no1nor juli -...

12
No1nor Sifat Derajat Lamp iran Perihal . DEWAN PERW AKILAN .RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto ·Jakarta 10270 : R{J.Ol/3029 /DPRRJ12000 : Biasa : Segera : 1 {satu) berkas : Penyampaian Sambutan Ptmerintah Jakarta, 10 Juli 2000 KEPADA YTH. BAP AK/mU ANGGOTA DPRRI JAKARTA · Bersama ini kami sampaikan dengan hormat, Sambutan Pemerintah. C.q. Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia atas telah disetujuinya: ----------· RANC.t\.N"G.AN UNDANG-UNDANG TENTA}rlG SE.RJKAT .PEKERJA/SER.ll{AT BlJRUH. ----------------------------------------------- yang disampaikan dalam Rapat Paripuma Terbuka Dewan Pervvakihm Rakyat Republik. Indonesia (Pembicaraan Tingk.at N/setelah Pengambilan Keputusan atas RUU dimakspd) pada hari Senin, 10 Juli 2000, untuk dipergunakan seperlunya Denlikian untuk menjadi dan atas perhatian BapakJThu karni ucapkan terima kasih. TEMBUSAN: 1. Yth. Bapak Pimpinan DPR RI. 2. Yth. lbu Sekjen DPR RI. 3.. Yth. Bapak Wasekjen DPR RI. 4. Yth. Bapaktlbu As. Ses. I dan II. 5. Yth. Sdr. ParaKaro dan KepalaPPPI. 6. Para Kabs.gseti.Kaba.g!Kabid : Komisi I s.d IX, Panitia An.gganm, Pansus) Persidangan Paripurna, Fraksi, Humas, Pemberitaan dan Penerbitan, DokumentasL dan Perpustekaan.

Upload: others

Post on 24-Jul-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

No1nor Sifat Derajat Lamp iran Perihal

. '-~

DEWAN PERW AKILAN .RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto ·Jakarta 10270

: R{J.Ol/3029 /DPRRJ12000 : Biasa : Segera : 1 {satu) berkas : Penyampaian Sambutan

Ptmerintah

Jakarta, 10 Juli 2000

KEPADA

YTH. BAP AK/mU ANGGOTA DPRRI

JAKARTA

· Bersama ini kami sampaikan dengan hormat, Sambutan Pemerintah. C.q. Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia atas telah disetujuinya:

----------· RANC.t\.N"G.AN UNDANG-UNDANG TENTA}rlG SE.RJKAT .PEKERJA/SER.ll{AT BlJRUH. -----------------------------------------------

yang disampaikan dalam Rapat Paripuma Terbuka Dewan Pervvakihm Rakyat Republik. Indonesia (Pembicaraan Tingk.at N/setelah Pengambilan Keputusan atas RUU dimakspd) pada hari Senin, 10 Juli 2000, untuk dipergunakan seperlunya

Denlikian untuk menjadi periksa~ dan atas perhatian BapakJThu karni ucapkan terima kasih.

TEMBUSAN: 1. Yth. Bapak Pimpinan DPR RI. 2. Yth. lbu Sekjen DPR RI. 3.. Yth. Bapak Wasekjen DPR RI. 4. Yth. Bapaktlbu As. Ses. I dan II. 5. Yth. Sdr. ParaKaro dan KepalaPPPI. 6. Para Kabs.gseti.Kaba.g!Kabid : Komisi I

s.d IX, Panitia An.gganm, Pansus) Persidangan Paripurna, Fraksi, Humas, Pemberitaan dan Penerbitan, DokumentasL dan Perpustekaan.

