perbandingan dhabth mushaf standar indonesia dan...

44
PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN MUSHAF AL-QUDDUS BI AL-RASM AL-‘UTSMÂNÎ (Kajian Mushaf Perspektif Ilmu Dhabth) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Ummu Zahra Rifka Irkhamna NIM. 16210799 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN & TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN & DAKWAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 13-May-2021

50 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN

MUSHAF AL-QUDDUS BI AL-RASM AL-‘UTSMÂNÎ

(Kajian Mushaf Perspektif Ilmu Dhabth)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Ummu Zahra Rifka Irkhamna

NIM. 16210799

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN & TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN & DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN

MUSHAF AL-QUDDUS BI AL-RASM AL-‘UTSMÂNÎ

(Kajian Mushaf Perspektif Ilmu Dhabth)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Ummu Zahra Rifka Irkhamna

NIM. 16210799

Pembimbing:

Drs. Arison Sani, M.A

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN & TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN & DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 3: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skirpsi dengan judul “Perbandingan Dhabth Mushaf Standar Indonesia dan

Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî (Kajian Mushaf Perspektif Ilmu

Dhabth)” yang disusun oleh Ummu Zahra Rifka Irkhamna Nomor Induk

Mahasiswa: 16210799 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang

munaqasyah.

Jakarta, 24 Juli 2020

Pembimbing,

Drs. Arison Sani, M.A

Page 4: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Perbandingan Dhabth Mushaf Standar Indonesia dan

Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî (Kajian Mushaf Perspektif Ilmu

Dhabth)” oleh Ummu Zahra Rifka Irkhamna dengan NIM 16210799 telah

diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut

Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 3 Agustus 2020. Skripsi telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag).

Jakarta, 14 Agustus 2020

Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc, M. A

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., M. A Mamluatun Nafisah, S. Ud., M. Ag

Penguji 1, Penguji 2,

Ahmad Hawasi, M. Ag Istiqomah, M. A

Pembimbing,

Drs. Arison Sani, M. A

Page 5: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ummu Zahra Rifka Irkhamna

NIM : 16210799

Tempat/Tanggal Lahir : Banyumas, 19 April 1997

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perbandingan Dhabth Mushaf

Standar Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî (Kajian

Mushaf Perspektif Ilmu Dhabth)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali

kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam

karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Bekasi, 24 Juli 2020

Ummu Zahra Rifka Irkhamna

Page 6: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

iv

MOTTO

Never do thing by halves

(Jangan melakukan sesuatu dengan setengah-setengah)

It because the action never betray the result

(Karena usaha tidak pernah mengkhianati hasil)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

(Q.S. Al-Baqarah [2]: 286)

Page 7: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Ummi dan Abi yang selalu mencurahkan kasih sayangnya tiada henti dan tak

terhingga, selalu memotivasi, dan memberi bimbingan juga saran terbaik.

Mengajarkan untuk selalu berusaha, tawakkal, berdoa, bekerja keras, jujur,

dan segala hal yang terbaik untuk diri penulis yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

Adik laki-laki dan perempuan penulis yang selalu memberikan doa dan

harapan terbaik untuk penulis.

Seluruh keluarga besar penulis yang sudah mendukung dan mendoakan

penulis.

Dosen Pembimbing Bapak Drs. Arison Sani, M.A dan Dekan Fakultas

Ushuluddin dan Dakwah Bapak Muhammad Ulinnuha Husnan, Lc., M.A

yang selalu memotivasi penulis dan teman-teman seperjuangan.

Teman-teman seperjuangan semester 8 angkatan 2016 khususnya fakultas

Ushuluddin dan Dakwah program studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

Teman-teman satu kelompok bimbingan yang selalu mendukung dan

memotivasi di kala pandemi COVID-19

Untuk seluruh ulama dalam bidang Al-Qur‟an yang sangat berpengaruh

dalam penyusunan skripsi penulis

Tak lupa kepada Almamater tercinta, Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta,

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

Page 8: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

vi

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Yang telah memberikan rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya kepada seluruh makhluk-Nya. Sehingga penulis

selesai dalam menulis skripsi dengan judul PERBANDINGAN DHABTH

MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN MUSHAF AL-QUDDUS BI AL-

RASM AL-„UTSMÂNÎ (KAJIAN MUSHAF PERSPEKTIF ILMU

DHABTH). Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW serta keluarga dan para sahabatnya. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai

pihak penulisan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu sudah

sepantasnya penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

berperan dalam penyusunan skripsi ini, yakni:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, M.A selaku Rektor Istitut

Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.

2. Bapak Dr. Muhammad Ulinnuha Husnan, Lc., M.A selaku Dekan

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an.

3. Bapak Drs. Arison Sani, M.A selaku Dosen Pembimbing yang penuh

kesabaran dan kearifan beliau sehingga bersedia untuk meluangkan

waktu, tenaga, dan ide pikiran untuk membimbing, mengoreksi, serta

memberi banyak saran baik dan bagus untuk penulis, sehingga,

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Seluruh dosen Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta Fakultas Ushuluddin

dan Dakwah yang telah mengenalkan penulis tentang beranega ragam

disiplin ilmu dan memberikan banyak waktunya untuk mengajar.

5. Ummi dan Abi tercinta, Wildan, Syakira, dan seluruh keluarga yang

selalu mendoakan dan mendukung penulis untuk tetap semangat

Page 9: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

vii

6. dalam menuntut ilmu serta dukungan selama proses penyelesaian

skripsi ini.

7. Sahabat terbaik Ikrimah Rizqia dan Nurhikmatul Maulia yang selalu

memberi masukan, informasi terkait data penelitian serta hal lainnya.

Seluruh teman-teman semester 8 fakultas Ushuluddin dan Dakwah

prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (IAT A) yang selalu memberi

semangat, motivasi, dan selalu berbagi cerita pengalaman ketika

menyusun skripsi di kala pandemi COVID-19 ini.

8. Teman-teman semester 8 angkatan 2016 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, yang selalu mendukung, membantu, dan

mendoakan penulis dalam setiap langkah penyelesaian skripsi ini.

9. Terakhir untuk semua pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung yang turut serta membantu dan memberikan informasi, data

terkait skripsi dari awal proses penelitian hingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Bekasi, 25 Juli 2020

Ummu Zahra Rifka Irkhamna

Page 10: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

viii

DAFTAR ISI

Persetujuan Pembimbing ............................................................................ i

Lembar Pengesahan .................................................................................... ii

Pernyataan Penulis ..................................................................................... iii

Motto .......................................................................................................... iv

Persembahan ............................................................................................... v

Kata Pengantar ........................................................................................... vi

Daftar Isi ..................................................................................................... viii

Daftar Tabel ................................................................................................ ix

Pedoman Transliterasi ................................................................................ x

Abstrak ....................................................................................................... xvi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Permasalahan ............................................................................... 8

1. Identifikasi Masalah ............................................................... 8

2. Pembatasan Masalah .............................................................. 9

3. Perumusan Masalah ............................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 11

F. Kerangka Teori ............................................................................ 15

G. Metodologi Penelitian .................................................................. 16

H. Teknik Penulisan .......................................................................... 18

I. Sistematika Penulisan ................................................................. 18

BAB II: SEJARAH PENULISAN AL-QUR‟AN DAN DHABTH

A. Sejarah Penulisan Al-Qur‟an ....................................................... 20

Page 11: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

ix

1. Pengumpulan Al-Qur‟an pada Masa Nabi Muhammad SAW

................................................................................................ 20

2. Pengumpulan Al-Qur‟an pada Masa Abu Bakar .................. 21

3. Pembukuan Al-Qur‟an pada Masa Usman bin Affan ........... 22

B. Sejarah Dhabth Al-Qur‟an ........................................................... 25

C. Ruang Lingkup Tanda Baca (Dhabth) ........................................ 31

BAB III: PROFIL MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN MUSHAF

AL-QUDDUS BI AL-RASM AL-‘UTSMÂNÎ

A. Sejarah Mushaf Standar Indonesia ................................................. 39

1. Definisi Mushaf Al­Qur‟an Standar Indonesia ........................ 39

2. Sejarah Penulisan Mushaf Al­Qur‟an Standar Indonesia ......... 40

3. Latar Belakang Penulisan Mushaf Al­Qur‟an Standar Indonesia

................................................................................................... 42

4. Identifikasi Fisiologis ............................................................... 44

B. Sejarah Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-Utsmânî ..................... 46

1. Sejarah Penulisan Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-Utsmânî ............. 46

2. Identifikasi Fisiologis ............................................................... 47

BAB IV: ANALISIS PERBEDAAN PENULISAN HARAKAT DAN

TANDA BACA DALAM MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN

MUSHAF AL-QUDDUS BI AL-RASM AL-UTSMÂNÎ

A. Persamaan dan Perbedaan Penulisan Harakat dan Tanda Baca Mushaf

Standar Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-Utsmânî

......................................................................................................... 50

B. Faktor Penyebab Perbedaan ........................................................... 81

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 84

Page 12: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

x

B. Saran ............................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 86

Page 13: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ........................................................................................................ 52 ......

Page 14: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinal dengan penggantian huruf dari abjad satu ke

abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi Arab-Latin

mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

a : أ

th : ط

zh : ظ n : ب

„ : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ؼ j : ج

q : ؽ h : ح

k : ؾ kh : خ

l : ؿ d : د

m : ـ dz : ذ

n : ف r : ر

w : ك z : ز

h : ق s : س

‟ : ء sy : ش

y : م sh : ص

dh : ض

2. Vokal

Page 15: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

xiii

Vokal

Tunggal

Vokal

Panjang

Vokal

Rangkap

Fathah : a آ : â ... مي : ai

Kasrah : i م : î ... كي : au

Dhammah : u ك : ȗ

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (اؿ) qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (اؿ) qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

al-Madînah : المدينة al-Baqarah : البقرة

b. Kata Sandang yang diikuti alif lam (اؿ) syamsiyah

Kata Sandang yang diikuti alif lam (اؿ) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan

dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

as-sayyidah : السيدة ar-rajulu : الرجل

ad-Dârimî : الدارمى asy-syamsu : الشمس

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang

,sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf ,(ـ)

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.

Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di

tengah kata, di akhir kata, ataupun yang terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh:

Page 16: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

xiv

Âmannâ billâhi : أأمأنن ب اب

Âmana as-Sufahâ‟u : أأمأ أ السس أ أ ءس

Inna al-ladzîna : إبفن النذبم

wa ar-rukka‟i : كأ الرر أ ب

d. Ta‟ Marbȗthah (ة)

Ta‟ Marbȗthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf, atau diikuti oleh

kata sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi

“h”. Contoh:

ةس ي فبدأ al-af‟idah : ااأ

ييةس مب al-Jâmi‟ah al-Islâmiyyah : اللأ مب أةس ااب ي أ

Sedangkan Ta‟ Marbȗthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-

washal) dengan kata benda (isim), maka dialih akasarakan menjadi

huruf “t”. Contoh:

بأةة Âmilatun Nâshibah : أ مب أةة أ اص

al-Âyat al-Kubrâ : اايأةأ السكسبػيرأل

4. Huruf Kapital

Sistem penulsan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapu

apabila telaj dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal

kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-

lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alim

aksaara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan

ketentuan lainnya. adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata

sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan

kata sandangnya. Contoh:

Page 17: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

xv

„Alî Hasan al-Âridh, al-Asqallânî, al-Farmawî, dan seterusnya.

Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-nama surahnya

menggunakan huruf kapital. Contoh:

Al-Baqarah, Al-Fâtihah, dan seterusnya.

Page 18: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

xvi

ABSTRAK

Skripsi ini terdorong dari keprihatinan penulis terhadap masyarakat

yang mayoritasnya belum banyak memahami ilmu dhabth. Ditambah dengan

kenyataan di lapangan, bahwa Mushaf Madinah sudah tersebar dan

digunkanan yang pada dasarnya memiliki tanda baca yang berbeda dengan

Mushaf Standar Indonesia. Di Indonesia, terdapat mushaf yang memiliki

kemiripan dengan Mushaf Madinah baik dari segi rasm dan tanda baca, yaitu

Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî. Mushaf ini memiliki keunikan

tersendiri dibandingan dengan Mushaf Madinah. Hal ini penting untuk

diperhatikan, karena sudah banyak masyarakat umum yang menggunakan

Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

Untuk itu, penulis tertarik untuk menjelaskan perbedaan dari Mushaf Standar

Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

Pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai pengertian ilmu

dhabth yang akan dipraktekkan ke dalam Mushaf Standar Indonesia dan

Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî juga disertai dengan persamaan

dan perbedaan dari keduanya. Penelitian ini memiliki persamaan dengan

penelitian sebelumnya yakni, membahas ilmu dhabth yang juga dipraktekkan

ke dalam mushaf. Namun, mushaf yang dipraktekkan tidak sama dengan

mushaf yang penulis teliti, sehingga, akan menghasilkan kesimpulan yang

berbeda.

Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research) dan

internet research yang menjadikan Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Al-

Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî sebagai sumber primer. Pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan historis yakni, membahas tentang awal

peristiwa yang terjadi dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek,

latar belakang, dan pelaku dari peristiwa. Sedangkan, metode yang digunakan

adalah metode deskriptif-analitis yaitu, mengumpulkan data-data yang

berhubungan dengan pembahasan mengenai harakat dan tanda baca pada

kedua mushaf tersebut.

Setelah melaksanakan penelitian dan analisis pada Mushaf Standar

Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî dapat simpulkan

bahwa, konsep bentuk harakat, sukȗn, dan syiddah pada Mushaf Standar

Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî sama yakni,

mengikuti gagasan Khalîl bin Ahmad al-Farâhidî. Sedangkan, konsep mad

dan hamzah memiliki perbedaan pada tempat-tempat tertentu.

Page 19: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur‟an diturunkan melalui tiga tahapan. Pertama,

diturunkan ke Lauh al-Mahfûzh. Kedua, diturunkan ke Bait al-„Izzah

ke langit dunia pada malam al-Qadr sekaligus. Ketiga, diturunkan

berangsur-angsur menurut kejadian yang dialami Nabi Muhammad

SAW.1 Alasan Al-Qur‟an diturunkan berangsur-angsur dapat dilihat

pada Q.S. Al-Isrâ‟ [17]: 106 dan Q.S. Al-Furqân [25]: 32,2

“dan Al-Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur

agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan

Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (Q.S. Al-Isrâ‟ [17]: 106)

“berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al-Quran itu tidak

diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami

perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil

(teratur dan benar).” (Q.S. Al-Furqân [25]: 32)

Inilah dua ayat yang menjadi dasar penurunan Al-Qur‟an

secara bertahap kepada Nabi SAW. yaitu diantaranya adalah agar

1 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, (Semarang:

Pustaka Rizki Putra, 2009), Ed. 3, Cet. I, h. 71

2 Anshori, Ulumul Qur‟an, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), Cet. 1, h. 58-59

Page 20: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

2

dapat mengukuhkan dan meneguhkan hati Nabi SAW, agar Al-Qur‟an

mudah dihafal dan dipahami oleh kaum muslimin, agar dapat

menetapkan hukum secara bertahap, dan lain sebagainya.3

Dengan mempelajari Al-Qur‟an, manusia akan menambah

perbendaharaan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan dan

pandangan, menemukan perspektif dan paradigma baru, serta

menemukan hal-hal yang baru pula. Lebih dalam lagi mempelajari

kandungan Al-Qur‟an dapat mendorong lebih meyakini kebenaran dan

keunikan kandungannya. Ini semua menunjukkan kebesaran Allah

Yang Maha Pengasih lagi Maha Perkasa atas segala ciptaan-Nya.4 Al-

Qur‟an memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifatnya.

