fungsi aspal, agregat & campuran aspal (sty), 89 hal

89
PENDAHULUAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGOLAHAN BAHAN ASPAL MENJADI PENGOLAHAN BAHAN ASPAL MENJADI LAPIS PERKERASAN JALAN LAPIS PERKERASAN JALAN

Upload: sulaim-al-kautsar

Post on 29-Dec-2015

407 views

Category:

Documents


62 download

DESCRIPTION

fd

TRANSCRIPT

Page 1: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PENDAHULUANPENDAHULUAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGOLAHAN BAHAN ASPAL PENGOLAHAN BAHAN ASPAL MENJADI LAPIS PERKERASAN JALANMENJADI LAPIS PERKERASAN JALAN

Page 2: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Nama Ir. SAKTYANU P S DERMOREDJO, MEngSc.

Latar Belakang

Bekerja di Ditjen Bina Marga Dept. PU, Dalam Perencanaan & Supervisi Jalan sejak 1980

Pendidikan

• S1 Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung.• Pasca Sarjana Jalan Raya PU-ITB. Bandung

• S2 Geoteknik, University of New South Wales, Sydney, Australia.

19791980

1992

Jabatan Saat ini

• Widyaiswara Madya Bidang Jln & Jbt Sejak 2007

Alamat [email protected] 0811875557

Riwayat Jabatan

• Staf Teknik di Subdit Teknik Jalan & Jbt.• Kepala Seksi Perencanaan Geometrik.• Kepala Seksi Diseminasi Standar• Analis Kebijakan, Kementerian Negara PU.• Pejabat Fungsional Teknik Jln & Jbt Madya• Tenaga Fungsional pada BPJT • Widyaswara Madya Bid Jalan & Jembatan

1981-19941994-19981998-19991999-20012001-20072005-2007

2007- sekarang

Page 3: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

TUJUAN UMUM

Setelah selesai mengikuti modul ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan bagaimana mengolah bahan aspal menjadi perkerasan jalan.

3

Page 4: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti modul ini diharapkan peserta dapat menjelaskan bagaimana :1. Memeriksa hasil pekerjaan tanah dasar

2. Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan galian.

3. Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan timbunan.

4

Page 5: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23I Ketut Darsana - Puslitbang Jalan dan

Jembatan 5

TIPIKALTIPIKAL STRUKTUR STRUKTUR PERKERASAN PERKERASAN JALANJALAN

HRS-WC

HRS-BC

Agregat Kls.A

Agregat Kls.B

Tanah Dasar

Tack Coat

Prime Coat

Pengujian Laboratorium untuk Tanah Dasar

Page 6: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Apa yang perlu diketahui ?

1. Fungsi dan Kemampuan Aspal2. Karakteristik Campuran Aspal Beton3. Sifat Agregat yang mempengaruhi

campuran Aspal4. Pemeriksaan dengan alat Marshall

6

Page 7: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

I. Fungsi dan Kemampuan Aspal

Aspal yang dipergunakan pada konstruksi perkerasan jalan berfungsi sebagai berikut : Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat

antara aspal dan agregat dan antara aspal itu sendiri.

Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada dari agregat itu sendiri.

Karena itu, untuk dapat berfungsi sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, aspal haruslah mempunyai kemampuan daya tahan (tidak cepat rapuh) terhadap cuaca, mempunyai adhesi dan kohesi yang baik dan memberikan sifat elastis yang baik.

7

Page 8: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Kemampuan Aspal

a). Daya tahan (durability) aspal.

Adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat asalnya akibat pengaruh cuaca selama masa pelayanan jalan. Sifat ini merupakan sifat dari campuran aspal, yang tergantung dari sifat agregat yang terseliputi aspal, tergantung juga dengan faktor pelaksanaan. Sifat ini dapat diperkirakan dalam pemeriksaan Thin Film Oven Test (TFOT).

8

Page 9: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Kemampuan Aspal

b). Adhesi dan Kohesi Aspal.

Sifat Adhesi aspal adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara agregat dengan aspal, sedangkan Kohesi aspal adalah kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan agregat tetap ditempatnya setelah terjadi pengikatan.

9

Page 10: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Kemampuan Aspal

c). Kepekaan terhadap temperatur.

Aspal adalah material yang termoplastis,berarti akan menjadi keras atau lebih kental jika temperatur berkurang, dan akan lunak atau cair jika temperatur bertambah. Sifat ini dinamakan kepekaan terhadap perubahan temperatur.

10

Page 11: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Kemampuan Aspal

d). Kekerasan Aspal.

Aspal pada proses pencampuran dipanaskan dan dicampur dengan agregat sehingga agregat dilapisi aspal atau aspal panas disiramkan kepermukaan agregat yang telah disiapkan pada proses pelaburan.

Setelah campuran aspal tergelar dan dipadatkan, maka terjadi proses oksidasi yang akan menyebabkan aspal menjadi getas (viskositas bertambah tinggi), ini adalah proses perapuhan.

Jadi selama masa pelayanan aspal mengalami oksidasi dan polimerisasi yang besarnya dipengaruhi juga oleh ketebalan aspal yang menyelimuti agregat.

Semakin tipis lapisan aspal, semakin besar tingkat kerapuhan yang terjadi. 11

Page 12: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

II. SIFAT AGREGAT yang mempengaruhi campuran aspal

Sifat dan kualitas agregat menentukan kemampuannya dalam memikul beban lalu lintas.

Agregat dengan kualitas dan sifat yang baik dibutuhkan untuk lapisan permukaan yang langsung memikul beban lalu lintas dan menyebarkan ke lapisan dibawahnya.

