program kebugaran kardiorespirasi di tempat kerja (finished)

Upload: ammar-fardhana

Post on 02-Mar-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Program Kebugaran Kardiorespirasi Di Tempat Kerja (Finished)

    1/3

    PROGRAM KEBUGARAN KARDIOVASKULER DI TEMPAT KERJA

    1. Definisi

    1.1. Kebugaran Kardiovaskuler

    Kebugaran Kardiovaskuler (Cardiovascular Fitness) adalah salah satu komponen kebugaran fisik yang

    berhubungan dengan kemampuan sirkulasi dan sistem respirasi untuk menyuplai oksigen selamamelakukan kegiatan fisik. Kebugaran kardiovaskuler juga merujuk kepada daya tahan kardiovaskuler

    (cardiovaskular endurance), kebugaran aerobik, dan kebugaran kardiorespirasi.

    1.2. Step test (Tes bangku)

    Untuk mengetahui tingkat kebugaran jantung, tes yang terbaik untuk mengukur kebugaran

    kardiovaskuler adalah dengan tes daya tahan jantung, tes pembebanan dan tes ergometri. Terdapatbanyak protokol tes bangku yang digunakan untuk mengukur kapasitas jantung

    Salah satu tes kebugaran kardiovaskuler yang mudah digunakan dan aman adalah tes bangku atau step

    test. Perbedaannya terletak pada frekuensi langkah, tinggi bangku, durasi tes, jumlah tahap, dan metode

    skoring untuk menentukan kriteria ketahanan jantung. Tes ini berdasarkan hubungan linier antara bebankerja, denyut jantung dan V2 !a". Seara umum, subyek melakukan langkah naik turun dengan

    urutan naik naik dan turun turun bangku mengikuti irama yang telah ditentukan sampai beban kerja,

    denyut jantung atau !aktu yang telah ditentukan terapai. Ketahanan jantung kemudian diukur darirespon denyut jantung atau denyut jantung pada saat pemulihan. Subyek dengan kapasitas jantung yang

    tinggi akan epat kembali pada denyut jantung lebih yang rendah. Step testyang sesuai dengan ukuran

    tubuh orang "ndonesia adalah #$C%&' !inute&step test. #iantara berbagai tes bangku, #$C% '&!inutestep testmerupakan salah satu tes yang paling sederhana untuk dilakukan dan berguna untuk tes

    pertama kali dari subyek yang tidak fit atau tidak bugar. Step testmerupakan pilihan yang tepat untuk

    digunakan sebagai tes dengan satu orang subyek atau pada kelompok besar subyek. #engan tes bangku,

    dapat digunakan untuk mengestimasi V2ma$ baik itu untuk pekerja dengan aktivitas ringan sampaiberat dan pekerja dengan kemampuan fisik yang terlatih seperti atlet.

    Selain itu dibandingkan dengan tes bangku lainnya, #$C% '&!inute step testmemiliki kategori

    ketahanan kardiorespirasi lebih lengkap, yaitu berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin.

    %.&. atian (*"ercise + training)

    'dalah aktivitas fisik pada !aktu luang yang dilakukan dengan maksud untuk meningkatkankebugaran fisik. atihan merupakan bentuk spesifik dari aktivitas fisik

    %.. Kebiasaan *erolahraga+lahraga merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan terenana dilakukan dengan sadar untuk

    menapai maksud dan tujuan tertentu yang mengandung unsur kompetisi. atihan fisik dan olahraga

    harus memperhitungkan frekuensi, intensitas, !aktu dan jenisnya agar dapat meningkatkan kebugaran

    fisik seara nyata. '' ('merian eart 'ssoiation) mendefinisikan dengan formula -"TT.- frekuensi (berapa hari dalam seminggu), yaitu & / 0 kali dalam seminggu

    " intensitas ( berapa berat, persentase denyut nadi yang diapai)

    T time (!aktu, jumlah per hari atau per sesi), yaitu minimal &1 menit per sesi latihan.T type (jenis olahraga yang dilakukan, aerobik dan anaerobik)

    2. Tu,uan -rogra!

    Pengukuran kebugaran yang terpenting adalah kebugaran atau ketahanan jantung (kardiorespirasi),

    karena merupakan indikator terpenting dari seluruh kesehatan fisik. Ketahanan kardioresprasi

  • 7/26/2019 Program Kebugaran Kardiorespirasi Di Tempat Kerja (Finished)

    2/3

    berhubungan dengan kejadian penyakit jantung yang masih menjadi masalah medis di seluruh dunia,

    karena merupakan pembunuh nomor % di dunia, yaitu penyakit jantung . #engan mengetahui tingkat

    kebugaran jantung setiap pekerja, maka seara tidak langsung mengetahui salah satu risiko terjadinya

    penyakit jantung, mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan mempertahankan tingkatkebugaran kardiovaskuler pekerja di tempat kerja. Selain itu untuk menilai apakah kegiatan aktivitas

    fisik selama bekerja di tempat kerja atau latihan olahraga diluar jam kerja mempunyai dampak terhadap

    kebugaran kardiovaskuler karya!an.

    '. -elaksanaan -rogra!

    Program kebugaran kardiovaskuler di tempat kerja dilaksanakan dengan dua tahap, yaitu 2&.%. Pengukuran Kebugaran Kardiovaskuler

    Pengukuran kebugaran kardiovaskuler dilakukan dengan menggunakan tes bangku atau step test.

    Pengukuran kebugaran kardiovaskuler bisa dilakukan pada jam kerja atau di luar jam kerja, bertempatdi klinik atau disport all (ruang olahraga)

    &.3. Pengukuran Target 4adi atihan selama melakukan latihan olahragaPengukuran target nadi latihan bertujuan untuk mengetahui berat ringannya olah raga yang dilakukan

    oleh karya!an, disesuaikan dengan kondisi kesehatan karya!an dan umur karya!an, dengan

    menggunakan rumus 2Target nadi latihan (331 / usia) $ (51 6, 71 6, atau 819806)

    Pengukuran target nadi latihan dilakukan dengan menggunakan pulseo$ymeter dan digunakan pada

    saat sebelum, selama karya!an melakukan olahraga dan setelah selesai melakukan olahraga.

    . Prosedur pemeriksaan kebugaran kardiovaskuler dengan menggunakan metode #$C%&' !inute&step

    test.%. Prosedur Pemeriksaan 2

    %. Sebelum dilakukan uji ketahanan kardiorespirasi, dilakukan anamnesi singkat, ri!ayat mediskarya!an untuk mengetahui apakah karya!an tersebut termasuk kriteria kontraindikasi absolut

    atau relatif, dan indikasi untuk menghentikan step test, yaitu 2

    a. Kontraindikasi absolut antaralain 2 ri!ayat infark miokard akut (dalam !aktu 3 hari), risikotinggi unstable angina, aritmia ordis yang tidak terkontrol dan dapat menyebabkan gangguan

    hemodinamik, gejala stenosis aorta berat, gejala gagal jantung, emboli paru akut atau infark

    paru, miokarditis akut dan perikarditis serta diseksi aorta akut.b. Kontraindikasi relatif antara lain

    stenosis arteri koroner, penyakit stenosis katup jantung moderat, abnormalitas elektrolit,

    hipertensi arterial berat, takiaritmia dan bradiaritmia, kardiomiopati hipertrofi, gangguan mental

    dan fisik yang tidak memungkinnya dilakukan tes seara adekuat, dan blok atrioventrikulargrade berat.

    . "ndikasi untuk menghentikan step test, yaitu 2

    di::iness, nausea, headahe, angina9like symptoms, irregular heart beat, subyek meminta untukberhenti, gejala fisik dan verbal fatigue berat, sesak nafas, fainting, respon ortosimpatetik

    (berkeringat dan puat), leg ramps atau laudiatio dan kegagalan pengujian peralatan.

    3. Subjek melakukan pemanasan dan peregangan&. Subjek berdiri tegak menghadap bangku dan melakukan uji oba naik turun

    bangku untuk menyesuaikan dengan irama metronom

    . Subjek melakukan gerakan naik9turun bangku dengan irama metronom ;5 kali

  • 7/26/2019 Program Kebugaran Kardiorespirasi Di Tempat Kerja (Finished)

    3/3

    per menit atau 3 langkah selama & menit

    0. ?' adalah sebagai berikut 2

    %1. Setelah kriteria ketahanan kardiorespirasi berdasarkan =>?' didapatkan,kemudian dilakukanrekategorisasi dengan membagi menjadi dua kriteria ketahanan kardiorespirasi baik (ketahanan

    kardiorepirasi rata9rata diatas rata9rata, baik dan sempurna) dan ketahanan kardiorespirasi

    kurang (ketahanan kardiorespirasi diba!ah rata9rata, buruk dan sangat buruk).

    . %lat dan fasilitas /ang diperlukan 0a. *angku dengan tinggi %3 ini atau &1 mb. Stop!ath, digunakan untuk mengukur lama !aktu@durasi step test

    . >etronom, digunakan untuk menyesuaikan irama naik turun bangku

    d. Stetoskop atau pulseo$ymetry yang digunakan untuk menghitung denyut nadie. Sphymonometer untuk mengukur tekanan darah.