reaksi uji protein

Upload: laurentia-viralia

Post on 14-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Biochemical

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    1/25

    LAPORAN PRAKTIKUM

    BIOKIMIA

    REAKSI UJI PROTEIN

    NAMA : RR.DYAH RORO ARIWULAN

    NIM : H 411 10 272

    KELOMPOK : IV (EMPAT)

    ASISTEN : ASMAN KUMIK

    HARI/TANGGAL : RABU/26 OKTOBER 2011

    LABORATORIUM BIOKIMIA

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2011

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    2/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup.

    Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan

    fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino.

    Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai

    bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk

    membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat

    antibodi.

    Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses

    kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu

    protein yang berfungsi sebagai biokatalisator.

    Kita dapat memperoleh protein dari bahan makanan yang banyak

    mengandung protein, misalnya pada hewan terkandung protein hewani, sedangkan

    pada tumbuhan terkandung protein nabati.

    Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat

    secara alami. Polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan

    sebagai protein sederhana. Protein terkonjugasi mengandung komponen bukan

    asam amino yang dikenal sebagai gugus prostetik di samping kerangka utama

    asam amino.

    Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa

    dengan senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    3/25

    terjadinya reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan

    suhu, dan adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai dengan tanda

    demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari

    protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda

    antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji

    protein (albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, belum

    tentu sama dengan pereaksi uji lainnya.

    Untuk membuktikan kebenaran teori tersebut maka dianggap penting

    melakukan percobaan ini

    1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

    1.2.1 Maksud Percobaan

    Untuk mengetahui dan menguji kandungan protein dalam senyawa sampel.

    1.2.2 Tujuan Percobaan

    1. Untuk mengidentifikasi adanya protein dengan tes biuret.2. Untuk mengidentifikasi adanya protein dengan tes pengendapan logam.3. Untuk mengidentiikasi adanya protein dengan tes pengendapan dengan

    alkohol.

    1.3 Prinsip Percobaan

    Reaksi Biuret Ikatan peptida yang menyusun protein dalam suasana basa

    akan berwarna ungu dengan Cu. Pengendapan dengan Logam Reaksi ion logam

    dengan protein mengakibatkan terjadinya endapan. Pengendapan dengan Alkohol

    menyebabkan penurunan kelarutan protein akibat penambahan pelarut organik.

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    4/25

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Protein adalah molekul raksasa yang terdiri dari satuan-satuan kecil

    penyusunnya yang disebut asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu,

    dengan jumlah dan struktur tertentu. Molekul-molekul ini merupakan bahan

    pembangun sel hidup. Protein yang paling sederhana terdiri atas 50 asam amino,

    tetapi ada beberapa protein yang memiliki ribuan asam amino. Hal yang

    terpenting adalah ketidakhadiran, penambahan, atau penggantian satu saja asam

    amino pada sebuah struktur protein dapat menyebabkan protein tersebut menjadi

    gumpalan molekul yang tidak berguna. Setiap asam amino harus terletak pada

    urutan yang benar dan struktur yang tepat (Poedjiadi, 1994).

    Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan

    usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorsi dan dibawa oleh darah ke hati.

    Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam

    jaringan-jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam

    amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk

    biosintesis protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang

    dapat masuk kedalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati merupakan

    organ tubuh dimana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Asam amino

    yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein

    dibawa oleh darah ke dalam jaringan untuk digunakan. Asam amino yang terdapat

    dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    5/25

    penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel (Poedjiadi,

    1994).

    Asam amino adalah monomer protein yang mempunyai dua gugus fungsi

    yaitu gugus amino dan gugus hidroksil. Jumlah asam amino yang terdapat di alam

    ada beratus ratus jumlahnya, namun yang diketahui ikut membangun protein

    hanya sekitar 20 macam. Sifat asam amino antara lain memiliki titik leleh di atas

    200 C, larut dalam senyawa polar dan tidak larut dalam senyawa nonpolar serta

    memiliki momen dipol yang besar (Anonim a, 2011).