Sifat agregat yang menentukan kualitas sebagai bahan konstruksi perkerasan jalan dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :

12

Page 13: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

a). Kekuatan dan keawetan (strength and durability) lapisan perkerasan

dipengaruhi oleh :• Gradasi• Ukuran maksimum• Kadar Lempung• Kekerasan dan ketahanan (toughness

atau durability)• Bentuk butir• Tekstur permukaan

13

Page 14: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

b). Kemampuan dilapisi aspal dengan baik

dipengaruhi oleh :

• Porositas• Kemungkinan basah• Jenis Agregat.

14

Page 15: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Kemudahan dalam pelaksanaan

dan menghasilkan lapisan yang nyaman dan

aman, dipengaruhi oleh :• Tahanan Geser (skid resistance)• Campuran yang memberikan

kemudahan dalam pelaksanaan (bituminous mix workability)

15

Page 16: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

1. Gradasi.

Gradasi atau distribusi partikel-partikel berdasarkan ukuran agregat mempengaruhi besarnya rongga antar butir yang akan menentukan stabilitas dan kemudahan dalam proses pelaksanaan.

Gradasi agregat dapat dibedakan atas :

16

Page 17: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

1. Gradasi. Gradasi seragam, terbuka

(uniform graded),

adalah agregat dengan ukuran yang hampir sama/sejenis atau mengandung agregat halus yang sedikit jumlahnya sehingga tidak dapat mengisi rongga antar agregat.

Agregat dengan gradasi seragam akan menghasilkan lapisan perkerasan dengan sifat permeabilitas tinggi, stabilitas kurang, berat volume kecil.

17

Page 18: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

1. Gradasi.

Gradasi rapat (dense graded),

merupakan campuran agregat kasar dan halus dalam porsi yang berimbang, sehingga dinamakan juga agregat bergradasi baik (well graded).

Agregat dengan gradasi rapat akan menghasilkan lapisan perkerasan dengan stabilitas tinggi, kurang kedap air (sifat drainase jelek) dan berat volume besar. 18

Page 19: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

1. Gradasi

Gradasi senjang (gap graded),

merupakan campuran agregat yang tidak memenuhi 2 kategori diatas. Merupakan campuran agregat dengan 1 fraksi hilang.

Agregat dengan gradasi senjang akan menghasilkan lapisan perkerasan yang mutunya terletak antara kedua jenis diatas.

19

Page 20: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Jenis Gradasi agregat

Gradasi seragam (uniform graded) Gradasi rapat (dense graded) Gradasi buruk/jelek (poorly graded)

20

Page 21: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

2. Ukuran maks partikel agregat

Semua lapisan perkerasan lentur membutuhkan agregat yang terdistribusi dari besar sampai kecil.

Semakin besar ukuran maksimum partikel agregat yang digunakan semakin banyak variasi ukuran dari besar sampai kecil yang dibutuhkan.

Batasan ukuran maksimum yang digunakan dibatasi oleh tebal lapisan yang diharapkan.

Penggunaan partikel agregat dengan ukuran besar menguntungkan, karena hal-hal sebagai berikut: a. Usaha untuk pemecahan partikel lebih sedikit, sehingga biayanya lebih murah.b. Luas permukaan yang harus diselimuti aspal lebih sedikit sehingga kebutuhan aspal berkurang.

21

Page 22: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

2. Ukuran maks partikel agregat

Disamping keuntungan tersebut diatas pemakaian agregat dengan ukuran besar memberikan sifat-sifat yang kurang baik, yaitu :a. Kemudahan pelaksanaan pekerjaan berkurangb. Segregasi bertambah besarc. Mungkin terjadi gelombang melintang (raveling)

22

Page 23: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

2. Ukuran maks partikel agregat

Terdapat 2 cara untuk menyatakan ukuran partikel agregat, yaitu dengan :a. Ukuran maksimum, merupakan ukuran tapis/ayakan terkecil dimana agregat tersebut lolos 100%b. Ukuran nominal maksimum, merupakan ukuran tapis terbesar dimana agregat tertahan tapis tidak lebih dari 10%.

23

Page 24: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

2. Ukuran maks partikel agregat

Perbedaan kedua ukuran tersebut dapat diilustrasikan dengan contoh dibawah ini : Dari contoh agregat yang akan

dipergunakan untuk campuran lapisan perkerasan diperoleh data bahwa partikel agregat 100% lolos tapis 1 inch.

Dikatakan ukuran maksimum agregat adalah 1 inch dan ukuran nominal maksimum adalah ¾ inch.

24

Page 25: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

3. Kadar Lempung

Lempung mempengaruhi mutu campuran agregat dengan

aspal, karena hal-hal sebagai berikut : Lempung membungkus partikel-partikel agregat,

sehingga ikatan antara agregat dan aspal berkurang, Adanya lempung mengakibatkan luas daerah yang

harus diselimuti aspal bertambah. Dengan kadar aspal yang sama akan menghasilkan tebal lapisan yang lebih tipis yang dapat mengakibatkan terjadinya stripping (lepasnya ikatan antara aspal dan agregat).

Tipisnya lapisan aspal mengakibatkan lapisan mudah teroksidasi sehingga lapisan cepat rapuh / getas.

Lempung cenderung menyerap air yang berakibat hancurnya lapisan aspal.

25

Page 26: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

4. Daya tahan agregat Daya tahan agregat adalah ketahanan agregat

untuk tidak hancur/pecah oleh pengaruh mekanis ataupun kimia.

Degradasi didefinisikan sebagai kehancuran agregat menjadi partikel-partikel yang lebih kecil akibat gaya yang diberikan pada waktu penimbunan, pemadatan ataupun oleh beban lalu lintas.

Desintegrasi didefinisikan sebagai pelapukan pada agregat menjadi butir-butir halus akibat pengaruh kimiawi seperti kelembaban, kepanasan ataupun perbedaan temperatur sehari-hari.

Agregat yang digunakan untuk lapisan perkerasan haruslah mempunyai daya tahan terhadap degradasi (pemecahan) yang mungkin timbul selama proses pencampuran, pemadatan, repetisi beban lalu lintas dan desintegrasi (penghancuran) yang terjadi selama masa pelayanan jalan tersebut.

26

Page 27: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

4. Daya tahan agregat

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat degradasi yang

terjadi adalah :a. jenis agregat, agregat yang lunak mengalami degradasi yang lebih besar.b. gradasi, gradasi terbuka mempunyai tingkat degradasi yang lebih besar dibandingkan dengan gradasi rapat.c. bentuk, partikel bulat akan mengalami degradasi yang lebih besar dari yang berbentuk

kubus/bersudut.d. ukuran partikel, partikel yang lebih kecil mempunyai tingkat degradasi yang lebih kecil daripada partikel besar. 27

Page 28: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

4. Daya tahan agregat

e. enersi pemadatan, degradasi akan terjadi lebih besar pada pemadatan dengan menggunakan

enersi pemadatan yang lebih besar.f. penentuan tingkat ketahanan, ketahanan agregat terhadap penghancuran (degradasi) diperiksa dengan menggunakan percobaan Abrasi Los Angeles (Abrasion Los Angeles Test) berdasarkan AASHTO T96-77(1982).

Nilai abrasi > 40%, menunjukkan agregat tidak mempunyai kekerasan cukup untuk digunakan sebagai bahan/material lapisan perkerasan.

Nilai abrasi < 30%, baik sebagai bahan lapis penutup.

Nilai abrasi < 40%, baik sebagai bahan lapis permukaan dan lapisan pondasi atas.

Nilai abrasi < 50%, dapat digunakan sebagai bahan lapisan lebih bawah.

28

Page 29: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

5. Bentuk dan tekstur agregat Bentuk dan tekstur mempengaruhi

stabilitas dari lapisan perkerasan yang dibentuk oleh agregat tersebut, sbb :

Bulat (rounded) Agregat yang dijumpai di sungai pada

umumnya telah mengalami pengikisan oleh air sehingga umumnya berbentuk bulat. Partikel agregat bulat saling bersentuhan dengan luas bidang kontak kecil sehingga menghasilkan daya interlocking yang lebih kecil dan lebih mudah tergelincir.

29

Page 30: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

5. Bentuk dan tekstur agregat Lonjong (elongated) Partikel agregat berbentuk lonjong

dapat ditemui disungai sungai atau bekas endapan sungai. Agregat dikatakan lonjong jika ukuran terpanjangnya > 1,8 kali diameter rata-rata. Sifat interlockingnya hampir sama dengan yang berbentuk bulat.

30

Page 31: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

5. Bentuk dan tekstur agregat Kubus (cubical) Partikel berbentuk kubus merupakan

bentuk agregat hasil dari mesin pemecah batu (stone crusher) yang mempunyai bidang kontak yang lebih luas, berbentuk bidang rata sehingga memberikan interlocking/ saling mengunci yang lebih besar. Dengan demikian kestabilan yang diperoleh lebih besar dan lebih tahan terhadap deformasi yang timbul. Agregat berbentuk kubus ini paling baik digunakan sebagai bahan konstruksi perkerasan jalan.

31

Page 32: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

5. Bentuk dan tekstur agregat Pipih (flaky) Partikel agregat berbentuk pipih dapat

merupakan hasil dari mesin pemecah batu ataupun memang merupakan sifat dari agregat tersebut yang jika dipecahkan cenderung berbentuk pipih. Agregat pipih yaitu agregat yang lebih tipis dari 0,6 kali diameter rata-rata. Agregat berbentuk pipih mudah pecah pada waktu pencampuran, pemadatan, ataupun akibat beban lalu lintas, oleh karena itu banyaknya agregat pipih ini dibatasi.

32

Page 33: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

5. Bentuk dan tekstur agregat Gesekan yang timbul antar partikel menentukan

juga stabilitas dan daya dukung dari lapisan perkerasan. Besarnya gesekan dipengaruhi oleh jenis permukaan agregat yang dapat dibedakan atas :

agregat yang permukaannya kasar (rough), gesekan timbul terutama pada partikel-partikel yang permukaannya kasar, seperti ampelas, karena itu lebih mampu menahan deformasi yang timbul karena menghasilkan ikatan antar partikel yang lebih kuat. Pada campuran dengan aspalpun ikatan antar partikel dan lapisan aspal lebih baik pada permukaan kasar dibandingkan pada permukaan halus.

33

Page 34: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

5. Bentuk dan tekstur agregat agregat yang permukaannya halus

(smooth), ikatan antar partikel dan lapisan aspal lemah.

agregat yang permukaannya licin dan mengkilap (glassy), ikatan antar partikel dan lapisan aspal lemah.

agregat yang permukaannya berpori

(porous), akan menyerap aspal lebih banyak sehingga aspal yang menyelimuti agregat akan lebih tipis dan menyebabkan cepat lepasnya ikatan antara agregat dengan aspal, disamping itu agregat berpori umumnya lebih mudah pecah/hancur.

34

Page 35: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

III. KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL BETON Karakteristik campuran yang harus

dimiliki oleh campuran aspal beton campuran panas adalah :

1. Stabilitas 2. Durabilitas 3. Fleksibilitas 4. Skid resistance (tahanan geser) 5. Kedap air 6. Kemudahan pekerjaan (workability) 7. Ketahanan terhadap kelelahan

(fatique resistance)

35

Page 36: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

1. Stabilitas

StabilitasStabilitas lapisan perkerasan jalan adalah kemampuan lapisan perkerasan menerima beban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk tetap seperti gelombang, alur ataupun bleeding.

Kebutuhan akan stabilitas setingkat dengan jumlah lalu lintas dan beban kendaraan yang akan memakai jalan tersebut. Jalan dengan volume lalu lintas tinggi dan sebagian besar merupakan kendaraan berat menuntut stabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan jalan yang bervolume lalu lintas kendaraan penumpang saja. 36

Page 37: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

1. Stabilitas

Tetapi kestabilan yang terlalu tinggi menyebabkan lapisan perkerasan itu menjadi kaku dan cepat mengalami retak, disamping itu karena volume antar agregat kurang, mengakibatkan kadar aspal yang dibutuhkan pun rendah. Hal ini menghasilkan film aspal tipis dan mengakibatkan ikatan aspal mudah lepas sehingga durabilitasnya rendah

37

Page 38: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

1. Stabilitas

Stabilitas terjadi dari hasil geseran antar butir, penguncian antar partikel dan daya ikat yang baik dari lapisan aspal. Dengan demikian stabilitas yang tinggi dapat diperoleh dengan mengusahakan penggunaan :

Agregat dengan gradasi yang rapat (dense graded)

Agregat dengan permukaan kasar. Agregat berbentuk kubus Aspal dengan penetrasi rendah Aspal dalam jumlah yang mencukupi untuk

ikatan antar butir.38

Page 39: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Apa yang disebut VMA ?

VMA adalah “voids in mineral aggregate”, bila VMA nya kecil. ini menghasilkan stabilitas yang tinggi, tetapi membutuhkan kadar aspal yang rendah untuk mengikat agregat.

VMA yang kecil mengakibatkan aspal yang dapat menyelimuti agregat terbatas dan menghasilkan film aspal yang tipis. Film aspal yang tipis mudah lepas yang mengakibatkan lapis tidak kedap air, oksidasi mudah terjadi, dan lapis perkerasan menjadi rusak.

39

Page 40: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Apa yang disebut VIM ?

Pemakaian aspal yang banyak mengakibatkan aspal tidak lagi dapat menyelimuti agregat dengan baik (karena VMA kecil), dan juga menghasilkan rongga antar campuran aspal dan agregat, disebut VIM yang kecil (voids in mix yang kecil). Adanya beban lalu lintas yang menambah pemadatan lapisan perkerasan mengakibatkan lapisan aspal meleleh keluar yang dinamakan bleeding.

40

Page 41: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

2. Durabilitas (keawetan / daya tahan) Durabilitas diperlukan pada lapisan permukaan

(surface dressing) agar lapisan mampu menahan keausan akibat pengaruh cuaca, air dan perubahan suhu ataupun keausan akibat gesekan kendaraan.

Faktor yang mempengaruhi durabilitas lapis aspal beton adalah :

Film aspal atau selimut aspal, film aspal yang tebal dapat menghasilkan lapis aspal beton yang berdurabilitas tinggi, tetapi kemungkinan terjadinya bleeding menjadi tinggi.

VIM kecil sehingga lapis kedap air dan udara tidak masuk kedalam campuran yang menyebabkan terjadinya oksidasi dan aspal menjadi rapuh/getas.

VMA besar, sehingga film aspal dapat dibuat tebal. Jika VMA dan VIM kecil serta kadar aspal tinggi kemungkinan terjadinya bleeding besar. Untuk mencapai VMA yang besar ini dipergunakan agregat bergradasi senjang. 41

Page 42: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

3. Fleksibilitas (kelenturan) Fleksibilitas pada lapisan perkerasan adalah

kemampuan lapisan untuk dapat mengikuti deformasi yang terjadi akibat beban lalu lintas berulang tanpa timbulnya retak dan perubahan volume.

Fleksibilitas yang tinggi dapat diperoleh dengan :

Penggunaan agregat bergradasi senjang sehingga diperoleh VMA yang besar.

Penggunaan aspal lunak (aspal dengan penetrasi yang tinggi)

Penggunaan aspal yang cukup banyak sehingga diperoleh VIM yang kecil.

42

Page 43: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

4. Skid resistance (tahanan geser / kekesatan) Tahanan geser adalah kekesatan yang

diberikan oleh perkerasan sehingga kendaraan tidak mengalami slip baik diwaktu hujan atau basah maupun diwaktu kering. Kekesatan dinyatakan dengan koefisien gesek antar permukaan jalan dan ban kendaraan.

Tahanan geser tinggi, jika : Penggunaan kadar aspal yang tepat sehingga

tak terjadi bleeding. Penggunaan agregat dengan permukaan kasar. Penggunaan agregat berbentuk kubus. Penggunaan agregat kasar yang cukup.

43

Page 44: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

5. Ketahanan terhadap kelelahan (fatique resistance) Ketahanan terhadap kelelahan adalah

ketahanan lapis aspal beton dalam menerima beban berulang tanpa terjadinya kelelahan yang berupa alur (ruting) dan retak.

Faktor yang mempengaruhi ketahanan terhadap kelelahan adalah :

VIM yang tinggi dan kadar aspal yang rendah akan mengakibatkan kelelahan yang lebih cepat.

VMA yang tinggi dan kadar aspal yang tinggi dapat mengakibatkan lapis perkerasan menjadi fleksibel.

44

Page 45: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

6. Kemudahan pelaksanaan (workability)

Yang dimaksud dengan kemudahan pelaksanaan adalah mudahnya suatu campuran untuk dihampar dan dipadatkan sehingga diperoleh hasil yang memenuhi kepadatan yang diharapkan.

