ptk 0002
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 ptk 0002
1/7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini dalam bidang
pendidikan, adalah masih rendahnya mutu hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh banyak
faktor, salah satu di antaranya adalah kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas masih rendah. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah
antara lain : perubahan undang undang sistem pendidikan nasional dari No 2 tahun 1989
yang sentralistik, diganti menjadi Undang Undang No 20 tahun 2003 yang desentralistik,
pergantian kurikulum dari 2004 menjadi kurikulum 2006 ( KTSP ),
pelatihan/workshop bagi para guru dari tingkat SD sampai pada Tingkat SMA, dan banyak
upaya lainnya, dan pengembangan sistem penilaian/evaluasi hasil belajar siswa yang terus
menerus dilakukan baik oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun tingkat kabupaten, namun
mutu pendidikan tetap saja masih rendah. Hal ini bila tidak dilakukan upaya perubahan maka
pendidikan negara kita terutama di Provinsi DKI akan jauh ketinggalan dengan dengan
daerah lain.
Percepatan perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan bahan ajar yang
bersumber dari ilmu pengetahuan itu makin banyak (makin luas dan atau mendalam)
sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua fakta dan konsep itu kepada muridnya
dalam pembelajaran di sekolah. Kalau guru tetap berusaha mengajarkan semua fakta dan
konsep itu, maka guru biasanya memilih cara praktis dengan metode ceramah. Akibatnya,
murid mengetahui banyak fakta dan konsep yang diajarkan itu, tetapi murid tidak dilatih
-
7/30/2019 ptk 0002
2/7
untuk menemukan dan atau mengembangkan fakta, konsep, dan atau prinsip, dengan kata
lain, tidak dilatih untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
Perkembangan kognitif murid SD yang masih berada pada tahap operasi konkrit
sehingga masih memerlukan contoh nyata untuk dapat memahami konsep yang abstrak dan
rumit, utamanya dengan memperaktekkan sendiri upaya menemukan konsep itu. Hal itu
sesuai dengan salah satu prinsip PKP yakni perkembangan kognitif sesungguhnya dilandasi
oleh gerakan dan perbuatan, seperti pendapat Jean Piaget ( dalam Soli Abimanyu,2008;5 )
.. mengetahui sesuatu obyek tak lain daripada memperlakukannya; esensi pengetahuan
adalah aktivitas, baik fisik dan terutama mental. Tugas guru adalah menyiapkan suatu
lingkungan belajar yang menggiring murid untuk bertanya, mengamati, mengadakan
percobaan, dll untuk menemukan fakta, konsep, dan atau prinsip. Murid mulai belajar
menjadi seorang ilmuwan.
Penemuan ilmu pengetahuan hanyalah suatu kebenaran relatif yang masih tetap
terbuka untuk dikaji dan diuji kembali. Hal tersebut menuntut suatu sikap ilmiah dari para
ilmuwan yakni mampu dan mau mengkaji dan menguji kembali sesuatu yang telah dianggap
benar. Sikap ilmiah itu seharusnya mulai ditanamkan pada setiap murid SD. Dari sisi lain,
murid mulai dibiasakan untuk mempertanyakan dan mencari kemungkinan-kemungkinan
lain, dengan kata lain, murid dibiasakan untuk berpikir dan bertindak kreatif.
Setiap pembelajaran harus tetap berusaha untuk mengembangkan kepribadian murid
secara holistik. Meskipun suatu pembelajaran berada dikawasan ranah kognitif, tetapi
pembelajaran itu tidak boleh dilepaskan dari ranah afektif dan atau psikomotorik. PKP yang
menekankan pengembangan keterampilan memproseskan perolehan (kawasan psikomotorik:
-
7/30/2019 ptk 0002
3/7
ketrapilan fisik/intelekual) akan berperan sebagai wahana penyatukait antara pengembangan
konsep (ranah kognitif) dan pengembangan sikap dan nilai (ranah afektif).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penerapan pembelajaran keterampilan
proses ( PKP ) sebagai salah satu konsep pelaksanaan pembelajaran cara belajar siswa aktif
( CBSA ).
Penerapan pembelajaran keterampilan proses ( PKP ) ini perlu dilakukan karena ;
pembelajaran yang bermakna itu akan menumbuhkan prakarsa dan kreativitas murid dalam
pembelajaran, serta akan mendorong perkembangan mental yang kadarnya tinggi dalam 2
(dua) komponen penting yakni (1) berpikir kritis dalam mencari kebenaran fakta, konsep,
prinsip, dan atau teori, dan (2) kreativitas dalam mencari kebermaknaan Siler, dan Lipman
(dalam Soli Abimanyu,2008;5 ).
