ptk 0003
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 ptk 0003
1/4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sering dikeluhkan oleh guru bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia kurang disenangi
oleh siswa, ini terjadi karena banyak hal yang mempengaruhi kondisi tersebut. Kondisi yangmempengaruhi hal tersebut terjadi antara lain : kondisi materi Bahasa Indonesia , kondisi
guru dan kondisi siswa.
Jika ditinjau dari materi Bahasa Indonesia, maka materi / obyek Bahasa Indonesia
merupakan hal yang abstrakTyang terdiri dari fakta , konsep, prinsip dan skill jika hal ini
kurang diperhatikan oleh guru Bahasa Indonesia, maka ini dapat menjadi salah satu penyebab
kurang berhasilnya pembelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional negara
Indonesia. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada perkembangan bahasa Indonesia di masa
mendatang.
Menurut Eebertt & Straker (1995 : 60 75) dalam marsigit (2001 : 4 5) bahwa :
siswa akan belajar jika mendapatkan motivasi dari guru, bila guru menyediakan kegiatanyang menyenangkan, memperhatikan keinginan mereka, membangun pengertian melalui apa
yang diketahui menciptakan suasana kelas yang mendukung dan merangsang belajar,
memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan kegiatan yang
menantang, memberikan kegiatan yang memberikan harapan keberhasilan, menghargai setiap
pencapaian siswa.
Siswa belajar dengan caranya sendiri, memerlukan pengalaman tersendiri yang
berhubungan dengan pengalaman di waktu lampau sehingga guru perlu berusaha mengetahui
kelebihan dan kekurangan siswanya, merencanakan kegiatan yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa, membangun pengetahuan dan keterampilan siswa merencanakan dan
menggunakan catatan kemajuan siswa.
Siswa belajar secara mandiri melalui kerja sama dalam kelompok dapat saling tukar
gagasan melibatkan siswa dalam mengambil keputusan. Siswa juga memerlukan konteks dan
situasi yang berbeda dalam belajarnya sehingga perlu dipertimbangkan.
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dalam pembelajaran suatu topik tertentu
dalam Bahasa Indonesia guru harus dapat memilih pendekatan, strategi, metode dari teknik /
metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan situasi siswa yang akan diajar sebagai
pertimbangan agar potensi siswa dapat berkembang secara optimal maka perlu hal hal
berikut sebagai referensi.
Salah satu cara yang bisa diterapkan adalah menciptakan situasi pembelajaran yangmenarik. Penerapan model pembelajaran yang tepat sangat memungkinkan siswa tertarik
belajar Bahasa Indonesia. Ada beberapa model pembelajaran yang memungkinkan siswa
termotivasi untuk belajar Bahasa Indonesia salah satunya adalah model pembelajaran
kooperatif (Cooperative Learning) memerlukan pendekatan pengajaran melalui pengajaran
penggunaaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar dalam mencapai tujuan belajar (Holubeca, 2001).
-
7/30/2019 ptk 0003
2/4
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis
mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih dan silih asuh antara sesama siswa
sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata .Sintaks (pola urutan) dari suatu model
pengajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap, keseluruhan yang
pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran, sedangkan model
pengajaran kooperatif ada 6 fase yaitu :
1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswaGuru menyampaikan semua tujuan yang
ingin dicapai selama pembelajaran dan memotivasi siswa belajar.
2) Menyajikan informasi.Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan
demontrasi atau lewat bahan bacaanAJIA
3) Mengorganisasi siswa kedalam kelompok-kelompok belajar. Guru menjelaskankepada
siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien.
4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar kegiatan guru adalahmembimbing kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka5) Evaluasi, kegiatan guru yaitu mangadakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar
sisiwa.Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau meminta
kelompok mempresentasikan hasil karya.
6) Memberikan penghargaan. Guru menghargai baik upaya maupun hasil belajarindividu
dan kelompok.
Menurut Nurhadi dan Agus Gerrad Senduk (2003:61) dalam kelompok belajar
tradisional terdapat guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada kelompok. Akuntabilitas individu sering diabaikan sehingga tugas
tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota kelompok
lainnya hanya enak enak saja diatas keberhasilan temannya yang dianggap pemborong,kelompok belajar biasanya homogen, pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau
kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing masing,
keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan, pemantauan melalui observasi
interview sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung
dan guru sering tidak pemperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok belajar
serta penekanan sering hanya penyelesaian tugas.
Dari uraian di atas maka penulis mengambil penelitian dengan judul : Penerapan
Metode Pembelajaran Kooperatif dengan teknik Diskusi kelas Think Pair Share Upaya
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas ..... . Tahun Pelajaran
...
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut :
1. Siswa kurang terlatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan
2. Siswa kurang dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
-
7/30/2019 ptk 0003
3/4
3. Siswa kurang mampu menyampaikan informasi atau mengomunikasikan gagasan melalui
pembicaraan lisan, catatan, dalam menjelaskan gagasan
4. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa ?
5. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif ?
6. Bagaimana efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif dalam menimngkatkan
hasil belajar siswa?
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada masalah
yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik diskusi kelas Think Pair Share
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas ...Tahun
Pelajaran ....?
2. Bagaimana efektifitas penerapan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik diskusi
kelas Think Pair Share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia
Siswa Kelas ... Tahun Pelajaran ... ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk megetahui :
1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik diskusi kelas Think Pair Share
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas ..Tahun
Pelajaran ....
2. Efektifitas penerapan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik diskusi kelas Think
Pair Share dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas
....Tahun Pelajaran .....
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa, dan sekolah.
1. Bagi Guru
a) Agar Guru dapat memperbaiki mutu kinerja atau meningkatkan proses pembelajaran
secara berkesinambungan.
b) Mengembangkan keterampilan guru untuk menghadapi permasalahan yang nyata
dalam proses pembelajaran di kelas.
c) Meningkatkan profesionalisme guru.
2. Bagi Siswaa) Dapat berlatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan.
b) Dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
c) Mampu menyampaikan informasi atau mengomunikasikan gagasan
melaluipembicaraan lisan, catatan, diagram dalam menjelaskan gagasan.
3. Bagi Sekolah
a) Membantu tanggung jawab sekolah dalam memperlancar pelaksanaan kurikulum
-
7/30/2019 ptk 0003
4/4
b) Membantu sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan.