fraktur tulang paha
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKLETAL DENGAN FRAKTUR FEMUR PADA KELUARGA Tn.”M” DI DUSUN BENGKEL BARAT DESA BENGKEL
KECAMATAN LABUAPI
3.1 Pengkajian
A. Data Umum
1. Kepala Keluarga : Tn. S
2. Alamat : Dusun Bengkel Barat, Desa Bengkel, Kec.
Labua Api
3. Pekerjaan KK : Pedagang
4. Pendidikan KK : SLTA
5. Komposisi Keluarga :
Genogram :
1
Keterangan :
: Laki-laki dan Perempuan
: Laki-laki dan Perempuan telah meninggal
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
: Klien
6. Tipe Keluarga : Keluarga Sejahtera KS-III
7. Suku Bangsa : Sasak – Indonesia
8. Agama : Islam
9. Status Sosial ekonomi : Suami Bekerja
10. Aktivitas rekrereasi : Jarang
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga .
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan adanya dua
orang anak
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Keluarga sedang membiayai anaknya sekolah sehingga tugas perkembangan
belum suadah ada dan selain itu tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah
mempertahankan kesehatan Tn. M yang sakit Fraktur terutama untuk
mengontrol dan perawatan diri.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti :
Kedua anak Ny. N sudah diimunisasi lengkap, jika sakit batuk pilek dibawa
ke Puskesmas. Ny. N (istri) tidak memiliki penyakit berat, dan Tn. M
memiliki Penyakit fraktur sejak 4 bulan yang lalu dan hanya berobat
menggunakan obat tradisional dan tidak pernah berobat ke pelayanan
kesehatan.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga Tn. M mengatakan kalau Tn. M tidak mengalami penyakit lainnya,
kecuali tekanan fraktur, kadang badan pegal – pegal.
2
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas tanah yang ditempati Tn“M” adalah 16 m² dan merupakan rumah sendiri
dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu. Tipe rumah Tn“M” adalah permanen,
dengan menggunakan lantai Semen, ruangan mempunyai ventilasi dan jendela
yang terletak dibelakang dan didepan kamar tidur yang jarang dibuka. Sumber
air untuk kebutuhan keluarga Tn”M” menggunakan air Sumur untuk mandi,
dan air kemasan untuk minum. Ny. “N” biasanya mengumpulkan sampah
dihalaman rumahnya dan dibakar.
U
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
a. Kebiasaan
Keluarga Tn. “M” biasanya warga dusun Bengkel Barat beraktivitas pada
pagi hari, selain itu warga selalu berusaha membantu tetangga bila ada
masalah tapi karena Tn. M sakit dia tidak penah ikut membantu tetangga
yang lain jika ada kegiatan di dusun.
b. Aturan/kesepakatan di lingkungan tempat tinggal
Aturan yang berlaku di tempat tinggal keluarga Tn”M” disesuaikan
dengan aturan dan perintah seperti menghormati yang lebih tua, dan
saling menyayangi.
c. Budaya
Di Dusun Bengkel Barat bila ada anggota masyarakat yang menikah,
meninggal, dan lain-lain, masyarakat yang lain memberikan bantuan
berupa sembako dan bantuan lain seperti tenaga dan pikiran.
3
K1
K2
TERAS
K3
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn “M” mengatakan sudah lama menempati rumahnya dan tidak
pernah berpindah rumah serta merupakan penduduk asli Dusun Bengkel
Barat
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. “M” mengatakan anggota keluarganya tetap berinteraksi dan
mengikuti kegiatan yang sudah jadi kesepakatan di dalam masyarakat seperti
aktif mengikuti kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial lainnya.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.”M” mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga yang
sakit, maka anggota keluarga yang lain membantu menangani di rumah
sebelum dibawa ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan yang lain.
D. Struktur Keluarga
1. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)
Keluarga Tn “M” mengatakan ; Tn “M” tetap sebagai kepala keluarga yang
harus bertanggung jawab terhadap keluarganya dan mengambil keputusan
dalam memutuskan masalah keluarga dan harus melibatkan anggota keluarga
yang lain, sementara Ny. ”N” sebagai ibu rumah tangga yang selalu
menjalankan tugasnya seperti mengurus rumah dan menjaga kehormatan diri
sebagai istri bila bekerja diluar rumah,tapi setelah Tn ”M” sakit yang mencari
napkah adalah Ny ”N” sendiri kemudian kedua anaknya An. ”H” dan An ”M”
sebagai anak yang baik yang selalu menuruti perintah orang tuanya.
2. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga disesuaikan dengan nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat dan menurut agama yang dianut yakni
agama Islam.
3. Pola/cara Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. “M” berkomunikasi dengan bahasa Sasak dan Indonesia.
Apabila keluarga Tn“M” mempunyai masalah maka dengan cepat dibicarakan
dan dimusyawarahkan dengan keluarga yang lain sampai memperoleh
pemecahan masalah.
4
4. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn “M” mengatakan kebersamaan sangat penting bagi keluarga.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi
a. Upaya pemenuhan sandang pangan
Ny “N” mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari sebelumnya
diberikan oleh suami yang mencari nafkah, tapi semenjak Tn “M” sakit
yang mencari nafkah adalah Ny “N”.
b. Pemanfaatan sumber di masyarakat
Ny “N” dan keluarga mengatakan dirinya dan suaminya merupakan
seorang buruh biasa.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Tn.”N” mengatakan keluarganya biasa-biasa saja dalam mendapatkan status
sosial, sesuai sudut pandang agama yang diyakini dan norma-norma yang
berlaku dimasyarakat.
3. Fungsi pendidikan
Menurut Tn.”N” mengatakan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi pola
pikir anggota keluarga dalam tingkat kesehatan anggota keluarga dan dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan.
4. Fungsi sosialisasi
a. Kerukunan hidup dalam keluarga
Keluarga Tn”M” mengatakan bahwa keluarga cukup rukun dan
memperhatikan pembinaan hubungan rumah tangga dan adanya saling
keterbukaan.
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Interaksi keluarga baik dan keluarga Tn.”M” selalu menjaga keharmonisan
dalam hubungan keluarga mereka.
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Tn ”M” sebagai suami dan sebagai kepala keluarga.
5
d. Kegiatan keluarga waktu senggang
Berkumpul bersama anggota keluarga sambil nonton TV dan berkumpul
bersama tetangga disekitarnya.
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Keluarga ikut serta dalam kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan.
5. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya Ny. “N” mengatakan bahwa penyakit Tn.”M” adalah fraktur.
Tn.”M” dan keluarga juga mengatakan sudah tahu apa penyakit yang
diderita dirinya.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga mengatakan dalam mengambil keputusan disesuaikan dengan
keadaan masalah yang dihadapi. Jika tidak terlalu parah maka hanya
ditangani di rumah saja. Keluarga juga mengatakan tidak segera membawa
ke pusat pelayanan kesehatan jika tidak parah.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. “M” mengatakan setiap anggota keluarga yang sakit selalu
diberikan perawatan di rumah, kalau sudah dirasakan parah baru kemudian
dibawa berobat ke dokter atau rumah sakit.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn. “M” mengatakan selalu membersihkan rumah setiap hari dan
tampak lingkungan dalam rumah cukup bersih.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat
Keluarga Tn. “M” mengatakan selalu membawa anggota keluarga yang
sakit ke pelayanan kesehatan terdekat apabila sudah tidak bisa ditangani
sendiri oleh anggota keluarga.
6. Fungsi religious
Tn.”M” mengatakan bahwa semua anggota keluarga rajin dan taat dalam
beribadah.
6
7. Fungsi rekreasi
Tn.”M” mengatakan bahwa keluarganya jarang rekreasi karena waktu luang
hanya dimanfaatkan dirumah berkumpul bersama anggota keluarga yang lain.
8. Fungsi reproduksi
Tn “M” berusia 44 tahun dan istrinya sudah berusia 47 tahun meraka masih
dikatakan pasangan usia subur.
9. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan saling mendukung serta saling menghargai antara
anggota yang satu dengan yang lain.
F. Stres Dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Keluarga Tn. “M” mengatakan selain masalah kesehatan keluarganya, yang
menjadi pikiran adalah masalah kebutuhan biaya pemenuhan kebutuhan
sehari-hari.
2. Stressor jangka panjang
Persiapan atau pemenuhan kebutuhan hari – hari tua, keluarga memikirkan
penyakit yang dialami Tn. “M”.
3. Respon keluarga terhadap stressor
Tn. “M” selalu berusaha memenuhi kebutuhan sehari – hari. Dan menganggap
biasa saja jika ada masalah karena setiap ada stressor keluarga berusaha
mengalihkan pikirannya dan mencari pemecahan stressor yang dihadapi.
4. Srategi koping
Keluarga selalu berdiskusi dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. ”M” menerima keadaan tantang penyakit yang dialami sekarang dan selalu
meminta bantuan pada anak atau keluarga yang lain jika sudah tidak mampu
mengatasinya.
G. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
1. Tn”Z” mengatakan tidak ada keluhan penyakit lainya selain Hypertensi. Saat
pengkajian tekanan darah Tn”Z” 140/90 mmHg
7
2. Ny”N” mengatakan sejauh ini belum merasakan keluahan yang serius. Saat
pengkajian tekanan darah Ny ”N” 120/70 mmHg
3. Ny ”N” mengatakan kedua An “H” dan An ”M” tidak ada keluhan penyakit.
H. Harapan Keluarga
Tn.”M’ Mengatakan bahwa harapannya adalah seluruh anggota keluarga tetap
dalam keadaan sehat walafiat.
3.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga
A. Analisa data
Tgl Data Masalah perawatan keluarga
18/7/14 Subjektif:
Tn. M mengatakan bahwa ia belum pernah
mendapatkan informasi mengetahui tanda-tanda
terjadinya peningkatan tekanan darah, ia juga
mengatakan bahwa ia tidak tahu harus
mengurangi makan apa, karena selama ini ia
tidak pantang atau mengurangi makanan. Ia
mengatakan sering mengalami pusing kepala.
Keluarga mengatakan bahwa ia tidak pernah
mengajak kontrol ke puskemas atau tempat yang
lain untuk mrngontrol tekanan darahnya
Objektif:
Tekanan darah Tn. M 130/80 mmHg.
Penderita mengetahuinya + 4 bulan yang lalu.
Kurang pengetahuan tentang
tanda dan gejala hipertensi.
18/7/14 Subjektif:
Tn. Z mengatakan bahwa yang membersihkan
rumah adalah menantunya dibantu oleh cucunya.
Objektif:
Ruangan tampak gelap, dan ventilasi/ sirkulasi
udara didalam rumah kurang, baju banyak yang
digantung.
Kebersihan lingkungan rumah.
Resiko terjadinya penyakit
(DHF & ISPA) berhubungan
dengan ketidakmampuan
keluarga memelihara
lingkungan rumah
8
B. Skoring
Resiko cidera
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Tidak sehat.
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk
dicegah.
Cukup
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
3/3 x 1 = 1
½ x 2 = 1
2/3 x 1 = 2/3
½ x 1 = ½
Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan
penanganan yang secepatnya untuk mencegah
komplikasi akibat peningkatan tekanan darah.
Masalah dapat diatasi sebagian karena
keluarga kurang memiliki pengetahuan
tentang cara merawat anggota keluarga yang
menderita fraktur.
Masalah dapat diubah karena penyakit fraktur
meruapakan suatu penyakit yang dapat
dipertahanakan dengan menjaga kesetabilan
mobilisasi ekstermitas yang fraktur.
Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya
menjaga kestabilan mobilisasi pada penderita
fraktur
Total skor 3 ¼
Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah
Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah.
Sebagian.
3. Potensi masalah untuk
dicegah.
2/3 x 1 = 2/3
½ x 2 = 1
2/3 x 1 = 2/3
Merupakan ancaman kesehatan karena dapat
menimbulkan berbagia masalah kesehatan
oleh karena lingkungan yang kotor.
Masalah dapat diatasi sebagian karena
keluarga memiliki fasilitas dan kemauan untuk
menjaga kebersihan lingkungannya.
Masalah dapat diubah karena anggota keluarga
memiliki waktu yang cukup guna
9
Cukup
4. Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
½ x 1 = ½
membersihkan rumah.
Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan
yang kotor dapat menimbulkan penyakit.
Total skor 3
C. Diagnosa keperawatan
1. Kurngan pengetahuan keluarga tentang fraktur berhubungan dengan kurangnya
informasi kesehatan di Dusun Bengkel Barat
2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah
10
D. Intervensi
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
1. Kurngan
pengetahuan
keluarga tentang
fraktur berhubungan
dengan kurangnya
informasi kesehatan
di Dusun Bengkel
Barat
Setelah di
lakukan pera-
watan/ kun-
jungan 4x
diharapkan
keluarga mam pu
mengenali tanda
tanda tulang
tidak
menyambung
atau menyatu.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan kem-
bali tentang kemung
kinan penyebab
terjadinya tulang tidak
biasa menyatu.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi bila
pemasangan spalek
terlalu kuat.
Verbal: - Menyebutkan 2 dari 3
kemungkinan pe- nyebab
terjadinya tulasng tidak
bisa menyatu.
- Menyebutkan 2 akibat
yang mungkin terjadi
dari pembebatan (spalek)
yang terlalu kuat atau
erat.
1. Jelaskan kepada
keluarga tentang
kemungkinan penyebab
tejadi tulang tidak bisa
menyatu.
2. Jelaskan tentang akibat
dari pembebatan yang
terlalu kuat.
Keluarga mampu:
- Menyebutkan
kemung kinan
penyebab terja-
dinya tulang tidak
bisa menyatu..
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi
pada pembebatan
yang terlalu erat
atau kuat.
11
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
12
2. Resiko terjadinya
penyakit (DHF &
ISPA) berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
memelihara
lingkungan rumah
Setelah
dilakukan
kunjungan 2x
Keluarga
diharapkan
mampu
memelihara
lingkungan
rumah yang
sehat.
Keluarga dapat:
- Menyebutkan
beberapa syarat
rumah sehat.
- Menyebutkan kem-
bali dampak dari
lingkungan rumah
yang tidak sehat.
- Menjaga kebersihan
lingkungan rumah
terutama kamar.
- Merapikan baju yang
bergantungan.
- Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.
Verbal:
Non verbal:
Keluarga mampu:
- Menyebutkan 3 syarat
rumah yang sehat.
- Menyebutkan 2 dari 3
manfaat rumah yang
bersih.
- Rumah tampak rapi
dan tidak ada baju
yang bergantungan.
- Membersihkan rumah
setiap hari.
- Membersihkan kamar
mandi secara teratur.
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang syarat rumah yang
sehat.
2. Jelaskan kepada keluarga
tentang hal-hal dapat terjadi
akibat rumah yang kurang
sehat (lembab, kurang sinar
matahari, bak mandi jarang
dikuras).
3. Diskusikan dengan keluarga
tentang pembagian tugas
dalam menjaga kebersihan
rumah.
4. Anjurkan kepada keluarga
untuk membuka jendela,
melipat baju yang bergan-
tungan.
Keluarga
mampu:
- Menyebutkan
kembali syarat
dari rumah
yang sehat.
- Menyebutkan
akibat yang
bisa timbul
akibat
lingkungan
rumah yang
tidak sehat.
- Keluarga mau
melipat baju
yang
bergantung- an.
- Keluarga
membersih kan
rumah secara
teratur.13
14
No. Diagnosa
keperawatan
Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
Umum Khusus
5. Anjurkan kepada keluarga untuk
tetap menjaga kebersihan
lingkungan rumah.
6. Beri pujian untuk tindakan yang
tepat.
15
E. Implementasi.
No. DPTanggal
/ jamPelaksanaan
I 19/7/14
09.00
09.05
09.10
1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa fraktur tidak bisa menyambung
dengan benar akibat tidak di pertahankan mobilisasi organ yang mengalami
fraktur dan yang berpengaruh juga adalah faktor peningkatan usia.
2. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari fraktur
yang tidak di imobilisasi dengan benar yaitu:
- Organ yang terkena fraktur tidak bisa menyatu.
- Organ fraktur tidak menyatu dengan baik.
3. Menjelaskan kepada keluarga bahwa jika fraktur yang di biarkan atau tidak
di berikan tindakan yang baik bisa mengakibatkan organ yg fraktur tersebut
tidak bisa menyatu dan menjelaskan bahwa pembebatan yang terlalu kuat
bisa mengakibatkan kompartemen sindrom.
II 19/7/14
09.30
09.35
09.40
09.45
09.50
09.55
1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah yang
kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang
sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lantai yang keras dan bersih.
3. Mediskusikan dengan Ny. N dalam membagi tugas untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada
selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara
bergantian.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas
tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
F. Evaluasi
Dx Tgl Evaluasi
I 20/7/14
09.00
S:
O:
A:
P:
- Tn. M mengatakan belum mau ke pelayanan kesehatan
Organ yang fraktur tidak di imobilisasi, tampak tonjolan tulang jika kaki di
gerakkan.
Masalah Belum teratasi
Rencana perawatan dihentikan.
- Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat
pelayanan kesehatan secara teratur.
II 20/7/14
09.10
S:
O:
A:
P:
- Ny. N mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat
baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. N mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras
bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.
- Rumah tampak bersih dan rapi.
- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).
Masalah teratasi.
Rencana perawatan dihentikan.