referat bahasa

Upload: isma-resti-pratiwi

Post on 23-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    1/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Hemisfer kiri dari otak manusia mulanya diperkirakan mengandung dua area

    bahasa: salah satunya dispesialisasikan untuk menghasilkan kalimat ( speech ) dan

    satunya lagi sebagai pemahaman bahasa. Contoh klasik tersebut didasarkan pada

    penelitian pada abad ke-19 pada pasien stroke dengan kerusakan otak, namun

    penelitian terkini menunjukkan bah a sirkuit bahasa pada otak ternyata jauh lebih

    kompleks dibandingkan perkiraan sebelumnya. 1

    !ada tahun 1"#$-an penelitian dilakukan oleh seorang dokter dan anatomis bernama !ierre !aul %ro&a pada pasien bernama 'eborgne. !asien tersebut telah

    kehilangan fungsi lengan kanannya dan tidak dapat mengatakan apapun ke&uali tan .

    *etika pasien tersebut meninggal, %ro&a memeriksa otaknya dan menemukan

    kerusakan di area lobus frontalis kiri. +a kemudian memeriksa pasien-pasien lainnya

    dengan gejala sama dan menemukan fakta bah a kerusakan otak yang terjadi adalah

    pada area yang sama. 1,

    !enelitian kemudian dilakukan pula oleh seorang dokter erman bernama Carl

    erni&ke. /idak seperti pasien-pasien pada kasus %ro&a, pasien-pasien pada

    penelitiannya dapat memproduksi kata-kata, namun tidak beraturan dan tidak berarti.

    erni&ke kemudian melakukan otopsi pada pasien ini dan menemukan bah a pasien

    tersebut memiliki kerusakan lanjut pada regio lain di otak yaitu pada bagian belakang

    lobus temporalis. 1,

    0ua area tersebut kemudian menjadi bagian otak yang dikenal berperan untuk

    berbi&ara, dimana area %ro&a terlibat dalam produksi kata-kata sehingga defisit pada

    area tersebut dikenal dengan afasia %ro&a, sementara area erni&ke dihubungkan

    dengan komprehensi bahasa dan defisit pada area tersebut dikenal dengan afasia

    erni&ke. 1

    1

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    2/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Sistem Saraf Pusate&ara kon2ensional terdapat empat area bahasa pada manusia, yang pada

    sebagian besar manusia terdapat pada hemisfer serebri kiri. 0ua area bahasa

    adalah reseptif dan dua lainnya adalah eksekutif yang menghasilkan bahasa. 0ua

    area reseptif berhubungan erat dengan dengan 3ona bahasa sentral. 4rea

    reseptif,untuk mengatur persepsi bahasa yang diu&apkan yaitu area posterior yang disebut area erni&ke dan girus Hes&hls (area 51 dan 5 ). *edua, yang

    mengatur persepsi bahasa tulisan yang menempati girus angulus (area 69) pada

    lobus parietal inferior, anterior terhadap area reseptif 2isual. 7irus supra marginal

    yang terletak di antara pusat bahasa auditori dan 2isual dan area temporal inferior

    yang terletak di anterior korteks asosiasi 2isual kemungkinan adalah bagian dari

    3ona bahasa sentral juga. 4rea- area ini terletak pada pusat integrasi untuk fungsi

    bahasa 2isual dan auditori. 6

    7ambar 1. 4rea %ahasa pada 8tak

    2

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    3/18

    %agian eksekutif utama terletak di area %roadman, area 55 dan 5 disebut area

    %ro&a dan bertanggung ja ab untuk aspek motorik bi&ara. e&ara 2isual kata-kata

    yang diterima kemudian diekspresikan dalam benrtk tulisan melalui area tulisan

    ;ner. 6,5

    4rea sensori dan motor terhubungkan satu dengan yang lain melalui fasikulus

    arkuatum yang mele ati ismus lobus temporal kemudian memutari ujung

    posterior fisura sil2ii, sambungan lainnya melalui kapsula eksterna nukleus

    lentikular. 6,5

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    4/18

    keseluruhan. =ungsi proses berlokasi pada belakang korteks, mengontrol analisa

    informasi, pengkodean dan penyimpanan. *orteks yang lebih tinggi bertanggung

    ja ab untuk memproses rangsangan sensori seperti rangsangan optik, akustik dan

    olfaktori. 0ata dari tiap sumber digabungkan dengan sumber sensori lainnya

    untuk dianalisa dan pembentukan. !roses formulasi berlokasi pada lobus frontal,

    bertanggungja ab untuk formasi intensi dan perilaku. =ungsi utamanya adalah

    untuk mengaktifkan otak untuk pegaturan atensi dan konsentrasi.

