proposal fix

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki kelembaban udara yang sangat tinggi. Pityros porum ovale merupakan salah satu flora normal yang pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara (Hanum RA, 2012). lora normal merupakan mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. !ulit kepala merupakan daerah yang dapat ditumbuhi flora normal. "ila flora normal pada kulit kepala telah men#apai $umlah yang banyak sehingga menimbulkan manifestasi berupa suatu penyakit, seperti ketombe yang disebabkan oleh Pityrosporum ovale yang dapat mengurangi kenyamanan dan estetika (%eptian, 200&).  Pityriasis capitis atau ketombe sering ditemukan pada usia de'asa muda, tet api pada anak rel ati f $arang dan berdera$a t rin gan. un#a k ins ide n kas us ketombe meningkat pada usia 20 tahun dan relatif berkurang pada usia 0 tahun. %ekitar 0* populasi di dunia pernah menderita penyakit ini dengan dera$at keparahan yang berbeda. !eadaan ini lebih sering ditemui pada pria dibandingkan  pada 'anita (+ardin +, 1&). end erita biasanya mengeluh rasa gatal pada kulit kepala terutama bila udara panas dan berkeringat disertai kerontokan rambut (-asitaatmad$a et al ., 2002).  Pityrosporu m ovale adalah $amur lipo fili k anggota genus  Mallasezia sp yang mer upak an flo ra nor mal pada kul it manusi a. akt or pent ing lai n yang diangg ap berhubu ngan dengan ter$adiny a ketomb e antara lain hiper proli ferasi epi derm is, produks i seb um, gene ti k, stres, fak tor fis ik dan ganggua n nut ris i (-asitaatmad$a et al ., 2002). ermasalahan berikutnya yaitu terdapat efek samping dari penggunaan ketokonaol yaitu berupa ruam, gatal, rasa terbakar pada kulit kepala, tekstur rambut men$adi kasar. /leh karena itu, penelitian untuk menemukan antimikroba 1

Upload: faridhatul

Post on 07-Mar-2016

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

xx

TRANSCRIPT

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 1/33

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 2/33

 baru harus terus dilakukan. Antimikroba dengan senya'a anorganik yang dapat

di$adikan alternatif anti$amur salah satunya adalah nanopartikel. anopartikel

memiliki sifat fisik dan kimia yang unik sehingga dapat dimanipulasi sesuai

aplikasi yang diinginkan (Raishankar 3amuna, 2012).

 Zinc Oxide (4n/) adalah salah satu material yang banyak disintesis

men$adi nanopartikel. 5ibandingkan dengan senya'a organik, bahan anorganik 

seperti 4n/ memiliki daya tahan yang tinggi, selektiitas yang besar, lebih tahan

 panas, serta biokompatibilitasnya baik terhadap sel manusia. %elain itu, ink 

merupakan unsur mineral yang penting untuk kesehatan manusia (admaathy

Ra$agopalan, 200&). 5i samping itu, 4n/ memiliki beberapa kelebihandiantaranya adalah struktur kimia yang stabil, tidak bera#un, dan dapat digunakan

sebagai aditif ke dalam berbagai bahan, serta harganya murah karena ketersediaan

di alam yang sangat melimpah (Astuti, 2006). "erdasarkan penelitian 7l85iasty et 

al ., (2019), nanopartikel 4n/ mempunyai aktiitas anti$amur terhadap $amur 

dermatofit, diantaranya Candida albicans dan Trichophyton mentagrophytes

dengan penghambatan $amur terbesar ditun$ukan pada konsentrasi dari

nanopartikel 4n/ yaitu, :0mg;ml.

eneliti sebelumnya, yaitu <aryanti et al  ., (201:) telah berhasil

mensintesis nanopartikel 4n/ dalam medium ekstrak air daging buah lerak 

(Sapindus rarak DC ) dengan metode hidrotermal dan belum diketahui mengenai

aktiitas anti$amur dari nanopartikel 4n/ yang disintesis. "erdasarkan latar 

 belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui aktiitas

anti$amur dari nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging

 buah lerak hasil sintesis (<aryanti et al ., 201:) terhadap $amur  Pityrosporum

ovale.

1.2 Rumusan Masalah

2

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 3/33

1. Apakah nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging

 buah lerak   Sapindus rarak DC!  mempunyai aktifitas anti$amur terhadap

 $amur Pityrosporum ovale=

2. "erapakah konsentrasi nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium

ekstrak air daging buah lerak   Sapindus rarak DC!  yang optimal dalam

menghambat pertumbuhan $amur Pityrosporum ovale=

1.3 Tujuan Peneltan

"erdasarkan rumusan masalah diatas, maka pelaksanaan penelitian ini bertu$uan >

1. <enentukan aktiitas anti$amur nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam

medium ekstrak air daging buah lerak   Sapindus rarak DC! terhadap

 $amur Pityrosporum ovale.

2. <enentukan konsentrasi yang efektif dari nanopartikel 4n/ yang

disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak   Sapindus rarak 

 DC! dalam menghambat pertumbuhan $amur Pityrosporum ovale.

1.! Man"aat Peneltan

1.!.1 Bag Penelt

Hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi peneliti untuk mengetahui

efektiitas nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging

 buah lerak   Sapindus rarak DC! terhadap daya hambat pertumbuhan $amur 

 Pityrospo rum ovale se#ara in"vitro#

1.!.2 Bag Instans Terkat

Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi suatu instansi kesehatan, untuk 

mengembangkan penelitian ini pada tahap lebih lan$ut sehingga teru$i se#ara

 preklinik dan klnik serta dapat di$adikan sebagai bahan dasar obat dalam

mendapatkan efektiitas nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium

ekstrak air daging buah lerak   Sapindus rarak DC! terhadap daya hambat

3

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 4/33

 pertumbuhan $amur Pityrosporum ovale sebagai penyebab ter$adinya ketombe

se#ara in"vitro.

1.!.3 Bag Pr#gram $tu% Pen%%kan D#kter

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang efek yang

ditimbulkan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air 

daging buah lerak   Sapindus rarak DC! terhadap daya hambat pertumbuhan

 $amur  Pityrosporum ovale sebagai penyebab ter$adinya ketombe se#ara in"

vitro.

1.!.! Bag Mas&arakat

Hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat

 bah'a nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging

 buah lerak   Sapindus rarak DC! tersebut terbukti dapat digunakan dalam

 penatalaksanaan penyakit yang disebabkan oleh $amur Pityrosporum ovale.

1.' Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka masalah penelitian dibatasi pada

 pengu$ian aktiitas anti$amur nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium

ekstrak air daging buah lerak   Sapindus rarak DC! yang dilakukan dengan

metode difusi sumuran dengan mengukur diameter ona hambat disekitar 

sumuran.

BAB II

4

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 5/33

TIN(AUAN PU$TA)A

2.1 )et#m*e

!etombe atau  Pityriasis capitis merupakan se$enis kelainan kulit karena

ter$adinya peradangan pada kulit kepala ringan, namun sering men$adi masalah

 bagi penderita dan disertai gatal yang sangat mengganggu kenyamanan dan

estetika. %e#ara periodik kulit kapala yang mati akan dikeluarkan ke permukaan

kulit. ?apisan sel kulit kepala yang mati selan$utnya akan lepas dengan

sendirinya, namun dalam kondisi tertentu pelepasan ini tidak ter$adi sehingga sel

yang mati tersebut menumpuk dipermukaan kulit kepala (@$arta, 2009).

 Pityriasis capitis disebabkan oleh $amur Pityrosporum ovale# lora normal

 pada kulit kepala ini $umlahnya dapat meningkat dan menghasilkan lipase#

Trigliserida yang dihasilkan oleh lipase akan merombak asam8asam lemak yang

merangsang hiperploriferasi sel8sel epidermis. %ehingga ter$adi pelepasan

keratosit se#ara pesat dan ter$adi perlekatan antara keratin yang mati, lalu

dilepaskan sebagai serpihan yang menggumpal (%eptian, 200&).

ambaran klinik  Pityriasis capitis  berupa sisik8sisik halus atau serbuk 

kering, ber'arna putih abu8abu yang dapat menggumpal pada beberapa

 permukaan kulit kepala atau menyeluruh. enderita biasanya mengeluhkan rasa

gatal pada kulit kepala, terutama bila udara panas, berkeringat dan disertai

kerontokan rambut.apabila skuama yang terlepas ari kulit kepala $atuh ke pakaian

atau bahu penderita maka akan menimbulkan gangguan estetika. 3ika ke$adian

terus berlan$ut dapat timbul kebotakan setempat atau merata (-asitaatmad$a,

2002).

7tiopatogenesis ketombe belum diketahui kepastiannya (+ardin, 1&).

 amun ada beberapa faktor yang dianggap mempunyai peranan penting terhadap

ter$adinya Pityriasis capitis, antara lain>

5

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 6/33

1. roduksi sebumroduksi sebum oleh kelen$ar sebasea merupakan faktor penting ter$adinya

 Pityriasis capitis bagi petumbuhan Pityrosporum ovale yang bersifat lipofilik 

atau lipid8dependent. %ekresi sebum akan menurun seiring bertambahnya usia.

Hal ini disebabkan karena kelen$ar sebasea dirangsang oleh androgen yang

 berasal dari testis, oarium dan kelen$ar adrenal yang berkembang saat masa

 pubertas. %ebelum dihasilkan sebum oleh kelen$ar sebasea,  Pityrosporum

ovale merupakan flora normal pada kulit kepala.

2. %tresseningkatan kadar asam lemak bebas yang merupakan salah satu dari

senya'a yang akan membentuk sebum dapat dipengaruhi oleh stress

emosional (-i$aya, 2001).

9. 5iet lemak

?emak merupakan komponen yang dibutuhkan tubuh, tetapi konsumsi se#ara

 berlebihan dapat mempengaruhi kelen$ar sebasea dan akhirnya men$adi bahan

 pembentuk sebum yang akan membuat kulit kepala berminyak (lo'ing,

2009).

:. Iritasi mekanis dan kimiaaktor fisik seperti pH, transport +/2  dan kandungan air mempengaruhi

timbulnya  Pityriasis capitis, dimana suhu dan kelembaban rendah akan

memperburuk Pityriasis capitis, tetapi peningkatan suhu dan kelembaban pun

meningkatkan risiko ter$adinya Pityriasis capitis (-asitaatmd$a, 2002).

. enetik

aktor genetik memiliki peran penting dalam pathogenesis Pityriasis capitis.

 Pityrosporum ovale dapat menginduksi  Pityriasis capitis bila disertai fa#tor 

 predidposisi (+ardin,1&B -i$aya, 2001).

C. Hiperploriferasi sel epidermis Pityriasis capitis  merupakan gangguan hiperploriferasi sel epidermis kulit

kepala yang menyebabkan peningkatan produksi sel tanduk yang mengalami

deskuamasi (lo'ing, 2009).

2.2 (amur Pityrosporum ovale

2.2.1 )las"kas Taks#n#m menurut +,astellan et al .- 113/0

6

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 7/33

5iisio > "asiodiomy#ota

%ubdiisi > Dstilaginomy#otina

!elas > 7Eobasidiomy#etes

/rdo > <alasseiales

amilia > +rypto#o##a#eae

%ub family > +rypto#o##oidae

enus > ityrosporum atau <alasseia

%pesies > Pityrosporum ovale

ambar 2.1. 3amur  Pityrosporum ovale

(%umber> rahan, 2002)

2.2.2 M#r"#l#g %an I%ent"kas

 Pityrosporum ovale  adalah $amur lipofilik angota genus mallaseia

yang merupakan flora normal pada kulit. <orfologi  Pityrosporum ovale

 berkarakteristik oal seperti botol, berukuran 182 E 28: mm, gram positif dan

memperbanyak diri dengan #ara blastospora ; tunas (-asitaatmad$a et al .,

2002).

<orfologi yang dibentuk dari spesies $amur Pityrosporum ini berupa

ragi dan miselium. Ragi merupakan yang paling sering dikaitkan dengan flora

normal meskipun dominan ditemukan pada kultur. %e#ara in8itro dengan

7

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 8/33

menggunakan berbagai media, beberapa spesies $uga dapat menghasilkan

miselium, meskipun tidak semua isolat dari Pityrosporum mampu men$alani

transformasi tersebut.

5inding sel dari genus  Pityrosporum  memiliki diferensiasi yang

kurang baik. !arena dinding dari genus  Pityrosporum ini sangat tebal

dibandingkan dengan ragi lainnya (sekitar 0,12<) dan merupakan 2C896*

dari olume sel $amur. !omponen yang dimiliki dari dinding sel adalah gula

(60*), lipid (1820*) dan protein (10*), dengan nitrogen dan sulfur dalam

 $umlah yang sangat sedikit.  Pityrosporum ovale meiliki dinding yang terdiri

dari dua lapisan dengan lekukkan pada lapisan bagian dalam dan lapisan luar 

lamelar di sekitar dinding sel. ?apisan lamelar se$enis dengan

 pseudomembran, yang berperan dalam adhesi pada kulit. %itoplasma

membran melekat pada permukaan dalam dinding sel. 3umlah dan bentuk 

mitokondria dalam sel masing8masing dapat berariasi. ukleus memiliki

membran yang dikelilingi oleh nukleoplasma homogen granular. Fakuola

 berisi lipid dan berariasi dalam ukuran yang sesuai dengan umur sel pada

 $amur Pityrosporum ovale tersebut (<i#hael, 1&&).

2.3 Nan#artkel n

 anopartikel merupakan suatu partikel dengan ukuran nanometer, yaitu

sekitar 18100nm (Hosoka'a, 2006).

8

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 9/33

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 10/33

nanometer yang disebut dengan nanocarrier dan senya'a obat yang melalui suatu

#ara tertentu dibuat berukuran nanometer yang disebut dengan nanokristal

(<ohanra$ +hen, 200C).

ada penelitian sebelumnya, <aryanti et al ., (201:) telah mensintesis

nanopartikel 4n/ dalam medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak 

 DC ). 7kstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC )  digunakan untuk 

mengontrol agregasi dan stabilitas nanopartikel sehingga dapat membatasi

 pertumbuhan nanoparikel serta menstabilkan dari penggumpalan dan dalam

sintesis nanopartikel 4n/ bertindak sebagai prekursor pengorol ukuran,

morfologi dan sifat nanopartikel (Rahdar, 2019).

2.! Buah Lerak + Sapindus rarak D, )

2.!.1  Menurut taks#n#mn&a-  Sapindus rarak D, %klas"kaskan %alam

+Ang#serm Ph&l#gen& 4r#u III- 255/0

 5iisi > %permatophyta

%ubdiisi > Angiospermae

!elas > 5y#otyledonae

"angsa > %apindales

%uku > %apinda#eae

<arga > %apindus

%pesies > Sapindus rarak

"uah lerak (Sapindus rarak DC ) merupakan tumbuhan dengan bahan

alami dan relatif mudah untuk diperoleh (Ddarno, 200). "uah lerak 

(Sapindus rarak DC ) sering dipergunakan untuk men#erahkan 'arna yang

diperoleh dari soga alam;pe'arna alam, mem#u#i kain batik dan emas. %e#ara

tradisional, lerak digunakan sebagai sabun 'a$ah untuk mengurangi $era'at.

%ementara khasiat farmakologiknya antara lain sebagai anti$amur,

10

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 11/33

 bakterisidal, anti radang, anti spasmodinamik, peluruh dahak, dan diuretik 

(Heyne !., 1&6).

ambar 2.9 "uah lerak (Sapindus rarak DC ).

(%umber> oian, 2002)

enelitian menun$ukan bah'a lerak mengadung saponin 12*,

alkaloid 1*, steroid 0,09C*, dan triterpen 0,02*. 7kstrak lerak 

mengandung saponin dan flaaoid terdapat pada kulit buah, bi$i, kulit batang

dan daun. %edangkan polifenol dan alkaloid terdapat pada kuit buahnya (Asao

et al ., 200).

<enurut Irham (2009), ekstrak buah lerak (Sapindus rarak DC )

memiliki sifat antibakteri terhadap Streptococcus mutans. 7kstrak tumbuhan

ini $uga menun$ukan aktiitas yang kuat dalam menghambat pertumbuhan

Candida albicans serta memiliki sifat bakterisida dan fungisida yang baik 

(Gulinah et al#, 200).

?erak (Sapindus rarak DC ) mengandung senya'a saponin yang

 beker$a sebagai antimikroba yang berfungsi sebagai surfaktan atau detergen

melalui ikatan gugus polar dan non polar yang menyerang lapisan batas sel.

%aponin yang merupakan kandungan utama dari buah lerak (Sapindus rarak 

 DC ) $uga dapat dikembangkan sebagai bahan baku membuat sampo.

laonoid merupakan senya'a yang dapat merusak membran sel karena

11

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 12/33

sifanya yang lipofilik dan kemampuannya membentuk kompleks dengan

 protein ekstraseluler. %enya'a fenol menghambat enim penting

mikroorganisme, sedangkan alkaloid digunakan untuk mela'an sel asing

melalui ikatan 5A sel sehingga mengganggu fungsi sel (Asao et al ., 200).

2.' at Antmkr#*a %an Pengg#l#ngann&a

4at antimikroba merupakan bahan yang dapat menggangu pertumbuhan

dan metabolisme mikroba seperti sel $amur, bakteri, alga ataupun sel protooa

 patogen lainnya. %el antimikroba digolongkan men$adi fungistatik, fungisida dan

antibiotik (<i#hael, 1&&).

1. ungistatik 

ungistatik merupakan at kimia yang menghambat perkembangan sel8sel

 $amur meskipun membunuh sel $amur se#ara tidak langsung. ungistatik 

menyebabkan sel $amur men$adi sangat sensitif terhadap perubahan

lingkungan, sehingga sel $amur mudah mati. Hal itu disebabkan karena

adanya at fungistatik yang bersifat antimikroba khususnya sel8sel $amur. %el

 $amur dapat tumbuh kembali $ika, at fungistatik hilang atau dikurangi

konsentrasinya. ungistatik dapat digolongkan men$adi sikonaol (mi#atin),

klotrimaol (lotrimin), haloprogin, mi#honaol dan imidaol. ungistatik 

memiliki mekanisme ker$a untuk menghambat pertumbuhan analog, misalnya

at fungistatik sofonafida. ada umumnya mikroorganisme memerlukan

senya'a para8aminobenoat (A"A) untuk menghasilkan asam folat yang

diperlukan dalam sintesis purin (oor, 2000)

2. ungisida

ungisida merupakan at antimikroba memiliki kemampuan untuk membunuh

sel $amur. 4at antimikroba ini dapat membunuh sel8sel $amur penyebab

dermatomokisis diantaranya yaitu #ampuran asam asetat dan asam benoat.

Asam salisinat atau selenium sulfide $uga termasuk sebagai at fungisida

(oor, 2000).

12

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 13/33

9. Antibiotik 

Antibiotik adalah at yang diperoleh dari atau dibentuk oleh berbagai spesies

mikroorganisme, dalam konsetrasi rendah namun dapat membunuh

 pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Antibiotik menurut mekanisme

ker$anya dibagi men$adi bakteriosida yang menhambat pertumbuhan dan

 bakteriostatik yang berfungsi membunuh sel bakteri. ada umumnya

antibiotik bersifat bakteriosida dengan menhambat sintesis dinding sel,

merusak membrane sitoplasma, menghambat biosintesis protein dan

menghambat sintesis asam nukleat (<i#hael, 1&&).

13

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 14/33

2.6 )et#k#na7#l

!etokonaol merupakan turunan imidaol sintetik dengan struktur miripklotrimaol dan mikonaol. /bat ini bersifat lipofilik dan larut dalam air pada

 pH asam. !etokonaol aktif sebagai anti$amur baik se#ara sistemik maupun

nonsistemik (!atung, 16). !etokonaol beker$a sebagai penghambat sterol

1:88demetilase (sistem enim yang tergantung pada sitokrom :0 mikosomal,

dengan #ara mengganggu biosintesis ergosterol dalam sel $amur dan

dinding sel untuk membran sitoplasma sehingga menyebabkan penumpukan 1:8

8metilsterol. <etilsterol memiliki efek yang dapat merusak kerapatan rantai asli

 pada fosfolipid serta merusak fungsi enim, yaituB A@ase dan enim8enim

transpor elektron yang terikat pada membran (ilman et al ., 2012).

2.8 Uj Akt9tas Antjamur

engu$ian anti$amur diukur se#ara in8itro, sehingga dapat ditentukan

 potensi suatu at anti$amur dalam larutan untuk mengetahui kepekaan suatu $amur 

terhadap konsentrasi8konsentrasi obat. D$i aktiitas anti$amur dapat dilakukan

dengan salah satu dari dua metode utama berikut yaitu u$i dilusi dan difusi(3a'et et al ., 2001).

1. <etode 5ilusi

<etode dilusi terdiri dari dua teknik yaitu teknik dilusi agar dan dilusi

 perbenihan #air. <etode dilusi ini bertu$uan untuk menentukan aktiitas

antimikroba se#ara kuantitatif. Antimikroba dilarutkan kedalam media agar 

atau kaldu, yang kemudian ditanami mikroorganisme yang akan diu$i. %etelah

diinkubasi selama 2: $am, konsentrasi terendah yang dapat menghambat

 pertumbuhan bakteri disebut dengan <I+ (minimal inhibitory concentration).2. <etode 5ifusi

<etode difusi merupakan metode yang menggunakan kertas #akram, yang

telah dibubuhkan antimikroba dalam $umlah tertentu yang ditempatkan pada

media yang telah ditanami organisme yang akan diu$i se#ara merata.

14

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 15/33

@ingginya konsentrasi dari antimikroba ditentukan oleh difusi dari #akram

dan pertumbuhan organisme u$i yang terdapat daya hambat dan ona $ernih

disekitar #akram, sehingga bakteri tersebut merupakan bakteri yang sensitif 

terhadap antimikroba. %eperti yang diukur oleh metode dilusi dan diameter 

ona daya hambat pada metode difusi, konsentrasi terendah yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri disebut dengan <I+ (minimal inhibitory

concentration) (3a'et et al ., 2001).

2.: $terlsas

%terilisasi adalah proses kimia atau fisik yang bertu$uan untuk membunuh

atau menghilangkan mikroorganisme yang tidak diinginkan pada suatu ob$ek 

atau spesimen pada suatu penelitian. +ara8#ara sterilisasi yaitu>

1. %terilisasi panas kering (/en)

%terilisasi panas oen biasa digunakan untuk alat8alat atau bahan8bahan yang

terbuat dari ka#a atau tidak dapat berpenetrasi se#ara mudah. ada metoda ini,

 pembunuhan mikroorganisme ter$adi melalui mekanisme oksidasi hingga

ter$adi koagulasi protein pada sel (5'id$oseputro 5., 200).

2. %terilisasi dengan tekanan atau sterilisasi uap (autoclave)

%terilisasi uap merupakan proses pemaparan uap $enuh pada tekanan tertentu

selama 'aktu dan suhu tertentu pada suatu ob$ek, sehingga mengakibatkan

kematian mikroorganisme akibat denaturasi atau koagulasi protein sel. %uhu

 $enuh uap air (100o+) pada tekanan 1 atmosfir ternyata tidak dapat membunuh

mikroorganisme yang resisten. /b$ek disimpan dalam 'adah tertutup rapat

sehingga dapat men#apai suhu sterilisasi, yaitu 121o+ atau lebih. %iklus

sterilisasi uap meliputi pada fase pemanasan conditioning!, pemaparan uap

exposure!, pembuangan exhaust!, dan pengeringan. aktor8faktor yang

mempengaruhi sterlisasi uap adalah 'aktu, suhu, kelembaban (Hadioetomo,

19).

15

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 16/33

9. %terilisasi radiasi

%terilisasi radiasi dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi sebagai

 berikut>

a. Dltraiolet

Dltraiolet merupakan gelombang elektromagnetik dengan pan$ang

gelombang 1008:00 mm dengan efek optimal pada 2: nm. %umbernya

adalah lampu uap merkuri dengan daya tembus hanya 0,0180,2 mm.

<etode ini digunakan untuk sterilisasi ruangan pada penggunaan aseptik.

 b. Ion%inar langsung yang diberikan langsung ke pusat kehidupan mikroba

(kromosom) atau se#ara tidak langsung dengan sinar terlebih dahulu

membentuk molekul yang menyebabkan ter$adinya reaksi sekunder pada

 bagian molekul 5A mikroba.

#. amma

amma bersumber dari +oC0 dan +s196 dengan aktiitas sebesar 0800

kilo #urie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. 5osis efektifitasnya

adalah 2, <Rad. <etode ini digunakan untuk mensterilkan alat8alat yangterbuat dari logam, karet serta bahan sintesis seperti polietilen (Agus et al .,

1:).

:. %terilisasi filtrasi

5i dalam sterilisai se#ara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu saringan

yang berpori sangat ke#il (0.22 mikron atau 0.: mikron) sehingga mikroba

tertahan pada saringan tersebut. roses ini ditu$ukan untuk sterilisasi bahan

yang peka panas, misalnya larutan enim dan antibiotik (Agus et al ., 1:).

2. )erangka Te#r

16

lora normal kulit kepala

( Pityrosporum ovale!

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 17/33

2.15 )erangka )erja

17

@umbuh dalam

 $umlah berlebihan

@umbuh dalam

 $umlah normal

%tress 5iet

lemak 

Iritasi

mekanis

kimia

enetik Hiperplori

8ferasi sel

epidermis

roduksi

sebum

!etombe

!etokonaol

(senya'a organik)

Resistensi

Alternatif 

antimikroba

 anopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air 

daging buah lerak (Sapindus rarak DC )

 anopartikel 4n/ yang disintesis dalam

medium ekstrak air daging buah lerak 

(Sapindus rarak DC )

engen#eran

menggunakan a+l 0,*

D$i Aktiitas

Anti$amur terhadap

 Pityrosporum ovale

!ontrol ositif 

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 18/33

2.11 H#tess

"erdasarkan perumusan masalah di atas, maka dibuat hipotesis yaitu>

H0 > anopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging

 buah lerak   Sapindus rarak DC! tidak mempunyai aktiitas

anti$amur yang dapat menghambat pertumbuhan $amur 

 Pityrosporum ovale#

H1 > anopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging

 buah lerak   Sapindus rarak DC! dapat menghambat pertumbuhan

 $amur Pityrosporum ovale.

18

<enggunakan

metoda difusi

#akram

Anti$amur 

standar 

!etokonaol

3amur 

 Pityrosporum ovale

Ada daya hambat @idak ada daya

hambat

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 19/33

H2 > anopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging

 buah lerak   Sapindus rarak DC! mempunyai efek anti$amur yang

sama dengan !etokonaol terhadap $amur Pityrosporum ovale#

BAB III

METDE PENELITIAN

3.1 (ens %an Desan Peneltan

enelitian ini merupakan penelitian eksperimental. enelitian ini

menggunakan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air 

daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) sebagai anti$amur terhadap $amur 

 Pityrosporum ovale.

3.2.1 ;aktu %an Temat

19

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 20/33

engu$ian aktiitas anti$amur nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam

medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) terhadap $amur 

 Pityrosporum ovale  se#ara difusi #akram dilaksanakan di ?aboratorium

<ikrobiologi akultas !edokteran dan Ilmu !esehatan Dniersitas "engkulu

 pada bulan /ktober 201: sampai bulan April 201.

3.3 Alat %an *ahan

3.3.1 Alat

Alat yang digunakan untuk u$i aktiitas anti$amur meliputi> 1)

erlenmayerB 2) #a'an petriB 9) gelas ukurB :) tabung reaksiB ) ka#a arlo$iB C)

lumpang dan aluB 6) botol semprotB &) pinsetB ) sundipB 10) ka'at oseB 11)

kapasB 12) cork borer  atau pipetB 19) alumunium $oil B 1:) lampu spiritusB 1)

nera#a analitikB 1C) laminar air $lo%B 16) shaker B 1&) incubator B 1) orteksB

20) be$ana ultrasonikB 21) spektrofotometerB 22) autoklafB 29) hot plateB 2:)

spuitB 2) mikro pipetB 2C) penggaris ukuran 20 #m dengan ketelitian 0, mm.

3.3.2 Bahan

"ahan yang digunakan untuk penelitian ini meliputi> 1) kultur $amur  Pityosporum ovaleB 2) ketokonaolB 9) alkohol 60*B :) kertas #akramB )

akuadesB C)  a+l 0.*B 6) media padat Saboroud Dextrose &gar (%5A)B &)

media #air  'utrient (roth (")B ) sampel u$i nanopartikel 4n/ dalam

medium ekstrak air daging buah lerak dengan konsentrasi 2,* b; yang telah

disintesis oleh <aryanti et al . (201:).

3.! ,ara )erja

3.!.1 $terlsas Alat %an Bahan

%emua alat sepeti labu erlenmeyer, pipet ukur, gelas ukur, #a'an petri,

tabung reaksi, pipet tetes, batang pengaduk, pen$epit, gelas kimia, medium

Saboroud Dextrose &gar (%5A) sebelumnya telah ditutup dengan alumunium

foil dan plastik tahan panas, setelah itu dimasukkan ke dalam autoklaf selama

20

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 21/33

1 menit dengan suhu 121o + dengan tekanan 1 pound per se)uence inch

(psi) untuk proses sterilisasi. roses sterilisasi dimulai dengan memasukkan

semua alat dan bahan ke dalam autoklaf sampai dengan batas yang ditentukan

untuk menempatkan alat dan bahan yang akan disterilkan.

3.!.2 Pem*uatan Me%a

1. <edia Saboroud Dextrose &gar (%5A)

%ebanyak C0 gram Saboroud Dextrose &gar (%5A) ditambahkan akuades

hingga 1000 m?, kemudian dipanaskan sambil diaduk menggunakan hot 

 plate magnetic stirrer   hingga homogen. %etelah itu media disterilkan

dengan autoklaf selama 1 menit pada suhu 121

0

+.2. <edia 'utrient (roth (")

%ebanyak & gram 'utrient (roth (") ditambahkan akuades hingga 1000

m?, kemudian dipanaskan sambil diaduk menggunakan hot plate

magnetic stirrer   hingga homogen. %etelah itu media disterilkan dengan

autoklaf selama 1 menit pada suhu 1210+.

3.!.3 Pem*uatan Bakan Peremajaan (amur Pityrosporum ovale

erema$aan $amur, perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum memulai

 pengu$ian dengan menggunakan media agar miring %5A selama 2: $am untuk 

 $amur Pityrosporum ovale.

embuatan agar miring %5A dilakukan dengan #ara memasukkan

media %5A ke dalam tabung reaksi, setelah itu media disterilkan dengan

autoklaf selama 1 menit pada suhu 1210  +, kemudian miringkan tabung

reaksi dengan kemiringan 900 :0. 3amur yang akan diu$ikan kemudian

dimasukkan ke dalam agar miring dengan #ara menggoreskan biakan ke

dinding agar miring. %elan$utnya lakukan inkubasi selama 2: $am pada suhu

960 +.

21

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 22/33

3.4.4 Pem*uatan $usens (amur Pityrosporum ovale 

embuatan suspense $amur  Pityrosporum ovale  yaitu dengan #aramengambil hasi perema$aan $amur Pityrosporum ovale sebanyak dua ose dan

di#ampurkan ke dalam 100 ml media " kemudian di shaker selama 289 E 2:

 $am.

