ranc~gan undang-undang tentang...

13
PE FRAKSI KARYA PEMBANGUNAN DPRRI TERHADAP' UNDANG-UNDANG TENTANG .[PERADILAN·AGAMA I DISAMPAlKAN OLEH : Drs. H. HARUN RASYIDI ANGGOTA DPRRI No. 184 JAKAlll'A, 14 DFSEMBER 1m I .' . !

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

PE FRAKSI KARYA PEMBANGUNAN DPRRI

TERHADAP'

RANC~GAN UNDANG-UNDANG

TENTANG

.[PERADILAN·AGAMA I

~ DISAMPAlKAN OLEH :

Drs. H. HARUN RASYIDI ANGGOTA DPRRI No. 184

JAKAlll'A, 14 DFSEMBER 1m

I .' .

! , I

- I

• i

I

Page 2: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

F R A K S I ,K ~ R'Y APE M BAN GUN A N DeWAN PERWAKllAN RAKYAT REPUBllK INDONESIA SEKRETARtAT : .JL. JENO. GATOr SUSROTO • JAKARTA 10270 TEl.? 5001416. 6801418, 5801424

I • .... ':"ll

PENDAPAT AKHIR FRAKSI KARYA PEMBANGUNAN

TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

PERADILAN AGAMA

Disampaikan Oleh Anggota Nomor

Bismillahirrahmanirrahim

Drs. H. HARUN RASYIDI 184

Assal~mu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yth. Saudara Pimpinan Sidang,

Yth. iSaudara Menteri Agama Republik Indonesia. selaku Pemerintah RI.

Saudara-Saudara Anggota DPR yang terhormat,

Sidadg yang kami muliakan,

Wakil

'Lebih dahulu kami mengharapkan kesediaan para hadirin dan hadi~at yang berbahagia untuk bersama-samamemanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan berkih rahmatNya kita dapat hadir dalam Rapat Paripurna ini dalam keadaan s~hat walafiat.

Sebejum melanjutkan uraian'kami maka 'sehubungan aka~ tibanya Hari N~ta] t~hun 1989, Fraksi Karya Pembangunan menyampaikan 'selam~t berb~hagia dan salam sejahtera Natal kepada yang merayakannya, dan ~ehubungan dengan akan datangnya Tahun Baru 1990 Fraksi Karya Pemb~ngunan mengucapkan Selama~ Tahun Baru 1 Januari 1990 kepada ki t·a i semua. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Pengasih dan Peny~yang memberkati seluruh Bangsa Indonesia, Amin.

I

Selaijjutnya Fraksi Karya Pembangunan berpendapat Rapat Paripurna pada ~ hari lnl adalah sangat penting, karena . kita akan mera~pungkan pendapat rakyat melalui wakil-wakilnya di· DPRRI

" terhadap Rancangan Undang-Undang Peradilan Agama yaitu sebuah R~nc~ngan Undang-Undang yang akan lebih memantapkan kedudukan' dan i peranan Peradilan Agama sebag~i salah, satu pelaksana kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud oleh Undang-undang Nomor 14 : Tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman.

Page 3: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

- 2 -

Pemantapan yang demikian itu pada akhirnya dimaksudkan untuk lebihmeningkatkan' pelayanan negara di bidang'keadilan. Atau dengan kata lain I ,melalui Rancangan Undang-Undang ini I Peradilan Agama akan hadir lebih man tap dalam khasanah kehidupan peradilan kita untuk turut serta dalam 'upaya menciptakan masyarakat Panc~sila yang aman tenteram l adil dan makmur. Karena itulah maka dengan mengiringi ucapan puji dan syukl,lr kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa l karoi pun mengajak hadirin dan hadirat untuk bersama-sama memohon kepada-Nya agar keputusan yang kita ambilserta suasana kebathinan yang menyertainya betul­betul akan mengantarkan 'kita pada upaya pencapaian tujuan diajukannya Rancangan Undang-Undang Peradilan Agama ini.

Saudara Pimpinan Sidang, .Wakil Pemerintah dan Sidang yang kami muliakan.

Sebagaimana kita ketahui bersama' bahwa Rancangan Undang­'Undang Peradilan Agama ini disampaikankepada DPRRI dengan Amanat Presiden RI Nomor R-106/PU/XII/1988,. tanggal·3 Desember 1988. Kemudian disusul dengari Keterangan Pemerintah yang disampaikan

·oleh Menteri Agama pada tanggal 28 3anuari 1989 yang lalu 1 dan pada. hari in.:l kita b'ersama-sama aka-n me:tampungkannya dalam Pembicaraan Tingkat IV. Dengan demikian kitad~pat melihat bahwa RancanganUndang-Uridani ini berada di DPR dalam waktu kurang lebih satu tahun. . .

Kurun waktu tersebut menunjukkan bahw~ DPR memberikan perhatian yang besar terhadap Rancangan Undang-Uridang ini. Keadaan yang demikian itu dapat dipahami mengingat Rancang'an Undang-Undang Peradilan Agama menyangkut sebuah Lembaga Peradilan yang akan menangani masalah-masalah yang 'menyentuh hakekat kehidupan manusia sehari-hari yang cukuppeka dan mendasar y~itu mengenai ma.:salah-masalah perkawinan~ kewarisan, wasiat l hibah, wakaf, dan shadaqah.

