ptk 0002

Upload: hand-lutfiali

Post on 04-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 ptk 0002

    1/7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini dalam bidang

    pendidikan, adalah masih rendahnya mutu hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh banyak

    faktor, salah satu di antaranya adalah kemampuan guru dalam melaksanakan proses

    pembelajaran di kelas masih rendah. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah

    antara lain : perubahan undang undang sistem pendidikan nasional dari No 2 tahun 1989

    yang sentralistik, diganti menjadi Undang Undang No 20 tahun 2003 yang desentralistik,

    pergantian kurikulum dari 2004 menjadi kurikulum 2006 ( KTSP ),

    pelatihan/workshop bagi para guru dari tingkat SD sampai pada Tingkat SMA, dan banyak

    upaya lainnya, dan pengembangan sistem penilaian/evaluasi hasil belajar siswa yang terus

    menerus dilakukan baik oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun tingkat kabupaten, namun

    mutu pendidikan tetap saja masih rendah. Hal ini bila tidak dilakukan upaya perubahan maka

    pendidikan negara kita terutama di Provinsi DKI akan jauh ketinggalan dengan dengan

    daerah lain.

    Percepatan perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan bahan ajar yang

    bersumber dari ilmu pengetahuan itu makin banyak (makin luas dan atau mendalam)

    sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua fakta dan konsep itu kepada muridnya

    dalam pembelajaran di sekolah. Kalau guru tetap berusaha mengajarkan semua fakta dan

    konsep itu, maka guru biasanya memilih cara praktis dengan metode ceramah. Akibatnya,

    murid mengetahui banyak fakta dan konsep yang diajarkan itu, tetapi murid tidak dilatih

  • 7/30/2019 ptk 0002

    2/7

    untuk menemukan dan atau mengembangkan fakta, konsep, dan atau prinsip, dengan kata

    lain, tidak dilatih untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

    Perkembangan kognitif murid SD yang masih berada pada tahap operasi konkrit

    sehingga masih memerlukan contoh nyata untuk dapat memahami konsep yang abstrak dan

    rumit, utamanya dengan memperaktekkan sendiri upaya menemukan konsep itu. Hal itu

    sesuai dengan salah satu prinsip PKP yakni perkembangan kognitif sesungguhnya dilandasi

    oleh gerakan dan perbuatan, seperti pendapat Jean Piaget ( dalam Soli Abimanyu,2008;5 )

    .. mengetahui sesuatu obyek tak lain daripada memperlakukannya; esensi pengetahuan

    adalah aktivitas, baik fisik dan terutama mental. Tugas guru adalah menyiapkan suatu

    lingkungan belajar yang menggiring murid untuk bertanya, mengamati, mengadakan

    percobaan, dll untuk menemukan fakta, konsep, dan atau prinsip. Murid mulai belajar

    menjadi seorang ilmuwan.

    Penemuan ilmu pengetahuan hanyalah suatu kebenaran relatif yang masih tetap

    terbuka untuk dikaji dan diuji kembali. Hal tersebut menuntut suatu sikap ilmiah dari para

    ilmuwan yakni mampu dan mau mengkaji dan menguji kembali sesuatu yang telah dianggap

    benar. Sikap ilmiah itu seharusnya mulai ditanamkan pada setiap murid SD. Dari sisi lain,

    murid mulai dibiasakan untuk mempertanyakan dan mencari kemungkinan-kemungkinan

    lain, dengan kata lain, murid dibiasakan untuk berpikir dan bertindak kreatif.

    Setiap pembelajaran harus tetap berusaha untuk mengembangkan kepribadian murid

    secara holistik. Meskipun suatu pembelajaran berada dikawasan ranah kognitif, tetapi

    pembelajaran itu tidak boleh dilepaskan dari ranah afektif dan atau psikomotorik. PKP yang

    menekankan pengembangan keterampilan memproseskan perolehan (kawasan psikomotorik:

  • 7/30/2019 ptk 0002

    3/7

    ketrapilan fisik/intelekual) akan berperan sebagai wahana penyatukait antara pengembangan

    konsep (ranah kognitif) dan pengembangan sikap dan nilai (ranah afektif).

    Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penerapan pembelajaran keterampilan

    proses ( PKP ) sebagai salah satu konsep pelaksanaan pembelajaran cara belajar siswa aktif

    ( CBSA ).

    Penerapan pembelajaran keterampilan proses ( PKP ) ini perlu dilakukan karena ;

    pembelajaran yang bermakna itu akan menumbuhkan prakarsa dan kreativitas murid dalam

    pembelajaran, serta akan mendorong perkembangan mental yang kadarnya tinggi dalam 2

    (dua) komponen penting yakni (1) berpikir kritis dalam mencari kebenaran fakta, konsep,

    prinsip, dan atau teori, dan (2) kreativitas dalam mencari kebermaknaan Siler, dan Lipman

    (dalam Soli Abimanyu,2008;5 ).