Salah satu diantaranya adalah kitab yang keotentikannya dijamin oleh

Allah, dan ia adalah kitab yang selalu terpelihara. Seperti firman-Nya

dalam Q.S. Al-Hijr [15]: 9,

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan

sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Q.S. Al-Hijr [15]:

9).5

Penulisan Al-Qur‟an sudah dimulai sejak Al-Qur‟an turun

pertama kali kepada Rasulullah SAW. Namun, penulisan ini masih

belum berbentuk mushaf seperti sekarang ini, melainkan masih dalam

bentuk kepingan-kepingan tulang, pelepah-pelepah kurma, maupun

batu-batu. Para penulis wahyu yang merupakan sahabat-sahabat Nabi

3 Anshori, Ulumul Qur‟an, h. 59-62

4 Yusron Masduki, “Sejarah Turunnya Al-Qur‟an Penuh Fenomenal (Muatan Nilai-Nilai

Psikologi dalam Pendidikan)”, dalam jurnal Medina-TE, Vol. 16 No. 1 Juni 2017, h. 39

5 Muslimin, “Pembukuan dan Pemeliharaan Al-Qur‟an”, dalam jurnal Tribakti, Vol. 25

No. 2 September 2014, h. 280

Page 21: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

3

SAW dan diangkat menjadi sekretaris diantaranya Ali bin Abi Thalib,

Mu‟awiyyah, Ubay bin Ka‟ab, dan Zaid bin Tsabit.6

Setelah Rasulullah SAW wafat, kemudian diangkatlah Abu

Bakar (w. 13 H/634 M) menjadi khalifah pertama. Pada masa ini, Al-

Qur‟an kembali dikumpulkan karena terjadinya peperangan Yamamah

yang banyak menggugurkan para qurrâ‟, yang kemudian

membangunkan semangat Umar bin Khatthab untuk mengumpulkan

dan membukukan Al-Qur‟an dan mengajukannya kepada Abu Bakar.

Pendapat ini tidak serta merta disetujui oleh Abu Bakar karena,

menurutnya perbuatan ini tidak dilakukan pada masa Nabi SAW.

Namun, Umar bin Khatthab terus mendesak Abu Bakar yang

kemudian, Allah SWT melapangkan hati Abu Bakar dan ia

menyetujuinya.7

Sepeninggal Abu Bakar, pemerintahan kembali ke Umar bin

Khaththab (w. 23 H/644 M). Suhuf pun berpindah kepadanya, sampai

meninggal dan selanjutnya disimpan oleh putrinya yang juga istri

Rasulullah SAW. Hafshah binti Umar (w. 45 H/665 M). Meskipun di

masa ini tidak ada persoalan serius tentang penulisan mushaf, namun

sempat tercatat terdapat beberapa persoalan terkait qirâ‟at Al-Qur‟an

yang akan mengalami puncaknya di masa Usman bin Affan.8

Pengumpulan mushaf terjadi kembali pada masa Khalifah

Usman bin Affan. Penyebaran Islam bertambah dan para penghafal

Al-Qur‟an pun tersebar di berbagai wilayah. Penduduk di setiap

wilayah itu pun mempelajari qirâ‟at dari qâri‟ yang dikirim kepada

mereka. Cara pembacaan qirâ‟at Al-Qur‟an yang mereka bawakan

6 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, h. 71

7 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, h. 72-73

8 Zainal Arifin Madzkur, Perbedaan Rasm Usmani, ( tt. p.: Azza Media, 2018), Cet. I, h.

35-36

Page 22: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

4

berbeda-beda sejalan dengan perbedaan „huruf‟ yang dengannya Al-

Qur‟an diturunkan. Ketika terjadi perang Armenia dan Azerbaijan

dengan penduduk Iraq, diantara orang yang ikut menyerbu kedua

tempat itu ialah Hudzaifah bin al-Yaman (w. 36 H/656 M). Beliau

banyak melihat perbedaan bacaan dalam membaca Al-Qur‟an.

Sebagian bacaan itu bercampur dengan kesalahan, tetapi masing-

masing tetap mempertahankan dan berpegang pada bacaannya, serta

menentang setiap orang yang menyalahi bacaannya dan bahkan

mereka saling mengkafirkan. Melihat kenyataan ini, Hudzaifah segera

menghadap Usman dan melaporkan kepadanya atas apa yang telah

dilihatnya. Para sahabat sangat memprihatinkan kenyataan ini, karena,

takut jika perbedaan itu akan menimbulkan penyimpangan dan

perubahan. Mereka bersepakat untuk menyalin lembaran-lembaran

yang pertama yang ada pada Abu Bakar dan menyatukan umat Islam

pada lembaran-lembaran itu dengan bacaan tetap pada satu huruf.9

Usman bin Affan kemudian mengirimkan utusan kepada

Hafshah binti Umar untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang ada

padanya, dan Hafshah pun mengirimkan lembaran-lembaran itu

kepada Usman bin Affan. Lalu, Usman bin Affan memanggil Zaid bin

Tasbit, Abdullah bin al-Zubair, Said bin „Asra, dan Abdurrahman bin

Haris bin Hisyam untuk bertugas menulis serta menyalin Al-Qur‟an -

ketiga orang terakhir ini adalah orang Quraisy- lalu memerintahkan

pula agar apa yang diperselisihkan Zaid dengan ketiga orang Quraisy

itu ditulis dalam bahasa Quraisy, karena Al-Qur‟an turun dengan logat

mereka.

9 Nasruddin, “Sejarah Penulisan Al-Qur‟an (Kajian Antropologi Budaya)”, dalam jurnal

Rihlah, Vol. II No. 1 Mei 2015, h. 60-61

Page 23: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

5

Setelah mereka menyalinnya menjadi beberapa mushaf,

Usman mengembalikan lembaran-lembaran asli itu kepada Hafshah

kemudian Usman mengirimkan salinan ke setiap wilayah dan

memerintahkan agar semua Al-Qur‟an atau mushaf lainnya dibakar.