Faktor yang mempengaruhi kemudahan dalam pelaksanaan adalah

Gradasi agregat. Agregat bergradasi baik lebih mudah dilaksanakan daripada agregat bergradasi lain.

Temperatur campuran, yang ikut mempengaruhi kekerasan bahan pengikat yang bersifat termoplastis.

Kandungan bahan pengisi (filler) yang tinggi menyebabkan pelaksanaan lebih sukar.

45

Page 46: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

IV. PEMERIKSAAN DENGAN ALAT MARSHALL Kinerja campuran aspal beton dapat

diperiksa dengan menggunakan alat pemeriksaan Marshall. Saat ini pemeriksaan Marshall mengikuti prosedur AASHTO T 245-74 atau ASTM D 1559-62T.

Pemeriksaan dimaksudkan untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan plastis (flow) dari campuran aspal dan agregat. Kelelehan plastis adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran yang terjadi akibat suatu beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau 0,01”.

46

Page 47: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

IV. PEMERIKSAAN DENGAN ALAT MARSHALL Dari proses persiapan benda uji sampai

pemeriksaan dengan alat Marshall, diperoleh data-data sebagai berikut :

Kadar aspal, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang koma

Berat volume, dinyatakan dalam ton/m3 Stabilitas. dinyatakan dalam bilangan bulat.

Stabilitas menunjukkan kekuatan, ketahanan terhadap terjadinya alur (ruting).

Kelelehan plastis (flow), dinyatakan dalam mm atau 0,01 inch. Flow dapat merupakan indikator terhadap lentur.

47

Page 48: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

IV. PEMERIKSAAN DENGAN ALAT MARSHALL

VIM, persen rongga dalam campuran, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang koma. VIM merupakan indicator dari durabilitas, kemungkinan bleeding.

VMA, persen rongga terhadap agregat, dinyatakan dalam bilangan bulat. VMA bersama dengan VIM merupakan indikator dari durabilitas.

Hasil bagi Marshall (Marshall quotient), merupakan hasil bagi stabilitas dan flow. Dinyatakan dalam kN/mm. Merupakan indikator kelenturan yang potensial terhadap keretakan.

Penyerapan aspal, persen terhadap berat campuran, sehingga diperoleh gambaran berapa kadar aspal efektifnya.

48

Page 49: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

IV. PEMERIKSAAN DENGAN ALAT MARSHALL

Tebal lapisan aspal (asphalt film), dinyatakan dalam mm. Film aspal merupakan petunjuk tentang sifat durabilitas campuran.

Kadar aspal efektif, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang koma.

49

Page 50: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Page 51: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PENGUJIAN LABORATORIUMPENGUJIAN LABORATORIUM TANAH DASAR TANAH DASAR

UNTUK UNTUK JALANJALAN

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Tanah Dasar 51

1.1. PendahuluanPendahuluan

Untuk keperluan desain perkerasan jalan berdasarkan pendekatan empiris, parameter kekuatan tanah dasar yang populer digunakan adalah CBR pada kedalamam + 1,00 meter, berdasarkan persyaratan umum letak muka air tanah pada kedalaman +1,20 meter dibawah permukaan tanah dasar.

Page 52: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Tanah Dasar 52

2.1 Penyelidikan dan Pengambilan Contoh Tanah Dasar.

Penyelidikan tanah dasar yang detail memberikan informasi & data yang penting untuk desain struktur perkerasan, dan secara umum mencakup aspek-aspek :

o Eksplorasi kondisi tanah dasar;o Pemeriksaan dan pengujian contoh;

Tujuan penyelidikan dan pengujian dalam desain & rekayasa jalan :

o Penetapan lokasi / patok alignemen horizontal / vertikal;

o Pemilihan bahan / timbunan / desain tebal perkerasan.

2. Penyelidikan Dan Pengambilan Contoh Tanah 2. Penyelidikan Dan Pengambilan Contoh Tanah DasarDasar

Page 53: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Tanah Dasar 53

2.2 Metode mempersiapkan Contoh Tanah & Tanah Mengandung Agregat (SNI 03-1975-1990)

Maksud, Tujuan dan Lingkup :o Sebagai pegangan dan acuan memepersiapkan

contoh tanah dan tanah mengandung agregat;o Mempersiapkan contoh tanah untuk benda uji

(sample) yang sesuai prosedur;

Pengujian laboratorium meliputi:o Analisa saringan;o Berat jenis;o Atterberg limit (LL, PL,PI), dlll

Page 54: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Tanah Dasar 54

3. Pengujian Tanah Dasar3. Pengujian Tanah Dasar

No Jenis Pengujian Standar

3.1 Pengujian Batas Cair dengan alat Casagrande

(SNI 03-1967-1990).

3.2 Pengujian Batas Plastis (SNI 03-1966-1990).

3.3 Pengujian Batas Susut (SNI 03-3422-1994).

3.4 Pengujian Berat Jenis (SNI 03-1964-1990).

3.5 Pengujian Kepadatan Ringan

(SNI 03-1742-1989).

3.6 Pengujian Kepadatan Berat (SNI 03-1743-1989).

3.7 Pengujian CBR Laboratorium

(SNI 03-1744-1989).

3.8 Pengujian Analis Butir Tanah dengan alat Hidrometer

(SNI 03-3422-1994).

Page 55: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Tanah Dasar 55

Page 56: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Aspal 56

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGAMBILAN CONTOH DAN PENGAMBILAN CONTOH DAN PENGUJIANPENGUJIAN

ASPALASPALUNTUK PEKERJAAN CAMPURAN UNTUK PEKERJAAN CAMPURAN

BERASPALBERASPAL

Page 57: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Aspal 57

1.1. PendahuluanPendahuluan

o Aspal berfungsi sebagai bahan kedap air; pelumas; pengikat antara partike agregat dalam campuran beraspal.

o Friksi agregat didapat dari ikatan antar butir agregat (interlocking), kekeutan tergantung dari sifat-sifat agregat, sedangkan kohesi didapat dari sifat-sifat aspal.

o Pada campuran beraspal sifat-sifat fisik aspal sangat berpengaruh pada perencaan campuran; produksi; dan kinerja campuran beraspal, dan pengujian meliputi : durabilitas; adesi & kohesi; kepekaan terhadap temperatur; pengerasan/penuaan.

PENGAMBILAN CONTOH DAN PENGUJIANPENGAMBILAN CONTOH DAN PENGUJIANASPALASPAL

UNTUK PEKERJAAN CAMPURAN BERASPALUNTUK PEKERJAAN CAMPURAN BERASPAL

Page 58: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23 58

2. Penyiapan & Pengambilan Contoh Aspal2. Penyiapan & Pengambilan Contoh Aspal

2.12.1. Pengambilan Contoh Aspal. Pengambilan Contoh AspalPengambilan contoh aspal harus mewakili & terjaga

agar tidak terkontaminasi oleh bahan lain.

2.2. 2.2. Pengambilan Contoh AspalPengambilan Contoh AspalAlat dan prosedur pengambilan contoh aspal

mengacu pada SNI 06-6399-2002.o Pengambilan contoh dari drum;o Pengambilan contoh dari tangki;o Pengambilan contoh dari pabrik;o Pengambilan contoh dari Tanker & Tongkang

Pengujian Laboratorium untuk Aspal

Page 59: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23 I Ketut Darsana - Puslitbang Jalan dan Jembatan 59

3. Pengujian Aspal Pen.603. Pengujian Aspal Pen.60

No Jenis Pengujian Standar

3.1 Penetrasi 250; 100gr;5 dtk; 0,1 ml SNI 06-2456-1991

3.2 Titik nyala dan titik bakar; 0C SNI 03-2433-2008

3.3 Titik lembek; 0C SNI 03-2434-1991

3.4 Daktilitas; 25 0C; cm SNI 03-2432-2008

3.5 Berat jenis SNI 06-2441-1991

3.6 Cara uji kelarutan aspal RSNI -M04-2004

3.7 Penurunan kehilangan berat (TFOT); 5 berat

SNI 06-6885-2002

3.8 Penetrasi setelah penurunan berat; %asli

SNI 06-2456-1991

3.9 Daktilitas setelah penurunan berat; cm SNI 06-2432-1991

Pengujian Laboratorium untuk Aspal

Page 60: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Pengujian Penetrasi Aspal Keras

19/04/23 60Pengujian Laboratorium untuk Aspal

Page 61: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGAMBILAN CONTOH DAN PENGUJIANPENGAMBILAN CONTOH DAN PENGUJIAN

CAMPURAN AGREGAT DENGAN CAMPURAN AGREGAT DENGAN ASPALASPAL

UNTUK PEKERJAAN CAMPURAN BERASPALUNTUK PEKERJAAN CAMPURAN BERASPAL

Page 62: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PENGAMBILAN CONTOH DAN PENGUJIANPENGAMBILAN CONTOH DAN PENGUJIANCAMPURAN AGREGAT DENGAN ASPALCAMPURAN AGREGAT DENGAN ASPALUNTUK PEKERJAAN CAMPURAN BERASPALUNTUK PEKERJAAN CAMPURAN BERASPAL

1.1. PendahuluanPendahuluan

o Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat & aspal, dimana agregat berperan sebagai tulangan (mortar) dan aspal sebagai pengikat (bonding).

o Sifat-sifat campuran beraspal didapat dari masing-masing bahan pembentuknya, sehingga kekuatan atau mutu campuran beraspal salah satunya ditunjukkan oleh nilai stabilitas (stability).

o Pengujian laboratorium terhadap sifat-sifat fisik meliputi : uji marshall (stabiltas; kelelahan/flow; volumetrik; dll)

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Campuran Beraspal 62

Page 63: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

2. Penyiapan & Pengambilan Contoh Campuran 2. Penyiapan & Pengambilan Contoh Campuran BeraspalBeraspal

2.1. 2.1. Penyiapan Contoh Campuran BeraspalPenyiapan Contoh Campuran BeraspalPenyiapan contoh dan metode ini dimaksudkan sebagai acuan,

dengan tujuan mendapatkan contoh campuran yang dapat mewakili, mencakup peralatan.

2.2. 2.2. Pengambilan Contoh Campuran BeraspalPengambilan Contoh Campuran BeraspalAlat dan prosedur pengambilan contoh campuran beraspal

mengacu pada SNI 03-6890-2002.o Pengambilan 1 contoh ; agar diperoleh dari minimum 3 bagian

yang hampir sama (secara acak)o Pengambilan lebih dari 3 contoh; untuk mengevaluasi pili

sejumlah contoh dari lokasi secara acak.

19/04/23I Ketut Darsana - Puslitbang Jalan dan

Jembatan 63Pengujian Laboratorium untuk Campuran Beraspal

Page 64: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

3. Pengujian Campuran Beraspal3. Pengujian Campuran Beraspal

No Jenis Pengujian Stanadar

3.1(a)

Cara uji campuran beraspal panas dengan alat Marshall

(SNI 03-2484-1991).RSNI M-01-2003

3.1(b)

Pengujian campuran beraspal dengan alat Marshall Modifikasi(ukuran agregat mak 25,4 mm (1 inci) & 38 mm( 1,5 inci) dengan menggunakan aspal keras

RSNI M06-2004.

