qomenk bab ii
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
1/18
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. TINJAUAN TEORITIS TENTANG PROFESIONALISME GURU
Pendidikan memegang peran yang urgen dalam menjamin
perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Disamping itu pendidikan
juga dijadikan sebagai tolok ukur kemajuan suatu bangsa dan sekaligus menjadi
cermin kepribadian masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, Allah
SWT. berfirman dalam surat Al!ujaddallah ayat "", yang berbunyi#
ف أه ا أ وا إذا ق لك م تس حوا يق
إذا
!لك م
"
# ال
$ س
ففسحوا
% ل
&' ال
! 01 ال # " /' ت .'# و-ا,+*! ا ف !*+,ا ) ف ) ال # " ا أ وا نك م 234 ! 56ال أ! توا ال .# مل
4
&' ال
=>>;: ي9 (8 7 Artinya: $%ai orangorang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu#
&Berlapanglapanglah dalam majelis&, maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan# &Berdirilah
kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orangorangyang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah !aha !engetahui apa yang
kamu kerjakan'. ()S. Al!ujaddillah# ""* (Depag. +., "-- # -"-""*
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan harus dapat menjadikan dirinya
sebagi orang tua kedua. a harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi
idola para sis/anya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi
0"
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
2/18
moti1asi dalam bagi sis/anya dalam belajar. 2ika seorang guru dalam
penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan utama adalah ia tidak akan
bisa menanamkan benih pengajarannya itu pada sis/anya. Para sis/a akan
enggan menghadapi guru yang tidak menarik. %al ini mengakibatkan pelajaran
tidak dapat diserap sis/a secara efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
dilaksanakan.
3uru sebagai tenaga edukatif yang profesional, minimal harus
memiliki empat kemampuan atau kompetensi yang sangat erat kaitannya dengan
tugas mengajar atau memberi kuliah, diantaranya yaitu# menguasai silabus atau
3BPP serta petunjuk pelaksanaannya, terampil menyusun program pengajaran 4
perkuliahan, terampil melaksanakan proses belajar mengajar (perkuliahan*.
(5urdin, 00#6"*
1. Penyusunan Program Pengajaran
a. +encana Pengajaran
!enyusun rencana pengajaran atau mendesain program
pengajaran merupakan salah satu dari tahapan yang harus dilalui oleh guru
yang profesional. (5urdin, 00 # 67*. Sehingga jabatan guru sesuai dengan profesinya diharapkan mampu dalam mengelola dan mengkondisikan
proses belajar mengajar yang mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
%arjanto dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pengajaranmengemukakan bah/a suatu perencanaan terdiri atau mengandung 8 pokok
pikiran, yaitu#
1) Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depanyang diinginkan.
2) 9eadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian
dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat
kesenjangannya.
0
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
3/18
3) :ntuk menutup kesenjangan tersebut perlu dilakukan usaha
usaha.
4) :saha yang dilakukan untuk kesenjangan itu dapat beranekaragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5) Pemilihan alternatif yang paling baik, dalam arti yang
mempunyai efekti1itas dan efisiensi yang paling tinggi perludilakukan.
6) Alternatif yang dipilih harus diperinci sehingga dapat menjadi
pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan
dilaksanakan. ("--; # 07*
Dengan demikian dapat dimengerti bah/a suatu perencanaan
merupakan ketetapan strategi yang akan diterapkan dalam mencapai tujuan
yang hal ini masa depan kualitas pendidikan dari peserta didik yang lebih baik dari sekarang serta lebih efektif dan efisien dengan menggunakan
metodemetode yang sesuai dengan target yang akan dicapai. Akan tetapihal ini tidak menutup kemungkinan untuk pengambilan alternatifalternatif
tindakan yang lebih disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dalam
proses belajar mengajar.Dalam menyusun rencana pengajaran atau desain instruksional
harus memperhatikan tujuan dari pembelajaran, bagaimana prosedur dan
sumber pembelajaran yang tepat untuk dipergunakan, serta penge1aluasian
hasil belajar yang dapat dicapai. (%arjanto, "--; # "
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
4/18
2) Proses belajar mengajar menunjang pembelajaran aktif dan
mengacu pada analisis materi pelajaran (A!P*.