    !. D"minasi sere#ri $, ,%

    >eskipun hemisfer kiri dan kanan simetris untuk proses motorik dan sensoris,

    terdapat asimetris juga untuk fungsi khusus tertentu seperti bahasa. ?amundemikian, meskipun fungsinya berbeda, kedua hemisfer saling berintegrasi dan

    informasi yang melalui keduanya melalui korpus kalosum dan subkortikal

    lainnya. =ungsi yang menonjol dari hemisfer serebri kiri merupakan fungsi

    dasar untuk bahasa. /eori yang paling umum adalah traktus kortikospinal berasal

    dari hemisfer kiri yang berisi lebih banyak serat dan menyilang lebih tinggi

    dibanding hemifer kanan. %elajar juga merupakan suatu faktor , terjadi banyak

    pergeseran dari kiri ke kanan (shifted sinistral). !ada sebagian anak terjadi

    pergeseran ke kanan hemisfer di usia muda, dan menjadi bertangan kidal.

    D. &aturasi "tak ',(,5

    !erkembangan bahasa sangat berhubungan erat dengan maturasi otak. e&ara

    keseluruhan terlihat dengan berat kasar otak yang berubah sangat &epat dalam

    tahun pertama kehidupan. Hal ini disebabkan karena mielinisasi atau

    pembentukan selubung sistem saraf. !roses mielinisasi ini dikontrol oleh hormon

    seksual, khususnya estrogen. Hal ini menjelaskan kenapa proses perkembangan

    bahasa lebih &epat pada anak perempuan.!ada sekitar bulan, korteks motorik di lobus frontal menjadi lebih aktif.

    4nak memperoleh lebih banyak kontrol dalam perilaku motor 2olusional. *orteks

    2isual menjadi lebih aktif pada usia 6 bulan, jadi anak menjadi lebih fokus pada

    benda yang dekat maupun yang jauh. elama separuh periode tahun pertama

    4

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    5/18

    korteks frontal dan hipokampus menjadi lebih aktif. Hal ini menyebabkan

    peningkatan kemampuan untuk mengingat stimulasi dan hubungan a al antara

    kata dan keseluruhan. !engalaman dan interaksi bayi akan membantu anak

    mengatur kerangka kerja otak.0iferensiasi otak fetus dimulai pada minggu ke -1# gestasi. elanjutnya

    maturasi otak berbeda dan terefleksikan pada perilaku bayi saat lahir. elama

    masa prenatal batang otak, korteks primer dan korteks somatosensori bertumbuh

    &epat. esudah lahir serebelum dan hemisfer serebri bertumbuh &epat terutama

    area reseptor 2isual,. +ni menjelaskan bah a maturasi 2isual teradi relatif lebih

    a al dibandingkan auditori. /raktus asosiasi yang mengatur bi&ara dan bahasa belum sepenuhnya matur sampai periode akhir usia pra sekolah. !ada neonatus,

    2okalisasi dikontrol oleh batang otak dan pons. @eduplikasi babbling menandakan

    maturasi bagian ajah dan area larings pada korteks motor. >aturasi jalur

    asosiasi auditorik seperti fasikulus arkuatum yang menghubungkan area auditori

    dan area motor korteks tidak ter&apai sampai a al tahun kedua kehidupan

    sehingga menjadi keterbatasan dalam intonasi bunyi dan bi&ara. !engaruh hormon

    estrogen pada maturasi otak akan mempengaruhi ke&epatan perkembangan bunyi

    dan bi&ara pada anak perempuan.

    E. Pr"ses )isi"*"gis Bi+ara>enurut beberapa ahli komunikasi, bi&ara adalah kemampuan anak untuk

    berkomunikasi dengan bahasa oral (mulut) yang membutuhkan kombinasi yang

    serasi dari sistem neuromuskular untuk mengeluarkan fonasi dan artikulasi suara.

    !roses bi&ara melibatkan beberapa sistem dan fungsi tubuh, melibatkan sistem

    pernapasan, pusat khusus pengatur bi&ara di otak dalam korteks serebri, pusat

    respirasi di dalam batang otak dan struktur artikulasi, resonansi dari mulut sertarongga hidung.

    /erdapat hal proses terjadinya bi&ara, yaitu proses sensoris dan motoris.

    4spek sensoris meliputi pendengaran, penglihatan, dan rasa raba berfungsi untuk

    memahami apa yang didengar, dilihat dan dirasa. 4spek motorik yaitu mengatur

    5

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    6/18

    laring, alat-alat untuk artikulasi, tindakan artikulasi dan laring yang bertanggung

    ja ab untuk pengeluaran suara.0i dalam otak terdapat 6 pusat yang mengatur mekanisme berbahasa, dua

    pusat bersifat reseptif yang mengurus penangkapan bahasa lisan dan tulisan serta

    satu pusat lainnya bersifat ekspresif yang mengurus pelaksanaan bahsa lisan dan

    tulisan. *etiganya berada di hemisfer dominan dari otak atau sistem susunan saraf

    pusat.*edua pusat bahasa reseptif tersebut adalah area 51 dan 5 disebut area

    erni&ke, merupakan pusat persepsi auditoro-leksik yaitu mengurus pengenalan

    dan pengertian segala sesuatu yang berkaitan dengan bahasa lisan (2erbal). 4rea

    69 broadman adalah pusat persepsi 2isuo-leksik yang mengurus pengenalan dan

    pengertian segala sesuatu yang bersangkutan dengan bahasa tulis. edangkan area

    %ro&a adalah pusat bahasa ekspresif. *etiga pusat tersebut berhubungan satu

    sama lain melalui serabut asosiasi.aat mendengar pembi&araan maka getaran udara yang ditimbulkan akan

    masuk melalui lubang telinga luar kemudian menimbulkan getaran pada

    membrane timpani. 0ari sini rangsangan diteruskan oleh ketiga tulang ke&il

    dalam telinga tengah ke telinga bagian dalam. 0i telinga bagian dalam terdapat

    reseptor sensoris untuk pendengaran yang disebut Co&lea. aat gelombang suara

    men&apai &o&lea maka impuls ini diteruskan oleh saraf A++ ke area pendengaran

    primer di otak diteruskan ke area erni&ke. *emudian ja aban diformulasikan

    dan disalurkan dalam bentuk artikulasi, diteruskan ke area motorik di otak yang

    mengontrol gerakan bi&ara. elanjutnya proses bi&ara dihasilkan oleh getaran

    2ibrasi dari pita suara yang dibantu oleh aliran udara dari paru-paru, sedangkan

    bunyi dibentuk oleh gerakan bibir, lidah dan palatum (langit-langit). adi untuk

    proses bi&ara diperlukan koordinasi sistem saraf motoris dan sensoris dimana

    organ pendengaran sangat penting.a. !roses reseptif B !roses dekode

    %egitu rangsang auditori masuk, formasi retikulum pada batang otak

    akan menyusun tonus untuk otak dan menentukan modalitas dan rangsang

    6

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    7/18

    mana yang akan diterima otak. @angsang tersebut diterima oleh talamus dan

    kemudian diteruskan ke area masing-masing korteks auditori pada girus

    Hes&hel. ebagian besar signal saraf yang diterima oleh girus ini berasal dari

    telinga pada sisi berla anan.7irus dan area asosiasi auditori memisahkan dan membedakan informasi

    bermakna yang masuk. elanjutnya masukan linguistik yang sudah dikode

    akan dikirim ke lobus temporal kiri untuk diproses, sedangkan masukan

    paralinguistik (intonasi, tekanan, irama dan ke&epatan) masuk ke lobus

    temporal kanan. 4nalisa linguistik dilakukan pada area erni&ke di lobus

    temporal kiri. 7irus angular dan supramarginal akan membantu prosesintegrasi informasi 2isual, auditori dan raba serta per akilan linguistik.

