program studi pendidikan agama islam ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam...

46
i PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 5 KAIRATU LAPORAN HASIL PENELITIAN Oleh Dr. Muhajir Abdurrahman, M.Pd.I Eko Puji Leksono PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN AMBON 2017

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

i

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER GENAP

DI SMA NEGERI 5 KAIRATU

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Oleh

Dr Muhajir Abdurrahman MPdI

Eko Puji Leksono

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN AMBON

2017

ii

ABSTRAK

Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses

pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena

didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar

motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik

terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi

sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak

negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh

karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan

keberhasilan peserta didik dalam belajar Permasalahan dalam penelitian ini

adalah apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu Dan seberapa besar pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Penelitian ini dilaksanakan

di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan Trans Seram Desa Hualoy

Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat mulai tanggal 11 sampai 21

Mei 2016 Sampel penelitian sebanyak 23 peserta didik Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan angket observasi dan dokumentasi

Teknik analisis data yang digunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus

Product Moment

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekolah memberikan

pengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X pada semester

genap SMA Negeri 5 Kairatu dimana diperoleh nilai rhitung sebesar 0721 adalah

lebih besar dari rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0526) rhitung sebesar

0447 tergolong hubungan dengan kategori baik atau kuat Berdasarkan koefisien

determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100 = 5198 maka diperoleh

nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan

guru

Kata Kunci Lingkungan sekolah motivasi belajar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan

manusia baik kehidupan keluarga maupun berbangsa dan bernegara Maju

mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kondisi pendidikannya

Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan

jenjang pendidikan Akan tetapi usaha tersebut masih banyak mengalami kendala

terutama dalam upaya peningkatan mutu di sekolah

Pada lembaga pendidikan tanggung jawab dalam hal peningkatan mutu

peserta didik bukan hanya merupakan tanggung jawab para pendidik saja

melainkan merupakan tanggung jawab seluruh unsur yang terlibat di dalam

kegiatan pendidikan guna menyukseskan usaha bersama mencapai tujuan

pendidikan Pentingnya pendidikan yang berkualitas semakin disadari

Terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat yang maju dan mandiri

hanya dapat diwujudkan jika pendidikan masyarakat berhasil ditingkatkan1

Lembaga Pendidikan dalam hal ini adalah lingkungan sekolah yang diharapkan

dapat memainkan perannya secara maksimal

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran secara sistematis berencana sengaja dan terarah Mulai

dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai dengan pendidikan tinggi (PT) Sekolah

melakukan pembinaan pendidikan kepada peserta didik yang didasarkan pada

kepercayaan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat Kondisi itu muncul

karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan

pendidikan2

Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai tanggung

jawab yang besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan yang dibagi dalam

1Sri Minarti Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri (Cet

II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012) hlm 153 2Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 79

2

tiga kategori yaitu Pertama tanggung jawab formal sesuai dengan fungsinya

lembaga pendidikan bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan

undang-undang yang berlaku Kedua tanggung jawab keilmuan berdasarkan

bentuk isi dan tujuan serta jenjang pendidikan yang dipercayakan kepadanya

oleh masyarakat Ketiga tanggung jawab fungsional tanggung jawab yang

diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para

pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum3

Sejalan dengan itu proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama

Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep

Oleh karena itu perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai

lingkungan Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Interaksi

atau hubungan antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi

berlangsungnya proses belajar-mengajar Interaksi dalam peristiwa belajar

mengajar mempunyai arti yang lebih luas tidak sekadar hubungan antara guru dan

peserta didik tetapi berupa interaksi edukatif4

Keberhasilan dalam menciptakan interaksi edukatif sangat ditentukan oleh

suasana lingkungan di mana proses pembelajaran berlangsung Tidak banyak yang

menyadari bahwa lingkungan sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya

akan sumber belajar secara formal maupun informal Selain itu berbagai aktivitas

sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi sumber belajar yang sangat baik

bagi para peserta didik Para peserta didik dapat dengan mudah belajar

beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan

guru5

3Ibid hlm 79

4Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung Remaja Rosdakarya 2002)

hlm 4

5Adelia Vera Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Cet I Jakarta DIVA Press 2012)

hlm 84

3

Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses

pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena

didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar

motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik

terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi

sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak

negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh

karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan

keberhasilan peserta didik dalam belajar

SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat

menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki

sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan

yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di

sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah

dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses

pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar

kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di

SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar

yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara

ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum

dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan

memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik

Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk

melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah

Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri

5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai

lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik

4

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut

1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

C Batasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah

D Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

E Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan

pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan

untuk peneliti selanjutnya

2 Manfaat Praktis

Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam

mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi

belajar peserta didik

5

Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang

penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan

sekolah dan motivasi belajar peserta didik

F Penjelasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian

ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung

dengan judul penelitian sebagai berikut

1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)

yang berkuasa atau yang berkekuatan

2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi

perkembangannya6

3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta

tempat menerima dan member pelajaran7

4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya9

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya

yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi

peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar

6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544

8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Lingkungan Pendidikan

1 Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan

mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi

Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah

meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu

mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-

gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan

lingkungan bagi gen lain1

Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat

sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang

banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan

tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling

anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku

anak2

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat

kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan

lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut

sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara

khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan

pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif

bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan

1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298

2Ibid

9

Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis

dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana

peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan

agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta

minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan

lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan

pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-

masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda

Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system

pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan

terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan

yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami

dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3

Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola

hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar

pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai

lingkungan ini4

2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah

tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan

keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik

dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130

5Ibid hlm 130

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

ii

ABSTRAK

Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses

pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena

didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar

motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik

terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi

sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak

negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh

karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan

keberhasilan peserta didik dalam belajar Permasalahan dalam penelitian ini

adalah apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu Dan seberapa besar pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Penelitian ini dilaksanakan

di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan Trans Seram Desa Hualoy

Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat mulai tanggal 11 sampai 21

Mei 2016 Sampel penelitian sebanyak 23 peserta didik Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan angket observasi dan dokumentasi

Teknik analisis data yang digunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus

Product Moment

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekolah memberikan

pengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X pada semester

genap SMA Negeri 5 Kairatu dimana diperoleh nilai rhitung sebesar 0721 adalah

lebih besar dari rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0526) rhitung sebesar

0447 tergolong hubungan dengan kategori baik atau kuat Berdasarkan koefisien

determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100 = 5198 maka diperoleh

nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan

guru

Kata Kunci Lingkungan sekolah motivasi belajar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan

manusia baik kehidupan keluarga maupun berbangsa dan bernegara Maju

mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kondisi pendidikannya

Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan

jenjang pendidikan Akan tetapi usaha tersebut masih banyak mengalami kendala

terutama dalam upaya peningkatan mutu di sekolah

Pada lembaga pendidikan tanggung jawab dalam hal peningkatan mutu

peserta didik bukan hanya merupakan tanggung jawab para pendidik saja

melainkan merupakan tanggung jawab seluruh unsur yang terlibat di dalam

kegiatan pendidikan guna menyukseskan usaha bersama mencapai tujuan

pendidikan Pentingnya pendidikan yang berkualitas semakin disadari

Terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat yang maju dan mandiri

hanya dapat diwujudkan jika pendidikan masyarakat berhasil ditingkatkan1

Lembaga Pendidikan dalam hal ini adalah lingkungan sekolah yang diharapkan

dapat memainkan perannya secara maksimal

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran secara sistematis berencana sengaja dan terarah Mulai

dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai dengan pendidikan tinggi (PT) Sekolah

melakukan pembinaan pendidikan kepada peserta didik yang didasarkan pada

kepercayaan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat Kondisi itu muncul

karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan

pendidikan2

Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai tanggung

jawab yang besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan yang dibagi dalam

1Sri Minarti Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri (Cet

II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012) hlm 153 2Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 79

