referat mastoiditis

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mastoiditis akut (MA) merupakan salah satu komplikasi intratemporal Otitis media (OM) yang tidak tertangani dengan baik. Mastoiditis adalah segala proses peradangan pada sel- sel mastoid yang terletak pada tulang temporal. Lapisan epitel dari telinga tengah adalah sambungan dari lapisan epitel mastoid air cells yang melekat di tulang temporal. Mastoiditis dapat terjadi secara akut maupun kronis. Biasanya timbul pada anak-anak atau orang dewasa yang sebelumnya telah menderita infeksi akut pada telinga tengah. Gejala-gejala awal yang timbul adalah gejala-gejala peradangan pada telinga tengah, seperti demam, nyeri pada telinga, hilangnya sensasi pendengaran, bahkan kadang timbul suara berdenging pada 1

Upload: angga

Post on 09-Sep-2015

271 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

angga

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangMastoiditis akut (MA) merupakan salah satu komplikasi intratemporal Otitis media (OM) yang tidak tertangani dengan baik. Mastoiditis adalah segala proses peradangan padasel- sel mastoid yang terletak pada tulang temporal. Lapisan epitel dari telinga tengah adalah sambungan dari lapisan epitel mastoid air cells yang melekat di tulang temporal. Mastoiditis dapat terjadi secara akut maupun kronis.Biasanya timbul pada anak-anak atau orang dewasa yang sebelumnya telah menderita infeksi akut pada telinga tengah. Gejala-gejala awal yang timbul adalah gejala-gejala peradangan pada telinga tengah, seperti demam, nyeri pada telinga, hilangnya sensasi pendengaran, bahkan kadang timbul suara berdenging pada satu sisi telinga (dapat juga pada sisi telinga yang lainnya). Pada saat belum ditemukan-nya antibiotik, mastoiditis merupakan penyebab kematian pada anak-anak serta ketulian/hilangnya pendengaran pada orang dewasa. Jika tidak di obati, infeksi bisa menyebar ke sekitar struktur telinga tengah, termasuk di antaranya otak, yang bisa menyebabkan infeksi yang serius. Saat ini, terapi antibiotik ditujukan untuk pengobatan infeksi telinga tengah sebelum berkembang menjadi mastoiditis, yang akhirnya bisa menyebabkan kematian. Sebuah hasil pencitraan diagnostik merupakan sebuah referensi yang paling berharga bagi ahli bedah kepala dan leher atau otolaryngologist, yang sangat dibutuhkan dari pasien. Karena banyaknya bagian pendukung dan struktur dalam dari sebuah kepala dan leher yang pemeriksaannya bukan hanya sekedar pemeriksaan yang bersifat topografi (anatomi atau penentuan letak struktur) saja, tetapi juga memerlukan pemeriksaan yang bersifat fisiologi. Beberapa pasien mungkin hanya memerlukan pencitraan dignostik konvensional seperti film tipis sinar-X, atau beberapa justru membutuhkan pencitraan dengan teknologi tinggi untuk memperoleh hasil terbaik demi rencana terapi yang akan dia jalani nantinya.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi tulang temporal

Gambar 1. Tulan mastoid

Mastoid berkembang dari kantong sempit di epitympanum posterior bernama aditus ad antrum. Pneumatisasi terjadi tak lama setelah kelahiran setelah aerasi telinga tengah. Proses ini selesai saat usia sesorang 10 tahun. Sel udara mastoid terbentuk oleh invasi kantung berlapis epitel antara spikula tulang baru dan oleh degenerasi dan redifferensiasi ruamg sumsum tulang yang ada. Bagian tulang temporal lainnya, termasuk apeks petrosus dan akar zygomatikus, mengalami pneumatisasi yang sama. Antrum, mirip dengan sel-sel udara mastoid, dilapisi dengan epitel respiratorius yang akan membengkak bila terjadi infeksi. Penyumbatan antrum oleh mukosa yang mengalami inflamasi merangkap infeksi di sel udara dengan menghambat drainase dan mengahalangi aerasi kembali dari sisi telinga.Mastoid dikelilingi oleh fossa cranial posterior, fossa kranial tengah, saluran nervus fasialis, sinus sigmoid dan lateral, dna ujung petrosus tulang temporal. Mastoiditis bisa megikis seluruh antrum dan meluas ke salah satu daerah yang bersebelahan tersebut, meyebabkan morbiditas yang signifikan secara klinis dan mengancam jiwa.