    !roses dekode dimulai dengan dekode fonologi berupa penerimaan unit

    suara melalui telinga. 0ilanjutkan dengan dekode gramatika. !roses berakhir

    pada dekode semantik dengan pemahamn konsep atau ide yang disampaikan

    le at pengkodean tersebut. b. !roses ekspresif B !roses en&ode

    !roses produksi berlokasi pada area yang sama pada otak. truktur untuk

    pesan yang masuk ini diatur pada area erni&ke, pesan diteruskan melalui

    fasikulus arkuatum ke area %ro&a untuk penguraian dan koordinasi 2erbalisasi

    pesan tersebut. ignal kemudian mele ati korteks motorik yang mengaktifkan

    otot-otot respirasi, fonasi, resonansi dan artikulasi. +ni merupakan proses aktif

    pemilihan lambang dan formulasi pesan. !roses enkode dimulai dengan

    enekode semantik yang dilanjutkan dengan enkode gramatika dan berakhir

    pada enkode fonologi. *eseluruhan proses enkode ini terjadi di otak

    pembi&ara./erdapat proses transmisi antara dekode dan enkode, yaitu pemindahan

    atau penyampaian kode atau disebut kode bahasa. /ransmisi ini terjadi antara

    mulut pembi&ara dan telinga pendengar.*edua proses berbahasa ini disimpulkan sebagai proses komunikasi.

    0alam proses belajar berbahasa, kedua kemampuan menggunakan bahasa

    reseptif dan ekspresif harus berkembang dengan baik. ,6

    7

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    8/18

    7ambar 6. =isiologi %i&ara

    ). Afasia -an angguan Bi+ara %, ,/

    4fasia adalah gangguan atau ketidakmampuan dalam berbahasa yang

    disebabkan oleh gangguan pada otak, dimana gangguan tersebut bukan

    merupakan penyakit yang herediter, tidak disebabkan oleh gangguan

    pendengaran, gangguan pengleihatan, atau kelemahan motorik. 4fasia tidak

    meliputi kelainan perkembangan berbahasa atau disfasia, gangguan motorik

    berbahasa seperti gagap, apraksia berbahasa, atau disartria, dan bukan gangguan

    berbahasa yang diakibatkan oleh gangguan berpikir seperti pada pasienski3ofrenia.

    !roses berbi&ara melibatkan dua stadium utama akti2itas mental : pembentukan

    buah pikiran untuk diekspresikan berikut memilih kata-kata yang akan digunakan,

    kemudian mengatur motorik 2okalisasi dan kerja yang nyata dari 2okalisasi itu

    sendiri.

    !embentukan buah pikiran dan bahkan pemilihan kata-kata merupakan fungsi

    area asosiasi sensorik otak. %ila area erni&ke pada hemisfer dominan seorang

    de asa mengalami kerusakan, normalnya pasien akan kehilangan hampir seluruh

    fungi intelektual yang berhubungan dengan bahasa atau imbolisme 2erbal seperti

    kemampuan memba&a, kemampuan meme&ahkan perhitungan matematika, dan

    bahkan kemampuan untuk berpikir melalui problem yang logis. %ila area

    8

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    9/18

    erni&ke mengalami kerusakan yang parah, pasien mungkin masih dapat

    mendengar dengan sempurna dan bahkan masih dapat mengenali kata-kata namun

    tetap tak mampu menyusun kata-kata ini menjadi suatu pikiran yang logis.

    0emikian juga, pasien masih mampu memba&a kata-kata tertulis namun tidak

    mampu mengenali gagasan yang disampaikan. 8leh karena itu pasien yang

    mengalami afasia erni&ke atau afasia global tidak mampu memformulasikan

    buah pikirannya untuk dikomuikasikan. 4tau bila lesinya tidak terlalu parah,

    pasien masih mampu memformulasikan pikirannya namun tak mampu menyusun

    kata-kata yang sesuai se&ara berurutan dan bersama-sama untuk mengekspresikan

    pikirannya.*adang pasien mampu menentukan apa yang ingin dikatakannya namun tak

    dapat mengatur sistem 2okalnya untuk menghasilkan kata-kata selain suara ribut.

    fek ini disebut afasia motorik yang disebabkan oleh kerusakan pada area bi&ara

    %ro&a di regio fasial prefrontal dan premotorik korteks serebri. 8leh karena itu,

    pola keterampilan motorik yang dipakai untuk mengatur laring, bibir, mulut,

    sistem respirasi, dan otot-otot lainnya yang dipakai untuk bi&ara dimulai dari

    daerah ini.

