program studi pendidikan agama islam ...karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER GENAP
DI SMA NEGERI 5 KAIRATU
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Oleh
Dr Muhajir Abdurrahman MPdI
Eko Puji Leksono
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN AMBON
2017
ii
ABSTRAK
Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses
pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena
didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar
motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik
terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi
sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak
negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh
karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan
keberhasilan peserta didik dalam belajar Permasalahan dalam penelitian ini
adalah apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu Dan seberapa besar pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Penelitian ini dilaksanakan
di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan Trans Seram Desa Hualoy
Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat mulai tanggal 11 sampai 21
Mei 2016 Sampel penelitian sebanyak 23 peserta didik Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan angket observasi dan dokumentasi
Teknik analisis data yang digunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus
Product Moment
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekolah memberikan
pengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X pada semester
genap SMA Negeri 5 Kairatu dimana diperoleh nilai rhitung sebesar 0721 adalah
lebih besar dari rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0526) rhitung sebesar
0447 tergolong hubungan dengan kategori baik atau kuat Berdasarkan koefisien
determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100 = 5198 maka diperoleh
nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan
guru
Kata Kunci Lingkungan sekolah motivasi belajar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan
manusia baik kehidupan keluarga maupun berbangsa dan bernegara Maju
mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kondisi pendidikannya
Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan
jenjang pendidikan Akan tetapi usaha tersebut masih banyak mengalami kendala
terutama dalam upaya peningkatan mutu di sekolah
Pada lembaga pendidikan tanggung jawab dalam hal peningkatan mutu
peserta didik bukan hanya merupakan tanggung jawab para pendidik saja
melainkan merupakan tanggung jawab seluruh unsur yang terlibat di dalam
kegiatan pendidikan guna menyukseskan usaha bersama mencapai tujuan
pendidikan Pentingnya pendidikan yang berkualitas semakin disadari
Terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat yang maju dan mandiri
hanya dapat diwujudkan jika pendidikan masyarakat berhasil ditingkatkan1
Lembaga Pendidikan dalam hal ini adalah lingkungan sekolah yang diharapkan
dapat memainkan perannya secara maksimal
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran secara sistematis berencana sengaja dan terarah Mulai
dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai dengan pendidikan tinggi (PT) Sekolah
melakukan pembinaan pendidikan kepada peserta didik yang didasarkan pada
kepercayaan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat Kondisi itu muncul
karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan
pendidikan2
Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai tanggung
jawab yang besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan yang dibagi dalam
1Sri Minarti Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri (Cet
II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012) hlm 153 2Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 79
2
tiga kategori yaitu Pertama tanggung jawab formal sesuai dengan fungsinya
lembaga pendidikan bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan
undang-undang yang berlaku Kedua tanggung jawab keilmuan berdasarkan
bentuk isi dan tujuan serta jenjang pendidikan yang dipercayakan kepadanya
oleh masyarakat Ketiga tanggung jawab fungsional tanggung jawab yang
diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para
pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum3
Sejalan dengan itu proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama
Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep
Oleh karena itu perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai
lingkungan Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Interaksi
atau hubungan antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar-mengajar Interaksi dalam peristiwa belajar
mengajar mempunyai arti yang lebih luas tidak sekadar hubungan antara guru dan
peserta didik tetapi berupa interaksi edukatif4
Keberhasilan dalam menciptakan interaksi edukatif sangat ditentukan oleh
suasana lingkungan di mana proses pembelajaran berlangsung Tidak banyak yang
menyadari bahwa lingkungan sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya
akan sumber belajar secara formal maupun informal Selain itu berbagai aktivitas
sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi sumber belajar yang sangat baik
bagi para peserta didik Para peserta didik dapat dengan mudah belajar
beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan
guru5
3Ibid hlm 79
4Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung Remaja Rosdakarya 2002)
hlm 4
5Adelia Vera Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Cet I Jakarta DIVA Press 2012)
hlm 84
3
Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses
pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena
didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar
motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik
terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi
sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak
negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh
karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan
keberhasilan peserta didik dalam belajar
SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat
menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki
sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan
yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di
sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah
dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses
pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar
kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di
SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar
yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara
ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum
dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan
memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik
Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk
melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah
Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri
5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai
lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik
4
B Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut
1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
C Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah
D Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
E Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan
pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan
untuk peneliti selanjutnya
2 Manfaat Praktis
Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam
mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
5
Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang
penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan
sekolah dan motivasi belajar peserta didik
F Penjelasan Istilah
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian
ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung
dengan judul penelitian sebagai berikut
1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)
yang berkuasa atau yang berkekuatan
2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi
perkembangannya6
3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan member pelajaran7
4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya9
Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya
yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi
peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar
6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544
8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Lingkungan Pendidikan
1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan
mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi
Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah
meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu
mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-
gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan
lingkungan bagi gen lain1
Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat
sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang
banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan
tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling
anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku
anak2
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif
bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan
1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298
2Ibid
9
Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis
dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana
peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan
agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta
minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan
lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda
Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system
pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan
yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3
Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi
dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola
hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai
lingkungan ini4
2 Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah
tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130
5Ibid hlm 130
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
ii
ABSTRAK
Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses
pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena
didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar
motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik
terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi
sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak
negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh
karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan
keberhasilan peserta didik dalam belajar Permasalahan dalam penelitian ini
adalah apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu Dan seberapa besar pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Penelitian ini dilaksanakan
di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan Trans Seram Desa Hualoy
Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat mulai tanggal 11 sampai 21
Mei 2016 Sampel penelitian sebanyak 23 peserta didik Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan angket observasi dan dokumentasi
Teknik analisis data yang digunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus
Product Moment
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekolah memberikan
pengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X pada semester
genap SMA Negeri 5 Kairatu dimana diperoleh nilai rhitung sebesar 0721 adalah
lebih besar dari rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0526) rhitung sebesar
0447 tergolong hubungan dengan kategori baik atau kuat Berdasarkan koefisien
determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100 = 5198 maka diperoleh
nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan
guru
Kata Kunci Lingkungan sekolah motivasi belajar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan
manusia baik kehidupan keluarga maupun berbangsa dan bernegara Maju
mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kondisi pendidikannya
Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan
jenjang pendidikan Akan tetapi usaha tersebut masih banyak mengalami kendala
terutama dalam upaya peningkatan mutu di sekolah
Pada lembaga pendidikan tanggung jawab dalam hal peningkatan mutu
peserta didik bukan hanya merupakan tanggung jawab para pendidik saja
melainkan merupakan tanggung jawab seluruh unsur yang terlibat di dalam
kegiatan pendidikan guna menyukseskan usaha bersama mencapai tujuan
pendidikan Pentingnya pendidikan yang berkualitas semakin disadari
Terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat yang maju dan mandiri
hanya dapat diwujudkan jika pendidikan masyarakat berhasil ditingkatkan1
Lembaga Pendidikan dalam hal ini adalah lingkungan sekolah yang diharapkan
dapat memainkan perannya secara maksimal
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran secara sistematis berencana sengaja dan terarah Mulai
dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai dengan pendidikan tinggi (PT) Sekolah
melakukan pembinaan pendidikan kepada peserta didik yang didasarkan pada
kepercayaan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat Kondisi itu muncul
karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan
pendidikan2
Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai tanggung
jawab yang besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan yang dibagi dalam
1Sri Minarti Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri (Cet
II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012) hlm 153 2Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 79
2
tiga kategori yaitu Pertama tanggung jawab formal sesuai dengan fungsinya
lembaga pendidikan bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan
undang-undang yang berlaku Kedua tanggung jawab keilmuan berdasarkan
bentuk isi dan tujuan serta jenjang pendidikan yang dipercayakan kepadanya
oleh masyarakat Ketiga tanggung jawab fungsional tanggung jawab yang
diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para
pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum3
Sejalan dengan itu proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama
Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep
Oleh karena itu perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai
lingkungan Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Interaksi
atau hubungan antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar-mengajar Interaksi dalam peristiwa belajar
mengajar mempunyai arti yang lebih luas tidak sekadar hubungan antara guru dan
peserta didik tetapi berupa interaksi edukatif4
Keberhasilan dalam menciptakan interaksi edukatif sangat ditentukan oleh
suasana lingkungan di mana proses pembelajaran berlangsung Tidak banyak yang
menyadari bahwa lingkungan sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya
akan sumber belajar secara formal maupun informal Selain itu berbagai aktivitas
sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi sumber belajar yang sangat baik
bagi para peserta didik Para peserta didik dapat dengan mudah belajar
beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan
guru5
3Ibid hlm 79
4Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung Remaja Rosdakarya 2002)
hlm 4
5Adelia Vera Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Cet I Jakarta DIVA Press 2012)
hlm 84
3
Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses
pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena
didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar
motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik
terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi
sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak
negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh
karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan
keberhasilan peserta didik dalam belajar
SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat
menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki
sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan
yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di
sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah
dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses
pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar
kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di
SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar
yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara
ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum
dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan
memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik
Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk
melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah
Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri
5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai
lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik
4
B Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut
1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
C Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah
D Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
E Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan
pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan
untuk peneliti selanjutnya
2 Manfaat Praktis
Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam
mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
5
Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang
penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan
sekolah dan motivasi belajar peserta didik
F Penjelasan Istilah
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian
ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung
dengan judul penelitian sebagai berikut
1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)
yang berkuasa atau yang berkekuatan
2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi
perkembangannya6
3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan member pelajaran7
4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya9
Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya
yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi
peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar
6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544
8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Lingkungan Pendidikan
1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan
mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi
Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah
meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu
mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-
gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan
lingkungan bagi gen lain1
Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat
sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang
banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan
tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling
anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku
anak2
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif
bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan
1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298
2Ibid
9
Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis
dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana
peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan
agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta
minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan
lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda
Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system
pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan
yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3
Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi
dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola
hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai
lingkungan ini4
2 Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah
tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130
5Ibid hlm 130
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan
manusia baik kehidupan keluarga maupun berbangsa dan bernegara Maju
mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kondisi pendidikannya
Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan
jenjang pendidikan Akan tetapi usaha tersebut masih banyak mengalami kendala
terutama dalam upaya peningkatan mutu di sekolah
Pada lembaga pendidikan tanggung jawab dalam hal peningkatan mutu
peserta didik bukan hanya merupakan tanggung jawab para pendidik saja
melainkan merupakan tanggung jawab seluruh unsur yang terlibat di dalam
kegiatan pendidikan guna menyukseskan usaha bersama mencapai tujuan
pendidikan Pentingnya pendidikan yang berkualitas semakin disadari
Terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat yang maju dan mandiri
hanya dapat diwujudkan jika pendidikan masyarakat berhasil ditingkatkan1
Lembaga Pendidikan dalam hal ini adalah lingkungan sekolah yang diharapkan
dapat memainkan perannya secara maksimal
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran secara sistematis berencana sengaja dan terarah Mulai
dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai dengan pendidikan tinggi (PT) Sekolah
melakukan pembinaan pendidikan kepada peserta didik yang didasarkan pada
kepercayaan yang diberikan oleh keluarga dan masyarakat Kondisi itu muncul
karena keluarga dan masyarakat memiliki keterbatasan dalam melaksanakan
pendidikan2
Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal mempunyai tanggung
jawab yang besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan yang dibagi dalam
1Sri Minarti Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri (Cet
II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012) hlm 153 2Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 79
2
tiga kategori yaitu Pertama tanggung jawab formal sesuai dengan fungsinya
lembaga pendidikan bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan
undang-undang yang berlaku Kedua tanggung jawab keilmuan berdasarkan
bentuk isi dan tujuan serta jenjang pendidikan yang dipercayakan kepadanya
oleh masyarakat Ketiga tanggung jawab fungsional tanggung jawab yang
diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para
pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum3
Sejalan dengan itu proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama
Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep
Oleh karena itu perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai
lingkungan Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Interaksi
atau hubungan antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar-mengajar Interaksi dalam peristiwa belajar
mengajar mempunyai arti yang lebih luas tidak sekadar hubungan antara guru dan
peserta didik tetapi berupa interaksi edukatif4
Keberhasilan dalam menciptakan interaksi edukatif sangat ditentukan oleh
suasana lingkungan di mana proses pembelajaran berlangsung Tidak banyak yang
menyadari bahwa lingkungan sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya
akan sumber belajar secara formal maupun informal Selain itu berbagai aktivitas
sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi sumber belajar yang sangat baik
bagi para peserta didik Para peserta didik dapat dengan mudah belajar
beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan
guru5
3Ibid hlm 79
4Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung Remaja Rosdakarya 2002)
hlm 4
5Adelia Vera Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Cet I Jakarta DIVA Press 2012)
hlm 84
3
Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses
pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena
didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar
motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik
terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi
sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak
negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh
karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan
keberhasilan peserta didik dalam belajar
SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat
menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki
sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan
yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di
sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah
dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses
pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar
kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di
SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar
yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara
ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum
dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan
memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik
Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk
melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah
Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri
5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai
lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik
4
B Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut
1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
C Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah
D Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
E Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan
pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan
untuk peneliti selanjutnya
2 Manfaat Praktis
Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam
mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
5
Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang
penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan
sekolah dan motivasi belajar peserta didik
F Penjelasan Istilah
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian
ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung
dengan judul penelitian sebagai berikut
1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)
yang berkuasa atau yang berkekuatan
2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi
perkembangannya6
3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan member pelajaran7
4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya9
Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya
yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi
peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar
6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544
8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Lingkungan Pendidikan
1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan
mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi
Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah
meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu
mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-
gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan
lingkungan bagi gen lain1
Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat
sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang
banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan
tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling
anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku
anak2
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif
bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan
1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298
2Ibid
9
Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis
dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana
peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan
agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta
minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan
lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda
Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system
pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan
yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3
Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi
dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola
hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai
lingkungan ini4
2 Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah
tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130
5Ibid hlm 130
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
2
tiga kategori yaitu Pertama tanggung jawab formal sesuai dengan fungsinya
lembaga pendidikan bertugas untuk mencapai tujuan pendidikan berdasarkan
undang-undang yang berlaku Kedua tanggung jawab keilmuan berdasarkan
bentuk isi dan tujuan serta jenjang pendidikan yang dipercayakan kepadanya
oleh masyarakat Ketiga tanggung jawab fungsional tanggung jawab yang
diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para
pendidik yang pelaksanaannya berdasarkan kurikulum3
Sejalan dengan itu proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama
Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep
Oleh karena itu perwujudan proses belajar-mengajar dapat terjadi dalam berbagai
lingkungan Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Interaksi
atau hubungan antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar-mengajar Interaksi dalam peristiwa belajar
mengajar mempunyai arti yang lebih luas tidak sekadar hubungan antara guru dan
peserta didik tetapi berupa interaksi edukatif4
Keberhasilan dalam menciptakan interaksi edukatif sangat ditentukan oleh
suasana lingkungan di mana proses pembelajaran berlangsung Tidak banyak yang
menyadari bahwa lingkungan sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya
akan sumber belajar secara formal maupun informal Selain itu berbagai aktivitas
sehari-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi sumber belajar yang sangat baik
bagi para peserta didik Para peserta didik dapat dengan mudah belajar
beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan
guru5
3Ibid hlm 79
4Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung Remaja Rosdakarya 2002)
hlm 4
5Adelia Vera Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Cet I Jakarta DIVA Press 2012)
hlm 84
3
Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses
pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena
didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar
motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik
terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi
sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak
negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh
karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan
keberhasilan peserta didik dalam belajar
SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat
menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki
sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan
yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di
sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah
dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses
pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar
kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di
SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar
yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara
ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum
dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan
memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik
Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk
melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah
Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri
5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai
lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik
4
B Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut
1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
C Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah
D Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
E Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan
pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan
untuk peneliti selanjutnya
2 Manfaat Praktis
Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam
mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
5
Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang
penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan
sekolah dan motivasi belajar peserta didik
F Penjelasan Istilah
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian
ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung
dengan judul penelitian sebagai berikut
1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)
yang berkuasa atau yang berkekuatan
2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi
perkembangannya6
3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan member pelajaran7
4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya9
Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya
yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi
peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar
6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544
8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Lingkungan Pendidikan
1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan
mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi
Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah
meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu
mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-
gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan
lingkungan bagi gen lain1
Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat
sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang
banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan
tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling
anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku
anak2
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif
bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan
1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298
2Ibid
9
Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis
dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana
peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan
agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta
minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan
lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda
Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system
pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan
yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3
Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi
dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola
hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai
lingkungan ini4
2 Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah
tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130
5Ibid hlm 130
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
3
Lingkungan sekolah memberikan jaminan terhadap interaksi proses
pembelajaran yang baik meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena
didukung oleh daya lingkungan serta sarana prasarana sekolah Seberapa besar
motivasi belajar peserta didik akan sangat didukung oleh sikap peserta didik
terhadap lingkungan sekolah di mana ia belajar Jika lingkungan sekolah disikapi
sebagai tempat yang tidak menyenangkan maka akan memberikan dampak
negatif terhadap motivasi belajar yang dimilikinya Begitu pula sebaliknya Oleh
karena itu lingkungan sekolah menjadi satu faktor yang menentukan motivasi dan
keberhasilan peserta didik dalam belajar
SMA Negeri 5 Kairatu adalah salah satu lembaga pendidikan tingkat
menengah di Desa Hualoy Kabupaten Seram Bagian Barat Selain memiliki
sarana prasarana seperti gedung SMA Negeri 5 Kairatu juga memiliki lingkungan
