referat lentigo
DESCRIPTION
referat lentigoTRANSCRIPT
A. DEFINISI
Lentigo (lentigines) adalah suatu makula berwarna coklat sampaicoklat gelap atau
hitam, sirkumskripta, dengan diameter kurang dari 0,5cm. Lesi ini mempunyai warna
yang sama (uniform) ataupun berseling-seling (variegated ), dan bisa didapatkan di mana
saja dipermukaan kulit,termasuk telapak tangan, telapak kaki, dan membran mukosa.
Lentigo bisa berbentuk oval atau regular. Kelainan ini dapat timbul sejak
permulaankehidupan. Lentigo perlu dibedakan dengan lentigo maligna yangmerupakan
lesi premaligna yang akan menjadi lentigo melanoma.(1,2)
Warna lentigo maligna, pada permulaan stadium, bisa seragamtetapi kemudian akan
terlihat berwarna tipikal, yaitu pigmentasi yang tidak teratur. Selain itu bentuknya lebih
besar dari lentigo dan timbul pada usia pertengahan. Untuk membedakan kedua jenis
lentigo tersebut, perludiadakan pemeriksaan patologi anatomi (biopsi). (1,2)
B. EPIDEMIOLOGI
Di Amerika, lentigo senilis atau solar lentigo yang didapatkanadalah sebanyak 90%
dari orang tua berkulit putih yang berumur lebih dari60 tahun dan 20% dari orang muda
berkulit putih yang berumur lebih dari35 tahun. Psoralen dan UVA ( PUVA) lentigines
menurut penelitianditemukan pada hampir setengah dari total individu penderita
psoriasisvulgaris yang menerima terapi PUVA selama minimal 5 tahun. (2,3)
Lentigo simplex adalah bentuk paling umum dari lentigo, tetapifrekuensinya belum
ditentukan. Penelitian dari Alper dan Holmes mengatakan lentigines dari 492 bayi baru
lahir yang berkulit hitam hitam91 dari mereka (18,5%) didiagnosa lentigo simplex dan 1
(0,04%) dari 2.682 bayi baru lahir yang berkulit putih, namun konfirmasi histologi
darilesi ini kurang.
C. ETIOPATOGENESIS
Pathogenesis dan penyebab lentigo adalah berbeda-beda padasetiap jenis lentigo,
menifestasi klinisnya bisa berupa lesi yang soliter ataulesi multiple yang dapat timbul di
manapun daerah tubuh. Beberapa lentigines dapat timbul akibat dari manifestasi gejala
sistemik, seperti yangditemukan pada sindrom LEOPARD. (2,3)
Pada penelitian evaluasi microarray analysis di Jepang berkaitan lentigo senilis atau
solar lentigo pada kelompok kontrol 16 orang dewasamenunjukkan peningkatan regulasi
gen yang berhubungan denganinflamasi, metabolisme asam lemak, dan melanosit dan
penurunan regulasi gen cornified envelope-related. Para peneliti menyarankan lentigo
senilis atau solar lentigo dapat dirangsang. oleh efek mutagenik berulang darieksposur
1
terhadap sinar ultraviolet, yang menyebabkan peningkatansignifikan pada produksi
melanin.(2,3)
Beberapa klasifikasi dan mekanisma yang dapat menjadi penyebablentigo adalah:(1,2,3,4,5)
1. Lentiginosis generalisata(1,2)
Lesi lentigo umumnya multiple, timbul satu demi satu atau dalamkelompok kecil
sejak masa anak-anak. Patogenesisnya tidak diketahuidan tidak dibuktikan adanya
faktor genetik. Dibagi menjadi :
a. Lentiginosis eruptif
Lentigo timbul sangat banyak dan dalam waktu singkat.Lesi mula-mula berupa
telangiektasis yang dengan cepat mengalami pigmentasi dan lambat laun berubah
jadi melanostik seluler.
b. Sindrom lentiginosis multipel
Merupakan sindrom lentiginosa yang dihubungkan dengan berbagai kelainan
perkembangan. Diturunkan secara dominanautosomal. Lentigo timbul pada waktu
lahir dan bertambah sampai pada masa pubertas. Ditemukan pada daerah leher dan
badan bagian atas, tetapi dapat ditemukan juga diseluruh tubuh.Sering disertai
kelainan jantung, stenosis pembuluh nadi paru atau subaorta. Pertumbuhan badan
akan terhambat. Adanyakelainan mata berupa hipertelorisme ocular dan kelainan
tulang prognatisme mandibular. Kelainan yang menetap adalah tuli dankelainan
genital, yakni hipoplasia gonad dan hipospadia.Sindromtersebut dikenal sebagai
SINDROM LEOPARD, yaitu :
L
E
O
P
A
R
D
2. Lentiginosis sentrofasial (1,2)
Diturunkan secara dominan autosomal. Lesi berupa makula kecil berwarna
coklat atau hitam, timbul pada waktu tahun pertamakehidupan dan bertambah
jumlahnya pada umur 8 – 10 tahun.Distribusi terbatas pada garis horizontal
melalui sentral muka tanpamengenai membrane mukosa. Tanda-tanda defek lain
2
adalah retardasimental dan epilepsi. Sindrom ini juga ditandai oleh arkus palatum
yang tinggi, bersatunya alis, gigi seri atas tidak ada, hipertrikosis sacral,spina
bifida, dan skoliosis.
3. Sindrom Peutz-Jegher (1,2)
Adalah kondisi yang diturunkan secaraautosomal dominan dengan penetrasi
tingkat tinggi dan ditandai oleh polip gastrointestinal dan makula berpigmen.
Polip jinak hamartomasyang dapat ditemui pada seluruh traktus intestinal , yang
paling khas adalah pada daerah jejunum. Polip ini mengakibatkan
perdarahan perirektal berulang dan nyeri abdomen. Pasien sering pertama
kaliterlihat dengan perdarahan atau dengan intussusception yang bermanifestasi
sebagai obstruksi, nyeri perut, prolaps rektum, muntah,dan atau tinja seperti
kismis jelly. Lentigines berwarna coklat,hitam atau biru yang biasanya
muncul pada anak usia dini. Ukuran lentigines dari 1-12 mm. Makula
hiperpigmentasi terjadi pada lebih dari 95% dari pasien, dan lesi memiliki
distribusi karakteristik pada daerah sekitar mulut, di bibir,dan pada membran
mukosa bukal,lesi juga dapat tersebar di sekitar hidung dan wajah. Selain itu, lesi
boleh muncul pada jari tangan dankaki pada kedua telapak dan permukaan volar.
Lesi yang khas muncul pada fleksor dan ekstensor permukaan dari seluruh tubuh.
Makula pada mukosa bukal adalah tanda penting karena lesi lentigines
ini persisten, sedangkan makula lain mungkin memudar denganusia. Hubungan
antara tingkat melanosis dan tingkat poliposis belum ditemukan.
4. Lentigo Senilis (actinica/solar lentigo) (3,4)
Lentigo senilis et actinica, lebih dikenal sebagai senile atau actinic lentigo atau
Solar lentigo, adalah istilah untuk lentigines yang disebabkan oleh radiasi sinar
UV. Prevalensi lentigines actinic berkorelasi dengan phototype kelas rendah dan
bertambahnya usia. Lentigo senilis pada umumnya terjadi pada 90 persen dari
golonganKaukasia tua berumur lebih dari 60 tahun yang sering terpapar
sinar matahari, terutama pada daerah wajah dan tangan. Lesi berdiameter sekitar
kurang dari 1 mm sampai beberapa sentimeter. lesi biasanya berwarna coklat
muda, kadang-kadang hitam. Lesi bisa menetap dan sedikit memudar biarpun
pada kondisi ketiadaan paparan sinar matahari.
5. Lentigo Simplex (3,4)
Lentigo simpleks (misalnya, lentigo sederhana, lentigo juvenile) adalah bentuk
paling umum dari lentigo. Lentigo simplex tidak disebabkan oleh paparan sinar
3
matahari, dan tidak berhubungandengan penyakit sistemik. Secara klinis, lesi bulat
atau makula berbentuk oval asimtomatik yang berukuran sekitar 3-15 mm. (3,4)
Batas lesi dapat berupa bergerigi atau halus. Pigmentasi yangmerata, dengan
warna mulai dari coklat sampai hitam. Lesi yangsedikit jumlahnya dan dapat
terjadi di mana saja pada kulit atau selaput lendir. Lesi biasanya muncul pertama
pada anak usia dini, tetapi lesi juga dapat timbul pada saat lahir atau waktu anak
sedang berkembangdi kemudian hari.
6. PUVA Lentigo (4,5)
PUVA lentigo merupakan lesi persisten berupa makula coklat pucatyang
muncul 6 bulan atau lebih setelah dimulainya terapi PUVA untuk psoriasis. Lesi
menyerupai Lentigo senilis, namun lesi PUVA lentigo memiliki batas lebih teratur
dan dapat menyerupai ephelides. Terjadinya lesi sangat erat disebabkan kumulatif
dosis PUVA,dan lesi dapat terjadi di semua daerah yang diterapi. Daerah
yang paling umum terdapat lesi adalah bagian dada dan punggung, pangkal paha,
bokong, glans penis, dan batang penis. Ukuran lesi bervariasi dari 3-8 mm, namun
lesi stellata dapat membesar sehingga 3 cm.lentigines dapat bertahan selama 3-6
bulan setelah terapi dihentikanmanakala lesi stellata dapat bertahan sampai lebih
dari 2 tahun.
7. Radiation Lentigo (3,4)
Radiation lentigo menyerupai lentigo yang disebabkan oleh paparan sinar UV,
tetapi Radiation lentigo sering kali disertai tanda-tanda histopatologis lain seperti
tanda-tanda kerusakan jangka panjangakibat radiasi seperti atrofi epidermis,
fibrosis subkutan, keratosis, dan telangiektasias.
8. Vulvar and penile lentigo (4,5)
Vulvar and penile lentigo adalah lesi jinak yang mirip denganmakula
melanotik pada labial. Pada pria, daerah yang paling umum ditemukan lentigines
adalah glans penis, corona, sulkus korona, dan batang penis.Lesi bervariasi dari
coklat ke coklat sampai coklat gelap, dan lesimemiliki batas tidak teratur dan skip
areas. Lesi individu biasamemiliki diameter sebesar 15 mm. Pada wanita, lesi bisa
muncul dimanapun di daerah mukosa genital, berbintik-bintik pigmen dengan skip
areas. Diameter dapat berkisar sekitar 5-15 mm atau lebih besar.Lesi dapat juga
terjadi pada bekas luka episiotomi setelah melahirkan.
9. Partial unilateral lentiginosis(3,4,5)
4
Partial unilateral lentiginosis (PUL) adalah gangguan pigmenyang jarang
ditemukan yang ditandai dengan lentigines banyak dan berkelompok dan
mengenai separuh tubuh. PUL didiagnosis terutama pada individu berusia muda,
dan bahkan boleh muncul pada saatkelahiran. Tidak ada kaitan dengan genetika.
Pada pemeriksaanhistologi, sebagian besar kasus memiliki gambaran persis
lentigo, tetapi beberapa pasien memiliki gambaran "jentigo"(beberapa sarangkecil
dari melanosit didermal-epidermal junction). Terdapat beberapa hipotesis
mengenai patogenesis PUL, namun belum ada jawaban yang pasti. Beberapa
kasus PUL mungkin bentuk segmental dari neurofibromatosis. Dalam kasus lain
pula, PUL dapatmenyerupai gejala yang kurang dari sindrom lentiginosis.
Inikemungkinan semua konsisten dengan pandangan yang lebih umum bahwa
PUL mencerminkan somatik mosaicism.
10. Laugier-Hunzi ker syndrome (3,4)
Laugier-Hunziker syndrome ditandai oleh sejumlah makula berpigmen yang
paling sering muncul di bibir bawah, mukosa bukal, palatum durum, dan, kadang-
kadang, ujung-ujung jari. Lokasi laintermasuk komisura labial, lidah, gusi, dasar
mulut, leher, dada, perut,kuku, dan telapak kaki. Lentigines mungkin banyak dan
konfluen, tapi jarang terjadi dalam pola linear. Lesi kebanyakan terjadi pada kuku.
Batas lesi yang halusdan tegas. Warna lesi dapat bervariasi dari abu-abu menjadi
coklat, biru, atau hitam. Meskipun sindrom ini memiliki perjalanan kronistanpa
remisi, individu umumnya asimptomatik.Sindrom ini berbeda dengan sindrom
Peutz-Jeghers karena adanya polip usus. Laugier-Hunziker sindrom terjadi pada
individu yang berusia sekitar 20-50 tahun dan boleh terjadi kedua-dua jenis
kelamin.
11. Xeroderma pigmentosum (3,4)
Xeroderma pigmentosum (XP) adalah kondisi lentigo yangditurunkan secara
autosomal resesif yang melibatkan kelainan yang berasal dari ketidakmampuan sel
untuk memperbaiki kerusakan DNAyang disebabkan oleh paparan sinar UV dan
bahan kimia tertentu.Secara klinis, pasien mengalami atrofi kulit dan perubahan
pigmen yang progresif. Perubahan neoplastik biasa terjadi pada kulit, seringkali di
terjadi pada masa anak-anak, karsinoma sel skuamosa dankarsinoma sel basal
adalah keganasan yang paling sering muncul.Kanker lainnya, seperti melanoma,
boleh muncul juga. Semua perubahan neoplastik berkembang di daerah terkena
sinar matahari,terutama kepala, leher, dan wajah.XP didiagnosis pada anak-anak,
5
yang biasanya sehat. Anak-anak harus menghindari paparan sinar matahari karena
percepatan perubahan kulit mengarah pada pembentukan neoplasma. Cacat mata
dan neurologis juga dapat terkait dengan XP.
12. Myxoma syndrome (3,4)
Myxoma syndrome merupakan lentigines mukokutan bersama dengan
kelainan yang berbagai. Beberapa bentuk kelainan telah diberiklasifikasi tertentu.
Namun semua klasifikasi mungkin menjadi bagiandari spektrum manifestasi dari
gangguan yang sama. Antara klasifikasi Myxoma syndrome adalah :
LAMB syndrome
LAMB (lentigines, atrial myxomas, mucocutaneousmyxomas, and blue
nevi) lentigines paling sering muncul pada bibir, wajah, sclera, dan vulva.
Lesi ini berwarna coklat dandapat berukuran kurang lebih 1 cm.
Mucocutaneous myxomas muncul sebagai papula atau nodul kulit di
berbagai tempat padatubuh, termasuk payudara, bahu, mukosa mulut, dan
lidah.Myxomas kardiak jarang terjadi pada anak-anak dan biasanyaterjadi
dalam bentuk atrial myxomas, yang terbukti secaraklinis sebagai episode
dari emboli intermiten dan obstruksikatup. Kelainan nodul tiroid jinak
merupakan salah satu penyebab.
NAME syndrome
NAME (nevi, atrial myxoma, myxoid neurofibroma, and ephelides)
merupakan varian dari LAMB syndrome yang melibatkan beberapa,
makula berpigmen yang datar,. Lesidimulai saat lahir dan memberat di
musim panas. Warna lesi bervariasi dari pucat ke coklat gelap. Daerah
yang paling seringterlibat adalah leher, punggung, dan paha. Lesi juga
terkadang bisa muncul di telapak tangan dan telapak.
Carney syndrome
Carney syndrome diturunkan secara autosomal dominan.Merupakan
neoplasia sindrom yang menyebabkan kelainanseperti kelainan kardiak,
cutaneous, dan mammary myxomatousmasses ( lentigines; blue nevi;
endocrine disorders ).
13. Inherited patterned lentiginosis (3,4)
Inherited patterned lentiginosis dapat terjadi pada orang berkulithitam. Bentuk
ini ditandai dengan makula hiperpigmentasi pada wajahdan bibir. Kadang-kadang,
lesi tambahan terlihat pada siku, lutut, bokong, dan permukaan palmoplantar. Lesi
6
tidak hadir pada mukosamulut, dan lesi tidak terkait dengan keterlibatan organ
atau suatu risiko jelas kanker dan diturunkan secara autosomal dominan.
14. Nevus spilus (3,4)
Nevus spilus boleh diklasifikasikan sebagai baik lentigo maupun melanocytic
nevus, merupakan neoplasma unik yang hanya memiliki jarang berkembang
menjadi melanoma. Bermanifestasi sebagai makulaatau papula beberapa
berpigmen dalam bentuk patch dari patch pigmen bawaan atau didapat.
Gambar 1: Lentigo senilis pada daerah muka yang sering terpapar sinar UV. Dikutip dari
kepustakaan nomor 3
7
Gambar 2: Lentigo simpleks makula berwarna coklat tua sampai bercak hitam, sedikit tidak
teratur dengan kulit. Dikutip dari kepustakaan nomor 4
Gambar 3 : Sindrom Peutz-Jegher. Lentigines berwarna cokelat,hitam atau biru.Dikutip dari
kepustakaan nomor 4
D. DIAGNOSIS
Lesi berupa makula hiperpigmentasi yang timbul sejak lahir dan berkembang
pada masa anak-anak. Makula tersebut selalu mengenaiselaput lendir mulut berbentuk
bulat, oval, atau tidak teratur ; berwarnacoklat kehitaman berukuran 1-5 mm.
Letaknya pada mukosa bukal, gusi, palatum durum, dan bibir. Bercak di muka tampak
lebih kecil dan lebihgelap terutama di sekitar hidung dan mulut, pada tangan dan kaki
bercak tampak lebih besar. Gejala lain adalah adanya polip di usus, penderita biasanya
mengalami melena. Polip dapat menjadi ganas dan kematiandisebabkan oleh adanya
metastasis dari karsinoma tersebut.
Selain itu sindrom lentiginosis ditandai manifestasi beberapa lentigines
(LEOPARD [beberapa lentigines, elektrokardiografi kelainankonduksi, ocular
hypertelorism, pulmonary stenosis, abnormalitasgenitalia, retardasi mental, tuli
sensorineural]) syndrome, Moynahan syndrome, centrofacial lentiginosis,Carney
complex, Laugier-Hunziker disease, Peutz-Jeghers syndrome, dan Bannayan-
Ruvalcaba-Riley syndrome.
E. DIAGNOSIS BANDING
Lentigo harus dibedakan dari lainnya datar, lesi berpigmen,termasuk
Efelid/freckles, junctional nevi, post inflammatory hyperpigmentation, dan pigmented
actinic keratoses. Pigmentasi mukosaadalah khas untuk Sindrom Peutz-Jegher, hal ini
tidak didapatkan pada penyakit Addison. Freckles umumnya dijumpai pada orang
kulit putih,dipengaruhi oleh sinar matahari dan tidak mengenai membrane mukosa.
Penelitian pada keluarga akan membantu menegakkan diagnosislentigo. (1,6)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan histopatologik dari makula hiperpigmentasididapatkan
jumlah melanosit bertambah di lapisan sel basal dan makrofag berisi pigmen di
dermis bagian atas. Di seluruh epidermis terdapat banyak granula melanin. Polip
dapat ditemukan di seluruh traktus intestinal,termasuk lambung, tetapi terutama pada
usus kecil yang merupakanhamartoma adenomatosa yang jinak. (1,6)
G. PENATALAKSANAAN
8
a. Medikamentosa
Pemberian krim topikal noninvasif merupakan terapimedikamentosa
pilihan. Pemberian secara bulanan krim tretinoin dan krimhidrokuinon dapat
meringankan lentigines. Efikasi dan keamanan daricryotherapy dan asam
trikloroasetat (TCA) digunakan untuk terapi Lentigo senilis. Cryotherapy
adalah lebih efektif daripada solusi TCA 33% dalam pengobatan Lentigo
senilis pada bagian belakang tangan, TCA 33%mungkin lebih disukai,
meskipun hiperpigmentasi postinflamasi tetapmenjadi risiko untuk kedua
modalitas. (2,3)
Administrasi bleaching solution yang mengandungi mequinol 2%(4-
hidroksianisol, 4HA) dan tretinoin 0,01% (Solage) diterapkan dua kalisehari
selama 3 bulan pada Lentigo senilis yang muncul pada bagian belakang tangan
menunjukkan efek perbaikan yang signifikan setelah 2 bulan pengobatan dan
dipertahankan setidaknya 2 bulan setelahmenghentikan pengobatan. (2,3)
Pemutih kulit yang tersedia secara komersial dapat memicu produksi
melanin secara alami, antara terapi yang diteliti untuk mengobatilentigo yang
dapat memberi perbaikan yang signifikan adalah.(2,3) :
o Kombinasi Terapi Dengan Cream Imiquimod 5% dan Creamtazarotene
0,1% untuk terapi Lentigo maligna dan Lentigo senilis.
o Efek Samping dari Q-Switched Ruby Laser untuk Pengobatan
lentigines pada jenis kulit yang tidak terlalu putih atau hitam.
Tujuan dari farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditasdan mencegah
komplikasi. (2,3)
Retinoid
Retinoid mengurangi kekompakan keratinosit
hiperproliferatif abnormal dan dapat mengurangi potensi degenerasi
maligna. Agen inimemodulasi diferensiasi keratinosit. Golongan obat
ini telah terbuktimengurangi risiko kanker kulit pada pasien yang telah
mengalamitransplantasi ginjal. (Tretinoin 0,025-0,1% (Retin-A,
Avita))
Bleaching creams
Bleaching creams mencerahkan kulit yang hiperpigmentasi
denganoksidasi enzimatik menghambat tirosin dan dengan menekan
9
prosesmetabolism lain dari melanosit terutama oksidasi enzimatik3,4-
dihydroxyphenylamine, sehingga semakin menghambat
produksimelanin. Hydroquinone (Eldopaque-Forte, Solaquin Forte,
Lustra)
b. Tindakan bedah
Terapi dengan pembedahan untuk mengurangi gejala saja. Polipyang
meluas dan sifatnya jinak merupakan kontraindikasi untuk tindakan radikal;
kecuali kalau lambung, duodenum, atau kolonterkena, maka reseksi profilaksis
dapat dianjurkan.
Cryosurgery adalah pengobatan sederhana untuk lentigines terisolasi.
Banyak yang menganggap terapi lini pertama untuk Lentigo senilis menjadi
terapi ablatif dengan cryotherapy.
Q-switched neodymium:yttriumaluminum- garnet (Nd:YAG)
laser efektif dalam pengobatan berbagai lentigines. Perkembangan terbaru dari
bedah laser ini menyebabkan perbaikan klinis yang signifikan,risiko efek
samping yang rendah, dan penerimaan pasien yang tinggi.
H. PROGNOSIS
Prognosis pada lentigo bervariasi bergantung pada tipe lentigo
dan pengobatannya. Tetapi pada umumnya prognosisnya baik kecuali padatipe
sindrom lentigo yang tidak diterapi dengan baik. (2,3)
DAFTAR PUSTAKA
10
1. Soepardiman Lily. Kelainan Pigmen. In: Djuanda A, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2010.p. 289-412.
2. Rook, Disorders of Skin Colour In Textbook Of Dermatology Volume I,7 th Edition.
Blackwell Publishing, 2008: Ch 39 P. 1942 – 443.
3. Schwartz AR, James WD, Lentigo [online]. 2012. [cited 2013, April 4].Available
from:http://emedicine.medscape.com/article/1068503-overview4.
4. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ et al,
Hypomelanoses and Hypermelanoses In Fitzpatrick's Dermatology inGeneral
Medicine. 7th ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2009 : Ch90 P. 974-775.
5. James WD, Berger TG, Elston DM, Melanocytic Nevi and Neoplasma In Andrew’s
Diseases of The Skin Clinical Dermatology 10th Edition.
6. Philadelphia. Elsevier inc 2006: Ch 30 P 696-986. Grimes EP, Disorders of
Pigmentation In ACP MedicineDERMATOLOGY online ed. WebMD Corp 2003 :
Ch 15 P 142-43
11