referat hematoskezia 11072009

20
7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009 http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 1/20 BAB I PENDAHULUAN Perdarahan saluran cerna akut merupakan keadaan gawat darurat yang harus ditangani secara cepat dan tepat karena dapat menyebabkan kematian. Sementara perdarahan saluran cerna yang sifatnya kronik walaupun tidak terlihat nyata namun bila tidak ditangani juga sangat berbahaya. Perdarahan saluran cerna dapat terjadi dimana saja pada traktus digestivus dari mulut sampai dengan anus. Darah dapat terlihat pada tinja atau muntahan atau dapat saja berupa perdarahan tersembunyi yang hanya dapat dilihat dengan pemeriksaan laboratorium. Perdarahan saluran cerna bagian bawah sebagian besar terjadi pada usia tua. Dahulu, kematian yang disebabkan oleh perdarahan saluran cerna bagian bawah yang akut sangat tinggi. Hal ini terutama disebabkan oleh kesulitan untuk menemukan sumber pendarahan. 5  amun, seiring dengan kemajuan dan  pembangunan di bidang teknologi medis, khususnya kolonoskopi dan angiografi, telah menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh perdarahan saluran cerna  bagian bawah sebesar 5!"#$ selama dekade terakhir. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kemampuan dalam mencari sumber pendarahan, dalam resusitasi dan juga perawatan medis yang lebih baik. Penyebab utama kehilangan darah dari saluran pencernaan bagian bawah yang akut adalah divertikulosis dan angiodisplasia. 5  Sementara itu, penyebab utama perdarahan saluran cerna bagian bawah yang kronik adalah keganasan dan penyakit di daerah  perianal. 5  Perdarahan saluran cerna bagian bawah yang kronik terjadi secara  bertahap dan sebentar!sebentar, sehingga seringkali pasien tidak menyadarinya dan membutuhkan rawat inap di rumah sakit. 5

Upload: tria-claresia-bungarisi-marik

Post on 17-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 1/20

BAB I

PENDAHULUAN

Perdarahan saluran cerna akut merupakan keadaan gawat darurat yang

harus ditangani secara cepat dan tepat karena dapat menyebabkan kematian.

Sementara perdarahan saluran cerna yang sifatnya kronik walaupun tidak terlihat

nyata namun bila tidak ditangani juga sangat berbahaya. Perdarahan saluran cerna

dapat terjadi dimana saja pada traktus digestivus dari mulut sampai dengan anus.

Darah dapat terlihat pada tinja atau muntahan atau dapat saja berupa perdarahan

tersembunyi yang hanya dapat dilihat dengan pemeriksaan laboratorium.

Perdarahan saluran cerna bagian bawah sebagian besar terjadi pada usia tua.

Dahulu, kematian yang disebabkan oleh perdarahan saluran cerna bagian bawah

yang akut sangat tinggi. Hal ini terutama disebabkan oleh kesulitan untuk 

menemukan sumber pendarahan.5  amun, seiring dengan kemajuan dan

 pembangunan di bidang teknologi medis, khususnya kolonoskopi dan angiografi,

telah menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh perdarahan saluran cerna

 bagian bawah sebesar 5!"#$ selama dekade terakhir. Hal ini sebagian besar 

disebabkan oleh peningkatan kemampuan dalam mencari sumber pendarahan,dalam resusitasi dan juga perawatan medis yang lebih baik. Penyebab utama

kehilangan darah dari saluran pencernaan bagian bawah yang akut adalah

divertikulosis dan angiodisplasia.5  Sementara itu, penyebab utama perdarahan

saluran cerna bagian bawah yang kronik adalah keganasan dan penyakit di daerah

 perianal.5  Perdarahan saluran cerna bagian bawah yang kronik terjadi secara

 bertahap dan sebentar!sebentar, sehingga seringkali pasien tidak menyadarinya

dan membutuhkan rawat inap di rumah sakit.5

Page 2: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 2/20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya didefinisikan sebagai

 perdarahan yang berasal dari usus di sebelah bawah ligamentum %reit&.'

Hematoche&ia diartikan sebagai darah segar atau berwarna merah maroon yang

keluar melalui anus dan merupakan manifestasi tersering dari perdarahan saluran

cerna bagian bawah. amun, perdarahan dari saluran pencernaan bagian atas

yang masif juga dapat menimbulkan hematoche&ia.",'

(elena diartikan sebagai tinja berwarna hitam seperti ter, lengket, dengan

 bau yang khas. (elena timbul bila hemoglobin dikonversi menjadi hematin atau

hemokrom lain oleh bakteri setelah ") jam.",* +mumnya melena menunjukkan

 perdarahan di saluran cerna bagian atas atau usus halus, namun melena dapat pula

 berasal dari perdarahan kolon sebelah kanan dengan perlambatan mobilitas.*

%idak semua kotoran hitam adalah melena karena bismuth, atau obat!obat yangmengandung besi obat penambah darah - dapat pula menyebabkan feces menjadi

hitam.",'

Darah Samar timbul bilamana ada perdarahan ringan namun tidak sampai

merubah warna feces. Darah samar dapat diketahui dengan tes uaiac.",'

Darah yang bisa dideteksi oleh tes uaiac minimal 5!"#ml/hr, sementara saluran

cerna secara normal sebenarnya kehilangan darah #,5!",5 ml/hari yang biasanya

tidak terdeteksi dengan tes uaiac."

2.2 Epidemiologi

Penyebab utama perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah

diverticulosis, malformasi arteri vena 01(-, dan kolitis iskemik."  Dari

keseluruhan perdarahan saluran cerna, *#$nya adalah perdarahan saluran cerna

Page 3: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 3/20

 bagian bawah , dan biasanya tidak lebih berat dari perdarahan saluran cerna

 bagian atas. Perdarahan S233 ini biasanya terjadi pada orang tua berusia antara

4'! tahun." Sebanyak 6#$ biasanya berhenti secara spontan." Dalam dekade

terakhir , kasus perdarahan saluran cerna meningkat secara signifikan. (ortalitas

akibat perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah ',4 $, sementara tingkat

mortalitas akibat perdarahan saluran cerna bagian atas adalah ',57$.'

Pasien perdarahan saluran cerna bagian bawah yang dirawat di rumah sakit

memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi, yaitu sebanyak *'$ dibandingkan

 pasien yang rawat jalan, hanya sebesar '.4$."

2.3 Klasifiasi

a. Perdarahan akut

Pasien 7 pasien yang mengalami perdarahan berat dan kontinyu harus dirawat di

rumah sakit. Penting untuk diingat bahwa pada "#!"5$ kasus yang pada awalnya

 bermanifestasi sebagai perdarahan saluran cerna bagian bawah ternyata memiliki

sumber perdarahan di saluran cerna bagian atas."  Petunjuk kemungkinan terjadinya

 perdarahan saluran cerna bagian atas yang diawali dengan hematoche&ia adalah

ketidakstabilan hemodinamik hipotensi, takikardi,perubahan posisi mengakibatkan

 perubahan pada tekanan darah-*, melena, dan riwayat perdarahan saluran cerna bagian

Page 4: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 4/20

atas." Pemasangan % membantu menegakkan diagnosa perdarahan saluran cerna

 bagian atas pada pasien dengan perdarahan saluran cerna bagian bawah yang berat."

 b. 8utlet!type bleeding9ang dimaksud outlet!type bleeding adalah terlihat darah selama atau sesudah

defekasi pada kertas toilet atau handuk, tapi tanpa gejala ataupun faktor resiko khusus

untuk ca colorectal." Pasien outlet!type bleeding yang berusia muda, lebih dianjurkan

menggunakan fleksibel sigmoidoskopi dibandingkan kolonoskopi.

c. Perdarahan kronik!intermitten

(anifestasi klinis pada pasien ini adalah tes uaiac positif, atau anemia atau

keduanya. 3iasanya terjadi pada pasien!pasien rawat jalan yang tidak menyadari

terjadinya perdarahan saluran cerna bagian bawah namun mengalami anemia kronis.

:alaupun begitu jika anemi yang timbul sudah berat dan terdapat gejala!gejala

kardiopulmoner maka pasien tersebut harus dirawat inap untuk monitoring,evaluasi

dan tata laksana lebih lanjut. Pada pasien!pasien ini harus dievaluasi dengan

kolonoskopi. 3erdasarkan studi, sekitar *5!)"$ dari pasien ini ditemukan kelainan

 pada endoskopi saluran cerna bagian atasnya. ;adi, bila dengan kolonoskopi tidak 

ditemukan sumber perdarahan maka sebaik nya dilakukan endoskopi. "

Page 5: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 5/20

2.! E"iologi

Penyebab perdarahan saluran cerna bagian bawah <

a. Perdarahan divertikel kolon

Divertikel adalah kantong yang terjadi karena penonjolan kearah luar usus melalui

lapisan otot . Proses terbentuknya divertikel berhubungan dengan kebiasaan makan

 pasien. Pasien dengan divertikel mempunyai kebiasaan makan makanan yang tidak 

atau kurang berserat, akibatnya tinja yang terbentuk keras dan volumenya kecil,

sehingga kolon harus berkontraksi lebih keras untuk menggiring tinja keluar, maka

sering timbul tekanan tinggi dalam kolon biasanya di bagian bawah. %ekanan yang

 besar ini dapat menekan celah lemah pada dinding usus. Paling sering divertikel

ditemukan di bagian sigmoid . =elainan ini lebih sering ditemukan usia lebih dari 5#

tahun. Pasien dengan divertikel yang cukup banyak disebut divertikulosis. 3ila

divertikel ini meradang disebut divertikulitis. Penonjolan ini besarnya berkisar antara

 beberapa milimeter sampai dua cm. >eher divertikel dan pintunya biasanya sempit.

=adang!kadang di dalamnya terbentuk fecolith.

Page 6: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 6/20

=eluhan dan tandanya dapat berupa keluhan mulai dari yang ringan seperti mual,

nyeri pada perut kiri bawah, sembelit dan diare oleh karena gangguan pengerasan

usus sampai keluhan berat seperti pecahnya usus, abses dan perdarahan.

Pecahnya usus ditandai dengan perut yang menjadi tegang dan terasa nyeri. 0bses

ditandai dengan adanya massa di perut kiri bawah yang sangat nyeri disertai keluhan

sembelit, demam dan keadaan umum penderita buruk. Perdarahan baru nyata setelah

keluar perdarahan saat penderita 303, dan mungkin terjadi anemia. Pada penderita

usia lanjut, dapat terjadi perdarahan yang hebat sehingga menyebabkan syok dan

tidak jarang memerlukan transfusi darah.

 b. 0ngiodisplasia

0ngiodisplasia vascularectasis- diklasifikasikan sebagai penyebab perdarahan

saluran cerna bagian bawah secara bertahap atau kronis. >ima puluh empat persen

dari angiodisplasia kronis menyebabkan perdarahan di dalam usus. 0ngiodisplasia

adalah lesi degeneratif yang berkaitan dengan penuaan. Dua pertiga pasien dengan

angiodisplasia berusia di atas # tahun. Patogenesis angiodisplasia tidak 

diketahui,mungkin disebabkan oleh parsial, obstruksi intermiten,mulai dari vena!vena

submukosa sampai terjadinya dilatasi, sehingga hubungan arteriovenosa didirikan.

0ngiodisplasia didiagnosis dengan menggunakan kolonoskopi dan angiography. 5

c. 0rteriovenous (alformation"

01( dilaporkan sebagai sumber perdarahan saluran cerna bagian bawah pada '!

)#$ pasien. 01(s biasanya kelainan kongenital dan ditemukan di usus pada "!*$

dari spesimen autopsi. 01(s adalah suatu kelainan pada mukosa dan submukosa

 pembuluh darah memiliki komunikasi langsung antara arteri dan vena tanpa campur 

tangan kapiler. >ebih dari setengahnya berlokasi di kolon kanan, dan )$ persen

 pasien mengalami hematoche&ia yang tanpa nyeri serupa dengan perdarahan yang

disebabkan oleh penyakit divertikular, dapat pula muncul berupa perdarahan yang

kronik dan intermitten. ?aktor resikonya adalah orang tua, berusia lebih dari 4# tahun,

lokasi di sisi kanan kolon , dan pada pasien yang memiliki penyakit gagal ginjal

Page 7: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 7/20

kronis dan stenosis aorta. Pemeriksaan terbaik untuk 01(s adalah angiography.

d. =olitis

=olitis merupakan istilah yang menunjukkan adanya proses peradangan atau

inflamasi pada kolon. =olitis sering diawali dengan infeksi, toksin, produk bakteri,

yang terjadi pada individu yang rentan . Pelepasan bahan toksin menimbulkan reaksi

inflamasi yang menyebabkan perubahan mukosa dan dinding. =olitis dibagi *, yaitu

kolitis ulseratif non spesifik dan kolitis 2rohn. =olitis ulseratif berlangsung lama dan

disertai masa remisi dan eksaserbasi yang berganti!ganti. %anda dan gejala klinis yang

 penting adalah nyeri abdomen, diare dan perdarahan rektum.4  Diagnosis banding

antara lain < kolitis infeksi, @3S, divertikulitis, enteritis radiasi, dan kanker kolon.

:alaupun tidak ada tes darah yang spesifik untuk kolitis iskemik, namun biasanya

terdapat kenaikan leukosit, amilase, kreatin fosfokinase dan serum laktat. ?oto

rontgen polos biasanya tidak ditemukan sesuatu yang khas, meskipun tanda edema

submukosa dan pneumatosis dapat dilihat biasanya pada pasien dengan penyakit

lanjut.Diagnosa dengan 2% scan mungkin memperlihatkan penebalan segmental

kolon yang terkena. Avaluasi endoskopi dengan sigmoidoskopi atau kolonoskopi

dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa pada pasien yang tidak jelas

diagnosanya dan tidak memperlihatkan tanda!tanda peritonitis atau perforasi.5

e. Penyakit perianal

2ontohnya adalah hemoroid dan fissura ani, biasanya menimbulkan perdarahan

dengan warna merah segar tetapi tidak bercampur dengan feces. Polip dan karsinoma

kadang menimbulkan perdarahan yang mirip dengan yang disebabkan oleh hemoroid,

oleh karena itu pada perdarahan yang diduga dari hemoroid perlu dilakukan

 pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan polip dan karsinoma kolon.

Pemeriksaan dilakukan menggunakan anoskopi dan kolonoskopi. =elainan perianal

diterapi dengan obat suppositoria, pelumas, hydroBitison- tetapi sering kambuh

sehingga skleroterapi / koagulasi, ligasi, atau intervensi bedah dapat

dipertimbangkan.5

Page 8: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 8/20

f. eoplasia kolon

3aik tumor ganas dan jinak di usus bisa mirip divertikulosis, dan kebanyakan

terjadi pada usia tua.eoplasma jarang menyebabkan perdarahan masif. Perdarahan

 bisa berupa sebentar!sebentar, atau kebanyakan kasus adalah perdarahan tersembunyi

occult blood-. Dulu, diagnosis dibuat menggunakan barium enema, namun kini

dengan menggunakan kolonoskopi dan biopsi diagnosa dapat langsung dilakukan.

Pengelolaan tumor saluran cerna bagian bawah adalah dengan eksisi, baik dibantu

oleh endoskopi atau melalui operasi.5

g. Divertikulum (eckel

Divertikulum (eckel adalah suatu kelainan bawaan, yang

merupakan suatu kantung divertikula- yang menonjol dari

dinding usus halus. Divertikula bisa mengandung jaringan

lambung maupun jaringan pankreas. Divertikulum meckel

adalah suatu sisa dari struktur perkembangan yang tidak 

diserap seluruhnya pada masa perkembangan janin. Penyebab

yang pasti dari tidak diserapnya sisa struktur tersebut tidak 

diketahui. Sekitar *$ dari jumlah penduduk memiliki

divertikulum meckel, tetapi hanya sebagian kecil yang menunjukkan gejala.

Divertikulum meckel biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi kantungnya dapat

melepaskan asam dan menyebabkan ulkus, sehingga terjadi perdarahan melalui

rektum yang tidak disertai nyeri. %inja biasanya berwarna keunguan atau kehitaman.

Pada remaja dan orang dewasa, divertikulum lebih cenderung menyebabkan

 penyumbatan usus, sehingga timbul nyeri kram dan muntah. 3isa terjadi peradangan

mendadak pada divertikulum yang disebut divertikulitis akut. peradangan ini

menyebabkan nyeri perut yang hebat, seringkali disertai muntah.;ika tidak 

menimbulkan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus. ;ika terjadi

 perdarahan, maka dilakukan pengangkatan divertikulum disertai pengangkatan

 jaringan usus di sekitarnya yang telah mengalami kerusakan.;ika tidak ditemukan

kerusakan pada jaringan usus di sekitarnya, maka yang dibuang hanya

divertikulumnya. +ntuk memperbaiki anemia, mungkin perlu diberikan &at besi

Page 9: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 9/20

tambahan. ;ika terjadi perdarahan yang hebat, mungkin perlu dilakukan transfusi

darah.

2.# $anifes"asi Klinis

Perdarahan akut <

a.Sinkop < takikardia, kepala pusing,melayang

 b.Syok < ! tekanan darah turun sistolikC # mmHg atau turun E '# mmHg dari semula-

  ! takikardi, nadi cepat E "##B/mnt- denyut kecil, lemah atau tidak teraba.

c. muka kulit, mukosa- pucat

d. akral dingin

e.berkurangnya pembentukan air kemih.

f. berkurangnya aliran darah ke otak bingung, disorientasi, rasa mengantuk dansyok-

Perdarahan =ronik<

0kibat kehilangan darah kronik<

a. anemia def.?e

 b. palpitasi

c. lemas

d. sesak napas

e. anoreksia

f. insomnia.

2.% Diagnosis

%entukan penyebab atau lokasi perdarahan, dilakukan setelah status hemodinamik 

stabil pada perdarahan akut -"

a. Anamnesis < tanyakan volume perdarahan, berapa kali mengalami perdarahan ,

 juga penting ditanyakan kepada pasien mengenai riwayat penyakit terdahulu,

apakah pasien menderita tukak peptik,penyakit hati kronik, kelainan saluran cerna

 bawah hemorroid,kolitis, ca-. Penting pula mengetahui riwayat penyakit

sekarang , beberapa petunjuk misalnya jika pasien mengaku<"

Page 10: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 10/20

"- ?eses terbungkus darah, biasanya menandakan perdarahan akibat hemoroid.

*- Darah bercampur dengan feses, menandakan sumber perdarahan yang lebih

 proksimal.

'- Diare berdarah, terdapat tenesmus ani, biasanya merupakan gejala @rritable 3owel

Disease @3D-.

)- Diare berdarah, demam dan nyeri abdomen ,biasanya adalah pasien dengan kolitis

5- ;ika terdapat nyeri saat defekasi biasanya adalah hemoroid atau fissura anal.

4- ;ika feses berubah ukurannya menjadi bentuk panjang seperti pensil disertai

 penurunan berat badan biasanya adalah pasien kanker kolon.

- Perdarahan yang terjadi tanpa disertai nyeri biasanya terjadi pada pasien penyakit

divertikular , 01(, atau proctitis

%anyakan pula apakah terdapat sesak, nyeri dada, lightheadedness, dan kelemahan. "

&. Peme'isaan fisi 

"- cek tanda vital <

a.=esadaran

 b.%ekanan darah < hipotensi orthostatik timbul pada kehilangan "5$ volume

darah." 3ila penderita syok tek. sistolik C # mmHg dan nadi E

"##B/mnt,berkeringat dingin, muka pucat, akral dingin maka kehilangan darah

sekitar )#$.

c. adi

d.Pernafasan

e. Suhu

*- (ata < ada tidaknya anemis

'- %urgor kulit menurun

)- Akstremitas < akral dingin, ujung!ujung jari sianotik 

5-0uskultasi ;antung < irama cepat atau lambat

4-0bdomen < teraba massa atau tidak, ukuran hepar, splenomegali."

auskultasi < peristaltik usus menurun atau tidak 

Page 11: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 11/20

- 2olok dubur < darah F/!-, palpasi massa F/!-, identifikasi feses, dan lakukan tes

uaiac."

 

(. Peme'isaan la&o'a"o'i)m <"

"- darah < cito dan pemeriksaan darah lengkap . Selanjutnya perlu dicek Hb dan Ht tiap 4

 jam

*- Alektrolit

'- 3+ / serum creatinin

)- >iver ?unction %est

5- ?aktor pembekuan < Prothrombin %ime P%-

< activated Partial %hrombin %ime aP%%-

2.* Peme'isaan Pen)n+ang

a. =olonoskopi

=olonoskopi dapat digunakan untuk menunjukan gambaran seluruh mukosa kolon

dan rectum. Sebuah standar kolonoskopi panjangnya dapat mencapai "408# cm.

=olonoskopi merupakan cara yang paling akurat untuk dapat menunjukkan polip dengan

ukuran kurang dari " cm dan keakuratan dari pemeriksaan kolonoskopi lebih baik 

daripada barium enema yang keakuratannya hanya sebesar 4$. Sebuah kolonoskopi

 juga dapat digunakan untuk biopsi, polipektomi, mengontrol perdarahan dan dilatasi dari

striktur. ".

=olonoskopi merupakan prosedur yang sangat aman dimana komplikasi utama

perdarahan, komplikasi anestesi dan perforasi- hanya muncul kurang dari ",'$ pada

 pasien."  =omplikasi lebih sering terjadi pada kolonoskopi terapi daripada diagnostik 

kolonoskopi, perdarahan merupakan komplikasi utama dari kolonoskopi terapeutik,

sedangkan perforasi merupakan komplikasi utama dari kolonoskopi diagnostic

(erupakan pemeriksaan terbaik untuk perdarahan saluran cerna bagian bawah, bisa

untuk diagnostik maupun terapeutik. 0kurasi untuk diagnosa dengan kolonoskopi adalah

)6$ !#$." %erlihatnya darah segar pada ileum terminalis mengindikasikan sumber 

 perdarahan bukan berasal dari kolon."

Page 12: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 12/20

 b. +rgent 2olonoscopy

0dalah tindakan kolonoskopi yang dilakukan dalam *) jam setelah episode

 perdarahan. Pada pasien ini dilakukan persiapan awal yang minim dengan air atau

gliserin enema. 3aru!baru ini digunakan polietilen glikol . Penyakit yang paling sering

ditemukan oleh kolonoskopi mendesak adalah kolitis iskemik transien .+rgent

colonoscopy dianggap aman dan berguna untuk pemeriksaan pada perdarahan saluran

cerna bagian bawah akut dan hemostasis.

c. ?leBible Sigmiodoskopi

?leBible sigmoidoscopi dapat menjangkau 45 cm kedalam lumen kolon dan dapat

mencapai bagian proksimal dari kolon kiri." Dapat digunakan tanpa sedatif dan dengan

 persiapan enema yang minimal. >ima puluh persen dari kanker kolon dapat terdeteksi

dengan menggunakan alat ini. ?leBible sigmoidoscopi tidak dianjurkan digunakan untuk 

indikasi terapeutik polipektomi, kauterisasi dan semacamnyaG kecuali pada keadaan

khusus, seperti pada ileorektal anastomosis. ?leBible sigmoidoscopi setiap 5 tahun

dimulai pada umur 5# tahun merupakan metode yang direkomendasikan untuk screening

seseorang yang asimptomatik yang berada pada tingkatan risiko menengah untuk 

menderita kanker kolon. Sebuah polip adenomatous yang ditemukan pada fleBible

sigmoidoscopi merupakan indikasi untuk dilakukannya kolonoskopi, karena meskipun

kecil C"# mm-, adenoma yang berada di distal kolon biasanya berhubungan dengan

neoplasma yang letaknya proksimal pada 4!"#$ pasien.

d. 0noskopi

0noskopi berguna hanya untuk diagnosa perdarahan yang sumbernya adalah di

daerah anorectal dan anal canal, termasuk di dalamnya adalah hemoroid interna dan

fissura anal. >ebih diutamakan daripada fleksibel sigmoidoskopi untuk mendeteksi

hemoroid pada pasien rawat jalan ."

e. 3arium Anema<

Suatu teknik radiografi dengan menggunakan media kontras barium sulfat

kemudian difoto dengan sinar 7 sehingga akan tampak gambaran usus dan bisa melihat

Page 13: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 13/20

apabila ada kebocoram obstruksi akibat polip atau massa. Pada pasien muda dengan

hematoche&ia minimal yang dengan fleksibel sigmoidoskopi memberikan hasil negatif,

 barium enema merupakan alternatif dibandingkan kolonoskopi."

h.0ngiography< merupakan satu cara visualisasi untuk mendiagnosa kelainan pada

 pembuluh darah seluruh tubuh dengan menggunakan sinar . Perdarahan yang bisa

dideteksi oleh angiography adalah perdarahan yang masif yaitu sekitar #,5!",5 ml/min."

2., Ta"alasana

%ujuan < ! stabilisasi hemodinamik 

! stop perdarahan aktif 

! cegah perdarahan ulang.

". Iesusitasi penderita < 0 7 3 7 2 -

 a. Pasang infus < ! adi E "##B/ mnt infus koloid atau a2l #.$

untuk mengetahui jml kehilangan darah, penderita tidur terlentang ukur nadi / tek.

darah lalu penderita didudukkan dan bila nadi naik E "#B/ mnt J tek. Darah sistolis

turun E "# mmHg maka kehilangan darah adalah sekitar *#$.6

 b. Pernafasan < 8* *!) ltr/menit

*. 0mbil contoh darah cross matched blood untuk transfusi-

'.Periksa hemoglobin,hematokrit,trombosit,leukosit Hb kurang sesuai dengan jumlah

 perdarahan pada tahap akut oleh krn belum terjadi hemodilusi, perlu waktu minimal 6

 jam-

 Pemberian transfusi segera pada <6

! penderita syok 

! perdarahan terus!menerus

! gejala!gejala angina pectoris

! hematokrit C *#$

Page 14: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 14/20

Pasien dengan

Pertimbangkan perdarahan S230Pasang %

F/! upper endoscopy

Avaluasi dan resusitasi

%angani sebagai perdrahan S230

=olonoskopi

Sumber teridentifikasi

Hasil pemeriksaan !-

Perdarahan berhenti

Andoskopi kapsul

uai kebutuhan

! Pasien resiko tinggi < orang tua, 2HD, Sirosis hepatis diberikan transfusi PI2 sampai

Hematokrit E '# $

! =oagulopati dan trombositopenia harus dikoreksi segera. %rombosit harus

dipertahankan diatas 5#.###/ml dan kagulopati harus dikoreksi dengan vitamin = atau

dengan fresh fro&en plasma. 1itamin = harus diberikan oral kecuali pada pasien sirosis

atau obstruksi bilier, yang mana pada pasien ini diberikan secara subkutan. Status

hemodinamik merupakan indikator yang lebih baik untuk pemberian darah daripada Hb.

%ransfusi diberikan sampai hemodinamik stabil atau Hematokrit *5 7 '#$

).(edikamentosa <

Paerdarahan akut < %ransamin 'B" kaps

< 1it = 'B" tab

3eberapa perdarahan dapat diobati secara medikamentosa< '

Hemoroid, fissura ani, dan ulkus rekti diobati dengan bulk!forming agent, sit& baths dan

menghindari mengedan. =ombinasi estrogen!progesteron dapat mengurangi perdarahan

 pada pasien angiodisplasia , dan @3D biasanya memberi respon terhadap obat!obatan anti

inflamasi.

5. 8bservasi dan monitoring terus tanda!tanda vital< observasi tanda!tanda hemodinamik 

yaitu tekanan darah, nadi, pernapasan, temperatur. 3iasanya tekanan darah sistolik- ""#

mmHg, pernafasan cepat, nadi ""# B/menit, suhu antara '6 7 ' derajat 2elcius, kulit

dingin pucat atau cyanosis pada bibir, ujung!ujung ekstremitas, sirkulasi darah ke ginjal

 berkurang, menyebabkan urine berkurang.

 

Page 15: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 15/20

 

Perdarahan ringan!sedang perdarahan berat 

%idak 

  9a

 

In"ensi"as /am&a'an linis Inf)s I0 T)+)an a-i'

Page 16: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 16/20

Pe'da'a-an "'ansf)siPe'da'a-an

ingan

Denyut nadi dan Hb

normal

! (empertahankan

akses intravena

sampai diagnosis

 jelas

! memasatikan

tersedia darah

Pe'da'a-an

Sedang

Denyut nadi

istirahat E "##B/mnt

danK/ atau Hb C

"#g/dl

! menggan

tikan cairan

! meminta )

unit preparat

PI2

(empertahankan HbE g/dl

Pe'da'a-an

He&a"