Masalah tersebut semakin terasa karena berkaitan erat dengan keyakinan hidup seseorang. Karena itulah Fraksi Karya Pembangunan memahamljika pada ~walriya banyak ~ekali adanya berbagai pendapat deri kalangan masyarakat dan para pakar terhadap Rancangan Undang-Undang Peradilan ·Agama iqi. Fraksi Karya Pembangunan berusaha secermat mungkin menangkap aspirasi-aspirasitetsebut sebagai salah satu bahanmasukan guna mengkaji lebih dalam Rancangan Undan~-Undang ini.

Hasil kajian itulah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk Inventarisasi Masalah untuk menyempurnakan Rancangan Undang PeradilanAgama tersebut.

,Saudara Pimpinan Sidang, Wakil Pemerintahdan Sidang yang 'kami muliakan.

Daftar Undang-

Fraksi Karya Pembangunan pada kesempatan ioi ingin menegaskan kembali pola pikir Fraksi kami y.ang karoi pergunakan dalam melakukan pembaha~an dan pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang Peradilan Agama ini, yaitu :

1. Pancasila sebagai landasan idiel, sebagai satu-satunya azas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,· sekaligus sebagai sumber dari segala sumber hukum. Setiap hukum haruslah dijiwai oleh ni1ai-ni1ai Pancasila dan diarahkan untuk mengnpayakan terwujudnya Masyarakat Pancasila ..

~:.

Page 4: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

~: 3

..,. 3 -

2. Pasal-, 5ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Unciang-Undang Dasar 1945sebagai landas8.n konstitusional pemberttukan Undang-uhdang pada umumnya, d,an Pasal /24' ·serta Pasal 25 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasankonstitusional dalam pembentukan Undang­undangKekuasaan Kehakiman.

3'.' Garis"garis Besar Haluan Negara Tahun 1988" khususnya bidang pembangunan hukum, antara lain menyebutkan perlunya terus' ditingkatkan upaya kodifikasi dan unifikasi di bidang hukum tertentu serta penyusunan perundang-undangan baru yang sangat, dibutuhkan untu.k dapat mendukung pembangunandi berbagai bidang sesuai dengan .tuntutan pembangu~an, serta tingkat kesadar'an hukuln da.n dinamika yang berkembang dal8,m masyarakat. Selanjutnya di bidang penegakan hukum, llBHN 1988 mengamanatkan' .. perlunya terus dimantapkan kedudukan dan peranan badan-badan pe-negak hukum sesuai dengan tugas -dan wewenangnya ·masing­masing serta,terus ditingkatkankemampuan ds.n kewibawaarinya. Arah pembangunan hukum ini merupakan kelanjutan dariGBHN .19.8$ yang mendasari REPELITA IV sehingga mencantumkan secara jelas perlunya penyempurnaan Peradilan Agama, suatu tugas yang masib tersisa dan harus diselesaikan dalam REPELlTA V ini. , Pembangunan Hukum Nasional haruslah berada dalam ruang lingkup Wawasan Ntisantara dan Tat~ Hukum Nasional yang mengabdi kepada kepentingan Nasional, 'dengan tetap mengutamakan kokohnya. persatuan dan kesatuan bangsa. ',0.

4·. Pasal 12 Undang-Undang Nomar 14 Tahun 1970 tentang , Ketentuan­Ketentuac ~okok Kekuas~an Kehakiman, .yang menegaskan bah*a Susunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan Agamadiatur dalam· Undang-undang tersendiri. '

. . 5. Butir 10 Perrty~taan Politik Munas IV Golongan Karya antara

lain menyatakan bahwa Golongan Karya terus herusaha uiltuk mendorong' pelaksanaan pemhaha:ruali. hukum untGk mewj.ljudkan siste~ Hukum Nasion'l berdasarkan Pancasilai

Saudara Pimpinan Sidang, Saudara Menteri Agama selakuWakil Pemerintah> Sidang yang kami inuliakan.

S~jalan ,dengan pols. pikir tersebut di 'atas, ~aka up.ya ·penyempurnaan PeradilanAgama menurut Fraksi Karya Pembangunan haruslah memenuhi lima persyaratan sebagai berikut :.

1. Se~agaibagian da,ri Pembangunan 'Hukum Nasiqnal maka upaya itu harus mencerminkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber '. hukum; ,.

• I

·2.Penyesuaian itu harus diatur dengan Undang-undang sesuai ketentuan Pasal 24 dan Pasal 25 Undang-Undang Dasar 1945 yang dljabarkan ·lebih lanJut oleh Pasal 12 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 .tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan K~hakiman;· .

3 .. Sebagai' bidang hukum ter,tentu, Undang-undang Pe'radilan Agama haruslah berlaku secara nasional dalam Wilayah Kesatuan Republik Indonesia. sehingga mampu memberikan pengabdiannya secara nasional sebagaimana dikehendaki oleh prinsip Wawasan Nusantara;

Page 5: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

4

4; Susunan 1 Kekuasaan , dan hukum acaranya haruslah merupakansuh s.istem dari sistslll kekuasaan kehakiman se,cara nasionalyang diatur oleh Undang-undang No .14 tahun 1.970 tentang Ketentuan-,

- ketenttian Pokok Kekuasa~n Kehakiman;' , ,

, 5. Substansi ,muatannya haruslah me-mperhatikan tingkat kesadaran. hukum dan tpntutan kebutuhan hukum yang tumbuh dan beike~bang dalam ~asyarakat'.' '

Saudara Pimpinan S~darig Saudara ,Mente'ri Ag'8.1118. selaku Wakil Peme,rintah' Sidang'yang kami~uliakan.

Rancangan Undang-undang· Peradilan Ag,ama yang telah', ki ta dengar 'bersalna yang ,ipsya" allah sebental;. lagi akan ki ta -setujui, menja,di Undang-undang: bermak~ud untuk mengakhiri ker~gaman pengaturan ' susunan" k.ekuasaan , dan hukulD.aca~a pengadilan dalam lingkunganperadilanagama demlter'ciptanya kesathan hukulI1 yang mengatur peradil~n agamaseoara nasional dalam kerangka si~tem dan' tatahukum nasional yang berdasa£"kan Pancasilart dan Undang-,Undang . Dasar 1945. Pengungkapan maksud tersebut dalam bentuk peraturan hukum pada dasarnya sudah menunjukkan bahwa .p.ersyaratan

,pertama, kedua, dan kettg8. telah terpenuhi. Mengenai subs.tansi yang,' harus sesuai' dengan Pancasila.sebagai sumber" dai"i .seg'ala sumber hukum akan dikaitkan denganpersyaratan nomo~ lima serta' uraian beberapa mat~ri pokok yang kami ketengahkan dalam pendapat akhir in i.' '

-Mengenai prinsip kesisteman dalatn Sistem KekuasaanKehakiman sesuai dengan Undang-undang No. 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan­ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakim~n~ -juga telah terpetiuhi oleh Petadilan'Agama seperti hal-hal sebagai berikut :

- Berpuncaknya Peradilan Agama kepada Mahkamah Agung sSJt;la ,halnya

\

dengari lingkungan Peradilan lainnya; ,

Diberlakukannya' HukumAcara Perdata Umum pada Peradilan Agama sepanj a~1g . t idak d ia tur secara khusus sebagaimana d i tegaskan dalam Pasal 54 RUU Peradilan Agama;

Ditetapkarinya persyarata,n Umum ba:gi Pejabat ,Peradilan 'Agama yang sama dengan persyarat.n bagi,PejabatPeradilan lainnya;

-:Ditetapkannya prinsip preyudicial 'dibi~ang kewarisan bila berkait c dengan kewenanganPeradilanlain, sebagaimana diatur dalam Pasal ~O RUU,. "

Pancasila yang telah kita terima sebagai falsafah negara adalah tidak lain dari ktistalisasi ni1ai-ni1ai luhu~ ban,~a Indonesia sendiri y,ang diyakini,kebenarannY8_, dapat, JIl'engalltarkan ,b.angea Indonesia 'q.alam mencapai cita-eitanya. ,'Katena itu maknanya' sebagai sumber' darisegala sumbe'r hukum haruslah diartikan bahwa setiap pembentukan hukum" ro,aterinya haru~i,ah sesuai dangan , tingkat perkembang~n kesadaran hukuJQ.: masyarakat I dan harus pula, mampu~memenuhi tunt~tank~butuhan hukum ma~yar~kat.

Hanya dengan substansi yang· de~ikian I' hukum' i tu 'dapat diterima sebagai pembawa keadilan yang mampu berfun.sisebagai alat rekayasa sosial menuju masyarakat Panc~sila .yang ,kita eita-:­citakan.

Page 6: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

- 5 -

i

PerSY8.r:at?~r~ (1ar:' segi Gubstansi ini telah terpenuhi antara lain tercerroin dengan di t.erapkannya asas pilihan hukum dibida~_ kewarisan kal:'ena b01u!r;. dimilil~inya hllkul!1 waris nasional, se~'t.at. dibukatiY8 }:emilngki.r:tl.ll per~~elesaian perkara secara damai sebagai:_ inti ~enY81C:;32.j.2.n SeTigkets hubungan. perdata antara manu;sfa sepert~ diatur dalam Pasal 56 ayat (2). Ulasan lebih. r~nci

I • owJ m.engen~i masa.lah-!11asalah 1ni kami tBmpatkan pada bagian lain w&,-x'i kat a a It hi r in i ,

!

Yang terhorma1 Saudara Pimpinan Sidang, Yang t~rhor~at Saudara Menteri Agama selaku Wakil Peaerintah, Sidang!y&ng karol ~Jliakan.

!

Tibalah saatnya kini 'Fraksi !arya Pembsngunan pada kesempatan yang bersejarah ini me~yoroti materi-materi yang sangat:esscnsial iang telah disetujui bersama dan banyak mendapat perhat{a~ dalam penbahasan Tingkat Tiga sebagai berikut :

1. JUdul.

Fraitsi Xarya .Pemb8.ngu,l1an S8Jf.i.K semuls. berpendapat bahwa judul RUU: tetap dipe~tahankan, karena judul seperti itulah yang di tegaskan olel-.;. Undang-undang No. 14 Tahun 1970 ,ten tang -Ket~ntuan-Ketentnan Pokok Keku~s~an Kehakiman yang menjadi

I

ala$an lahirnya Undang-undang tentang Peradilan Agama. Sedang men.enai ~uatannya yang berlaku khusus bagi golongan rakyat tertentu dan Derkara tertentu diatur dalam Batang Tubuh. wa,,...,rIr.o.'''''!=I;- h,,:,'; ~ -i~".': ~ ...... k c•• -K ..,. .... P nb d . tpla}., g suI!" t'" ·" ......... 6 .... u:...... .:.::;,. .... ' ••• .;. _ La • ..:.1 ... a ... Yo.. en.H .. an Q U:1an '" d men U .1.a . .I. dan I ~Jerha~:Jil diub3h:lY2. ketentuan Pasal 2 RUU tentang Peradilan Ag~tba Y'·~1'1be""~d'· ri .. "1 a~n Bab F'et~- -l-uan Umum. c. j'" <;,... (;,'! ! .'.1.. (..;. . 0. _. ct..1. .1. ... ..,.ll OJ 1

2 K i.,

. onSl.ae:t'Bns. I

I

~aSar~daBar pe~timbangan yang IDsnggerakkan lahirnya sebuah Undang-undang uapat kita lih~t d~lam bagian Konsiderans. Kar~na i t.uF:raks i Karya .Pembangunan berp'endapa t bahwa. ma'ksud Undang-undang in.i un tuk menya tukaY1 Susnna;}, Kekuasaan dan Huk~m Ac~ra PerEdilan Agama dalam kerangka sistem dan tata huktm nasional yang berdasarkan Penc~sila dan Undang-undang Dashr 1945 haruslah dicantumkan secara jelas.

