referat bahasa
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Referat Bahasa
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
Hemisfer kiri dari otak manusia mulanya diperkirakan mengandung dua area
bahasa: salah satunya dispesialisasikan untuk menghasilkan kalimat ( speech ) dan
satunya lagi sebagai pemahaman bahasa. Contoh klasik tersebut didasarkan pada
penelitian pada abad ke-19 pada pasien stroke dengan kerusakan otak, namun
penelitian terkini menunjukkan bah a sirkuit bahasa pada otak ternyata jauh lebih
kompleks dibandingkan perkiraan sebelumnya. 1
!ada tahun 1"#$-an penelitian dilakukan oleh seorang dokter dan anatomis bernama !ierre !aul %ro&a pada pasien bernama 'eborgne. !asien tersebut telah
kehilangan fungsi lengan kanannya dan tidak dapat mengatakan apapun ke&uali tan .
*etika pasien tersebut meninggal, %ro&a memeriksa otaknya dan menemukan
kerusakan di area lobus frontalis kiri. +a kemudian memeriksa pasien-pasien lainnya
dengan gejala sama dan menemukan fakta bah a kerusakan otak yang terjadi adalah
pada area yang sama. 1,
!enelitian kemudian dilakukan pula oleh seorang dokter erman bernama Carl
erni&ke. /idak seperti pasien-pasien pada kasus %ro&a, pasien-pasien pada
penelitiannya dapat memproduksi kata-kata, namun tidak beraturan dan tidak berarti.
erni&ke kemudian melakukan otopsi pada pasien ini dan menemukan bah a pasien
tersebut memiliki kerusakan lanjut pada regio lain di otak yaitu pada bagian belakang
lobus temporalis. 1,
0ua area tersebut kemudian menjadi bagian otak yang dikenal berperan untuk
berbi&ara, dimana area %ro&a terlibat dalam produksi kata-kata sehingga defisit pada
area tersebut dikenal dengan afasia %ro&a, sementara area erni&ke dihubungkan
dengan komprehensi bahasa dan defisit pada area tersebut dikenal dengan afasia
erni&ke. 1
1
-
7/24/2019 Referat Bahasa
2/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Saraf Pusate&ara kon2ensional terdapat empat area bahasa pada manusia, yang pada
sebagian besar manusia terdapat pada hemisfer serebri kiri. 0ua area bahasa
adalah reseptif dan dua lainnya adalah eksekutif yang menghasilkan bahasa. 0ua
area reseptif berhubungan erat dengan dengan 3ona bahasa sentral. 4rea
reseptif,untuk mengatur persepsi bahasa yang diu&apkan yaitu area posterior yang disebut area erni&ke dan girus Hes&hls (area 51 dan 5 ). *edua, yang
mengatur persepsi bahasa tulisan yang menempati girus angulus (area 69) pada
lobus parietal inferior, anterior terhadap area reseptif 2isual. 7irus supra marginal
yang terletak di antara pusat bahasa auditori dan 2isual dan area temporal inferior
yang terletak di anterior korteks asosiasi 2isual kemungkinan adalah bagian dari
3ona bahasa sentral juga. 4rea- area ini terletak pada pusat integrasi untuk fungsi
bahasa 2isual dan auditori. 6
7ambar 1. 4rea %ahasa pada 8tak
2
-
7/24/2019 Referat Bahasa
3/18
%agian eksekutif utama terletak di area %roadman, area 55 dan 5 disebut area
%ro&a dan bertanggung ja ab untuk aspek motorik bi&ara. e&ara 2isual kata-kata
yang diterima kemudian diekspresikan dalam benrtk tulisan melalui area tulisan
;ner. 6,5
4rea sensori dan motor terhubungkan satu dengan yang lain melalui fasikulus
arkuatum yang mele ati ismus lobus temporal kemudian memutari ujung
posterior fisura sil2ii, sambungan lainnya melalui kapsula eksterna nukleus
lentikular. 6,5
-
7/24/2019 Referat Bahasa
4/18
keseluruhan. =ungsi proses berlokasi pada belakang korteks, mengontrol analisa
informasi, pengkodean dan penyimpanan. *orteks yang lebih tinggi bertanggung
ja ab untuk memproses rangsangan sensori seperti rangsangan optik, akustik dan
olfaktori. 0ata dari tiap sumber digabungkan dengan sumber sensori lainnya
untuk dianalisa dan pembentukan. !roses formulasi berlokasi pada lobus frontal,
bertanggungja ab untuk formasi intensi dan perilaku. =ungsi utamanya adalah
untuk mengaktifkan otak untuk pegaturan atensi dan konsentrasi.