2

tiga kategori yaitu Pertama tanggung jawab formal sesuai dengan fungsinya

lembaga pendidikan bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan

undang-undang yang berlaku Kedua tanggung jawab keilmuan berdasarkan

bentuk isi dan tujuan serta jenjang pendidikan yang dipercayakan kepadanya

oleh masyarakat Ketiga tanggung jawab fungsional tanggung jawab yang

diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para

pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum3

Sejalan dengan itu proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama

Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep

Oleh karena itu perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai

lingkungan Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Interaksi

atau hubungan antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi

berlangsungnya proses belajar-mengajar Interaksi dalam peristiwa belajar

mengajar mempunyai arti yang lebih luas tidak sekadar hubungan antara guru dan

peserta didik tetapi berupa interaksi edukatif4

Keberhasilan dalam menciptakan interaksi edukatif sangat ditentukan oleh

suasana lingkungan di mana proses pembelajaran berlangsung Tidak banyak yang

menyadari bahwa lingkungan sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya

akan sumber belajar secara formal maupun informal Selain itu berbagai aktivitas

sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi sumber belajar yang sangat baik

bagi para peserta didik Para peserta didik dapat dengan mudah belajar

beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan

guru5

3Ibid hlm 79

4Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung Remaja Rosdakarya 2002)

hlm 4

5Adelia Vera Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Cet I Jakarta DIVA Press 2012)

hlm 84

3

Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses

pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena

didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar

motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik

terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi

sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak

negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh

karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan

keberhasilan peserta didik dalam belajar

SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat

menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki

sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan

yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di

sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah

dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses

pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar

kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di

SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar

yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara

ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum

dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan

memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik

Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk

melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah

Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri

5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai

lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik

4

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut

1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

C Batasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah

D Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

E Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan

pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan

untuk peneliti selanjutnya

2 Manfaat Praktis

Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam

mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi

belajar peserta didik

5

Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang

penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan

sekolah dan motivasi belajar peserta didik

F Penjelasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian

ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung

dengan judul penelitian sebagai berikut

1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)

yang berkuasa atau yang berkekuatan

2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi

perkembangannya6

3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta

tempat menerima dan member pelajaran7

4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya9

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya

yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi

peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar

6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544

8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Lingkungan Pendidikan

1 Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan

mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi

Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah

meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu

mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-

gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan

lingkungan bagi gen lain1

Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat

sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang

banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan

tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling

anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku

anak2

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat

kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan

lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut

sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara

khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan

pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif

bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan

1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298

2Ibid

9

Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis

dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana

peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan

agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta

minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan

lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan

pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-

masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda

Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system

pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan

terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan

yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami

dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3

Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola

hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar

pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai

lingkungan ini4

2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah

tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan

keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik

dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130

5Ibid hlm 130

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan

manusia baik kehidupan keluarga maupun berbangsa dan bernegara Maju

mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kondisi pendidikannya

Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan

jenjang pendidikan Akan tetapi usaha tersebut masih banyak mengalami kendala

terutama dalam upaya peningkatan mutu di sekolah

Pada lembaga pendidikan tanggung jawab dalam hal peningkatan mutu

peserta didik bukan hanya merupakan tanggung jawab para pendidik saja

melainkan merupakan tanggung jawab seluruh unsur yang terlibat di dalam

kegiatan pendidikan guna menyukseskan usaha bersama mencapai tujuan

pendidikan Pentingnya pendidikan yang berkualitas semakin disadari

Terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat yang maju dan mandiri

hanya dapat diwujudkan jika pendidikan masyarakat berhasil ditingkatkan1

Lembaga Pendidikan dalam hal ini adalah lingkungan sekolah yang diharapkan

dapat memainkan perannya secara maksimal

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran secara sistematis berencana sengaja dan terarah Mulai

dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai dengan pendidikan tinggi (PT) Sekolah

melakukan pembinaan pendidikan kepada peserta didik yang didasarkan pada

kepercayaan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat Kondisi itu muncul

karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan

pendidikan2

Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai tanggung

jawab yang besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan yang dibagi dalam