;e~$':l}g~::~':'~?J. ;~:,f":~~~~~ .... :rli .s8~~ra tegas. dalam . ~C!nside:r-ans menurut 1:. r,_~f;.,;;).I ..... ~.<ya .. cm.C, ... dlgunar! aualah suat2 hal yang sangat penting demi menghinda~i k~mungkinan lahirnya penafsiran-penafsiran laih teihadap maksud Undang-undang ini.

Fr~ksi Kary~ Pembangunan berpendapat bahwa sesuai dengan usn InyaDl1 t. .;~ r··b~.1 t i1" kons iderans menimbang yang ada pada RUU telkh diadak~n penambahan dengin buti~ baru sebagai perantara &.gair lnc.teri Y2.ng f:LJa. ps.da h1.:tir JIb" mengalir sesuai dengan runr,ut .idenyCl. ke bu-tir "d", dan seba,;tai pernyataan pertama yan, menegaskan bahwn Peradilan Agama ialah salah satu pel~ksa:i1&an K3Ku8saan Keh2.kiman untuk l!lenegakkan keadilan, ket~r~ib&n, kebenarun dan kepastian hukum sebagaimana dimaksud dalam UDdang-undang No. 14 Tahun 1970.

Dal~m ~eillbah~s butir-butir konsidernns Fraksi Karya Pem~angu~an 2~~a~u .m~nga~u pada pertimbangan-pertimbartgan histoJ:~:L:::j SOS:'O.l·C..S.lS, fllosoiis, psikologis dan yuridis sebagai;i:l(:":.r:.:::.. ;:~1 L:::. hanya deng'aD pcrtimbangan-pertimbangan yang men~asari lahirn~a Undhng-undang Peradilan lainnya.

Page 7: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

',I 1

- 6 -

Tentani Konsiderans Mengingat.. Fraksi Karya Pembangunatl ber~endapat , bahwa.' ,a;quan Pasa~-pasal UUD 1945 yang' dipakai" seb~gai Iandasan hukum un.tuk melahirkan Un.dang-undang mengenai Peradilan hanyalah Pasal 24 dan; 25UUD, 1945. yang mengatu'r' mengenai Badan Kekuasaan Kehakiman, sedangkan Pa'sal-pasal yang meniatur mengenai kewenangan pembuatan Undang-undang pada umumnya vai tu Pas'al 5aya.t (i) da.n Pasal 20 ayat (1) UUD 1845. Acu~n tersebut telah dibakukan secara konsisten oleh Undang­und~hg No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung,Uridang­und~ng No.2 Tahun 1985 tentang Peradil~nUmumJ dan Undang­undalng No.51 ,Tahun1986 tentangPeradiIan Tata Usaha Nagara. Fra~si Karya P~mbangunan berpendapat bahwa konsistensi itu' tel~h dilanjutkah pulaoleh Undang-undang Pera.dilan Agama, kar~na Peradilan Atama merupakan bagian dari sistem Peradilanl Keku~sa~n Kehakiman seperti halnya dengan Peradilan-perad,ilan lainl yang disebutkan diatas sebagaimana yang dimaksudkan oleh Undahg-undang No. 14 Tahun 1970.

I '

1

. : Oleh karena itu konsep konsiderans mengingat dari pada RUU I Peradilan Agama secara bulat telah diterima oleh semua frak$i dalam pembicaraan Tin'gkat' III.,

I

I,

3. Chit~ khusus Peradilan Aga~a. ,

I,

Frakai Karya Pembangunan berpendapat bahwa Pasal 2 RUO Peradilan Agama, yang ternyata diktumnya tidak tepat, perlu diadakan penyempurnaan dan sekaligus dapat menunjukkan ciri khustlIs Peradilan Agama sebagai Peradilan bagi golongan rakyat tert~ntu yaitu umat Islam dan terbatas pula kompetensi~ya terhadap perk~ra tertentu. Makna ini tersurat dalam Penjelasan Pasai 10 Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan­ket~rltuan Pekak Kekua~aan Kehakiman jo. Pasal 03 ayat (1) Undarlg-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

i

, ,

, _ekhususan yan, menjelaskan lingkungankekuasaan peradilan agam~ ini aebenarnya , sudah diatur dala. pasal 49 RUD. Namun Frak~i Karya Pembangunan berpendapat bahwa ketentuan yang meng~tur kekhususantersebut hendaknY8 ditempatkan pada pasal­pasa~ awal. Alasan yang dipergunakan ialah agar kekhususan ters~but sudah dapat diketahui oleh masyarakat sejak awal membalca . Undang .... Undang in i J sehingga penempatannya yang tepa t adala':h salah satu Pasal da.ri pada Ketentuan Umum. Penempatan mater'li yang mengatur mengenai kekhususan i tu pada bab Ketentuan Umum salain karena konstruksi logika perundang­undankan memang seharusnya demikian, juga karena masalah ini oleh Ii Frak,si Karya Pembangunan dianggap sebagai suatu prinsip yang ~kan mewarnai pasal~pa~al berikutnya.

