rancangan undang-undang republik indonesia...

18
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. .. TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa kemerdekaan menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nurani merupakan hak asasi manusia yang sangat hakiki dalam kehidupan dan penghidupan suatu masyarakat, bangsa, dan negara, untuk menegakkan kebenaran, keadilan, mencerdaskan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum; b. bahwa kebebasan pers pada dasarnya merupakan perwujudan ekspresi dari kedaulatan rakyat, oleh karena itu wajib dijamin dan dilindungi oleh bangsa dan negara; c. bahwa pers telah berkembang dan · akan tetap selalu sebagai wahana komunikasi massa pengumpul, pengolah, dan penyebar informasi serta pembentuk opini yang mempunyai pengaruh sangat luas dan positip; d. bahwa demi terwujudnya kemerdekaan mengeluarkan pikiran dan sikap, pers harus dapat melaksanakan hak, kewajiban, dan tugasnya dengan sebaik-baiknya; e. bahwa dalam era globalisasi pers memiliki peran untuk ikut men- jaga ketertiban dan perdamaian dunia berdasarkan kedaulatan bangsa dan keadilan sosial; f. bahwa Undang-undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pers sebagaimana telah ditambahkan dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1967 dan diubah oleh Undang- undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dan perkembangan zaman dan karena itu dpandang perlu ditetapkan Undang-undang tentang Pers yang baru. Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (1 ), pasal 20 ayat (1 ), pasal 21, pasal 28 dan pasal 33 Undang-undang Dasasr 1945 Republik Indonesia. 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia No XVI l/MPR/1998 tentang Hak-hak asasi Manusia; I

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR. .. TAHUN 1999

TENTANG

PERS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang: a. bahwa kemerdekaan menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nurani merupakan hak asasi manusia yang sangat hakiki dalam kehidupan dan penghidupan suatu masyarakat, bangsa, dan negara, untuk menegakkan kebenaran, keadilan, mencerdaskan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum;

b. bahwa kebebasan pers pada dasarnya merupakan perwujudan ekspresi dari kedaulatan rakyat, oleh karena itu wajib dijamin dan dilindungi oleh bangsa dan negara;

c. bahwa pers telah berkembang dan · akan tetap selalu sebagai wahana komunikasi massa pengumpul, pengolah, dan penyebar informasi serta pembentuk opini yang mempunyai pengaruh sangat luas dan positip;

d. bahwa demi terwujudnya kemerdekaan mengeluarkan pikiran dan sikap, pers harus dapat melaksanakan hak, kewajiban, dan tugasnya dengan sebaik-baiknya;

e. bahwa dalam era globalisasi pers memiliki peran untuk ikut men­jaga ketertiban dan perdamaian dunia berdasarkan kedaulatan bangsa dan keadilan sosial;

f. bahwa Undang-undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan­ketentuan Pokok Pers sebagaimana telah ditambahkan dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1967 dan diubah oleh Undang­undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dan perkembangan zaman dan karena itu dpandang perlu ditetapkan Undang-undang tentang Pers yang baru.

Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (1 ), pasal 20 ayat (1 ), pasal 21, pasal 28 dan pasal 33 Undang-undang Dasasr 1945 Republik Indonesia.

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia No XVI l/MPR/1998 tentang Hak-hak asasi Manusia;

I

Page 2: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERS.

BABI KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Pers adalah lembaga kemasyarakatan dan wahana komunikasi massa yang

melaksanakan kegiatan mencari, menghimpun dan mengolah informasi, fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak umum dengan jujur, adil, akurat dan berimbang secara teratur.

2. Wartawan adalah orang yang secara teratur melakukan pekerjaan pers dan menjadi anggota organisasi wartawan.

3. Perusahaan Pers adalah perusahaan berbadan hukum yang diakui oleh perundang-undangan Republik Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers .

. 4. · Organisasi Pers adalah organisasi wartawan dan organisasi perusahaan pers.

5. Hak Tolak adalah hak wartawan yang karena martabat dan profesinya untuk menolak mengungkapkan nama dan atau identitas lainnya dari sumber berita yang harus dirahasiakannya.

6. Hak Jawab adalah hak seseorang, organisasi, badan hukum atau anggota masyarakat lainnya untuk memberi tanggapan dan informasi mengenai dirinya atau informasi yang menyangkut kepentingan umum yang telah disiarkan oleh sebuah pers di pers yang bersangkutan tanpa dikenakan biaya.

7. Kewajiban Koreksi adalah keharusan melakukan koreksi atau ralat dari dan atas kesadaran pers sendiri terhadap suatu informasi, data, fakta, opini atau gambar yang tidak benar yang telah disiarkan pers oleh pers yang bersangkutan.

8. Sensor: a. Pemaksaan terhadap pers untuk menghapus sebagian atau seluruh

bahan informasi, data, fakta, opini, atau gambar yang akan atau telah disiarkan oleh pers dengan maksud agar informasi, data, fakta, opini, atau gambar tersebut tidak dapat disampaikan kepada masyarakat luas.

b. Kewajiban melaporkan bahan informasi, data, fakta, gambar, atau opini kepada pihak penguasa sebelum informasi, data, fakta, gambar, atau opini tersebut disiarkan oleh pers.

2

Page 3: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

c. Keharusan untuk memperoleh izin dari pihak penguasa untuk menyiarkan bahan informasi, data, fakta, gambar, atau opini oleh pers.

9. Pemberangusan/Pembredelan adalah penghentian selamanya atau sementara peredaran dan penyiaran pers secara paksa.

10. Kade Etik Jurnalistik adalah himpunan etika profesi kewartawanan yang berlaku untuk seluruh wartawan Indonesia dan harus diakui organisasi wartawan.

BAB II KEBEBASAN PERS

Pasal2 Kebebasan pers bersumber dari kedaulatan rakyat.

Pasal3 (1) Tiada suatu badan, lembaga, dan perorangan rnanapun yang langsung atau

tidak langsung secara melawan hukum boleh menghilangkan, menghambat, dan mengganggu kebebasan pers.

(2) Segala peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan kebebasan pers tidak berlaku dan dilarang.

Pasal4 Terhadap pers nasional tidak boleh dikenakan sensor dan pemberangusan/ pembredelan.

Pasal5 Semua agenda dan acara negara yang bersifat terbuka untuk umum atau publik dapat disiarkan dengan bebas oleh pers.

BAB Ill TUGAS, HAK, DAN KEWAJIBAN

Pasal6 Pers mempunyai tugas: a. memenuhi hak masyarakat untuk memperoleh informasi; b. ikut mencerdaskan bangsa; c. ik.ut melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang

berkaitan dengan kepentingan umum;

3

Page 4: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

d. ikut menciptakan terbentuknya suasana yang memungkinkan dilaksanakannya supremasi hukum;

e. menjaga dan menyebarkan nilai-nilai dasar demokrasi; · f. mendukung tercapainya kesejahteraan umum; dan

g. membela kepentingan bangsa dan negara dalam arti seluas-luasnya.

Pasal7 Pers berhak mencari, memperoleh, mengumpulkan, mengolah, dan menyiarkan informasi, data, fakta, opini, dan gambar di seluruh tanah air tanpa terkecuali.

Pasal8 Dalam menjalankan tugasnya pers wajib: a. menjunjung tinggi dan patuh pada konstitusi Negara Kesatuan Republik

Indonesia; b. menghormati, patuh, dan tunduk terhadap Kode Etik Jurnalistik Wartawan

Indonesia; c. menghormati hak-hak asasi pihak lain; d. bertanggung jawab terhadap kepentingan negara.

Pasal9 (1) Pers yang mengetahui adanya kesalahan atau kekhilafan dalam penyiaran

berita di medianya, tanpa harus ada lebih dahulu permintaan dari pihak lain, pers yang bersangkutan segera melakukan kewajiban koreksi meralat pemberitaannya itu.

(2) Pelaksanaan kewajiban koreksi tidak mengurangi atau menghilangkan hak jawab.

BABIV WARTAWAN

Pasal 10 (1) Setiap warga negara Indonesia yang telah berumur 18 tahun dapat menjadi

wartawan. (2) Syarat-syarat menjadi wartawan adalah:

a. memahami tugas dan kewajiban pers; b. wajib menjadi anggota salah satu organisasi wartawan; c. wajib mengikuti dan lulus ujian Kode Etik Jurnalistik wartawan

Indonesia; dan d. ketentuan lain yang ditetapkan oleh Dewan Pers.