    4fasia dapat terjadi karena degenerasi atau kerusakan pada otak yang

    melibatkan hemisfer serebri kiri. *ebanyakan afasia dan kelainan yang berkaitan

    diakibatkan oleh stroke, kerusakan pada bagian kepala, tumor serebri, atau

    penyakit degeneratif. ?euroanatomi dari komprehensi dan produksi bahasa

    merupakan proses yang kompleks meliputi input auditori dan pengkodean bahasa

    di lobus temporalis superior, analisis di lobus parietalis, dan ekspresi di lobus

    frontalis, turun melalui traktus kortikobulbaris menuju kapsula interna dan batang

    otak, dengan efek modulasi dari basal ganglia dan serebelum.

    indroma afasia didefinisikan sebagai gangguan dalam mengekspresikan,

    merepetisi, dan komprehensi bahasa. 7ejala ini se&ara otomatis dikaitkan dengan

    gangguan pada hemisfer serebri kiri. !asien dapat merasa kesulitan dalam

    mengeluarkan kata-kata, dalam mengerti kata-kata, dalam merepetisi, dan dalam

    9

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    10/18

    Wernickes area Brocas area

    Concept area

    Hearing Voice production & articu ation

    memba&a maupun mendengar kata-kata dalam berbagai modalitas. 4da dua

    klasifikasi pada afasia. !ertama afasia diklasifikasikan berdasarkan manifestasi

    klinik, dan yang kedua berdasarkan distribusi anatomi dari lesi.

    7ambar 5. enis-jenis 4fasia

    %erdasarkan manifestasi klinisnya, afasia dibedakan menjadi:

    a. 4fasia erni&ke

    !emahaman terganggu terutama pada bahasa yang didengar dan dilihat,

    baik untuk 1 kata maupun pada 1 kalimat utuh. %ahasa dapat diu&apkan

    dengan lan&ar namun sangat parafasik dan sirkumlokusius. *e&enderungan

    kesalahan parafasik sangat tinggi hingga terkadang disebut neologisme, yang

    disebut juga jargon afasia. !embi&araan biasanya mengandung banyak kata

    sifat namun sedikit mengandung kata benda atau kata kerja. !embi&araan

    banyak, namun tanpa arti.

    !enggunaan bahasa tubuh tidak banyak membantu komunikasi. !asien

    tampak mengerti bah a pembi&araannya tidak dapat dimengerti oleh orang

    lain sehingga pasien tampak marah dan tidak sabar ketika pemeriksa tidak

    1!

    6

    51

    1. 4fasia erni&ke. 4fasia transkortikal sensorik

    6. 4fasia transkortikal motorik 5. 4fasia %ro&a

    . 4fasia *onduktif

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    11/18

    dapat mengerti maksud dari pembi&araannya. !ada pasien dengan afasia

    erni&ke dapat disertai dengan agitasi motorik dan perilaku paranoid. !asien

    dengan afasia erni&ke tidak dapat mengekspresikan pemikiran mereka

    melalui kata-kata yang sesuai dan tidak dapat memahami arti dari setiap kata

    yang masuk. 'esi ini terletak di area erni&ke. tiologi paling sering dari

    afasia erni&ke adalah emboli dari arteri serebri media. tiologi lain bisa

    berasal dari perdarahan intraserebral, trauma kepala berat, dan tumor. 4danya

    hemianopia kanan atau uadrantanopia superior dan pendataran sudut

    nasolabial kanan dapat mempertegas adanya lesi di area erni&ke.

    b. 4fasia bro&a!embi&araan tidak lan&ar, memerlukan usaha, dan banyak diinterupsi oleh

    jeda yang dibuat pasien dalam rangka men&ari kata-kata, serta seringkali

    pasien juga menderita disartria. !engeluaran kata-kata sangat terbatas

    sehingga terkadang pasien hanya mau menja ab dengan kata DyaE atau

    Dtidak. !enamaan benda dan kemampuan merepetisi terganggu. >eski begitu,

    pemahaman bahasa masih intak ke&uali untuk kalimat yang sulit yang

    diu&apkan dengan suara yng pelan atau tanpa intonasi. *emampuan memba&a

    juga dipertahankan namun seskali pasien kesulitan memba&a kata imbuhan

    atau tatabahasa yang rumit. /erkadang, sekalipun pasien menderita disartria,

    pasien dapat bernyanyi dengan baik. Hal inilah yang sedang diuji &oba dalam

    terapi afasia bro&a. 0efisit neurologis yang sering menyertai meliputi

    kelemahan pada ajah bagian kanan, hemiparesis atau hemiplegia, dan

    bu&&ofasial apraksia. !enyebab paling sering ialah infark yang disebabkan

    oleh sumbatan pada arteri serebri media.

