referat hematoskezia 11072009
TRANSCRIPT
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 1/20
BAB I
PENDAHULUAN
Perdarahan saluran cerna akut merupakan keadaan gawat darurat yang
harus ditangani secara cepat dan tepat karena dapat menyebabkan kematian.
Sementara perdarahan saluran cerna yang sifatnya kronik walaupun tidak terlihat
nyata namun bila tidak ditangani juga sangat berbahaya. Perdarahan saluran cerna
dapat terjadi dimana saja pada traktus digestivus dari mulut sampai dengan anus.
Darah dapat terlihat pada tinja atau muntahan atau dapat saja berupa perdarahan
tersembunyi yang hanya dapat dilihat dengan pemeriksaan laboratorium.
Perdarahan saluran cerna bagian bawah sebagian besar terjadi pada usia tua.
Dahulu, kematian yang disebabkan oleh perdarahan saluran cerna bagian bawah
yang akut sangat tinggi. Hal ini terutama disebabkan oleh kesulitan untuk
menemukan sumber pendarahan.5 amun, seiring dengan kemajuan dan
pembangunan di bidang teknologi medis, khususnya kolonoskopi dan angiografi,
telah menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh perdarahan saluran cerna
bagian bawah sebesar 5!"#$ selama dekade terakhir. Hal ini sebagian besar
disebabkan oleh peningkatan kemampuan dalam mencari sumber pendarahan,dalam resusitasi dan juga perawatan medis yang lebih baik. Penyebab utama
kehilangan darah dari saluran pencernaan bagian bawah yang akut adalah
divertikulosis dan angiodisplasia.5 Sementara itu, penyebab utama perdarahan
saluran cerna bagian bawah yang kronik adalah keganasan dan penyakit di daerah
perianal.5 Perdarahan saluran cerna bagian bawah yang kronik terjadi secara
bertahap dan sebentar!sebentar, sehingga seringkali pasien tidak menyadarinya
dan membutuhkan rawat inap di rumah sakit.5
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 2/20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya didefinisikan sebagai
perdarahan yang berasal dari usus di sebelah bawah ligamentum %reit&.'
Hematoche&ia diartikan sebagai darah segar atau berwarna merah maroon yang
keluar melalui anus dan merupakan manifestasi tersering dari perdarahan saluran
cerna bagian bawah. amun, perdarahan dari saluran pencernaan bagian atas
yang masif juga dapat menimbulkan hematoche&ia.",'
(elena diartikan sebagai tinja berwarna hitam seperti ter, lengket, dengan
bau yang khas. (elena timbul bila hemoglobin dikonversi menjadi hematin atau
hemokrom lain oleh bakteri setelah ") jam.",* +mumnya melena menunjukkan
perdarahan di saluran cerna bagian atas atau usus halus, namun melena dapat pula
berasal dari perdarahan kolon sebelah kanan dengan perlambatan mobilitas.*
%idak semua kotoran hitam adalah melena karena bismuth, atau obat!obat yangmengandung besi obat penambah darah - dapat pula menyebabkan feces menjadi
hitam.",'
Darah Samar timbul bilamana ada perdarahan ringan namun tidak sampai
merubah warna feces. Darah samar dapat diketahui dengan tes uaiac.",'
Darah yang bisa dideteksi oleh tes uaiac minimal 5!"#ml/hr, sementara saluran
cerna secara normal sebenarnya kehilangan darah #,5!",5 ml/hari yang biasanya
tidak terdeteksi dengan tes uaiac."
2.2 Epidemiologi
Penyebab utama perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah
diverticulosis, malformasi arteri vena 01(-, dan kolitis iskemik." Dari
keseluruhan perdarahan saluran cerna, *#$nya adalah perdarahan saluran cerna
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 3/20
bagian bawah , dan biasanya tidak lebih berat dari perdarahan saluran cerna
bagian atas. Perdarahan S233 ini biasanya terjadi pada orang tua berusia antara
4'! tahun." Sebanyak 6#$ biasanya berhenti secara spontan." Dalam dekade
terakhir , kasus perdarahan saluran cerna meningkat secara signifikan. (ortalitas
akibat perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah ',4 $, sementara tingkat
mortalitas akibat perdarahan saluran cerna bagian atas adalah ',57$.'
