model paud non-formal
TRANSCRIPT
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 0
K O N S E P PP EE NN GG EE MM BB AA NN GG AA NN KK UU RR II KK UU LL UU MM
PP EE NN DD II DD II KK AA NN AA NN AA KK UU SS II AA DD II NN II NN OO NN FF OO RR MM AA LL
PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2007
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 i
DAFTAR ISI
Daftar Isi I
I Pendahuluan
A Latar Belakang 1
B Pengertian 2
1 Kurikulum 3
2 Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini 3
C Tujuan 3
D Ruang Lingkup 3
II Landasan Pendidikan Anak Usia di Indonesia
A Landasan Yuridis 4
B Landasan Operasional 7
III Konsep Teori Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
A Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini 8
B Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini 8
C Hakikat Program Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini 9
IV Pendekatan dan Asas Pembelajaran Usia Dini
A Pendekatan Pembelajaran
B Asas-asas Pembelajaran
V Struktur Kurikulum 13
VI Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Anak Usia
Dini (Lahir – 6 Tahun)
14
VII Pengembangan Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Anak Usia Dini
A Arah dan Sasaran 64
B Prinsip Pengembangan 64
IX Penilaian 64
X Penutup 64
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 1
NASKAH AKADEMIK
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
NON FORMAL
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dalam melakukan tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman multi potensi, minat, kecerdasan bahasa, kognitif, sosial, emosional, spiritual, dan kinestetik/fisik-motorik, serta seni pada anak secara optimal sesuai dengan perkembangandan keunikan setiap anak.. Pendidikan anak usia dini adalah masa yang penting, karena awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangkan agar anak dapat berkembang secara optimal. Pengalaman yang dialami anak pada masa awal pertumbuhan dan perkembangannya akan berdampak pada kehidupannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu pada masa usia dini perlu dilakukan upaya pendidikan yang meliputi program stimulasi, bimbingan, pengasuhan dan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak yang diimplementasikan melalui pengembangan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum termasuk kurikulum pendidikan anak usia dini dilaksanakan secara terus menerus melalui tahapan pengkajian, sosialisasi, advokasi dan implementasinya oleh tim pengembang kurikulum, pakar, praktisi dan pembina serta penyelenggara pendidikan. Pengembangan kurikulum anak usia dini sekarang ini dilakukan karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pengembangan kurikulum ini diharapkan dapat menjadi standar acuan pendidik dan penyelenggara pendidikan dalam membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran serta penilaian (evaluasi) pembelajaran.
B. Pengertian
1. Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini adalah kurikulum yang disusun, dilaksanakan dan dikembangkan sesuai dengan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 2
kondisi dan kebutuhan masing-masing lembaga penyelenggara pendidikan anak usia dini.
C. Tujuan
Kerangka pengembangan kurikulum anak usia dini ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada pendidik dan tenaga kependidikan agar dapat mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis, kooperatif dan kompetitif.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kerangka pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini meliputi Non Formal, yaitu : a. Taman Penitipan Anak
TPA adalah salah satu bentuk PAUD ini jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan anak sejak usia 6 bulan sampai dengan usia 6 tahun
b. Kelompok Bermain Kelompok bermain adalah salah satu bentuk PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2 sampai 6 tahun
c. Satuan PAUD Sejenis/SPS Satuan PAUD Sejenis adalah salah satu bentuk PAUD jalur pendidikan non formal selain TPA dan KB.
II. LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA A. Landasan Yuridis Landasan Yuridis berkaitan dengan pentingnya penyelenggaraan Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak yaitu: 1. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 : Salah satu tujuan kemerdekaan
adalah ’’......mencerdaskan kehidupan bangsa’’. 2. Undang Undang Dasar 1945 pasal 4, pasal 9 ayat 1, pasal 28B ayat 2, pasal 28C ayat 2
pasal 31 ayat 1 dan ayat 3. Pasal 4 menjelaskan setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 9 ayat 1 yaitu setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya.
Pasal 28B ayat 2 Amandemen UUD 1945 berisi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28C ayat 2 Amandemen UUD 1945 yaitu setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Pasal 31 ayat 3 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 3
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.
3. UU No. 4 tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak. 4. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 4, pasal 8, dan pasal 9. Pasal 4 berbunyi: Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 8 berbunyi: Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
Pasal 9 menyatakan bahwa: Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
5. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14, pasal 28 ayat 1, 2, 3, 4, 5.
Pasal 1 ayat 14 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pasal 28 ayat 1 berisi pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pasal 28 ayat 2 menguraikan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan atau informal.
Pasal 28 ayat 3 yaitu pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak, Raudhatul Atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pasal 28 ayat 4 yaitu pendidikan anak usia dini pada jalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pasal 28 ayat 5 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
6. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki:
(a) kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1).
(b) latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain atau psikologi dan
(c) sertifikat profesi guru untuk pendidikan anak usia dini. 7. Peraturan Presiden RI No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJM Nasional) tahun 2004-2009. 8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 tahun 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional yaitu pendidikan anak usia dini nonformal berada di bawah pembinaan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga.
9. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009 tentang Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini termasuk pendidikan anak usia dini jalur nonformal, adalah:
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 4
(1) meningkatkan pemerataan dan akses layanan pendidikan anak usia dini, meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan anak usia dini, serta meningkatkan good governance, akuntabilitas dan pencitraan yang positif di bidang pendidikan anak usia dini.
Landasan yuridis tersebut sejalan dengan Komitmen Internasioanl tentang pendidikan anak usia dini yaitu: 1. The Salamanca Statement di Spanyol tahun 1994 menegaskan bahwa anak yang lahir
dengan kebutuhan khusus atau anak dengan berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
2. Komitmen Education for All (EFA) di Jomtien Thailand tahun 1999. Komitmen ini menyepakati pentingnya Pendidikan Untuk Semua (PUS) bagi semua orang sejak lahir sampai dengan ajal (Buletin PAUD, 2006).
3. Deklarasi Dakkar di Senegal tahun 2000 menekankan: (1) memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini secara komprehensif terutama yang sangat rawan dan terlantar atau kurang beruntung, (2) kesetaraan jender di bidang pendidikan.
4. Deklarasi World Fit for Children tahun 2002 mencanangkan kehidupan yang sehat, penyediaan pendidikan yang berkualitas, perlindungan terhadap penganiayaan, eksploitasi, dan kekerasan, serta penaggulangan HIV/AIDS.
5. Convention on The Right of The Child di New York tahun 2002 menegaskan perlindungan dan perkembangan anak dalam layanan pendidikan dasar melalui pendidikan dasar 9 tahun.
6. Millenium Development Goals berdasarkan kondisi kesenjangan antara negara maju, negara berkembang, dan negara miskin tersebut maka pada pertemuan Millenium yang diselenggarakan pada bulan September 2000. Pertemuan Millenium tersebut merupakan pertemuan terbesar para pemimpin dunia sepanjang sejarah yang mengadopsi Milleinium Declaration PBB. Para pemimpin dunia tersebut membuat kesepakatan di mana masing-masing negara yang maju akan menjadi sahabat bagi negara berkembang dan negara miskin untuk mengatasi berbagai masalah secara berkesinambungan dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2015. Kesepakatan tersebut dikenal dengan Millenium Development Goals. 8 Tujuan Pembangunan Millenium (8 Millenium Development Goal’s) terdiri dari: Tujuan 1 : Menghapus Kemiskinan dan Kelaparan. Tujuan 2 : Pencapaian Pendidikan Dasar untuk Semua Orang. Tujuan 3 : Peningkatan Persamaan Gender dan Hak-hak Kaum Wanita Tujuan 4 : Mengurangi Angka Kematian Bayi Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil Tujuan 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit lainnya. Tujuan 7 : Menjamin Pemeliharaan Lingkungan Tujuan 8 : Mengembangkan Sebuah Hubungan Dunia untuk Pembangunan.
Apabila delapan tujuan millenium tersebut dapat dilaksanakan di Indonesia dengan tepat maka diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Landasan filosofis dan religius didasarkan pada keyakinan agama yang dianut oleh para orangtua anak usia dini. Orangtua, pendidik, dan orang dewasa di sekitar anak berhak memberikan pelatihan dan pengembangan perilaku beragama dan penanaman budi pekerti yang luhur melalui pembiasan dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai-nilai
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 5
kehidupan beragama tersebut disesuaikan dengan tahapan perkembangan serta keunikan yang dimiliki oleh setiap anak. Berdasarkan UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa (1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal, (3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat, (5) Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Undang-Undang NO. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 9 Ayat 1 dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Didalam ayat 2 disebutkan selain hak anak sebagaimana dimaksud ayat 1, khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.
B. Landasan Operasional Pada prinsipnya berbagai upaya yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional merupakan pengejawantahan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, pasal 3, yang telah menetapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Selanjutnya, dalam penjelasannya ditetapkan bahwa pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Upaya pengembangan potensi anak sebagaimana dijelaskan di atas akan sangat berarti jika dilakukan sejak usia dini. Masa usia dini merupakan usia emas pertumbuhan dan perkembangan (golden age) sebab perkembangan berbagai aspek psiko-fisik yang terjadi pada masa ini akan menjadi peletak dasar sangat fundamental. Artinya, perkembangan aspek psiko-fisik pada masa usia dini akan menjadi dasar peletak bagi perkembangan selanjutnya. Pada masa ini perkembangan jaringan otak anak mengalami peningkatan yang sangat pesat, oleh sebab itu pendidikan anak usia dini merupakan dasar bagi perkembangan masa berikutnya. Bahkan menurut Bloom, seorang ahli psikologi,
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 6
perkembangan jaringan otak manusia sekitar 80% terjadi pada masa usia dini. Oleh sebab itu pendidikan anak usia dini merupakan tahap pembinaan awal menuju terbinanya kualitas sumber daya manusia Indonesia yang memiliki daya saing tinggi di era gobal ini. Proses perkembangan otak manusia sepanjang rentang kehidupan yaitu usia 0-4 tahun perkembangan otak anak mencapai 50%. Usia 5-8 tahun proses perkembangan otak manusia mencapai 80%. Usia 8-12 tahun proses perkembangan otak manusia mencapai 90%. Usia 12-18 tahun proses perkembangan otak manusia mencapai 100%. Berdasarkan fakta tersebut maka pemerintah telah berupaya merancang berbagai program yang relevan dengan kebijakan pendidikan nasional, terutama untuk jenjang pendidikan usia dini yaitu melalui pemerataan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan manajemen pendidikan .
Upaya tersebut perlu dilakukan mengingat belum meratanya pendidikan bagi anak usia dini di Indonesia. Menurut data Balitbang Depdiknas 2004, masih 71,69 % anak usia dini yang belum terlayani pendidikan. Baru 28,31 % anak usia dini (lahir sampai usia 6 tahun) yang terlayani pendidikan, yang tersebar dalam Taman Kanak-kanak/Raudathul Atfal 7,88 %, Kelompok Bermain 0,54 %, Taman Penitipan Anak 0,05 %, PAUD terintegrasi posyandu 1,46%, Bina Keluarga Balita 8,98 % dan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah kelas awal 9,39 %. Berdasarkan data tersebut yang cukup memprihatinkan bahwa rasio layanan lembaga pendidikan anak usia dini terhadap anak yang dilayani baru mencapai perbandingan 1 : 86. Melalui gerakan Pengembangan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan nonformal telah terjadi peningkatan terutama pada program Kelompok Bermain pada awal tahun 2004 jumlah anak yang terlayani mencapai 36.649 sebelumnya hanya sekitar 4800 anak dan di Taman Penitipan Anak ada 15.308 sebelumnya hanya sekitar 9200 anak.
Pemerintah sendiri mentargetkan pada tahun 2015 diharapkan 75% anak usia dini sudah terlayani pendidikannya. Untuk mensukseskan target nasional tersebut, perlu upaya untuk menyediakan berbagai perangkat pendukungnya, termasuk perancangan kerangka pengembangan kurikulum ini. III. KONSEP TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI A. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini Berdasarkan Undang-Undang RI NO. 20 tahun 2003 bab I pasal 1 butir/ayat 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
B. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini Secara umum tujuan pendidikan anak usia dini adalah membangun landasan bagi berkembangnya potensi anak agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu , cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 7
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan cakap. Secara khusus tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan potensi kecerdasan fisik, kognitif, sosioemosional dan spiritual melalui proses Pembelajaran Aktif, inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). C. Hakikat Program Pembelajaran bagi Anak Usia Dini Bermain bagi anak usia dini adalah belajar. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/ kepuasan bagi diri anak; Bermain sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat memberi kesempatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan. Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa anak hidup serta lingkungan tempat di mana anak hidup. Bermain umumnya dilandasi oleh motivasi instrinsik dari dalam diri anak, bermain melibatkan keaktifan anak memunculkan efek positif. Bermain merupakan pilihan yang bebas, ketika bermain, anak fokus pada proses. Adapun manfaat bermain, antara lain:
• Memberikan kesempatan untuk mencoba hal baru melalui eksplorasi dan penemuan dalam belajar melalui bermain.
• Mengaplikasikan kenyataan dalam representasi simbolis • Memberikan kesempatan untuk memecahkan masalah • Mengembangkan rasa egosentris ke rasa sosial • Belajar bekerjasama dengan teman sebaya atau anak lain melalui bermain
kooperatif. • Mengembangkan kreativitas
Program kegiatan bermain adalah membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan kreativitas / daya cipta yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan pada tahapan berikutnya Untuk mencapai tujuan program tersebut, maka diperlukan strategi pembelajaran bagi anak usia dini yang lebih berorientasi pada:
• tujuan yang mengarah pada tugas-tugas perkembangan di setiap rentangan usia anak,
• materi yang diberikan harus mengacu dan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan yang sesuai dengan pertumbuhan dan tahap perkembangan setiap anak.
• metode yang dipilih seharusnya bervariasi sesuai dengan tujuan kegiatan belajar dan mampu melibatkan anak secara aktif dan kreatif serta menyenangkan, dan inovatif.
• media dan lingkungan bermain yang digunakan haruslah aman, nyaman dan menimbulkan ketertarikan bagi anak dan perlu adanya waktu yang cukup untuk bereksplorasi,
• evaluasi yang terbaik dan dianjurkan untuk dilakukan adalah rangkaian sebuah assesment melalui observasi partisipatif secara berkesinambungan terhadap apa yang dilihat, didengar dan diperbuat oleh anak
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 8
IV. PENDEKATAN DAN ASAS PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI A. Pendekatan Pembelajaran
1. Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama Dilaksanakan dalam pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari anak, sehingga timbul perkembangan moral dan nilai-nilai agama serta perkembangan sosial agar dapat mengembangkan emosional dan kemandirian. 2. Bermain Sambil Belajar dan Belajar Melalui Bermain. Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di PAUD. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, untuk materi/bahan dan media yang menarik serta mudah dimengerti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan lingkungan anak sehingga pembelajaran menjadi bermakna ( bermanfaat ) bagi anak, ketika bermain anak membangun pengertian dengan pengalamannya. 3. Pembelajaran Berorientasi Pada Tumbuh Kembang Anak Dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individu. Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara yang sederhana ke rumit, kongkrit ke abstrak, gerakan ke verbal dan dari keakuan (ego) ke rasa sosial. 4. Pembelajaran Berorientasi Pada Kebutuhan Anak Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan perkembangan kebutuhan anak. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan anak tersebut secara psikologis, nilai-nilai agama, penerapan disiplin, sosial emosional, bahasa, kognitif, seni serta lingkungan sosial budaya di mana anak tinggal. 5. Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Tematik Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik. Tema sebagai wadah pengenalan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, media yang mudah dan murah untuk didapat, aman, serta menarik. 6. Kegiatan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
(PAKEM) Proses pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dapat dilakukan pada Anak Usia Dini yang disiapkan oleh pendidikan melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak dan memotivasi anak berpikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru. Pengenalan pembelajaran dilakukan secara demokrasi, mengingat PAUD merupakan subjek
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 9
dalam proses pembelajaran, anak dapat berinteraksi dengan mudah dengan pendidikan maupun temannya yang dilaksanakan dengan cara : • Learning by doing, pembelajaran dilakukan secara langsung oleh anak
(hands on experience), di mana kelima indera anak terlibat secara langsung, sehingga anak memperoleh pengetahuan dari interaksi anak dengan lingkungan secara langsung
• Learning by stimulating, pembelajaran ini menitikberatkan pada stimulasi perkembangan anak secara bertahap, jadi pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
• Learning by modelling, pembelajaran dimana anak meniru orang dewasa atau teman di lingkungannya. Anak belum dapat memfilter atau membedakan atau menyaring model peniruan yang dilakukan tersebut merupakan perilaku baik atau buruk.
