laporan keuangan audit trikomsel 2009

58
PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Upload: dohuong

Post on 13-Jan-2017

224 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Page 2: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2009 DAN 2008

Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi ……………………………………………………………………………………………… 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………………………………………………………………….. 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………………………………………………………………….. 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi ………………………………………………………………………………… 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……………………………………………………………….. 6-55

****************************

Page 3: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009
Page 4: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2e,5 84.920.933.611 212.095.722.588 Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan atas piutang ragu-ragu sebesar Rp3.046.700.000 pada tahun 2009 2f,6,11 318.810.685.847 145.732.624.319 Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,23 - 11.745.467 Pihak ketiga 7 17.551.233.643 10.221.067.262 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan sebesar Rp3.265.933.888 pada tahun 2009 dan Rp1.090.582.711 pada tahun 2008 2h,7,11 573.407.605.820 467.010.907.210 Biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka 2i,8 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,23 6.118.807.564 179.030.305 Pihak ketiga 786.338.058.020 263.402.499.702 Aset lancar lainnya - bersih 873.295.833 229.125.000

JUMLAH ASET LANCAR 1.788.020.620.338 1.098.882.721.853

ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 2l,13f 2.090.272.370 714.611.629 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp35.989.197.288 pada tahun 2009 dan Rp25.543.903.361 pada tahun 2008 2j,9 41.474.723.672 32.980.781.490 Aset tidak lancar lainnya - bersih 2e,2p,10 45.244.377.497 44.862.485.584 Taksiran tagihan pajak penghasilan 13d 72.005.612.442 32.882.088.562

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 160.814.985.981 111.439.967.265

JUMLAH ASET 1.948.835.606.319 1.210.322.689.118

Page 5: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank - pihak ketiga 11 1.014.186.709.125 696.007.495.797 Hutang usaha 12 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,23 1.094.710 865.833.198 Pihak ketiga 206.629.383.765 44.599.266.581 Hutang pajak 13a 6.433.798.909 6.985.426.346 Biaya masih harus dibayar 15.539.032.745 15.692.820.919 Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan 2j,9 - 696.750.352 Pembiayaan konsumen 14 296.005.602 274.744.362 Kewajiban lancar lainnya 15 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2g,23 1.538.650 51.023.715 Pihak ketiga 10.446.217.779 10.011.659.226

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 1.253.533.781.285 775.185.020.496

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan 2n,16 7.866.018.123 5.839.824.711 Kewajiban pajak tangguhan 2l, 13f 817.800 - Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan 2j,9 - 180.976.682 Pembiayaan konsumen 14 - 296.005.638 Kewajiban tidak lancar lainnya - 139.769.200

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 7.866.835.923 6.456.576.231

JUMLAH KEWAJIBAN 1.261.400.617.208 781.641.596.727

HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b 25.010 - EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.450.000.000 saham pada tahun 2009 dan 3.213.100.000 saham pada tahun 2008 17 445.000.000.000 321.310.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 2m 50.992.584.389 - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b (3.085.179.432) (618.615.723) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 17 1.000.000.000 - Belum ditentukan penggunaannya 193.527.559.144 107.989.708.114

JUMLAH EKUITAS 687.434.964.101 428.681.092.391

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.948.835.606.319 1.210.322.689.118

Page 6: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah) Catatan 2009 2008

PENDAPATAN BERSIH 2o,19 5.452.339.391.412 5.340.320.196.756 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2g,2o,20,23 4.899.063.561.815 4.901.281.004.866

LABA KOTOR 553.275.829.597 439.039.191.890 BEBAN USAHA 2g,2o,21,23 294.449.351.682 232.561.201.852

LABA USAHA 258.826.477.915 206.477.990.038

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan 22 (97.175.273.149) (58.197.389.287) Rugi selisih kurs dan beban swap - bersih 2c,2d,11b,25p (19.970.194.554) (3.451.764.510) Pendapatan bunga 3.630.126.274 2.464.804.373 Lain-lain - bersih 2j,7,9 18.829.596.706 608.698.192

Beban lain-lain - bersih (94.685.744.723) (58.575.651.232)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 164.140.733.192 147.902.338.806

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN 2l,13b Tahun berjalan (47.827.641.921) (45.830.696.300) Tangguhan 13g 1.374.759.769 510.471.788

Beban pajak penghasilan badan - bersih (46.452.882.152) (45.320.224.512)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 117.687.851.040 102.582.114.294 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b 10 - LABA BERSIH 117.687.851.030 102.582.114.294

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2q,18 28 46

Page 7: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah) Selisih Kurs Saldo Laba karena Modal Saham Uang Muka Penjabaran Telah Belum Ditempatkan dan Tambahan Modal Pemesanan Laporan Ditentukan Ditentukan Catatan Disetor Penuh Disetor - Bersih Saham Keuangan Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas Saldo tanggal 1 Januari 2008 20.000.000.000 - 94.190.000.000 - - 136.507.593.820 250.697.593.820 Pembagian dividen saham 17 - - - - - (83.555.000.000) (83.555.000.000) Pembagian dividen tunai 17 - - - - - (47.545.000.000) (47.545.000.000) Tambahan setoran modal 17 218.738.250.000 - (94.190.000.000) - - - 124.548.250.000 Kapitalisasi dividen saham 17 82.571.750.000 - - - - - 82.571.750.000 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b - - - (618.615.723) - - (618.615.723) Laba bersih tahun 2008 - - - - - 102.582.114.294 102.582.114.294 Saldo tanggal 31 Desember 2008 321.310.000.000 - - (618.615.723) - 107.989.708.114 428.681.092.391 Tambahan setoran modal 17 78.690.000.000 - - - - - 78.690.000.000 Penerbitan modal saham 17 45.000.000.000 50.992.584.389 - - - - 95.992.584.389 Pembentukan cadangan umum 17 - - - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) - Pembagian dividen kas 17 - - - - - (31.150.000.000) (31.150.000.000) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b - - - (2.466.563.709) - - (2.466.563.709) Laba bersih tahun 2009 - - - - - 117.687.851.030 117.687.851.030 Saldo tanggal 31 Desember 2009 445.000.000.000 50.992.584.389 - (3.085.179.432) 1.000.000.000 193.527.559.144 687.434.964.101

Page 8: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah) Catatan 2009 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 5.283.904.488.429 5.380.811.447.644 Pembayaran kas kepada pemasok (5.382.983.094.740) (5.391.268.207.153) Pembayaran kas kepada karyawan (92.435.563.120) (90.995.428.298) Pembayaran beban operasi (256.897.670.737) (94.250.810.323)

Kas digunakan untuk operasi (448.411.840.168) (195.702.998.130) Pembayaran pajak penghasilan badan (85.227.676.719) (85.061.442.007)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (533.639.516.887) (280.764.440.137)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga 3.630.126.274 2.464.804.373 Hasil penjualan aset tetap 9 600.200.000 292.901.055 Perolehan aset tetap 9 (19.874.086.878) (8.656.896.216)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (15.643.760.604) (5.899.190.788)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank 1.109.698.154.623 1.553.754.195.306 Pembayaran hutang bank (730.267.485.261) (1.305.301.523.075) Penambahan modal saham 17 78.690.000.000 218.738.250.000 Penerimaan hutang pembiayaan konsumen - 570.750.000 Pembayaran hutang pembiayaan konsumen (274.744.398) - Pembayaran beban keuangan (99.702.293.805) (47.088.280.772) Pembayaran dividen 17 (31.150.000.000) (3.776.810.631) Pembayaran hutang sewa pembiayaan (877.727.034) (946.027.042) Penerbitan modal saham - bersih 17 95.992.584.389 -

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 422.108.488.514 415.950.553.786

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (127.174.788.977) 129.286.922.861 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 5 212.095.722.588 82.808.799.727

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 5 84.920.933.611 212.095.722.588

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Anak perusahaan 2.466.563.709 618.615.723 Piutang atas penjualan aset tetap 214.093.589 - Penambahan modal saham melalui kapitalisasi saldo laba 17 - 82.571.750.000 Penjualan penyertaan saham di PT Starone Mitra Telekomunikasi yang dikompensasi dengan dividen kepada PT Delta Sarana Pradana - 43.768.189.369 Reklasifikasi dari persediaan ke aset tetap - 858.614.627 Penambahan aset sewa pembiayaan melalui hutang sewa pembiayaan - 575.000.000 Penjualan aset tetap yang dilakukan dengan memotong kewajiban lancar lainnya - 161.397.100

Page 9: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

6

1. UMUM a. Pendirian Perusahaan

PT Trikomsel Oke Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana

Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9342, dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 27 tanggal 22 April 2009 sehubungan dengan realisasi jumlah saham yang dikeluarkan saat penawaran perdana. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diberitahukan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009.

Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi

usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular, aksesoris, suku cadang, kartu telepon pra bayar dan paska bayar, serta jasa yang terkait dengan telekomunikasi dan multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal 21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan berkedudukan di Jalan Raya R.S. Fatmawati No. 40, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mengoperasikan secara keseluruhan masing-masing 766 dan 808 toko (tidak diaudit).

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-2475/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 450.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp225 per saham. Pada tanggal 14 April 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan surat No.S-01871/BEI.PSJ/04-2009 tanggal 7 April 2009.

c. Anak Perusahaan

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan memiliki Anak perusahaan dengan kepemilikan hak suara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:

Mulai Persentase Jumlah Aset Beroperasi Kepemilikan Sebelum Eliminasi Secara Nama Anak Perusahaan Domisili Kegiatan Usaha Komersial 2009 2008 2009 2008

Trikomsel Pte. Ltd. Singapura Distribusi penjualan 25 Nopember Telepon selular 2008 100.00% 100.00% 188.294.947.654 26.026.763.073 PT Okeshop* Indonesia Perdagangan alat-alat Multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesoris dan suku cadangnya - 99.90% - 25.009.859 - *) sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, PT Okeshop belum beroperasi secara komersial

Page 10: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

7

1. UMUM (lanjutan) d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2009:

Dewan Komisaris Direksi

Kindarto Kohar - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Glenn T Sugita - Komisaris Djohan Sutanto - Direktur

Christine Barki - Komisaris Independen Djoko Harijanto - Direktur Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Evy Soenarjo - Direktur Ellianah Wati Setiady - Direktur tidak terafiliasi

31 Desember 2008: Dewan Komisaris Direksi

Kindarto Kohar - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Christine Barki - Komisaris Independen Ellianah Wati Setiady - Direktur Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Djohan Sutanto - Direktur Djoko Harijanto - Direktur Evy Soenarjo - Direktur

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Ketua : Suryatin Setiawan Anggota : Felix Kristani Anggota : Lely Setyaningsih Kwik Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah Juliana Samudro.

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp791.679.750 dan Rp10.084.719.100. Sedangkan gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp431.343.600 dan Rp 19.062.985.700. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 752 dan 1.110 orang (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan prinsip

dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK, yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/ PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

Laporan keuangan Anak perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak perusahaan tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Page 11: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan

konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun

berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan

informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang

Rupiah. b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki

oleh Perusahaan, secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Berdasarkan PSAK No. 11 “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, untuk tujuan akuntansi investasi dalam Anak perusahaan di luar negeri dan perhitungan bagian laba (rugi) terkait, laporan keuangan Anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada akhir tahun untuk akun-akun aset dan kewajiban, kurs historis untuk akun-akun ekuitas dan kurs rata-rata dalam tahun yang bersangkutan untuk akun-akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam kelompok Ekuitas di neraca konsolidasi.

Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan

sebagai akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam

Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Page 12: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2009 2008 1 Dolar Amerika Serikat 9.400 10.950 1 Dolar Singapura 6.699 7.608 1 Dolar Hong Kong 1.212 1.413 1 Baht Thailand 282 315 1 Dolar Taiwan 292 339

d. Instrumen Derivatif

Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam

neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban yang dilindungi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dimaksudkan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi.

e. Deposito Berjangka

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sedangkan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan sejak tanggal penempatan dan / atau dijaminkan atau dibatasi penggunaannya disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih - Deposito yang dibatasi penggunaannya” dalam neraca konsolidasi.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan Anak perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dicatat dan diungkapkan

sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

Page 13: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Persediaan

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008),”Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), ”Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method).

Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

fisik persediaan pada akhir tahun. i. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

j. Aset Tetap Pemilikan Langsung Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”,

yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetapnya.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Penyusutan dihitung sebagai berikut:

Taksiran Umur Manfaat Jenis Aset Tetap Metode (Tahun) Tarif

Perusahaan Bangunan Garis Lurus 20 5% Peralatan kantor Saldo Menurun Berganda 4 dan 8 50% dan 25% Kendaraan Saldo Menurun Berganda 8 25%

Page 14: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

j. Aset Tetap (lanjutan) Pemilikan Langsung (lanjutan)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Sewa

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Perusahaan sebagai lessee

i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui pembayaran sewa

sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Page 15: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Penurunan Nilai Aset

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

l. Pajak Penghasilan Badan

Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset

dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial

telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan-perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau,

jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

m. Tambahan modal disetor - bersih

Tambahan modal disetor - bersih merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya -biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut.

n. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai

dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja Karyawan”.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja

karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terhutang atas program imbalan yang ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested).

Page 16: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar jumlah penjualan konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait diakui sebesar jumlah yang terhutang kepada pemilik (consignor) sebagai bagian dari pendapatan. Pendapatan dari penjualan voucher isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

p. Biaya Ditangguhkan - Biaya Pinjaman

Biaya signifikan yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih - Biaya Ditangguhkan, bersih - Biaya Pinjaman Sindikasi”, yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman beserta bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya-biaya terkait dengan hutang bank tersebut dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

q. Laba Bersih per Saham Dasar

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing berjumlah 4.157.010.137 saham dan 2.252.116.717 saham (Catatan 18).

r. Informasi Segmen

Informasi segmen Perusahaan dan Anak perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen saluran distribusi sebagai segmen sekunder.

Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi lain.

Perusahaan tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan

manajemen Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang mempunyai risiko dan imbalan yang sama.

Page 17: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

3. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN

Pada tanggal 25 Nopember 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% saham Trikomsel Pte. Ltd., perusahaan di Singapura, yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular, dengan harga perolehan sebesar nilai buku yaitu SGD1 dari Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, yang merupakan presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor di Trikomsel Pte. Ltd. sebesar SGD1.299.999 sehingga investasi Perusahaan menjadi sebesar SGD1.300.000.

Kemudian pada tanggal yang sama, guna memperluas jaringan usaha dan basis pelanggannya, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Trikomsel Pte. Ltd., dimana Trikomsel Pte. Ltd. ditunjuk oleh Perusahaan untuk memasarkan telepon selular di luar negeri melalui jalur distribusi resmi yang izinnya dimiliki Perusahaan.

4. PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendirikan

PT Okeshop (OkeShop), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-57725.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 25 Nopember 2009. Modal yang telah disetor sebesar Rp25.000.000 berasal dari Perusahaan dan PT Delta Sarana Pradana (DSP) masing-masing sebesar Rp24.975.000 atau dan Rp25.000, sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, OkeShop belum beroperasi secara komersial.

Pada tanggal 8 Pebruari 2010 dan 17 Maret 2010, Perusahaan telah mengirimkan laporan

keterbukaan informasi kepada Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan pembentukan Anak perusahaan, OkeShop, dimana Perusahaan masih melakukan study sehubungan pendirian OkeShop.

Page 18: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

15

5. KAS DAN SETARA KAS 2009 2008

Kas Rupiah 4.294.734.337 22.932.399.215 Dolar Amerika Serikat ($AS720 pada tahun 2009 $AS310 pada tahun 2008) 6.766.026 3.394.500 Dolar Taiwan (TWD11.617) 3.438.284 - Dolar Singapura (SGD374 pada tahun 2009 SGD2.186 pada tahun 2008) 2.501.821 16.632.001 Baht Thailand (THB4.960) 1.398.918 - Dolar Hong Kong (HKD3) 3.030 -

4.308.842.416 22.952.425.716

Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 14.517.568.921 25.177.624.237 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 12.710.908.772 16.141.106.707 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 4.926.748.865 8.516.568.037 Citibank N.A., Jakarta 898.794.784 4.045.778.491 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 601.530.969 1.974.674.406 PT Bank Mega Tbk. 496.954.515 116.361.053 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 254.698.176 1.481.346.797 PT Bank UOB Buana 212.680.122 437.391.982 Standard Chartered Bank, Indonesia 130.607.331 - PT Bank Internasional Indonesia 51.212.701 - PT Bank ICB Bumiputera Tbk. 40.803.544 6.732.471 PT Bank CIMB Niaga Tbk. 39.849.562 460.679.123 PT ANZ Panin Bank 13.940.195 - PT Bank OCBC NISP Tbk. 7.754.282 11.345.752 PT Bank Rabobank International Indonesia 886.706 -

34.904.939.445 58.369.609.056

Dolar Singapura PT Bank UOB Buana (SGD35.801) 239.818.460 - Standard Chartered Bank, Singapura (SGD6.802 pada tahun 2009 dan SGD3.693 pada tahun 2008) 45.565.560 27.762.192

285.384.020 27.762.192

Page 19: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

16

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2009 2008

Bank - pihak ketiga (lanjutan) Dolar Amerika Serikat

PT Bank Central Asia Tbk. ($AS2.644.833 pada tahun 2009 dan $AS3.945.808 pada tahun 2008) 24.861.426.534 43.206.594.535 Standard Chartered Bank, Singapura ($AS1.274.218 pada tahun 2009 dan $AS514.652 pada tahun 2008) 11.977.649.012 5.635.436.225 Citibank N.A., Jakarta ($AS751.790 pada tahun 2009 dan $AS1.349.738 pada tahun 2008) 7.066.828.162 14.779.632.853 PT ANZ Panin Bank ($AS73.272) 688.760.748 - Standard Chartered Bank, Indonesia ($AS39.643 pada tahun 2009) 372.644.388 -

PT Bank UOB Buana ($AS20.638 pada tahun 2009 dan $AS1.096.420 pada tahun 2008) 193.992.970 12.005.797.467

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS19.797 pada tahun 2009 dan $AS28.689 pada tahun 2008) 186.094.902 314.141.266

Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura ($AS7.912 pada tahun 2009 dan $AS4.991 pada tahun 2008) 74.371.014 54.651.778

45.421.767.730 75.996.254.124 Deposito berjangka - pihak ketiga

Dolar Amerika Serikat PT ANZ Panin Bank ($AS4.999.970) - 54.749.671.500

- 54.749.671.500

Jumlah kas dan setara kas 84.920.933.611 212.095.722.588

Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT ANZ Panin Bank di atas adalah sebesar 3,50% pada tahun 2008.

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 2009 2008

Rupiah: Pedagang eceran - Jakarta 126.293.140.741 36.624.266.969 - Kota lain di Jawa 69.101.835.293 48.138.950.111 - Luar Jawa 34.071.456.654 24.848.088.583

Page 20: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

17

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan) 2009 2008

Rupiah: PT Carrefour Indonesia 15.844.350.462 8.353.987.546 PT Telesindo Shop 5.909.215.954 - PT Aka Lestarindo 4.277.663.500 26.655.000 PT Access 2.781.840.000 2.953.150.000 PT Sony Ericsson Indonesia 1.708.154.716 384.044.311 PT Hero Supermarket Tbk. 1.655.236.685 816.332.471 PT Parastar Echorindo 1.626.321.000 1.427.827.500 PT Cipta Multi Usaha Perkasa 743.865.227 2.167.215.002 PT Bank OCBC NISP Tbk. 140.505.000 4.020.215.000 PT Nokia Indonesia 83.749.538 2.759.195.727 Citibank N.A., Jakarta - 2.751.999.363 PT Bank InternasionaI Indonesia Tbk. - 1.898.035.836 PT Bank Permata Tbk. - 1.310.626.508 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 37.918.162.061 3.812.956.285

302.155.496.831 142.293.546.212

Dolar Amerika Serikat: Glory Access Trading Ltd., Hong Kong ($AS918.481 pada tahun 2009 dan SGD97.068 pada tahun 2008) 8.633.716.700 1.062.894.162 Prime Net (S) Pte. Ltd., Singapura ($AS270.319) 2.541.002.830 - Nokia Pte. Ltd., Singapura ($AS179.526 pada tahun 2009 dan $AS183.670 pada tahun 2008) 1.687.544.400 2.011.186.500 Fast Track Pte. Ltd., Singapura ($AS177.601) 1.669.452.126 - GSM City, Inc., Amerika Serikat ($AS160.050) 1.504.470.000 - Pegasus Telecom Ltd., Hong Kong ($AS120.600) 1.133.640.000 - Raduga Pte. Ltd., Singapura ($AS104.491) 982.213.990 - Remo Comm Pte. Ltd., Singapura ($AS93.812) 881.835.150 - Royal Tele Trading Pte. Ltd., Singapura ($AS40.179) 377.677.900 - Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia ($AS29.453 pada tahun 2009 dan $AS33.333 pada tahun 2008) 276.858.200 364.997.445 Asia Pacific Mandiri Pte. Ltd., Singapura ($AS1.434) 13.477.720 -

19.701.889.016 3.439.078.107

Jumlah piutang usaha 321.857.385.847 145.732.624.319 Dikurangi penyisihan atas piutang ragu-ragu (3.046.700.000) -

Piutang usaha - bersih 318.810.685.847 145.732.624.319

Seluruh piutang usaha di atas (kecuali piutang usaha dari Anak perusahaan sebesar

Rp17.737.486.416 dan Rp1.062.894.162 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 11).

Page 21: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

18

6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)

Analisis umur piutang usaha di atas pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Persentase terhadap Jumlah Piutang Usaha Konsolidasi

2009 2008 2009 2008

% % Lancar 212.436.702.609 117.167.383.484 66,00 80,40 Telah jatuh tempo: 1-30 hari 82.609.253.563 22.524.642.200 25,67 15,46 31-60 hari 25.541.019.675 6.040.598.635 7,93 4,14 61-90 hari 1.270.410.000 - 0,40 -

Jumlah 321.857.385.847 145.732.624.319 100,00 100,00

Mutasi penyisihan atas piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2009

Saldo awal tahun - Penyisihan tahun berjalan 3.046.700.000

Saldo akhir tahun 3.046.700.000

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan atas piutang ragu-ragu tersebut adalah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

7. PERSEDIAAN 2009 2008

Telepon selular 512.063.247.652 393.933.399.442 Kartu perdana dan voucher isi ulang 40.085.604.637 56.047.956.473 Aksesoris 3.683.708.154 6.920.517.888 Netbook/laptop dan modem 2.615.166.772 62.398.036 Suku cadang 734.636.253 7.063.818.082 Barang dalam perjalanan 17.491.176.240 4.073.400.000

Jumlah persediaan 576.673.539.708 468.101.489.921 Dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan (3.265.933.888) (1.090.582.711)

Persediaan - bersih 573.407.605.820 467.010.907.210

Pada bulan September 2008, Perusahaan mulai menjual netbook/laptop di outlet-outlet ritel Perusahaan.

Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.

Seluruh persediaan di atas pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (kecuali barang dalam perjalanan sebesar Rp4.073.400.000 pada tanggal 31 Desember 2008) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 11).

Page 22: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

19

7. PERSEDIAAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009, persediaan Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar $AS400.000.000 (setara dengan Rp3.760.000.000.000), yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.

Pada bulan Mei 2008, persediaan Perusahaan yang berada di salah satu gudang ekspedisi dengan nilai perolehan persediaan pada tanggal 31 Mei 2008 sebesar Rp13.543.342.965 telah terbakar. dimana nilai pertanggungan asuransinya sebesar Rp15.000.000.000 (yang dihitung berdasarkan harga jual eceran atas persediaan tersebut). Pada tanggal 8 Agustus 2008, Perusahaan telah menerima sebagian pembayaran dari perusahaan asuransi sebesar Rp4.500.000.000, atau sebesar 30% dari jumlah nilai pertanggungan persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2008, sisa nilai persediaan yang terbakar sebesar Rp9.043.342.965 dicatat sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak ketiga” dalam neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 3 Juli 2009, Perusahaan telah menerima pembayaran dari piutang asuransi sebesar Rp8.738.669.985 dan sisanya sebesar Rp304.672.980 dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Lain-lain”.

8. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA

2009 2008

Biaya dan Pajak Dibayar di Muka Pihak ketiga: Pajak pertambahan nilai masukan 26.131.272.538 14.184.699.732 Sewa dibayar di muka 22.352.665.397 26.762.070.354 Fit Out 3.208.263.048 10.168.664.629 Asuransi dibayar di muka 1.143.810.470 961.073.208 Lainnya 4.071.524.629 292.634.629

Jumlah pihak ketiga 56.907.536.082 52.369.142.552

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23):

Fit Out - 159.030.305 Sewa dibayar di muka - 20.000.000

Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 179.030.305

Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka 56.907.536.082 52.548.172.857

Uang Muka - Pihak Ketiga Pihak ketiga: Pembelian persediaan ($AS72.571.292 dan Rp9.992.597.901 pada tahun 2009 dan $AS17.081.093 dan Rp5.853.251.267 pada tahun 2008) 692.259.733.360 192.891.220.089

Page 23: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

20

8. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA (lanjutan) 2009 2008

Uang Muka - Pihak Ketiga (lanjutan) Pihak ketiga: (lanjutan) Pembelian aset tetap ($AS2.646.665 dan Rp460.000.000 pada tahun 2009 dan $AS1.839.940 pada tahun 2008) 31.061.748.300 17.833.015.950 Lain-lain 6.109.040.278 309.121.111

Jumlah pihak ketiga 729.430.521.938 211.033.357.150

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23):

Pembelian persediaan 6.057.455.407 - Lain-lain 61.352.157 -

Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6.118.807.564 -

Jumlah uang muka 735.549.329.502 211.033.357.150

Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka 792.456.865.584 263.581.530.007

Fit Out merupakan biaya renovasi dan dekorasi di outlet-outlet ritel Perusahaan yang diamortisasi

selama satu (1) tahun. Biaya amortisasi atas Fit Out disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).

Uang muka pembelian persediaan merupakan uang muka kepada operator untuk voucher dan kepada

Nokia Pte. Ltd., Singapura, dan Sony Ericsson Mobile Communication AB, Swedia, untuk telepon selular.

Uang muka pembelian aset tetap sebagian besar merupakan uang muka pembelian unit gedung

perkantoran Equity Tower kepada PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan nilai pembelian sebesar $AS3.850.500 (Catatan 25n).

9. ASET TETAP 31 Desember 2009

Selisih Kurs karena penjabaran Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi laporan keuangan Saldo Akhir

Mutasi 2009 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan 3.221.982.451 - - - - 3.221.982.451 Peralatan kantor 48.804.595.113 17.508.086.878 358.381.894 - (1.468.875) 65.952.831.222 Kendaraan 3.925.556.978 2.366.000.000 - 1.997.550.309 - 8.289.107.287

Sub-jumlah 55.952.134.542 19.874.086.878 358.381.894 1.997.550.309 (1.468.875) 77.463.920.960

Aset sewa pembiayaan Kendaraan 2.572.550.309 - 575.000.000 (1.997.550.309) - -

Jumlah nilai perolehan 58.524.684.851 19.874.086.878 933.381.894 - (1.468.875) 77.463.920.960

Page 24: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

21

9. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2009

Selisih Kurs karena penjabaran Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi laporan keuangan Saldo Akhir

Mutasi 2009 Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung Bangunan 527.786.633 161.099.122 - - - 688.885.755 Peralatan kantor 21.855.435.633 9.431.163.833 143.700.492 - (979.250) 31.141.919.724 Kendaraan 2.277.327.896 755.098.937 - 1.125.964.976 - 4.158.391.809

Sub-jumlah 24.660.550.162 10.347.361.892 143.700.492 1.125.964.976 (979.250) 35.989.197.288

Aset sewa pembiayaan Kendaraan 883.353.199 367.394.763 124.782.986 (1.125.964.976) - -

Jumlah akumulasi penyusutan 25.543.903.361 10.714.756.655 268.483.478 - (979.250) 35.989.197.288

Nilai buku bersih 32.980.781.490 41.474.723.672 31 Desember 2008

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Mutasi 2008 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan 3.669.833.451 - 447.851.000 - 3.221.982.451 Peralatan kantor 40.134.191.460 8.687.360.843 16.957.190 - 48.804.595.113 Kendaraan 1.724.844.388 828.150.000 - 1.372.562.590 3.925.556.978

Sub-jumlah 45.528.869.299 9.515.510.843 464.808.190 1.372.562.590 55.952.134.542

Aset sewa pembiayaan Kendaraan 3.370.112.899 575.000.000 - (1.372.562.590) 2.572.550.309

Jumlah nilai perolehan 48.898.982.198 10.090.510.843 464.808.190 - 58.524.684.851

Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 396.544.240 181.625.630 50.383.237 - 527.786.633 Peralatan kantor 13.695.454.695 8.162.942.385 2.961.447 - 21.855.435.633 Kendaraan 1.029.912.869 263.190.158 - 984.224.869 2.277.327.896

Sub-jumlah 15.121.911.804 8.607.758.173 53.344.684 984.224.869 24.660.550.162

Aset sewa pembiayaan Kendaraan 1.359.247.840 508.330.228 - (984.224.869) 883.353.199

Jumlah akumulasi penyusutan 16.481.159.644 9.116.088.401 53.344.684 - 25.543.903.361

Nilai buku bersih 32.417.822.554 32.980.781.490 Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp10.714.756.655 dan Rp9.116.088.401 (Catatan 21).

Perhitungan laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2009 2008

Hasil penjualan 600.200.000 454.298.155 Nilai buku bersih (450.804.826) (406.950.746)

Laba atas penjualan aset tetap 149.395.174 47.347.409

Page 25: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

22

9. ASET TETAP (lanjutan) Laba atas penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lain-

lain - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kendaraan Perusahaan senilai Rp750.000.000 digunakan sebagai jaminan atas hutang pembiayaan konsumen kepada PT BCA Finance (Catatan 14) dan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi Jaya Proteksi, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan pada tahun pertama dan kedua masing-masing sebesar Rp750.000.000 dan Rp637.500.000.

Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Jalan Mangga Dua adalah dalam bentuk “Hak Guna Bangunan (HGB)” yang berjangka waktu dua puluh (20) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun 2029. Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Palembang Square adalah dalam bentuk “Hak Milik” tanpa jangka waktu tertentu.

Berdasarkan kondisi aset tetap, Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi AIU Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp23.763.000.000, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan pihak ketiga, yaitu PT Bumiputera-BOT Finance, PT Bank Jasa Jakarta dan PT ORIX Indonesia Finance, dengan jangka waktu berkisar antara dua (2) sampai dengan tiga (3) tahun untuk kendaraan.

Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai buku bersih aset sewa pembiayaan berupa kendaraan masing-masing sebesar Rp1.689.197.110.

Pada tanggal 31 Desember 2008, pembayaran sewa pembiayaan minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:

2008

Sampai dengan satu tahun 767.837.266 Lebih dari satu tahun sampai lima tahun 193.355.000

Jumlah 961.192.266 Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo (83.465.232)

Nilai sekarang atas pembayaran sewa minimum 877.727.034 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (696.750.352)

Bagian jangka panjang 180.976.682

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang sewa pembiayaan tersebut.

Page 26: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

23

9. ASET TETAP (lanjutan) Hutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan. Perjanjian

sewa pembiayaan membatasi Perusahaan untuk tidak menjual atau mengalihkan aset sewa pembiayaan tersebut.

10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH

Akun ini terdiri dari:

2009 2008

Biaya ditangguhkan - bersih Biaya pinjaman sindikasi 10.018.556.948 16.697.594.913 Biaya lain-lain - 525.000.000

10.018.556.948 17.222.594.913

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya: PT ANZ Panin Bank ($AS1.200.000) 11.280.000.000 - UBS AG, Singapura ($AS983.946 pada tahun 2009 9.249.095.032 9.660.469.856 dan $AS882.235 pada tahun 2008) Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura ($AS500.000 pada tahun 2009 dan 2008) 4.700.000.000 5.475.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 4.500.000.000 - Margin deposit PT Bank Central Asia Tbk. ($AS708.269) - 7.755.545.550 Deposit sewa dan keamanan ($AS15.280 dan Rp3.704.205.881 pada tahun 2009 dan Rp4.542.145.390 pada tahun 2008) 5.411.887.415 4.542.145.390 Bank garansi - 169.581.015 Lainnya ($AS9.025 pada tahun 2009 dan $AS3.393 pada tahun 2008) 84.838.102 37.148.860

Jumlah aset tidak lancar lainnya - bersih 45.244.377.497 44.862.485.584

Biaya ditangguhkan - bersih - biaya pinjaman sindikasi terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan

sehubungan dengan hutang bank sindikasi, seperti: biaya upfront, biaya arrangement, biaya agen jaminan dan lain-lain. Biaya ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka waktu perjanjian hutang bank sindikasi, yaitu tiga (3) tahun, kecuali biaya agen jaminan yang merupakan biaya tahunan yang diamortisasi selama satu (1) tahun (Catatan 11c). Amortisasi biaya tangguhan yang dibebankan selama tahun 2009 dan 2008 sebesar Rp8.586.213.799 dan Rp3.568.643.982 disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).

Page 27: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

24

10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - BERSIH (lanjutan)

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT ANZ Panin Bank digunakan sebagai margin deposit atas pemakaian pinjaman. Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan pada PT ANZ Panin Bank di atas adalah sebesar 1,00% pada tahun 2009.

Deposito berjangka yang dibatasi pengunaannya, yang ditempatkan Anak perusahaan pada UBS AG, Singapura, digunakan untuk bank garansi untuk memperoleh status Major Exporter Scheme dari Inland Revenue Authority of Singapore (IRAS). Deposito yang dibatasi pengunaannya, yang ditempatkan Anak perusahaan pada Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura, digunakan untuk jaminan fasilitas standby letters of credit yang diberikan untuk pembelian persediaan dari Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia. Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya yang ditempatkan pada UBS AG, Singapura di atas adalah sebesar 0,01% pada tahun 2009 sedangkan pada Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura adalah sebesar 1,75% pada tahun 2009.

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk digunakan untuk jaminan pengadaan pembelian barang. Suku bunga untuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar 7% per tahun.

Margin deposit merupakan deposit yang ditempatkan Perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk.

sehubungan dengan fasilitas letters of credit yang diberikan untuk pembelian persediaan dari Nokia Pte. Ltd., Singapura dan Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia.

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA

2009 2008

Rupiah Hutang bank sindikasi (c) 452.000.000.000 351.000.000.000 Pinjaman berjangka PT Bank Central Asia Tbk. (d) 75.000.000.000 75.000.000.000 Cerukan PT Bank Central Asia Tbk. (d) 50.431.707.925 48.762.745.797

577.431.707.925 474.762.745.797

Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi ($AS24.500.000 pada tahun 2009 dan $AS17.000.000 pada tahun 2008) (c) 230.300.000.000 186.150.000.000 Term loan PT ANZ Panin Bank ($AS12.000.000) (b) 112.800.000.000 - Import Invoice Financing Standard Chartered Bank, Indonesia ($AS9.963.298) (a) 93.655.001.200 - Hutang non-cash loan usance PT Bank Central Asia Tbk. ($AS3.205.000) (d) - 35.094.750.000

436.755.001.200 221.244.750.000

Jumlah hutang bank 1.014.186.709.125 696.007.495.797

Page 28: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

25

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan)

Informasi sehubungan dengan hutang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Standard Chartered Bank (”SCB”), dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Import Invoice Financing dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan pembelian telepon selular ke Nokia, Finlandia. Fasilitas pembiayaan ini merupakan fasilitas yang berdenominasi dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange I terkait dengan swap suku bunga dan Foreign Exchange II terkait dengan transaksi forward nilai tukar. Seluruh fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2010 dan secara otomatis diperpanjang untuk periode 3 bulan, kecuali terdapat amandemen lain dari SCB. Pada tanggal 25 Maret 2009, fasilitas Foreign Exchange I tersebut dibatalkan melalui amandemen perjanjian fasilitas bank. Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian fasilitas Import Invoice Financing tersebut diamandemen kembali untuk mengubah tanggal dimulainya fasilitas pembiayaan tersebut dari tanggal 12 Maret 2009 menjadi tanggal 30 Juni 2009.

Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio EBITDA terhadap bunga minimal 200%; - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.

Seluruh fasilitas di atas dijamin dengan persediaan yang bermerk Nokia dan piutang milik Perusahaan, masing-masing senilai $AS10.000.000 (Catatan 6 dan 7).

b. Pada tanggal 5 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT ANZ Panin Bank

(“ANZ”), yang disahkan oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., No. 14/L/III/2009 pada tanggal yang sama, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas revolving working capital dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS20.000.000 yang terdiri dari: working capital dengan pagu kredit sebesar $AS20.000.000 dan trade facility dengan pagu kredit sebesar $AS10.000.000. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas transaksi mata uang asing dengan pagu kredit sebesar $AS3.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pembelian persediaan telepon selular dan akan berakhir pada tanggal 5 Maret 2010. Selama tahun 2009, Perusahaan melakukan transaksi forward sebesar $AS5.000.000 yang telah jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2009 (transaksi forward dua (2) bulan) dengan kurs Rp9.355 per $AS1. Atas transaksi forward tersebut Perusahaan mencatat keuntungan sebesar Rp575.000.000 yang disajikan sebagai bagian dari akun ”Rugi Selisih Kurs dan Beban Swap- bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal 110%; - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; - Rasio hutang terhadap ekuitas tidak boleh melebihi 250%; - Rasio EBITDA terhadap biaya bunga , minimal 200%; - Net worth minimal Rp350.000.000.000; - Rasio piutang ditambah dengan persediaan dan prepayment of handsets inventory level

adalah 125% dari total hutang.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.

Page 29: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

26

Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan persediaan dan piutang milik Perusahaan dengan jumlah senilai $AS25.000.000 (Catatan 6 dan 7).

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan)

Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:

- Menjaminkan kembali persediaan dan piutang yang telah dijadikan jaminan; - Melakukan peleburan dan penggabungan; - Menjual, menyewakan, menyerahkan atau melepaskan aset kecuali dalam rangka

menjalankan usaha sehari-hari; - Mengumumkan atau membayar dividen; - Memperoleh hutang lain; - Perpanjangan hutang. Sehubungan dengan pembagian dividen tahun 2008 pada tanggal 7 Agustus 2009, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ pada tanggal 19 Maret 2010.

c. Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Revolving Facility Agreement, yang

dilakukan dengan sindikasi bank-bank, yaitu Citigroup Global Markets Asia Ltd., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (selanjutnya disebut “Bank’’), dengan Citicorp International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent. Hutang bank sindikasi tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS27.000.000. Hutang bank sindikasi ini dibayar tiga (3) bulan dari tanggal penarikan hutang dan bersifat revolving sampai dengan jangka waktu fasilitas pinjaman, dimana fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk dua (2) tahun berikutnya. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar minimal 110%; - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%; - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:

- Memperoleh pinjaman baru atau memberikan pinjaman kepada pihak lain; - Memberikan jaminan kepada pihak lain; - Mendirikan atau mengakuisisi Anak perusahaan diatas $AS2.000.000 untuk satu (1) Anak

perusahaan atau secara keseluruhan diatas $AS10.000.000. Pada tanggal 2 Pebruari 2009, Perusahaan telah menginformasikan transaksi akuisisi Trikomsel Pte. Ltd., Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3) kepada Citicorp International Limited, selaku facility agent dari hutang bank sindikasi di atas. Jumlah beban bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp66.302.287.885 dan Rp24.975.137.248 disajikan dalam akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Page 30: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

27

Hutang bank di atas dijamin dengan rekening tertentu kas di bank peserta sindikasi dan persediaan Perusahaan sebesar 125% dari jumlah hutang bank sindikasi (Catatan 5 dan 7).

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan)

d. Perusahaan memiliki perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 2 tanggal 10 Mei 2006 dan Perubahan Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 8 Desember 2006, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran), serta fasilitas Omnibus Sight Letters of Credit (“L/C“) dan Trust Receipt (“T/R“) atau Usance Payable at Sight L/C (“UPAS”) dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000.000.000 dan $AS13.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2007. Berdasarkan amandemen perjanjian kredit dengan BCA yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 30 tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA, yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran) dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp50.000.000.000, fasilitas L/C dan T/R atau UPAS dengan batas maksimum pinjaman sebesar $AS13.000.000, pinjaman berjangka dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000.000, dan Bank Guarantee Line dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp1.000.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut mengharuskan Perusahaan untuk membayar margin deposit minimum sebesar 10% dari saldo fasilitas L/C dan T/R atau UPAS.

Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 50 tanggal 29 Juli 2008, batas maksimum fasilitas L/C dan T/R atau UPAS diturunkan dari $AS13.000.000 menjadi $AS7.000.000 dan Time Revolving Loan diturunkan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp75.000.000.000.

Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra

Irawaty Purnadi, S.H., No.01 tanggal 6 Agustus 2009, BCA memberikan tambahan fasilitas Forex Line dengan batas maksimum sebesar $AS6.000.000, mengalihkan fasilitas bank garansi, menurunkan dan mengubah struktur fasilitas L/C dan T/R atau UPAS sebesar $AS7.000.000 menjadi fasilitas L/C dan T/R atau UPAS dan Standby Letter of Credit (SBLC) sebesar $AS5.000.000. Fasilitas tersebut di atas jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2010.

Perusahaan diharuskan memenuhi beberapa persyaratan pinjaman, antara lain untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal 110%

Rasio hutang bersih terhadap EBITDA, maksimal 350% Rasio hutang terhadap tangible net worth, maksimal 250% Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga, minimal 200%

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.

Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Memperoleh pinjaman/kredit baru; - Meminjamkan uang kepada pihak lain (selama tidak melebihi 15% ekuitas); - Melakukan transaksi di luar praktek yang ada;

Page 31: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

28

- Mengajukan permohonan pailit; - Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru;

11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: (lanjutan)

- Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau kekayaan utama; - Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran; - Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksi, komisaris serta para

pemegang saham; - Melakukan pembagian dividen melebihi 45% dari laba bersih tahun berjalan.

Sehubungan dengan pembatasan-pembatasan tersebut di atas, pada tanggal 12 Maret 2008 dan 30 Maret 2009, Perusahaan telah menerima surat waiver dari BCA masing-masing mengenai perubahan anggaran dasar dan pembagian dividen; dan transaksi akuisisi Trikomsel Pte. Ltd., Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3).

Sehubungan dengan pendirian PT Okeshop, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari BCA pada tanggal 25 Maret 2010.

Seluruh hutang bank di atas dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 6 dan 7).

Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas hutang bank di atas adalah sebagai berikut:

2009 2008

Rupiah Hutang bank sindikasi 10,07%-15,00% 12,91%-15,00% Pinjaman berjangka: PT Bank Central Asia Tbk. 13,00% 10,00%-10,56% Cerukan: PT Bank Central Asia Tbk. 13,00% 10,75%-13,50% Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi 5,00%-8,50% 6,81%-8,04% Hutang non-cash loan usance PT ANZ Panin Bank 4,20%-5,70% - Standard Chartered Bank, Indonesia 4,00%-4,50% - PT Bank Central Asia Tbk. - 4,19%-6,94% 12. HUTANG USAHA

2009 2008

Pihak hubungan istimewa (Catatan 23): Rupiah PT Triyakom 1.094.710 930.638 PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) - 864.902.560

Jumlah pihak hubungan istimewa 1.094.710 865.833.198

Pihak ketiga: Rupiah 53.624.846.539 24.907.359.254

Page 32: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

29

12. HUTANG USAHA (lanjutan)

2009 2008

Pihak ketiga: (lanjutan) Dolar Amerika Serikat:

Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia ($AS15.890.245 pada tahun 2009 dan $AS372.000 pada tahun 2008) 149.368.301.120 4.073.400.000 Sanmedia Pte. Ltd., Singapura ($AS282.222) 2.652.885.860 - PT ZTE Indonesia ($AS57.468) 540.197.790 - PT Malifax Indonesia ($AS38.320 pada tahun 2009 dan $AS581 pada tahun 2008) 360.207.812 6.357.570 DHL Global Forwarding Pte. Ltd., Singapura ($AS7.088) 66.626.448 - Project Goth, Australia ($AS1.264) 11.884.142 - Mol Access Portal Berhad, Malaysia ($AS282) 2.648.054 - PT Natrindo Telepon Selular ($AS140) 1.316.000 - PT Parastar Echorindo ($AS50) 470.000 - GW Pte. Ltd., Singapura ($AS952.023) - 10.424.646.431 Added Benefit Investment Ltd., Singapura ($AS473.745) - 5.187.503.326 153.004.537.226 19.691.907.327

Jumlah pihak ketiga 206.629.383.765 44.599.266.581

Jumlah hutang usaha 206.630.478.475 45.465.099.779

Akun ini pada umumnya merupakan kewajiban kepada para pemasok atas pembelian barang dagang.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang usaha pihak ketiga - lainnya dalam Rupiah masing-masing sebesar Rp7.689.858.545 dan Rp16.144.708.490 merupakan uang muka pembelian yang diterima dari para pedagang eceran sehubungan dengan pesanan barang ke Perusahaan. Menurut manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan, seluruh hutang usaha pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 akan dilunasi dalam waktu 90 hari.

13. PERPAJAKAN

a. Hutang pajak: 2009 2008

Pajak penghasilan: Pasal 21 1.122.127.396 5.877.566.214 Pasal 23 609.426.511 518.594.893 Pasal 25 - 589.265.239 Hutang pajak penghasilan Anak perusahaan di luar negeri 2.099.255.564 - Goods and service tax 2.602.989.438 -

Jumlah hutang pajak 6.433.798.909 6.985.426.346

Page 33: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

30

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Manfaat (beban) pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi konsolidasi:

2009 2008

Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan (45.514.887.600) (45.830.696.300) Anak perusahaan (2.312.754.321) -

Beban pajak penghasilan - tahun berjalan konsolidasi (47.827.641.921) (45.830.696.300)

Manfaat (beban) pajak penghasilan - tangguhan Perusahaan 1.375.660.741 510.471.788 Anak perusahaan (900.972) -

Manfaat pajak penghasilan - tangguhan konsolidasi 1.374.759.769 510.471.788

Beban pajak penghasilan Perusahaan (44.139.226.859) (45.320.224.512) Anak perusahaan (2.313.655.293) -

Beban pajak penghasilan badan - bersih (46.452.882.152) (45.320.224.512)

c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam

laporan laba rugi konsolidasi, dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2009 2008

Laba sebelum beban pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi konsolidasi 164.140.733.192 147.902.338.806

Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan (16.438.250.626) -

Laba Perusahaan sebelum beban pajak 147.702.482.566 147.902.338.806 penghasilan

Beda temporer Penyisihan piutang ragu-ragu 3.046.700.000 -

Penyisihan atas penurunan nilai persediaan 2.175.351.177 1.090.582.711 Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan 2.026.193.412 1.717.165.407 Biaya gaji yang masih harus dibayar 551.839.075 2.572.160.925 Sewa pembiayaan 117.823.083 (117.823.083) Laba atas penjualan aset tetap 3.649.737 2.653.994 Penyusutan aset tetap (2.000.583.367) (1.376.555.364) Bagian laba atas hasil usaha bersih perusahaan asosiasi - (2.128.534.363) Beda tetap Jamuan dan sumbangan 5.894.864.347 1.283.599.598 Beban yang tidak dapat dikurangkan 4.128.602.123 3.292.708.709 Beban bunga yang tidak dapat dikurangkan 2.350.907.108 341.172.394 Beban pajak 371.602.490 973.200.855 Penyusutan aset tetap 87.890.625 23.437.500 Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final (3.475.623.704) (2.457.443.560) Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final (428.528.663) (291.342.662)

Taksiran penghasilan kena pajak 162.553.170.009 152.827.321.867

Page 34: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

31

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Perhitungan hutang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut:

2009 2008

Beban pajak penghasilan badan - tahun berjalan Perusahaan 45.514.887.600 45.830.696.300 Anak perusahaan 2.312.754.321 -

Jumlah beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 47.827.641.921 45.830.696.300

Pembayaran pajak penghasilan di muka Perusahaan Pasal 22 82.656.866.441 72.786.307.126 Pasal 23 213.749.322 - Pasal 25 1.767.795.717 5.926.477.736