Pasien perdarahan saluran cerna bagian bawah yang dirawat di rumah sakit
memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi, yaitu sebanyak *'$ dibandingkan
pasien yang rawat jalan, hanya sebesar '.4$."
2.3 Klasifiasi
a. Perdarahan akut
Pasien 7 pasien yang mengalami perdarahan berat dan kontinyu harus dirawat di
rumah sakit. Penting untuk diingat bahwa pada "#!"5$ kasus yang pada awalnya
bermanifestasi sebagai perdarahan saluran cerna bagian bawah ternyata memiliki
sumber perdarahan di saluran cerna bagian atas." Petunjuk kemungkinan terjadinya
perdarahan saluran cerna bagian atas yang diawali dengan hematoche&ia adalah
ketidakstabilan hemodinamik hipotensi, takikardi,perubahan posisi mengakibatkan
perubahan pada tekanan darah-*, melena, dan riwayat perdarahan saluran cerna bagian
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 4/20
atas." Pemasangan % membantu menegakkan diagnosa perdarahan saluran cerna
bagian atas pada pasien dengan perdarahan saluran cerna bagian bawah yang berat."
b. 8utlet!type bleeding9ang dimaksud outlet!type bleeding adalah terlihat darah selama atau sesudah
defekasi pada kertas toilet atau handuk, tapi tanpa gejala ataupun faktor resiko khusus
untuk ca colorectal." Pasien outlet!type bleeding yang berusia muda, lebih dianjurkan
menggunakan fleksibel sigmoidoskopi dibandingkan kolonoskopi.
c. Perdarahan kronik!intermitten
(anifestasi klinis pada pasien ini adalah tes uaiac positif, atau anemia atau
keduanya. 3iasanya terjadi pada pasien!pasien rawat jalan yang tidak menyadari
terjadinya perdarahan saluran cerna bagian bawah namun mengalami anemia kronis.
:alaupun begitu jika anemi yang timbul sudah berat dan terdapat gejala!gejala
kardiopulmoner maka pasien tersebut harus dirawat inap untuk monitoring,evaluasi
dan tata laksana lebih lanjut. Pada pasien!pasien ini harus dievaluasi dengan
kolonoskopi. 3erdasarkan studi, sekitar *5!)"$ dari pasien ini ditemukan kelainan
pada endoskopi saluran cerna bagian atasnya. ;adi, bila dengan kolonoskopi tidak
ditemukan sumber perdarahan maka sebaik nya dilakukan endoskopi. "
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 5/20
2.! E"iologi
Penyebab perdarahan saluran cerna bagian bawah <
a. Perdarahan divertikel kolon
Divertikel adalah kantong yang terjadi karena penonjolan kearah luar usus melalui
lapisan otot . Proses terbentuknya divertikel berhubungan dengan kebiasaan makan
pasien. Pasien dengan divertikel mempunyai kebiasaan makan makanan yang tidak
atau kurang berserat, akibatnya tinja yang terbentuk keras dan volumenya kecil,
sehingga kolon harus berkontraksi lebih keras untuk menggiring tinja keluar, maka
sering timbul tekanan tinggi dalam kolon biasanya di bagian bawah. %ekanan yang
besar ini dapat menekan celah lemah pada dinding usus. Paling sering divertikel
ditemukan di bagian sigmoid . =elainan ini lebih sering ditemukan usia lebih dari 5#
tahun. Pasien dengan divertikel yang cukup banyak disebut divertikulosis. 3ila
divertikel ini meradang disebut divertikulitis. Penonjolan ini besarnya berkisar antara
beberapa milimeter sampai dua cm. >eher divertikel dan pintunya biasanya sempit.
