makalah pendidikan non formal

24
MAKALAH ILMU PENDIDIKAN “Pentingnya Pendidikan Non Formal” Disusun oleh : ZIDNI NUROL FAHMI 11504241010 KELAS A1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

Upload: zidni-n-fahmi

Post on 28-Dec-2015

1.326 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pendidikan Non Formal

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN

“Pentingnya Pendidikan Non Formal”

Disusun oleh :

ZIDNI NUROL FAHMI

11504241010

KELAS A1

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012/2013

Page 2: Makalah Pendidikan Non Formal

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana kami

selaku penulis telah diberi kesehatan dan nikmat sehingga dapat menyelesaikan

tulisan yang sangat sederhana ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyediaan sumber ilmu dan

pengetahuan. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan

memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan

yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Menyadari bahwa

makalah ini jauh dari sempurna maka di harapkannya kritik dan saran untuk

memperbaiki tulisan-tulisan berikutnya. Berikut ini penulis mempersembahkan

sebuah makalah dengan judul " Pentingnya Pendidikan Non Formal.”

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih

dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan

manfaat.

Amin.

Yogyakarta, 17 Desember 2012

Penulis

Page 3: Makalah Pendidikan Non Formal

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................ii

BAB I : Pendahuluan .....................................................................1

BAB II : Kajian Pustaka .................................................................4

BAB III: Pembahasan ....................................................................6

BAB IV : Penutup ..........................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................14

Page 4: Makalah Pendidikan Non Formal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Carut-marut dunia pendidikan Indonesia, sungguhnya merupakan sebuah

realitas yang sangat memprihatinkan. Mahalnya biaya pendidikan yang tidak

serta merta dibarengi dengan peningkatan kualitas secara signifikan, tentu

menimbulkan tanda tanya besar mengenai orientasi pendidikan yang

sebenarnya sedang ingin dicapai. Ironisnya, disaat beberapa negara tetangga

terus berupaya keras melakukan peningkatan kualitas pada sektor pendidikan,

banyak pihak di negara ini justru menempatkan pendidikan sebagai suatu

komoditas yang memiliki nilai jual yang tinggi. Tak mengherankan bahwa

ketika banyak pihak mengejar pendidikan dari sisi kuantitas, tentu

menimbulkan berbagai macam konsekuensi logis seperti terabaikannya faktor

kualitas pendidikan.

Parahnya lagi, belakangan kita juga telah disadarkan bahwa banyak

lulusan pendidikan formal tidak memiliki spesifikasi keahlian yang dibutuhkan

oleh dunia kerja. Indonesia mengalami krisis SDM sebenarnya berpangkal

pada buruknya kualitas pendidikan yang dilaksanakan. Untuk menghadapi

krisis, sistem pendidikan memerlukan bantuan dari semua sektor kehidupan

domestik dan pada beberapa kasus, juga memerlukan sumber-sumber di luar

batas nasional. Pendidikan memerlukan dana, namun anggaran pendidikan sulit

bertambah. Pendidikan memerlukan sumber daya, khususnya sumber daya

insani nasional yang terbaik untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan

produktivitas. Pendidikan memerlukan prasarana dan sarana, materi pengajaran

yang baik dan lebih baik. Di pelbagai tempat, pendidikan memerlukan pula

makanan bagi murid yang lapar agar mereka dalam kondisi siap belajar. Di atas

semua itu pendidikan memerlukan hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang,

yakni gagasan dan keberanian, keputusan, keinginan baru untuk mengetahui

kemampuan diri yang diperkuat oleh suatu keinginan untuk berubah dan

bereksperimen (Coombs, 1968 : 15).