!. D"minasi sere#ri $, ,%
>eskipun hemisfer kiri dan kanan simetris untuk proses motorik dan sensoris,
terdapat asimetris juga untuk fungsi khusus tertentu seperti bahasa. ?amundemikian, meskipun fungsinya berbeda, kedua hemisfer saling berintegrasi dan
informasi yang melalui keduanya melalui korpus kalosum dan subkortikal
lainnya. =ungsi yang menonjol dari hemisfer serebri kiri merupakan fungsi
dasar untuk bahasa. /eori yang paling umum adalah traktus kortikospinal berasal
dari hemisfer kiri yang berisi lebih banyak serat dan menyilang lebih tinggi
dibanding hemifer kanan. %elajar juga merupakan suatu faktor , terjadi banyak
pergeseran dari kiri ke kanan (shifted sinistral). !ada sebagian anak terjadi
pergeseran ke kanan hemisfer di usia muda, dan menjadi bertangan kidal.
D. &aturasi "tak ',(,5
!erkembangan bahasa sangat berhubungan erat dengan maturasi otak. e&ara
keseluruhan terlihat dengan berat kasar otak yang berubah sangat &epat dalam
tahun pertama kehidupan. Hal ini disebabkan karena mielinisasi atau
pembentukan selubung sistem saraf. !roses mielinisasi ini dikontrol oleh hormon
seksual, khususnya estrogen. Hal ini menjelaskan kenapa proses perkembangan
bahasa lebih &epat pada anak perempuan.!ada sekitar bulan, korteks motorik di lobus frontal menjadi lebih aktif.
4nak memperoleh lebih banyak kontrol dalam perilaku motor 2olusional. *orteks
2isual menjadi lebih aktif pada usia 6 bulan, jadi anak menjadi lebih fokus pada
benda yang dekat maupun yang jauh. elama separuh periode tahun pertama
4
-
7/24/2019 Referat Bahasa
5/18
korteks frontal dan hipokampus menjadi lebih aktif. Hal ini menyebabkan
peningkatan kemampuan untuk mengingat stimulasi dan hubungan a al antara
kata dan keseluruhan. !engalaman dan interaksi bayi akan membantu anak
mengatur kerangka kerja otak.0iferensiasi otak fetus dimulai pada minggu ke -1# gestasi. elanjutnya
maturasi otak berbeda dan terefleksikan pada perilaku bayi saat lahir. elama
masa prenatal batang otak, korteks primer dan korteks somatosensori bertumbuh
&epat. esudah lahir serebelum dan hemisfer serebri bertumbuh &epat terutama
area reseptor 2isual,. +ni menjelaskan bah a maturasi 2isual teradi relatif lebih
a al dibandingkan auditori. /raktus asosiasi yang mengatur bi&ara dan bahasa belum sepenuhnya matur sampai periode akhir usia pra sekolah. !ada neonatus,
2okalisasi dikontrol oleh batang otak dan pons. @eduplikasi babbling menandakan
maturasi bagian ajah dan area larings pada korteks motor. >aturasi jalur
asosiasi auditorik seperti fasikulus arkuatum yang menghubungkan area auditori
dan area motor korteks tidak ter&apai sampai a al tahun kedua kehidupan
sehingga menjadi keterbatasan dalam intonasi bunyi dan bi&ara. !engaruh hormon
estrogen pada maturasi otak akan mempengaruhi ke&epatan perkembangan bunyi
dan bi&ara pada anak perempuan.
E. Pr"ses )isi"*"gis Bi+ara>enurut beberapa ahli komunikasi, bi&ara adalah kemampuan anak untuk
berkomunikasi dengan bahasa oral (mulut) yang membutuhkan kombinasi yang
serasi dari sistem neuromuskular untuk mengeluarkan fonasi dan artikulasi suara.