Dan satu mushaf yang ditahan untuk disimpan di Madinah yang

dikenal dengan “mushaf al-Imâm”.10

Ibnu Jarir mengatakan berkenaan dengan apa yang telah

dilakukan oleh Usman, “Ia menyatukan umat Islam dengan satu

mushaf dan satu huruf, sedang mushaf yang lain dibakar. Dengan

demikian, segala qirâ‟at yang lain sudah dimusnahkan dan bekas-

bekasnya juga sudah tidak ada. Sudah tidak ada jalan lagi bagi orang

yang ingin membaca dengan ketujuh huruf itu dan kaum muslimin

juga telah menolak qirâ‟ah dengan huruf-huruf yang lain tanpa

mengingkari kebenarannya atau sebagian dari padanya. Hal itu demi

kebaikan kaum muslimim sendiri.11

Dalam sejarah penulisan Al­Qur‟an pada masa awal, penulisan

harakat dan tanda baca belum berbentuk seperti sekarang ini,

melainkan masih berbentuk titik bulat kecil dengan warna­warna

tertentu sesuai dengan daerah masing­masing. Seperti hitam, merah,

kuning, dan hijau.12

Dalam kitab Rasm al­Mushaf wa Naqtuh karya

al­Farmawi menyebutkan bahwa sistem pewarnaan harakat dan tanda

baca memiliki varian yang berbeda­beda berdasarkan wilayah daerah

tertentu. Seperti pada Mushaf Madinah dan Mushaf Andalus, kedua

mushaf ini memiliki perbedaan diantaranya warna hitam pada Mushaf

10 Nasruddin, “Sejarah Penulisan Al-Qur‟an (Kajian Antropologi Budaya)”, h. 61

11

Nasruddin, “Sejarah Penulisan Al-Qur‟an (Kajian Antropologi Budaya)”, h. 61-62

12

Zaenal Arifin Madzkur, “Harakat dan Tanda Baca Mushaf Al-Qur‟an Standar

Indonesia dalam Perspektif Ilmu Dhabt”, dalam Jurnal Ṣuḥuf Vol. 7 No. 1 Juni 2014, h. 4-5

Page 24: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

6

Madinah digunakan untuk menulis huruf dan titik huruf, sedangkan

Mushaf Andalus warna hitam digunakan untuk menulis huruf saja.13

Tanda baca yang ada pada zaman para sahabat berbeda dengan

yang ada pada zaman sekarang. Harakat dan tanda baca yang kita

kenal sekarang itu seperti, fathah yang dilambangkan dengan garis

miring lurus yang terletak di atas huruf, kasrah yang dilambangkan

dengan garis miring lurus yang terletak di bawah huruf, dan dhammah

yang dilambangkan dengan wawu kecil yang terletak di atas huruf.

Hal ini dikenal dengan naqthu al­i‟râb yakni titik yang menandakan

baris huruf. Selanjutnya, ada naqthu al­i‟jâm yakni titik yang

menandakan jenis huruf seperti, ba‟ ta‟, tsa‟, dan lain sebagainya.

Walaupun harakat dan tanda baca yang telah dibuat dan juga

telah diseragamkan sekarang, perbedaan akan tetap muncul dengan

tujuan mempermudah bagi para penghafal dan pembaca Al-Qur‟an

dalam membacanya. Perbedaan tanda baca ini terjadi pada mushaf

terbitan di Indonesia yaitu Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-

„Utsmânî yang sudah hampir mirip menyerupai Mushaf Madinah baik

dalam hal rasm maupun tanda baca.

Melihat adanya keserupaan antara Mushaf Al-Quddus Bi Al-

Rasm Al-„Utsmânî dengan Mushaf Madinah baik dari segi rasm

ataupun tanda baca, sebelumnya, penulis akan menjelaskan bahwa

banyak masyarakat Indonesia yang masih belum faham bagaimana

perbedaan tanda baca antara Mushaf Al-Qur‟an yang distandarkan di

Indonesia dengan Mushaf Madinah. Mungkin, sekilas pembaca atau

pengguna Mushaf cetakan Madinah mengetahui dan sadar bahwa

penulisan tanda baca antara Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf

13 Abdul-Hayy al-Farmawi, Rasm al­Mushaf wa Naqtuhu, (Makkah: al­Maktabah al-

Makkiyah, 2004 M/1425 H), Cet. 1, hlm. 308-309.

Page 25: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

7

Madinah berbeda. Namun, bisa jadi kepengetahuan itu tidak

berpengaruh kepada seorang pembaca untuk ingin mempelajari

perbedaan tanda baca antara Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf

Madinah yang pada hakikatnya akan berpengaruh kepada bacaan Al-

Qur‟an.

Berhubung pembahasan mengenai tanda baca pada Mushaf

Madinah telah banyak dibahas, maka, pada penelitian ini penulis

memilih Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî untuk diteliti,

karena, jika dilihat pada rasm, harakat, maupun tanda baca kedua

mushaf ini memiliki persamaan yang cukup mirip, walaupun terdapat

perbedaan yang perlu diperhatikan. Untuk itu, penulis akan

mengambil contoh ayat yang terdapat pada Mushaf Al-Quddus Bi Al-

Rasm Al-„Utsmânî, karena pada penelitian ini penulis akan fokus

membahas harakat dan tanda baca pada Mushaf Al-Quddus Bi Al-

Rasm Al-„Utsmânî. Contoh dalam Q.S. Al­An‟âm [6]: 94,

Mushaf Standar Indonesia,

Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî,

Dari kedua contoh di atas kata syurakâ‟u terlihat adanya

perbedaan tanda baca antara Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf

Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî, yakni, dalam Mushaf Al-Quddus

Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî ditulis dengan alif kecil setelah fathah,

sedangkan dalam Mushaf Standar Indonesia ditulis dengan fathah

berdiri, juga tanda mad wajib muttashîl yang berbeda, dan pada

Page 26: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

8

Mushaf Standar Indonesia tidak terdapat tanda sifrun mustadîr,

sedangkan dalam Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî

terdapat sifrun mustadîr sebagai tanda bahwa huruf tersebut termasuk

huruf ziyâdah dan tidak dibaca. Namun, apabila seorang pembaca Al-

Qur‟an tidak mengetahui bagaimana maksud dari tanda baca tersebut

maka seorang pembaca akan membacanya dengan bacaan mad atau

bacaan panjang pada kata „û‟.

Penelitian mengenai perbedaan harakat dan tanda baca pada

Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Madinah memang sudah sering

dibahas. Untuk itu, penulis mengambil sampel dari Mushaf Al-

Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî yang juga banyak digunakan para

penghafal Al-Qur‟an. Pada permasalahan ini penulis tertarik untuk

membahas dengan melakukan penelitian dengan judul

“PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR

INDONESIA DAN MUSHAF AL-QUDDUS BI AL-RASM AL-

‘UTSMÂNÎ (Kajian Mushaf Perspektif Ilmu Dhabth)”.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, mucullah beberapa

persoalan yang perlu dibahas secara detail dan mendalam.

Diantara pembahasan yang dapat diidentifikasikan penulis adalah:

a. Banyaknya masyarakat yang masih belum mengenal tentang

kajian ilmu dhabth, maka, dari penelitian ini penulis akan

menjelaskan apa pengertian dari Ilmu Dhabth al-Qur‟an?

b. Banyak juga masyarakat yang telah menggunakan Mushaf

Madinah yang pada dasarnya memiliki perbedaan tanda baca

dengan Mushaf Standar Indonesia. Di Indonesia sendiri,

Page 27: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

9

terdapat Mushaf yang memiliki keserupaan dengan Mushaf

Madinah yakni, Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

Untuk itu, penulis tertarik untuk membahas bagaimana

persamaan dan perbedaan tanda baca pada Mushaf Standar

Indonesia dengan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-

„Utsmânî?

c. Penelitian ini fokus kepada persamaan dan perbedaan dari segi

naqthu al-i‟jâm dan naqthu al-i‟râb yang merujuk pada kitab

Irsyâdu Al-Thâlibîn Ilâ Dhabti al-Kitâbi al-Mubîn karya

Muhammad Sâlim Muhaisin.

2. Pembatasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan menghindari

adanya penyimpangan dari tujuan penulisan, maka penulis akan

membatasi rumusan masalah tersebut dengan hal-hal seputar

Mushaf Standar Indonesia Mina dari percetakan Sygma

Exagrafika tahun 2011 dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-

„Utsmânî terbitan CV. Mubarakatan Thoyyibah di percetakan PT.

Buya Barokah. Hal ini dibutuhkan supaya masalah tidak melebar

kepada materi-materi yang tidak bersangkutan.

Penulis membahas masalah dengan merujuk kitab Irsyâdu Al-

Thâlibîn Ilâ Dhabti al-Kitâbi al-Mubîn yang meliputi harakat,

sukȗn, tasydîd, mad, isymâm, imâlah, hamzah washal, hamzah

washal yang menjadi ibtidâ‟, rasm yang dibuang, rasm yang

ditambah, dan bentuk lâm alif.

3. Rumusan Masalah

Page 28: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

10

Berdasarkan uraian di atas, penulis akan menarik suatu rumusan

pokok masalah sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan ilmu Dhabth al-Qur‟an?

b. Bagaimana persamaan dan perbedaan tanda baca Mushaf

Standar Indonesia dengan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-

„Utsmânî?

c. Apa faktor perbedaan yang terdapat pada Mushaf Standar

Indonesia dengan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-

„Utsmânî?

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian atau kajian tentunya memiliki tujuan yang mendasari

penulisan tersebut. Dengan hal ini, tujuan penulisan skripsi ini adalah:

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu Dhabth al-Qur‟an

2. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan tanda baca Mushaf

Standar Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî

3. Mengetahui faktor perbedaan yang terdapat pada Mushaf Standar

Indonesia dengan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini:

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya

khazanah keilmuwan Islam di bidang Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

terutama dalam tema perbangingan antara Mushaf Standar

Indonesia dengan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para

cendekiawan dan masyarakat serta aktivis dakwah dan diharapkan

Page 29: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

11

hasil tulisan ini dapat dipergunakan dan dikaji lebih lanjut pada

periode berikutnya sesuai dengan perkembangan zaman.

E. Tinjauan Pustaka

Sebagaimana tujuan dari tinjauan pustaka adalah berisi tentang

kajian literatur yang relevan dengan pokok bahasan penelitian yang

akan dilakukan. Jadi, tinjauan pustaka adalah bahan pustaka yang

diulas dari buku, jurnal yang membahas tentang topik yang akan

hendak diteliti.14

Berdasarkan hal tersebut maka, peneliti akan sedikit

menguraikan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan tema

“Perbandingan Dhabth Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Al-

Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî (Kajian Mushaf Perspektif Ilmu

Dhabth)”.

1. Skripsi yang ditulis oleh Nurul Najihah bintu Husin tahun 2018

dengan Judul “Metode Penulisan Al-Qur‟an di Ma‟had Tahfizh Al-

Qur‟an Masjid Sayyidina Ali, Melaka (Studi tentang Pemahaman

Siswa terhadap Dhabt Al-Qur‟an: Asal­Usul Titik dan Baris).

Dalam skripsi ini, Nurul Najihah mencoba membuktikan sejauh

mana pemahaman siswa Ma‟had Tahfizh Al-Qur‟an Masjid

Sayyidina Ali, Melaka mengenai ilmu dhabth. Skripsi ini memiliki

persamaan dengan penelitian yang akan penulis bahas yaitu

membahas tentang ilmu dhabth baik dari sejarah, bentuk, maupun

pengaruhnya. Namun, perbedaan skripsi ini dengan skripsi penulis

adalah objek yang Nurul Najihah teliti adalah objek lapangan yakni

praktek ilmu dhabth yang diterapkan kepada mahasiswa Ma‟had

14 J.R. Raco, Metode Penelitian Kualiatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya,

(Jakarta: PT. Grasindo, 2010), h. 104

Page 30: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

12

Tahfizh Al-Qur‟an Masjid Sayyidina Ali, Melaka. Sedangkan objek

penelitian yang akan penulis bahas adalah objek kepustakaan dan

internet research yaitu berupa praktek ilmu dhabth yang

diterapkan pada Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Al-Quddus

Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

2. Skripsi yang ditulis Patimah Batubara tahun 2018 dengan judul

“Proses Pemberian Titik (Nuqthah) pada Huruf­Huruf Al-Qur‟an

oleh Abû al­Aswad al­Du‟alî”. Skripsi ini membahas tentang

bentuk titik yang pertama kali dirumuskan oleh Abû al­Aswad

al­Du‟alî yang kemudian perjuangan ini dilanjut oleh kedua

muridnya Nashr bin „Âshim dan Yahya bin Ya‟mar. Perumusan

titik (naqth al­i‟rab) yang dirumuskan oleh Abû al­Aswad juga

diulas kembali oleh Khalîl bin Ahmad al­Farâhidî dan dibuat

dengan bentuk baru seperti yang ada saat ini. Persamaan dari

skripsi ini adalah sama­sama membahas tentang ilmu dhabth

dengan memaparkan bagaimana proses penulisan mushaf yang

dimulai sejak zaman Rasulullah SAW hingga masa sahabat, dan

bagaimana peran Abû al­Aswad al­Du‟alî serta proses penulisan

tanda baca yang dipelopori olehnya. Namun, perbedaan yang ada

pada penelitian Patimah Batubara dengan penelitian yang akan

penulis bahas adalah skripsi Patimah berfokus kepada sejarah

penulisan Al-Qur‟an mulai dari zaman Nabi SAW, sahabat, tabi‟in,

dan generasi seterusnya, hingga muncul berbagai model tanda baca

yang dikenal sampai sekarang dengan tujuan agar Al-Qur‟an tetap

terjaga dari kesalahan. Sedangkan, pada penelitian penulis, penulis

akan menerapkan aspek dari ilmu dhabth yang kemudian

diterapkan kepada Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Al-

Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî yang akan diteliti.

Page 31: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

13

3. Thesis yang ditulis oleh Jumroni Ayana tahun 2016 dengan judul

“Tanda Baca dalam Al-Qur‟an (Studi Perbandingan Mushaf

Standar Indonesia dengan Mushaf Madinah)”. Skripsi ini

membahas bagaimana perkembangan penulisan Al-Qur‟an sejak

zaman Nabi SAW, sahabat, tabi‟in. Jumroni Ayana juga

menjelaskan bagaimana sejarah awal digagasnya tanda baca yang

dimulai oleh Abû al­Aswad al­Du‟alî yang kemudian dilanjut oleh

kedua muridnya, dan memulai pembaharuan pada mada Dinasti

Abbasiyah oleh Khalîl bin Ahmad al-Farâhidî (w. 170 H). Jumroni

Ayana menyimpulkan bahwa sejarah terkait tanda baca terbagi

menjadi tiga masa, pertama, pada masa Abû al­Aswad al­Du‟alî

dengan menggagas naqthu al-i‟râb, kedua, Nashir bin „Âshim

dengan Yahyâ bin Ya‟mar yang menggagas naqthu al-i‟jâm, dan

terakhir oleh Khalîl bin Ahmad al-Farâhidî yang melanjutkan

perjuangan Abû al­Aswad al­Du‟alî dengan mengubah naqthu al-

i‟râb menjadi tanda baca yang lebih dikenal pada masa sekarang.

Persamaan thesis Jumroni Ayana dengan skripsi yang akan penulis

bahas adalah membahas tentang kajian ilmu dhabth dengan

memaparkan sejarah awal ilmu dhabth ini berasal, kesalahan yang

terjadi karena ketidakadanya tanda yang dapat dibedakan dan

sistematika penulisan yang sama. Namun, perbedaan dari keduanya

adalah thesis Jumroni Ayana menerapkan kajian ilmu dhabth

kepada Mushaf Standar Indonesia dengan Mushaf Madinah,

sedangkan, skripsi yang akan penulis bahas adalah menerapkan

kajian ilmu dhabth kepada Mushaf Standar Indonesia dengan

Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

4. Skripsi yang disusun oleh Ahmad Bahrul Ulum tahun 2017 dengan

judul “Sejarah Pemberian Titik dan Syakal dalam Al-Qur‟an”.

