sekali.

KALSITONIN

Kalsitonin berfungsi menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas. Sekresinya secara akut diatur oleh kadar kalsium. Sel C kelenjar tiroid merupakan sumber primer kalsitonis pada mamalia.Efek biologis utama kalsitonin adalah sebagai penghambat osteoklas. Dalam beberapa menit setelah pemberian, efek tesebut sudah mulai bekerja sehingga aktivitas resorpsi tulang berhenti. Efek lain adalah efek anti inflamasi, merangsang penyembuhan luka dan fraktur.Konsentrasi kalsium plasma merupakan regulator sekresi kalsitonin yang penting. Bila kadar kalsium plasma meningkat, maka sekresi kalsitonin juga akan meningkat. Kalsitonin merupakan obat yang direkomendasikan FDA untuk pengobatan penyakit penyakit yang meningkatkan resorpsi tulang dan hiperkalsemia. Pemberian secara intranasal mempermudah penggunaan daripada preparat injeksi. Dosis intranasal yang dianjurkan adalah 200 U perhari. Kadar puncak didalam plasma tercapai dalam waktu 20-30 menit dan akan dimetabolisme dengan cepat di ginjal.

HORMON PARATIROID

hormon paratiroid berfungsi untuk mempertahankan kadar kalsium didalam cairan ekstraseluler dengan cara merangsang sintesis 1,25 (OH)2 D di ginjal, sehingga absorpsi kalsium di usus meningkat. Selain itu juga merangsang formasi tulang.Kombinasi PTH dosis rendah (25-40 mg) dengan antiresorptif lain (HRT, bisfosfonat atau kalsitonin) ternyata memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pemberian antiresorptif saja.

EVALUASI HASIL PENGOBATANEvaluasi hasil pengobatan dapat dilakukan dengan mengulang pemeriksaan densitometri stelah 1-2 tahun pengobatan dan dinilai peningkatan densitasnya. Bila dalam waktu 1 tahun tidak terjadi peningkatan densitas massa tulang, maka pengobatan sudah dianggap berhasil karena resorpsi tulang sudah dianggap berhasil. dapat juga dilakukan pemeriksaan petanda biokimia tulang untuk evaluasi. Penggunaan petanda biokimia tulang dapat menilai hasil terapi dengan cepat dalam waktu 3-4 bulan setelah pengobatan. Yang dinilai adalah penurunan kadar berbagai pertanda resorpsi dan formasi tulang.