!roses bi&ara melibatkan beberapa sistem dan fungsi tubuh, melibatkan sistem
pernapasan, pusat khusus pengatur bi&ara di otak dalam korteks serebri, pusat
respirasi di dalam batang otak dan struktur artikulasi, resonansi dari mulut sertarongga hidung.
/erdapat hal proses terjadinya bi&ara, yaitu proses sensoris dan motoris.
4spek sensoris meliputi pendengaran, penglihatan, dan rasa raba berfungsi untuk
memahami apa yang didengar, dilihat dan dirasa. 4spek motorik yaitu mengatur
5
-
7/24/2019 Referat Bahasa
6/18
laring, alat-alat untuk artikulasi, tindakan artikulasi dan laring yang bertanggung
ja ab untuk pengeluaran suara.0i dalam otak terdapat 6 pusat yang mengatur mekanisme berbahasa, dua
pusat bersifat reseptif yang mengurus penangkapan bahasa lisan dan tulisan serta
satu pusat lainnya bersifat ekspresif yang mengurus pelaksanaan bahsa lisan dan
tulisan. *etiganya berada di hemisfer dominan dari otak atau sistem susunan saraf
pusat.*edua pusat bahasa reseptif tersebut adalah area 51 dan 5 disebut area
erni&ke, merupakan pusat persepsi auditoro-leksik yaitu mengurus pengenalan
dan pengertian segala sesuatu yang berkaitan dengan bahasa lisan (2erbal). 4rea
69 broadman adalah pusat persepsi 2isuo-leksik yang mengurus pengenalan dan
pengertian segala sesuatu yang bersangkutan dengan bahasa tulis. edangkan area
%ro&a adalah pusat bahasa ekspresif. *etiga pusat tersebut berhubungan satu
sama lain melalui serabut asosiasi.aat mendengar pembi&araan maka getaran udara yang ditimbulkan akan
masuk melalui lubang telinga luar kemudian menimbulkan getaran pada
membrane timpani. 0ari sini rangsangan diteruskan oleh ketiga tulang ke&il
dalam telinga tengah ke telinga bagian dalam. 0i telinga bagian dalam terdapat
reseptor sensoris untuk pendengaran yang disebut Co&lea. aat gelombang suara
men&apai &o&lea maka impuls ini diteruskan oleh saraf A++ ke area pendengaran
primer di otak diteruskan ke area erni&ke. *emudian ja aban diformulasikan
dan disalurkan dalam bentuk artikulasi, diteruskan ke area motorik di otak yang
mengontrol gerakan bi&ara. elanjutnya proses bi&ara dihasilkan oleh getaran
2ibrasi dari pita suara yang dibantu oleh aliran udara dari paru-paru, sedangkan
bunyi dibentuk oleh gerakan bibir, lidah dan palatum (langit-langit). adi untuk
proses bi&ara diperlukan koordinasi sistem saraf motoris dan sensoris dimana
organ pendengaran sangat penting.a. !roses reseptif B !roses dekode
%egitu rangsang auditori masuk, formasi retikulum pada batang otak
akan menyusun tonus untuk otak dan menentukan modalitas dan rangsang
6
-
7/24/2019 Referat Bahasa
7/18
mana yang akan diterima otak. @angsang tersebut diterima oleh talamus dan
kemudian diteruskan ke area masing-masing korteks auditori pada girus
Hes&hel. ebagian besar signal saraf yang diterima oleh girus ini berasal dari
telinga pada sisi berla anan.7irus dan area asosiasi auditori memisahkan dan membedakan informasi
bermakna yang masuk. elanjutnya masukan linguistik yang sudah dikode
akan dikirim ke lobus temporal kiri untuk diproses, sedangkan masukan
paralinguistik (intonasi, tekanan, irama dan ke&epatan) masuk ke lobus
temporal kanan. 4nalisa linguistik dilakukan pada area erni&ke di lobus
temporal kiri. 7irus angular dan supramarginal akan membantu prosesintegrasi informasi 2isual, auditori dan raba serta per akilan linguistik.
!roses dekode dimulai dengan dekode fonologi berupa penerimaan unit
suara melalui telinga. 0ilanjutkan dengan dekode gramatika. !roses berakhir
pada dekode semantik dengan pemahamn konsep atau ide yang disampaikan
le at pengkodean tersebut. b. !roses ekspresif B !roses en&ode
!roses produksi berlokasi pada area yang sama pada otak. truktur untuk
pesan yang masuk ini diatur pada area erni&ke, pesan diteruskan melalui
fasikulus arkuatum ke area %ro&a untuk penguraian dan koordinasi 2erbalisasi
pesan tersebut. ignal kemudian mele ati korteks motorik yang mengaktifkan
otot-otot respirasi, fonasi, resonansi dan artikulasi. +ni merupakan proses aktif
pemilihan lambang dan formulasi pesan. !roses enkode dimulai dengan
enekode semantik yang dilanjutkan dengan enkode gramatika dan berakhir
pada enkode fonologi. *eseluruhan proses enkode ini terjadi di otak
pembi&ara./erdapat proses transmisi antara dekode dan enkode, yaitu pemindahan
atau penyampaian kode atau disebut kode bahasa. /ransmisi ini terjadi antara
mulut pembi&ara dan telinga pendengar.*edua proses berbahasa ini disimpulkan sebagai proses komunikasi.
0alam proses belajar berbahasa, kedua kemampuan menggunakan bahasa
reseptif dan ekspresif harus berkembang dengan baik. ,6
7
-
7/24/2019 Referat Bahasa
8/18
7ambar 6. =isiologi %i&ara
). Afasia -an angguan Bi+ara %, ,/
4fasia adalah gangguan atau ketidakmampuan dalam berbahasa yang
disebabkan oleh gangguan pada otak, dimana gangguan tersebut bukan
merupakan penyakit yang herediter, tidak disebabkan oleh gangguan
pendengaran, gangguan pengleihatan, atau kelemahan motorik. 4fasia tidak
meliputi kelainan perkembangan berbahasa atau disfasia, gangguan motorik
berbahasa seperti gagap, apraksia berbahasa, atau disartria, dan bukan gangguan
berbahasa yang diakibatkan oleh gangguan berpikir seperti pada pasienski3ofrenia.
!roses berbi&ara melibatkan dua stadium utama akti2itas mental : pembentukan
buah pikiran untuk diekspresikan berikut memilih kata-kata yang akan digunakan,
kemudian mengatur motorik 2okalisasi dan kerja yang nyata dari 2okalisasi itu
sendiri.
!embentukan buah pikiran dan bahkan pemilihan kata-kata merupakan fungsi
area asosiasi sensorik otak. %ila area erni&ke pada hemisfer dominan seorang
de asa mengalami kerusakan, normalnya pasien akan kehilangan hampir seluruh
fungi intelektual yang berhubungan dengan bahasa atau imbolisme 2erbal seperti
kemampuan memba&a, kemampuan meme&ahkan perhitungan matematika, dan
bahkan kemampuan untuk berpikir melalui problem yang logis. %ila area
8
-
7/24/2019 Referat Bahasa
9/18
erni&ke mengalami kerusakan yang parah, pasien mungkin masih dapat
mendengar dengan sempurna dan bahkan masih dapat mengenali kata-kata namun
tetap tak mampu menyusun kata-kata ini menjadi suatu pikiran yang logis.
0emikian juga, pasien masih mampu memba&a kata-kata tertulis namun tidak
mampu mengenali gagasan yang disampaikan. 8leh karena itu pasien yang
mengalami afasia erni&ke atau afasia global tidak mampu memformulasikan
buah pikirannya untuk dikomuikasikan. 4tau bila lesinya tidak terlalu parah,
pasien masih mampu memformulasikan pikirannya namun tak mampu menyusun
kata-kata yang sesuai se&ara berurutan dan bersama-sama untuk mengekspresikan
pikirannya.*adang pasien mampu menentukan apa yang ingin dikatakannya namun tak
dapat mengatur sistem 2okalnya untuk menghasilkan kata-kata selain suara ribut.
fek ini disebut afasia motorik yang disebabkan oleh kerusakan pada area bi&ara
%ro&a di regio fasial prefrontal dan premotorik korteks serebri. 8leh karena itu,
pola keterampilan motorik yang dipakai untuk mengatur laring, bibir, mulut,
sistem respirasi, dan otot-otot lainnya yang dipakai untuk bi&ara dimulai dari
daerah ini.
4fasia dapat terjadi karena degenerasi atau kerusakan pada otak yang
melibatkan hemisfer serebri kiri. *ebanyakan afasia dan kelainan yang berkaitan
diakibatkan oleh stroke, kerusakan pada bagian kepala, tumor serebri, atau
penyakit degeneratif. ?euroanatomi dari komprehensi dan produksi bahasa
merupakan proses yang kompleks meliputi input auditori dan pengkodean bahasa
di lobus temporalis superior, analisis di lobus parietalis, dan ekspresi di lobus
frontalis, turun melalui traktus kortikobulbaris menuju kapsula interna dan batang
otak, dengan efek modulasi dari basal ganglia dan serebelum.
indroma afasia didefinisikan sebagai gangguan dalam mengekspresikan,
merepetisi, dan komprehensi bahasa. 7ejala ini se&ara otomatis dikaitkan dengan
gangguan pada hemisfer serebri kiri. !asien dapat merasa kesulitan dalam
mengeluarkan kata-kata, dalam mengerti kata-kata, dalam merepetisi, dan dalam
9
-
7/24/2019 Referat Bahasa
10/18
Wernickes area Brocas area
Concept area
Hearing Voice production & articu ation
memba&a maupun mendengar kata-kata dalam berbagai modalitas. 4da dua
klasifikasi pada afasia. !ertama afasia diklasifikasikan berdasarkan manifestasi
klinik, dan yang kedua berdasarkan distribusi anatomi dari lesi.
7ambar 5. enis-jenis 4fasia
%erdasarkan manifestasi klinisnya, afasia dibedakan menjadi:
a. 4fasia erni&ke
!emahaman terganggu terutama pada bahasa yang didengar dan dilihat,
baik untuk 1 kata maupun pada 1 kalimat utuh. %ahasa dapat diu&apkan
dengan lan&ar namun sangat parafasik dan sirkumlokusius. *e&enderungan
kesalahan parafasik sangat tinggi hingga terkadang disebut neologisme, yang
disebut juga jargon afasia. !embi&araan biasanya mengandung banyak kata
sifat namun sedikit mengandung kata benda atau kata kerja. !embi&araan
banyak, namun tanpa arti.
!enggunaan bahasa tubuh tidak banyak membantu komunikasi. !asien
tampak mengerti bah a pembi&araannya tidak dapat dimengerti oleh orang
lain sehingga pasien tampak marah dan tidak sabar ketika pemeriksa tidak
1!
6
51
1. 4fasia erni&ke. 4fasia transkortikal sensorik
6. 4fasia transkortikal motorik 5. 4fasia %ro&a
. 4fasia *onduktif
-
7/24/2019 Referat Bahasa
11/18
dapat mengerti maksud dari pembi&araannya. !ada pasien dengan afasia
erni&ke dapat disertai dengan agitasi motorik dan perilaku paranoid. !asien
dengan afasia erni&ke tidak dapat mengekspresikan pemikiran mereka
melalui kata-kata yang sesuai dan tidak dapat memahami arti dari setiap kata
yang masuk. 'esi ini terletak di area erni&ke. tiologi paling sering dari
afasia erni&ke adalah emboli dari arteri serebri media. tiologi lain bisa
berasal dari perdarahan intraserebral, trauma kepala berat, dan tumor. 4danya
hemianopia kanan atau uadrantanopia superior dan pendataran sudut
nasolabial kanan dapat mempertegas adanya lesi di area erni&ke.
b. 4fasia bro&a!embi&araan tidak lan&ar, memerlukan usaha, dan banyak diinterupsi oleh
jeda yang dibuat pasien dalam rangka men&ari kata-kata, serta seringkali
pasien juga menderita disartria. !engeluaran kata-kata sangat terbatas
sehingga terkadang pasien hanya mau menja ab dengan kata DyaE atau
Dtidak. !enamaan benda dan kemampuan merepetisi terganggu. >eski begitu,
pemahaman bahasa masih intak ke&uali untuk kalimat yang sulit yang
diu&apkan dengan suara yng pelan atau tanpa intonasi. *emampuan memba&a
juga dipertahankan namun seskali pasien kesulitan memba&a kata imbuhan
atau tatabahasa yang rumit. /erkadang, sekalipun pasien menderita disartria,
pasien dapat bernyanyi dengan baik. Hal inilah yang sedang diuji &oba dalam
terapi afasia bro&a. 0efisit neurologis yang sering menyertai meliputi
kelemahan pada ajah bagian kanan, hemiparesis atau hemiplegia, dan
bu&&ofasial apraksia. !enyebab paling sering ialah infark yang disebabkan
oleh sumbatan pada arteri serebri media.
&. 4fasia global
!engeluaran kata tidak lan&ar dan pemahaman juga terganggu. !enamaan,
repetisi, memba&a, dan menulis juga terganggu. indrom ini menyatakan
adanya disfungsi dari bro&a dan erni&ke. indrom ini juga dapat menjadi
11
-
7/24/2019 Referat Bahasa
12/18
gejala a al dari afasia erni&ke yang kemudian berkembang menjadi afasia
erni&ke yang klasik.
d. 4fasia *onduktif
!engeluaran kata-kata lan&ar namun parafasik, pemahaman bahasa masih
baik, namun repetisi sangat terganggu. !enamaan dan pemulisan juga sangat
terganggu. ika pasien diminta untuk memba&a dengan suara keras, pasien
akan mengalami kesulitan, namun pasien dapat mengerti apa yang diba&anya.
e. 4fasia transkortikal motorik
Ciri-&iri yang nampak pada afasia transkortikal motorik menyerupai afasia
bro&a namun repetisi masih baik dan pasien &enderung menghindari penggunaan tata bahasa. !emeriksaan neurologis lain biasanya normal. 'esi
pada afasia transkortikal motorik biasanya melibatkan area perbatasan antara
arteri serebri anterior dan media.
f. 4fasia transkortikal sensori
4fasia transkortikal sensori di&irikan dengan gejala yang menyerupai
afasia erni&ke namun repetisi masih dapat dilakukan dengan baik. !ada
afasia ini lesi memutuskan area bahasa dari area asosiasi temporoparietal
selain area khusus bahasa.
g. 4fasia terisolasi
indrom yang langka ini melibatkan dua transkortikal afasia. !emahaman
pasien sangat terganggu dan tidak ada arti dalam setiap kata yang diu&apkan
oleh pasien. !asien dapat menjadi ekolalia, mengindikasikan adanya
mekanisme repetisi yang masih intak. 'esi biasanya mengenai area sekitar
frontal, parietal, dan temporal namun tidak mengenai area bro&a maupun
erni&ke.
h. 4fasia anomik
!ada afasia jenis ini, fungsi yang terganggu yakni penamaan. 4rtikulasi,
pemahaman, dan repetisi masih baik namun pasien tidak dapat menyebutkan
nama dari benda-benda dan pasien kesulitan dalam mengeja kata-kata.
12
-
7/24/2019 Referat Bahasa
13/18
eringkali output bahasa pasien parafasik, sirkumlokusius, dan tidak
bermakna. *elan&aran bahasa terganggu ketika pasien berusahan
menyebutkan nama benda-benda. 4fasia anomik banyak ditemui pada kasus
trauma kepala, ensefalopati metabolik, dan penyakit al3heimer.
i. indrom 7erstmannFs
indrom gerstmann meliputi kombinasi dari akalkulia, disgrafia, anomia
jari, dan ketidakmampuan membedakan kiri dan kanan. Gntuk itu, pada
pembuatan diagnosis sindrom gertmann, penting untuk melihat apakah pasien
dapat membedakan posisi kiri dan kanan. indrom gertmann biasanya
diakibatkan kerusakan pada lobus parietalis inferior hemisfer serebri sinistra.