3) Terdapat keselarasan antara tujuan, materi dan alat penilaian.4) Dapat dilaksanakan.
5) !udah dimengerti atau dipahami. (:sman, 0" # =-*
Dari paparan di atas dapat dimengerti bah/a persiapan mengajar
disusun agar dalam melaksanakan proses belajar mengajar terdapat
keselarasan antara tujuan pengajaran, materi dan alat penilaian yang dapat
diterapkan dan mudah dipahami oleh peserta didik, dan juga hal tersebut
sesuai atau mengacu pada 3BPP.
c. Penguasaan !ateri
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang lebih efektif,
maka seorang guru perlu memahami banyak hal diantaranya seorang guru
harus memahami atau senantiasa menilai dirinya sendiri dan kemampuan
dirinya sendiri dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang
dilakasanakan, bukan hanya guru yang berhasil dalam profesinya. Dalam
proses pengajaran bahan pelajaran harus disesuaikan dengan tingkat atau
kelas sis/a atau anak didik. (%amalik, 07 # =*
Setiap guru yang profesional di samping menguasai pengetahuan
yang mendalam dalam spesialisasinya juga harus menguasai dengan baik
ilmuilmu keguruan pada umumnya dan didaktik pada khususnya.
Penguasaan pengetahuan ini merupakan syarat yang penting di samping
keterampilanketerampilan lainnya. >leh sebab itu seorang guru
berke/ajiban menyampaikan pengetahuan, pengertian, keterampilan dan
lainlain kepada muridmuridnya. (%amalik, 07 # ""-"0*
Penguasaan materi bagi guru merupakan hal yang sangat
menentukan khususnya dalam proses belajar mengajar yang melibatkan
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
5/18
guru mata pelajaran. Dalam menguasai materi pelajaran menurut :?er
:sman seorang guru harus memperhatikan halhal sebagai berikut#1) +uang lingkup materi yang harus dikuasai oleh guru dan sis/a.
2) :saha meningkatkan penguasaan materi.
3) @ungsi pendalaman materi.4) angkah pembinaan untuk pendalaman materi bagi guru. (0" #
=="*
Dalam meningkatkan hasil pembelajaran yang diselenggarakan,
maka guru sebagai tenaga pengajar mempunyai peranan penting dalam
menumbuhkan moti1asi sis/a dalam belajarnya agar tujuan belajar yang telah
dicitacitakan dapat tercapai sesuai harapan.
2. Keteramp!an Mengajar
a. 9eterampilan !engadakan ariasi
ariasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks
proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi
kebosanan murid sehingga, dalam situasi belajar mengajar, murid
senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
:ntuk itu sebagai calon guru perlu melatih diri agar menguasai
keterampilan tersebut. (:sman, 0" # 6
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
6/18
situasi, akan jelas bah/a untuk tujuan dan situasi yang khusus itu akan
memakai cara tertentu, yaitu cara mana yang sangat mungkin dipakainya
untuk tujuan dan situasi yang lain. (5urdin, 00 # -
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
7/18
4)!embimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses
penalaran dan menggunakan buktibukti dalam pemecahan
masalah. (:sman, 0" # -6*
Dari pendapat di atas disebutkan bah/a tujuan dari keterampilan
menjelaskan yang harus dikuasai oleh seorang guru sebagai tenaga profesional yaitu untuk membimbing sis/a atau muridnya dalam
memahami setiap materi yang diberikan serta mampu menalar atau
menganalisa materi tersebut sesuai dengan inti pembahasan, mendorong
murid untuk menganalisa setiap permasalahan atau pertanyaan secararasional, sebagai penilaian terhadap tingkat pemahaman yang telah dimiliki
oleh murid sesuai dengan materi yang telah diberikan, dan dimaksudkan
agar murid mampu menghayati proses penalaran dengan menggunakan
buktibukti yang kongkret dalam pemecahan suatu permasalahan.c. 9eterampilan !engelola 9elas
9eterampilan pengelolaan kelas adalah keterampilan untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.Dengan kata lain kegiatankegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar
mengajar. yang termasuk dalam hal ini misalnya penghentian tingkah laku
sis/a yang menyele/engkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagiketepatan /aktu penyelesaian tugas oleh sis/a, atau penetapan norma
kelompok yang produktif. (:sman, 0" # -;*
Dalam pengelolaan kelas yang dikaitkan dengan pengalaman proses belajar mengajar, menurut %amalik adalah sebagai berikut#
1) !engatur tata ruang kelas untuk pengajaran, meliputi#
a) !empelajari macammacam pengaturan tempat duduk dan setting ruangan kelas sesuai dengan tujuantujuan
instruksional yang ingin dicapai
b) !empelajari kriteria penggunaan macammacam pengaturan
tempat duduk setting ruangan.
2) !enciptakan iklim belajar mengajar yang serasi, meliputi#a) !empelajari faktorfaktor yang mengganggu iklim belajar
mengajar yang serasi
b) !empelajari strategi dan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat pre1entif
c) Berlatih menggunakan strategi dan prosedur pengelolaan
kelas yang bersifat pre1entif
d) !empelajari pendekatanpendekatan pengelolaan kelas yangkuratif
;
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
8/18
e) Berlatih menggunakan prosedur pengelolaan kelas yang
bersifat kuratif. (%amalik, 07 # =
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
9/18
!oti1asi intrinsik adalah $!oti1asi yang tercakup dalam situasi
belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuantujuan sis/a sendiri'.
(%amalik "--- # ""0* Sesuai dengan sifat yang dimilikinya moti1asi intrisik
merupakan moti1asi yang timbul dari dalam diri indi1idu atau peserta didik
dalam memperoleh suatu tujuan tertentu, sehingga moti1asi ini juga disebut
sebagai moti1asi murni atau moti1asi yang sebenarnya, yaitu tanpa adanya
pengaruh dari luar yang mempengaruhi timbulnya suatu keinginan untuk
memperolehnya.
2enis moti1asi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri indibidu
sendiri tanpa adanya paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan
sendiri. !isalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu
pengetahuan dan ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan
negara. >leh karena itu, ia rajin belajar tanpa adanya suruhan dari orang lain.
(:sman, 0" # 0-*
Berdasarkan pengertian di atas dapat dimengerti bah/a moti1asi
intrinsik merupakan dorongan yang murni atau dorongan yang sebenarnya
yang mengakibatkan seseorang indi1idu (peserta didik* melakukan tindakan
untuk melaksanakan suatu tujuan tertentu tanpa adanya pengaruhpengaruh
dari luar dirinya.
!oti1asi yang timbul dalam diri indi1idu untuk melaksanakan atau
mencapai suatu tujuan diantaranya# 9einginan untuk mendapatkan
keterampilan tertentu, keinginan memperoleh informasi atau pemahaman,
-
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
10/18
keinginan mengembangkan sikap untuk berhasil, keiginan menikmati
kehidupan dan sebagainya. (%amalik "--- # ""0*
a. 9einginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu
:ntuk mendapatkan keterampilan tertentu, indi1idu berusaha
untuk membangkitkan motif yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya
moti1asi untuk berusaha mendapatkan keterampilan tertentu tersebut
tanpa adanya rangsangan atau perangsang yang menyebabkan motif
tersebut timbul. (Tim Penyusun, "-67 # 77*
Dengan adanya keinginan yang timbul dari dalam dirinya
sendiri mendorong indi1idu untuk melakukan proses yang bertujuan
untuk mendapatkan keterampilan tertentu yang menjadi anganangan
dalam pemikirannya dan masih belum terealisasi.
b. 9einginan memperoleh informasi atau pemahaman
9einginan dalam memperoleh informasi atau pemahaman
merupakan tujuan yang ingin dicapainya sehingga ia terdorong untuk
melakukan usahausaha yang mengarah kepada pencapaian tujuan yang
diidamidamkan tersebut yaitu memperoleh informasi atau pemahaman.
%al ini merupakan salah satu moti1asi atau dorongan yang timbul dari
dalam diri indi1idu untuk melaksanakan usaha mencapai tujuannya,
karena kepuasan yang menurut penilaian indi1idu tersebut adalah ketika
suatu keinginan atau usahanya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.
Dengan pemahaman atau informasi yang dimiliki, seseorang
akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam lingkungannya serta lebih
"
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
11/18
mudah dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya, sehingga dalam hal
ini informasi atau pemahaman merupakan pendorong untuk mencapai
kesejahteraan seseorang indi1idu.
c. !enikmati kehidupan (ekonomi*
Dalam memenuhi kebutuhan kehidupan dalam bidang
ekonomi, manusia sangat terbatas kemampuannya, sehingga atas
keberadaan nilai ekonomi ini mendorong manusia atau indi1idu untuk
berusaha meraihnya dan berusa bersikap realistik (logis* dalam
menentukan tujuan maupun dalam menentukan standar tingkat kepuasan
yang ingin diperolehnya. (Siagian, "--= # "";*
Dengan adanya keinginan untuk menikmati kehidupan manusia
atau indi1idu termoti1asi untuk memperolehnya, karena dengan terpenuhi
kebutuhannya, maka seorang indi1idu akan merasakan atau mampu
merasakan kenikmatan hidup yang dijalaninya.
2. Mot$as E%strns%
!oti1asi ekstrinsik adalah $!oti1asi yang disebabkan oleh faktor
faktor dari luar situasi belajar, seperti teguran, hukuman, angka, kredit, ija?ah,
tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan persaingan'. (%amalik "--- # ""0*
2enis moti1asi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar indi1idu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau
""
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
12/18
belajar. !isalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya
agar mendapat peringkat pertama di kelasnya. (:sman, 0" # 0-*
Dalam proses belajar mengajar, moti1asi ekstrinsik juga sangat
diperlukan untuk meningkatkan minat peserta didik dalam mengikuti dan
memahami materi pelajaran yang diajarkan di sekolah, /alaupun moti1asi
intrinsik bersifat lepas dari situasi belajar mengajar. pemberian moti1asi ini
dimaksudkan agar peserta didik mempunyai keinginan untuk belajar, karena
tidak semua peserta didik mengetahui pentingnya materi pelajaran yang
diberikan oleh guru, sehingga guru harus membangkitkan semangat belajar
peserta didik dengan cara pemberian moti1asi tersebut sesuai dengan kondisi
dan keadaan peserta didik itu sendiri.
a. Teguran
!emberikan teguran adalah sutu tindakan untuk mengingatkan
sis/a yang telah melakukan kesalahan dalam proses belajar misalnya
murid membuat gaduh dalam kelas, ngomong sendiri ketika proses
belajar mengajar berlangsung. %al semacam ini dirasa mengganggu
jalannya belajar, keadaan semacam ini perlu ditegur supaya murid dapat
merubah sikap yang tidak benar menjadi sikap yang baik. (Slameto,
"--=#
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
13/18
manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Dengan teguran maka murid
akan selalu berbenah dari yang salah menuju yang benar.
b. %ukuman
%ukuman adalah sebuah tindakan yang mana dilakukan
supaya apa yang dikerjakan tidak akan di ulangi lagi. %ukuman sendiri
dilakukan hanya ketika sis/a melakukan perbuatan yang salah dan
melanggar peraturan yang ada, agar bagi pelaku pelanggan tidak akan
mengulangi perbuatan yang salah tersebut. Seperti yang dikatakan The
iang 3ie dalam bukunya yang berjudul Cara Belajar yang Efisien
bah/a $Peraturan yang sudah ditetapkan (di sekolah* maka hendaknya
diikuti guna untuk berjalannya proses belajar mengajar. Dan kalau
peraturan yang sudah menjadi ketetapan itu dilanggar maka sesekali harus
diberikan hukuman' ("-66 # "0*.