    Kondisi di atas dialami oleh SDN .Kec. . yang mendorong diterapkannya

    pembelajaran keterampilan proses ( PKP ) dalam upaya meningkatkan prestasi blajar

    siswa. Oleh karena itu perlu diadakn suatu penelitian dengan judul : Peningkatan Prestasi

    Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP)

    Kelas Kec. Tahun Pelajaran

    B. Identifikasi Masalah

    Dari uraian di atas maka masalah dalam penelitian penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai

    berikut :

    Siswa kelas SDN dalam pembelajaran pembelajaran bahasa

    Indonesia masih rendah, disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor guru dan

    faktor siswa. Dari faktor guru, yaitu (1) Penjelasan materi yang

    disampaikan guru sulit dipahami oleh siswa, (2) Teknik mengajar yang

  • 7/30/2019 ptk 0002

    4/7

    digunakan guru dalam pembelajaran kurang menarik dan membosankan.

    Faktor dari siswa, yaitu (1) Kurangnya minat siswa untuk mengikuti

    pelajaran Bahasa, (2) Kurangnya pemahaman siswa tentang hakikat

    paragraf deskripsi yang sebenarnya, (3) Kurangnya latihan menulis dan

    siswa bingung atau kesulitan dalam memulai suatu tulisan.

    Untuk mengatasi masalah pertama yang terdapat pada guru,

    sebaiknya metode atau teknik pembelajaran yang selama ini

    digunakannya diubah. Selain itu, guru lebih banyak berkomunikasi

    dengan siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami serta

    memberikan kesempatan untuk bertanya.

    Sedangkan, untuk mengatasi masalah faktor siswa yang kurang

    berminat mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, guru sebaiknya

    memberikan arahan dan pengertian kepada siswa bahwa pentingnya

    pelajaran Bahasa dalam kehidupan mereka.

    Keberhasilan pembelajaran bahasa indonesia dipengaruhi oleh

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru.

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang tidak maksimal dan kurang

    terprogram dapat mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai

    dengan baik. Oleh karena itu, seharusnya guru memilih metode, teknik,

    dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga siswa

    mudah menguasai keterampilan menulis. Hal tersebut menuntut guru

    agar lebih saksama melaksanakan program pengajaran serta memilih

  • 7/30/2019 ptk 0002

    5/7

    media yang cocok dan menarik sehingga memperoleh hasil belajar yang

    optimal.

    C. Rumusan Masalah

    Dari identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat

    dirumuskan sebagai berikut :

    1. Bagaimana Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan

    Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Kelas . Kec. Tahun Pelajaran . ?

    2. Bagaimana efektivitas Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan

    Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Kelas SDN .. Kec. Tahun Pelajaran

    . ?

    D. Tujuan Penelitian

    Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebagai berikut ;

    1. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan Pendekatan

    Keterampilan Proses (PKP) Kelas SDN Kec. Tahun Pelajaran .

    2. Efektivitas Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia melalui Penerapan

    Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Kelas SDN . Kec. Tahun Pelajaran .

    E. Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian ini dua yaitu ; manfaat teoritis dan mafaat praktis yang dirinci

    sebagai berikut :

    1. Manfaat Teoritis

  • 7/30/2019 ptk 0002

    6/7

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat

    teoritis sebagai berikut :

    a) Memberikan sumbangan pemikiran dan tolok ukur kajian pada

    penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternatif yang dapat

    dipertimbangkan dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan dan

    mempertinggi interaksi belajar mengajar, khususnya dalam

    pembelajaran bahasa Indonesia.

    b) Menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai

    pembelajaran bahasa Indonesia.

    c) Dapat mengembangkan teori pembelajaran dengan menggunakan

    model pembelajaran keterampilan proses ( PKP ).

    2. Manfaat Praktis

    a). Manfaat bagi siswa :

    Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran khususnya

    pembelajaran bahasa Indonesia, dan meningkatkan kreativitas dan keberanian siswa

    dalam berpikir.

    b). Manfaat Bagi Guru :

    Dapat memperkaya khasanah metode dan strategi dalam pembelajaran, untuk

    dapat memperbaiki metode mengajar yang selama ini digunakan, agar dapat

    menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan, dan

    dapat mengembangkan keterampilan guru Bahasa khususnya dalam menerapkan

    pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pembelajaran keterampilan

    proses ( PKP ).

  • 7/30/2019 ptk 0002

    7/7

    c). Manfaat Bagi Sekolah

    Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan

    meningkatkan prestasi sekolah yang dapat disampaikan dalam pembinaan guru

    ataupun kesempatan lain bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dapat menggunakan

    pembelajaran keterampilan proses ( PKP ) sebagai bahan pencapaian hasil

    belajar yang maksimal.

    d) Manfaat Bagi Peneliti

    Dapat memperkaya wawasan mengenai penggunaan pembelajaran keterampilan

    proses ( PKP ) sebagai teknik dalam pembelajaran bahasa Indonesia.