proyek perbaikan jalan nasional ... - winrip-ibrd.com · • jika terjadi penghentian, penghamparan...
TRANSCRIPT
PROYEK PERBAIKAN JALAN NASIONAL INDONESIA BAGIAN BARAT (WINRIP)
Prinsip dan Praktik Pengaspalan
Maret – April 2018
PROGRAM PELATIHAN PRINSIP & PRAKTIK PENGASPALAN
Pukul Program
8:00 Tiba di tempat pelatihan
8:30 Pengenalan Pelatihan Praktek dan Prinsip Pengspalan
Mengapa terjadi kerusakan aspal jalan
Temuan dari Pemeriksaan Kualitas Aspal WINRIP
9:00 Material aspal
Penghamparan aspal
10:30 Rehat pagi
Pengujian dan Pengendalian kualitas aspal
11:30 Ujian penilaian kompetensi
12:00 Makan siang
13:30 Kunjungan lapangan ke Unit Produksi Campuran Aspal(AMP) & area kerja
penghamparan aspal
17:00 Sesi tanya jawab dan akhir pelatihan
PROGRAM PELATIHAN PRINSIP & PRAKTIK PENGASPALAN
Pelatihan Prinsip dan Praktik Pengaspalan disampaikan oleh ;
1. Agus Sjamsudin – engineer transportasi World Bank
2. Tomas Herrero Diez – konsultan transportasi World Bank
3. Julius Sohilait – Ketua tim Core Team Consultant (CTC)
4. Roger Hockley – Ketua Tim Konsultan Pengawas Desain
Tujuan dari Pelatihan, Prinsip dan Praktik Pengaspalan adalah untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kualitasyang mempengaruhi pembuatan aspal, penghamparan dan pengujian aspal untuk mencapai perkerasan jalanaspal berkualitas tinggi untuk Proyek Perbaikan Jalan Nasional Indonesia Barat (WINRIP).
Jalan aspal yang berkualitas tinggi akan dicapai melalui;
• Pengendalian Kuallitas - Penerapan standar produksi dan konstruksi yang tinggi oleh kontraktor;
• Penjaminan Kualitas - Penerapan standar pengawasan yang tinggi oleh Konsultan desain & pengawas;
• Staf terlatih dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang sesuai untuk memenuhi peran dantanggung jawab mereka.
PROGRAM PELATIHAN PRINSIP & PRAKTIK
PENGASPALANProgram Pelatihan Prinsip & Praktik Pengaspalan yang disajikan hari ini; Adalah hasil temuan Inspeksi Kualitas Pekerjaan jalan pada paket paket sbb: 14, 20 dan 21 Maret 2017; 5,7,8,12,13,15,17 Mei 2017; 16 Agustus/September 2017 14,20,21, 4,6,19 Oktober 2017
Dan sebagai tindak lanjut Pelatihan Manajemen Mutu yang diselenggarakan untuk paket 21,20,16,14,12,8,7,5,15,17,13 pada bulan Agustus/September 2017
Dan berfokus pada peningkatan kualitas pembuatan, penghamparan dan pengujian aspal melalui peningkatan pengelolaan kualitas.
Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk bantuannya kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PMU, Chore Team Consultant (CTC), Konsultan pengawas desain dan para kontraktor yang mendampingi inspeksi; Mengidentifikasi kekurangan kualitas aspal (cacat); Merekomendasikan untuk tindakan korektif dan; Perbaikan kualitas aspal.
MENGAPA KITA MENDAPATI
CACAT PADA ASPAL JALAN
Penetrasi / sensitivitas
kelembapan
Kualitas jalan
aspal tidak
memuaskan &
waktu ketahanan
dan kemampuan
jalan berkurang
Cacat konstruksi
Kelebihan muatan disebabkan
oleh desain yang kurang
memadai
Perencanaan dan
manajemen pekerjaan
aspal
Kurangnya penegakan
standar oleh pengawas
kerja
Temperatur yang
berbeda
Bahan material
bermutu
rendah
Kualitas pekerjaan konstruksi aspal yang buruk telah diidentifikasi sebagai faktor utama dalam kualitas jalan yang buruk
CACAT JALAN ASPAL
Permukaan jalan aspal sering kali rusak dalam dua atau
tiga tahun, bukannya sepuluh atau dua puluh tahun sesuai
rencana desain – contoh paket 6 – serah terima terbaru.
RINGKASAN CACAT KUALITAS ASPAL WINRIP
Inspeksi Kualitas aspal aspal pada awalnya menemukan adanya cacat pada perkerasan aspal di semua paket WINRIP yang diperiksa. Cacat yang ditemukan adalah sebagai berikut;
1. Retak – kelelahan, memanjang, melintang, blok, menggeser, reflektif, dipinggir;
2. Deformasi Permukaan /distorsi – beralur, bergelombang, menggeser, amblas;
3. Disintegrasi- berlubang, aus;
4. Cacat permukaan – bleeding, pengausan, delaminasi, lubang;
5. Pencemaran lingkungan – tumpahan bitumen di AMP ;
6. Akses – Tinggi aspal mempengaruhi akses sisi jalan, perumahan ;
7. Perbaikan core drill– tenggelam, tidak rata;
8. Praktik yang tidak aman – alat pelindung diri tidak mencukupi.
APA YANG KAMI TEMUKAN CACAT KUALITAS ASPAL
1. Retak
Retak memanjang (Longitudinal) –
retak memanjang akibat operasi
pengaspalan yang tidak benar,
Sambungan aspal yang kurang baik.
Retak reflektif – lapisan atas
keretakan kembali muncul
di permukaan.
Retak kelelahan / retak
buaya (fatigue/alligator)–
Kerusakan karena kelebihan
muatan, drainase yang
buruk
APA YANG KAMI TEMUKAN CACAT KUALITAS ASPAL
2. Deformasi permukaan
Kegemukan (bleeding)–
Terlalu banyak campuran
aspal
Delaminasi - kurangnya
perekat bagian atas
APA YANG KAMI TEMUKAN CACAT KUALITAS ASPAL
3. Disintegrasi
Berlubang – campuran
permukaan yang buruk,
kerusakan lebih parah dari
retak dan aus
Aus (ravelling) –
campuran aspal
berkualitas buruk,
menjadi aus jika tidak
segera dilapisi.
APA YANG KAMI TEMUKAN CACAT KUALITAS ASPAL
4. Distorsi / deformasi
Beralur (rutting) – konsolidasi,
pergerakan lapisan aspal
Menggeser (shoving) –
kandungan aspal terlalu
tinggi , penempatan
aspal.
5. Pencemaran lingkungan
Pencemaran bitumen di Unit
Produksi Campuran Aspal /
AMP
APA YANG KAMI TEMUKAN CACAT KUALITAS ASPAL
6. Akses
Tambahan aspal
mempengaruhi akses ke
perumahan .
7. Perbaikan lubang inti
8. Praktik yang tidak aman
Penurunan pada permukaan
jalan disebabkan karena
perbaikan yang kurang
memadai.
Pekerja lapangan tidak
mengenakan peralatan
keamanan yang sesuai.
CACAT KUALITAS ASPALAPA, BAGAIMANA DAN SIAPA
Latihan 1
1. Sebutkan 8 cacat kualitas aspal yang awalnya ditemukan dalam paket WINRIP?
2. Mengapa kegemukan (bleeding) terjadi pada aspal?
3. Bagaimana Anda mencegah kegemukan terjadi?
CACAT KUALITAS APA DAN BAGAIMANA
• Latihan 1
Jawaban untuk diskusi
1. Delapan cacat kualitas yang awalnya ditemukan di WINRIP adalah retak,
deformasi permukaan, disintegrasi, distorsi/deformation, pencemaran lingkungan, akses, perbaikan lubang inti, praktik yang tidak aman.
2. Kegemukan terjadi pada aspal karena terlalu banyak bitumen pada
campuran aspal.
3. Mengikuti desain campuran spesifikasi aspal.
BAGAIMANA MENINGKATKANKUALITAS ASPAL
Tenaga kerja yang
terampil
Desain yang baik
Pembuatan aspal, teknik
penghamparan, &
pengujian kualitas.
Insentif keuangan
Pengawasan kualitas
Hasil berkualit
as
Tenaga kerja yang
terampil
Desain yang baik
Pembuatan aspal, teknik penghampar
an, & pengujian
kualitas
Insentif keuangan
Pengawasan kualitas
Hasil berkualit
as
• Tujuan utamanya adalah untuk menangani seluruh rantai mutu aspal.
• Saat ini kita akan fokus pada 1 rangkaian dalam rantai kualitas aspal.
CAMPURAN ASPAL PANAS16
Pembuatan aspal panas akan dilakukan sesuai dengan bagian 6.3 campuran aspal panas dari spesifikasi umum
WINRIP.
Konstruksi aspal panas terdiri dari ;
• Menyediakan levelling yang padat dan baik.
• Campuran AC-Base, AC-Binder Course atau AC-Wearing
Course yang terdiri dari agregat dan material berbahan
aspal yang dicampur di AMP.
• Menghampar dan memadatkan campuran.
• Pada bagian base course yang disiapkan, sesuai dengan
spesfikasi ini.
• Dan sesuai dengan lajur, kemiringan dan penampang
yang ditunjukkan pada gambar seperti yang dipersyaratkan oleh konsultan pengawas.
VIDEO CAMPURAN ASPAL PANAS
17
PEMBUATAN ASPAL PANAS18
Pendahuluan
Supaya mendapatkan pengendalian yang cukup terhadap pembuatan aspal campuran panas,
proses pembuatan perlu dibagi menjadi beberapa elemen dan kemudian pengendalian yang
sesuai secara konsisten diterapkan pada setiap elemen ini.
Elemen dasar pada pembuatan aspal campuran panas dapat dilihat sebagai berikut:
• Pasokan material
• Kalibrasi AMP
• Kualitas material yang dimasukkan ke AMP
• Pencampuran material
• Pengiriman aspal ke tempat kerja
Pasokan material
Manajer AMP seharusnya sangat bergantung pada sistem pengendalian proses untuk
memastikan agregat konsisten dan kualitasnya memadai.
Selain itu, manajer AMP perlu melakukan uji coba berkala untuk meyakinkan bahwa kualitas dan
konsistensi memenuhi syarat.
PEMBUATAN ASPAL PANAS
19
Ketelitian harus dillakukan dalam pengelolaan tumpukan agregat dengan cara yang terbaik.
Di unit produksi campuran beraspal (Asphalt Mixing Plant / AMP) timbunan aspal harus:
• Dilaksanakan dan dioperasikan sedemikian rupa untuk menghindari segregasi;
• Diberi label secara jelas;
• Dikeringkan secara baik;
• Ditempatkan pada permukaan yang keras untuk menghindari kontaminasi;
• Dipisahkan dengan baik untuk mencegah segregasi.;
• Pengambilan sampel dan pengujian gradasi adalah tes cepat dan sederhana untuk dilakukan;
• Setiap ukuran agregat yang dibutuhkan untuk campuran aspal harus diuji dan dipantau.
Bahan aspal
Saat bahan aspal dikirim ke unit produksi, perawatan harus dilakukan untuk memastikan:
• Tanki bahan aspal diberi label secara jelas dan labelnya terlihat dengan jelas baik bagi pengirim
maupun operator AMP
• Tangki bahan aspal sudah cukup dikeringkan sebelum diisi dengan jenis bahan aspal yang berbeda.
PEMBUATAN ASPAL PANAS
CONTOH PEMBUATAN ASPAL DENGAN KUALITAS BURUK
20
Tidak ada pemisahan
tumpukan.
Tidak ada pemberian label
tumpukan.
Tumpukan tercemar oleh
material kotor - Pk. 7Agregat yang pipih (flaky)
tidak sesuai spesifikasi.
PEMBUATAN ASPAL PANAS
21
Kalibrasi Unit Produksi
• Pastikan semua komponen unit produksi aspal terkalibrasi.
• Kalibrasi harus menjadi bagian dari rencana kualitas aspal.
• Lihat halaman berikutnya daftar periksa untuk kalibrasi dan inspeksi AMP.
Pemasukan Material
• Pemasukan material yang akurat ke dalam AMP sangat penting untuk memastikan keluaran yang
konsisten dari unit produksi.
Unsur-unsur dalam pemasukan material ke dalam unit produksi aspal adalah:
• Pemasukan material dari cold bin,
• pengeringan dan penyaringan agregat,
• Sistem pengisian filler.
PEMBUATAN ASPAL PANAS22
Peralatan Kalibrasi yang dibutuhkan
Sabuk pemasok
agregat (Aggregate
feed belts)
Setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering, untuk AMP yang
berproduksi tinggi dan untuk unit AMP yang berpindah-pindah pada
tahap persiapan.
Pintu pengatur cold bin
dan pemasok bahan
Pemeriksaan rutin tiap bulanan atau lebih sering, jika terjadi masalah.
Saringan Pemeriksaan rutin tiap bulanan atau lebih sering, jika terjadi masalah.
Timbangan AMP Dikalibrasi setidaknya setiap 2 bulan atau sesuai dengan peraturan
daerah. Kalibrasi harus diperiksa minimal setiap 2 bulan sekali.
Hot bin Sensor hot bin harus diperiksa setidaknya bulanan dan dikalibrasi
secara teratur, minimal 6 bulanan.
Termometer Setidaknya setiap 12 bulan atau saat alat diperkirakan salah
membaca.
PEMBUATAN ASPAL PANAS
23
Pemberian agregat dari cold bin…lanjutan
• Sebagian besar unit produksi aspal modern memiliki sabuk pemasok yang bisa diatur kecepatannya
untuk memasok bahan agregat.
• Alat ini perlu dikalibrasi secara teratur untuk memastikan tingkat pemasokan bahan yang akurat.
• Untuk AMP jenis drum pencampur , perlu dikalibrasi secara teratur atau bila jenis material diubah
atau bila peralatan diperbaiki atau diganti.
Pengeringan, penyaringan dan konsistensi agregat
• Efisiensi pengeringan dan penyaringan agregat merupakan elemen penting dalam produksi aspal
campuran panas yang berkualitas.
• Sebagian besar unit produksi mengukur suhu bahan yang keluar dari pengering yang memberi
umpan balik ke burner control. Alat ini biasanya memberikan kontrol otomatis atas proses
pengeringan.
• Sebagai alat untuk mengendalikan proses pemanasan agregat dan aspal, variabilitas suhu
campuran akhir dapat diukur dan dievaluasi dengan menggunakan diagram kontrol.
PEMBUATAN ASPAL PANAS
24
Sistem pengisi filler
• Jumlah filler yang ditambahkan ke campuran aspal panas, meski hanya dalam jumlah kecil, sangat
penting dalam hal kinerja campuran aspal akhir.
• Pengukuran kuantitas filler yang konsisten dan akurat penting untuk mendapatkan kontrol yang
memadai.
• Filler berasal dari dua sumber, yang dikumpulkan dari gudang penyimpanan dan filler impor.
• Ada kebutuhan untuk memiliki sistem penimbangan dan pencatatan yang memadai untuk kedua
sumber ini agar dapat memastikan persyaratan desain campuran terpenuhi.
AMP jenis drum pencampur
Menampilkan tingkat pemasokan bahan yang biasanya dalam ton / jam dan memberikan kontrol
untuk mengukur tonase progresif.
Pug mill
• Waktu pencampuran bahan di pugmill, ditentukan oleh persyaratan desain campuran.
• Waktu pencampuran, ditentukan untuk memastikan pencampuran menyeluruh semua bahan dan
terlapisnya seluruh partikel aggregate dengan aspal.
• Campuran apapun yang tertinggal di pug mill selama lebih dari 60 detik harus dibuang.
PEMBUATAN ASPAL PANAS25
Hot Bin
• Pekerjaan penyimpanan pada hot bin yang benar sangat penting untuk mencegah pemisahan
campuran saat dimasukkan ke truk untuk diangkut.
• Saat mengoperasikan hot bin, kerucut di dasar bin harus selalu penuh setiap saat.
• Suhu campuran akhir, baik di hot bin atau pada saat dicurahkan ke truk harus diukur dan
variabilitasnya dipantau oleh diagram kontrol.
Diagram Kontrol
Bagian proses produksi aspal yang sesuai untuk pemantauan dengan menggunakan diagram kontrol
adalah sebagai berikut:
• Gradasi agregat (Aggregate grading)
• Berat Agregat dan filler per batch
• Suhu campuran aspal
• Berat aspal (bitument weight)
Diagram kontrol untuk parameter-parameter ini yang dapat dihasilkan dari pengukuran dan pengujian
sederhana, memungkinkan pengendalian proses pembuatan dan memberikan waktu yang sangat
cukup untuk memperbaiki proses jika tidak terkendali.
PEMBUATAN ASPAL PANAS
26
Video apa yang ada di dalam aspal
PENGHAMPARAN ASPAL PANAS
27
Peralatan Pengangkutan
• Truk untuk pengangkutan campuran aspal panas harus memiliki dasar logam padat, bersih dan
rata yang telah disemprot dengan air sabun, atau larutan kapur untuk mencegah campuran
menempel ke alas.
• Penggunaan bahan bakar diesel atau produk minyak bumi lainnya tidak diperbolehkan.
• Setiap muatan harus ditutup dengan terpal untuk melindungi campuran aspal dari cuaca buruk.
• Bodi belakang dan pintu bagian ekor truk disusun agar seluruh campuran aspal dapat dikeluarkan
ke hopper finisher tanpa mengganggu operasi finisher.
• Harus ada truk yang cukup yang mengangkut aspal panas untuk memastikan agar finisher bekerja
terus menerus, dengan kecepatan yang disetujui.
• Pengaspalan tidak boleh dimulai sampai setidaknya ada 3 truk yang menunggu untuk
membongkar muatannya.
• Kecepatan operasi finisher harus cukup rendah sehingga jumlah truk yang digunakan untuk
pengangkutan aspal panas dapat membuat finisher tetap bergerak menerus.
• Jika terjadi penghentian, penghamparan aspal hanya akan dimulai kembali bila setidaknya ada 3
truk aspal yang menunggu untuk diturunkan.
PENGHAMPARAN ASPAL PANAS- PRAKTIK KUALITASBURUK
28
Pemuatan aspal - finisher berhenti
bergerak ketika proses pemuatan
Pekerjaan aspal dengan tangan– perataan
aspal
PENGHAMPARAN LAPISAN ASPAL
29
Penyelesaian (finishing) perataan - persiapan permukaan
yang akan ditutupi
• Bila permukaan yang dilapisi terdapat
ketidaksesuaian, telah retak parah, menunjukkan
ketidakstabilan, mengandung bahan permukaan
lama yang telah mengalami cacat yang berlebih
atau tidak terikat pada lapisan aspal yang
dibawahnya, area yang rusak harus dikupas, dibelah
atau dipotong seluruh material yang lepas-lepas atau
lunak.
• Permukaan harus dibersihkan dan diperbaiki.
• Segera sebelum menghampar campuran aspal
panas, permukaan yang ada harus dibersihkan dari
kotoran dengan menyapu dengan power broom dan
sapu manual jika diperlukan.
• Lapis perekat (tack coat) atau lapis resap pengikat
(prime coat) harus disemprot sebelum penghamparan
campuran aspal panas.
Permukaan tidak diperbaiki
secara memadai sebelum
menempatkan aspal.
Refleksi retak yang ditunjukkan
melalui lapisan aspal baru.
PENGHAMPARAN LAPISAN ASPAL
30
Peralatan Penghampar dan Perataan• Peralatan untuk penghamparan dan penyelesaian harus telah disetujui dari sisi mekanisnya, finisher
dengan mesin mandiri, yang mampu menghampar dan meratakan campuran aspal panas yang sesuai dengan jalur, kerataan, dan kemiringan yang ditentukan
• Finisher harus dilengkapi dengan hoppers dan screw jenis putar balik untuk menempatkan campuran secara merata di depan screed yang dapat disesuaikan.
• Mereka harus memiliki perangkat kemudi dan roda gigi maju dan mundur.• Hoppers harus memiliki bagian sayap yang bisa dilipat pada akhir setiap muatan truk aspal untuk
mencegah tertahannya material yang dingin.• Finisher harus dilengkapi dengan alat pengontrol level elektronik dan mekanis seperti levelling beams,
kawat pengarah, peralatan pengatur kerataan sambungan dan kemiringan, untuk menjaga ketepatan kerataan dan untuk membentuk tepi aspal ke garis yang sebenarnya tanpa penggunaan cetakan stasioner.
• Peralatan straight edge diwajibkan.• Finisher harus dilengkapi dengan screed, baik tipe tamping atau getaran, dan perangkat untuk
memanaskan screed ke suhu yang diperlukan untuk menghampar aspal panas tanpa menarik atau menggores.
• Jika selama penghamparan, ditemukan bahwa peralatan penghampar dan perata meninggalkan jejak alur,
cekungan,segregasi atau penyimpangan lainnya, yang tidak dapat diperbaiki, peralatan harus diganti.
PENGHAMPARAN ASPAL PANASPAVER TIDAK SESUAI SPESIFIKASI
31
Finisher yang cacat.
Tidak ada sensor, bukan mesin track,
screed tidak bergetar.
Paver meninggalkan jejak di
permukaan.
PENGHAMPARAN ASPAL PANAS
32
Pemadatan aspal
• Pemadatan meningkatkan masa pakai aspal dengan mengurangi alur (rutting), mengurangi laju
oksidasi aspal, dan meningkatkan stabilitas campuran aspal yang memungkinkan perkerasan
untuk membawa lalu lintas secara efisien untuk waktu yang sangat lama.
• Pemadatan dicapai dengan memaksa agregat dalam campuran menjadi padat satu sama lain
• Dengan mendekatkan agregat, pemadatan mengurangi rongga udara dalam bahan aspal
• Dengan berkurangnya rongga udara, perkerasan jalan memiliki impermeabilitas, kohesi dan
stabilitas
Impermeabilitas adalah ketahanan aspal terhadap udara dan air.
• Kohesi adalah kemampuan perkerasan aspal untuk menahan bersama.
• Stabilitas adalah ketahanan dari perkerasan pada gerakan internal melalui interlock agregat.
• Agregat bulat dari sungai memiliki interlock rendah karena gesekan internal rendah. Mereka
menyorong satu sama lain dengan mudah karena kehalusannya dan mempunyai daya
kepadatan yang kecil.
• Pemadatan hanya bisa terjadi ketika kondisi aspal cukup cair untuk dijadikan sebagai pelumas
dan cukup kuat untuk mendukung pemadat.
PENGHAMPARAN ASPALPANAS
33
Pemadatan aspal … lanjutan• Jika aspal terlalu dingin pemadatan tidak bisa terjadi.• Jika aspal terlalu panas, deformasi bisa terjadi.• Batas atas untuk pemadatan aspal adalah 125-145 derajat.• Batas bawah untuk pemadatan adalah lebih besar dari (>) 95 derajat.• Semakin tinggi suhu, pemadatan dicapai dengan putaran roller yang lebih sedikit.• Pencatatan suhu aspal di lapangan memungkinkan kualitas yang lebih tinggi.• Mengetahui suhu akan menentukan seberapa dekat penggunaan compactor dengan finisher.• Curah hujan pada saat produksi aspal akan mempengaruhi pemadatan karena tumpukan agregat
yang tidak tertutup membuat agregat basah dan campuran aspal panas dapat menahan terlalu banyak air dan selama penghamparan curah hujan mendinginkan aspal panas sehingga memberikan waktu pemadatan yang lebih singkat.
• Fase pemadatan terdiri dari pemadatan awal (breakdown), menengah (intermediate) dan akhir (finish).• Pemadatan awal (Breakdown compaction) adalah langkah pertama yang dilakukan dan harus dimulai
pada suhu campuran aspal setinggi mungkin.• Intermediate compaction terjadi segera setelah pemadatan awal. Pemadat pneumatik (PTR) dan baja
(Tandem Roller) semuanya digunakan. Ini adalah langkah awal dalam menghaluskan permukaan.• Pemadatan akhir (Finish rolling) meningkatkan kehalusan permukaan dan harus dilakukan saat
campuran aspal cukup panas untuk menghilangkan bekas jalur tandem roller.
PENGHAMPARAN ASPALPANAS
34
Pemadatan aspal….lanjutan
Persyaratan untuk suhu pengikat aspal
untuk pencampuran dan pemadatan
Tabel 6.3.5.1
Campuran aspal panas Spesifikasi
Umum WINRIP .
PENGHAMPARAN ASPAL PANAS
35
Peralatan pemadatan
• Untuk setiap pengaspal setidaknya dibutuhkan satu penggilas tandem beroda baja (one tandem steel
wheeled roller)dan satu penggilas roda ban angin (pneumatic tired roller ).
• Setidaknya satu penggilas tambahan harus disediakan untuk setiap kapasitas produksi lebih dari 40 ton per jam.
• Semua penggilas harus berpenggerak mandiri (self-propolled).
• Penggilas roda ban angin(PTR) harus dari tipe yang disetujui, yang memiliki tidak kurang dari 7 roda dengan
ban pemadatan berpermukaan halus dengan ukuran dan konstruksi yang sama yang mampu beroperasi
pada tekanan inflasi 85-90 pound per inci persegi (6-6,5kg per sentimeter persegi).
• Setiap ban harus diisi angin dengan tekanan tertentu sehingga perbedaan tekanan antara 2 ban tidak boleh
melebihi 5 pound per inci persegi (0,35 kg per sentimeter persegi).
• Harus disediakan alat untuk memeriksa dan menyesuaikan tekanan ban pada setiap saat pekerjaan
berlangsung.
• Setiap mesin penggilas harus dilengkapi dengan sarana untuk menyesuaikan berat totalnya dengan
pemberian beban (ballast) sehingga beban per roda dapat bervariasi.
• Penggilas beroda baja yang dikemudikan sendiri bisa jadi dari 2 tipe yaitu: Penggilas tandem statis (tandem
static rollers)atau penggilas getar drum kembar (twin drum vibratory rollers).
• Penggilas statis harus memiliki berat statis minimum 8 ton.
• Penggilas drum kembar memiliki berat statis tidak kurang dari 6 ton.
PENGHAMPARAN ASPAL PANAS
36
Penggilas tandem statis
(Tandem static roller)Penggilas roda ban angin
(Pneumatic tire roller)
Penggilas getar drum kembar
(Twin drum vibratory roller)
PENGHAMPARAN ASPAL PANAS
37
Peralatan lain
• Alat pemadat getaran berbahan bensin (Petrol driven vibratory plate)/plate compactor.
• Penggilas getar, 600kg (mini roller)
• Straight edge sepanjang 3 meter.
• Termometer (tipe dial) 200 derajat celcius (minimal 3 buah)
• Kompresor dan mesin bobok (jack hammers).
• Waterpass yang terpasang pada straight edge panjang 3 meter dan disesuaikan untuk membaca
3% atau cross fall lainnya dan super elevasi meningkat antara 0% dan 6%.
• Mesin potong aspal (Diamond or fiber power saw).
• Sapu rotary (Rotary broom)
• Pengukur kedalaman aspal yang sudah dikalibrasi.
• Pengukur tekanan ban.
PENGHAMPARAN ASPAL PANAS
38
Peralatan lain
PENGENDALIAN MUTU & PENGUJIAN ASPAL
39
Video –pengendalian mutu aspal
PENGENDALIAN MUTU & PENGUJIAN ASPAL
40
Uji permukaan perkerasan aspal
• Permukaan harus diuji dengan pelat mahkota (crown plate) dan straight edge sepanjang 3 meter,
pada sudut kanan dan sejajar dengan garis tengah jalan untuk memeriksa semua toleransi
permukaan yang diaspal.
• Permukaan tidak boleh menyimpang dari straight edge lebih dari 5mm untuk pemakaian laston
lapis aus (wearing course) dan 10mm untuk laston lapis pondasi (base course layers).
• Dalam penampang ,perbedaan ketebalan di antara 2 poin tidak boleh menyimpang dari gambar
penampang melintang lebih dari 15mm.
• Kemulusan permukaan harus diperiksa setelah pekerjaan selesai pada interval 100 meter.
Persyaratan pemadatan
• Kepadatan campuran konsolidasi tidak boleh kurang dari 97% dari Job Standard Density (JSD).
• Lokasi core (cores location) harus dipilih secara acak dengan jumlah tidak kurang dari enam (6)
untuk setiap 200 m dari panjang jalur.
• Sampling harus dilakukan di AMP tetapi dapat juga dilakukan pada finisher jika ada segregasi
yang berlebihan selama proses pengangkutan dan penyebaran.
PENGENDALIAN MUTU & PENGUJIAN ASPAL
41
Pengendalian proses
• Frekuensi minimum pengujian standar harus seperti
ditunjukkan pada tabel terlampir 6.3.7.2.
• Setiap hari sampel aspal yang dihamparkan harus
diambil seperti yang dijelaskan dan pada frekuensi
yang tercantum pada tabel 6.3.7.2
• Enam spesimen Marshall harus dibuat untuk
masing-masing sampel.
Pemeriksaan rutin dan pengujian
• Pemeriksaan dan pengujian rutin dilakukan oleh
kontraktor untuk menguji pekerjaan yang telah
selesai untuk memenuhi toleransi dimensi, kualitas
bahan, dan kerapatan pemadatan.
• Seluruh bagian uji yang tidak memenuhi
persyaratan harus dibongkar dan diganti dengan
bahan dan pengerjaan yang sesuai.
PENGENDALIAN MUTU & PENGUJIAN ASPAL
42
Coring lapisan aspal
• Kontraktor harus melakukan pengambilan core
dengan diameter core 100mm atau 150mm
dari lapisan aspal yang telah selesai.
Coring lapisan aspal
PENGENDALIAN MUTU & PENGUJIAN ASPAL
43
• Kontraktor harus menyimpan
catatan semua tesnya dan
catatan-catatan ini harus dikirim
ke konsultan supervisi tanpa
penundaan.
• Kontraktor harus memberi
konsultan hasil dan catatan tes
yang dilakukan pada setiap hari
produksi bersamaan dengan
lokasi yang tepat dari setiap hari
produksi pada pekerjaan selesai
• Lampiran pengendalian kuantitas
seperti pada pengecekan
kuantitas untuk pembayaran,
bobot masing-masing campuran
yang digelar harus terus dipantau
dengan berat pada tiket
pengiriman dari timbangan truk.
PENGENDALIAN MUTU & PENGUJIAN ASPAL
Latihan 2
Latihan ini akan melibatkan pembuatan bagan suhu bitumen untuk pencampuran dan pemadatan aspal panas.
Pembuatan aspal, teknik penghamparan & pengujian kualitas
PENGENDALIAN MUTU & PENGUJIAN ASPAL
Latihan 2 - lanjutan Latihan ini membutuhkan transfer informasi dari Tabel 6.3.5.1 Persyaratan viskositas dan suhu aspal untuk pencampuran dan pemadatan dari spesifikasi Dokumen ICB.