yang ikut menunjang proses pendidikan Halaman sekolah taman bunga di
sekolah pohon-pohon yang ada di halaman sekolah halaman belakang sekolah
dan lapangan sekolah merupakan komponen lingkungan yang dimiliki Proses
pembelajaran dapat berlangsung di dalam kelas dan ada pula berlangsung di luar
kelas atau pada lingkungan di dalam sekolah Motivasi belajar peserta didik di
SMA Negeri 5 Kairatu sangat variatif dengan berbagai tingkat prestasi belajar
yang diraih Namun sejauh yang diketahui usaha untuk pengukur antara
ketersediaan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar peserta didik belum
dilakukan Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisis yang bertujuan
memberikan gambaran secara factual tentang lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik
Berdasarkan pada permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk
melakukan suatu penelitian yang berjudul rdquoPengaruh Lingkungan Sekolah
Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas X Semester Genap di SMA Negeri
5 Kairaturdquo dalam usaha memberikan informasi secara akurat mengenai
lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik
4
B Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut
1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
C Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah
D Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
E Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan
pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan
untuk peneliti selanjutnya
2 Manfaat Praktis
Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam
mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
5
Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang
penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan
sekolah dan motivasi belajar peserta didik
F Penjelasan Istilah
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian
ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung
dengan judul penelitian sebagai berikut
1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)
yang berkuasa atau yang berkekuatan
2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi
perkembangannya6
3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan member pelajaran7
4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya9
Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya
yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi
peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar
6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544
8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Lingkungan Pendidikan
1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan
mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi
Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah
meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu
mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-
gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan
lingkungan bagi gen lain1
Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat
sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang
banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan
tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling
anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku
anak2
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif
bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan
1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298
2Ibid
9
Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis
dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana
peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan
agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta
minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan
lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda
Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system
pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan
yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3
Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi
dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola
hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai
lingkungan ini4
2 Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah
tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130
5Ibid hlm 130
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
4
B Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut
1 Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
C Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh lingkungan sekolah dan motivasi
belajar peserta didik selama berada di lingkungan sekolah
D Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Untuk mengetahui besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
E Manfaat Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Menjadi informasi yang akurat dan faktual tentang lingkungan sekolah dan
pengaruhnya terhadap motivasi belajar peserta didik serta sebagai bahan rujukan
untuk peneliti selanjutnya
2 Manfaat Praktis
Bagi pihak sekolah diharapkan menjadi masukan dan rujukan dalam
mengembangkan lingkungan sekolah yang eduktif dan meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
5
Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang
penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan
sekolah dan motivasi belajar peserta didik
F Penjelasan Istilah
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian
ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung
dengan judul penelitian sebagai berikut
1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)
yang berkuasa atau yang berkekuatan
2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi
perkembangannya6
3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan member pelajaran7
4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya9
Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya
yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi
peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar
6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544
8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Lingkungan Pendidikan
1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan
mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi
Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah
meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu
mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-
gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan
lingkungan bagi gen lain1
Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat
sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang
banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan
tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling
anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku
anak2
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif
bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan
1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298
2Ibid
9
Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis
dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana
peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan
agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta
minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan
lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda
Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system
pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan
yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3
Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi
dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola
hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai
lingkungan ini4
2 Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah
tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130
5Ibid hlm 130
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
5
Bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang
penelitian serta memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang lingkungan
sekolah dan motivasi belajar peserta didik
F Penjelasan Istilah
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian
ini maka perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan langsung
dengan judul penelitian sebagai berikut
1 Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang atau benda)
yang berkuasa atau yang berkekuatan
2 Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi
perkembangannya6
3 Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan member pelajaran7
4 Motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu8 Sedangkan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya9
Dengan demikian yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah daya
yang timbul dari lingkungan sekolah sebagai tempat belajar terhadap motivasi
peserta didik (daya upayausaha peserta didik) untuk belajar
6HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298 7Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Surabaya Apollo 1997) hlm 544
8Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 72 9Ibid hlm 21
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Lingkungan Pendidikan
1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan
mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi
Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah
meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu
mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-
gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan
lingkungan bagi gen lain1
Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat
sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang
banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan
tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling
anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku
anak2
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif
bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan
1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298
2Ibid
9
Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis
dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana
peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan
agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta
minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan
lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda
Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system
pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan
yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3
Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi
dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola
hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai
lingkungan ini4
2 Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah
tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130
5Ibid hlm 130
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Lingkungan Pendidikan
1 Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan (milieu) adalah sesuatu yag berada di luar diri anak dan
mempengaruhi perkembangannya Menurut Sartain (seorang ahli psikologi
Amerika) dalam Sudiyono bahwa yang dimaksud dengan lingkungan sekitar ialah
meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cra tertentu
mempengaruhi tingkah laku manusia pertumbuhan perkembangan kecuali gen-
gen Dan bahkan gen-gen dapat pula dipandangan sebagai menyiapkan
lingkungan bagi gen lain1
Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam lingkungan tidak hanya terdapat
sejumlah faktor pada suatu saat melainkan terdapat pula faktor-faktor lain yang
banyak jumlahnya yang secara potensial dapat mempengaruhi perkembangan dan
tingkah laku anak Tetapi secara aktualhanya faktor-faktor yang ada di sekeliling
anak tersebut yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan tingkah laku
anak2
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
