proposal indonesia bing3 fix

Upload: rifki-maulana

Post on 16-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PERBANDINGAN STATUS KESEHATAN ANAK JALANAN DAN ANAK SEKOLAH DI JAKARTA BARAT

1. Mochammad Rifki Maulana (030. 09. 155)2. Muhammad Fachri Ibrahim (030. 09. 156)3. Muhamad Rosaldy (030. 09. 158)

IDENTITAS PENELITIAN ANGGOTA TIM PENELITIAN I Nama:Mochammad Rifki Maulana

N I M :030.09.155

Fakultas/Universitas :Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti

No.Telp/Email :085719821539; [email protected]

ANGGOTA TIM PENELITIAN IINama:Muhammad Fachri Ibrahim

N I M :030.09.156

Fakultas/Universitas:Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti

No.Telp/Email :085710106801;[email protected]

ANGGOTA TIM PENELITIAN IIINama:Muhamad Rosaldy

N I M :030.09.158

Fakultas/Universitas:Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti

No.Telp/Email :085777795599; [email protected]

LOKASI PENELITIAN : Jakarta Barat WAKTU PENELITIAN: 19 21 Juni, 2012Pembimbing Penelitian,

Prof . dr. H. Widagdo, SpA, MBA

ABSTRAKLatar belakang : kesehatan merupakan suatu hal yang mutlak di perlukan untuk kelangsungan hidup anak. Karena kesehatan berkaitan dengan tumbuh kembang seorang anak. Namun, kesenjangan ekonomi telah membuat anak yang seharusnya bersekolah dan menikmati masa anak-anaknya malah harus mencari nafkah di jalanan sebagai anak jalanan. Tentunya dengan lingkungan yang tidak mendukung bagi anak jalanan, maka tingkat kesehatan mereka pun bisa menurun. Menurut Global Plan of Action for Childrens Health and the Environment (2010 - 2015), suatu program dari WHO, lingkungan sangat penting bagi anak untuk tumbuh dan berkembang. Lingkungan yang aman dan sehat sangat penting untuk anak-anak.Tujuan: Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan status kesehatan antara anak jalanan dan anak sekolah sebagai kontrol. Kami mengajukan hipotesis bahwa anak jalanan mempunyai status kesehatan lebih rendah daripada anak sekolah.Metode: Rancangan penelitian akan dilakukan studi secara potong lintang (cross-sectional), dengan subyek penelitian adalah anak jalanan berusia 8-15 tahun yang bekerja di jalanan, dan juga anak sekolah sebagai kontrol penelitian. Subjek akan diambil secara random sampling sesuai inklusi criteria. Analisa data penelitian akan dilakukan secara univariate dan bivariate (uji Chi-Square).Hasil yang diharapkan: Dari penelitian ini, diharapkan akan memperoleh data mengenai perbedaan status kesehatan antara anak jalanan dan juga anak sekolah sebagai kontrol.

Keywords : gastroenteritis, tumbuh kembang, infeksi saluran pernafasan atas, anak jalanan, anak sekolah.

Pendahuluan1.1. Latar BelakangAnak-anak di masa depan, diperkirakan lebih dari 2 miliyar (umur 0 19 tahun) dan berpotensi yang tidak terbatas. Kelangsungan Hidup dan perkembangan anak bergantung pada kebutuhan dasar untuk mendukung hidupnya, di antaranya keamanan, kesehatan, dan kebersihan lingkungan adalah yang paling mendasar.Anak-anak terexpose dengan resiko tinggi menderita penyakit oleh bahaya lingkungan. Faktor resiko yang berasal dari lingkungan diperburuk dengan keadaan social yang merugikan, keadaan ekonomi yang rendah, konflik-konflik tertentu, dan malnutrisi. Ada pengetahuan baru tentang kerentanan khusus pada anak terhadap lingkungan. Tindakan harus segera dilakukan agar anak bisa tumbuh di lingkungan yang sehat dan berkembang dengan kesehatan yang baik serta berkontribusi dalam perkembangan ekonomi dan sosial. Tiap tahun, tidak kurang dari 3 juta anak di bawah umur 5 tahun meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan lingkungan. Diperkirakan lebih dari 2 juta anak meninggal karena infeksi saluran pernapasan akut dan 60 persen infeksi saluran napas akut di dunia berhubungan dengan keadaan lingkungan. 1,5 juta anak di dunia terkena diare, 80 sampai 90 persen diare berhubungan dengan keadaan lingkungannya.Tumbuh kembang anak merupakan hal yang sangat penting bagi masa depan anak dan harus dimonitor oleh orang tua. Proses tumbuh kembang anak mendapat pengaruh besar dari orang tua. Tumbuh kembang pada anak pada tahun-tahun pertama sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya begitu juga dengan perkembangan moral dan emosional serta kepribadian dasar anak. Anak membutuhkan kasih saying serta stimulasi-stimulasi dari orang dewasa terutama orang tuanya agar moral, emosional, dan kepribadiannya berkembang dengan baik.Gastroenteritis terhitung memakan banyak korban jiwa khusunya anak-anak, terutama di Negara berkembang. Hal ini merupakan hal yang sudah biasa digunakan untuk merujuk ke Rumah Sakit oleh dokter umum atau UGD. Dehidrasi, dimana ketidak seimbangan elektrolit, asidosis metabolic merupakan komplikasi yang paling sering dan yang paling berbahaya. Di dunia, lebih dari 3 miliyar dan hampir 1,5 2 juta kematian anak kurang dari 5 tahun tiap tahunnya. Di US, terhitung 10 persen rujukan ke Rumah Sakit karena gastroenteritis, lebih dari 1,5 juta pasien rawat jalan dan lebih dari 300 kematian anak di bawah umur 5 tahun akibat gastroenteritis.Gastroenteritis akut (termasuk diare, muntah, atau keduanya) merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan pada anak. Pada tahun 2008, penyebab kematian pada anak terdapat pada diagram di bawah ini : Penyebab terjadinya kematian selama 27 tahun terakhir ditunjukan pada diagram warna kuning. Diare merupakan penyakit yang mematikan bagi anak tetapi dapat dicegah, dan itu merupakan cara yang paling baik untuk menurunkan angka kejadian diare.Sementara itu, beban penyakit untuk infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) diperkirakan oleh WHO sekitar 3,9 juta kematian di tahun 2009. ISPA merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada anak, dan untuk mengakkan diagnosis sangatlah susah dan tidak pasti. Esitmasi yang lebih baik pada beban pneumonia anak sangatlah dibutuhkan dan harus diletakkan di prioritas tertinggi. Studi metaanalisis baru-baru ini mendemonstrasikan bahwa di seluruh dunia, 1,9 juta anak meniggal karena ISPA pada tahun 2000, 70 persen di antaranya adalah Afrika dan Asia tenggara. Proposi kematian ISPA menurun dari 23 persen ke 18 persen lalu menjadi 15 persen dan kematian anak di bawah 5 tahun menurun dari 50 ke 20 dan menjadi 10/1000 per tahun.Dikarenakan ISPA mengakibatkan kematian yang cukup banyak terutama di Asia tenggara, sesuai yang diterangkan di atas, Indonesia masih berfokus pada kondisinya, terutama kepada anak yang menderita. Anak diperkirakan menderita ISPA tiap tahunnya. 40 persen sampai 50 persen kunjungan ke Puskesmas dengan ISPA. Pneumonia dan bayi di bawah umur 2 bulan merupakan yang paling tinggi angka kematiannya. Sampai sekarang, angka kematian akibat ISPA masih sangatlah tinggi. Kematian diakibatkan oleh keseganan pasien untuk berobatk ke dokter, padahal keadaannya sudah parah, terutama anak dengan komorbiditas penyerta yang serius dan keadaan gizi buruk. Data morbiditas Pneumonia di Indonesia pertahunnya diperkirakan di antara 10% sampai 20% dari seluruh balita. Data tersebut didukung dengan hasil observasi langsung di NTB (17,8%) dan di Indramayu (9,8%).ISPA yang berujung menjadi Pneumonia sangat banyak pada anak, terutama anak dengan gizi buruk atau di lingkungan yang kebersihannya buruk. Anak sudah menjadi target dari resiko tersebut diakibatkan oleh adanya cross-infection , beban dari Imunologinya yang mengakibatkan susah melawan infeksi dari parasite atau cacing, dan ketidakmampuan atau pemakaian berlebih antibiotic. Anak jalanan berhubungan langsung dengan kemiskinan dan kesusahan untuk mendapat nutrisi yang baik yang dapat mengakibatkan gizi buruk dan menjadi lebih rentan terkena penyakit infeksi, termasuk ISPA, disebabkan oleh imunitas yang buruk pada tubuh anak tersebut. Menurut Sekartini dll, anak jalanan merupakan kelompok dari anak yang paling rentan terkena penyakit infeksi, termasuk ISPA, diare, dan penyakit kulit.Program Indonesia untuk memberantas ISPA (Program Pemberantasan Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sudah mulai dari tahun 1984 untuk mengurangi angka mortalitas dan morbiditas pada balita dan anak yang disebabkan oleh ISPA, tetapi faktanya, beberapa bukti yang dilaporkan, goal dari program tersebut tidak terpenuhi seluruhnya. Diharapkan program tersebut berfokus kepada seluruh anak di Indonesia, termasuk juga anak jalanan karena mereka mempunya hak yang sama untuk mendapatkan status kesehatan yang baik sama seperti anak-anak yang tidak bekerja di jalanan.

1.2. Tujuan Penelitian :Tujuan Umum: Untuk menilai status kesehatan anak jalanan dan anak sekolah. Assess the health status of street children and school children.Tujuan Khusus : Penelitian ini berfokus pada masalah-masalah kesehatan serius yang umumnya terjadi pada anak. Untuk itu, penelitian ini akan: Mengevaluasi tumbuh dan kembang anak jalanan dan anak sekolah. Membandingkan frekuensi kejadian diare pada anak jalanan dan anak sekolah. Membandingkan frekuensi kejadian ISPA pada anak jalanan dan anak sekolah.

1.3. Manfaat Penelitian Mendapatkan banyak informasi mengenai status kesehatan anak jalanan dan anak sekolah, dalam hal ini ialah tumbuh kenbang, diare, dan ISPA. Dokter dan penyedia layanan kesehatan setempat atau yang lebih luas dapat memberikan perhatian lebih terutama terhadap status kesehatan anak jalanan. Hasil yang didapatkan akan berguna untuk perkembangan penelitian, terutama untuk kalangan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, dan juga pusat-pusat kesehatan lainnya di Jakarta Barat.

1.4. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang penelitian, maka kami merumuskan masalah berupa: Seberapa besarkah perbedaan status kesehatan anak jalanan dan anak sekolah?