Jumlah 84.638.411.480 78.712.784.862

Tagihan pajak penghasilan Perusahaan (39.123.523.880) (32.882.088.562)

Hutang pajak penghasilan Anak perusahaan 2.099.255.564 -

Taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Perusahaan Tahun 2009 (39.123.523.880) - Tahun 2008 (32.882.088.562) (32.882.088.562) Jumlah (72.005.612.442) (32.882.088.562)

Penghasilan kena pajak tahun 2008 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) yang dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Terdapat perbedaan antara penghasilan kena pajak tahun 2005 dan 2006 dengan SPT yang

dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak. Namun, pada bulan Mei 2008, Perusahaan telah melakukan revisi atas perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2005 dan 2006, dimana Perusahaan membayar tambahan pajak sebesar Rp996.268.400 ke Kantor Pajak. Jumlah tersebut dicatat sebagai “Beban usaha - Pajak dan Perizinan” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

e. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:

2009 2008

Laba sebelum beban pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi konsolidasi 164.140.733.192 147.902.338.806 Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak Penghasilan (16.438.250.626) -

Page 35: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

32

13. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2009 2008

Laba Perusahaan sebelum beban pajak Penghasilan 147.702.482.566 147.902.338.806

Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 41.356.695.118 44.353.201.382

Pengaruh pajak atas beda tetap: Jamuan dan sumbangan 1.650.562.017 385.079.879 Beban yang tidak dapat dikurangkan 1.156.008.595 987.812.613 Beban bunga yang tidak dapat dikurangkan 658.253.990 102.351.718 Beban pajak 104.048.697 291.960.257 Penyusutan aset tetap 24.609.375 7.031.250 Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final (973.174.637) (737.233.068) Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final (119.988.026) (87.402.799) Penurunan tarif pajak 282.211.730 17.423.280

Beban pajak penghasilan Perusahaan 44.139.226.859 45.320.224.512 Anak perusahaan 2.313.655.293 -

Beban pajak penghasilan badan konsolidasi 46.452.882.152 45.320.224.512

f. Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan konsolidasi untuk tujuan

komersial dan perpajakan atas aset dan kewajiban Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2009 2008

Aset pajak tangguhan Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan 1.966.504.531 1.459.956.178 Penyisihan atas penurunan nilai persediaan 816.483.472 305.363.159 Biaya gaji yang masih harus dibayar 781.000.000 720.205.059 Penyisihan piutang ragu-ragu 761.675.000 - Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap (2.235.390.633) (1.744.352.378) Sewa pembiayaan - (26.560.389)

Aset pajak tangguhan - bersih 2.090.272.370 714.611.629

Kewajiban pajak tangguhan - Anak perusahaan (817.800) -

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

g. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan”

diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat penurunan manfaat pajak atas dampak penurunan tarif pajak tersebut sebesar Rp282.211.730 dan Rp17.423.280 sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Badan - Tangguhan” pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Page 36: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

33

14. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 19 Desember 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance, pihak ketiga, senilai Rp600.000.000 untuk jangka waktu 24 bulan dengan suku bunga efektif tahunan sebesar 17%. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan Perusahaan senilai Rp750.000.000. Perusahaan diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang dijaminkan tersebut selama periode pinjaman (Catatan 9). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, pembayaran cicilan pembiayaan konsumen pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:

2009 2008

Sampai dengan satu tahun 321.750.000 351.000.000 Lebih dari satu tahun sampai lima tahun - 321.750.000

Jumlah 321.750.000 672.750.000 Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo (25.744.398) (102.000.000)

Nilai sekarang atas pembayaran cicilan pembiayaan konsumen 296.005.602 570.750.000 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (296.005.602) (274.744.362)

Bagian jangka panjang - 296.005.638

15. KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2009 2008

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23): PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) 1.538.650 - Bapak Sugiono Wiyono Sugialam - 51.023.715

1.538.650 51.023.715 Pihak ketiga Rupiah 10.422.613.909 4.478.835.123 Dolar Amerika Serikat Glory Access Trading Ltd., Hong Kong ($AS505.000) - 5.529.750.000 Lainnya (SGD3.524 pada tahun 2009 dan SGD409 pada tahun 2008) 23.603.870 3.074.103

Jumlah pihak ketiga 10.446.217.779 10.011.659.226

Jumlah kewajiban lancar lainnya 10.447.756.429 10.062.682.941

Page 37: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

34

16. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan menyediakan imbalan kerja bagi karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing bertanggal 25 Maret 2010 dan 1 April 2009, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah sebagai berikut:

2009 2008

Tingkat bunga diskonto 10,70% 12,00% Tingkat kenaikan gaji 10,00% 10,00% Tingkat kematian TMI II-99 TMI II-99 Usia pensiun 55 tahun 55 tahun

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

2009 2008

Biaya jasa kini 1.875.649.893 1.164.709.199 Biaya bunga 539.008.555 551.246.934 Amortisasi atas kerugian aktuarial (39.982.406) 1.209.274

Beban imbalan kerja karyawan (Catatan 21) 2.374.676.042 1.717.165.407

Rincian atas estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut

2009 2008

Nilai kini kewajiban 8.997.555.963 4.491.737.959 Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum diakui (1.131.537.840) 1.348.086.752

Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan 7.866.018.123 5.839.824.711

Mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2009 2008

Saldo awal tahun 5.839.824.711 4.122.659.304 Beban imbalan kerja selama tahun berjalan 2.374.676.042 1.717.165.407 Realisasi pembayaran manfaat (348.482.630) -

Saldo akhir tahun 7.866.018.123 5.839.824.711

Page 38: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

35

17. MODAL SAHAM Komposisi kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai

berikut: 2009 Jumlah saham Modal saham ditempatkan dan Persentase ditempatkan dan Pemegang saham disetor penuh kepemilikan disetor penuh

PT Delta Sarana Pradana 2.772.610.000 62,31% 277.261.000.000 Canopus Finance Limited 1.112.500.000 25,00% 111.250.000.000 Kindarto Kohar 57.445.000 1,29% 5.744.500.000 Sugiono Wiyono Sugialam 57.445.000 1,29% 5.744.500.000 Masyarakat (kepemilikan kurang dari 5%) 450.000.000 10,11% 45.000.000.000 Jumlah 4.450.000.000 100,00% 445.000.000.000

2008 Jumlah saham Modal saham ditempatkan dan Persentase ditempatkan dan Pemegang saham disetor penuh kepemilikan disetor penuh

PT Delta Sarana Pradana 3.098.210.000 96,42% 309.821.000.000 Kindarto Kohar 57.445.000 1,79% 5.744.500.000 Sugiono Wiyono Sugialam 57.445.000 1,79% 5.744.500.000

Jumlah 3.213.100.000 100,00% 321.310.000.000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Desember 2007 yang diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 4, para pemegang saham memutuskan, diantaranya, peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp75.000.000.000 menjadi Rp900.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp20.000.000.000 menjadi Rp229.780.000.000. Perubahan pada anggaran dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-10700.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 4 Maret 2008. Dalam hal ini, PT Delta Sarana Pradana mengkontribusikan $AS10.000.000 (setara dengan Rp94.190.000.000) sebagai tambahan setoran modal yang dicatat dalam “Uang Muka Pemesanan Saham” pada bagian Ekuitas pada neraca tahun 2007, sebagai akibat dari belum diperolehnya persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas peningkatan modal Perusahaan di atas.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 13 Maret 2008 yang diaktakan

dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 8 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui pendistribusian dividen tahun 2007 sebesar Rp131.100.000.000 (atau sebesar Rp130.116.750.000 setelah dipotong pajak) dengan rincian sebagai berikut:

1. Sebesar Rp82.571.750.000 didistribusikan dalam bentuk kapitalisasi dividen kepada Kindarto Kohar, Sugiono Wiyono Sugialam dan PT Delta Sarana Pradana, masing-masing sejumlah Rp2.785.875.000, Rp2.785.875.000 dan Rp77.000.000.000.

2. Sebesar Rp47.545.000.000 didistribusikan dalam bentuk dividen kas kepada PT Delta Sarana Pradana.

Page 39: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

36

17. MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 13 Maret 2008 yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 9 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui penegasan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp209.780.000.000 yang sebelumnya telah diaktakan dengan Akta Notaris Liliana Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 4 yang disebutkan diatas, melalui pembayaran tunai sebesar Rp127.208.250.000 dan kapitalisasi dividen sebesar Rp82.571.750.000 seperti yang telah disebutkan di atas.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 4 April 2008 yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 18 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan perubahan pada anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh, yang sebelumnya telah diaktakan dalam Akta Notaris No. 9 dari notaris yang sama. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-24779.AH.01.02.TH 2008 tanggal 13 Mei 2008.

Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 29 Oktober 2008, para pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp900.000.000.000 menjadi Rp1.200.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp229.780.000.000 menjadi Rp321.310.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp91.530.000.000 atau sebanyak 915.300.000 saham baru tersebut seluruhnya diambil bagian oleh PT Delta Sarana Pradana. Perubahan dalam anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-92568.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 2 Desember 2008. Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan telah menerima setoran modal dari PT Delta Sarana Pradana sebesar Rp91.530.000.000. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 Pebruari 2009 yang berita acaranya diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 6 pada tanggal yang sama, serta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 24 Pebruari 2009 yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 20 tanggal 26 Pebruari 2009, pemegang saham memutuskan antara lain:

- Mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menjadi perusahaan terbuka. - Mengeluarkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru dari portepel yang ditawarkan

kepada masyarakat melalui penawaran umum. - Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp78.690.000.000 atau

786.900.000 saham yang seluruhnya diambil oleh PT Delta Sarana Pradana tanggal 24 Pebruari 2009, sehingga jumlah modal disetor dan ditempatkan Perusahaan menjadi sebesar Rp400.000.000.000 atau 4.000.000.000 saham.

Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-08209.AH.01.02 TH 2009 tanggal 19 Maret 2009. Berdasarkan Subscription Agreement Mandatory Exchangable Bonds tertanggal 16 Juni 2008 dan kesepakatan yang dibuat antara PT Delta Sarana Pradana, Kindarto Kohar (pemegang saham), Sugiono Wiyono Sugialam (pemegang saham) dan Canopus Finance Limited (”Canopus”) tertanggal 28 Pebruari 2009, telah menyepakati penerbitan Mandatory Exchangable Bonds (”MEB”) oleh PT Delta Sarana Pradana kepada Canopus, pihak yang tidak terafiliasi terhadap Perusahaan dan Pemegang Saham termasuk PT Delta Sarana Pradana. Berdasarkan kesepakatan MEB, Canopus memiliki opsi untuk mengkonversi MEB yang dimilikinya menjadi sejumlah saham Perusahaan dan ketentuan yang disepakati oleh Pemegang Saham dan Canopus. MEB tersebut dapat ditukarkan dengan sejumlah saham milik PT Delta Sarana Pradana di perusahaan yang mewakili 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sesudah penawaran umum. Pada tanggal 1 Desember 2009, Canopus telah melakukan konversi MEB dengan 1.112.500.000 lembar saham Perusahaan.

Page 40: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

37

17. MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 pada tanggal 22 April 2009 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009, pemegang saham memutuskan antara lain:

- Memberikan kuasa kepada dewan komisaris perseroan untuk menyatakan peningkatan modal

ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, setelah Penawaran Umum Perdana selesai dan mencatatkan saham-saham tersebut pada Bursa Efek dan Daftar Pemegang Saham Perseroan sehingga modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp445.000.000.000 atau 4.450.000.000 saham, dengan dikeluarkannya saham sejumlah 450.000.000 saham dalam rangka Penawaran Umum.