4. Persy~ratal1 Pejabat-Pejabat Per.adilan. I

Perad~lan agama adalah suatu peradilan khusus, na.muntetap dalam! kerangka sistem peradilan yang berpuncak p~da Mahkamah Agung~ Oleh karena itu persyaratan-persyaratan yang harus dipen~hi bagi pejabat-pejabat peradilannya harus pula mence17min,kan kedua hal i tu. Persyaratan khusus tersebut adalah sepanj~ng menyangkut kekhususan peradilan agama yang berlaku baSi \golongan rakyat tertentu yan~ baragama Islam serta mengenai ,perkara-perkara perdata tertentu, .kemudian persy~ratan umum yang harus sams dengan persyaratan umum bagi pejaba(t peradilan lain terutama yang menyangkut, kualifikasi pendidl1iltan atau kemampuan profesi. .

, •. l _., •. ,

Page 8: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

...; 7 -

Ten1tang .. persya,ratan khusus yang utam-a ialah bahwa. pej abat­pejabat peradilan tersebut khusUSinya ya.ng lang'sungmenangani trig-is "mengadili" (rechterlijke ambteharen) haruslah beragama Isldm dengan konsekuensi bahwa sumpahnyapun menurut hukum Isl~m ..

I

I ' Fral{.si Karya Pemban·gunanmenyetujui persyaratan ini bukan kar~na ingin memberikan keistim~waan kepada golongan rakyat yang beragama Islam di buml Pancasila, tetapi semata-mata dem~ kem~ntapan rasa keadilan bagi pencari keadilan yang men~elesaikan p~rkaranya di Pengadilan, Agama.

i

5. Pii~han Hukum di ~idang Kewarisan. I

Teniahg as~s pilihan hukum dalam bidang kewarisan Fraksi Karya P~m~angurian berpendapat bahwa di antara bidang-bidang perkara yang' menjadi komp'etensi peradilan' agama" bidang kewarisan mem~unyaike luwesan yang khusus sej alan den-gan hakekatnya. yang be-rKaitan pula dengan hukum kebendaan. Walaupur. hukum Isla.m tel~h mengatur secara jelas prosedure pembagian kewarisan seria percintuk~nmasing-masing bagian ahli waris, namun hukum Isl~mpun mengenal penyelesaian masalah kewarisan melalui kes¢pakatan para ahli waris. Penyelesaian masalah kewarisan sep~rti 1n1 telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masiarakat kita sela~a ini. Karena itu Fraksi Karya Pembangunan sependapat dengan prinsip "pilihan hukum" di bid~ng kewarisan yang diintroduksi oleh Undang-Undang ini. Ata~ usrilan Fraksi Karya Pembangunan telah dirumuskan secara eks~lisit dalam penjelasan Umum yang berbunyi :

"Bidang kewarisan adalah mengenai penentuan siapa~siapa yang menJadi ahli waris, penentuan harta peninggalan, penentu~n bagian masing-masing' ahli waris, dan pelaksanaan pembagian haria peninggalan tersebut, bilamana pewari~an tersebbt. dil~kukan berdasarkan huku~ Islam. Sehubungan dengan hal teI"~ebut, para pihak sebelum berperkara dapat mempertimbangkan untuk memilih hukum apa yang akan dipergunakan dalam pembagian warisan It •

!

I

) Sebagaimana diketahui bahwa Perijelasan Umum mempunyai nil~i yang sama dengan Konsiderans, Batang Tubuh, dan Pen~elasan Pasal dpmi Pasal, sehingga dengan demikian Pasal 49 ayat (3) tid~h memerlukan penjelasan lagi karenasudah ter~akup ~~lam ~enjelasan Umum untuk men~hindari penafsiran ~ang bp~oeda dar1 para pelaksana peradilati.

I .

I

}rjem~erhat.ikan ,Pasal 49 ayat (3) Rancangan Undang-undang Per~dilan Agama~ atas usul Fraksi Karya Pe~bangunan Pasal t~r~~but telah disempurnakan dengen roanambah satu unsur pent!lng dalam masalah kewarisanyai tu .: /I harta peninggalan II •

Men~enai pe~kara k~~~risan menurut hemat karoi'ada empat yang sal~ing b~rkal t dan t"J..oak dapat dipisahkan, yai tu ahl~ war~s, harta·peninggalan, bagian·masing-masing ahli waris sertla pe laksanaan pembagiannya. .

I '

• I .

6. Seng~eta Hak Milik Dalam Kewarisan. I

K?mp~te~si. Pe~adilan Agam~ sebagai peradilan khusus terbatas padal bldang-b1dang perkara yang disebutkan dalam Pasal 49 .

. I

--'----"-~.I-. ~~--~\"--=/"'~~~''-'' -'-----'~~---"-'---~~.L..C......-"----'---"_....:....----"""______'-"'-------'--'~~~~~_ ~~~' ... :.':~_~ ... ,

Page 9: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

I

~, ,"

- 8 -

Dala~ praktek hukum sehari-hari ada kemungkinan bidang-bidang I

perkara tersebut berkait dengan bidang perkara lain yang baik roasa]ah maupun subyek hukumnya tidak merupakan kompetensi Pera~ilan Agama, antara lain seperti: Sengketa hak milik, hipoyik, agunan, harta bersama/gono-gini, utang-piutang, dll.