    Beberapa Reaksi Uji Protein (Page, 1989) :

    A. Percobaan berdasarkan reaksi warna:1) Percobaan kadar-N

    Kapur natron, yaitu campuran NaOH dan Ca(OH)2 dalam tabung reaksi

    dengan larutan protein dipanaskan. Keluarlah Amoniak dan

    Amina.Lakmus merah yang dibasahi menjadi biru.

    2) Reaksi XantoproteinLarutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan

    protein. Setelah dicampur terjadi pengendapan putih yang dapat berubah

    menjadikuning apabila dipanaskan.. reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada

    inti Benzen yang terdapata pada molekul protein. Jadi, reaksi ini positif

    untuk protein, fenilalanin dan triptofan. Kulit kita bila kena asam nitrat

    berwarna kuning, itu juga karena terjadi reaksi xantoprotein ini.

    3) Reaksi MillonPereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam

    nitrat, apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    6/25

    menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh

    pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena

    terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna.

    Protein yang mengandung tirosin akan memberikan reaksi positif.

    4) Reaksi BiuretLarutan Protein + NaOH + CuSO4 lembayung

    Berlaku untuk senyawaan yang mempunyai jumlah ikatan peptida > 1. Reaksi ini

    dapat dipakai untuk penentuan protein secara kualitatif dan kuantitatif.

    Beberapa reaksi uji terhadap protein, tes biuret merupakan salah satu cara

    untuk mengidentifikasi adanya protein, dalam larutan basa biuret memberikan

    warna violet dengan CuSO4karena akan terbentuk kompleks Cu2+dengan gugus

    CO dan gugus NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Pengendapan dengan

    logam diketahui bahwa protein mempunyai daya untuk menawarkan racun.

    Salting out, apabila terdapat garam-garam anorganik alam presentase tinggi dalam

    larutan protein, maka kelarutan protein akan berkurang, sehingga mengakibatkan

    pengendapan. Pengendapan dengan alkohol, penambahan pelarut organik seperti

    aseton atau alkohol akan menurunkan kelarutan protein pada kedudukan dan

    distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar di dalam molekul hingga

    menghasilkan protein yang dipol (Tim Dosen Kimia, 2011).

    Fungsi protein di dalam tubuh kita sangat banyak, bahkan banyak dari

    proses pertumbuhan tubuh manusia dipengaruhi oleh protein yang terkandung di

    dalam tubuh kita. Di bawah ini beberapa fungsi protein yaitu (Anonim b, 2011):

    a. Sebagai enzim

    http://www.membuatblog.web.id/2010/03/fungsi-protein.htmlhttp://www.membuatblog.web.id/2010/03/fungsi-protein.html
  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    7/25

    Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa

    makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang

    sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat

    rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-

    perubahan kimia dalam sistem biologis.

    b. Alat pengangkut dan penyimpanBanyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau

    dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut

    oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot.

    Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot

    terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.

    c. Penunjang mekanisKekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen,

    suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan

    tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu

    suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-

    benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing

    lain.

    d.

    Media perambatan impuls syaraf

    Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya

    rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor

    penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.

    e. Pengendalian pertumbuhan

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    8/25

    Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat

    mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter

    bahan

    Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat

    empat gugus: gugus amina (NH2), guguskarboksil (COOH), atomhidrogen (H),

    dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping

    yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat

    tersebut dinamai atom C ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus

    karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh

    karena gugus amina juga terikat pada atom C ini, senyawa tersebut merupakan

    asam -amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia

    rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat

    asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik

    jika nonpolar (Anonim a, 2010).

    Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap

    molekulnya, yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai

    struktur ion dipolar. Gugus amino dan gugus karboksil pada asam amino

    menunjukkan sifat-sifat spesifiknya. Karena asam amino mengandung kedua

    gugus tersebut, senyawa ini akan memberikan reaksi kimia yang yang mencirikan

    gugus-gugusnya. Sebagai contoh adalah reaksi asetilasi dan esterifikasi. Asam

    amino juga bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat sebagai asam dan memberikan

    proton kepada basa kuat, atau dapat bersifat sebagai basa dan menerima proton

    dari basa kuat (Girindra, 1986).

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Karboksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karboksilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1
  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    9/25

    Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri yang

    sama, gugus karboksil dan amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-

    masing berbeda satu dengan yang lain pada gugus R-nya, yang bervariasi dalam

    struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Beberapa asam amino

    mempunyai reaksi yang spesifik yang melibatkan gugus R-nya (Girindra, 1986).

    Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino

    yang dibagi berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut :

    asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin,

    Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin. Golongan kedua

    yaitu asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang beranggotakan Lisin,

    Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan Glutamin. Golongan ketiga yaitu

    asam amino yang bermuatan positif pada gugus R dan golongan keempat yaitu

    asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R. Dari ke-20 asam amino yang

    ada, dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu valin, leusin, Isoleusin,

    metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino essensial ini

    tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan dari

    luar seperti makanan dan zat nutrisi lainnya (Girindra, 1986).

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    10/25

    BAB III

    METODE PERCOBAAN

    3.1 Bahan

    Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah NaOH 2,5 M, CuSO4

    0,01 M, HgCL2 0,2 M, (CH3COO)2Pb 0,2 M, Larutan albumin, HCl 0,1 M,

    NaOH 0,1 M, Etanol 95 % dan buffer pH 4,7, larutan asam amino (glisin, asam

    aspartat, alanin, albumin).

    3.2 Alat

    Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak

    tabung, pipet tetes, pipet skala, sikat tabung.

    3.3 Prosedur Kerja

    3.3.1 Tes Biuret

    3 ml larutan protein ditambah dengan 1 ml NaOH 2,5 M, dicampurkan

    dengan baik, ditambahkan dengan setetes CuSO4 0,01 M kemudian dicampurkan,

    jika timbul warna, ditambahkan lagi setetes atau lebih CuSO4, diulangi percobaan

    ini dengan menggunakan larutan asam amino.

    3.3.2 Pengendapan dengan Logam

    3 ml larutan protein ditambahkan dengan 5 tetes HgCl2 0,2 M. Ulangi

    percobaan dengan menggunakan (CH3COO)2Pb.

    3.3.3 Pengendapan dengan Alkohol

    Tabung I diisi dengan 2,5 ml larutan albumin lalu ditambahkan dengan 0,5

    ml HCl 0,1 M dan3 ml etanol 95 %. Tabung II diisi dengan 2,5 ml larutan albumin

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    11/25

    lalu ditambahkan dengan 0,5 ml NaOH 0,1 M kemudian ditambahkan dengan 3

    ml Etanol 95 %. Tabung III diisi dengan 2,5 ml larutan albumin lalu ditambahkan

    dengan 0,5 ml buffer asetat pH 4,7 kemudian ditambahkan dengan 3 ml etanol 95

    %.

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    12/25

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

    1. Pada reaksi uji protein dengan tes Biuret bereaksi positif dengan menghasilkanlarutan yang berwarna violet/ungu.

    2. Pada reaksi uji protein dengan penambahan logam berat seperti logam Hg danPb bereaksi positif dengan adanya pengendapan.

    3. Pada reaksi uji protein dengan pengendapan alkohol bereaksi positif padasuasana asam dan basa serta tergantung pada pH reaksi.

    5.2 Saran

    Untuk asisten dan laboratorium sudah baik, sedang untuk percobaan

    mungkin bisa ditambahkan asam amino lain sebagai pembanding.

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    13/25

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim a, 2011,Asam Amino.http://id.wikipedia.org/wiki/asam_amino,diaksestanggal 21 oktober 2011,pukul 18.00 WITA.