1Sri Minarti Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri (Cet

II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012) hlm 153 2Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 79

2

tiga kategori yaitu Pertama tanggung jawab formal sesuai dengan fungsinya

lembaga pendidikan bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan

undang-undang yang berlaku Kedua tanggung jawab keilmuan berdasarkan

bentuk isi dan tujuan serta jenjang pendidikan yang dipercayakan kepadanya

oleh masyarakat Ketiga tanggung jawab fungsional tanggung jawab yang

diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para

pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum3

Sejalan dengan itu proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama

Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep

Oleh karena itu perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai

lingkungan Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Interaksi

atau hubungan antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi

berlangsungnya proses belajar-mengajar Interaksi dalam peristiwa belajar

mengajar mempunyai arti yang lebih luas tidak sekadar hubungan antara guru dan

peserta didik tetapi berupa interaksi edukatif4

Keberhasilan dalam menciptakan interaksi edukatif sangat ditentukan oleh

suasana lingkungan di mana proses pembelajaran berlangsung Tidak banyak yang

menyadari bahwa lingkungan sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya

akan sumber belajar secara formal maupun informal Selain itu berbagai aktivitas

sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi sumber belajar yang sangat baik

bagi para peserta didik Para peserta didik dapat dengan mudah belajar

beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan

guru5

3Ibid hlm 79

4Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung Remaja Rosdakarya 2002)

hlm 4

5Adelia Vera Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Cet I Jakarta DIVA Press 2012)

hlm 84

3

Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses

pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena

didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar

motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik

terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi

sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak

negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh

karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan

keberhasilan peserta didik dalam belajar

SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat

menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki

sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan

yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di

sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah

dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses

pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar

kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di

SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar

yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara

ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum

dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan

memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik

Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk

melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah

Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri

5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai

lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik

4

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut

1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

C Batasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah

D Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

E Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan

pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan

untuk peneliti selanjutnya

2 Manfaat Praktis

Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam

mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi

belajar peserta didik

5

Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang

penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan

sekolah dan motivasi belajar peserta didik

F Penjelasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian

ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung

dengan judul penelitian sebagai berikut

1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)

yang berkuasa atau yang berkekuatan

2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi

perkembangannya6

3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta

tempat menerima dan member pelajaran7

4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya9

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya

yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi

peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar

6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544

8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Lingkungan Pendidikan

1 Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan

mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi

Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah

meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu

mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-

gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan

lingkungan bagi gen lain1

Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat

sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang

banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan

tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling

anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku

anak2

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat

kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan

lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut

sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara

khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan

pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif

bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan

1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298

2Ibid

9

Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis

dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana

peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan

agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta

minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan

lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan

pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-

masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda

Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system

pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan

terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan

yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami

dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3

Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola

hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar

pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai

lingkungan ini4

2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah

tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan

keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik

dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130

5Ibid hlm 130

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

2

tiga kategori yaitu Pertama tanggung jawab formal sesuai dengan fungsinya

lembaga pendidikan bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan

undang-undang yang berlaku Kedua tanggung jawab keilmuan berdasarkan

bentuk isi dan tujuan serta jenjang pendidikan yang dipercayakan kepadanya

oleh masyarakat Ketiga tanggung jawab fungsional tanggung jawab yang

diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para

pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum3

Sejalan dengan itu proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama

Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep

Oleh karena itu perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai

lingkungan Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Interaksi

atau hubungan antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi

berlangsungnya proses belajar-mengajar Interaksi dalam peristiwa belajar

mengajar mempunyai arti yang lebih luas tidak sekadar hubungan antara guru dan

peserta didik tetapi berupa interaksi edukatif4

Keberhasilan dalam menciptakan interaksi edukatif sangat ditentukan oleh

suasana lingkungan di mana proses pembelajaran berlangsung Tidak banyak yang

menyadari bahwa lingkungan sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya

akan sumber belajar secara formal maupun informal Selain itu berbagai aktivitas

sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi sumber belajar yang sangat baik

bagi para peserta didik Para peserta didik dapat dengan mudah belajar

beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan

guru5

3Ibid hlm 79

4Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung Remaja Rosdakarya 2002)

hlm 4

5Adelia Vera Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Cet I Jakarta DIVA Press 2012)

hlm 84

3

Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses

pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena

didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar

motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik

terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi

sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak

negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh

karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan

keberhasilan peserta didik dalam belajar

SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat

menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki

sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan

yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di

sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah

dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses

pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar

kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di

SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar

yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara

ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum

dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan

memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik

Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk

melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah

Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri

5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai

lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik

4

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut

1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

C Batasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah

D Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

E Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan

pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan

untuk peneliti selanjutnya

2 Manfaat Praktis

Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam

mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi

belajar peserta didik

5

Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang

penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan

sekolah dan motivasi belajar peserta didik

F Penjelasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian

ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung

dengan judul penelitian sebagai berikut

1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)

yang berkuasa atau yang berkekuatan

2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi

perkembangannya6

3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta

tempat menerima dan member pelajaran7

4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya9

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya

yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi

peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar

6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544

8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Lingkungan Pendidikan

1 Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan

mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi

Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah

meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu

mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-

gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan

lingkungan bagi gen lain1

Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat

sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang

banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan

tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling

anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku

anak2

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat

kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan

lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut

sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara

khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan

pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif

bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan

1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298

2Ibid

9

Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis

dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana

peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan

agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta

minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan

lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan

pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-

masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda

Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system

pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan

terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan

yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami

dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3

Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola

hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar

pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai

lingkungan ini4

2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah

tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan

keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik

dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130

5Ibid hlm 130

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

3

Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses

pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena

didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar

motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik

terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi

sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak

negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh

karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan

keberhasilan peserta didik dalam belajar

SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat

menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki

sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan

yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di

sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah

dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses

pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar

kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di

SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar

yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara

ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum

dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan

memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik

Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk

melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah

Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri

5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai

lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik

4

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut

1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

C Batasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah

D Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

E Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan

pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan

untuk peneliti selanjutnya

2 Manfaat Praktis

Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam

mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi

belajar peserta didik

5

Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang

penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan

sekolah dan motivasi belajar peserta didik

F Penjelasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian

ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung

dengan judul penelitian sebagai berikut

1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)

yang berkuasa atau yang berkekuatan

2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi

perkembangannya6

3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta

tempat menerima dan member pelajaran7

4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya9

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya

yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi

peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar

6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544

8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Lingkungan Pendidikan

1 Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan

mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi

Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah

meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu

mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-

gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan

lingkungan bagi gen lain1

Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat

sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang

banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan

tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling

anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku

anak2

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat

kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan

lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut

sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara

khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan

pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif

bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan

1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298

2Ibid

9

Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis

dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana

peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan

agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta

minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan

lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan

pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-

masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda

Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system

pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan

terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan

yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami

dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3

Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola

hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar

pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai

lingkungan ini4

2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah

tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan

keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik

dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130

5Ibid hlm 130

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

4

B Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut

1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

C Batasan Masalah

Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi

belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah

D Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

E Manfaat Penelitian

1 Manfaat Teoritis

Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan

pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan

untuk peneliti selanjutnya

2 Manfaat Praktis

Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam

mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi

belajar peserta didik

5

Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang

penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan

sekolah dan motivasi belajar peserta didik

F Penjelasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian

ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung

dengan judul penelitian sebagai berikut

1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)