1.5. HipotesisAnak jalanan memiliki status kesehatan yang lebih buruk daripada anak sekolah.

METODE PENELITIAN2.1 Desain PenelitianUntuk penelitian ini, kami menggunakan metode potong lintang (cross-sectional) pada dua sampel yang berbeda, yaitu anak jalanan di daerah Jakarta Barat dan anak sekolah di SDN 07 Duri Kepa dan SDN 08 Duri Kepa, Jakarta Barat pada tanggal 19-21 Juni 2012.2.2 Tempat dan Waktu PenelitianLokasi studi direncanakan akan dilakukan pada anak jalanan di daerah Jakarta Barat dan anak sekolah di SDN 07 Duri Kepa dan SDN 08 Duri Kepa, Jakarta Barat pada tanggal 19-21 Juni 2012.2.3 Populasi dan SampelSubjek penelitian ini adalah anak jalanan yang kehidupan sehari-harinya adalah mencari nafkah di jalan dan juga anak sekolah yang bersekolah di SDN 07 Duri Kepa dan SDN 08 Duri Kepa. Anak sekolah kami gunakan sebagai kontrol untuk penelitian ini. 2.4 Pengumpulan DataData dari penelitian ini kami dapatkan dari quesioner, pengukuran lingkar kepala, lingkar lengan atas, tinggi badan dan berat badan yang akan di adakan pada tanggal 19 Juni 2012 di SDN 07 dan SDN 08 Duri Kepa, sedangkan pengumpulan data untuk anak jalanan kami lakukan tanggal 21 Juni 2012. Dan untuk memproses data dari penelitian ini kami lakukan selama satu minggu. Penelitian ini terdiri dari 50 anak yang dibagikan menjadi dua grup yang terdiri dari 25 anak jalanan dan 25 anak sekolah. 2.5 Teknik Pengambilan SampelKami menggunakan teknik Consecutive Sampling. Metode ini digunakan dengan cara semua subyek yang hadir akan diseleksi sesuai kriteria oleh penliti, dan kemudian dapat diikutsertakan kedalam penelitian. Proses pengambilan sampel diilustrasikan sesuai bagan dibawah ini:

Sekolah dan Jalan Jakarta Barat

Subjek anak jalanan dan anak sekolah SDN 07 dan 08 Duri Kepa

Masuk Kriteria Inklusi

50 orang

2.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi: Kedua kelompok sampel berada dalam cakupan usia antara 8 15 tahun. Kedua kelompok sampel yang ditetapkan berlaku untuk kedua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Anak jalanan yang menjadi fokus penelitian adalah: Kelompok sampel yang bekerja di jalanan/pinggir jalan. Jenis pekerjaannya berupa berdagang (makanan dan minuman ringan, dan barang sederhana lainnya)/pedagang asongan. Sampel akan bersedia berpartisipasi selama proses penelitian dengan menandatangani sebuah informed consent (lembar persetujuan tindakan) Anak sekolah yang menjadi fokus penelitian adalah : Siswa/i Sekolah Dasar yang mengikuti kegiatan belajar maupun kegiatan aktif lainnya di sekolah. Siswa/i Sekolah Dasar yang telah secara resmi tercatat sebagai siswa SDN Duri Kepa 07 08. Siswa/i yang segala kebutuhan hidupnya tergantung dari orang tua (orang tua tunggal maupun kedua orang tua) Sampel akan bersedia berpartisipasi selama proses penelitian dengan menandatangani sebuah informed consent (lembar persetujuan tindakan). Kriteria Eksklusi :-Anak dengan kecacatan atau kelainan secara fisik maupun mental (termasuk gangguan kognitif).

2.7 Prosedur Kerja

SAMPEL

Memenuhi kriteria inklusi

Pengumpulan data dengan sistem kuesioner

Data Analysis

Result and Conclusion

Target populasi untuk penelitian merujuk pada anak-anak jalanan dan anak-anak sekolah Tempat dan waktu untuk mengakses populasi kemudian ditentukan. Kemudian, pelaksanaan seleksi kriteria inklusi dan eksklusi. Populasi yang akan menjadi kelompok sampel anak jalanan dan kelompok sampel anak sekolah yang akan diikutsertakan dalam proses penelitian adalah mereka yang memenuhi kriteria inklusi, dan yang memenuhi kriteria eksklusi tidak disertakan dalam penelitian. Sampel akan diambil datanya lewat kuesioner yang isi dan jumlahnya sama, yang merupakan parameter untuk menentukan status kesehatan masing-masing individu. Selanjutnya, data akan diproses dan dianalisis. Akhir dari penelitian adalah menentukan hasil dan kesimpulan. Hasil dan kesimpulan secara umum menggambarkan keadaan target populasi.

