pt trikomsel oke tbk. dan anak perusahaan laporan · pdf filecatatan atas laporan keuangan...

55
PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

Upload: truongphuc

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

(Tidak diaudit)

Daftar Isi Halaman Neraca Konsolidasi ……………………………………………………………………………………………… 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………………………………………………………………….. 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………………………………………………………………….. 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi ………………………………………………………………………………… 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……………………………………………………………….. 6-55

***************************

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)

(Tidak diaudit) Catatan 2010 2009

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e,5 85.647.834.575 161.322.373.678 Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan atas piutang ragu-ragu sebesar Rp3.046.700.000 pada tahun 2010 2f,6,11 250.259.188.700 148.424.219.450 Piutang lain-lain Pihak ketiga 7 20.024.054.731 11.348.842.998 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan sebesar Rp3.266.863.888. pada tahun 2010 dan Rp1.090.582.711 pada tahun 2009 2h,7,11 569.190.671.346 969.810.654.367 Biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka 2i,8 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,23 81.324.638 - Pihak ketiga 807.614.100.697 232.190.122.656

JUMLAH ASET LANCAR 1.732.817.174.687 1.523.096.213.149

ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 2l,13e 2.090.272.370 714.611.629 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp38.567.619.241 pada tahun 2010 dan Rp27.606.348.881 pada tahun 2009 2j,9 41.849.389.570 33.198.633.841 Aset tidak lancar lainnya - bersih 2e,2p,10 30.810.847.634 48.091.087.372 Taksiran tagihan pajak penghasilan 13d 87.972.097.388 41.891.778.907

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 162.722.606.962 123.896.111.749

JUMLAH ASET 1.895.539.781.649 1.646.992.324.898

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)

(Tidak diaudit) Catatan 2010 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank - pihak ketiga 11 891.290.384.953 938.039.909.021 Hutang usaha 12 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,23 - 3.247.373.530 Pihak ketiga 221.078.101.213 131.328.461.973 Hutang pajak 13a 8.318.016.710 1.269.522.225 Biaya masih harus dibayar 8.304.667.468 2.025.132.335 Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan 2j,9 128.393.435 616.075.696 Pembiayaan konsumen 14 219.763.377 210.342.311 Kewajiban lancar lainnya 15 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,23 - 41.650.786 Pihak ketiga 40.348.662.045 24.518.263.360

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 1.169.687.989.201 1.101.296.731.237

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan 2n,16 7.819.089.123 5.826.970.111 Kewajiban pajak tangguhan 2l, 13f 1.586.010 - Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan 2j,9 463.929.065 - Pembiayaan konsumen 14 - 296.005.638 Kewajiban tidak lancar lainnya 354.903.446 -

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 8.639.507.644 5.826.970.111

JUMLAH KEWAJIBAN 1.178.327.496.845 1.107.419.706.952

HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b 24.601 - EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar – 12.000.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.450.000.000 saham pada tahun 2010 dan 4.000.000.000 saham pada tahun 2009 17 445.000.000.000 400.000.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 2m 50.992.584.389 - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b (1.930.888.400) (117.457.464) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 17 1.000.000.000 - Belum ditentukan penggunaannya 222.150.564.214 139.690.075.210

JUMLAH EKUITAS 717.212.260.203 539.572.617.946

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.895.539.781.649 1.646.992.324.898

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah) (Tidak diaudit)

Catatan 2010 2009

PENDAPATAN BERSIH 2o,19 1.282.132.444.664 1.077.144.529.498 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2g,2o,20,23 1.140.091.062.157 972.676.744.724

LABA KOTOR 142.041.382.507 104.467.784.774 BEBAN USAHA 2g,2o,21,23 80.249.001.803 58.407.001.391

LABA USAHA 61.792.380.704 46.060.783.383

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan 22 (19.698.869.353) (11.400.255.432) Laba (rugi) selisih kurs dan Beban swap - bersih 2c,2d,11b,25p (6.719.088.090) 6.619.709.792 Pendapatan bunga 853.277.563 2.372.690.970 Lain-lain - bersih 2j,7,9 1.237.270.177 2.721.782

Beban lain-lain - bersih (24.327.409.703) (2.405.132.887)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 37.464.971.001 43.655.650.495

BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN Tahun berjalan 2l,13b (8.841.965.972) (11.955.283.400)

Beban pajak penghasilan badan (8.841.965.972) (11.955.283.400)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 28.623.005.029 31.700.367.095 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b 41 - LABA BERSIH 28.623.005.070 31.700.367.095

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2q,18 6 9

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah) (Tidak diaudit)

Selisih Kurs Saldo Laba karena Modal Saham Uang Muka Penjabaran Telah Belum Ditempatkan dan Tambahan Modal Pemesanan Laporan Ditentukan Ditentukan Catatan Disetor Penuh Disetor - Bersih Saham Keuangan Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas Saldo tanggal 1 Januari 2009 321.310.000.000 - (618.615.723) - 107.989.708.114 428.681.092.391 Tambahan setoran modal 17 78.690.000.000 - - - - - 78.690.000.000 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b - - - 501.158.459 - - 501.158.459 Laba bersih tahun berjalan - - - - - 31.700.367.096 31.700.367.096 Saldo tanggal 31 maret 2009 400.000.000.000 - - (117.457.264) - 139.690.075.210 539.572.617.946 Saldo tanggal 1 januari 2010 445.000.000.000 50.992.584.389 - (3.085.179.432) 1.000.000.000 193.527.559.144 687.434.964.101 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b - - - 1.154.291.032 - - 1.154.291.032 Laba bersih tahun berjalan - - - - - 28.623.005.070 28.623.005.070 Saldo tanggal 31 maret 2010 445.000.000.000 50.992.584.389 - (1.930.888.400) 1.000.000.000 222.150.564.214 717.212.260.203

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah) (Tidak diaudit)

Catatan 2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 1.337.736.981.818 1.170.201.496.735 Pembayaran kas kepada pemasok (1.106.924.947.513) (1.445.375.139.514) Pembayaran kas kepada karyawan (26.127.118.521) (17.911.710.778) Pembayaran beban operasi (51.412.661.726) (55.322.367.879)

Kas digunakan untuk operasi 153.272.254.058 (348.407.721.436) Pembayaran pajak penghasilan badan (8.324.885.500) (11.955.283.400)

Kas bersih diperoleh (digunakan) untuk aktivitas operasi 144.947.368.558 (360.363.004.836)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga 853.277.563 2.372.690.970 Hasil penjualan aset tetap 9 12.090.000 - Perolehan aset tetap 9 (3.006.721.876) (2.280.297.872)

Kas bersih diperoleh (digunakan) untuk aktivitas investasi (2.141.354.313) 92.393.098

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank - 242.032.413.224 Pembayaran hutang bank (122.896.324.172) - Penambahan modal saham 17 - 78.690.000.000 Penerimaan hutang pembiayaan konsumen 516.080.244 - Pembayaran hutang pembiayaan konsumen - - Pembayaran beban keuangan (19.698.869.353) (11.400.255.432) Pembayaran hutang sewa pembiayaan - (326.053.423)

Kas bersih diperoleh (digunakan) dari aktivitas pendanaan (142.079.113.281) 308.996.104.369

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 726.900.964 (50.773.348.910) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 5 84.920.933.611 212.095.722.588

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 5 85.647.834.575 161.322.373.678

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Anak perusahaan 1.154.291.032 501.158.459

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

6

1. UMUM a. Pendirian Perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana

Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9342, dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 27 tanggal 22 April 2009 sehubungan dengan realisasi jumlah saham yang dikeluarkan saat penawaran perdana. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diberitahukan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009.

Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi

usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular, aksesoris, suku cadang, kartu telepon pra bayar dan paska bayar, serta jasa yang terkait dengan telekomunikasi dan multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal 21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan berkedudukan di Jalan Raya R.S. Fatmawati No. 40, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan mengoperasikan secara keseluruhan masing-masing 764 dan 813 toko.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-2475/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 450.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp225 per saham. Pada tanggal 14 April 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan surat No.S-01871/BEI.PSJ/04-2009 tanggal 7 April 2009.

c. Anak Perusahaan

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki Anak perusahaan dengan kepemilikan hak suara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:

Mulai Persentase Jumlah Aset Beroperasi Kepemilikan Sebelum Eliminasi Secara Nama Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial 2010 2009 2010 2009

Trikomsel Pte. Ltd. Singapura Distribusi penjualan 25 Nopember Telepon selular 2008 100.00% 100.00% 248.054.125.167 78.576.554.372 PT Okeshop* Indonesia Perdagangan alat-alat Multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesoris dan suku cadangnya - 99.90% - 1.995.936.729 - *) sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, PT Okeshop belum beroperasi secara komersial

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

7

1. UMUM (lanjutan) d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2010:

Dewan Komisaris Direksi

Kindarto Kohar - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Glenn T Sugita - Komisaris Djohan Sutanto - Direktur

Christine Barki - Komisaris Independen Djoko Harijanto - Direktur Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Evy Soenarjo - Direktur Ellianah Wati Setiady - Direktur tidak terafiliasi

31 Maret 2009: Dewan Komisaris Direksi

Kindarto Kohar - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Christine Barki - Komisaris Independen Ellianah Wati Setiady - Direktur Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Djohan Sutanto - Direktur Djoko Harijanto - Direktur Evy Soenarjo - Direktur

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut: Ketua : Suryatin Setiawan Anggota : Felix Kristani Anggota : Lely Setyaningsih Kwik Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 adalah Juliana Samudro.

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 masing-masing sebesar Rp284.059.813 dan Rp1.464.259.291 Sedangkan gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp144.000.000 dan Rp822.000.000. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 827 dan 1017 orang.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan prinsip

dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK, yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/ PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

Laporan keuangan Anak perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak perusahaan tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan

konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun

berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan

informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang

Rupiah. b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki

oleh Perusahaan, secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Berdasarkan PSAK No. 11 “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, untuk tujuan akuntansi investasi dalam Anak perusahaan di luar negeri dan perhitungan bagian laba (rugi) terkait, laporan keuangan Anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada akhir tahun untuk akun-akun aset dan kewajiban, kurs historis untuk akun-akun ekuitas dan kurs rata-rata dalam tahun yang bersangkutan untuk akun-akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam kelompok Ekuitas di neraca konsolidasi.

Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan

sebagai akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam

Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2010 2009 1 Dolar Amerika Serikat 9115 11.575 1 Dolar Singapura 6505 7617 1 Dolar Hong Kong 1174 1494 1 Baht Thailand 282 326 1 Dolar Taiwan 291 -

d. Instrumen Derivatif

Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam

neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban yang dilindungi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dimaksudkan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi.

e. Deposito Berjangka

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sedangkan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan sejak tanggal penempatan dan / atau dijaminkan atau dibatasi penggunaannya disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih - Deposito yang dibatasi penggunaannya” dalam neraca konsolidasi.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan Anak perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dicatat dan diungkapkan

sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Persediaan

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008),”Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), ”Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method).

Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

fisik persediaan pada akhir tahun. i. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

j. Aset Tetap Pemilikan Langsung Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”,

yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetapnya.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Penyusutan dihitung sebagai berikut:

Taksiran Umur Manfaat Jenis Aset Tetap Metode (Tahun) Tarif

Perusahaan Bangunan Garis Lurus 20 5% Peralatan kantor Saldo Menurun Berganda 4 dan 8 50% dan 25% Kendaraan Saldo Menurun Berganda 8 25%

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

j. Aset Tetap (lanjutan) Pemilikan Langsung (lanjutan)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Sewa

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Perusahaan sebagai lessee

i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui pembayaran sewa

sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Penurunan Nilai Aset

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

l. Pajak Penghasilan Badan

Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset

dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial

telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan-perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau,

jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

m. Tambahan modal disetor - bersih

Tambahan modal disetor - bersih merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya -biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut.

n. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai

dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja Karyawan”.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja

karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terhutang atas program imbalan yang ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested).

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar jumlah penjualan konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait diakui sebesar jumlah yang terhutang kepada pemilik (consignor) sebagai bagian dari pendapatan. Pendapatan dari penjualan voucher isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

p. Biaya Ditangguhkan - Biaya Pinjaman

Biaya signifikan yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih - Biaya Ditangguhkan, bersih - Biaya Pinjaman Sindikasi”, yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman beserta bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya-biaya terkait dengan hutang bank tersebut dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

q. Laba Bersih per Saham Dasar

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah 4.450.000.000 saham dan 3.633.376.136 saham (Catatan 18).

r. Informasi Segmen

Informasi segmen Perusahaan dan Anak perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen saluran distribusi sebagai segmen sekunder.

Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi lain.

Perusahaan tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan

manajemen Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang mempunyai risiko dan imbalan yang sama.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

3. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN

Pada tanggal 25 Nopember 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% saham Trikomsel Pte. Ltd., perusahaan di Singapura, yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular, dengan harga perolehan sebesar nilai buku yaitu SGD1 dari Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, yang merupakan presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor di Trikomsel Pte. Ltd. sebesar SGD1.299.999 sehingga investasi Perusahaan menjadi sebesar SGD1.300.000.

Kemudian pada tanggal yang sama, guna memperluas jaringan usaha dan basis pelanggannya, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Trikomsel Pte. Ltd., dimana Trikomsel Pte. Ltd. ditunjuk oleh Perusahaan untuk memasarkan telepon selular di luar negeri melalui jalur distribusi resmi yang izinnya dimiliki Perusahaan.

4. PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendirikan

PT Okeshop (OkeShop), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-57725.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 25 Nopember 2009. Modal yang telah disetor sebesar Rp25.000.000 berasal dari Perusahaan dan PT Delta Sarana Pradana (DSP) masing-masing sebesar Rp24.975.000 atau dan Rp25.000, sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, PT OkeShop belum beroperasi secara komersial.

Pada tanggal 8 Pebruari 2010 dan 17 Maret 2010, Perusahaan telah mengirimkan laporan

keterbukaan informasi kepada Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan pembentukan Anak perusahaan, OkeShop, dimana Perusahaan masih melakukan study sehubungan pendirian OkeShop.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

15

5. KAS DAN SETARA KAS 2010 2009

Kas Rupiah 284.152.199 1.142.225.648 Dolar Amerika Serikat ($AS10.891,7 pada tahun 2010 $AS37 pada tahun 2009) 99.272.020 - Dolar Taiwan (TWD11.617 pada tahun 2010) 3.381.012 427.983 Dolar Singapura (SGD724,58 pada tahun 2010 SGD1.044 pada tahun 2009) 4.713.625 7.953.029 Baht Thailand (THB11.200 pada tahun 2010) 3.152.856 - Dolar Hong Kong (HKD0,50 pada tahun 2010) 587 - China Yuan (CY1.233 pd tahun 2010) 1.648.385 -

396.320.684 1.150.606.660

Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 7.775.182.510 78.274.483.951 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 3.114.091.630 5.667.830.180 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 4.901.453.080 6.377.143.942 Citibank N.A., Jakarta 853.855.931 1.685.555.111 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 153.640.619 743.541.002 PT Bank Mega Tbk. 205.550.268 171.719.061 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 74.999.340 520.012.659 PT Bank UOB Buana 380.881.358 595.850.342 Standard Chartered Bank, Indonesia 13.839.331 - PT Bank Internasional Indonesia 47.556.341 - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta 4.946.050 - PT Bank CIMB Niaga Tbk. 205.325.330 106.196.001 PT ANZ Panin Bank 30.117.375 - PT Bank OCBC NISP Tbk. 4.858.383 341.837.437 PT Bank Rabobank International Indonesia 727.706 - PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk 40.955.045 99.661.609 PT Bank Mutiara 1.295.241 -

17.809.275.538 94.583.831.295

Dolar Singapura PT Bank UOB Buana (SGD72.414,22) 471.077.674 - Standard Chartered Bank, Singapura (SGD3.693) - 351.135.149

471.077.674 351.135.149

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

16

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2010 2009

Bank - pihak ketiga (lanjutan) Dolar Amerika Serikat

PT Bank Central Asia Tbk. ($AS3.880.266,51 pada tahun 2010 dan $AS2.593.036 pada tahun 2009) 37.364.565.967 30.014.393.668 Standard Chartered Bank, Singapore (AS2.493.846,60 pd tahun 2010 dan $AS905.295 pada tahun 2009) 22.731.411.759 9.577.761.299 Citibank N.A., Jakarta ($AS13.953 pada tahun 2010 dan $AS361.595 pada tahun 2009) 127.189.798 4.185.460.967

PT ANZ Panin Bank ($AS17.343,03 pada Tahun 2010 $AS13 pada tahun 2009) 158.081.718 154.411 Standard Chartered Bank, Indonesia ($AS16.953,11) 154.527.598 -

PT Bank UOB Buana ($AS203.062,49 pada tahun 2010 dan $AS505.862 pada tahun 2009) 1.850.914.596 5.855.348.017

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS19.780,42 pada tahun 2010 dan $AS28.688 pada tahun 2009) 180.298.528 332.058.739 PT Bank Internasional Indonesia ($AS992,38) 9.045.543 -

Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura ($AS 8.103,67 pada tahun 2010 dan $AS1.976 pada tahun 2009) 72.125.172 22.873.473

62.648.160.679 49.988.050.574 Deposito berjangka - pihak ketiga

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2.500.000.000 - PT ANZ Panin Bank ($AS200.000) 1.823.000.000 14.670.000.000 UBS, Singapore - 578.750.000

4.323.000.000 15.248.750.000

Jumlah kas dan setara kas 85.647.834.575 161.322.373.678

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 2010 2009

Rupiah: Pedagang eceran - Jakarta 52.744.778.189 27.065.016.978 - Kota lain di Jawa 18.644.565.612 24.986.112.038 - Luar Jawa 45.084.821.046 17.672.741.083

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

17

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan) 2010 2009

Rupiah: PT Carrefour Indonesia 11.455.911.220 4.959.715.895 PT Aka Lestarindo 5.078.980.300 - PT Access 2.781.840.000 - PT Sony Ericsson Indonesia 2.305.450.401 - PT Hero Supermarket Tbk. 1.704.119.206 1.025.588.777 PT Parastar Echorindo 1.427.827.500 - PT Cipta Multi Usaha Perkasa 459.547.727 - PT Bank OCBC NISP Tbk. 439.225.000 3.620.951.000 PT Nokia Indonesia 808.842.182 - Citibank N.A., Jakarta 32.490.000 2.994.859.681 PT Bank Permata Tbk. - 1.201.691.506 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 52.664.539.754 46.320.866.198

195.632.938.137 129.847.543.156

Dolar Amerika Serikat: Glory Access Trading Ltd., Hong Kong ($AS3.575.880 pada tahun 2010 dan $AS860.341 pada tahun 2009) 32.594.146.200 9.958.447.075 Prime Net (S) Pte. Ltd., Singapura ($AS568.103 pada tahun 2010 dan $AS138.030 pada tahun 2009) 5.178.260.030 1.597.697.250 Dictum International Corp ($AS1.133.770 pada tahun 2010) 10.334.313.550 - Fast Track Pte. Ltd., Singapura ($AS32.234 pada tahun 2010 dan $AS172.859 pada tahun 2009) 293.810.631 2.000.837.138 GSM City, Inc., Amerika Serikat ($AS428.983 Pada tahun 2010) 3.910.175.488 - Pegasus Telecom Ltd., Hong Kong ($AS67.000 Pada tahun 2010) 610.705.000 - Remo Comm Pte. Ltd., Singapura ($AS301.857,70 Pada tahun 2010) 2.751.432.936 - Royal Tele Trading Pte. Ltd., Singapura ($AS$AS17.120 pada tahun 2009) 198.164.000 Bombay Bazaar ($AS25.680 pd tahun 2010) 234.073.200 TCN ($AS193.750,25 pada tahun 2010) 1.766.033.529 Pars Telecom Limited ($AS30.375) - 351.590.625 Damai Cell ($AS54.750) - 633.731.250 Daily Glory Telecommunication Trading Ltd ($AS331.422) - 3.836.208.956

57.672.950.563 18.576.676.294

Jumlah piutang usaha 253.305.888.700 148.424.219.450 Dikurangi penyisihan atas piutang ragu-ragu (3.046.700.000) -

Piutang usaha - bersih 250.259.188.700 148.424.219.450

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

18

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) Seluruh piutang usaha di atas (kecuali piutang usaha dari Anak perusahaan sebesar

Rp 57.672.950.563,- dan Rp 18.576.676.294,- pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 11).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan atas piutang ragu-ragu tersebut adalah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

7. PERSEDIAAN 2010 2009

Telepon selular 536.001.757.348 875.233.688.724 Kartu perdana dan voucher isi ulang 29.719.712.626 82.255.791.958 Aksesoris 3.853.784.777 5.922.705.588 Netbook/laptop dan modem 2.118.682.729 62.398.036 Suku cadang 717.900.357 7.426.652.772 Barang dalam perjalanan 45.697.398 -

Jumlah persediaan 572.457.535.235 970.901.237.078 Dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan (3.266.863.888) (1.090.582.711)

Persediaan - bersih 569.190.671.347 969.810.654.367

Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai

persediaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.

Seluruh persediaan di atas pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 digunakan sebagai jaminan atas

hutang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 11). Pada tanggal 31 Maret 2010, persediaan Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar $AS400.000.000 (setara dengan Rp3.760.000.000.000), yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.