yang berkuasa atau yang berkekuatan

2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi

perkembangannya6

3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta

tempat menerima dan member pelajaran7

4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya9

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya

yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi

peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar

6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544

8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Lingkungan Pendidikan

1 Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan

mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi

Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah

meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu

mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-

gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan

lingkungan bagi gen lain1

Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat

sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang

banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan

tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling

anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku

anak2

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat

kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan

lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut

sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara

khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan

pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif

bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan

1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298

2Ibid

9

Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis

dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana

peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan

agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta

minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan

lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan

pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-

masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda

Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system

pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan

terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan

yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami

dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3

Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola

hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar

pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai

lingkungan ini4

2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah

tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan

keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik

dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130

5Ibid hlm 130

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

5

Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang

penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan

sekolah dan motivasi belajar peserta didik

F Penjelasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian

ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung

dengan judul penelitian sebagai berikut

1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)

yang berkuasa atau yang berkekuatan

2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi

perkembangannya6

3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta

tempat menerima dan member pelajaran7

4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya9

Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya

yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi

peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar

6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544

8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Lingkungan Pendidikan

1 Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan

mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi

Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah

meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu

mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-

gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan

lingkungan bagi gen lain1

Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat

sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang

banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan

tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling

anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku

anak2

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat

kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan

lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut

sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara

khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan

pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif

bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan

1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298

2Ibid

9

Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis

dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana

peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan

agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta

minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan

lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan

pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-

masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda

Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system

pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan

terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan

yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami

dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3

Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola

hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar

pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai

lingkungan ini4

2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah

tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan

keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik

dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130

5Ibid hlm 130

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A Lingkungan Pendidikan

1 Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan

mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi

Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah

meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu

mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-

gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan

lingkungan bagi gen lain1

Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat

sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang

banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan

tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling

anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku

anak2

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi

termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat

kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan

lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut

sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara

khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut

Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan

pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif

bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan

1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm

298

2Ibid

9

Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis

dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana

peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan

agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta

minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan

lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan

pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-

masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda

Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system

pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan

terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan

yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami

dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3

Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola

hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar

pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai

lingkungan ini4

2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah

tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan

keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik

dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130

5Ibid hlm 130

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

9

Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis

dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana

peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan

agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta

minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan

lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya

Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap

peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan

pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-

masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda

Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system

pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan

terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan

yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami

dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3

Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi

dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola

hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar

pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai

lingkungan ini4

2 Fungsi Lingkungan Pendidikan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah

tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan

keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5

Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik

dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media

Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130

5Ibid hlm 130

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

10

sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar

dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan

ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan

efektif

Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan

berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai

dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu

diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan

sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan

Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku

umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu

dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika

setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun

peranan yang berbeda-beda

Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah

digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya

Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing

lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6

B Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling

umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di

Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat

dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran

yang diterima7

Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap

pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan

Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga

6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159

7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

11

pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan

pengembangan potensi peserta didik8

Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan

membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan

membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan

memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah

mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di

sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang

jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan

sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari

bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan

peserta didik

Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru

yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan

berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah

dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk

menentukan kebebasannya melalui sekolah

Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang

ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi

dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-

kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau

partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama

mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan

intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan

dan memperjuangkan agamanya9

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya

besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat

pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk

8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml

9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz

media 2012) hlm 73

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

12

pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau

dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai

tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai

fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang

harus ditaati10

Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan

lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara

rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan

dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut

1 Suasana

Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam

rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan

malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah

anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran

Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya

Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak

dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak

mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta

didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan

Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak

mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya

anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik

yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa

tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun

2 Tanggung Jawab

Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan

buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi

anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan

tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya

10

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

13

Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan

otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat

nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian

3 Kebebasan

Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar

tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi

hatinya selama tidak melanggar kesopanan

Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash

aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus

duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh

meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus

menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

4 Pergaulan

Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan

saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi

perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan

adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya

Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali

lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11

Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan

lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-

masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan

salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan

peserta didik dan membentuk kedisiplinannya

Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena

ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya

disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi

sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu

tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di

Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah

11

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

14

menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah

menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam

bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis

pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan

instruksional

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan

berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut

1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang

pendidika)