    Anonim b, 2011,Fingsi protein.http://chem-is-try.org/fungsi_protein , diakses

    tanggal 28 oktober 2011,pukul 20.15 WITA.

    Fessenden, Ralph J., Joan S. Fessenden, 1997, Dasar-dasar Kimia Organik,

    Binarupa Aksara, Jakarta.

    Girindra, A., 1986,Biokimia I,Gramedia, Jakarta.

    Page, D., S., 1998,Prinsip-prinsip Biokimia, Erlangga, Jakarta.

    Poedjiadi, A., 1994,Dasar-dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

    Tim Dosen Kimia., 2011, Penuntun Praktikum Biokimia Umum, Laboratorium

    Biokimia, Universitas Hasanuddin, Makassar.

    Winarno, F., G., 1991,Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    http://id.wikipedia.org/wiki/asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/asam_aminohttp://chem-is-try.org/fungsi_proteinhttp://chem-is-try.org/fungsi_proteinhttp://chem-is-try.org/fungsi_proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/asam_amino
  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    14/25

    LEMBAR PENGESAHAN

    Makassar, 26 Oktober 2011

    Asisten Praktikan

    ASMAN KUMIK RR.DYAH RORO ARIWULAN

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    15/25

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil

    4.1.1 Tes Biuret

    Larutan contoh NaOH 2,5 M CuSO4 0,01 MCuSO4 0,01 M

    berlebih

    Glisin

    Alanin

    Asam aspartat

    Albumin

    Bening

    Bening

    Bening

    Bening

    Biru

    Biru

    Bening

    Bening

    keunguan

    Biru

    Biru tua

    bening

    Ungu muda(violet)

    4.1.2 Pengendapan dengan Logam

    No Larutan contoh HgCl2 0,2 M (CH3COO)2Pb

    1.

    2.

    3.

    4.

