documentra

6
BAB III ANALISIS KASUS Anamnesis Pasien datang dengan keluhan jari-jari kedua tangan dan kaki terasa kaku sejak ± 6 bulan yang lalu. kekakuan pada kedua jari tangan dan kaki pasien kemungkinan disebabkan oleh : Osteoarthritis artritis gout Polymyalgia Rheumatica Systemic Lupus Erythematosus Fibromyalgia Degenerative joint disorder (DJD) Pada anamnesis selanjutnya pasien mengatakan bahwa terdapat kekakuan dan nyeri pada sendinya tetapi nyeri pada sendi tidak menyebar ke daerah tubuh lainnya seperti pada daerah bahu, pinggul, tulang belakang, leher, dada dan perut, keluhan gangguan mengingat atau sulit menghitung. Gejala- gejala diatas tidak terdapat pada pasien sehingga fibromyalgia dapat disingkirkan selain itu fibromyalgia merupakan diagnosis eksklusis. Saat anamnesis pasien mengatakan bahwa terdapat kekakuan pada pagi hari. Kekakuan ini tidak hilang dengan istirahat. Kekakuan dan nyeri sendi pada pasien menghilang lebih dari 1 jam sehingga diagnosis Degenerative joint disorder (DJD) dapat disingkirkan. Pada DJD biasanya kekakuan hilang setelah istirahat. Arthritis gout merupakan penyakit atropati yang disebabkan oleh penimbunan kristal. Gout disebabkan oleh kristal

Upload: rahmanandhika-swadari

Post on 24-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DocumentRA

BAB III

ANALISIS KASUS

AnamnesisPasien datang dengan keluhan jari-jari kedua tangan dan kaki terasa kaku sejak ± 6

bulan yang lalu. kekakuan pada kedua jari tangan dan kaki pasien kemungkinan disebabkan

oleh :

Osteoarthritis

artritis gout

Polymyalgia Rheumatica

Systemic Lupus Erythematosus

Fibromyalgia

Degenerative joint disorder (DJD)

Pada anamnesis selanjutnya pasien mengatakan bahwa terdapat kekakuan dan nyeri

pada sendinya tetapi nyeri pada sendi tidak menyebar ke daerah tubuh lainnya seperti pada

daerah bahu, pinggul, tulang belakang, leher, dada dan perut, keluhan gangguan mengingat

atau sulit menghitung. Gejala-gejala diatas tidak terdapat pada pasien sehingga fibromyalgia

dapat disingkirkan selain itu fibromyalgia merupakan diagnosis eksklusis.

Saat anamnesis pasien mengatakan bahwa terdapat kekakuan pada pagi hari. Kekakuan

ini tidak hilang dengan istirahat. Kekakuan dan nyeri sendi pada pasien menghilang lebih dari

1 jam sehingga diagnosis Degenerative joint disorder (DJD) dapat disingkirkan. Pada DJD

biasanya kekakuan hilang setelah istirahat.

Arthritis gout merupakan penyakit atropati yang disebabkan oleh penimbunan kristal.

Gout disebabkan oleh kristal monosodium urat monohidrat. Arthritis pada gout biasanya

terdapat di pergelangan kaki , pergelangan tangan , sendi jari dan kaki serta lutut. Biasanya

pada arthritis gout paling umum terjadi monoarticular meskipun gejala poliarticular akut

tidak jarang terjadi , Dalam gout , serangan yang dimulai tiba-tiba dan biasanya mencapai

intensitas maksimum dalam waktu 8-12 jam. Dalam beberapa kasus ,jika berkembang

menjadi arthritis polyarticular kronis, gejalanya arthritis gout dapat menyerupai rheumatoid

arthritis. Dalam anamnesis arthritis gout belum dapat dipisahkan. jika pada pasien ini terdapat

arthritis gout kemungkinan gejalanya poliarthritis kronik. arthritis gout dapat dieksklusi

dengan pemeriksaan penunjang dengan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan

radiologis.

Polymyalgia rheumatica (PMR) adalah suatu sindrom klinis yang relatif umum etiologi

tidak diketahui yang mempengaruhi individu pada lanjut usia. Hal ini ditandai dengan nyeri

Page 2: DocumentRA

pada daerah pinggul dan bahu disertai kekakuan pagi yang dapat berlangsung selama lebih

dari 1 jam. Kekakuan mungkin begitu parah sehingga pasien mungkin mengalami kesulitan

besar bangkit dari kursi , membalik di tempat tidur , atau mengangkat tangan mereka di atas

bahu tinggi . Kekakuan setelah periode istirahat ( fenomena gel ) serta kekakuan pada pagi

hari lebih dari 1 jam biasanya terjadi . Pasien juga mungkin menggambarkan distal sendi

bengkak. Selain itu, sering terjadi pada usaia lebih dari 65 tahun. Dari anamnesis pasien

berusia 41 tahun. Kekakuan hingga tidak dapat melakukan aktivitas apapun tidak ada, nyeri

pada otot juga tidak ada. Diagnosis Polymyalgia Rheumatica dapat disingkarkan walaupun

pada pasien ini ditemukan kekakuan pagi hari yang berlangsung lama

Osteoarthritis adalah jenis yang paling umum dari penyakit sendi. Osteoartritis

merupakan gangguan degeneratif yang timbul dari pemecahan biokimia artikular ( hialin )

tulang rawan di sendi sinovial . Gejala yang terdapat pada osteoarthritis keterbatasan gerak

dan terdapat krepitus pada sendi yang terkena. Osteoarthritis tangan yang paling sering pada

daerah sendi interphalangeal distal (DIP) tetapi juga biasanya melibatkan sendi

interphalangeal proksimal (PIP). kelaianan pada pasien ini belum dapat disingkirkan apakah

merupakan kelaianan degeneratif atau bukan. Osteoarthritis biasanya didiagnosis berdasarkan

bukti klinis dan radiografi dan tidak ada kelainan laboratorium khusus yang berhubungan

dengan osteoarthritis.