2.2. DefinisiMastoiditis adalah segala proses peradangan pada sel-sel mastoid pada tulang temporal. Keadaan tersebut terjadi biasanya paling sering disebabkan komplikasi dari otitis media supuratif akut maupun kronik.Mastoiditis terbagi menjadi, mastoiditis akut dan mastoiditis kronik. Mastoiditis akut merupakan komplikasi dari otitis media supuratif akut, sedangkan mastoiditis kronik merupakan komplikasi dari otitis media supuratif kronik. Gambar 2. Mastoiditis akut dan mastoiditis kronikOtitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.

2.3. EpidemiologiMasih belum diketahui secara pasti, tetapi biasanya terjadi pada pasien-pasien muda dan pasien dengan gangguan sistem imun.2

2.4. EtiologiMastoiditis merupakan hasil infeksi yang disebabkan dari telinga tengah, oleh karena itu bakteri penyebab mastoiditis sama pada bakteri yang menginfeksi telinga tengah. Berikut beberapa bakteri penyebab mastoiditis: Streptococcus pneumoniae Haemophilus influenzae Moraxella catarrhalis Staphylococcus aureus Pseuodomonas aeruginosa Klebsiella Escherichia coli Proteus Prevotella Fusobacterium Porphyromonas Bacteroides Mycobacterium speciesA. Gejala klinis Demam dan malaise Eritema dan edema jaringan lunak mastoid Nyeri dibelakang telinga Mastoid tenderness Limfadenopati lokal Daun telinga terdorong ke depan Paralisis nervus VII Abses mastoid2.5. PatogenesisPeradangan mukosa cavum timpani pada otitis media supuratif akut maupun kronik yang sifatnya maligna (atikoantral) atau disebut juga tipe tulang (kolesteatom) maka dapat menyebabkan komplikasi intra temporal berupa mastoiditis, karena kolesteatom mampu mendestruksi tulang disekitarnya. Oleh karena letak dari antrum mastoid pada dinding anteriornya berbatasan dengan telinga tengah dan aditus ad antrum.Mastoiditis merupakan komplikasi intratemporal dari otitis media yang paling sering dijumpai. Otitis media, khususnya yang kronik (otitis media supuratif kronik) adalah infeksi telinga tengah yang ditandai dengan sekret telinga tengah aktif atau berulang pada telinga tengah yang keluar melalui perforasi membran timpani yang kronik. OMSK sukar disembuhkan dan menyebabkan komplikasi yang luas. Umumnya penyebaran bakteri merusak struktur sekitar telinga dan telinga tengah itu sendiri. Komplikasi intratemporal yaitu mastoiditis, labirintis, petrositis, paralisis n. facialis; dan ekstratemporal meliputi komplikasi intrakranial (abses subperiosteal, abses bezolds) dan intrakranial (meningitis, abses otak, sinus trombosis).1

Gambar 3. Mastoiditis akutInfeksi akut yang menetap dalam rongga mastoid dapat menyebabkan osteoitis, yang menghancurkan trabekula tulang yang membentuk sel-sel mastoid. Oleh karena itu istilah mastoiditis coalescent digunakan. Mastoiditis coalescent pada dasarnya merupakan empiema tulang temporal yang akan menyebabkan komplikasi lebih lanjut, kecuali bila progresifitasnya dihambat, baik dengan mengalir melalui antrum secara alami yang akan menyebabkan resolusi spontan atau mengalir ke permukaan mastoid secara tidak wajar, apeks petrosus, atau ruang intrakranial. Tulang temporal lain atau struktur didekatnya seperti nervus fasiais, labirin, sinus venosus dapat terlibat. Mastoidtis dapat berlangsung dalam 5 tahapan : Tahap 1 : hiperemia dari lapisan mukosa sel udara mastoid Tahap 2 : trasudasi dan eksudasi cairan dan atau nanah dalam sel-sel Tahap 3 : nekrosis tulang yang disebabkan hilangnya vaskularitas septa Tahap 4 : hilangnya dinding sel dengan proses peleburan (coalescence) menjadi rongga abses Tahap 5 : proses inflamasi berlanjut ke struktur yang berdekatan.2.6 Pemeriksaan Fisik Temuan pada mastoiditis akut dan kronis termasuk penebalan periosteal, abses subperiosteal, otitis media, dan tonjolan nipplelike (seperti puting) dari membran timpani pusat. Menentukan adanya penebalan periosteal memerlukan perbandingan dengan bagian telinga yang lain. Perubahan posisi dari daun telinga ke arah bawah dan ke luar (terutama pada anak-anak