prop jamur paha ayam

8
4 I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Usaha tani budidaya jamur paha ayam masih belum banyak dikenal oleh kalangan luas, secara umum syarat tumbuh dan cara penanamannya sama seperti jamur merang, dibudidayakan dengan media tanam berupa kompos setengah jadi dari sisa panen. Selain dipasarkan dalam bentuk segar, jamur paha ayam juga dapat diolah menjadi berbagai olahan kuliner sebagai pengganti daging. Di Eropa dan Amerika Utara jamur ini biasa tumbuh pada musim panas atau gugur pada tanah-tanah terganggu, dan menjadi salah satu jamur liar favorit masyarakat. Di indonesi sendiri industri olahan pangan berbahan dasar jamur semakin berkembang dan membutuhkan pasokan bahan baku yang tidak sedikit. Pada kalangan masyarakat umum terutama kaum vegetarian menggunakan jamur sebagai salah satu bahan makanan pengganti daging. 1.2. Deskripsi Usaha Usaha rintisan budidaya jamur paha ayam (Coprinus comatus) ini akan dilaksanakan di Kawasan Indralaya. Pada awal mulanya jamur yang diproduksi adalah jamur paha ayam dan jamur merang (Volvariella volvacea) dengan kapasitas produksi masing-masing sekitar 50%. Pemilihan jamur merang sebagai jamur produk pendamping jamur paha ayam adalah adanya kesamaan cara budidaya dan syarat tumbuh antara ke-2 jamur yang tidak terlampau jauh dan sebagai perkenalan awal dalam memasarkan produk jamur kompos. Produk yang dihasilkan berupa jamur segar, kering dan jamur setengah olah. Bentuk usaha adalah

Upload: supriyadi

Post on 28-Oct-2015

326 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Proposal Matkul Kewirausahaan Agroekoteknologi 2010

TRANSCRIPT

Page 1: Prop Jamur Paha Ayam

4

I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Usaha tani budidaya jamur paha ayam masih belum banyak dikenal oleh kalangan

luas, secara umum syarat tumbuh dan cara penanamannya sama seperti jamur merang,

dibudidayakan dengan media tanam berupa kompos setengah jadi dari sisa panen. Selain

dipasarkan dalam bentuk segar, jamur paha ayam juga dapat diolah menjadi berbagai olahan

kuliner sebagai pengganti daging.

Di Eropa dan Amerika Utara jamur ini biasa tumbuh pada musim panas atau gugur

pada tanah-tanah terganggu, dan menjadi salah satu jamur liar favorit masyarakat. Di

indonesi sendiri industri olahan pangan berbahan dasar jamur semakin berkembang dan

membutuhkan pasokan bahan baku yang tidak sedikit. Pada kalangan masyarakat umum

terutama kaum vegetarian menggunakan jamur sebagai salah satu bahan makanan pengganti

daging.

1.2. Deskripsi Usaha

Usaha rintisan budidaya jamur paha ayam (Coprinus comatus) ini akan dilaksanakan

di Kawasan Indralaya. Pada awal mulanya jamur yang diproduksi adalah jamur paha ayam

dan jamur merang (Volvariella volvacea) dengan kapasitas produksi masing-masing sekitar

50%. Pemilihan jamur merang sebagai jamur produk pendamping jamur paha ayam adalah

adanya kesamaan cara budidaya dan syarat tumbuh antara ke-2 jamur yang tidak terlampau

jauh dan sebagai perkenalan awal dalam memasarkan produk jamur kompos. Produk yang

dihasilkan berupa jamur segar, kering dan jamur setengah olah. Bentuk usaha adalah

kelompok dan dikelola oleh semua anggota kelompok. Pembagian keutungan akan ditetapkan

sesuai kesepakatan antar anggota kelompok dengan mempertimbangkan kontibusi antar

masing-masing anggota. Usaha ini diusahakan pada lingkungan kumbung (rumah produksi)

yang terkendali sehingga tidak bersifat musiman dan dapat dikerjakan kapan saja.