7. Pembelajaran Mengembangkan Kecakapan Hidup Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan anak untuk dapat menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya. 8. Pembelajaran yang bermakna Dalam kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak, sehingga perlu memanfaatkan berbagai media bahan alam, bahan sisa, bahan sintetik, dan sumber belajar dari lingkungan dan alam sekitar yang disediakan dan diupayakan oleh pendidik
B. Asas-Asas Pembelajaran
1. Asas Apersepsi
Kegiatan mental anak dalam mengolah proses hasil belajar dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya. Oleh sebab itu, pembelajaran yang dilakukan pendidik hendaknya memperhatikan pengetahuan dan pengalaman, latihan, keterampilan awal yang telah dimiliki oleh anak sehingga anak dapat mencapai proses hasil belajar yang lebih optimal.
2. Asas Kekongkritan
Melalui interaksi dengan objek-objek nyata dan pengalaman kongkrit, pembelajaran perlu menggunakan berbagai media dan sumber belajar agar suatu tema yang telah atau akan dipelajari oleh anak menjadi lebih bermakna, misalnya menggunakan gambar binatang untuk mempelajari binatang, membawa binatang hidup (apabila memungkinkan dan tidak membahayakan bagi anak serta atau dapat juga melalukan eksperimen gejala alam ) di dalam kelas, menggunakan audio visual tentang banjir untuk mempelajari tentang air, dan lain-lain.
3. Asas Motivasi
Belajar akan optimal jika anak memiliki dorongan untuk belajar. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya dirancang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemauan anak. Misalnya, memberi penghargaan kepada anak yang berprestasi dengan pujian atau hadiah; berupa pemberian stempel, gambar tempel, memajang setiap hasil karya
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP Non Formal 2007 10
anak di kelas; lomba antar kelompok; melibatkan setiap anak pada berbagai kegiatan lomba dan kegiatan anak usia dini; melakukan pekan unjuk kemampuan anak.
4. Asas Kemandirian
Kemandirian merupakan upaya yang dimaksudkan untuk melatih anak dalam memecahkan masalahnya. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya dirancang untuk mengembangkan kemandirian anak, misalnya tata cara makan, menggosok gigi, memakai baju, melepas dan memakai sepatu, buang air kecil dan buang air besar, merapikan mainan setelah digunakan, dan lain-lain.
5. Asas Kerjasama (Kooperatif)
Kerjasama menjadi asas karena dengan bekerja sama keterampilan sosial anak akan berkembang secara optimal. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya dirancang untuk mengembangkan keterampilan sosial anak, misalnya bertanggung jawab terhadap kelompok, menghargai pendapat anak lain, bergantian, bergiliran, aktif dalam kerja kelompok, membantu anak lain, dan lain-lain.
6. Asas Perbedaan Individu
Perbedaan individu menjadi asas karena setiap anak itu bersifat unik, berbeda dengan anak yang lain. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan individu, misalnya perbedaan latar belakang keluarga, perbedaan kemampuan, perbedaan minat, perbedaan gaya belajar, dan lain-lain agar anak mencapai hasil belajar secara optimal.
7. Asas Keterpaduan Korelasi menjadi asas karena aspek pengembangan diri anak yang satu dengan aspek pengembangan diri yang lain saling berkaitan. Oleh sebab itu pembelajaran di anak usia dini dirancang dan dilaksanakan secara terpadu. Misalnya perkembangan bahasa anak berkaitan erat dengan perkembangan kognitif, perkembangan kognitif anak berkaitan erat dengan perkembangan diri, dan lain-lain.
8. Asas Belajar Sepanjang Hayat Belajar sepanjang hayat menjadi asas karena proses belajar anak tidak hanya berlangsung di PAUD tetapi sepanjang hayat anak. Oleh sebab itu, pembelajaran di PAUD hendaknya diupayakan untuk membekali anak agar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mendorong anak selalu ingin dan berusaha belajar kapan pun dan di mana pun.
V. STRUKTUR KURIKULUM
Bidang Pengembangan A. Pembiasaan 1. Moral dan nilai-nilai agama
2. Sosial, emosional dan kemandirian B. Kemampuan dasar 1. Berbahasa
2. Kognitif 3. Fisik/Motorik 4. Seni
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 1
VI. STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR ANAK USIA DINI ( LAHIR s.d. 6 TAHUN )
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
LAHIR-1 TAHUN MORALDAN NILAI-NILAI AGAMA
Anak mampu memperhatikan perilaku keagamaan yang diterima melalui inderanya
Dapat merespon perilaku keagamaan melalui inderanya Dapat merespon rasa sayang
• Bereaksi ketika mendengarkan senandung lagu bernuansa keagamaan (mengangguk-angguk, tersenyum, tenang, mencari sumber suara).
• Bereaksi ketika mendengar doa yang dibacakan.
• Bereaksi ketika mendengarkan cerita yang bernuansa keagamaan.
• Merespon rasa sayang dan
cinta kasih melalui belaian, sentuhan dan senyuman.
SOSIAL, EMOSIONAL, DAN KEMAN- DIRIAN
Anak mampu membangun interaksi dengan lingkungan terdekat
Dapat berinteraksi dengan keluarga dan orang lain yang dekat dengan anak Dapat menyatakan suatu kebutuhan
• Menatap wajah orang yang mengajak berkomunikasi
• Merespon dengan senyum terhadap orang yang mengajak berkomunikasi
• Mulai melakukan komunikasi dengan menggerakan tangan terhadap orang di dekatnya
• Menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap orang yang dikenal dan orang yang tidak dikenal (Misal: Melalui tangisan)
• Mengulurkan tangan untuk diangkat
• Menutup muka/ bermain cilukba
• Menangis saat
membutuhkan sesuatu • Menolak jika diberikan
sesuatu yang tidak disukai. Misal dengan cara menggerakkan tangan, menangis, dll.
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 2
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengenal diri sendiri
Mulai menunjukkan kemandirian
• Mulai melihat bayangan di cermin dan tersenyum
• Mulai minum dengan gelas
BAHASA Anak mampu mengerti isyarat dan perkataan orang lain serta mengungkapkan keinginannya secara sederhana
Dapat memahami isyarat dan perkataan orang lain secara sederhana Dapat mengungkapkan keinginannya secara sedehana Mulai menunjukkan ketertarikan dengan buku/media cetak lainnya (pramembaca)
• Bereaksi terhadap isyarat orang lain secara sederhana (Contoh: kedipan mata, geleng kepala, anggukan, gerakan tubuh, dan tangan)
• Bereaksi terhadap sumber suara
• Merespon bila dipanggil namanya
• Mengoceh atau
mengeluarkan suara-suara • Mengucapkan kata
(Contoh: papa, mama) • Mulai meniru suara-suara • Mulai mengeksplorasi
buku dengan memasukkan buku.media cetak lainnya ke dalam mulut atau memukul-mukul buku/media cetak
• Mulai memperhatikan buku-buku/media cetak lainnya yang memiliki gambar dan warna yang menarik
KOGNITIF
Anak mampu menyadari keberadaan benda
Dapat memahami keberadaan benda yang terlihat dan disembunyikan
• Melihat wajah orang dan benda-benda terdekat
• Mengamati anggota tubuhnya sendiri (tangan, kaki, jari kaki, jari tangan)
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 3
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat bereksplorasi (mencari tahu) tentang benda di sekitarnya
• Mengamati benda di sekitarnya
• Mengamati gerakan benda
• Mencari benda yang disembunyikan
• Mengikuti suara dan gerakan yang dikenalnya
• Menyentuh dan
memasukkan benda ke mulutnya
• Membanting atau mengetuk-ngetuk benda ke meja atau lantai
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 4
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
FISIK/ MOTORIK
Anak mampu menggerakkan tangan, lengan, kaki, kepala, dan badan. Kesehatan Fisik
Dapat menunjukkan gerakan tangan melalui reflek sederhana
Dapat menunjukkan gerakan tubuh secara berulang-ulang
Dapat menunjukkan gerakan tubuh yang terkoordinasi Menunjukkan kesesuaian antara kesehatan dan perkembangan
• Meraih sebuah benda. • Melempar benda yang
dipegang. • Memainkan jari-jari
tangan dan kaki • Menarik benda-benda di
sekitarnya • Meremas-remas kertas • Memegang benda atau
mainan • Mulai memainkan botol saat
minum susu • Merobek kertas dengan
tangan • Memasukkan sesuatu ke
dalam mulut • Menggerakkan jari-jari
kaki • Berguling ke kanan dan
ke kiri. • Merayap ke berbagai
arah. • Merangkak ke berbagai
arah. • Duduk tanpa bantuan. • Memutar badan ke kiri
dan ke kanan • Berdiri dengan
berpegangan atau dibantu • Berjalan beberapa
langkah • Berjalan sambil
berpegangan ke dinding • Memainkan bola dengan
tangan • Menunjukkan
pertumbuhan tinggi dan berat badan ideal sesuai usia
• Mulai suka menggigit • Mulai berlajar minum
dengan menggunakan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 5
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
gelas SENI
Anak mampu bereaksi terhadap irama yang didengarnya
Dapat bereaksi ketika mendengar irama
• Bertepuk tangan • Menggerakkan tangan,
kepala, atau kaki ketika mendengar irama
USIA 1-2 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
Anak mulai mampu meniru perilaku keagamaan secara sederhana serta mengekspresikan rasa sayang dan cinta kasih
Dapat meniru perilaku keagamaan secara sederhana Dapat mengekspresikan rasa sayang dan cinta kasih
• Mendengarkan senandung lagu bernuansa keagamaan
• Menirukan senandung lagu bernuansa keagamaan.
• Mengikuti/menirukan bacaan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
• Menirukan sebagian gerakan ibadah.
• Mendengarkan cerita bernuansa keagamaan
• Merespon cerita bernuansa keagamaan.
• Mendengarkan sebutan nama Tuhan
• Menirukan sebutan nama Tuhan
• Menunjukkan rasa sayang
dan cinta kasih melalui belaian/rangkulan/ciuman
SOSIAL, EMOSIONAL, DAN KEMAN DIRIAN
Anak mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, mengekpresikan emosi secara wajar, serta menyatajan kebutuhannya
Dapat berinteraksi dengan keluarga dan orang lain yang dekat dengan anak
• Mengenal wajah orang yang di dekatnya
• Bereaksi apabila melihat wajah orang yang dikenalnya
• Menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap orang yang dikenal dan yang tidak dikenal. Misal: Bersembunyi di belakang orang terdekat (Ibu, guru, pengasuh)
• Mulai berminat bermain bersama anak lain dengan mainan yang sama
• Mulai senang humor (tertawa ketika merespon sesuatu yang
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 6
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat menyatakan suatu Kebutuhan Dapat mengenal diri sendiri Mulai dapat menunjukkan kemandirian Mulai dapat mengekpresikan emosi secara wajar
lucu) • Menyatakan keinginan dengan
ekpresi emosi, misal merajuk, merengek, atau menangis
• Mengatakan jika ingin buang air
• Meminta bantuan kepada orang yang dikenalnya ketika miliknya diambil orang (temannya)
• Dapat menyatakan
kepemilikannya (Misal: Bonekaku, mainanku, dll.)
• Berlatih untuk menggunakan
toilet. • Mulai dapat makan sendiri • Mengekspresikan rasa senang,
takut, marah, dan kaget. • Bermain pura-pura (bermain
peran)
BAHASA Anak mampu mengerti perkataan orang lain dan mengungkapkan keinginannya secara sederhana
Dapat memahami perkataan orang lain secara sederhana Dapat mengungkapkan keinginan dan pikirannya secara sederhana
Menunjukkan
• Melaksanakan beberapa perintah sederhana
• Bereaksi terhadap larangan • Meniru kata dan suara • Mengucapkan kalimat
yang terdiri dari dua kata (seperti: mama makan)
• Menggunakan kalimat tanya. (Contoh: Apa, dimana)
• Menjawab pertanyaan yang menggunakan kata tanya: Apa, siapa, dimana
• Menyebutkan nama dirinya
• Menyatakan miliknya • Membawa buku/media
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 7
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
ketertarikan terhadap buku/media cetak lainnya (pramembaca) Mulai menggunakan alat tulis untuk membuat gambar atau tulisan (pramenulis)
cetak lainnya kepada orang dewasa untuk dibacakan
• Mulai membuka dan membalik-balikan buku/media cetak lainnya
• Mulai tertarik dengan isi buku/media cetak lainnya (Contoh: Menanyakan gambar yang terdapat di dalam buku)
• Mencocokkan gambar yang terdapat pada satu buku/media cetak lainnya dengan buku/media cetak lainnya
• Berpura-pura membaca (Bicara dengan gambar yang terdapat pada buku/media cetak lainnya)
• Berpura-pura menulis
dengan mencoret-coret tidak beraturan
• Mulai menunjukkan hasil karyanya (coretan) kepada orang lain
KOGNITIF
Anak mampu bereksplorasi melalui indera dan motorik terhadap benda yang ada di sekitarnya
Dapat mengamati dan menggunakan benda-benda di sekitarnya
Dapat bereksplorasi dengan benda di sekitarnya
Dapat merespon
• Menunjuk bentuk benda-benda sederhana
• Menyebut nama benda-benda sederhana
• Menyebutkan posisi benda (jauh-dekat, atas-bawah)
• Membedakan ukuran benda (besar-kecil)
• Menunjuk minimal 4 anggota tubuh
• Menyebutkan minimal 4 anggota tubuh
• Mengamati apa yang terjadi
jika benda dijatuhkan • Mulai banyak bertanya
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 8
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
benda dan orang yang berada di sekitarnya
• Mulai dapat menemukan benda yang disembunyikan
• Menanggapi ketika dibacakan buku yang dikenalnya
• Menolak terhadap sesuatu yang tidak diinginkan
FISIK/ MOTORIK
Anak mampu menggerakkan anggota tubuh untuk melatih otot tangan, punggung, dan kaki
Kesehatan Fisik
Dapat menggerakkan anggota tubuh untuk melatih otot tangan Dapat mengerakkan anggota tubuh untuk melatih otot punggung
Dapat mengerakkan anggota tubuh untuk melatih otot kaki
• Memegang benda-benda ukuran kecil dengan jari-jari tangan telunjuk dan jempol
• Membuat coretan tidak beraturan dengan menggunakan pinsil/spidol/ krayon
• Merobek kertas dengan jari-jari tangan
• Menggerakkan jari-jari tangan
• Melempar bola ke arah tertentu
• Menyusun benda tanpa beraturan.
• Mulai belajar makan sendiri
• Meraup biji-bijian • Memasukkan biji-bijian
ke kotak/wadah • Mulai belajar menangkap
bola • Mulai belajar
membungkukkan badan • Menggerakkan/memiringk
an tubuh ke kanan dan ke kiri.
• Menarik dan mendorong benda
• Berlari ke berbagai arah. • Menaiki tangga dengan
bantuan. • Melompat ke berbagai
arah. • Mulai belajar menendang
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 9
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Menunjukkan kesesuaian antara kesehatan dan perkembangan
bola • Kebiasaan tidur mulai
berkurang secara bertahap• Menunjukkan
pertumbuhan gigi yang normal
• Mulai mengkonsumsi berbagai jenis makanan
• Memegang makanan dengan menggunakan jari-jari tangan
• Mulai belajar mengikuti kebiasaan sehat (gosok gigi, cuci tangan)
SENI
Mampu meniru suara dan gerak secara sederhana
Dapat menirukan suara Dapat menirukan gerak
• Mulai belajar menirukan suara
• Bermain dengan bimbingan
• Menggerakkan kepala,
tangan atau kaki ketika mendengar suara musik/ritmik
• Bergerak bebas sesuai dengan irama musik
ANAK USIA 2 – 3 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
Anak mampu meniru secara sederhana perilaku keagamaan yang dilihat dan didengar , mengekpresikan rasa sayanga atau cinta kasih sesamanya, serta mulai meniru perilaku baik dan sopan
Dapat meniru perilaku keagamaan secara sederhana Dapat mengekpresikan rasa sayang atau cinta kasih sesamanya Dapat mengenal
• Menyebut nama Tuhan • Mengikuti bacaan doa/berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
• Menyanyikan lagu keagamaan
• Mengucapkan salam keagamaan
• Menunjukkan rasa sayang
dan cinta kasih melalui belaian/ rangkulan
• Menyayangi binatang • Memelihara tanaman • Suka menolong teman • Mengucapkan salam, terima
kasih, minta tolong secara
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 10
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
sopan santun
sederhana • Mau menyapa dan menjawab
sapaan dengan ramah
SOSIAL, EMOSIONAL, DAN KEMAN DIRIAN
Anak mampu beriteraksi dan menunjukan reaksi emosi yang wajar, mengenal rasa tanggungjawab, mulai menunjukkan kemandirian, disiplin, dan percaya diri
Dapat berinteraksi dengan lingkungan terdekat Dapat menunjukkan keinginannya Dapat mengenal diri dan lingkungan Terdekat
Dapat menunjukkan kemandirian Dapat mengekpresikan emosi secara wajar Mulai menunjukkan sikap kedisiplinan
• Mulai menunjukkan senang bermain dengan teman
• Merespon terhadap beberapa nama teman bermain
• Senang meniru apa yang dilakukan orang lain
• Mau menyapa teman • Mau memilih sesuatu yang
disukai • Mempertahankan hak milik • Menunjuk benda miliknya • Menunjuk orang-orang yang
terdekat • Dapat ditinggalkan oleh
orangtuanya • Memilih kegiatan sendiri • Mulai dapat menggunakan
toilet (wc) namun masih dibantu/diingatkan
• Makan dan minum sendiri • Menunjukkan ekspresi emosi
yang wajar ketika mengalami ketidaknyamanan (Misal: Diganggu temannya)
• Menunjukkan ekspresi emosi yang wajar ketika mengalami kegembiraan (Misal: Melihat hal yang lucu)
• Menyimpan mainannya
sendiri • Sabar menunggu giliran
BAHASA Anak mampu mendengarkan dan berkomunikasi
Dapat mendengarkan informasi lisan
• Mendengarkan cerita • Mendengarkan lagu-lagu • Melaksanakan perintah
sederhana
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 11
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
secara lisan dengan kalimat sederhana
Dapat mengungkapkan keinginannya melalui ungkapan sederhana Dapat mengenal lambang (pramembaca) Dapat menghasilkan coretan-coretan (pramenulis)
• Merespon ketika namanya dipanggil
• Mengucapkan kalimat dengan
2-3 kata (Contoh: Saya mau makan, dll.)
• Menjawab pertanyaan sederhana “apa, siapa, dimana”
• Menggunakan kata sangkal (ya, tidak)
• Menggunakan kata ganti "aku" • Menyebutkan nama diri • Meniru dan mengulangi
bunyi dan atau kata • Menceritakan pengalaman
sehari-hari secara sederhana • Menunjukkan lambang suatu
benda (Contoh: mengenal lambang/logo dari produk makanan, minuman yang dikenal anak, dll.)
• Mengemukakan kembali cerita yang digemari
• Memilih-milih buku/media cetak lainnya menurut kesukaannya
• Meminta tolong kepada orang dewasa untuk menuliskan cerita gambar yang dibuatnya
• Menghasilkan coretan dengan
menggunakan berbagai alat tulis
KOGNITIF
Anak mampu mengenal benda dan orang di sekitarnya
Dapat mengenal benda
• Menyebutkan benda-benda di sekitar
• Menyebutkan berbagai bentuk benda
• Membedakan warna dasar (merah, kuning, biru)
• Membedakan ukuran benda (besar-kecil)
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 12
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat menggunakan benda Dapat merespon orang yang berada di sekitarnya
• Membedakan rasa dan bau • Membedakan konsep buka-
tutup. Depan-belakang, keluar-masuk
• Menyusun benda ke atas dan
ke samping • Memasang puzzel 3 keping • Membilang 1-5 (tanpa
mengenal konsep) • Mengenal konsep 1-2 • Membedakan banyak-sedikit,
sama- tidak sama • Membedakan bunyi –bunyian • Mulai dapat menggunakan
alat untuk memperoleh sesuatu yang berada di luar jangkauannya (Contoh: meraih benda dengan menggunakan alat bantu)
• Mengeksplorasi isi lemari dan laci
• Membangun balok dan menghancurkannya
• Menyodok, menjatuhkan, mendorong, menarik, dan meremas benda untuk melihat apa yang akan terjadi
• Mulai dapat menempatkan benda pada tempat tempat yang sesuai (Contoh: Membuang sampah di tempat sampah, menyimpan piring kotor di dapur/tempat cuci piring)
• Mulai menanyakan orang
yang dikenalnya ketika tidak ada di sekitarnya
• Mulai mengenal jenis kelamin
FISIK/ MOTORIK
Anak mampu melakukan keterampilan gerak dasar secara
Dapat melakukan gerakan di tempat
• Meniru gerakan senam sederhana
• Mengekspresikan diri lewat seni musik, dengan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 13
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
sederhana Anak mampu menunjukan kontrol dan koordinasi antara tangan dan mata
Dapat melakukan gerak berpindah tempat Dapat memainkan benda menggunakan tangan atau kaki (motorik kasar) Dapat melakukan koordinasi antara jari-jari dan tangan untuk kelenturan otot
berbagai gerakan • Berjalan dengan control
yang baik • Berlari lurus ke depan • Melompat turun dari
ketinggian 10-20 cm dengan dua kaki
• Merayap dan merangkak lurus ke depan
• Menghindari rintangan ketika berjalan
• Melompat ke depan dengan dua kaki bersama-sama
• Menirukan gerakan binatang dan tanaman
• Naik turun tangga dengan berpegangan
• Masuk ke dalam lorong meja, kursi,dll.
• Menggulirkan bola dengan
satu/dua tangan • Melempar bola dengan satu
atau dua tangan • Memasukkan bola ke dalam
keranjang • Menangkap bola besar yang
dilambungkan dengan dua tangan
• Menendang bola • Memegang benda dengan
benar • Mengaduk cairan dengan
berbagai alat • Menuang (air, beras, biji-
bijian) • Meraup pasir, biji-bijian,
beras • Merobek dengan jari • Menggunakan lima jari
untuk meremas-remas sesuatu
• Menggunakan dua jari
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 14
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Kesehatan Fisik
Menunjukkan kesesuaian antara kesehatan dan perkembangan
untuk memegang sesuatu • Melipat kertas sembarangan • Menggunting kertas tak
beraturan • Menggunakan kuas,spidol
dan krayon untuk mencoret-coret bebas
• Membuat garis (mencoret-coret)
• Meronce dengan manik-manik yang besar
• Membedakan permukaan benda melalui perabaan
• Mencapai tingggi dan berat
badan yang ideal • Menggosok gigi sendiri
(Dengan pengawasan) • Mandi sendiri secara rutin
(Dengan pengawasan) • Makan sendiri dengan
dibantu
SENI
Mampu melakukan berbagai gerakan anggota tubuhnya sesuai dengan irama dan dapat mengekspresikan diri dalam bentuk goresan sederhana
Dapat bergerak bebas mengikuti irama musik Dapat mengekspresikan diri dalam bentuk coretan sederhana
• Bertepuk tangan mengikuti irama musik
• Menari mengikuti irama musik
• Memukul-mukul benda menurut irama musik
• Membuat coretan tak
berbentuk • Mengekspresikan pikiran dan
perasaan melalui menggambar bebas
ANAK USIA 3-4 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan meniru gerakan beribadah secara sederhana, serta mulai berperilaku baik
Dapat mengucapkan bacaan doa dan lagu keagamaan secara sederhana Dapat meniru gerakan ibadah secara sederhana
• Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
• Menirukan lagu-lagu keagamaan
• Menirukan sikap berdoa • Meniru gerakan ibadah yang
sederhana
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 15
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
atau sopan
Dapat mengenal dan menyayangi ciptaan Tuhan Dapat mengenal sopan santun dan mulai berperilaku saling menghormati sesama
• Menyebut contoh ciptaan Tuhan secara sederhana (Contoh: Kucing, anjing)
• Menyayangi ciptaan Tuhan (Contoh: Memberi makan binatang peliharaan)
• Mau menolong teman • Menunjukkan empati dan
perhatian terhadap orang lain (teman sebaya)
• Mengucapkan salam, terima
kasih, minta tolong, minta maaf secara sederhana
• Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah
• Tidak mengganggu teman • Mau mengalah
SOSIAL, EMOSIONAL DAN KEMAN DIRIAN
Anak mampu beriteraksi dan menunjukan reaksi emosi yang wajar, mengenal rasa tanggungjawab, menunjukkan kemandirian, disiplin, dan percaya diri
Dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa yang dikenal Dapat menjaga keamanan diri sendiri Mulai menunjukkan
• Senang bermain dengan teman
• Meminta izin bila menggunakan benda milik orang lain
• Mau bekerja dalam kelompok • Berkomunikasi dengan
orang-orang yang ditemuinya • Meminta perhatian dengan
mengangkat tangan, membuat permintaan verbal, atau cara lainnya
• Mendengar dan berbicara dengan orang dewasa yang dikenalnya
• Mengadukan masalah kepada orang dewasa ketika mengalami ketidaknyamanan dengan teman
• Mau menyapa teman • Menghindari dari bahaya • Menolak sesuatu yang tidak
nyaman bagi dirinya • Menunjukkan kebanggaan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 16
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
rasa percaya diri Dapat menunjukkan kemandirian Dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar Mulai menunjukkan sikap kedisiplinan Dapat mengenal rasa tanggungjawab
atas hasil kerja buatannya • Berani mengungkapkan
pertanyaan atau pendapat • Menolong dirinya sendiri
(makan, minum, kegiatan toilet, dll)
• Mampu berpisah dengan orangtua tanpa menangis
• Memilih kegiatan sendiri • Melakukan kegiatan
kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya (gosok gigi, cuci tangan)
• Dapat dibujuk jika menangis • Menunjukkan ekspresi emosi
ketika mengalami ketidaknyamanan (Misal: Diganggu temannya)
• Menunjukkan ekspresi emosi ketika mengalami kegembiraan (Misal: Mendapat hadiah)
• Memiliki kebiasaan yang
teratur (makan, minum, mandi, tidur)
• Sabar menunggu giliran • Menjaga barang milik sendiri
dan orang lain • Meletakkan sesuatu pada
tempatnya • Merapikan alat-alat setelah
melakukan kegiatan BAHASA Anak mampu
mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, serta memiliki perbendaharaan kosakata dan mengenal simbol
Dapat mendengarkan informasi lisan
• Mengikuti dua atau lebih petunjuk/perintah
• Bertanya dan berkomentar tentang cerita yang didengarnya
• Mendengarkan cerita dan menunjukkan pemahaman melalui bahasa tubuh, menunjukkan gambar, atau
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 17
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat berkomunikasi/ berbicara secara lisan dengan jelas
menceritakan kembali • Mengikuti petunjuk dari
tape/CD/lagu untuk melakukan gerakan
• Menyebutkan nama diri dan
orangtua • Berbicara dengan kalimat
sederhana dan jelas • Menyampaikan pesan dari
orangtua ke guru • Mengambil keputusan ketika
dihadapkan pada pilihan • Mulai bertanya dengan suatu
tujuan • Menyanyikan lagu sederhana • Menggunakan kata tanya
"apa, siapa, dimana" • Menggunakan kata keterangan
(Contoh: Lambat, lucu, dll.) • Menjawab pertanyaan tentang
hubungan sebab akibat secara sederhana
• Menggunakan 3-4 kata dalam 1 kalimat
• Menyebutkan benda sesuai fungsinya
• Menggunakan kata kepunyaan • Meniru bunyi huruf-huruf • Menyebutkan suku kata
pertama dari kata yang sudah dikenal saat guru mengucapkan suku kata pertma (Contoh: Mengucapkan suku kata “sil” ketika guru mengucapkan suku kata “pen”)
• Mengenali tulisan nama diri sendiri
• Menceritakan pengalaman sederhana
• Menceritakan kembali cerita yang didengarnya/peristiwa yang dialami secara sederhana
• Berkomentar atas cerita yang
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 18
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Mulai menunjukkan dorongan untuk membaca (pramembaca) Dapat mengenal lambang-lambang sederhana (pramenulis) Dapat menghasilkan coretan-coretan (pramenulis)
dibacakan • Berpartisipasi dalam
percakapan dengan teman • Tertarik pada buku cerita dan
berusaha membaca • Memegang buku dengan
benar dan membalik halaman satu persatu
• Menanyakan arti gambar/tulisan pada buku
• Meminta untuk dibacakan suatu cerita
• Menunjuk huruf-huruf yang
diucapkan guru • Mengidentifikasi huruf-huruf
yang terdapat dalam namanya sendiri
• Menunjukkan benda yang diawali dengan huruf tertentu.
• Menjelaskan apa yang terjadi di dalam gambar
• Mengenali tulisan nama diri
sendiri • Mencoret-coret atau menulis
seperti cakar ayam • Memegang alat tulis dengan
benar • Menghasilkan coretan/tulisan
dengan menggunakan berbagai alat tulis
KOGNITIF
Anak mampu mengenal konsep matematika sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Dapat mengenal klasifikasi sederhana Mulai menunjukkan pemahaman tentang konsep bilangan
• Mengelompokkan benda berdasarkan ciri tertentu (Contoh: menurut bentuk, warna, ukuran, jenis, dll.)
• Menunjukkan benda-benda yang memiliki ciri tertentu
• Membilang 1-10 (tanpa
benda yang dibilang/membilang hapalan)
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 19
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Mulai menunjukkan pemahaman tentang geometri Dapat mengenal konsep ruang dan posisi Dapat mengenal konsep ukuran
• Membilang dengan benda(dengan menunjukkan benda yang dibilang)
• Mengenal konsep 1- 3 • Menyebutkan empat benda
tanpa membilang • Menyebutkan banyak
anggota keluarga • Membedakan banyak benda
(Contoh: sedikit-banyak) • Menyebutkan konsep
bilangan yang menunjukkan urutan (Contoh: Saya yang kedua)
• Mengidentifikasi dan
melabel 3 bentuk geometri (lingkaran, segiempat, segitiga)
• Mengidentifikasi bangun-bangun yang bentuknya sama
• Membedakan posisi suatu
benda (atas-bawah,luar-dalam, jauh-dekat, depan-belakang)
• Mengikuti perintah tentang posisi (Contoh: Duduk di belakang- didepan)
• Menempatkan benda sesuai posisi dalam kehidupan sehari-hari (Contoh: Menempatkan tempat tidur ketika bermain rumah-rumahan sama seperti yang ada di rumah)
• Membedakan ukuran
sederhana (besar-kecil, panjang-pendek, tinggi-rendah)
• Membedakan benda yang berat dan ringan
• Membedakan permukaan benda halus dan kasar
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 20
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengenal konsep waktu Mulai dapat menggunakan strategi sederhana untuk memecahkan masalah Dapat mengenal pola sederhana
• Membedakan rasa, bau, suara
• Mengenal fungsi uang (Contoh: Anak meminta uang jika mau membeli sesuatu)
• Mengenal waktu pagi, siang,
dan malam • Mengenal konsep sebentar-
lama • Mencoba mencari cara
untuk membangun rumah dengan balok-balok
• Menebak banyak benda yang dibutuhkan (Contoh: Ada berapa cangkir untuk semua orang)
• Menyusun puzzel 5 keping • Mengurutkan pola
sederhana berdasarkan warna, irama, meronce,dll.
