psi
TRANSCRIPT
ARBITRASI CAMPURAN
International Center untuk Penyelesaian Perselisihan
Investasi (ICSID)
ICSID
• ICSID dirancang oleh Bank Dunia (Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan). Untuk penyelesaian sengketa investasi antara negara-negara anggota dengan warga negara dari negara anggota lain melalui konsiliasi dan arbitrasi Rancangan yang dihasilkan, yang menjadi Konvensi Washington pada penyelesaian Sengketa investasi antara negara dan warga negara dari negara lain (ICSID Convention),
• Berkedudukan di markas Bank Dunia di Washington DC
• Memiliki dewan administratif (Presiden Bank Dunia sebagai pemimpin)
• Memiliki sekretaris dan wakil sekretaris
Yurisdiksi
• Pasal 25 Konvensi ICSID
Yurisdiksi dari Centre haruslah berlaku untuk setiap sengketa hukum yang
muncul secara langsung dari sebuah investasi, diantara suatu negara yang
berkontrak (atau setiap subdivisi konstituen atau agen yang ditunjuk oleh
suatu negara yang berkontrak ke Centre oleh negara tersebut) serta
seorang warga negara dari negara berkontrak yang lainnya, yang mana
pihak-pihak yang bersengketa menyetujui untuk menulis dan mendaftarkan
kepada Centre. Saat pihak-pihak telah memberikan persetujuannya, tidak
ada pihak yang boleh menarik persetujuannya secara sepihak.
Submission to ICSID Jurisdiction• Dalam pengajuan sengketa ICSID terdapat dua tingkat,
yang pertama sesuai pasal 25 adalah ratifikasi konvensi, yang kedua persetujuan tertulis dari para pihak untuk mengajukan sengketa tertentu yang timbul ke ICSID.
• Terkait ratifikasi, Negara dapat membuat subjek ratifikasi untuk menyertakan kategori tertenetu dari sengketa, atau mengecualikan kategori tertentu dari sengketa. Telah dilakukan oleh beberapa negara misalnya Arab Saudi dan Turki.
• Sedangkan untuk persetujuan tidak diperlukan bentuk khusus.
Lanjutan…• Persetujuan dapat dinyatakan
dalam perjanjian konsensi antara tuan rumah dengan investor.
• Persetujuan juga secara tegas diatur dalam hukum nasional.
• Pengajuan ke ICSID juga dapat berpengaruh dalam perjanjian perlindungan investasi bilateral.
Lanjutan….• Pada tahun 1997 dilaporkan ada sekitar 1100 perjanjian, dimana lebih dari 900 tersedia
untuk arbitrase ICSID.
• Sifat dalam perjanjian bervariasi, beberapa berisi ketentuan untuk menyerahkan semua
sengketa dimasa depan ke ICSID.
• Sedangkan perjanjian lain membutuhkan negosiasi lebih lanjut, contoh perjanjian antara
Malaysia-Swedia bila timbul sengketa harus kesepakatan kedua belah pihak untuk
membawa ke ICSID.
• Selain dalam perjanjian bilateral, pengajuan ke ICSID juga berlaku untuk perjanjian
multilateral.
• Dimungkinkan untuk merujuk sengketa ke ICSID melalui perjanjian setelah sengketa timbul.
Pihak-pihak untuk menyelesaikan perselisihan
• Badan atbitrase tidak memiliki wewenang untuk mengadili sengketa antara negara
dengan negara, atau seorang warga negara dengan seorang warga negara lainnya
meskipun sengketa hukum yang timbul karena adanya perjanjian penanaman
modal.
• Lebih lanjut, Yang dimaksud dengan warga negara menurut pasal 25 ayat 2
konvensi ICSID adalah sebagai berikut:
• Setiap orang yang memiliki kebangsaan dari negara peserta konvensi yang
bersengketa pada tanggal sewaktu para pihak setuju untuk menyerahkan
sengketanya kepada badan arbitrase atau juga pada saat atau tanggal permintaan
untuk berarbitrase didaftar oleh centre (badan arbitrase);
• Setiap subyek hukum yang memiliki kebangsaan dari negara
peserta konvensi yang bersengketa pada tanggal para pihak
setuju untuk menyerahkan sengketanya kepada centre; dan
• Setiap subyek hukum yang memiliki kebangsaan dari negara
peserta konvensi yang bersengketa pada tanggal
persetujuan dan yang karena adanya pengawasan asing,
para pihak sepakat untuk diperlakukan sebagai warga
negara dari negara peserta konvensi lainnya.
• Di dalam menyelesaikan sengketa-sengketa penanaman modal, masalah jurisdiksi badan
arbitrase ICSID acapkali juga dihadapi. Dalam hubungannya dengan masalah ini, maka dalam
ulasan berikut kasus penanaman modal internasional yang ditangani oleh dewan arbitrase
ICSID sebagai ilustrasi adalah, kasus holiday Inns (holiday inns/occidentawql petroleum v.
Government of morocco). Kasus ini dikemukakan karena kasus ini merupakan kasus
penanaman modal asing pertama yang berhasil ditangani oleh badan arbitrase ini.
• Kasus holiday Inns
• Pada tanggal 13 januari 1972, dewan arbitrase ICSID menerima permintaan dari perusahaan
amerika serikat, oriental petroleum corp. (occindental) dan sebuah cabang perusahaan
amerika serikat di swiss, yaitu holiday inns S.A kedua perusahaan ini menyatakan, dalam
permintaannya kepada dewan arbitrase, bahwa mereka bertindak atas namanya dan anak
cabang perusahaannya untuk mengugat pemerintah maroko.
Namun, pendekatan yang lebih liberal, lebih kondusif untuk tujuan umum sistem ICSID, diambil dalam kasus selanjutnya. Kasus yang berlangsung lama dari Amco Asia Corporation, Pan American Development Limited dan P.T. Amco Indonesia vs Republik Indonesia menggambarkan yurisdiksi ICSID berdasarkan kesepakatan tersirat antara Negara tuan rumah dan investor. Yang juga menunjukkan bahwa pengadilan, dengan pragmatisme mengagumkan, berusaha untuk memperkuat kemajuan yang dibuat oleh ICSID dalam perlindungan investasi dengan menerima bahwa hak-hak arbitrase ICSID adalah konsekuensi logis dari investasi, yang dapat ditransfer bersamaan dengan investasi tersebut.
Amco, sebuah perusahaan AS, ingin membangun sebuah kompleks hotel di Indonesia bekerja sama dengan perusahaan Indonesia. Perusahaan Indonesia, P. T. Amco, didirikan sebagai wahana investasi, seperti yang dipersyaratkan oleh hukum investasi Indonesia sebagai syarat untuk memperoleh konsesi pajak. Surat aplikasi Amco untuk berbagai konsesi pajak dan izin dari Badan Penanaman Modal Indonesia meminta aplikasi penyelesaian sengketa melalui arbitrase ICSID. Aplikasi ini dibuat atas nama, dan disetujui yang kemudian diberikan kepada, PT Amco, dan kepada semua yang berkepentingan terkait Amco dalam proyek ini. Dengan persetujuan Pemerintah Indonesia sebagian saham Amco di perusahaan Indonesia kemudian ditransfer ke Pan America, sebuah perusahaan Hong kong. Perselisihan muncul mengenai operasi proyek, dan izin investasi P.T. Amco itu dibatalkan dan properti disita. Kasus ini kemudian diselesaikan melalui ICSID.
Adapaun dalam perkembangan pengadilan kasus ini mengungkapkan bahwa
klausa 'kontrol asing' adalah hal permisif, tidak wajib. Kecuali Negara setuju untuk
memohon itu, Konvensi ICSID tidak akan berlaku untuk sengketa antara Negara
dan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum sebagai kendaraan untuk
investasi asing. Ini berbeda dengan posisi di Pengadilan Klaim Iran-AS, di mana
perusahaan yang tergabung dalam Negara ketiga tetapi dikendalikan oleh warga
negara Iran atau US secara otomatis berhak untuk mengajukan klaim. Di sisi lain, di
Pengadilan Iran-AS, perusahaan-perusahaan gabungan Iran dan AS tidak bisa
melakukan klaim kecuali mereka juga dikendalikan oleh warga negara dari negara-
negara tersebut, sedangkan di ICSID tidak adanya kontrol nasional bukan halangan
untuk presentasi terhadap klaim yang dilakukan oleh perusahaan asing.
• Arbitration• Sistem arbitrase ICSID dimaksudkan untuk menjadi mandiri. Konvensi ini
menawarkan 4 langkah terkait dengan “Questioning Awards”:• Setiap pihak dimungkinkan, selama jangka waktu 45 hari dari tanggal yang
sudah ditentukan, permohonan beracara di Pengadilan untuk memutuskan beberapa tuntutan yang mana untuk memperbaiki kesalahan kecil di dalam aturan teks tersebut.
• Setiap pihak dimungkinkan untuk mengajukan permohonan terhadap intrepretasi dimana pihak-pihak lainnya tidak setuju sebagaimana permaknaan teks tersebut.
• Setiap pihak dimungkinkan selama 90 hari untuk mengajukan permohonan revisi secara meyakinkan dan penolakan permohonan yang diajukan oleh pihak lainnya yang mana kesalahan tersebut bukan karena kelalaian.
• Akan tetapi, ini merupakan prosedur keempat yang mana yang telah disepakati sebelumnya terkait tujuan yang sudah disepakati sebelumnya dengan cepat dan ini merupakan tahap final terkait prosedur dari ICSID.
Penegakan Hibah ICSID• Konvensi ICSID mewajibkan setiap Negara
Berkontrak untuk mengakui dan menegakkan
kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan
uang yang dibebankan oleh hibah dari
pengadilan ICSID selayaknya merupakan
putusan final dari pengadilan negara itu sendiri.
TERIMA KASIH