    &. 4fasia global

    !engeluaran kata tidak lan&ar dan pemahaman juga terganggu. !enamaan,

    repetisi, memba&a, dan menulis juga terganggu. indrom ini menyatakan

    adanya disfungsi dari bro&a dan erni&ke. indrom ini juga dapat menjadi

    11

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    12/18

    gejala a al dari afasia erni&ke yang kemudian berkembang menjadi afasia

    erni&ke yang klasik.

    d. 4fasia *onduktif

    !engeluaran kata-kata lan&ar namun parafasik, pemahaman bahasa masih

    baik, namun repetisi sangat terganggu. !enamaan dan pemulisan juga sangat

    terganggu. ika pasien diminta untuk memba&a dengan suara keras, pasien

    akan mengalami kesulitan, namun pasien dapat mengerti apa yang diba&anya.

    e. 4fasia transkortikal motorik

    Ciri-&iri yang nampak pada afasia transkortikal motorik menyerupai afasia

    bro&a namun repetisi masih baik dan pasien &enderung menghindari penggunaan tata bahasa. !emeriksaan neurologis lain biasanya normal. 'esi

    pada afasia transkortikal motorik biasanya melibatkan area perbatasan antara

    arteri serebri anterior dan media.

    f. 4fasia transkortikal sensori

    4fasia transkortikal sensori di&irikan dengan gejala yang menyerupai

    afasia erni&ke namun repetisi masih dapat dilakukan dengan baik. !ada

    afasia ini lesi memutuskan area bahasa dari area asosiasi temporoparietal

    selain area khusus bahasa.

    g. 4fasia terisolasi

    indrom yang langka ini melibatkan dua transkortikal afasia. !emahaman

    pasien sangat terganggu dan tidak ada arti dalam setiap kata yang diu&apkan

    oleh pasien. !asien dapat menjadi ekolalia, mengindikasikan adanya

    mekanisme repetisi yang masih intak. 'esi biasanya mengenai area sekitar

    frontal, parietal, dan temporal namun tidak mengenai area bro&a maupun

    erni&ke.

    h. 4fasia anomik

    !ada afasia jenis ini, fungsi yang terganggu yakni penamaan. 4rtikulasi,

    pemahaman, dan repetisi masih baik namun pasien tidak dapat menyebutkan

    nama dari benda-benda dan pasien kesulitan dalam mengeja kata-kata.

    12

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    13/18

    eringkali output bahasa pasien parafasik, sirkumlokusius, dan tidak

    bermakna. *elan&aran bahasa terganggu ketika pasien berusahan

    menyebutkan nama benda-benda. 4fasia anomik banyak ditemui pada kasus

    trauma kepala, ensefalopati metabolik, dan penyakit al3heimer.

    i. indrom 7erstmannFs

    indrom gerstmann meliputi kombinasi dari akalkulia, disgrafia, anomia

    jari, dan ketidakmampuan membedakan kiri dan kanan. Gntuk itu, pada

    pembuatan diagnosis sindrom gertmann, penting untuk melihat apakah pasien

    dapat membedakan posisi kiri dan kanan. indrom gertmann biasanya

    diakibatkan kerusakan pada lobus parietalis inferior hemisfer serebri sinistra.