Dala~ masyarakat yang beragama Islam penentuan status hukum atas I budel harta yang akan dibagi dan kemungkinan adanya sengMeta keperdataan lain seperti pembebanan hak oleh pihak keti~a terhadap obyek sengketa tersebut wajib dijernihkan dan dise]esaikan lebih dahulu. Bahkan hukum kewarisan dikalangan masy~rakat yang beragama Islam kewarisan dalam bentuk piutang atau~un kewajiban lain harus diselesaikan pula oleh ahli wari~. Hanya dengan demikian para pihak yang akan menerima pemb~gian harta ataupun memikul kewajiban itu akan merasakan kead~lan yang sempurna.

I

~enilaian status hukum dan penyelesaian sengketa hak milik sert~ keperdataan lain seperti contoh dikemukakan diatas, bukadlah merupakan kompetensi peradilan agama. Dalam meny"e!lesaikan masalah 1n1 tidak ada pilihan lain kecuali menyellesaikannya lebih dahulu pada pengadilan yang berkompeten . untu~ mengadilinya d~mi tercapainya kepastian hukum atas statu~ dan demi jernihnya budel yang menjadi obyek sengketa dari ~engk~ta keperdataan lain dengan pihak ketiga. Kemun~kinan seperti ini telah diantisipasi secara tepat dalam Rancahgan Undang-Undang sebagaimana tertuang dalam Pasal 50 RUll P~radilan Agama dan Penjelasannya.

i

7. Perce~aian dengan alasan Zina. I

I

Dalaml· membahas substansi bagian Judul Li'an sebagaimana tercaptum dalam bagian ke 3 Bab IV RUU. Fraks~ Karya Pembangunan berpendapat bahwa masalah Li'an sebag~i judul bagian yang dijelaskan dalam ketentuan Pasal 87 dan Prsa1 88 RUU perlu dikaji lebih mendalam.

kengenai masalah Li'an sebagai prinsip hukum yang diangkat dalam RUU ini Fraksi Kaya Pembangunan mengkaji dari tiga ~spek :

I

1. Hatus tetap dalam kemurnian hukum Islam yang sudah jelas mu.tannya, sehingga tidak memerlukan penafsiran lagi.

I

2. Tetap berpijak pada kesamaan asas antara suami dan istri yamg mempunyai kesamaan derajat yang dianut dalam Undang­un~aqg No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

I

3. Harus memperhatikan kebutuhan dan ma~yarakat Indonesia.

tingkat kesadaran

Denga~ m~ngg~nakan ketiga aspek pengkajian tersebut Fraksi Karya! Pembangunan berpend~pat bahwa Li'an sebagai substansi judul! bagian adalah tidak tepat. Oleh karena itu judul subst~nsi Lt'an diganti dengan judul paragraf yang berbunyi "Cerai dengan alasan Zina".

Dengan perubahan substansi tersebut maka Pasal Pasal 88 juga diganti dengan rumusan yang disesuaikan judul paragraf tersebut.

87 dan dengan

,. t·o

Page 10: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

. . . ' -, "r " .. ', ~'-'''' "

I I I

I

!

SaudarJ Piropinan Sidang , SaudarJ Wakil Pemerintah,

I

, I,

- 9 -

Sidang!yang terhormat.

BJberapa masalah penting yang dimuat RancanganUndang Undang! ini telah karoi utarakan sear~h dengan selesainya pula pembahJsan Rancangan Ondang Undang ini 'oleh Dewan Perwakilan Rakyati melaluisebuah Panitia Khusus yang hasilnya tel~h ~ama­sama kita dengatkan tadi dari laporan Ketua Pansus. Hasil pembah~san yang telah dirumuskan dalam bentuk naskah akhir terseb~t telah mena.pung seluruh masalah yang menjadi aspirasi Fraksii Karya Pembangunan yang pokok-~okoknya telah kami utaikan diatasl

Aspira~i Fraksi -Karya'Pembangunan pada hakikatnya adalahaspirasi masyar~kat . yang ditampung dan kemudian diujudkan dalam bentuk Daftarl Inventarisasi Masalah yang telah dibahas secara mendalam daIa~ iPembicaraan TingkatIII serta memperoleh persetujuan dari PansusiRUU Peradilah Agama. '

Sebagaimana kita ketahui Rancangan Undang Undang Peradilan Agama ini sbbagai peradilan khusus bagi golongan rakyat yang beragama Islam Idenlan kompetensi yang terbatas, dibahas pada saat yang tepat ~imana wahana-w~hana persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seperti Pancasila, UUD 1945, !P-4, Wawasan Nusantara , dan lain-lain telah terserap dan dihaya~i olehsetiap warganegaradan telah pula melembaga dalam setiaPJ insti tusi kemasyarakatan. Suasana seperti ,itu yang ,berupa keakraban, kerukunan dan rasa saling' menghormati antar golongan telah /bersemi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, sehingga memper~ancar pembahasan RUU Peradilan Agama dan dapat diseleraikan dengan baik.

Saudar~ Pimpinan Sidang, Saudara Menteri Agama selaku Wakil Pemerintah, Sidangl yang karoi mu 1 iakan .

I

i

Apabila Naskah RUU Peradilan Agama hasil pembahasan Pansus Peradi[an Agama kita' perhatikan maka kita akan 'memperoleh gambarkn sebagai berikut :

I

HUll Pbtadila~ Agama ini terdiri dari 7 Bab dan 3 Bab lainnya yaitu : mengenai,Bab Men imbang 1 Bah Mengingat dan Bab Penjelasan Umum. pari 7 Eab jang ada, ada satu judul bab yang berubah yaitu ,judul l3ab IV yang tadinya b'erbunyi "Acara" diubah menjadi "Hukum Acara"l. Ada satu Bagian dan judulnya yang dihapus yaitu 'Bagian KetigaiBab IVdijadikan Paragraf 4 dari Bagian Kedua, dengan ,judulparagraf "Cerai dengan alasan Z ina" .

