proposal--pengaruh sia terhadap rumah sakit

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Institusi rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang jasa yang melibatkan banyak pihak, seperti misalnya dokter, pasien, pegawai, dan masayarakat umum. Rumah sakit ini di kelompokan menjadi 2 yaitu Rumah Sakit yang dikelola pihak swasta (Private Hospital) dan Rumah Sakit yang dikelola oleh pemerintah (Publik Hospital) atau rumah sakit umum. Deddi Nordiawan (2006). Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, rumah sakit ini melakukan beberapa transaksi yang melibatkan entitas keuangan itu sendiri. Transaksi keuangan yang dilakukan rumah sakit antara lain, penerimaan dana umum, pendapatan jasa pasien, penggajian, dan pembelian aktiva. Dalam melakukan aktivitas transaksi keuangan pada bagian akuntansi ini maka pengendalian internal melalui sistem informasi akuntansi sangat dibutuhkan. Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi ditunjukkan untuk bisa menghilangkan tindakan curang seperti korupsi, baik 1

Upload: eva-indiera

Post on 01-Jul-2015

436 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Institusi rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam

bidang jasa yang melibatkan banyak pihak, seperti misalnya dokter, pasien, pegawai,

dan masayarakat umum. Rumah sakit ini di kelompokan menjadi 2 yaitu Rumah

Sakit yang dikelola pihak swasta (Private Hospital) dan Rumah Sakit yang dikelola

oleh pemerintah (Publik Hospital) atau rumah sakit umum. Deddi Nordiawan (2006).

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, rumah sakit ini melakukan

beberapa transaksi yang melibatkan entitas keuangan itu sendiri. Transaksi keuangan

yang dilakukan rumah sakit antara lain, penerimaan dana umum, pendapatan jasa

pasien, penggajian, dan pembelian aktiva.

Dalam melakukan aktivitas transaksi keuangan pada bagian akuntansi ini maka

pengendalian internal melalui sistem informasi akuntansi sangat dibutuhkan. Dengan

menggunakan sistem informasi akuntansi ditunjukkan untuk bisa menghilangkan

tindakan curang seperti korupsi, baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun

pihak eksternal.

Adanya sistem informasi akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan

perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen,

para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain

yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi, Mulyadi (2001). Lebih rinci

lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk

mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta

menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut

pengendalian internal.

1

Page 2: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

Saat ini banyak kita jumpai tindakan kecurangan yang dilakukan oleh pihak-

pihak tertentu dalam suatu organisasi bahkan di dalam rumah sakit. Tindakan

kecurangan ini berupa korupsi atau sejenisnya yang dapat merugikan organisasi

terkait. Tindakan kecurangan ini bisa dilakuakn oleh pimpinan, manajemen, maupun

pegawai. Hal seperti ini bisa terjadi karena sistem yang diaplikasikan dalam

organisasi ini kurang baik sehingga pengendalian internal yang digunakan menjadi

lemah.

Pengendalian internal sangat berkaitan dengan sistem informasi, dimana sistem

ini dipergunakan untuk membentuk suatu pengendalian iternal yang baik untuk

sebuah organisasi. Pembentukan sistem informasi akuntansi diberbagai organisasi

dapat mempengaruhi tingkat kepuasan dan kepercayaan pengguna, seperti lebih jelas

transaksi keuangan yang dilakuakn. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti

akan meneliti apakah kualitas sistem informasi akuntansi pada institusi rumah sakit di

Provinsi Jawa Timur telah membentuk pengendalian internal yang efektif.

1.2 Motivasi Penelitian

Penelitian ini direncanakan oleh beberapa hal yang mendorong antara lain

terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan banyak bukti bahwa

dengan sistem informasi akuntansi yang baik terdapat sistem pengendalian internal

yang baik pula dan dapat menciptakan kepuasan dan kepercayaan pengguna. Selain

itu masih sering terjadi bentuk tindakan kecurangan, baik oleh pihak internal maupun

eksternal suatu institusi rumah sakit yang telah berupaya membentuk sistem

pengendalian internal. Meskipun telah ada suatu pengendalian internal yang dibuat,

hal tersebut tidak cukup mengatasi tindakan kecurangan yang terjadi. Dengan

demikian pengendalian internal tersebut diprediksikan lemah.