Pada bulan Mei 2008, persediaan Perusahaan yang berada di salah satu gudang ekspedisi dengan nilai perolehan persediaan pada tanggal 31 Mei 2008 sebesar Rp13.543.342.965 telah terbakar. dimana nilai pertanggungan asuransinya sebesar Rp15.000.000.000 (yang dihitung berdasarkan harga jual eceran atas persediaan tersebut). Pada tanggal 8 Agustus 2008, Perusahaan telah menerima sebagian pembayaran dari perusahaan asuransi sebesar Rp4.500.000.000, atau sebesar 30% dari jumlah nilai pertanggungan persediaan. Pada tanggal 31 Maret 2009, sisa nilai persediaan yang terbakar sebesar Rp9.043.342.965 dicatat sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak ketiga” dalam neraca konsolidasi tanggal 31 Maret 2009. Pada tanggal 3 Juli 2009, Perusahaan telah menerima pembayaran dari piutang asuransi sebesar Rp8.738.669.985 dan sisanya sebesar Rp304.672.980 dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Lain-lain”.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

19

8. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA

2010 2009

Biaya dan Pajak Dibayar di Muka Pihak ketiga: Pajak pertambahan nilai masukan 29.979.630.876 36.054.555.024 Sewa dibayar di muka 23.569.578.054 25.289.746.636 Fit Out 2.816.147.469 8.082.943.232 Asuransi dibayar di muka 542.820.518 401.997.161 Lainnya 3.234.284.995 447.100.508

Jumlah pihak ketiga 60.142.461.912 70.276.342.561

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23):

Fit Out 81.324.638 -

Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 81.324.638 -

Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka 60.223.786.550 70.276.342.561

Uang Muka - Pihak Ketiga Pihak ketiga: Pembelian persediaan ($AS69.990.774 dan Rp75.196.268.730,- pada tahun 2010 dan $AS11.152.145 dan Rp10.754.595.139 pada tahun 2009) 709.662.723.568 139.840.668.517 Pembelian aset tetap ($AS 3.373.965 pada tahun 2010 dan $AS1.839.940 pada tahun 2009) 33.953.908.700 21.769.490.467 Lain-lain 3.773.681.879 303.621.111

Jumlah pihak ketiga 747.390.314.147 161.913.780.095 Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka 807.614.100.697 232.190.122.656

Fit Out merupakan biaya renovasi dan dekorasi di outlet-outlet ritel Perusahaan yang diamortisasi

selama satu (1) tahun. Biaya amortisasi atas Fit Out disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).

Uang muka pembelian persediaan merupakan uang muka kepada operator untuk voucher dan kepada

Nokia Pte. Ltd., Singapura, dan Sony Ericsson Mobile Communication AB, Swedia, untuk telepon selular.

Uang muka pembelian aset tetap sebagian besar merupakan uang muka pembelian unit gedung

perkantoran Equity Tower kepada PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan nilai pembelian sebesar $AS3.850.500 (Catatan 25n).

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

20

9. ASET TETAP 31 Maret 2010

Selisih Kurs karena penjabaran Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi laporan keuangan Saldo Akhir

Mutasi 2010 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan 3.221.982.451 679.044.539 - - - 3.901.026.990 Peralatan kantor 65.938.388.308 1.562.677.337 53.196.128 - (437.897) 67.461.874.534 Kendaraan 8.289.107.287 - - - - 8.289.107.287

Sub-jumlah 77.449.478.046 2.241.721.876 53.196.128 - - 79.638.003.794

Aset sewa pembiayaan Kendaraan - 765.000.000 - - - 765.000.000

Jumlah nilai perolehan 77.449.478.046 3.006.721.876 53.196.128 - (437.897) 80.417.008.811

Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 688.885.755 43.104.133 - - - 731.989.888 Peralatan kantor 31.141.919.724 2.285.095.800 34.862.430 - 4.960.270 33.382.192.824 Kendaraan 4.158.391.809 258.169.720 - - - 4.416.561.529

Sub-jumlah 35.989.197.288 2.586.369.653 34.862.430 - - 38.535.744.241

Aset sewa pembiayaan Kendaraan - 31.875.000 - - - 31.875.000

Jumlah akumulasi penyusutan 35.989.197.288 - - - - 38.567.619.241 Nilai buku bersih 41.474.723.672 41.849.389.570 31 Maret 2009

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Mutasi 2009 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan 3.221.982.451 - - - 3.221.982.451 Peralatan kantor 48.804.595.113 2.280.297.871 - - 51.084.892.984 Kendaraan 3.925.556.978 - - - 3.925.556.978

Sub-jumlah 55.952.134.542 2.280.297.871 - - 58.232.432.413

Aset sewa pembiayaan Kendaraan 2.572.550.309 - - - 2.572.550.309

Jumlah nilai perolehan 48.898.982.198 2.280.297.871 - - 58.524.684.851

Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 527.786.633 40.274.781 - - 568.061.410 Peralatan kantor 21.855.435.633 1.813.581.605 - - 23.669.017.238 Kendaraan 2.277.327.896 103.014.318 - - 2.380.342.215

Sub-jumlah 24.660.550.159 1.956.870.704 - - 26.617.420.863

Aset sewa pembiayaan Kendaraan 883.353.199 105.574.819 - - 988.928.018

Jumlah akumulasi penyusutan 25.543.903.358 2.062.445.523 - - 27.606.348.881 Nilai buku bersih 32.980.781.493 33.198.633.841

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

21

9. ASET TETAP (Lanjutan) Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp2.618.244.650 dan Rp2.062.445.523 (Catatan 21).

Perhitungan rugi atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2010 2009

Hasil penjualan 12.190.000 - Nilai buku bersih 17.706.570 -

Rugi atas penjualan aset tetap (5.616.570) -

Laba atas penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lain-

lain - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi.

Pada tanggal 31 Maret 2010, kendaraan Perusahaan senilai Rp750.000.000 digunakan sebagai jaminan atas hutang pembiayaan konsumen kepada PT BCA Finance (Catatan 14) dan Rp765.000.000 digunakan sebagai jaminan atas pembiayaan hutang sewa guna usaha. Aset-aset tersebut di atas diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu.

Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Jalan Mangga Dua adalah dalam bentuk “Hak Guna Bangunan (HGB)” yang berjangka waktu dua puluh (20) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun 2029. Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Palembang Square adalah dalam bentuk “Hak Milik” tanpa jangka waktu tertentu.

Berdasarkan kondisi aset tetap, Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2010. Pada tanggal 31 Maret 2010, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi AIU Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp23.763.000.000, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan pihak ketiga, yaitu PT Bumiputera-BOT Finance, PT Bank Jasa Jakarta dan PT ORIX Indonesia Finance, dengan jangka waktu berkisar antara dua (2) sampai dengan tiga (3) tahun untuk kendaraan.

Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang sewa pembiayaan tersebut.

Hutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan. Perjanjian sewa pembiayaan membatasi Perusahaan untuk tidak menjual atau mengalihkan aset sewa pembiayaan tersebut.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

22

10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH

Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Biaya ditangguhkan - bersih Biaya pinjaman sindikasi 8.602.798.290 15.717.147.922 Biaya lain-lain - 2.368.617.116

8.602.798.290 18.085.765.038

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya: PT ANZ Panin Bank ($AS328.682 pada tahun 2010) 2.995.936.430 - UBS AG, Singapura ($AS985.617 pada tahun 2010 dan $AS882.235 pada tahun 2008) 8.983.893.212 Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura ($AS500.000 pada tahun 2009 dan 2008) 4.557.500.000 - Margin deposit PT Bank Central Asia Tbk. ($AS2.102.836 pada tahun 2009) - 24.340.322.417 Deposit sewa dan keamanan 5.584.737.268 5.456.149.672 Bank garansi - 169.581.015 Lainnya ($AS9.433 pada tahun 2010 dan $AS3.393 pada tahun 2009) 85.982.434 39.269.230

Jumlah aset tidak lancar lainnya - bersih 30.810.847.634 48.091.087.372

Biaya ditangguhkan - bersih - biaya pinjaman sindikasi terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan

sehubungan dengan hutang bank sindikasi, seperti: biaya upfront, biaya arrangement, biaya agen jaminan dan lain-lain. Biaya ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka waktu perjanjian hutang bank sindikasi, yaitu tiga (3) tahun, kecuali biaya agen jaminan yang merupakan biaya tahunan yang diamortisasi selama satu (1) tahun (Catatan 11c). Amortisasi biaya tangguhan yang dibebankan selama tahun 2010 dan 2009 sebesar Rp.2.289.054.491 dan Rp1.784.321.991 disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT ANZ Panin Bank digunakan sebagai margin deposit atas pemakaian pinjaman. Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan pada PT ANZ Panin Bank di atas adalah sebesar 1,00% pada tahun 2009.

Deposito berjangka yang dibatasi pengunaannya, yang ditempatkan Anak perusahaan pada UBS AG, Singapura, digunakan untuk bank garansi untuk memperoleh status Major Exporter Scheme dari Inland Revenue Authority of Singapore (IRAS). Deposito yang dibatasi pengunaannya, yang ditempatkan Anak perusahaan pada Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura, digunakan untuk jaminan fasilitas standby letters of credit yang diberikan untuk pembelian persediaan dari Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia. Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan pada UBS AG, Singapura di atas adalah sebesar 0,01% pada tahun 2009 sedangkan pada Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura adalah sebesar 1,75% pada tahun 2009.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

23

10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA – BERSIH (Lanjutan)

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk digunakan untuk jaminan pengadaan pembelian barang. Suku bunga untuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar 7% per tahun.

Margin deposit merupakan deposit yang ditempatkan Perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk.

sehubungan dengan fasilitas letters of credit yang diberikan untuk pembelian persediaan dari Nokia Pte. Ltd., Singapura dan Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia.

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA

2010 2009

Rupiah Hutang bank sindikasi (c) 443.000.000.000 461.000.000.000 Pinjaman berjangka PT Bank Central Asia Tbk. (d) 70.000.000.000 75.000.000.000 Cerukan PT Bank Central Asia Tbk. (d) 50.103.395.492 49.128.576.521

563.103.395.492 585.128.576.521

Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi ($AS22.685.185 pada tahun 2010 dan $AS23.500.000 pada tahun 2009) (c) 206.775.462.916 272.012.500.000 Term loan PT ANZ Panin Bank ($AS5.286.820) (b) 48.189.364.300 - Import Invoice Financing Standard Chartered Bank, Indonesia ($AS8.033.150) (a) 73.222.162.250 - Hutang non-cash loan usance PT Bank Central Asia Tbk. ($AS6.989.100) (d) - 80.898.832.500

328.186.989.466 352.911.332.500

Jumlah hutang bank 891.290.384.958 938.039.909.021

Informasi sehubungan dengan hutang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Standard Chartered Bank (”SCB”), dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Import Invoice Financing dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan pembelian telepon selular ke Nokia, Finlandia. Fasilitas pembiayaan ini merupakan fasilitas yang berdenominasi dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange I terkait dengan swap suku bunga dan Foreign Exchange II terkait dengan transaksi forward nilai tukar. Seluruh fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2010 dan secara otomatis diperpanjang untuk periode 3 bulan, kecuali terdapat amandemen lain dari SCB. Pada tanggal 25 Maret 2009, fasilitas Foreign Exchange I tersebut dibatalkan melalui amandemen perjanjian fasilitas bank.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

24

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (Lanjutan) Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian fasilitas Import Invoice Financing tersebut diamandemen kembali untuk mengubah tanggal dimulainya fasilitas pembiayaan tersebut dari tanggal 12 Maret 2009 menjadi tanggal 30 Juni 2009. Pada tanggal 18 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perpanjangan perjanjian dengan Standard Chartered Bank, Jakarta sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 18 Pebruari 2010 sampai dengan 30 Nopember 2010 dan penambahan fasilitas import invoice financing II sebesar $AS10.000.000 dengan maksimum tenor pembiayaan tiga (3) bulan. Seluruh fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dijamin dengan persediaan merk Nokia sebesar $AS10.000.000 dan piutang sebesar $AS10.000.000.

Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio EBITDA terhadap bunga minimal 200%; - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%.

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh

persyaratan rasio keuangan di atas.

Seluruh fasilitas di atas dijamin dengan persediaan yang bermerk Nokia dan piutang milik Perusahaan, masing-masing senilai $AS10.000.000 (Catatan 6 dan 7).

b. Pada tanggal 5 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT ANZ Panin Bank

(“ANZ”), yang disahkan oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., No. 14/L/III/2009 pada tanggal yang sama, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas revolving working capital dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS20.000.000 yang terdiri dari: working capital dengan pagu kredit sebesar $AS20.000.000 dan trade facility dengan pagu kredit sebesar $AS10.000.000. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas transaksi mata uang asing dengan pagu kredit sebesar $AS3.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pembelian persediaan telepon selular dan akan berakhir pada tanggal 5 Maret 2010. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal 110%; - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; - Rasio hutang terhadap ekuitas tidak boleh melebihi 250%; - Rasio EBITDA terhadap biaya bunga , minimal 200%; - Net worth minimal Rp350.000.000.000; - Rasio piutang ditambah dengan persediaan dan prepayment of handsets inventory level

adalah 125% dari total hutang.

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan persediaan dan piutang milik Perusahaan dengan jumlah senilai $AS25.000.000 (Catatan 6 dan 7).

Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:

- Menjaminkan kembali persediaan dan piutang yang telah dijadikan jaminan; - Melakukan peleburan dan penggabungan; - Menjual, menyewakan, menyerahkan atau melepaskan aset kecuali dalam rangka

menjalankan usaha sehari-hari; - Mengumumkan atau membayar dividen;

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

25

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (Lanjutan)

- Memperoleh hutang lain; - Perpanjangan hutang.

Sehubungan dengan pembagian dividen tahun 2008 pada tanggal 7 Agustus 2009, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ pada tanggal 19 Maret 2010.

c. Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Revolving Facility Agreement, yang

dilakukan dengan sindikasi bank-bank, yaitu Citigroup Global Markets Asia Ltd., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (selanjutnya disebut “Bank’’), dengan Citicorp International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent. Hutang bank sindikasi tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS27.000.000. Hutang bank sindikasi ini dibayar tiga (3) bulan dari tanggal penarikan hutang dan bersifat revolving sampai dengan jangka waktu fasilitas pinjaman, dimana fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk dua (2) tahun berikutnya. Pada tanggal 12 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian hutang bank sindikasi sehubungan dengan Revolving Facility Agreement. Berdasarkan perubahan perjanjian tersebut, hutang bank sindikasi yang terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS27.000.000 berubah menjadi Tranche A1 dan Tranche A2 yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit masing-masing sebesar Rp480.000.000.000 dan Rp20.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS25.000.000. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar minimal 110%; - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%; - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%.

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:

- Memperoleh pinjaman baru atau memberikan pinjaman kepada pihak lain; - Memberikan jaminan kepada pihak lain; - Mendirikan atau mengakuisisi Anak perusahaan diatas $AS2.000.000 untuk satu (1) Anak

perusahaan atau secara keseluruhan diatas $AS10.000.000. Pada tanggal 2 Pebruari 2009, Perusahaan telah menginformasikan transaksi akuisisi Trikomsel Pte. Ltd., Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3) kepada Citicorp International Limited, selaku facility agent dari hutang bank sindikasi di atas.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

26

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (Lanjutan) Jumlah beban bunga untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp14.757.648.287 dan Rp6.998.461.618 disajikan dalam akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Hutang bank di atas dijamin dengan rekening tertentu kas di bank peserta sindikasi dan persediaan Perusahaan sebesar 125% dari jumlah hutang bank sindikasi (Catatan 5 dan 7).

d. Perusahaan memiliki perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) yang diaktakan

dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 2 tanggal 10 Mei 2006 dan Perubahan Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 8 Desember 2006, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran), serta fasilitas Omnibus Sight Letters of Credit (“L/C“) dan Trust Receipt (“T/R“) atau Usance Payable at Sight L/C (“UPAS”) dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000.000.000 dan $AS13.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2007. Berdasarkan amandemen perjanjian kredit dengan BCA yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 30 tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA, yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran) dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp50.000.000.000, fasilitas L/C dan T/R atau UPAS dengan batas maksimum pinjaman sebesar $AS13.000.000, pinjaman berjangka dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000.000, dan Bank Guarantee Line dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp1.000.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut mengharuskan Perusahaan untuk membayar margin deposit minimum sebesar 10% dari saldo fasilitas L/C dan T/R atau UPAS.

Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 50 tanggal 29 Juli 2008, batas maksimum fasilitas L/C dan T/R atau UPAS diturunkan dari $AS13.000.000 menjadi $AS7.000.000 dan Time Revolving Loan diturunkan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp75.000.000.000.

Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra

Irawaty Purnadi, S.H., No.01 tanggal 6 Agustus 2009, BCA memberikan tambahan fasilitas Forex Line dengan batas maksimum sebesar $AS6.000.000, mengalihkan fasilitas bank garansi, menurunkan dan mengubah struktur fasilitas L/C dan T/R atau UPAS sebesar $AS7.000.000 menjadi fasilitas L/C dan T/R atau UPAS dan Standby Letter of Credit (SBLC) sebesar $AS5.000.000. Fasilitas tersebut di atas jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2010.

Perusahaan diharuskan memenuhi beberapa persyaratan pinjaman, antara lain untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal 110%

Rasio hutang bersih terhadap EBITDA, maksimal 350% Rasio hutang terhadap tangible net worth, maksimal 250% Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga, minimal 200%

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

27

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (Lanjutan)

Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Memperoleh pinjaman/kredit baru; - Meminjamkan uang kepada pihak lain (selama tidak melebihi 15% ekuitas); - Melakukan transaksi di luar praktek yang ada; - Mengajukan permohonan pailit; - Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru; - Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau kekayaan utama; - Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran; - Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksi, komisaris serta para

pemegang saham; - Melakukan pembagian dividen melebihi 45% dari laba bersih tahun berjalan.

Sehubungan dengan pembatasan-pembatasan tersebut di atas, pada tanggal 12 Maret 2008 dan 30 Maret 2009, Perusahaan telah menerima surat waiver dari BCA masing-masing mengenai perubahan anggaran dasar dan pembagian dividen; dan transaksi akuisisi Trikomsel Pte. Ltd., Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3).

Sehubungan dengan pendirian PT Okeshop, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari BCA pada tanggal 25 Maret 2010.

Seluruh hutang bank di atas dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 6 dan 7).

Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas hutang bank di atas adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rupiah Hutang bank sindikasi 10,05%-10,09% 12,91%-15,00% Pinjaman berjangka: PT Bank Central Asia Tbk. 10,25%-11,25% 10,00%-10,56% Cerukan: PT Bank Central Asia Tbk. 10,75%-13,50% 10,75%-13,50% Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi 3.90%-6.50% 6,81%-8,04% Hutang non-cash loan usance PT ANZ Panin Bank 3.80%-3.95% - Standard Chartered Bank, Indonesia 3.80%-4,00% - PT Bank Central Asia Tbk. - 4,19%-6,94% 12. HUTANG USAHA

2010 2009

Pihak hubungan istimewa (Catatan 23): Rupiah PT Triyakom 1.094.710 1.081.037 PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) - 3.246.292.493

Jumlah pihak hubungan istimewa 1.094.710 3.247.373.530

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

28

12. HUTANG USAHA (Lanjutan) 2010 2009

Pihak ketiga: Rupiah 34.903.360.910 96.195.200.958

Dolar Amerika Serikat: Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia ($AS18.700.997) 170.459.585.832 - Research In Motion Ltd., Singapura ($AS1.431.040) 13.043.929.600 - PT ZTE Indonesia ($AS57.468) 523.819.453 - PT Malifax Indonesia ($AS.38.320) 349.286.618 - DHL Global Forwarding Pte. Ltd., Singapura ($AS5.219 pada tahun 2009) - 60.410.388 Project Goth, Australia ($AS1.738) 15.837.805 - Mol Access Portal Berhad, Malaysia ($AS223) 2.029.435 - PT Natrindo Telepon Selular ($AS140) 1.276.100 - PT Parastar Echorindo ($AS50) 455.750 - Newchabridge Electronics (Hk) Ltd., Hongkong ($AS195.000) 1.777.425.000 - Aero World Transport Pte Ltd., Singapura ($AS5.402) - 62.526.877 Apple. Singapore ($AS280.551) - 35.010.323.750 186.173.645.593 35.133.261.015

Jumlah pihak ketiga 221.077.006.503 131.328.461.973

Jumlah hutang usaha 221.078.101.213 134.575.835.503

Akun ini pada umumnya merupakan kewajiban kepada para pemasok atas pembelian barang dagang.

Pada tanggal 31 Maret 2009, hutang usaha pihak ketiga - lainnya dalam Rupiah sebesar Rp12.771.333.969 merupakan uang muka pembelian yang diterima dari para pedagang eceran sehubungan dengan pesanan barang ke Perusahaan. Menurut manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan, seluruh hutang usaha pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 akan dilunasi dalam waktu 90 hari.

13. PERPAJAKAN

a. Hutang pajak: 2010 2009

Pajak penghasilan: Pasal 21 1.195.738.103 6.861.844 Pasal 23 704.643.003 673.395.142 Pasal 25 - 589.265.239 Hutang pajak penghasilan Anak perusahaan di luar negeri 728.616.184 - Goods and service tax 5.689.019.420 -

Jumlah hutang pajak 8.318.016.710 1.269.522.225

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

29

13. PERPAJAKAN (Lanjutan)

b. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009

Laba sebelum beban pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi konsolidasi 37.464.971.001 43.655.650.495

Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan (3.041.649.837) -

Laba Perusahaan sebelum beban pajak 34.423.321.164 43.655.650.495 penghasilan

Koreksi fiskal Penyusutan aset tetap (1.875.322.880) (2.352.500.514) Selisih penyusutan komersial dengan pokok Pinjaman sewa guna usaha - (132.797.042) Jamuan dan sumbangan 518.384.452 159.663.000 Beban yang tidak dapat dikurangkan 1.024.681.582 902.325.740 Beban bunga yang tidak dapat dikurangkan 48.403.324 - Beban pajak - 13.222.126 Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final (839.925.425) (2.336.284.844)

Taksiran penghasilan kena pajak 33.299.542.217 39.909.278.961

c. Perhitungan hutang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut:

2010 2009

Beban pajak penghasilan badan - tahun berjalan Perusahaan 8.324.885.500 11.955.283.400 Anak perusahaan 517.080.472 -

Jumlah beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 8.841.965.972 11.955.283.400

Pembayaran pajak penghasilan di muka Perusahaan Pasal 22 20.839.969.678 19.197.178.028 Pasal 23 33.275.768 - Pasal 25 - 1.767.795.717

Jumlah 20.873.245.446 20.964.973.745

Tagihan pajak penghasilan Perusahaan (12.031.279.474) (9.009.690.345)

Hutang pajak penghasilan Anak perusahaan 728.616.184 -

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

30

13. PERPAJAKAN (Lanjutan) Taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Perusahaan Tahun 2010 (12.031.279.474) - Tahun 2009 (39.123.523.880) (9.009.690.345) Tahun 2008 (32.882.088.562) (32.882.088.562) Jumlah (84.036.891.916) (41.891.778.907)

Penghasilan kena pajak tahun 2008 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) yang dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Terdapat perbedaan antara penghasilan kena pajak tahun 2005 dan 2006 dengan SPT yang

dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak. Namun, pada bulan Mei 2008, Perusahaan telah melakukan revisi atas perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2005 dan 2006, dimana Perusahaan membayar tambahan pajak sebesar Rp996.268.400 ke Kantor Pajak. Jumlah tersebut dicatat sebagai “Beban usaha - Pajak dan Perizinan” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

d. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:

2010 2009

Laba sebelum beban pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi konsolidasi 37.464.971.001 43.655.650.495 Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak Penghasilan (3.041.649.837) -

Laba Perusahaan sebelum beban pajak Penghasilan 34.423.321.164 43.655.650.495

Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 9.448.664.447 15.701.654.934

Pengaruh pajak atas beda tetap: Jamuan dan sumbangan 518.384.452 159.663.000 Beban yang tidak dapat dikurangkan 1.024.681.582 902.325.740 Beban pajak 48.403.324 13.222.126 Penyusutan aset tetap (1.875.322.880) (2.352.500.514) Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final (839.925.425) (2.336.284.844) Selisih penyusutan komersial dengan pokok Pinjaman sewa guna usaha - (132.797.042)

Beban pajak penghasilan Perusahaan 8.324.885.500 11.955.283.400 Anak perusahaan 517.080.472 -

Beban pajak penghasilan badan konsolidasi 8.841.965.972 11.955.283.400

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

31

13. PERPAJAKAN (Lanjutan) e. Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan konsolidasi untuk tujuan

komersial dan perpajakan atas aset dan kewajiban Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2010 2009

Aset pajak tangguhan Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan 1.966.504.531 1.459.956.178 Penyisihan atas penurunan nilai persediaan 816.483.472 305.363.159 Biaya gaji yang masih harus dibayar 781.000.000 720.205.059 Penyisihan piutang ragu-ragu 761.675.000 - Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap (2.235.390.633) (1.744.352.378) Sewa pembiayaan - (26.560.389)

Aset pajak tangguhan - bersih 2.090.272.370 714.611.629

Kewajiban pajak tangguhan - Anak perusahaan (817.800) -

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

f. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan”

diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat penurunan manfaat pajak atas dampak penurunan tarif pajak tersebut sebesar Rp282.211.730 dan Rp17.423.280 sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Badan - Tangguhan” pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

14. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN DAN SEWA GUNA USAHA Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 19 Desember 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance, pihak ketiga, senilai Rp600.000.000 untuk jangka waktu 24 bulan dengan suku bunga efektif tahunan sebesar 17%. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan Perusahaan senilai Rp750.000.000. Perusahaan diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang dijaminkan tersebut selama periode pinjaman (Catatan 9). Berdasarkan Persetujuan Fasilitas Kredit tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga senilai Rp612.000.000 untuk jangka waktu 36 bulan dengan suku bunga tetap sebesar 5.25% per tahun. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan Perusahaan senilai Rp765.000.000. Perusahaan diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang dijaminkan tersebut selama periode pinjaman.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

32

15. KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2010 2009

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23): Bapak Sugiono Wiyono Sugialam - 41.650.786

- 41.650.786 Pihak ketiga Rupiah 16.047.457.055 14.073.528.195 Dolar Amerika Serikat Glory Access Trading Ltd., Hong Kong ($AS2.664.785 & $AS 505.000 Pd tahun 2010 & 2009) 24.289.515.275 5.845.375.000 GST, Singapore ($AS396.488) - 4.589.349.295 Lainnya ($AS 1.283 pada tahun 2010 dan $AS865 pada tahun 2009) 11.689.714 10.010.870

Jumlah pihak ketiga 40.348.662.044 24.518.263.360

Jumlah kewajiban lancar lainnya 40.348.662.044 24.559.914.146

16. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan menyediakan imbalan kerja bagi karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing bertanggal 25 Maret 2010 dan 1 April 2009, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah sebagai berikut:

2009 2008

Tingkat bunga diskonto 10,70% 12,00% Tingkat kenaikan gaji 10,00% 10,00% Tingkat kematian TMI II-99 TMI II-99 Usia pensiun 55 tahun 55 tahun

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

2009 2008

Biaya jasa kini 1.875.649.893 1.164.709.199 Biaya bunga 539.008.555 551.246.934 Amortisasi atas kerugian aktuarial (39.982.406) 1.209.274

Beban imbalan kerja karyawan (Catatan 21) 2.374.676.042 1.717.165.407

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

33

16. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)

Rincian atas estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut

2009 2008

Nilai kini kewajiban 8.997.555.963 4.491.737.959 Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum diakui (1.131.537.840) 1.348.086.752

Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan 7.866.018.123 5.839.824.711

Mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2009 2008

Saldo awal tahun 5.839.824.711 4.122.659.304 Beban imbalan kerja selama tahun berjalan 2.374.676.042 1.717.165.407 Realisasi pembayaran manfaat (348.482.630) -

Saldo akhir tahun 7.866.018.123 5.839.824.711

17. MODAL SAHAM Komposisi kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai

berikut: 2010 Jumlah saham Modal saham ditempatkan dan Persentase ditempatkan dan Pemegang saham disetor penuh kepemilikan disetor penuh

PT Delta Sarana Pradana 2.772.610.000 62,31% 277.261.000.000 Canopus Finance Limited 1.112.500.000 25,00% 111.250.000.000 Kindarto Kohar 57.445.000 1,29% 5.744.500.000 Sugiono Wiyono Sugialam 57.445.000 1,29% 5.744.500.000 Masyarakat (kepemilikan kurang dari 5%) 450.000.000 10,11% 45.000.000.000 Jumlah 4.450.000.000 100,00% 445.000.000.000

2009 Jumlah saham Modal saham ditempatkan dan Persentase ditempatkan dan Pemegang saham disetor penuh kepemilikan disetor penuh

PT Delta Sarana Pradana 3.885.110.000 97,12% 388.511.000.000 Kindarto Kohar 57.445.000 1,44% 5.744.500.000 Sugiono Wiyono Sugialam 57.445.000 1,44% 5.744.500.000

Jumlah 4.000.000.000 100,00% 400.000.000.000

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

34

17. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Desember 2007 yang diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 4, para pemegang saham memutuskan, diantaranya, peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp75.000.000.000 menjadi Rp900.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp20.000.000.000 menjadi Rp229.780.000.000. Perubahan pada anggaran dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-10700.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 4 Maret 2008. Dalam hal ini, PT Delta Sarana Pradana mengkontribusikan $AS10.000.000 (setara dengan Rp94.190.000.000) sebagai tambahan setoran modal yang dicatat dalam “Uang Muka Pemesanan Saham” pada bagian Ekuitas pada neraca tahun 2007, sebagai akibat dari belum diperolehnya persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas peningkatan modal Perusahaan di atas.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 13 Maret 2008 yang diaktakan

dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 8 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui pendistribusian dividen tahun 2007 sebesar Rp131.100.000.000 (atau sebesar Rp130.116.750.000 setelah dipotong pajak) dengan rincian sebagai berikut:

1. Sebesar Rp82.571.750.000 didistribusikan dalam bentuk kapitalisasi dividen kepada Kindarto Kohar, Sugiono Wiyono Sugialam dan PT Delta Sarana Pradana, masing-masing sejumlah Rp2.785.875.000, Rp2.785.875.000 dan Rp77.000.000.000.

2. Sebesar Rp47.545.000.000 didistribusikan dalam bentuk dividen kas kepada PT Delta Sarana Pradana.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 13 Maret 2008 yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 9 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui penegasan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp209.780.000.000 yang sebelumnya telah diaktakan dengan Akta Notaris Liliana Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 4 yang disebutkan diatas, melalui pembayaran tunai sebesar Rp127.208.250.000 dan kapitalisasi dividen sebesar Rp82.571.750.000 seperti yang telah disebutkan di atas.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 4 April 2008 yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 18 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan perubahan pada anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh, yang sebelumnya telah diaktakan dalam Akta Notaris No. 9 dari notaris yang sama. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-24779.AH.01.02.TH 2008 tanggal 13 Mei 2008.

Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 29 Oktober 2008, para pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp900.000.000.000 menjadi Rp1.200.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp229.780.000.000 menjadi Rp321.310.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp91.530.000.000 atau sebanyak 915.300.000 saham baru tersebut seluruhnya diambil bagian oleh PT Delta Sarana Pradana. Perubahan dalam anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-92568.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 2 Desember 2008. Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan telah menerima setoran modal dari PT Delta Sarana Pradana sebesar Rp91.530.000.000.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

35

17. MODAL SAHAM (Lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 Pebruari 2009 yang berita acaranya diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 6 pada tanggal yang sama, serta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 24 Pebruari 2009 yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 20 tanggal 26 Pebruari 2009, pemegang saham memutuskan antara lain:

- Mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menjadi perusahaan terbuka. - Mengeluarkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru dari portepel yang ditawarkan

kepada masyarakat melalui penawaran umum. - Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp78.690.000.000 atau

786.900.000 saham yang seluruhnya diambil oleh PT Delta Sarana Pradana tanggal 24 Pebruari 2009, sehingga jumlah modal disetor dan ditempatkan Perusahaan menjadi sebesar Rp400.000.000.000 atau 4.000.000.000 saham.

Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-08209.AH.01.02 TH 2009 tanggal 19 Maret 2009. Berdasarkan Subscription Agreement Mandatory Exchangable Bonds tertanggal 16 Juni 2008 dan kesepakatan yang dibuat antara PT Delta Sarana Pradana, Kindarto Kohar (pemegang saham), Sugiono Wiyono Sugialam (pemegang saham) dan Canopus Finance Limited (”Canopus”) tertanggal 28 Pebruari 2009, telah menyepakati penerbitan Mandatory Exchangable Bonds (”MEB”) oleh PT Delta Sarana Pradana kepada Canopus, pihak yang tidak terafiliasi terhadap Perusahaan dan Pemegang Saham termasuk PT Delta Sarana Pradana. Berdasarkan kesepakatan MEB, Canopus memiliki opsi untuk mengkonversi MEB yang dimilikinya menjadi sejumlah saham Perusahaan dan ketentuan yang disepakati oleh Pemegang Saham dan Canopus. MEB tersebut dapat ditukarkan dengan sejumlah saham milik PT Delta Sarana Pradana di perusahaan yang mewakili 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sesudah penawaran umum. Pada tanggal 1 Desember 2009, Canopus telah melakukan konversi MEB dengan 1.112.500.000 lembar saham Perusahaan. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 pada tanggal 22 April 2009 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009, pemegang saham memutuskan antara lain:

- Memberikan kuasa kepada dewan komisaris perseroan untuk menyatakan peningkatan modal

ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, setelah Penawaran Umum Perdana selesai dan mencatatkan saham-saham tersebut pada Bursa Efek dan Daftar Pemegang Saham Perseroan sehingga modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp445.000.000.000 atau 4.450.000.000 saham, dengan dikeluarkannya saham sejumlah 450.000.000 saham dalam rangka Penawaran Umum.

- Mengubah susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang berlaku efektif sejak tanggal 22 April 2009 sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan dilakukan pada tahun 2010 sebagai berikut:

Dewan Komisaris Direksi

Kindarto Kohar - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Christine Barki - Komisaris Independen Djohan Sutanto - Direktur Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Djoko Harijanto - Direktur

Glenn T. Sugita - Komisaris Evy Soenarjo - Direktur Ellianah Wati Setiady - Direktur tidak terafiliasi

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

36

17. MODAL SAHAM (Lanjutan) Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 84 tanggal 26 Juni 2009, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp31.150.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun buku 31 Desember 2008, dan menentukan cadangan umum dari laba bersih tahun 2009 sebesar Rp1.000.000.000

18. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Rincian dari perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:

2010 2009

Laba bersih 18.368.630.070 31.700.367.095

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 4.157.010.137 3.633.376.136

Laba bersih per saham dasar 4 9

19. PENDAPATAN BERSIH Akun ini merupakan pendapatan bersih yang diterima dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 2010 2009

Milik Perusahaan: Penjualan telepon selular 845.633.124.580 616.776.256.621 Penjualan voucher isi ulang 229.082.954.279 315.225.499.211 Servis 590.363.787 13.315.019.523 Lainnya 7.869.569.704 1.557.439.534

1.083.176.012.350 946.874.214.890

Milik Anak perusahaan: Penjualan telepon selular 198.956.432.314 130.270.314.608

Jumlah 198.956.432.314 130.270.314.608

Jumlah pendapatan bersih 1.282.132.444.664 1.077.144.529.498

Tidak ada penjualan kepada pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari penjualan bersih

konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

37

20. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:

2010 2009

Saldo persediaan pada awal periode 576.673.539.708 267.368.633.455 Pembelian - bersih 1.149.031.865.773 1.675.118.765.636

Persediaan tersedia untuk dijual 1.725.705.405.481 1.942.487.399.091 Saldo persediaan pada akhir periode 571.941.843.424) (969.810.654.367)

Jumlah beban pokok pendapatan 1.153.763.562.157 972.676.744.724

21. BEBAN USAHA 2010 2009

Gaji tenaga kerja lepas 11.107.275.391 11.107.275.391 Sewa 12.427.847.334 12.761.544.999 Gaji dan imbalan kerja karyawan (Catatan 16) 12.742.695.209 6.804.435.387 Transportasi 13.357.008.486 5.777.193.828 Pemasaran dan iklan 4.127.712.294 3.875.348.883 Amortisasi fit out (Catatan 8) 2.030.703.873 5.237.001.620 Penyusutan (Catatan 9) 2.618.244.650 2.062.445.522 Amortisasi biaya ditangguhkan (Catatan 10) 2.289.054.491 1.784.321.991 Jasa pengelola 2.064.912.413 1.805.901.210 Jasa konsultan 2.846.639.800 - Listrik dan air 1.135.207.727 1.270.044.713 Telekomunikasi 1.228.343.559 1.071.434.565 Sumbangan dan donasi 971.962.347 - Perjalanan dinas 1.020.222.533 - Asuransi 674.143.248 - Biaya Adminstrasi bank 2.104.169.712 Biaya Import 2.801.097.609 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 2.289.054.491 4.850.053.282

Jumlah beban usaha 80.249.001.803 58.407.001.391

22. BEBAN KEUANGAN 2010 2009

Beban bunga bank 19.459.374.415 10.826.153.726 Beban administrasi bank 230.987.194 521.655.429 Beban bunga sewa pembiayaan 11.507.744 52.446.277

Jumlah beban keuangan 19.698.869.353 11.400.255.432

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

38

23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: a. Pada tanggal 14 Nopember 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang

Jasa Layanan Pengiriman Barang Telekomunikasi dan Perlengkapannya dengan PT Alpha EMS, dimana PT Alpha EMS akan memberikan jasa penyimpanan dan pengiriman barang telekomunikasi milik Perusahaan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua (2) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian tersebut. Tidak ada beban jasa penyimpanan dan pengiriman terkait dengan perjanjian tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010.

b. Pada tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) dalam rangka pemesanan voucher isi ulang yang jumlahnya akan ditentukan dari waktu ke waktu dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing pihak. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu dua belas (12) bulan setelah ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk secara otomatis, kecuali disepakati lain oleh para pihak. Selama periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009, pembelian voucher isi ulang yang dilakukan Perusahaan adalah sebesar Rp 62.128.698.665,- dan saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar Rp 3.246.292.493,-

c. Pada tanggal 10 Juni 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT SkyBee (dahulu

PT Kreatip Komunikacitra), dimana Perusahaan menunjuk PT SkyBee sebagai salah satu penyedia tenaga kerja di wilayah kerja Jawa, Bali dan tempat lainnya. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu dua belas (12) bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis selama enam (6) bulan. Selama periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, beban jasa pengelola adalah sebesar Rp 133.047.520,-

d. Pada tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian berlangganan jasa

telekomunikasi berbasis Internet Protocol (IP) dengan PT Mobicom Selularindo Gemilang. Jangka waktu berlangganan adalah untuk periode tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis. Tidak ada biaya telekomunikasi yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 yang berkaitan dengan perjanjian tersebut.

e. Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama download

content dengan PT Triyakom. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan tanggal 7 Januari 2010 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya, kecuali diakhiri oleh para pihak dengan pemberitahuan tertulis satu (1) bulan sebelumnya. Selama periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009, pembelian content yang dilakukan Perusahaan terkait dengan perjanjian tersebut adalah sebesar Rp 150.400,- dan saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 1.094.710,- dan Rp 1.081.037,-

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

39

23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) f. Pada tanggal 2 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan

dan rak untuk menempatkan perangkat-perangkat terkait dengan penyediaan jasa internet dengan PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut akan berakhir pada 31 Desember 2009 dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun kedepan secara otomatis. Kemudian, pada tanggal 1 Pebruari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk berlangganan jasa internet dengan PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis. Biaya-biaya terkait dengan kedua perjanjian tersebut yang dibebankan dalam operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar Rp171.724.749 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

g. Pada tahun 2008, Perusahaan menggunakan jasa kontraktor PT Deltakomindo Pratama untuk

mendekorasi (fitting out) sejumlah outlet yang dimiliki Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 September 2008 dan secara otomatis diperpanjang kecuali dihentikan oleh para pihak. Biaya fit out dibayar di muka pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar Rp 81.324.638,- Amortisasi fit out yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi tersebut untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp16.798.378,- dan Rp16.798.378,- disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

h. Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di E-Centre Karawaci, Tangerang, melalui perjanjian

sewa dengan PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra), untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Maret 2012. Sewa dibayar di muka pada tanggal 31 Maret 2009 sebesar Rp8.806.667 Beban sewa yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi sewa tersebut untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp30.000.000 dan Rp30.000.000, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

i. Pada tahun 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT SkyBee (dahulu PT Kreatip

Komunikacitra), dimana Perusahaan menunjuk PT SkyBee dalam pembuatan desain iklan pemasaran. Tidak ada biaya pemasaran dan iklan yang dibebankan dalam operasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010.

j. Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di Jalan Polisi Istimewa, Surabaya, melalui perjanjian

sewa dengan Kindarto Kohar, komisaris dan pemegang saham Perusahaan, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Biaya sewa yang dibebankan kepada Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 sebesar Rp33.333.333,- disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

40

23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Rincian saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Jumlah Aset/Kewajiban Konsolidasi

2010 2009 2010 (%) 2009 (%)

Aset lancar Fit Out dibayar di muka PT Deltakomindo Pratama 81.324.638 - 0,004 Sewa dibayar di muka PT Skybee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) - 8.806.667 - 0,000

Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka 81.324.638 8.806.667 0,004 0,000

Jumlah 81.324.638 8.806.667 0,004 0,000

Kewajiban lancar Hutang usaha PT Triyakom 1.094.710 1.081.037 0,000 0,000 PT Skybee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) - 3.246.292.493 - 0,197

Jumlah hutang usaha 1.094.710 3.247.373.530 0,000 0,197

Jumlah 1.094.710 3.247.373.530 0,000 0,197

Persentase terhadap Jumlah Jumlah Pendapatan Konsolidasi

2010 2009 2010 (%) 2009 (%)

Pembelian voucher - 62.128.698.665 - 5,770 Pembelian telepon selular 792.156.886 - 0,060 Pembelian content - 150.400 - 0,000

Jumlah 792.156.886 62.128.849.065 0,060 5,770

Persentase terhadap Jumlah Beban Usaha Konsolidasi

2010 2009 2010 (%) 2009 (%)

Beban jasa pengelola 133.047.520 - 0,165 - Beban transportasi - - - - Beban telekomunikasi - - - - Beban amortisasi Fit Out 65.108.345 16.798.378 0,081 0,028 Beban sewa 201.724.749 30.000.000 0,251 0,051

Jumlah 399.880.614 46.798.378 0,498 0,080

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

41

23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

(Lanjutan) Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas

adalah sebagai berikut: Pihak hubungan istimewa Sifat hubungan Sifat Transaksi

PT Mobicom Selularindo Gemilang Perusahaan yang dikendalikan oleh Jasa telekomunikasi PT Delta Sarana Pradana PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Perusahaan yang dikendalikan oleh Jasa desain iklan, sewa, Komunikacitra) Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, penyediaan dan pengelolaan presiden direktur dan pemegang tenaga kerja dan pembelian saham Perusahaan, sampai dengan voucher isi ulang tanggal 16 Oktober 2009 Sejak tanggal 16 Oktober 2009, pemegang saham dari PT SkyBee memiliki hubungan afiliasi dengan salah satu direktur Perusahaan PT Sinergitama Komindo Perusahaan yang dikendalikan oleh Jasa telekomunikasi internet Bapak Sugiono Wiyono Sugialam presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan, sampai dengan tanggal 7 Oktober 2009. Sejak tanggal 7 Oktober 2009, komisaris dari PT Sinergitama Komindo memiliki hubungan afiliasi dengan salah satu direktur Perusahaan PT Deltakomindo Pratama Perusahaan yang dikendalikan oleh Jasa konstruksi fit out Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan, sampai dengan tanggal 1 Desember 2009 PT Triyakom Perusahaan yang dimiliki tetapi tidak Pembelian content dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan PT Alpha EMS Perusahaan yang dikendalikan secara Jasa penyimpanan dan tidak langsung oleh Bapak pengiriman barang Sugiono Wiyono Sugialam, telekomunikasi presiden direktur dan pemegang

saham Perusahaan

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

42

24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut:

