proposal skripsi alan nuary, sia penggajian
DESCRIPTION
skripsi alan nuaryTRANSCRIPT
1. Judul
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGGAJIAN KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KAYUAGUNG
2. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak
dibidang jasa, dan merupakan perusahaan non profit yang artinya adalah
bentuk organisasi yang tujuan utamanya tidak semata mata untuk memperoleh
laba, melainkan bentuk oraganisasi pelayanan publik.
Dalam aktifitasnya dibidang jasa, rumah sakit melakukan transaksinya
dari suatu hal yang tidak berwujud, dalam hal ini adalah pelayanan yang baik
berpengaruh langsung dalam proses penyampaian jasa dan kepuasan
konsumen, sehingga kesuksesan dan kegagalan perusahaan dibidang jasa
sangat bergantung terhada sumber daya manusia yang dimilikinya. Rumah
sakit juga merupakan perusahaan yang padat modal dan teknologi, padat
waktu dan padat karya, dimana padat modal dan teknologi disini karena rumah
sakit haruslah didukung dengan fasilitas fasilitas seperti gedung, tenaga medis
yang professional, dan teknologi-teknologi medis yang dibutuhkan. Padat
waktu disini adalah rumah sakit sebagai perusahaan jasa dibidang medis yang
harus memberikan pelayanan terbaik dalam waktu 24 jam, dan tidak adanya
libur. Sedangkan Padat karaya disni adalah rumah sakit adalah sebagai bentuk
perusahaan yang memiliki banyak sumberdaya manusia yang dibutuhkan baik
itu dari kalangan medis maupun non medis.
1
Atas imbal jasa yang diberikan perusahaan terhadap karyawan,
perusahaan wajib memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk
gaji, dalam memberikan gaji setiap perusahaan memiliki sistem yang berbeda
beda, besaran gaji yang diberikan pada setiap karyawan pun berbeda beda, hal
ini tergantung dari tingkatan jabatan, lama waktu bekerja, maupun tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh setiap karyawan perusahaan. Berkaitan dengan
hal tersebut perusahaan dituntut untuk membuat suatu sistem penggajian dan
pengupahan yang baik.
Sistem informasi akuntansi penggajian yang mendukung akan
membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan dan
menetapkan gaji karyawan, oleh karena itu pengawasan yang baik dapat
mencegah terjadinya penyimpangan atau penyelewengan, sistem penggajian
yang baik juga dapat menyediakan data data yang akurat guna pengambilan
keputusan oleh manajemen.
Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung merupakan satu bentuk
pelayanan jasa dibidang medis. Dalam kegiatannya Rumah Sakit Umum
Daerah Kayuagung difasilitasi dengan 205 tempat tidur rawat inap dan 14
diantaranya adalah kelas VIP lebih banyak disbanding setiap rumah sakit
disumatra selatan yang rata rata hanya menyediakan 70 tempat tidur rawat
inap. Dari data indikator aktivitas yang didapat diketehui bahwa RSUD
Kayuagung rata rata menampung pasien hingga 62.134 orang /tahun, dengan
12.714 orang diantaranya rawat inap, 27.305 orang diantaranya rawat jalan,
dan 22.115 orang lainnya diinstalasi gawat darurat. Untuk menjalankan
2
kegiatannya RSUD Kayuagung didukung oleh 277 pegawai negri sipil yang
terdiri dari 22 dokter umum dan spesialis, 1 dokter gigi, 124 orang perawat,
dan 134 lainnya dibagian administrasi dan lain lain, selain itu RSUD
kayuagung juga dibantu oleh 211 pegawai honorer yang terdiri dari berbagai
bagian diantaranya pegawai lepas harian dan lain lain. Dengan banyaknya
jumlah karyawan yang ada sebuah sistem informasi akuntansi penggajian
yang baik dan memadai sangat diperlukan oleh RSUD Kayuagung demi
menjaga kelancaran aktifitas kegiatannya. Akan tetapi dari hasil wawancara
yang saya lakukan dengan salah satu pihak terkait yaitu bapak topo susilo
sebagai kasubag keuangan, dan sekaligus sebagai operator yang mengolah
data gajih karyawan honorer didapat informasi bahwa dalam prosesnya
RSUD kayuagung belum menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik,
hal ini dapat dilihat dari masih digunakannya pengolahan data gaji secara
manual yaitu menggunakan Microsoft Excel. Dengan masih digunakannya
pengolahan manual ini, RSUD Kayuagung terkendala dalam hal Efisiensi,
Ketepatan waktu, perhitungan dan pencarian data. Jumlah karyawan honorer
yang relative banyak mengakibatkan pengeluaran untuk gaji menjadi sangat
penting dan perlu mendapatkan suatu sistem informasi akuntansi yang baik
dalam pelaksanaan pembayaran gaji sehingga dapat memberikan informasi
kepada manajemen dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian diatas dan mengigat pentingnya suatu sistem
penggajian yang baik , maka penulis tertarik untuk mengambil kajian dengan
judul “ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
3
PENGGAJIAN KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KAYUAGUNG’’.
3. Perumusan masalah
Pokok permasalahan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah:
1. Bagai mana penerapan sistem informasi akuntansi penggajian pada
RSUD Kayuagung?
2. Apakah sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan oleh
RSUD Kayuagung telah efektif?
4. Tujuan penelitian
Dari perumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini
maka tujuan penelitianya adalah:
1. Menganalisis penerapan sistem informasi akuntansi penggajian RSUD
Kayuagung.
2. Menganalisis efektifitas sistem informasi akuntansi penggajian yang
diterapkan oleh RSUD Kayuagung.
5. Manfaat penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
4
1) Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan secara
mendalam dibidang sistem informasi akuntansi dan salah
satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sriwijaya.
2) Bagi Universitas
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi
perpustakaan, serta dijadikan sebagai bahan perbandingan
penelitian bagi peneliti yang memiliki objek penelitian
yang sama.
3) Bagi Organisasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
bahan masukan yang berguna tentang penerapan sistem
informasi akuntansi penggajian.
4) Bagi Pihak yang Berkepentingan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.
6. Kerangka Pemikiran
6.1. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2010:2) “Sitem pada dasarnya adalah suatu unsur
yang erat hubunganya yang satu dengan yang lainnya”.
5
Menurut Hall (2001:5) “Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau
lebih komponen komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsitem-
subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common
purpose)”. Dari pengertian ini dijelaskan bahwa sebuah sistem harus terdiri
dari lebih dari satu bagian, dan dari semua bagian ini memiliki suatu tujuan
bersama menghubungkan semua bagian dalam suatu sistem. Walaupun gungsi
setiap bagian bersifat independen satu sama lain, semua mendukung suatu
tujuan yang sama. Jika suatu komponen tertentu tidak memberikan kontribusi
ketujuan bersama, maka komponen tersebut bukanlah bagian dari sistem. Dan
ketika suatu sistem tidak lagi dapat memenuhi tujuan, maka sistem tersebut
harus diganti.
Menurut Mulyadi (2010:3) “sistem akuntansi adalah organisasi
formulir,catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan”.
6.2. Unsur-Umsur Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2010:4) “unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah
formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku prmbantu, serta
laporan” berikut ini pengertian masing masing unsur.
6
1. Formulir
Merupakan suatu dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi.
2. Jurnal
Jurnal adalah catatan akuntansi yang pertama yang digunakan untuk
mencatat, meringkas, dan mengklasifikasiakn data keuangan dan data
lainya.
3. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening rekening yang digunakan
untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal.
4. Buku Pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening rekening pembantu yang merinci
data keungan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
5. Laporan
Hasil akhir proses keuangan adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan
harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan haga pokok
penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftra
saldo persediaan yang lambat penjualannya.
7
6.3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Hall (2001:7) “Sistem informasi adalah serangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan
didistribusikan kepada para pemakai”.
Menurut Rama, dan jones (2011:6) “sistem informasi akuntansi itu
adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan sistem
informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari
pengolahan rutin atas transaksi akuntansi”. SIA menelusiri sejumlah besar
informasi mengenai penjualan, penjualan dalam satuan unit dan mata uang,
penagihan kas, pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran, gaji,
dsan jam kerja.