=olaps dan atau

syok 

! tek. Sistolik  

C "##

mmHg

! denyut nadi

E"##B/mnt

! gantikan

cairan

dengan cepat

! pastikan

tersedia

darah

! lakukan

transfusi

menurut

 pengkajian

klinis dan

kadar H3/Ht

! mempertahankan vol

urin E #,5

ml/kg33/jam

! mempertahankan tek 

sistolik E"## mmHg

! mempertahankan Hb

E g/dl

4. %erapi 3edah

Pada beberapa diagnostik , seperti divertikulum (eckel atau keganasan , bedah

merupakan pendekatan utama setelah keadaan pasien stabil.

tanda kehilangan cairan/

hemodinamik tidak stabil perdarahan berkurang%anda!tanda vital

Iesusitasi

%es darah

olongan darah dan

crossmatch

=olonoskopi

segera atau

scintigrafi

eritrosit F

angiografi

Andoskopi

elektif 

@nfus a2l

PI2 dan

factor lain jikadibutuhkan

Page 17: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 17/20

Perdarahan aktif berkurang

Perdarahan aktif,dicurigai diS233

=emungkinan perda! lokasi perdarahan

Iahan di S230 tak teridentifikasi

  ormal

>okasi perdarahanDitemukan

Perdarahan berulang

 perdarahan cukup

 banyak ,perlutransfusi darah

 

2. Kompliasi

a. Shock Hipovolemi agal injal 0kut

!Andoskopi

S230

!8(D

follow

through

!Anteroskopi

AndoskopiS230

se era

=auterisasi

elektrik , injeksi

&at sklerotik,

angiografiembolisasi

Suplemen&at besi

Pertimbangan<

0ngiografi

Anteroskopi

operasi

=olektomi

 pasial

BEDAH

Page 18: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 18/20

 b. Afek samping transfusi darah < reaksi hemolitik, infeksi.

III.KESI$PULAN

Page 19: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 19/20

  Hematosche&ia adalah perdarahan saluran cerna bagian bawah yang

 berwarna merah segar atau merah marun, dan pendarahan ini terletak di bawah

ligamentum %reit& ke anus. =emungkinan penyebab hematosche&ia adalah

divertikulosis, angiodisplasia, neoplasma, kelainan perianal,divertikulum (eckeli,

infeksi dan non!infeksi kolitis, intususepsi. Dalam kebanyakan kasus pendarahan

adalah sepele dan sebentar!sebentar, kecuali untuk divertikulosis, yang

menyebabkan pendarahan yang cukup hebat. Diagnosis dan terapi hematosche&ia

 bisa sebagian besar dilakukan melalui endoskopi, hanya sebagian kecil bagian

memerlukan intervensi bedah untuk diagnosis. +ntuk kasus hematoche&ia yang

akut, diperlukan penatalaksanaan yang tepat karena perdarahan yang masif 

 beresiko kematian, diperlukan pantauan terus terhadap tanda!tanda vital pasien.

DA4TA PUSTAKA

Page 20: Referat Hematoskezia 11072009

7/23/2019 Referat Hematoskezia 11072009

http://slidepdf.com/reader/full/referat-hematoskezia-11072009 20/20

". reenberger,orton.3lumberg,Iichard.3urakoff,Iobert< 2urrent Diagnosis and

%reatment astroenterology,Hepatology,JAndoscopy. (craw!Hill,>ange.*## <

')'!'5".

*. =asper,Dennis.3raunwald,Augene.Hauser,Stephen, et al.HarrisonLs Principles of 

@nternal (edicine, "4th edition.(craw 7Hill< *'5!*'6.

'. Sudoyo,0ru.Setiyohadi,3ambang.@drus,0lwi.et al.3uku 0jar @lmu Penyakit

Dalam Adisi ).Pusat Penerbit @lmu Penyakit Dalam ?=+@. ;akarta *##4 < *6!*.

). Syamsi,Iusi (uhaimin.:H8< Penggunaan =linis Darah.A2,;akarta *##)<"4".

5. :andono,Hadi. 0cta (ed @ndonesia 1ol ' .8ctober ! December *##

4. (alueka,Iusdi ha&ali< Iadiologi Diagnostik.Pustaka 2endekia

Press,9ogyakarta<*##4.