1.3. Analisa SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang & Strategi)

- Kekuatan

Dikelola oleh kelompok

Permintaan pasar tinggi

Merupakan komoditas yang baru dikenal

Bahan baku mudah didapat

Harga jual produk tinggi

Page 2: Prop Jamur Paha Ayam

4

Dibimbing oleh para ahli

- Kelemahan

Keterbatasan modal

Ketidaktersediaan tempat produksi

Minimnya pengetahuan pemasaran

Tenaga kerja belum ahli

Isolat murni sulit ditemukan

- Peluang

Permintaan pasar tinggi

Harga produk relatif stabil

Belum banyaknya pembudidaya yang membudidayakan jamur jenis ini

- Strategi

Mengikuti pelatihan (Trubus)

Mencari pelaku usaha berpengalaman

Mencari Isolat (IPB/Trubus)

Belajar mengenai pengemasan dan tata cara pemasaran (ekspor)

II. Aspek Pemasaran

Pada umumnya jamur dikonsumsi oleh banyak kalangan masyarakat dari segala kelas

ekonomi. Untuk jamur paha ayam permintaan untuk sementar a yang terbanyak berasal dari

Eropa dan Amerika Utara, namun untuk pasar Indonesia sendiri sudah mulai muncul

permintaan. Jamur merang sendiri untuk pemasaran sudah amat terbuka pada wilayah-

wilayah asia tenggara dan cina, dan dapat dijumpai banyak tersedia di pasar tradisional

namun jarang didapati keberadaannya pada pasar-pasar modern.

Pemasaran produk dalam jangka pendek akan memenuhi permintaan pasar lokal di

daerah sekitar dan untuk selanjutnya akan dikembangkan ke pasr yang lebih luas (Ekspor).

Saluran pemasarannya sendiri melalui :

1. Produsen ------------- Konsumen akhir

2. Produsen ------------- Supermarket (besar maupun kecil) -------------- Konsumen akhir

3. Produsen ------------- Industri hilir ---------------------------------------- Konsumen akhir

Page 3: Prop Jamur Paha Ayam

4

III. Aspek Produksi

3.1. Gambaran Produk

Jamur paha ayam (Coprinus comatus) atau yang dalam bahasa inggrisnya disebut

“The Shaggy Mane” merupakan jenis jamur yang tumbuh dengan menggunakan media

utama jerami & pukan dengan bentuk tudung lonjong memanjang, dengan panjang 3-15cm ,

berwarna putih kecokelatan, panjang tangkai 5-20 cm dengan ketebalan 1-2 cm, mudah

terlepas dari tudung dan dapat bergoyang menggantung saat tudung diangkat.

Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu jamur yang memiliki

keunikan tersendiri dalam segi bentuk karena memiliki cawan (volva) yang berada di bagian

bawah batangnya. Umumnya jamur yang memiliki cawan dibagian bawahnya merupakan

jamur yang beracun, namun tidak dengan jamur merang. Jemur merang sendiri banyak diolah

dalam masakan tumis, steam, sup dan pasta.

Produk yang dihasilkan berupa jamur segar, kering dan jamur setengah olah yang

dikemas dalam kemasan vacuum 1/4kg, 1/2kg dan 1kg dan untuk pelanggan tetap juga akan

disediakan jasa delivery order setiap harinya dengan pemmesanan minimum 3 kg per hari.

3.2. Proses Produksi

Untuk melaksanakan proses produksi antara jamur merang (V.volvacea) dan jamur

paha ayam (C.comatus) tidak berbeda antara satu sama lain. Proses budidaya ke-2 jenis jamur

dilakukan secara bersamaan sehingga pada saat panen didapati 2 jenis jamur yang berbeda.

Pembuatan media tanam

Media tanam yang digunakan tidak jauh berbeda dengan media jamur merang, yakni

dengan menggunakan kompos yang terbuat dari campuran sekam padi (limbah

pertanian), pukan, dan kapur kalsit. Media dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan

tersebut dengan jumlah 100kg sekam, 5-10% pukan, 1-1,5% urea dan 1-1,5% kapur

kalsit. Kemudian komposkan selama 3 hari, tambahkan 1-2% TSP dan 1-2% kalsit

dan campurkan hingga merata. Kompos akan siap digunakan dalam 5 hari.

Penyusunan media

Ketinggian antar rak berkisar antara 0,5-1 meter, media yang telah dikomposkan

dimasukkan kedalam kotak-kotak berukuran 1,5x1x0,25 meter.

Sterilisasi media

Proses sterilisasi dilakukan dengan memanaskan kumbung dengan menggunakan uap

panas hingga suhu sekitar 65-70°C selama 4-6jam.

Inokulasi bibit

Page 4: Prop Jamur Paha Ayam

4

Proses inokulasi bibit ke media tanam dilakukan setelah media berangsur turun

suhunya hingga 35°C, penanaman inokulan dilakukan hingga sedalam 2 cm pada

media tanam, biasanya jumlah bibit yang digunakan berkisar antara 2,5-3% dari berat

kering kompos.

Penumbuhan

Pertumbuhan terjadi pada suhu 38-45ºC dengan pintu tertutup selama 3 hari, tidak

dibutuhkan air dan sinar matahari selama periode tersebut namun sirkulasi udara perlu

diperhatikan. Setelah periode tersebut, lakukan penyiraman pada media secara merata

dan pada hari ke-5 primordia tubuh buah akan muncul ke permukaan.

Pemanenan

Pemanenan dilakukan setelah jamur mencapai umur 10-20 hari dengan cara

mengambil keseluruhan tubuh jamur hingga akar. Kotoran yang tersisa dibersihkan

dengan menggunakan pisau stainles steel dan kemudian dikering anginkan diatas

kertas.

Pascapanen

Perlakuan pascapanen dilakukan dengan cara merebus jamur yang terlebih dahulu

telah dibersihkan untuk kemudian ditiriskan dan dikemas, dengan cara dikeringkan

selama berberapa hari dan dikemas atau dengan cara mengemasnya secara langsung

setelah dibersihkan dengan menggunakan kemasan vakuum.

IV. Aspek Keuangan

4.1. Rincian Biaya

Untuk perintisan usaha ini memerlukan biaya untuk kuartal produksi pertama sebesar

Rp47.190.550,00 dengan perincian sebagai berikut :

- Biaya investasi yng digunakan untuk bangunan sebanyak 2 unit dan peralatan sebesar

Rp40.715.550,00

- Biaya variabel untuk pembelian bahan baku Rp6.475.000,00 (untuk 4 kali produksi)

selama 4 bulan.

- B/C ratio 1,5 mengandung pengertian bahwa apabila pengusaha menanamkan modal

1 rupiah, maka pengusaha akan mendaparkan 1,5 rupiah, karena B/C ratio >1 maka

usaha ini layak untuk dijalankan.

1. Pendapatan/keuntungan usaha jamur merang dan paha ayam pada periode produksi

satu tahun

Keutungan = (Penerimaan (B) – Biaya (C))

Page 5: Prop Jamur Paha Ayam

4

= Rp79.200.000,00 – Rp52.570.383,00

= Rp26.629.616,00

= > 0

Berdasarkan perhitungan diatas, usaha jamur paha ayam ini memberikan keuntungan

sebesar Rp26.629.616,00 selama 1 tahun 12 kali periode produksi)

2. Analisis B/C Ratio (Benefit/Cost Ratio)

B/C = Penerimaan (B) / Biaya (C)

= Rp79.200.000,00 / Rp52.570.383,00

= 1,5

3. Analisis Break Event Point (BEP)/ Analisis titik impas dalam satu tahun

BEP = Biaya Tetap / (1-Biaya variabel/Hasil penjualan)

= Rp30.369.383,33 / [1- (Rp22.201.000,00 / Rp79.200.000,00)]

= Rp42.198.199,00

4. Rincian lebih lanjut dana lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran

4.2. Sumber Dana

Sumber dana berasal dari dana hibah bantuan program kewirausahaan

V. Aspek Organisasi

Dalam pengelolaannya usaha ini dilaksanakan secara berkelompok, yang terdiri atas

berberapa orang. Susunan pengurus beserta anggotanya dapat dilihat pada lampiran.

VI. Penutup

Dilihat dari segi ekonomi ternyata usaha budidaya rintisan jamur paha ayam ini sangat

menguntungkan, sehigga secara ekonomis usaha jamur paha ayam ini layak untuk dijalankan

dengan bimbingan dan pengawasan lebih lanjut.