baik berupa benda mati makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggung jawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif bilaman memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan Lingkungan bersifat negatif
bilamana berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan
1HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I (Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009) hlm
298
2Ibid
9
Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis
dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana
peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan
agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta
minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan
lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda
Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system
pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan
yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3
Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi
dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola
hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai
lingkungan ini4
2 Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah
tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130
5Ibid hlm 130
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
9
Sebagai contoh mendidik agama dalam lingkungan masyarakat yang agamis
dengan kehidupan masyarakat yang taat menjalankan agama dengan sarana
peribadatan yang lengkap akan memberikan dukungan positif bagi pendidikan
agama Sebaliknya lingkungan masyarakat yang penuh dengan kejahatan serta
minimnya saranapranata keagamaan menyebabkan anak terpengaruh dengan
lingkungannya dan akan berbuat seperti apa yang ada dalam lingkungannya
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap
peserta didik Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat di dalamnya Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial yang berbeda-beda
Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor perencanaan sarana dan system
pendidikan pada masing-masing jenis lingkungan Intensitas pengaruh ligkungan
terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak dpat menyerap rangsangan
yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik3
Secara sosio-kultural lingkungan mencakup segenap stimulus interaksi
dan kondisi dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang lain Pola
hidup keluarga pergaulan kelompok pola hidup masyarakat latihan belajar
pendidikan pengajaran bimbingan dan penyuluhan adalah termasuk sebagai
lingkungan ini4
2 Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan adaah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak sekolah
tempat mendidik masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan
keadaan alam sekitar dengan iklimnya flora dan faunanya5
Fungsi pertama lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik
dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik
3Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan (Cet I Jakarta Kencana Prenada Media
Group 2012) hlm 157-158 4M Dalyono Psikologi Pendidikan (Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010) hlm 130
5Ibid hlm 130
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
10
sosial dan budaya terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal Penataan lingkungan pendidikan
ini terutama dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berkembang efisien dan
efektif
Perkembangan manusia dari interaksinya dengan lingkungan sekitar akan
berjalan secara alamiah tetapi perkembangan tersebut tidak sepenuhnya sesuai
dengan tujuan pendidikan atau bahkan menyimpang darinya Oleh krena itu
diperlukan usaha sadar untuk mengukur dan mengendalikan lingkungan
sedemikian rupa agar mempunyai orientasi pada tujuan-tujuan pendidikan
Fungsi kedua lingkungan pendidikan adalah mengajarkan tingkah laku
umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat Hal ini karena masyarakat akan berfungsi dengan baik jika
setiap individu belajar berbagai hal baik pola tingkah laku umum maupun
peranan yang berbeda-beda
Dalam menjalankan kedua fungsinya lingkungan pendidikan haruslah
digambarkan sebagai kesatuan yang utuh di antara berbagai ragam bentuknya
Untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara menyeluruh masing-masing
lingkungan mempunyai andil dalam mencapainya6
B Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling
umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di
Indonesia Lingkungan sekolah yang paling dianggap dapat menumbuhkan minat
dan merangsang para pelajar untuk berbuat dan membuktikan hasil pembelajaran
yang diterima7
Lingkungan sekolah adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan
Dengan demikian lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga
6Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 159
7httpberitaterhangatnet201210contoh-artikel-tentang-lingkunganhtml
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
11
pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan potensi peserta didik8
Sekolah telah menjadi lembaga pendidikan sebagai media berbenah diri dan
membentuk nalar berpikir yang kuat Di sekolah anak belajar menata dan
membentuk karakter Sekolah merupakan wahana yang mencerdaskan dan
memberikan perubahan kehidupan peserta didik Dengan kata lain sekolah
mampu memberikan wahana baru bagi kehidupan anak ke depannya sebab di
sekolah mereka ditempa untuk belajar berbicara berpikir dan bertindak Yang
jelas sekolah mendidik anak untuk menjadi dirinya sendiri Tingkat keberhasilan
sebuah bangsa dalam konteks kehidupan manusia yang sangat luas diukur dari
bagaimana sekolah berperan dalam membangun kemandirian dan kecerdasan
peserta didik
Sekolah bertanggung jawab menanamkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan
berkualitas Dengan demikian peran sekolah sangat besar dalam menentukan arah
dan orientasi bangsa ke depan Peserta didik memiliki kebebasannya untuk
menentukan kebebasannya melalui sekolah
Dengan sekolah pemerintah mendidik bangsanya untuk menjadi seorang
ahli yang sesuai dengan bidang dan bakatnya si anak didik yang berguna bagi
dirinya nusa dan bangsa Dengan sekolah organisasi atau partai mendidik kader-
kadernya untuk meneruskan dan memperjuangkan cita-cita dari organisasi atau
partainya Dengan sekolah pula umat manusia yang berpedaban dan beragama
mendidik anak-anaknya untuk menjadi anak yang memiliki kecerdasan
intelektual emosional dan spiritual yang tinggi sebagai bekal untuk melanjutkan
dan memperjuangkan agamanya9
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak Karena itu di samping keluarga sebagai pusat
pendidikan sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk
8wwwsarjanakucom201304pengertian-lingkungan-sekolah-faktorhtml
9Novan Ardy Wiyani dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam (Cet I Yogyakarta Ar-Ruzz
media 2012) hlm 73
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
12
pembentukan kepribadian anak Karena sekolah itu sengaja disediakan atau
dibangun khusus untuk tempat pendidikan dapatlah ia digolongkan sebagai
tempat atau lembaga pendidikan kedua setelah keluarga lebih-lebih mempunyai
fungsi melanutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang
harus ditaati10
Sekolah sebagai lingkunganlembaga pendidikan berbeda dengan
lingkungan pendidikan lainnya misalnya rumah (keluarga) Ada perbedaan antara
rumah dengan sekolah baik dari segi suasana tanggung jawab maupun kebebasan
dan pergaulan Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut
1 Suasana
Rumah adalah tenpat anak lahir dan langsung menjadi anggota baru dalam
rumah tangga Kelahirannya disambut oleh orang tuanya dengan gembira dan
malahan sering dirayakan dengan mengadakan selamatantasyakuran Di rumah
anak diasuh oleh orang tuanyan dalam mengatasi segala macam kesukaran
Sebaliknya anak mencurahkan segala kepercayaannya kepada orang tuanya
Sekolah adalah tempat anak belajar Ia berhadapan dengan guru yang tidak
dikenalnya Guru itu selalu berganti-ganti Kasih guru kepada peserta didik tidak
mendalam seperti kasih sayang orang tua kepada anaknya sebab guru dan peserta
didik tidak terikat oleh tali kekeluargaan
Guru tak mungkin dapat menyelami jiwa anak sedalam-dalamnya Ia tak
mungkin dapat mencurahkan perhatiannya kepada seorang anak saja Baginya
anak itu tak lain daripada seorang murid di antara sekian banyak peserta didik
yang lain yang diserahkan kepadanya Ia mengajarnya dalam satu atau beberapa
tahun dan peserta didiknya itupun selalu berganti-ganti dari tahun ke tahun
2 Tanggung Jawab
Di rumah anak dibiasakan berbuat baik dan menjauhi perbuatan-perbuatan
buruk Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang tua menjadi teladan bagi
anak Sifat-sifat yang baik diwujudkan orang tua dalam perkataan perbuatan dan
tingkah lakunya diusahakan supaya ditiru oleh anaknya
10
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 163
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
13
Di sekolah guru merasa bertanggung jawab terutama terhadap pendidikan
otak peserta didiknya Ia merasa telah memenuhi kewajibannya dan mendapat
nama baik jika murid-muridnya sebagaian besar naik kelas atau lulus dalam ujian
3 Kebebasan
Di rumah anak bebas dalam gerak-geriknya ia boleh makan apabila apar
tidur apabila mengantuk Ia boleh bermain Ia tidak dilarang mengeluarkan isi
hatinya selama tidak melanggar kesopanan
Di sekolah suasana bebas seperti itu tidak terdapat Di sana ada aturan ndash
aturan yang tertentu Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan dan ia harus
duduk selama waktu itu pada tempatyang ditentukan pula Ia tidak boleh
meninggalkan atau menukar tempat kecuali seizing gurunya Pendeknya aia harus
menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
4 Pergaulan
Di rumah pergaulan diliputi oleh suasana kasih sayang saling mengerti dan
saling membantu Meskipun di dalam rumah tangga kadang-kadang terjadi
perkelahian kakak adik tetapi di luar rumah kakak senantiasa mempertahankan
adiknya anak menjaga nama baik orang tuanya
Di sekolah pergaulan antara peserta didik dengan dengan peserta acap kali
lebih ldquoluesrdquo Mereka harus menghormati hak dan kepentingan masing-masing11
Perbedaan-perbedaan di atas bukan untuk menempatkan posisi lingkungan
lain yang lebih baik dari lingkungan sekolah Akan tetapi peran dari masing-
masing lingkungan tersebut dalam menjalankan fungsinya Sekolah merupakan
salah satu lingkungan yang sangat berperan dalam membentuk pengetahuan
peserta didik dan membentuk kedisiplinannya
Pendidikan di sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena
ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar tujuan isi metode alat-alatnya
disusun secara eksplisit sistematis dan distandarisasikanPenjabaran fungsi
sekolah sebagai pusat pendidikan formal terlihat pada tujuan institusional yaitu
tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis dan tingkatan sekolah Di
Indonesia lembaga pendidikan formal pra-sekolah sekolah dasar sekolah
11
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I hlm 160-162
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
14
menengah pertama dan sekolah menengah atas yang terdiri dari sekolah
menengah umum dan kejuruan serta perguruan tinggi dengan aneka ragam
bidangnya Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggung jawab sebagai berikut
1 Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (undang-undang
pendidika)
2 Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk isi tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara
3 Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelolaan
dan pelaksana pendidikan (para guru dan pendidik) yang menerima
ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru12
Dengan demikian lembaga sekolah sebagai sebuah lingkungan pendidikan
yang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk pelimpahan tugas Negara
kepadanya dan merupakan lingkungan di mana masyarakat (orang tua)