Mata Uang Asing Ekuivalen (Rp)

Aset Dolar Hong Kong Kas 0,50 587 Baht Thailand Kas 11.200 3.152.856 Dolar Taiwan Kas 11.617 3.381.012 Dolar Singapura Kas dan setara kas Kas 725 4.713.625 Bank PT Bank UOB Buana 72.414 471.077.674 Standard Chartered Bank, Singapura 64.050 416.648.200 Dolar Amerika Serikat Kas dan setara kas Kas 10.700 97.533.235 Bank PT Bank Central Asia Tbk. 3.880.267 35.368.629.238 Standard Chartered Bank, Singapura 2.448.136 22.314.763.559 Citibank N.A., Jakarta 13.954 127.189.799 PT ANZ Panin Bank 17.343 158.081.718 Standard Chartered Bank, Indonesia 16.953 154.527.598 PT Bank UOB Buana 203.062 1.850.914.596 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 19.780 180.298.528 Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura 7.913 72.125.172 Piutang usaha Glory Access Trading Ltd., Hong Kong 3.575.880 32.594.146.200 Prime Net (S) Pte. Ltd., Singapura 568.103 5.178.258.845 TCN 193.750 1.766.031.250 Fast Track Pte. Ltd., Singapura 32.234 293.812.910 GSM City, Inc., Amerika Serikat 428.983 3.910.180.045 Pegasus Telecom Ltd., Hong Kong 67.000 610.705.000 Dictum International Corp 1.133.770 10.334.313.550 Remo Comm Pte. Ltd., Singapura 301.858 2.751.435.670 Bombay Bazaar, Singapura 25.680 234.073.200 Aset tidak lancar lainnya Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya PT ANZ Panin Bank 528.682 4.818.936.430 UBS AG, Singapura 985.616 8.983.893.213 Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura 500.000 4.557.500.000 Deposit sewa dan keamanan 9.433 85.982.433 Jumlah aset 137.342.306.143

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

43

24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut:

Mata Uang Asing Ekuivalen (Rp)

Kewajiban Dolar Singapura Kewajiban lancar lainnya 3.345 21.761.971 Dolar Amerika Serikat Hutang bank Hutang bank sindikasi 22.685.185 206.775.461.275 PT ANZ Panin Bank 5.286.820 48.189.364.300 Standard Chartered Bank, Indonesia 8.033.150 73.222.162.250 Hutang usaha Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia 18.700.997 170.459.587.655 Research in Motion Ltd., Singapore 1.431.040 13.043.929.600 Newchabridge Electronics (Hk) Ltd., Hongkong 195.000 1.777.425.000 PT ZTE Indonesia 57.468 523.819.453

PT Malifax Indonesia 38.320 349.286.618 Project Goth, Australia 1.738 15.837.805 Mol Access Portal Berhad, Malaysia 223 2.029.435 PT Natrindo Telepon Selular 140 1.276.100 PT Parastar Echorindo 50 455.750

Jumlah kewajiban 517.382.397.212 KEWAJIBAN BERSIH 377.040.091.069

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga

sebagai berikut:

a. Pada tanggal 2 Juli 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bonet Utama dimana Perusahaan membeli jasa link internet termasuk dengan penyewaan ruang server dan fasilitas pendukung lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juli 2009 sampai Perusahaan menghentikan masa berlangganan.

b. Pada tanggal 2 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Acer Indonesia (”Acer“), dimana Perusahaan ditunjuk untuk memasarkan dan menjual produk-produk Acer di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juni 2009 sampai dengan tanggal 2 Juni 2010.

c. Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan ditunjuk oleh Brightpoint Singapore Pte. Ltd., sebagai distributor produk HTC di Indonesia.

d. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pendaftaran dan Penjualan Produk PT Telekomunikasi Selular

(“Telkomsel”) tanggal 12 Mei 2004, Perusahaan ditunjuk sebagai ritel nasional untuk melaksanakan pendaftaran dan/atau penjualan produk Telkomsel kepada end user. Perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali dan diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Desember 2012.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

44

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (Lanjutan)

e. Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan

PT Asuransi Adira Dinamika untuk menetapkan dan menuangkan pemahaman awal mereka atas rencana kerjasama untuk memberikan perlidungan asuransi telepon selular dan/atau netbook yang dijual kepada konsumen Perusahaan. Nota kesepakatan ini berlaku enam (6) bulan sejak tanggal ditandatanganinya nota tersebut.

f. Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk. (“Telkom”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer resmi untuk mendistribusikan Kartu Flexi Trendy di Divisi Regional (Divre) III (Jawa Barat dan Banten), Divre IV (Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Divre VII (Bali, Makassar, Pare-pare dan Kendari) pada tahun 2006, Divre VI (Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur bagian Selatan, Kalimantan Timur bagian Tengah dan Kalimantan Timur bagian Utara) pada tahun 2007, Divre II (Jakarta) pada tahun 2008 dan Divre I (Medan) pada tahun 2009.

Perjanjian-perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali sebagai berikut: • Pada tanggal 30 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan

kembali perjanjian kerjasama dimana Perusahaan mendistribusikan dan menjual Produk Flexi Trendy di wilayah operasi Divre VII KTI (Kawasan Timur Indonesia) area layanan Sulawesi-Maluku-Papua dan area layanan Bali-Mataram-Kupang. Perusahaan telah menerima side letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.

• Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan

kembali dengan Telkom Divre III Jawa Barat dan Banten. Perubahan dan pernyataan kembali tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010. Perusahaan telah menerima side letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.

• Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan

kembali dengan Telkom Divre VI Kalimantan. Perjanjian tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010. Perusahaan telah menerima side letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.

• Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan kembali dengan Telkom Divre IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perjanjian tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih memproses perpanjangan perjanjian ini.

• Pada tanggal 7 Maret 2010, Perusahaan menandatangani amandemen ke satu (1) dengan

Telkom Divre I Medan. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak tanggal 1 April 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011.

g. Pada tanggal 9 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama

dengan Telkom, dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor Telkom Flexi untuk wilayah operasi sebagaimana disepakati para pihak. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu dua puluh lima (25) bulan dari tanggal 9 Januari 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari 2010. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih dalam proses perpanjangan.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

45

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani amandemen Perjanjian Kerjasama Penjualan Pulsa Isi Ulang Flexi Trendy Elektronik dengan Telkom, dimana Perusahaan ditunjuk untuk mendistribusikan produk Flexi Trendy secara elektronik dengan menggunakan sistem e-flexi (FRG) di wilayah operasi Divre I dan Divre V. Amandemen tersebut berlaku sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.

Pada tanggal 30 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepakatan dengan Telkom Divisi Telkom Flexi Area Commerce-3 Jawa Barat dan Banten untuk melakukan penjualan kartu perdana trendy, bundling terminal, modem CDMA-Flexi net dan Pulsa isi ulang Flexi. Kerjasama ini berlaku enam (6) bulan sejak ditandatanganinya nota kesepakatan tersebut.

h. Pada tanggal 18 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Excelcomindo

Pratama, Tbk (“XL”), dimana Perusahaan akan membeli aset ritel XL dan menjual produk proXL di outlet ritel Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Berdasarkan perjanjian berlangganan layanan Pro-XL paska bayar secara korporasi tanggal 12 Maret 2004, Perusahaan dapat mengakses layanan GSM-XL yang mencakup network coverage kartu SIM Pro-XL yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari. Perjanjian ini berlaku selama dua belas (12) bulan dan berakhir dalam hal XL memutuskan perjanjian atau pada saat berakhirnya masa kontrak . Pada tanggal 25 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan XL, dimana Perusahaan ditunjuk untuk menjual produk XL melalui saluran distribusi OkeShop. Perjanjian ini terakhir diamandemen tanggal 9 Juni 2009. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan akan ditinjau kembali setiap tiga (3) bulan. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak.

Selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, Perusahaan dan XL telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama XL Centre Outlet untuk area-area yang disepakati bersama. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun sejak ditandatanginya dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.

Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan XL pada tanggal 2 Pebruari 2009, XL sepakat untuk memasarkan produknya melalui saluran penjualan milik Perusahaan yaitu Cluster JAKTIM-03. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan, sejak tanggal 1 Pebruari 2009 sampai dengan tanggal tanggal 31 Januari 2010 dan akan ditinjau setiap tiga (3) bulan oleh XL. Selama tahun 2009, Perusahaan dan XL telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama distribusi produk XL untuk seluruh saluran pemasaran dan outlet Trikomsel sesuai dengan area-area yang telah ditentukan XL yaitu Jakarta Timur, Pekan Baru dan Kupang. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak ditandatanginya dan dapat otomatis diperpanjang untuk dua belas (12) bulan berikutnya.

i. Berdasarkan Perjanjian kerjasama dengan PT Natrindo Telepon Selular (“AXIS”) pada tanggal

29 Juni 2009, Perusahaan ditunjuk sebagai Distributor Nasional AXIS. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan dua belas (12) bulan.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

46

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (Lanjutan)

j. Pada tanggal 23 April 2009, Perusahaan menandatangani amandemen pertama perjanjian M Top-Up Coorperation dengan M Cashback Indonesia (MCI) untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada tanggal 18 Mei 2007. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatangani sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh pihak yang bersangkutan.

k. Pada tanggal 28 September 2005, Perusahaan dan PT Indosat Tbk (“Indosat”) sepakat untuk

mengoperasikan Pop Dealer Off Line yang berfungsi sebagai tempat pelayanan dan distribusi langsung produk Indosat. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan dan Indosat telah menghentikan kerjasama ini. Pada tanggal 1 Pebruari 2008, Indosat menunjuk Perusahaan sebagai dealer ritel untuk menjual produk Indosat. Penjualan tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Pebruari 2008 sampai dengan 31 Desember 2009. Pada tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan dan Indosat telah menandatangani perjanjian penjualan dealer ritel untuk periode tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.