4

Page 5: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Pasal 11 · Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya wartawan memperoleh perlindungan dan jaminan dari negara agar pelaksanaan tugas dan kewajibannya tidak mengalami hambatan, gangguan, dan ancaman.

BABV PERUSAHAAN PERS

Pasal12 Setiap warganegara Indonesia yang telah memenuhi syarat berhak mendirikan perusahaan pers.

Pasal13 (1) Perusahaan pers dapat didirikan oleh badan hukum yang diakui dan tunduk

kepada peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang bidang usahanya menyelenggarakan usaha pers.

(2) Syarat-syarat lebih lanjut mengenai perusahaan pers diatur oleh Dewan Pers.

Pasal 14 Perusahaan pers wajib memberikan imbalan gaji, fasilitas, dan kesejahteraan lainnya yang layak bagi para wartawan/karyawan.

Pasal15 (1) Setiap perusahaan pers wajib memberikan sekurang-kurangnya 20 % (dua

puluh persen) dari modal saham yang ditempatkan/disetor oleh perusahaan kepada wartawan dan karyawan perusahan pers tersebut secara kolektif. Kepemilikan saham kolektif karyawan itu harus dinyatakan dalam akta atau dokumen hukum perusahaan pers.

(2) Dana untuk pembayaran modal saham wartawan dan karyawan pers dapat diambil dari: a. pinjaman pemegang saham lainnya yang pembayarannya akan

ditanggung perusahaan; atau b. keuntungan yang telah diproyeksi.

Pasal16 Pemimpin redaksi wajib menjadi salah satu dari pengurus badan hukum penerbitan pers.

5

Page 6: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

BABVI HAK TOLAK DAN HAK JAWAB

Pasal17 ( 1 ) Sepanjang berhubungan dengan tug as dan profesinya wartawan mempunyai

hak tolak. (2) Dalam hal menyangkut keselamatan negara, hakim pengadilan dapat

meminta wartawan menyimpang dari ketentuan hak tolak sebagaimana dimaksud ayat (1 ).

Pasal 18 (1) Pers wajib melayani atau memberikan kesempatan kepada masyarakat yang

mempergunakan hak jawab. (2) Penyiaran dari hak jawab harus dilakukan dalam waktu yang secepat­

cepatnya dan pada ruang atau waktu yang sebanding dengan penerbitan, penyiaran dan penayangan dari informasi, data, fakta, dan gambar materi dan atau topik yang dipakai dasar hak jawab itu.

(3) Penggunaan hak jawab harus disesuaikan dengan kaidah dan teknis penyiaran bidang pers.

Pasal19 (1) Pemakaian hak jawab tidak boleh melanggar ketertiban umum, peraturan

perundang-undangan, dan atau kesusilaan. (2) Dalam hal hak jawab melanggar ketertiban umum, peraturan perundang­

undangan, dan kesusilaan, pers berhak untuk memperbaiki dan atau meniadakan bagian yang melanggar tersebut tanpa menghilangkan arti atau hakikat dari hak jawab yang ada.

BAB VII DEWAN PERS

Pasal20 (1) Organisasi-organisasi pers membentuk Dewan Pers yang be rs if at

independen. (2) Untuk pertama kalinya Dewan Pers dibentuk berdasarkan Keputusan

Presiden.

6

Page 7: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Pasal21 Dewan Pers bertugas: a. menjaga, melindungi, dan mengembangkan kebebasan pers; b. menetapkan peraturan-peraturan pelaksanaan di bidang pers; c. melakukan penelitian, pengkajian, dan pengembangan terhadap pers

nasional; d. memberikan pendapat dan pertimbangan kepada para pihak yang terkait

terhadap perkembangan dan pertumbuhan pers nasional; e. berwenang menentukan syarat organisasi wartawan; f. berwenang menentukan mekanisme pengawasan Kade Etik Jurnalistik

Wartawan Indonesia.

Pasal22

(1) Dewan Pers beranggotakan 15 (lima belas) orang yang terdiri dari: a. 7 (tujuh) orang dari unsur wartawan. b. 3 (tiga) orang dari unsur pemegang saham perusahaan pers. c. 3 (tiga) orang dari unsur masyarakat. d. 2 ( dua) orang dari unsur pemerintah.

(2) Untuk pertama kali seluruh anggota Dewan Pers harus memperoleh persetujuan dari DPR-RI.

(3) Apabila terjadi lowongan anggota Dewan Pers pengisiannya ditentukan oleh anggota Dewan Pers yang ada dengan ketentuan harus tetap memperhatikan komposisi unsur sebagaimana dimaksud ayat (1).

(4) Ketua dan Sekretaris (Jenderal) Dewan Pers selalu dipilih dari dan oleh anggota Dewan Pers sendiri.

Pasal23

Peraturan Dasar Dewan Pers disusun dan disahkan oleh Dewan Pers.

BAB VIII PERTANGGUNGJAWABAN DAN SANKSI

Pasal24 ( 1 ) Pengurus badan hukum perusahaan pers bertanggungjawab dan mewaki Ii

perusahaan pers di muka hukum. (2) Untuk bidang redaksi segala tanggung jawab hukum menjadi beban

J:>emimpin Redaksi.

7

Page 8: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

(3) Pemimpin Redaksi hanya dapat mengalihkan tanggung jawab hukumnya kepada pihak lainnya apabila pada saat penerbitan, penyiaran atau penayangan berita yang menyebabkan munculnya masalah hukum, pemimpin redaksi sedang berada di luar negeri dan sebelum keberangkatannya itu, pemimpin redaksi telah mengalihkan untuk sementara tanggung jawab, tugas dan wewenangnya kepada pihak lain dalam sebuah pernyataan tertulis.

(4) Apabila terjadi kekosongan jabatan pemimpin redaksi, maka dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari, harus segera diisi, dan sambil diproses pengisian jabatan dimaksud harus ditunjuk seorang yang dapat bertindak sebagai pejabat pemimpin redaksi yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab sebagai pemimpin redaksi.

Pasal25 ( 1) setiap orang atau bad an hukum baik langsung maupun tidak langsung

melakukan, atau ikut melakukan, atau membantu menghilangkan atau mengganggu atau menghambat kebebasan pers secara melawan hukum sebagaimana diatur dalam pasal 2, pasal 3 ayat ( 1) dan pasal 4 undang­undang ini, dihukum kurungan selama-lamanya 4 (empat) tahun dan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh mi liar rupiah).

(2) Setiap orang atau badan hukum yang telah pernah dihukum karena melakukan perbuatan sebagaimana diatur dalam ayat (1) dan kembali melakukannya lagi maka hukumannya dapat ditambah menjadi maksimal 5 (lima) tahun kurungan dan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah).

Pasal26 ( 1 ) Perusahaan pers yang tidak memberikan kesempatan kepada wartawan/

karyawan untuk memiliki saham di perusahaan pers tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 15 undang-undang ini didenda sebanyak-banyaknya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(2) Setelah dikenakan sanksi denda seperti diatur dalam pasal 26 ayat (1) undang-undang ini, perusahaan pers yang bersangkutan tetap berkewajiban melaksanakan pemberian saham kepada wartawan/karyawan pers seba­gaimana diatur dalam pasal 12.

8

Page 9: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

BAB IX KETENTUAN PERALIHAN

Pasal27 Dengan berlakunya undang-undang ini maka dinyatakan tidak berlaku lagi: a. Undang-undang nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pers; b. Undang-undang nomor 4 Tahun 1967 tentang Perubahan Undang-undang RI

Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers; c. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1982 Tentang Perubahan atas Undang­

undang nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 4 Tahun 1967;

d. Undang-undang PNS Tahun 1963 tentang Pengamanan terhadap Barang­barang cetakan yang isinya dapat mengganggu ketertiban umum, khususnya mengenai bulletin-bulletin, surat-surat kabar, majalah-majalah dan penerbitan berkala;

e. Segala perundang-undangan yang telah diatur dalam undang-undang ini dan semua perundang-undangan yang bertentangan dengan undang-undang ini.

Pasal28 Semua badan atau lembaga dan peraturan pelaksana yang ada yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan undang-undang ini tetap berfungsi dan berjalan seperti semula.

BABX KETENTUAN PENUTUP

Pasal29 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan undang­undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

9

Page 10: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Diundangkan di Jakarta Pada tanggal,

Disahkan di: Jakarta Pada tanggal,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd.

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ttd.

AKBAR TANJUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR

10

Page 11: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

UMUM

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR .....•... TAHUN ••... TENTANG

PERS

Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kemerdekaan pers nasional Indonesia. Sejarah mencatat pers nasional Indonesia merupakan pendukung dan penggerak aktif perjuangan bangsa Indonesia, sejak masa kebangkitan dan pergerakan nasional sampai dengan puncak kemerdekaan. Setelah itu pun pers nasional Indonesia senantiasa mengambil peran aktif dalam mengisi dan mengembangkan kemerdekaan.

Undang-undang Dasar 1945, khususnya pasal 28, menjamin kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan melalui tulisan. Kemerdekaan pers merupakan wujud hakiki dari kemerdekaan mengeluarkan pikiran tersebut. Kemerdekaan pers adalah cermin dari salah satu nilai dasar bangsa Indonesia yang ingin dicapai melalui proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Maka kemerdekaan pers harus dilindungi dari pihak manapun yang ingin menegakan atau menyalahgunakannya. Untuk itu diperlukan undang-undang yang mampu melindungi kemerdekaan pers.

Undang-undang pers yang ada, yaitu UU No. 21 Tahun 1982, sudah sangat tidak memadahi lagi untuk menjawab tuntutan kebutuhan perlindungan kemerdekaan pers. Selain itu sistematika dan penyusunan format UU No.21 Tahun 1982 secara teknis terlampau berbelit-belit dan rumit, sehingga tidak menguntungkan untuk mengembangkan nilai-nilai demokratis umumnya dan untuk perlindungan kemerdekaan pers pada khususnya. Pengubahan terhadap UU NO. 21 Tahun 1982 akan semakin menambah rumit saja. ltulah sebabnya akhirnya dipilih membuat sebuah undang-undang tentang pers yang baru daripada mengubah UU NO. 21 Tahun 1982.

Berbeda dengan undang-undang pers yang pernah ada sebelumnya, kerangka dasar undang-undang ini dengan jelas sengaja dipilih untuk lebih menitikberatkan pada pengaturan perlindungan kemerdekaan pers. Hal ini antara lain guna mempertegas jiwa dan semangat kemerdekaan bangsa Indonesia sendiri. Dalam konteks seperti itulah pencantuman asas-asas (ketentuan dasar) kemerdekaan pers dalam undang-undang ini harus dip.ahami. Pencantuman asas-asas (ketentuan dasar) ini untuk menegakkan kembali mengenai dasar-dasar kemerdekaan pers yang selama ini sering terabaikan.

Page 12: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Berdasarkan pengalaman sejarah pers nasional Indonesia, pengaturan yang tidak tegas menyebabkan campur tangan pihak Pemerintah terhadap pers seringkali tidak dapat dicegah menjadi terlalu dalam. Misalnya saja pemberian "eek kosong" kekuasaan kepada Pemerintah yang membuat pemerintah dapat mengisinya sesuai kehendak hati pemerintah sendiri, menciptakan keadaan pemerintah dapat bertindak apa saja tanpa adanya lagi kontrol dari pihak lain. Akibatnya keadaaan itu justru membelenggu kemerdekaan pers.

Semangat undang-undang ini adalah menghindari sejauh mungkin campur tangan pemerintah dalam mengatur kebebasan pers. Sebagai gantinya undang-undang ini memberikan fungsi Dewan Pers yang amat luas. C'ontohnya, Dewan Pers diberikan wewenang untuk mengeluarkan peraturan pelaksanaan di bidang pers. Misalnya Dewan Pers dapat membuat berbagai syarat yang berhubungan dengan kewartawanan, seperti syarat menjadi wartawan dan untuk diakui sebagai organisasi wartawan dan sebagainya.

Dalam undang-undang ini Dewan Pers memang dirancang akan menjadi salah satu penyangga kemerdekaan pers. Untuk itu Dewan Pers mutlak harus bersifat independen. Atas dasar itulah segala peraturan yang menyangkut Dewan Pers dibuat oleh Dewan Pers sendiri.

Di samping itu undang-undang ini pun memperhitungkan pada perkembangan teknologi dan globalisasi. ltulah sebabnya undang-undang ini memberikan peluang terhadap kemungkinan penerapan perkembangan teknologi dan globalisasi dalam bidang pers. Berangkat dari sana, undang-undang ini sejauh mungkin menghindari pengaturan yang seharusnya diatur dalam undang-undang lainnya. Misalnya soal monopoli dan modal asing diserahkan kepada UU tentang Monopoli dan UU tentang Modal Asing.

Sedangkan ikhwal sanksi, dalam undang-undang ini hanya dicantumkan sanksi untuk mereka yang menghambat pelaksanaan perlindungan kemerdekaan pers. Adapun sanksi lain yang bersifat umum, dikembalikan lagi kepada undang-undang yang memang mengatur tentang hal itu.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas.

Pasal2 Kebebasan pers bukanlah pemberian dari pemerintah, tetapi merupakan bagian tak terpisahkan dari kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemerdekaan pers berasal dan dimiliki oleh rakyat, sehingga kemerdekaan pers melekat pada negara Indonesia. Dengan demikian selama bangsa Indonesia masih ada selama itu pula kemerdekaan pers nasional Indonesia tidak boleh dihilangkan.

2

Page 13: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Pasal3 Ayat (1 ):

Pasal ini menegaskan bahwa tidak ada satu pihak pun yang boleh mengurangi kebebasan pers secara melawan hukum.

Ayat (2): Maksud diadakannya pasal ini tidak lain untuk menjamin bahwa kemerdekaan pers yang dilindungi dalam dan oleh undang-undang ini tidak akan disingkirkan oleh undang-undang lainnya.

Pasal4 Termasuk dalam pengertian pemberangusan/pembredelan ialah segala tindakan yang menyebabkan pers tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, baik yang bersifat administratif maupun yang bersifat redaksional.

Pasal5 Pasal ini menegaskan bahwa pihak manapun, termasuk pemerintah, dilarang untuk membatasi pers menyiarkan acara-acara yang terbuka untuk umum atau yang memang mengandung kepentingan umum. Misalnya saja sidang pengadilan yang dinyatakan terbuka, bebas disiarkan oleh pers. Begitu pula rapat-rapat DPR dapat diliput oleh pers. Hal ini dimaksud agar pers sebagai wakil masyarakat dapat menyaksikan acara tersebut, sehingga secara langsung akan ada kontrol dari masyarakat terhadap setiap acara negara yang memang terbuka untuk umum atau mengandung kepentingan umum.

Pasal6 Pelaksanaan tugas-tugas ini tetap dalam ruang lingkup pers.

Pasal? Cukup jelas.

Pasal8 Huruf a: Walaupun kemerdekaan pers dilindungi oleh undang-undang, tetapi pers tetap tidak boleh melanggar dan menyimpang dari undang­undang dasar yang berlaku.

Huruf b: Undang-undang berlaku bagi seluruh masyarakat, sehingga undang­undang ini juga berlaku untuk masyarakat di luar pers. Tetapi Kade· Etik hanya berlaku untuk lingkungan terbatas. Kade Etik Wartawan Indonesia hanya berlaku untuk para wartawan saja.

Pasal ini ingin menegaskan bahwa wartawan Indonesia hanya berlaku satu Kade Etik Jurnalistik. Mengenai isi dan ruang lingkup Kode Etik

3

Page 14: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Jurnalistik Indonesia sesuai dengan sifatnya yang berlaku khusus dan terbatas untuk wartawan, maka diserahkan sepenuhnya kepada pers sendiri.

Huruf c: Cukup jelas.

Huruf d: kepentingan nasional di sini dimaksudkan dalam arti yang luas. Kepentingan nasional tidak sama dengan kepentingan pemerintah. Kepentingan nasional harus ditafsirkan kepentingan yang sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia dan udang-undang dasar.

Pasal9 Cukup jelas.

Pasal 10 Ayat (1 ):

Cukup jelas.

Ayat (2): Ketentuan mengenai organisasi wartawan dan mekanisme ujian Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia diatur oleh Dewan Pers. Sebagai lembaga yang diberikan wewenang oleh undang-undang ini, Dewan Pers berhak mengeluarkan berbagai peraturan pelaksanaan tentang pers, baik yang sudah diatur dalam undang-undang ini maupun yang belum, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam undang-undang ini.

Pasal 11 Negara wajib memberikan perlindungan dan jaminan terhadap pelaksanaan kemerdekaan pers tanpa harus lebih dahulu diminta oleh pers. Dengan demikian menjadi tugas pemerintah sebagai penyelenggara negara untuk senantiasa wajib menjaga dan melindungi pelaksanaan kemerdekaan pers.

Pasal 12 Cukup jelas.

Pasal 13 Cukup jelas.

