produk qardh beragun emas dan pembiayaan...

46
PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN EMAS DI BANK SYARIAH DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM ( STUDI KASUS DI BANK SYARIAH MANDIRI ) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Agama (M.Ag) Dalam Ilmu Agama Islam Oleh: RETNO NURSETYA UTAMI DEWI NIM : 209610049 KONSENTRASI ILMU SYARIAH PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM PASCA SARJANA MAGISTER (S2) INSTITUT ILMU AL QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: others

Post on 22-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN

PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN EMAS DI BANK

SYARIAH DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM

( STUDI KASUS DI BANK SYARIAH MANDIRI )

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Magister Agama (M.Ag) Dalam Ilmu Agama Islam

Oleh:

RETNO NURSETYA UTAMI DEWI

NIM : 209610049

KONSENTRASI ILMU SYARIAH

PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM

PASCA SARJANA MAGISTER (S2)

INSTITUT ILMU AL QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

iv

مـــــي حــ الر من ــــــ حــ الر الل ـــــــــــم س ب

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah swt, atas rahmat

dan hidayah-Nya, yang telah diberikan. Hanya dengan izin-Nya penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Selawat dan salam semoga tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad saw besaerta keluarganya, sahabat dan para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Dengan pertolongan Allah swt dan usaha yang sungguh-sungguh penulis

dapat menyelesaikan tesis yang berjudul : Produk Qardh Beragun Emas

dan Pembiayaan Kepemilikan Emas di Bank Syariah Dalam Kajian

Hukum Islam )Studi Kasus Di Bank Syariah Mandiri).

Penulis menyadari bahwasannya tesisi ini tidak terlepas dari

kekurangan, kelemahan dan masih jauh dari kesempurnaan, keterbatasan

pengetahuan, pengalaman serta pengetahuan menulis, saran dan kritik yang

bersifat membangun, penulis harapkan guna mencapai kesempurnaan pada

masa yang akan datang.

Dalam penulisan tesis ini penulis memperoleh banyak bantuan,

dorongan, bimbingan serta saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada

yang terhormat

1. Ibu Prof. DR. Hj. Huzaimah T. Yanggo, MA, selaku Rektor Institut Ilmu

Al-Qur’an Jakarta..

2. Bapak DR. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA, selaku Direktur Pasca

Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta dan Pembimbing I. Terima kasih

atas bantuan, bimbingan, petunjuk dan arahan yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Page 3: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

v

3. Bapak DR. Hasanuddin M. Ag. Selaku pembimbing II.Terima kasih atas

bantuan, bimbingan, petunjuk dan arahan yang telah diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

4. Bapak Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, MA, sebagai Kepala Program

Studi Ilmu Agama Islam di Pasca Sarjana Institut Ilmu Al-Qur’an

Jakarta.

5. Bpk. Djoko Setyono, SE dan ibu Nanik Sri Mulyani, yang telah bersusah

payah melahirkan, mengasuh, mendidik, dan membesarkan penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dari tingkat dasar

sampai kepada jenjang S. 2 ini. Sepantasnya do’a khusus bagi beliau

penulis abadikan dalam karya ini :

ار ي غ يص ان ي ب ار م اك م ه م ح ر و ي د ال ى ل يو ل ر ف اغ ب ر

6. Suami tersayang Suherman, M.Si selalu memberikan motivasi, dukungan

materi dan do’a yang tulus kepada penulis.

7. Bapak mertua Burhanuddin Punan yang turut memberikan do’a kepada

penulis dalam rangka penyelesaian studi.

8. Kepada anak-anakku tercinta Nur Azizah, Syaifullah Al Maslul, Nur

Rahma, Abidatullah Mufidah Hasanah, dan Raisha Atikah Mardhiyah

yang sudah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Adik-adikku semua yang telah memberikan semangat dan dukungannya ,

hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

10. Sahabat-sahabat fakultas Syari’ah S2 IIQ yang selalu memberikan spot

serta do’anya.

11. Bapak serta Ibu guru, dosen yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis baik pada jenjang Sekolah Dasar,

menengah, S. 1 maupun S. 2.

12. Bapak dan Ibu pegawai, karyawan-karyawati Institut Ilmu Al-Qur’an

Jakarta khususnya Pasca Sarjana dan perpustakaan yang telah banyak

Page 4: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

vi

21 Agustus 2017 M.

membantu dan melayani penulis selama dalam proses studi serta

menyelesaikan tesis ini.

Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu perstu dalam

tulisan ini, yang telah turut membantu baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Akhirnya, mudah-mudahan semua amal budi baik yang telah

diberikan oleh semua pihak kepada penulis mendapat imbalan dari Allah swt

dengan pahala yang berlipat ganda dan menjadi amal ibadah di sisi-Nya.

Amiin. Segala kesalahan dan kekurangan dalam tesis ini adlah tanggung

jawab penulis. Dan tesis ini penulis persembahkan pada almamater dan

masyarakat akademik. Penulis berharap semoga jerih payah penulis ini dapat

menjadi langkah awal bagi pengembangan wawasan intelektual penulis, dan

tentunya dengan harapan pula, dapat menjadi setitik sumbangan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan yang amat luas. Insya Allah. Amiin.

Tangerang Selatan, 28 Dzulqa’dah 1438 H.

Penulis

Page 5: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

vii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

PERNYATAAN PENULIS ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA ............................ xi

ABSTRAK .................................................................................................. xiv

BAB I : PENDAHULUAN .........................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................1

B. Permasalahan ..............................................................................4

1. Identifikasi Masalah ...............................................................4

2. Pembatasan Masalah ..............................................................5

3. Perumusan Masalah ...............................................................6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................7

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................7

E. Metodologi Penelitian .................................................................7

F. Kajian Pustaka ............................................................................8

G. Sistematika Penulisan ...............................................................10

BAB II : AKAD-AKAD YANG TERDAPAT DALAM

PRODUK QARDH BERAGUN EMAS

DAN PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN EMAS

(CICIL EMAS) ............................................................................11

A. Teori Akad ...............................................................................11

Page 6: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

viii

B. Al Qardh ..................................................................................15

C. Ar Rahn ...................................................................................21

D. Pembiayaan Kepemilikan Emas ..............................................32

E. Ijarah ........................................................................................42

F. Bai’ Al Murabahah ..................................................................46

BAB III : SISTEM OPERASIONAL BANK INDONESIA .....................53

A. Definisi dan Fungsi Bank Sentral ............................................53

B. Perkembangan, Tujuan, Fungsi dan Kelembagaan

Bank Indonesia ........................................................................54

C. Visi dan Misi Bank Indonesia .................................................60

D. Latar Belakang Surat Edaran Bank Indonesia

No. 14/7/DPBS 29 Feb 2012 ...................................................62

E. Status dan Tujuan Bank Indonesia ..........................................64

F. Ketentuan Bank Indonesia Mengenai Produk Qardh

Beragun Emas bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah ....70

G. Ketentuan Bank Indonesia Mengenai Produk

Pembiayaan Kepemilikan Emas ..............................................72

H. Ketentuan Pembiayaan yang ditetapkan Bank Indonesia ........75

BAB IV : SISTEM OPERASIONAL BANK SYARIAH MANDIRI ......79

A. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ...................................79

B. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perusahaan Bank Syariah

Mandiri ....................................................................................80

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri .............................85

D. Produk dan Jasa yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri .......85

E. Prosedur Permohonan Qardh Beragun Emas Dan

Pembiayaan Kepemilikan Emas (Cicil Emas) .......................92

Page 7: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

ix

F. Deskripsi Pembiayaan yang Diterapkan Bank Syariah

Mandiri ....................................................................................93

G. Hak dan Kewajiban Nasabah Qardh Beragun Emas

dan Pembiayaan Kepemilikan Emas ......................................99

H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS

dan no.14/16/DPbS Terhadap Praktek Qardh Berangun

Emas dan Pembiayaan Kepemilikan Emas yang

Dilakukan Bank Syariah Mandiri ..........................................115

BAB V : TINJAUAN FIKIH MUAMALAT TENTANG

KEBIJAKAN BANK INDONESIA DAN PRAKTEK

DI BANK SYARIAH MANDIRI ................................................ 119

A. Mengetahui Kesesuaian Praktek Qardh Beragun Emas

dan Pembiayaan Kepemilikan Emas yang Dilakukan

di Bank Syariah Mandiri dengan Surat Edaran

Bank Indonesia No. 14/7/DPBS dan No. 14/16/DPBS .......... 119

B. Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/7/DPBS dan

No. 14/16/DPBS dalam Kajian Hukum Islam

dan Kesesuaiannya dengan Fatwa Dewan Syariah

nasional No.26/DSN-MUI/III/2002 dan

No.77/DSN-MUI/V/2010 .......................................................122

C. Produk Qardh Beragun Emas dan Pembiayaan

Kepemilikan Emas di Bank Syariah Mandiri Menurut

Kajian Hukum Islam dan Kesesuaiannya dengan Fatwa

Dewan Syariah Nasional No.26/DSN-MUI/III/2002

dan No.77/DSN-MUI/V/2010 ...............................................130

BAB VI : PENUTUP ..................................................................................135

A. Kesimpulan ............................................................................135

Page 8: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

x

B. Saran ......................................................................................136

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................137

LAMPIRAN LAMPIRAN

Page 9: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

1. Konsonan

ARAB LATIN ARAB LATIN ARAB LATIN

q ق z ش a ا

k ك s س b ب

l ل sy ش t ث

m م sh ص ts ث

n ن dh ض j ج

w و th ط h ح

h ه zh ظ kh خ

‘ ء ‘ ع d د

y ي gh غ dz ذ

f ف r ز

2. Vocal

Vocal dalam bahasa Arab, seperti vocal bahasa Indonesia,

terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal

rangkap atau diftong.

a. Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah

sebagai berikut:

TANDA/ARAB LATIN KETERANGAN

A Fathah أ

I Kasrah إ

U Dhammah أ

Page 10: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

xii

Contoh :

Alhamdulillâh : الحمد لله

b. Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan aksara adalah

sebagai berikut:

TANDA/ARAB LATIN KETERANGAN

Ai a dan i أي

Au a dan u أو

Contoh:

Aufû bil ‘uqûd : أوفىا بالعقىد

c. Adapun untuk vokal panjang, ketentuan alih aksara

(madd), yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan

harakat dan huruf, yaitu:

TANDA/ARAB LATIN KETERANGAN

 a dengan topi atas ا

î i dengan topi atas ى

Û u dengan topi atas ى

Contoh:

ه ءامنىا Yâ ‘ayyuha al-ladzîna âmanû : آها الر

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diakui huruf-huruf al-qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf (I).

Contoh :

لبقسةا : al-Baqarah نت al-Madinah :المد

Page 11: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

xiii

b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf as-syamsiyah

ditransliterasikan dengan mengganti al dengan huruf as-

syamsiyah yang mengikutinya.

Contoh:

As-Sayyidah : السدة Ar-Rajul : السجل

Ad-Dârîmî : الدازم Asy-Syams : الشمس

c. Huruf ta marbûthah )ة(

Ta marbûthah dalam bahasa arab dilambangkan dengan

transliterasinya dilambangkan dengan huruf h

Contoh : الدعىة : ad-Da’wah

d. Tanda syaddah(tasydid)

Transliterasinya dilambangkan dengan huruf doble sesuai dengan

huruf yang diberi tanda.

Contoh :

ه Inna al-ladzîna : إن الر

Page 12: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

xiv

Abstrak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktek Qardh Beragun

Emas dan Pembiayaan Kepemilikan Emas di PT Bank Syariah Mandiri telah

sesuai dengan peraturan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No.

14/7/DPbs dan No. 14/16/DPbs . Baik dari sisi ketentuan-ketentuan yang

disebabkan pada nasabah, ketentuan yang dibeban pada nasabah adalah

nasabah bisa mengajukan pembiayaan gadai, namun tidak boleh melebihi

250 juta dan untuk pembayaran cicil emasnya maksimal 150 juta.

Sedangkan, untuk besarnya biaya administrasi, materai, dan biaya

pemeliharaan barang gadai tergantung pada kebijakan yang memberikan

pembiayaan Qardh Beragun Emas dan Cicil Emas. Pembatasan ini dapat

meminimalisir mafsadat, yaitu mengembalikan posisi rahn kepada

hakikatnya semula. Hal ini sesuai dengan kaidah Fiqh “Tindakan pemimpin

terhadap rakyatnya harus dikaitkan dengan kemaslahatan. Hingga

perhitungan taksiran pembiayaan yang diberikan. Ketentuan yang terdapat

didalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/7/DPbs tentang Qardh Beragun

Emas telah selaras dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 26/DSN-

MUI/III/2002 tentang Rahn Emas, dan ketentuan Surat Edaran Bank

Indoensia No. 14/16/DPbs tentang Pembiayaan Kepemilikan Emas di Bank

Syariah telah selaras dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 77/DSN-

MUI/v/2010 tentang Jual Beli Emas secara tidak tunai.

Dengan adanya produk Qardh Beragun Emas ini, masyarakat kecil

dan menengah dapat dengan cepat, aman, dan mudah untuk mendapatkan

fasilitas pembiayaan dari bank. namun, hendaknya Ijarah Cost (biaya sewa

tempat) yang tertulis didalam akad Qardh Beragun Emas, diganti dengan

biaya pemeliharaan atau biaya perawatan barang gadai.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan kepustakaan dalam

Kajian Hukum Islam, data-data primer diperoleh dari wawancara dari Bank

Indonesia, dari Bank Syariah Mandiri, dan melakukan praktek produk Qardh

Beragun Emas di Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu bintaro

sektor 3 dan praktek produk Kepemilikan Emas di bintaro sektor 9.

Sedangkan data-data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan.

Page 13: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

xvi

ص خ ل م ل ا

الب ذ ى و أ ل ع ر ر ق ي ث ح ا ة ك ر ش ف ب ى الذ ك ي ل ت ل ي و ت و ب ى الذ ان م ض ب ض ر ق ال ن ىم ق ر ي س ي ن و د ن ال ك ن ب ال ام ظ ن ق ف او د ق ي ر ي د ن م ي ع ر الش ك ن ب ال :DPbs/14/7 م ق ر و:

DPbs/14/16 ل ي و م الت اب س ح ة ي اح ن ن م و أ ك ن ب ال ل ي م ع ن م ة ب و ل ط م ال ط و ر الش ة ي اح ن ن م.ن الر ى ع ل ىت و ي ل ت ق د م ب ط ل بل ل ح ص و ل ي ل ق د ال ع م ى و ي ل م ل ة ع ل ىال ع م ال م ح ال س اب ال ع ق او

ع ن ة الذ ى ب د أ ر ص لا ت ز ي د ر ب ي ةو ل ي و ن م خ س و ن و ائ ت ي م ث ر م ن أ ك د و ن م ائ ةر ي:و ل ك ن د ار ي ال ب ة الت ك ال ي ف ن م اب الن س ر ب ي ة.ب ي ل ي و ن م ي خ س ت ع ت م ة و الد ي وت و ب ي ان ة ،و اج د ت ك ل ف ة ص

ال ال ب ن ك ي اس ة س ع ل ى ن الر ى ت ل ي ك ت و ي ل و الذ ى ب م ان ب ض ال ق ر ض أ ن الائ ت م ان ت و ف ر ت

ي ق ل ل أ ن ي ك ن ي ي د الت ق ى ذ .و ال ع ق اد يو الذ ى ب ن و ض ع الر ى ،أ ي م ع ن اه ال ص ل ى.الض ر ر اف ق ع ل ىالر اع ي ة م ن و ط ب ال م ص ل ح ة . م ام ال اي ت ف ق ع ل ىق و اع د ال ف ق و ت ص ر ف ذ يال ط و ر الش م ز ل م و ى ذ

د ر و ق اف و د ق ب ى الذ ان م ض ب ض ر ق ال ل و ح DPbs/14/7 :م ق ر ي س ي ن و د ن ال ك ن ب ال ة ر و ش ن م ف ب ى الذ ك ي ل م ت ل ل ي و م الت ل و ح DPbs/14/16 :م ق ر ي س ي ن و د ن ال اء م ل ع ال س ل م ن ىم و ت ف ال ف عن DSN-MUI/5/2010/77 : م ق ر ي س ي ن و د ن ال اء م ل ع ال س ل م ق اف و د ق ي م ل س ال ك ن ب ال

. نقد غير ذهب يع ب

الط ذ ى ن م و ق ي ب ا ر ص ال ة ل و ه س م اى ن د أ ت ح ط س و ت م ال ع م ت ج م ال د ي ف ك ي ل ت ع ف د ف

ب ى الذ و ةان م أ و ةع ر س ب ك ن ب ال ف ب و ت ك م ال ان ك م ال ار ي إ ن ك ل . ان م ض ب ض ر ق ال د ق ع ف ل ع ة ظ اف م و ةاي ع ر ل ي و م ت ب ل د ب ي ن أ ي غ ب ن ي ب ى الذ ا ال و م ىال

.ة ن و ى ر ل

ي ع و ض الو ي م ل لع ا ث ح لب اا ذ ى د ي ال ر ع م ال و ان ف

ي ع ج ر ال ف .و ة ي م ل س ال ة ع ي ر الش ث و

ا و ي س ي ن و د ن ل ا ك ن لب ا ن م ة ي اس س ل ا ر اد ص ل و ي ر ي د ن م ي ع ي ر الش ك ن لب ا ، ي ع ر ف ل اك ن ب ال ، ض ر ق ال ق ي ب ط ت و ٣ة ي لا ،و و ار ت ن ب د اع س ال اا م ا ،و ٩ة ي لا و و ار ت ن ب ف

ن م ت ذ خ أ ة ي ع ف ر ال ر اد ص ل

.ع و ض و م ال ل و ح ة ي م ل ع ال ة ب ت ك م ال

Page 14: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

xv

Abstract

The result of this observation show gold. Mortgage and gold

ownership practice in Mandiri Syariah Cooperation suitable with rules

mentioned by SEBI number 14/7/DPbs and number 14/16/DPbs. From the

benefit of customer fill financing. The provision charged to customers is that

customers can apply for mortgage financing but should not exceed 250

milion, and for the selling gold by credit can not exceed 150 million. While

for administrative costs, stamp duty and maintenance fees of lien depends on

the bank policy that provides gold mortgage financing and gold credit. This

restriction can minimize the damage of placing lien on its original purpose.

This is in accordance with the rules of fiqh, the leader’s decision on this

people should be linked together with thw good. Laws from Indonesian bank

below also suit by Islamic Jurisprudence number 26/DSN-MUI/III/2002

about qualify of gold and also circulary from Indonesian Bank number

14/16/DPbs tell gold owner financing that argue within Islamic jurisprudence

number 77/DSN-MUI/V/2010 inform buying and selling gold by credit.

With that product mentioned, people will get fast, secure, and easy to

get facility. However, they supppose change maintenance cost in order to the

cost of renting a place. This observation are field research and literature in

Islamic Jurisprudence, prime data source by interviewed from Indonesian

Bank Company, Syariah Mandiri Bank, and experiment done at branch

office of Syariah Mandiri Bank distric 3, also by experiment about gold

ownership at Syariah Mandiri Bank distric 9 Secondary datas obtained

through literature research.

Page 15: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam hukum Islam, praktek gadai (ar rahn) telah dikenal sejak zaman

Rasulullah. Hal ini terbukti dengan adanya hadits Rasulullah SAW mengenai

gadai (ar rahn).

اشت ري طعاما من ي هودي الله عليو وسلم صلىلله عنها أن النب عن عائشة رضي ا من حدبد ]رواه البخاري ومسلم [ إل أجل ورىنو درعا

Artinya: Aisyah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW membeli makanan

dari seorang Yahudi dan menjaminkan kepadanya baju besi. (HR.

Bukhori dan Muslim)1

Menurut kesepakatan pakar fiqih, peristiwa Rasul SAW yang

menggadaikan baju besinya itu, adalah kasus gadai (ar rahn) pertama dalam

Islam dan dilakukan sendiri oleh Rasulullah SAW.2 Kisah yang sama juga

diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal, al Bukhori, an Nasai, ibn Majah dari

Anas ibn Malik.

الله عليو وسلم درعا لو بالمد ي نة عند ىعن أنس رضي الله عنو قال: ولقد رىن النب صل ل ىلو منو شعيرا ي هودي وأخذ

Artinya: Anas r.a berkata,” Rasulullah SAW menggadaikan baju besinya

kepada seorang Yahudi di madinah dan mengambil darinya gandum

untuk keluarga beliau.3

Dari kedua hadits di atas Rasulullah SAW pernah menggadaikan baju

besinya pada seorang Yahudi untuk memperoleh gandum. Rasul

menyerahkan baju besinya kepada seorang Yahudi sebagai jaminan

pembelian makanan (gandum) secara berhutang. Hal ini dapat dimengerti

bahwa pada saat itu, Rasul sedang dalam ketiadaan uang sebagai alat

pembayaran untuk membeli makanan. Tapi Rasul pun juga tidak ingin

kehilangan (menjual) baju besi itu untuk mendapatkan uang. Karena mungkin

Rasul masih sangat memerlukannya, dan akan diambil setelah Rasul

melakukan pembayaran kembali.

1 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al Bukhori, Kitab al-Buyu, hadits no.1926

2 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), hlm.253

3 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al Bukhori, Kitab al-Buyu, hadist no.1927

1

Page 16: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

2

Menilik dari hadist di atas, dapat dikatakan bahwa tujuan menggadaikan

barang adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendesak, dan barang

yang digadaikan harus merupakan barang milik pribadi yang sah dan barang

tersebut berguna untuk meyakinkan si penerima gadai (al murtahin) bahwa

yang menggadaikan (ar rahin) akan melakukan pembayaran. Oleh karena itu,

pengertian gadai (ar rahn) adalah menyerahkan barang yang bernilai dalam

pandangan syara’ sebagai agunan utang di mana keseluruhan atau sebagian

utang itu bisa diambil dari barang agunan tadi.4

Dengan gadai, masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barang

berharganya dan jumlah uang yang diinginkan dapat disesuaikan dengan

harga barang yang dijaminkan.

Begitu pula dengan emas, untuk sekarang ini emas dapat dijadikan salah

satu barang agunan. Emas termasuk dalam kategori logam mulia, karena

sifatnya yang tahan terhadap korosi dan oksidasi, tidak berkarat dan tahan

lama. Oleh karena itu emas pun dihargai tinggi dan lebih mahal dari logam-

logam kebanyakan. Sebagai logam berharga, emas, selama ribuan tahun telah

digunakan sebagai perhiasan, mata uang (medium of exchange), bahan baku

industri, dan bentuk simpanan atau investasi.5

Tuhan menciptakan emas dan perak bukan sekadar sebagai alat pengukur

nilai, atau menyimpan kekayaan (investasi), tetapi juga sebagai alat tukar

(medium of exchange). Karena tingginya kedudukan emas dan perak inilah

maka banyak kalangan menganggap emas dan perak tersebut sebagai Heaven

currency (mata uang surga).6

Selain mudah untuk dimiliki, tabungan berupa emas dan perak tergolong

aset yang sangat liquid. Maksudnya emas tersebut gampang diuangkan

kembali. Seseorang yang memiliki keperluan mendadak dapat pergi ke

pegadaian atau bank syariah untuk menggadaikan emas tabungannya. Ia

dapat mencicil uang pinjamannya perbulan, atau jika belum sanggup mencicil

atau melunasi, ia juga bisa membayar biaya titipannya saja.

Likuiditas adalah kunci keuntungan menabung dalam bentuk emas atau

perak, dan harganya cenderung naik dari tahun ketahun.7

Setelah bank syariah mengadakan Produk Qardh Beragun Emas atau

sering kita sebut dengan gadai emas, dan Pembiayaan Kepemilikan Emas

4 Abdurrahman Al Jaziri, Kitabu al Fiqh ‘ala al Mazahib al ar ba’ah, (Kairo:

Mathba’ah al Istiqomah,2001), hlm.285 5 Ella Syafputri, Investasi Emas, Dinar dan Dirham, (Jakarta: Penebar Plus, 2012),

hlm.15 6 Maya Aprianti, Anti Rugi dengan Berinvestasi Emas, (Yogyakarta: Pustaka Baru

Press, 2012), hlm.13 7 Ella Syafputri, Investasi Emas, Dinar, dan Dirham, (Jakarta: Penebar Plus,2012),

hlm.45

Page 17: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

3

atau gadai emas, bisnis bank syariah naik perlahan menyaingi bank-bank

konvensional.

Produk gadai emas benar-benar menjadi motor penggerak industri bank

syariah. Lihat saja Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia. Di tahun

2005 pembiayaan perbankan syariah hanya ada Rp 15,27 triliun terus

merayap naik selama 5 tahun sampai mencapai Rp 68,18 triliun di 2010 atau

tumbuh rata-rata pertahun sebesar 35%. Tapi begitu memasuki tahun 2011

pembiayaan syariah naik Rp 96,81 triliun per Oktober 2011 atau tumbuh

dalam waktu kurang dari satu tahun.8

Melihat berbagai inovasi produk-produk gadai emas yang ditawarkan

bank syariah, memang tak heran kalau produk-produk bank syariah yang

berkaitan dengan emas tumbuh dengan cepat. Selain menerima gadai emas

biasa, bank-bank ini juga membuka semacam kredit untuk pembelian emas

batangan.

Kepesatan pembiayaan gadai emas yang terjadi di Bank Syariah ini,

karena nasabah menganggap gadai emas ini dapat dijadikan sebagai ajang

bisnis. Gadai bukan lagi dimanfaatkan sebagai sarana untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang saangat mendesak. Dimana nasabah memadukan

antara gadai dan “pembelian” emas secara berulang-ulang. Nasabah datang

ke bank dengan membawa emasnya dan menggadaikannya, lalu menunggu

beberapa waktu sebelum mengulang gadai tersebut. Kemudian nasabah

datang ke bank lagi dengan membawa uang untuk membeli emas melalui

bank dan langsung menggadaikannya. Gadai ini bisa dilakukan berkali-kali

layaknya kebun emas.9

Semua produk di atas terjadi karena transaksi yang terjadi di masyarakat

bukan lagi transaksi dengan prinsip gadai emas, melainkan investasi emas

melalui bank syariah. Banyak pihak sebetulnya mulai was-was melihat resiko

bank-bank syariah yang gencar menawarkan produk gadai emas. Tak

terkecuali Bank Indonesia. Bank Indonesia menemukan praktek gadai emas

yang tidak sesuai dengan konsep awal. Akibatnya, Bank Indonesia

mengirimkan surat pembinaan kepada 8 Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah agar membenahi layanan mereka.

Mulya Siregar, Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia ,

berkata,” Bank Indonesia minta agar pembiayaan diarahkan untuk menjaga

kepercayaan nasabah serta sesuai dengan asalnya, yakni keperluan

mendesak.”10

8 Maya Aprianti, Anti Rugi dengan Berinvestasi Emas, (Yogyakarta: Pustaka Baru

Press, 2012), hlm.100 9 Maya Aprianti, Anti Rugi dengan Berinvestasi Emas, (Yogyakarta: Pustaka Baru

Press, 2012), hlm.103 10

http://www.Kompas.com, ”BI temukan gadai emas tak sesuai konsep awal”, pada

tanggal 6 Januari 2012

Page 18: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

4

Mulya Siregar juga mengatakan,” Bank Indonesia menetapkan batas

pembiayaan gadai emas, bukan sekedar meminimalkan resiko koreksi harga

emas. Lebih dari itu, agar dana yang dikumpulkan bank mengalir lagi ke

masyarakat untuk hal-hal produktif. Kalau dana pihak ke-3 Bank Syariah

banyak mandek di emas, tujuan Bank Syariah menggerakkan sektor rill tidak

akan tercapai.”11

Pada tanggal 29 Februari 2012 lalu, Bank Indonesia telah mengeluarkan

aturan gadai emas. Dalam aturan itu, salah satunya untuk Bank Syariah / Unit

usaha Syariah memiliki batasan jumlah pembiayaan. ”Jumlah pembiayaan

paling banyak Rp 250 juta untuk setiap nasabah dengan jangka waktu paling

lama 4 bulan dan dapat diperpanjang paling banyak dua kali,” kata Mulya

siregar. “ Sementara pembiayaan untuk nasabah usaha mikro kecil (UMK),

pembiayaan yang bisa diberikan melalui produk qardh beragun emas ini

paling banyak Rp 50 juta. Jangka waktu pembiayaan yakni paling lama 1

tahun dengan angsuran setiap bulan dan tidak bisa diperpanjang.”12

Untuk lebih lanjut, penulis ingin mengetahui, apakah Bank Syariah di

Indonesia ini sudah rapi dalam mematuhi kebijakan Bank Indonesia dan

Fatwa Dewan Syariah Nasional terkait dengan Produk Qardh Beragun Emas

dan Pembiayaan Kepemilikan Emas. Kemudian, manakah yang dimaksud

dengan pengembangan sektor rill dimasyarakat yang disebutkan oleh Bapak

Mulya di atas. Dan apakah pengembangan sektor rill ini dapat dicapai jika

Pembiayaan Qardh Beragun Emas untuk usaha mikro kecil(UMK) ini hanya

dibatasi Rp.50 juta. Karena alasan inilah, penulis mengambil judul

,”PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN

KEPEMILIKAN EMAS DI BANK SYARIAH DALAM KAJIAN HUKUM

ISLAM (Studi kasus di Bank Syariah).

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Menilik dari latar belakang diatas, akan banyak sekali permasalahan-

permasalahan yang akan muncul. Permasalahan-permasalahan tersebut

diantaranya adalah:

a. Peraturan Bank Indonesia yang mengatur tentang Produk Gadai

Emas pada Unit Usaha Syariah.

b. Kesesuaian Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/7/DPbS tahun

2012 tentang Qardh Beragun Emas dan No. 14/16/DpbS tahun

2012 tentang Kepemilikan Emas dengan Fatwa Dewan Syariah

11 http://www.Kompas.com, ” BI akan luncurkan aturan gadai emas”, pada tanggal

1 Februari 2012 12 http://www.Kompas.com, ”Gadai emas, Bank Syariah harus penuhi aturan ini”,

pada tanggal 6 maret 2012

Page 19: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

5

Nasional No.26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas dan

No.77/DSN-MUI/V/2010 tentang Cicil Emas.

c. Peraturan Bank Indonesia yang mengatur tentang Pembiayaan

Kepemilikan Emas di Unit Usaha Syariah..

d. Hal-hal yang melatarbelakangi keluarnya Surat Edaran Bank

Indonesia No.14/7/DPbS tahun 2012 tentang Qardh Beragun

Emas dan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/16/DPbS tahun

2012 Pembiayaan kepemilikan Emas.

e. Sanksi yang akan diterima Bank Syariah jika tidak mematuhi

Surat Edaran Bank Indonesia ini.

f. Hubungan peningkatan sektor rill dengan pembiayaan qardh

beragun emas untuk usaha mikro kecil yang hanya dibatasi

Rp.50juta.

g. Kesesuaian pelaksanaan Produk Qardh Beragun Emas dan Produk

Pembiayaan Kepemilikan Emas di Bank Syariah Mandiri dengan

Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/7/DPbS tahun 2012 dan

No.14/16/DPbS tahun 2012.

h. Hubungan antara pembatasan pembiayaan Rp 250 juta untuk

qardh beragun emas dan Rp.150 juta untuk pembiayaan

kepemilikan emas dengan resiko yang akan dialami Bank Syariah.

i. Kriteria bank syariah yang boleh mengadakan pembiayaan Qardh

Beragun Emas dan Pembiayaan Kepemilikan Emas.

j. Pertumbuhan/perkembangan qardh beragun emas di bank syariah

setelah dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia

no.14/7/DPbS.

k. Kesesuaian pelaksanaan Produk Qardh Beragun Emas dan Produk

Pembiayaan Kepemilikan Emas di PT Bank Syariah Mandiri

dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 26/DSN-

MUI/III/2002 dan No.77/DSN-MUI/V/2010.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka

penulis membatasi pembahasannya seputar kesesuaian praktek produk

qardh beragun emas dan pembiayaan kepemilikan emas di bank syariah

dengan kebijakan Bank Indonesia No.14/7/DPbS dan No 14/16/DPbS

tahun2012 (huruf g- identifikasi masalah), kesesuaian Surat Edaran Bank

Indonesia No.14/7/DPbS dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional

No.26/DSN-MUI/III/2002 (huruf b-identifikasi masalah), kesesuaian

Surat Edaran Bank Indonesia No.14/16/DPbS dengan Fatwa Dewan

Syariah Nasional No.77/DSN-MUI/V/2010 (huruf b-identifikasi

masalah), dan kesesuaian praktek Qardh beragun emas di Bank Syariah

Mandiri dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.26/DSN-

Page 20: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

6

MUI/III/2002 dan No.77/DSN-MUI/V/2010 (huruf k-identifikasi

masalah).

Oleh karena itu, permasalahan tesis ini akan dibatasi dengan beberapa

pertanyaan saja, yaitu:

a. Kesesuaian pelaksanaan Produk Qardh Beragun Emas dan Produk

Kepemilikan Emas di Bank Syariah Mandiri dengan Surat Edaran

Bank Indonesia No. 14/7/DPbs tentang Qardh Beragun Emas dan

No. 14/16/DPbs tentang Kepemilikan Emas.

b. Kesesuaian Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbS tentang

Produk Qard beragun Emas dan Surat Edaran Bank Indonesia

No.14/16/DPbS tentang Produk Kepemilikan Emas dengan Fatwa

Dewan Syariah Nasional No 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn

Emas dan No.77/DSN-MUI/V/2010 tentang cicil emas.

c. Kesesuaian pelaksanaan Produk Qardh Beragun Emas dan Produk

Pembiayaan Kepemilikan Emas di PT Bank Syariah Mandiri

dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.26/DSN-MUI/III/2002

tentang Rahn Emas dan No.77/DSN-MUI/V/2010 tentang Cicil

Emas.

3. Perumusan Masalah

Permasalahan-permasalahan yang ada mengenai praktek qardh

beragun emas dan pembiayaan kepemilikan emas dapat penulis

rumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kesesuaian pelaksanaan Produk Qardh Beragun

Emas dan Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas di Bank Syariah

Mandiri dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbS

tentang Qardh BeragunEmas dan No.14/16/DPbS tentang Produk

Kepemilikan Emas bagi Unit Usaha Syariah?

b. Bagaimanakah kesesuaian Qardh Beragun Emas (Surat Edaran

Bank Indonesia No. 14/7/DPbs) dan Pembiayaan Kepemilikan

Emas (Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/16/DPbS) dengan

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.26/DSN-MUI /III/2002 tentang

Rahn Emas dan No.77/DSN-MUI/V/2010 tentang Cicil Emas?

c. Bagaimanakah kesesuaian pelaksanaan Produk Qardh Beragun

Emas dan Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas di PT Bank

Syariah Mandiri dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.

26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas dan Fatwa Dewan

Syariah Nasional No. 77/DSN-MUI/V/2010 tentang Cicil Emas?

Page 21: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

7

C. Tujuan Penelitian

Berpijak dari pembatasan dan perumusan masalah yang telah

dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah kesesuaian pelaksanaan Produk

Qardh Beragun Emas dan Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas di

Bank Syariah Mandiri dengan Surat Edaran Bank Indonesia

No.14/7/DPbS tentang Qardh Beragun Emas dan No.14/16/DPbS

tentang Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas bagi Unit Usaha

Syariah.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah kesesuaian Qardh Beragun Emas

(Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/7/DPbs) dan Pembiayaan

Kepemilikan Emas (Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/16/DPbS)

dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 26/DSN-MUI/III/2002

tentang Rahn Emas dan No.77/DSN-MUI/V/2010 tentang Cicil Emas

3. Untuk mengetahui bagaimanakah kesesuaian pelaksanaan Produk

Qardh Beragun Emas dan Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas di

PT Bank Syariah Mandiri dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.

26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas dan Fatwa Dewan Syariah

Nasional No. 77/DSN-MUI/V/2010 tentang Cicil Emas.

D. Kegunaan Penelitian

Kemudian, dari segi kegunaanya penelitian ini dapat dilihat dari tiga

segi, yaitu:

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat dijadikan penelitian selanjutnya

yang serupa dan sedikit banyak penelitian ini akan memberikan

kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang

Ekonomi Islam khususnya di Bank Syariah.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman

bagi pihak bank syariah untuk mencari sistem yang tepat, terutama

pada Produk Qardh Beragun Emas dan Pembiayaan Kepemilikan

Emas Syariah.

E. Metodologi Penelitian

Penulisan tesis ini menggunakan dua jenis penelitian, yaitu pustaka

(library research) dan penelitian lapangan (field research). Dalam kajian

pustaka, dasar-dasar penelitian diperoleh dari kitab-kitab fikih yang

berhubungan dengan qardh beragun emas dan pembiayaan kepemilikan suatu

barang, buku-buku tentang gadai (rahn), literatur, artikel, dan lain-lain yang

terkait dengan materi penulisan tesis ini.

Dalam kajian di lapangan, penelitian dilakukan secara langsung ke objek

penelitian dengan mengadakan wawancara dan pengumpulan data yang

Page 22: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

8

diambil dari pihak perbankan. Yaitu dari pihak Bank Indonesia dan pihak

Bank Syariah Mandiri Pusat. Kemudian penulis melakukan sendiri praktik

Qardh beragun emas dan pembiayaan kepemilikan emas (cicil emas) di Bank

Syariah Mandiri cabang Bintaro sektor 5 dan Bank Syariah Mandiri cabang

Bintaro sektor 9.

F. Kajian Pustaka

Dalam penelitian pustaka yang dilakukan penulis, studi terdahulu tentang

pegadaian syariah memang telah ada, sebagai rujukan penulis.

Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Zaenudin, seorang

mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan

Keuangan Syariah Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam pada tahun

2004. Ia membahas tentang “Preferensi Masyarakat Terhadap Gadai Syariah

di Kantor Cabang Pegadaian Syariah Margonda Depok”, dan menyimpulkan

bahwa : Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dari menggunakan

jasa gadai sebagai solusi pemenuhan kebutuhan yang mendadak adalah

masyarakat tidak mengetahui prosedur, tata cara memperoleh pinjaman,

masyarakat tidak memiliki emas untuk digadaikan, masyarakat malu dan

gengsi bila berhubungan dengan Instansi Pegadaian, karena bila ke Pegadaian

identik dengan orang miskin dan melarat.13

Dian Ismi Islami, seorang mahasiswi S2 UIN Syarif Hidayatullah yang

melakukan penelitian dengan judul “Pegadaian Syariah dan fungsi sosialnya

bagi masyarakat luas”. Kesimpulan dari penelitiannya adalah pegadaian

syariah adalah lembaga keuangan yang dapat dikembangkan untuk memberi

kemudahan dalam pelayanan penyediaan uang tunai dengan jaminan dan

biaya administrasi terjangkau dan persyaratan sederhana yang merupakan

kebutuhan mutlak bagi masyarakat miskin untuk memperoleh uang tunai

sewaktu-waktu.14

Grita Ratnaningsih, seorang mahasiswi Universitas Indonesia Fakultas

Hukum, Program Studi Kenotariatan pada tahun 2007. Ia membahas tentang

“Perkembangan Gadai Syariah dan Pengaruhnya Terhadap Perbankan di

Indonesia, studi kasus pada bank BNI pada Unit Usaha Syariah”. Kesimpulan

dari hasil penelitiannya adalah proses pemberian gadai emas syariah (ar-

rahn) kepada Nasabah Bank BNI Unit Usaha Syariah belum sepenuhnya

sesuai prosedur karena baru rukunnya saja yang terpenuhi.15

13

Zaenudin, Preferensi Masyarakat Terhadap Gadai Syariah di Kantor Cabang

Pegadaian Syariah Margonda Depok, Universitas Indonesia, 2004 14

Dian Ismi Islami, Pegadaian Syariah dan Fungsi Sosialnya bagi Masyarakat

Luas, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2006 15

Grita Ratnaningsih, Perkembangan Gadai Syariah dan Pengaruhnya terhadap

Perbankan di Indonesia, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2007

Page 23: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

9

Kamudian, Ari Perdana Gandhi, seorang mahasiswa Pasca Sarjana

Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Keuangan Syariah Program

Studi Kajian Timur Tengah dan Islam pada tahun 2010. Ia membahas tentang

“Pengaruh Marketing Mix Terhadap Awareness Nasabah Produk Gadai Bank

Syariah (studi kasus Bank BTN Syariah)”. Dari hasil penelitiannya dapat

disimpulkan bahwa untuk biaya administrasi pada Bank BTN Syariah masih

cukup bersaing dengan bank-bank yang lain. Akan tetapi untuk biaya Ijarah,

masih tinggi ditambah lagi dengan pendebetan biaya yang dilakukan diawal.

Sehingga variabel price ini mempengaruhi rendahnya tingkat awareness

nasabah terhadap produk gadai emas. Untuk variabel place, dapat

disimpulkan bahwa bank BTN Syariah masih kurang tepat dalam memilih

lokasi untuk mengambil segmen pasar.16

Kemudian, Tika Amelia, dengan judul “Perbandingan Penyelesaian

Masalah Ketidakmampuan Nasabah Membayar Pengembalian Pinjaman

Pokok Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah dan Pegadaian Syariah studi

khusus di PT Bank Syariah Mandiri cabang kota Dumai dan Perum

Pegadaian Kantor Cabang Pegadaian Syariah Kramat. Ia seoarang Mahasiswi

Pasca Sarjana Universitas Indonesia Fakultas Hukum Program Studi

Kenotariatan pada tahun 2013. Ia menemukan beberapa perbedaan,

diantaranya : pada PT Bank Syariah Mandiri dalam rangka pemeliharaan

barang jaminan menggunakan akad Qardhul Hasan, sedangkan pada

Pegadaian Syariah akad yang digunakan dalam hal pemeliharaannya adalah

akad Ijarah.Dan juga dalam mengeksekusi barang jaminan (Marhun), PT

Bank Syariah Mandiri cabang kota Dumai, dilakukan dengan menjual

marhun kepada pihak lain, sedangkan pada Perum Pegadaian Syariah cabang

Kramat, eksekusi Marhun dilaksanakannya lelang pada waktu-waktu

tertentu.17

Melihat dan membaca tulisan di atas, penulis ingin mengangkat suatu

tema yang berbeda tentang gadai, yang penelitiannya akan dilakukan dengan

kajian pustaka dan di lapangan, yaitu dengan judul “Produk Qardh Beragun

Emas dan Pembiayaan Kepemilikan Emas di Bank Syariah Mandiri”, dalam

Kajian Hukum Islam, yang akan membahas kesesuaian produk Qardh

Beragun Emas dan pembiayaan Kepemilikan Emas di Bank Syariah Mandiri

dengan Hukum Islam, Fatwa Dewan Syariah Nasional dan Surat Edaran

Bank Indonesia.

16

Ari Perdana gandhi, Pengaruh Markening Mix terhadap Awareness Nasabah

Produk Gadai Bank Syariah, Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2010 17

Tika Amelia, Perbandingan Penyelesaian Masalah Ketidakmampuan Nasabah

Membayar Pengembalian Pinjaman Pokok Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah dan

Pegadaian Syariah, Universita Indonesia, 2013

Page 24: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

10

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tesis ini secara global dibagi dalam 5 bab,

dan pada tiap bab penulis mencantumkan beberapa subbab yang memuat

pokok–pokok bahasan yang memiliki keterkaitan dengan judul tesis.

Bab 1 merupakan pendahuluan sebagai pengantar tulisan ini. Dalam bab

ini penulis mengemukakan latar belakang masalah, permasalahan-

permasalahan yang meliputi: identifikasi masalah, pembatasan

masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Pada bab II, penulis mengulas tentang teori akad, teori al Qardh, ar Rahn,

pembiayaan kepemilikan emas, ijarah, dan Bai’ Al Murabahah.

Pada bab III, penulis mengulas tentang Bank Indonesia yang mencakup

definisi dan Fungsi Bank sentral, perkembangan, tujuan, fungsi, dan

kelembagaan Bank Indosensia, visi dan misi Bank Indonesia, sejarah

terbentuknya Bank Indonesia, status dan tujuan Bank Indonesia, ketentuan-

ketentuan Bank Indonesia mengenai Produk Qardh Beragun Emas bagi Bank

Syariah dan Unit Usaha Syariah, ketentuan-ketentuan Bank Indonesia

mengenai pembiayaan kepemilikan emas, dan ketentuan-ketentuan

pembiayaan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Pada bab IV, membahas Sistem Operasional Bank Syariah Mandiri,

meliputi Sejarah singkat Bank Syariah Mandiri, Visi,misi, dan nilai-nilai

perusahaan Bank Syariah Mandiri, Struktur Bank Syariah Mandiri, Produk-

produk dan jasa yang ditawarkan Bank Syariah Mandiri, Prosedur

permohonan qardh beragun emas dan pembiayaan kepemilikan emas,

perhitungan pembiayaan yang diterapkan di Bank Syariah Mandiri, Hak dan

kewajiban nasabah BSM, Hak dan kewajiban Bank Syariah Mandiri terhadap

nasabah.

Dan bab V merupakan bab pembahasan tijauan fikih muamalat tentang

kebijakan Bank Indonesia dan prektek di Bank Syariah Mandiri. Bab ini

meliputi Kesesuaian Praktek Qardh Beragun Emas di Bank Syariah mandiri

dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbS dan No.14/16/DPbS,

Surat Edaran Bank Indonesia (No.14/7/DPbS dan No.14/16/DPbS) dalam

Kajian Hukum Islam dan Kesesuaiannya dengan Fatwa Dewan Syariah

nasional No.26/DSN-MUI/III/2002 dan No.77/DSN-MUI/V/2010, praktek

Produk Qardh Beragun Emas dan pembiayaan kepemilikan emas di Bank

Syariah Mandiri menurut Kajian Hukum Islam dan Kesesuaiannya dengan

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.26/DSN-MUI/III/2002 dan No.77/DSN-

MUI/V/2010.

Dan bab VI merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Page 25: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

119

BAB V

TINJAUAN FIKIH MUAMALAT TENTANG KEBIJAKAN BANK

INDONESIA DAN PRAKTEK DI BANK SYARIAH MANDIRI

A. Mengetahui Kesesuaian Praktek Qardh Beragun Emas dan

Pembiayaan Kepemilikan Emas yang Dilakukan di Bank Syariah

Mandiri dengan Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan

no.14/16/DPbS

Pelaksanaan praktek pembiayaan Qardh Beragun Emas telah sesuai

dengan ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbs tentang qard

beragun Emas dan Pembiayaan Kepemilikan Emas pada Bank Syariah

mandiri telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/16/DPbs

tentang Pembiayaan Kepemilikan Emas.

1. Produk pembiayaan Qardh Beragun Emas

Penulis melakukan praktek Qardh Beragun Emas ini, penulis

diharuskan menyerahkan fotocopy identitas diri, mengisi formulir, dan

mengisi form surat bukti pembiayaan kepemilikan emas. Dan

diberitahukan tentang penetapan biaya administrasi, kewajaran biaya

pemeliharaan atau penyimpanan, dan biaya materai, proses penjualan

barang gadai ketika nasabah tidak mampu menebus dan membayar

hutangnya.

Praktek Qardh beragun emas yang pertama dilakukan di Kantor Bank

Syariah Mandiri Cabang Pembantu di Bintaro sektor III. Penulis

menggadaikan dua buah logam mulia yang beratnya masing masing 3 gr

dan satu buah cicin 22K seberat 5 gr, maka taksiran harga yang diberikan

adalah sebagai berikut:

Pembiayaan Qardh beragun emas I dengan dasar emas

Rp 453.500,00/gr

a. Emas logam mulia seberat 6 gram

Taksiran = HDEemasberatkarat

24

= 00,500.453624

24Rp

= Rp 2.721.000,00

Pembiayaan = Taksiran FTV

= Rp 2.721.000,00 90%

= Rp 2.448.900,00

119

Page 26: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

120

Biaya pemeliharaan = Taksiran Rate Waktu

= Rp 2.721.000,00 1,25% 4

= Rp 137.136,00

b. Emas perhiasan 5 gr

Taksiran = HDEemasberatkarat

24

= 00,500.453524

22Rp

= Rp 2.078.541,67

Pembiayaan = Taksiran FTV

= Rp 2.078.541,67 85%

= Rp 1.766.760,42

Biaya pemeliharaan = Taksiran Rate Waktu

= Rp 2.078.541,67 1,25% 4

= Rp 112.241,00

Praktek qardh beragun emas yang ke dua, dilakukan di Kantor

Cabang Pembantu di Bintaro Trade Center sektor 9 pada tanggal 5

Oktober 2016.

Penulis menggadaikan 2 buah logam mulia masing masing beratnya 3

gr, maka analisa taksiran pembiayaan yang akan diberikan pada nasabah

adalah:

Emas logam mulia seberat 6 gram

Taksiran = HDEemasberatkarat

24

= 00,500.515624

24Rp

= Rp 3.093.000,00

Pembiayaan = Taksiran FTV

= Rp 3.093.000,00 95%

= Rp 2.938.350,00

Biaya pemeliharaan = Taksiran Rate Waktu

= Rp 3.093.000,00 1,35% 4

= Rp 164.547,60

118

Page 27: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

121

Dari praktek pembiayaan qardh beragun emas diatas, terlihat bahwa

Praktek di Kantor Cabang Pembantu sesuai dengan ketentuan yg terdapat

di dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbS.

Hanya saja ada yg membedakan dari sisi waktu penyelesaian

angsuran. Pada praktek Qardh beragun emas yg pertama, waktu

pembayaran hanya boleh diperpanjang dua kali setelah jatuh tempo.

Sedangkan pada praktek qardh beragun emas yang ke dua waktu

pembayaran boleh diperpanjang beberapa kali hingga angsuran selesai

dibayarkan oleh nasabah, tanpa adanya penambahan margin keuntungan

dari pihak Bank Syariah Mandiri.

Dan Ftv yang diberikan adalah 90% untuk emas lantakan dan 80%

untuk emas perhiasan. Praktek ini sesuai dengan Surat Edaran Bank

Indonesia No.14/7/DPbs.

2. Produk pembiayaan Kepemilikan Emas (cicil emas)

Begitu pula dengan praktek Cicil Emas. Penulis mencoba praktek

dengan akad cicil emas ini pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

pembantu di Bintaro sektor 9. Penulis diberikan deskripsi tentang jumlah

emas yang ingin dibeli, namun nasabah harus bayar di awal 20% dari

total harga emas yang diinginkan. Dan nasabah diberikan kebebasan

untuk memilih kemampuan membayar setiap bulannya. Nasabah

diberikan waktu tenggang pengembalian paling cepat 2 (dua) tahun dan

paling lama 5 (lima) tahun. Kemudian mengisi formulir pengajuan untuk

akad murabahah cicil emas ini.

Setelah itu pihak bank akan mencari elektabilitas (kemampuan)

membayar nasabah, bila dianggap elektabilitas si nasabah baik, maka

bank akan menyetujui permohonan nasabah. Untuk melanjutkan akad

murabahah pada cicil emas ini dan bank akan menghubungi nasabah

dengan fotocopy identitas nasabah yang telah diberikan nasabah diawal.

Dilihat dari praktek diatas, maka prosedur yang terjadi dilapangan

disetiap cabang bank Bank Syariah Mandiri adalah :

a. Nasabah mengajukan diri untuk akad murabahah cicil emas ini.

b. Pihak bank menerangkan biaya yang harus dikeluarkan nasabah

diawal. Biaya yang harus dikeluarkan adalah :

1) Membayar minimal 20% dari biaya berat emas yang diajukan

oleh nasabah.

2) Biaya administrasi sebesar 1% dari biaya berat emas yang

diajukan oleh nasabah.

3) Biaya materai

Poin kedua ini, tentang membayar minimal 20% dari biaya berat

emas yang diajukan oleh nasabah sesuai dengan SEBI No.14/16/DPbs .

Page 28: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

122

Uang muka (down payment) pembiayaan kepemilikan emas.

Ditetapkan sebesar persentase tertentu dari harga perolehan emas yang

dibiayai oleh Bank Syariah, dengan ketentuan sebagai berikut

a. Paling rendah sebesar 20%, untuk emas dalam bentuk lantakan.

b. Palinga rendah sebesar 30% untuk emas berbentuk perhiasan.

Dan uang muka ini harus dibayar secara tunai oleh nasabah kepada

bank, yang berasal sari dana nasabah itu sendiri. Berarti ada kesesuaian

prosedur dari yang telah ditetapkan oleh Bank Syariah Mandiri dengan

Surat Edaran Bank Indonesia No.14/16/DPbs.

Besarnya uang muka yaitu 20%, digunakan oleh Bank sebagai

penerapan prinsip kehati-hatian bank dalam penyaluran pembiayaan

kepemilikan

Bila kedua belah pihak menyetujui maka terjadilah akad murabahah

pada cicil emas ini. Point 3 ini, sesuai dengan hadist Rasulullah saw yang

artinya : “sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas dasar

kerelaan (antara kedua belah pihak)”. (H.R. Ibnu Majah dan Baihaqi, dan

dinilai shahih oleh Ibnu Hibban)

B. Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS

dalam Kajian Hukum Islam dan Kesesuaiannya dengan Fatwa

Dewan Syariah Nasional No.26/DSN-MUI/III/2002 dan No.77/DSN-

MUI/V/2010

1. Tinjauan Fikih tentang Surat Edaran Bank Indonesia

No.14/7/DPbS

Gadai emas di perbankan syariah merupakan produk pembiayaan atas

dasar jaminan berupa emas dalam bentuk lantakan atau perhiasan

sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat, aman

dan mudah. Cepat dari pihak nasabah dalam mendapatkan dana pinjaman

tanpa prosedur yang panjang dibandingkan dengan produk pembiayaan

lainnya. Aman dari pihak bank, karena bank memiliki barang jaminan

yaitu emas yang bernilai tinggi, relatif stabil bahkan nilainya cenderung

bertambah. Bank tidak perlu khawatir, bila nasabah melakukan wan

prestasi maka bank langsung dapat menjual emas tersebut. Mudah berarti

pihak nasabah dapat kembali memiliki emas yang digadaikan dengan

mengembalikan sejumlah uang pinjaman dari bank. Mudah bisa juga

berarti pihak bank dapat menjual emas tersebut dengan harga yang

bersaing, apabila pihak nasabah tidak dapat melunasi hutangnya di bank.

Page 29: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

123

Pada awalnya, bank Indonesia tidak mengatur Qardh beragun emas

ini. Tapi ada peningkatanyang cukup signifikan pada pembiayaan qardh

beragun emas pada bank syariah.1

“Dan kami melihat bahwa produk gadai itu sendiri sepertinya telah

keluar dari hakikatnya semula. Yang awalnya tujuan adanya gadai itu

hanya untuk membantu kebutuhan yang sifatnya mendesak atau darurat

tapi belakangan cenderung digunakan untuk spekulasi”, penjelasan dari

bu Nyimas.

Ternyata prakteknya dilapangan banyak nasabah yang ingin meraup

keuntungan pribadi dengan melipat gandakan investasi emas dan

menggadaikannya dan berspekulasi. Hal ini telah keluar dari hakikat

gadai (rahn) itu sendiri. Pada prinsipnya : Ar-Rahn emas itu hanya boleh

dilakukan jika masih membutuhkan dana yang mendesak, bukan untuk

membeli emas kemudian diinvestasikan. Maksudnya, investasi dilakukan

dengan cara menggadaikan sejumlah emas untuk memperoleh uang. Lalu

hasil perolehan uang ini dibelikan kembali emas untuk digadaikan ulang.

Demikian berulang-ulang dan emas yang terakhir disimpan.

Rahn emas ini merupakan salah satu bentuk dari akad Tabarru‟

merupakan perjanjian yang menyangkut not for profit transaction (tidak

bertujuan untuk mencari keuntungan). Akad Tabarru‟ dilakukan dengan

tujuan tolong menolong dalam rangka berbuat kebaikan. Tabarru‟

berasal dari kata birr dalam Bahasa Arab, yang artinya kebaikan. Dan

juga berdasarkan pada hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh

bukhori.

ها أن ي هودي ب صل الله عليو وسلم است ري طعاما من الن عن عا ئشة رضي الله عن إل أجل و رىنو درعا من حديد )روه البخاري و مسلم(

“Aisyah r.a berkata bahwa rasulullah saw membeli makanan dari

seorang yahudi dan menjaminkan kepadanya baju besi (HR. Bukhori

dan Muslim).”

Dari hadist diatas, dapat dipahami bahwa, Rasulullah menggadaikan

baju besinya karena memang sangat membutuhkan uang untuk dibelikan

makanan. Tapi Rasulullah SAW tidak menjual baju besinya karena

mungkin Rasulullah SAW masih sangat membutuhkannya. Oleh karena

itu, sesungguhnya ar rahn ini hanya bersifat sementara, hingga pemilik

agunannya membayar semua hutang-hutang nya untuk menebus agunan

tersebut.

1 Wawancara dengan ibu Nyimas, “salah satu staff Departement Perbankan Syariah

Bank Indonesia

Page 30: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

124

Dalam akad tabarru‟ pihak yang berbuat kebaikan tidak berhak

mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak lainnya. Imbalan dari akad

tabarru‟ adalah dari Allah SWT, bukan dari manusia. Namun demikian,

pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh meminta kepada counter-

part nya untuk sekedar menutupi biaya yang dikeluarkannya untuk dapat

melakukan akad tabarru‟ tersebut, tetapi tidak boleh sedikitpun

mengambil laba dari akad tabarru‟ itu.2

Setelah pihak BI melihat dan menemukan dilapangan, produk gadai

ini sudah beralih tujuannya kearah spekulasi harga emas, akhirnya BI

mengatur Qardh Beragun Emas ini SOPnya (Standard Orating

Procedures) kembali kepada hakikatnya diawal.3

Akhirnya pada tanggal 29 februari 2012 keluarlah Surat Edaran Bank

Indonesia No.14/7/DPbs ini. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.14/7/DPbs, akad yang digunakan adalah ; Akad Qardh, Akad

Rahn,dan Akad Ijarah. Akad Qardh ini berfungsi untuk pengikatan

pinjaman dana yang disediakan Bank Syariah/Usaha Unit Syariah

kepada nasabah. Akad Rahn ini berfungsi untuk pengikatan emas sebagai

agunan atas pinjaman dana. Akad Ijaroh untuk pengikatan pemanfaatan

jasa penyimpanan dan pemeliharaan emas sebagai agunan pinjaman

dana.

Akad Qardh merupakan salah satu akad tabarru‟ yang dijelaskan

dalam Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional No.12/DSN-MUI/X/2001. Akad

Qardh yang dimaksudkan dalam SEBI ini bertujuan untuk membantu

nasabah yang sangat membutuhkan pinjaman dana untuk memenuhi

kebutuhan hidup. Jadi akad Qardh ini hanya ditujukan kepada

masyarakat yang membutuhkan dana secara mendesak untuk

kelangsungan dan kebutuhan hidupnya. Prinsip yang digunakan dalam

transaksi ini tidak mengharuskan adanya tambahan.

Akad Rahn yang dimaksud dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini

bertujuan untuk mengikat emas sebagai agunan dalam pinjaman dana.

Kenapa emas? Karena emas adalah benda/barang yang sangat berharga,

harganya relatif stabil bahkan cenderung bertambah, dan tahan dari

korosif atau tidak mudah rusak. Setiap nasabah tentunya tidak

menginginkan harta emasnya ini dengan mudah hilang dari

kepemilikannya. Apabila dia membutuhkan dana, maka yang paling

cepat dan mudah adalah menggadaikan emasnya. Tentunya pihak lain

yang akan menerima gadai emas ini tidak akan keberatan untuk

meminjamkan sejumlah uang padanya. Si peminjam tentunya tidak akan

2 AH. Azharuddin Lathif, M.Ag, Fiqh Muamalat, UIN Jakarta Press tahun 1999,

hlm. 149 3 Hasil wawancara dengan Ibu Nyimas, salah satu staff Departement Perbankan

Syariah Bank Indonesia

Page 31: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

125

merasa khawatir bila uangnya tidak kembali, maka emas itu akan

menjadi miliknya sejumlah besar uang yang dipinjamkannya. Hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT Q.S. ( البقرة) 2 : 283

د ؤ ي ل ا ف ض ع ب م ك ض ع ب ن م أ ن إ ة ف ض و ب ق م ان ى ر ا ف ب ات وا ك د ت ل و ر ف ى س ل ع م ت ن ك ن إ و ا ب الله و و ب ل ق آث و ن إ ا ف ه م ت ك ي ن م ة و اد ه ا الش و م ت ك ت ل و و ب ر الله ق ت ي ل و و ت ان م أ ن ت ي اؤ ذ ال مي ل ع ن و ل م ع ت

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)

sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada

barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan

tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka

hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanahnya (utangnya)

dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah

kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa

yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang

berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan.”

Pada ayat diatas tertulis “apabila kamu tidak memperoleh seorang

penulis, hendaklah ada barang tanggungan yang di pegang.

Sebenarnya bila kita melakukan pembiayaan Qardh Beragun Emas

pada Bank Syariah, perjanjian ar rahn ini memang telah tertulis. Karena

nasabah harus mengisi form Surat Bukti Pembiayaan Gadai Emas,

mengisi formulir, dan menyerahkan fotocopy identitas diri.

Surat-surat tertulis tersebut bertujuan jika terjadi keterlambatan

pembayaran pengembalian sejumlah dana dari nasabah ke bank setelah

jatuh tempo, maka pihak bank sebagai murtahin (pihak yang menerima

gadai) dapat menghubungi nasabah yang bertindak sebagai rahin untuk

menginformasikan bahwa waktu pembayaran telah jatuh tempo. Hal ini

untuk kemaslahatan bersama, baik untuk murtahin maupun rahin.

Seperti dalam kaidah Fiqh :

باحة إل أن يد ل دليل على تريهاالأصل ف المعاملت ال

“Pada dasarnya segala bentuk muamalat boleh dilakukan kecuali ada

dalil yang mengharamkannya”.

Page 32: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

126

Sedang akad ijarah yang dimaksud dalam Surat Edaran Bank

Indonesia ini adalah untuk biaya perawatan, dan pemeliharaan emas

yang dia gunakannya itu. Dalam pengertian lainnya, rahin mengajukan

jasa bank untuk menyimpan atau memelihara barang gadainya hingga

jangka waktu gadai berakhir. Sebenarnya akad Ijarah yang diimaksud

pada Surat Berharga Bank Indonesia ini mengacu pada biaya

pemeliharaan barang gadai. Seharusnya biaya pemeliharaan jangan

disebut dan dimasukkan sebagai akad Ijarah, tetapi tetap disebut sebagai

biaya pemeliharaan atau perawatan barang gadai karena dapat

menimbulkan kesalahpahaman para nasabah yang akan melakukan

produk Qardh Beragun Emas ini.

Seperti yang terdapat pada hadist Rasulullah SAW:

ث نا إب راحيم بن ال ث نا ممدبن ممد : حد ختار : عن إسحاق بن راشد، عن حد

الزىري ، عن سعيد بن المسيب، عن أب ىري رة أن رسول اللو صل الله عليو و سلم مو )رواه ابن ماجة(قال : ل ي غلقوالرىن من صاحبو الذ ي رىنو،لو غنمو وعليو غر

“Muhammad bin Humaid menyampaikan kepada kami dari Ibrahim

bin Al Mukhtar, dari Ishaq bin Rasyid, dr Az Zuhri, dari Sa‟id bin Al

Musayyib, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW, bersabda,

“barang gadaian tidak boleh menjadi milik (orang yang menjadi

pinjaman), ia memperoleh manfaat dan menanggung risikonya”.

(HR. Ibnu Majah).4

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu majah di atas menjelaskan bahwa,

kepemilikan barang gadaian (marhun) tetap menjadi milik pemberi gadai

(rahin) hingga melebihi batas waktu pengembalian hutang. Dan biaya

perawatan seta pemeliharaannya tetap menjadi tanggung jawab pemberi

gadai.

Oleh sebab itu, biaya perawatan emas, asuransi emas yang dijadikan

jaminan di bank syariah, tetap menjadi tanggungan si pemberi gadai.

Di dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbs ini, ada

pembatasan pembiayaan Qordh Beragun Emas dari bank syariah/UUS

kepada nasabah. Pembiayaan Qardh Beragun Emas dapat diberikan

paling banyak sebesar Rp. 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta

rupiah) untuk setiap nasabah. Dan khusus untuk nasabah Usaha Mikro

dan Kecil, dapat diberikan pembiayaan Qardh Beragun Emas paling

banyak sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Angka ini

4 Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Al Qazwini Ibnu Majah, Kutubus Sittah

Sunan kiibnu Majah, Al Mahira:Jakarta, bab Pegadaian,h.435

Page 33: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

127

diambil berdasarkan investigasi langsung yang dilakukan oleh Bank

Indonesia ke beberapa pengusaha kecil di Jawa Timur.

Pembatasan pembiayaan untuk tiap nasabah yang ada di dalam SEBI

ini, bertujuan untuk mengatur neraca pembiayaan bank dan menghalangi

nasabah untuk mencoba berinvestasi emas melalui pembiayaan rahn di

bank syariah. Emas memang assed yang liquid, yang rendah resiko dan

cenderung bertambah harga dipasarannya. Namun emas adalah asset

yang tidak bebas dari fluktuasi harga dalam jangka pendek.5

Dalam menetapkan pembatasan pembiayaan Qardh Beragun Emas Rp

250,000,000 untuk setiap nasabah, dan untuk nasabah mikro sebesar Rp

50,000,000 ini, Bank Indonesia telah mennjalankan kewajibannya

sebagai bank sentral. Salah satu tugasnya dalah menjaga keutuhan sistem

keuangan dan bertindak sebagai pengawas kahati-hatian perbankan. Hal

ini sesuai dengan kaidah

لحة ط بالإمصإ اعية منوإ مام على الر ف الإ تصر

Tindakan imam terhadap rakyatnya harus dikaitkan dengan

kemashlahatan.6

Jadi tindakan dan kebijakan yang diambil atau harus sejalan dengan

kepentingan umum bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan.

Harga emas setiap harinya berubah-ubah. Jika nasabah berusaha

mengambil keuntungan dari akad Qardh Beragun Emas ini, dengan

melakukan “praktek berkebun emas” maka dapat meningkatkan demand

emas itu. Semakin tinggi permintaan emas, maka harga emas akan

semakin tinggi, dan perubahan harga emas ini bisa dianggap difasilitasi

oleh Bank Syariah.7

2. Tinjauan Fikih Surat Edaran Bank Indonesia No.14/16/DPbs

tentang Pembiayaan Kepemilikan Emas.

Latar belakang keluarnya Surat Edaran Bank Indonesia

No.14/16/DPbs mengenai kepemilikan emas adalah terbitnya fatwa

Dewan Syariah Nasional Nomor 77/DSN-MUI/u/2010 tanggal 3 juni

2010 perihal Jual Beli Emas secara Tidak Tunai dan untuk meningkatkan

kehati-hatian bank.8

5 Wawancara dengan bapak Rifki Ismal sebagai staff Departemen Perbankan

Syariah Bank Indonesia. 6 Abdul Aziz Muhammad „Azam, Al Qowa‟id Al Fiqh Al Islami, 1999, hlm. 338

7 Wawancara dengan Ibu Nyimas sebagai staff Departemen Perbankan Syariah

Bank Indonesia 8 Wawancara dengan bapak Rifki Ismal sebagai staff Departemen Perbankan

Syariah Bank Indonesia

Page 34: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

128

Mengenai jual beli emas secara angsuran, terdapat perbedaan

pendapat. Menurut Syaikh „Abd al Hamid Syauqiy al Jibaly, hukum jual

beli emas secara angsuran, ada dua pendapat:

Pendapat pertama, bahwa hukum jual beli emas secara angsuran

adalah dilarang. Ini pendapat mayoritas mazhab Hanafi, maliki, Syafi‟i

dan Hambali.

Dengan dalil, hadits hadits tentang riba.

ىب حديث أب عوا الذ سعيد الدري أن رسول الله صل الله عليو وسلم قال : لتبي ىب إل مثل بثل، و ل تشفوا ب عضها على ب عض ها عئبا بناجز بالذ عوا من ، ول تبي

)روه البخاري(

“Diriwayatkan dari abu sa‟id al khudri r.a sesungguhnya Rasulullah

SAW bersabda, “janganlah kalian menjual emas dengan emas kecuali

keduanya sama, dan janganlah kalian melebihkan sebagiannya atas

sebagian yang lain. Janganlah kalian menjual perak dengan perak

kecuali keduanya dama dan janganlah kalian melebihkan

sebagiannya atas yang lain. Dan janganlah kalian menjualnya yang

belum ada barangnya dengan yang sudah ada barangnya

(diutangkan) (HR bukhori).”

الب راء بن حديث الب راء ابن عزب وزيد ابن أرقم. عن أب هال قال : سل المن ، فكل ها رم ن هما ي قول ىذا خي عازب، وريد ابن أرقم عن الصرف، فكل واحد من

ىب بالو رق دي نا )روه ي قول : ن هى رسول الله صل الله عليو وسلم عن ب يع الذ البخاري(

Hadits Nabi riwayat dari Al Bara‟ bin „azib dan zaid bin Arqam Ra,

dari Abu Al minhal, ia berkata, “aku bertanya kepada Al Bara‟ bin

„azib dan zaid bin Arqam tentang menjual perak dibayar emas (atau

sebaliknya). Maka masing-masing berkata,” Orang ini lebih baik

daripada aku,” Maka keduanya berkata, “Rasulullah SAW melarang

menjual emas dibayar perak secara hutang.” (Diriwayatkan oleh

Bukhari pada kitab ke-34 Kitab Jual Beli, bab ke 80 Bab menjual

Perak dibayar emas dengan tempo).

Hadits Nabi yang diriwayatkan dari Abu Bakar Ra. Ia berkata,” Nabi

SAW melarang menjual perak dengan perak, dan emas dengan emas,

kecuali keduanya sama. Dan beliau memerintahkan kami untuk membeli

Page 35: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

129

emas dibayar perak sekehendak kami, dan juga perak dibayar

sekehendak kami.(Diriwayatkan oleh Al Bukhari pada kitab ke 34 Kitab

Jual Beli, bab ke -81 Bab menjual emas dibayar perak secara tunai).9

Hadits- hadits yang telah disebutkan di atas, menjelaskan tentang

pelarangan menjual emas dengan emas, dan menjual perak dengan perak

kecuali dibayar tunai. Dan pelarangan menjual perak dibayar emas dan

menjual emas dibayar perak secara hutang.

Pendapat ke dua, hukum jual beli emas secara tidak tunai adalah

boleh. Ini adalah pendapat dari Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, dan ulama

kontemporer yang sependapat.

Dengan dalil, bahwa emas dan perak pada sekarang ini adalah barang

yang dijual dan dibeli seperti halnya barang biasa. Emas dan perak

dibentuk menjadi perhiasan. Itu artinya emas dan perak sama seperti

pakaian dan barang. Bukan lagi menjadi alat pertukaran, alat

pembayaran/uang. Oleh karenanya tidak akan terjadi riba. Bila tidak

diperbolehkan lagi menjual dan membeli emas secara mengangsur,

padahal banyak orang yang sangat membutuhkan keberadaan emas,

maka akan rusak kemaslahatan manusia dan mereka akan mengalami

kesulitan. Oleh karena itu, Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama

Indonesia telah memfatwakan adalah boleh jual beli emas dengan

angsuran, karena emas adalah barang dan bukan lagi uang.10

Bank Indonesia sadar betul, bahwa emas adalah asset yang liquid,

namun tidak bebas dari fluktuasi harga dalam jangka pendek. Namun,

emas merupakan barang investasi yang cukup bagus untuk jangka

panjang. Karena kecenderungan harga emas yang terus bertambah,

tentunya harga dimasa depan akan jauh lebih mahal dari harga sekarang.

Dan selisih harga emas dimasa depan dengan masa sekarang akan

menguntungkan kita.

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.14/16/DPbs, jumlah

Pembiayaan Kepemilikan Emas setiap nasabah ditetapkan paling banyak

ditetapkan sebesar Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).

Pembatasan ini bertujuan untuk meningkatkan kehati-hatian bank dalam

mengatur keuangan perusahaannya. Dengan nominal Rp. 150.000.000,00

(seratus lima puluh juta rupiah) ini bukan berarti bank yang mengadakan

produk. Ini bebas dari semua resiko perbankan. Resiko tetap ada namun

dalam jumlah yang dapat dikendalikan.

Seluruh Bank Syariah boleh memberikan pembiayaan sepanjang

memenuhi prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian. Untuk dapat

9Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Al Lu‟lu‟wal Marjan, kumpulan Hadits Shahih

Bukhari Muslim, hlm. 458 10

Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, jilid 2, No. 77/DSN MUI/V/2010,

hlm. 269-270

Page 36: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

130

memberikan pembiayaan Qardh Beragun Emas atau kepemilikan emas,

bank syariah harus memperoleh ijin Bank Indonesia.11

Keluarnya Surat Edaran Bank Indonesia yang bertujuan untuk

mengatur pembiayaan Qardh Beragun Emas dan Pembiayaan

Kepemilikan Emas (cicil emas) di Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah

ini sesuai dengan kaidah fikih :

الأصل ف الأشياءالباحة

Prinsip dasar segala sesuatu adalah boleh

الأموربقاصدىا

Tiap perkara tergantung maksudnya.12

Mengingat posisi Bank Indonesia sebagai pengatur dan pengawas

kehati-hatian bank, bank telah menetapkan pembiayaan dengan

maksimal Rp 150,000,000 unutk setiap nasabah . hal ini juga sesuai

dengan kaidah Fiqh :

لحة ط بالإمصإ اعية منوإ مام على الر ف الإ تصر

Tindakan imam terhadap rakyatnya harus dikaitkan dengan

kemashlahatan.13

C. Produk Qardh Beragun Emas dan Pembiayaan Kepemilikan Emas

di PT Bank Syariah Mandiri Menurut Kajian Hukum Islam dan

Kesesuaiannya dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 26/DSN-

MUI/III/2002 dan No.77/DSN-MUI/V/2010

1. Produk Qardh Beragun Emas

Dasar operasional produk ini adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional

No. 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas. Prinsip yang digunakan

adalah prinsip Qardh dan Ijarah.

Akad Qardh sebagai akad tabarru‟ dimana ini merupakan salah satu

jenis muamalah yang bercorak ta‟awun kepada pihak lain untuk

memenuhi kebutuhannya karena dengan Qardh akan menumbuhkan sifat

11

Wawancara dengan bapak Rifki Ismal sebagai staff Departemen Perbankan

Syariah Bank Indonesia 12

Prof. Dr. Nashr Farid Mul. Washil dan Prof. Dr. Abdul Aziz, Muh. azza,

terjemah : Wahyu Setiawan, MAG,Qowa‟id Fiqhiyyah, Jakarta: Amzah, 2009, hal 5 13

Abdul Aziz Muhammad „Azam, Al Qowa‟id Al Fiqh Al Islami, 1999, hlm. 338

Page 37: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

131

mengasihi dan memberikan kemudahan dari setiap urusan bagi orang

yang berakad.

Begitu pula dengan Rahn yang merupakan transaksi sementara,

dimana orang yang memberikan pinjaman akan mendapatkan barang

jaminan dari peminjam uang sebagai bentuk keseriusan bahwasannya

seluruh uang yang dipinjamkannya akan dikembalikan.

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan:

a. Kesepakatan para pihak

Bank sebagai murtahin sepakat akan memberikan pinjaman

sebesar barang yang telah dijaminkan kepadanya.

Nasabah sebagai rahin sepakat akan menyerahkan barang

jaminan (dalam hal ini adalah) emas kepada bank, yang akan di

kembalikan, kepadanya setelah seluruh hutang-hutangnya lunas.

Hal ini sesuai dengan firman Allah swt Qs An Nisa: 29

ن ة ع ار ت ن و ك ت ن أ ل إ ل اط ب ال ب م ك ن ي ب م ك ال و م ا أ و ل ك ت ا ل و ن آم ن ي ذ ا ال ه ي أ يآام ي ح ر م ك ب ان ك الله ن إ م ك س ف ن ا أ و ل ت ق ت ل و م ك ن م اض ر ت

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di

antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;

sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu..”

Yang dipersyaratkan dalam jual beli dari ayat ini hanya saling

ridho alias suka sama suka. Jadi seluruh transaksi yang didasari

suka sama suka atau saling meridhoi adalah boleh.

b. Jaminan dari pihak rahin, adalah benar-benar merupakan barang

miliknya yang sah, bukan merupakan barang yang masih dalam

penguasaan orang lain atau sengketa. Menurut ulama syafi‟iyyah,

tidak sah mengadakan akad ar rahn dengan marhun bihi berupa

barang yang dipinjamkannya atau di ghashab.14

c. Bank sebagai murtahin, akan memberikan informasi kepada

nasabah sebagai rahin, ketika waktu pembayaran telah jatuh

tempo. Pihak bank akan menanyakan cara pembayaran kepada

nasabah apakah akan dibayar tunai atau autodebet dari rekening.

Dengan adanya informasi dari bank, akan muncul kemaslahatan

dari kedua belah pihak. Murtahin akan mendapatkan kejelasan

14

Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili, Fiqih Islam wa Adilatuhu, Daarul Fikr, Jilid IV

hlm. 131

Page 38: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

132

uangnya akan dikembalikan dan ketika mendapat informasi

tentang kewajibannya.

d. Nasabah sebagai rahin, memiliki kewajiban untuk mengganti

biaya pemeliharaan barang agunannya. Sebagai nasabah

diharuskan membayar uang sewa tempat marhun disimpan dan

dirawat dengan baik.

2. Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas (Cicil Emas)

Dasar operasional produk ini adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional

No. 77/DSN-MUI/V/2010 tentang cicil emas. Dan prinsip yang

digunakan didalam akad ini adalah akad murabahah dan gadai.

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati. Penjual harus memberi tahu harga produk

yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai

tambahannya.

Dalam praktek cicil emas di Bank Syariah Mandiri, pihak bank telah

memberikan stimulasi pembiayaan kepemilikan emas. Pihak bank

memberitahu kepada nasabah tentang harga beli, harga jual, margin

keuntungan yang diinginkan, besarnya uang muka yang harus dibayar

nasabah dan uang administrasi sebesar 10% dari plafond pembiayaan.15

Untuk pengambilan margin keuntungan ini, tidak ada dalil dalam

syariah yang berkaitan dengan penentuan keuntungan usaha, sehingga

bila melebihi jumlah tersebut dianggap haram.16

Diriwayatkan oleh Ahmad dalam musanadnya dari Urwah bahwa dia

menceritakan, Nabi pernah ditawarkan kambing dagang. Lalu beliau

memberikan satu dinar kepadaku. Beliau bersabda, “hai urwah, datangi

pedagang hewan itu, belikan untukku satu ekor kambing”. Aku

mendatangi pedangan tersebut dan menawar kambingnya. Akhirnya aku

berhasil membawa dua ekor kambing. Aku kembali dengan membawa

kedua ekor kambing tersebut –dalam riwayat lain menggiring kedua

kambing itu-. Ditengah jalan, aku bertemu seorang lelaki dan

menawarkan kambingku. Kujual satu ekor kambing dengan harga satu

dinar. Aku kembali kepada Nabi dengan membawa satu dinar berikut

satu ekor kambing. Aku berkata “ wahai Rasulullah! Ini kambing anda,

dan ini satu dinar juga milik anda! Beliau bertanya “apa yang engkau

lakukan?” lalu aku menceritakan semuanya. Beliau bersabda “ya Allah,

berkatilah keuntungan perniagaannya.” Kualami sesudah itu bahwa aku

pernah berdiri di kinasah di kota kufah, aku berhasil membawa

15

Praktek yang telah dilakukan penulis pada tanggal 27 juli 2016 di kantor cabang

Bank Syariah Mandiri di BT, Bintaro, Sektor 9. 16

Drs. Muhammad, M. Ag, Manajemen Bank Syariah, (UPP)AMPYKN:

Yogyakarta, hlm. 137.

Page 39: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

133

keuntungan empat puluh ribu dinar sebelum aku sampai ke rumah

menemui keluargaku.”17

Dari hadist diatas,dapat diambil kesimpulan bahwa, bolehnya

keuntungan perdagangan itu mencapai dua kali lipat pada kondisi

tertentu. Yang perlu dicermati adalah kejadian itu tidak mengandung

unsur penipuan, manipulasi, monopoli, memanfaatkan keluguan pembeli,

ketidaktahuannya, kondisi yang terpepet atau sedang membutuhkan, lalu

harga ditinggikan.18

Kemudian, di dalam akad Pembiayaan Kepemilikan Emas (Cicil

Emas) ini juga ada akad gadai yang juga mengikat nasabah. Akad gadai

ini berguna untuk menjamin setiap dan seluruh jumlah uang yang

terhutang oleh nasabah kepada bank. Dengan jaminan ini, nasabah

menyatakan telah mengikat diri dan menyerahkan emasnya secara

sukarela.

Namun, asuransi emas, dilakukan oleh pihak bank sejak nasabah

menandatangani Surat Bukti Kepemilikan Emas sampai berakhirnya

jangka waktu penyimpanan barang. Bila terjadi hal-hal yang

mengakibatkan barang menjadi rusak/hilang, maka bank akan mengganti

besaran maksimum 100% ketentuan bank yang berlaku.19

Jadi, akad ijarah yang terdapat di dalam Surat Bukti Kepemilikan

Emas adalah gadai (rahn) sebagai produk pelengkap dan bukan sebagai

produk sendiri. Maksudnya Produk Pelengkap adalah sebagai akad

tambahan (jaminan) terhadap produk lain. Sehingga bank dapat menahan

barang nasabah sebagai konsekuensi akad murabahah ini.20

Dengan diberlakukannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/7/DPbs

perihal Produk Qardh Beragun Emas bagi Bank Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi perbankan

Syariah dalam menjalankan Produk Qardh Beragun Emas dan tujuan

utamanya adalah untuk membiayai keperluan dana jangka pendek atau

tambahan modal kerja jangka pendek untuk golongan nasabah Unit

Mikro dan Kecil (UMK)

Dan dengan diberlakukannya Surat Edaran Bank Indonesia No.

14/16/DPbs dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi perbankan

syariah dalam menjalankan Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas

(PKE) dalam rangka meningkatkan kehati-hatian bank yang

menyalurkan Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas.

17

Diriwayatkan oleh Ahmad dalam musanadnya IV, 376, Al Maktab Al Islami. 18

Drs. Muhammad, M.Ag, Manajemen Bank Syariah, UPP

AMPYKNPN:Yogyakarta, h.138 19

Ketentuan-keteutuan ini terdapat didalam Surat Bukti Kepemilikan Emas 20

Muhammad Syafi,i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Tazkia

Cendikia:Jakarta, hlm. 130

Page 40: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

134

Page 41: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

135

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan ini, dapat diambil kesimpulan :

1. Praktek produk Qardh Beragun Emas dan Pembiayaan Kepemilikan

Emas di PT Bank Syari‟ah Mandiri telah sesuai dengan peraturan

SEBI No.14/7/DPbs dan No.14/16/DPbs. Baik dari sisi ketentuan

ketentuan yang dibebankan pada nasabah hingga penghitungan

taksiran pembiayaan yg diberikan.

Dari hasil praktek dan penelitian dilapangan, pihak Bank Syariah

Mandiri dalam menyampaikan dan menjelaskan informasi kepada

nasabah dalam hal syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi

nasabah sudah cukup jelas, namun penjelasan mengenai sanksi

nasabah ketika mengalami keterlambatan dalam membayar hutang

seperti sanksi denda, belum mendapatkan kejelasan yang mendetail.

Kemudian, hendaknya Ijarah cost yang tertulis didalam akad Qardh

Beragun Emas, tidak ditulis Ijarah cost, karena Ijarah cost yang

dimaksud adalah untuk biaya pemeliharaan atau perawatan barang

gadai. Jadi, seharusnya ditulis dengan biaya perawatan atau

pemeliharaan saja.

Dengan adanya produk Qardh Beragun Emas ini, masyarakat kecil

dan menengah dapat dengan cepat, aman, dan mudah untuk

mendapatkan fasilitas pembiayaan dari bank. Dengan adanya produk

pembiayaan kepemilikan emas, masyarakat kecil dapat membeli

emas lantakan dengan cara mengangsur.

2. Ketentuan didalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/7/DPbs

tentang Qardh Beragun Emas tetap selaras dengan Fatwa Dewan

Syariah Nasional no : 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas, dan

telah sesuai dengan syariah Islam yaitu dengan memberikan batasan

nominal pembiayaan Qardh Beragun Emas kepada nasabah, paling

banyak sebesar Rp 250 juta. Ketentuan didalam Surat Edaran Bank

Indonesia No: 14/16/DPbs tentang Pembiayaan Kepemilikan Emas di

Bank Syariah telah selaras dengan ketentuan Fatwa Dewan Syariah

Nasional No : 77/DSN-MUI/V/2010 Tentang Jual Beli Emas secara

Tidak Tunai, dan telah sesuai dengan syariah Islam dengan membatasi

jumlah Pembiayaan Kepemilikan Emas ditetapkan paling banyak Rp

150 juta.

Pembatasan ini telah sesuai dengan syariah, karena bisa

meminimalisir mafsadat, yaitu mengembalikan posisi rahn kepada

hakikatnya semula, hal ini sesuai dengan kaidah fiqih :

135

Page 42: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

136

صلحة مام على الراعية من وط با ال تصرف ال

“Tindakan pemimpin terhadap rakyatnya harus dikaitkan dengan

kemaslahatan”.

Sehingga, pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah tidak hanya

pada satu produk saja, tetapi juga untuk sektor riilnya.

3. Pelaksanaan Produk Qardh Beragun Emas dan Pembiayaan

Kepemilikan Emas (Cicil Emas) di Bank Syariah Mandiri telah sesuai

dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 25/DSN-MUI/III/2002,

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.77?DSN-MUI/V/2010. Hal ini

akan menguatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uangnya

di Bank Syariah akan menjaga amanah yang diberikan dan dalam

prakteknya telah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional dan

Surat Edaran Bank Indonesia

B. Saran

1. Sanksi atau denda pada produk pembiayaan kepemilikan emas atau

cicil emas, mengenai cara pembayarannya dan waktu pelaksanaannya

harus dijelaskan di awal sebelum terjadinya akad pembiayaan

kepemilikan emas ini .

2. Penggunaan kosa kata dalam akad Ijaroh yang terdapat pada produk

Qardh beragun Emas, dengan satu kata yang tidak menimbulkan

multi tafsir bahwa biaya yang dikeluarkan adalah untuk biaya

pemeliharaan barang gadai.

Page 43: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

135

DAFTAR PUSTAKA

Abd, Hakim, Atang dan Jaih Mubarak, Metodelogi Studi Islam, Bandung: PT

Remaja Kraya,2012

Abdullah Al Imam Muh. bin Ismail Al Bukhari Abu, Shahih Bukhari, Jilid3.

Abdullah Muhammad bin Yazid Al Qazwini ibnu Majah,Abu, Kutubus Sittah

Sunan Ibnu majah, Al Mahira : Jakarta, Bab Jual Beli dengan Khiyar.

Abidin Ibnu, Radd Al Muhtar ‘Ala Ad Durr Al Mukhtar, (Beirut : Dar Al

Fikr), Jilid V.

Ad Dardir, Asy-Syarh Ash Shagir bi Syarh Ash Shawi, (Mesir : Dar AL-

Ma‟arif), Jilid 3.

Al Jaziri Abdurrahman, Al Fiqh ‘Ala Mazahib Ar Arba’ah, Dar Al Irsyad,

Al Jaziri Abdurrahman, Al Fiqh ‘Alal Mazahib Al Arba’ah , Dar Al Irsyad

Juz 2.

Al Jaziri Abdurrahman, Kitabu Al Fiqh ‘Ala Al Mazahib Al Arba’ah, (Kairo,

Mathba‟ah Al Istiqamah), Juz 3,.

Al Kasani, Iman, Al Bada’i’u Ash Shana’i’u (Mesir : Al Muniriyyah), Jilid

VI.

Al Kasani, Iman, Al Bada‟i‟u Ash Shana‟i‟u (Mesir : Al Muniriyyah), Jilid -

VI.

Al Khatib Asy Syarbani, Mugni Al Muhtaj (Beirut : Dar AL Fikr, 1978), Jilid

2.

Al Khatib Asy Syarbani, Mugni Al Muhtaj (Beirut : Dar AL Fikr, 1978), Jilid

2.

Al Mubarakfuri, Syafiyyurahman, Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al Qur‟anul Karim.

Angga, Kitab Sakti Fiqih Muamalah, Jakarta: Politeknik Negeri Jakarta

Anwar Ibrahim, Muhammad, Norma-Norma Akad dalam Fiqh Islam

135

Page 44: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

136

Aprianti Maya, Anti Rugi dengan Berinvestasi Emas, (Yogyakarta : Pustaka

Baru Press), h.13.

Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta : Pustaka

Alvabet, 2005

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syari’ah, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Ash Shawi, Shalah, dan Abdullah Al Muslih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam,

Daarul Haq

Az Zuhaili Wahbah, Al Fiqh Al Islami Wa Adilatuhu, Darul Fiqh : Juz 5.

Azhar Basyir, Ahmad, Hukum Islam tentang Riba, Utang Piutang Gadai, AC

Ma‟arif: Bandung

Aziz Muhammad „Azam, Abdul, Al Qowa’id Al Fiqh Al Islami, 1999.

Bank Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Kantor Bank Syari’ah,

Lampiran Daftar Istilah, Agustus, 2002.

Bank Syari‟ah Mandiri, Laporan Tahunan 2012.

Farid Mul Washil, Nashr dan Abdul Aziz Muh Azza, Qowaid Fiqhiyyah,

Terjemah wahyu setiawan: Jakarta

Fu‟ad Muhammad Abdul Baqi, Al Lu’lu Wal Marjan Fima Ittdfaqo ‘Alaihi

Asy Syaikhani AL Bukhari wa Muslim, Darul Hadist Qohirroh.

Goodhard,Charles, Why Do Banks Need a Central Bank? Oxford Economic

Papers 39

Haroen Nasrun, Fiqh Muamalah, (Jakarta : Gaya Media Pratama), 2007,

h.253.

Hawke, Garry, Between Goverment and Banks, a History of Reserve Bank of

New Zealand, Wellington Goverment Printer

Himpunan Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional Jilid 5

Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Jilid 2

Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Jilid 3

Page 45: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

137

https://www.syariahmandiri.co.id/category/infoperusahaan/organisasi/struktu

rorganisasi.

https://www.syariahmandiri.co.id/category/infoperusahaan/organisasi/struktu

rorganisasi.

Ibnu Rusyd, Al Faqih Abul Wahid bin Ahmad bin Muhammad, Bidayatul

Mujtahid wa Nihayatu Al Muqtashid, Beirut, Dar Al Jil, 1898

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia : Mitra Pelajar, Surabaya.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada, 1999

Muh. Anwar Ibrahim, Norma-Norma Akad dalam Fiqh Islam.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah (UPP) AMPYKN; Yogyakarta

Nashiruddin Muhammad Al Bani, Shahih Sunan Ibn Majah, (Riyadh :

Maktabah Al Mu‟arif Linatsir Wattauzi‟), Jilid 2, Hadist no : 1991,

h.286.

Qudamah Ibnu, Al Mughni (Riyadh : Jilid 5).

Rasjid, Sulaiman, Fiqih Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo,2011

Rodoni, Ahmad, Investasi Syariah, Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Jakarta

Sabiq Sayyid, Fikih Sunnah, di terjemahkan oleh Mujahidin Muhayyan,

Jakarta : PT. Mitra Kertajaya, 2013

Salim, Joko, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini, Visi Media :

Jagakarsa, Jakarta Selatan, 2011.

Simorangkir, Iskandar, Pengantar kebanksentralan Teori dan Praktik di

Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada:Jakarta.

Singleton, Innovation an Independence The Reserve Bank of New Zeland

1973 – 2004, Aucland University Press.

Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana

Perdana Media, 2009

Surat Bukti Gadai Emas Bank Syariah Mandiri.

Surat Bukti Kepemilikan Emas Bank Syariah Mandiri

Page 46: PRODUK QARDH BERAGUN EMAS DAN PEMBIAYAAN ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/296/3/209610049...H. Pengaruh Surat Edaran Bank Indonesia no.14/7/DPbS dan no.14/16/DPbS Terhadap

138

Syafi‟i, Muhammad Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, (Jakarta:

Tazkia Cendikia)

Syafputri, Ella, Investasi Emas, Dinar dan Dirham, (Jakarta: Penebar Plus,

2012).

Wawancara dengan Bapak Rifki Ismal selaku Staff Departemen Perbankan

Syari‟ah Bank Syari‟ah

Wawancara dengan Nyimas selaku Staff Departemen Perbankan Syari‟ah

Bank Indonesia

Wawancara dengan Rahaditya, D Agung sebagai Rahn Analyst di PT Bank

Syari‟ah Mandiri KCP Jakarta, Bintaro, Sektor III.

Wawancara dengan Zukhruf Garmida, sebagai Financing and Mentoring

Section Head Powering Division di PT Bank Syari‟ah Mandiri.

Wiroso, Prinsip Penghimpunan Dana dan Jasa Bank Syari’ah, dalam

makalahnya di Politeknik Negeri Jakarta: 2010

www.BI.go.id/tentang-bi/fungsi-bi,visimisi/contest/default.aspx.

www.kompas.com, “BI akan Luncurkan Aturan Gadai Emas”, Rabu, 01

Februari 2012.

www.kompas.com, “BI Temukan Gadai Emas Tak Sesuai Konsep Awal”,

Hari Jum‟at, tanggal 06 Januari 2012.

www.kompas.com, “Gadai Emas, Bank Syari’ah harus Penuhi Aturan ini”,

Jum‟at, 06 Maret 2012.

Yanggo, Huzaemah,dkk, Buku Panduan Penulisan Proposal Tesis dan

Disertasi, Jakarta: Pascasarjana Institut Ilmu Al Qur‟an, 2017