3.!.' Pem*uatan Larutan Nan#artkel  n &ang Dsntess %alam Me%um

Ekstrak Ar Dagng Buah Lerak + Sapindus rarak DC /

5ilakukannya u$i a'al untuk menentukan konsentrasi hambatan

karena belum adanya standar konsentrasi nanopartikel 4n/ yang disintesis

dalam medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) untuk u$i

efektiitas sebagai anti$amur. Adapun konsentrasi larutan nanopartikel 4n/

yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak 

 DC ) di ariasikan sebagai berikut>

!J K !etokonaol 2*

!8 K 0*A K 20*

" K :0*

+ K C0*

5 K &0*7 K 100*

Fariasi konsentrasi tersebut ber$umlah C ariabel dengan konsentrasi

0* sebagai kontrol negatif dan !etokonaol 2* sebagai kontrol positif.

!onsentrasi ini dibuat dengan #ara pengen#eran sebagai berikut > untuk 

konsentrasi 20* diambil 0,2 gram nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam

medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ), kemudian

dilarutkan dengan1 ml a+l 0,*. Dntuk konsentrasi :0*, diambil 0,: gram

nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak 

(Sapindus rarak DC ) menggunakan 1 ml a+l 0,*, begitu seterusnya untuk 

 pembuatan konsentrasi lainnya. <aka didapatkan nanopartikel 4n/ yang

disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC )

22

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 23/33

yang akan ditimbang berturutturut sebanyak 1) 0,2 grB 2) 0,: grB 9) 0,C grB :)

0,& grB ) 1 gr dengan menggunakan olume a+l 0, * yang sama untuk 

setiap perlakuan yaitu 1 ml.

3.!.6 Pem*uatan Larutan Pem*an%ng )et#k#na7#l

!onsentrasi standar !etokonaol adalah 2* (ran#himont +, et al .,

2001). !etokonaol tablet dihaluskan dengan menggunakan lumpang, lalu

ditimbang sebanyak 90 mg kemudian dilarutkan dengan akuades sebanyak 1,

ml pada gelas ukur, sehingga kadar konsentrasi yang didapat 2*.

!etokonaol sebagai pembanding bertu$uan untuk mengetahui apakah

nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak 

(Sapindus rarak DC ) lebih efektif atau tidak efektif dibandingkan dengan

!etokonaol.

3.!.8 Uj A<al Penentuan Minimum Inhibitory Conentration +MI,/

5ilakukannya u$i a'al untuk penentuan konsentrasi hambatan karena

 belum adanya standar konsentrasi nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam

medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) untuk u$i aktiitas

sebagai anti$amur. D$i aktiitas anti$amur ini menggunakan metode difusi

sumuran.

Dntuk pembuatan media agar  Pityrosporum ovale  dengan metode

difusi sumuran yaitu media %5A sebanyak C gram ditambahkan akuades

sebanyak 100 ml kemudian dipanaskan sambil diaduk menggunakan hot plate

magnetic stirrer sampai homogen setelah itu disterilisasi dengan autoklaf pada

suhu 1210+ selama 1 menit. ?arutan media %5A ditambahkan 2 ml biakan

suspensi $amur kemudian digoyang sampai homogen dan tuangkan sebanyak 

: ml ke masing8masing #a'an petri, biarkan sampai memadat.

23

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 24/33

%elan$utnya lubangi bagian tengah media agar di #a'an petri dengan

menggunakan cork borer ;pipet yang berdiameter C mm, kemudian isi

sumuran yang telah dibuat dengan sampel berbagai ariasi pada masing8

masing #a'an petri sebanyal 10 Ll dan beri label pada masing8masing #a'an

 petri. %etelah itu diinkubasi dengan suhu 960+ selama 2E2: $am, kemudian

diamati adanya penghambatan pertumbuhan $amur  Pityrosporum ovale

 berdasarkan ona hambat yang berbentuk pada sekeliling sumuran dan media

agar. engu$ian ini dibuat dengan kali pengulangan.

3.!.: Uj E"ekt9tas Antjamur %ar Nan#artkel n &ang Dsntess %alam

Me%um Ekstrak Ar Dagng Buah Lerak + Sapindus rarak DC /

embuatan media %5A yang akan dibuat untuk u$i efektiitas

nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak 

(Sapindus rarak DC ) terhadap Pityrosporum ovale sama seperti pada u$i <I+

sebelumnya kemudian setiap #a'an petri diberi sumuran dengan cork 

borer ;pipet, kemudian diisi dengan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam

medium ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) dengan

konsentrasi yang didapatkan pada u$i  Minimum *nhibitory Concentration

(<I+), yaitu A1, A2 M9N A:, A dengan !8 sebagai kontrol negatif, dan A9

sebagai daya hambat minimum yang termasuk kategori kuat.

<enurut 5aid et al. (200&), pada penelitian in itro ini sampel

diperhitungkan dengan Rumus ederer>

( t 8 1) E ( n 1) O 1

t K $umlah sampel

n K $umlah replikasi

(81) E (n81) O 1

  :(n81) O 1

24

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 25/33

  :n 8 : O 1

  :n O 1

n O :,6

 ilai n yang diperoleh dari rumus ini adalah sampel, dengan kali

 pengulangan, kemudian diinkubasi pada suhu 960+ selama 182E2: $am.

engamatan dilakukan dengan mengukur diameter ona hambat disekitar 

sumuran yang berisi sampel u$i.

ada kontrol positif yaitu ketokonaol 1 Ll;ml masing8masing

dilakukan kali pengulangan, kemudian diinkubasi pada suhu 960+ selama

2E2: $am.

3.!. Perhtungan #na Ham*at

4ona hambat merupakan area yang tidak memperlihatkan adanya

 pertumbuhan $amur Pityrosporum ovale di sekitar sumuran yang berisi larutan

nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging buah lerak 

(Sapindus rarak DC ) dan kontrol positif. enghitungan ona hambat dengan

#ara u$i difusi sumuran di ukur dengan penggaris. Adanya area bening yang

terdapat pada sekitar sumuran mengindikasi adanya hambatan pertumbuhan

mikroorganisme oleh agen anti$amur pada permukaan media agar. Hambatan

akan terlihat sebagai area yang tidak memperlihatkan adanya petumbuhan

 $amur  Pityrosporum ovale di sekitar sumuran. erhitungan diameter daya

hambat termasuk diameter sumuran (C mm). erhitungan ona hambat ini

dilakukan 9 kali pada sisi yang berbeda.

Ta*el 3.1 )etentuan )ekuatan Mkr#*a

N#. Daerah Ham*atan )etentuan

1.

2.

N20 mm

10820 mm

%angat !uat

!uat

25

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 26/33

3.

!.

