model paud non-formal

88
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 0 KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2007

Upload: bintang-bangsaku

Post on 26-Jun-2015

1.648 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 0

K O N S E P PP EE NN GG EE MM BB AA NN GG AA NN KK UU RR II KK UU LL UU MM

PP EE NN DD II DD II KK AA NN AA NN AA KK UU SS II AA DD II NN II NN OO NN FF OO RR MM AA LL

PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2007

Page 2: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 i

DAFTAR ISI

Daftar Isi I

I Pendahuluan

A Latar Belakang 1

B Pengertian 2

1 Kurikulum 3

2 Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini 3

C Tujuan 3

D Ruang Lingkup 3

II Landasan Pendidikan Anak Usia di Indonesia

A Landasan Yuridis 4

B Landasan Operasional 7

III Konsep Teori Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini

A Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini 8

B Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini 8

C Hakikat Program Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini 9

IV Pendekatan dan Asas Pembelajaran Usia Dini

A Pendekatan Pembelajaran

B Asas-asas Pembelajaran

V Struktur Kurikulum 13

VI Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Anak Usia

Dini (Lahir – 6 Tahun)

14

VII Pengembangan Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan

Anak Usia Dini

A Arah dan Sasaran 64

B Prinsip Pengembangan 64

IX Penilaian 64

X Penutup 64

Page 3: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 1

NASKAH AKADEMIK

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NON FORMAL

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dalam melakukan tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman multi potensi, minat, kecerdasan bahasa, kognitif, sosial, emosional, spiritual, dan kinestetik/fisik-motorik, serta seni pada anak secara optimal sesuai dengan perkembangandan keunikan setiap anak.. Pendidikan anak usia dini adalah masa yang penting, karena awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangkan agar anak dapat berkembang secara optimal. Pengalaman yang dialami anak pada masa awal pertumbuhan dan perkembangannya akan berdampak pada kehidupannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu pada masa usia dini perlu dilakukan upaya pendidikan yang meliputi program stimulasi, bimbingan, pengasuhan dan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak yang diimplementasikan melalui pengembangan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum termasuk kurikulum pendidikan anak usia dini dilaksanakan secara terus menerus melalui tahapan pengkajian, sosialisasi, advokasi dan implementasinya oleh tim pengembang kurikulum, pakar, praktisi dan pembina serta penyelenggara pendidikan. Pengembangan kurikulum anak usia dini sekarang ini dilakukan karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pengembangan kurikulum ini diharapkan dapat menjadi standar acuan pendidik dan penyelenggara pendidikan dalam membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran serta penilaian (evaluasi) pembelajaran.

B. Pengertian

1. Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini adalah kurikulum yang disusun, dilaksanakan dan dikembangkan sesuai dengan

Page 4: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 2

kondisi dan kebutuhan masing-masing lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini.

C. Tujuan

Kerangka pengembangan kurikulum anak usia dini ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada pendidik dan tenaga kependidikan agar dapat mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis, kooperatif dan kompetitif.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kerangka pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini meliputi Non Formal, yaitu : a. Taman Penitipan Anak

TPA adalah salah satu bentuk PAUD ini jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan anak sejak usia 6 bulan sampai dengan usia 6 tahun

b. Kelompok Bermain Kelompok bermain adalah salah satu bentuk PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2 sampai 6 tahun

c. Satuan PAUD Sejenis/SPS Satuan PAUD Sejenis adalah salah satu bentuk PAUD jalur pendidikan non formal selain TPA dan KB.

II. LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA A. Landasan Yuridis Landasan Yuridis berkaitan dengan pentingnya penyelenggaraan Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak yaitu: 1. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 : Salah satu tujuan kemerdekaan

adalah ’’......mencerdaskan kehidupan bangsa’’. 2. Undang Undang Dasar 1945 pasal 4, pasal 9 ayat 1, pasal 28B ayat 2, pasal 28C ayat 2

pasal 31 ayat 1 dan ayat 3. Pasal 4 menjelaskan setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 9 ayat 1 yaitu setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya.

Pasal 28B ayat 2 Amandemen UUD 1945 berisi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C ayat 2 Amandemen UUD 1945 yaitu setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Pasal 31 ayat 3 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan

Page 5: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 3

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.

3. UU No. 4 tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak. 4. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 4, pasal 8, dan pasal 9. Pasal 4 berbunyi: Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 8 berbunyi: Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.

Pasal 9 menyatakan bahwa: Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.

5. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14, pasal 28 ayat 1, 2, 3, 4, 5.

Pasal 1 ayat 14 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pasal 28 ayat 1 berisi pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

Pasal 28 ayat 2 menguraikan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan atau informal.

Pasal 28 ayat 3 yaitu pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak, Raudhatul Atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pasal 28 ayat 4 yaitu pendidikan anak usia dini pada jalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pasal 28 ayat 5 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

6. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki:

(a) kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1).

(b) latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain atau psikologi dan

(c) sertifikat profesi guru untuk pendidikan anak usia dini. 7. Peraturan Presiden RI No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJM Nasional) tahun 2004-2009. 8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 tahun 2005 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional yaitu pendidikan anak usia dini nonformal berada di bawah pembinaan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga.

9. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009 tentang Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini termasuk pendidikan anak usia dini jalur nonformal, adalah:

Page 6: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 4

(1) meningkatkan pemerataan dan akses layanan pendidikan anak usia dini, meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan anak usia dini, serta meningkatkan good governance, akuntabilitas dan pencitraan yang positif di bidang pendidikan anak usia dini.

Landasan yuridis tersebut sejalan dengan Komitmen Internasioanl tentang pendidikan anak usia dini yaitu: 1. The Salamanca Statement di Spanyol tahun 1994 menegaskan bahwa anak yang lahir

dengan kebutuhan khusus atau anak dengan berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

2. Komitmen Education for All (EFA) di Jomtien Thailand tahun 1999. Komitmen ini menyepakati pentingnya Pendidikan Untuk Semua (PUS) bagi semua orang sejak lahir sampai dengan ajal (Buletin PAUD, 2006).

3. Deklarasi Dakkar di Senegal tahun 2000 menekankan: (1) memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini secara komprehensif terutama yang sangat rawan dan terlantar atau kurang beruntung, (2) kesetaraan jender di bidang pendidikan.

4. Deklarasi World Fit for Children tahun 2002 mencanangkan kehidupan yang sehat, penyediaan pendidikan yang berkualitas, perlindungan terhadap penganiayaan, eksploitasi, dan kekerasan, serta penaggulangan HIV/AIDS.

5. Convention on The Right of The Child di New York tahun 2002 menegaskan perlindungan dan perkembangan anak dalam layanan pendidikan dasar melalui pendidikan dasar 9 tahun.

6. Millenium Development Goals berdasarkan kondisi kesenjangan antara negara maju, negara berkembang, dan negara miskin tersebut maka pada pertemuan Millenium yang diselenggarakan pada bulan September 2000. Pertemuan Millenium tersebut merupakan pertemuan terbesar para pemimpin dunia sepanjang sejarah yang mengadopsi Milleinium Declaration PBB. Para pemimpin dunia tersebut membuat kesepakatan di mana masing-masing negara yang maju akan menjadi sahabat bagi negara berkembang dan negara miskin untuk mengatasi berbagai masalah secara berkesinambungan dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2015. Kesepakatan tersebut dikenal dengan Millenium Development Goals. 8 Tujuan Pembangunan Millenium (8 Millenium Development Goal’s) terdiri dari: Tujuan 1 : Menghapus Kemiskinan dan Kelaparan. Tujuan 2 : Pencapaian Pendidikan Dasar untuk Semua Orang. Tujuan 3 : Peningkatan Persamaan Gender dan Hak-hak Kaum Wanita Tujuan 4 : Mengurangi Angka Kematian Bayi Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil Tujuan 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit lainnya. Tujuan 7 : Menjamin Pemeliharaan Lingkungan Tujuan 8 : Mengembangkan Sebuah Hubungan Dunia untuk Pembangunan.

Apabila delapan tujuan millenium tersebut dapat dilaksanakan di Indonesia dengan tepat maka diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Landasan filosofis dan religius didasarkan pada keyakinan agama yang dianut oleh para orangtua anak usia dini. Orangtua, pendidik, dan orang dewasa di sekitar anak berhak memberikan pelatihan dan pengembangan perilaku beragama dan penanaman budi pekerti yang luhur melalui pembiasan dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai-nilai

Page 7: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 5

kehidupan beragama tersebut disesuaikan dengan tahapan perkembangan serta keunikan yang dimiliki oleh setiap anak. Berdasarkan UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa (1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal, (3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat, (5) Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Undang-Undang NO. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 9 Ayat 1 dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Didalam ayat 2 disebutkan selain hak anak sebagaimana dimaksud ayat 1, khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.

B. Landasan Operasional Pada prinsipnya berbagai upaya yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional merupakan pengejawantahan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, pasal 3, yang telah menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Selanjutnya, dalam penjelasannya ditetapkan bahwa pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Upaya pengembangan potensi anak sebagaimana dijelaskan di atas akan sangat berarti jika dilakukan sejak usia dini. Masa usia dini merupakan usia emas pertumbuhan dan perkembangan (golden age) sebab perkembangan berbagai aspek psiko-fisik yang terjadi pada masa ini akan menjadi peletak dasar sangat fundamental. Artinya, perkembangan aspek psiko-fisik pada masa usia dini akan menjadi dasar peletak bagi perkembangan selanjutnya. Pada masa ini perkembangan jaringan otak anak mengalami peningkatan yang sangat pesat, oleh sebab itu pendidikan anak usia dini merupakan dasar bagi perkembangan masa berikutnya. Bahkan menurut Bloom, seorang ahli psikologi,

Page 8: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 6

perkembangan jaringan otak manusia sekitar 80% terjadi pada masa usia dini. Oleh sebab itu pendidikan anak usia dini merupakan tahap pembinaan awal menuju terbinanya kualitas sumber daya manusia Indonesia yang memiliki daya saing tinggi di era gobal ini. Proses perkembangan otak manusia sepanjang rentang kehidupan yaitu usia 0-4 tahun perkembangan otak anak mencapai 50%. Usia 5-8 tahun proses perkembangan otak manusia mencapai 80%. Usia 8-12 tahun proses perkembangan otak manusia mencapai 90%. Usia 12-18 tahun proses perkembangan otak manusia mencapai 100%. Berdasarkan fakta tersebut maka pemerintah telah berupaya merancang berbagai program yang relevan dengan kebijakan pendidikan nasional, terutama untuk jenjang pendidikan usia dini yaitu melalui pemerataan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan manajemen pendidikan .

Upaya tersebut perlu dilakukan mengingat belum meratanya pendidikan bagi anak usia dini di Indonesia. Menurut data Balitbang Depdiknas 2004, masih 71,69 % anak usia dini yang belum terlayani pendidikan. Baru 28,31 % anak usia dini (lahir sampai usia 6 tahun) yang terlayani pendidikan, yang tersebar dalam Taman Kanak-kanak/Raudathul Atfal 7,88 %, Kelompok Bermain 0,54 %, Taman Penitipan Anak 0,05 %, PAUD terintegrasi posyandu 1,46%, Bina Keluarga Balita 8,98 % dan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah kelas awal 9,39 %. Berdasarkan data tersebut yang cukup memprihatinkan bahwa rasio layanan lembaga pendidikan anak usia dini terhadap anak yang dilayani baru mencapai perbandingan 1 : 86. Melalui gerakan Pengembangan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan nonformal telah terjadi peningkatan terutama pada program Kelompok Bermain pada awal tahun 2004 jumlah anak yang terlayani mencapai 36.649 sebelumnya hanya sekitar 4800 anak dan di Taman Penitipan Anak ada 15.308 sebelumnya hanya sekitar 9200 anak.

Pemerintah sendiri mentargetkan pada tahun 2015 diharapkan 75% anak usia dini sudah terlayani pendidikannya. Untuk mensukseskan target nasional tersebut, perlu upaya untuk menyediakan berbagai perangkat pendukungnya, termasuk perancangan kerangka pengembangan kurikulum ini. III. KONSEP TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK

USIA DINI A. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini Berdasarkan Undang-Undang RI NO. 20 tahun 2003 bab I pasal 1 butir/ayat 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

B. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini Secara umum tujuan pendidikan anak usia dini adalah membangun landasan bagi berkembangnya potensi anak agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu , cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

Page 9: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 7

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan cakap. Secara khusus tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan potensi kecerdasan fisik, kognitif, sosioemosional dan spiritual melalui proses Pembelajaran Aktif, inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). C. Hakikat Program Pembelajaran bagi Anak Usia Dini Bermain bagi anak usia dini adalah belajar. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/ kepuasan bagi diri anak; Bermain sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat memberi kesempatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan. Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa anak hidup serta lingkungan tempat di mana anak hidup. Bermain umumnya dilandasi oleh motivasi instrinsik dari dalam diri anak, bermain melibatkan keaktifan anak memunculkan efek positif. Bermain merupakan pilihan yang bebas, ketika bermain, anak fokus pada proses. Adapun manfaat bermain, antara lain:

• Memberikan kesempatan untuk mencoba hal baru melalui eksplorasi dan penemuan dalam belajar melalui bermain.

• Mengaplikasikan kenyataan dalam representasi simbolis • Memberikan kesempatan untuk memecahkan masalah • Mengembangkan rasa egosentris ke rasa sosial • Belajar bekerjasama dengan teman sebaya atau anak lain melalui bermain

kooperatif. • Mengembangkan kreativitas

Program kegiatan bermain adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan kreativitas / daya cipta yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan berikutnya Untuk mencapai tujuan program tersebut, maka diperlukan strategi pembelajaran bagi anak usia dini yang lebih berorientasi pada:

• tujuan yang mengarah pada tugas-tugas perkembangan di setiap rentangan usia anak,

• materi yang diberikan harus mengacu dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan yang sesuai dengan pertumbuhan dan tahap perkembangan setiap anak.

• metode yang dipilih seharusnya bervariasi sesuai dengan tujuan kegiatan belajar dan mampu melibatkan anak secara aktif dan kreatif serta menyenangkan, dan inovatif.

• media dan lingkungan bermain yang digunakan haruslah aman, nyaman dan menimbulkan ketertarikan bagi anak dan perlu adanya waktu yang cukup untuk bereksplorasi,

• evaluasi yang terbaik dan dianjurkan untuk dilakukan adalah rangkaian sebuah assesment melalui observasi partisipatif secara berkesinambungan terhadap apa yang dilihat, didengar dan diperbuat oleh anak

Page 10: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 8

IV. PENDEKATAN DAN ASAS PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI A. Pendekatan Pembelajaran

1. Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama Dilaksanakan dalam pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari anak, sehingga timbul perkembangan moral dan nilai-nilai agama serta perkembangan sosial agar dapat mengembangkan emosional dan kemandirian. 2. Bermain Sambil Belajar dan Belajar Melalui Bermain. Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di PAUD. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, untuk materi/bahan dan media yang menarik serta mudah dimengerti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan lingkungan anak sehingga pembelajaran menjadi bermakna ( bermanfaat ) bagi anak, ketika bermain anak membangun pengertian dengan pengalamannya. 3. Pembelajaran Berorientasi Pada Tumbuh Kembang Anak Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individu. Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara yang sederhana ke rumit, kongkrit ke abstrak, gerakan ke verbal dan dari keakuan (ego) ke rasa sosial. 4. Pembelajaran Berorientasi Pada Kebutuhan Anak Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan perkembangan kebutuhan anak. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan anak tersebut secara psikologis, nilai-nilai agama, penerapan disiplin, sosial emosional, bahasa, kognitif, seni serta lingkungan sosial budaya di mana anak tinggal. 5. Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Tematik Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik. Tema sebagai wadah pengenalan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, media yang mudah dan murah untuk didapat, aman, serta menarik. 6. Kegiatan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan

(PAKEM) Proses pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dapat dilakukan pada Anak Usia Dini yang disiapkan oleh pendidikan melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak dan memotivasi anak berpikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru. Pengenalan pembelajaran dilakukan secara demokrasi, mengingat PAUD merupakan subjek

Page 11: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 9

dalam proses pembelajaran, anak dapat berinteraksi dengan mudah dengan pendidikan maupun temannya yang dilaksanakan dengan cara : • Learning by doing, pembelajaran dilakukan secara langsung oleh anak

(hands on experience), di mana kelima indera anak terlibat secara langsung, sehingga anak memperoleh pengetahuan dari interaksi anak dengan lingkungan secara langsung

• Learning by stimulating, pembelajaran ini menitikberatkan pada stimulasi perkembangan anak secara bertahap, jadi pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

• Learning by modelling, pembelajaran dimana anak meniru orang dewasa atau teman di lingkungannya. Anak belum dapat memfilter atau membedakan atau menyaring model peniruan yang dilakukan tersebut merupakan perilaku baik atau buruk.

7. Pembelajaran Mengembangkan Kecakapan Hidup Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan anak untuk dapat menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya. 8. Pembelajaran yang bermakna Dalam kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak, sehingga perlu memanfaatkan berbagai media bahan alam, bahan sisa, bahan sintetik, dan sumber belajar dari lingkungan dan alam sekitar yang disediakan dan diupayakan oleh pendidik

B. Asas-Asas Pembelajaran

1. Asas Apersepsi

Kegiatan mental anak dalam mengolah proses hasil belajar dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya. Oleh sebab itu, pembelajaran yang dilakukan pendidik hendaknya memperhatikan pengetahuan dan pengalaman, latihan, keterampilan awal yang telah dimiliki oleh anak sehingga anak dapat mencapai proses hasil belajar yang lebih optimal.

2. Asas Kekongkritan

Melalui interaksi dengan objek-objek nyata dan pengalaman kongkrit, pembelajaran perlu menggunakan berbagai media dan sumber belajar agar suatu tema yang telah atau akan dipelajari oleh anak menjadi lebih bermakna, misalnya menggunakan gambar binatang untuk mempelajari binatang, membawa binatang hidup (apabila memungkinkan dan tidak membahayakan bagi anak serta atau dapat juga melalukan eksperimen gejala alam ) di dalam kelas, menggunakan audio visual tentang banjir untuk mempelajari tentang air, dan lain-lain.

3. Asas Motivasi

Belajar akan optimal jika anak memiliki dorongan untuk belajar. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya dirancang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemauan anak. Misalnya, memberi penghargaan kepada anak yang berprestasi dengan pujian atau hadiah; berupa pemberian stempel, gambar tempel, memajang setiap hasil karya

Page 12: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 10

anak di kelas; lomba antar kelompok; melibatkan setiap anak pada berbagai kegiatan lomba dan kegiatan anak usia dini; melakukan pekan unjuk kemampuan anak.

4. Asas Kemandirian

Kemandirian merupakan upaya yang dimaksudkan untuk melatih anak dalam memecahkan masalahnya. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya dirancang untuk mengembangkan kemandirian anak, misalnya tata cara makan, menggosok gigi, memakai baju, melepas dan memakai sepatu, buang air kecil dan buang air besar, merapikan mainan setelah digunakan, dan lain-lain.

5. Asas Kerjasama (Kooperatif)

Kerjasama menjadi asas karena dengan bekerja sama keterampilan sosial anak akan berkembang secara optimal. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial anak, misalnya bertanggung jawab terhadap kelompok, menghargai pendapat anak lain, bergantian, bergiliran, aktif dalam kerja kelompok, membantu anak lain, dan lain-lain.

6. Asas Perbedaan Individu

Perbedaan individu menjadi asas karena setiap anak itu bersifat unik, berbeda dengan anak yang lain. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan individu, misalnya perbedaan latar belakang keluarga, perbedaan kemampuan, perbedaan minat, perbedaan gaya belajar, dan lain-lain agar anak mencapai hasil belajar secara optimal.

7. Asas Keterpaduan Korelasi menjadi asas karena aspek pengembangan diri anak yang satu dengan aspek pengembangan diri yang lain saling berkaitan. Oleh sebab itu pembelajaran di anak usia dini dirancang dan dilaksanakan secara terpadu. Misalnya perkembangan bahasa anak berkaitan erat dengan perkembangan kognitif, perkembangan kognitif anak berkaitan erat dengan perkembangan diri, dan lain-lain.

8. Asas Belajar Sepanjang Hayat Belajar sepanjang hayat menjadi asas karena proses belajar anak tidak hanya berlangsung di PAUD tetapi sepanjang hayat anak. Oleh sebab itu, pembelajaran di PAUD hendaknya diupayakan untuk membekali anak agar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mendorong anak selalu ingin dan berusaha belajar kapan pun dan di mana pun.

V. STRUKTUR KURIKULUM

Bidang Pengembangan A. Pembiasaan 1. Moral dan nilai-nilai agama

2. Sosial, emosional dan kemandirian B. Kemampuan dasar 1. Berbahasa

2. Kognitif 3. Fisik/Motorik 4. Seni

Page 13: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 1

VI. STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR ANAK USIA DINI ( LAHIR s.d. 6 TAHUN )

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

LAHIR-1 TAHUN MORALDAN NILAI-NILAI AGAMA

Anak mampu memperhatikan perilaku keagamaan yang diterima melalui inderanya

Dapat merespon perilaku keagamaan melalui inderanya Dapat merespon rasa sayang

• Bereaksi ketika mendengarkan senandung lagu bernuansa keagamaan (mengangguk-angguk, tersenyum, tenang, mencari sumber suara).

• Bereaksi ketika mendengar doa yang dibacakan.

• Bereaksi ketika mendengarkan cerita yang bernuansa keagamaan.

• Merespon rasa sayang dan

cinta kasih melalui belaian, sentuhan dan senyuman.

SOSIAL, EMOSIONAL, DAN KEMAN- DIRIAN

Anak mampu membangun interaksi dengan lingkungan terdekat

Dapat berinteraksi dengan keluarga dan orang lain yang dekat dengan anak Dapat menyatakan suatu kebutuhan

• Menatap wajah orang yang mengajak berkomunikasi

• Merespon dengan senyum terhadap orang yang mengajak berkomunikasi

• Mulai melakukan komunikasi dengan menggerakan tangan terhadap orang di dekatnya

• Menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap orang yang dikenal dan orang yang tidak dikenal (Misal: Melalui tangisan)

• Mengulurkan tangan untuk diangkat

• Menutup muka/ bermain cilukba

• Menangis saat

membutuhkan sesuatu • Menolak jika diberikan

sesuatu yang tidak disukai. Misal dengan cara menggerakkan tangan, menangis, dll.

Page 14: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 2

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengenal diri sendiri

Mulai menunjukkan kemandirian

• Mulai melihat bayangan di cermin dan tersenyum

• Mulai minum dengan gelas

BAHASA Anak mampu mengerti isyarat dan perkataan orang lain serta mengungkapkan keinginannya secara sederhana

Dapat memahami isyarat dan perkataan orang lain secara sederhana Dapat mengungkapkan keinginannya secara sedehana Mulai menunjukkan ketertarikan dengan buku/media cetak lainnya (pramembaca)

• Bereaksi terhadap isyarat orang lain secara sederhana (Contoh: kedipan mata, geleng kepala, anggukan, gerakan tubuh, dan tangan)

• Bereaksi terhadap sumber suara

• Merespon bila dipanggil namanya

• Mengoceh atau

mengeluarkan suara-suara • Mengucapkan kata

(Contoh: papa, mama) • Mulai meniru suara-suara • Mulai mengeksplorasi

buku dengan memasukkan buku.media cetak lainnya ke dalam mulut atau memukul-mukul buku/media cetak

• Mulai memperhatikan buku-buku/media cetak lainnya yang memiliki gambar dan warna yang menarik

KOGNITIF

Anak mampu menyadari keberadaan benda

Dapat memahami keberadaan benda yang terlihat dan disembunyikan

• Melihat wajah orang dan benda-benda terdekat

• Mengamati anggota tubuhnya sendiri (tangan, kaki, jari kaki, jari tangan)

Page 15: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 3

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat bereksplorasi (mencari tahu) tentang benda di sekitarnya

• Mengamati benda di sekitarnya

• Mengamati gerakan benda

• Mencari benda yang disembunyikan

• Mengikuti suara dan gerakan yang dikenalnya

• Menyentuh dan

memasukkan benda ke mulutnya

• Membanting atau mengetuk-ngetuk benda ke meja atau lantai

Page 16: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 4

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

FISIK/ MOTORIK

Anak mampu menggerakkan tangan, lengan, kaki, kepala, dan badan. Kesehatan Fisik

Dapat menunjukkan gerakan tangan melalui reflek sederhana

Dapat menunjukkan gerakan tubuh secara berulang-ulang

Dapat menunjukkan gerakan tubuh yang terkoordinasi Menunjukkan kesesuaian antara kesehatan dan perkembangan

• Meraih sebuah benda. • Melempar benda yang

dipegang. • Memainkan jari-jari

tangan dan kaki • Menarik benda-benda di

sekitarnya • Meremas-remas kertas • Memegang benda atau

mainan • Mulai memainkan botol saat

minum susu • Merobek kertas dengan

tangan • Memasukkan sesuatu ke

dalam mulut • Menggerakkan jari-jari

kaki • Berguling ke kanan dan

ke kiri. • Merayap ke berbagai

arah. • Merangkak ke berbagai

arah. • Duduk tanpa bantuan. • Memutar badan ke kiri

dan ke kanan • Berdiri dengan

berpegangan atau dibantu • Berjalan beberapa

langkah • Berjalan sambil

berpegangan ke dinding • Memainkan bola dengan

tangan • Menunjukkan

pertumbuhan tinggi dan berat badan ideal sesuai usia

• Mulai suka menggigit • Mulai berlajar minum

dengan menggunakan

Page 17: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 5

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

gelas SENI

Anak mampu bereaksi terhadap irama yang didengarnya

Dapat bereaksi ketika mendengar irama

• Bertepuk tangan • Menggerakkan tangan,

kepala, atau kaki ketika mendengar irama

USIA 1-2 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA

Anak mulai mampu meniru perilaku keagamaan secara sederhana serta mengekspresikan rasa sayang dan cinta kasih

Dapat meniru perilaku keagamaan secara sederhana Dapat mengekspresikan rasa sayang dan cinta kasih

• Mendengarkan senandung lagu bernuansa keagamaan

• Menirukan senandung lagu bernuansa keagamaan.

• Mengikuti/menirukan bacaan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.

• Menirukan sebagian gerakan ibadah.

• Mendengarkan cerita bernuansa keagamaan

• Merespon cerita bernuansa keagamaan.

• Mendengarkan sebutan nama Tuhan

• Menirukan sebutan nama Tuhan

• Menunjukkan rasa sayang

dan cinta kasih melalui belaian/rangkulan/ciuman

SOSIAL, EMOSIONAL, DAN KEMAN DIRIAN

Anak mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, mengekpresikan emosi secara wajar, serta menyatajan kebutuhannya

Dapat berinteraksi dengan keluarga dan orang lain yang dekat dengan anak

• Mengenal wajah orang yang di dekatnya

• Bereaksi apabila melihat wajah orang yang dikenalnya

• Menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap orang yang dikenal dan yang tidak dikenal. Misal: Bersembunyi di belakang orang terdekat (Ibu, guru, pengasuh)

• Mulai berminat bermain bersama anak lain dengan mainan yang sama

• Mulai senang humor (tertawa ketika merespon sesuatu yang

Page 18: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 6

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat menyatakan suatu Kebutuhan Dapat mengenal diri sendiri Mulai dapat menunjukkan kemandirian Mulai dapat mengekpresikan emosi secara wajar

lucu) • Menyatakan keinginan dengan

ekpresi emosi, misal merajuk, merengek, atau menangis

• Mengatakan jika ingin buang air

• Meminta bantuan kepada orang yang dikenalnya ketika miliknya diambil orang (temannya)

• Dapat menyatakan

kepemilikannya (Misal: Bonekaku, mainanku, dll.)

• Berlatih untuk menggunakan

toilet. • Mulai dapat makan sendiri • Mengekspresikan rasa senang,

takut, marah, dan kaget. • Bermain pura-pura (bermain

peran)

BAHASA Anak mampu mengerti perkataan orang lain dan mengungkapkan keinginannya secara sederhana

Dapat memahami perkataan orang lain secara sederhana Dapat mengungkapkan keinginan dan pikirannya secara sederhana

Menunjukkan

• Melaksanakan beberapa perintah sederhana

• Bereaksi terhadap larangan • Meniru kata dan suara • Mengucapkan kalimat

yang terdiri dari dua kata (seperti: mama makan)

• Menggunakan kalimat tanya. (Contoh: Apa, dimana)

• Menjawab pertanyaan yang menggunakan kata tanya: Apa, siapa, dimana

• Menyebutkan nama dirinya

• Menyatakan miliknya • Membawa buku/media

Page 19: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 7

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

ketertarikan terhadap buku/media cetak lainnya (pramembaca) Mulai menggunakan alat tulis untuk membuat gambar atau tulisan (pramenulis)

cetak lainnya kepada orang dewasa untuk dibacakan

• Mulai membuka dan membalik-balikan buku/media cetak lainnya

• Mulai tertarik dengan isi buku/media cetak lainnya (Contoh: Menanyakan gambar yang terdapat di dalam buku)

• Mencocokkan gambar yang terdapat pada satu buku/media cetak lainnya dengan buku/media cetak lainnya

• Berpura-pura membaca (Bicara dengan gambar yang terdapat pada buku/media cetak lainnya)

• Berpura-pura menulis

dengan mencoret-coret tidak beraturan

• Mulai menunjukkan hasil karyanya (coretan) kepada orang lain

KOGNITIF

Anak mampu bereksplorasi melalui indera dan motorik terhadap benda yang ada di sekitarnya

Dapat mengamati dan menggunakan benda-benda di sekitarnya

Dapat bereksplorasi dengan benda di sekitarnya

Dapat merespon

• Menunjuk bentuk benda-benda sederhana

• Menyebut nama benda-benda sederhana

• Menyebutkan posisi benda (jauh-dekat, atas-bawah)

• Membedakan ukuran benda (besar-kecil)

• Menunjuk minimal 4 anggota tubuh

• Menyebutkan minimal 4 anggota tubuh

• Mengamati apa yang terjadi

jika benda dijatuhkan • Mulai banyak bertanya

Page 20: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 8

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

benda dan orang yang berada di sekitarnya

• Mulai dapat menemukan benda yang disembunyikan

• Menanggapi ketika dibacakan buku yang dikenalnya

• Menolak terhadap sesuatu yang tidak diinginkan

FISIK/ MOTORIK

Anak mampu menggerakkan anggota tubuh untuk melatih otot tangan, punggung, dan kaki

Kesehatan Fisik

Dapat menggerakkan anggota tubuh untuk melatih otot tangan Dapat mengerakkan anggota tubuh untuk melatih otot punggung

Dapat mengerakkan anggota tubuh untuk melatih otot kaki

• Memegang benda-benda ukuran kecil dengan jari-jari tangan telunjuk dan jempol

• Membuat coretan tidak beraturan dengan menggunakan pinsil/spidol/ krayon

• Merobek kertas dengan jari-jari tangan

• Menggerakkan jari-jari tangan

• Melempar bola ke arah tertentu

• Menyusun benda tanpa beraturan.

• Mulai belajar makan sendiri

• Meraup biji-bijian • Memasukkan biji-bijian

ke kotak/wadah • Mulai belajar menangkap

bola • Mulai belajar

membungkukkan badan • Menggerakkan/memiringk

an tubuh ke kanan dan ke kiri.

• Menarik dan mendorong benda

• Berlari ke berbagai arah. • Menaiki tangga dengan

bantuan. • Melompat ke berbagai

arah. • Mulai belajar menendang

Page 21: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 9

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Menunjukkan kesesuaian antara kesehatan dan perkembangan

bola • Kebiasaan tidur mulai

berkurang secara bertahap• Menunjukkan

pertumbuhan gigi yang normal

• Mulai mengkonsumsi berbagai jenis makanan

• Memegang makanan dengan menggunakan jari-jari tangan

• Mulai belajar mengikuti kebiasaan sehat (gosok gigi, cuci tangan)

SENI

Mampu meniru suara dan gerak secara sederhana

Dapat menirukan suara Dapat menirukan gerak

• Mulai belajar menirukan suara

• Bermain dengan bimbingan

• Menggerakkan kepala,

tangan atau kaki ketika mendengar suara musik/ritmik

• Bergerak bebas sesuai dengan irama musik

ANAK USIA 2 – 3 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA

Anak mampu meniru secara sederhana perilaku keagamaan yang dilihat dan didengar , mengekpresikan rasa sayanga atau cinta kasih sesamanya, serta mulai meniru perilaku baik dan sopan

Dapat meniru perilaku keagamaan secara sederhana Dapat mengekpresikan rasa sayang atau cinta kasih sesamanya Dapat mengenal

• Menyebut nama Tuhan • Mengikuti bacaan doa/berdoa

sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

• Menyanyikan lagu keagamaan

• Mengucapkan salam keagamaan

• Menunjukkan rasa sayang

dan cinta kasih melalui belaian/ rangkulan

• Menyayangi binatang • Memelihara tanaman • Suka menolong teman • Mengucapkan salam, terima

kasih, minta tolong secara

Page 22: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 10

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

sopan santun

sederhana • Mau menyapa dan menjawab

sapaan dengan ramah

SOSIAL, EMOSIONAL, DAN KEMAN DIRIAN

Anak mampu beriteraksi dan menunjukan reaksi emosi yang wajar, mengenal rasa tanggungjawab, mulai menunjukkan kemandirian, disiplin, dan percaya diri

Dapat berinteraksi dengan lingkungan terdekat Dapat menunjukkan keinginannya Dapat mengenal diri dan lingkungan Terdekat

Dapat menunjukkan kemandirian Dapat mengekpresikan emosi secara wajar Mulai menunjukkan sikap kedisiplinan

• Mulai menunjukkan senang bermain dengan teman

• Merespon terhadap beberapa nama teman bermain

• Senang meniru apa yang dilakukan orang lain

• Mau menyapa teman • Mau memilih sesuatu yang

disukai • Mempertahankan hak milik • Menunjuk benda miliknya • Menunjuk orang-orang yang

terdekat • Dapat ditinggalkan oleh

orangtuanya • Memilih kegiatan sendiri • Mulai dapat menggunakan

toilet (wc) namun masih dibantu/diingatkan

• Makan dan minum sendiri • Menunjukkan ekspresi emosi

yang wajar ketika mengalami ketidaknyamanan (Misal: Diganggu temannya)

• Menunjukkan ekspresi emosi yang wajar ketika mengalami kegembiraan (Misal: Melihat hal yang lucu)

• Menyimpan mainannya

sendiri • Sabar menunggu giliran

BAHASA Anak mampu mendengarkan dan berkomunikasi

Dapat mendengarkan informasi lisan

• Mendengarkan cerita • Mendengarkan lagu-lagu • Melaksanakan perintah

sederhana

Page 23: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 11

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

secara lisan dengan kalimat sederhana

Dapat mengungkapkan keinginannya melalui ungkapan sederhana Dapat mengenal lambang (pramembaca) Dapat menghasilkan coretan-coretan (pramenulis)

• Merespon ketika namanya dipanggil

• Mengucapkan kalimat dengan

2-3 kata (Contoh: Saya mau makan, dll.)

• Menjawab pertanyaan sederhana “apa, siapa, dimana”

• Menggunakan kata sangkal (ya, tidak)

• Menggunakan kata ganti "aku" • Menyebutkan nama diri • Meniru dan mengulangi

bunyi dan atau kata • Menceritakan pengalaman

sehari-hari secara sederhana • Menunjukkan lambang suatu

benda (Contoh: mengenal lambang/logo dari produk makanan, minuman yang dikenal anak, dll.)

• Mengemukakan kembali cerita yang digemari

• Memilih-milih buku/media cetak lainnya menurut kesukaannya

• Meminta tolong kepada orang dewasa untuk menuliskan cerita gambar yang dibuatnya

• Menghasilkan coretan dengan

menggunakan berbagai alat tulis

KOGNITIF

Anak mampu mengenal benda dan orang di sekitarnya

Dapat mengenal benda

• Menyebutkan benda-benda di sekitar

• Menyebutkan berbagai bentuk benda

• Membedakan warna dasar (merah, kuning, biru)

• Membedakan ukuran benda (besar-kecil)

Page 24: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 12

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat menggunakan benda Dapat merespon orang yang berada di sekitarnya

• Membedakan rasa dan bau • Membedakan konsep buka-

tutup. Depan-belakang, keluar-masuk

• Menyusun benda ke atas dan

ke samping • Memasang puzzel 3 keping • Membilang 1-5 (tanpa

mengenal konsep) • Mengenal konsep 1-2 • Membedakan banyak-sedikit,

sama- tidak sama • Membedakan bunyi –bunyian • Mulai dapat menggunakan

alat untuk memperoleh sesuatu yang berada di luar jangkauannya (Contoh: meraih benda dengan menggunakan alat bantu)

• Mengeksplorasi isi lemari dan laci

• Membangun balok dan menghancurkannya

• Menyodok, menjatuhkan, mendorong, menarik, dan meremas benda untuk melihat apa yang akan terjadi

• Mulai dapat menempatkan benda pada tempat tempat yang sesuai (Contoh: Membuang sampah di tempat sampah, menyimpan piring kotor di dapur/tempat cuci piring)

• Mulai menanyakan orang

yang dikenalnya ketika tidak ada di sekitarnya

• Mulai mengenal jenis kelamin

FISIK/ MOTORIK

Anak mampu melakukan keterampilan gerak dasar secara

Dapat melakukan gerakan di tempat

• Meniru gerakan senam sederhana

• Mengekspresikan diri lewat seni musik, dengan

Page 25: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 13

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

sederhana Anak mampu menunjukan kontrol dan koordinasi antara tangan dan mata

Dapat melakukan gerak berpindah tempat Dapat memainkan benda menggunakan tangan atau kaki (motorik kasar) Dapat melakukan koordinasi antara jari-jari dan tangan untuk kelenturan otot

berbagai gerakan • Berjalan dengan control

yang baik • Berlari lurus ke depan • Melompat turun dari

ketinggian 10-20 cm dengan dua kaki

• Merayap dan merangkak lurus ke depan

• Menghindari rintangan ketika berjalan

• Melompat ke depan dengan dua kaki bersama-sama

• Menirukan gerakan binatang dan tanaman

• Naik turun tangga dengan berpegangan

• Masuk ke dalam lorong meja, kursi,dll.

• Menggulirkan bola dengan

satu/dua tangan • Melempar bola dengan satu

atau dua tangan • Memasukkan bola ke dalam

keranjang • Menangkap bola besar yang

dilambungkan dengan dua tangan

• Menendang bola • Memegang benda dengan

benar • Mengaduk cairan dengan

berbagai alat • Menuang (air, beras, biji-

bijian) • Meraup pasir, biji-bijian,

beras • Merobek dengan jari • Menggunakan lima jari

untuk meremas-remas sesuatu

• Menggunakan dua jari

Page 26: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 14

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Kesehatan Fisik

Menunjukkan kesesuaian antara kesehatan dan perkembangan

untuk memegang sesuatu • Melipat kertas sembarangan • Menggunting kertas tak

beraturan • Menggunakan kuas,spidol

dan krayon untuk mencoret-coret bebas

• Membuat garis (mencoret-coret)

• Meronce dengan manik-manik yang besar

• Membedakan permukaan benda melalui perabaan

• Mencapai tingggi dan berat

badan yang ideal • Menggosok gigi sendiri

(Dengan pengawasan) • Mandi sendiri secara rutin

(Dengan pengawasan) • Makan sendiri dengan

dibantu

SENI

Mampu melakukan berbagai gerakan anggota tubuhnya sesuai dengan irama dan dapat mengekspresikan diri dalam bentuk goresan sederhana

Dapat bergerak bebas mengikuti irama musik Dapat mengekspresikan diri dalam bentuk coretan sederhana

• Bertepuk tangan mengikuti irama musik

• Menari mengikuti irama musik

• Memukul-mukul benda menurut irama musik

• Membuat coretan tak

berbentuk • Mengekspresikan pikiran dan

perasaan melalui menggambar bebas

ANAK USIA 3-4 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA

Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan meniru gerakan beribadah secara sederhana, serta mulai berperilaku baik

Dapat mengucapkan bacaan doa dan lagu keagamaan secara sederhana Dapat meniru gerakan ibadah secara sederhana

• Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

• Menirukan lagu-lagu keagamaan

• Menirukan sikap berdoa • Meniru gerakan ibadah yang

sederhana

Page 27: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 15

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

atau sopan

Dapat mengenal dan menyayangi ciptaan Tuhan Dapat mengenal sopan santun dan mulai berperilaku saling menghormati sesama

• Menyebut contoh ciptaan Tuhan secara sederhana (Contoh: Kucing, anjing)

• Menyayangi ciptaan Tuhan (Contoh: Memberi makan binatang peliharaan)

• Mau menolong teman • Menunjukkan empati dan

perhatian terhadap orang lain (teman sebaya)

• Mengucapkan salam, terima

kasih, minta tolong, minta maaf secara sederhana

• Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah

• Tidak mengganggu teman • Mau mengalah

SOSIAL, EMOSIONAL DAN KEMAN DIRIAN

Anak mampu beriteraksi dan menunjukan reaksi emosi yang wajar, mengenal rasa tanggungjawab, menunjukkan kemandirian, disiplin, dan percaya diri

Dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa yang dikenal Dapat menjaga keamanan diri sendiri Mulai menunjukkan

• Senang bermain dengan teman

• Meminta izin bila menggunakan benda milik orang lain

• Mau bekerja dalam kelompok • Berkomunikasi dengan

orang-orang yang ditemuinya • Meminta perhatian dengan

mengangkat tangan, membuat permintaan verbal, atau cara lainnya

• Mendengar dan berbicara dengan orang dewasa yang dikenalnya

• Mengadukan masalah kepada orang dewasa ketika mengalami ketidaknyamanan dengan teman

• Mau menyapa teman • Menghindari dari bahaya • Menolak sesuatu yang tidak

nyaman bagi dirinya • Menunjukkan kebanggaan

Page 28: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 16

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

rasa percaya diri Dapat menunjukkan kemandirian Dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar Mulai menunjukkan sikap kedisiplinan Dapat mengenal rasa tanggungjawab

atas hasil kerja buatannya • Berani mengungkapkan

pertanyaan atau pendapat • Menolong dirinya sendiri

(makan, minum, kegiatan toilet, dll)

• Mampu berpisah dengan orangtua tanpa menangis

• Memilih kegiatan sendiri • Melakukan kegiatan

kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya (gosok gigi, cuci tangan)

• Dapat dibujuk jika menangis • Menunjukkan ekspresi emosi

ketika mengalami ketidaknyamanan (Misal: Diganggu temannya)

• Menunjukkan ekspresi emosi ketika mengalami kegembiraan (Misal: Mendapat hadiah)

• Memiliki kebiasaan yang

teratur (makan, minum, mandi, tidur)

• Sabar menunggu giliran • Menjaga barang milik sendiri

dan orang lain • Meletakkan sesuatu pada

tempatnya • Merapikan alat-alat setelah

melakukan kegiatan BAHASA Anak mampu

mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, serta memiliki perbendaharaan kosakata dan mengenal simbol

Dapat mendengarkan informasi lisan

• Mengikuti dua atau lebih petunjuk/perintah

• Bertanya dan berkomentar tentang cerita yang didengarnya

• Mendengarkan cerita dan menunjukkan pemahaman melalui bahasa tubuh, menunjukkan gambar, atau

Page 29: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 17

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat berkomunikasi/ berbicara secara lisan dengan jelas

menceritakan kembali • Mengikuti petunjuk dari

tape/CD/lagu untuk melakukan gerakan

• Menyebutkan nama diri dan

orangtua • Berbicara dengan kalimat

sederhana dan jelas • Menyampaikan pesan dari

orangtua ke guru • Mengambil keputusan ketika

dihadapkan pada pilihan • Mulai bertanya dengan suatu

tujuan • Menyanyikan lagu sederhana • Menggunakan kata tanya

"apa, siapa, dimana" • Menggunakan kata keterangan

(Contoh: Lambat, lucu, dll.) • Menjawab pertanyaan tentang

hubungan sebab akibat secara sederhana

• Menggunakan 3-4 kata dalam 1 kalimat

• Menyebutkan benda sesuai fungsinya

• Menggunakan kata kepunyaan • Meniru bunyi huruf-huruf • Menyebutkan suku kata

pertama dari kata yang sudah dikenal saat guru mengucapkan suku kata pertma (Contoh: Mengucapkan suku kata “sil” ketika guru mengucapkan suku kata “pen”)

• Mengenali tulisan nama diri sendiri

• Menceritakan pengalaman sederhana

• Menceritakan kembali cerita yang didengarnya/peristiwa yang dialami secara sederhana

• Berkomentar atas cerita yang

Page 30: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 18

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Mulai menunjukkan dorongan untuk membaca (pramembaca) Dapat mengenal lambang-lambang sederhana (pramenulis) Dapat menghasilkan coretan-coretan (pramenulis)

dibacakan • Berpartisipasi dalam

percakapan dengan teman • Tertarik pada buku cerita dan

berusaha membaca • Memegang buku dengan

benar dan membalik halaman satu persatu

• Menanyakan arti gambar/tulisan pada buku

• Meminta untuk dibacakan suatu cerita

• Menunjuk huruf-huruf yang

diucapkan guru • Mengidentifikasi huruf-huruf

yang terdapat dalam namanya sendiri

• Menunjukkan benda yang diawali dengan huruf tertentu.

• Menjelaskan apa yang terjadi di dalam gambar

• Mengenali tulisan nama diri

sendiri • Mencoret-coret atau menulis

seperti cakar ayam • Memegang alat tulis dengan

benar • Menghasilkan coretan/tulisan

dengan menggunakan berbagai alat tulis

KOGNITIF

Anak mampu mengenal konsep matematika sederhana dalam kehidupan sehari-hari

Dapat mengenal klasifikasi sederhana Mulai menunjukkan pemahaman tentang konsep bilangan

• Mengelompokkan benda berdasarkan ciri tertentu (Contoh: menurut bentuk, warna, ukuran, jenis, dll.)

• Menunjukkan benda-benda yang memiliki ciri tertentu

• Membilang 1-10 (tanpa

benda yang dibilang/membilang hapalan)

Page 31: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 19

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Mulai menunjukkan pemahaman tentang geometri Dapat mengenal konsep ruang dan posisi Dapat mengenal konsep ukuran

• Membilang dengan benda(dengan menunjukkan benda yang dibilang)

• Mengenal konsep 1- 3 • Menyebutkan empat benda

tanpa membilang • Menyebutkan banyak

anggota keluarga • Membedakan banyak benda

(Contoh: sedikit-banyak) • Menyebutkan konsep

bilangan yang menunjukkan urutan (Contoh: Saya yang kedua)

• Mengidentifikasi dan

melabel 3 bentuk geometri (lingkaran, segiempat, segitiga)

• Mengidentifikasi bangun-bangun yang bentuknya sama

• Membedakan posisi suatu

benda (atas-bawah,luar-dalam, jauh-dekat, depan-belakang)

• Mengikuti perintah tentang posisi (Contoh: Duduk di belakang- didepan)

• Menempatkan benda sesuai posisi dalam kehidupan sehari-hari (Contoh: Menempatkan tempat tidur ketika bermain rumah-rumahan sama seperti yang ada di rumah)

• Membedakan ukuran

sederhana (besar-kecil, panjang-pendek, tinggi-rendah)

• Membedakan benda yang berat dan ringan

• Membedakan permukaan benda halus dan kasar

Page 32: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 20

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengenal konsep waktu Mulai dapat menggunakan strategi sederhana untuk memecahkan masalah Dapat mengenal pola sederhana

• Membedakan rasa, bau, suara

• Mengenal fungsi uang (Contoh: Anak meminta uang jika mau membeli sesuatu)

• Mengenal waktu pagi, siang,

dan malam • Mengenal konsep sebentar-

lama • Mencoba mencari cara

untuk membangun rumah dengan balok-balok

• Menebak banyak benda yang dibutuhkan (Contoh: Ada berapa cangkir untuk semua orang)

• Menyusun puzzel 5 keping • Mengurutkan pola

sederhana berdasarkan warna, irama, meronce,dll.

• Menempel bentuk-bentuk di atas kertas dengan pola sesuai warna (Misal: Hijau-biru-hijau-biru)

• Meronce manik-manik dalam pola berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk

FISIK/ MOTORIK

Anak mampu melakukan keterampilan gerak dasar secara sederhana dengan koordinasi yang lebih baik

Dapat melakukan gerak di tempat dengan koordinasi yang lebih baik Dapat melakukan gerak berpindah tempat dengan koordinasi yang lebih baik

• Meniru gerakan senam • Melakukan senam, meniru

gerakan binatang dan pohon • Berayun/bergelantungan

dengan dua tangan • Berdiri dengan mengangkat

satu kaki • Berjalan dengan koordinasi

gerak yang baik. • Naik turun tangga tanpa

berpegangan • Mendorong, menarik, dan

Page 33: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 21

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat melakukan koordinasi mata-tangan Dapat melakukan gerakan tangan dalam rangka kelenturan, kelincahan, dan kekuatan Dapat memainkan/menggunakan benda dengan koordinasi yang lebih baik.

mengendarai mainan beroda atau sepeda roda tiga

• Melompat ke depan dengan dua kaki

• Melompat turun dari ketinggian 10-20 cm

• Memanjat dengan berpegangan

• Berjingkat (berjalan bertumpu pada ujung kaki)

• Berjalan dengan berbagai variasi seperti berjalan lurus, zigzag,dll.

• Memotong garis lurus dengan

gunting • Membuka dan menutup

risleting • Memasang dan membuka

kancing baju yang dilakukan sendiri

• Menangkap bola dengan dua

tangan • Memasukkan bola ke dalam

keranjang dari jarak tertentu • Membuka/menutup botol • Memegang benda dengan

benar • Memegang benda dengan

telunjuk dan ibu jari • Mengaduk cairan dengan

berbagai alat • Menuang (air, biji-bijian)

tanpa tumpah • Menggunakan jepitan untuk

menjepit sesuatu • Melukis dengan jari • Menggunakan kuas, spidol,

dan krayon untuk mencoret • Mengambil dan

mengembalikan benda dengan benar

• Membuat berbagai bentuk dengan

Page 34: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 22

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Kesehatan Fisik

Melakukan rutinitas kesehatan mulut

playdough/plastisin/tanah liat • Meremas kertas untuk

dijadikan bola • Melipat kertas menjadi dua

lipatan secara sederhana • Menjahit pola sederhana

dengan lubang yang besar • Meronce dengan manik-

manik yang besar • Memakai pakaian dan

mengancingkannya sendiri dengan bantuan

• Memakai sepatu dengan bantuan

• Menjiplak garis horizontal dan vertikal

• Membedakan permukaan benda melalui perabaan

• Melakukan langkah-langkah

penyikatan gigi • Mengukur berat badan dan

tinggi badan dengan bantuan. • Menutup mulut ketika batuk

atau menguap • Menggunakan tissue atau

sapu tangan untuk membersihkan hidung

SENI

Anak mampu melakukan berbagai gerakan sesuai irama, menyanyi, dan berkarya seni

Dapat bergerak sesuai dengan irama musik Dapat bergerak mengikuti benda-benda di lingkungannya Dapat bernyanyi beberapa lagu

• Bergerak mengikuti irama musik

• Mengerakan kepala, tangan, kaki mengikuti irama musik

• Senam irama dengan berbagai variasi

• Meniru gerakan binatang, dan

benda-benda lainnya, seperti: kapal terbang

• Bersenandung/menyanyikan kata-kata pada lirik lagu yang diulang,

• Menyanyikan beberapa lagu

Page 35: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 23

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat membuat irama secara sederhana Dapat mengekspresikan suatu karya dengan jari

• Bertepuk tangan membentuk

irama • Membuat bunyi-bunyian

dengan berbagai alat • Melukis dengan jari • Melipat kertas secara

sederhana • Mencoba berbagai bahan seni

dan cara menggunakannya • Bereksperimen dengan

plastisin dengan cara digulung, dipotong dengan cetakan kue, dan membuatnya menjadi sebuah objek

USIA 4 – 5 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA

Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan melakukan gerakan beribadah secara sederhana, serta berperilaku baik atau sopan

Dapat mengucapkan bacaan doa Dapat menyanyikan lagu-lagu keagamaan Dapat melaksanakan gerakan ibadah secara sederhana Dapat mengenal dan menyayangi ciptaan Tuhan Memiliki rasa sopan santun dan saling menghormati sesama

• Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan

• Menyanyikan lagu-lagu

keagamaan yang sederhana • Melaksanakan gerakan

ibadah secara sederhana namun masih perlu bimbingan

• Menyebutkan ciptaan-

ciptaan Tuhan, misal: Manusia, bumi, langit, tanaman, dan hewan.

• Menyiram tanaman, memberi makan binatang

• Mau menolong teman • Menghargai teman • Mau membagi miliknya,

misal: makanan, mainan, dll. • Meminjamkan miliknya

dengan senang hati • Bersikap ramah • Meminta tolong dengan baik • Mengucapkan salam

Page 36: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 24

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

• Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.

• Berbahasa sopan dalam berbicara

• Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah

• Mau mengalah • Mendengarkan orang

tua/teman berbicara • Tidak mengganggu teman

SOSIAL, EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN

Anak mampu beriteraksi dan menunjukkan reaksi emosi yang wajar, menunjukkan rasa tanggungjawab, menunjukkan kemandirian, disiplin, dan percaya diri

Dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa Dapat menjaga keamanan diri sendiri Menunjukkan rasa percaya diri Dapat menunjukkan kemandirian

• Mulai mengajak teman untuk bermain

• Meminta izin bila menggunakan benda milik orang lain

• Mau bekerjasama dengan teman dalam kelompok ketika melakukan kegiatan

• Berbicara dengan teman sebaya tentang rencana dalam bermain (Misal: Membuat aturan bermain)

• Membuat keputusan ketika bermain dengan teman sebaya (Misal: Memutuskan siapa yang memulai bermain)

• Berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya

• Mendengar dan berbicara dengan orang dewasa

• Mengadukan masalah kepada orang dewasa ketika mengalami ketidaknyamanan dengan teman

• Mau menyapa teman dan orang dewasa

• Menghindari benda – benda

berbahaya. • Menunjukkan kebanggaan

terhadap hasil kerjanya • Memasang kancing atau

resleting sendiri

Page 37: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 25

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Mulai dapat menunjukkan emosi yang wajar Mulai menunjukkan sikap kedisiplinan Mulai dapat bertanggung jawab

• Memasang dan membuka tali sepatu sendiri

• Mampu makan sendiri • Berani pergi dan pulang

sekolah sendiri (Bagi yang dekat dengan sekolah)

• Mampu mandi, BAK dan BAB (toilet training) masih dengan bantuan

• Mampu mengerjakan tugas sendiri

• Bermain sesuai dengan jenis permainan yang dipilihnya

• Mengurus dirinya sendiri dengan bantuan, misalnya: berpakaian

• Mau berpisah dengan ibu

tanpa menangis • Dapat dibujuk agar tidak

cengeng lagi dan berhenti menangis pada waktunya

• Melaksanakan tata tertib

yang ada • Mengikuti aturan permainan • Mengembalikan alat

permainan pada tempatnya • Membuang sampah pada

tempatnya • Sabar menunggu giliran • Berhenti bermain pada

waktunya • Melaksanakan tugas yang

diberikan • Menjaga barang milik

sendiri dan orang lain • Menggunakan barang orang

lain dengan hati-hati BAHASA Anak mampu

berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan

Dapat mendengarkan, membedakan, dan mengucapkan bunyi / suara tertentu

• Menyebutkan berbagai bunyi/ suara tertentu

• Menirukan kembali 3 - 4 urutan kata

• Menyebutkan kata-kata

Page 38: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 26

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

kata-kata dan mengenal simbol

Dapat berkomunikasi/ berbicara secara lisan Dapat memperkaya kosa kata yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari Dapat menceritakan

dengan suku kata awal yang sama, misal kaki-kali atau suku kata akhir yang sama, misal nama-sama, dll.

• Melakukan 2-3 perintah secara sederhana

• Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana

• Menyebutkan nama diri,

nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana

• Menirukan kembali 3 - 4 urutan kata

• Menyebutkan kata-kata dengan suku kata awal yang sama. Misal kaki-kali atau suku kata akhir yang sama. Misal: nama-sama, dll

• Melakukan 2-3 perintah secara sederhana

• Menyebutkan nama diri,

nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana

• Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana

• Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana

• Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri

• Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri sederhana (3-4 gambar)

• Menghubungkan gambar / benda dengan kata

• Membaca gambar yang

Page 39: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 27

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

gambar (pramembaca) Dapat mengenal hubungan antara bahasa lisan dan tulisan (pramembaca) Dapat mengenal bentuk-bentuk simbol sederhana (pramenulis)

memiliki kata/kalimat sederhana

• Menceritakan isi buku

walaupun tidak sama antara tulisan dan yang diungkapkan

• Menghubungkan tulisan

sederhana dengan simbol yang melambangkannya

KOGNITIF

Anak mampu mengenal berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Dapat mengenal klasifikasi sederhana Dapat mengenal konsep-konsep Sains sederhana Dapat mengenal bilangan

• Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. Misalnya: Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll

• Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu

• Mencoba dan menceritakan

apa yang terjadi jika: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-umbian, batang-batangan) balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukkan ke dalam air(terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan (gravitasi), percobaan dengan magnit, mengamati dengan kaca pembesar mencoba dan membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara

• Membilang/menyebut

urutan bilangan minimal dari 1 sampai 10

• Membilang dengan

Page 40: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 28

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengenal bentuk geometri Dapat memecahkan masalah sederhana

menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 5

• Menunjukkan urutan benda untuk bilangan 1 sampai 5

• Mengenal konsep banyak - sedikit, lebih – kurang, sama – tidak sama

• Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda- benda sampai 5 ( anak tidak disuruh menulis)

• Menunjuk 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit

• Menyebutkan hasil penambahan (menggabungkan 2 kumpulan benda)

• Menyebutkan hasil pengurangan (memisahkan kumpulan benda) dengan benda sampai 5

• Mengelompokkan bentuk-

bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat)

• Menyebutkan kembali benda-benda yang menunjukkan bentuk-bentuk geometri

• Mengerjakan maze (mencari

jejak) yang sederhana • Menyusun kepingan puzzel

menjadi bentuk utuh (4 – 6 keping)

• Mencari lokasi tempat asal suara

• Memasang benda sesuai dengan pasangannya

• Menyebutkan sedikitnya 12 benda berikut fungsinya

Page 41: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 29

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengenal konsep ruang dan posisi Dapat mengenal ukuran Dapat mengenal konsep waktu

• Menceritakan informasi tentang sesuatu yang diperoleh dari buku

• Menceritakan kembali suatu informasi berdasarkan ingatannya

• Membedakan konsep kasar – halus melalui panca indera

• Memecahkan masalah sederhana

• Menyebutkan konsep depan

– belakang – tengah, atas – bawah, luar – dalam, pertama – terakhir – diantara, keluar – masuk, naik – turun, maju – mundur

• Membedakan konsep

panjang-pendek, jauh-dekat melalui mengukur dengan satuan tak baku (langkah, jengkal, benang atau tali)

• Membedakan konsep berat – ringan, gemuk-kurus melalui menimbang benda dengan timbangan buatan dan panca indera

• Membedakan konsep penuh-kosong melalui mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras, dll

• Membedakan konsep tebal – tipis

• Membedakan konsep tinggi – rendah

• Membedakan konsep besar – kecil

• Membedakan konsep cepat – lambat

• Membedakan waktu (pagi,

siang, malam) • Menyebutkan nama-nama

hari dalam satu minggu, bulan dan tahun

Page 42: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 30

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengenal berbagai pola Dapat konsep pengetahuan sosial sederhana

• Memperkirakan urutan

berikutnya setelah melihat bentuk 2 pola yang berurutan. Misalnya merah, putih, merah, putih, merah,….

• Menceritakan letak lokasi

dari rumah ke sekolah • Mengenal berbagai macam

profesi (Contoh: Dokter, polisi, dll.)

• Mengenal berbagai macam alat angkutan sederhana (Contoh: Mobil; motor, dll.)

FISIK/ MOTORIK

Anak mampu melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, kelincahan, dan keseimbangan

Dapat melakukan gerakan di tempat (gerak dasar non lokomotor) Dapat melakukan gerak berpindah tempat sederhana (gerak dasar lokomotor)

• Memutar dan mengayunkan lengan

• Meliukkan tubuh • Membungkukkan badan • Berjalan ke berbagai arah

dengan berbagai cara, misalnya; berjalan maju di atas garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan ke depan dengan tumit, berjalan ke depan jinjit (angkat tumit), berjalan mundur

• Melompat ke berbagai arah dengan satu atau dua kaki

• Meloncat dari ketinggian 20-30 cm

• Memanjat, bergelantung, dan berayun

• Berdiri dengan tumit • Berlari kemudian melompat

dengan seimbang tanpa jatuh

• Berlari dengan berbagai variasi (menyamping, ke depan dan ke belakang)

• Merayap dengan berbagai variasi

Page 43: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 31

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Kesehatan Fisik

Dapat melakukan gerakan jari tangan untuk kelenturan otot (Motorik halus) Dapat melakukan koordinasi mata-tangan Menunjukkan karaktersitik sehat fisik

• Merangkak dengan berbagai variasi

• Menaiki benda beroda (Contoh: menaiki sepeda roda dua dengan bantuan roda kecil dua)

• Membuat berbagai bentuk

dengan menggunakan plastisin, playdough/tanah liat

• Menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran

• Meniru melipat kertas sedehana (1-4 lipatan)

• Merekat/menempel • Menyusun berbagai bentuk

dengan balok • Memegang pensil (belum

sempurna) • Meronce dengan manik-manik • Mengurus dirinya sendiri

dengan sedikit bantuan. Misal makan, mandi, menyisir rambut, mencuci, menggosok/membersihkan sepatu, mengikat tali sepatu, mengkancingkan baju, membuka risleting jaket, dll.

• Menggunting sesuai bentuk melingkar, zigzag, dll.

• Menjahit jelujur 10 lobang dengan tali sepatu

• Melambungkan dan menangkap objek (bola besar)

• Memantulkan bola besar pada posisi diam di tempat

• Memantulkan objek (bola besar) sambil berjalan/bergerak

• Mengikuti kegiatan harian

secara aktif

Page 44: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 32

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

• Melakukan berbagai gerakan koordinasi mata-tangan

• Mendemonstrasikan kemampuan motorik kasar seperti melompat dan berlari dalam berbagai variasi.

• Memiliki kemampuan mendengar

• Membantu dirinya sendiri (makan, menyisir rambut, memasang tali sepatu tanpa bantuan).

• Melakukan BAB sendiri secara benar

SENI Anak mampu

mengekpresikan diri dengan menggunakan berbagai media/bahan dalam berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi

Dapat menggambar sederhana Dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media

• Menggambar bebas dengan berbagai media (pensil warna, krayon, arang dll)

• Menggambar bebas dari bentuk lingkaran dan segiempat

• Menggambar orang dengan lengkap dan sederhana.

• Stempel/mencetak dengan berbagai media (pelepah pisang, batang pepaya, karet busa, dll.)

• Menyusun bentuk-bentuk

bangunan sederhana dari balok

• Menyusun bentuk dari kepingan geometri yang sederhana

• Merangkai bentuk dengan lidi

• Membatik dan jumputan sederhana

• Mencocok dengan pola buatan guru

• Bermain warna dengan berbagai media. Misalnya : krayon, cat air, dll.

• Melukis dengan jari (finger painting)

Page 45: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 33

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengekspresikan diri dalam bentuk gerak sederhana Dapat menyanyi dan memainkan alat musik sederhana

• Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat

• Membuat alat perkusi sederhana (misalnya membuat krincingan dari tutup botol)

• Bertepuk tangan dengan 2 pola untuk membuat irama

• Menggerakkan kepala,

tangan atau kaki mengikuti irama musik/ritmik

• Mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik

• Menyanyikan lagu secara

lengkap • Menyanyikan beberapa lagu

anak-anak • Mencipta, mengarang syair

lagu • Bermain dengan berbagai

alat musik perkusi sederhana • Mengucapkan syair dari

berbagai lagu

USIA 5-6 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA

Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan melakukan gerakan beribadah secara berurutan, serta membedakan perilaku baik dan buruk

Dapat melaksanakan ibadah Dapat menyayangi ciptaan Tuhan

• Mengenal tempat-tempat ibadah

• Mengenal hari-hari besar agama

• Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan secara berurutan

• Menyanyi lagu-lagu keagamaan

• Mulai terlibat dalam acara keagamaan

• Menyimak beberapa cerita bernuansa keagamaan

• Melaksanakan gerakan beribadah secara berurutan namun belum secara rutin

• Berbuat baik terhadap

sesama teman. Misal: Tidak

Page 46: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 34

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Terbiasa berperilaku sopan santun dan saling menghormati sesama Dapat membedakan perbuatan yang benar dan salah

menggangu orang yang sedang melakukan kegiatan

• Menyiram/merawat tanaman

• Memberi makan binatang • Suka menolong teman dan

orang dewasa • Menyayangi sahabat • Menyayangi yang lebih

muda • Mau berbagi dengan orang

lain • Bersikap ramah • Meminta tolong dengan baik • Mengucapkan salam • Berterima kasih jika

memperoleh sesuatu. • Berbahasa sopan dalam

berbicara (tidak berteriak) • Mau mengalah • Mendengarkan orang

tua/teman berbicara • Tidak mengganggu teman • Memberi dan membalas

salam • Menutup mulut dan hidung

bila bersin/batuk • Menghormati yang lebih tua • Menghargai teman • Mendengarkan dan

memperhatikan teman bicara

• Membedakan perbuatan

yang benar dan salah

SOSIAL, EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN

Anak mampu beriteraksi dan menunjukan reaksi emosi yang wajar, mengenal rasa tanggungjawab, menunjukkan

Dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa

• Bersedia bermain dengan teman sebaya tanpa membedakan (warna kulit, keturunan, rambut, agama, dll.)

• Mau memuji teman/orang lain

• Mengajak teman untuk

Page 47: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 35

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

kemandirian, disiplin, dan percaya diri

Dapat menunjukan rasa percaya diri Dapat menunjukkan sikap kemandirian Dapat menunjukkan emosi yang wajar

bermain/belajar • Bermain bersama

(permainan halma, ular tangga, dll.)

• Berkomunikasi dengan orang dewasa ketika melakukan sesuatu (membuat kue, memasak, dll.)

• Berkomunikasi dengan temannya ketika mengalami musibah (Misal: Sakit, sedih, dll.)

• Berani bertanya dan

menjawab • Mau mengemukakan

pendapat secara sederhana • Mengambil keputusan

secara sederhana • Bermain pura-pura tentang

profesi • Bekerja secara mandiri

• Memasang kancing atau

resleting sendiri. • Memasang dan membuka

tali sepatu sendiri • Makan sendiri • Berani pergi dan pulang

sekolah sendiri (Bagi yang dekat dengan sekolah)

• Mampu mandi sendiri, BAK dan BAB (toilet training)

• Mengerjakan tugas sendiri • Bermain sesuai dengan jenis

permainan yang dipilihnya • Mengurus dirinya sendiri

misalnya: berpakaian • Mau berpisah dengan ibu • Menerima kritikan • Mau memberi dan meminta

maaf • Membantu memecahkan

Page 48: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 36

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Terbiasa menunjukkan sikap kedisplinan dan mentaati peraturan Dapat bertanggung jawab

perselisihan • Mengekpresikan

perasaannya (Misal: Marah, sedih, gembira, kaget, dll.)

• Membuang sampah pada

tempatnya • Merapikan mainan setelah

digunakan • Mentaati peraturan yang

berlaku • Melaksanakan tugas yang

diberikan guru. • Menjaga barang milik

sendiri dan orang lain • Melaksanakan kegiatan

sendiri sampai selesai • Memelihara milik sendiri • berkerjasama dalam

menyelesaikan tugas • Memelihara lingkungan.

Misalnya: tidak mencorat coret tembok, membuang sampah pada tempatnya, dll.

• Menghemat pemakaian air dan listrik

• Membersihkan peralatan makanan setelah digunakan

BAHASA Anak mampu

berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis, dan berhitung

Dapat mendengar dan membedakan bunyi suara, kata dan kalimat sederhana

• Membedakan kembali bunyi/suara tertentu

• Membedakan kata-kata yang mempunyai suku kata awal/akhir yang sama.

• Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut.

• Melakukan 3 - 5 perintah secara berurutan dengan benar

• Menunjukkan beberapa gambar yang diminta

• Menirukan kembali bunyi/suara tertentu

• Menirukan kembali 4-5 urutan

Page 49: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 37

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat berkomunikasi/ berbicara lancar dengan lafal yang benar Dapat memahami bahwa ada hubungan antara lisan dengan tulisan (pra membaca)

kata • Menyebutkan nama diri, nama

orang tua, jenis kelamin, tanggal dan bulan kelahirannya, alamat rumah dengan lengkap

• Menceritakan pengalaman/ kejadian secara sederhana dengan runtut

• Menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut

• Menjawab pertanyaan sederhana

• Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks terdiri atas 5 – 6 kata

• Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya, kamu, dia, mereka.

• Menyebutkan nama benda yang diperlihatkan

• Melakukan percakapan dengan teman sebaya atau orang dewasa

• Menyebutkan gerakan-gerakan. Misanya : jongkok, duduk, berlari, makan dll.

• Memberikan keterangan yang berhubungan dengan posisi/ keterangan tempat. Misalnya : di luar, di dalam, di atas, di bawah, di muka, di depan, di belakang, di kiri, di kanan dsb.

• Menggunakan kata-kata yang

menunjukkan urutan • Membuat gambar dan

menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan/ tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata

• Bercerita tentang gambar yang

Page 50: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 38

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat memahami bahwa ada hubungan antara gambar dengan tulisan (pramenulis)

disediakan atau dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas

• Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri (4 - 6 gambar)

• Membaca buku cerita bergambar dan menceritakannya

• Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya

• Membaca beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan dan benda yang dikenal atau dilihatnya

• Membuat coretan/tulisan yang

berbentuk huruf/kata berdasarkan gambar yang dibuatnya

KOGNITIF Anak mampu mengenal berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. (Anak mampu berpikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah, menemukan hubungan sebab – akibat)

Dapat mengenal klasifikasi sederhana Dapat mengenal konsep-konsep sains sederhana

• Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. Misalnya; Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll.

• Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu

• Menceritakan hasil percobaan

sederhana tentang: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-umbian, batang-batangan)

• Apa yang terjadi jika balon ditiup lalu dilepaskan

• Benda-benda dimasukkan ke dalam air (terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan

Page 51: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 39

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengenal bilangan Dapat mengenal bentuk geometri Dapat memecahkan masalah sederhana

(gravitasi), percobaan dengan magnit, mengamati dengan kaca pembesar

• Membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara berdasarkan percobaan

• Membilang/menyebut urutan

bilangan dari 1 sampai 20 • Membilang dengan menunjuk

benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 10

• Menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 10

• Membedakan konsep banyak - sedikit, lebih – kurang, sama – tidak sama

• Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda- benda sampai 10 ( anak tidak disuruh menulis)

• Menunjukkan jumlah yang sama - tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit dari 2 kumpulan benda

• Menyebutkan hasil penambahan (menggabungkan 2 kumpulan benda) dan pengurangan (memisahkan kumpulan benda) dengan benda sampai 5

• Mengelompokkan bentuk-

bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat, dll)

• Membedakan benda-benda yang berbentuk geometri

• Membedakan ciri-ciri bentuk geometri

• Mengerjakan maze (mencari

jejak) yang sederhana • Menyusun kepingan puzzle

menjadi bentuk utuh (7 – 10

Page 52: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 40

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengenal konsep ruang dan posisi Dapat mengenal ukuran

keping) • Mencari lokasi tempat asal

suara • Memasang benda sesuai

dengan pasangannya • Menunjukkan sedikitnya 12

benda berikut fungsinya • Menceritakan informasi

tentang sesuatu yang diperoleh dari buku

• Menceritakan kembali suatu informasi berdasarkan ingatannya

• Membedakan konsep kasar – halus melalui panca indera

• Memecahkan masalah sederhana

• Menyebutkan konsep depan –

belakang – tengah, atas – bawah, kiri -kanan, luar – dalam, pertama – terakhir – diantara, keluar – masuk, naik – turun, maju – mundur

• Membedakan konsep panjang-

pendek, jauh-dekat, lebar/luas - sempit melalui mengukur dengan satuan tak baku (langkah, jengkal, benang atau tali)

• Membedakan konsep berat – ringan, gemuk- kurus melalui menimbang benda dengan timbangan buatan dan panca indera

• Membedakan konsep penuh-kosong melalui mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras, dll

• Membedakan konsep tebal – tipis

• Membedakan konsep tinggi – rendah

• Membedakan konsep besar – kecil

Page 53: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 41

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengenal konsep waktu Dapat mengenal berbagai pola Dapat mengenal konsep pengetahuan sosial sederhana

• Membedakan konsep cepat – lambat

• Membedakan waktu (pagi,

siang, malam) • Menyebutkan nama-nama hari

dalam satu minggu, bulan dan tahun

• Menceritakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan waktunya misal: waktu tidur, waktu makan, waktu sekolah dll

• Menggunakan konsep waktu (hari ini, nanti, sekarang, besok, kemarin)

• Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 3-4 pola yang berurutan. Misalnya merah – putih - biru, merah – putih - biru, merah,….

• Menceritakan letak lokasi

dari rumah ke sekolah atau ke tempat-tempat yang dikenalnya

• Mengenal berbagai macam profesi (Contoh: Dokter, polisi, dll.)

• Mengenal berbagai macam

alat angkutan sederhana di darat, laut, dan udara (Contoh: Mobil; motor, sepeda, dll.)

• Memerankan berbagai macam profesi (Contoh: sebagai dokter, polisi, dll.)

I. FISIK

/MOT

ORIK

Anak mampu melakukan koordinasi gerak, keterampilan gerak dasar sederhana untuk meningkatkan

Dapat melakukan gerakan di tempat (motorik kasar)

• Memutar dan mengayunkan lengan

• Meliukkan tubuh • Membungkukkan badan • Senam fantasi bentuk

meniru. Misal: Menirukan berbagai gerakan hewan, menirukan gerakan

Page 54: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 42

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

keleturan, keseimbangan dan kelincahan

Dapat melakukan gerak berpindah tempat sederhana (motorik kasar) Dapat melakukan koordinasi mata-tangan (Motorik halus)

tanaman, yang terkena angin (sepoi-sepoi dan angin kencang dan kencang sekali) dengan lincah

• Berjalan ke berbagai arah

dengan berbagai cara, misalnya: berjalan maju di atas garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan ke depan dengan tumit, berjalan ke depan jinjit, berjalan mundur.

• Melompat ke berbagai arah dengan satu atau dua kaki

• Meloncat dari ketinggian 30 - 40 cm

• Memanjat, bergelantung, dan berayun

• Berdiri dengan tumit, berjalan di atas satu kaki dengan seimbang

• Berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh

• Merayap dan merangkak dengan berbagai variasi

• Menaiki benda beroda (Contoh: menaiki sepeda roda dua dengan bantuan)

• Naik otopet • Mengurus dirinya sendiri

tanpa bantuan, misalnya; makan, mandi, menyisir rambut, memasang kancing, mencuci tangan dan melap tangan, mengikat tali sepatu

• Memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2 jari)

• Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, playdough/tanah liat, dan pasir.

• Meniru membuat garis

Page 55: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 43

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Kesehatan Fisik

Dapat melakukan gerakan tangan untuk kelenturan otot (motorik kasar) Menunjukkan karakteristik sehat fisik

tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran

• Meniru melipat kertas sederhana (5-6 lipatan)

• Menjahit bervariasi (jelujur dan silang) dengan tali rafia atau benang wol

• Menggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk/pola (lurus, lengkung, segitiga)

• Mencocok bentuk • Menyusun berbagai bentuk

dari balok-balok • Membuat lingkaran dan

persegi dengan rapi • Meronce dengan manik-

manik sesuai pola • Meronce dengan berbagai

media. Misal: (bagian tanaman, bahan bekas, karton, kain perca, dll)

• Melambungkan berbagai

objek berbagai bentuk dan ukuran dengan satu atau dua tangan

• Menangkap objek sesuai bentuk dan ukuran dengan satu atau dua tangan

• Melemparkan objek ke berbagai arah dengan tangan kiri atau kanan

• Menggulirkan bola menyusuri tanah dengan satu atau dua tangan

• Melemparkan objek ke sasaran dengan satu atau dua tangan

• Bermain dengan simpai (di gelindingkan sambil berjalan dan berlari)

• Mengikuti kegiatan harian

secara aktif • Melakukan banyak gerakan

Page 56: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 44

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

koordinasi mata-tangan • Mendemonstrasikan

kemampuan motorik kasar seperti melompat dan berlari

• Memiliki kemampuan mendengar yang baik

• Membantu dirinya sendiri (makan sendiri, menyisir rambut, memasang tali sepatu, dll.)

• Melakukan BAB sendiri secara benar

SENI

Anank mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi serta menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni

Dapat menggambar sederhana Dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media

• Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam) dengan rapi

• Menggambar bebas dari bentuk dasar titik, lingkaran, segitiga dan segiempat, dll

• Menggambar orang dengan lengkap dan proposional

• Mencetak dengan berbagai media (jari/finger painting, kuas, pelepah pisang, daun, bulu ayam) dengan lebih rapi

• Menciptakan bentuk

bangunan dari balok yang lebih kompleks

• Menciptakan bentuk dari kepingan gometri yang` lebih kompleks

• Menciptakan bentuk dengan lidi

• Menganyam dengan berbagai media. Misal: kain perca, daun, sedotan, kertas dll.

• Membatik dan jumputan • Membuat gambar dengan

teknik kolase dengan memakai berbagai media, (kertas, ampas kelapa, biji-bijian, kain perca, batu-batuan, dll.)

Page 57: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 45

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Dapat mengekspresikan diri dalam bentuk gerak sederhana Dapat menyayi dan memainkan alat musik sederhana Dapat menampilkan sajak sederhana dengan gaya

• Membuat gambar dengan teknik mozaik dengan memakai berbagai bentuk/ bahan( segi empat, segitiga, lingkaran dll)

• Mencocok dengan pola buatan guru atau ciptaan anak sendiri

• Bermain warna dengan berbagai media. Misal : Krayon, cat air dll

• Melukis dengan jari (finger painting)

• Melukis dengan berbagai media (kuas, bulu ayam, daun-daunan dll)

• Membuat berbagai bunyi dengan berbagai alat

• Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-daunan dll

• Mencipta alat perkusi sederhana dan mengekspresikan dalam bunyi yang berirama

• Bertepuk tangan dengan 3 pola

• Bertepuk tangan membentuk irama

• Mengekspresikan berbagai

gerakan kepala, tangan atau kakisesuai dengan irama musik/ritmik dengan lentur

• Bergerak bebas dengan irama musik

• Menari menurut irama musik yang didengar

• Menyanyi lebih dari 20 lagu

anak-anak • Menyanyi lagu anak sambil

bermain musik • Mengucapkan sajak dengan

ekspresi yang bervariasi. Misal : perubahan intonasi,

Page 58: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 46

ASPEK PERKEMBANG-AN

STANDAR KOMPETENS

I

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

perubahan gerak dan penghayatan

• Mengekspresikan gerakan sesuai dengan syair lagu dan cerita

• Mengucapkan syair lagu sambil diiringi senandung lagunya

• Menceritakan gerak pantomin ke dalam bahasa lisan

VIII. PENGEMBANGAN KERANGKA PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD A. Arah dan Sasaran

Kerangka pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar kompetensi anak usia dini yang dikategorikan dalam kelompok usia sebagai acuan normatif.

B. Prinsip Pengembangan Kerangkan pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan beberapa prinsip berikut ini : 1. Relevansi

Hubungan antara kurikulum dengan kebutuhan dan perkembangan anak secara individual.

2. Adaptasi Kurikulum memperhatikan dan menyesuaikan perubahan psikologis, IPTEK dan seni

3. Kontinuitas Kurikulum disusun secara berkelanjutan antara satu tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya.

4. Fleksibilitas Kurikulum dipahami, dipergunakan dan dikembangkan secar fleksibel sesuai keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara setempat.

5. Kepraktisan dan Akseptabilitas Kurikulum memberikan kemudahan bagi para pendidik, praktisi, dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini.

6. Kelayakan Kurikulum menunjukkan kelayakan dan keberpihakan pada anak usia dini.

7. Akuntabilitas Kurikulum dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan anak usia dini.

Page 59: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 47

IX. PENILAIAN Penilaian adalah suatu usaha mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan pembelajaran. Proses penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran dan bersifat menyeluruh (holistik) yang mencakup semua aspek perkembangan anak didik baik aspek kognitif, afektif , maupun sensorimotorik. X. PENUTUP Kerangka pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini diharapkan dapat menjadi acuan pendidik dan penyelenggara pendidikan anak usia dini formal maupun non formal dalam membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran serta penilaian, untuk selanjutnya

Page 60: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 48

KK EE RR AA NN GG KK AA PP EE NN GG EE MM BB AA NN GG AA NN KK UU RR II KK UU LL UU MM

PP EE NN DD II DD II KK AA NN AA NN AA KK UU SS II AA DD II NN II NN OO NN FF OO RR MM AA LL TT AA HH UU NN 22 00 00 77

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

I Pendahuluan

A Latar Belakang 1

B Tujuan 7

C Pengertian 7

II Profil Lembaga

A Latar Belakang Pendirian 8

B Visi, Misi dan Tujuan lembaga 8

C Lokasi 8

D Sarana Prasarana 8

E Tenaga Pendidik dan Kependidikan 8

F Peserta Didik 8

G Biaya 8

H Kemitraan 9

I Rencana Pengembangan Lembaga 9

III Standar Kompetensi Perkembangan Per Usia 10

IV Struktur Kurikulum

A Struktur Kurikulum dan program pembelajaran 12

B Alokasi waktu belajar 13

C Proses Pembelajaran 13

V Kalender Pendidikan 15

Lampiran : - Contoh Silabus (program semester, SKM dan SKH) - Contoh model pembelajaran

Page 61: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 49

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Landasan Yuridis berkaitan dengan pentingnya penyelenggaraan Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak yaitu: 1. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 : Salah satu tujuan kemerdekaan

adalah ’’......mencerdaskan kehidupan bangsa’’. 2. Undang Undang Dasar 1945 pasal 4, pasal 9 ayat 1, pasal 28B ayat 2, pasal 28C ayat 2

pasal 31 ayat 1 dan ayat 3. Pasal 4 menjelaskan setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 9 ayat 1 yaitu setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya.

Pasal 28B ayat 2 Amandemen UUD 1945 berisi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C ayat 2 Amandemen UUD 1945 yaitu setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Pasal 31 ayat 3 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.

3. UU No. 4 tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak. 4. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 4, pasal 8, dan pasal 9. Pasal 4 berbunyi: Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 8 berbunyi: Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.

Pasal 9 menyatakan bahwa: Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.

5. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14, pasal 28 ayat 1, 2, 3, 4, 5.

Pasal 1 ayat 14 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan

Page 62: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 50

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pasal 28 ayat 1 berisi pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

Pasal 28 ayat 2 menguraikan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan atau informal.

Pasal 28 ayat 3 yaitu pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak, Raudhatul Atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pasal 28 ayat 4 yaitu pendidikan anak usia dini pada jalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pasal 28 ayat 5 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

6. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki:

(a) kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1).

(b) latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain atau psikologi dan

(c) sertifikat profesi guru untuk pendidikan anak usia dini. 7. Peraturan Presiden RI No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJM Nasional) tahun 2004-2009. 8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 tahun 2005 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional yaitu pendidikan anak usia dini nonformal berada di bawah pembinaan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga.

9. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009 tentang Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini termasuk pendidikan anak usia dini jalur nonformal, adalah: (1) meningkatkan pemerataan dan akses layanan pendidikan anak usia dini,

meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan anak usia dini, serta meningkatkan good governance, akuntabilitas dan pencitraan yang positif di bidang pendidikan anak usia dini.

Landasan yuridis tersebut sejalan dengan Komitmen Internasioanl tentang pendidikan anak usia dini yaitu: 1. The Salamanca Statement di Spanyol tahun 1994 menegaskan bahwa anak yang lahir

dengan kebutuhan khusus atau anak dengan berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

2. Komitmen Education for All (EFA) di Jomtien Thailand tahun 1999. Komitmen ini menyepakati pentingnya Pendidikan Untuk Semua (PUS) bagi semua orang sejak lahir sampai dengan ajal (Buletin PAUD, 2006).

3. Deklarasi Dakkar di Senegal tahun 2000 menekankan: (1) memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini secara komprehensif terutama yang sangat rawan dan terlantar atau kurang beruntung, (2) kesetaraan jender di bidang pendidikan.

Page 63: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 51

4. Deklarasi World Fit for Children tahun 2002 mencanangkan kehidupan yang sehat, penyediaan pendidikan yang berkualitas, perlindungan terhadap penganiayaan, eksploitasi, dan kekerasan, serta penaggulangan HIV/AIDS.

5. Convention on The Right of The Child di New York tahun 2002 menegaskan perlindungan dan perkembangan anak dalam layanan pendidikan dasar melalui pendidikan dasar 9 tahun.

6. Millenium Development Goals berdasarkan kondisi kesenjangan antara negara maju, negara berkembang, dan negara miskin tersebut maka pada pertemuan Millenium yang diselenggarakan pada bulan September 2000. Pertemuan Millenium tersebut merupakan pertemuan terbesar para pemimpin dunia sepanjang sejarah yang mengadopsi Milleinium Declaration PBB. Para pemimpin dunia tersebut membuat kesepakatan di mana masing-masing negara yang maju akan menjadi sahabat bagi negara berkembang dan negara miskin untuk mengatasi berbagai masalah secara berkesinambungan dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2015. Kesepakatan tersebut dikenal dengan Millenium Development Goals. 8 Tujuan Pembangunan Millenium (8 Millenium Development Goal’s) terdiri dari: Tujuan 1 : Menghapus Kemiskinan dan Kelaparan. Tujuan 2 : Pencapaian Pendidikan Dasar untuk Semua Orang. Tujuan 3 : Peningkatan Persamaan Gender dan Hak-hak Kaum Wanita Tujuan 4 : Mengurangi Angka Kematian Bayi Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil Tujuan 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit lainnya. Tujuan 7 : Menjamin Pemeliharaan Lingkungan Tujuan 8 : Mengembangkan Sebuah Hubungan Dunia untuk Pembangunan.

Apabila delapan tujuan millenium tersebut dapat dilaksanakan di Indonesia dengan tepat maka diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Landasan filosofis dan religius didasarkan pada keyakinan agama yang dianut oleh para orangtua anak usia dini. Orangtua, pendidik, dan orang dewasa di sekitar anak berhak memberikan pelatihan dan pengembangan perilaku beragama dan penanaman budi pekerti yang luhur melalui pembiasan dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai-nilai kehidupan beragama tersebut disesuaikan dengan tahapan perkembangan serta keunikan yang dimiliki oleh setiap anak. Landasan empirik akan pentingnya pengelolaan kegiatan di Taman Penitipan Anak adalah berdasarkan data dari Departemen Sosial RI tahun 2000 mendeskripsikan bahwa tercatat 778 lembaga penitipan anak dan Sekarang diperkirakan 1.100 lembaga yang tersebar di ibukota provinsi, kabupaten maupun kecamatan. Lembaga ini di berada di lingkungan pemerintahan, perkantoran, pabrik, areal pasar, dan perkebunan. Pengelolaan lembaga ini secara profesional, semi profesional atau bahkan masih konvensional tetapi pada umumnya lembaga ini hanya mengutamakan kesejahteraan anak, belum menyentuh pendidikan secara utuh dan menyeluruh. Landasan keilmuan secara teoritis yang melandasi agar anak usia dini mendapatkan pengasuhan dan perlindungan yang tepat, misalnya melalui Taman Penitipan Anak adalah pentingnya memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia, perkembangan, dan kebutuhan setiap anak. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan perhatian besar terhadap pendidikan anak usia dini terutama tentang perkembangan dan

Page 64: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 52

pertumbuhan anak. Seorang bayi yang baru lahir mempunyai lebih dari 100 miliar sel otak. Selama sembilan bulan masa kehamilan, paling tidak setiap menit dalam pertumbuhan otak diproduksi 250 ribu sel otak (Madeleine J Nash, 1997). Sel-sel otak ini terbentuk karena stimulasi dari luar otak. Setiap sel otak saling terhubung dengan lebih dari 15 ribu simpul elektrik kimia yang sangat rumit sehingga bayi yang berusia 8 bulan pun diperkirakan memiliki biliunan sel syaraf di dalam otaknya. Sel-sel syaraf harus sering distimulasi dan didayagunakan agar terus berkembang jumlahnya dan terorganisir fungsinya secara teratur (orderly) dan dapat digunakan (usable). Jika tidak jumlahnya akan semakin berkurang atau fungsinya akan beralih ke tugas-tugas lain di luar pengembangan kecerdasan. Otak anak terdiri dari neuron (sel-sel syaraf yang sangat lembut) yang mampu menganalisis, mengkoordinasi, dan menyimpan semua informasi yang diterima lewat indera (Lise Eliot, 2004). Faktor genetik (nature) dan faktor lingkungan (nurture) mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan dan kemampuan otak. Stimulasi lingkungan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan sesuai dengan tahap perkembangan anak pada awal-awal masa pertumbuhan anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya. Stimulasi lingkungan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan sesuai dengan tahap perkembangan anak pada awal masa pertumbuhan anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya. Stimulasi sejak anak lahir sangat beralasan, hal berdasarkan hasil penelitian longitudinal ’’.......bahwa 50% perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia 0-4 tahun, maka disebut masa emas (golden age) untuk perkembangan kecerdasan anak, 30% perkembangan selanjutnya terjadi pada anak usia 4-8 tahun dan usia 8-12 tahun perkembangan dan pertumbuhan terjadi hanya 20% saja dan selebihnya 10% perkembangan kecerdasan terjadi pada usia sekitar 12-18 tahun (Direktorat PADU, 2004). Berdasarkan rentangan usia kehidupan maka ruang lingkup pengelolaan lembaga PAUD adalah: 0,0 tahun - 2 tahun : Pendidikan keluarga 2,1 tahun - 6 tahun : Pendidikan di Taman Penitipan Anak (TPA) 3 tahun - 6 tahun : Kelompok Bermain (KB) 4 tahun - 6 tahun : Taman Kanak-kanak

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Perubahan sistem tersebut diatur dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 36 ayat 2 yang berbunyi kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Dengan merujuk pada pasal tersebut, maka lembaga PAUD Non Formal memiliki kewenangan untuk menyusun kurikulum di lembaganya.

Kewenangan lembaga dalam menyusun kurikulum memungkinkan lembaga PAUD Non Formal (KB,TPA,Satuan PAUD Sejenis/SPS) mengembangkan kurikulum sesuai dengan tuntutan kebutuhan anak didik, keadaan lembaga dan kondisi daerah. Dengan demikian,

Page 65: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 53

daerah dan atau Lembaga PAUD Non Formal (KB,TPA, Satuan PAUD Sejenis) memiliki cukup keleluasaan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, metode mengajar, dan menilai keberhasilan kegiatan pembelajaran. Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dalam melakukan tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman multi potensi, minat, kecerdasan sosial emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan bahasa, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan kinestetik/fisik-motorik peserta didik secara optimal sesuai dengan perkembangan dan keunikan setiap anak. Penyusunan dan Pengembangan kurikulum Lembaga PAUD Non Formal dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari unsur pengelola, pendidik, penyelenggara, Dinas Pendidikan tingkat kecamatan dan nara sumber (Forum PAUD dan atau Himpaudi). B. Tujuan LEMBAGA PAUD NON FORMAL

Penerbitan dokumen kerangka pengembangan kurikulum Lembaga PAUD Non Formal diharapkan dapat menjadi standar acuan bagi unsur-unsur pengembang kurikulum tersebut di atas dalam dalam pengembangan kurikulum, membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran serta penilaian kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan anak usia dini.

C. Definisi Istilah 1. Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dalam pedoman ini adalah rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran untuk mengembangkan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal. 2. Kerangka Pengembangan Kurikulum PAUD Acuan untuk mengembangkan kurikulum berisi kisi-kisi komponen kurikulum lembaga PAUD Non Formal

Page 66: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 54

BAB II PROFIL KELOMPOK BERMAIN, TAMAN PENITIPAN ANAK,

Dan SATUAN PAUD SEJENIS

A. Latar Belakang Pendirian Berisi tentang sejarah berdiri dan perkembangan Lembaga PAUD jalur NON FORMAL dan status lembaga saat ini.

B. Visi , Misi dan Tujuan 1. Visi Lembaga PAUD Non Formal

Berupa pernyataan singkat dan mudah diingat. Visi adalah energi atau “power” yang mempengaruhi langkah dan pikiran ke depan dalam membangun Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD Sejenis sebagai kemampuan pada suatu lembaga tingkat satuan pendidikan. Visi berupa pandangan atau prinsip yang ingin diwujudkan melalui pembentukan lembaga PAUD Non Formal.

2. Misi LEMBAGA PAUD Non Formal

Untuk mewujudkan Visi Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD Sejenis perlu menetapkan beberapa misi sehingga misi itu merupakan langkah-langkah strategis jangka pendek untuk mencapai visi tersebut

3. Tujuan Lembaga PAUD Non Formal

Tujuan dirumuskan mengacu pada hasil akhir kegiatan pembelajaran yang hendak dicapai oleh lembaga PAUD, yaitu membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik-motorik, dan seni untuk siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

C. Lokasi Berisi tentang kondisi lokasi dan alamat LEMBAGA PAUD NON FORMAL D. Sarana Prasarana

1. Status tanah, luas tanah, status gedung 2. Pemanfaatan gedung, peralatan indoor dan outdoor, Alat Permainan Edukatif/APE.

E. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Berisi tentang struktur kepengurusan, jumlah, latar belakang pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti, status tenaga pendidik dan kependidikan.dalam lembaga, dan rasio tenaga pendidik dan anak .

F.Peserta Didik

Jumlah peserta didik, Jenis Kelamin,Usia dan latar belakang orang tua, alamat tempat tinggal, urutan anak ke

G. Biaya

Berisi sumber dana, besar jumlah sumbangan pendidikan dari orang tua dan penggunaan dana.

H. Kemitraan

Page 67: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 55

Berisi bentuk kemitraan, pihak-pihak yang bermitra dan program kemitraan. I. Rencana Pengembangan Lembaga

Berisi tentang potensi lembaga dan peluang yang dimiliki lembaga dan rencana pengembangan.

Page 68: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 56

BAB III Standar Kompetensi Per Usia

Peristilahan Standar Kompetensi Per Usia dapat disamakan dengan istilah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada satuan pendidikan SD sampai SMA. Standar Kompetensi Per Usia digunakan sebagai pedoman penilaian dan asesmen perkembangan anak.

USIA/UMUR

ASPEK

Akhir usia 1 tahun

Akhir usia 2 tahun

Akhir usia 3 tahun

Akhir usia 4 tahun

Akhir usia 5 tahun

Akhir usia 6 tahun

NILAI DAN NILAI-NILAI AGAMA

Anak mampu memperhatikan perilaku keagamaan yang diterima melalui inderanya

Anak mulai meniru perilaku keagamaan secara sederhana dan mulai mengekspre-sikan rasa sayang dan cinta kasih

Anak mampu meniru secara terbatas perilaku keagamaan yang dilihat dan didengarnya Mulai meniru perilaku baik atau sopan

Anak mampu meniru dan mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan gerakan beribadah secara sederhana, mulai berperilaku baik atau sopan bila diingatkan

Anak mampu meng ucapkan bacaan doa/ lagu-lagu keagamaan, meniru gerakan beribadah, mengikuti aturan serta mampu belajar berperilaku baik dan sopan bila diingatkan

Anak mampu melakukan perilaku keagamaan secara berurutan dan mulai belajar membedakan perilaku baik dan buruk

SOSIAL EMOSIONAL

Anak mampu membangun interaksi dengan merespon kehadiran orang lain

Anak mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya (keluarga), dan menunjukkan keinginannya dengan kuat

Anak mampu berinteraksi dan mengenal dirinya, dan menunjukkan keinginannya dengan kuat

Anak mampu berinteraksi, dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar, serta mulai menunjukkan rasa percaya diri

Anak mampu berinteraksi, mulai dapat mengendalikan emosinya, mulai menunjukkan rasa percaya diri, serta mulai dapat menjaga diri sendiri serta hidup sehat

Anak mampu berinteraksi, dan mulai mematuhi aturan, dapat mengendalikan emosinya, menunjukkan rasa percaya diri, dan dapat menjaga diri sendiri serta hidup sehat

KOGNITIF Anak mampu menyadari keberadaan benda yang tidak dilihatnya

Anak bereksplorasi melalui indera dan motoriknya terhadap benda yang ada di sekitarnya

Anak mampu mengenal benda dan memanipulasi objek/benda

Anak mampu mengenal konsep sederhana dan dapat mengklasifikasi

Anak mampu mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari

Anak mampu memahami konsep sederhana dan dapat memecahkan masalah sederhana

Page 69: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 57

USIA/UMUR

ASPEK

Akhir usia 1 tahun

Akhir usia 2 tahun

Akhir usia 3 tahun

Akhir usia 4 tahun

Akhir usia 5 tahun

Akhir usia 6 tahun

dalam kehidupan sehari-hari.

BAHASA Anak mampu merespon suara

Anak mampu mengerti isyarat dan perkataan orang lain serta mengucapkan keinginannya secara sederhana

Anak dapat men- dengangarkan, dan ber- komunikasi secara lisan dengan kalimat sederhana

Anak dapat mendengarkan, berkomunikasi secara lisan serta memiliki perbenda- haraan kosa kata yang semakin banyak

Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki perbenda- haraan kata-kata dan mengenal simbol-simbol

Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk per- siapan membaca, menulis dan berhitung

FISIK Anak mampu menggerakkan tangan, lengan, kaki, kepala dan badan

Anak mampu menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan kekuatan otot tangan, otot punggung dan otot kaki untuk menjaga keseimbangan

Anak mampu melakukan gerakan seluruh anggota tubuhnya secara terkoordinasi

Anak mampu melakukan gerakan secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, dan keseimbangan

Anak mampu melakukan gerakan tubuh secara ter- koordinasi dalam rangka kelenturan, kelincahan, dan keseimbangan

Anak mampu melakukan gerakan tubuh fisik secara terkoordinasi kelenturan sebagai keseimbangan, dan kelincahan

SENI Anak mampu bereaksi terhadap irama yang didengarnya

Anak mampu meniru suara dan gerak secara sederhana

Anak mampu melakukan berbagai gerakan anggota tubuhnya sesuai dengan irama dapat mengekpresi-kan diri dalam bentuk goresan sederhana

Anak mampu melakukan berbagai gerakan sesuai irama , menyajikan dan berkarya seni

Anak mampu mengekspresikan diri dengan meng- gunakan berbagai media/bahan dalam berkarya seni melului kegiatan eksplorasi

Anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni.

Page 70: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 58

BAB III STRUKTUR KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum dan Program Pembelajaran

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan bidang pengembangan yang harus ditempuh oleh anak didik dalam kegiatan pembelajaran. Susunan bidang pengembangan tersebut terbagi menjadi dua kelompok yaitu : 1. bidang pengembangan kemampuan pembiasaan (Pengembangan Diri) yang meliputi

pengembangan moral, nilai-nilai agama dan pengembangan kemampuan sosial keagamaan, serta kemandirian

2. Bidang pengembangan kemampuan dasar yang meliputi pengembangan Bahasa, Kognitif, Fisik Motorik , dan Seni

Penjelasan : 1. Bidang Pengembangan Kemampuan Pembiasaan (Pengembangan Diri)

Bidang pengembangan kemampuan pembiasaan/pengembangan diri merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak, sehingga menjadi kebiasaan baik. Bidang pengembangan kemampuan pembiasaan meliputi aspek perkembangan moral, nilai-nilai agama, pengembangan sosial emosional dan kemandirian. Dari aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap Tuhan YME dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga negara yang baik. Aspek perkembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat mendorong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup. Bidang pengembangan kemampuan pembiasaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Kegiatan rutin, adalah kegiatan yang dilakukan di lembaga PAUD setiap hari,

misalnya berbaris, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, menyanyi lagu-lagu yang dapat membangkitkan patriotisme, lagu-lagu religius, menggosok gigi, berjabat tangan dan mengucapkan salam baik kepada sesama anak maupun kepada pendidik, dan mengembalikan mainan pada tempatnya

b. Kegiatan Spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan misalnya meminta tolong dengan baik, menawarkan bantuan dengan baik, memberi ucapan selamat kepada teman yang mencapai prestasi baik dan menjenguk teman yang sakit.

c. Pemberian Teladan, adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi teladan/contoh yang baik kepada anak, misalnya memungut sampah yang dijumpai di lingkungan TK, mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain, rapi dalam berpakaian, hadir di TK tepat waktu, santun dalam bertutur kata, dan tersenyum ketika bertemu dengan siapapun.

d. Kegiatan terprogram, adalah kegiatan yang diprogram dalam kegiatan pembelajaran (perencanaan semester, satuan kegiatan mingguan dan satuan kegiatan harian) di TK, misalnya: makan bersama, menggosok gigi, menjaga kebersihan lingkungan dan lain-lain.

2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar Bidang pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh pendidik untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya yaitu: berbahasa, kognitif, fisik-motorik dan seni. a. Berbahasa

Page 71: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 59

Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat anak untuk berbahasa Indonesia.

b. Kognitif Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu, memilah dan mengelompokkan dan persiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti.

c. Fisik-motorik Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan lokomotorik, non lokomotorik, manipulatif untuk mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil.

d. Seni Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat mengekspresikan dan menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya dan dapat menghargai hasil kreativitas orang lain.

Pengembangan kemampuan dasar diprogramkan dalam suatu perencanaan yang fleksibel dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di mana Kelompok Bermain, TPA, dan SPS itu berada. Struktur kurikulum untuk kelompok usia 0-1 (bayi) lebih difokuskan pada pembiasaan (pengembangan diri), Program pembelajarannya bersifat individual, tidak tersusun secara terstruktur. Struktur kurikulum untuk 1-3 tahun difokuskan pada pembiasaan dan pengembangan kemampuan motorik dan kognitif. Struktur kurikulum untuk usia 4-5 tahun ditekankan pada pembiasaan (pengembangan diri) dan pengembangan semua kemampuan dasar yang diarahkan kepada keterampilan untuk menolong diri sendiri dan bermasyarakat.

B. Alokasi Waktu belajar

Lembaga Pendidik anak usia dini dilaksanakan sesuai dengan satuan pendidikan masing-masing. Jumlah hari dan jam layanan : a. Taman Penitipan Anak dilaksanakn 3-5 hari dengan jam layanan minimal 6 jam.

Minimal layanan dalam satu tahun 144-160 hari atau 32-34 minggu. b. Kelompok Bermian (KB) setiap hari atau minimal 3 kali seminggu dengan jumlah jam

minimal 3 jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 hari atau 32-34 minggu. c. Satuan PAUD Sejenis (SPS) minimal satu minggu sekali dengan jam layanan

minimal 3 jam. Kekurangan jam layanan pada SPS dilengkapi dengan program pengasuhan yang dilakukan orang tua dan kunjungan rumah oleh pendidik PAUD sehingga jumlah layanan keseluruhan setara dengan 144 hari dalam satu tahun.

C. Proses Pembelajaran Program Kegiatan Usia 0-1

tahun Kegiatan Usia 1-3 tahun

Kegiatan Usia 4-6 tahun

Taman Penitipan Anak

Pembiasaan melalui pengasuhan individual

Pembiasaan melalui pengasuhan individual dan

Pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar

Page 72: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 60

kelompok kecil melalui kegiatan kelompok

Kelompok Bermain Pembiasaan dan pengembangan motorik dan kognitif dasar melalui kegiatan kelompok

Pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan kelompok

Satuan PAUD Sejenis

Pembiasaan melalui pengasuhan bersama

Pembiasaan dan pengembangan motorik dan kognitif dasar melalui kegiatan pengasuhan dan bermain bersama

Pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain bersama

Page 73: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 61

Bab V Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan disusun oleh lembaga PAUD dalam hal ini KB, TPA, SPS dengan mengacu kepada kebutuhan dan fleksibilitas penyelenggaraannya.

Page 74: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 62

Lampiran 1 Cara penyusunan rencana pembelajaran untuk kelompok usia 4-5 tahun 1. Menyusun silabi yang diturunkan dari indikator kompetensi menu generik

NO INDIKATOR KOMPETENSI SILABI- KONSEP/MATERI 1.

Agama dan Moral Menyanyikan beberapa lagu bernuansa

imtaq Berdoa sebelum dan sesudah

melakukan kegiatan serta menirukan sikap berdoa

Menirukan gerakan ibadah dengan tertib

Menyimak dengan baik cerita bernuansa imtaq

Meniru dan menyebutkan nama-nama dan beberapa sifat Tuhan

Menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih kepada ciptaan Tuhan

Mengucapkan syair dan pantun imtaq Mengucapkan terimakasih setelah

menerima sesuatu Mengucapkan salam Menirukan dan mengucapkan kata-

kata santun Menghargai teman dan tidak

memaksakan kehendak

- menyanyi bernuansa agama dan

moral - doa sebelum dan sesudah belajar,

makan, tidur - sikap khidmat saat berdoa dan

beribadah - mengenalkan gerakan sholat - cerita sesuai tema - maha ada, esa, hidup, mengetahui,

penyayang, - sikap sayang, mencintai - sikap syukur, terima kasih - sikap mengucapkan salam - sikap meminta maaf - sikap menghargai dan menghormati - syair dan pantun

Fisik

Berdiri dengan satu kaki bergantian Berjalan ke depan dengan tumit Naik turun tangga dengan kaki

bergantian sambil berpegangan Berlari sambil menggiring bola Melompat dengan satu kaki Melompat jauh melewati rintangan

atau tali setinggi 25 cm Dapat melompat dengan satu kaki

sampai lima lompatan Menendang bola dengan kaki berayun

ke depan dan ke belakang Berjalan ke depan di balok titian

dengan tangan di rentangkan sebagai penyeimbang

Menangkap bola yang dipantulkan dengan cara merangkul

Menangkap bola yang dipantulkan

- berdiri satu kaki - berjalan dengan tumit - naik turun tangga - menggiring bola - melompat satu kaki - melompati tali rintangan - melompat dengan satu kaki berturut-

turut - menendang bola - berjalan di balok titian - menangkap bola - lipat, lurus, rapi - serupa dan serupa - vertikal, horizontal - garis mendatar, tegak lurus, lingkaran - menggunakan gunting - mengelompokkan benda - menggambar benda kesukan anak

Page 75: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 63

dengan kedua tangan Melipat kertas Mengelompokkan benda-benda yang

tidak serupa Membangun dari sepuluh balok Menggambar benda yang dikenal

yang berarti bagi anak Membuat garis mendatar, tegak lurus

dan lingkaran Menggunting kertas di antara dua

garis

Bahasa Menjawab pertanyaan siapa, mengapa, dan di mana

Bertanya pertanyaan “Apa”, “kapan” dan “bagaimana”.

Merangkai kalimat dengan 4 buah kata Menyebutkan jenis kelaminnya, usia dan saudaranya

Mengerti dan melaksanakan dua perintah sederhana

Mengenali, menirukan dan mengetahui suara-suara benda dan binatang

Menunjukkan lebih dari 10 gambar yang dikenalnya

- menggunakan kata tanya siapa,

mengapa, dan dimana, kapan - Laki-laki, perempuan, usia - Nama, ciri dan suara binatang

Kognitif Mengenal fungsi benda dengan benar Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan fungsi secara sederhana

Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata dan kalimat yang kosong

Menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya

Mencocokkan hingga 11 warna Menunjukkan hingga 6 (enam) warna yang disebutkan

Menyebutkan dua warna dasar Mencocokkan dua bentuk (lingkaran, segitiga, dan segi empat)

Menunjukkan bentuk-bentuk dasar yang diminta (lingkaran, segitiga, segiempat)

Memahami konsep banyak/sedikit, kecil/besar, penuh/kosong, ringan/

- nama, ciri, fungsi benda - bentuk (lingkaran, segi tiga dan segi

empat), - warna (merah, putih, hitam, hijau,

biru, kuning) benda yang sudah dikenal.

- Banyak, sedikit, kecil, besar, penuh, kosong, ringan, berat, pendek, tinggi, buka, tutup,

- depan, belakang, keluar, masuk, belakang, depan, bawah, atas

- Klasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran

- Menggabungkan beberapa bentuk menjadi bentuk baru

-

Page 76: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 64

berat, pendek/tinggi, kurus/gemuk. Memahami konsep buka/tutup, depan/belakang, keluar/masuk, di belakang/di depan, dasar/atas, di atas/di bawah

Mengklasifikasikan sekitar empat macam benda

Mengerti apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu

Mengenal sedikitnya sembilan fungsi benda

Menggunakan barang atau benda lain untuk membangun bangunan yang lebih komplit

Sosial Emosional Mulai dapat menunggu giliran Bermain bersama tetapi dengan pengawasan orang dewasa

Mempunyai teman khayalan Menggunakan balok atau benda lain untuk membuat bangunan sederhana

Mengikuti aktivitas sampai 20 menit Bekerja dalam kelompok kecil selama 5 – 12 menit

- sabar, antri - teman, bersama, fokus

Seni Menyanyikan lagu anak-anak lengkap sesuai irama dengan gerakan

Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat atau benda

Menggambar/melukis dengan jari

- Arti lagu, irama, gerak

- Bunyi, sumber bunyi

Keterampilan Hidup Menggunakan sisi sendok/garpu untuk memotong makanan yang empuk

Menggunakan serbet Melepas pakaian sendiri kecuali untuk baju yang harus ditarik ke atas

Mengenakan celana atau rok yang menggunakan karet pinggang

Mengenakan kaos kaki dan sepatu Mengenal sepatu kiri dan kanan Mengenakan pakaian sendiri Membuka dan mengancingkan baju Membuka dan menutup resleeting Mencoba untuk menalikan sepatu tapi

- Cara menggunakan sendok, garpu, serbet

- Memakai dan buka baju - Membuka dan mengancingkan baju - Memakai celana atau rok - Memakai kaos kaki dan sepatu

bertali - Cara menggunakan WC - Mencuci tangan sebelum dan

sesudah ke belakang - Menggosok gigi sesudah makan

Page 77: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 65

belum benar Berusaha untuk membersihkan sendiri setelah BAK/BAB

Menyiram WC Cuci tangan dan membasuh muka Mengeringkan wajah tanpa dibantu Menggosok gigi, berkumur dan membuang airnya

Page 78: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 66

Penyusunan silabi dalam setahun No Silabus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ket 1 Nilai, Moral dan Agama

1. doa sebelum dan sesudah belajar

2. doa sebelum dan sesudah makan

3. doa sebelum dan sesudah tidur

4. sikap hidmat saat berdoa

5. cerita sesuai tema 6. Tuhan maha ada, esa 7. Tuhan maha

mengetahui, penyayang 8. Tuhan maha melihat,

mendengar 9. kalimat thoyibah/

keagamaan (Allahu Akbar, Subhanallah, Alhamdulillah, astagfirullah)

10. sikap sayang, mencintai 11. sikap syukur, terima

kasih, 12. sikap mengucapkan

salam 13. sikap meminta maaf 14. sikap menghargai dan

menghormati

x x x x x x x x

x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x

x x x x x x x x x x

Nilai dan moral merupakan pembiasaan

2 Fisik Motorik 1. berdiri satu kaki 2. berjalan dengan tumit 3. naik turun tangga 4. menggiring bola 5. melompat satu kaki 6. melompati tali rintangan 7. melompat dengan satu

kaki berturut-turut 8. menendang bola 9. berjalan di balok titian 10. menangkap bola 11. lipat, lurus, rapi 12. benda serupa dan tidak

serupa 13. bangun vertikal,

horizontal 14. garis mendatar, tegak

lurus, lingkaran 15. menggunakan gunting

x x

x

x x x

x x x x

x x x

x x x x

x x x

x x x

x x x

x x

x x x

Page 79: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 67

3 Bahasa

1. menggunakan kata tanya siapa, mengapa,

2. menggunakan kata tanya di mana, kapan

3. identitas diri, laki-laki, perempuan, usia

4. Nama, ciri dan suara binatang dan benda lainnya

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

4 Kognitif 1. Nama, ciri, fungsi,

bentuk (lingkaran, segi tiga dan segi empat), warna (merah, putih, hitam, hijau, biru, kuning) benda yang sudah dikenal.

2. Nama, bentuk, ciri, dan fungsi anggota tubuh

3. Banyak, sedikit, kecil, besar, penuh, kosong, ringan, berat, pendek, tinggi, buka, tutup, depan, belakang, keluar, masuk, belakang, depan, bawah, atas

4. Klasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran

5. Menggabungkan beberapa bentuk menjadi bentuk baru

x

x

x x

x

x x

x

x x

x

x x

x

x x

5 Sosial 1. sabar, antri 2. berteman, main

bersama, fokus

x

x

x x

x x

x x

x x

x x

x x

x x

x x

x x

menekankan pada pembiasaan

6 Seni 1. lagu, irama, gerak 2. Bunyi, sumber bunyi

x

x

x

x x

x

x x

x

x x

x

x x

x

7 Keterampilan Hidup 1. Cara menggunakan

sendok, garpu, serbet 2. Memakai dan buka baju 3. Membuka dan

x x

x x x

x x x

x x x

x x x

x x x

x x x

x x x

x x x

x x x

x x x

Menekankan pada pembiasaan

Page 80: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 68

mengancingkan baju 4. Memakai celana atau

rok 5. Memakai kaos kaki dan

sepatu bertali 6. Cara menggunakan WC 7. Mencuci tangan

sebelum dan sesudah ke belakang

8. Menggosok gigi sesudah makan

x

x x

x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

x x x x x

Page 81: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 69

Contoh RENCANA PEMBELAJARAN BULANAN

BULAN : JANUARI TEMA : Kendaraan

.. .

Bahasa 1. Menggunakan kata tanya

siapa, mengapa ?

Nilai, Moral dan Agama 1. doa sebelum & sesudah belajar 4. sikap hidmat saat berdoa 5. mendengar cerita 10. menyayangi, mencintai 11. syukur, berterima kasih 12. mengucapkan salam

Fisik motorik 1. berdiri satu kaki 2 b j l d t it

Tema: Kendaraan Sub tema : - Kendaraan Darat

Sosial Emosional 1.a. sabar b. antri

Seni 1.a lagu

b irama c gerak

Keterampilan Hidup 1.Menggunakan sendok, garpu, serbet,

sikat gigi 2.Memakai dan buka baju 8. Menggosok gigi sesudah makan

Kognitif 1. a. Nama,

b. bentuk, c. ciri, dan d fungsi anggota tubuh

Page 82: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 70

Contoh: RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN

Minggu : Pertama dan Kedua Sub Tema : Kendaraan

Keterampilan Hidup 1.Menggunakan

sendok, garpu, serbet, sikat gigi

Kognitif: 1. nama 3. ciri

Seni 1. a lagu

b irama

Bahasa 1. Menggunakan kata tanya siapa ?

Fisik motorik 1. berdiri satu

kaki

Sosial Emosional 1. a. sabar

Sub tema: Kendaraan

Nilai, Moral dan Agama

1. doa sebelum & sesudah belajar

4. sikap hidmat saat berdoa

Page 83: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 71

Rencana kegiatan belajar usia 4-5 tahun di Taman Penitipan Anak Kelompok : ………….. Materi Tema Alat dan

bahan Kegiatan Main Anak

Kegiatan Pendidik

- doa sebelum & sesudah belajar

- sikap khidmat saat berdoa

- mendengar cerita

- Mengucapkan salam

- Sabar

- Menggunakan kata tanya siapa ?

- Berdiri satu kaki

- Nama - Ciri

- Menggunakan sendok, garpu, serbet, sikat gigi

- Menggosok gigi sesudah makan

- Bernyanyi

Kendaraan

Bahan Kardus

Bahan botol dan gelas aqua: Bahan Kertas Bahan sedotan

- membuat toko yang menjual kendaraan untuk main peran

- membuat kendaraan dari dus kecil

- menjiplak bentuk kendaraan

- menempel gambar kendaraan beroda dua dan beroda empat

- puzle bentuk kendaraan

- main peran berkendaraan (jadi sopir, kernet, penumpang)

- membuat huruf nama kendaraan

- membuat angka - membuat

kendaraan kapal-kapalan

- membuat mobil-mobilan

- menempel kertas warna dengan bentuk kendaraan

- menggambar

kendaraan - mewarnai

gambar kendaraan

- menggunting dan menempel bentuk kendaraan

- mengelompokkan kendaraan sesuai jenisnya

- mencari gambar

1. Penataan Lingkungan: - menyediakan alat-alat main dengan bahan yang sesuai - menata alat main yang akan digunakan anak secara berkelompok

2. Pijakan

sebelum main:

- berdoa, mengabsen

- Menyanyi tentang kendaraan,

- Bercerita tentang bagian kendaraan, kendaraan buatan manusia, bahannya ciptaan Tuhan,

- Menirukan suara kendaraan,

- Cara menjalankan kendaraan

- Melihat macam-macam kendaraan

- Menanyakan siapa yang mempunyai kendaraan atau yang

Page 84: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 72

bagian kendaraan yang hilang

- mencocokkan huruf kendaraan dengan gambarnya

- melukis kendaraan dengan bahan cat air dari tepung terigu

- menyusun

gambar mobil dengan sedotan

- merangkai sedotan menjadi kendaraan

pernah naik kendaraan?

- menjelaskan macam-macam keg. Main

- menjelaskan aturan main

- membagi anak sebelum main

3. Pijakan saat anak main

- Anak bermain - Kader

mencatat kegiatan main yang dilakukan anak

- Kader memberi bantuan kepada anak yang membutuhkan

4. Pijakan setelah main: - membereskan - mencuci

tangan - berkumpul

kembali untuk bercerita yang sudah dimainkan

- menegaskan kembali tentang materi oleh Kader

Page 85: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 73

Contoh Jadwal Kegiatan Harian Taman Penitipan Anak Jadwal Kegiatan Taman Penitipan Anak

08:00 – 09:00 : Menyiapkan alat permainan. Menyambut kedatangan anak dan orang tua.

Jurnal pagi (melihat perkembangan anak dan melakukan dialog dengan anak), kegiatan berupa menggambar, bercakap-cakap dan mendengarkan lagu-lagu klasik. Clean up (dilakukan guru dan murid) Musik – circle time and story telling – music movement. Makan pagi. (Kegiatan dapat berubah setting)

09:00 – 09:30 : Bermain bebas di luar, kegiatan gross motor (outdoor). 10:00 – 11:30 : Circle time themes (pengenalan konsep). Bercerita (story telling). Pembagian kelompok. Waktu sentra 11.30 – 12:30 : Clean up time Makan biskuit/makanan ringan dan minum. Recalling (apa yang telah dilakukan/dikerjakan anak). Bernyanyi. Makan siang. 12:30 – 12:45 : Toiletting, membersihkan tubuh dan ganti pakaian. 12:45 – 14:30 : Bercerita/membaca buku cerita. Tidur siang. 14:30 – 15:30 : Bangun tidur, mandi sore. Makan snack. 15:30 – 16:00 : Bermain bebas (mainan di setting di indoor/outdoor). Bercerita/membaca buku cerita.

Jurnal sore (melihat perkembangan anak dan melakukan dialog dengan anak), kegiatan berupa menggambar, bercakap-cakap, dan mendengarkan lagu-lagu anak. Menunggu dijemput orang tua (PULANG).

Lampiran 2 MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA LEMBAGA PAUD NON FORMAL

A. Model BCCT (Bayond Center and Circle Time atau Sentra dan saat lingkaran) Konsep Dasar

Yang dimaksud dengan model Beyond Center and Circle Time adalah : Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dan merupakan perpaduan antara teori dan pengalaman praktik.

Page 86: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 74

Tujuan

Tujuan dari model Beyond Center and Circle Time adalah sebagai berikut : 1. Model ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak

(kecerdasan jamak) melalui bermain yang terarah. 2. Model ini menciptakan setting pembelajaran yang merangsang anak untuk

aktif, kreatif, dan terus berpikir dengan menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mengikuti perintah, meniru, atau menghafal).

3. Dilengkapi dengan standar operasional yang baku, yang berpusat di sentra-sentra kegiatan dan saat anak berada dalam lingkaran bersama pendidik, sehingga mudah diikuti.

Ciri-ciri dari Model Beyond Center and Circle Time :

1. Pembelajarannya berpusat pada anak; 2. Menempatkan setting lingkungan main sebagai pijakan awal yang penting; 3. Memberikan dukungan penuh kepada setiap anak untuk aktif, kreatif, dan

berani mengambil keputusan sendiri; 4. Peran pendidik sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator; 5. Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sebagai pusat

minat; 6. Memiliki standar prosedur operasional (SPO) yang baku (baik di sentra

maupun saat di lingkaran); 7. Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak bermain dilakukan dalam

posisi duduk melingkar (dalam lingkaran).

Model ini menggunakan 3 jenis main 1. Main Sensorimotor

anak main dengan benda untuk membangun persepsi. 2. Main Peran

anak bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang sudah dimilikinya.

3. Main Pembangunan anak bermain dengan benda untuk mewujudkan ide/gagasan yang dibangun dalam pikirannya menjadi sesuatu bentuk nyata.

Penataan Lingkungan Main

1. Penempatan alat main yang tepat memungkinkan anak untuk mandiri, disiplin, bertanggung jawab, memulai dan mengakhiri main, klasifikasi

2. Penataan alat dan bahan selama main seharusnya mendukung anak untuk membuat keputusan sendiri, mengembangkan ide, menuangkan ide menjadi karya nyata, mengembangkan kemampuan sosial

3. Penataan alat dan bahan main memungkinkan anak main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama

Pijakan Pengalaman Main

Pijakan ini dilakukan berdasarkan perkembangan anak. Empat tahap untuk pijakan pengalaman main yang bermutu :

1. Pijakan Lingkungan Main • Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang

cukup (tiga tempat main untuk setiap anak)

Page 87: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 75

• Merencanakan untuk intensitas dan densitas pengalaman • Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main • Sensorimotor, pembangunan dan main peran • Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman

keaksaraan • Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial

yang positif 2. Pijakan Pengalaman Sebelum Main

• Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mengundang nara sumber

• Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung standar kinerja

• Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan • Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main • Menjelaskan rangkaian waktu main • Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial • Merancang dan menerapkan urutan transisi main

3. Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak • Memberikan anak waktu untuk mengelola dan meneliti

pengalaman main mereka • Mencontohkan komunikasi yang tepat • Memperkuat dan memperluas bahasa anak • Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan

hubungan teman sebaya • Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan

kemajuan main anak 4. Pijakan Pengalaman Setelah Main

• Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya.

• Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokkan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.

Dua hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan BCCT, yaitu :

ii. INTENSITAS BERMAIN Sejumlah waktu yang diperlukan anak untuk pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun. Contoh: Anak-anak dibolehkan untuk memilih dari serangkaian kegiatan main setiap hari yang menyediakan kesempatan untuk terlibat dalam main peran, pembangunan, dan sensorimotor.

2. DENSITAS BERMAIN Berbagai macam cara setiap jenis main yang disediakan untuk mendukung pengalaman anak. Contoh: Anak dapat menggunakan cat di papan lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas meja, dan sebagainya, untuk melatih keterampilan pembangunan sifat cair. Anak-anak dapat menggunakan balok unit (Pratt), palu dengan paku dan kayu, sisa-sisa bahan bangunan dengan lem tembak, dan Lego untuk berlatih keterampilan pembangunan terstruktur.

Page 88: Model Paud Non-Formal

Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 76

B Model Keterampilan Hidup

Model ini berorientasi pada pengembangan keterampilan hidup umum (General life skill) yang terdiri atas self-awareness (kepekaan diri), thinking skill (keterampilan berpikir), social skill (keterampilan sosial), pre-vocational skill (keterampilan kerja).

Bertujuan untuk mengenalkan kepada anak tentang kehidupan nyata yang akan dihadapinya.

Pola belajarnya disesuaikan dengan perkembangan anak baik secara fisik dan psikis. Kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak hanya akan berarti apabila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang dikenal dengan istilah kecakapan hidup (life skills). Melalui berbagai kecakapan hidup yang dikuasai anak inilah, kelak ia akan mampu bertahan hidup dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Pada dasarnya, semua pembelajaran yang berhubungan dengan kecakapan hidup bertujuan agar anak mampu menprendiksi diri sendiri (self help) dan kemudian mampu menolong orang lain (social skill) sebagai suatu bentuk kepedulian dan tanggungjawab sosialnya sebagai salah satu anggota keluarga dan masyarakat di mana anak berada. Dimensi keterampilan untuk kemandirian, karakteristik perkembangannya antara lain: dapat mempergunakan serbet dan membersihkan tumpahan makanan, dapat menuangkan air dan minum sendiri, dapat makan sendiri, dapat memakai dan melepas pakaian sendiri, dapat membuka kancing baju depan yang besar, dapat memakai sepatu tanpa tali (jenis sepatu boot), dapat mencuci tangan sendiri, dapat ke kamar kecil dan membersihkan dirinya saat buang air, membuka dan menutup keran air, menyikat gigi dengan diawasi dan menyeka hidung saat diperlukan. C Model Bermain Kreatif berbasis Kecerdasan Jamak

Bermain Kreatif adalah kegiatan bermain yang memberikan kebebasan pada anak untuk berimajinasi, bereksplorasi dan menciptakan suatu bentuk kreativitas yang unik.

Model pembelajaran anak usia dini yang dapat mengakomodir pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar – preskripsi: peningkatan pengetahuan, keterampilan, sensitivitas dan teknik pengelolaan pembelajaran

Ciri Model : 1. Fase Berpikir Kreatif : persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. 2. Karakteristik Kreativitas: : kelancaran, kelenturan, keaslian, elaborasi,

keuletan, dan kesabaran. 3. Penerapan Potensi Kecerdasan Jamak, yang merupakan ungkapan dari cara

berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas dalam belajar melalui bermain. Aspek Kecerdasan Jamak : linguistik, logika-matematika, visual spasial, interpersonal, intrapersonal, musikal, kinestetik, naturalistik, spiritual.

Dasar Pengembangan: • Pembelajaran Terpadu: Tematik • Pusat Kegiatan Belajar: Sentra • Pengelolaan Kelas: Kelas berpindah (Moving class)