Sistemik lupus erythematosus (SLE ) adalah penyakit autoimun kronis yang dapat

mempengaruhi hampir semua sistem organ , dengan demikian gambaran klinisnya sangat

bervariasi. pasien dengan SLE mempunyai gejala yang mirip dengan gejala-gejala penyakit

lain. Di masa onset SLE , ada beberapa gejala klinis yang lebih umum yang sering ditemukan

pada orang dewasa biasanya terdapat ruam malar, kelainan ginjal , proteinuria ,, kejang ,

trombositopenia , anemia hemolitik , demam , dan limfadenopati.

Terdapat 3 gambaran klasik klasik tiga yang umum pada SLE demam , nyeri sendi ,

dan ruam pada wanita usia subur sehingga dianjurkan untuk pemeriksaan lanjutan untuk

diagnosis SLE . Selain itu dapat juga terjadi manifestasi dari salah satu gambaran berikut :

Konstitusi ( misalnya , kelelahan, demam , arthralgia , perubahan berat badan )

Musculoskeletal ( misalnya , arthralgia , artropati , mialgia)

Dermatologik ( misalnya , ruam malar , fotosensitivitas , lupus diskoid )

Ginjal ( misalnya , akut atau kronis gagal ginjal , penyakit nefritis akut )

Neuropsikiatri ( misalnya , kejang , psikosis )

Paru ( misalnya , radang selaput dada , efusi pleura , pneumonitis)

Gastrointestinal ( misalnya , mual , dispepsia , nyeri perut )

Page 3: DocumentRA

Jantung ( misalnya , perikarditis , miokarditis )

Hematologi ( misalnya , cytopenias seperti leukopenia , limfopenia , anemia , atau

trombositopenia )

Pada pasien dengan temuan klinis sugestif , riwayat keluarga penyakit autoimun harus

menimbulkan kecurigaan lebih lanjut dari SLE. Berdasarkan anamnesis gejala-gejala tersebut

tidak ada pada pasien selain nyeri-nyeri sendi. Untuk kelainan hemolitik pada pasien dapat

dibuktikan dengan pemeriksaan darah karena pada pasien terdapat gejala pasien keluhan

anemia. Pasien mengatakan lebih mudah lelah. Kemungkinan SLE pada pasien ini belum

dapat disingkirkan.

Pemeriksaan Laboratorium

Pada pasien yang kita dapatkan suspect RA dapat disarankan dengan 3 kategori

pemeriksaan yaitu marker inflamasi, parameter hematologi dan parameter imunologi.

Marker inflamasi

ESR dan tingkat CRP berhubungan dengan aktivitas penyakit . Nilai CRP dari waktu ke

waktu berkorelasi dengan perkembangan radiografi .

parameter hematologi

Hitung darah lengkap sering menunjukkan anemia penyakit kronis dan berkorelasi

dengan aktivitas penyakit . Anemia juga mungkin berkaitan dengan terapi antirematik .

parameter imunologi

Parameter imunologi termasuk autoantibodi ( misalnya , RF dan ANAs ) . RF adalah

imunoglobulin ( Ig ) M antibodi yang ditujukan terhadap fragmen Fc IgG yang terdapat pada

60-80 % pasien dengan RA.

RF tidak spesifik untuk RA , tetapi juga terdapat pada penyakit lain infeksi dan gangguan

autoimun , serta 1-5 % dari orang sehat . RF memprediksi perkembangan radiografi dari erosi

tulang . ANAs terdapat pada sekitar 40 % pasien dengan RA tetapi hasil tes antibodi terhadap

subset antigen nuklear adalah negatif.

Pada pemeriksaan laboratorium dan gambaran darah tepi didapatkan anemia normositik

normokrom. pada pemeriksaan serum iron hasilnya dibawah normal. hasil pemeriksaan CRP

Kuantitatif adalah 3.3 mg/dl. hasil pemeriksaannya diatas normal. dari hasil pemeriksaan

penunjang pada pasien ini terdapat kelainan hematologi dengan anemia normositik

normokrom. hasil pemeriksaan CRP pasien disimpulkan terdaat tanda inflamasi. pemeriksaan

imunologi terdapat kelainan dengan faktor reumatik positif

Page 4: DocumentRA

Pemeriksaan Radiologi

Radiografi tetap menjadi pilihan pertama untuk pencitraan di RA selain murah , mudah

tersedia dan memungkinkan untuk dilakukan serial untuk penilaian perkembangan penyakit.

Dilihat dari tangan , pergelangan tangan , lutut , kaki , siku , bahu , pinggul , tulang belakang

leher , dan sendi lain harus dinilai dengan radiografi bila ada indikasi. Selain itu erosi dapat

terlihat pada kaki walaupun tanpa adanya rasa sakit .

Pada pemeriksaan radiologi pasien :

Tak tampak subluksasi dislokasi Tak tampak pembentukan spur Tampak osteoporosis intra articular manus bilateral Celah sendi carpalis, carpometacarpal, metacarpophalangeal, dan interphalangeal baik

Kesan:

Osteoporosis intraarticular manus bilateral Suspek awal rheumatoid artritis

Pada pasien tidak terdapat kelainan erosi dan terdapat perubahan radiologi yang mengarah kemungkinan RA