=adang!kadang di dalamnya terbentuk fecolith.
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 6/20
=eluhan dan tandanya dapat berupa keluhan mulai dari yang ringan seperti mual,
nyeri pada perut kiri bawah, sembelit dan diare oleh karena gangguan pengerasan
usus sampai keluhan berat seperti pecahnya usus, abses dan perdarahan.
Pecahnya usus ditandai dengan perut yang menjadi tegang dan terasa nyeri. 0bses
ditandai dengan adanya massa di perut kiri bawah yang sangat nyeri disertai keluhan
sembelit, demam dan keadaan umum penderita buruk. Perdarahan baru nyata setelah
keluar perdarahan saat penderita 303, dan mungkin terjadi anemia. Pada penderita
usia lanjut, dapat terjadi perdarahan yang hebat sehingga menyebabkan syok dan
tidak jarang memerlukan transfusi darah.
b. 0ngiodisplasia
0ngiodisplasia vascularectasis- diklasifikasikan sebagai penyebab perdarahan
saluran cerna bagian bawah secara bertahap atau kronis. >ima puluh empat persen
dari angiodisplasia kronis menyebabkan perdarahan di dalam usus. 0ngiodisplasia
adalah lesi degeneratif yang berkaitan dengan penuaan. Dua pertiga pasien dengan
angiodisplasia berusia di atas # tahun. Patogenesis angiodisplasia tidak
diketahui,mungkin disebabkan oleh parsial, obstruksi intermiten,mulai dari vena!vena
submukosa sampai terjadinya dilatasi, sehingga hubungan arteriovenosa didirikan.
0ngiodisplasia didiagnosis dengan menggunakan kolonoskopi dan angiography. 5
c. 0rteriovenous (alformation"
01( dilaporkan sebagai sumber perdarahan saluran cerna bagian bawah pada '!
)#$ pasien. 01(s biasanya kelainan kongenital dan ditemukan di usus pada "!*$
dari spesimen autopsi. 01(s adalah suatu kelainan pada mukosa dan submukosa
pembuluh darah memiliki komunikasi langsung antara arteri dan vena tanpa campur
tangan kapiler. >ebih dari setengahnya berlokasi di kolon kanan, dan )$ persen
pasien mengalami hematoche&ia yang tanpa nyeri serupa dengan perdarahan yang
disebabkan oleh penyakit divertikular, dapat pula muncul berupa perdarahan yang
kronik dan intermitten. ?aktor resikonya adalah orang tua, berusia lebih dari 4# tahun,
lokasi di sisi kanan kolon , dan pada pasien yang memiliki penyakit gagal ginjal
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 7/20
kronis dan stenosis aorta. Pemeriksaan terbaik untuk 01(s adalah angiography.
d. =olitis
=olitis merupakan istilah yang menunjukkan adanya proses peradangan atau
inflamasi pada kolon. =olitis sering diawali dengan infeksi, toksin, produk bakteri,
yang terjadi pada individu yang rentan . Pelepasan bahan toksin menimbulkan reaksi
inflamasi yang menyebabkan perubahan mukosa dan dinding. =olitis dibagi *, yaitu
kolitis ulseratif non spesifik dan kolitis 2rohn. =olitis ulseratif berlangsung lama dan
disertai masa remisi dan eksaserbasi yang berganti!ganti. %anda dan gejala klinis yang
penting adalah nyeri abdomen, diare dan perdarahan rektum.4 Diagnosis banding
antara lain < kolitis infeksi, @3S, divertikulitis, enteritis radiasi, dan kanker kolon.