Page 32: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

14

Skripsi ini membahas tentang awal sejarah pemberian tanda baca

Al-Qur‟an, yang dimulai sejak zaman Nabi SAW, para sahabat

(khulafâu al-râsyidîn), dan yang paling efektif pada zaman Ali bin

Abi Thalib. Namun, pada zaman Ali bin Abi Thalib konsep tanda

baca Al-Qur‟an belum diterapkan ke dalam Al-Qur‟an secara

langsung, melainkan ke dalam ilmu bahasa Arab yang nantinya

akan berpengaruh kepada bacaan Al-Qur‟an. Ilmu ini bernama

Nahwu yang masih dikenal hingga sekarang dan ilmu ini menjadi

landasan atau pedoman guna memahami ajaran Islam. Kemudian,

dilanjut pada masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan oleh Abû

al­Aswad al­Du‟alî pada masa tabi‟in yang pertama kali

merumuskan tanda baca berupa titik di atas huruf, ilmu ini bernama

naqthu al-i‟râb. Lalu, perjuangan ini dilanjut oleh kedua murid

Abû al­Aswad al­Du‟alî yakni Nashr bin „Ashim dan Yahya bin

Ya‟mur yang merumuskan tanda titik untuk membedakan antara

huruf satu dengan huruf lainnya, ilmu ini dikenal dengan naqthu al-

i‟jâm. Semakin luasnya penyebaran Islam di dunia, semakin banyak

non Arab yang masuk Islam yang juga tidak paham Bahasa Arab

secara baik dan benar, sehingga banyaknya titik yang terdapat pada

mushaf kerap kali membuat umat muslim bingung dalam

membacanya. Sehingga, dalam masalah ini Khalîl bin Ahmad al-

Farâhidî berusaha melanjutkan perjuangan Abû al­Aswad al­Du‟alî

dengan membuat harakat dan tanda baca dengan model terbaru

yang masih dipakai hingga sekarang. Persamaan skripsi Ahmad

Bahrul Ulum dengan skripsi yang akan penulis bahas adalah

membahas tentang bagaimana sejarah adanya tanda baca dengan

tujuan agar masyarakat mengetahui proses yang begitu panjang

dalam riwayat penulisan Al-Qur‟an. Namun, perbedaan skripsi

Page 33: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

15

Ahmad Bahrul Ulum dengan skripsi penulis adalah skripsi Ahmad

hanya sebatas sejarah awal pemberian titik dan syakal dalam Al-

Qur‟an dari masa kodifikasi hingga masa Khalil bin Ahmad al-

Farahidi, sedangkan skripsi yang akan penulis bahas adalah sejarah

berikut dengan praktek atau penerapan ilmu dhabth sendiri.

F. Kerangka Teori

Ada aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan ketika seseorang

hendak mengkaji ilmu dhabth atau biasa disebut dengan ilmu tanda

baca dalam Al-Qur‟an merupakan bagian yang tidak bisa dihindari.

Namun, terkadang praktek penerapannya pun berbeda-beda antara

mushaf satu dengan yang lainnya, sebut saja Mushaf Standar

Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

Menurut Muhammad Salim Muhaisin dalam kitabnya irsyâdu al-

thâlibîn ilâ dhabti al-Kitâbi al-Mubîn mengatakan bahwa aspek dalam

kajian ilmu dhabth ada lima. Diantaranya adalah harakat, sukûn,

syiddah, mad, dan hamzah. Namun, untuk lebih spesifiknya terbagi

menjadi 11 bagian, yaitu,

1. Harakat. Tanda ini adalah tanda yang dirumuskan oleh Khalîl

bin Ahmad al-Farâhîdî berdasarkan kembangan tanda baca

yang dirumuskan oleh Abu al-Aswad al-Du‟ali. Tanda ini

terdiri dari fathah, kasrah, dhammah.

2. Tanda huruf tanwîn atau nûn sukûn dengan huruf yang jatuh

setelahnya. Pada bab ini dapat diketahui keadaan tanwîn dan

nûn sukûn ketika dibaca izhâr, idghâm, ikhfâ‟, dan iqlâb.

3. Tasydîd. Pada bab ini dapat diketahui bagaimana bentuk

tasydîd seperti yang dirumuskan oleh oleh Khalîl bin Ahmad

al-Farâhîdî.

Page 34: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

16

4. Tanda huruf sukûn dan huruf yang jatuh setelahnya. Pada bab

ini dapat diketahui bagaimana keadaan huruf sukûn dan huruf

yang jatuh setelahnya ketika dibaca izhâr, idghâm, dan ikhfâ‟.

5. Tanda mad. Pada bab ini dapat diketahui bagaimana tanda mad

ketika dibaca mad munfashil, mad muttashil, dan mad lâzim.

Begitu pula pada mad ashlî atau mad thabi‟î.

6. Tanda hamzah qatha‟ dan tashîl. Pada bab ini akan diketahui

membahas bagaimana bentuk tanda hamzah qatha‟ dan tanda

tashîl.

7. Tanda hamzah washal dan ibtidâ‟. Pada bab ini akan diketahui

bagaimana bentuk tanda hamzah washal dan hamzah ibtidâ‟.

8. Tanda isymâm, ikhtilâs, dan imâlah. Pada bab ini akan

diketahui bagaimana tanda isymâm, ikhtilâs, dan imâlah.

9. Tanda huruf yang rasm-nya dibuang. Pada bab ini akan

diketahui bagaimana tanda huruf yang rasm-nya dibuang.

Seperti huruf illat yakni berupa, alif, waw, yâ‟, dan juga nûn.

10. Tanda huruf yang rasm-nya ditambah. Pada bab ini akan

diketahui bagaimana tanda huruf yang rasm-nya ditambah.

Seperti bentuk lingkaran bulat bundar dan lingkaran lonjong.

11. Tanda lâm alif. Pada bab ini akan diketahui bagaimana bentuk

lâm alif yang mengikuti salah satu pendapat ulama.

Maka, dari sebelas kerangka inilah yang akan penulis jadikan

parameter dalam menganalisa perbedaan antara Mushaf Standar

Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Page 35: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

17

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan model kualitatif yang

bersifat library research dan internet research, yaitu penelitian

yang memanfaatkan sumber kepustakaan dan internet untuk

memperoleh data penelitian. Penulis juga menggunakan metode

analisis yaitu, menganalisa tentang persamaan dan perbedaan tanda

baca pada Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî dan Mushaf

Standar Indonesia.

2. Pendekatan Penelitian

Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan historis yaitu

pendekatan yang di dalamnya membahas tentang peristiwa dengan

memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan

pelaku dari peristiwa. Melalui pendekatan sejarah seseorang akan

memasuki keadaan yang sebenarnya dengan penerapan suatu

peristiwa.15

Pendekatan ini digunakan untuk melihat kembali latar

belakang penulisan Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Al-

Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam meneliti proposal ini ada dua,

meliputi data primer dan data sekunder,

a. Data primer, ialah data yang bersumber dari kitab pokok kajian

dari penelitian ini, yakni Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-

„Utsmânî dan Mushaf Standar Indonesia.

b. Data sekunder, ialah data yang bersumber dari kitab lainnya

yang mendukung, yakni kitab Irsyâdu al-Thâlibîn ilâ Dhabt al-

15 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2014), Cet. ke-21, h.