2.8 Pengolahan dan Analisis DataPengolahan Data Pengumpulan data anak jalanan dan siswa/i Sekolah Dasar diadakan di Jakarta Barat. Kemudian, diadakan pengujian dengan menggunakan kuesioner kepada sampel (yang memenuhi kriteria inklusi) dengan syarat semua individu dalam sampel wajib menandatangani lembar persetujuan tindakan (informed consent)

Analisis Data Analisis data diperlakukan untuk kedua variabel; 1) variabel tergantung dan 2) variabel kontrol. Variabel tergantung adalah kelompok sampel anak-anak jalanan, sedangkan variabel kontrol adalah kelompok sampel siswa/i di Sekolah Dasar. Pada penelitian ini, analisis bivariat dilakukan untuk menjawab hipotesis. Penelitian ini akan menggunakan metode chi-square. Metode chi-square dipakai untuk tujuan studi epidemiologi kejadian Diare Anak dan Infeksi Saluran Napas Akut pada Anak. Metode yang kedua adalah dengan annova yang dipakai untuk tujuan studi status Tumbuh Kembang Anak. Kedua metode aplikatif ini untuk menganalisis data dengan level signifikan pada p0,05.

LUARAN PENELITIAN Dengan penelitian ini, hasil yang kami harapkan adalah mendapatkan informasi mengenai status kesehatan pada anak jalanan dibandingkan dengan anak sekolah. Kami perlu memahami pengaruh lingkungan terhadap status kesehatan anak, maka dengan ini kami menyatakan hipotesis bahwa status kesehatan anak jalanan lebih buruk dari anak sekolah.

LEMBAR KUESIONER IDENTITAS DIRI Nama Lengkap

Umur

Jenis KelaminLaki-laki / Perempuan

Nama Sekolah

Alamat

DATA ANTROPOMETRI Berat Badan (kg)

Tinggi Badan (cm)

Lingkar Lengan Atas/LLA

PERTANYAAN A Soal Tipe 1 : ESSAY Tuliskan mengenai identitas pribadi Anda! Tuliskan cita-cita Anda dan bagaimana cara menggapai cita-cita tersebut? Gambarkan diri Anda di masa yang akan datang! Soal Tipe 2 : Isilah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan S (sering) atau K (kadang-kadang) atau TP (tidak pernah). Isilah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda.

1. Merasakan sakit atau Nyeri _______ 2. Banyak menghabiskan waktu dengan menyendiri _______3. Mudah Lelah _______4. Gelisah, tidak bisa duduk diam _______5. Mempunyai masalah dengan guru _______6. Tidak tertarik dengan sekolah _______7. Suka menirukan gaya membawa sepeda motor _______8. Suka melamun _______9. Perhatian mudah dialihkan _______10. Takut dengan lingkungan baru _______11. Merasa sedih dan tidak bahagia _______12. Mudah marah _______13. Merasa tidak mempunyai Harapan untuk hidup _______14. Susah berkonsentrasi _______15. Tidak tertarik untuk mempunyai teman _______16. Suka Berkelahi _______17. Suka bolos sekolah _______18. Pernah tinggal kelas _______19. Kecewa dengan diri sendiri _______20. Pernah periksa ke dokter karena sakit, tapi tidak ditemukan penyakitnya_______21. Sulit untuk tidur malam _______22. Selalu Cemas _______23. Ingin selalu berada di samping orang tua _______24. Merasa bahwa diri sendiri jelek _______25. Mengambil resiko yang tidak biasa ______26. Sering tersakiti fisik _______27. Terlihat seperti kurang bersenang-senang _______28. Bertingkah seperti anak di bawah umur aslinya_______29. Tidak patuh peraturan _______30. Tidak menunjukkan perasaan yang sedang dirasakan _______31. Tidak mengerti perasaan orang lain _______32. Suka menjahili orang lain _______33. Suka menyalahkan orang lain _______34. Suka mengambil barang orang lain _______35. Tidak suka berbagi _______PERTANYAAN B Berapa kali Anda terkena diare dalam satu bulan ini?a. 1 kalib. 2 kalic. 3 kalid. Lebih dari 4 kali