2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara

3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan

dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima

ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab

ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua

(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12

Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan

yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara

kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)

memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang

dititipkan padanya

C Motivasi Belajar Peserta didik

1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar

Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern

(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan

12

Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

15

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-

saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakanmendesak13

Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan

Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu

a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa

beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang

ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi

manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia

b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia

c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena

terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah

tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan

Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu

perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan

persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan

atau keinginan14

Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak

belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa

13

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo

Persada 2011) hlm 73 14

Ibid hlm 74

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

16

pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta

didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar

dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga

motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper

kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan

tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut

dipelihara

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan

mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan

menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai

motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan

menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar

Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia

miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil

belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa

memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik

merubah cara-cara belajarnya

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang

berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan

adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar15

15

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta

2010) hlm 81

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

17

Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik

pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut

a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir

contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku

bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab

tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca

lagi

b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan

dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar

seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun

temannya yang belajar dan berhasil

c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau

misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya

d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua

maka ia berusaha agar cepat lulus

e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan

individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa

sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik

diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan

bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat

berhasil memuaskan16

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut

disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu

pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan

pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru

manfaat itu sebagai berikut

16

Ibid hlm 85

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

18

a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat

meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara

bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal

ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk

mengobarkan semangat belajar

b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas

bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan

perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar

Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan

berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka

guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar

c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur

teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran

pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta

didik

d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas

guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil

Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik

tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik

yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17

2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan

aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam

melakukan kegiatan belajar

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-

kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus

17

Ibid hlm 86

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

19

hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para

anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar di sekolah antara lain

a Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya

Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai

angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

b Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu

demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk

sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk

gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta

didik yang tidak memiliki bakat menggambar

c Saingankompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik

d Memberi ulangan

Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka

nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi

e Mengetahui hasil

Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi

18

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

20

pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya

terus meningkat

f Pujian

Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang

positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik

g Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena

itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

h Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud

untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang

tentu hasilnya akan lebih baik

i Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga

tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar

itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat

j Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan

menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19

D Hipotesis

19

Ibid hlm 93-95

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

21

1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)

Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu

2 Hipotesis nol atau nihil (H0)

Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di

SMA Negeri 5 Kairatu

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A Tipe Penelitian

Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji

suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk

menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal1

Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel

yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X

di SMA Negeri 5 Kairatu

B Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei

2016

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan

Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat

C Populasi dan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia

benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik

kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang

1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia

2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)

hlm 118

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

27

2 Sampel

Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian

dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1

D Variabel dn Indikator

1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan

indikator sebagai berikut

a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas

b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang

dapat digunakan untuk proses belajar mengajar

c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik

2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

dengan indikator sebagai berikut

a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan

lingkungan sekolah

b Hubungan antar guru dengan peserta didik

c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai

d Adanya motovasi belajar di luar kelas

e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah

f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah

E Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

28

yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah

(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik

sebagai sampel penelitian

Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis

gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah

disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau

melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya

Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang

a Lingkungan Sekolah

b Motivasi belajar peserta didik

2 Observasi

Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati

secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung

Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera

secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang

diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi

a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu

b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan

sekolah

3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan

kegiatan yang berupa foto-foto4

3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina

Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

29

F Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

= sum (sum ) (sum )

radic sum (sum ) + sum (sum ) +

Keterangan

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek penelitian

Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y

Ʃx = jumlah skor asli variabel X

Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5

Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut

KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r

diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan

tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika

rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db

diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut

Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7

Besarnya ldquorrdquo

Product Moment

(rxy)

Interprestasi

000 ndash 020

Antara variabel x dan variabel y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)