I

Karena/ bagian Ketiga dihapus dan menjadi Paragraf, maka Bagian Keempat dariBab IV, menjadi Bagian Ketiga dari Bab tersebut. RUU ihi terdiri dari 108 Pasal, sesudah dibahas Draft RUU terseb~t tetap 108 Pasal yang berarti tidak ada penambahan dan tidak I ada pengurangan Pasal, namun, rlalam uraian Pasal-pasal t,e rdap~t banyak perubahan. Dalam Pasal ada yang ditambah dengan ketentpan seperti dalam Pasal 1, ada pula uraian Pasalnya yang disemp~rnakan seperti uraian Pasal 2.

I

Selainl itu ada puIa seluruh ketentu-an Pasal diganti dengan Susuna~ ketentuan barri seperti yang.kita jumpai pada Pasal 68 ayat kl) dan ayst (2), Pasal 87 ayat (1) dan ayat (2) dan Pasal 88 ay~t (1) dan ayat (2).

I

I

, !

Page 11: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

.. ·1 ' .,' !

I .- 10 -

I

Dari 10alpasaldalam RUU 69 Pasal memparoleh perubahan sekalipun hanya k,cil sekali seperti penulisan suatu kata. Selain Pasal­pasal yang memperoleh perubahan, tidak kalah pentingnya juga Bab Menimbang yang memperoleh perubahan yang berarti, dan perubahan dalam Bab Penjelasan Umum yang berisi motivasi-motivasi disusunnta Undang-undang Peradilan Agama ini.

Saudara Pimpinan Sidang~ Saudara Wakil Pemerintah, Sidang Y~ng terhormat.

I

I

Atas segala pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan diatas, Imaka dengan segala puji dan syukur ke hadirat Allah,' Tuhan Yang Maha Kuasa, Fraksi Karya Pembangunan dengan ini menyatak~n gersetuigannya untuk mensahkan Rancangan Undang Undang yang tel~h disempurnakan ini menjadi sebuah Undang-Undang.

I

Saudara Pimpinan Sidang, Saudara Wakil Pemerintah, Sidang Yang mulia.

I

I

Set~lah Rancangan Undang Undang ini nanti disahkan menjadi Undang-Utdang maka upaya pembangunan di bidang hukum khususnya di bidang ~eradilan melangkah setapaklagi. Ini berarti bahwa perampungan tugas-tugas di bidang hukum dalam memantabkan kerangka! landasan hukum menyongsong era lepas landas pada RepelitajVI semakin menampakkan sosoknya.

I

Lebih da~i it\l~ sejalan dengan misinya, Fraksi Karya Pembangunan berpenda~at bahwa pengesahan Rancangan Undang Undang 1nl menjadi Undang-Uhdang akan semakin memperjelas citra Indonesia sebagai Negara Hukum. Berkenaan dengan itu maka mengiringi persetujuan kami at~s pengesahan Undang-Undang ini, perkenankanlah Fraksi Karya P~mbangunan menyampaikan beberapa harapan-harapan sebagai berikut I:

I '

1

1. Sebuah Undang-Undang dibuat dengan maksud untuk mengatur kehid~pan masyarakat dalam mencapai tujuan nasionalnya. Maksud itu hanya bisa tercapai bila dihayati maknanya. Selain itu, pelakbanaan Undang-undang Peradilan Agama ini akan berkait dengah undang-undang peradilan lain terutama Peradilan Umum. Oleh ~arena itu perlu segera di.ikuti dengan upaya penyuluhan hukuml secara menyeluruh dan terpadu.

I

2. Peneg~kan sebuah undang-undang secara sempurna tidak saja terga~tung pada sempurnanya naskah undang-undang tersebut, tetap~ juga pada perangkat pendukung lainnya. Fraksi Karya Pembahgunan mengharapkan 1 ,deng'an mengiringi lahirnya Undang­Undan~ ini hendaknya segera pula dipersiapkan peningkatan kuali~as perangkat-perangkat pendukungnya. ~

I ' Y

3. Setel~h sekian lama Peradilan Agama memerlukan fiat eksekusi dari ! Peradilan Umum maka dengan lahirnya Undang-undang Perad~lan Agama ini fiat eksekusi tersebut tidak diperlukan lagi'

l

Keadaan itu menuntut Peradilan Agama untuk semakin meninFkatkan kualitas atas kemandiriannya agar mampu memberi pelayrnan yang baik, terhadap rakyat pencari keadilan.

I •

4. Salahl satu titik lemah mekanisme peradilan kita selama 1n1 ialahl prosesnya yang sering dianggap berbeIit, memakan waktu lama I dan biaya yang cukup besar pula.

I

1

I

!

Page 12: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

# ..•. '

• • i

I

@.;W., )!e:;: . .,.. '? 4

:- 1·1 -

He~daknya. Peradilatl Ag.ma sebagai peradilan yang akan merigadili masal.ah-masalah mendasar dalam kehidupan ma.f\u~i~ tidak terperan:gkap dalam mekanisme yang ruwet· seperti itu~ se~ingga pencari keadilan betul-betul dapat menikmati keadilan derigan murah dan c~pat. Yang terakhir ini perlu ditegaskan kembali kareha merupakan bagian dari keadilan itu sendiri.

I

I

5. Da~am ~embio.~r-.· ........• a ......... a. n .... Ti.n~kat III yang lalu banyak dibicarakan me~genal sta.naar<dlsas1 pembuatan sebuah undang-undang. Pe~bicaraan lTu~ti,genai hal ini kadang-kadang menyi ta waktu yang cuWup banyak~. Demi, standardisasitersebut, serta prinsip le~alitas dalam pembentukan hukum baik bentuk dan isinya, maka Fraksi Karya Pembangunan berpendapat bahwa sudah saatnya dislusun Undang Undang. Ketentuan Umum Perundang-undangan se~agai pengganti Algemene Bepalingen van wetgeving (AS).

I

Saudarla Pimpinan Sidang I Saudar'18 Menteri Agama selaku Wakil Pemerintah, Sidang'l yang kami muliakan.

I

Sblama kurang lebih 4 bulan materi 1nl dibahas dalam Pembic~raan Tingkat III di Pansus, telah terjadi in~eraksi positip baik antar Fraksi maupun dengan pemerintah. Tidak ada persoa~an yang terasa berat untuk diselesaikan karena semua~ihak hanya I mempunyai satu tujuan yang sama ya.'itu melahirkan Unaa~ Undang

l

Peradilan Agama yang mampu mengantisipasi tuniutan dan rasa ~ea.dilan masyarakat dalam Negara R.I. yang berdasarkan Pancas~la dan UUD 1945. Fraksi Karya Pembangunan betul-betul merasal bahagia atas terciptariya interaksi positip tersebut.

I

I

Karenapya pada kesempatan ini, atasnama Fraksi Karya Pembangu~an kami ~ngin menyampaikan ucapan terima' kasih dan pengharga~n setinggi-tingginya kepada' Fraksi ABR!, Fraksi Persatu~n Pembangunan dan Fraksi' Partai Denokrasi Indonesia. Ucapan serupa ingin I pula karoi sam~aikan kepada Saudara Menteri Agama beser~a segenab Tim Asistensi sebagai wakil pemerintah dalam 'pemb~hasaQ Rancan,an Undang Undang ini. .,

i

Kehadi*an pemerintah dalam Pembicaraan Tingkat III kami nilai tidak .ekedar untuk memenuhi kewajiban konstitusionalnya, tetapi denganl kesediaan membuka dialog secara terbuka, bahkan forum pembic~raan sering berubah menjadi diskusi ilmiah. Keadaan terseb~t sungguh merupakan suat~ suasana yang sangat menarikdan berharga sehingga tidak mungkin dapat kami lupakan begitu saja, dan perlu kita lanjutkan dimasa-masa mendatang.

I

S~sungguhnya interaksi positip itu tidak terlepas dari kepemi~pinan yang demokratis yang diterapkan oleh Pimpinan Pansus se'cara II kolektif. Karena i tu" kamipun dal~l kesempatan ini ingin' menyamgaikan ucapan terima kasih dan'pe~gha~gaan ~serupa kepada para ~impinan Pansus terutama kepada Saudara Ketua Pansus RUU Peradi~an Agama. .

KJpada pihak Sekretariat yang telah memberikan pelayanan sehingga memudahkan Pansus dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, I kamipun ingin .menyampaikan ucapan terima kasih dan pengha~gaan yang serupa. Demikian pula kepada kalangan pers l

radio Idan TVRI yang telah -meliput pembicaraan in1 sejak awal, Fraksi.1 Karya. Pembangunan menegaskan bahwa liputan saudara telah memban~u kami ~enjalin komunikasi timbal balik dengan masyarakat. Sunggu~ suatu pengabdian daIa~ memberi bobot pembahasan Rancangan Undangi itJnsiang in i . .

J:,~ , 'I '

I

Page 13: RANC~GAN UNDANG-UNDANG TENTANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20191028-014443-8903.pdfSusunan, . Kekuasaan I serta Acara dari Badan-badan Peradilt:in termasuk Peradilan

- 12 -

I

Selanjutnya ucapan te~ima kasih dan penghargaan serupa ingin pula kami sampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memb~rikan 'sumbangan pemikiran dalam menyempurnakan Rancangan Undang Undang ~n~ demikian pula suasana tenang yang telah berhisil diciptakannya sesuai denlan seruan berbagai pihak terutama Majelis Ulama Indonesia. Sumbangan pemikiran tersebut sungkuh telah membantu kami dalam menangkap aspirasi-aspirasi yang I tUDlbuh dan berkembang dalam masyarakat khususnya yang meny*ng~ut kehadiran Undang-Undang ini.

I

~khirnya kepada Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan seluruh Sida*g Dewan yang terhormat yang telah dengan sabar dan tekun­meng~kriti penyampaian Pendapat Akhir 1n1 sejak awal, kami samp~ikan terima kasih dan penghargaan pula yang setinggi­tingginya.

Kemu~ian dari pada oitu mengiringi ucapan terima kasih kami, I

Frak~i Karya Pembangunan selanjutnya ingin pula memohon maaf apab~la selama interaksi yang kita bangun dalam Pansus sampai sele~ainya Sidang ini nanti ada ucapan atau perilaku kami yang tida~ berkenan di hati.

I

I Demikianlah Saudara Ketua dan Sidang Dewan yang karoi horm~ti, Pendapat Akhir dari Fraksi Karya Pembangunan dalam menuhtaskan pembahasan Rancangan Undang Undang

O

Peradilan Agama ini ~i Dewan Perwakilan Rakyat. Semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa senahtiasa memberikan kekuatan kepada kita, segenap bangsa IndOresiadalammenyongsong hari-hari selanjutnya.

wabilllahittaufiQ wal hidayah,

Wass81amu~ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 14 Desember 1989

FRAKSI KARYA PEMBANGUNAN DPRRI

I '.