:alaupun tidak ada tes darah yang spesifik untuk kolitis iskemik, namun biasanya
terdapat kenaikan leukosit, amilase, kreatin fosfokinase dan serum laktat. ?oto
rontgen polos biasanya tidak ditemukan sesuatu yang khas, meskipun tanda edema
submukosa dan pneumatosis dapat dilihat biasanya pada pasien dengan penyakit
lanjut.Diagnosa dengan 2% scan mungkin memperlihatkan penebalan segmental
kolon yang terkena. Avaluasi endoskopi dengan sigmoidoskopi atau kolonoskopi
dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa pada pasien yang tidak jelas
diagnosanya dan tidak memperlihatkan tanda!tanda peritonitis atau perforasi.5
e. Penyakit perianal
2ontohnya adalah hemoroid dan fissura ani, biasanya menimbulkan perdarahan
dengan warna merah segar tetapi tidak bercampur dengan feces. Polip dan karsinoma
kadang menimbulkan perdarahan yang mirip dengan yang disebabkan oleh hemoroid,
oleh karena itu pada perdarahan yang diduga dari hemoroid perlu dilakukan
pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan polip dan karsinoma kolon.
Pemeriksaan dilakukan menggunakan anoskopi dan kolonoskopi. =elainan perianal
diterapi dengan obat suppositoria, pelumas, hydroBitison- tetapi sering kambuh
sehingga skleroterapi / koagulasi, ligasi, atau intervensi bedah dapat
dipertimbangkan.5
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 8/20
f. eoplasia kolon
3aik tumor ganas dan jinak di usus bisa mirip divertikulosis, dan kebanyakan
terjadi pada usia tua.eoplasma jarang menyebabkan perdarahan masif. Perdarahan
bisa berupa sebentar!sebentar, atau kebanyakan kasus adalah perdarahan tersembunyi
occult blood-. Dulu, diagnosis dibuat menggunakan barium enema, namun kini
dengan menggunakan kolonoskopi dan biopsi diagnosa dapat langsung dilakukan.
Pengelolaan tumor saluran cerna bagian bawah adalah dengan eksisi, baik dibantu
oleh endoskopi atau melalui operasi.5
g. Divertikulum (eckel
Divertikulum (eckel adalah suatu kelainan bawaan, yang
merupakan suatu kantung divertikula- yang menonjol dari
dinding usus halus. Divertikula bisa mengandung jaringan
lambung maupun jaringan pankreas. Divertikulum meckel
adalah suatu sisa dari struktur perkembangan yang tidak
diserap seluruhnya pada masa perkembangan janin. Penyebab
yang pasti dari tidak diserapnya sisa struktur tersebut tidak
diketahui. Sekitar *$ dari jumlah penduduk memiliki
divertikulum meckel, tetapi hanya sebagian kecil yang menunjukkan gejala.
Divertikulum meckel biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi kantungnya dapat
melepaskan asam dan menyebabkan ulkus, sehingga terjadi perdarahan melalui
rektum yang tidak disertai nyeri. %inja biasanya berwarna keunguan atau kehitaman.
Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum lebih cenderung menyebabkan
penyumbatan usus, sehingga timbul nyeri kram dan muntah. 3isa terjadi peradangan
mendadak pada divertikulum yang disebut divertikulitis akut. peradangan ini
menyebabkan nyeri perut yang hebat, seringkali disertai muntah.;ika tidak
menimbulkan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus. ;ika terjadi
perdarahan, maka dilakukan pengangkatan divertikulum disertai pengangkatan
jaringan usus di sekitarnya yang telah mengalami kerusakan.;ika tidak ditemukan
kerusakan pada jaringan usus di sekitarnya, maka yang dibuang hanya
divertikulumnya. +ntuk memperbaiki anemia, mungkin perlu diberikan &at besi
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 9/20
tambahan. ;ika terjadi perdarahan yang hebat, mungkin perlu dilakukan transfusi
darah.