- Mengubah susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang berlaku efektif sejak tanggal 22 April 2009 sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan dilakukan pada tahun 2010 sebagai berikut:

Dewan Komisaris Direksi

Kindarto Kohar - Presiden Komisaris Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Christine Barki - Komisaris Independen Djohan Sutanto - Direktur Suryatin Setiawan - Komisaris Independen Djoko Harijanto - Direktur

Glenn T. Sugita - Komisaris Evy Soenarjo - Direktur Ellianah Wati Setiady - Direktur tidak terafiliasi

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 84 tanggal 26 Juni 2009, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp31.150.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun buku 31 Desember 2008, dan menentukan cadangan umum dari laba bersih tahun 2009 sebesar Rp1.000.000.000

18. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Rincian dari perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:

2009 2008

Laba bersih 117.687.851.030 102.582.114.294

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 4.157.010.137 2.252.116.717

Laba bersih per saham dasar 28 46

Page 41: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

38

19. PENDAPATAN BERSIH Akun ini merupakan pendapatan bersih yang diterima dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 2009 2008

Milik Perusahaan: Penjualan telepon selular 3.549.828.278.009 2.736.385.027.350 Penjualan voucher isi ulang 1.316.024.728.744 1.948.774.347.482 Servis 31.776.010.523 38.151.046.693 Penjualan content 2.482.727 82.697.795.643 Penjualan telepon selular outbound - 520.453.278.248 Lainnya 24.682.002.755 7.687.594.207

4.922.313.502.758 5.334.149.089.623

Milik Anak perusahaan: Penjualan telepon selular 529.981.157.285 6.146.667.360

Jumlah 5.452.294.660.043 5.340.295.756.983

Konsinyasi - bersih: Content 6.478.378 - Penjualan telepon selular 6.275.455 17.113.620 Lainnya 31.977.536 7.326.153

Jumlah 44.731.369 24.439.773

Jumlah pendapatan bersih 5.452.339.391.412 5.340.320.196.756

Tidak ada penjualan kepada pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari penjualan bersih

konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. 20. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:

2009 2008

Saldo persediaan pada awal tahun 468.101.489.921 143.471.217.070 Pembelian - bersih 5.006.258.847.371 5.223.758.273.117

Persediaan tersedia untuk dijual 5.474.360.337.292 5.367.229.490.187 Saldo persediaan pada akhir tahun (576.673.539.708) (468.101.489.921)

Beban pokok penjualan barang 4.897.686.797.584 4.899.128.000.266 Beban pokok servis atas garansi telepon selular 1.376.764.231 2.153.004.600

Jumlah beban pokok pendapatan 4.899.063.561.815 4.901.281.004.866

Page 42: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

39

20. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan) Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari pembelian bersih konsolidasi adalah sebagai berikut:

2009 2008

Nokia Pte. Ltd., Singapura 2.817.919.682.237 2.136.362.772.133 Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia 767.118.648.618 664.024.892.603 PT Excelcomindo Pratama Tbk. 359.773.548.340 653.466.385.370

Jumlah 3.944.811.879.195 3.453.854.050.106

Persentase terhadap Jumlah Pembelian Konsolidasi

2009 2008

Nokia Pte. Ltd., Singapura 56,29% 40,90% Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia 15,32% 12,71% PT Excelcomindo Pratama Tbk. 7,19% 12,51%

Jumlah 78,80% 66,12%

Perusahaan memperoleh berbagai macam potongan pembelian dimana jumlah potongan pembelian tersebut ditentukan oleh pemasok.

21. BEBAN USAHA 2009 2008

Gaji tenaga kerja lepas 53.088.384.639 46.265.693.919 Sewa 49.689.781.490 39.132.533.385 Gaji dan imbalan kerja karyawan (Catatan 16) 42.366.489.157 49.019.060.711 Transportasi 37.163.396.621 13.739.769.707 Pemasaran dan iklan 27.392.796.736 23.723.465.056 Amortisasi fit out (Catatan 8) 16.413.738.161 11.832.846.420 Penyusutan (Catatan 9) 10.714.756.655 9.116.088.401 Amortisasi biaya ditangguhkan (Catatan 10) 8.586.213.799 3.568.643.982 Jasa pengelola 6.789.033.467 6.709.762.185 Jasa konsultan 5.837.964.743 5.837.704.405 Listrik dan air 5.597.103.595 5.661.384.071 Telekomunikasi 5.016.176.013 5.526.077.713 Sumbangan dan donasi 4.881.341.835 1.161.113.700 Beban penyisihan piutang ragu-ragu 3.046.700.000 - Perjalanan dinas 2.942.202.818 1.587.938.979 Pajak dan perizinan 2.662.190.675 2.626.757.504 Asuransi 2.552.498.379 1.509.476.217 Penurunan nilai persediaan 2.175.351.177 1.090.582.711 Perlengkapan kantor 2.053.269.859 2.127.554.937 Jamsostek 1.052.924.803 851.636.932 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 4.427.037.060 1.473.110.917

Jumlah beban usaha 294.449.351.682 232.561.201.852

Page 43: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

40

22. BEBAN KEUANGAN 2009 2008

Beban bunga bank 84.822.769.749 45.481.245.477 Beban administrasi bank 12.212.910.663 12.555.870.285 Beban bunga sewa pembiayaan 139.592.737 160.273.525

Jumlah beban keuangan 97.175.273.149 58.197.389.287

23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: a. Pada tanggal 14 Nopember 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang

Jasa Layanan Pengiriman Barang Telekomunikasi dan Perlengkapannya dengan PT Alpha EMS, dimana PT Alpha EMS akan memberikan jasa penyimpanan dan pengiriman barang telekomunikasi milik Perusahaan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua (2) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian tersebut. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, beban jasa penyimpanan dan pengiriman adalah sebesar Rp323.393.471 dan terdapat saldo uang muka yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp61.352.157. Tidak ada beban jasa penyimpanan dan pengiriman terkait dengan perjanjian tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

b. Pada tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) dalam rangka pemesanan voucher isi ulang yang jumlahnya akan ditentukan dari waktu ke waktu dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing pihak. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu dua belas (12) bulan setelah ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk secara otomatis, kecuali disepakati lain oleh para pihak. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, pembelian voucher isi ulang yang dilakukan Perusahaan adalah sebesar Rp311.953.110.392 dan Rp250.946.900.311 dan saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp864.902.560. Terdapat saldo uang muka yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp6.057.455.407.

c. Pada tanggal 10 Juni 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT SkyBee (dahulu

PT Kreatip Komunikacitra), dimana Perusahaan menunjuk PT SkyBee sebagai salah satu penyedia tenaga kerja di wilayah kerja Jawa, Bali dan tempat lainnya. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu dua belas (12) bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis selama enam (6) bulan. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, beban jasa pengelola adalah sebesar Rp379.315.696 dan terdapat saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp1.538.650. Tidak ada beban jasa pengelola terkait dengan perjanjian tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Perusahaan dan PT SkyBee sepakat untuk tidak memperpanjang perjanjian tersebut sejak tanggal 31 Desember 2009.

d. Pada tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian berlangganan jasa

telekomunikasi berbasis Internet Protocol (IP) dengan PT Mobicom Selularindo Gemilang. Jangka waktu berlangganan adalah untuk periode tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis. Tidak ada biaya telekomunikasi yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 yang berkaitan dengan perjanjian tersebut.

Page 44: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

41

23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

e. Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama download

content dengan PT Triyakom. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan tanggal 7 Januari 2010 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya, kecuali diakhiri oleh para pihak dengan pemberitahuan tertulis satu (1) bulan sebelumnya. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, pembelian content yang dilakukan Perusahaan terkait dengan perjanjian tersebut adalah sebesar Rp164.073 dan Rp1.828.522 dan saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp1.094.710 dan Rp 930.638.

f. Pada tanggal 2 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan

dan rak untuk menempatkan perangkat-perangkat terkait dengan penyediaan jasa internet dengan PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut akan berakhir pada 31 Desember 2009 dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun kedepan secara otomatis. Kemudian, pada tanggal 1 Pebruari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk berlangganan jasa internet dengan PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis. Biaya-biaya terkait dengan kedua perjanjian tersebut yang dibebankan dalam operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp235.340.520 dan Rp 5.500.000, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

g. Pada tahun 2008, Perusahaan menggunakan jasa kontraktor PT Deltakomindo Pratama untuk

mendekorasi (fitting out) sejumlah outlet yang dimiliki Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 September 2008 dan secara otomatis diperpanjang kecuali dihentikan oleh para pihak. Biaya fit out dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp159.030.305. Amortisasi fit out yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp178.993.907 dan Rp30.452.614, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan memiliki piutang lain-lain terhadap PT Deltakomindo Pratama atas kelebihan pembayaran jasa konstruksi sebesar Rp11.745.467.

h. Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di E-Centre Karawaci, Tangerang, melalui perjanjian

sewa dengan PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra), untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Maret 2012. Sewa dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp20.000.000. Beban sewa yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi sewa tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp120.000.000 dan Rp121.818.200, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Page 45: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

42

23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

i. Pada tahun 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT SkyBee (dahulu PT Kreatip

Komunikacitra), dimana Perusahaan menunjuk PT SkyBee dalam pembuatan desain iklan pemasaran. Biaya pemasaran dan iklan yang dibebankan dalam operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp23.600.000 dan Rp567.293.285, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Perusahaan dan PT SkyBee sepakat untuk tidak memperpanjang perjanjian tersebut sejak tanggal 31 Desember 2009.

j. Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di Jalan Polisi Istimewa, Surabaya, melalui perjanjian

sewa dengan Kindarto Kohar, komisaris dan pemegang saham Perusahaan, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Biaya sewa yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp33.333.333 dan Rp16.666.667, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Rincian saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Jumlah Aset/Kewajiban Konsolidasi

2009 2008 2009 (%) 2008 (%)

Aset lancar Piutang lain-lain PT Deltakomindo Pratama - 11.745.467 - 0,001

Biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka Uang muka pembelian persediaan PT Skybee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) 6.057.455.407 - 0,311 - Uang muka lain-lain PT Alpha EMS 61.352.157 - 0,003 - Fit Out dibayar di muka PT Deltakomindo Pratama - 159.030.305 - 0,013 Sewa dibayar di muka PT Skybee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) - 20.000.000 - 0,002

Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka 6.118.807.564 179.030.305 0,314 0,015

Jumlah 6.118.807.564 190.775.772 0,314 0,016

Kewajiban lancar Hutang usaha PT Triyakom 1.094.710 930.638 0,000 0,000 PT Skybee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) - 864.902.560 - 0,111

Jumlah hutang usaha 1.094.710 865.833.198 0,000 0,111

Kewajiban lancar lainnya PT Skybee (dahulu PT Kreatip Komunikacitra) 1.538.650 - 0,000 - Bapak Sugiono Wiyono Sugialam - 51.023.715 - 0,006

Jumlah kewajiban lancar lainnya 1.538.650 51.023.715 0,000 0,006

Jumlah 2.633.360 916.856.913 0,000 0,117

Page 46: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

43

23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Rincian pembelian dan beban yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Jumlah Pendapatan Konsolidasi

2009 2008 2009 (%) 2008 (%)

Pembelian voucher 311.953.110.392 250.946.900.311 5,721 4,699 Pembelian content 164.073 1.828.522 0,000 0,000

Jumlah 311.953.274.465 250.948.728.833 5,721 4,699

Persentase terhadap Jumlah Beban Usaha Konsolidasi

2009 2008 2009 (%) 2008 (%)

Beban jasa pengelola 379.315.696 - 0,129 - Beban transportasi 323.393.471 - 0,110 - Beban telekomunikasi 235.340.520 5.500.000 0,080 0,002 Beban amortisasi Fit Out 178.993.907 30.452.614 0,060 0,013 Beban sewa 153.333.333 138.484.867 0,052 0,060 Beban pemasaran dan iklan 23.600.000 567.293.285 0,008 0,244

Jumlah 1.293.976.927 741.730.766 0,439 0,319

Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas

adalah sebagai berikut: Pihak hubungan istimewa Sifat hubungan Sifat Transaksi

PT Mobicom Selularindo Gemilang Perusahaan yang dikendalikan oleh Jasa telekomunikasi PT Delta Sarana Pradana PT SkyBee (dahulu PT Kreatip Perusahaan yang dikendalikan oleh Jasa desain iklan, sewa, Komunikacitra) Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, penyediaan dan pengelolaan presiden direktur dan pemegang tenaga kerja dan pembelian saham Perusahaan, sampai dengan voucher isi ulang tanggal 16 Oktober 2009 Sejak tanggal 16 Oktober 2009, pemegang saham dari PT SkyBee memiliki hubungan afiliasi dengan salah satu direktur Perusahaan PT Sinergitama Komindo Perusahaan yang dikendalikan oleh Jasa telekomunikasi internet Bapak Sugiono Wiyono Sugialam presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan, sampai dengan tanggal 7 Oktober 2009. Sejak tanggal 7 Oktober 2009, komisaris dari PT Sinergitama Komindo memiliki hubungan afiliasi dengan salah satu direktur Perusahaan

Page 47: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

44

23. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas

adalah sebagai berikut: (lanjutan) Pihak hubungan istimewa Sifat hubungan Sifat Transaksi

PT Deltakomindo Pratama Perusahaan yang dikendalikan oleh Jasa konstruksi fit out Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan, sampai dengan tanggal 1 Desember 2009 PT Triyakom Perusahaan yang dimiliki tetapi tidak Pembelian content dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan PT Alpha EMS Perusahaan yang dikendalikan secara Jasa penyimpanan dan tidak langsung oleh Bapak pengiriman barang Sugiono Wiyono Sugialam, telekomunikasi presiden direktur dan pemegang

saham Perusahaan 24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut:

Mata Uang Asing Ekuivalen (Rp)

Aset Dolar Hong Kong Kas 3 3.030 Baht Thailand Kas 4.960 2.501.821 Dolar Taiwan Kas 11.617 3.438.284 Dolar Singapura Kas dan setara kas Kas 374 2.501.821 Bank PT Bank UOB Buana 35.801 239.818.460 Standard Chartered Bank, Singapura 6.802 45.565.560 Dolar Amerika Serikat Kas dan setara kas Kas 720 6.766.026 Bank PT Bank Central Asia Tbk. 2.644.833 24.861.426.534 Standard Chartered Bank, Singapura 1.274.218 11.977.649.012 Citibank N.A., Jakarta 751.790 7.066.828.162 PT ANZ Panin Bank 73.272 688.760.748 Standard Chartered Bank, Indonesia 39.643 372.644.388 PT Bank UOB Buana 20.638 193.992.970 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 19.797 186.094.902 Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura 7.912 74.371.014

Page 48: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

45

24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut: (lanjutan)

Mata Uang Asing Ekuivalen (Rp)

Aset Piutang usaha Glory Access Trading Ltd., Hong Kong 918.481 8.633.716.700 Prime Net (S) Pte. Ltd., Singapura 270.319 2.541.002.830 Nokia Pte. Ltd., Singapura 179.526 1.687.544.400 Fast Track Pte. Ltd., Singapura 177.601 1.669.452.126 GSM City, Inc., Amerika Serikat 160.050 1.504.470.000 Pegasus Telecom Ltd., Hong Kong 120.600 1.133.640.000 Raduga Pte. Ltd., Singapura 104.491 982.213.990 Remo Comm Pte. Ltd., Singapura 93.812 881.835.150 Royal Tele Trading Pte. Ltd., Singapura 40.179 377.677.900 Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia 29.453 276.858.200 Asia Pacific Mandiri Pte. Ltd., Singapura 1.434 13.477.720 Aset tidak lancar lainnya Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya PT ANZ Panin Bank 1.200.000 11.280.000.000 UBS AG, Singapura 983.946 9.249.095.032 Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura 500.000 4.700.000.000 Deposit sewa dan keamanan 15.280 1.707.681.534 Lainnya 9.025 84.838.102 Jumlah aset 92.445.866.416 Kewajiban Dolar Singapura Kewajiban lancar lainnya 3.524 23.603.870 Dolar Amerika Serikat Hutang bank Hutang bank sindikasi 24.500.000 230.300.000.000 PT ANZ Panin Bank 12.000.000 112.800.000.000 Standard Chartered Bank, Indonesia 9.963.298 93.655.001.200 Hutang usaha Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia 15.890.245 149.368.301.120 Sanmedia Pte. Ltd., Singapura 282.222 2.652.885.860 PT ZTE Indonesia 57.468 540.197.790

PT Malifax Indonesia 38.320 360.207.812 DHL Global Forwarding Pte. Ltd., Singapura 7.088 66.626.448 Project Goth, Australia 1.264 11.884.142 Mol Access Portal Berhad, Malaysia 282 2.648.054 PT Natrindo Telepon Selular 140 1.316.000 PT Parastar Echorindo 50 470.000

Jumlah kewajiban 589.783.142.296 KEWAJIBAN BERSIH 497.337.275.880

Page 49: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

46

24. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Jika kewajiban bersih dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura, Dolar Hong Kong, Dolar Taiwan dan Baht Thailand pada tanggal 31 Desember 2009 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 26 Maret 2010 (Rp9.136 per $AS1, Rp6.497 per SGD1, Rp1.177 per HKD1, Rp286 per TWD1 dan Rp282 per THB1), maka kewajiban moneter bersih akan mengalami penurunan sebesar Rp12.446.057.182.

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga

sebagai berikut:

a. Pada tanggal 2 Juli 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bonet Utama dimana Perusahaan membeli jasa link internet termasuk dengan penyewaan ruang server dan fasilitas pendukung lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juli 2009 sampai Perusahaan menghentikan masa berlangganan.

b. Pada tanggal 2 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Acer Indonesia (”Acer“), dimana Perusahaan ditunjuk untuk memasarkan dan menjual produk-produk Acer di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juni 2009 sampai dengan tanggal 2 Juni 2010.

c. Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan ditunjuk oleh Brightpoint Singapore Pte. Ltd., sebagai distributor produk HTC di Indonesia.

d. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pendaftaran dan Penjualan Produk PT Telekomunikasi Selular

(“Telkomsel”) tanggal 12 Mei 2004, Perusahaan ditunjuk sebagai ritel nasional untuk melaksanakan pendaftaran dan/atau penjualan produk Telkomsel kepada end user. Perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali dan diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Desember 2012.

e. Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan

PT Asuransi Adira Dinamika untuk menetapkan dan menuangkan pemahaman awal mereka atas rencana kerjasama untuk memberikan perlidungan asuransi telepon selular dan/atau netbook yang dijual kepada konsumen Perusahaan. Nota kesepakatan ini berlaku enam (6) bulan sejak tanggal ditandatanganinya nota tersebut.

f. Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk. (“Telkom”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer resmi untuk mendistribusikan Kartu Flexi Trendy di Divisi Regional (Divre) III (Jawa Barat dan Banten), Divre IV (Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Divre VII (Bali, Makassar, Pare-pare dan Kendari) pada tahun 2006, Divre VI (Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur bagian Selatan, Kalimantan Timur bagian Tengah dan Kalimantan Timur bagian Utara) pada tahun 2007, Divre II (Jakarta) pada tahun 2008 dan Divre I (Medan) pada tahun 2009.

Perjanjian-perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali sebagai berikut: • Pada tanggal 30 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan

kembali perjanjian kerjasama dimana Perusahaan mendistribusikan dan menjual Produk Flexi Trendy di wilayah operasi Divre VII KTI (Kawasan Timur Indonesia) area layanan Sulawesi-Maluku-Papua dan area layanan Bali-Mataram-Kupang. Perusahaan telah menerima side letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.

Page 50: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

47

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)

• Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan kembali dengan Telkom Divre III Jawa Barat dan Banten. Perubahan dan pernyataan kembali tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010. Perusahaan telah menerima side letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.

• Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan

kembali dengan Telkom Divre VI Kalimantan. Perjanjian tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010. Perusahaan telah menerima side letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.

• Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan kembali dengan Telkom Divre IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perjanjian tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih memproses perpanjangan perjanjian ini.

• Pada tanggal 7 Maret 2010, Perusahaan menandatangani amandemen ke satu (1) dengan

Telkom Divre I Medan. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak tanggal 1 April 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011.

g. Pada tanggal 9 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama

dengan Telkom, dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor Telkom Flexi untuk wilayah operasi sebagaimana disepakati para pihak. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu dua puluh lima (25) bulan dari tanggal 9 Januari 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari 2010. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih dalam proses perpanjangan. Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani amandemen Perjanjian Kerjasama Penjualan Pulsa Isi Ulang Flexi Trendy Elektronik dengan Telkom, dimana Perusahaan ditunjuk untuk mendistribusikan produk Flexi Trendy secara elektronik dengan menggunakan sistem e-flexi (FRG) di wilayah operasi Divre I dan Divre V. Amandemen tersebut berlaku sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.

Pada tanggal 30 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepakatan dengan Telkom Divisi Telkom Flexi Area Commerce-3 Jawa Barat dan Banten untuk melakukan penjualan kartu perdana trendy, bundling terminal, modem CDMA-Flexi net dan Pulsa isi ulang Flexi. Kerjasama ini berlaku enam (6) bulan sejak ditandatanganinya nota kesepakatan tersebut.

h. Pada tanggal 18 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Excelcomindo

Pratama, Tbk (“XL”), dimana Perusahaan akan membeli aset ritel XL dan menjual produk proXL di outlet ritel Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Berdasarkan perjanjian berlangganan layanan Pro-XL paska bayar secara korporasi tanggal 12 Maret 2004, Perusahaan dapat mengakses layanan GSM-XL yang mencakup network coverage kartu SIM Pro-XL yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari. Perjanjian ini berlaku selama dua belas (12) bulan dan berakhir dalam hal XL memutuskan perjanjian atau pada saat berakhirnya masa kontrak .

Page 51: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

48

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan) Pada tanggal 25 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan XL, dimana Perusahaan ditunjuk untuk menjual produk XL melalui saluran distribusi OkeShop. Perjanjian ini terakhir diamandemen tanggal 9 Juni 2009. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan akan ditinjau kembali setiap tiga (3) bulan. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak.

Selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, Perusahaan dan XL telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama XL Centre Outlet untuk area-area yang disepakati bersama. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun sejak ditandatanginya dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.

Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan XL pada tanggal 2 Pebruari 2009, XL sepakat untuk memasarkan produknya melalui saluran penjualan milik Perusahaan yaitu Cluster JAKTIM-03. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan, sejak tanggal 1 Pebruari 2009 sampai dengan tanggal tanggal 31 Januari 2010 dan akan ditinjau setiap tiga (3) bulan oleh XL. Selama tahun 2009, Perusahaan dan XL telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama distribusi produk XL untuk seluruh saluran pemasaran dan outlet Trikomsel sesuai dengan area-area yang telah ditentukan XL yaitu Jakarta Timur, Pekan Baru dan Kupang. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak ditandatanginya dan dapat otomatis diperpanjang untuk dua belas (12) bulan berikutnya.

i. Berdasarkan Perjanjian kerjasama dengan PT Natrindo Telepon Selular (“AXIS”) pada tanggal

29 Juni 2009, Perusahaan ditunjuk sebagai Distributor Nasional AXIS. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan dua belas (12) bulan.

j. Pada tanggal 23 April 2009, Perusahaan menandatangani amandemen pertama perjanjian M Top-

Up Coorperation dengan M Cashback Indonesia (MCI) untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada tanggal 18 Mei 2007. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatangani sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh pihak yang bersangkutan.

k. Pada tanggal 28 September 2005, Perusahaan dan PT Indosat Tbk (“Indosat”) sepakat untuk

mengoperasikan Pop Dealer Off Line yang berfungsi sebagai tempat pelayanan dan distribusi langsung produk Indosat. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan dan Indosat telah menghentikan kerjasama ini. Pada tanggal 1 Pebruari 2008, Indosat menunjuk Perusahaan sebagai dealer ritel untuk menjual produk Indosat. Penjualan tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Pebruari 2008 sampai dengan 31 Desember 2009. Pada tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan dan Indosat telah menandatangani perjanjian penjualan dealer ritel untuk periode tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.

Berdasarkan perjanjian-perjanjian pada tahun 2006, Perusahaan dan Indosat sepakat untuk mengoperasikan Griya Indosat Off Line di Cijantung yang berlaku sampai dengan tanggal 6 April 2009 dan di Bangkinang, Kalimantan, yang berlaku sampai dengan tanggal 1 Mei 2009. Pada tahun 2008 dan 2009, Perusahaan telah menghentikan kerjasama dengan Griya Indosat Off Line di Bangkinang, Kalimantan dan Cijantung.

l. Berdasarkan perjanjian kerjasama dengan PT Indosat Mega Media pada tanggal 12 Maret 2009,

Perusahaan ditunjuk sebagai dealer untuk menjual produk IM2 dan IM2 truff melalui jaringan outlet Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan satu (1) tahun.

Page 52: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

49

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)

m. Pada tanggal 10 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Produk Elektronika dengan Kerjasama Operasi Sucofindo-Surveyor Indonesia, pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, dan otomatis diperpanjang.

n. Pada tanggal 4 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Unit

Gedung Perkantoran Equity Tower dengan PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan harga beli keseluruhan sebesar $AS3.850.500, yang dicicil dalam waktu dua puluh empat (24) bulan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan diharuskan membayar uang muka sebesar $AS1.084.895 dan cicilan bulanan sebesar $AS104.990 untuk tiga (3) bulan pertama, $AS103.900 untuk dua puluh (20) bulan berikutnya dan $AS102.635 untuk bulan terakhir. Perjanjian tersebut telah diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Esther Mercia Sulaiman, S.H., No. 4 pada tanggal yang sama, dimana serah terima ditargetkan akan dilakukan pada bulan Juni 2010.

o. Pada tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian konsinyasi dengan PT Alfa

Retailindo Tbk (“Alfa”). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan mengirimkan barang secara konsinyasi kepada Alfa dan Alfa akan menerima barang tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.

p. Berdasarkan Master Agreement antara Perusahaan dengan Citibank N.A. tanggal 25 Oktober

2007, pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani kontrak transaksi forward dengan jumlah keseluruhan sebesar $AS10.000.000, dimana sebesar $AS5.000.000 pertama akan jatuh tempo pada tanggal 14 Nopember 2008 (transaksi forward satu (1) bulan) dengan kurs Rp9.980 per $AS1, dan sisanya sebesar $AS5.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2008 (transaksi forward dua (2) bulan) dengan kurs Rp10.040 per $AS1. Atas transaksi forward tersebut, Perusahaan mencatat keuntungan sebesar Rp12.475.000.000 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Rugi Selisih Kurs dan Beban Swap - Bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Selama tahun 2009, Perusahaan tidak melakukan transaksi forward dengan Citibank N.A.

q. Pada tahun 2007, Perusahaan dan PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrie Tel”) telah menandatangani

Perjanjian-perjanjian Kerjasama Layanan Isi-Esia untuk pemasaran dan penjualan pulsa elektronik Esia di wilayah Bandung dan Jakarta. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sejak ditandatanganinya dan secara otomatis diperpanjang kembali untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya.

Selama tahun 2007 dan tahun 2008, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian-perjanjian Kerjasama Authorized Outlet Pemasaran dan Penjualan Produk kartu CDMA Esia untuk berbagai wilayah di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Kalimantan. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan adanya pemberitahuan tertulis untuk mengakhiri perjanjian-perjanjian tersebut. Pada tanggal 10 Desember 2003, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian Dealer Utama Pemasaran dan Penjualan Produk Kartu CDMA Esia serta menyediakan perangkat telekomunikasi CDMA Esia. Perjanjian tersebut kemudian diubah dengan amandemen tanggal 10 September 2007 untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian sampai dengan 31 Desember 2007 dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu setiap satu (1) tahun berikutnya.

Page 53: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

50

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan) Pada tanggal 19 Mei 2008, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Pengoperasian Gerai Mitra Esia yang berlaku sampai dengan tanggal 27 Mei 2010 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis.

Pada tahun 2008, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani Perjanjian Kerjasama Mitra Dealer untuk area Jadetabek, Bogor dan Bandung masing-masing dengan jangka waktu dua (2) tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan tertulis. Perusahaan dan Bakrie Tel juga menandatangani Perjanjian Kerjasama Layanan Isi Ulang Elektronik untuk seluruh wilayah di Indonesia yang berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2008 dan otomatis diperpanjang.

r. Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama untuk memasarkan mobile contents

yaitu: dengan PT Starmedia Mobile yang berlaku sejak tanggal 15 Nopember 2007 dan akan diperpanjang secara otomatis kecuali salah satu pihak memberhentikan kerjasama; dengan PT Informasi Teknologi Indonesia yang berlaku sejak tanggal 7 Juni 2007 sampai dengan tanggal 7 Juni 2009 dan tidak diperpanjang lagi; dan dengan PT Media Nusantara Citra Tbk yang berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2008 dan tidak diperpanjang lagi.

s. Pada tanggal 12 Maret 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan

PT Matahari Putra Prima Tbk. untuk mendistribusikan telepon selular secara konsinyasi pada tiga puluh tujuh (37) Toko Hypermart sesuai dengan persyaratan yang tertera dalam perjanjian. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.

t. Pada tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian konsinyasi dengan

PT Carrefour Indonesia (“Carrefour”). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan mengirimkan barang secara konsinyasi kepada Carrefour dan Carrefour akan menerima barang tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses. Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 1 Maret 2007, Perusahaan dan Carrefour sepakat untuk menjalin kerjasama penjualan Carrefour Isi Pulsa (Electronic Top-Up). Perjanjian tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2007 dan akan berakhir pada tanggal 1 April 2009, namun dapat diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak.

u. Pada tanggal 2 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Gramedia

Asri Media (“Gramedia”), dimana Gramedia menyediakan tempat bagi Perusahaan untuk menjual telepon selular dan voucher isi ulang. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.

v. Pada tanggal 25 September 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Hutchison

CP Telecommunications (“Hutchison”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer untuk memasarkan dan menjual produk Hutchison serta melayani pendaftaran pelanggan. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian ini telah beberapa kali diamandemen dan amandemen terakhir pada tanggal 11 Desember 2008. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.

Page 54: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

51

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan)

w. Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Sony Ericsson Mobile Communications AB (“Sony Ericsson”), dimana Sony Ericsson menunjuk Perusahaan sebagai distributor non-eksklusif atas produk Sony Ericsson di Indonesia. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.

x. Pada tanggal 1 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa dengan Sony Ericsson,

dimana Perusahaan akan menawarkan jasa purna jual atas produk Sony Ericsson. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2006 dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya, kecuali apabila ada perjanjian tertulis dari salah satu pihak untuk membatalkan perjanjian tersebut.

y. Pada tanggal 6 Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd.

(“Nokia”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor non-eksklusif untuk menjual produk Nokia di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian tersebut telah diperpanjang melalui amandemen perjanjian No. 8 tanggal 18 Pebruari 2010 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

Pada tanggal 1 Agustus 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd., berkenaan dengan kerjasama pemberian pelayanan purna jual telepon selular. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sampai dengan tanggal 1 Agustus 2008, dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu setiap satu (1) tahun. Berdasarkan surat pemberitahuan pada tanggal 10 September 2009, Nokia Pte. Ltd., bermaksud menghentikan kerjasama tersebut dengan Perusahaan efektif pada tanggal 10 Desember 2009.

Pada tanggal 15 September 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Sitcomindo berkenaan dengan penjualan aset yang digunakan untuk pelayanan purna jual telepon selular Nokia sebesar Rp10.619.476.000. Pengalihan aset tersebut telah dinilai oleh KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan berdasarkan laporannya tertanggal 28 Agustus 2009 .

z. Pada tanggal 1 Pebruari 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Mobile-8 Telecom (“Mobile-8”) dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor untuk mengembangkan sistem dan teknologi eletronik dalam rangka penyelenggaraan transaksi E-Reload. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal 1 Pebruari 2010 dan Perusahaan masih memproses perpanjangan perjanjian.

aa. Pada tanggal 16 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) untuk memperoleh fasilitas treasury sebesar $AS2.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum menggunakan fasiltas tersebut.

Page 55: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

52

26. INFORMASI SEGMEN

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya.

a. Informasi Segmen Primer

Perusahaaan dan Anak perusahaan terutama mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam tiga (3) segmen usaha utama, yaitu telepon selular, voucher isi ulang serta content dan lain-lain. Informasi mengenai segmen usaha primer tersebut adalah sebagai berikut:

2009 Telepon Selular Voucher Isi Ulang Content dan Lain-lain Jumlah

Penjualan Bersih - Pihak Ketiga 4.079.815.710.749 1.316.024.728.744 56.498.951.919 5.452.339.391.412

Hasil Segmen 514.692.091.605 13.103.099.854 25.480.638.138 553.275.829.597

Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan (294.449.351.682)

Laba Usaha 258.826.477.915 Beban Lain-lain - bersih (94.685.744.723) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan 164.140.733.192 Beban Pajak Penghasilan Badan - bersih (46.452.882.152) Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi (10)

Laba Bersih 117.687.851.030 Jumlah Aset Segmen 1.948.835.606.319 Jumlah Kewajiban Segmen 1.261.400.617.208

Penyusutan dan Amortisasi 35.714.708.615

Pengeluaran untuk Barang Modal 19.874.086.878 2008 Telepon Selular Voucher Isi Ulang Content dan Lain-lain Jumlah

Penjualan Bersih - Pihak Ketiga 3.263.002.086.578 1.948.774.347.482 128.543.762.696 5.340.320.196.756

Hasil Segmen 326.199.553.476 53.605.859.646 59.233.778.768 439.039.191.890

Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan (232.561.201.852)

Laba Usaha 206.477.990.038 Beban Lain-lain - bersih (58.575.651.232) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan 147.902.338.806 Beban Pajak Penghasilan Badan - bersih (45.320.224.512)

Laba Bersih 102.582.114.294 Jumlah Aset Segmen 1.210.322.689.118 Jumlah Kewajiban Segmen 781.641.596.727

Penyusutan dan Amortisasi 24.517.578.803

Pengeluaran untuk Barang Modal 10.090.510.843

Page 56: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

53

26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi Segmen Sekunder

Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan saluran distribusi adalah sebagai berikut:

2009 2008

Penjualan bersih Perusahaan: Pedagang eceran 3.628.885.796.344 3.406.397.911.984 Toko sendiri 1.293.472.437.783 1.927.775.617.412 Anak perusahaan 529.981.157.285 6.146.667.360

Jumlah 5.452.339.391.412 5.340.320.196.756

27. KONDISI EKONOMI

Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia maupun secara global di masa mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan pihak-pihak lain, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan.

28. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:

a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan,

konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.

b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus

diungkapkan. c. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.

d. PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

Page 57: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

54

28. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

a. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”

Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

b. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas

melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

c. PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk

sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

d. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk

mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

e. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”

Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

f. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”

Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah

terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

g. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi

dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi yang memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

h. ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan” Berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai

bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang.

Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.

Page 58: Laporan Keuangan Audit Trikomsel 2009

PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

55

29. REKLASIFIKASI AKUN

Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

Disajikan Disajikan Sebelumnya Reklasifikasi Kembali Neraca Aset Lancar Aset lancar lainnya - bersih - 229.125.000 229.125.000 Biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka pihak ketiga 32.882.088.562 (32.882.088.562 ) - Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar lainnya - bersih 16.926.719.913 (229.125.000 ) 16.697.594.913 Taksiran tagihan pajak penghasilan - 32.882.088.562 32.882.088.562 30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

a. Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani perjanjian Mitra

Alternatif Channel untuk area nasional dengan masa berlaku dua (2) tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis.

b. Pada tanggal 12 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian hutang bank sindikasi sehubungan dengan Revolving Facility Agreement. Berdasarkan perubahan perjanjian tersebut, hutang bank sindikasi yang terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS27.000.000 berubah menjadi Tranche A1 dan Tranche A2 yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit masing-masing sebesar Rp480.000.000.000 dan Rp20.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS25.000.000.

c. Pada tanggal 18 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perpanjangan perjanjian dengan Standard Chartered Bank, Jakarta sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 18 Pebruari 2010 sampai dengan 30 Nopember 2010 dan penambahan fasilitas import invoice financing II sebesar $AS10.000.000 dengan maksimum tenor pembiayaan tiga (3) bulan. Seluruh fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dijamin dengan persediaan merk Nokia sebesar $AS10.000.000 dan piutang sebesar $AS10.000.000.

d. Pada tanggal 23 Pebruari 2010, Perusahaan meningkatkan kepemilikan pada PT Okeshop

dengan mengambil saham baru sejumlah 1.975.000 saham senilai Rp1.975.000.000, sehingga kepemilikan Perusahaan pada PT Okeshop meningkat dari 99.90% menjadi 99.99%.

31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 26 Maret 2010.