Page 5: Makalah Pendidikan Non Formal

Berkaitan dengan frasa “sistem pendidikan”, lebih lanjut diungkapkan

bahwa sistem pendidikan tidak hanya mengacu pada tingkat dan tipe

pendidikan formal seperti sekolah kejuruan, umum dan spesialisasi, tetapi juga

seluruh program dan proses sistematik pendidikan di luar pendidikan formal

yaitu yang dikenal dengan pendidikan non formal. Sistem pendidikan yang di

dalamnya terdapat kegiatan pendidikan formal maupun non formal memiliki

sejumlah input, yang diproses untuk memperoleh output untuk memenuhi

tujuan tertentu. Mengacu pada sistem pendidikan selanjutnya diungkapkan

bahwa pendidikan dengan demikian merupakan suatu proses yang berinteraksi

dengan lingkungannya. Output yang ingin dihasilkan dari suatu sistem

pendidikan ditentukan oleh tujuan yang dikehendaki oleh lingkungan atau

masyarakat. Manusia yang terdidik hendaknya diperlengkapi untuk melayani

masyarakat dan mengurus dirinya sendiri sebagai individu dan anggota

masyarakat, pekerja ekonomi, pemimpin dan inovator, warga negara dan warga

dunia dan penyumbang kebudayaan. Untuk itu, pendidikan harus mampu

meningkatkan basic knowledge (pengetahuan dasar) intellectual and manual

skills (keterampilan manual dan intelektual); power of reason critism (daya

nalar/kritik); values, attitudes and motivation (nilai-nilai, sikap dan motivasi);

power of creativity and innovation (daya kreatif dan inovsi); cultural

appreciation (apresiasi kebudayaan); sense of social responsibillity (tanggung

jawab sosial); dan understanding of the modern world (memahami dunia

modern).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan non formal ?

2. Apa peran pendidikan non formal ?

3. Apa saja jenis-jenis pendidikan non formal ?

4. Apa perbedaan pendidikan non formal dengan pendidikan formal ?

5. Apa saja sasaran dan karakteristik pendidikan non formal ?

6. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan non formal di Indonesia ?

Page 6: Makalah Pendidikan Non Formal

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari pendidikan non formal

2. Mengetahui peran pendidikan non formal

3. Mengetahui jenis-jenis pendidikan non formal

4. Mengetahui perbedaan antara pendidikan non formal dan pendidikan

nonformal

5. Mengetahui sasaran dan karakteristik pendidikan non formal

6. Menjelaskan pelaksanaan pendidikan nonformal di Indonesia

Page 7: Makalah Pendidikan Non Formal

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kesulitan dan tantangan dalam kehidupan manusia baik yang diakibatkan

oleh lingkungan maupun alam yang kurang bersahabat, sering memaksa manusia

untuk mencari cara yang memungkinkan mereka untuk keluar dari kesulitan yang

dialaminya. Masih banyaknya warga yang tidak melanjutkan pendidikan ke taraf

yang memungkinkan mereka menggeluti profesi tertentu, menuntut upaya-upaya

untuk membantu mereka dalam mewujudkan potensi yang dimilikinya agar dapat

bermanfaat bagi pembangunan bangsa.

Sejauh ini, anggaran yang berkaitan dengan pendidikan mereka masih

terbatas, sehingga berbagai upaya untuk dapat terus mendorong keterlibatan

masyarakat dalam membangun pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah. Hal

ini dimaksudkan agar makin tumbuh kesadaran akan pentingnya pendidikan dan

mendorong masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif di dalamnya.

Bertitik tolak dari permasalahan yang dihadapi, pendidikan luar sekolah berusaha

mencari jawaban dengan menelusuri pola-pola pendidikan yang ada, seperti

pesantren, dan pendidikan keagamaan lainnya yang keberadaannya sudah jauh

sebelum Indonesia merdeka, bertahan hidup sampai sekarang dan dicintai,

dihargai dan diminati serta berakar dalam masyarakat. Kelanggengan lembaga-

lembaga tersebut karena tumbuh dan berkembang, dibiayai dan dikelola oleh dan

untuk kepentingan masyarakat. Di sisi lain, masyarakat merasakan adanya

kebermaknaan dari program-program belajar yang disajikan bagi kehidupannya,

karena pendidikan yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi

nyata masyarakat.

Dalam hubungan ini pendidikan termasuk pendidikan nonformal yang

berbasis kepentingan masyarakat lainnya, perlu mencermati hal tersebut, agar

keberadaannya dapat diterima dan dikembangkan sejalan dengan tuntutan

masyarakat berkaitan dengan kepentingan hidup mereka dalam mengisi upaya

pembangunan di masyarakatnya. Ini berarti bahwa pendidikan nonformal perlu

Page 8: Makalah Pendidikan Non Formal

menjadikan masyarakat sebagai sumber atau rujukan dalam penyelenggaaraan

program pendidikannya.

Pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal) ingin melayani, dicintai,

dan dicari masyarakat, maka mereka harus berani meniru apa yang baik dari apa

yang tumbuh di masyarakat dan kemudian diperkaya dengan sentuhan-sentuhan

yang sistematis dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan

lingkungan masyarakatnya. Strategi itulah yang perlu terus dikembangkan dan

dilaksanakan oleh pendidikan luar sekolah dalam membantu menyediakan

pendidikan bagi masyarakat yang karena berbagai hal tidak terlayani oleh jalur

formal/sekolah.

Bagi masyarakat yang tidak mampu, apa yang mereka pikirkan adalah

bagaimana hidup hari ini, karena itu mereka belajar untuk kehidupan; mereka

tidak mau belajar hanya untuk belajar, untuk itu masyarakat perlu didorong untuk

mengembangkannya melalui Pendidikan nonformal berbasis masyarakat, yakni

pendidikan nonformal dari, oleh dan untuk kepentingan masyarakat

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini

berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan

untuk selalu berkembang didalamnya, Pendidikan tidak akan ada habisnya,.

Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam

mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan

kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Kita

dididik menjadi orang yang berguna baik bagi Negara,Nusa dan Bangsa.

Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga (Pendidikan

Informal), lingkungan sekolah (Pendidikan Formal), dan lingkungan masyarakat

(Pendidikan Nonformal).

Page 9: Makalah Pendidikan Non Formal

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian pendidikan non formal

Pendidikan non-formal adalah pendidikan diluar jalur pendidikan formal

yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Dan hasil

pendidikan nonformal dihargai setara dengan hasil pendidikan formal.

Pendidikan non-formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan

anak usia dini, pendidikan kesetaraan, dll

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik

dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional

serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

B. Peran Pendidikan Non Formal

Lingkungan yang berfungsi melahirkan individu-individu terdidik

(educational individuals) bukan hanya lingkungan keluarga yang disebut juga

lingkungan pertama, lingkungan sekolah yang disebut juga lingkungan kedua,

tetapi juga lingkungan masyarakat yang disebut juga lingkungan ketiga.

(Purwanto, 1986 : 148). Peranan penting pendididkan pada lingkungan ketiga

yang dikenal dengan lingkungan masyarakat atau pendidikan non formal

dikarenakan manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia

menjadi bagian dari pelbagai golongan dalam masyarakat, baik dengan

sendirinya maupun dengan sengaja. Manusia dengan sendirinya adalah bagian

dari keluarga, kota, negara dan kelompok agama. Tapi ada juga golongan

yang dengan sengaja dimasuki seperti perkumpulan olah raga, serikat pekerja,

koperasi, organisasi politik, perkumpulan kesenian dan lain-lain. Melalui

kelompok-kelompok inilah pendidikan non formal dilakukan. Pendidikan non

formal dapat menjadi pelengkap dari pendidikan formal, terlebih jika

dikaitkan dengan keterbatasan-keterbatasan yang diakibatkan karena adanya

krisis.

Dalam situasi demikian, makna dibalik fenomena bermunculannya

lembaga pendidikan non formal sebenarnya lebih ingin memberikan ruang

Page 10: Makalah Pendidikan Non Formal

kesadaran baru pada masyarakat, bahwa upaya pendidikan bukan sekedar

kegiatan untuk meraih sertifikasi atau legalitas semata. Lebih daripada itu,

upaya pendidikan sejatinya merupakan kegiatan penyerapan dan internalisasi

ilmu, yang pada akhirnya diharapkan mampu membawa peningkatan taraf

kehidupan bagi individu maupun masyarakat dalam berbagai aspek.

Disaat banyak orang kebingungan mencari pekerjaan, banyak lulusan

lembaga pendidikan non formal yang menciptakan lapangan pekerjaan.