3.2 Pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal

SNI 03-6893-2002

3.3 Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

RSNI M 05-2004

3.4 Pengujian kepadatanmembal (mutlak) campuran beraspal

(SNI 03-1742-1989).

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Campuran Beraspal 64

Page 65: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

19/04/23 Pengujian Laboratorium untuk Campuran Beraspal 65

Alat Uji Marshall Alat Uji PRD

Page 66: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Sumber :

KEPMEN KIMPRASWILNO. 362/KPTS/M/2004, tanggal 5 OKTOBER 2004TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI DEP. PEKERJAAN UMUM

Rabu 19 April 202366

Page 67: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

SPESIFIKASI UMUM

DEVISI 1 UMUM DEVISI 2 DRAINASE DEVISI 3 PEKERJAAN TANAH DEVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN & BAHU JALAN DEVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN DEVISI 6 PERKERASAN ASPAL DEVISI 7 STRUKTUR DEVISI 8 PENGEMBALIAN KONDISI DEVISI 9 PEKERJAAN HARIAN DEVISI 10 PEKERJAN PEMELIHARAAN RUTIN DEVISI 11 PERLENGKAPAN JALAN DAN UTILITAS

Rabu 19 April 2023 67

Page 68: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PERKERASAN ASPAL

Pengawasan dilakukan pada pekerjaan :

1. LAPIS RESAP IKAT (PRIME COAT)

2. LAPIS PEREKAT (TACK COAT)

3. CAMPURAN BERASPAL PANAS

Rabu 19 April 2023 68

Page 69: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

STANDAR RUJUKAN

Pengujian analisis saringan agregat halus dan kasar

Pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus

Pengujian keausan Kelekatan agregat thd aspal Pengujian dengan alat Marshall dll

Rabu 19 April 2023 69

Page 70: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PEKERJAAN LAPIS RESAP IKAT (PRIME COAT)

1. Sebelum pekerjaan dilaksanakan kontraktor harus mengajukan request kepada Direksi,

2. Cek kesiapan alat dan lapangan,3. Sebelum dilaksanakan harus dilakukan

trial,4. Pekerjaan prime coat harus

dilaksanakan pada lapis pondasi yang sudah disetujui oleh Direksi,

5. Volume pemakaian prime coat harus diukur,

Rabu 19 April 2023 70

Page 71: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PEKERJAAN LAPIS PEREKAT (TACK COAT)

1. Sebelum pekerjaan dilaksanakan kontraktor harus mengajukan request kepada Direksi,

2. Cek kesiapan alat dan lapangan3. Sebelum dilaksanakan harus dilakukan

trial, 4. Pekerjaan tack coat harus dilaksanakan

pada lapis perkerasan aspal yang sudah disetujui oleh Direksi,

5. Volume pemakaian tack coat harus diukur.

Rabu 19 April 2023 71

Page 72: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

CAMPURAN BERASPAL PANAS

1. Latasir (Sand Sheet)

2. Lataston (HRS) - Lataston Lapis Pondasi ( HRS-Base) ->max 19 mm

- Lataston Lapis Permukaan (HRS Wearing Course) -> max 19 mm

3. Laston (AC) - Laston Lapis Aus ( AC-WC) -> max 19 mm

- Laston Lapis Antara (AC Binder Course) -> max 25,4 mm

- Laston Lapis Pondasi (AC Base) -> max 37,5 mm

Rabu 19 April 2023 72

Page 73: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PEKERJAAN CAMPURAN BERASPAL PANAS ( HOT MIX ASPHALT )

1. Sebelum pekerjaan dilaksanakan kontraktor harus mengajukan request Job Mix Formula kepada Direksi

2. Cek kesiapan/persediaan material (agregat kasar,agregat halus filler, aspal) dan alat

3. Lakukan pengujian/test terhadap material yang akan digunakan (saringan,abrasi, kelekatan, penetrasi, duktilitas, titik lembek, titik nyala dll)

4. Buat Job Mix Formula yang memenuhi Spesifikasi

5. Test Laboratorium Rabu 19 April 2023 73

Page 74: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PEKERJAAN LAPIS PONDASI (AC BASE)

1. Sebelum pekerjaan dilaksanakan kontraktor harus mengajukan request kepada Direksi

2. Sebelum dilaksanakan harus dilakukan trial

3. Cek kesiapan lokasi/ lapangan (rata,bersih dll) 4. Cek kesiapan alat di AMP dan alat di lapangan5. Pekerjaan AC Base harus dilaksanakan pada

lokasi yang telah dilapisi prime coat 6. Cek tiket7. Cek suhu aspal

8. Periksa tebal hamparanRabu 19 April 2023 74

Page 75: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PEMADATAN AC BASE

Pemadatan awal (break down rolling) dg tandem atau three wheel (4-6 ton) 2-4 lintasan, kec 3-4 km/jam

Pemadatan antara (intermidiate rolling) dg Tire Roller (10-12 ton) angin 70-80 psi, kec. 5 km/jam

Pemadatan akhir (finishing roller) dg tandem roller (4-6 ton) 4-6 lintasan, kec 5-8 km/jam

Rabu 19 April 2023 75

Page 76: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

CARA PEMADATAN

Pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan menuju ketengah

Pada tikungan dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju bagian yang tinggi

Pada bagian tanjakan dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju bagian yang tinggi

Roda penggerak mesin gilas pada lintasan pertama ditempatkan dimuka

Pada waktu pemadatan mesin gilas harus dibasahi dengan air

Rabu 19 April 2023 76

Page 77: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PENGENDALIAN MUTU

Pengawasan di AMP

- Kualitas bahan, keadaan peralatan, suhu pemasan bahan, suhu campuran, suhu hasil campuran

- Pengambilan contoh minimal satu kali setiap hari produksi

Rabu 19 April 2023 77

Page 78: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Lanjutan PENGENDALIAN MUTU

Pengawasan dilokasi penghamparan

- Lapis Resap Ikat harus diperiksa jumlah dan kerataannya

- Periksa kerataan, kemiringan, sambungan, tebal hamparan dan suhu hamparan yang akan dipadatkan

- Periksa suhu setiap tahap pemadatan serta

cara pemadatannya

- Setelah selesai ambil sample dg Core DrillRabu 19 April 2023 78

Page 79: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PEKERJAAN LAPIS ANTARA (AC BINDER COURSE)

1. Sebelum pekerjaan dilaksanakan kontraktor harus mengajukan request kepada Direksi

2. Sebelum dilaksanakan harus dilakukan trial

3. Cek kesiapan lokasi/ lapangan (rata,bersih dll) 4. Cek kesiapan alat di AMP dan alat di lapangan5. Pekerjaan AC Base harus dilaksanakan di atas

perkerasan aspal yang telah dilapisi tack coat 6. Cek tiket7. Cek suhu aspal

8. Periksa tebal hamparan

Rabu 19 April 2023 79

Page 80: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PEMADATAN AC BASE

Pemadatan awal (break down rolling) dg tandem atau three wheel (4-6 ton) 2-4 lintasan, kec 3-4 km/jam,

Pemadatan antara (intermidiate rolling) dg Tire Roller (10-12 ton) angin 70-80 psi, kec. 5 km/jam

Pemadatan akhir (finishing roller) dg tandem roller (4-6 ton) 4-6 lintasan, kec 5-8 km/jam

Rabu 19 April 2023 80

Page 81: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

CARA PEMADATAN

Pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan menuju ketengah

Pada tikungan dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju bagian yang tinggi

Pada bagian tanjakan dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju bagian yang tinggi

Roda penggerak mesin gilas pada lintasan pertama ditempatkan dimuka

Pada waktu pemadatan mesin gilas harus dibasahi dengan air Rabu 19 April 2023 81

Page 82: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PENGENDALIAN MUTU

Pengawasan di AMP

- Kualitas bahan, keadaan peralatan, suhu pemasan bahan, suhu campuran, suhu hasil campuran

- Pengambilan contoh minimal satu kali setiap hari produksi dan setelah selesai harus diambil contoh dengan core drill

Rabu 19 April 2023 82

Page 83: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

PENGENDALIAN MUTU

Pengawasan dilokasi penghamparan - Lapis Resap Ikat harus diperiksa jumlah dan

kerataannya, - Periksa kerataan, kemiringan, sambungan, tebal hamparan dan suhu hamparan yang akan dipadatkan, - Periksa suhu setiap tahap pemadatan serta cara pemadatannya.

Rabu 19 April 2023 83

Page 84: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

DAFTAR SIMAKPEKERJAAN PRIME COATNO JENIS KEGIATAN SUDA

HBELUM CATATAN

1

2

3

4

Apakah lapangan sudah Dibersihkan (rambu dll)Apakah aspal distributor dan Aspal sprayer sudah siap dioperasikanApakah Prime coat sudah tersediaApakah kertas untuk trial sudah ada

Rabu 19 April 2023 84

Page 85: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

DAFTAR SIMAKPEKERJAAN TACK COAT

NO JENIS KEGIATAN SUDAH BELUM CATATAN

1

2

34

Apakah lapangan sudah dibersihkan (rambu dll)Apakah aspal distributor dan Aspal sprayer sudah siap dioperasikanApakah Prime coat sudah tersediaApakah kertas untuk trial sudah ada

Rabu 19 April 2023 85

Page 86: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

DAFTAR SIMAKPEKERJAAN AC-WC

NO JENIS KEGIATAN SUDAH

BELUM

CATATAN

12

3

Apakah lapangan sudah siapApakah Unit pelatan pencampur aspal sudah siap (AMP, Shofel loader,skop,alat bantu)Apakah peralatan lapangan sudah siap (sprayer,finisher,tandem roller, pneumatic roller, dump truck, tangki air, compressor, termometr, skop,garu, balok kayu, roda dorong rambu,dll)

Rabu 19 April 2023 86

Page 87: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

DAFTAR SIMAKPEKERJAAN AC-BINDER

NO JENIS KEGIATAN SUDAH

BELUM

CATATAN

12

3

Apakah lapangan sudah siapApakah Unit peralatan pencampur aspal sudah siap (AMP, Shofel, loader, skop,alat bantu)Apakah peralatan lapangan sudah siap (sprayer, finisher, tandem roller,pneumatic roller, dump truck, tangki air, compressor, termometer, skop, garu, balok kayu, roda dorong rambu,dll)Rabu 19 April 2023 87

Page 88: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

DAFTAR SIMAKPEKERJAAN AC-BASE

NO JENIS KEGIATAN SUDAH

BELUM

CATATAN

12

3

Apakah lapangan sudah siapApakah Unit pelatan pencampur aspal sudah siap (AMP, Shofelloader, skop,alat bantu)Apakah peralatan lapangan sudah siap (sprayer, finisher, tandem roller,pneumatic roller, dump truck, tangki air, compressor, termometer, skop, garu, balok kayu, roda dorong rambu,dll)

Rabu 19 April 2023 88

Page 89: Fungsi Aspal, Agregat & Campuran Aspal (Sty), 89 Hal

Terima KasihTerima Kasih

SEMOGA SEMOGA BERMANFBERMANF

AATAAT

19/04/23 Pengujian Laboratorium 89