Pasal 14 Ketentuan ini tidak bermaksud memberikan penyeragaman sistem, jumlah gaji dan pemberian fasilitas serta kesejahteraan wartawan, karena memang setiap perusahaan pers memiliki tingkatan dan perkembangan yang berlainan. Peraturan ini ingin menggarisbawahi

4

Page 15: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

bahwa perusahaan pers tidak boleh mengabaikan kepentingan karyawan, apalagi sampai menelantarkannya.

Dalam perusahaan pers harus ada keseimbangan perkembangan dan kemajuan antara perusahaan pers dan wartawan/karyawan persnya, sehingga tidak boleh terjadi perusahaan persnya untung dan makmur sebaliknya wartawan/karyawannya masih hidup dengan tidak memadahi.

lntinya ialah, segala keuntungan yang diperoleh pers harus dinikmati pula oleh wartawan/karyawan pers secara proporsional perusahaan dan pemegang saham.

Pasal 15 Ayat (1 ):

Kepemilikan saham wartawan/karyawan bersifat kolektif dan hanya untuk karyawan tetap. Pengurus badan hukum yang merangkap pemilik atau bukan karyawan tetap tidak termasuk dalam kelompok penerima 20% saham ini. Jumlah 20% saham diambil/diukur dari jumlah dana yang disetor/ditempatkan pemegang saham.

Ayat (2): Sebelum membuat sebuah perusahaan pers, pemegang saham harus lebih dahulu membuat semacam perhitungan keuangan atau cashflow. Dalam perhitungan ini pemegang saham lain harus menambah jumlah dana mereka secara proporsioanl untuk dimasukkan sebagai pinjaman dana saham wartawan/karyawan. Dana pinjaman ini akan dikembalikan dari keuangan perusahaan sampai lunas. Dengan demikian saham wartawan/karyawan bukanlah saham kosong.

Bagi perusahaan pers yang ketika undang-undang ini berlaku belum menerapkan ketentuan ini, diwajibkan dalam waktu selama-selamanya 1 (satu) tahun untuk menyesuaikan dengan undang-undang ini.

Pasal 16 Pemimpin redaksi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap isi pers. Untuk mengimbangi tanggung jawab itu, pemimpin redaksi juga harus mempunyai wewenang yang setimpal dalam badan hukum perusahaan pers. Dengan ikut sertanya pemimpin redaksi sebagai salah seorang pengurus perusahaan, dia dapat ikut serta mengendalikan perusahaan bersama pengurus lainnya. Hal ini akan menghilangkan dualisme pertanggungjawaban, sebaliknya sekaligus pula menghindari pemimpin redaksi sekedar sebagai "boneka" dari anggota badan hukum perusahaan pers lainnya.

5

Page 16: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Pasal 17 Ayat (1 ):

Hak ini untuk melindungi narasumber pers dari kemungkinan penindasan, penganiayaan atau perlakuan hukum yang tidak layak dari mereka yang dirugikan oleh informasi yang diberikan oleh narasumber. Selain itu hak ini juga sekaligus memungkinkan munculnya banyak informasi yang tersembunyi tanpa pemberi informasi merasa takut. Diharapkan dengan demikian profesi dan bidang pers dapat berkembang dan sekaligus menjadi salah satu tiang demokrasi.

Ayat (2): Apabila sudah menyangkut keamanan negara pengadilan boleh menolak penggunaan hak tolak oleh wartawan. Untuk menentukan apakah suatu hal termasuk keamanan negara atau tidak, diputuskan tersendiri oleh majelis hakim lainnya. Jika majelis hakim sudah memutuskan bahwa benar hal tersebut menyangkut keamanan negara, tetapi wartawan yang bersangkutan masih memakai hak tolak, maka wartawan yang bersangkutan harus menanggung beban dan akibat hukum akibat dari penolakannya itu.

Pasal 18 Ayat (1 ):

Cukup jelas.

Ayat (2): Penggunaan hak jawab antara lain dimaksud agar ada keseimbangan atau kejelasan informasi dari pihak yang telah diberitakan, karena itu unsur kecepatan dan ruangan/waktu menjadi salah satu faktor penting.

Unsur kecepatan ini tergantung kepada jenis dan frekuensi masing­masing pers. Untuk pers cetak yang terbit setiap hari, selambat­lambatnya 2x24 jam. Untuk majalah sedapat mungkin harus dalam penerbitan berikutnya dan selambat-lambatnya penerbitan kedua. Sedangkan pers elektronik pada kesempatan pertama.

Ruang yang disediakan untuk hak jawab pun harus berimbang dan proporsional. Apabila akibat yang ditimbulkan oleh penyiaran berita sebelumnya cukup besar, maka m'enempatkan ruangan hak jawab diusahakan sama dengan ruangan penyiaran sebelumnya. Namun apabila cuma semacam kesalahan ejaan dapat ditempatkan di ruangan lainnya. Untuk pers elektronik waktu hak jawab yang penting harus dilakukan secara berulang-ulang.

Ayat (3):

6

Page 17: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Pers mempunyai kaidah-kaidah dan teknis penyiaran tersendiri, sehingga semua penyiaran harus mengikuti kaidah tersebut. Di sini editing, efisiensi kata, dan sebagainya yang tidak mengubah makna isi hak jawab boleh dilakukan oleh pers.

Pasal 19 Cukup jelas.

Pasal20 Ayat (1 ):

Mengingat pentingnya peranan dan kedudukan Dewan Pers dalam menentukan perkembangan pers Indonesia, maka sifat independen Dewan Pers tidak dapat diganggu gugat. Sifat independen antara lain terlepas dari campur-tangan "pembinaan" oleh pemerintah.

Ayat (2): Anggaran untuk Dewan Pers diambil dari biaya negara. Dengan pertama kalinya Dewan Pers diangkat oleh Presiden, secara administratif dimungkinkan menyediakan anggaran dari negara itu. Presiden dalam hal ini adalah sebagai kepala negara.

Pasal21 Pasal ini memberikan landasan wewenang dan hak kepada Dewan Pers untuk mengeluarkan peraturan-peraturan pelaksanaan pers.

Pasal22 Ayat (1 ):

Untuk pertama kalinya masing-masing anggota diusulkan oleh anggota masing-masing dan khusus untuk unsur dari pemerintah ditunjuk oleh Presiden. Tetapi selanjutnya pemilihan dilakukan oleh dewan Pers sendiri.

Ayat (2): Mengingat pentingya anggota Dewan Pers dan besarnya peranan mereka dalam menentukan arah kebijakan Dewan Pers selanjutnya, maka khusus kepada anggota yang pertama kali dipilih harus memperoleh persetujuan terlebih. dahulu dari DPR. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada rakyat melalui DPR memeriksa kredibilitas dan kualitas dari para anggota Dewan Pers yang akan dipilih untuk pertama kalinya.

Ayat (3): Cukup jelas.

Pasal23 Cukup jelas.

7

Page 18: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200416...2020/04/16  · fakta, data, opini, dan gambar lainnya untuk disiarkan kepada khalayak

Pasaf 24 Ayat (1 ):

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, apabila ada gugatan terhadap pers, maka badan hukum penerbitan perslah yang harus bertanggungjawab. Dalam hal ini badan hukum diwakili oleh pengurus badan hukum penerbitan pers.

Ayat (2): Pemimpin redaksi memiliki kewenangan yang besar dalam mengatur pemberitaan. Sesuai dengan kewenangannya yang besar dalam pemberitaan itu pemimpin redaksi juga harus diberikan tanggung jawab yang besar pula. Maka khusus untuk pertanggungjawaban delik pers, tanggung jawabnya menjadi bagian pemimpin redaksi. Ketentuan ini sekaligus untuk mencegah seorang menjadi pemimpin redaksi hanya sekedar untuk 1'tempelan" dan menghindari pemimpin redaksi pajangan yang tidak berfungsi apa-apa.

Ayat (3): Ketentuan ini untuk menghindari pemimpin redaksi melepaskan tanggung jawabnya serta untuk memperjelas siapa yang harus bertanggung jawab terhadap penyiaran berita.

Ayat (4): Ketentuan 1rn guna menciptakan kepastian hukum terhadap kepemimpinan di bidang redaksional pada sebuah perusahaan pers.

Pasal25 Ayat (1 ):

Ketentuan pidana ini dibuat agar ada jaminan pelaksanaan kemerdekaan pers tetap harus dijalankan.

Ayat (2): Cukup jelas.

Pasal26 Cukup jelas.

Pasal27 Cukup jelas.

Pasal28 Cukup jelas.

Pasal 29 Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ..... NOMOR. ...

8