    Glisin

    Alanin

    Albumin

    Asam Aspartat

    Bening

    Bening

    Putih pekat + endapan

    putih

    Bening

    Bening

    Bening

    Putih kekuningan, pekat,

    endapan

    Bening

    4.1.3 Pengendapan dengan Alkohol

    Larutan Contoh Tabung I Tabung II Tabung III

    Putih keruh Terbentuk 2

    lapisan

    Terbentuk 2

    Lapisan, endapan

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    16/25

    4.2 Reaksi

    4.2.1 Tes Biuret

    AlbuminO O

    ll ll

    2 H2N - CH-C - NH-CH - C - OH + 2 NaOH + CuSO4

    R R n

    CH - C NH - CH

    o

    Cu2+

    O

    CH - NH C - Cu

    Serin2 CH - CH-COOH + 2 NaOH + CuSO4

    l l

    OH NH2

    GlisinO O

    H-CH-C-OH + NaOH H-CH-C-ONa + H2O + CuSO4

    NH2 NH2

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    17/25

    AlaninH3C - CH-COOH + 2 NaOH + CuSO4

    l

    NH2

    4.2.2 Pengendapan dengan Logam

    HgCl2O O O

    2H2N-CH-C - NH-CH-C - NH-CH- C -OH + HgCl2

    R R n R

    O O O

    2H2N-CH-C - NH-CH-C - NH-CH- C- O

    R R n R

    Hg2+ + 2 HCl

    O O O

    2H2N-CH-C - NH-CH-C - NH- CH- C - O

    R R n R

    SerinCH2CH - COOH + HgCl2

    l l

    OH NH2

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    18/25

    GlisinH - CH-COOH + HgCl2

    l

    NH2

    AlaninH3C-CHCOOH + HgCl2

    l

    NH2

    (CH3COO)2Pb

    O O

    ll ll

    2 H2N - CH-C - NH-CH - C - OH + (CH3COO)2Pb

    R R n

    O O

    ll ll

    H2N - CH-CNHCH - C - O

    R n

    Pb6++ H++ CH3COO-

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    19/25

    O O

    ll ll

    H2N - CH-CNCH - C - O

    R R n

    GlisinH - CH-COOH + (CH3COO)2Pb

    l

    NH2

    AlaninH3C-CHCOOH + (CH3COO)2Pb

    l

    NH2

    4.2.3 Pengendapan dengan Alkohol

    NaOHO O O

    H2N-CH-C - NH-CH-C - NH- CH- COH + OH-

    R R n R

    O O O

    H2N-CH-C - NH-CH-C - NH- CH- CO- + C2H5OH

    R R n R

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    20/25

    O O O

    H2N-CH-C - NH-CH-C - NH- CH- COC2H5 +OH- + H2O

    R R n R

    HClO O O

    H2N-CH-C - NH-CH-C - NH- CH- COH+ H+

    R R n R

    O O O

    H2N-CH-C - NH-CH-C - NH- CH- C+OH2

    + C2H5OH

    R R n R

    O O O

    H2N-CH-C - NH-CH-C - NH- CH- COC2H5+ H+ + H2O

    R R n R

    Buffer pH 4,7O O O

    H2N-CH-C - NH-CH-C - NH- CH- COH + C2H5OH

    R R n R

    O O O

    H2N-CH-C - NH-CH-C - NH- CH- COC2H5+ H2O

    R R n R

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    21/25

    4.3 Pembahasan

    4.3.1 Tes Biuret

    Tes biuret merupakan salah satu tes uji protein, bekerja pada suasana

    basa, dan akan memberikan perubahan warna pada larutan yang diuji menjadi

    berwarna violet dengan CuSO4 , karena terbentuk kimpleks Cu2+ dengan gugus

    CO dan gugus NH dari rantai peptida dalam suasana basa.

    Pada tes biuret ini, penambahan NaOH 2,5 M akan mengendapkan protein

    pada larutan Albumin, hal ini ditandai dengan bertambah jernihnya larutan

    albumin yang keruh. Pada larutan asam amino, penambahan NaOH 2,5 M tidak

    menyebabkan perubahan yang berarti. Pada penambahan CuSO40,01 M sebanyak

    1 tetes menyebabkan larutan albumin mengalami perubahan yaitu larutan ini tidak

    tercampur dengan baik dan perubahan warna menjadi ungu muda atau violet

    hanya pada permukaan saja, sedangkan pada larutan asam amino glisin dan alanin

    terjadi perubahan warna pada permukaanya yaitu berwarna biru, sedangkan pada

    serin tidak terjadi perubahan warna. Hal ini disebabkan karena glisin dan alanin

    mengandung gugus hidroksil yang dapat membentuk kompleks dengan Cu2+.

    Warna biru makin pekat dengan penambahan CuSO4berlebih. Setelah dilakukan

    penambahan CuSO40,01 M berlebih, terjadi perubahan pada semua larutan, baik

    pada larutan albumin maupun larutan asam amino. Larutan albumin berwarna

    ungu muda, dan asam amino yang lain (Serin, Glisin, Alanin,) berwarna biru

    muda.

    4.3.2 Pengendapan dengan Logam

    Diketahui bahwa protein mampu menawarkan racun karena asam amino

    yang merupakan penyusun suatu protein dapat mengikat logam seperti Hg

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    22/25

    (merkuri klorida) dan Pb (timbal asetat), racun atau logam yang terikat dalam

    reaksi ini ditandai dengan adanya endapan putih.

    Pada reaksi ini, albumin ditambahkan dengan HgCl2 . Pada penambahan

    ini larutan berubah dari bening menjadi putih pekat. Hal ini disebabkan karena

    adanya kemampuan protein atau asam amino untuk berikatan dengan ion logam di

    atas titik isoelektriknya. Kemampuan ini disebabkan karena pada saat pH berada

    di atas titik isoelektrik protein atau asam amino, maka ia akan bermuatan negatif

    sehingga mampu mengikat ion logam yang bermuatan positif. Berdasarkan teori,

    titik isoelktrik albumin adalah : 4,55-4,90, alanin 6,00 , glisin 5,97 dan serin 5,68

    (titik isoelektrik adalah keadaan pH dimana protein /asam amino memiliki jumlah

    muatan positif dan negatif yang sama). Adanya pertambahan ion logam

    menyebabkan putusnya jembatan disulfida dan ikatan kovalen S-S pada protein

    yang mengandung gugus sulfuhidril.

    Dengan adanya endapan saat penambahan albumin dan glisin dengan

    (CH3COO)2 Pb menunjukkan bahwa protein dan asam amino dapat bertindak

    sebagai antidotum/penawar racun pada keracunan logam berat seperti Hg dan Pb.

    Sedangkan untuk asam amino seperti asam aspartat, serin, dan alanin tidak

    membentuk endapan karena suasana larutan masih berada di bawah titik

    isoelektrik kedua asam amino tersebut, sehingga asam amino yang bermuatan

    positif tidak mampu berikatan dengan ion logam yang bermuatan positif pula.

    Selain itu, ketiga jenis asam amino tersebut tidak mengandung gugus sulfuhidril.

    4.3.3 Pengendapan dengan Alkohol

    Penambahan alkohol yang merupakan pelarut organik akan menurunkan

    kelarutan protein, karena kelarutaan suatu protein tergantung dari kedudukan dan

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    23/25

    distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidrofob polar pada molekul. Mampu

    mengendapkan logam dalam suasan asam dan pada pH 4,7 yang merupakan titik

    isoelektrik.

    Pada reaksi pengendapan dengan alkohol, larutan albumin akan

    membentuk endapan yang disebabkan karena adanya gugus hidrofobik polar

    (yang menarik gugus non-polar) didalam molekul protein dan menghasilkan

    protein dipol. Menurut teori, albumin + HCl dan albumin + NaOH membentuk

    larutan bening sedangkan albumin + buffer asetat pH 4,7 agak keruh. Hal ini

    disebabkan karena pada pH 4,7 merupakan titik isoelektrik albumin. Titik

    isoelektrik merupakan pH dimana kelarutn protein minimum karena jumlah ion

    positif dan ion negatif sama sehingga penambahan senyawa organik seperti aseton

    dan alkohol yang bersifat nonpolar (muatan = 0) cenderung menurunkan kelarutan

    protein. Sedangkan dengan penambahan asam atau basa menyebabkan larutan

    albumin kelihatan agak bening, hal ini menandakan naiknya kelarutan albumin.

    Hal ini berdasarkan sifat protein yang amfoter (protein dalam suasana pelarut

    yang bersifat asam akan bertindak sebagai basa dan dalam suasana pelarut yang

    bersifat basa akan bertindak sebagai asam).

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    24/25

    LAMPIRAN

    Bagan Kerja

    Tes Biuret

    ulangi percobaan di atas dengan menggunakan larutan asam amino.

    Pengendapan Dengan Logam

    3 ml larutan

    albumin 1 ml NaOH 2,5 M

    Catat perubahan pada larutan

    Setetes CuSO40,01 M

    Setetes atau labih CuSO4

    0.01 M

    Catat perubahan pada larutan

    Catat perubahan yang terjadi

    5 tetes HgCl20,2 M

    ditambahkan3 ml larutan albumin

    Catat perubahan yang

    terjadi pada larutan

  • 5/24/2018 Reaksi Uji Protein

    25/25

    Ulangi percobaan diatas dengan menggunakan (CH3COO)2Pb dan

    mengganti larutan albumin dengan larutan asam amino.

    Pengendapan Dengan AlkoholTabung

    Larutan

    I II III

    Albumin 2,5 ml 2,5 ml 2,5 ml

    HCL 0,1 M 0,5 ml - -

    NaOH 0,1 M - 0,5 ml -

    Buffer asetat pH 4,7 - - 0,5 ml

    Etanol 95% 3 ml 3 ml 3 ml