penambalan permukaan aspal

10
PROSES PEKERJAAN PATCHING Penambalan (patching) Penambalan diseluruh kedalaman cocok untuk perbaikan permanen, sedangkan perbaikan sementara cukup ditambal dikulit permukaan perkerasan saja. Penambalan cocok untuk memperbaiki kerusakan: Aligator cracking, pothole, patching, corrugation, shoving, depression, slippage cracking, dan rutting. Penambalan Permukaan (SurfacePatching) 1. Penambalan permukaan pada perkerasan lentur Lakukan pemakaian perlengkapan keselamatan kerja. Pasang rambu lalu-lintas dengan memperhatikan lokasi retak; misal retak yang akan disumbat terletak di bagian tepi perkerasan. Gunakan sapu dan blower untuk membersihkan retak. Tuangkan aspal ke dalam retak dan ratakan dengan cagak. Taburkan pasir ke permukaan yang telah dilaburi aspal. Bersihkan lapangan dan angkat rambu lalu-lintas.

Upload: tatank-bahlawant

Post on 04-Jul-2015

673 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penambalan Permukaan aspal

PROSES PEKERJAAN PATCHING

Penambalan (patching) Penambalan diseluruh kedalaman cocok untuk perbaikan permanen, sedangkan perbaikan sementara cukup ditambal dikulit permukaan perkerasan saja. Penambalan cocok untuk memperbaiki kerusakan: Aligator cracking, pothole, patching, corrugation, shoving, depression, slippage cracking, dan rutting.Penambalan Permukaan (SurfacePatching)

1. Penambalan permukaan pada perkerasan lentur

Lakukan pemakaian perlengkapan keselamatan kerja. Pasang rambu lalu-lintas dengan memperhatikan lokasi retak; misal retak

yang akan disumbat terletak di bagian tepi perkerasan.

Gunakan sapu dan blower untuk membersihkan retak. Tuangkan aspal ke dalam retak dan ratakan dengan cagak. Taburkan pasir ke permukaan yang telah dilaburi aspal. Bersihkan lapangan dan angkat rambu lalu-lintas.

Page 2: Penambalan Permukaan aspal

2. Penambalan Dangkal (Shallow Patching)

Cara pelaksanaan penambalan dangkal Lakukan pemakaian perlengkapan keselamatan bagi setiap personil yang

bertugas. Pasang rambu lalu-lintas dengan memperhatikan lokasi penambalan pada lajur

lalu-lintas. Beri tanda batas bagian permukaan perkerasan yang akan ditambal. Tanda batas

harus berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang yang salah satu sisinya sejajar dengan sumbu jalan. Disamping itu, letak batas tambalan harus sekurang-kurangnya sekitar 30 cm di

luar daerah kerusakan, Gunakan cutter untuk memotong perkerasan. Gunakan jack hammer untuk membongkar perkerasan. Gunakan skop dan/atau loader (apabila tambalan cukup luas) untuk

mengangkat dan memasukkan bongkahan ke dalam truk. Apabila kerusakan yang ditangani adalah retak atau deformasi, maka pembongkaran harus mencakup seluruh tebal lapis beraspal.

Gunakan sapu dan blower untuk membuang butir-butir lepas yang menempel pada dasar dan dinding lubang.

Gunakan penyemprot aspal untuk melaburi dasar dan dinding lubang galian dengan lapis perekat (tack coat).

Biarkan aspal untuk memantap, apabila sebagai lapis perekat digunakan aspal emulsi.

Page 3: Penambalan Permukaan aspal

Tuangkan beton aspal ke dalam lubang. Apabila tebal tambalan lebih dari 5 cm, maka penuangan (termasuk pemadatan) beton aspal harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum setiap lapis sekitar 5 cm.

Ratakan permukaan setiap lapis beton aspal. Tebal lapis terahir beton aspal lepas harus dibuat lebih tinggi dari permukaan perkerasan di sekitarnya. Ketinggian permukaan lapis terahir beton aspal lepas harus sedemikian rupa agar permukaan lapis beton aspal yang telah dipadatkan sedikit lebih tinggi dari permukaan di sekitarnya, seperti yang disebutkan pada Angka 13 di bawah.

Gunakan mistar untuk memeriksa kerataan permukaan lapis terahir beton aspal. Lakukan pemadatan setiap lapis beton aspal sampai benar-benar padat.

Pemadatan lapis terahir beton aspal harus dimulai dari bagian tepi dan bergeser ke bagian tengah agar permukaan tambalan agak cembung Untuk kepentingan kenyamanan, kemiringan permukaan tambalan tidak boleh lebih dari 5 persen.

Bersihkan lapangan dan angkat rambu lalu-lintas.

Page 4: Penambalan Permukaan aspal
Page 5: Penambalan Permukaan aspal

3. Penambalan Dalam (DeepPatching)Cara Pelaksanaan

Lakukan pemakaian perlengkapan keselamatan bagi setiap personil yang bertugas.

Pasang rambu lalu-lintas dengan memperhatikan lokasi penambalan pada lajur lalu-lintas.

Beri tanda batas bagian permukaan perkerasan yang akan ditambal. Tanda batas harus berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang yang salah satu sisinya sejajar dengan sumbu jalan. Disamping itu, letak batas tambalan harus sekurang-kurangnya sekitar 30 cm di

Gunakan cutter untuk memotong perkerasan. Gunakan jack hammer untuk membongkar perkerasan. Gunakan skop dan/atau loader (apabila tambalan cukup luas) untuk

mengangkat dan memasukkan bongkahan ke dalam truk. Pembongkaran harus mencakup lapisan, termasuk tanah dasar yang sudah terkontaminasi.

Gunakan sapu dan atau blower untuk melepaskan butir-butir yang menempel pada dasar dan dinding lubang.

Tuangkan agregat Kelas A atau CTB ke dalam lubang. Penuangan agregat atau CTB harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum sekitar 10 cm.

Ratakan lapis agregat atau CTB. Lakukan pemadatan setiap lapis agregat atau CTB sampai benar-benar padat.

Apabila sebagai lapis pondasi digunakan CTB, maka setelah selesai pemadatan, lakukan perawatan (curing) CTB.

Gunakan sapu dan blower untuk melepaskan butir-butir agregat atau CTB yang lepas.

Gunakan penyemprot aspal untuk melaburi dasar dan dinding lubang galian dengan lapis perekat (tack coat).

Biarkan lapis perekat memantap, apabila lapis perekat terdiri atas aspal emulsi. Tuangkan beton aspal ke dalam lubang. Penuangan beton aspal harus

dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum 5 cm, seperti yang diuraikan pada Butir 2.5.3, Huruf g.

Ratakan permukaan lapis beton aspal. Tebal lapis beton aspal lepas harus dibuat lebih tinggi dari permukaan perkerasan di sekitarnya. Ketinggian permukaan lapis beton aspal lepas harus sedemikian rupa agar permukaan lapis beton aspal yang telah dipadatkan sedikit lebih tinggi dari permukaan di sekitarnya, seperti yang disebutkan pada Angka 17 di bawah.

Gunakan mistar untuk memeriksa kerataan permukaan lapis beton aspal. Lakukan pemadatan setiap lapis beton aspal sampai benar-benar padat.

Pemadatan lapis beton aspal harus dimulai dari bagian tepi dan bergeser ke bagian tengah agar permukaan

tambalan agak cembung seperti yang ditunjukkan Untuk kepentingan kenyamanan, kemiringan permukaan tambalan tidak boleh lebih dari 5 persen.

Bersihkan lapangan dan angkat rambu lalu-lintas.

Page 6: Penambalan Permukaan aspal
Page 7: Penambalan Permukaan aspal
Page 8: Penambalan Permukaan aspal

Pemasangan lapis perekat kadang-kadang tidak perlu dilakukan jika campuran beraspal diletakkan pada campuran beraspal yang masih baru (dipasang baru beberapa waktu), selama permukaanya tidak kotor atau berdebu.

Untuk memperoleh hasil yang merata sebaiknya pemasangan lapis resap pengikat dan lapis perekat menggunakan asphalt distributorbatang penyemprot atau penyemprot tangan (hand sprayer)

Aspal distributor adalah truk yang dilengkapi dengan tangki aspal, pompa,dan batang penyemprot. Tipikal aspal distributor diperlihatkan pada Gambar.

Umumnya truk dilengkapi juga dengan pemanas untuk menjaga temperatur aspal, dan juga penyemprot tangan (hand sprayer).

Hand sprayer digunakan untuk daerah-daerah yang sulit dicapai dengan batang penyemprot. Unit pemanas tidak difungsikan jika meggunakan aspal emulsi. Pompa sirkulasi berfungsi untuk menjaga sirkulasi aspal agar aspal tidak mengeras atau mengendap dan menutup lubang batang penyemprot.

Sebelum pemakaian aspal distributor harus disesuaikan/dikalibrasi terlebih dahulu (sudut nosel, ketinggian, dan kecepatan kendaraan) sehingga diperoleh ketebalan yang sesuai dengan persyaratan. Seluruh nosel pada distributor harus terbuka dan berfungsi dengan sudut sekitar 15-30o terhadap sumbu horisontal. Ketinggian batang penyemprot diatur sedemikian rupa disesuaikan dengan jarak nosel, agar diperoleh penyemprotan yang tumpang tindih (overlap) 2 atau 3 kali. Penyemprotan yang tumpang tindih (overlap) yang diilustrasikan pada Gambar Lapis resap pengikat dan lapis perekat harus dipanaskan pada temperatur yang sesuai sehingga viskositas/kekentalan aspal yang dihasilkan dapat memberikan hasil penyemprotan yang merata

Tipikal skema aspal distributor