No Proses konstruksi Viskositas
pengikat
bitumen
Rentang Suhu
Bitumen Tipe 1
(0C)
1 Campuran spesimen Marshall Mix
2 Pemadatan spesimen Marshall Mix
3 Pencampuran, target kisaran suhu
4 Memuat aspal kedalam truk
5 Pengiriman ke (finisher)
6 Breakdown Rolling (Tandem Roller)
7 Secondary Rolling (PTR)
8 Finishing Rolling (Tandem Roller)
PENGENDALIAN MUTU & PENGUJIAN ASPAL
Latihan 2 - lanjutan Latihan ini membutuhkan transfer informasi dari Tabel 6.3.5.1 Persyaratan viskositas dan suhu aspal untuk pencampuran dan pemadatan dari spesifikasi Dokumen ICB.
Jawaban
No Proses konstruksi Viskositas
pengikat
bitumen
(PaS)
Rentang Suhu
Bitumen Tipe 1
(0C)
1 Campuran spesimen Marshall Mix 0.2 155 +/-1
2 Pemadatan spesimen Marshall Mix 0.4 145 +/-1
3 Pencampuran, target kisaran suhu 0.2-0.5 145-155
4 Memuat aspal kedalam truk +/- 0.50 135-150
5 Pengiriman ke (finisher) 0.50 –1.0 130-150
6 Breakdown Rolling (drum berbahan baja) 1-2 125-145
7 Secondary Rolling (ban angin) 2-20 100-125
8 Finishing Rolling (drum berbahan baja) <20 >95
MENINGKATKAN KUALITAS ASPAL MELALUI PENGENDALIAN MUTU
47
Peningkatan Kualitas dalam pembuatan dan penghamparan campuran
aspal panas dalam jangka pendek akan dicapai melalui fokus pada
pengendalian mutu yang dikelola oleh Kontraktor. Hal ini akan melibatkan
metode, bahan dan peralatan berkualitas.
Metode kualitas melibatkan peningkatan kualitas melalui;
• Tegas mengikuti dan memberlakukan standar mutu dan prosedur
pengujian.
• Audit kualitas oleh Core Team Consultants (CTC) dan World Bank.
• Tegas mengikuti pembuatan dan penghamparan aspal campuran panas
sesuai dengan WINRIP Spesifikasi umum Divisi 6 Perkerasan Aspal.
Asphalt manufacture, laying techniques, &
quality testing
KUALITAS ASPALBAGAIMANA MEMPERBAIKI PRAKTIK WINRIP
YANG SALAH
48
Praktik yang salah
Timbulnya area kasar pada permukaan laston lapis aus. Juga adanya kegemukan
(bleeding) bitumen melalui permukaan laston lapis aus.
Penyebab
Kurangnya / kelebihan aspal dan material halus pada lapisan aspal.
Bagaimana kita memperbaiki cacat ini?
Meningkatkan pengendalian mutu dalam proses pencampuran pada saat produksi
baik dalam jumlah bahan yang digunakan dan waktu aktual materialnya benar-benar
tercampur. Ini tidak membantu pada AMP yang dioperasikan secara manual dan tidak
otomatis. Produksi aspal mungkin berada di bawah tekanan untuk menghasilkan lebih
banyak aspal swementara kemampuan produksi AMP rendah (40 sampai 60 ton per
jam) dan operator AMP mungkin berada di bawah tekanan untuk mengurangi waktu
pengolahan aspal agar mempercepat material tersebut tiba lokasi. Bagian
pengendalian mutu harus memeriksa bahan yang dicampur dengan mengambil
sampel di AMP dan juga harus mengambil sampel bahan yang diletakkan di depan
finisher sebelum pemadatan awal. Kedua sampel diperiksa berkaitan dengan kadar
aspal dan jumlah agregat / bahan halusnya.
KUALITAS ASPALBAGAIMANA MEMPERBAIKI PRAKTIK
WINRIP YANG SALAH
49
Praktik yang salah
Kurangnya material aspal di depan paver sebelum bekerja dimulai dan selama bekerja.
PenyebabMemulai produksi aspal pada saat pekerjaan dimulai di lokasi. Tidak memadainya
kapasitas AMP dan tidak memdainya jumlah truk untuk mengangkut material ke lokasi
pengerjaan.
Bagaimana kita memperbaiki cacat ini?
Memulai produksi aspal dua atau tiga jam sebelum pengerjaan pengaspalan di lokasi.
Bahan kemudian dapat disimpan di truk tertutup di lokasi di depan finisher. Truk yang
lebih besar harus digunakan, bukan truk kecil seperti di beberapa tempat. Ini semua
harus diorganisir oleh kepala bagian penggelaran asapal kontraktor.
KUALITAS ASPALBAGAIMANA MEMPERBAIKI PRAKTIK
WINRIP SALAH
50
Praktik yang salah
Kegemukan (bleeding ) bitumen melalui permukaan laston lapis aus
PenyebabSalah penerapan lapis rekat pengikat dan lapis perekat. lapis rekat pengikat dan lapis
perekat diterapkan dengan tangan, aplikasi tidak konsisten, beberapa area tebal dan
lainnya tipis. Daerah yang tebal akhirnya melewati bahan aspal dan terlihat kegemukan
(bleeding) di permukaan.
Bagaimana kita memperbaiki cacat ini? Pastikan lapis rekat pengikat dan lapis perekat diterapkan dengan benar di lokasi dan
pemeriksaan lanjutan mengenai kadar perekat yang diterapkan dan tindakan yang
relevan diambil begitu hasilnya diperoleh.
KUALITAS ASPALBAGAIMANA MEMPERBAIKI PRAKTIK
WINRIP YANG SALAH
51
Praktik yang salah
Kurangnya persiapan finisher dan pemadat sebelum
dimulainya pekerjaan tiap harinya.
PenyebabPenghamparan tidak merata, ketidaksesuaian
permukaan sebelum pemadatan dengan tandem
Roller dan PTR. Penggetar screed finisher tidak
bekerja untuk memberikan pemadatan awal pada
gelaran asphalt. Permukaan screed tidak rata
sehingga menghasilkan permukaan yang tidak rata
ke gelaran aspal. Tekanan ban penggilas roda
angina (PTR) tidak sesuai dengan saat percobaan
awal penggelaran aspal.
Bagaimana kita memperbaiki cacat ini
Foreman gelar harus memiliki daftar periksa untuk
semua item yang perlu diperiksa sebelum
melakukan penghamparan aspal di lokasi.
Ban ini tidak akan
memberikan hasil
pemadatan yang benar.
Mesin paving
ditinggalkan dengan
aspal yang mengeras
di bagian hopper.
KUALITAS ASPALBAGAIMANA MEMPERBAIKI PRAKTIK WINRIP
YANG SALAH
52
Praktik yang salah
Tinggi dan rendahnya sambungan melintang (transverse joints) antara pekerjaan aspal hari
sebelumnya dan aspal yang dihamparkan di hari selanjutnya.
PenyebabMetode yang salah untuk meletakkan aspal pada sambungan melintang. Aspal lama perlu
dipotong dengan pemotong aspal. Lapis perekat yang tipis diterapkan. Pastikan semua
area sambungan bersih dan bebas dari genangan air. Aspal dihamparkan dan diperiksa
yang tujuannya untuk mengoreksi tinggi rendahnya dengan aluminium straight edge, lihat
diagram di bawah. Pastikan sambungan dipadatkan secara melintang dengan tandem
roller dan tinggi rendahnya diperiksa ulang. (Setidaknya satu kontraktor mengerjakan ini).
KUALITAS ASPALBAGAIMANA MEMPERBAIKI PRAKTIK WINRIP
YANG SALAH
53
Bagaimana kita memperbaiki cacat ini?
Pekerjaan ini perlu dilakukan oleh foreman aspal yang harus dilengkapi
dengan perintah kerja yang tepat. Penyiapan sambungan longitudinal
juga harus ditangani tapi tidak perlu diperiksa dengan straight edge.
KUALITAS ASPALBAGAIMANA MEMPERBAIKI PRAKTIK WINRIP
SALAH
54
Praktik yang salah
Bekas lubang core terlihat di pekerjaan laston lapis aus yang
sudah selesai.
PenyebabPengisian lubang core yang kurang tepat. Cara mengisi lubang
core dengan tiga lapisan bahan yang sesuai, biasanya material
wearing course dengan agregat kasar yang dibuang
dipadatkan dengan tiga lapisan pada lubang core setelah diberi
lapis tipis lapis perekat. Lubang core harus segera diisi sesegera
mungkin setelah core diambil.
Bagaimana kita memperbaiki cacat ini?Pastikan bahwa kontraktor foreman aspal mengambil tindakan
yang tepat untuk mengisi lubang core dengan benar.
KUALITAS ASPALTIPS ASPAL – SEGREGASI
55
Segregasi aspal adalah adalah area tertentu yang kelebihan partikel kasar atau halus di permukaan aspal yang sudah jadi.
Hal ini mengakibatkan rongga udara tinggi, kekakuan berkurang, umur lelah berkurang, penetrasi
kelembaban, percepatan kerusakan aspal.
Mengurangi segregasi dengan;•Pencampuran yang sempurna dan mencegah penyumbatan di AMP.
•Mencegah bahan campuran jatuh terlalu jauh.
•Memuat truk dengan dituang yang cepat dari hot bin (tidak dituang perlahan - lahan dari hot bin).
•Truk harus membongkar muat ke pengaspal dalam masa yang cepat bukan perlahan-lahan.
•Hopper finisher tidak boleh dikosongkan di antara setiap truk
•Tuang hopper dengan material baru untuk membantu pemberian bahan yang seragam dari hopper yang
terbuka lebar.
•Pintu hopper seharusnya dibuka selebar mungkin untuk memastikan augers penuh.
•Finisher harus dioperasikan secara menerus.
•Hindari penaburan campuran aspal di belakang finisher.
•Jaga agar pekerjaan manual dengan tangan tetap dilakuakan seminimal mungkin
KUALITAS ASPALTIPS ASPAL – SENSITIVITAS KELEMBABAN
56
Sensitivitas kelembaban berkaitan dengan hilangnya adhesi antara aspal dan agregat, dengan
adanya kelembaban, biasa disebut stripping
Hal ini mengakibatkan hilangnya kekuatan, retak dan kehilangan bentuk (rutting) dan hilangnya
aggregate halus dipermukaan aspal.
Mengurangi sensitivitas kelembapan (stripping) dengan;
•Drainase yang baik untuk menghindari masuknya kelembaban yang berlebihan.
•Mencegah infiltrasi kelembaban dari lapisan perkerasan lainnya.
•Pencapaian void udara in situ yang rendah.
•Campuran yang benar (bentuk agregat, gradasi dan tekstur permukaan) untuk mencapai
kepadatan yang dibutuhkan.
•Pastikan sambungan longitudinal dibentuk sempurna utk mencegah masuknya uap air ke aspal.
•Mencegah agregat kotor, terutama kontaminasi tanah liat.
•Perbaiki ikatan aspal dengan agregat berpermukaan halus – seperti pasir sungai yang halus dan
berkilau.
•Kurangi kelebihan beban lalu lintas.
KUALITAS ASPALTIPS ASPAL – PERMUKAAN KEGEMUKAN
(BLEEDING)
57
Permukaan kegemukan (bleeding) adalah salah satu area dimana ada komposisi tekstur
yang berkurang akibat bitumen berlebih pada permukaan aspal.
Hal ini menyebabkan proses pemampatan aspal diakibatkan lalu lintas padat, yang dapat
disertai dengan kondisi beralur dan mengurangi resistansi selip pada cuaca basah.
Mengurangi permukaan kegemukan dengan :
•Berikan agregat tambahan untuk mengimbangi kelebihan aspal.
•Buang kelebihan aspal, seperti dengan semburan air di permukaan.
•Pelapisan ulang.
KUALITAS ASPALTIPS ASPAL – KUALITAS BERKENDARA
58
Kualitas lintasan jalan– Lintasan Jalan aspal yang mulus dapat dihasilkan dengan cara:
• Koreksi bentuk dengan menghilangkan penyimpangan deangan lapisan levelling dan
pembentukan ulang permukaan yang tidak beraturan.
• Kontrol ketebalan menggunakan kontrol otomatis pada finisher, seperti mistar berjalan untuk
menghilangkan penyimpangan lokal pada permukaan yang ada.
• Hamparan seragam melalui gelaran dengan kecepatan maju finisher yang menerus dan tetap
• Kecepatan paver harus disesuaikan dengan tingkat produksi dan pengiriman AMP.
• Truk pembawa aspal harus digerakkan ke depan oleh finisher sementara aspal dituang perlahan ke
dalam hopper finisher. Tumpahan antara truk dan hopper harus dihindari.
• Finisher harus menjaga jumlah aspal konstan seragam di depan screed.
• Variasi suhu aspal akan mempengaruhi kelancaran aliran campuran aspal di bawah screed finisher
• Finisher dalam kondisi mesin yang tidak baik, tidak dapat menghampar aspal dengan mulus.