2.# $anifes"asi Klinis
Perdarahan akut <
a.Sinkop < takikardia, kepala pusing,melayang
b.Syok < ! tekanan darah turun sistolikC # mmHg atau turun E '# mmHg dari semula-
! takikardi, nadi cepat E "##B/mnt- denyut kecil, lemah atau tidak teraba.
c. muka kulit, mukosa- pucat
d. akral dingin
e.berkurangnya pembentukan air kemih.
f. berkurangnya aliran darah ke otak bingung, disorientasi, rasa mengantuk dansyok-
Perdarahan =ronik<
0kibat kehilangan darah kronik<
a. anemia def.?e
b. palpitasi
c. lemas
d. sesak napas
e. anoreksia
f. insomnia.
2.% Diagnosis
%entukan penyebab atau lokasi perdarahan, dilakukan setelah status hemodinamik
stabil pada perdarahan akut -"
a. Anamnesis < tanyakan volume perdarahan, berapa kali mengalami perdarahan ,
juga penting ditanyakan kepada pasien mengenai riwayat penyakit terdahulu,
apakah pasien menderita tukak peptik,penyakit hati kronik, kelainan saluran cerna
bawah hemorroid,kolitis, ca-. Penting pula mengetahui riwayat penyakit
sekarang , beberapa petunjuk misalnya jika pasien mengaku<"
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 10/20
"- ?eses terbungkus darah, biasanya menandakan perdarahan akibat hemoroid.
*- Darah bercampur dengan feses, menandakan sumber perdarahan yang lebih
proksimal.
'- Diare berdarah, terdapat tenesmus ani, biasanya merupakan gejala @rritable 3owel
Disease @3D-.
)- Diare berdarah, demam dan nyeri abdomen ,biasanya adalah pasien dengan kolitis
5- ;ika terdapat nyeri saat defekasi biasanya adalah hemoroid atau fissura anal.
4- ;ika feses berubah ukurannya menjadi bentuk panjang seperti pensil disertai
penurunan berat badan biasanya adalah pasien kanker kolon.
- Perdarahan yang terjadi tanpa disertai nyeri biasanya terjadi pada pasien penyakit
divertikular , 01(, atau proctitis
%anyakan pula apakah terdapat sesak, nyeri dada, lightheadedness, dan kelemahan. "
&. Peme'isaan fisi
"- cek tanda vital <
a.=esadaran
b.%ekanan darah < hipotensi orthostatik timbul pada kehilangan "5$ volume
darah." 3ila penderita syok tek. sistolik C # mmHg dan nadi E
"##B/mnt,berkeringat dingin, muka pucat, akral dingin maka kehilangan darah
sekitar )#$.
c. adi
d.Pernafasan
e. Suhu
*- (ata < ada tidaknya anemis
'- %urgor kulit menurun
)- Akstremitas < akral dingin, ujung!ujung jari sianotik
5-0uskultasi ;antung < irama cepat atau lambat
4-0bdomen < teraba massa atau tidak, ukuran hepar, splenomegali."
auskultasi < peristaltik usus menurun atau tidak
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 11/20
- 2olok dubur < darah F/!-, palpasi massa F/!-, identifikasi feses, dan lakukan tes
uaiac."
(. Peme'isaan la&o'a"o'i)m <"
"- darah < cito dan pemeriksaan darah lengkap . Selanjutnya perlu dicek Hb dan Ht tiap 4
jam
*- Alektrolit
'- 3+ / serum creatinin
)- >iver ?unction %est
5- ?aktor pembekuan < Prothrombin %ime P%-
< activated Partial %hrombin %ime aP%%-
2.* Peme'isaan Pen)n+ang
a. =olonoskopi
=olonoskopi dapat digunakan untuk menunjukan gambaran seluruh mukosa kolon
dan rectum. Sebuah standar kolonoskopi panjangnya dapat mencapai "408# cm.
=olonoskopi merupakan cara yang paling akurat untuk dapat menunjukkan polip dengan
ukuran kurang dari " cm dan keakuratan dari pemeriksaan kolonoskopi lebih baik
daripada barium enema yang keakuratannya hanya sebesar 4$. Sebuah kolonoskopi
juga dapat digunakan untuk biopsi, polipektomi, mengontrol perdarahan dan dilatasi dari
striktur. ".