Kondisi di atas dialami oleh SDN .Kec. . yang mendorong diterapkannya
pembelajaran keterampilan proses ( PKP ) dalam upaya meningkatkan prestasi blajar
siswa. Oleh karena itu perlu diadakn suatu penelitian dengan judul : Peningkatan Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP)
Kelas Kec. Tahun Pelajaran
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian di atas maka masalah dalam penelitian penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
Siswa kelas SDN dalam pembelajaran pembelajaran bahasa
Indonesia masih rendah, disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor guru dan
faktor siswa. Dari faktor guru, yaitu (1) Penjelasan materi yang
disampaikan guru sulit dipahami oleh siswa, (2) Teknik mengajar yang
-
7/30/2019 ptk 0002
4/7
digunakan guru dalam pembelajaran kurang menarik dan membosankan.
Faktor dari siswa, yaitu (1) Kurangnya minat siswa untuk mengikuti
pelajaran Bahasa, (2) Kurangnya pemahaman siswa tentang hakikat
paragraf deskripsi yang sebenarnya, (3) Kurangnya latihan menulis dan
siswa bingung atau kesulitan dalam memulai suatu tulisan.
Untuk mengatasi masalah pertama yang terdapat pada guru,
sebaiknya metode atau teknik pembelajaran yang selama ini
digunakannya diubah. Selain itu, guru lebih banyak berkomunikasi
dengan siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami serta
memberikan kesempatan untuk bertanya.
Sedangkan, untuk mengatasi masalah faktor siswa yang kurang
berminat mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, guru sebaiknya
memberikan arahan dan pengertian kepada siswa bahwa pentingnya
pelajaran Bahasa dalam kehidupan mereka.
Keberhasilan pembelajaran bahasa indonesia dipengaruhi oleh
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang tidak maksimal dan kurang
terprogram dapat mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai
dengan baik. Oleh karena itu, seharusnya guru memilih metode, teknik,
dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga siswa
mudah menguasai keterampilan menulis. Hal tersebut menuntut guru
agar lebih saksama melaksanakan program pengajaran serta memilih
-
7/30/2019 ptk 0002
5/7
media yang cocok dan menarik sehingga memperoleh hasil belajar yang
optimal.
C. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Kelas . Kec. Tahun Pelajaran . ?
2. Bagaimana efektivitas Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Kelas SDN .. Kec. Tahun Pelajaran
. ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebagai berikut ;
1. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan Pendekatan
Keterampilan Proses (PKP) Kelas SDN Kec. Tahun Pelajaran .
2. Efektivitas Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan
Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Kelas SDN . Kec. Tahun Pelajaran .
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dua yaitu ; manfaat teoritis dan mafaat praktis yang dirinci
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
-
7/30/2019 ptk 0002
6/7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat
teoritis sebagai berikut :
a) Memberikan sumbangan pemikiran dan tolok ukur kajian pada
penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternatif yang dapat
dipertimbangkan dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan dan
mempertinggi interaksi belajar mengajar, khususnya dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
b) Menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai
pembelajaran bahasa Indonesia.
c) Dapat mengembangkan teori pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran keterampilan proses ( PKP ).
2. Manfaat Praktis
a). Manfaat bagi siswa :
Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran khususnya
pembelajaran bahasa Indonesia, dan meningkatkan kreativitas dan keberanian siswa
dalam berpikir.
b). Manfaat Bagi Guru :
Dapat memperkaya khasanah metode dan strategi dalam pembelajaran, untuk
dapat memperbaiki metode mengajar yang selama ini digunakan, agar dapat
menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan, dan
dapat mengembangkan keterampilan guru Bahasa khususnya dalam menerapkan
pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pembelajaran keterampilan
proses ( PKP ).
-
7/30/2019 ptk 0002
7/7
c). Manfaat Bagi Sekolah
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan
meningkatkan prestasi sekolah yang dapat disampaikan dalam pembinaan guru
ataupun kesempatan lain bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dapat menggunakan
pembelajaran keterampilan proses ( PKP ) sebagai bahan pencapaian hasil
belajar yang maksimal.
d) Manfaat Bagi Peneliti
Dapat memperkaya wawasan mengenai penggunaan pembelajaran keterampilan
proses ( PKP ) sebagai teknik dalam pembelajaran bahasa Indonesia.