REPUBLIK INDONESIA

SAMBUfAN PEMERINTAH ATAS

PERSETUJUAN RANCANGAN UNDANGUNDANG

REPUBLIK INDONESIA-

TENTANG

SERIKAT PEKERJAISERIKAT BURUH

DEPARTEMEN TENAGA KERJA

. MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN PEMERINTAH

PADA SIDANG PARIPURNA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

SERIKAT PEKERJA

JAKARTA, ·10 JULI 2000

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita sekalian,

Yang terhormat Ketua dan Para Wakil Ketua Dewan,

Para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat,

Para hadirin yang saya mutiakan,

Kami mengajak kita semua unt~k memanjatkan puji syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa· sehingga kita dapat bertemu

kembali dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia dalam rangka pembicaraan Tingkat IV atau

. sidang pengambilan keputusan atas Rancangan Undang-..

Undang tentang Serikat Pekerja.

Kami sangat merasa berbahagia dan terharu karena pada hari

ini kita telah ·sampai pada tahap akhir pembahasan suatu

rancangan undang-undang yang menandai langkah maju suatu

bangsa, yaitu dengan penataan secara mendasar kebebasan

berserikat bagi pekerja/buruh. Keberhasilan kita untuk

merumuskan peraturan-peraturan dasar mengenai organisasi

serikat pekerja/serikat buruh merupakan bukti bahwa kita

semua sepakat untuk tetap konsisten bersikap reformis,

khususnya di bidang hukum dan ~etenagakerjaan. Dengan ... .

"· sikap kita yang tetap reformis dan aspiratif tersebut akhirnya

dapat dilahirkan RUU tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh,

setelah kaum pekerja/buruh menunggunya selama 55 tahun

usia kemerdekaan. Sungguh merupakan penantian yang

panjang.

Melalui RUU tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh ini

ditegaskan kembali komitmen bangsa Indonesia untuk

menegakkan hak asasi manusia, yang telah ditegaskan dengan

ketetapan MPR-RI Nomor TAP XVII/MPR/1999 tentang Hak

Asasi Manusia, serta diundangkannya Undang-undang Nomor

39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dalam hal ini hak

asasi manusia yang kebetulan berstatus sebagai pekerja/buruh.

2

,<'

Pimpinan Sidang dan Anggota Dewan yang terhormat,

Kita menyadari bahwa sebagai bangsa yang beradab yang

menghargai hak asasi dan martabat manusia, serta sebagai

anggota dari masyarakat internasional, Indonesia terikat

dengan kaidah-kaidah yang berlaku secara universal.

Dengan· telah diratifikasinya Konvensi ILO Nomor 87 tentang

Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk

Berorganisasi, Indonesia berkewajiban untuk menjamin seluruh

pekerja di Indonesia bebas untuk mendirikan, menjadi

anggota, dan melaksanakan kegiatan serikat pekerja/buruh.

Jaminan kebebasan berserikat tersebut tentunya harus

dilakukan melalui pengaturan-pengaturan, yang antara lain

melalui undang-undang tentang serikat pekerja yang hari ini

akan dipertimbangkan persetujuannya pada sidang yang

terhormat hari ini. Kami perlu mengemukakan hal ini karena

jaminan untuk mendirikan dan menjadi anggota serikat

pekerja/serikat buruh tidak saja diberikan bagi mereka yang

ingin membentuk atau menjadi anggota serikat pekerjajserikat

buruh, tetapi secara bersamaan diberikan juga jaminan

kebebasan bagi pekerja/buruh yang ''tidak ingin// menjadi

anggota serikat pekerja/serikat buruh. Konvensi ILO Nomor

87 tersebut secara tegas menyebutkan .hal itu.

3

,

Jaminan untuk melaksanakan kebebasan berserikat bagi

pekerja/buruh, tercermin dari mudahnya syarat pembentukan

suatu serikat pekerja/serikat buruh yaitu hanya memerlukan 10

(sepuluh) orang pekerja/buruh.

Disamping kemudahan pembentukannya itu, para Anggota

Pansus RUU Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang terhormat

bersama-sama Pemerintah sepakat untuk memberikan

kebebasan sepenuhnya kepada pekerja/buruh dalam mengatur

organisasinya. Pemerintah berharap dengan konsep

kebebasan tersebut, kemandirian dan demokratisasi serikat

pekerja/serikat buruh, organisasi serikat pekerja/serikat buruh

ini dapat tumbuh dan berkembang secara alamiah, yang pada

gilirannya akan menjadi satu sarana utama kaum

pekerja/buruh untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Pimpinan Sidang dan Anggota Dewan yang terhormat,

Semangat untuk tetap konsisten terhadap hak berserikat bagi

seluruh pekerja tanpa terkecuali, tergambar pula pada rumusan

pasal yang menegaskan hak berserikat berlaku juga bagi para

pegawai negeri sipil (PNS).

4

Dalam diskusi yang intensif pada sidang-sidang Pansus, dicapai

pemahaman bahwa karena kekhu.susannya, maka bagi PNS

harus dibuat . ketentuan tersendiri untuk pelaksanaan hak

berserikat tersebut. Kami sangat menghargai dan bersyukur

bahwa Anggota Pansus yang terhormat telah bersikap

demokratis dan aspiratif terhadap semua kepentingan, dalam

hal ini kepentingan birokrasi pemerintahan yang fungsi

utamanya adalah melayani kepentingan masyarakat, serta

kepentingan para PNS itu sendiri sebagai individu. ~c·.;,.-

Apabila Sidang Plena menyetujui pokok pikiran ini, tentunya

merupakan pekerjaan rumah bagi kita untuk mempersiapkan

pengaturan khusus tersebut. Pengaturan khusus tersebut

tidak bertentangan dengan standar ketenagakerjaan

internasional.

Pimpinan dan Anggota Sidang yang terh9rmat,

Sejalan dengan prinsip bahwa serikat pekerja/serikat buruh

adalah ''organisasi yang dibentuk dar~ o/eh/ dan untuk kaum

peketja/buruh guna mempe!]uangkan dan meningkatkan

kesejahteraan pekeljajburuh·beserta keluarganya'; maka RUU

ini menganut prinsip non-diskriminatif. Artinya · serikat

5

pekerjajserikat buruh harus terbuka untuk semua pekerja

tanpa membedakan aliran politik, agama, suku bangsa, dan

jenis kelamin.

Dengan penegasan ini kita serriua berharap bahwa semua

pekerja/buruh tanpa terkecuali mempunyai kesempatan yang

sama dalam memperjuangkan kepentingannya sendiri.

Pimpinan. dan Anggota Sidang yang terhormat,

Walaupun kebebasan berserikat bagi pekerja/buruh sangat

dijunjung tinggi dan karenanya menjiwai seluruh rumusan

pasal dalam rancangan undang-undang ini, namun para

Anggota Pansus yang terhormat, dan Pemerintah sependapat

bahwa kepentingan negara harus tetap dilindungi, karena

negara mewakili kepentingan semua kelompok masyarakat di

Indonesia. Oleh karena itu walaupun melalui tahapan-tahapan

pembahasan yang alot, Anggota ·pansus beserta Pemerintah

berhasil mencapai kesepakatan untuk merumuskan tentang

kemungkinan pembubaran organisasi serikat pekerja/serikat

buruh oleh pengadilan.

Perlu kami sampaikan disini bahwa tidak ada yang perlu

dikhawatirkan denga·n pencantuman klausul pembubaran

6

serikat pekerja/serikat buruh oleh pengadilan, karena syarat

untuk dapat menggugat pembubara~ terhadap organisasi

serikat pekerjajse_rikat buruh sangat limitatif dan ketat sekali,

yaitu hanya dalam hal organisasi melakukan kejahatan

terhadap keamanan negara.

Rumusan-rumusan\ tentang masalah pembubaran organisasi ini

ini sekali lag.i menunjukkan bahwa kita semua, Anggota Dewan

yang terhormat dan Pemerintah menjunjung tinggi supremasi

hukum, yang merupakan landasan utama gerakan reformasi.

Sarna sekali tidak ada peranan eksekutif dalam pembubaran

organisasi serikat pekerja/serikat buruh.