810 mm

Mmm

%edang

?emah

%umber > (5ais dan %tout, 161)

3.' I%ent"kas =ara*el

Fariabel bebas pada penelitian ini adalah penambahan berbagai ariasi

konsentrasi larutan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak 

air daging buah lerak (Sapindus rarak DC ) tersebut pada inokulasi $amur 

 Pityrosporum ovale# %kala ariabel yang digunakan pada ariabel terikat ini

adalah skala rasio8kontinu. Fariabel terikat pada penelitian ini adalah ona

hambat yang terbentuk di sekitar #akram pada perlakuan ariasi konsentrasi

larutan nanopartikel 4n/ yang disintesis dalam medium ekstrak air daging

 buah lerak (Sapindus rarak DC ) tersebut.

3.6 Analss Data

5ata yang diperoleh dalam penelitian ini adalah besarnya diameter 

ona hambat petumbuhan $amur  Pityrosporum ovale  pada berbagaikonsentrasi sampel u$i serta kontrol positif dan kontrol negatif. enelitian ini

menggunakan Ran#angan A#ak ?engkap (RA?) dengan perlakuan perbedaan

ariasi konsentrasi sampel u$i. %e#ara statistik, data yang dianalisis dengan

menggunakan u$i one %ay  A/FA ( &nalysis o$ +ariance) pada program

%%% 1C.0. Apabila data yang diperoleh signifikan maka dilan$utkan dengan

u$i 5un#an taraf 0,0 (*) (ingsih %%, 201:).

26

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 27/33

3.8 (a%<al )egatan

 Ta*el 3.2 (a%<al )egatan

3enis !egiatan %eptembe8

/ktober

 oember 5esember 3anuari ebruari8

April

<inggu ke <inggu ke <inggu ke <inggu ke <inggu ke

1 2 9 : 1 2 9 : 1 2 9 : 1 2 9 : 1 2 9 :

enga$uan $udul dan

enyusunan proposal

enelitian

engumpulan data dan

Analisis data

!onsultasi laporan

 penelitian dan

embuatan laporan

 penelitian

27

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 28/33

DA>TAR PU$TA)A

Agus, %., +hatim, A., %oebandrio, A., !urnia'ati, A., (1:). "uku A$ar 

<ikrobiologi !edokteran 7disi Reisi. %taf enga$ar !DI. 3akarta> "inarupa

Aksara.

Asao, G., @oshio, <., Guanyuan, P., <asaki, /., <atoko, H., Hisasi, <., /samu, <.,

dan <asayuki, G. (200). %tru#tures of A#etilated /leanane8@ype @riperpene

%aponins, Rarasaponins IF, F, FI anti8hyperlipidmi# +onstituens from the

eri#arps of Sa$indus rarak DC . +hem. harm. "ull. 6(2)> 1&8209.

Astuti, 4. H (2006). !ebergantungan Dkuran anopartikel @erhadap-arna yang

5ipan#arkan pada roses 5eeksitasi, %kripsi 5epartemen isika I@", "andung.

Angiosperm hylogeny roup. (200). An Dpdate /f @he Anngiosperm /f @he

Angiosperm hylogeny roup +lassifi#ation or @he /ther And amilies /f

lo'ering lant. A III. "otani#al 3ournal /f @he ?innier %o#iety.

+ardin, +. Isolated dandruff. In> "aran R, <alba#h HI, editors. (1&). @eEtbook of 

#osmeti#s dermatology. 2nd ed. ?ondon > <artin dunieB. pp. 19 200.

28

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 29/33

+astellani, A., +halmers, A. 3. (119). <anual of @ropi#al <edi#ine. e' 4ealand.

"aillere.

5ais -.-. and @.R %tout. (161). 5is# late <ethods of <i#robiologi#al Antibiotik 

Assay. <i#robiology 22> C8CC.

5'id$oseputro, 5. (200). 5asar 5asar <ikrobiologi. 5$ambatan > 3akarta.

7l85iasty, 7. <., <. A. Ahmed, aga'a, /., %al'a, . <., %amaa I. 7., Hanna, <.,

<ariam, H. G. (2019) Antifungal A#tiity of 4in# /Eide anoparti#les Against

5ermatopyti# ?esions of +attle. Romanian 3. "iophys. 29(9), pp.118202.

itrah, D. ". (2010. 7fek Analgetik 7kstrak ?erak (Sapinds rarak DC ) pada igi8gigi

!elin#i 3antan (enelitian In io). %kripsi %ar$ana (%1), Dniersitas %umatera

Dtara, <edan.

ran#hmont +, ierard 7, Arrese 37, 5on#ker . (2001). 7ffe#t of !etokonaole

1* and 2* %hampoos on %eere 5andruff and %eborrhoei# 5ermatitis +lini#al,

%Quamometri# ang <y#ologi#al Assesments. 5ematology., 202> 161816C.

.+. Gi., +. -ang, -., ark. F. (200). 4n/ nanorods> synthesis, #hara#teriation and

appli#ations. %emi#ondu#tor %#ien#e and @e#hnology, pp. 2289:.

ilman, ., Hardman, 3., ?imbird, ?., (2012). 5asar farmakologi terapi.

3akarta>7+, pp> 126:8126.

rahan, R., @.". "urns. (2002). ?e#ture otes on 5ermatology. 7d. &. "la#k'ell

%#ien#e ?td.

unalan, %., %iara$, R., Ra$endran, F., (2019). reen %ynthesied 4n/

 anoparti#les Against "a#terial and ungal atogen. rogress In atural

%#ien#e> <aterial International. 22(C)> C98600.

29

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 30/33

Hadioetomo., Ratna %iri. (19). <ikrobiologi 5asar 5alam raktek. 3akarta > .@.

ramedia ustaka Dtama.

Hanum, R. A. (2012). %intesis nanopartikel 4n/>% dan u$i aktiitas anti$amur 

terhadap $amur Aspergillus niger. %kripsi. akultas <atematika dan Ilmu

engetahuan Alam. Dniersitas "engkulu.

Heyne, !. (1&6). @umbuhan "erguna Indonesia. Fol. III. @er$emahan> "adan

enelitian dan engembangan !ehutanan. 3akarta> %arana 3aya.

Hosoka'a, <. (2006). anoparti#le @e#hnology 1st 7dition. 7lseier ?ina#reHaouse. D!.

Irham, . (2006). 7fek Antibakteri "erbagai %ediaan dari "uah ?erak @erhadap

Streptococcus mutans, akultas !edokteran igi Dniersitas %umatra Dtara.