!ada klasifikasi afasia berdasarkan distribusi anatomi dari lesi, afasia dibedakan
atas :
a. indrom afasia perisyl2ii : >eliputi 4fasia bro&a, afasia erni&ke, dan afasia
konduksi
b. indrom afasia daerah perbatasan : >eliputi afasia transkortikal motorik,
afasia transkortikal sensorik, dan transkortikal &uran
&. indrom afasia subkortikal : >eliputi afasia talamik dan afasia striatal
d. indrom afasia non-lokalisata : >eliputi afasia gnomik dan afasia global.
atu lagi klasifikasi afasia yang jarang digunakan, yakni yang merujuk pada
linguistik. 4fasia pada klasifikasi ini dibedakan atas:
a. 4fasia sintaktik
b. 4fasia semantik
&. 4fasia pragmatik
d. 4fasia jargon
e. 4fasia global
13
-
7/24/2019 Referat Bahasa
14/18
/abel 1. 7ejala 4fasia
e0a*a afasia/ipe 4fasia !embi&araan *omprehensia @epetisi 7ejala yang
berkaitan'okasi lesi
%ro&a /idak lan&ar, butuh banyak usaha dalam
berbi&ara,kurangnya sukukata, kurangnyaoutput namundapat
men&etuskan ide
/etap baik /erganggu *elemahan padatangan dan ajah
bagian kanan
=rontalsuprasyl2ian
erni&ke 'an&ar, fasih berbi&ara,artikulasi baik,tapi tanpa arti
angatterganggu
/idak dapatdilakukan
Hemi- atauuadrantanopia,
tidak ada paresis
/emporal,infrasyl2iantermasuk girusangular dansupramarginal
*onduksi 'an&ar %aik /idak dapatdilakukan
%iasanya tidak dapat dilakukan
upramarginalgyrus atau insula
7lobal edikit, tidak lan&ar
angatterganggu
/idak dapatdilakukan
Hemiplegia ebagian besar perisyl2ian ataulesi terpisah pada
frontal dantemporal
/ranskortikalmotorik
/idak lan&ar %aik angat baik
%er2ariasi 4nterior atausuperior area%ro&a
/ranskortikalsensori
'an&ar /idak dapatdilakukanseperti halnya
pada erni&ke
angat baik
%er2ariasi 4rea di sekitar erni&ke
/uli katamurni
edikit parafasik atau normal
/erganggu /erganggu uadrantanopiaatau tidak adasama sekali
%ilateral (atau bagian kiri saja) bagian tengah
superior temporal gyrus
%uta katamurni (aleksiatanpa agrafia)
?ormal tapi tidak dapat bersuarakeras
?ormal ?ormal HemianopiakananI tidak dapat memba&atulisan tangansendiri
7irus kalkarinadan girusangularis
>utisme kata /ak bersuara tapi ?ormal /idak ada /idak ada ebagian dari
14
-
7/24/2019 Referat Bahasa
15/18
/ipe 4fasia !embi&araan *omprehensia @epetisi 7ejala yang berkaitan
'okasi lesi
(afemia) mampu menulis area %ro&a4nomi& afasia *esulitan
men&ari kata-kata ?ormal ?ormal %er2ariasi 'obus temporalis
bagian dalam
/abel . *arakteristik 4fasia
Afasia
*arakteristik respon dari pasien dengan afasia pada lokasi lesi yang spesifik
(!asien diminta menyebutkan kata D&hairE)Ti1e afasia -an *"kasi *esi e0a*a 1a-a 1asien
4fasia motorik (4rea %ro&a) J/ssairJ
4fasia sensori (area erni&ke) J toolJ atau J&hossJ (neologisme)
4fasia sensori (area 5$, 51, and 5 I 4fasiakonduktif)
J=lair . . . err, s air . . . tair.J
4nomik (7irus angularis) J aya tahu apa itu . . . saya punya banyak dirumah.J
15
Deaf Can he 2ear K
*"#a*A12asia
0oes he s1eakf*uent*3K
0oes heun-erstan-
Can he re1eat K 4erni+keA12asia
Trans+"rti+a*Sens"r3A12asia
Br"++aA12asiaCan he re1eat K
0oes he speakf*uent*3 or use
"r-s +"rre+t*3 K
7ambar . 4fasia flowchart LN"mina*A12asia
!"n-u+ti6eA12asia
Can he name"#0e+ts KCan he re1eat KN"rma* s1ee+2
Trans+"rti+a*&"t"ri+A12asia
-
7/24/2019 Referat Bahasa
16/18
. Pene*itian Terkini $
tudi terkini kemudian dilakukan pada otak pasien %ro&a yang telah
dia etkan, dan ditemukan penemuan bah a kerusakan otak yang dialami ternyata
lebih dalam dari area %ro&a. !enelitian di California menggunakan >@+ untuk
melihat otak 'eborgne, dan hasilnya menunjukkan bah a kerusakan terparah
bukanlah di area %ro&a, melainkan di regio yang berada tepat di depannya.
Scanning pada otak tersebut juga menunjukkan bah a pada pasien stroke dengan
afasia %ro&a ternyata dapat terjadi akibat kerusakan sebuah struktur pada otak
yang disebut insula, juga pada ganglia basalis atau pada white matter lobus
frontalis.tudi serupa dilakukan menggunakan Positron Emission Tomography (! /)
s&anning pada area erni&ke, dimana area bahasa ini memiliki subsistem terpisah
yang masing-masing terspesialisasi untuk berbagai aspek dalam proses berbahasa.
tudi ini memisahkan dua area pada area erni&ke, 1) untuk memahami kata-kata
dan mengambilnya dari memori, ) bagian yang terakti2asi saat produksi kata-
kata, sehingga dapat disimpulkan bah a area erni&ke juga berperan dalam
fungsi motorik. ebaliknya, area %ro&a juga berperan dalam fungsi komprehensi
atau pemahaman.
16
-
7/24/2019 Referat Bahasa
17/18
BAB III
KESI&PULAN
/erdapat hal proses terjadinya bi&ara, yaitu proses sensoris dan motoris. 4spek
sensoris meliputi pendengaran, penglihatan, dan rasa raba berfungsi untuk memahami
apa yang didengar, dilihat dan dirasa. 4spek motorik yaitu mengatur laring, alat-alat
untuk artikulasi, tindakan artikulasi dan laring yang bertanggung ja ab untuk
pengeluaran suara.
!ada hemisfer dominan otak atau sistem susunan saraf pusat terdapat pusat-pusat
yang mengatur mekanisme berbahasa yakni dua pusat bahasa reseptif area 51 dan 5(area erni&k), merupakan pusat persepsi auditori-leksik yaitu mengurus pengenalan
dan pengertian segala sesuatu yang berkaitan dengan bahasa lisan (2erbal). 4rea 69
broadman adalah pusat persepsi 2isuo-leksik yang mengurus pengenalan dan
pengertian segala sesuatu yang bersangkutan dengan bahasa tulis. edangkan area
%ro&a adalah pusat bahasa ekspresif. !usat-pusat tersebut berhubungan satu sama lain
melalui serabut asosiasi.
17
-
7/24/2019 Referat Bahasa
18/18
DA)TA7 PUSTAKA
1. Costandi, >oheb. $ Ideas you Really Need to Know about The Human
Brain uer&us &ien&e.
. %arrett, *im , usan > %arman, &ott %oitano, dan Hedd en %rooks.
!anong"s Re#iew of $edical Physiology Gnited tates of 4meri&a: >&7ra
Hill, $1$.
6. 7uyton, 4rthur C, dan ohn Hall. Te%tboo& of $edical Physiology
ingapore: lse2ier, $$".
5. Ho ard, *irshner. $edscape Reference # anuari $1 .http:MMemedi&ine.meds&ape.&omMarti&leM116 955-&lini&alNsho all (diakses
0esember 1, $1 ).
. 'umbantobing, >. Neurologi Klini& ' Pemeri&saan (isi& dan $ental
akarta: %alai !enerbit =*G+, $1$.
#. =uller, 7eraint. Neurological Ecamination $ade Easy . Gnited *ingdom:
Chur&ill 'i2ingstone, $$5
L. @esear&h, Canadian +nstitute of Health. )anadian Institute of Health
Research * Institute of Neuroscience+ $ental Health+ adn ,ddiction uni
$1$.
http:MMthebrain.m&gill.&aMflashMdMdO1$MdO1$O&rMdO1$O&rOlanMdO1$O&rOlan.ht
(diakses >ei ", $1 ).
". @opper, 4llan H, dan >artin 4 amuels. ,dams and -ictor"s Principles of
Neurology Gnited tates of 4meri&a : >&7ra Hill, $$9.
9. imon, @oger !, 4 0a2id 7reenberg, dan >i&hael 4minoff. .ange ' )linical
Neurology /e Gnited tates of 4meri&a: >&7ra Hill, $$9.
18