memberikan kepercayaan kepadanya untuk mencerdaskan anak-anak yang
dititipkan padanya
C Motivasi Belajar Peserta didik
1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi Belajar
Kata ldquomotifrdquo diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiap-siagaan) Berawal dari kata ldquomotifrdquo itu maka motivasi dapat diartikan
12
Abdul Kadir dkk Dasar-Dasar Pendidikan hlm 164
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
15
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakanmendesak13
Menurut Mc Donald dalam Sardiman motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ldquofeelingrdquo dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Dari pengertian yang dikemukakan
Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu
a Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi di dalam system ldquoneurophysiologicalrdquo yang
ada pada organism manusia Karena menyangkut perubahan energi
manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia)
penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia
b Motivasi ditandai dengan munculnya rasardquofeelingrdquo afeksi seseorang
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan
afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia
c Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Jadi motivasi dalam hal
ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia tetapi kemunculannya karena
terangsangterdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah
tujuan Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan
Dengan ketiga elemen di atas maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan perasaan dan juga emos untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu Semua ini didorong karena adanya tujuan kebutuhan
atau keinginan14
Pada diri peserta didik terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak
belajar Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber Pada peristiwa
13
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet XX Jakarta Rajar Grafindo
Persada 2011) hlm 73 14
Ibid hlm 74
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
16
pertama motivasi peserta didik yang rendah menjadi lebih baik setelah peserta
didik memperoleh informasi yang benar Pada peristiwa kedua motivasi belajar
dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali Pada peristiwa ketiga
motivasi peserta didik tergolong tinggi Timbul pertanyaan-pertanyaan seper
kekuatan apa yang menjadi penggerak belajar peserta didik berapa lama kekuatan
tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar dan dapatkah kekuatan tersebut
dipelihara
Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya Kekuatan
mental itu berupa keinginan perhatian kemauan atau cita-cita Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi Para ahli psikolgi pendidikan
menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai
motivasi belajar Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar
Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan menggerakkan
menyalurkan dan mengarhkan sikap dan perilaku individu belajar
Ada tiga komponen utama motivasi yaitu kebutuhan dorongan dan tujuan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia
miliki dan yang ia harapkan Sebagai ilustrasi peserta didik merasa bahwa hasil
belajarnya redah padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap Ia merasa
memiliki cukup waktu tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar Waktu
belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang
baik Ia membutuhkan hasil belajar yang baik Oleh karena itu peserta didik
merubah cara-cara belajarnya
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan Dorongan merupakan kekuatan menta yang
berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan Dorongan yang
berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi Sedangkan tujuan
adalah hal ingin dicapai oleh seorang individu Tujuan tersebut mengarahkan
perilaku dalam hal ini perilaku belajar15
15
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Cet IV Jakarta Rineka Cipta
2010) hlm 81
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
17
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru Bagi peserta didik
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut
a Menyadarkan kedudukan pada awal belajar proses dan hasil akhir
contohnya setelah seorang peserta didik membaca suatu baba buku
bacaan dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab
tersebut ia kurang berhasil menangkap isi maka ia terdorong membaca
lagi
b Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar
seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil
c Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius terbukti banyak bersenda gurau
misalnya maka ia akan merubah perilaku belajarnya
d Membesarkan semangat belajar Sebagai ilustrasi jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua
maka ia berusaha agar cepat lulus
e Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
(di sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga dapat berhasil Sebagai ilustrasi setiap hari peserta didik
diharapkan untuk belajar di rumah mmbantu pekerjaan orang tua dan
bermain dengan teman sebaya Apa yang dilakukan diharapkan dapat
berhasil memuaskan16
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut
disadari oleh pelakunya sendiri Bila motivasi disadari oleh pelaku maka sesuatu
pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bermanfaat bagi guru
manfaat itu sebagai berikut
16
Ibid hlm 85
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
18
a Membangkitkan meningkatkan bila peserta didik tak bersemangat
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam memelihara
bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar Dalam hal
ini hadiah pujian atau pemicu semangat dapat digunakan untuk
mengobarkan semangat belajar
b Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas
bermacam ragam ada yang acuh tak acuh ada yang tak memusatkan
perhatian ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar
Di antara yang bersemangat untuk belajar ada yang tidak berhasil dan
berhasil Dengan bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut maka
guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar
c Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai pensihat fasilitator instruktur
teman diskusi penyemangat pemberi hadiah atau pendidik Peran
pedagogis tersebut sudah barang tentu sesuai dengan perilaku peserta
didik
d Memberi peluang guru untuk ldquounjuk kerjardquo rekayasa pedagogis Tugas
guru adalah membuat semua peserta didik belajar sampai berhasil
Tantangan profesionalnya justru terletak pada ldquomengubahrdquo peserta didik
tak berminat menjadi bersemangat belajar ldquoMengubahrdquo peserta didik
yang acuh tak acuh menjadi bersemangat belajar17
2 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar di Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai Hal ini guru juga harus
17
Ibid hlm 86
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
19
hati-hati dalam menumbuhkan dan member motivasi bagi kegiatan belajat para
anak didik Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak
menguntungkan perkembangan belajar peserta didik18
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah antara lain
a Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya
Banyak peserta didik belajar yang utama justru untuk mencapai
angkanilai yang baik Sehingga peserta didik biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik
b Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi tetapi tidaklah selalu
demikian Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakatuntuk
sesuatu pekerjaan tersebut Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seseorang peserta
didik yang tidak memiliki bakat menggambar
c Saingankompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar peserta didik Persaingan baik persaingan
individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik
d Memberi ulangan
Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan Oleh karena itu member ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi
e Mengetahui hasil
Dengan mengetahu hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan
akan mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi
18
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar hlm 92
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
20
pada diri peserta didik untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat
f Pujian
Apabila ada peserta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik perlu diberikan pujian Pujian ini adalah bentuk yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik
g Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi Oleh karena
itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
h Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud
untuk belajar Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik
i Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok Proses belajar
itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat
j Tujuan Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik
akan merupakan alat motivasi yang sangat penting Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar19
D Hipotesis
19
Ibid hlm 93-95
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
21
1 Hipotesa Kerja atau Hipotesa Alternatif (Ha)
Hipotesa ini menyatakan ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 5 Kairatu
2 Hipotesis nol atau nihil (H0)
Hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik peserta didik kelas X Semester Ganjil di
SMA Negeri 5 Kairatu
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A Tipe Penelitian
Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji
suatu teori untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik untuk
menunjukkan hubungan antar variabel dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal1
Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menguji antar variabel
yaitu pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X
di SMA Negeri 5 Kairatu
B Waktu dan Tempat Penelitian
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 11 sampai dengan 21 Mei
2016
2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kairatu yang berada di Jalan
Trans Seram Desa Hualoy Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat
C Populasi dan Sampel
1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia
benda-benda hewan tumbuh-tumbuhan gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian2 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X SMA Negeri 5 Kairatu yang berjumlah 53 orang
1M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Cet III Jakarta Pustaka Setia
2009) hlm 25 2S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet VIII Jakarta Rineka Cipta 2010)
hlm 118
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
27
2 Sampel
Melihat jumlah populasi yang ada maka penentuan sampel penelitian
dengan menjadikan seluruh populasi sebagai sampel Dengan demikian jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 orang peserta didik X-1
D Variabel dn Indikator
1 Variabel X dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah dengan
indikator sebagai berikut
a Lingkungan sekolah yang memadai dan menjadi prioritas
b Penataan lingkungan dalam ruang kelas dan lingkungan luar kelas yang
dapat digunakan untuk proses belajar mengajar
c Penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
d Penyediaan taman bermain bagi peserta didik
2 Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik
dengan indikator sebagai berikut
a Adanya dorongan belajar peserta didik yang ditimbulkan oleh keadaan
lingkungan sekolah
b Hubungan antar guru dengan peserta didik
c Adanya motivasi belajar karena lingkungan sekolah yang memadai
d Adanya motovasi belajar di luar kelas
e Adanya keinginan untuk memiliki pengetahuan di sekolah
f Adanya keinginan untuk bersaing di sekolah
E Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan penelitian ini digunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut
1 Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari respondent dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
28
yang diketehuinya3 Angket penelitian akan disebarkan kepada pihak sekolah
(kepala sekolah dan guru mata pelajaran) komite sekolah serta peserta didik
sebagai sampel penelitian
Angket yang dibuat dengan menggunakan skala Likert Angket yang penulis
gunakan bersifat tertutup artinya pilihan jawaban dari pertanyaan ini telah
disediakan oleh penulis dan responden hanya memberi tanda lingkaran atau
melingkar pada jawaban yang sesuai dengan pendapatnya
Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang
a Lingkungan Sekolah
b Motivasi belajar peserta didik
2 Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah suatu teknik untuk mengamati
secara langsung atau pun tidak langsung terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung
Dalam hal ini peneliti melaksanakan penyelidikan dengan panca indera
secara aktif terutama terhadap obyek Penulis mengumpulkan data yang
diinginkan dengan pengamatan panca indera secara langsung yang meliputi
a Situasi dan kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Kairatu
b Kegiatan dan motivasi belajar peserta didik selama berada di lingkungan
sekolah
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan laporan
kegiatan yang berupa foto-foto4
3Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta PT Bina
Aksara 1989) hlm 105 4Ibid hlm31
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
29
F Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
= sum (sum ) (sum )
radic sum (sum ) + sum (sum ) +
Keterangan
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah subjek penelitian
Ʃxy = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor dari X dan Y
Ʃx = jumlah skor asli variabel X
Ʃy = jumlah skor asli variabel Y5
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan rumus sebagai berikut
KD = (rxy)2 x 100 Sedangkan pengujian hipotesis mengacu pada hasil nilai r
diinterpretasikan terhadap angka indeks prestasi r dengan jalan dikonsultasikan
tabel nilai r pada db = N-2 dengan kriteria pengujian hipotesis adalah Jika
rHitung gt rTabel maka Ha diterima dan jika rHitung lt rTabel maka Ha ditolak atau db
diterima atau ditolak6 Tabel interprestasi adalah sebagai berikut
Tabel 1 INTERPRESTASI ldquorrdquo 7
Besarnya ldquorrdquo
Product Moment
(rxy)
Interprestasi
000 ndash 020
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y)
020 ndash 040 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
5M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah hlm 177
6Anas Sudiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta PT Radja Grafindo Persada
1999) hlm 180
7Yatim Riyanto Metodologi Pendidikan (Surabaya Sic1996) hlm 180
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
30
040 ndash 070 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi
sedang atau cukup
070 ndash 090 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
090 ndash 100 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang
sangat kuat dan sangat tinggi
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berawal dari keresahan masyarakat terkait masa depan pendidikan anak-
anak usia sekolah di Desa Hualoy khususnya jenjang pendidikan SMA dimana
lulusan lulusan SMP harus melanjutkan studinya ke luar Desa Hualoy karena
belum tersedianya lembaga pendidikan jenjang SMA di Desa Hualoy Kondisi ini
menjadi beban tersendiri bagi orang tua maupun peserta didik terutama orang
dengan ekonomi lemah jika harus anak-anaknya melanjutkan studinya ke luar
Desa Hualoy
Sebagai upaya untuk menjawab keresahan dan meringankan beban orang
tua maka pemerintah Desa Hualoy mengambil langkah solutif dengan
dibentuknya yayasan lembaga ketahanan masyarakat desa (LKMD) yang bergerak
di bidang pendidikan Yayasan LKMD ini kemudian mendirikan sebuah lembaga
pendidikan pada jenjang SMA yang diberi nama SMA LKMD Hualoy tepat pada
tahun 2004 bertepatan dengan tahun pelajaran 2004-2005 SMA LKMD Hualoy
mulai beroperasi
SMA LKMD Hualoy pertama kali dipimpin oleh Abdullah Tuasikal namun
beberapa bulan kemudian Abdullah Tuasikal oleh pemerintah Kabupaten Seram
Bagian Barat ditugaskan untuk memimpin SMP Negeri 4 Kairatu Untuk mengisi
kekosongan jabatan kepala sekolah maka Yayasan LKMD mengangkat Abu
Bakar Hehanussa sebagai PLT SMA LKMD Hualoy Pada tahun 2005 Abu Bakar
Hehanussa diganti oleh Anas Tubaka kepemimpinan Anas Tubaka berlangsung
hingga tahun 2006 karena telah memasuki masa pensiun sebagai guru maka Anas
Tubaka diganti oleh M Amrin Radjab SPd pada tahun 2006
Tepat tanggal 9 April 2011 dibawah kepemimpinan M Amrin Radjab SPd
SMA LKMD Hualoy dalam rentang waktu 6 tahun kepemimpinan SMA LKMD
beralih status menjadi SMA Negeri 5 Kairatu Kemudian Amran Radjab SPd
oleh pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat diangkat menjadi pengawas
sekolah untuk tingkat SMASMK sekabupaten SBB maka posisi kepala sekolah
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
33
SMA Negeri 5 Kairatu digantikan oleh Adnan Hehanussa SPd MPd sebagai
kepala SMA Negeri 5 Kairatu hingga sekarang
Beberapa prestasi yang pernah dicapai oleh SMA Negeri 5 Kairatu
diantaranya adalah meraih penghargaan sebagai sekolah dengan lingkungan
terbersih dan penataan lingkungan yang asri sekabupaten Seram Bagian Barat dan
meraih penghargaan juara harapan 1 lomba gerak jalan cepat dalam rangka
memperingati HUT PGRI di Kabupaten Seram Bagian Barat Prestasi peserta
didik SMA Negeri 5 Kairatu dibidang olah raga meraih juara 1 liga pelajar
Indonesia untuk tingkat kabupaten meraih juara 3 liga pelajar Indonesia untuk
tingkat provinsi meraih penghargaan juara 1 seleksi OSN (Olimpiade Sains
Nasional) tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia
tahun 2012 Juara 2 seleksi OSN tingkat Provinsi Maluku untuk mata pelajaran
kimia pada tahun yang sama dan meraih juara 3 seleksi OSN tingkat Kabupaten
Seram Bagian Barat untuk mata pelajaran kimia pada tahun 2013 Penghargaan
yang lainnya yaitu terpilih menjadi PASKIBRA sejakt tahun 2008 2009 2010
sampai dengan tahun 2013 untuk tingkat kabupaten kemudian pada tahun 2013
sala satu peserta didik SMA Negeri 5 Kairatu menjadi personil PASKIBRA
tingkat Provinsi Maluku Selanjutnya pada tahun 2013 meraih penghargaan
sebagai juara 3 mata lomba debat PAI pada kegiatan pentas PAI tingkat Provinsi
Maluku1 Selanjutnya profil SMA Negeri 5 Kairatu dapat dilihat sebagai berikut
Nama Sekolah SMA Negeri 5 Kairatu
NIS 60102886
NSS 302210601015
Provinsi Maluku
Otonomi Seram Bagian Barat
Kecamatan Kairatu
DesaKelurahan Hualoy
Alamat Jalan Lintas Seram
Kode pos 97556
1Samad Hehanussa Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 5 Kairatu Wawancara Pada
Tanggal 25 Mei 2016
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
34
Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat
Status Sekolah Negeri
Penerbit SK Bupati Seram Bagian Barat
Tahun Berdiri 2004
Tahun Perubahan 2011
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi Pukul 0730-1300
Bangunan Sekolah Milik sendiri
Luas Bangunan 792 m2
Lokasi sekolah Negeri Hualoy
Jarak ke pusat Kecamatan 45 km
Jarak ke pusat Otda 95 km
Organisasi Penyelenggara Dikpora
Perjalanan Perubahan Sekolah Swasta (2004) Negeri (2011)2
B Hasil Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 5 Kairatu dengan melakukan observasi awal Hal
ini dilakukan agar dapat mengenal lebih dekat lokasi penelitian serta dapat
mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan teknis penelitian Setelah
melakukan observasi awal penelitian dilanjutkan dengan penyebaran angket
kepada sampel yang berjumlah 23 peserta didik Hasil penyebaran angket tersebut
digunakan sebagai bahan dalam menganalisis hasil penelitian
1 Deskripsi Hasil Angket Lingkungan Sekolah
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang lingkungan sekolah dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 41 Kebersihan lingkungan sekolah saat ini telah memadai
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
2Dokumentasi Data Profil SMA Negeri 5 Kairatu tanggal 20 Mei 2016
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
35
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 42 Kebersihan Lingkungan Sekolah menjadi Prioritas sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 43 Penataan lingkungan sekolah dilakukan secara baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
36
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 44 Sekolah sering melakukan kegiatan pembersihan lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 20 8696
2 Setuju 3 1304
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 20 peserta didik atau 8696
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 3 peserta didik
atau 1304 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 45 Penataan ruang kelas sesuai dengan karakteristik belajar peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 46 Perilaku menjadi cerminan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
37
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 47 Lingkungan luar kelas dapat digunakan untuk melakukan proses belajar
mengajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 18 7826
2 Setuju 5 2174
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 peserta didik atau 7826
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 5 peserta didik
atau 2174 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 48 Guru Sering mengarahkan peserta didik untuk belajar pada lingkungan
luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju - -
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
38
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 49 Sekolah melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 410 Sekolah menyediakan taman bermain bagi peserta didik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 19 8261
2 Setuju 4 1739
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 19 peserta didik atau 8261
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 4 peserta didik
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
39
atau 1739 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
2 Deskripsi Hasil Angket Motivasi Belajar
Deskripsi hasil penyebaran angket tentang motivasi belajar dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 411 Kebersihan lingkungan sekolah memberikan dorongan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 412 Udara sekitar lingkungan sekolah memberikan dorongan belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
40
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 413 Hubungan antara guru dan peserta didik memberikan dukungan
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 414 Lingkungan sekolah yang nyaman mendorong peserta didik untuk
belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 16 6957
2 Setuju 7 3043
3 Kurang Setuju -
4 Tidak Setuju -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 16 peserta didik atau 6957
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 7 peserta didik
atau 3043 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
41
Tabel 415 Penataan lingkungan sekolah memberikan motivasi untuk belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 416 Merasa terdorong untuk belajar ketika guru mengarahkan untuk
belajar di luar kelas
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 17 7391
2 Setuju 6 2609
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 17 peserta didik atau 7391
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 6 peserta didik
atau 2609 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 417 Penataan ruang kelas mendorong motivasi belajar
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
42
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 418 Dapat belajar di mana saja dalam lingkungan sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 14 6087
2 Setuju 9 3913
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 14 peserta didik atau 6087
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 9 peserta didik
atau 3913 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 419 Taman sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar atau
bermain
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 13 5652
2 Setuju 10 4348
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
43
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 13 peserta didik atau 5652
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 10 peserta didik
atau 4348 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 420 Memiliki motivasi belajar yang tinggi ketika berada di sekolah
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 9 3913
2 Setuju 14 6087
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 9 peserta didik atau 3913
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 14 peserta didik
atau 6087 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 421 Guru mendorong semangat belajar ketika proses pembelajaran
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 12 5217
2 Setuju 11 4783
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 12 peserta didik atau 5217
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 11 peserta didik
atau 4783 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
44
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 422 Belajar karena ingin memiliki ilmupengetahuan
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 11 4783
2 Setuju 12 5217
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 11 peserta didik atau 4783
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 12 peserta didik
atau 5217 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 423 Belajar karena ingin bersaing
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
1 Sangat Setuju 10 4348
2 Setuju 13 5652
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 10 peserta didik atau 4348
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 13 peserta didik
atau 5652 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
Tabel 424 Belajar karena ingin memperoleh nilai yang baik
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentasi ()
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
45
1 Sangat Setuju 15 6522
2 Setuju 8 3478
3 Kurang Setuju - -
4 Tidak Setuju - -
Jumlah 23 100
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 15 peserta didik atau 6522
memberikan jawaban dengan kategori sangat setuju dan sebanyak 8 peserta didik
atau 3478 memberikan jawaban dengan kategori setuju Sementara itu tidak ada
peserta didik yang memberikan jawaban dengan kategori kurang setuju maupun
tidak setuju
3 Analisis Statistik
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Setelah
diinterpretasikan dengan pedoman tabel r diperoleh infomasi bahwa nilai rxy
(0721) berada di antara 070 dan 090 yang berarti hubungan antara variabel X
dan variabel Y (lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar) termasuk pada
kategori kuat atau tinggi
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
akan tetapi jika r tabel lebih besar dari r hitung makan Ha ditolak dan Ho diterima
Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel di sini berjumlah 23 peserta
didik dengan demikian N = 23 Variabel yang dicari korelasinya yaitu lingkungan
sekolah (Variabel X) dan motivasi belajar peserta didik (Variabel Y) Jadi nr = 2
dengan demikian dapat diperoleh df-nya yaitu 23-2 = 21
Merujuk pada tabel ldquorrdquo product moment maka diketahui df = 21 pada taraf
signifikan 5 = 0413 dan pada taraf signifikan 1 = 0526 Ternyata rhitung (rxy)
sebesar 0721 adalah lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 5 maupun
1 Dengan demikian Ha diterima atau ada pengaruh lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
46
Berdasarkan koefisien determinasi (KD) = r2 x 100 yaitu (0721)
2 x 100
= 5198 maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 5198 Dengan
demikian besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta
didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu adalah 5198 Sedangkan 4802
ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang digunakan kemampuan siswa
sendiri fasilitas sekolah maupun kemampuan guru
C Pembahasan
Analisis tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
peserta didik dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh
informasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 0721 Hasil perhitungan tersebut
setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan pedoman nilai r diperoleh
informasi bahwa rxy = 0721 berada di antara 070 dan 090 yang berarti pengaruh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik tergolong dalam
kategori hubungan yang kuat atau baik Besarnya pengaruh yang diberikan oleh
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik 5198
Setelah rxy (rhitung) dikorelasikan dengan rtabel ternyata rxy = 0721 adalah
lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel baik pada taraf signifikan 5 sebesar
0413 dan 1 sebesar 0526 Pengujian hipotesis didasarkan pada asumsi yang
menyatakan bahwa jika r hitung (nilai rxy) lebih besar dari r tabel maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika r hitung (rxy) lebih kecil maka Ha ditolak dan Ho diterima
Dengan demikian maka Ha yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kairatu
diterima Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik
Penataan lingkungan sekolah yang baik akan memberikan pengaruh baik
terhadap motivasi belajar peserta didik Salah satunya adalah suasana lingkungan
belajar yang kondusif Betapapun hebatnya guru mengajar bagusnya kurikulum
pendidikan dan lengkapnya sarana dan prasarana belajar Belum berarti banyak
jika tidak didukung oleh lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
47
Lingkungan belajar khususnya lingkungan fisik berpengaruh besar terhadap
pelaksanaan PBM di sekolah Suasana yang nyaman lagi menyenangkan akan
mendukung proses belajar secara optimal Suasana ini berasal dari lingkungan
yang bersih segar dan asri
Dalam hal ini sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara
sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar Dengan berbagai kesempatan belajar itu pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong dalam suatu kurikulum yang
pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran Istilah
pembelajaran pedanan dari kata dalam bahasa inggris instruction yang berarti
proses membuat orang belajar
Tujuannya ialah membantu orang belajar atau memanipulasi (merekayasa)
lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar Dalam proses
pembelajaran bukan hanya guru dan anak didik saja berperan di dalamnya
melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai
pengaruh langsung pada proses belajar manusia Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa lingkungan belajar atau lingkungan sekolah memiliki fungsi motivasi yang
dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah khususnya di dalam kegiatan
pembelajaran yang merupakan kunci keberhasilan tercapainya tujuan
Interaksi yang harmonis dan dinamis antara kepala sekolah guru
kurikulum dan peserta didik memainkan peran sangat penting dalam proses
pembelajaran pengembangan diri yang dimiliki peserta didik serta dalam kegiatan
ekstra kulikuler yang ada di sekolah tersebut terutama dalam penyesuaian
kurikulum dengan perkembangan masyarakat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan situasi kondisi dan lingkungan belajar kesemuanya
itu sangat menuntut kualifikasi guru untuk memungkinkan terciptanya interaksi
berkualitas yang dinamis
Kondisi pembelajaran efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif
kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan
proses pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
48
pembelajar harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan suasana
interaksi pembelajaran yang hidup mengembangkan media yang sesuai
memanfaatkan sumber belajar yang sesuai memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan lingkungan belajar di kelas yang
kondusif Agar pembelajaran benar-benar kondusif maka pembelajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut
Di antara yang dapat diciptakan pembelajar untuk kondisi tersebut adalah
penciptaan lingkungan belajar Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan Lingkungan ini
mencakup dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial kedua
aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling
mendukung sehingga peserta didik merasa kerasan di sekolah dan mau mengikuti
proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun
keterpaksaan
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa lingkungan sekolah
memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar pada materi Imam kepada Allah
SWT di SMA Negeri 5 Kairatu Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar peserta didik termasuk pengaruh dengan kategori kuat atau tinggi
Sedangkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar peserta didik sebesar 5198
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
51
51
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
1 Lingkungan sekolah memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas X pada semester genap SMA Negeri 5
Kairatu hal ini terlihat dari nilai rhitung sebesar 0721 adalah lebih besar dari
rtabel pada taraf 5 (0413) maupun 1 (0 526)
2 Besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta didik
kelas X pada semester genap di SMA Negeri 5 Kairatu sebesar 5198
sedangkan siswanya 4802 ditentukan oleh faktor lain seperti metode yang
digunakan kemampuan siswa sendiri fasilitas sekolah maupun
kemampuan guru
B Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut
1 Sekolah perlu melakukan penataan lingkungan sosial sekolah secara baik
sehingga para peserta didik merasa nyaman dan kondusif dalam melakukan
aktivitas belajar
2 Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan guru perlu melakukan penataan
lingkungan belajar Hal ini dilakukan agar meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
52
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta
PT Bina Aksara 1989
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta PT
Rineka Cipta 1998
Ardy Wiyani Novan dan Barnawi Ilmu Pendidikan Islam Cet I Yogyakarta
Ar-Ruzz media 2012
Daryanto SS Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Surabaya Apollo 1997
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran Cet IV Jakarta Rineka
Cipta 2010
HM Sudiyono Ilmu Pendidikan Islam Jilid I Cet I Jakarta Rineka Cipta 2009
Kadir dkk Abdul Dasar-Dasar Pendidikan Cet I Jakarta Kencana Prenada
Media Group 2012
M Dalyono Psikologi Pendidikan Cet VI Jakarta Rineka Cipta 2010
M Subana dan Sudrajat Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah Cet III Jakarta Pustaka
Setia 2009
Minarti Sri Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri Cet II Yogyakarta Ar-Ruz Media 2012
Riyanto Yatim Metodologi Pendidikan Surabaya Sic1996
Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Cet XX Jakarta
RajarGrafindo Persada 2011
S Margono Metodologi Penelitian Pendidikan Cet VIII Jakarta Rineka Cipta
2010
Sudiono Anas Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta PT Radja Grafindo
Persada 1999
Undang Undang nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Usman Moh Uzer Menjadi Guru Profesional Bandung Remaja Rosdakarya
2002
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-
53
Vera Adelia Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas Cet I Jakarta DIVA Press
2012
- COVER ABSTRAKpdf (p1-2)
- BAB 1 FIKSpdf (p3-7)
- BAB 2 FIKSpdf (p8-21)
- BAB 3 FIKSpdf (p22-26)
- BAB 4 FIKSpdf (p27-43)
- BAB 5 FIKSpdf (p44)
- DAFRTAR PUSTAKA FIKSpdf (p45-46)
-