=olonoskopi merupakan prosedur yang sangat aman dimana komplikasi utama
perdarahan, komplikasi anestesi dan perforasi- hanya muncul kurang dari ",'$ pada
pasien." =omplikasi lebih sering terjadi pada kolonoskopi terapi daripada diagnostik
kolonoskopi, perdarahan merupakan komplikasi utama dari kolonoskopi terapeutik,
sedangkan perforasi merupakan komplikasi utama dari kolonoskopi diagnostic
(erupakan pemeriksaan terbaik untuk perdarahan saluran cerna bagian bawah, bisa
untuk diagnostik maupun terapeutik. 0kurasi untuk diagnosa dengan kolonoskopi adalah
)6$ !#$." %erlihatnya darah segar pada ileum terminalis mengindikasikan sumber
perdarahan bukan berasal dari kolon."
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 12/20
b. +rgent 2olonoscopy
0dalah tindakan kolonoskopi yang dilakukan dalam *) jam setelah episode
perdarahan. Pada pasien ini dilakukan persiapan awal yang minim dengan air atau
gliserin enema. 3aru!baru ini digunakan polietilen glikol . Penyakit yang paling sering
ditemukan oleh kolonoskopi mendesak adalah kolitis iskemik transien .+rgent
colonoscopy dianggap aman dan berguna untuk pemeriksaan pada perdarahan saluran
cerna bagian bawah akut dan hemostasis.
c. ?leBible Sigmiodoskopi
?leBible sigmoidoscopi dapat menjangkau 45 cm kedalam lumen kolon dan dapat
mencapai bagian proksimal dari kolon kiri." Dapat digunakan tanpa sedatif dan dengan
persiapan enema yang minimal. >ima puluh persen dari kanker kolon dapat terdeteksi
dengan menggunakan alat ini. ?leBible sigmoidoscopi tidak dianjurkan digunakan untuk
indikasi terapeutik polipektomi, kauterisasi dan semacamnyaG kecuali pada keadaan
khusus, seperti pada ileorektal anastomosis. ?leBible sigmoidoscopi setiap 5 tahun
dimulai pada umur 5# tahun merupakan metode yang direkomendasikan untuk screening
seseorang yang asimptomatik yang berada pada tingkatan risiko menengah untuk
menderita kanker kolon. Sebuah polip adenomatous yang ditemukan pada fleBible
sigmoidoscopi merupakan indikasi untuk dilakukannya kolonoskopi, karena meskipun
kecil C"# mm-, adenoma yang berada di distal kolon biasanya berhubungan dengan
neoplasma yang letaknya proksimal pada 4!"#$ pasien.
d. 0noskopi
0noskopi berguna hanya untuk diagnosa perdarahan yang sumbernya adalah di
daerah anorectal dan anal canal, termasuk di dalamnya adalah hemoroid interna dan
fissura anal. >ebih diutamakan daripada fleksibel sigmoidoskopi untuk mendeteksi
hemoroid pada pasien rawat jalan ."
e. 3arium Anema<
Suatu teknik radiografi dengan menggunakan media kontras barium sulfat
kemudian difoto dengan sinar 7 sehingga akan tampak gambaran usus dan bisa melihat
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 13/20
apabila ada kebocoram obstruksi akibat polip atau massa. Pada pasien muda dengan
hematoche&ia minimal yang dengan fleksibel sigmoidoskopi memberikan hasil negatif,
barium enema merupakan alternatif dibandingkan kolonoskopi."
h.0ngiography< merupakan satu cara visualisasi untuk mendiagnosa kelainan pada
pembuluh darah seluruh tubuh dengan menggunakan sinar . Perdarahan yang bisa
dideteksi oleh angiography adalah perdarahan yang masif yaitu sekitar #,5!",5 ml/min."
2., Ta"alasana
%ujuan < ! stabilisasi hemodinamik
! stop perdarahan aktif
! cegah perdarahan ulang.
". Iesusitasi penderita < 0 7 3 7 2 -
a. Pasang infus < ! adi E "##B/ mnt infus koloid atau a2l #.$
untuk mengetahui jml kehilangan darah, penderita tidur terlentang ukur nadi / tek.
darah lalu penderita didudukkan dan bila nadi naik E "#B/ mnt J tek. Darah sistolis
turun E "# mmHg maka kehilangan darah adalah sekitar *#$.6
b. Pernafasan < 8* *!) ltr/menit
*. 0mbil contoh darah cross matched blood untuk transfusi-
'.Periksa hemoglobin,hematokrit,trombosit,leukosit Hb kurang sesuai dengan jumlah
perdarahan pada tahap akut oleh krn belum terjadi hemodilusi, perlu waktu minimal 6
jam-
Pemberian transfusi segera pada <6
! penderita syok
! perdarahan terus!menerus
! gejala!gejala angina pectoris
! hematokrit C *#$
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 14/20
Pasien dengan
Pertimbangkan perdarahan S230Pasang %
F/! upper endoscopy
Avaluasi dan resusitasi
%angani sebagai perdrahan S230
=olonoskopi
Sumber teridentifikasi
Hasil pemeriksaan !-
Perdarahan berhenti
Andoskopi kapsul
uai kebutuhan
! Pasien resiko tinggi < orang tua, 2HD, Sirosis hepatis diberikan transfusi PI2 sampai
Hematokrit E '# $
! =oagulopati dan trombositopenia harus dikoreksi segera. %rombosit harus
dipertahankan diatas 5#.###/ml dan kagulopati harus dikoreksi dengan vitamin = atau
dengan fresh fro&en plasma. 1itamin = harus diberikan oral kecuali pada pasien sirosis
atau obstruksi bilier, yang mana pada pasien ini diberikan secara subkutan. Status
hemodinamik merupakan indikator yang lebih baik untuk pemberian darah daripada Hb.
%ransfusi diberikan sampai hemodinamik stabil atau Hematokrit *5 7 '#$
).(edikamentosa <
Paerdarahan akut < %ransamin 'B" kaps
< 1it = 'B" tab
3eberapa perdarahan dapat diobati secara medikamentosa< '
Hemoroid, fissura ani, dan ulkus rekti diobati dengan bulk!forming agent, sit& baths dan
menghindari mengedan. =ombinasi estrogen!progesteron dapat mengurangi perdarahan
pada pasien angiodisplasia , dan @3D biasanya memberi respon terhadap obat!obatan anti
inflamasi.
5. 8bservasi dan monitoring terus tanda!tanda vital< observasi tanda!tanda hemodinamik
yaitu tekanan darah, nadi, pernapasan, temperatur. 3iasanya tekanan darah sistolik- ""#
mmHg, pernafasan cepat, nadi ""# B/menit, suhu antara '6 7 ' derajat 2elcius, kulit
dingin pucat atau cyanosis pada bibir, ujung!ujung ekstremitas, sirkulasi darah ke ginjal
berkurang, menyebabkan urine berkurang.
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 15/20
Perdarahan ringan!sedang perdarahan berat
%idak
9a
In"ensi"as /am&a'an linis Inf)s I0 T)+)an a-i'
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 16/20
Pe'da'a-an "'ansf)siPe'da'a-an
ingan
Denyut nadi dan Hb
normal
! (empertahankan
akses intravena
sampai diagnosis
jelas
! memasatikan
tersedia darah
Pe'da'a-an
Sedang
Denyut nadi
istirahat E "##B/mnt
danK/ atau Hb C
"#g/dl
! menggan
tikan cairan
! meminta )
unit preparat
PI2
(empertahankan HbE g/dl
Pe'da'a-an
He&a"
=olaps dan atau
syok
! tek. Sistolik
C "##
mmHg
! denyut nadi
E"##B/mnt
! gantikan
cairan
dengan cepat
! pastikan
tersedia
darah
! lakukan
transfusi
menurut
pengkajian
klinis dan
kadar H3/Ht
! mempertahankan vol
urin E #,5
ml/kg33/jam
! mempertahankan tek
sistolik E"## mmHg
! mempertahankan Hb
E g/dl
4. %erapi 3edah
Pada beberapa diagnostik , seperti divertikulum (eckel atau keganasan , bedah
merupakan pendekatan utama setelah keadaan pasien stabil.