3a'et., 7, <elni#k 3?, 7delberg 7A. (2001). Reie' of <edi#al <ikrobiology. 29th

7d. 7lferia R, ener$emah> 3akarta. pp. 19&819, :69.

!atung, "etram, . (16). armakologi 5asar dan !linik >3ilid 1. enerbit "uku

!edokteran 7+. 3akarta.

!urnia'ati, A. (200). 7aluasi %uplementasi 7kstrak ?erak (%apindus rarak 5+)

terhadap populasi protooa, bakteri dan karakteristik fermentasi rumen sapi

 peternakan ongloe se#ara In Fitro. %kripsi %ar$ana (%1) akultas eternakan,

Institut ertanian "ogor.

?iposky, A., itan, A., edanken, A., ?ubart, R., (2011). Antifungal A#tiity of 

4n/ anoparti#les the Role of R/% <ediated +ell In$ury. anote#hnology>

I/%#ien#e. 22(10).

?ukas, %tefanus. (200C). ormulasi %teril. Gogyakarta > Andi.

30

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 31/33

<ansfeld, R. (2001). <ansfelds 7n#y#lopedia of Agri#ultural and Horti#ultural

+rops. e' Gork> %pringer.

<aryanti, 7., 5emi, 5., Irfan, ., %alprima, G. %. (201:). %yinthesis of 4n/

 anoparti#les by Hydrotermal <ethod in AQueous Rinds 7Etra#t of %apindus

rarak 5+. <aterial ?etters. 11&> C1869.

<elinda, Arini. (2011). engaruh Aktiitas Antiketombe 7kstrak 7tanol 60* andan

'angi ( Pandanus amarylli$olius ,oxb#). @erhadap lora ormal di !ulit

!epala, 3akarta> Dniersitas an#asila, pp.19.

<i#hael, 3. el#ar. (1&&). 5asar8dasar <ikrobiologi. 3akarta> Dniersitas Indonesia,

 pp.0180C.

<ohanra$, F. 3. +hen G. (200C). anopartikel > A Riie'. @ropi#al 3ournal of 

harma#euti#al Resear#h, >1.

 ingsih %%. (201:). %krining itokimia dan D$i Akitiitas Antibakteri 7kstrak @irhau

%in$e ( Pycnoporus sanguineus) @erhadap "akteri -scherichia coli dan Shigella

dysentriae. %kripsi. Dniersitas "engkulu. "engkulu.

 oor, Hu$$atusnaini. (2000). engaruh 7kstrak 5aun !etepeng +ina (Cassia alata l#!

@erhadap enghambatan ertumbuhan Trichopyton sp# alangkaraya> DAR,

 pp. .

 oian. (2002). <embuat dan <emanfaatkan estisida Ramah ?ingkungan.

@anggerang. Agro<edia ustaka.

admaathy, . Ra$agopalan, F. (200&). 7nhan#ed "ioa#tiity of 4n/

 anoparti#les an Antimi#robial %tudy. %#ien#e @e#nology of Adan#ed

<aterials. , pp.16.

31

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 32/33

lo'ing ., 3ansen @. (2009). %eborrhea 5ermatitis. 5alam> reed beg I<, editor.

5ermatologu in general medi#ine. e' Gork> <#ra'8Hill "ook, pp.1&820:.

u#kett, %.5., @aylor, 7., Raimondo@. (2010). "iomateterials, 91> 60C8619.

uspita. (2010). erandingan 7fektiitas 7kstrak 5aun !angkung ( *pomea reptans)

dengan !etekonaole 1* se#ara In8Fitro terhadap ertumbuhan  Pityrisporum

ovale pada !etombe, Dniersitas 5iponegoro> %emarang.

Rahdar, A. (2019). %tudy of 5ifferent +apping Agent 7ffe#t on @he %tru#tural and

/pti#al roperties of <n 5oped 4n% anostru#ture. -orld Appli#ationrogramming. 9> C8C0.

Raishankar, R. F. 3amuna, ". A. (2011). anoparti#les ang @heir otential

Appli#ation as Antimi#robial. %#ien#e Againist <i#robial athogen. 1(1)> 168

20.

%ala, H.., Habib, %.%., !han, 4.H., <emi#, A., Aam, A., Alafra$, 7., 4ahed, .,

Intl.3. (2011). anomed, C > &C98&C.

%eptian, %.. (200&). D$i "anding 7fektiitas Air Rendaman !angkung ( *pomea

reptans!  dengan !etokonaol 1* se#ara In8Fitro terhadap ertumbuhan

 Pityrosporum ovale  pada !etombe. %kripsi %ar$ana (%1) akultas !edokteran,

Dniersitas 5ipoegoro> %emarang.

%hen, ?., "ao, ., Ganagisa'a, !., 5omen, !., upita, A.,rimes, +.A., (200C).

 anothe#nology, 16 > 1168129.

@$arta, A., %ularsito, %.A., !urniati, 5.5., Rihatma$a, R. (2009). <etode 5iagnostik 

dan enatalaksanaan soriasis dan 5ermastitis %eboroik> akultas !edokteran

Dnersitas Indonesia, pp.618&0.

32

7/21/2019 Proposal Fix

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-fix-56dcaf71447da 33/33

Ddarno, ?. (200). ?erak  Sapindus rarak DC! @anaman Industri engganti %abun. 

-arta enelitian dan engembangan @anaman Industri 7disi Agustus 200

Folume 1. o.12 , pp.6.

Ds'atun, Hasanah. (2012). D$i 5aya Antifungi ropolis @erhadap Candida albicans

dan Pityrosporum ovale. Dniersitas <uhammadiyah> %urakarta, pp.11.

-asiatmad$a, %<., <enaldi, %?%., 3a#oeb, @A., -idaty, %., editors. (2002).

!esehatan dan keindahan rambut. 3akarta > !elompok %tudi 5ermatologi

!osmetik IndonesiaB pp. 18 11.

-i$aya, ?. (2001). engaruh $umlah Pityrosporum ovale dan !adar %ebum terhadap

!e$adian !etombe (kasus pada mahasis'a akultas !edokteran Dniersitas

5iponegoro semester FII). Dniersitas 5iponegoro> %emarang, pp.819.

Pie, G., He, G., Ir'in, ?., @ony, 3., %hi, P,. (2011). Antiba#terial A#tiity and

<e#anism of A#tion of 4in# /Eide anoparti#les Against +ampyloba#ter 

 $e$uni. %#hool of Agri#ulture and "iology. %hanghai 3iao @ong Dniersity.

+hina.