Berapa lama Anda menderita diare ketika itu?a. 1 harib. 2 haric. 3 harid. Lebih dari 3 hari

Apakah Anda sering mencuci tangan sebelum makan?a. Yab. Tidak

Dimana Anda sering makan?a. di rumahb. di restoranc. di jaland. di sekolah

Apakah makanan yang Anda makan bersih?a. Yab. Tidak

Berapa kali Anda makan dalam sehari?a. 1 kali seharib. 2 kali seharic. 3 kali seharid. Lebih dari tiga kali sehari

Dimana biasanya Anda buang air besar (BAB)?a. WC umumb. WC pribadic. WC sekolahd. Di sungai

Apa tindakan pertama Anda ketika Anda terkena diare?a. Membiarkan karena bisa sembuh sendirib. Perawatan di rumah (seperti obat oralit dan air)c. Pergi ke dokter

PERTANYAAN CBagaimana cara Anda pergi ke sekolah?a. Jalan kaki b. Dengan bus atau angkutan umum lainc. Dengan sepeda motord. Dengan bersepeda

Apakah dulu Anda diberi ASI (Air Susu Ibu)?a. Ya lanjut ke a)b. Setahu Saya Tidak

a) Sampai berapa lama Anda diberi ASI?a. Sampai Saya kira-kira 2 tahunb. Kira-kira sebelum 2 tahun c. Saya lupa/tidak tahu

Apakah orang tua Anda suka memberi nasihat tentang pentingnya kesehatan?a. Yab. Jarangc. Tidak pernah

Bagaimana cara Anda ke Rumah Sakit ketika Anda terserang pilek, demam, tidak enak badan, beringus, bersin-bersin, atau sesak napas? a. Dengan kendaraan karena letak RS jauhb. Jalan kaki karena dekat c. Pengobatan di rumah saja karena orang tua Saya dapat mengobati Saya.

Berapa lama Anda terserang pilek, demam, tidak enak badan, beringus, bersin-bersin, atau sesak napas?a. Lamab. Lebih dari 2 mingguc. Kurang dari satu minggud. Saya tidak tahu

Berilah tanda pada kolom dan boleh lebih dari satu. Apakah Anda pernah mengalami keluhan-keluhan seperti dibawah ini, dalam 1 bulan terakhir?

YATIDAK

Sesak Napas

Pilek

Demam

Tidak enak badan

Sakit telinga

Adakah anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok di rumah?a. Ya b. Tidak

Apakah mereka biasanya merokok di dalam rumah/tempat Anda tinggal?a. Yab. Tidak

Apakah dapur Ibu Anda memiliki cerobong asap?a. Yab. Tidak

Apakah jendela di rumah Anda selalu dibuka?a. Yab. Tidak

Apakah sinar matahari banyak masuk ke rumah Anda?a. Yab. Tidak

Apakah rumah Anda berdekatan dengan jalan raya dimana terdapat banyak kendaraan dan gedung-gedung tinggi? a. Yab. Tidak

Apakah kawasan tempat tinggal Anda padat akan rumah-rumah?a. Ya lanjut ke a) b. Tidak

a). Apakah rumah/tempat tinggal Anda dibatasi pagar tembok/besi? a. Yab. Tidak lanjut ke b)

b). Apakah dinding kamar Anda langsung bersebelahan dengan dinding kamar tetangga?

a. Yab. Tidak

LEMBAR PENGESAHAN

PERBANDINGAN STATUS KESEHATAN ANAK JALANAN DAN ANAK SEKOLAH DI JAKARTA BARAT

Pembimbing Penelitian,

Prof . dr. H. Widagdo, SpA, MBA

15