Namun dibalik semua keunggulan dan variasi lembaga pendidikan non formal

yang tersedia, kejelian masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan non

formal sebagai wahana untuk mengasah keterampilan dan menyiapkan diri

dalam menghadapi persaingan penting untuk dipertahankan. Indikator yang

paling sederhana adalah seberapa besar kesesuian bidang pelatihan yang

ditawarkan oleh lembaga pendidikan non formal dengan minat maupun

bidang yang saat ini kita geluti.

Tujuannya, tentu tidak lain supaya keahlian yang didapatkan dari pelatihan

lembaga pendidikan non formal dapat berjalan beriringan dan saling

melengkapi minat dan dunia yang kita geluti, serta meningkatkan keunggulan

kompetitif yang kita miliki. Lebih lanjut, kejelian dalam memilih juga

berfungsi pula agar investasi finansial yang telah ditanamkan tidak terbuang

percuma karena program yang sedang dijalani "terhenti di tengah jalan".

Pendidikan non formal diharapkan dapat mengatasi pelbagai problematika

kehidupan. Pendidikan melalui lingkungan masyarakat atau pendidikan non

formal memiliki berbagai nama, seperti adult education (pendidikan orang

dewasa), continuing education (pendidikan lanjutan), on-the-job training

(latihan kerja), accelerated training (latihan dipercepat), farmer or worker

training (latihan pekerja atau petani), dan extension service (pelayanan

pendidikan tambahan) dan dianggap sebagai sistem bayangan (shadow

system).

Konsep awal dari Pendidikan Non Formal ini muncul sekitar akhir tahun

60-an hingga awal tahun 70-an. Philip Coombs dan Manzoor A., P.H. (1985)

dalam bukunya The World Crisis In Education mengungkapkan pendidikan

itu pada dasarnya dibagi menjadi tiga jenis, yakni Pendidikan Formal (PF),

Page 11: Makalah Pendidikan Non Formal

Pendidikan Non Formal (PNF) dan Pendidikan In Formal (PIF). Khusus

untuk PNF, Coombs mengartikannya sebagai sebuah kegiatan yang

diorganisasikan diluar system persekolahan yang mapan, apakah dilakukan

secara terpisah atau bagian terpenting dari kegiatan yang lebih luas dilakukan

secara sengaja untuk melayani anak didik tertentu untuk mencapai tujuan

belajarnya.

C. Jenis-jenis Pendidikan Non Formal

a. Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-

PLSP) : adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen

Pendidikan Nasional di bidang pendidikan luar sekolah. BP-PLSP

mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan program

23 serta fasilitasi pengembangan sumberdaya pendidikan luar sekolah

berdasarkan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional.

b. Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB): adalah unit pelaksana

teknis di lingkungan Dinas Pendidikan Propinsi di bidang pendidikan

luar sekolah. BPKB mempunyai tugas untuk mengembangkan model

program pendidikan luar sekolah sesuai dengan kebijakan Dinas

Pendidikan Propinsi dan kharakteristik propinsinya.

c. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB): adalah unit pelaksana teknis Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota di bidang pendidikan luar sekolah

(nonformal). SKB secara umum mempunyai tugas membuat percontohan

program pendidikan nonformal, mengembangkan bahan belajar muatan

lokal sesuai dengan kebijakan dinas pendidikan kabupaten/kota dan

potensi lokal setiap daerah.

d. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM): suatu lembaga milik

masyarakat yang pengelolaannya menggunakan azas dari, oleh dan untuk

masyarakat. PKBM ini merupakan wahana pembelajaran dan

pemberdayaan masyarakat sehingga mereka semakin mampu untuk

memenuhi kebutuhan belajarnya sendiri. PKBM merupakan sumber

informasi dan penyelenggaraan berbagai kegiatan belajar pendidikan

kecakapan hidup sebagai perwujudan pendidikan sepanjang hayat.

Page 12: Makalah Pendidikan Non Formal

e. Lembaga Pendidikan Non Formal sejenis: adalah lembaga pendidikan

yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, yang memberikan

pelayanan pendidikan nonformal berorientasi life skills/keterampilan dan

tidak tergolong ke dalam kategori-katagori di atas, seperti; LPTM,

Organisasi Perempuan, LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Dalam hal ini perlu disadari bahwa pengembangan masyarakat itu akan

lancar apabila di masyarakat itu telah berkembang motivasi untuk

membangun serta telah tumbuh kesadaran dan semangat mengembangkan diri

ditambah kemampuan serta ketrampilan tertentu yang dapat menopangnya,

dan melalui kegiatan pendidikan, khususnya pendidikan nonformal

diharapkan dapat tumbuh suatu semangat yang tinggi untuk membangun

masyarakat desanya sendiri sabagai suatu kontribusi bagi pembangunan

bangsa pada umumnya.

D. Sasaran dan Karakteristik Pendidikan Non Formal.

Sasaran Pendidikan Non Formal dapat ditinjau dari beberapa segi, yakni

pelayanan, sasaran khusus, pranata sistem pengajaran dan pelembagaan

program. Ditilik dari segi pelayanan, sasaran Pendidikan Non Formal adalah

melayani anak usia sekolah (0-6 tahun), anak usia sekolah dasar (7-12 tahun),

anak usia pendidikan menengah (13-18 tahun), anak usia perguruan tinggi

(19-24 tahun). Ditinjau dari segi sasaran khusus, Pendidikan Non Formal

mendidik anak terlantar, anak yatim piatu, korban narkoba, perempuan

penghibur, anak cacat mentau maupun cacat tubuh. Dari segi pranata,

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dilakukan dilingkungan keluarga,

pendidikan perluasan wawasan desa dan pendidikan keterampilan. Di segi

layanan masyarakat, sasaran Pendidikan Non Formal antara lain membantu

masyarakat melalui program PKK, KB, perawatan bayi, peningkatan gizi

keluarga, pengetahuan rumah tangga dan penjagaan lingkungan sehat. Dilihat

dari segi pengajaran, sasaran Pendidikan Non Formal sebagai penyelenggara

dan pelaksana program kelompok, organisasi dan lembaga pendidikan,

program kesenian tradisional ataupun kesenian modern lainnya yaitu menjadi

Page 13: Makalah Pendidikan Non Formal

fasilitator bahkan turut serta dalam program keagamaan, seperti mengisi

pengajaran di majelis taklim, di pondok pesantren, dan bahkan di beberapa

tempat kursus. Sedangkan sasaran Pendidikan Non Formal ditinjau dari segi

pelembagaan, yakni kemitraan atau bermitra dengan berbagai pihak

penyelenggara program pemberdayaan masyarakat berkoordinasi dengan desa

atau pelaksana program pembangunan.

Bagaimana dengan karakteristik Pendidikan Non Formal? Secara khusus

Pendidikan Non Formal memiliki spesifikasi yang ‘unik’ dibanding

pendidikan sekolah, terutama dari berbagai aspek yang dicakupinya. Ini

terlihat dari tujuan Pendidikan Non Formal , yakni memenuhi kebutuhan

belajar tertentu yang fungsional bagi kehidupan masa kini dan masa depan,

dimana dalam pelaksanananya tidak terlalu menekankan pada ijazah. Dalam

waktu pelaksanannya, Pendidikan Non Formal terbilang relatif singkat,

menekankan pada kebutuhan di masa sekarang dan masa yang akan datang

serta tidak penuh dalam menggunakan waktu alias tidak terus menerus.

Isi dari program Pendidikan Non Formal ini berpedolam pada kurikulum

pusat pada kepentingan peserta didik (warga belajar), mengutamakan aplikasi

dimana menekanannya terletak pada keterampilan yang bernilai guna bagi

kehidupan peserta didik dan lingkungannya. Soal persyaratan masuk

Pendidikan Non Formal, hal itu ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan

bersama antara sesama peserta didik. Proses belajar mengajar dalam

Pendidikan Non Formal pun relative lebih fleksibel, artinya diselenggarakan

di lingkungan masyarakat dan keluarga.

E. Perbedaan pendidikan non formal dan pendidikan formal

Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur,

bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan yang

setaraf dengannya, termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang

berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan

profesional yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.  Pendidikan

formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri

atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Sedangkan pengertian pendidikan nonformal adalah pendidikan diluar jalur

Page 14: Makalah Pendidikan Non Formal

pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan

berjenjang. Dan hasil pendidikan nonformal dihargai setara dengan hasil

pendidikan formal. Pendidikan non-formal meliputi pendidikan kecakapan

hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kesetaraan, dll

F. Pelaksanaan pendidikan non formal di Indonesia

Pelaksanaan pendidikan non formal dapat dilihat perbedaannya pada kasus

negara industri dan negara berkembang. Pada negara maju seperti di Eropa dan

Amerika Utara pendidikan non formal dipandang sebagai pendidikan lanjutan

bagi kehidupan seseorang. Pendidikan seumur hidup sangat berarti dalam

memajukan dan mengubah masyarakat karena tiga alasan :

1) Untuk memperoleh pekerjaan ;

2) menjaga ketersediaan tenaga kerja terlatih dengan teknologi dan

pengetahuan baru yang diperlukan untuk melanjutkan

produktivitas;

3) memperbaiki kualitas dan kenyamanan hidup individu melalui

pengayaan kebudayaan dengan memanfaatkan waktu luang. Dalam

perspektif ini, maka pendidikan lanjutan bagi guru memiliki arti

strategis, jika gagal memberikan mereka pengetahuan yang

mutakhir, maka mereka akan “memberikan pendidikan kemarin

bagi generasi esok”.

Pada negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, pendidikan

non formal berperan untuk mendidik begitu banyak petani, pekerja, usahawan

kecil dan lainnya yang tidak sempat bersekolah dan mungkin tidak memiliki

keterampilan maupun pengetahuan yang dapat diamalkan bagi dirinya sendiri

maupun bagi pembangunan bangsanya. Peran lainnya adalah untuk

meningkatkan kemampuan dari orang-orang yang memiliki kualifikasi seperti

contohnya guru dan lainnya untuk bekerja di sektor swasta dan pemerintah,

agar mereka bekerja lebih efektif.

Page 15: Makalah Pendidikan Non Formal

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari apa yang telah diuraikan terdahulu dapatlah ditarik beberapa

kesimpulan berkaitan dengan Pendidikan Nonformal sebagai berikut :

Pendidikan non formal merupakan upaya untuk lebih melibatkan

lingkungan masyarakat dalam upaya-upaya membangun pendidikan

untuk kepentingan masyarakat dalam menjalankan perannya dalam

kehidupan.

Pendidikan nonformal merupakan suatu upaya untuk menjadikan

pendidikan nonformal lebih berperan dalam upaya membangun

masyarakat dalam berbagai bidangnya, pelibatan masyarakat dalam

pendidikan nonformal dapat makin meningkatkan peran pendidikan

yang dapat secara langsung dirasakan oleh masyarakat.

Untuk mencapai hal tersebut pemberdayaan masyarakat melalui

pengelolaan pendidikan nonformal menjadi suatu keharusan, dalam

hubungan ini diperlukan tentang pemehaman kondisi masyarakat

khususnya di desa berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam

rangka meningkatkan kualitas hidupnya, serta turut bertanggungjawab

dalam upaya terus mengembangkan pendidikan yang berbasis

masyarakat, khususnya masyarakat desa

B. SARAN

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah ini meskipun

penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan

tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan saya ini, karena kami

manusia yang adalah tempat salah dan dosa: dalam hadits “al insanu minal

khotto’ wannisa’, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi

motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.

saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata

Page 16: Makalah Pendidikan Non Formal

kuliah Ilmu Pendidikan Bp. Kir Haryana yang telah memberi kami tugas

makalah demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk orang lain.

Page 17: Makalah Pendidikan Non Formal

DAFTAR PUSTAKA

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/pengertian-pendidikan-formal-dan.html

http://www.unindra.ac.id/?q=node/37

http://www.bunghatta.ac.id/artikel/259/pentingnya-pendidikan-bagi-semua-orang.html

http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/pendidikan-nonformal/

http://www.sarjanaku.com/2011/03/pendidikan-formal.html

http://www.imadiklus.com/2012/10/pendidikan-non-formal-pls-dan-pentingnya-pendidikan-sejak-usia-dini.html

http://houseofwen.blogspot.com/2010/04/pentingnya-pendidikan-di-indonesia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_nonformal