020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177

6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada

1999) hlm 180

7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

30

040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi

sedang atau cukup

070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang

sangat kuat dan sangat tinggi

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-

anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana

lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena

belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini

menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang

dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar

Desa Hualoy

Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang

tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan

dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak

di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga

pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada

tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy

mulai beroperasi

SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun

beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram

Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi

kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu

Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar

Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung

hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas

Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006

Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd

SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD

beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd

oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas

sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

33

SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai

kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang

Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu

diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan

terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan

meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka

memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta

didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar

Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk

tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains

Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia

tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran

kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten

Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan

yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010

sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013

sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA

tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan

sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi

Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut

Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu

NIS 60102886

NSS 302210601015

Provinsi Maluku

Otonomi Seram Bagian Barat

Kecamatan Kairatu

DesaKelurahan Hualoy

Alamat Jalan Lintas Seram

Kode pos 97556

1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada

Tanggal 25 Mei 2016

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

34

Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat

Status Sekolah Negeri

Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat

Tahun Berdiri 2004

Tahun Perubahan 2011

Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300

Bangunan Sekolah Milik sendiri

Luas Bangunan 792 m2

Lokasi sekolah Negeri Hualoy

Jarak ke pusat Kecamatan 45 km

Jarak ke pusat Otda 95 km

Organisasi Penyelenggara Dikpora

Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2

B Hasil Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal

ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat

mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah

melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket

kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut

digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian

1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

36

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 20 8696

2 Setuju 3 1304

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik

atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

37

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar

mengajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 18 7826

2 Setuju 5 2174

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik

atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan

luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju - -

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

38

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 19 8261

2 Setuju 4 1739

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

39

atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar

Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat

sebagai berikut

Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

40

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk

belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 16 6957

2 Setuju 7 3043

3 Kurang Setuju -

4 Tidak Setuju -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik

atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

41

Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk

belajar di luar kelas

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 17 7391

2 Setuju 6 2609

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik

atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

42

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 14 6087

2 Setuju 9 3913

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik

atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau

bermain

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 13 5652

2 Setuju 10 4348

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

43

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik

atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 9 3913

2 Setuju 14 6087

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik

atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 12 5217

2 Setuju 11 4783

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik

atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

44

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 11 4783

2 Setuju 12 5217

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik

atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

1 Sangat Setuju 10 4348

2 Setuju 13 5652

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik

atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik

No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

45

1 Sangat Setuju 15 6522

2 Setuju 8 3478

3 Kurang Setuju - -

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522

memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik

atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada

peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun

tidak setuju

3 Analisis Statistik

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah

diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy

(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X

dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada

kategori kuat atau tinggi

Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima

Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta

didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan

sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2

dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21

Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf

signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)

sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun

1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

46

Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)

2 x 100

= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan

demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802

ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa

sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru

C Pembahasan

Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh

informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut

setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh

informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam

kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198

Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah

lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar

0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang

menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima

Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan

sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu

diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik

Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik

terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan

belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum

pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak

jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

47

Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap

pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan

mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan

yang bersih segar dan asri

Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara

sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang

menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang

pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah

pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti

proses membuat orang belajar

Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)

lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses

pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya

melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai

pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang

dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan

pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan

Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru

kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses

pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan

ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian

kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya

itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi

berkualitas yang dinamis

Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif

kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan

proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

48

pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana

interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai

memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang

kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut

Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah

penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini

mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua

aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling

mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti

proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun

keterpaksaan

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah

SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi

Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap

motivasi belajar peserta didik sebesar 5198

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

51

51

BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut

1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5

Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari

rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)

2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik

kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198

sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang

digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun

kemampuan guru

B Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut

1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik

sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan

aktivitas belajar

2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan

lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar

peserta didik

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta

PT Bina Aksara 1989

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT

Rineka Cipta 1998

Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta

Ar-Ruzz media 2012

Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997

Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka

Cipta 2010

HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009

Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada

Media Group 2012

M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010

M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka

Setia 2009

Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012

Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996

Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta

RajarGrafindo Persada 2011

S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta

2010

Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo

Persada 1999

Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya

2002

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pendidikan.2 Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai

53

Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press

2012

  • COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
  • BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
  • BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
  • BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
  • BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
  • BAB 5 FIKSpdf (p44)
  • DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)