Berdasarkan perjanjian-perjanjian pada tahun 2006, Perusahaan dan Indosat sepakat untuk mengoperasikan Griya Indosat Off Line di Cijantung yang berlaku sampai dengan tanggal 6 April 2009 dan di Bangkinang, Kalimantan, yang berlaku sampai dengan tanggal 1 Mei 2009. Pada tahun 2008 dan 2009, Perusahaan telah menghentikan kerjasama dengan Griya Indosat Off Line di Bangkinang, Kalimantan dan Cijantung.

l. Berdasarkan perjanjian kerjasama dengan PT Indosat Mega Media pada tanggal 12 Maret 2009,

Perusahaan ditunjuk sebagai dealer untuk menjual produk IM2 dan IM2 truff melalui jaringan outlet Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan satu (1) tahun.

m. Pada tanggal 10 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang

Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Produk Elektronika dengan Kerjasama Operasi Sucofindo-Surveyor Indonesia, pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, dan otomatis diperpanjang.

n. Pada tanggal 4 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Unit

Gedung Perkantoran Equity Tower dengan PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan harga beli keseluruhan sebesar $AS3.850.500, yang dicicil dalam waktu dua puluh empat (24) bulan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan diharuskan membayar uang muka sebesar $AS1.084.895 dan cicilan bulanan sebesar $AS104.990 untuk tiga (3) bulan pertama, $AS103.900 untuk dua puluh (20) bulan berikutnya dan $AS102.635 untuk bulan terakhir. Perjanjian tersebut telah diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Esther Mercia Sulaiman, S.H., No. 4 pada tanggal yang sama, dimana serah terima ditargetkan akan dilakukan pada bulan Juni 2010.

o. Pada tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian konsinyasi dengan PT Alfa

Retailindo Tbk (“Alfa”). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan mengirimkan barang secara konsinyasi kepada Alfa dan Alfa akan menerima barang tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

47

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (Lanjutan)

p. Berdasarkan Master Agreement antara Perusahaan dengan Citibank N.A. tanggal 25 Oktober 2007, pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani kontrak transaksi forward dengan jumlah keseluruhan sebesar $AS10.000.000, dimana sebesar $AS5.000.000 pertama akan jatuh tempo pada tanggal 14 Nopember 2008 (transaksi forward satu (1) bulan) dengan kurs Rp9.980 per $AS1, dan sisanya sebesar $AS5.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2008 (transaksi forward dua (2) bulan) dengan kurs Rp10.040 per $AS1. Atas transaksi forward tersebut, Perusahaan mencatat keuntungan sebesar Rp12.475.000.000 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Rugi Selisih Kurs dan Beban Swap - Bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Selama tahun 2009, Perusahaan tidak melakukan transaksi forward dengan Citibank N.A.

q. Pada tahun 2007, Perusahaan dan PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrie Tel”) telah menandatangani

Perjanjian-perjanjian Kerjasama Layanan Isi-Esia untuk pemasaran dan penjualan pulsa elektronik Esia di wilayah Bandung dan Jakarta. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sejak ditandatanganinya dan secara otomatis diperpanjang kembali untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya.

Selama tahun 2007 dan tahun 2008, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian-perjanjian Kerjasama Authorized Outlet Pemasaran dan Penjualan Produk kartu CDMA Esia untuk berbagai wilayah di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Kalimantan. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan adanya pemberitahuan tertulis untuk mengakhiri perjanjian-perjanjian tersebut. Pada tanggal 10 Desember 2003, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian Dealer Utama Pemasaran dan Penjualan Produk Kartu CDMA Esia serta menyediakan perangkat telekomunikasi CDMA Esia. Perjanjian tersebut kemudian diubah dengan amandemen tanggal 10 September 2007 untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian sampai dengan 31 Desember 2007 dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu setiap satu (1) tahun berikutnya. Pada tanggal 19 Mei 2008, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Pengoperasian Gerai Mitra Esia yang berlaku sampai dengan tanggal 27 Mei 2010 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis.

Pada tahun 2008, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian Kerjasama Mitra Dealer untuk area Jadetabek, Bogor dan Bandung masing-masing dengan jangka waktu dua (2) tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan tertulis. Perusahaan dan Bakrie Tel juga menandatangani Perjanjian Kerjasama Layanan Isi Ulang Elektronik untuk seluruh wilayah di Indonesia yang berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2008 dan otomatis diperpanjang.

r. Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama untuk memasarkan mobile contents

yaitu: dengan PT Starmedia Mobile yang berlaku sejak tanggal 15 Nopember 2007 dan akan diperpanjang secara otomatis kecuali salah satu pihak memberhentikan kerjasama; dengan PT Informasi Teknologi Indonesia yang berlaku sejak tanggal 7 Juni 2007 sampai dengan tanggal 7 Juni 2009 dan tidak diperpanjang lagi; dan dengan PT Media Nusantara Citra Tbk yang berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2008 dan tidak diperpanjang lagi.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

48

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (Lanjutan)

s. Pada tanggal 12 Maret 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Matahari Putra Prima Tbk. untuk mendistribusikan telepon selular secara konsinyasi pada tiga puluh tujuh (37) Toko Hypermart sesuai dengan persyaratan yang tertera dalam perjanjian. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.

t. Pada tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian konsinyasi dengan

PT Carrefour Indonesia (“Carrefour”). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan mengirimkan barang secara konsinyasi kepada Carrefour dan Carrefour akan menerima barang tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses. Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 1 Maret 2007, Perusahaan dan Carrefour sepakat untuk menjalin kerjasama penjualan Carrefour Isi Pulsa (Electronic Top-Up). Perjanjian tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2007 dan akan berakhir pada tanggal 1 April 2009, namun dapat diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak.

u. Pada tanggal 2 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Gramedia

Asri Media (“Gramedia”), dimana Gramedia menyediakan tempat bagi Perusahaan untuk menjual telepon selular dan voucher isi ulang. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.

v. Pada tanggal 25 September 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Hutchison

CP Telecommunications (“Hutchison”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer untuk memasarkan dan menjual produk Hutchison serta melayani pendaftaran pelanggan. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian ini telah beberapa kali diamandemen dan amandemen terakhir pada tanggal 11 Desember 2008. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.

w. Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Sony

Ericsson Mobile Communications AB (“Sony Ericsson”), dimana Sony Ericsson menunjuk Perusahaan sebagai distributor non-eksklusif atas produk Sony Ericsson di Indonesia. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.

x. Pada tanggal 1 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa dengan Sony Ericsson,

dimana Perusahaan akan menawarkan jasa purna jual atas produk Sony Ericsson. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2006 dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya, kecuali apabila ada perjanjian tertulis dari salah satu pihak untuk membatalkan perjanjian tersebut.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

49

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (Lanjutan)

y. Pada tanggal 6 Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd. (“Nokia”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor non-eksklusif untuk menjual produk Nokia di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian tersebut telah diperpanjang melalui amandemen perjanjian No. 8 tanggal 18 Pebruari 2010 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

Pada tanggal 1 Agustus 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd., berkenaan dengan kerjasama pemberian pelayanan purna jual telepon selular. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sampai dengan tanggal 1 Agustus 2008, dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu setiap satu (1) tahun. Berdasarkan surat pemberitahuan pada tanggal 10 September 2009, Nokia Pte. Ltd., bermaksud menghentikan kerjasama tersebut dengan Perusahaan efektif pada tanggal 10 Desember 2009.

Pada tanggal 15 September 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Sitcomindo berkenaan dengan penjualan aset yang digunakan untuk pelayanan purna jual telepon selular Nokia sebesar Rp10.619.476.000. Pengalihan aset tersebut telah dinilai oleh KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan berdasarkan laporannya tertanggal 28 Agustus 2009 .

z. Pada tanggal 1 Pebruari 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Mobile-8 Telecom (“Mobile-8”) dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor untuk mengembangkan sistem dan teknologi eletronik dalam rangka penyelenggaraan transaksi E-Reload. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal 1 Pebruari 2010 dan Perusahaan masih memproses perpanjangan perjanjian.

aa. Pada tanggal 16 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) untuk memperoleh fasilitas treasury sebesar $AS2.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum menggunakan fasiltas tersebut.

bb. Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani perjanjian Mitra

Alternatif Channel untuk area nasional dengan masa berlaku dua (2) tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis.

26. INFORMASI SEGMEN

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya.

a. Informasi Segmen Primer

Perusahaaan dan Anak perusahaan terutama mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam tiga (3) segmen usaha utama, yaitu telepon selular, voucher isi ulang serta content dan lain-lain. Informasi mengenai segmen usaha primer tersebut adalah sebagai berikut:

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

50

26. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

a. Informasi Segmen Primer (Lanjutan)

2010 Telepon Selular Voucher Isi Ulang Content dan Lain-lain Jumlah

Penjualan Bersih - Pihak Ketiga 1.044.589.556.894 229.082.954.279 8.459.933.491 1.282.132.444.664

Hasil Segmen 124.668.410.746 11.930.426.357 5.442.545.404 142.041.382.507

Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan 80.249.001.803

Laba Usaha 61.792.380.704 Beban Lain-lain - bersih (24.327.409.703) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan 37.464.971.001 Beban Pajak Penghasilan Badan - bersih (8.841.965.972) Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi 41

Laba Bersih 28.623.005.070 Jumlah Aset Segmen 1.895.539.781.649 Jumlah Kewajiban Segmen 1.178.327.496.845

Penyusutan dan Amortisasi 6.938.003.014

Pengeluaran untuk Barang Modal 3.006.721.876 2009 Telepon Selular Voucher Isi Ulang Content dan Lain-lain Jumlah

Penjualan Bersih - Pihak Ketiga 747.046.571.229 315.225.499.211 14.872.459.058 1.077.144.529.498

Hasil Segmen 76.373.167.927 17.738.741.785 10.355.875.062 104.467.784.774 Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan (58.407.001.391)

Laba Usaha 46.060.783.383 Beban Lain-lain - bersih (2.405.132.887) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan 43.655.650.495 Beban Pajak Penghasilan Badan - bersih (11.955.283.400)

Laba Bersih 31.700.367.095 Jumlah Aset Segmen 1.646.992.324.898 Jumlah Kewajiban Segmen 1.107.419.706.952

Penyusutan dan Amortisasi 9.083.769.133

Pengeluaran untuk Barang Modal 2.280.297.871

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

51

26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi Segmen Sekunder

Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan saluran distribusi adalah sebagai berikut:

2010 2009

Penjualan bersih Perusahaan: Pedagang eceran 783.635.889.129 630.479.979.718 Toko sendiri 299.540.123.221 316.394.235.172 Anak perusahaan 198.956.432.314 130.270.314.608

Jumlah 1.282.132.444.664 1.077.144.529.498

27. KONDISI EKONOMI

Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia maupun secara global di masa mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan pihak-pihak lain, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan.

28. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:

a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan,

konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.

b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus

diungkapkan. c. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.

d. PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

52

28. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

a. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”

Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

b. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas

melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

c. PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk

sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

d. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk

mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

e. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”

Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan

perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

f. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”

Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah

terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

g. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi

dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi yang memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

h. ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan” Berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai

bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.

Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

(Tidak diaudit)

53

29. REKLASIFIKASI AKUN

Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010

Disajikan Disajikan Sebelumnya Reklasifikasi Kembali Neraca Aset Lancar Biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka pihak ketiga 274.081.901.563 (41.891.778.907 ) 232.190.122.656 Aset Tidak Lancar Taksiran tagihan pajak penghasilan - 41.891.778.907 41.891.778.907