fraktur tulang paha

23
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKLETAL DENGAN FRAKTUR FEMUR PADA KELUARGA Tn.”M” DI DUSUN BENGKEL BARAT DESA BENGKEL KECAMATAN LABUAPI Pengkajian A.Data Umum 1. Kepala Keluarga : Tn. S 2. Alamat : Dusun Bengkel Barat, Desa Bengkel, Kec. Labua Api 3. Pekerjaan KK : Pedagang 4. Pendidikan KK : SLTA 5. Komposisi Keluarga : Genogram : 1

Upload: andrew-white

Post on 13-Apr-2016

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Fraktur tulang paha

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKLETAL DENGAN FRAKTUR FEMUR PADA KELUARGA Tn.”M” DI DUSUN BENGKEL BARAT DESA BENGKEL

KECAMATAN LABUAPI

3.1 Pengkajian

A. Data Umum

1. Kepala Keluarga : Tn. S

2. Alamat : Dusun Bengkel Barat, Desa Bengkel, Kec.

Labua Api

3. Pekerjaan KK : Pedagang

4. Pendidikan KK : SLTA

5. Komposisi Keluarga :

Genogram :

1

Page 2: Fraktur tulang paha

Keterangan :

: Laki-laki dan Perempuan

: Laki-laki dan Perempuan telah meninggal

: Garis perkawinan

: Garis Keturunan

: Tinggal serumah

: Klien

6. Tipe Keluarga : Keluarga Sejahtera KS-III

7. Suku Bangsa : Sasak – Indonesia

8. Agama : Islam

9. Status Sosial ekonomi : Suami Bekerja

10. Aktivitas rekrereasi : Jarang

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga .

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan adanya dua

orang anak

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Keluarga sedang membiayai anaknya sekolah sehingga tugas perkembangan

belum suadah ada dan selain itu tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah

mempertahankan kesehatan Tn. M yang sakit Fraktur terutama untuk

mengontrol dan perawatan diri.

3. Riwayat kesehatan keluarga inti :

Kedua anak Ny. N sudah diimunisasi lengkap, jika sakit batuk pilek dibawa

ke Puskesmas. Ny. N (istri) tidak memiliki penyakit berat, dan Tn. M

memiliki Penyakit fraktur sejak 4 bulan yang lalu dan hanya berobat

menggunakan obat tradisional dan tidak pernah berobat ke pelayanan

kesehatan.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Keluarga Tn. M mengatakan kalau Tn. M tidak mengalami penyakit lainnya,

kecuali tekanan fraktur, kadang badan pegal – pegal.

2

Page 3: Fraktur tulang paha

C. Data Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Luas tanah yang ditempati Tn“M” adalah 16 m² dan merupakan rumah sendiri

dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu. Tipe rumah Tn“M” adalah permanen,

dengan menggunakan lantai Semen, ruangan mempunyai ventilasi dan jendela

yang terletak dibelakang dan didepan kamar tidur yang jarang dibuka. Sumber

air untuk kebutuhan keluarga Tn”M” menggunakan air Sumur untuk mandi,

dan air kemasan untuk minum. Ny. “N” biasanya mengumpulkan sampah

dihalaman rumahnya dan dibakar.

U

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas

a. Kebiasaan

Keluarga Tn. “M” biasanya warga dusun Bengkel Barat beraktivitas pada

pagi hari, selain itu warga selalu berusaha membantu tetangga bila ada

masalah tapi karena Tn. M sakit dia tidak penah ikut membantu tetangga

yang lain jika ada kegiatan di dusun.

b. Aturan/kesepakatan di lingkungan tempat tinggal

Aturan yang berlaku di tempat tinggal keluarga Tn”M” disesuaikan

dengan aturan dan perintah seperti menghormati yang lebih tua, dan

saling menyayangi.

c. Budaya

Di Dusun Bengkel Barat bila ada anggota masyarakat yang menikah,

meninggal, dan lain-lain, masyarakat yang lain memberikan bantuan

berupa sembako dan bantuan lain seperti tenaga dan pikiran.

3

K1

K2

TERAS

K3

Page 4: Fraktur tulang paha

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Tn “M” mengatakan sudah lama menempati rumahnya dan tidak

pernah berpindah rumah serta merupakan penduduk asli Dusun Bengkel

Barat

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn. “M” mengatakan anggota keluarganya tetap berinteraksi dan

mengikuti kegiatan yang sudah jadi kesepakatan di dalam masyarakat seperti

aktif mengikuti kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial lainnya.

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn.”M” mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga yang

sakit, maka anggota keluarga yang lain membantu menangani di rumah

sebelum dibawa ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan yang lain.

D. Struktur Keluarga

1. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga)

Keluarga Tn “M” mengatakan ; Tn “M” tetap sebagai kepala keluarga yang

harus bertanggung jawab terhadap keluarganya dan mengambil keputusan

dalam memutuskan masalah keluarga dan harus melibatkan anggota keluarga

yang lain, sementara Ny. ”N” sebagai ibu rumah tangga yang selalu

menjalankan tugasnya seperti mengurus rumah dan menjaga kehormatan diri

sebagai istri bila bekerja diluar rumah,tapi setelah Tn ”M” sakit yang mencari

napkah adalah Ny ”N” sendiri kemudian kedua anaknya An. ”H” dan An ”M”

sebagai anak yang baik yang selalu menuruti perintah orang tuanya.

2. Nilai dan Norma Keluarga

Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga disesuaikan dengan nilai dan

norma yang berlaku di masyarakat dan menurut agama yang dianut yakni

agama Islam.

3. Pola/cara Komunikasi Keluarga

Keluarga Tn. “M” berkomunikasi dengan bahasa Sasak dan Indonesia.

Apabila keluarga Tn“M” mempunyai masalah maka dengan cepat dibicarakan

dan dimusyawarahkan dengan keluarga yang lain sampai memperoleh

pemecahan masalah.

4

Page 5: Fraktur tulang paha

4. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga Tn “M” mengatakan kebersamaan sangat penting bagi keluarga.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi ekonomi

a. Upaya pemenuhan sandang pangan

Ny “N” mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari sebelumnya

diberikan oleh suami yang mencari nafkah, tapi semenjak Tn “M” sakit

yang mencari nafkah adalah Ny “N”.

b. Pemanfaatan sumber di masyarakat

Ny “N” dan keluarga mengatakan dirinya dan suaminya merupakan

seorang buruh biasa.

2. Fungsi mendapatkan status sosial

Tn.”N” mengatakan keluarganya biasa-biasa saja dalam mendapatkan status

sosial, sesuai sudut pandang agama yang diyakini dan norma-norma yang

berlaku dimasyarakat.

3. Fungsi pendidikan

Menurut Tn.”N” mengatakan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi pola

pikir anggota keluarga dalam tingkat kesehatan anggota keluarga dan dalam

memenuhi kebutuhan kesehatan.

4. Fungsi sosialisasi

a. Kerukunan hidup dalam keluarga

Keluarga Tn”M” mengatakan bahwa keluarga cukup rukun dan

memperhatikan pembinaan hubungan rumah tangga dan adanya saling

keterbukaan.

b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga

Interaksi keluarga baik dan keluarga Tn.”M” selalu menjaga keharmonisan

dalam hubungan keluarga mereka.

c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan

Tn ”M” sebagai suami dan sebagai kepala keluarga.

5

Page 6: Fraktur tulang paha

d. Kegiatan keluarga waktu senggang

Berkumpul bersama anggota keluarga sambil nonton TV dan berkumpul

bersama tetangga disekitarnya.

e. Partisipasi dalam kegiatan sosial

Keluarga ikut serta dalam kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan.

5. Fungsi perawatan kesehatan

a. Mengenal masalah kesehatan

Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan

keluarganya Ny. “N” mengatakan bahwa penyakit Tn.”M” adalah fraktur.

Tn.”M” dan keluarga juga mengatakan sudah tahu apa penyakit yang

diderita dirinya.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat

Keluarga mengatakan dalam mengambil keputusan disesuaikan dengan

keadaan masalah yang dihadapi. Jika tidak terlalu parah maka hanya

ditangani di rumah saja. Keluarga juga mengatakan tidak segera membawa

ke pusat pelayanan kesehatan jika tidak parah.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga Tn. “M” mengatakan setiap anggota keluarga yang sakit selalu

diberikan perawatan di rumah, kalau sudah dirasakan parah baru kemudian

dibawa berobat ke dokter atau rumah sakit.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Keluarga Tn. “M” mengatakan selalu membersihkan rumah setiap hari dan

tampak lingkungan dalam rumah cukup bersih.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di

masyarakat

Keluarga Tn. “M” mengatakan selalu membawa anggota keluarga yang

sakit ke pelayanan kesehatan terdekat apabila sudah tidak bisa ditangani

sendiri oleh anggota keluarga.

6. Fungsi religious

Tn.”M” mengatakan bahwa semua anggota keluarga rajin dan taat dalam

beribadah.

6

Page 7: Fraktur tulang paha

7. Fungsi rekreasi

Tn.”M” mengatakan bahwa keluarganya jarang rekreasi karena waktu luang

hanya dimanfaatkan dirumah berkumpul bersama anggota keluarga yang lain.

8. Fungsi reproduksi

Tn “M” berusia 44 tahun dan istrinya sudah berusia 47 tahun meraka masih

dikatakan pasangan usia subur.

9. Fungsi afektif

Keluarga cukup rukun dan saling mendukung serta saling menghargai antara

anggota yang satu dengan yang lain.

F. Stres Dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek

Keluarga Tn. “M” mengatakan selain masalah kesehatan keluarganya, yang

menjadi pikiran adalah masalah kebutuhan biaya pemenuhan kebutuhan

sehari-hari.

2. Stressor jangka panjang

Persiapan atau pemenuhan kebutuhan hari – hari tua, keluarga memikirkan

penyakit yang dialami Tn. “M”.

3. Respon keluarga terhadap stressor

Tn. “M” selalu berusaha memenuhi kebutuhan sehari – hari. Dan menganggap

biasa saja jika ada masalah karena setiap ada stressor keluarga berusaha

mengalihkan pikirannya dan mencari pemecahan stressor yang dihadapi.

4. Srategi koping

Keluarga selalu berdiskusi dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga.

5. Strategi adaptasi disfungsional

Tn. ”M” menerima keadaan tantang penyakit yang dialami sekarang dan selalu

meminta bantuan pada anak atau keluarga yang lain jika sudah tidak mampu

mengatasinya.

G. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga

1. Tn”Z” mengatakan tidak ada keluhan penyakit lainya selain Hypertensi. Saat

pengkajian tekanan darah Tn”Z” 140/90 mmHg

7

Page 8: Fraktur tulang paha

2. Ny”N” mengatakan sejauh ini belum merasakan keluahan yang serius. Saat

pengkajian tekanan darah Ny ”N” 120/70 mmHg

3. Ny ”N” mengatakan kedua An “H” dan An ”M” tidak ada keluhan penyakit.

H. Harapan Keluarga

Tn.”M’ Mengatakan bahwa harapannya adalah seluruh anggota keluarga tetap

dalam keadaan sehat walafiat.

3.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga

A. Analisa data

Tgl Data Masalah perawatan keluarga

18/7/14 Subjektif:

Tn. M mengatakan bahwa ia belum pernah

mendapatkan informasi mengetahui tanda-tanda

terjadinya peningkatan tekanan darah, ia juga

mengatakan bahwa ia tidak tahu harus

mengurangi makan apa, karena selama ini ia

tidak pantang atau mengurangi makanan. Ia

mengatakan sering mengalami pusing kepala.

Keluarga mengatakan bahwa ia tidak pernah

mengajak kontrol ke puskemas atau tempat yang

lain untuk mrngontrol tekanan darahnya

Objektif:

Tekanan darah Tn. M 130/80 mmHg.

Penderita mengetahuinya + 4 bulan yang lalu.

Kurang pengetahuan tentang

tanda dan gejala hipertensi.

18/7/14 Subjektif:

Tn. Z mengatakan bahwa yang membersihkan

rumah adalah menantunya dibantu oleh cucunya.

Objektif:

Ruangan tampak gelap, dan ventilasi/ sirkulasi

udara didalam rumah kurang, baju banyak yang

digantung.

Kebersihan lingkungan rumah.

Resiko terjadinya penyakit

(DHF & ISPA) berhubungan

dengan ketidakmampuan

keluarga memelihara

lingkungan rumah

8

Page 9: Fraktur tulang paha

B. Skoring

Resiko cidera

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

Tidak sehat.

2. Kemungkinan masalah

dapat diubah.

Sebagian.

3. Potensi masalah untuk

dicegah.

Cukup

4. Menonjolnya masalah.

Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani

3/3 x 1 = 1

½ x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

½ x 1 = ½

Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan

penanganan yang secepatnya untuk mencegah

komplikasi akibat peningkatan tekanan darah.

Masalah dapat diatasi sebagian karena

keluarga kurang memiliki pengetahuan

tentang cara merawat anggota keluarga yang

menderita fraktur.

Masalah dapat diubah karena penyakit fraktur

meruapakan suatu penyakit yang dapat

dipertahanakan dengan menjaga kesetabilan

mobilisasi ekstermitas yang fraktur.

Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya

menjaga kestabilan mobilisasi pada penderita

fraktur

Total skor 3 ¼

Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

Ancaman kesehatan.

2. Kemungkinan masalah

dapat diubah.

Sebagian.

3. Potensi masalah untuk

dicegah.

2/3 x 1 = 2/3

½ x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

Merupakan ancaman kesehatan karena dapat

menimbulkan berbagia masalah kesehatan

oleh karena lingkungan yang kotor.

Masalah dapat diatasi sebagian karena

keluarga memiliki fasilitas dan kemauan untuk

menjaga kebersihan lingkungannya.

Masalah dapat diubah karena anggota keluarga

memiliki waktu yang cukup guna

9

Page 10: Fraktur tulang paha

Cukup

4. Menonjolnya masalah.

Ada masalah tetapi tidak

perlu ditangani

½ x 1 = ½

membersihkan rumah.

Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan

yang kotor dapat menimbulkan penyakit.

Total skor 3

C. Diagnosa keperawatan

1. Kurngan pengetahuan keluarga tentang fraktur berhubungan dengan kurangnya

informasi kesehatan di Dusun Bengkel Barat

2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah

10

Page 11: Fraktur tulang paha

D. Intervensi

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

1. Kurngan

pengetahuan

keluarga tentang

fraktur berhubungan

dengan kurangnya

informasi kesehatan

di Dusun Bengkel

Barat

Setelah di

lakukan pera-

watan/ kun-

jungan 4x

diharapkan

keluarga mam pu

mengenali tanda

tanda tulang

tidak

menyambung

atau menyatu.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan kem-

bali tentang kemung

kinan penyebab

terjadinya tulang tidak

biasa menyatu.

- Menyebutkan akibat

yang bisa terjadi bila

pemasangan spalek

terlalu kuat.

Verbal: - Menyebutkan 2 dari 3

kemungkinan pe- nyebab

terjadinya tulasng tidak

bisa menyatu.

- Menyebutkan 2 akibat

yang mungkin terjadi

dari pembebatan (spalek)

yang terlalu kuat atau

erat.

1. Jelaskan kepada

keluarga tentang

kemungkinan penyebab

tejadi tulang tidak bisa

menyatu.

2. Jelaskan tentang akibat

dari pembebatan yang

terlalu kuat.

Keluarga mampu:

- Menyebutkan

kemung kinan

penyebab terja-

dinya tulang tidak

bisa menyatu..

- Menyebutkan akibat

yang bisa terjadi

pada pembebatan

yang terlalu erat

atau kuat.

11

Page 12: Fraktur tulang paha

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

12

Page 13: Fraktur tulang paha

2. Resiko terjadinya

penyakit (DHF &

ISPA) berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

memelihara

lingkungan rumah

Setelah

dilakukan

kunjungan 2x

Keluarga

diharapkan

mampu

memelihara

lingkungan

rumah yang

sehat.

Keluarga dapat:

- Menyebutkan

beberapa syarat

rumah sehat.

- Menyebutkan kem-

bali dampak dari

lingkungan rumah

yang tidak sehat.

- Menjaga kebersihan

lingkungan rumah

terutama kamar.

- Merapikan baju yang

bergantungan.

- Membersihkan

lingkungan rumah

secara teratur.

Verbal:

Non verbal:

Keluarga mampu:

- Menyebutkan 3 syarat

rumah yang sehat.

- Menyebutkan 2 dari 3

manfaat rumah yang

bersih.

- Rumah tampak rapi

dan tidak ada baju

yang bergantungan.

- Membersihkan rumah

setiap hari.

- Membersihkan kamar

mandi secara teratur.

1. Jelaskan kepada keluarga

tentang syarat rumah yang

sehat.

2. Jelaskan kepada keluarga

tentang hal-hal dapat terjadi

akibat rumah yang kurang

sehat (lembab, kurang sinar

matahari, bak mandi jarang

dikuras).

3. Diskusikan dengan keluarga

tentang pembagian tugas

dalam menjaga kebersihan

rumah.

4. Anjurkan kepada keluarga

untuk membuka jendela,

melipat baju yang bergan-

tungan.

Keluarga

mampu:

- Menyebutkan

kembali syarat

dari rumah

yang sehat.

- Menyebutkan

akibat yang

bisa timbul

akibat

lingkungan

rumah yang

tidak sehat.

- Keluarga mau

melipat baju

yang

bergantung- an.

- Keluarga

membersih kan

rumah secara

teratur.13

Page 14: Fraktur tulang paha

14

Page 15: Fraktur tulang paha

No. Diagnosa

keperawatan

Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi

Umum Khusus

5. Anjurkan kepada keluarga untuk

tetap menjaga kebersihan

lingkungan rumah.

6. Beri pujian untuk tindakan yang

tepat.

15

Page 16: Fraktur tulang paha

E. Implementasi.

No. DPTanggal

/ jamPelaksanaan

I 19/7/14

09.00

09.05

09.10

1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa fraktur tidak bisa menyambung

dengan benar akibat tidak di pertahankan mobilisasi organ yang mengalami

fraktur dan yang berpengaruh juga adalah faktor peningkatan usia.

2. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari fraktur

yang tidak di imobilisasi dengan benar yaitu:

- Organ yang terkena fraktur tidak bisa menyatu.

- Organ fraktur tidak menyatu dengan baik.

3. Menjelaskan kepada keluarga bahwa jika fraktur yang di biarkan atau tidak

di berikan tindakan yang baik bisa mengakibatkan organ yg fraktur tersebut

tidak bisa menyatu dan menjelaskan bahwa pembebatan yang terlalu kuat

bisa mengakibatkan kompartemen sindrom.

II 19/7/14

09.30

09.35

09.40

09.45

09.50

09.55

1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah yang

kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang

sinar matahari, antara lain:

- Banyaknya nyamuk.

- Mempercepat penularan penyakit.

- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).

2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:

- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.

- Sirkulasi udara yang lancar.

- Lantai yang keras dan bersih.

3. Mediskusikan dengan Ny. N dalam membagi tugas untuk menjaga

kebersihan lingkungan rumah.

4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada

selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.

5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara

bergantian.

6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas

Page 17: Fraktur tulang paha

tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

F. Evaluasi

Dx Tgl Evaluasi

I 20/7/14

09.00

S:

O:

A:

P:

- Tn. M mengatakan belum mau ke pelayanan kesehatan

Organ yang fraktur tidak di imobilisasi, tampak tonjolan tulang jika kaki di

gerakkan.

Masalah Belum teratasi

Rencana perawatan dihentikan.

- Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat

pelayanan kesehatan secara teratur.

II 20/7/14

09.10

S:

O:

A:

P:

- Ny. N mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat

baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.

- Ny. N mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras

bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.

- Rumah tampak bersih dan rapi.

- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).

Masalah teratasi.

Rencana perawatan dihentikan.