• Menempel bentuk-bentuk di atas kertas dengan pola sesuai warna (Misal: Hijau-biru-hijau-biru)
• Meronce manik-manik dalam pola berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk
FISIK/ MOTORIK
Anak mampu melakukan keterampilan gerak dasar secara sederhana dengan koordinasi yang lebih baik
Dapat melakukan gerak di tempat dengan koordinasi yang lebih baik Dapat melakukan gerak berpindah tempat dengan koordinasi yang lebih baik
• Meniru gerakan senam • Melakukan senam, meniru
gerakan binatang dan pohon • Berayun/bergelantungan
dengan dua tangan • Berdiri dengan mengangkat
satu kaki • Berjalan dengan koordinasi
gerak yang baik. • Naik turun tangga tanpa
berpegangan • Mendorong, menarik, dan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 21
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat melakukan koordinasi mata-tangan Dapat melakukan gerakan tangan dalam rangka kelenturan, kelincahan, dan kekuatan Dapat memainkan/menggunakan benda dengan koordinasi yang lebih baik.
mengendarai mainan beroda atau sepeda roda tiga
• Melompat ke depan dengan dua kaki
• Melompat turun dari ketinggian 10-20 cm
• Memanjat dengan berpegangan
• Berjingkat (berjalan bertumpu pada ujung kaki)
• Berjalan dengan berbagai variasi seperti berjalan lurus, zigzag,dll.
• Memotong garis lurus dengan
gunting • Membuka dan menutup
risleting • Memasang dan membuka
kancing baju yang dilakukan sendiri
• Menangkap bola dengan dua
tangan • Memasukkan bola ke dalam
keranjang dari jarak tertentu • Membuka/menutup botol • Memegang benda dengan
benar • Memegang benda dengan
telunjuk dan ibu jari • Mengaduk cairan dengan
berbagai alat • Menuang (air, biji-bijian)
tanpa tumpah • Menggunakan jepitan untuk
menjepit sesuatu • Melukis dengan jari • Menggunakan kuas, spidol,
dan krayon untuk mencoret • Mengambil dan
mengembalikan benda dengan benar
• Membuat berbagai bentuk dengan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 22
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Kesehatan Fisik
Melakukan rutinitas kesehatan mulut
playdough/plastisin/tanah liat • Meremas kertas untuk
dijadikan bola • Melipat kertas menjadi dua
lipatan secara sederhana • Menjahit pola sederhana
dengan lubang yang besar • Meronce dengan manik-
manik yang besar • Memakai pakaian dan
mengancingkannya sendiri dengan bantuan
• Memakai sepatu dengan bantuan
• Menjiplak garis horizontal dan vertikal
• Membedakan permukaan benda melalui perabaan
• Melakukan langkah-langkah
penyikatan gigi • Mengukur berat badan dan
tinggi badan dengan bantuan. • Menutup mulut ketika batuk
atau menguap • Menggunakan tissue atau
sapu tangan untuk membersihkan hidung
•
SENI
Anak mampu melakukan berbagai gerakan sesuai irama, menyanyi, dan berkarya seni
Dapat bergerak sesuai dengan irama musik Dapat bergerak mengikuti benda-benda di lingkungannya Dapat bernyanyi beberapa lagu
• Bergerak mengikuti irama musik
• Mengerakan kepala, tangan, kaki mengikuti irama musik
• Senam irama dengan berbagai variasi
• Meniru gerakan binatang, dan
benda-benda lainnya, seperti: kapal terbang
• Bersenandung/menyanyikan kata-kata pada lirik lagu yang diulang,
• Menyanyikan beberapa lagu
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 23
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat membuat irama secara sederhana Dapat mengekspresikan suatu karya dengan jari
• Bertepuk tangan membentuk
irama • Membuat bunyi-bunyian
dengan berbagai alat • Melukis dengan jari • Melipat kertas secara
sederhana • Mencoba berbagai bahan seni
dan cara menggunakannya • Bereksperimen dengan
plastisin dengan cara digulung, dipotong dengan cetakan kue, dan membuatnya menjadi sebuah objek
USIA 4 – 5 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan melakukan gerakan beribadah secara sederhana, serta berperilaku baik atau sopan
Dapat mengucapkan bacaan doa Dapat menyanyikan lagu-lagu keagamaan Dapat melaksanakan gerakan ibadah secara sederhana Dapat mengenal dan menyayangi ciptaan Tuhan Memiliki rasa sopan santun dan saling menghormati sesama
• Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan
• Menyanyikan lagu-lagu
keagamaan yang sederhana • Melaksanakan gerakan
ibadah secara sederhana namun masih perlu bimbingan
• Menyebutkan ciptaan-
ciptaan Tuhan, misal: Manusia, bumi, langit, tanaman, dan hewan.
• Menyiram tanaman, memberi makan binatang
• Mau menolong teman • Menghargai teman • Mau membagi miliknya,
misal: makanan, mainan, dll. • Meminjamkan miliknya
dengan senang hati • Bersikap ramah • Meminta tolong dengan baik • Mengucapkan salam
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 24
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
• Berterima kasih jika memperoleh sesuatu.
• Berbahasa sopan dalam berbicara
• Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah
• Mau mengalah • Mendengarkan orang
tua/teman berbicara • Tidak mengganggu teman
SOSIAL, EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN
Anak mampu beriteraksi dan menunjukkan reaksi emosi yang wajar, menunjukkan rasa tanggungjawab, menunjukkan kemandirian, disiplin, dan percaya diri
Dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa Dapat menjaga keamanan diri sendiri Menunjukkan rasa percaya diri Dapat menunjukkan kemandirian
• Mulai mengajak teman untuk bermain
• Meminta izin bila menggunakan benda milik orang lain
• Mau bekerjasama dengan teman dalam kelompok ketika melakukan kegiatan
• Berbicara dengan teman sebaya tentang rencana dalam bermain (Misal: Membuat aturan bermain)
• Membuat keputusan ketika bermain dengan teman sebaya (Misal: Memutuskan siapa yang memulai bermain)
• Berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya
• Mendengar dan berbicara dengan orang dewasa
• Mengadukan masalah kepada orang dewasa ketika mengalami ketidaknyamanan dengan teman
• Mau menyapa teman dan orang dewasa
• Menghindari benda – benda
berbahaya. • Menunjukkan kebanggaan
terhadap hasil kerjanya • Memasang kancing atau
resleting sendiri
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 25
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Mulai dapat menunjukkan emosi yang wajar Mulai menunjukkan sikap kedisiplinan Mulai dapat bertanggung jawab
• Memasang dan membuka tali sepatu sendiri
• Mampu makan sendiri • Berani pergi dan pulang
sekolah sendiri (Bagi yang dekat dengan sekolah)
• Mampu mandi, BAK dan BAB (toilet training) masih dengan bantuan
• Mampu mengerjakan tugas sendiri
• Bermain sesuai dengan jenis permainan yang dipilihnya
• Mengurus dirinya sendiri dengan bantuan, misalnya: berpakaian
• Mau berpisah dengan ibu
tanpa menangis • Dapat dibujuk agar tidak
cengeng lagi dan berhenti menangis pada waktunya
• Melaksanakan tata tertib
yang ada • Mengikuti aturan permainan • Mengembalikan alat
permainan pada tempatnya • Membuang sampah pada
tempatnya • Sabar menunggu giliran • Berhenti bermain pada
waktunya • Melaksanakan tugas yang
diberikan • Menjaga barang milik
sendiri dan orang lain • Menggunakan barang orang
lain dengan hati-hati BAHASA Anak mampu
berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan
Dapat mendengarkan, membedakan, dan mengucapkan bunyi / suara tertentu
• Menyebutkan berbagai bunyi/ suara tertentu
• Menirukan kembali 3 - 4 urutan kata
• Menyebutkan kata-kata
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 26
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
kata-kata dan mengenal simbol
Dapat berkomunikasi/ berbicara secara lisan Dapat memperkaya kosa kata yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari-hari Dapat menceritakan
dengan suku kata awal yang sama, misal kaki-kali atau suku kata akhir yang sama, misal nama-sama, dll.
• Melakukan 2-3 perintah secara sederhana
• Mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
• Menyebutkan nama diri,
nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana
• Menirukan kembali 3 - 4 urutan kata
• Menyebutkan kata-kata dengan suku kata awal yang sama. Misal kaki-kali atau suku kata akhir yang sama. Misal: nama-sama, dll
• Melakukan 2-3 perintah secara sederhana
• Menyebutkan nama diri,
nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana
• Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana
• Menjawab pertanyaan tentang keterangan/informasi secara sederhana
• Bercerita tentang gambar yang disediakan atau yang dibuat sendiri
• Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri sederhana (3-4 gambar)
• Menghubungkan gambar / benda dengan kata
• Membaca gambar yang
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 27
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
gambar (pramembaca) Dapat mengenal hubungan antara bahasa lisan dan tulisan (pramembaca) Dapat mengenal bentuk-bentuk simbol sederhana (pramenulis)
memiliki kata/kalimat sederhana
• Menceritakan isi buku
walaupun tidak sama antara tulisan dan yang diungkapkan
• Menghubungkan tulisan
sederhana dengan simbol yang melambangkannya
KOGNITIF
Anak mampu mengenal berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat mengenal klasifikasi sederhana Dapat mengenal konsep-konsep Sains sederhana Dapat mengenal bilangan
• Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. Misalnya: Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll
• Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu
• Mencoba dan menceritakan
apa yang terjadi jika: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-umbian, batang-batangan) balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukkan ke dalam air(terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan (gravitasi), percobaan dengan magnit, mengamati dengan kaca pembesar mencoba dan membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara
• Membilang/menyebut
urutan bilangan minimal dari 1 sampai 10
• Membilang dengan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 28
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengenal bentuk geometri Dapat memecahkan masalah sederhana
menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 5
• Menunjukkan urutan benda untuk bilangan 1 sampai 5
• Mengenal konsep banyak - sedikit, lebih – kurang, sama – tidak sama
• Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda- benda sampai 5 ( anak tidak disuruh menulis)
• Menunjuk 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit
• Menyebutkan hasil penambahan (menggabungkan 2 kumpulan benda)
• Menyebutkan hasil pengurangan (memisahkan kumpulan benda) dengan benda sampai 5
• Mengelompokkan bentuk-
bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat)
• Menyebutkan kembali benda-benda yang menunjukkan bentuk-bentuk geometri
• Mengerjakan maze (mencari
jejak) yang sederhana • Menyusun kepingan puzzel
menjadi bentuk utuh (4 – 6 keping)
• Mencari lokasi tempat asal suara
• Memasang benda sesuai dengan pasangannya
• Menyebutkan sedikitnya 12 benda berikut fungsinya
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 29
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengenal konsep ruang dan posisi Dapat mengenal ukuran Dapat mengenal konsep waktu
• Menceritakan informasi tentang sesuatu yang diperoleh dari buku
• Menceritakan kembali suatu informasi berdasarkan ingatannya
• Membedakan konsep kasar – halus melalui panca indera
• Memecahkan masalah sederhana
• Menyebutkan konsep depan
– belakang – tengah, atas – bawah, luar – dalam, pertama – terakhir – diantara, keluar – masuk, naik – turun, maju – mundur
• Membedakan konsep
panjang-pendek, jauh-dekat melalui mengukur dengan satuan tak baku (langkah, jengkal, benang atau tali)
• Membedakan konsep berat – ringan, gemuk-kurus melalui menimbang benda dengan timbangan buatan dan panca indera
• Membedakan konsep penuh-kosong melalui mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras, dll
• Membedakan konsep tebal – tipis
• Membedakan konsep tinggi – rendah
• Membedakan konsep besar – kecil
• Membedakan konsep cepat – lambat
• Membedakan waktu (pagi,
siang, malam) • Menyebutkan nama-nama
hari dalam satu minggu, bulan dan tahun
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 30
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengenal berbagai pola Dapat konsep pengetahuan sosial sederhana
• Memperkirakan urutan
berikutnya setelah melihat bentuk 2 pola yang berurutan. Misalnya merah, putih, merah, putih, merah,….
• Menceritakan letak lokasi
dari rumah ke sekolah • Mengenal berbagai macam
profesi (Contoh: Dokter, polisi, dll.)
• Mengenal berbagai macam alat angkutan sederhana (Contoh: Mobil; motor, dll.)
FISIK/ MOTORIK
Anak mampu melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, kelincahan, dan keseimbangan
Dapat melakukan gerakan di tempat (gerak dasar non lokomotor) Dapat melakukan gerak berpindah tempat sederhana (gerak dasar lokomotor)
• Memutar dan mengayunkan lengan
• Meliukkan tubuh • Membungkukkan badan • Berjalan ke berbagai arah
dengan berbagai cara, misalnya; berjalan maju di atas garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan ke depan dengan tumit, berjalan ke depan jinjit (angkat tumit), berjalan mundur
• Melompat ke berbagai arah dengan satu atau dua kaki
• Meloncat dari ketinggian 20-30 cm
• Memanjat, bergelantung, dan berayun
• Berdiri dengan tumit • Berlari kemudian melompat
dengan seimbang tanpa jatuh
• Berlari dengan berbagai variasi (menyamping, ke depan dan ke belakang)
• Merayap dengan berbagai variasi
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 31
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Kesehatan Fisik
Dapat melakukan gerakan jari tangan untuk kelenturan otot (Motorik halus) Dapat melakukan koordinasi mata-tangan Menunjukkan karaktersitik sehat fisik
• Merangkak dengan berbagai variasi
• Menaiki benda beroda (Contoh: menaiki sepeda roda dua dengan bantuan roda kecil dua)
• Membuat berbagai bentuk
dengan menggunakan plastisin, playdough/tanah liat
• Menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran
• Meniru melipat kertas sedehana (1-4 lipatan)
• Merekat/menempel • Menyusun berbagai bentuk
dengan balok • Memegang pensil (belum
sempurna) • Meronce dengan manik-manik • Mengurus dirinya sendiri
dengan sedikit bantuan. Misal makan, mandi, menyisir rambut, mencuci, menggosok/membersihkan sepatu, mengikat tali sepatu, mengkancingkan baju, membuka risleting jaket, dll.
• Menggunting sesuai bentuk melingkar, zigzag, dll.
• Menjahit jelujur 10 lobang dengan tali sepatu
• Melambungkan dan menangkap objek (bola besar)
• Memantulkan bola besar pada posisi diam di tempat
• Memantulkan objek (bola besar) sambil berjalan/bergerak
• Mengikuti kegiatan harian
secara aktif
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 32
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
• Melakukan berbagai gerakan koordinasi mata-tangan
• Mendemonstrasikan kemampuan motorik kasar seperti melompat dan berlari dalam berbagai variasi.
• Memiliki kemampuan mendengar
• Membantu dirinya sendiri (makan, menyisir rambut, memasang tali sepatu tanpa bantuan).
• Melakukan BAB sendiri secara benar
SENI Anak mampu
mengekpresikan diri dengan menggunakan berbagai media/bahan dalam berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi
Dapat menggambar sederhana Dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media
• Menggambar bebas dengan berbagai media (pensil warna, krayon, arang dll)
• Menggambar bebas dari bentuk lingkaran dan segiempat
• Menggambar orang dengan lengkap dan sederhana.
• Stempel/mencetak dengan berbagai media (pelepah pisang, batang pepaya, karet busa, dll.)
• Menyusun bentuk-bentuk
bangunan sederhana dari balok
• Menyusun bentuk dari kepingan geometri yang sederhana
• Merangkai bentuk dengan lidi
• Membatik dan jumputan sederhana
• Mencocok dengan pola buatan guru
• Bermain warna dengan berbagai media. Misalnya : krayon, cat air, dll.
• Melukis dengan jari (finger painting)
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 33
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengekspresikan diri dalam bentuk gerak sederhana Dapat menyanyi dan memainkan alat musik sederhana
• Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat
• Membuat alat perkusi sederhana (misalnya membuat krincingan dari tutup botol)
• Bertepuk tangan dengan 2 pola untuk membuat irama
• Menggerakkan kepala,
tangan atau kaki mengikuti irama musik/ritmik
• Mengekspresikan diri secara bebas sesuai irama musik
• Menyanyikan lagu secara
lengkap • Menyanyikan beberapa lagu
anak-anak • Mencipta, mengarang syair
lagu • Bermain dengan berbagai
alat musik perkusi sederhana • Mengucapkan syair dari
berbagai lagu
USIA 5-6 TAHUN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA
Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan melakukan gerakan beribadah secara berurutan, serta membedakan perilaku baik dan buruk
Dapat melaksanakan ibadah Dapat menyayangi ciptaan Tuhan
• Mengenal tempat-tempat ibadah
• Mengenal hari-hari besar agama
• Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan secara berurutan
• Menyanyi lagu-lagu keagamaan
• Mulai terlibat dalam acara keagamaan
• Menyimak beberapa cerita bernuansa keagamaan
• Melaksanakan gerakan beribadah secara berurutan namun belum secara rutin
• Berbuat baik terhadap
sesama teman. Misal: Tidak
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 34
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Terbiasa berperilaku sopan santun dan saling menghormati sesama Dapat membedakan perbuatan yang benar dan salah
menggangu orang yang sedang melakukan kegiatan
• Menyiram/merawat tanaman
• Memberi makan binatang • Suka menolong teman dan
orang dewasa • Menyayangi sahabat • Menyayangi yang lebih
muda • Mau berbagi dengan orang
lain • Bersikap ramah • Meminta tolong dengan baik • Mengucapkan salam • Berterima kasih jika
memperoleh sesuatu. • Berbahasa sopan dalam
berbicara (tidak berteriak) • Mau mengalah • Mendengarkan orang
tua/teman berbicara • Tidak mengganggu teman • Memberi dan membalas
salam • Menutup mulut dan hidung
bila bersin/batuk • Menghormati yang lebih tua • Menghargai teman • Mendengarkan dan
memperhatikan teman bicara
• Membedakan perbuatan
yang benar dan salah
SOSIAL, EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN
Anak mampu beriteraksi dan menunjukan reaksi emosi yang wajar, mengenal rasa tanggungjawab, menunjukkan
Dapat berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa
• Bersedia bermain dengan teman sebaya tanpa membedakan (warna kulit, keturunan, rambut, agama, dll.)
• Mau memuji teman/orang lain
• Mengajak teman untuk
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 35
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
kemandirian, disiplin, dan percaya diri
Dapat menunjukan rasa percaya diri Dapat menunjukkan sikap kemandirian Dapat menunjukkan emosi yang wajar
bermain/belajar • Bermain bersama
(permainan halma, ular tangga, dll.)
• Berkomunikasi dengan orang dewasa ketika melakukan sesuatu (membuat kue, memasak, dll.)
• Berkomunikasi dengan temannya ketika mengalami musibah (Misal: Sakit, sedih, dll.)
• Berani bertanya dan
menjawab • Mau mengemukakan
pendapat secara sederhana • Mengambil keputusan
secara sederhana • Bermain pura-pura tentang
profesi • Bekerja secara mandiri
• Memasang kancing atau
resleting sendiri. • Memasang dan membuka
tali sepatu sendiri • Makan sendiri • Berani pergi dan pulang
sekolah sendiri (Bagi yang dekat dengan sekolah)
• Mampu mandi sendiri, BAK dan BAB (toilet training)
• Mengerjakan tugas sendiri • Bermain sesuai dengan jenis
permainan yang dipilihnya • Mengurus dirinya sendiri
misalnya: berpakaian • Mau berpisah dengan ibu • Menerima kritikan • Mau memberi dan meminta
maaf • Membantu memecahkan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 36
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Terbiasa menunjukkan sikap kedisplinan dan mentaati peraturan Dapat bertanggung jawab
perselisihan • Mengekpresikan
perasaannya (Misal: Marah, sedih, gembira, kaget, dll.)
• Membuang sampah pada
tempatnya • Merapikan mainan setelah
digunakan • Mentaati peraturan yang
berlaku • Melaksanakan tugas yang
diberikan guru. • Menjaga barang milik
sendiri dan orang lain • Melaksanakan kegiatan
sendiri sampai selesai • Memelihara milik sendiri • berkerjasama dalam
menyelesaikan tugas • Memelihara lingkungan.
Misalnya: tidak mencorat coret tembok, membuang sampah pada tempatnya, dll.
• Menghemat pemakaian air dan listrik
• Membersihkan peralatan makanan setelah digunakan
BAHASA Anak mampu
berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis, dan berhitung
Dapat mendengar dan membedakan bunyi suara, kata dan kalimat sederhana
• Membedakan kembali bunyi/suara tertentu
• Membedakan kata-kata yang mempunyai suku kata awal/akhir yang sama.
• Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut.
• Melakukan 3 - 5 perintah secara berurutan dengan benar
• Menunjukkan beberapa gambar yang diminta
• Menirukan kembali bunyi/suara tertentu
• Menirukan kembali 4-5 urutan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 37
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat berkomunikasi/ berbicara lancar dengan lafal yang benar Dapat memahami bahwa ada hubungan antara lisan dengan tulisan (pra membaca)
kata • Menyebutkan nama diri, nama
orang tua, jenis kelamin, tanggal dan bulan kelahirannya, alamat rumah dengan lengkap
• Menceritakan pengalaman/ kejadian secara sederhana dengan runtut
• Menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut
• Menjawab pertanyaan sederhana
• Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks terdiri atas 5 – 6 kata
• Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya, kamu, dia, mereka.
• Menyebutkan nama benda yang diperlihatkan
• Melakukan percakapan dengan teman sebaya atau orang dewasa
• Menyebutkan gerakan-gerakan. Misanya : jongkok, duduk, berlari, makan dll.
• Memberikan keterangan yang berhubungan dengan posisi/ keterangan tempat. Misalnya : di luar, di dalam, di atas, di bawah, di muka, di depan, di belakang, di kiri, di kanan dsb.
• Menggunakan kata-kata yang
menunjukkan urutan • Membuat gambar dan
menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan/ tulisan yang sudah berbentuk huruf/kata
• Bercerita tentang gambar yang
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 38
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat memahami bahwa ada hubungan antara gambar dengan tulisan (pramenulis)
disediakan atau dibuat sendiri dengan urut dan bahasa yang jelas
• Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri (4 - 6 gambar)
• Membaca buku cerita bergambar dan menceritakannya
• Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya
• Membaca beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan dan benda yang dikenal atau dilihatnya
• Membuat coretan/tulisan yang
berbentuk huruf/kata berdasarkan gambar yang dibuatnya
KOGNITIF Anak mampu mengenal berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. (Anak mampu berpikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah, menemukan hubungan sebab – akibat)
Dapat mengenal klasifikasi sederhana Dapat mengenal konsep-konsep sains sederhana
• Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. Misalnya; Menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll.
• Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu
• Menceritakan hasil percobaan
sederhana tentang: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-umbian, batang-batangan)
• Apa yang terjadi jika balon ditiup lalu dilepaskan
• Benda-benda dimasukkan ke dalam air (terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 39
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengenal bilangan Dapat mengenal bentuk geometri Dapat memecahkan masalah sederhana
(gravitasi), percobaan dengan magnit, mengamati dengan kaca pembesar
• Membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara berdasarkan percobaan
• Membilang/menyebut urutan
bilangan dari 1 sampai 20 • Membilang dengan menunjuk
benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 10
• Menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 10
• Membedakan konsep banyak - sedikit, lebih – kurang, sama – tidak sama
• Menghubungkan / memasangkan lambang bilangan dengan benda- benda sampai 10 ( anak tidak disuruh menulis)
• Menunjukkan jumlah yang sama - tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit dari 2 kumpulan benda
• Menyebutkan hasil penambahan (menggabungkan 2 kumpulan benda) dan pengurangan (memisahkan kumpulan benda) dengan benda sampai 5
• Mengelompokkan bentuk-
bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat, dll)
• Membedakan benda-benda yang berbentuk geometri
• Membedakan ciri-ciri bentuk geometri
• Mengerjakan maze (mencari
jejak) yang sederhana • Menyusun kepingan puzzle
menjadi bentuk utuh (7 – 10
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 40
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengenal konsep ruang dan posisi Dapat mengenal ukuran
keping) • Mencari lokasi tempat asal
suara • Memasang benda sesuai
dengan pasangannya • Menunjukkan sedikitnya 12
benda berikut fungsinya • Menceritakan informasi
tentang sesuatu yang diperoleh dari buku
• Menceritakan kembali suatu informasi berdasarkan ingatannya
• Membedakan konsep kasar – halus melalui panca indera
• Memecahkan masalah sederhana
• Menyebutkan konsep depan –
belakang – tengah, atas – bawah, kiri -kanan, luar – dalam, pertama – terakhir – diantara, keluar – masuk, naik – turun, maju – mundur
• Membedakan konsep panjang-
pendek, jauh-dekat, lebar/luas - sempit melalui mengukur dengan satuan tak baku (langkah, jengkal, benang atau tali)
• Membedakan konsep berat – ringan, gemuk- kurus melalui menimbang benda dengan timbangan buatan dan panca indera
• Membedakan konsep penuh-kosong melalui mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras, dll
• Membedakan konsep tebal – tipis
• Membedakan konsep tinggi – rendah
• Membedakan konsep besar – kecil
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 41
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengenal konsep waktu Dapat mengenal berbagai pola Dapat mengenal konsep pengetahuan sosial sederhana
• Membedakan konsep cepat – lambat
• Membedakan waktu (pagi,
siang, malam) • Menyebutkan nama-nama hari
dalam satu minggu, bulan dan tahun
• Menceritakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan waktunya misal: waktu tidur, waktu makan, waktu sekolah dll
• Menggunakan konsep waktu (hari ini, nanti, sekarang, besok, kemarin)
• Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 3-4 pola yang berurutan. Misalnya merah – putih - biru, merah – putih - biru, merah,….
• Menceritakan letak lokasi
dari rumah ke sekolah atau ke tempat-tempat yang dikenalnya
• Mengenal berbagai macam profesi (Contoh: Dokter, polisi, dll.)
• Mengenal berbagai macam
alat angkutan sederhana di darat, laut, dan udara (Contoh: Mobil; motor, sepeda, dll.)
• Memerankan berbagai macam profesi (Contoh: sebagai dokter, polisi, dll.)
I. FISIK
/MOT
ORIK
Anak mampu melakukan koordinasi gerak, keterampilan gerak dasar sederhana untuk meningkatkan
Dapat melakukan gerakan di tempat (motorik kasar)
• Memutar dan mengayunkan lengan
• Meliukkan tubuh • Membungkukkan badan • Senam fantasi bentuk
meniru. Misal: Menirukan berbagai gerakan hewan, menirukan gerakan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 42
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
keleturan, keseimbangan dan kelincahan
Dapat melakukan gerak berpindah tempat sederhana (motorik kasar) Dapat melakukan koordinasi mata-tangan (Motorik halus)
tanaman, yang terkena angin (sepoi-sepoi dan angin kencang dan kencang sekali) dengan lincah
• Berjalan ke berbagai arah
dengan berbagai cara, misalnya: berjalan maju di atas garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan ke depan dengan tumit, berjalan ke depan jinjit, berjalan mundur.
• Melompat ke berbagai arah dengan satu atau dua kaki
• Meloncat dari ketinggian 30 - 40 cm
• Memanjat, bergelantung, dan berayun
• Berdiri dengan tumit, berjalan di atas satu kaki dengan seimbang
• Berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh
• Merayap dan merangkak dengan berbagai variasi
• Menaiki benda beroda (Contoh: menaiki sepeda roda dua dengan bantuan)
• Naik otopet • Mengurus dirinya sendiri
tanpa bantuan, misalnya; makan, mandi, menyisir rambut, memasang kancing, mencuci tangan dan melap tangan, mengikat tali sepatu
• Memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2 jari)
• Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, playdough/tanah liat, dan pasir.
• Meniru membuat garis
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 43
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Kesehatan Fisik
Dapat melakukan gerakan tangan untuk kelenturan otot (motorik kasar) Menunjukkan karakteristik sehat fisik
tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran
• Meniru melipat kertas sederhana (5-6 lipatan)
• Menjahit bervariasi (jelujur dan silang) dengan tali rafia atau benang wol
• Menggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk/pola (lurus, lengkung, segitiga)
• Mencocok bentuk • Menyusun berbagai bentuk
dari balok-balok • Membuat lingkaran dan
persegi dengan rapi • Meronce dengan manik-
manik sesuai pola • Meronce dengan berbagai
media. Misal: (bagian tanaman, bahan bekas, karton, kain perca, dll)
• Melambungkan berbagai
objek berbagai bentuk dan ukuran dengan satu atau dua tangan
• Menangkap objek sesuai bentuk dan ukuran dengan satu atau dua tangan
• Melemparkan objek ke berbagai arah dengan tangan kiri atau kanan
• Menggulirkan bola menyusuri tanah dengan satu atau dua tangan
• Melemparkan objek ke sasaran dengan satu atau dua tangan
• Bermain dengan simpai (di gelindingkan sambil berjalan dan berlari)
• Mengikuti kegiatan harian
secara aktif • Melakukan banyak gerakan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 44
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
koordinasi mata-tangan • Mendemonstrasikan
kemampuan motorik kasar seperti melompat dan berlari
• Memiliki kemampuan mendengar yang baik
• Membantu dirinya sendiri (makan sendiri, menyisir rambut, memasang tali sepatu, dll.)
• Melakukan BAB sendiri secara benar
SENI
Anank mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi serta menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni
Dapat menggambar sederhana Dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media
• Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam) dengan rapi
• Menggambar bebas dari bentuk dasar titik, lingkaran, segitiga dan segiempat, dll
• Menggambar orang dengan lengkap dan proposional
• Mencetak dengan berbagai media (jari/finger painting, kuas, pelepah pisang, daun, bulu ayam) dengan lebih rapi
• Menciptakan bentuk
bangunan dari balok yang lebih kompleks
• Menciptakan bentuk dari kepingan gometri yang` lebih kompleks
• Menciptakan bentuk dengan lidi
• Menganyam dengan berbagai media. Misal: kain perca, daun, sedotan, kertas dll.
• Membatik dan jumputan • Membuat gambar dengan
teknik kolase dengan memakai berbagai media, (kertas, ampas kelapa, biji-bijian, kain perca, batu-batuan, dll.)
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 45
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Dapat mengekspresikan diri dalam bentuk gerak sederhana Dapat menyayi dan memainkan alat musik sederhana Dapat menampilkan sajak sederhana dengan gaya
• Membuat gambar dengan teknik mozaik dengan memakai berbagai bentuk/ bahan( segi empat, segitiga, lingkaran dll)
• Mencocok dengan pola buatan guru atau ciptaan anak sendiri
• Bermain warna dengan berbagai media. Misal : Krayon, cat air dll
• Melukis dengan jari (finger painting)
• Melukis dengan berbagai media (kuas, bulu ayam, daun-daunan dll)
• Membuat berbagai bunyi dengan berbagai alat
• Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-daunan dll
• Mencipta alat perkusi sederhana dan mengekspresikan dalam bunyi yang berirama
• Bertepuk tangan dengan 3 pola
• Bertepuk tangan membentuk irama
• Mengekspresikan berbagai
gerakan kepala, tangan atau kakisesuai dengan irama musik/ritmik dengan lentur
• Bergerak bebas dengan irama musik
• Menari menurut irama musik yang didengar
• Menyanyi lebih dari 20 lagu
anak-anak • Menyanyi lagu anak sambil
bermain musik • Mengucapkan sajak dengan
ekspresi yang bervariasi. Misal : perubahan intonasi,
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 46
ASPEK PERKEMBANG-AN
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
perubahan gerak dan penghayatan
• Mengekspresikan gerakan sesuai dengan syair lagu dan cerita
• Mengucapkan syair lagu sambil diiringi senandung lagunya
• Menceritakan gerak pantomin ke dalam bahasa lisan
VIII. PENGEMBANGAN KERANGKA PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD A. Arah dan Sasaran
Kerangka pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar kompetensi anak usia dini yang dikategorikan dalam kelompok usia sebagai acuan normatif.
B. Prinsip Pengembangan Kerangkan pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan beberapa prinsip berikut ini : 1. Relevansi
Hubungan antara kurikulum dengan kebutuhan dan perkembangan anak secara individual.
2. Adaptasi Kurikulum memperhatikan dan menyesuaikan perubahan psikologis, IPTEK dan seni
3. Kontinuitas Kurikulum disusun secara berkelanjutan antara satu tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya.
4. Fleksibilitas Kurikulum dipahami, dipergunakan dan dikembangkan secar fleksibel sesuai keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara setempat.
5. Kepraktisan dan Akseptabilitas Kurikulum memberikan kemudahan bagi para pendidik, praktisi, dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini.
6. Kelayakan Kurikulum menunjukkan kelayakan dan keberpihakan pada anak usia dini.
7. Akuntabilitas Kurikulum dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan anak usia dini.
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 47
IX. PENILAIAN Penilaian adalah suatu usaha mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan pembelajaran. Proses penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran dan bersifat menyeluruh (holistik) yang mencakup semua aspek perkembangan anak didik baik aspek kognitif, afektif , maupun sensorimotorik. X. PENUTUP Kerangka pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini diharapkan dapat menjadi acuan pendidik dan penyelenggara pendidikan anak usia dini formal maupun non formal dalam membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran serta penilaian, untuk selanjutnya
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 48
KK EE RR AA NN GG KK AA PP EE NN GG EE MM BB AA NN GG AA NN KK UU RR II KK UU LL UU MM
PP EE NN DD II DD II KK AA NN AA NN AA KK UU SS II AA DD II NN II NN OO NN FF OO RR MM AA LL TT AA HH UU NN 22 00 00 77
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
I Pendahuluan
A Latar Belakang 1
B Tujuan 7
C Pengertian 7
II Profil Lembaga
A Latar Belakang Pendirian 8
B Visi, Misi dan Tujuan lembaga 8
C Lokasi 8
D Sarana Prasarana 8
E Tenaga Pendidik dan Kependidikan 8
F Peserta Didik 8
G Biaya 8
H Kemitraan 9
I Rencana Pengembangan Lembaga 9
III Standar Kompetensi Perkembangan Per Usia 10
IV Struktur Kurikulum
A Struktur Kurikulum dan program pembelajaran 12
B Alokasi waktu belajar 13
C Proses Pembelajaran 13
V Kalender Pendidikan 15
Lampiran : - Contoh Silabus (program semester, SKM dan SKH) - Contoh model pembelajaran
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 49
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Landasan Yuridis berkaitan dengan pentingnya penyelenggaraan Kelompok Bermain dan Taman Penitipan Anak yaitu: 1. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 : Salah satu tujuan kemerdekaan
adalah ’’......mencerdaskan kehidupan bangsa’’. 2. Undang Undang Dasar 1945 pasal 4, pasal 9 ayat 1, pasal 28B ayat 2, pasal 28C ayat 2
pasal 31 ayat 1 dan ayat 3. Pasal 4 menjelaskan setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 9 ayat 1 yaitu setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya.
Pasal 28B ayat 2 Amandemen UUD 1945 berisi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28C ayat 2 Amandemen UUD 1945 yaitu setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Pasal 31 ayat 3 mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.
3. UU No. 4 tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak. 4. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 4, pasal 8, dan pasal 9. Pasal 4 berbunyi: Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 8 berbunyi: Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
Pasal 9 menyatakan bahwa: Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
5. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14, pasal 28 ayat 1, 2, 3, 4, 5.
Pasal 1 ayat 14 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 50
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pasal 28 ayat 1 berisi pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pasal 28 ayat 2 menguraikan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan atau informal.
Pasal 28 ayat 3 yaitu pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak, Raudhatul Atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pasal 28 ayat 4 yaitu pendidikan anak usia dini pada jalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pasal 28 ayat 5 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
6. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki:
(a) kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1).
(b) latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain atau psikologi dan
(c) sertifikat profesi guru untuk pendidikan anak usia dini. 7. Peraturan Presiden RI No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJM Nasional) tahun 2004-2009. 8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 tahun 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional yaitu pendidikan anak usia dini nonformal berada di bawah pembinaan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga.
9. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009 tentang Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini termasuk pendidikan anak usia dini jalur nonformal, adalah: (1) meningkatkan pemerataan dan akses layanan pendidikan anak usia dini,
meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan anak usia dini, serta meningkatkan good governance, akuntabilitas dan pencitraan yang positif di bidang pendidikan anak usia dini.
Landasan yuridis tersebut sejalan dengan Komitmen Internasioanl tentang pendidikan anak usia dini yaitu: 1. The Salamanca Statement di Spanyol tahun 1994 menegaskan bahwa anak yang lahir
dengan kebutuhan khusus atau anak dengan berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
2. Komitmen Education for All (EFA) di Jomtien Thailand tahun 1999. Komitmen ini menyepakati pentingnya Pendidikan Untuk Semua (PUS) bagi semua orang sejak lahir sampai dengan ajal (Buletin PAUD, 2006).
3. Deklarasi Dakkar di Senegal tahun 2000 menekankan: (1) memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini secara komprehensif terutama yang sangat rawan dan terlantar atau kurang beruntung, (2) kesetaraan jender di bidang pendidikan.
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 51
4. Deklarasi World Fit for Children tahun 2002 mencanangkan kehidupan yang sehat, penyediaan pendidikan yang berkualitas, perlindungan terhadap penganiayaan, eksploitasi, dan kekerasan, serta penaggulangan HIV/AIDS.
5. Convention on The Right of The Child di New York tahun 2002 menegaskan perlindungan dan perkembangan anak dalam layanan pendidikan dasar melalui pendidikan dasar 9 tahun.
6. Millenium Development Goals berdasarkan kondisi kesenjangan antara negara maju, negara berkembang, dan negara miskin tersebut maka pada pertemuan Millenium yang diselenggarakan pada bulan September 2000. Pertemuan Millenium tersebut merupakan pertemuan terbesar para pemimpin dunia sepanjang sejarah yang mengadopsi Milleinium Declaration PBB. Para pemimpin dunia tersebut membuat kesepakatan di mana masing-masing negara yang maju akan menjadi sahabat bagi negara berkembang dan negara miskin untuk mengatasi berbagai masalah secara berkesinambungan dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2015. Kesepakatan tersebut dikenal dengan Millenium Development Goals. 8 Tujuan Pembangunan Millenium (8 Millenium Development Goal’s) terdiri dari: Tujuan 1 : Menghapus Kemiskinan dan Kelaparan. Tujuan 2 : Pencapaian Pendidikan Dasar untuk Semua Orang. Tujuan 3 : Peningkatan Persamaan Gender dan Hak-hak Kaum Wanita Tujuan 4 : Mengurangi Angka Kematian Bayi Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil Tujuan 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit lainnya. Tujuan 7 : Menjamin Pemeliharaan Lingkungan Tujuan 8 : Mengembangkan Sebuah Hubungan Dunia untuk Pembangunan.
Apabila delapan tujuan millenium tersebut dapat dilaksanakan di Indonesia dengan tepat maka diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Landasan filosofis dan religius didasarkan pada keyakinan agama yang dianut oleh para orangtua anak usia dini. Orangtua, pendidik, dan orang dewasa di sekitar anak berhak memberikan pelatihan dan pengembangan perilaku beragama dan penanaman budi pekerti yang luhur melalui pembiasan dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai-nilai kehidupan beragama tersebut disesuaikan dengan tahapan perkembangan serta keunikan yang dimiliki oleh setiap anak. Landasan empirik akan pentingnya pengelolaan kegiatan di Taman Penitipan Anak adalah berdasarkan data dari Departemen Sosial RI tahun 2000 mendeskripsikan bahwa tercatat 778 lembaga penitipan anak dan Sekarang diperkirakan 1.100 lembaga yang tersebar di ibukota provinsi, kabupaten maupun kecamatan. Lembaga ini di berada di lingkungan pemerintahan, perkantoran, pabrik, areal pasar, dan perkebunan. Pengelolaan lembaga ini secara profesional, semi profesional atau bahkan masih konvensional tetapi pada umumnya lembaga ini hanya mengutamakan kesejahteraan anak, belum menyentuh pendidikan secara utuh dan menyeluruh. Landasan keilmuan secara teoritis yang melandasi agar anak usia dini mendapatkan pengasuhan dan perlindungan yang tepat, misalnya melalui Taman Penitipan Anak adalah pentingnya memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia, perkembangan, dan kebutuhan setiap anak. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan perhatian besar terhadap pendidikan anak usia dini terutama tentang perkembangan dan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 52
pertumbuhan anak. Seorang bayi yang baru lahir mempunyai lebih dari 100 miliar sel otak. Selama sembilan bulan masa kehamilan, paling tidak setiap menit dalam pertumbuhan otak diproduksi 250 ribu sel otak (Madeleine J Nash, 1997). Sel-sel otak ini terbentuk karena stimulasi dari luar otak. Setiap sel otak saling terhubung dengan lebih dari 15 ribu simpul elektrik kimia yang sangat rumit sehingga bayi yang berusia 8 bulan pun diperkirakan memiliki biliunan sel syaraf di dalam otaknya. Sel-sel syaraf harus sering distimulasi dan didayagunakan agar terus berkembang jumlahnya dan terorganisir fungsinya secara teratur (orderly) dan dapat digunakan (usable). Jika tidak jumlahnya akan semakin berkurang atau fungsinya akan beralih ke tugas-tugas lain di luar pengembangan kecerdasan. Otak anak terdiri dari neuron (sel-sel syaraf yang sangat lembut) yang mampu menganalisis, mengkoordinasi, dan menyimpan semua informasi yang diterima lewat indera (Lise Eliot, 2004). Faktor genetik (nature) dan faktor lingkungan (nurture) mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan dan kemampuan otak. Stimulasi lingkungan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan sesuai dengan tahap perkembangan anak pada awal-awal masa pertumbuhan anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya. Stimulasi lingkungan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan sesuai dengan tahap perkembangan anak pada awal masa pertumbuhan anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya. Stimulasi sejak anak lahir sangat beralasan, hal berdasarkan hasil penelitian longitudinal ’’.......bahwa 50% perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia 0-4 tahun, maka disebut masa emas (golden age) untuk perkembangan kecerdasan anak, 30% perkembangan selanjutnya terjadi pada anak usia 4-8 tahun dan usia 8-12 tahun perkembangan dan pertumbuhan terjadi hanya 20% saja dan selebihnya 10% perkembangan kecerdasan terjadi pada usia sekitar 12-18 tahun (Direktorat PADU, 2004). Berdasarkan rentangan usia kehidupan maka ruang lingkup pengelolaan lembaga PAUD adalah: 0,0 tahun - 2 tahun : Pendidikan keluarga 2,1 tahun - 6 tahun : Pendidikan di Taman Penitipan Anak (TPA) 3 tahun - 6 tahun : Kelompok Bermain (KB) 4 tahun - 6 tahun : Taman Kanak-kanak
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Perubahan sistem tersebut diatur dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 36 ayat 2 yang berbunyi kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Dengan merujuk pada pasal tersebut, maka lembaga PAUD Non Formal memiliki kewenangan untuk menyusun kurikulum di lembaganya.
Kewenangan lembaga dalam menyusun kurikulum memungkinkan lembaga PAUD Non Formal (KB,TPA,Satuan PAUD Sejenis/SPS) mengembangkan kurikulum sesuai dengan tuntutan kebutuhan anak didik, keadaan lembaga dan kondisi daerah. Dengan demikian,
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 53
daerah dan atau Lembaga PAUD Non Formal (KB,TPA, Satuan PAUD Sejenis) memiliki cukup keleluasaan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, metode mengajar, dan menilai keberhasilan kegiatan pembelajaran. Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dalam melakukan tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman multi potensi, minat, kecerdasan sosial emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan bahasa, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan kinestetik/fisik-motorik peserta didik secara optimal sesuai dengan perkembangan dan keunikan setiap anak. Penyusunan dan Pengembangan kurikulum Lembaga PAUD Non Formal dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari unsur pengelola, pendidik, penyelenggara, Dinas Pendidikan tingkat kecamatan dan nara sumber (Forum PAUD dan atau Himpaudi). B. Tujuan LEMBAGA PAUD NON FORMAL
Penerbitan dokumen kerangka pengembangan kurikulum Lembaga PAUD Non Formal diharapkan dapat menjadi standar acuan bagi unsur-unsur pengembang kurikulum tersebut di atas dalam dalam pengembangan kurikulum, membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran serta penilaian kegiatan pembelajaran pada lembaga pendidikan anak usia dini.
C. Definisi Istilah 1. Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dalam pedoman ini adalah rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran untuk mengembangkan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal. 2. Kerangka Pengembangan Kurikulum PAUD Acuan untuk mengembangkan kurikulum berisi kisi-kisi komponen kurikulum lembaga PAUD Non Formal
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 54
BAB II PROFIL KELOMPOK BERMAIN, TAMAN PENITIPAN ANAK,
Dan SATUAN PAUD SEJENIS
A. Latar Belakang Pendirian Berisi tentang sejarah berdiri dan perkembangan Lembaga PAUD jalur NON FORMAL dan status lembaga saat ini.
B. Visi , Misi dan Tujuan 1. Visi Lembaga PAUD Non Formal
Berupa pernyataan singkat dan mudah diingat. Visi adalah energi atau “power” yang mempengaruhi langkah dan pikiran ke depan dalam membangun Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD Sejenis sebagai kemampuan pada suatu lembaga tingkat satuan pendidikan. Visi berupa pandangan atau prinsip yang ingin diwujudkan melalui pembentukan lembaga PAUD Non Formal.
2. Misi LEMBAGA PAUD Non Formal
Untuk mewujudkan Visi Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Satuan PAUD Sejenis perlu menetapkan beberapa misi sehingga misi itu merupakan langkah-langkah strategis jangka pendek untuk mencapai visi tersebut
3. Tujuan Lembaga PAUD Non Formal
Tujuan dirumuskan mengacu pada hasil akhir kegiatan pembelajaran yang hendak dicapai oleh lembaga PAUD, yaitu membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik-motorik, dan seni untuk siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
C. Lokasi Berisi tentang kondisi lokasi dan alamat LEMBAGA PAUD NON FORMAL D. Sarana Prasarana
1. Status tanah, luas tanah, status gedung 2. Pemanfaatan gedung, peralatan indoor dan outdoor, Alat Permainan Edukatif/APE.
E. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Berisi tentang struktur kepengurusan, jumlah, latar belakang pendidikan, pelatihan yang pernah diikuti, status tenaga pendidik dan kependidikan.dalam lembaga, dan rasio tenaga pendidik dan anak .
F.Peserta Didik
Jumlah peserta didik, Jenis Kelamin,Usia dan latar belakang orang tua, alamat tempat tinggal, urutan anak ke
G. Biaya
Berisi sumber dana, besar jumlah sumbangan pendidikan dari orang tua dan penggunaan dana.
H. Kemitraan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 55
Berisi bentuk kemitraan, pihak-pihak yang bermitra dan program kemitraan. I. Rencana Pengembangan Lembaga
Berisi tentang potensi lembaga dan peluang yang dimiliki lembaga dan rencana pengembangan.
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 56
BAB III Standar Kompetensi Per Usia
Peristilahan Standar Kompetensi Per Usia dapat disamakan dengan istilah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada satuan pendidikan SD sampai SMA. Standar Kompetensi Per Usia digunakan sebagai pedoman penilaian dan asesmen perkembangan anak.
USIA/UMUR
ASPEK
Akhir usia 1 tahun
Akhir usia 2 tahun
Akhir usia 3 tahun
Akhir usia 4 tahun
Akhir usia 5 tahun
Akhir usia 6 tahun
NILAI DAN NILAI-NILAI AGAMA
Anak mampu memperhatikan perilaku keagamaan yang diterima melalui inderanya
Anak mulai meniru perilaku keagamaan secara sederhana dan mulai mengekspre-sikan rasa sayang dan cinta kasih
Anak mampu meniru secara terbatas perilaku keagamaan yang dilihat dan didengarnya Mulai meniru perilaku baik atau sopan
Anak mampu meniru dan mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan gerakan beribadah secara sederhana, mulai berperilaku baik atau sopan bila diingatkan
Anak mampu meng ucapkan bacaan doa/ lagu-lagu keagamaan, meniru gerakan beribadah, mengikuti aturan serta mampu belajar berperilaku baik dan sopan bila diingatkan
Anak mampu melakukan perilaku keagamaan secara berurutan dan mulai belajar membedakan perilaku baik dan buruk
SOSIAL EMOSIONAL
Anak mampu membangun interaksi dengan merespon kehadiran orang lain
Anak mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya (keluarga), dan menunjukkan keinginannya dengan kuat
Anak mampu berinteraksi dan mengenal dirinya, dan menunjukkan keinginannya dengan kuat
Anak mampu berinteraksi, dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar, serta mulai menunjukkan rasa percaya diri
Anak mampu berinteraksi, mulai dapat mengendalikan emosinya, mulai menunjukkan rasa percaya diri, serta mulai dapat menjaga diri sendiri serta hidup sehat
Anak mampu berinteraksi, dan mulai mematuhi aturan, dapat mengendalikan emosinya, menunjukkan rasa percaya diri, dan dapat menjaga diri sendiri serta hidup sehat
KOGNITIF Anak mampu menyadari keberadaan benda yang tidak dilihatnya
Anak bereksplorasi melalui indera dan motoriknya terhadap benda yang ada di sekitarnya
Anak mampu mengenal benda dan memanipulasi objek/benda
Anak mampu mengenal konsep sederhana dan dapat mengklasifikasi
Anak mampu mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Anak mampu memahami konsep sederhana dan dapat memecahkan masalah sederhana
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 57
USIA/UMUR
ASPEK
Akhir usia 1 tahun
Akhir usia 2 tahun
Akhir usia 3 tahun
Akhir usia 4 tahun
Akhir usia 5 tahun
Akhir usia 6 tahun
dalam kehidupan sehari-hari.
BAHASA Anak mampu merespon suara
Anak mampu mengerti isyarat dan perkataan orang lain serta mengucapkan keinginannya secara sederhana
Anak dapat men- dengangarkan, dan ber- komunikasi secara lisan dengan kalimat sederhana
Anak dapat mendengarkan, berkomunikasi secara lisan serta memiliki perbenda- haraan kosa kata yang semakin banyak
Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki perbenda- haraan kata-kata dan mengenal simbol-simbol
Anak dapat berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk per- siapan membaca, menulis dan berhitung
FISIK Anak mampu menggerakkan tangan, lengan, kaki, kepala dan badan
Anak mampu menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan kekuatan otot tangan, otot punggung dan otot kaki untuk menjaga keseimbangan
Anak mampu melakukan gerakan seluruh anggota tubuhnya secara terkoordinasi
Anak mampu melakukan gerakan secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, dan keseimbangan
Anak mampu melakukan gerakan tubuh secara ter- koordinasi dalam rangka kelenturan, kelincahan, dan keseimbangan
Anak mampu melakukan gerakan tubuh fisik secara terkoordinasi kelenturan sebagai keseimbangan, dan kelincahan
SENI Anak mampu bereaksi terhadap irama yang didengarnya
Anak mampu meniru suara dan gerak secara sederhana
Anak mampu melakukan berbagai gerakan anggota tubuhnya sesuai dengan irama dapat mengekpresi-kan diri dalam bentuk goresan sederhana
Anak mampu melakukan berbagai gerakan sesuai irama , menyajikan dan berkarya seni
Anak mampu mengekspresikan diri dengan meng- gunakan berbagai media/bahan dalam berkarya seni melului kegiatan eksplorasi
Anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni.
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 58
BAB III STRUKTUR KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum dan Program Pembelajaran
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan bidang pengembangan yang harus ditempuh oleh anak didik dalam kegiatan pembelajaran. Susunan bidang pengembangan tersebut terbagi menjadi dua kelompok yaitu : 1. bidang pengembangan kemampuan pembiasaan (Pengembangan Diri) yang meliputi
pengembangan moral, nilai-nilai agama dan pengembangan kemampuan sosial keagamaan, serta kemandirian
2. Bidang pengembangan kemampuan dasar yang meliputi pengembangan Bahasa, Kognitif, Fisik Motorik , dan Seni
Penjelasan : 1. Bidang Pengembangan Kemampuan Pembiasaan (Pengembangan Diri)
Bidang pengembangan kemampuan pembiasaan/pengembangan diri merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak, sehingga menjadi kebiasaan baik. Bidang pengembangan kemampuan pembiasaan meliputi aspek perkembangan moral, nilai-nilai agama, pengembangan sosial emosional dan kemandirian. Dari aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap Tuhan YME dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga negara yang baik. Aspek perkembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat mendorong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup. Bidang pengembangan kemampuan pembiasaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Kegiatan rutin, adalah kegiatan yang dilakukan di lembaga PAUD setiap hari,
misalnya berbaris, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, menyanyi lagu-lagu yang dapat membangkitkan patriotisme, lagu-lagu religius, menggosok gigi, berjabat tangan dan mengucapkan salam baik kepada sesama anak maupun kepada pendidik, dan mengembalikan mainan pada tempatnya
b. Kegiatan Spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan misalnya meminta tolong dengan baik, menawarkan bantuan dengan baik, memberi ucapan selamat kepada teman yang mencapai prestasi baik dan menjenguk teman yang sakit.
c. Pemberian Teladan, adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi teladan/contoh yang baik kepada anak, misalnya memungut sampah yang dijumpai di lingkungan TK, mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain, rapi dalam berpakaian, hadir di TK tepat waktu, santun dalam bertutur kata, dan tersenyum ketika bertemu dengan siapapun.
d. Kegiatan terprogram, adalah kegiatan yang diprogram dalam kegiatan pembelajaran (perencanaan semester, satuan kegiatan mingguan dan satuan kegiatan harian) di TK, misalnya: makan bersama, menggosok gigi, menjaga kebersihan lingkungan dan lain-lain.
2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar Bidang pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh pendidik untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya yaitu: berbahasa, kognitif, fisik-motorik dan seni. a. Berbahasa
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 59
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat anak untuk berbahasa Indonesia.
b. Kognitif Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu, memilah dan mengelompokkan dan persiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti.
c. Fisik-motorik Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan lokomotorik, non lokomotorik, manipulatif untuk mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil.
d. Seni Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat mengekspresikan dan menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya dan dapat menghargai hasil kreativitas orang lain.
Pengembangan kemampuan dasar diprogramkan dalam suatu perencanaan yang fleksibel dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di mana Kelompok Bermain, TPA, dan SPS itu berada. Struktur kurikulum untuk kelompok usia 0-1 (bayi) lebih difokuskan pada pembiasaan (pengembangan diri), Program pembelajarannya bersifat individual, tidak tersusun secara terstruktur. Struktur kurikulum untuk 1-3 tahun difokuskan pada pembiasaan dan pengembangan kemampuan motorik dan kognitif. Struktur kurikulum untuk usia 4-5 tahun ditekankan pada pembiasaan (pengembangan diri) dan pengembangan semua kemampuan dasar yang diarahkan kepada keterampilan untuk menolong diri sendiri dan bermasyarakat.
B. Alokasi Waktu belajar
Lembaga Pendidik anak usia dini dilaksanakan sesuai dengan satuan pendidikan masing-masing. Jumlah hari dan jam layanan : a. Taman Penitipan Anak dilaksanakn 3-5 hari dengan jam layanan minimal 6 jam.
Minimal layanan dalam satu tahun 144-160 hari atau 32-34 minggu. b. Kelompok Bermian (KB) setiap hari atau minimal 3 kali seminggu dengan jumlah jam
minimal 3 jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 hari atau 32-34 minggu. c. Satuan PAUD Sejenis (SPS) minimal satu minggu sekali dengan jam layanan
minimal 3 jam. Kekurangan jam layanan pada SPS dilengkapi dengan program pengasuhan yang dilakukan orang tua dan kunjungan rumah oleh pendidik PAUD sehingga jumlah layanan keseluruhan setara dengan 144 hari dalam satu tahun.
C. Proses Pembelajaran Program Kegiatan Usia 0-1
tahun Kegiatan Usia 1-3 tahun
Kegiatan Usia 4-6 tahun
Taman Penitipan Anak
Pembiasaan melalui pengasuhan individual
Pembiasaan melalui pengasuhan individual dan
Pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 60
kelompok kecil melalui kegiatan kelompok
Kelompok Bermain Pembiasaan dan pengembangan motorik dan kognitif dasar melalui kegiatan kelompok
Pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan kelompok
Satuan PAUD Sejenis
Pembiasaan melalui pengasuhan bersama
Pembiasaan dan pengembangan motorik dan kognitif dasar melalui kegiatan pengasuhan dan bermain bersama
Pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain bersama
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 61
Bab V Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan disusun oleh lembaga PAUD dalam hal ini KB, TPA, SPS dengan mengacu kepada kebutuhan dan fleksibilitas penyelenggaraannya.
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 62
Lampiran 1 Cara penyusunan rencana pembelajaran untuk kelompok usia 4-5 tahun 1. Menyusun silabi yang diturunkan dari indikator kompetensi menu generik
NO INDIKATOR KOMPETENSI SILABI- KONSEP/MATERI 1.
Agama dan Moral Menyanyikan beberapa lagu bernuansa
imtaq Berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan serta menirukan sikap berdoa
Menirukan gerakan ibadah dengan tertib
Menyimak dengan baik cerita bernuansa imtaq
Meniru dan menyebutkan nama-nama dan beberapa sifat Tuhan
Menunjukkan rasa sayang dan cinta kasih kepada ciptaan Tuhan
Mengucapkan syair dan pantun imtaq Mengucapkan terimakasih setelah
menerima sesuatu Mengucapkan salam Menirukan dan mengucapkan kata-
kata santun Menghargai teman dan tidak
memaksakan kehendak
- menyanyi bernuansa agama dan
moral - doa sebelum dan sesudah belajar,
makan, tidur - sikap khidmat saat berdoa dan
beribadah - mengenalkan gerakan sholat - cerita sesuai tema - maha ada, esa, hidup, mengetahui,
penyayang, - sikap sayang, mencintai - sikap syukur, terima kasih - sikap mengucapkan salam - sikap meminta maaf - sikap menghargai dan menghormati - syair dan pantun
Fisik
Berdiri dengan satu kaki bergantian Berjalan ke depan dengan tumit Naik turun tangga dengan kaki
bergantian sambil berpegangan Berlari sambil menggiring bola Melompat dengan satu kaki Melompat jauh melewati rintangan
atau tali setinggi 25 cm Dapat melompat dengan satu kaki
sampai lima lompatan Menendang bola dengan kaki berayun
ke depan dan ke belakang Berjalan ke depan di balok titian
dengan tangan di rentangkan sebagai penyeimbang
Menangkap bola yang dipantulkan dengan cara merangkul
Menangkap bola yang dipantulkan
- berdiri satu kaki - berjalan dengan tumit - naik turun tangga - menggiring bola - melompat satu kaki - melompati tali rintangan - melompat dengan satu kaki berturut-
turut - menendang bola - berjalan di balok titian - menangkap bola - lipat, lurus, rapi - serupa dan serupa - vertikal, horizontal - garis mendatar, tegak lurus, lingkaran - menggunakan gunting - mengelompokkan benda - menggambar benda kesukan anak
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 63
dengan kedua tangan Melipat kertas Mengelompokkan benda-benda yang
tidak serupa Membangun dari sepuluh balok Menggambar benda yang dikenal
yang berarti bagi anak Membuat garis mendatar, tegak lurus
dan lingkaran Menggunting kertas di antara dua
garis
Bahasa Menjawab pertanyaan siapa, mengapa, dan di mana
Bertanya pertanyaan “Apa”, “kapan” dan “bagaimana”.
Merangkai kalimat dengan 4 buah kata Menyebutkan jenis kelaminnya, usia dan saudaranya
Mengerti dan melaksanakan dua perintah sederhana
Mengenali, menirukan dan mengetahui suara-suara benda dan binatang
Menunjukkan lebih dari 10 gambar yang dikenalnya
- menggunakan kata tanya siapa,
mengapa, dan dimana, kapan - Laki-laki, perempuan, usia - Nama, ciri dan suara binatang
Kognitif Mengenal fungsi benda dengan benar Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan fungsi secara sederhana
Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata dan kalimat yang kosong
Menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya
Mencocokkan hingga 11 warna Menunjukkan hingga 6 (enam) warna yang disebutkan
Menyebutkan dua warna dasar Mencocokkan dua bentuk (lingkaran, segitiga, dan segi empat)
Menunjukkan bentuk-bentuk dasar yang diminta (lingkaran, segitiga, segiempat)
Memahami konsep banyak/sedikit, kecil/besar, penuh/kosong, ringan/
- nama, ciri, fungsi benda - bentuk (lingkaran, segi tiga dan segi
empat), - warna (merah, putih, hitam, hijau,
biru, kuning) benda yang sudah dikenal.
- Banyak, sedikit, kecil, besar, penuh, kosong, ringan, berat, pendek, tinggi, buka, tutup,
- depan, belakang, keluar, masuk, belakang, depan, bawah, atas
- Klasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran
- Menggabungkan beberapa bentuk menjadi bentuk baru
-
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 64
berat, pendek/tinggi, kurus/gemuk. Memahami konsep buka/tutup, depan/belakang, keluar/masuk, di belakang/di depan, dasar/atas, di atas/di bawah
Mengklasifikasikan sekitar empat macam benda
Mengerti apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu
Mengenal sedikitnya sembilan fungsi benda
Menggunakan barang atau benda lain untuk membangun bangunan yang lebih komplit
Sosial Emosional Mulai dapat menunggu giliran Bermain bersama tetapi dengan pengawasan orang dewasa
Mempunyai teman khayalan Menggunakan balok atau benda lain untuk membuat bangunan sederhana
Mengikuti aktivitas sampai 20 menit Bekerja dalam kelompok kecil selama 5 – 12 menit
- sabar, antri - teman, bersama, fokus
Seni Menyanyikan lagu anak-anak lengkap sesuai irama dengan gerakan
Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat atau benda
Menggambar/melukis dengan jari
- Arti lagu, irama, gerak
- Bunyi, sumber bunyi
Keterampilan Hidup Menggunakan sisi sendok/garpu untuk memotong makanan yang empuk
Menggunakan serbet Melepas pakaian sendiri kecuali untuk baju yang harus ditarik ke atas
Mengenakan celana atau rok yang menggunakan karet pinggang
Mengenakan kaos kaki dan sepatu Mengenal sepatu kiri dan kanan Mengenakan pakaian sendiri Membuka dan mengancingkan baju Membuka dan menutup resleeting Mencoba untuk menalikan sepatu tapi
- Cara menggunakan sendok, garpu, serbet
- Memakai dan buka baju - Membuka dan mengancingkan baju - Memakai celana atau rok - Memakai kaos kaki dan sepatu
bertali - Cara menggunakan WC - Mencuci tangan sebelum dan
sesudah ke belakang - Menggosok gigi sesudah makan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 65
belum benar Berusaha untuk membersihkan sendiri setelah BAK/BAB
Menyiram WC Cuci tangan dan membasuh muka Mengeringkan wajah tanpa dibantu Menggosok gigi, berkumur dan membuang airnya
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 66
Penyusunan silabi dalam setahun No Silabus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ket 1 Nilai, Moral dan Agama
1. doa sebelum dan sesudah belajar
2. doa sebelum dan sesudah makan
3. doa sebelum dan sesudah tidur
4. sikap hidmat saat berdoa
5. cerita sesuai tema 6. Tuhan maha ada, esa 7. Tuhan maha
mengetahui, penyayang 8. Tuhan maha melihat,
mendengar 9. kalimat thoyibah/
keagamaan (Allahu Akbar, Subhanallah, Alhamdulillah, astagfirullah)
10. sikap sayang, mencintai 11. sikap syukur, terima
kasih, 12. sikap mengucapkan
salam 13. sikap meminta maaf 14. sikap menghargai dan
menghormati
x x x x x x x x
x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x
Nilai dan moral merupakan pembiasaan
2 Fisik Motorik 1. berdiri satu kaki 2. berjalan dengan tumit 3. naik turun tangga 4. menggiring bola 5. melompat satu kaki 6. melompati tali rintangan 7. melompat dengan satu
kaki berturut-turut 8. menendang bola 9. berjalan di balok titian 10. menangkap bola 11. lipat, lurus, rapi 12. benda serupa dan tidak
serupa 13. bangun vertikal,
horizontal 14. garis mendatar, tegak
lurus, lingkaran 15. menggunakan gunting
x x
x
x x x
x x x x
x x x
x x x x
x x x
x x x
x x x
x x
x x x
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 67
3 Bahasa
1. menggunakan kata tanya siapa, mengapa,
2. menggunakan kata tanya di mana, kapan
3. identitas diri, laki-laki, perempuan, usia
4. Nama, ciri dan suara binatang dan benda lainnya
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
4 Kognitif 1. Nama, ciri, fungsi,
bentuk (lingkaran, segi tiga dan segi empat), warna (merah, putih, hitam, hijau, biru, kuning) benda yang sudah dikenal.