Pimpinan sidang, para Anggota Dewan, dan hadirin

yang berbahagia,

Pemerintah sangat gembira dengan adanya mekanisme baru

yang dikembangkan oleh Pansus RUU tentang · Serikat Pekerja ·

untuk mempertemukan berbagai kepentingan _dan kemudian

mewadahinya dalam suatu undang-undang.

Mekanisme baru tersebut yang intinya adalah sosialisasi

rancangan undang-undang, dilakukan justru sebelum undang­

undang tersebut disahkan. Kami merasakan manfaat yang

. 7

sangat besar dari mekanisme baru tersebut dalam

menyempurnakan muatan rancangan undang-undang.

Sosialisasi dilakukan kepada masyarakat baik melalui acara

tatap muka dengan wakil-wakil serikat pekerja, lembaga

swadaya " masyarakat, pengusaha, maupun melalui media

elektronik atau media cetak. Upaya sosialisasi tersebut juga

- merupakan pra kondisi bagi pemberlakuan norma baru ini

setelah diundangkan. Pemerintah mengucapkan terima kasih

atas ide dan gag~san anggota Pansus yang terhormat untuk

menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tersebut.

Penyelenggaraan sosialisasi tersebut dapat dipertimbangkan

untuk dipertahankan dalam pembahasan 2 (dua) RUU bidang

ketenagakerjaan lainnya yaitu RUU tentang Pembinaan dan

Perlindungan Ketenagakerjaan dan RUU tentang Penyelesaian

Perselisihan Industrial, yang juga pada hari ini telah

diagendakan untuk memberikan kesempatan kepada

Pemerintah menjawab Pemandangan Umum DPR-RI atas 2

(dua) RUU di atas.

8

Pimpinan sidang, para Anggota Dewan, dan hadirin

yang terho.rmat,

Dengan telah disetujuinya RUU tentang Serikat Pekerja oleh

DPR menjadi undang-undang, maka dalam kesempatan ini

perkenankanlah Pemerintah menyampaikan penghargaan dan

terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan Dewan,

Anggota Dewan,. dan Anggota Pansus RUU tentang Serikat

Pekerja yang telah secara tekun membahas pasal demi pasal

dalam sidang-sidang yang melelahkan. Demikian juga

penghargaan dan terima kasih kami sampaikan kepada para

narasumber baik dari Kantor ILO di Jenewa, Bangkok, Manila,

dan Jakarta serta kalangan akademisi yang telah membantu

perumusan materi undang-undang ini menjadi suatu rumusan

yang singkat, tegas, dan transparan namun padat isinya.

Kepada rekan-rekan wartawan baik cetak maupun elektronik

kami ucapkan pula penghargaan dan ucapan terima kasih atas

kerja sama Saudara-saudara selama pembahasan rancangan

undang-undang ini.

Tidak kalah pentingnya ucapan penghargaan dan terima kasih

kami sampaikan kepada rekan-rekan pekerja dan rekan-rekan

pengusaha yang dalam setiap kesemp~tan menyampaikan

9

kritik, tanggapan, dan masukan demi kesempurnaan undang­

undang ini.

Kami menyadari bahwa bagaimanapun baiknya suatu undang­

undang tidak mungkin dapat memuaskan semua pihak.

~Namun iniJah hasil yang maksimal yang dapat kita capai melalui

suatu proses diskusi yang berlangsung secara demokratis.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan

permohonan maaf kepada semua pihak, atas kesalahan dan

kekurangan pihak Pemerintah selama penyusunan dan

pembahasan Undang-undang tentang Serikat Pekerja/Serikat

Buruh inL

Akhirnya dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa serta dengan harapan bahwa undang-undang ini akan

menjadi pengungkit utama untuk membantu Indonesia segera

keluar dari krisis multi-dimensional yang masih

berkepanjangan, kami akhiri penyampaian kami dengan

mengucapkan wassalamu'alaikum Wr. Wb.

10

MENTER! TENAGA KERJA

REP~~ IK INDO~ESIA