48

Page 36: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

18

Kitâb al-Mubîn, buku-buku ulumul qur‟an, dan buku-buku lain

yang terkait dengan tema pembahasan penulis, serta ditambah

dengan jurnal, skripsi, dan artikel skripsi dan disertasi yang

dianggap penting untuk dikutip yang bisa mendukung dan

menambah pembahasan yang terkait.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah teknik kepustakaan yakni teknik dengan mengumpulkan

data-data atau bahan-bahan yang berasal dari buku, jurnal, skripsi,

thesis, artikel, media internet, dan yang lainnya yang berkaitan

dengan penelitian ini.

5. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan penulis untuk menganalisis data dalam

penelitian ini adalah metode Deskriptif-Analitis, yaitu

mengumpulkan data-data yang berhubungan objek penelitian. Baik

itu berupa buku, jurnal, majalah, artikel, skripsi, thesis, media

internet dan lain sebagainya.

H. Teknik Penulisan

Adapun teknik dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman

kepada buku “Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur‟an

(IIQ)” yang diterbitkan oleh LPPI IIQ Jakarta Tahun 2017.

Merupakan pedoman penulisan karya ilmiah mahasiswi IIQ Jakarta.

I. Sistematika Penulisan

Page 37: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

19

Bab pertama yaitu pendahuluan, bab ini berisi tentang latar

belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi

penelitian, teknik penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab kedua, bab ini berisi tentang sejarah penulisan Al-Qur‟an

dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga pembukuan pada

masa Usman bin Affan dan sejarah ditetapkannya dhabth atau tanda

baca Al-Qur‟an.

Bab ketiga, bab ini berisi tentang profil Mushaf Standar

Indonesia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

Bab keempat yaitu berupa analisis persamaan dan perbedaan

penulisan berdasarkan aspek dhabth Al-Qur‟an pada Mushaf Standar

Indonedia dan Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî.

Bab kelima yaitu penutup, bab ini berisi kesimpulan dari bab-

bab sebelumnya, serta saran-saran yang akan diberikan penulis.

Page 38: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan dan pemaparan analisis di atas, maka penulis mencoba

untuk menyimpulkan sebagai berikut:

1. Ilmu dhabth adalah ilmu yang mempelajari tentang simbol dan

tanda pada huruf-huruf Al-Qur‟an yang dibuat untuk

mempermudah para pembaca sehingga terhindar dari kesalahan.

Tanda-tanda itu meliputi harakat, sukȗn, tasydîd, mad, dan

hamzah, dan lain sebagainya.

2. Perbedaan yang terdapat dalam Mushaf Standar Indonesia dan

Mushaf Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî dilihat dari segi

naqthu al-i‟jâm dan naqthu al-i‟râb terdapat 17 perbedaan

diantaranya, tanwîn tarkîb, tanwîn tatâbu‟, setelah tanwîn berupa

setelah tanwîn berupa huruf ,ك م setelah tanwîn berupa , ؿ ـ ف ر

ikhfâ‟, setelah tanwîn berupa hamzah washal namun dipisah oleh

waqaf ق ى, tanda sukûn tidak diikuti tasydîd, tanpa tanda sukûn

diikuti tasydîd, tanpa tanda sukûn tanpa tasydîd, tanda mad wâjib

muttashîl, tanda mad thabi‟î, tanda hamzah washal, tanda hamzah

ibtidâ‟, tanda tashîl, tanda imâlah, tanda isymâm, dan lafzhu al-

jalâlah (Lafazh Allah).

3. Penelitian antara Mushaf Standar Indonesia dan Mushaf Al-

Quddus Bi Al-Rasm Al-„Utsmânî ini merujuk pada kitab Irsyâdu

Al-Thâlibîn Ilâ Dhabti al-Kitâbi al-Mubîn karya Muhammad

Sâlim Muhaisin dan ditemukan persamaan pada naqthu al-i‟jâm

dan naqthu al-i‟râb diantaranya, harakat, sukûn, tanda mad jâiz

munfashil, tanda baca iqlâb, tanda tasydîd, tanda hamzah qatha‟,

Page 39: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

85

dan tanda lâm alif. Sedangkan perbedaannya naqthu al-i‟râb

lainnya sebanyak 17 perbedaan yang telah disebutkan

sebelumnya.

B. Saran

Sesungguhnya tak ada makhluk yang sempurna di dunia ini,

karena kesempurnaan hanya milik Allah. Untuk itu, penulis menyadari

bahwa kajian ilmu dhabth yang penulis bahas masih banyak

kekurangan dan masih perlu adanya kajian kembali dari pemaparan

yang penulis sajikan. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak hal

yang perlu disempurnakan dari penelitian ini, dan juga masih banyak

referensi yang harus dicari dan ditelaah kembali karena keterbatasan

situsai dan kondisi saat ini. Penulis berharap agar kajian ini tidak

berhenti sampai disini melainkan adanya suatu perkembangan yang

akan dibahas pada generasi selanjutnya.

Untuk para penghafal Al-Qur‟an ilmu dhabth adalah ilmu yang

sangat penting untuk dipelajari. Karena, dari sinilah penulis dan

teman-teman penghafal dapat menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an dengan

mudah tanpa adanya kesalahan dan memiliki sanad yang in syâ Allah

sampai kepada Rasulullah SAW.

Page 40: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

86

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an Al-Karim Mina Al-Qur‟an Tilawah

Al-Quddus Al-Qur‟an Terjemah Bi Rosm Utsmani Juzz 1-15 dan Juzz 16-30

Abdurrauf, Pengenalan, Penulisan, dan Tanda Baca Huruf Arab, tt.p: t.p, t.t.

Al-Akrat, Abdu al-Tawwâb Mursî Hasan, Al-Dhabtu Al-Mushafî, Kairo:

Maktabah al-Adâb, 2008

„Abdul „Al al-Thahthawi, Ahmad, 150 Kisah „Uthman bin „Affan, dari 150

Qishah min Hayati „Uthman bin „Affan oleh Tubagus Kesa Purwasandy,

Bandung: Mizania, 2016

„Amr Utsmân bin Saîd al-Dânî, Abȗ, Al-Muhkam fî Naqthi al-Mashâhif,

Damaskus: Dar al-Fikr, 1997

Anshori, Ulumul Qur‟an, Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 1. 2013

Arifin, Zaenal, dkk, Sejarah Penulisan Mushaf Al­Qur‟an Standar Indonesia,

Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al­Qur‟an Balitbang dan Diklat