2. Nama, bentuk, ciri, dan fungsi anggota tubuh
3. Banyak, sedikit, kecil, besar, penuh, kosong, ringan, berat, pendek, tinggi, buka, tutup, depan, belakang, keluar, masuk, belakang, depan, bawah, atas
4. Klasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran
5. Menggabungkan beberapa bentuk menjadi bentuk baru
x
x
x x
x
x x
x
x x
x
x x
x
x x
5 Sosial 1. sabar, antri 2. berteman, main
bersama, fokus
x
x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
menekankan pada pembiasaan
6 Seni 1. lagu, irama, gerak 2. Bunyi, sumber bunyi
x
x
x
x x
x
x x
x
x x
x
x x
x
7 Keterampilan Hidup 1. Cara menggunakan
sendok, garpu, serbet 2. Memakai dan buka baju 3. Membuka dan
x x
x x x
x x x
x x x
x x x
x x x
x x x
x x x
x x x
x x x
x x x
Menekankan pada pembiasaan
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 68
mengancingkan baju 4. Memakai celana atau
rok 5. Memakai kaos kaki dan
sepatu bertali 6. Cara menggunakan WC 7. Mencuci tangan
sebelum dan sesudah ke belakang
8. Menggosok gigi sesudah makan
x
x x
x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 69
Contoh RENCANA PEMBELAJARAN BULANAN
BULAN : JANUARI TEMA : Kendaraan
.. .
Bahasa 1. Menggunakan kata tanya
siapa, mengapa ?
Nilai, Moral dan Agama 1. doa sebelum & sesudah belajar 4. sikap hidmat saat berdoa 5. mendengar cerita 10. menyayangi, mencintai 11. syukur, berterima kasih 12. mengucapkan salam
Fisik motorik 1. berdiri satu kaki 2 b j l d t it
Tema: Kendaraan Sub tema : - Kendaraan Darat
Sosial Emosional 1.a. sabar b. antri
Seni 1.a lagu
b irama c gerak
Keterampilan Hidup 1.Menggunakan sendok, garpu, serbet,
sikat gigi 2.Memakai dan buka baju 8. Menggosok gigi sesudah makan
Kognitif 1. a. Nama,
b. bentuk, c. ciri, dan d fungsi anggota tubuh
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 70
Contoh: RENCANA PEMBELAJARAN MINGGUAN
Minggu : Pertama dan Kedua Sub Tema : Kendaraan
Keterampilan Hidup 1.Menggunakan
sendok, garpu, serbet, sikat gigi
Kognitif: 1. nama 3. ciri
Seni 1. a lagu
b irama
Bahasa 1. Menggunakan kata tanya siapa ?
Fisik motorik 1. berdiri satu
kaki
Sosial Emosional 1. a. sabar
Sub tema: Kendaraan
Nilai, Moral dan Agama
1. doa sebelum & sesudah belajar
4. sikap hidmat saat berdoa
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 71
Rencana kegiatan belajar usia 4-5 tahun di Taman Penitipan Anak Kelompok : ………….. Materi Tema Alat dan
bahan Kegiatan Main Anak
Kegiatan Pendidik
- doa sebelum & sesudah belajar
- sikap khidmat saat berdoa
- mendengar cerita
- Mengucapkan salam
- Sabar
- Menggunakan kata tanya siapa ?
- Berdiri satu kaki
- Nama - Ciri
- Menggunakan sendok, garpu, serbet, sikat gigi
- Menggosok gigi sesudah makan
- Bernyanyi
Kendaraan
Bahan Kardus
Bahan botol dan gelas aqua: Bahan Kertas Bahan sedotan
- membuat toko yang menjual kendaraan untuk main peran
- membuat kendaraan dari dus kecil
- menjiplak bentuk kendaraan
- menempel gambar kendaraan beroda dua dan beroda empat
- puzle bentuk kendaraan
- main peran berkendaraan (jadi sopir, kernet, penumpang)
- membuat huruf nama kendaraan
- membuat angka - membuat
kendaraan kapal-kapalan
- membuat mobil-mobilan
- menempel kertas warna dengan bentuk kendaraan
- menggambar
kendaraan - mewarnai
gambar kendaraan
- menggunting dan menempel bentuk kendaraan
- mengelompokkan kendaraan sesuai jenisnya
- mencari gambar
1. Penataan Lingkungan: - menyediakan alat-alat main dengan bahan yang sesuai - menata alat main yang akan digunakan anak secara berkelompok
2. Pijakan
sebelum main:
- berdoa, mengabsen
- Menyanyi tentang kendaraan,
- Bercerita tentang bagian kendaraan, kendaraan buatan manusia, bahannya ciptaan Tuhan,
- Menirukan suara kendaraan,
- Cara menjalankan kendaraan
- Melihat macam-macam kendaraan
- Menanyakan siapa yang mempunyai kendaraan atau yang
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 72
bagian kendaraan yang hilang
- mencocokkan huruf kendaraan dengan gambarnya
- melukis kendaraan dengan bahan cat air dari tepung terigu
- menyusun
gambar mobil dengan sedotan
- merangkai sedotan menjadi kendaraan
pernah naik kendaraan?
- menjelaskan macam-macam keg. Main
- menjelaskan aturan main
- membagi anak sebelum main
3. Pijakan saat anak main
- Anak bermain - Kader
mencatat kegiatan main yang dilakukan anak
- Kader memberi bantuan kepada anak yang membutuhkan
4. Pijakan setelah main: - membereskan - mencuci
tangan - berkumpul
kembali untuk bercerita yang sudah dimainkan
- menegaskan kembali tentang materi oleh Kader
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 73
Contoh Jadwal Kegiatan Harian Taman Penitipan Anak Jadwal Kegiatan Taman Penitipan Anak
08:00 – 09:00 : Menyiapkan alat permainan. Menyambut kedatangan anak dan orang tua.
Jurnal pagi (melihat perkembangan anak dan melakukan dialog dengan anak), kegiatan berupa menggambar, bercakap-cakap dan mendengarkan lagu-lagu klasik. Clean up (dilakukan guru dan murid) Musik – circle time and story telling – music movement. Makan pagi. (Kegiatan dapat berubah setting)
09:00 – 09:30 : Bermain bebas di luar, kegiatan gross motor (outdoor). 10:00 – 11:30 : Circle time themes (pengenalan konsep). Bercerita (story telling). Pembagian kelompok. Waktu sentra 11.30 – 12:30 : Clean up time Makan biskuit/makanan ringan dan minum. Recalling (apa yang telah dilakukan/dikerjakan anak). Bernyanyi. Makan siang. 12:30 – 12:45 : Toiletting, membersihkan tubuh dan ganti pakaian. 12:45 – 14:30 : Bercerita/membaca buku cerita. Tidur siang. 14:30 – 15:30 : Bangun tidur, mandi sore. Makan snack. 15:30 – 16:00 : Bermain bebas (mainan di setting di indoor/outdoor). Bercerita/membaca buku cerita.
Jurnal sore (melihat perkembangan anak dan melakukan dialog dengan anak), kegiatan berupa menggambar, bercakap-cakap, dan mendengarkan lagu-lagu anak. Menunggu dijemput orang tua (PULANG).
Lampiran 2 MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA LEMBAGA PAUD NON FORMAL
A. Model BCCT (Bayond Center and Circle Time atau Sentra dan saat lingkaran) Konsep Dasar
Yang dimaksud dengan model Beyond Center and Circle Time adalah : Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dan merupakan perpaduan antara teori dan pengalaman praktik.
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 74
Tujuan
Tujuan dari model Beyond Center and Circle Time adalah sebagai berikut : 1. Model ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak
(kecerdasan jamak) melalui bermain yang terarah. 2. Model ini menciptakan setting pembelajaran yang merangsang anak untuk
aktif, kreatif, dan terus berpikir dengan menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mengikuti perintah, meniru, atau menghafal).
3. Dilengkapi dengan standar operasional yang baku, yang berpusat di sentra-sentra kegiatan dan saat anak berada dalam lingkaran bersama pendidik, sehingga mudah diikuti.
Ciri-ciri dari Model Beyond Center and Circle Time :
1. Pembelajarannya berpusat pada anak; 2. Menempatkan setting lingkungan main sebagai pijakan awal yang penting; 3. Memberikan dukungan penuh kepada setiap anak untuk aktif, kreatif, dan
berani mengambil keputusan sendiri; 4. Peran pendidik sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator; 5. Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sebagai pusat
minat; 6. Memiliki standar prosedur operasional (SPO) yang baku (baik di sentra
maupun saat di lingkaran); 7. Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak bermain dilakukan dalam
posisi duduk melingkar (dalam lingkaran).
Model ini menggunakan 3 jenis main 1. Main Sensorimotor
anak main dengan benda untuk membangun persepsi. 2. Main Peran
anak bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang sudah dimilikinya.
3. Main Pembangunan anak bermain dengan benda untuk mewujudkan ide/gagasan yang dibangun dalam pikirannya menjadi sesuatu bentuk nyata.
Penataan Lingkungan Main
1. Penempatan alat main yang tepat memungkinkan anak untuk mandiri, disiplin, bertanggung jawab, memulai dan mengakhiri main, klasifikasi
2. Penataan alat dan bahan selama main seharusnya mendukung anak untuk membuat keputusan sendiri, mengembangkan ide, menuangkan ide menjadi karya nyata, mengembangkan kemampuan sosial
3. Penataan alat dan bahan main memungkinkan anak main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
Pijakan Pengalaman Main
Pijakan ini dilakukan berdasarkan perkembangan anak. Empat tahap untuk pijakan pengalaman main yang bermutu :
1. Pijakan Lingkungan Main • Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang
cukup (tiga tempat main untuk setiap anak)
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 75
• Merencanakan untuk intensitas dan densitas pengalaman • Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main • Sensorimotor, pembangunan dan main peran • Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman
keaksaraan • Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial
yang positif 2. Pijakan Pengalaman Sebelum Main
• Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mengundang nara sumber
• Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung standar kinerja
• Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan • Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main • Menjelaskan rangkaian waktu main • Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial • Merancang dan menerapkan urutan transisi main
3. Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak • Memberikan anak waktu untuk mengelola dan meneliti
pengalaman main mereka • Mencontohkan komunikasi yang tepat • Memperkuat dan memperluas bahasa anak • Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan
hubungan teman sebaya • Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan
kemajuan main anak 4. Pijakan Pengalaman Setelah Main
• Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya.
• Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokkan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.
Dua hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan BCCT, yaitu :
ii. INTENSITAS BERMAIN Sejumlah waktu yang diperlukan anak untuk pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun. Contoh: Anak-anak dibolehkan untuk memilih dari serangkaian kegiatan main setiap hari yang menyediakan kesempatan untuk terlibat dalam main peran, pembangunan, dan sensorimotor.
2. DENSITAS BERMAIN Berbagai macam cara setiap jenis main yang disediakan untuk mendukung pengalaman anak. Contoh: Anak dapat menggunakan cat di papan lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas meja, dan sebagainya, untuk melatih keterampilan pembangunan sifat cair. Anak-anak dapat menggunakan balok unit (Pratt), palu dengan paku dan kayu, sisa-sisa bahan bangunan dengan lem tembak, dan Lego untuk berlatih keterampilan pembangunan terstruktur.
Masukan/Gagasan Model Pengembangan KTSP PAUD Non Formal 2007 76
B Model Keterampilan Hidup
Model ini berorientasi pada pengembangan keterampilan hidup umum (General life skill) yang terdiri atas self-awareness (kepekaan diri), thinking skill (keterampilan berpikir), social skill (keterampilan sosial), pre-vocational skill (keterampilan kerja).
Bertujuan untuk mengenalkan kepada anak tentang kehidupan nyata yang akan dihadapinya.
Pola belajarnya disesuaikan dengan perkembangan anak baik secara fisik dan psikis. Kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak hanya akan berarti apabila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang dikenal dengan istilah kecakapan hidup (life skills). Melalui berbagai kecakapan hidup yang dikuasai anak inilah, kelak ia akan mampu bertahan hidup dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Pada dasarnya, semua pembelajaran yang berhubungan dengan kecakapan hidup bertujuan agar anak mampu menprendiksi diri sendiri (self help) dan kemudian mampu menolong orang lain (social skill) sebagai suatu bentuk kepedulian dan tanggungjawab sosialnya sebagai salah satu anggota keluarga dan masyarakat di mana anak berada. Dimensi keterampilan untuk kemandirian, karakteristik perkembangannya antara lain: dapat mempergunakan serbet dan membersihkan tumpahan makanan, dapat menuangkan air dan minum sendiri, dapat makan sendiri, dapat memakai dan melepas pakaian sendiri, dapat membuka kancing baju depan yang besar, dapat memakai sepatu tanpa tali (jenis sepatu boot), dapat mencuci tangan sendiri, dapat ke kamar kecil dan membersihkan dirinya saat buang air, membuka dan menutup keran air, menyikat gigi dengan diawasi dan menyeka hidung saat diperlukan. C Model Bermain Kreatif berbasis Kecerdasan Jamak
Bermain Kreatif adalah kegiatan bermain yang memberikan kebebasan pada anak untuk berimajinasi, bereksplorasi dan menciptakan suatu bentuk kreativitas yang unik.
Model pembelajaran anak usia dini yang dapat mengakomodir pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar – preskripsi: peningkatan pengetahuan, keterampilan, sensitivitas dan teknik pengelolaan pembelajaran
Ciri Model : 1. Fase Berpikir Kreatif : persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. 2. Karakteristik Kreativitas: : kelancaran, kelenturan, keaslian, elaborasi,
keuletan, dan kesabaran. 3. Penerapan Potensi Kecerdasan Jamak, yang merupakan ungkapan dari cara
berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas dalam belajar melalui bermain. Aspek Kecerdasan Jamak : linguistik, logika-matematika, visual spasial, interpersonal, intrapersonal, musikal, kinestetik, naturalistik, spiritual.
Dasar Pengembangan: • Pembelajaran Terpadu: Tematik • Pusat Kegiatan Belajar: Sentra • Pengelolaan Kelas: Kelas berpindah (Moving class)