ptk 1

8
JUDUL: Pengaruh Minat Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Tipe Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Mata pelajaran Subnetting IPv4 Address Kelas XI TKJ SMK Negeri X A. LATAR BELAKANG Mutu pendidikan dipengaruhi banyak faktor, yaitu siswa, pengelola sekolah (Kepala Sekolah, karyawan dan Dewan/Komite Sekolah), lingkungan orangtua, masyarakat, sekolah), kualitas pembelajaran, kurikulum dan sebagainya.(Edy Suhartoyo. 2005: 2). Hal senada juga disampaikan oleh Djemari Mardapi(2003: 8) bahwa Usaha peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melaluipeningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaian. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menent ukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik. Dengan demikian salah satu faktor yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan. Sebagian siswa beranggapan pelajaran yang banyak memuat teori merupakan pelajaran yang kurang menarik. Kurangya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran dapat menyebabkan rendahnya keinginan siswa dalam belajar. Selain itu menyebabkan siswa kurang berminat mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Siswa merasa bosan dan kurang tertarik mengikuti pelajaran sehingga tidak ada motivasi dalam dirinya untuk memahami apa yang telah di ajarkan. Hal ini terlihat dari pelaksanaan pendidikan di beberapa sekolah, salah satunya di SMK Negeri X yang dalam pembelajarannya masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan metode ceramah. Pembelajaran melalui ceramah merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Metode ini dapat menyebabkan siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran termasuk dalam pembelajaran Subnetting IPv4 Address karena metode ini tidak memberikan kesempatan proporsional pada siswa untuk mencerna dan memahami prinsip-prinsip pada topik bahasan yang disajikan.Akibatnya siswa merasa tidak dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran (student centered) sehingga siswa mudah merasa

Upload: a-m-rousan-shafir

Post on 26-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Penelitian Tindakan Kelas

TRANSCRIPT

JUDUL: Pengaruh Minat Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Tipe Teams Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Mata pelajaran Subnetting IPv4 Address Kelas XI TKJ SMK Negeri X A. LATAR BELAKANGMutu pendidikan dipengaruhi banyak faktor, yaitu siswa, pengelola sekolah (Kepala Sekolah, karyawan dan Dewan/Komite Sekolah), lingkungan orangtua, masyarakat, sekolah), kualitas pembelajaran, kurikulum dan sebagainya.(Edy Suhartoyo. 2005: 2). Hal senada juga disampaikan oleh Djemari Mardapi(2003: 8) bahwa Usaha peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh melaluipeningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaian. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menent ukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik. Dengan demikian salah satu faktor yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan. Sebagian siswa beranggapan pelajaran yang banyak memuat teori merupakan pelajaran yang kurang menarik. Kurangya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran dapat menyebabkan rendahnya keinginan siswa dalam belajar. Selain itu menyebabkan siswa kurang berminat mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Siswa merasa bosan dan kurang tertarik mengikuti pelajaran sehingga tidak ada motivasi dalam dirinya untuk memahami apa yang telah di ajarkan. Hal ini terlihat dari pelaksanaan pendidikan di beberapa sekolah, salah satunya di SMK Negeri X yang dalam pembelajarannya masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan metode ceramah. Pembelajaran melalui ceramah merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Metode ini dapat menyebabkan siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran termasuk dalam pembelajaran Subnetting IPv4 Address karena metode ini tidak memberikan kesempatan proporsional pada siswa untuk mencerna dan memahami prinsip-prinsip pada topik bahasan yang disajikan.Akibatnya siswa merasa tidak dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran (student centered) sehingga siswa mudah merasa bosan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Metode pembelajaran teacher centered harus mulai dirubah menjadi student centered agar dapat meningkatkan keaktifan siswa.Selain pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran di kelas diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa (bukan sekedar menghafal). Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi dan transaksi diantara para siswa dalam proses pembelajaran yang memenuhi kaidah-kaidah dalam pandangan kontruktivisme (Parlan, 2006:46). Selain membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit, pembelajaran kooperatif juga dapat membantu siswa menumbuhkan keterampilan kerjasama dalam kelompoknya dan menumbuhkan rasa ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan dan motivasi belajar siswa.Menurut Anni (2004: 49) tugas guru dalam proses pembelajaran adalah: (1) memperlancar siswa dengan cara mengajarakan membuat informasi bermakna dan relevan dengan siswa, (2) memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan gagasannya sendiri, (3) menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strategi belajarnya sendiri. Oleh karena itu, diperlukan metode yang dapat membangkitkan minat belajar dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Subnetting IPv4 Address. Salah satu upaya untuk membangkitkan minat dan pemahaman siswa pada mata pelajaran Subnetting IPv4 Address yaitu dengan penggunaan metode pembelajaran kooperatif TGT B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilaksanakan di kelas X TKJ SMK Negeri X?2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT dengan model pembelajaran konvensional?3.Apakah terdapat perbedaan minat belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT dengan model pembelajaran konvensional4. Bagaimanakah minat dan hasil belajar siswa kelas X SMK TKJ Negeri X yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dibandingkan dengan yang dibelajarkan secara konvensional pada mata pelajaran Subnetting IPv4 Address?C. TUJUAN PENELITIANBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif TGT yangdilaksanakan di kelas X TKJ SMK Negeri X. 2. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas X TKJ SMK Negeri X yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan yang dibelajarkan secara konvensional pada mata pelajaran Subnetting IPv4 Address.3. Mengetahui perbedaan minat siswa kelas X TKJ SMK Negeri X y ang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan y ang dibelajarkan secara konvensional pada mata pelajaran Subnetting IPv4 Address.4. Mendeskripsikan hasil belajar dan minat siswa kelas X TKJ SMK Negeri 3 Malang yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan yang dibelajarkan secara konvensional pada mata pelajaran Subnetting IPv4 Address.D. HIPOTESISBerdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1: Ada perbedaan minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan minat belajar siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada mata pelajaran pengantar TIK.H1: Ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan secara konvensional pada mata pelajaran pengantar TIK.E. MANFAAT PENELITIANManfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi Guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam kegiatan belajar mengajar yang efektif untuk siswa di sekolah. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran y ang lain. 2. Bagi Siswa Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat menumbuhkan kerjasama dalam kelompok, keaktifan dalam pembelajaran, mengemukakan pendapat, belajar bersosialisasi, dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi Instansi Terkait Sebagai acuan dalam pengembangan model pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