    !ada klasifikasi afasia berdasarkan distribusi anatomi dari lesi, afasia dibedakan

    atas :

    a. indrom afasia perisyl2ii : >eliputi 4fasia bro&a, afasia erni&ke, dan afasia

    konduksi

    b. indrom afasia daerah perbatasan : >eliputi afasia transkortikal motorik,

    afasia transkortikal sensorik, dan transkortikal &ampuran

    &. indrom afasia subkortikal : >eliputi afasia talamik dan afasia striatal

    d. indrom afasia non-lokalisata : >eliputi afasia gnomik dan afasia global.

    atu lagi klasifikasi afasia yang jarang digunakan, yakni yang merujuk pada

    linguistik. 4fasia pada klasifikasi ini dibedakan atas:

    a. 4fasia sintaktik

    b. 4fasia semantik

    &. 4fasia pragmatik

    d. 4fasia jargon

    e. 4fasia global

    13

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    14/18

    /abel 1. 7ejala 4fasia

    e0a*a afasia/ipe 4fasia !embi&araan *omprehensia @epetisi 7ejala yang

    berkaitan'okasi lesi

    %ro&a /idak lan&ar, butuh banyak usaha dalam

    berbi&ara,kurangnya sukukata, kurangnyaoutput namundapat

    men&etuskan ide

    /etap baik /erganggu *elemahan padatangan dan ajah

    bagian kanan

    =rontalsuprasyl2ian

    erni&ke 'an&ar, fasih berbi&ara,artikulasi baik,tapi tanpa arti

    angatterganggu

    /idak dapatdilakukan

    Hemi- atauuadrantanopia,

    tidak ada paresis

    /emporal,infrasyl2iantermasuk girusangular dansupramarginal

    *onduksi 'an&ar %aik /idak dapatdilakukan

    %iasanya tidak dapat dilakukan

    upramarginalgyrus atau insula

    7lobal edikit, tidak lan&ar

    angatterganggu

    /idak dapatdilakukan

    Hemiplegia ebagian besar perisyl2ian ataulesi terpisah pada

    frontal dantemporal

    /ranskortikalmotorik

    /idak lan&ar %aik angat baik

    %er2ariasi 4nterior atausuperior area%ro&a

    /ranskortikalsensori

    'an&ar /idak dapatdilakukanseperti halnya

    pada erni&ke

    angat baik

    %er2ariasi 4rea di sekitar erni&ke

    /uli katamurni

    edikit parafasik atau normal

    /erganggu /erganggu uadrantanopiaatau tidak adasama sekali

    %ilateral (atau bagian kiri saja) bagian tengah

    superior temporal gyrus

    %uta katamurni (aleksiatanpa agrafia)

    ?ormal tapi tidak dapat bersuarakeras

    ?ormal ?ormal HemianopiakananI tidak dapat memba&atulisan tangansendiri

    7irus kalkarinadan girusangularis

    >utisme kata /ak bersuara tapi ?ormal /idak ada /idak ada ebagian dari

    14

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    15/18

    /ipe 4fasia !embi&araan *omprehensia @epetisi 7ejala yang berkaitan

    'okasi lesi

    (afemia) mampu menulis area %ro&a4nomi& afasia *esulitan

    men&ari kata-kata ?ormal ?ormal %er2ariasi 'obus temporalis

    bagian dalam

    /abel . *arakteristik 4fasia

    Afasia

    *arakteristik respon dari pasien dengan afasia pada lokasi lesi yang spesifik

    (!asien diminta menyebutkan kata D&hairE)Ti1e afasia -an *"kasi *esi e0a*a 1a-a 1asien

    4fasia motorik (4rea %ro&a) J/ssairJ

    4fasia sensori (area erni&ke) J toolJ atau J&hossJ (neologisme)

    4fasia sensori (area 5$, 51, and 5 I 4fasiakonduktif)

    J=lair . . . err, s air . . . tair.J

    4nomik (7irus angularis) J aya tahu apa itu . . . saya punya banyak dirumah.J

    15

    Deaf Can he 2ear K

    *"#a*A12asia

    0oes he s1eakf*uent*3K

    0oes heun-erstan-

    Can he re1eat K 4erni+keA12asia

    Trans+"rti+a*Sens"r3A12asia

    Br"++aA12asiaCan he re1eat K

    0oes he speakf*uent*3 or use

    "r-s +"rre+t*3 K

    7ambar . 4fasia flowchart LN"mina*A12asia

    !"n-u+ti6eA12asia

    Can he name"#0e+ts KCan he re1eat KN"rma* s1ee+2

    Trans+"rti+a*&"t"ri+A12asia

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    16/18

    . Pene*itian Terkini $

    tudi terkini kemudian dilakukan pada otak pasien %ro&a yang telah

    dia etkan, dan ditemukan penemuan bah a kerusakan otak yang dialami ternyata

    lebih dalam dari area %ro&a. !enelitian di California menggunakan >@+ untuk

    melihat otak 'eborgne, dan hasilnya menunjukkan bah a kerusakan terparah

    bukanlah di area %ro&a, melainkan di regio yang berada tepat di depannya.

    Scanning pada otak tersebut juga menunjukkan bah a pada pasien stroke dengan

    afasia %ro&a ternyata dapat terjadi akibat kerusakan sebuah struktur pada otak

    yang disebut insula, juga pada ganglia basalis atau pada white matter lobus

    frontalis.tudi serupa dilakukan menggunakan Positron Emission Tomography (! /)

    s&anning pada area erni&ke, dimana area bahasa ini memiliki subsistem terpisah

    yang masing-masing terspesialisasi untuk berbagai aspek dalam proses berbahasa.

    tudi ini memisahkan dua area pada area erni&ke, 1) untuk memahami kata-kata

    dan mengambilnya dari memori, ) bagian yang terakti2asi saat produksi kata-

    kata, sehingga dapat disimpulkan bah a area erni&ke juga berperan dalam

    fungsi motorik. ebaliknya, area %ro&a juga berperan dalam fungsi komprehensi

    atau pemahaman.

    16

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    17/18

    BAB III

    KESI&PULAN

    /erdapat hal proses terjadinya bi&ara, yaitu proses sensoris dan motoris. 4spek

    sensoris meliputi pendengaran, penglihatan, dan rasa raba berfungsi untuk memahami

    apa yang didengar, dilihat dan dirasa. 4spek motorik yaitu mengatur laring, alat-alat

    untuk artikulasi, tindakan artikulasi dan laring yang bertanggung ja ab untuk

    pengeluaran suara.

    !ada hemisfer dominan otak atau sistem susunan saraf pusat terdapat pusat-pusat

    yang mengatur mekanisme berbahasa yakni dua pusat bahasa reseptif area 51 dan 5(area erni&k), merupakan pusat persepsi auditori-leksik yaitu mengurus pengenalan

    dan pengertian segala sesuatu yang berkaitan dengan bahasa lisan (2erbal). 4rea 69

    broadman adalah pusat persepsi 2isuo-leksik yang mengurus pengenalan dan

    pengertian segala sesuatu yang bersangkutan dengan bahasa tulis. edangkan area

    %ro&a adalah pusat bahasa ekspresif. !usat-pusat tersebut berhubungan satu sama lain

    melalui serabut asosiasi.

    17

  • 7/24/2019 Referat Bahasa

    18/18

    DA)TA7 PUSTAKA

    1. Costandi, >oheb. $ Ideas you Really Need to Know about The Human

    Brain uer&us &ien&e.

    . %arrett, *im , usan > %arman, &ott %oitano, dan Hedd en %rooks.

    !anong"s Re#iew of $edical Physiology Gnited tates of 4meri&a: >&7ra

    Hill, $1$.

    6. 7uyton, 4rthur C, dan ohn Hall. Te%tboo& of $edical Physiology

    ingapore: lse2ier, $$".

    5. Ho ard, *irshner. $edscape Reference # anuari $1 .http:MMemedi&ine.meds&ape.&omMarti&leM116 955-&lini&alNsho all (diakses

    0esember 1, $1 ).

    . 'umbantobing, >. Neurologi Klini& ' Pemeri&saan (isi& dan $ental

    akarta: %alai !enerbit =*G+, $1$.

    #. =uller, 7eraint. Neurological Ecamination $ade Easy . Gnited *ingdom:

    Chur&ill 'i2ingstone, $$5

    L. @esear&h, Canadian +nstitute of Health. )anadian Institute of Health

    Research * Institute of Neuroscience+ $ental Health+ adn ,ddiction uni

    $1$.

    http:MMthebrain.m&gill.&aMflashMdMdO1$MdO1$O&rMdO1$O&rOlanMdO1$O&rOlan.ht

    (diakses >ei ", $1 ).

    ". @opper, 4llan H, dan >artin 4 amuels. ,dams and -ictor"s Principles of

    Neurology Gnited tates of 4meri&a : >&7ra Hill, $$9.

    9. imon, @oger !, 4 0a2id 7reenberg, dan >i&hael 4minoff. .ange ' )linical

    Neurology /e Gnited tates of 4meri&a: >&7ra Hill, $$9.

    18