Sekilas dari pengertian di atas maka secara psikologis sis/a
akan menjadi jera ketika dia merasakan sesuatu yang mana itu tidak di
kehendaki oleh dirinya. !aka perbuatan yang salah akan dirubah menjadi
benar ketika dia mendapat tuntutan dari pengalaman yang tidak disukai.
c. %adiah
%adiah merupakan sebuah bentuk penghargaan bagi mereka
yang mempunyai keunggulan atau prestasi yang baik. Dengan hadiah
maka seseorang akan menjadi senang dan akan mengembangkan atau
meningkatkan sesuatu yang menjadi keunggulannya. 5galim Poer/anto
"7
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
14/18
dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengatakan bah/a $hadiah perlu
diberikan kepada sis/a yang berprestasi, dengan hadiah secara psikologi
sis/a akan senang dan merasa tersanjung' ("-- # "6*
Dari pengertian di atas dapat diambil pengertian bah/a hadiah
akan membuat seseorang menjadi senang secara psikologi. Dengan
kesenagan itu maka seseorang itu akan menginginkan untuk mendapatkan
lagi. 2adi ketika sis/a sudah pernah mendapatkan hadiah karena
prestasinya maka dia akan berusaha untuk mendapatkan lagi hadiah
tersebut dengan meningkatkan prestasi yang diraihnya.
C. TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENGARU& PROFESIONALISME
GURU TER&A'AP MOTI"ASI BELAJAR SIS#A
3uru yang profesional sebagai pendidik harus mampu menjalankan
tugas guru dalam bidang kemanusiaan dan dapat menjadikan dirinya sebagi orang
tua kedua. a harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para
sis/anya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi moti1asi
dalam bagi sis/anya dalam belajar. Bila seorang guru dalam penampilannya
sudah tidak menarik, maka kegagalan utama adalah ia tidak akan bisa
menanamkan benih pengajarannya itu pada sis/anya . para sis/a akan enggan
menghadapi guru yang tidak menarik. 3uru sebagai tenaga edukatif yang
profesional, minimal harus memiliki empat kemampuan atau kompetensi yang
sangat erat kaitannya dengan tugas mengajar atau memberi kuliah, diantaranya
"
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
15/18
yaitu# !enyusun program pengajaran 4 perkuliahan, terampil melaksanakan
proses belajar mengajar (perkuliahan*, dan lain sebagainya. (5urdin, 00#6"*
Dalam mendukung terealisasinya tujuan proses belajar mengajar,
dibutuhkan bantuan orang lain dalam memberikan semangat yang biasa kita sebut
dengan moti1asi belajar, dalam hal ini yang dimaksud adalah moti1asi yang
diberikan oleh guru sebagai pendidik. !oti1asi guru ditimbulkan sebagai akibat
pengaruh dari luar indi1idu, apakah karena ada ajakan, suruhan atau paksaan dari
orang lain, sehingga dengan kondisi demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu
atau belajar. (:sman, 0"#
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
16/18
data lapangan. Dan dalam penelitian kuantitatif sebelum menemukan dan menguji
data di lapangan hipotesis perlu dirumuskan terlebih dahulu.
!enurut %adi, !A mengemukakan# $%ipotesis adalah hubungan yang
mungkin benar atau mungkin tidak (salah atau dia akan ditolak jika salah atau
palsu dan akan diterima bila faktafakta membenarkannya'. ("--7 # 87*
Berdasarkan teori tersebut maka dalam penelitian, penulis membagi
hipotesis menjadi dua yaitu #
1. &potess Kerja Mayor
Ada pengaruh profesionalisme guru terhadap moti1asi belajar sis/a di Sekolah
!enengah Tingkat Pertama (S!P* Terbuka 5egeri 0 Wuluhan 5ahdlatuth
Thalabah Desa 9esilir 9ecamatan Wuluhan 9abupaten 2ember Tahun Pelajaran
0=408.
2. &potess Kerja Mnor
a. Ada pengaruh profesionalisme guru bidang penyusunan program pengajaran
terhadap moti1asi intrinsik sis/a di Sekolah !enengah Tingkat Pertama
(S!P* Terbuka 5egeri 0 Wuluhan 5ahdlatuth Thalabah Desa 9esilir
9ecamatan Wuluhan 9abupaten 2ember Tahun Pelajaran 0=408.
b. Ada pengaruh profesionalisme guru bidang penyusunan program pengajaran
terhadap moti1asi ekstrinsik sis/a di Sekolah !enengah Tingkat Pertama
"8
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
17/18
(S!P* Terbuka 5egeri 0 Wuluhan 5ahdlatuth Thalabah Desa 9esilir
9ecamatan Wuluhan 9abupaten 2ember Tahun Pelajaran 0=408.
c. Ada pengaruh profesionalisme guru bidang keterampilan mengajar terhadap
moti1asi intrinsik sis/a di Sekolah !enengah Tingkat Pertama (S!P*
Terbuka 5egeri 0 Wuluhan 5ahdlatuth Thalabah Desa 9esilir 9ecamatan
Wuluhan 9abupaten 2ember Tahun Pelajaran 0=408.
d. Ada pengaruh profesionalisme guru bidang keterampilan mengajar terhadap
moti1asi ekstrinsik sis/a di Sekolah !enengah Tingkat Pertama (S!P*
Terbuka 5egeri 0 Wuluhan 5ahdlatuth Thalabah Desa 9esilir 9ecamatan
Wuluhan 9abupaten 2ember Tahun Pelajaran 0=408.
Berdasarkan hipotesis kerja yang diajukan di atas, karena analisis data
yang menggunakan pendekatan analisa statistik, maka hipotesis kerjanya (%a*
terlebih harus dahulu diubah menjadi hipotesis nihil (%o*. (Arikunto, 00 # 8-*,
sebagai berikut#
1. &potess N(! Mayor
Tidak ada pengaruh profesionalisme guru terhadap moti1asi belajar sis/a di
Sekolah !enengah Tingkat Pertama (S!P* Terbuka 5egeri 0 Wuluhan
5ahdlatuth Thalabah Desa 9esilir 9ecamatan Wuluhan 9abupaten 2ember
Tahun Pelajaran 0=408.
";
-
8/18/2019 Qomenk Bab II
18/18
2. &potess N(! Mnor
a. Tidak ada pengaruh profesionalisme guru bidang penyusunan program
pengajaran terhadap moti1asi intrinsik sis/a di Sekolah !enengah Tingkat
Pertama (S!P* Terbuka 5egeri 0 Wuluhan 5ahdlatuth Thalabah Desa
9esilir 9ecamatan Wuluhan 9abupaten 2ember Tahun Pelajaran 0=408.
b. Tidak ada pengaruh profesionalisme guru bidang penyusunan program
pengajaran terhadap moti1asi ekstrinsik sis/a di Sekolah !enengah Tingkat
Pertama (S!P* Terbuka 5egeri 0 Wuluhan 5ahdlatuth Thalabah Desa
9esilir 9ecamatan Wuluhan 9abupaten 2ember Tahun Pelajaran 0=408.
c. Tidak ada pengaruh profesionalisme guru bidang keterampilan mengajar
terhadap moti1asi intrinsik sis/a di Sekolah !enengah Tingkat Pertama
(S!P* Terbuka 5egeri 0 Wuluhan 5ahdlatuth Thalabah Desa 9esilir
9ecamatan Wuluhan 9abupaten 2ember Tahun Pelajaran 0=408.
d. Tidak ada pengaruh profesionalisme guru bidang keterampilan mengajar
terhadap moti1asi ekstrinsik sis/a di Sekolah !enengah Tingkat Pertama
(S!P* Terbuka 5egeri 0 Wuluhan 5ahdlatuth Thalabah Desa 9esilir
9ecamatan Wuluhan 9abupaten 2ember Tahun Pelajaran 0=408.
"6