Kementrian Agama RI, Cet. 2, 2013

Ayana, Jumroni ,“Tanda Baca dalam Al-Qur‟an (Studi Perbandingan Mushaf

Al-Qur‟an Indonesia dengan Mushaf Madinah)”, Tesis, Tangerang

Selatan: IIQ Jakarta, 2016

Bahrul Ulum, Ahmad , “Sejarah Pemberian Titik dan Syakal dalam Al-

Qur‟an”, Skripsi, Bandung: UIN Sunan Gunung Djati, 2017

Al-Farmawi, Abdul-Hayy, Rasm al­Mushaf wa Naqtuhu, Makkah:

al­Maktabah al-Makkiyah. Cet. 1, 2004

Fathoni, Ahmad , Metode Maisura, Tangerang Selatan: Yayasan Bengkel

Metode Maisura, Edisi X, 2017

Fattah al-Qadhi, Abdul, Tarikh al-Mushaf al-Syarif, tt.p..: Maktabah al-, t.t

Hisyami, Risâlât „Ilmi Dhabthi al-Qu‟ân li Hâl al-Musykilah al-Hadîtsah Mâ

fî Rasm al-Mushafi al-‟Utsmâni, Banda Aceh: Ar-Rijal Publisher, 2012

Hudaeni, Deni, at.all., Tanya Jawab tentang Mushaf Al-Qur‟an Standar

Indonesia dan Layanan Pentashihan, Jakarta: Lajnah Pentashihah

Mushaf Al-Qur‟an, 2019

Page 41: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

87

Ilyas, Yunahar, Kuliah Ulumul Qur‟an, Yogyakarta: Itqan Publishing, Cet. 1,

2013

Madzkur, Zainal Arifin, Perbedaan Rasm Usmani, ttp: Azza Media, Cet. I,

2018

Muhaisin, Muhammad Salim, Irsyâdu al-Thâlibîn ilâ Dhabt al-Kitâb al-

Mubîn, Kairo: Dar al-Muhaisin, 2002

Mukarromah, Oom, Ulumul Qur‟an, Jakarta: Rajawali Pers, Cet. 1, 2013

Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajawali Press, Cet. ke-21,

2014

Raco, J.R.. Metode Penelitian Kualiatif: Jenis, Karakteristik, dan

Keunggulannya, Jakarta: PT. Grasindo, 2010

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir.

Semarang: Pustaka Rizki Putra. Ed. 3. Cet. I. 2009

Suwayd, Ayman Rusydi, al­Tajwîd al­Mushawwar, Jilid 1, Damaskus:

Maktabah Ibnu al­Jazary, Cet. 2, 2011

Al-Suyuthi, Studi Al-Qur‟an Komprehensif, terj. dari al-Itqan fi Ulumil

Qur‟an oleh Tim Editor Indiva, Surakarta: Indiva Pustaka, Cet. 1, 2008

Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, Pedoman Pentashihan Mushaf

Al-Qur‟an, Jakarta Timur: LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian

Agama, 2019

Zaihtâr, Ahmad Muhammad Abû, Al-Sabîl ilâ Dhabti Kalimât Al-Tanzîl,

Kuwait: t.p, 2009

Jurnal Medina-TE, Vol. 16 No. 1 Juni 2017

Jurnal Tribakti, Vol. 25 No. 2 September 2014

Jurnal Rihlah, Vol. II No. 1 Mei 2015

Jurnal Ṣuḥuf Vol. 7 No. 1 Juni 2014

Jurnal Ilmu Sejarah, Vol. 2 No. 2 2018

Jurnal Qof, Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Ulunnuha, Vol. 6 No. 2 Desember 2017

Page 42: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

88

Jurnal Al Murabbi, Vol. 2 No. 2 Januari 2016

Jurnal Adabiyyât, Vol. 1 No. 1 Juni 2017

Jurnal At­Tibyan, Vol. 1 No. 1 Januari­Juni 2016

Jurnal Studi Islam, Vol. 6 No. 6 Oktober 2015

Jurnal Ṣuḥuf, Vol. 4 No. 1 2011

Jurnal Lektur, Vol. 3 No. 5 2005

Jurnal Nun, Vol. 3 No. 1 2017

Majalah al-Buhȗts al-Dirâsât al-Qur‟âniyyah, No. 7 Tahun 4

Agus Sasongko, “Sejarah Pemberian Tanda Baca dan Tajwid”,

https://republika.co.id/berita/p6a89n313/sejarah-pemberian-tanda-baca-

dan-tajwid diakses pada tanggal 24 April 2020 Pukul 21.34 WIB

Ahmad Baiquni, “Tak Banyak yang Tahu, Begini Sejarah Al­Qur‟an Cetak

Indonesia”, https://www.dream.co.id/orbit/mushaf-alquran-indonesia-

dalam-lintasan-sejarah-171116v.html diakses pada tanggal 06 Mei 2020

Pukul 10.04 WIB

Ali Akbar, “Mushaf Cetakan Abdullah bin Afif, Cirebon, 1933­1957”,

http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/05/mushaf-cetakan-abdullah-

bin-afif.html#more diakses pada tanggal 06 Mei 2020 Pukul 10.45 WIB

_____, “Mushaf Cetakan Penerbit Al­Ma‟arif, Bandung, 1950­an”,

http://quran-nusantara.blogspot.com/2012/09/penerbit-al-maarif-

bandung.html#more diakses pada tanggal 06 Mei 2020 Pukul 11.09 WIB

_____, “Qur‟an Cetakan Singapura, 1868”, http://quran-

nusantara.blogspot.com/2012/09/mushaf-cetakan-singapura.html diakses

pada tanggal 06 Mei 2020 Pukul 10.24 WIB

_____, “Qur‟an Kudus, Qur‟an dari Turki”, http://quran-

nusantara.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html diakses

pada tanggal 20 Juni 2020 Pukul 19.18

Fathurrohman, “Abul Aswad Ad-Duali, Sang Peletak Tanda Baca Al-

Qur‟an”, https://muslimobsession.com/abul-aswad-ad-duali-sang-peletak-

tanda-baca-al-quran/2/ diakses pada tanggal 18 April 2020 Pukul 15.08

Page 43: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

89

Fina Izzatul Muna, “Menelisik Sejarah dan Karakteristik Mushaf Al-Qur‟an

Pojok Menara Kudus”, http://almunawwirkomplekq.com/menelisik-

sejarah-dan-karakteristik-mushaf-al-quran-pojok-menara-kudus/ diakses

pada tanggal 21 Juni 2020 Pukul 07.34

Imam Muttaqien Muslim, “Bid‟ah Hasanah: Asal-Usul Tanda Baca Al-

Qur‟an”, https://alif.id/read/imm/bidah-hasanah-tanda-baca-alquran-

b217755p/ diakses pada tanggal 21 April 2020 Pukul 15.10 WIB

Rizal Mubit, “Sejarah Pemberian Titik dan Harakat pada Huruf Al-Qur‟an”,

https://islami.co/sejarah-pemberian-titik-dan-harakat-pada-huruf-al-

quran/ diakses pada tanggal 24 April 2020 Pukul 11.15 WIB

Zulfan Afdhilla, “Sejarah Pemberian Tanda Baca pada Al-Qur‟an (Dhabtil

Qur‟an)”, http://www.zulfanafdhilla.com/2017/10/sejarah-pemberian-

tanda-baca-pada-al.html diakses pada tanggal 23 April 2020 Pukul 13.52

WIB

Zunnayana Fairuz, “Ilmu Dhabti Al-Qur‟an dan Sejarah Perkembangannya”,

http://goresanpenayana.blogspot.com/2013/10/ilmu-dhabti-al-quran.html

diakses pada tanggal 21 April 2020 Pukul 14.21 WIB

Page 44: PERBANDINGAN DHABTH MUSHAF STANDAR INDONESIA DAN …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/1061/2/16210799_Publik.pdf · i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skirpsi dengan judul “Perbandingan

CURRICULUM VINTAE

Nama Lengkap : Ummu Zahra Rifka Irkhamna

Tempat/Tanggal Lahir: : Banyumas, 19 April 1997

Nama Ayah : Aminudin

Nama Ibu : Zulfatun Nadifah

Alamat : Villa Bekasi Indah 2 Jl. Jasmin 6 Blok J8/3

Tambun Selatan - Bekasi

No. Hp : 0895330261626

Email : [email protected] /

[email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

2001-2003 : TK Islam Al-Fath 2

2003-2009 : SDIT Al-Fidaa

2009-2012 : SMPIT Fathan Mubina

2012-2016 : MA Al-Hikmah 2 Benda

2016-2020 : Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta