sesi 11 aspal

13
3/17/2016 1 TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya Definisi Aspal adalah material hitam atau coklat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat. Jika dipanaskan pada suatu temperatur tertentu aspal dapat menjadi lunak/cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau dapat masuk ke dalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/penyiraman pada perkerasan makadam ataupun pelaburan. Jika temperatur mulai turun, aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (sifat termoplastis).

Upload: lamlien

Post on 10-Dec-2016

279 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

1

TKS 4406 Material Technology I

Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT.

Department of Civil Engineering

Faculty of Engineering

University of Brawijaya

Definisi

Aspal adalah material hitam atau coklat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat. Jika dipanaskan pada suatu temperatur tertentu aspal dapat menjadi lunak/cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau dapat masuk ke dalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/penyiraman pada perkerasan makadam ataupun pelaburan. Jika temperatur mulai turun, aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (sifat termoplastis).

Page 2: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

2

Hydrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal

yang umum disebut bitumen, sehingga aspal sering

juga disebut bitumen. Aspal yang umum digunakan

saat ini terutama berasal dari salah satu hasil proses

destilasi minyak bumi dan disamping itu mulai banyak

pula digunakan aspal alam.

Definisi (lanjut)

Aspal minyak yang digunakan untuk konstruksi perkerasan jalan merupakan hasil residu dari proses destilasi minyak bumi, dan sering pula disebut dengan aspal semen yang bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan kedap air serta tahan terhadap pengaruh asam, basa dan garam. Hal ini berarti jika dibuat lapisan dengan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dengan mutu yang baik dapat memberikan lapisan kedap air dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan reaksi kimia yang lain.

Definisi (lanjut)

Page 3: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

3

Proses Destilasi Minyak Bumi

Proses Destilasi Minyak Bumi

(lanjut)

Setiap minyak bumi

menghasilkan residu yang

terdiri dari bahan dasar aspal

yang dapat dibedakan atas :

• Bahan dasar aspal

(asphaltic base crude oil)

• Bahan dasar parafin

(paraffin base crude oil)

• Bahan dasar campuran

(mixed base crude oil)

Page 4: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

4

Berdasarkan cara perolehannya, aspal dapat dibedakan

menjadi :

Aspal alam, terdiri dari :

Jenis Aspal

Aspal gunung (rock asphalt),

contoh aspal dari pulau

Buton.

Aspal danau (lake asphalt),

contoh aspal dari Bermudez

Lake, Venezuela.

Aspal buatan, terdiri dari :

Aspal minyak, merupakan hasil penyulingan

minyak bumi.

Tar, merupakan hasil penyulingan batu bara.

Tidak umum digunakan untuk perkerasan jalan

karena lebih cepat mengeras, peka terhadap

perubahan temperatur dan beracun.

Jenis Aspal (lanjut)

Page 5: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

5

Berdasarkan bentuknya, aspal dapat dibedakan

menjadi :

• Aspal Minyak

• Aspal Dingin

• Aspal Emulsi

Jenis Aspal (lanjut)

Aspal minyak (petroleum asphalt)

Aspal keras/panas (asphalt cement, AC)

• AC pen 40/50, yaitu AC dengan penetrasi antara 40 – 50.

• AC pen 60/70, yaitu AC dengan penetrasi antara 60 – 70.

• AC pen 80/100, yaitu AC dengan penetrasi antara 80 – 100.

• AC pen 120/150, yaitu AC dengan penetrasi antara 120 – 150.

• AC pen 200/300, yaitu AC dengan penetrasi antara 200 – 300.

Page 6: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

6

Aspal minyak (lanjut)

Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di

daerah bercuaca panas, volume lalu lintas tinggi.

Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk

daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah.

Di Indonesia umumnya digunakan aspal

penetrasi 60/70 dan 80/100.

Aspal dingin/cair (cut back asphalt)

• RC (Rapid Curing cut back), merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bensin atau premium. RC merupakan cut back asphalt yang paling cepat menguap.

• MC (Medium Curing cut back), merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan pencair yang lebih kental seperti minyak tanah.

• SC (Slow Curing cut back), merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan yang lebih kental seperti solar. SC merupakan cut back asphalt yang paling lama menguap

Page 7: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

7

Aspal emulsi (emulsion asphalt)

• Berdasarkan muatan listrik yang dikandungnya, aspal emulsi dapat dibedakan atas :

Kationik disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik positif.

Anionik disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik negatif.

Nonionik merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti tidak mengantarkan listrik.

• Berdasarkan kecepatan pengerasannya, aspal

emulsi dapat dibedakan atas :

RS (Rapid Setting), aspal yang mengandung

sedikit bahan pengemulsi sehingga pengikatan

yang terjadi lebih cepat.

MS (Medium Setting).

SS (Slow Setting), jenis aspal emulsi yang

paling lambat menguap.

Aspal emulsi (lanjut)

Page 8: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

8

Aspal Buton

Aspal alam yang terdapat di Indonesia dan telah dimanfaatkan adalah aspal dari pulau Buton. Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi. Berdasarkan kadar bitumen yang dikandungnya, aspal Buton dapat dibedakan menjadi ; B10, B13, B20, B25 dan B30 (Aspal Buton B10 adalah aspal Buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%).

Komposisi Aspal

Page 9: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

9

Fungsi Aspal

Aspal yang dipergunakan pada konstruksi perkerasan jalan berfungsi sebagai :

• Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dengan agregat dan antar aspal itu sendiri.

• Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori agregat itu sendiri.

Fungsi Aspal (lanjut)

Page 10: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

10

Fungsi aspal pada setiap butir agregat

Fungsi Aspal (lanjut)

Sifat Aspal

• Daya tahan (durability)

• Adhesi dan kohesi

• Kepekaan terhadap temperatur

• Kekerasan aspal

Page 11: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

11

Pemeriksaan Aspal

Aspal merupakan hasil produksi dari bahan-bahan

alam, sehingga sifat-sifat aspal harus diperiksa di

laboratorium dan harus memenuhi persyaratan

yang telah ditetapkan agar dapat dipergunakan

sebagai bahan pengikat perkerasan.

Pemeriksaan Aspal Keras

No. Pemeriksaan Metode Pemeriksaan

Bina Marga AASHTO

1. Penetrasi PA-0301-76 T49-80

2. Titik lembek PA-0302-76 T53-81

3. Titik nyala dan bakar PA-0303-76 T48-81

4. Thick film test PA-0304-76 T47-82

5. Kadar larutan dalam CCl4 PA-0305-76 T44-81

6. Daktilitas PA-0306-76 T51-81

7. Berat jenis PA-0307-76 T228-79

8. Viskositas kinematik PA-0308-76 T201-80

Page 12: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

12

Pemeriksaan Aspal Cair

No. Pemeriksaan Metode Pemeriksaan

Bina Marga AASHTO

1. Viskositas kinematik PA-0308-76 T201-80

2. Titik nyala PA-0309-76 T79-80

3. Daktilitas aspal cair PA-0306-76 T51-81

4. Penyulingan aspal cair PA-0310-76 T78-80

5. Kadar air PA-0311-76 T55-78

Jenis Pemeriksaan Penetrasi 60/70 Satuan

Min Max

Penetrasi (250 C, 100 gr, 5 det) 60 79 0,1 mm

Titik Lembek (ring ball) 48 58 0 C

Titik Nyala, Cleaveland 200 225 0 C

Daktilitas (250 C, 5 cm/menit) 100 100 cm

Solubilitas/ Kelarutan dlm CCl4 14 14 %

Kehilangan berat, 1630 C, 5 jam - 0,8 %

Penetrasi setelah kehilangan berat 54 - % semula

Berat Jenis (25 0 C) 1 - gr/cc

Persyaratan Aspal Keras Pen 60/70

Sumber : Bina Marga (1989), SNI No. 1737 – 1989 – F

Page 13: Sesi 11 Aspal

3/17/2016

13

Thanks for the attention and

Success for your study!