G. ASUMSI PENELITIAN1. Nilai pre test siswa diasumsikan sebagai kemampuan awal belajar siswa dan nilai post test diasumsikan sebagai kemampuan akhir belajar siswa 2. Kondisi fisiologis dan psikologis siswa saat mengikuti pembelajaran dan pada saat tes adalah sama sehingga siswa dengan sungguh -sungguh mengerjakan soal tes yang diberikan.3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar selain strategi pembelajaran yang diterapkan diasumsikan konstan.

H. RUANG LINGKUP DAN BATASAN PENELITIAN1. Metode pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi pada pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional yang berupa metode ceramah untuk kelas control.2. Penelitian ini dilakukan di SMKN 3 JOMBANG kelas X TKJ.3. Penelitian ini hanya dibatasi pada kemampuan mata pelajaran pengantar TIK.4. Minat belajar siswa, dan hasil belajar belajar siswa.

I. DEFINISI OPERASIONAL1. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran di mana siswa belajar bersama, saling menyumbangkan pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok. 2. TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu:tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan perhargaan kelompok( team recognition).3. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan mengajar yang ditandai dengan perubahan perilaku, pola berpikir, dan mental.4. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh

BAB IIKAJIAN PUSTAKAPembelajaran kooperatifMerupakan suatu pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan mengaktifkan siswa dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas akademik.Ada beberapa pengertian pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Slavin (dalam Rahay u, 1998:156) pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran di mana siswa belajar bersama, saling menyumbangkan pikiran dan bertanggung jawab terhadap hasil pencapaian belajar secara individu maupun kelompok. Menurut Cohen (dalam Parlan, 2006:47), dalam pembelajaran kooperatif siswa bekerja dalam kelompok kecil di mana masing-masing siswa berpartisipasi dalam tugas bersama atau kolektif yang telah disepakati Pada pembelajaran kooperatif terdapat suatu elemen-elemen yang memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Abdurrahman dan Bintoro (dalam Nurhadi dan Senduk, 2004:61-62) meny ebutkan elemen-elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah (1) saling ketergantungan positif (positive interpendence ), (2) interaksi tatap muka (Face-to face interaction), (3) pertanggungjawaban individu (individual accountability), (4) keterampilan berinteraksi antar individu dan kelompok, (5) keefektifan proses kelompok (group processing).

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGTPembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya,mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama,persaingan sehat dan keterlibatan belajar.Ada lima komponen utama dalam TGT,yaitu:1. Penyajian kelasPada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas,biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah,diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini ,siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru,karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.2. Kelompok ( team )Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa.Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.3. GameGame terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor.Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu.Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor.4. TurnamenUntuk memulai turnamen masing-masing peserta mengambil nomor undian. Siswa yang mendapatkan nomor terbesar sebagai reader 1, terbesar kedua sebagai chalennger 1, terbesar ketiga sebagai chalenger 2, terbesar keempat sebagai chalenger 3. Dan kalau jumlah peserta dalam kelompok itu lima orang maka yang mendapatkan nomor terendah sebagai reader2. Reader 1 tugasnya membaca soal dan menjawab soal pada kesempatan yang pertama. Chalenger 1 tugasnya menjawab soal yang dibacakan oleh reader1 apabila menurut chalenger 1 jawaban reader 1 salah. Chalenger 2 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 tadi apabila jawaban reader 1 dan chalenger 1 menurut chalenger 2 salah. Chalenger 3 tugasnya adalah menjawab soal yang dibacakan oleh reader 1 apabila jawaban reader1,chalenger 1,chalenger 2 menurut chalenger 3 salah. Reader 2 tugasnya adalah membacakan kunci jawaban. Permainan dilanjutkan pada soal nomor dua. Posisi peserta berubah searah jarum jam.Yang tadi menjadi chalenger 1 sekarang menjadi reader1, chalenger 2 menjadi chalenger 1, chalenger3 menjadi chalenger 2,reader 2 menjadi chalenger 3 dan reader 1 menjadi reader2. Hal itu terus dilakukan sebanyak jumlah soal yang disediakan guru.5. Penghargaan kelompok (team recognise)Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang,masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata -rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan