proposal kegiatan kongres nasional maritim -...

19
1 PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - KONASMI (PESISIR) Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) HOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU INDONESIA POROS INDIAN OCEAN RIM ASSOCIATION (IORA) HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA INDONESIA (HMPI) DAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL (HAKTENAS)

Upload: lehanh

Post on 29-Mar-2019

313 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

1

PROPOSAL KEGIATAN

KONGRES NASIONAL MARITIM - KONASMI (PESISIR)

Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir

Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO)

HOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017

KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU INDONESIA

POROS INDIAN OCEAN RIM ASSOCIATION (IORA)

HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA INDONESIA

(HMPI) DAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL (HAKTENAS)

Page 2: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

2

A. LATAR BELAKANG DAN DASAR PEMIKIRAN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan 20 pemimpin negara anggota Asosiasi

Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) menandatangani Jakarta Concord dan IORA

Action Plan 2017-2021. Kedua dokumen ini merupakan bentuk komitmen mewujudkan

kawasan yang aman sebagai prasyarat kerjasama berbagai bidang di kawasan lingkar

Samudera Hindia.

“Satu hal yang jadi keinginan bersama, menciptakan Samudera Hindia menjadi

kawasan yang aman dan damai,” kata Presiden dalam konferensi pers penutupan

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA di Jakarta, Selasa (7/3).

Jakarta Concord dan IORA Action Plan 2017-2021 meliputi sembilan komitmen.

Kesembilan komitmen itu mencakup: keamanan maritim, meningkatkan

perdagangan dan investasi, pengelolaan laut berkelanjutan, kerjasama dalam

mitigasi bencana alam, kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi, pertukaran budaya

dan pariwisata, memajukan blue economy, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan

peningkatan hubungan kelembagaan.

Ini sejalan dengan misi pertama Pemerintahan Jokowi-JK bahwa

Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai

negara kepulauan.

Misi tersebut kemudian diturunkan menjadi Agenda Nawa Cita Joko Widodo,

Presiden Republik Indonesia yang termaktub dalam agenda pertama, yaitu:

“Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar

negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan

pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan

nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.”. Program

tersebut diturunkan melalui:

1. Program Tol Laut, menjadikan Indonesia Pusat Maritim Dunia;

2. Penenggelaman Kapan Ikan Ilegal,

3. Peningkatan Kesejahteraan Nelayan,

4. Meningkatkan produksi Ikan,

Page 3: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

3

Penanganan Pelanggaran Kapal Pencari Ikan dimana tahun 2014 telah diselesaikan

sebanyak 38 kasus, kemudian meningkat di tahun 2015 diselesaikan sebanyak 116 kasus dan

meningkat lagi di tahun 2016 terselesaikan sebanyak 171 kasus.

B. LANDASAN HUKUM

1. Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945;

2. Visi dan Misi Jokowi JK tentang NAWA CITA

3. Manifesto Politik dan USDEK Republik Indonesia

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

6. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Jo Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2016 tentang Ketenagakerjaan Maritim;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2016 tentang Organisasi Kemasyarakatan;

9. Keputusan Menteri KP Nomor 73/KEPMEN-KP/2016 Tentang Pengelola Sentra

Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan;

10. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 85/KEPMEN-KP/2016

Tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Sentra Perikanan Nasioal;

11. AD/ART Organiasi Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (DPP HMP

INDONESIA);

12. Program Kerja Dewan Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia

Tahun 2016-2018.

C. TUJUAN PROGRAM

1. Mencari dan merumuskan solusi terbaik terhadap persoalan kemaritiman dari berbagai

pendekatan: keilmuan, ekonomi, lingkungan, sosial-kemanusiaan dan kebudayaan.

2. Terbentuknya Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia atau

Forum Koordinasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia,

3. MoU dan membuka peluang kerjasama Pemerintah, Swasta dan Perguruan Tinggi dalam

bidang pembangunan Kepulauan dan Kemaritiman,

4. Rekomendasi Akademik membangun Indonesia dalam perspektif maritim dan kepulauan

menuju kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau,

5. Lahirnya buku Kepulauan dan Kemaritiman dalam berbagai perspektif, dan pameran

hasil Riset,

Page 4: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

4

6. Menguatkan Keutuhan dan kedaulatan NKRI yang akhir-akhir ini mengalami situasi

kurang menggembirakan,

7. Menggali dan menumbuhkan potensi wilayah berbasis maritim dengan ciri khas

keunggulan masing-masing daerah,

8. Penyamaan visi kemaritiman antara pemerintah pusat dan daerah untuk pembangunan

Indonesia 2025.

9. Pemerataan kesejahteraan pembangunan dan menekan kesenjangan sosial ekonomi

masyarakat perbatasan dan 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal).

D. TEMA PROGRAM KEGIATAN

1. Tema Umum:

“KONGRES NASIONAL MARITIM - KONASMI: KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

INDONESIA POROS INDIAN OCEAN RIM ASSOCIATION (IORA)”

2. Sub Kegiatan:

a. Seminar Nasional dan knowledge sharing

b. Simposium Internasional

c. Pameran poster dan lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional

d. Kongres Kemaritiman dan Kepulauan

e. Pembentukan Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia

(ASPEKSINDO)

f. Roundtable disscussion

E. OUTPUT PROGRAM

Output yang akan dicapai adalah terciptanya nalar kritis untuk melihat persoalan

kedaulatan kemaritiman dan kepulauan dalam komitmen IORA action plan 2017-2019:

perspektif politik bebas aktif dan Terbentuknya Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan

dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO).

F. SASARAN PROGRAM

Sasaran kegiatan ini adalah :

1. Pemerintah Pusat dan Daerah

2. BUMN dan BUMD

3. Pengusaha / Swasta, dan Praktisi

4. Akademisi dan Dosen dalam dan luar negeri

5. Mahasiswa Pascasarjana dalam dan luar negeri.

Page 5: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

5

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Kemaritiman Indonesia

Indonesia memiliki luas laut mencapai 7,9 juta km2 dan terdiri dari 13.667 pulau

sehingga Indonesia dijuluki sebagai Negara Maritim. Indonesia sebagai Negara Maritim

telah diakui oleh dunia melalui UNCLOS 1982. Kemudian diratifikasi dengan Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 1985. Selain memiliki lautan yang luas, Indonesia memiliki

potensi sumber daya alam yang indah yang ada di dalam laut. Sumber daya alam yang

ada di dalam laut Indonesia, yaitu terumbu karang, ikan, minyak bumi, biota laut, dan

lain-lain. Namun dibalik keindahan dan potensi yang ada di laut Indonesia, banyak

masalah yang dihadapi oleh Indonesia terutama perairannya. Masalah yang tejadi di

perairan Indonesia adalah terkait perbatasan negara dengan negara-negara lain,

kerusakan ekosistem laut akibat prilaku manusia, hilangnya pulau-pulau kecil terluar,

perencanaan tata ruang yang masih berbasis daratan, dan lain-lain. Hal ini perlu diatasi

oleh pemerintah serta partisipasi masyarakat untuk mencapai Indonesia yang utuh dan

berdaulat sebagai Negara Maritim di Mata Internasional.

2. Teori Kemaritiman

Negara maritim adalah negara yang berada dalam kawasan/teritorial laut yang

sangat luas, memiliki banyak pulau, dikelilingi oleh wilayah laut dan perairan, dan

sebagian besar penduduknya bekerja di wilayah perairan. Benua Maritim Indonesia

(BMI) adalah wilayah dengan hamparan pulau-pulau di dalamnya, sebagai satu kesatuan

alamiah antara darat, laut, dan udara dengan sudut pandang iklim, cuaca, keadaan

airnya, tatanan kerak bumi, keberagaman biota serta tatanan sosial budaya.

Banyak definisi mengenai arti dan batasan wilayah pesisir yang telah dibuat

pakar-pakar ilmu kelautan dan pesisir dunia. Menurut Sorensen dan McCreary kawasan

pesisir didefinisikan sebagai perbatasan atau ruang termpat berubahnya dua lingkungan

utama yaitu laut dan daratan (Institutional Arrangemen for Managing Coastal

Resources and Environments ). Karakteristik khusus dari wilayah pesisir menurut Jan C.

Post dan Carl G. Lundin (1996) antara lain:

1. Suatu wilayah yang dinamis dengan seringkali terjadi perubahan sifat biologis,

kimiawi, dan geologis.

2. Mencakup ekosistem dan keanekaragaman hayatinya dengan produktivitas yang

tinggi yang memberikan tempat hidup penting buat beberapa jenis biota laut.

Page 6: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

6

3. Ciri-ciri khusus wilayah pesisir, seperti adanya terumbu karang, hutan bakau, pantai

dan bukit pasir, sebagai suatu sistem yang akan sangat berguna secara alami untuk

menahan atau menangkal badai, banjir, dan erosi.

4. Ekosistem pesisir dapat digunakan untuk mengatasi akibat-akibat dari pencemaran,

khususnya yang berasal dari darat (sebagai contoh: tanah basah dapat menyerap

kelebihan bahan-bahan makanan, endapan, dan limbah buangan).

5. Pesisir yang pada umumnya lebih menarik dan cenderung digunakan sebagai

pemukiman, maka di sekitarnya seharusnya dimanfaatkan pula sebagai sumber daya

laut hayati dan nonhayati, dan sebagai media untuk transportasi laut serta rekreasi.

Dalam penentuan wilayah pesisirnya, Indonesia menggunakan batasan pengertian

berdasarkan pendekatan secara ekologis yang digabungkan dengan pendekatan dari segi

perencanaan untuk memperlihatkan batasan secara yuridis dari wilayah pesisir

Indonesia. Menurut UU No. 1 Tahun 2014, Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan

antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut.

Sedangkan pulau kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2

beserta kesatuan ekosistemnya.

3. Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Pada masa Paleozoikum(masa kehidupan tertua) keadaan geografis Kepulauan

Indonesia belum terbentuk seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan

bagian dari samudra yang sangat luas, meliputi hampir seluruh bumi. Pada fase

berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan

tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempenglempeng Indo-Australia,

Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis (orogenesa larami),

sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah. Benua Eurasia menjadi pulau-pulau

yang terpisah satu dengan lainnya. Sebagian di antaranya bergerak ke selatan

membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di

Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Hal yang sama juga terjadi pada Benua

Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor,

Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian Maluku Tenggara. Pergerakan pulau-

pulau hasil pemisahan dari kedua benua tersebut telah mengakibatkan wilayah

pertemuan keduanya sangat labil. Kegiatan tektonis yang sangat aktif dan kuat telah

membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun

lalu.

Sebagian besar daratan Sumatra, Kalimantan dan Jawa telah tenggelam menjadi

laut dangkal sebagai akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau transgresi.

Page 7: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

7

Sulawesi pada masa itu sudah mulai terbentuk, sementara Papua sudah mulai bergeser

ke utara, meski masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa

paparan dengan terbentuknya endapan batu gamping. Pada kala Pliosensekitar lima juta

tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya

proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. Ini pada gilirannya

menimbulkan tumbuhnya (atau mungkin lebih tepat terbentuk) rangkaian perbukitan

struktural seperti perbukitan besar (gunung), dan perbukitan lipatan serta rangkaian

gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan itu. Kegiatan tektonis dan vulkanis terus

aktif hingga awal masa Pleistosen, yang dikenal sebagai kegiatan tektonis Plio-Pleistosen.

Kegiatan tektonis ini berlangsung di seluruh Kepulauan Indonesia.

Letak Kepulauan Indonesia yang berada pada deretan gunung api membuatnya

menjadi daerah dengan tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi.

Kekayaan alam dan kondisi geografis ini telah mendorong lahirnya penelitian dari

bangsabangsa lain. Dari sekian banyak penelitian terhadap flora dan fauna tersebut yang

paling terkenal di antaranya adalah penelitian Alfred Russel Wallace yang membagi

Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda berdasarkan ciri khusus baik fauna maupun

floranya. Pembagian itu adalah Paparan Sahul di sebelah timur, Paparan Sunda di

sebelah barat. Zona di antara paparan tersebut kemudian dikenal sebagai wilayah

Wallacea yang merupakan pembatas fauna yang membentang dari Selat Lombok hingga

Selat Makassar ke arah utara. Fauna-fauna yang berada di sebelah barat garis pembatas

itu disebut denganIndo-Malayan region. Di sebelah timur disebut dengan Australia

Malayan region. Garis itulah yang kemudian kita kenal dengan Garis Wallacea.

Merujuk pada tarikh bumi di atas, keberadaan manusia di muka bumi dimulai

pada zaman Quater sekitar 600.000 tahun lalu atau disebut juga zaman es. Dinamakan

zaman es karena selama itu es dari kutub berkali-kali meluas sampai menutupi sebagian

besar permukaan bumi dari Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara. Peristiwa itu

terjadi karena panas bumi tidak tetap, adakalanya naik dan adakalanya turun. Jika

ukuran panas bumi turun dratis maka es akan mencapai luas yang sebesar-besarnya dan

air laut akan turun atau disebut zaman Glacial. Sebaliknya jika ukuran panas naik, maka

es akan mencair, dan permukaan air laut akan naik yang disebut zaman Interglacial.

Zaman Glacial dan zaman Interglacial ini berlangsung silih berganti selama zaman

Diluvium (Pleistosen). Hal ini menimbulkan berbagai perubahan iklim di seluruh dunia,

yang kemudian mempengaruhi keadaan bumi serta kehidupan yang ada diatasnya

termasuk manusia, sedangkan zaman Alluvium (Holosen) berlangsung kira-kira 20.000

tahun yang lalu hingga sekarang ini.

Page 8: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

8

Sejak zaman ini mulai terlihat secara nyata adanya perkembangan kehidupan

manusia, meskipun dalam taraf yang sangat sederhana baik fisik maupun kemampuan

berpikirnya. Namun demikian dalam rangka untuk mempertahankan diri dan

keberlangsungan kehidupannya, secara lambat laun manusia mulai mengembangkan

kebudayaan. Beruntung kita bangsa Indonesia memiliki temuan bermacam-macam jenis

manusia purba beserta hasil-hasil kebudayaannya, sehingga sejak akhir abad ke-19 para

ilmuwan tertarik untuk melakukan kajian di negeri kita.

4. Komitmen Pemerintah terhadap Kemaritiman dan Kepulauan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan 20 pemimpin negara anggota Asosiasi

Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) menandatangani Jakarta Concord dan IORA

Action Plan 2017-2021. Kedua dokumen ini merupakan bentuk komitmen mewujudkan

kawasan yang aman sebagai prasyarat kerjasama berbagai bidang di kawasan lingkar

Samudera Hindia.

“Satu hal yang jadi keinginan bersama, menciptakan Samudera Hindia menjadi

kawasan yang aman dan damai,” kata Presiden dalam konferensi pers penutupan

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA di Jakarta, Selasa (7/3).

Jakarta Concord dan IORA Action Plan 2017-2021 meliputi sembilan komitmen.

Kesembilan komitmen itu mencakup: keamanan maritim, meningkatkan

perdagangan dan investasi, pengelolaan laut berkelanjutan, kerjasama dalam

mitigasi bencana alam, kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi, pertukaran budaya

dan pariwisata, memajukan blue economy, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan

peningkatan hubungan kelembagaan.

Ini sejalan dengan misi pertama Pemerintahan Jokowi-JK bahwa

Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai

negara kepulauan.

Misi tersebut kemudian diturunkan menjadi Agenda Nawa Cita Joko Widodo,

Presiden Republik Indonesia yang termaktub dalam agenda pertama, yaitu:

“Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar

negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan

pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan

Page 9: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

9

nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.”. program

tersebut diturunkan melalui: 1. Program Tol Laut, menjadikan Indonesia Pusat Maritim

Dunia; 2. Penenggelaman Kapan Ikan Ilegal, 3. Peningkatan Kesejahteraan Nelayan, 4.

Meningkatkan produksi Ikan.

Penanganan Pelanggaran Kapal Pencari Ikan dimana tahun 2014 telah

diselesaikan sebanyak 38 kasus, kemudian meningkat di tahun 2015 diselesaikan

sebanyak 116 kasus dan meningkat lagi di tahun 2016 terselesaikan sebanyak 171 kasus.

Pada Tanggal 25 Mei 2015, Bank Indonesia (BI) bersama dengan pemerintah

pusat dan pemerintah daerah melakukan koordinasi kebijakan dalam mendorong

pengembangan ekonomi berbasis maritim.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan hasil

rapat koordinasi menyepakati sejumlah komitmen penting untuk mempercepat

kebangkitan ekonomi maritim Indonesia melalui kebijakan yang konsisten serta

bersinergi dengan implementasi yang tepat waktu dan terukur.

"Beberapa komitmen yang disepakati, antara lain, memperkuat roadmap

pengembangan maritim yang terintegrasi sejalan dengan lima keunggulan komparatif

pembangunan kemaritiman di Indonesia yakni marine biodiversity, posisi geotektonik,

wawasan nusantara dan kewilayahan, arus lintas indonesia, dan jalur pelayaran

internasional atau international sea lanes," ujarnya dalam keterangan resmi yang

diterima Bisnis.com, Senin (25/5/2015). Selain itu, untuk mendorong pembiayaan, bank

dan nonbank, ke sektor maritim juga harus diperkuat dan difokuskan.

Hal itu dilakukan dengan melakukan pembinaan klaster usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) berbasis maritim dan mengembangkan berbagai model pembiayaan

usaha, termasuk mengkaji pola hubungan usaha besar UMKM yang saling

menguntungkan.

Optimalisasi kebijakan dalam jangka pendek dapat dilakukan dengan memitigasi

dampak jangka pendek dari kebijakan di bidang perikanan yakni dengan menyediaan

kapal untuk memperkuat kelancaran pasokan di wilayah KTI, khususnya menjelang

lebaran serta meningkatkan produktivitas ekonomi kelautan dan perikanan, antara lain,

melalui pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing, perbaikan

iklim usaha yang kondusif dan inovasi iptek

Komitmen yang disepakati dalam rapat koordinasi Bank Indonesia bersama

dengan pemerintah yakni mempercepatpembangunan infrastruktur poros maritim serta

mengembangkan industri perkapalan dan pelayaran nasional. Pengembangan

Page 10: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

10

infrastruktur dan konektivitas maritim akan menjadi prioritas diantaranya dengan

membangun tol laut, pelabuhan laut dalam atau deep seaport, dan logistik serta

menjamin ketersediaan listrik di daerah perbatasan. Peran serta pemerintah daerah juga

diperkuat secara sinergis dalam mendukung implementasi berbagai kebijakan

pengembangan ekonomi berbasis maritim.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

1. Seminar Nasional

2. Simposium Nasional dan Internasional

3. Kongres Kemaritiman dan Deklarasi Asosiasi / Forum

4. Roundtable disscussion

I. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Hari/Tgl : Rabu-Jumat, 9 – 11 Agustus 2017

Tempat : Hotel Clarion Makassar.

J. KONTRIBUSI PESERTA

1. Pemerintah Daerah Rp. 4.500.000,- (Penginapan, Konsumsi, Transportasi, Sertifikat)

2. Industri / Swasta Rp. 3.000.000,- (Penginapan, Konsumsi, Sertifikat)

3. LSM, Peneliti Rp. 300.000,- (Konsumsi, Sertifikat)

4. Dosen, Mahasiswa GRATIS (Konsumsi, Sertifikat)

Dapat ditransfer melalui no rek Giro BRI : 0230-01-003261-30-5 a.n. HMP

Indonesia.

K. PENUTUP

Demikian proposal ini diajukan, kiranya menjadi referensi dan mendapat perhatian dari

semua pihak terkait demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan tersebut. Atas perhatian,

bantuan, dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 10 Mei 2017

Hormat kami,

Dewan Pengurus Pusat

Himpunan / Forum Mahasiswa Pascasarjana Indonesia

[DPP HMPI]

Andi Fajar Asti, M.Pd.,M.Sc Jazilul Fawaid, S.Q.,M.A Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Page 11: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

11

Lampiran 1

Data-Data terkait Kemaritiman dan Kepulauan

Gambar 1

Penenggelaman Kapal Ikan Ilegal

PENENGGELAMAN KAPAL IKAN ILEGAL

TAHUN 2014

8 KAPAL kapal asing TAHUN 2015

113 KAPAL=109 kapal asing, 4 kapal Indonesia

TAHUN 2016

115 KAPAL=112 kapal asing, 3 kapal Indonesia

TOTAL

236 KAPAL=229 kapal asing, 7 kapal Indonesia

Page 12: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

12

Gambar 2

Grand Design Tol Laut Jokowi: Poros Maritim Dunia

Page 13: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

13

Gambar 3

Eksploitasi Masif Laut Indonesia

Page 14: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

14

Gambar 4

Laut, Masa Depan Indonesia

Page 15: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

15

Gambar 5

Potensi Laut Indonesia

Page 16: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

16

Gambar 6

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN

TAHUN 2015

157kapal nelayan

1.406alat tangkap

18.441bidang Sertifikat Hak atas Tanah Nelayan

30 lokasiPembangunan 30 lokasi perikanan terpadu

7.726Bantuan 7.726 unit sarana dan prasarana penangkapan

Page 17: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

17

Gambar 7

TAHUN 2016

1.719Bantuan 1.719 kapal nelayan (5 GT hingga 30 GT)

600.000Pemberian asuransi nelayan kepada 600.000 nelayan

8.000paket alat tangkap

Pemberian bidang Sertifikat Hak atas Tanah Nelayan

Page 18: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

18

Gambar 8

PRODUKSI IKAN MENINGKAT

Gambar 9

Page 19: PROPOSAL KEGIATAN KONGRES NASIONAL MARITIM - …hmpindonesia.or.id/wp-content/uploads/2017/07/...kampus-Hartoto.pdfHOTEL CLARION MAKASSAR, 9-11 Agustus 2017 KOMITMEN PEMERINTAH MENUJU

19

Gambar 10

DATA-FAKTA INDIAN OCEAN RIM ASSOCIATION (IORA)