• Sambungan melintang harus dijaga seminimal mungkin dan selaras di antara lapisan.
• Perapihan mungkin diperlukan untuk memastikan kelandaian transisi di akhir pekerjaan.
• Kecepatan Tandem Roller dan PTR yang berlebihan bisa mendorong aspal berubah bentuk.
• Alat pemadat seharusnya tidak berhenti di lapisan aspal panas karena akan meninggalkan jejak.
KUALITAS ASPALTIPS ASPAL – SAMBUNGAN ASPAL
59
Sambungan aspal terjadi saat menyelaraskan permukaan yang berdampingan, antara gerak maju arah memanjang dari finisher atau arah melintang karena terhentinya operasi pengaspalan. Penting agar sambungan tidak menciptakan titik lemah karena pemadatan yang buruk dan bentuk yang benar dan kualitas lajur berkendara yang harus selalu dijaga.
Hal ini dapat dicapai dengan mengadopsi teknik berikut;• Jumlah sambungan sedikitnya dan ditempatkan di area yang paling sedikit tekanannya/datar. • Sambungan memanjang dalam laston lapis aus ditempatkan bertepatan dengan tepi lajur
memanjang.• Sambungan longitudinal pada lapisan beriringan harus diseimbangkan paling sedikit150 mm. • Sambungan melintang harus diseimbangkan tebalnya sepanjang 2.0 meter antara lapisan.• Perapihan bentuk permukaan mungkin diperlukan saat melandaikan dengan permukaan yang
sudah ada.• Pastikan kepadatan aspal yang memadai di sambungan.
• Sambungan panas dan sambungan hangat akan memungkinkan terciptanya ikatan yang baik dan mencapai kepadatan yang memadai.
• Sambungan dingin mungkin memerlukan perapihan kembali sambungan itu agar dapat dipadatkan dengan sempurna untuk mencapai ikatan dan kepadatan yang dibutuhkan.
KUALITAS ASPALTIPS ASPAL – PEKERJAAN PERAPIHAN
MANUAL
60
Pekerjaan perapihan manual pada aspal sering diperlukan sehubungan dengan hamparan finisher untuk merapikan sambungan longitudinal dan melintang, daerah ujung yang tidak dapat diakses
oleh finisher, untuk menyebarkan dan memperbaiki kekurangan bahan gelar yang ditempatkan.
Pekerjaan perapihan manual pada aspal yang baik dapat dicapai dengan teknik berikut;• Aspal harus ditempatkan dalam sekop penuh dan tidak ditempatkan atau dilemparkan ke atas
lapisan asphalt baru.
• Rekker berbahan kayu (wooden lute) yang paling sering digunakan untuk perataan manual. • Perataan seharusnya dilakukan dengan material di depan rekker dan dengan menggunakan
sekali penyebaran. • Penyebaran material yang berlebihan dengan rekker menyebabkan campuran aspal saling terpisah.
• Perataan manual harus dilakukan secepat mungkin untuk menghindari pendinginan aspal.• Aspal harus disebarkan dengan finisher dengan sekitar 50mm overlap dengan lapisan
sebelumnya. Material berlebih dari overlap itu kemudian dilepaskan atau didorong kembali ke tepi vertikal yang sejajar dengan, atau sedikit di atas gelaran aspal yang belum dipadatkan. Tepi yang terangkat kemudian menerima berat penuh tandem roller.
KUALITAS ASPALTIPS ASPAL – PELAKSANAAN CORE
61
Pelaksanaan core digunakan untuk menentukan kepadatan lapangan dan merupakan persyaratan
spesifikasi
Metode yang benar untuk melakukan core adalah sebagai berikut;
• Lokasi Core harus dipilih secara acak dengan jumlah tidak kurang dari enam (6) untuk setiap 200 m
dari panjang jalur.
• Mesin core harus dilengkapi dengan ujung berpenggerak mesin dan sistem untuk pendinginan dan
pembilasan kepala core .
• Posisikan mesin core tegak lurus terhadap permukaan jalan.
Sudut potongan tidak boleh berubah selama proses core.
Lepaskan hasil core menggunakan kait kawat tipis, dengan hati-hati jangan sampai merusak core
• Obeng, pahat atau alat tajam lainnya dapat menyebabkan cacat pada coredan tidak boleh
digunakan untuk pengambilan core.
• Masukkan kembali lubang Cores dengan cara mencuci atau menyapu untuk menghindari
kerusakan di jalan, hilangkan air dari lubang, taruh tack coat, isi lubang dengan aspal panas,
padatkan masing-masing lapisan dengan stamper atau alat yang sesuai.
• Hasil core harus ditandai dengan pengenal yang sesuai pada bagian hasil corenya
KUALITAS ASPALTIPS ASPAL – PEMADATAN
62
Pemadatan sangat penting untuk kinerja aspal campuran panas. Aspal bergantung pada
standar kepadatan kerapatan yang tinggi untuk;
• Kekuatan struktural / kekakuan.
• Umur kelelahan (ketahanan terhadap retak terhadap beban berulang).
• Ketahanan terhadap deformasi dan daya tahan (beralur, getas, masuknya air dan udara).
• Pemadatan aspal merupakan interaksi antara kinerja campuran aspal dan hasil
pemadatan.
• Faktor yang paling penting dalam kinerja campuran aspal adalah suhu campuran aspal
selama proses pemadatan. Semakin panas aspal saat meninggalkan paver, semakin lama
waktu untuk menjadi turun di bawah suhu pemadatan minimum yang efektif. Hilangnya
panas dari aspal bisa menjadi cepat karena kecepatan angin yang kencang,
penghamparan pada perkerasan yang basah, dan penghamparan lapisan yang tipis.
• Standar kepadatan padatan yang tinggi memerlukan bahan aspal yang seragam dan
komposisi campuran yang benar.
• Kepadatan kerapatan aspal dicapai melalui kombinasi berat tekanan pemadat dan
jumlah lintasan dari alat pemadat. Berat tekanan dan jumlah lintasan alat pemadat
penting dalam efektivitas pemadatan.
PRINSIP ASPAL & PRAKTIK PELATIHANTANYA JAWAB DAN UMPAN BALIK
• Mengulas dan mendiskusikan Pelatihan Manajemen Kualitas Aspal
• Sesi tanya jawab
• Umpan balik untuk pelatihan
• Akhir dari pelatihan