tanda kehilangan cairan/
hemodinamik tidak stabil perdarahan berkurang%anda!tanda vital
Iesusitasi
%es darah
olongan darah dan
crossmatch
=olonoskopi
segera atau
scintigrafi
eritrosit F
angiografi
Andoskopi
elektif
@nfus a2l
PI2 dan
factor lain jikadibutuhkan
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 17/20
Perdarahan aktif berkurang
Perdarahan aktif,dicurigai diS233
=emungkinan perda! lokasi perdarahan
Iahan di S230 tak teridentifikasi
ormal
>okasi perdarahanDitemukan
Perdarahan berulang
perdarahan cukup
banyak ,perlutransfusi darah
2. Kompliasi
a. Shock Hipovolemi agal injal 0kut
!Andoskopi
S230
!8(D
follow
through
!Anteroskopi
AndoskopiS230
se era
=auterisasi
elektrik , injeksi
&at sklerotik,
angiografiembolisasi
Suplemen&at besi
Pertimbangan<
0ngiografi
Anteroskopi
operasi
=olektomi
pasial
BEDAH
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 18/20
b. Afek samping transfusi darah < reaksi hemolitik, infeksi.
III.KESI$PULAN
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 19/20
Hematosche&ia adalah perdarahan saluran cerna bagian bawah yang
berwarna merah segar atau merah marun, dan pendarahan ini terletak di bawah
ligamentum %reit& ke anus. =emungkinan penyebab hematosche&ia adalah
divertikulosis, angiodisplasia, neoplasma, kelainan perianal,divertikulum (eckeli,
infeksi dan non!infeksi kolitis, intususepsi. Dalam kebanyakan kasus pendarahan
adalah sepele dan sebentar!sebentar, kecuali untuk divertikulosis, yang
menyebabkan pendarahan yang cukup hebat. Diagnosis dan terapi hematosche&ia
bisa sebagian besar dilakukan melalui endoskopi, hanya sebagian kecil bagian
memerlukan intervensi bedah untuk diagnosis. +ntuk kasus hematoche&ia yang
akut, diperlukan penatalaksanaan yang tepat karena perdarahan yang masif
beresiko kematian, diperlukan pantauan terus terhadap tanda!tanda vital pasien.
DA4TA PUSTAKA
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009
http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 20/20
". reenberger,orton.3lumberg,Iichard.3urakoff,Iobert< 2urrent Diagnosis and
%reatment astroenterology,Hepatology,JAndoscopy. (craw!Hill,>ange.*## <
')'!'5".
*. =asper,Dennis.3raunwald,Augene.Hauser,Stephen, et al.HarrisonLs Principles of
@nternal (edicine, "4th edition.(craw 7Hill< *'5!*'6.
'. Sudoyo,0ru.Setiyohadi,3ambang.@drus,0lwi.et al.3uku 0jar @lmu Penyakit
Dalam Adisi ).Pusat Penerbit @lmu Penyakit Dalam ?=+@. ;akarta *##4 < *6!*.
). Syamsi,Iusi (uhaimin.:H8< Penggunaan =linis Darah.A2,;akarta *##)<"4".
5. :andono,Hadi. 0cta (ed @ndonesia 1ol ' .8ctober ! December *##
4. (alueka,Iusdi ha&ali< Iadiologi Diagnostik.Pustaka 2endekia
Press,9ogyakarta<*##4.