Model ini merupakan model umum karena menggambarkan semua
sistem informasi, tanpa memperhitungkan arsitektur teknologinya.
8
Sumber: James A. Hall, Sistem Informasi Akuntansi, 2001
6.4. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
6.4.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi penggajian untuk kebanyakan
perusahaan adalah suatu sistem , pencatatan atau formulir yang digunakan
secara tepat dan akurat berapa gaji yang harus diterima oleh setiap
pegawainya, berapa gaji yang harus dipotong, misalnya untuk pajak
penghasilan pegawai, pinjaman pegawai pada perusahaan serta sisa gaji yang
benar benar dibayarkan kepada pegawai. Bagi pegawai gaji merupakan hal
yang sangat penting dan sensitive sebab menyangkut kepentingan langsung
terhadap perusahaan yng akan mempengaruhi motivasinya didalam bekerja.
Bagi perusahaan, gaji merupakan bagian penting bagi unsur perusahaan serta
menyangkut jumlah yang material, karenanya perlu ditekankan agar tujuan
efisiensi atas gaji tersebut bias tercapai (Hadijah, 2010:11)
Dijelaskan oleh Hall (2001:17) bahwa “sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan
upah karyawan dan pembayarannya. Jaringan ini terdiri dari jaringan prosedur
berikut ini:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir dan waktu kerja.
2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah.
3. Prosedur pembayaran gaji dan upah.
9
4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah”.
6.4.2. Pengertian Gaji
Gaji merupakan umumnya merupakan pembayaranas penyerahan jasa
yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer,
sedangkan ipah umumnya merupkan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibyarkan tiap
bulan sedangkan gaji dibayarkan setiap hari kerja, jam kerja, atau jumlah
satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan (Mulyadi, 2010:373).
Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penggajian
dan pengupahan adalah:
1. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama
periode akuntansi tertentu.
2. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat
pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
3. Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan dalam periode
akuntansi tertentu.
4. Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban persahaan dan
setiap pusat pertanggung jawaban selama periode akuntansi tertentu
(Mulyadi, 2010:374)
6.4.3. Dokumen yang Digunakan
10
Dijelaskan oleh Mulyadi (2010:374-379) bahwa “dokumen yang
digunakan dalam sitem akuntansi penggjian dan pengupahan adalah:
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah.
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa
surat surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat
keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, peubahan
tarif upah, penurunan pangkat, prmberhentian sementara dari pekerjaan,
dan lain sebagainya.
2. Kartu jam hadir.
Dokumen ini digunakn oleh fungsi pencatatan waktu untuk mencatat jam
hadir karyawan diperusahaan. Catatan daftar hadir ini dapat berupa daftar
hadir biasa, dapat pula berupakartu hadir yang diisi dengan mesin
pencatat waktu.
3. Kartu jam kerja.
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh
tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.
Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan kefungsi
pembuatan daftar gaji dan upah dan kemudian dibandingkan dengan kartu
jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah lngsung kepada
setiap jenis produk atau pesanan.
4. Daftar gaji dan upah
11
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan,
dikurangi potongan potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran
untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
5. Rekap gaji dan rekap daftar upah.
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang
dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk
membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk
terhadap pesanan yang bersangkutan.
6. Surat pernyataan gaji dan upah.
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah
bersamaan dengan dibuatnya daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan
yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat
sebagai catatan bagi karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang
diterima setiap karyawan beserta setip potongan yang menjadi beban
karyawan”.
6.1.1. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dijelaskan oleh Mulyadi (2010:382) bahwa “catatan akuntansi yang
digunakan dalam pencatatan gaji dan upah adalah:
1. Jurnal umum
12
Dalam pencatatan gaji dan upah ini jurnal umum digunakan untuk
mencatat ditribusi biaya tenaga kerja kedalam setiap departemen dalam
perusahaan.
2. Kartu harga pokok produk.
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang
digunakan untuk pesanan tertentu.
3. Kartu biaya.
Kartu ini digunakan untuk mencatat biaya tenga kerja tidak langsung dan
biaya tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam perusahaan.
4. Kartu penghasilan karyawan.
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan
yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan ini
dipakai sebagai dasar penghitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban
setiap karyawan” .
6.1.2. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Dielaskan oleh Mulyadi (2010:385-386) bahwa “jaringan penggajian
terdiri dari prosedur berikut ini:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir.
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan, prosedur ini
diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan
13
pencatatan pada pintu kantor atau pabrik, atau pencatatan waktu hadir
biasa yang harus ditandatangani secara manual oleh karyawan.
2. Prosedur pembuatan daftar gaji.
Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji membuat gaji karyawan.
Data yang dipakai adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar gaji
sebelumnya dan daftar hadir.
3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji.
Biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang
menikmati manfaat kerja. Ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya.
4. Prosedur Pembuatan Bukti.
Kas Keluar Prosedur pembuatan bukti kas keluar oleh fungsi akuntansi
setelah menerima daftar gaji dari fungsi kepegawaian. Kemudian bukti kas
keluar diserahkan ke fungsi keuangan, sebagai dasar pembayaran.
5. Prosedur Pembayaran Gaji.
Dalam prosedur ini, fungsi keuangan menerima perintah untuk membayar
gaji karyawan dalam bukti kas keluar. Kemudian fungsi keuangan
memasukkannya ke dalam cek dan menguangkannya ke bank dan
memasukkan uang tersebut ke dalam amplop setiap karyawan atau
memasukkan uang tersebut ke dalam rekening karyawan yang ada di bank.
6.2. Penelitian Terdahulu
14
Penelitian-penelitian terdahulu mengenai sistem akuntansi penggajian
yang telah dilakukan di Indonesia antara lain penelitian oleh Nitiya
Widyasari (2012) yang bertujuan melihat dan mengevaluasi sistem
penggajian RSUD kota semarang apakah sudah berjalan dengan baik, serta
hal hal yang termasuk mempengaruhi kesejahteraan karyawan dalam bentuk
tunjangan dan lain lain.
Penelitian oleh Erwin Bachtiar (2012) bertujuan untuk merancang
sistem akuntansi informasi penggajian mengunakan database agar menjaga
keakuratan dalam perhitungan gaji pada PT. DIS, pada perusahaan ini
diketahui masih menggunakan pencatatan manual menggunakan Microsoft
Excel, dengan jumlah kayawan mencapai 2500 orang, sistem ini dirasa
sangan menyulitkan dan memakan banyak waktu. Hasil dari penelitian ini
disimpulkan bahwa Penginputan data secara manual dari data kartu jam kerja
atau Check Clock dan data rekapitulasi gaji karyawan ke Microsoft Excel
rawan sekali untuk dapat terjadinya faktor kesalahan dalam memasukan data
keMicrosoft Excel, selain itu tidak adanya batasan Access terhadap komputer
yang digunakan dalam melakukan perhitungan penggajian, sehingga dapat
membuat pihak lain yang tidak berwenang dapat mengakses komputer
tersebut. Berdasarkan hasil analisa atas sistem yang diterapkan oleh
perusahaan dan hasil wawancara dengan pemilik, maka dapat ditemukan
kebutuhan akan sistem informasi pada siklus penggajian yaitu membuat suatu
Software penggajian yang dapat menggantikan penginputan manual ke sistem
secara terkomputerisasi. Sehingga data yang dihasilkan bisa menjadi akurat.
15
Dan dengan adanya sistem yang baru ini, akan dilakukan pengurangan
rangkap dokumen (papper less) tanpa mengurangi essence informasi yang
ada, serta banyak aktifitas input dalam verifikasi data akan dihilangkan
karena sudah terintegrasi langsung dengan sistem.
Penelitian oleh Devin Pratama (2014) yang bertujuan untuk
menganalisis kinerja sistem informasi penggajian yang dimiliki dan
diterapkan di perusahaan dan, berdasarkan hasil analisis kinerja tersebut,
membuat rancangan sistem penggajian yang lebih efektif, efisiesn, dan lebih
sesuai dengan proses penggajian. Data primer tentang alur prosedur
penggajian dan data sekunder yang berupa dokumen-dokumen penggajian
digunakan untuk merekonstruksi bagan alir sistem penggajian. Dari
kesimpulan penelitian ini didapat kesimpulan bahwa sistem informasi
akuntansi penggajian pada PT Karya Murni Indah secara umum sudah
berjalan dengan baik, namun terdapat beberapa kelemahan yang perlu
diperbaiki, yaitu masih adanya kerangkapan pekerjaan. Kerangkapan
pekerjaan sangat tidak disarankan karena akan menimbulkan kecurangan dan
kesalahan pihak berwenang dalam melaksanakan pekerjaannya, pencatatan
kehadiran karyawan yang manual memberian peluang kesalahan dalam
perhitungan prestasi kinerja karyawan. Keadaan ini membuka peluang
terjadinya kecurangan dan kesalahan file absensi yang dimana karyawan
tidak memiliki kartu absensi karyawan untuk komplain apabila karyawan
merasa tidak ada kesesuaian terhadap pembayaran gaji, perhitungan gaji,
bonus serta lembur masih mengandalkan kepercayaan pribadi dan belum
16
berdasarkan jumlah kehadiran karyawan sehingga dapat menimbulkan
manipulasi dalam perhitungan gaji, dan penggunaan pencatatan manual pada
daftar karyawan dan perhitungan gaji akan memakan waktu dan biaya apabila
dilakukan pencadangan file dibandingkan pencadangan file secara terkom
puterisasi.
7. Metode Penelitian
7.1. Obyek dan Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian tentang peranan
sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada penggajian yang
digunakan Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung.
7.2. Jenis data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Yaitu data yang belum diolah yang diperoleh langsung dari objek
penelitian, dalam hal ini data yang ada dari hasil wawancara dengan
bagian Adm Keuangan, bagian Akuntansi dan bagian Personalia.
2. Data Skunder
Yaitu data yang telah diolah yang diperoleh dari perusahaan, antara
lain struktur organisasi perusahaan, sejarah singkat perusahaan, dan lain-lain.
17
7.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: teknik observasi,
teknik wawancara, dan tekni literature.
1. Teknik Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
objek penelitina untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai fakta dan
kondisi lapangan.
2. Teknik Wawancara, yaitu dengna melakukan serangkaian Tanya jawab
dengan pihak perusahaan.
3. Teknik Studi Literature, yaitu mengumpulkan data-data dengan cara
membaca dan mempelajri teori-teori dan literature-literature yang berkaitan
dengan penelitian, seperti buku teks dan bentuk tulisan yang berkaitan
dengan sistem informasi penggajian.
7.4. Metode Analisis Data
Dalam menganalisa masalh, penulis menggunakan dua metode
yaitu:
1. Metode deskriptif, metode ini dilakukan dengan menyusun data yang
diperoleh kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang
jelas terhadap masalah yang diteliti.
2. Metode Komparatif, metode ini dilakukan dengan membandingkan teori-
teori dengan praktek di dalam peusahaan untuk ditarik suatu kesimpulan dan
selanjutnya memberikan saran dari hasil perbandingan tersebut.
18
8. Daftar pustaka
Bachtiar,Erwin. 2012. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Dengan
Menggunakan Database Karyawan Untuk Meningkatkan Keakuratan Dalam
Melakukan Perhitungan Penggajian Pada PT. DIS. Jurnal, Universitas Guna
Darma, Depok (Tidak Dipublikasikan).
Hadijah. 2013. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada Rumah
Sakit Umum Bina Kasih Medan. Skripsi. Universitas Sumatra Utara. Medan
(Tidak Dipublikasikan).
Hall, J.A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertma,
Terjemahan: Thomson Learning, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2010, Sistem Akuntnsi, Edisi Ketiga, Cetakan Kelima, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta
19
Pratama, Devin. 2014. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Pada PT. Karya Murti Indah. Jurnal,Universitas Gunadarma.
Depok (Tidak Dipublikasikan)
Rama, V.D dan Jones, F.L, 2011, Sistem Informasi akuntansi, Buku Satu,
Terjemahan: M. Slamet Wibowo, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Widyasari, Nitiya. 2012. Analisi Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian Karyawan Pada RSUD Kota Semarang. Jurnal,Universitas
Diponegoro. Semarang (Tidak Dipublikasikan)
20