2

Page 3: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

Dari penjelasan dan alasan-alasan yang telah di kemukakan pada latar

belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya

malalui Tingkat Efektivitas Pengendalian Internal pada Rumah Sakit di Jawa

Timur”.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat di

rumuskan maslah sebagai berikut :

1. Apakah sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh yang efektive

terhadap penggunaan pengendalian internal yang dibentuk oleh institusi

rumah sakit di Jawa Timur?

2. Apakah sistem informasi akuntansi yang membentuk pengendalian

internal memberikan kepuasan terhadap penggunanya di rumah sakit

Jawa Timur?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, adupun tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa efektive pengaruh system informasi akuntansi

terhadap penggunaan pengendalian internal di rumah sakit di Jawa Timur.

2. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi memberikan kepuasan

terhadap penggunanya dalam pengendalian internal yang dibentuk di rumah

sakit di Jawa Timur.

1.5 Kontribusi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada berbagai pihak,

baik kontribusi teoritis maupun kontribusi praktis.

3

Page 4: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris

terhadap hubungan sistem informasi akuntansi terhadap sistem pengendalian

internal, khususnya di rumah sakit.

2. Secara praktis, dapat memberikan informasi tambahan kepada pimpinan

instansi, manajemen instansi, dan analis dalam merencanakan dan membuat

sistem informasi akuntansi yang baik yang dapat menghasilkan

pengendalian internal yang tepat dan menghasilkan kepuasan pengguna.

3. Hasil penelitin ini juga diharapkan bisa menjadi referensi tambahan untuk

riset berikutnya.

4

Page 5: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi

George dan William (2006) berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi

(SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi.

Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Sistem

informasi akuntansi melakukan hal tersebut baik dengan sistem manual atau melalui

sistem terkomputerisasi.

Menurut Mulyadi (2001), sistem informasi akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan

pengelolaan perusahaan. Pengembangan sistem informasi akuntansi, menurut

Mulyadi bertujuan untuk:

1. Menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru

2. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik

mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya

3. Meperbaiki pengendalian sistem informasi akuntansi dan pemeriksaan internal,

yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalannya dan untuk menyediakan catatan

lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Hall (2001) mengatakan definisi sistem informasi akuntansi adalah sebuah

rangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan dan diproses menjadi suatu

informasi dan didistribusikan kepada para penggunanya. Hall menyatakan bahwa

terdapat dua kelas sistem utama dalam sistem informasi, yaitu sistem informasi

5

Page 6: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

akuntansi dan sistem informasi manajemen. Pendapat ahli lainya, yaitu Nash (1992)

menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sistem perantara yang

memungkinkan bagi suatu pelayanan memberikan manfaat bagi penggunanya.

2.1.2 Sistem Pengendalian Internal

Ada berbagai pernyataan mengenai definisi dari Sistem Pengendalian Internal.

Sugiarto (2002), menyatakan sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan

prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi

keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang

berlaku. Definisi tersebut tidak jauh berbeda dengan definisi yang disampaikan oleh

Mulyadi (2001) yang menyatakan bahwa sistem pengendalian internal meliputi

struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga

kekayaan organisasi, memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong

efisiensi dan kepatuhan pengguna terhadap kebijakan manajemen yang diterapkan.

Mulyadi juga memisahkan sistem pengendalian internal menjadi dua kelompok besar,

yaitu Internal Accounting Controll dan Internal Administrative Controll.

Penerapan sistem pengendalian internal memiliki beberapa tujuan umum.

Cerullo, Raval, Willkinson, & Wong-on-Wing (2000) menyebutkan bahwa tujuan

dari penerapan sistem pengendalian internal adalah :

1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan

2. Mencapai reliabilitas pelaporan keuangan

3. Menjaga aset

4. Memeriksa keakuratan dan reliabilitas data akuntansi

5. Memenuhi kesesuaian dengan hukum dan ketentuan yang berlaku

6. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Tujuan pertama, ke dua, ke tiga, dan ke empat merupakan tujuan pengendalian

internal akuntansi. Sedangkan tujuan ke lima dan ke enam merupakan tujuan

pengendalian internal administratif.

6

Page 7: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

Menurut Mulyadi (2001), sistem pengendalian internal terdiri dari unsur-

unsur pembentuk, yaitu :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang

cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi

4. Karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan tanggung jawabnya.

Sistem pengendalian internal untuk organisasi sektor publik, tidak hanya

diperlukan untuk membentuk pengendalian dalam akuntansi keuangan, tetapi juga

untuk memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan

efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mustafa, 2004).

2.2 Hipotesis Penelitian

2.2.1 Efektivitas Sistem Pengendalian Internal

Efektivitas sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh suatu organisasi

tercermin pada kemampuan dari sistem tersebut dalam mencapai tujuannya. Mulyadi

(2001) menyatakan bahwa pengendalian internal akuntansi yang baik akan menjamin

keamanan kekayaan perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang dapat

dipercaya. Sedangkan pengendalian internal administratif dikatakan efektif apabila

telah mampu mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen oleh

pengguna.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Baridwan dan Hanum

(2007), diperoleh suatu hasil yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari kualitas sistem dan kualitas jasa terhadap efektivitas sistem informasi

yang mencakup sistem pengendalian internal.

Sesuai dengan teori dan informasi yang diperoleh, maka dapat dirumuskan

hipotesis alternatif pertama, yaitu:

7

Page 8: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

H1 Kualitas sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh rumah sakit di Jawa

Timur berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem pengendalian internal

yang dibentuk.

2.2.2 Kepuasan Pengguna dan Faktor yang Mempengaruhi

Kepuasan pengguna dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian yang

dilakukan oleh Rata (2007) menyimpulkan bahwa terdapat lima faktor yang

mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi antara lain, dukungan

manajemen puncak, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, komunikasi pemakai-

pengembang, dan pengaruh pemakaiz. Kelima faktor tersebut memiliki kaitan yang

erat dengan unsur pembentuk efektivitas pengandalian internal.

Menurut hasil penelitian Baridwan dan Hanum (2007), tingginya keandalan

sistem berpengaruh signifikan terhadap tingginya kepuasan pengguna sistem tersebut.

Berdasarkan teori, informasi, dan hasil penelitian sebelumnya tersebut, maka dapat

diambil hipotesis alternatif ke dua yaitu :

H2 Kualitas sistem informasi akuntansi yang telah membentuk sistem

pengendalian internal yang efektif di rumah sakit di Jawa Timur berpengaruh

positif terhadap kepuasan penggunanya.

8

Page 9: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

BAB III

METODELOGO PENELITIAN

3.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh rumah sakit yang berada di Jawa

Timur. Rumah sakit yang dijadikan populasi penelitin adalah seluruh rumah sakit

yang berada di Jawa Timur, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh swasta.

3.2 Penyampelan

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proposional 30% untuk

setiap strata populasi. Teknik penyampelan yang dipergunakan adalah pengambilan

sampel acak berstrata proporsional, yaitu pengambilan sampel yang diawali dengan

pemisahan strata seluruh rumah sakit yang ada di Jawa Timur berdasarkan induknya

(Departemen atau Lembaga yang menaungi), kemudian memilih secara acak dari

populasi tersebut namun dengan memperhatikan proporsi yang sesuai untuk setiap

induk.

Ukuran populasi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan pasti. Oleh sebab

itu, ukuran sampel yang dipergunakan dalam setiap strata dapat diukur dengan rumus

Slovin, yaitu:

n= N

1+Ne2 Di mana:

n  = ukuran sampel

N         = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

ditololerir, dalam hal ini ditentukan senilai 2%. (Sugiana, 2008)

9

Page 10: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

3.3 Metode Penelitian

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data

primer berupa pendapat dari subjek penelitian dikumpulkan dengan media mail

questionaire. Questionaire ini disusun dengan beberapa pertanyaan yang jawabannya

representatif untuk membahas permasalahan mengenai kualitas sistem informasi

akuntansi, kepuasan pengguna dan efektivitas pengendalian internal, yang disajikan

dalam skala peringkat terperinci khususnya unbalance rating scale. Menurut Sekaran

(2006), unbalance rating scale merupakan skala angka genap yang tidak mempunyai

poin netral. Jenis skala ini dipilih dengan pertimbangan untuk menghindari kerancuan

jawaban dari responden apabila banyak yang memilih poin pada titik tengah.

3.4 Devinisi Variabel

Variabel dalam penelitian ini dikategorikan dalam tiga kategori, yaitu variabel

dependen, variabel intervening dan variable independen. Untuk hipotesis pertama,

variabel independennya adalah kualitas sistem informasi akuntansi yang digunakan

oleh rumah sakit di Jawa Timur dan variable dependennya adalah efektivitas

pengendalian internal. Pada hipotesis ke dua, kualitas sistem informasi akuntansi

merupakan variabel independen, efektifitas sistem pengendalian internal merupakan

variabel intervening dan kepuasan pengguna merupakan variabel dependen.

3.5 Kriteria Penerimaan Hipotesis

Dalam menguji hipotesis H1 dipergunakan analisis regresi linier sederhana

(simple linear regression), karena dalam hipotesis tersebut melibatkan satu variabel

independen dan satu variabel dependen serta mempergunakan data berskala interval

(Sekaran, 2006b).

Pengujian statistik untuk H1 adalah γ=a+bx+e , dimana

Y : Efektivitas sistem pengendalian internal

10

Page 11: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

x : Kualitas sistem informasi akuntansi

b : slope

a : intercept

Di mana secara statistik, dapat disusun hipotesisnya sebagai berikut:

Hipotesis nol untuk hubungan antara kualitas sistem informasi akuntansi dengan

efektivitas pengendalian internal adalah

H0 : b=0 (tidak ada korelasi)

Hipotesis alternatif yang menyatakan korelasi positif antara kualitas sistem informasi

akuntansi dengan efektivitas pengendalian internal adalah

H A :b>0 (korelasi positif)

Untuk hipotesis ke dua, dipergunakan analisis Path (Path Analysis) atau bisa

desebut analisis jalur. Menurut Marbun (2007), analisis Path pada dasarnya ingin

menilai hubungan kausalitas antara suatu kejadian dengan kejadian lainnya.

Hubungan kausal tersebut bisa berupa hubungan langsung maupun tidak langsung.

Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat

yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel

tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung (Sarwono,

2007)

Secara grafis, model analisis path untuk hipotesis ke dua pada penelitian ini,

yaitu kualitas sistem informasi akuntansi yang telah membentuk sistem pengendalian

internal yang efektif di rumah sakit di Jawa Timur berpengaruh positif terhadap

kepuasan penggunanya.

11

Page 12: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

Dari model tersebut, dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut:

1) Z=a 1+b 1 . X 1+e

2) Y=a 2+b2 . Z+e

Hipotesis nol untuk pengaruh hubungan antara kualitas sistem informasi

akuntansi dengan efektivitas sistem pengendalian internal terhadap kepuasan

penggunanya adalah:

H0 : b1=0 ;b2=0 (tidak ada korelasi)

Hipotesis alternatif yang menyatakan korelasi positif untuk pengaruh

hubungan antara kualitas sistem informasi akuntansi dengan efektivitas sistem

pengendalian internal terhadap kepuasan penggunanya adalah:

H A :b1>0 ;b2>0 (korelasi positif).

12

Page 13: proposal--pengaruh SIA terhadap Rumah sakit

13