metodologi dan ideologi tafsir - repository.iiq.ac.id

50
METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR QALBUN SALÎM KARYA MUHAMMAD YUNAN YUSUF Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag) Oleh: Ramawati NIM. 16210776 Pembimbing: Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ) JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

51 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR

QALBUN SALÎM

KARYA MUHAMMAD YUNAN YUSUF

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh:

Ramawati

NIM. 16210776

Pembimbing:

Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id
Page 3: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Metodologi Dan Ideologi Tafsir Qalbun Salîm Karya

Muhammad Yunan Yusuf” yang disusun oleh Ramawati Nomor Induk

Mahasiswa: 16210776 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang

munaqasyah.

Jakarta, 29 Juni 2020

Pembimbing,

Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., MA.

Page 4: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

ii

Page 5: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Metodologi Dan Ideologi Tafsir Qalbun Salîm Karya

Muhammad Yunan Yusuf” oleh Ramawati dengan NIM 16210776 telah

diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-

Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tanggal 08 Juli 2020. Skripsi telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).

Jakarta, 08 Juli 2020

Dekan Fakultas Ushuluddin

Institut Ilmu Al-Qur‟an,

Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., MA.

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang

Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., MA.

Sekretaris Sidang

Mamluatun Nafisah, M. Ag.

Penguji I

Ali Mursyid, M. Ag.

Penguji II

Mamluatun Nafisah, M. Ag.

Pembimbing

Dr. Muhammad Ulinnuha Lc., MA.

Page 6: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

iv

Page 7: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

v

Page 8: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

vi

Page 9: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

vii

MOTTO

“Jadilah mata air yang jernih,

yang memberikan kehidupan kepada sekitarmu”

_B. J. Habibie_

“Ketika kau melakukan sesuatu yang mulia dan indah, dan tak sorang pun

memperhatikan, Jangan bersedih.

Karena matahari pun tampil cantik setiap pagi meskisebagian besar

penontonnya masih tidur”

_John Lennon_

“Cara untuk bahagia itu paksa dirimu untuk menemukan manisnya pahit”

_Dr. Tubagus Wahyudi, ST., M.Si., MCHt., CHI_

Karya ini penulis persembahkan untuk pahlawan sejatiku

yaitu Bapak dan (almh)Mamak terhebat yang aku miliki dan

selalu aku sayangi. Orangtua yang selalu mengajarkan anak-

anaknya tentang kehidupan dan kesederhanaan serta abang

dan kakakku tercinta. Yang menjadi inspirasiku untuk lebih

maju dan lebih baik lagi.

Page 10: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

viii

Page 11: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

ix

KATA PENGANTAR

Bismillâhirrahmânirrohîm

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah Swt atas segala

limpahan taufik, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis berbentuk skripsi yang berjudul “Metodologi Dan

Ideologi Tafsir Qalbun Salîm Karya Muhammad Yunan Yusuf”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak sekali

kendala yang dihadapi. Akan tetapi, banyak pihak-pihak yang membantu

baik dalam do‟a, semangat, motivasi dan bimbingannya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Allah swt yang telah mengabulkan do‟a penulis dan memberi kelancaran

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc., MA. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir serta Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak memberikan masukan, saran, arahan untuk penyusunan

skripsi ini agar lebih baik. Terimakasih atas waktu yang diluangkan dalam

memberikan bimbingan dan bantuan kepada penulis.

3. Instruktur tahfidz Ibu Istiqomah, MA. yang telah memberi semangat dan

meluangkan waktu untuk penulis dalam melewati masa-masa kompre

tahfidz dan tahsin.

4. Dosen-dosen Fakultas Ushuluddin Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, atas ilmu yang diberikan selama

ini. Semoga ilmu yang penulis dapatkan bisa bermanfaat dan berkah dunia

akhirat.

Page 12: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

x

Page 13: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad

yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi

Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ة

„ : ع t : ث

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h : ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : و dz : ذ

n : ن r : ز

w : و z : ش

h : ي s : س

` : ء sy : ش

y: ي sh : ص

dh : ض

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal panjang Vokal rangkap

Fathah : a أ : â ي ... : ai

Kasrah : i ي : î و ... : au

Dhammah : u و : û

Page 14: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xii

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah. Kata sandang

yang diikuti oleh alif lam ( لا ) qamariyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya. Contoh:

Al-Madînah : انمديىت al-Baqarah : انبقسة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( لا ) syamsiyyah. Kata

sandang yang diikuti ( لا ) syamsiyyah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan

bunyinya.

Contoh:

as-Sayyidah : انسيدة ar-rajul : انسجم

ad-Dârimî : اندازمي asy-syams : انشمس

c. Syiddah (Tasydid)

Syiddah (Tasydid) dalam sistema aksara Arab digunakan lambang

( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid.

Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di

tengah kata, di akhir kata, ataupun yang terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:

Âmannâ Billâhi : أمىب ببلل

فهبء Amana As-Sufahâ‟u : أمه انس

Inna Al-Ladzîna : إن انريه

كع Wa Ar-Rukka‟i : وانس

Page 15: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xiii

d. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti kata

sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf

“h”.

Contoh:

al-Af`idah : االفئدة

س اانجبمعت ميت لاال : al-Jâmi’Ah al-Islâmiyyah

Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di

washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi

huruf “t”.

Contoh:

Âmilatun Nâshibah„ : عبمهت وبصبت

al-Âyat al-Kubrâ : اليت انكبسى

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf capital, akan

tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan

yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan

awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri,

dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula

dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal

(bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri diawali

dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis capital adalah awal

nama diri. Bukan kata sandangnya. Contoh: „Alî Hasan al-

„Âridh, al-„Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk

penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan

huruf kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah, dan

seterusnya.

Page 16: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xiv

Page 17: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xv

DAFTAR ISI

Persetujuan Pembimbing ...................................................................... i

Lembar Pengesahan .............................................................................. iii

Pernyataan Penulis ............................................................................... v

Motto Dan Persembahan ...................................................................... vii

Kata Pengantar ..................................................................................... ix

Pedoman Transliterasi .......................................................................... xi

Daftar Isi ............................................................................................... xv

Abstraksi ............................................................................................... xix

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah ........................................................... 4

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 5

C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 5

D. Manfaat Penulisan .................................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6

F. Kerangka Teori ......................................................................... 10

G. Metodologi Penulisan

1. Jenis Penulisan ................................................................... 12

2. Sumber Data

a. Sumber Data Premier ................................................... 12

b. Sumber Data Sekunder ................................................. 12

3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 13

4. Metode Analisis Data ......................................................... 13

H. Teknik dan Sistematika Penulisan

1. Teknik Penulisan ................................................................ 14

2. Sistematika Penulisan ......................................................... 14

BAB II : SEPUTAR METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR

A. Metodologi Tafsir

1. Pengertian Metodologi Tafsir ............................................. 17

2. Komponen Metodologi Tafsir

Page 18: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xvi

a. Sumber/bentuk Tafsir ................................................... 18

b. Metode Tafsir ............................................................... 20

c. Corak Tafsir .................................................................. 24

B. Ideologi Tafsir

1. Pengertian Ideologi Tafsir .................................................. 26

2. Macam-macam Ideologi Tafsir Aspek Teologi.................. 27

a. Sunni (Ahlu Sunnah Jamâ‟ah) ...................................... 28

b. Mu‟tazilah .................................................................... 34

c. Syi‟ah ........................................................................... 36

d. Khawarij ....................................................................... 37

e. Murji‟ah ........................................................................ 38

f. Qadariyah dan Jabariyah .............................................. 39

g. Salafiyah ....................................................................... 40

h. Wahabiyah .................................................................... 42

i. Ahmadiyah ................................................................... 43

3. Macam-macam Ideologi Tafsir Aspek Fikih

a. Maliki ........................................................................... 44

b. Hanafi ........................................................................... 44

c. Syafi‟i ........................................................................... 45

d. Hambali ........................................................................ 45

e. Zhahiri .......................................................................... 46

f. Auza‟i ........................................................................... 47

g. Zaidi ............................................................................. 47

h. Laitsi ............................................................................. 48

i. Tsauri ............................................................................ 48

j. Ja‟fari ............................................................................ 49

BAB III : BIOGRAFI M. YUNAN YUSUF DAN PROFIL TAFSIR JUZ

23

A. Biografi, Pertualangan Intelektual, Guru dan Karya

1. Sejarah Hidup dan Intelektual ............................................ 53

2. Guru-guru ........................................................................... 57

3. Karya-karya ........................................................................ 58

B. Profil Tafsir Qalbun Salîm ....................................................... 61

BAB IV : ANALISIS METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFIR

QALBUN SALÎM

A. Metodologi Tafsir

1. Sistematika Penafsiran ....................................................... 65

2. Sumber/bentuk Penafsiran .................................................. 69

Page 19: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xvii

3. Metode Penafsiran .............................................................. 80

4. Corak/nuansa Penafsiran .................................................... 83

5. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan ..................................................................... 88

b. Kekurangan .................................................................. 89

B. Ideologi Tafsir

1. Ideologi pada Aspek Teologi ............................................. 91

2. Ideologi pada Aspek Fikih ................................................. 95

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 101

B. Saran ......................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 105

Biografi Penulis .................................................................................... 111

Page 20: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xviii

Page 21: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xix

ABSTRAKSI

Dalam konteks penafsiran, Al-Qur‟an terus berkembang hingga

saat ini. Fenomena yang menjadi kebanggaan Indonesia adalah

dengan penduduk muslim yang terbanyak di dunia. Tidak hanya itu

saja, tafsir Al-Qur‟an karya muslim Indonesia telah memperlihatkan

keragaman dari sisi metodoogi dan ideologi tafsir yang digunakan.

Penelitian ini membahas tentang tafsir karya Prof. Dr.

Muhammad Yunan Yusuf yaitu Tafsîr Al-Qur‟an Wa Mâ Liy Qalbun

Salîm, dalam hal ini penulis mengkaji dari sudut metodologi dan

ideologi pada tafsir Yunan Yusuf pada juz 23. Teknik yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

teknik library Research. Adapun metode yang digunakan adalah

deskriptif-analitis. Sumber primer dalam penelitian ini adalah Tafsîr

Qalbun Salîm dan sumber skundernya adalah buku-buku yang

berkaitan dengan tema penelitian.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa metode yang digunakan

dalam tafsir Yunan Yusuf adalah metode maudhû„i. Ditinjau dari segi

corak penafsirannya, Yunan Yusuf menggunakan corak bahasa dan

„lmi. Dan jika ditinjau dari segi sumber penafsirannya masuk dalam

kategori bir Ra‟yi. Untuk ideologis teologi kitab ini condong kepada

konsep Ahlus Sunnah Wal Jamâ„ah (sunni Asy„arî) dan untuk

ideologi fikihnya adalah tidak condong kepada salah satu mazhab

yang empat yakni Syâfi„i, Mâlikî, Hanafî, Hanbali.

Page 22: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

xx

Page 23: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah telah mencatat bahwa tafsir Al-Qur‟an merupakan

ilmu Al-Qur‟an yang muncul paling awal, sehingga mendapat

kedudukan sebagai induk ilmu-ilmu Al-Qur‟an. Sejarah tafsir Al-

Qur‟an pun sampai saat ini terus mengalami dinamika, seiring

dengan tantangan zaman dan problem yang dihadapi masyarakat.

Sebab konstruksi pengetahuan tentang produk tafsir cenderung

selalu mencerminkan konteks zaman di mana tafsir ditulis. Wajar

jika dari waktu ke waktu tafsir terus berkembang dengan berbagai

metode, corak dan pendekatan yang cukup variatif. Dari corak

fikih, kalam, sufistik hingga corak filsafat. Apapun corak

penafsirannya, yang jelas hal itu menunjukkan bahwa Al-Qur‟an

bagi umat Islam menjadi pusat gerak pemikiran umat Islam.

Tafsir sendiri merupakan ilmu yang paling tinggi

kedudukannya. Ia merupakan ilmu yang paling mulia objek

pembahasannya serta tujuannya. Tidak bisa dipungkiri, tafsir pula

sangat dibutuhkan bagi umat Islam dalam memahami makna

yang terkandung di dalamnya. Tanpa adanya tafsir, seorang umat

Islam sedikit susah bahkan untuk kalangan yang tidak terbiasa

„‟bergaul‟‟ dengan Al-Qur‟an akan sangat kesulitan dalam

memahami mutiara berharga dari ajaran nabi Muhammad SAW

yang terkandung di dalam Al-Qur‟an. Tafsir atau terjemahan

dipandang hanya sebagai alat bantu dalam memahami makna

yang terkandung, namun tak ada satupun dari tafsiran atau

Page 24: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

2

terjemahan itu yang memiliki status yang sama dengan kitab

aslinya, yaitu Al-Qur‟an.1

Dalam hal menafsirkan akan ada perselisihan, pastinya

karena kapasitas serta kompetensi masing-masing. Tidak semua

ayat akan mudah dipahami oleh orang awam, adakala ayat Al-

Qur‟an harus ditafsirkan terlebih dahulu sebelum memahaminya.

Sama halnya pada masa sahabat Nabi, tidak semua orang mampu

menafsirkan, yang awam akan menanyakan kepada sahabat yang

memiliki kapasitas ilmu lebih tinggi seperti Ummar bin Khattâb

dan Ibnu „Abbâs. Tak bisa dielakkan lagi, generasi sekarang pun

merasakan hal yang sama seperti di zaman Nabi. Setiap orang

bisa saja mempelajari dan mentadaburi Al-Qur‟an, namun untuk

hal menjelaskan ayat-ayat yang sulit dipahami pasti sangat perlu

mengkajinya kepada mufasir.2

Tafsir akan senantiasa terus berkembang dengan ragamnya

mengikuti zaman. Indonesia sendiri bisa dikatakan negara

terbanyak kaum muslimnya dan tak bisa dielakkan bahwa

Indonesia juga banyak ikutserta dalam menafsirkan. Karena bisa

dirasakan sendiri bagaimana banyaknya karya tafsir yang

dihasilkan oleh orang Indonesia sendiri, baik yang dulunya

berlatar belakangkan sekolah diluar negeri atau tidak.

Salah satu tafsir yang terdapat di Indonesia yaitu Al-Mishbâh,

yang mampu menghipnotis pembaca baik di lingkungan akademis

maupun yang lainnya. Namun, muncul pertanyaan apakah tafsir

al-Mishbâh sudah cukup membantu dalam menyelesaikan setiap

1 Muhammad Abdul Haleem, Memahami Al-Qur‟an: Pendekatan Gaya dan Tema,

(Bandung: Marja‟, 2002), h. 22 2 Andi Rahman, Tafsir Maqâshidi Surah Yâsin, (Ciputat: Yayasan Wakaf Darus

Sunnah, 2019), h.74

Page 25: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

3

permasalahan masyarakat? Abdul Moqsith menyatakan, bahwa

sejatinya akademisi harus mampu keluar dari zona pemikiran

Quraish Shihab dan berani membuat perbedaan dalam hal

penafsiran. Sehingga masyarakat Indonesia seharusnya tidak

hanya memperkaya wawasan tafsir melalui pemikiran Quraish

Shihab, namun juga perlu warna lain untuk mengimprovisasi

wawasan tersebut. Itulah mengapa bahwa setiap tafsir lahir pada

waktu yang berbeda dengan konteks yang berbeda, sehingga

setiap penekanan penafsiran akan melahirkan jawaban yang

saling mempengaruhi tafsir satu dengan tafsir lainnya sesuai

dengan perubahan zaman.3

Generasi selanjutnya yakni Yunan Yusuf, hadir dengan karya

tafsirnya yang berbeda dengan yang pernah ada. Penulis akan

membahas tentang metodologi dan ideologi tafsir karya

Muhammad Yunan Yusuf yang diberi judul Qalbun Salîm (Hati

yang Damai), dimana judul ini ia letakkan pada juz 23.

Muhammad Yunan Yusuf merupakan salah satu Muslim

Indonesia yang memberi warna baru dalam dunia penafsiran

dengan karyanya yang memiliki perbedaan atau keunikan

dibanding dengan mufasir lainnya, yaitu menafsirkan Al-Quran di

mulai dari juz 30 (juz terakhir pada Al-Quran) dan dilanjut

dengan juz 29, 28, 27, 26, 25, 24 dan 23.

Alasan kenapa penulis ingin menggali lebih dalam perihal

tafsir Muhammad Yunan Yusuf adalah karena selain memiliki

perbedaan atau keunikan dibanding dengan tafsir-tafsir lain dan

3 Saadatul Jannah, “Metodologi , Tafsir Khuluqun „Adzim; Studi Penafsiran Surah

al-Mulk”, dalam Jurnal Maghza, Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2018, h. 28

Page 26: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

4

belum ada penulisan yang membahas tentang ideologis kitab

tafsir karyanya.

Menurut Nashruddin Baidan, metodologi penafsiran sangat

perlu dipelajari oleh setiap mufasir, agar tidak salah jalan dan

akan memperoleh hasil yang benar serta tepat sasaran. Artinya

mampu mencocokkan penafsirannya dengan pembaca atau

pendengar.4

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana sejarah/riwayat tentang Muhammad Yunan

Yusuf?

2. Karya apa saja yang telah dihasilkan oleh Muhammad

Yunan Yusuf?

3. Siapa sajakah guru-guru yang berpengaruh terhadapnya?

4. Mengapa Yunan Yusuf menulis tafsir Qalbun Salîm dan

apa alasannya memberikan nama tersebut pada hasil

karyanya?

5. Bagaimana sumber/bentuk serta metode yang digunakan

dalam tafsir Qalbun Salîm karya Muhammad Yunan

Yusuf?

6. Bagaimana sistematika dan corak yang digunakan dalam tafsir

Qalbun Salîm karya Muhammad Yunan Yusuf?

7. Bagaimana ideologi kitab tafsir Qalbun Salîm karya

Muhammad Yunan Yusuf?

4 Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2016) Cet. ke-3, h. 384

Page 27: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

5

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dengan banyaknya permasalahan yang ada dan untuk

menghindari penulisan masalah yang melebar kepada

materi-materi yang tidak berkaitan dengan judul skripsi,

maka pembatasan perumusan masalah perlu disampaikan.

Dalam penulisan ini, penulis hanya membahas atau

menggali seputar riwayat tentang Yunan Yusuf, karya

yang telah dilahirkan, guru yang berpengaruh, alasan

Yunan Yusuf menulis tafsir Qalbun Salîm, metodologi dan

ideologi tafsir karya Muhammad Yunan Yusuf khususnya

di juz 23.

2. Perumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang yang diceritakan di atas, penulis

akan mengambil tema yang berjudul Metodologi dan Ideologi

Tafsir Qalbun Salîm Karya Muhammad Yunan Yusuf.

Dengan menurunkan beberapa rumusan masalah yang di

antaranya:

1. Bagaimana metodologi yang meliputi: sumber/bentuk,

metode, sistematika dan corak tafsir Qalbun Salîm karya

Muhammad Yunan Yusuf?

2. Bagaimana ideologi tafsir Qalbun Salîm karya Muhammad

Yunan Yusuf yang digunakan dalam menafsirkan Al-

Qur‟an juz 23?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini diarahkan pada pemecahan masalah

sebagai berikut:

Page 28: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

6

1. Menelaah metodologi yang meliputi: sumber/bentuk,

metode, sistematika dan corak tafsir Qalbun Salîm karya

Muhammad Yunan Yusuf.

2. Mengidentifikasi ideologi Muhammad Yunan Yusuf yang

digunakan dalam menafsirkan Al-Qur‟an juz 23.

D. Manfaat Penulisan

Adapun kegunaan penulisan ini adalah diharapkan

memberikan manfaat untuk pengembangan pengetahuan ilmiah

dalam bidang ilmu tafsir, khususnya di bidang penafsiran. Secara

teoritis, diharapkan penulisan ini dapat memberikan sumbangan

dalam menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

metodologi dan ideologi tafsir Qalbun Salîm karya Muhammad

Yunan Yusuf, serta juga diharapkan sebagai sarana

pengembangan ilmu pengetahuan. Dan secara praktis penulisan

ini diharapkan dapat memberikan gambaran kajian metodologi

terhadap karya tafsir dan manghidupkan kembali khazanah karya

ulama nusantara terkait penafsiran Al-Qur‟an.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelusuran penulis atas kepustakaan yang ada,

penulis mendapati beberapa literatur hasil penulisan yang

pembahasannya berkaitan dengan penulisan yang dilakukan.

Adapun beberapa literatur yang didapat penulis adalah sebagai

berikut:

Pertama, jurnal yang berjudul “Corak dan Metodologi Tafsir

Al-Qur‟an Al-Madjîd An-Nûr Karya Hasbi Ash-Shiddieqy”. Buah

tangan dari M. Abdurrahman Wahid, seorang mahasiswa

Page 29: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

7

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal ini

berisikan tentang latar belakang Hasbi ash-Shiddieqy (w. 1975

M) beserta karya-kaya yang telah dilahirkannya. Di sini juga

menceritakan tentang bagaimana tafsir Al-Qur‟an al-Madjîd an-

Nûr dan kitab tafsir al-Bayân menjadi rujukan para ulama

Indonesia khususnya, untuk menafsirkan dengan menggunakan

bahasa Indonesia. Di mana saat itu para ulama masih bersitegang

perihal boleh atau tidaknya menafsirkan Al-Qur‟an dengan

bahasa lain. Dikatakan bahwa Hasbi sendiri sependapat dengan

al-Syâthibî. Menurut Hasbi sendiri Al-Qur‟an telah menyebutkan

di banyak tempat, bahwa ia (Al-Qur‟an) merupakan peringatan

bagi seluruh alam. Maka dari itu penggunaan yang dipakai setiap

bangsa merupakan salah satu cara untuk mencapai fungsi Al-

Qur‟an tersebut. Tak terkecuali dengan menggunakan bahasa

Indonesia.5

Persamaan dari jurnal di atas dengan penulisan penulis

adalah sama-sama membahas tentang seorang tokoh mufasir

periode kontemporer dan metodologi kitab hasil jerih payahnya.

Kemudian sama-sama mengupas bagaimana sumber/bentuk,

metode, corak, sistematika penafsiran yang digunakan dalam

penyajian kitab tafsir karyanya. Tak hanya itu, persamaan dari

jurnal dengan penulisan penulis adalah membahas kitab tafsir

yang menggunakan bahasa Indonesia. Perbedaannya terdapat

pada tokoh serta kitab yang dikaji.

Kedua, jurnal yang berjudul “Metodologi Tafsîr Khuluqun

„Adzhîm; Studi Penafsiran Surah al-Mulk” karya Saadatul

5 M. Abdurrahman Wahid, “Corak dan Metodologi Tafsir Al-Qur‟an Al-Madjîd An-

Nûr Karya Hasbi Ash-Shiddieqy” , dalam Jurnal Rausyan Fikr, Vol. 14 No. 2 Desember

2018 , h. 396-397

Page 30: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

8

Jannah. Jurnal ini berisikan tentang metodologi tafsir Yunan

Yusuf dengan menggunakan metode kualitatif, analisis

komparatif terhadap dua tafsir yang terdapat di Indonesia. Yaitu

tafsir al-Azhar dan al-Mishbâh.6 Dimana kedua tokoh pencetus

tafsir ini merupakan guru Yunan Yusuf di masa menuntut ilmu di

perguruan tinggi.

Persamaan jurnal dengan penulisan penulis adalah dari segi

tema kajiannya yaitu mengenai metodologi tafsir karya M. Yunan

Yusuf. Perbedaannya terdapat pada kitab atau juz yang dikaji.

Jurnal karya Saadatul Jannah meneliti juz 29 dan hanya di satu

surah saja, tidak secara utuh atau satu kitab tafsir yang membahas

beberapa surah. Penulisan yang dilakukan oleh Saadatul Jannah

sangat membantu penulis karena penulisannya tidak hanya

memaparkan secara rinci mengenai tafsir Khuluqun „Azhîm Surah

al-Mulk, namun juga membahas kebaharuan tafsir karya M.

Yunan Yusuf.

Ketiga, skripsi yang berjudul “Penafsiran Tentang Etika

Islam Menurut M. Yunan Yusuf Dalam Tafsir Juz Tabarak

“Khuluqun „Azhîm” karya Solehudin al-Ayubi, mahasiswa Ilmu

Al-Qur‟an dan Tafsir UIN Jakarta. Skripsi ini berisikan tentang

penafsiran Muhammad Yunan Yusuf perihal etika Islam yang

terkandung dalam 3 Surah di juz 29 ini, yaitu Surah al-Qalam, al-

Muzammil dan al-Mudatsir.7

Persamaan antara skripsi karya Solehudin al-Ayubi dengan

penulisan penulis adalah sama-sama membahas kitab tafsir karya

6 Saadatul Jannah, “Metodologi Tafsir Khuluqun „Adzim; Studi Penafsiran Surah

al-Mulk”, h. 29 7 Sholehudin Al-Ayubi, “Penafsiran Tentang Etika Islam Menurut M. Yunan Yusuf

dalam Tafsir Juz Tabarak “Khuluqun „Azhim”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, 2017, h. iv

Page 31: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

9

M. Yunan Yusuf. Letak perbedaannya adalah pada juz yang

dikaji. Solehudin mengkaji juz 29, sedangkan penulis mengkaji

juz 23. Tidak hanya itu, perbedaannya pun terdapat pada tema

yang dikaji. Solehudin hanya mengkaji penafsiran tentang etika

islam menurut M. Yunan Yusuf di 3 surah yang terdapat pada juz

29. Skripsi yang ditulis oleh Solehudi al-Ayubi ini memberi

kontribusi kepada penulisan yang akan penulis teliti, yakni

menambah pengetahuan mengenai penafsiran tentang etika

menurut M. Yunan Yusuf, menjelaskan corak yang terdapat pada

juz 29 secara singkat dan tidak bertele-tele.

Keempat, tesis yang berjudul “Epistemologi Tafsir An-Nahul

Haq Karya M. Yunan Yusuf”. Tesis karya Ahmad Ali Hasyim

(mahasiswa Pasca Sarjana UINSA Surabaya) ini berisikan

tentang penjelasan dari M. Yunan Yusuf yang ingin

membuktikan kebenaran kitab suci Al-Qur‟an baik dari segi

historis kemunculannya maupun pembuktian sains melalui

penafsiran ayat-ayat Al-Qur‟an yang dirangkum secara tematik

dalam karya tafsirnya.8

Sama halnya dengan tinjauan pustaka ketiga, persamaan dari

tesis karya Ahmad Ali Hasyim dengan penulisan penulis adalah

dari tokoh atau mufasir yang sama. Perbedaannya adalah dari segi

tema dan juz yang dibahas. Kontribusi dari tesis ini yaitu

membantu penulis dalam memaparkan dari segi penjelasan, dari

segi metode dan corak penafsiran. Dalam tesis ini juga membahas

tentang perkembangan periodesasi tafsir Al-Qur‟an di Indonesia,

sehingga menambah pengetahuan bagi penulis pribadi.

8 Ahmad Ali Hasyim, “Epistemologi Tafsir Annahul Haq Karya M. Yunan Yusuf”,

Tesis, Pascasarjana UINSA Surabaya, 2019, h. 9

Page 32: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

10

Kelima, buku “Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur‟an: Studi Aliran-

aliran Tafsir dari Periode Klasik, Pertengahan hingga Modern-

Kontemporer”, buku yang merupakan buah karya dari Dr. H. Abdul

Mustaqim. Kesimpulan besar buku ini adalah menceritakan seputar

mazhab-mazhab tafsir dari periode klasik hingga modern-kontemporer

yang di dasarkan atas paradigma yang mendasari masing-masing

periode. Hal ini lah yang menjadikan sebuah isyarat bahwa sistem dan

pola penafsiran tidak lepas dari perkembangan pemikiran manusia.

Dimana penafsiran yang muncul di era kontemporer memiliki

kecenderungan terkait dengan personalitas seorang mufasir.9

Persamaan serta kontribusi buku terhadap penulisan penulis adalah

pada ini buku dipaparkan tentang tafsir dari periode modern hingga

kontemporer, dan yang penulis bahas adalah tafsir kontemporer. Hal itu

sangat terkait dan membantu penulis dalam pengerjaan tugas penulisan

ini.

Dilihat dari penulisan-penulisan atau buku yang di dapat,

penulis mengambil celah yang belum tersentuh oleh yang

sebelumnya yaitu mengenai metodologi dan ideologi penafsiran

yang terdapat pada juz 23, tafsir karya Muhammad Yunan Yusuf.

Penulis meneliti bagian metodologi dikarenakan pada beberapa

penelitian yang ada sebelumnya terdapat perbedaan metode yang

digunakan dalam tafsirnya, dan penulis meneliti perihal ideologi

di karenakan belum ada penelitian yang mengkaji hal tersebut.

F. Kerangka Teori

Pada penulisan ini penulis menggunakan kerangka teori dari

Nashruddin Baidan dalam menerapkan sistematika yang terdapat pada

9 Abdul Mustaqim, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur‟an, h. ix

Page 33: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

11

buku Perkembangan Tafsir Al-Qur‟an di Indonesia. Sedangkan untuk

corak, penulis menggunakan teori dari Nashruddin Baidan pada buku

Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Sedangkan untuk menganalisa metode

penafsiran Yunan Yusuf, penulis menggunakan kerangka teori dari al-

Farmawî (w. 2017 M).

Untuk mengidentifikasi sumber-sumber tafsir, penulis menggunakan

sumber yang telah masyhur di kalangan mufasir, yaitu terdiri dari tiga

macam yakni al-ma‟tsûr, ar-ra‟yu dan isyâri.10

Ma‟tsûr yakni suatu

bentuk penafsiran yang berdasarkan pada ayat Al-Qur‟an, hadits Nabi

dan pendapat para sahabat atau tabi‟in. Ra‟yu merupakan penafsiran Al-

Qur‟an berdasarkan hasil nalar atau ijtihad mufasir. Sedangkan isyâri

merupakan penafsiran berdasarkan isyarat yang samar yang bisa

diketahui oleh orang berilmu atau penafsiran Al-Qur‟an yang berlainan

menurut zhahir ayatnya.

Ditinjau dari segi metode, al-Farmawî memetakan metode

penafsiran Al-Qur‟an menjadi empat bagian pokok, yaitu tahlîlî

merupakan suatu metode yang menjelaskan makna-makna yang

dikandung ayat Al-Qur‟an yang urutannya disesuaikan dengan urutan

yang ada, ijmâlî merupakan menafsirkan ayat dengan mengemukakan

makna ayat secara global, muqâran merupakan menafsirkan ayat dengan

membandingkan dalam 3 hal: antarayat, Al-Qur‟an dengan hadits,

penafsiran antarmufasir dan maudhû‟i merupakan menafsirkan ayat

secara tematis.11

Menurut Nashruddin Baidan, corak merupakan suatu warna, arah

atau kecenderungan pemikiran atau ide yang mendominasi sebuah karya

10

Muhammad Amin, “Kontribusi Tafsir Kontemporer dalam Menjawab Persoalan

Umat”, dalam Jurnal Substantia, Vol. 15 No. 1 April 2013, h. 5 11

Islah Gusmian, Khazanah Tafsir Indonesia Dari Hermeneutika hingga Ideologi,

(Yogyakarta: LkiS, 2013), h. 111-114

Page 34: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

12

tafsir.12

Karena itu, penulis akan berusaha untuk mengungkapkan corak

yang terdapat dalam tafsir Qalbun Salîm karya Yunan Yusuf.

G. Metodologi Penulisan

1. Jenis Penulisan

Kegiatan penulisan ini bersifat penulisan kepustakaan

(Library Research), sehingga data yang diperoleh adalah

berasal dari kajian teks atau buku-buku yang relevan dengan

pokok atau rumusan masalah di atas.13

Penulisan yang penulis

lakukan adalah meneliti tentang metodologi dan ideologi tafsir

karya Muhammad Yunan Yusuf yang terdapat pada juz 23.

Maka langkah awal yang dilakukan penulis adalah

mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan hal tersebut.

Teknik pengumpulan data ini terdiri dari data primer dan data

skunder.

2. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Data primer yang dimaksud dalam penulisan ini

adalah buku atau tafsir Al-Qur‟an juz 23 karya Prof. M.

Yunan Yusuf yang berjudul Qalbun Salîm (Hati yang

Damai) yang diterbitkan oleh Lentera Hati pada Juli tahun

2019 M.

b. Sumber Data Sekunder

Data skunder yang dimaksud di sini adalah buku-

buku yang berkaitan dengan ilmu tafsir dan juga

12

Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2016) Cet. ke-3, h. 388 13

Agus Imam Kharomen, Metode Alternatif dalam Menafsirkan Ayat-ayat

Beredaksi Mirip (Rekonstruksi atas Metode Penafsiran Nashruddin Baidan), (Serang: A-

Empat, 2015), h. 20-21

Page 35: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

13

metodologi tafsir. Seperti buku Dinamika Sejarah

Tafsir Al-Qur‟an, Tafsir Al-Qur‟an dalam Sejarah

Perkembangannya, Metode Penulisan Al-Qur‟an dan

Tafsir, Perkembangan Tafsir Al-Qur‟an di Indnesia

dan masih ada buku-buku yang lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan

penulis adalah teknik dokumentasi dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Pertama, menghimpun data-data yang memuat tentang

penjelasan atau informasi seputar Muhammad Yunan Yusuf.

Kedua, memaparkan penjelasan atau informasi seputar

karya-karya dan kontribusi Muhammad Yunan Yusuf selama

di Indonesia serta keterangan lain yang berkaitan dengannya.

Ketiga, penulis memfokuskan kajiannya pada metodologi

dan ideologi kitab Qalbun Salîm karya Muhammad Yunan

Yusuf pada juz 23. Dalam tahap ini penulis mencoba

memahami secara seksama mengenai metodologi dan

ideologi kitab tafsir tersebut.

4. Metode Analisis Data

Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode

deskriptif-analisis14

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

14

Suatu metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realita pada

obyek yang diteliti dan mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-

masalah sebagaimana adanya saat penulisan dilaksanakan, hasil penulisan yang kemudian

diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. (https://id.scribd.com 21.45)

Page 36: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

14

1. Studi literatur. Dengan cara mengumpulkan dan

mempelajari dari sumber-sumber primer dan skunder.

2. Menelaah/mengamati. Dengan cara terfokus pada hal-

hal yang berkaitan dengan materi penelitian, sehingga

diperoleh diperoleh data serta informasi yang akurat.

3. Deskripsi. Yaitu memaparkan secara informatif

produk penafsiran yang disampaikan Yunan Yusuf

yang terekam dalam tafsir Qalbun Salîm

4. Menganalisa informasi yang telah didapat sehingga

menghasilkan sebuah kesimpulan.

Dalam menganalisis data, penulis berusaha untuk

mengetahui bagaimana metodologi dan ideologi kitab tafsir

Qalbun Salîm (Hati yang Damai) karya Muhammad Yunan

Yusuf dengan meminjam teori al-Farmawî (w. 2017) untuk

mengetahui bagaimana metode yang digunakan. Sehingga

diharapkan penulisan ini benar-benar sebagai bentuk upaya

pengamatan yang serius dan dapat dipertanggungjawabkan.

H. Teknik dan Sistematika Penulisan

1. Teknik Penulisan

Adapaun yang dijadikan acuan dalam teknik penulisan

proposal skripsi ini adalah buku Petunjuk Teknis Penulisan

Proposal dan Skripsi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tahun 2017.

2. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami gambaran

secara keseluruhan tentang penulisan skripsi ini, maka

Page 37: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

15

penulis memberikan sistematika beserta penjelasan secara

garis besar sebagai berikut:

Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan. Pada

bagian ini penulis akan menggambarkan tentang objek

yang akan diteliti selama penulisan. Hal ini meliputi latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penulisan, kajian pustaka, metodologi penulisan, teknik

dan sistematika penulisan proposal skripsi.

Bab kedua, berisi tentang kajian teoritis mengenai

metodologi dan ideologi tafsir. Dari segi metodologi akan

dibahas mulai dari bentuk/sumber, metode, sistematika dan

corak. Sedangkan dari segi ideologi akan dibahas

beberapa ideologi yang terdapat dalam tafsir.

Bab ketiga, menjelaskan tentang biografi Muhammad

Yunan Yusuf, kemudian perjalanan intelektual, karya-

karya ilmiahnya, setelah itu melakukan deskripsi kitab

tafsir Al-Qur‟an Qalbun Salîm (Hati yang Damai). Alasan

memberikan informasi seputar biografi dan penjelasan

lainnya, agar lebih kenal sebelum membahas lebih detail

mengenai kitab yang akan dibahas.

Bab keempat, merupakan kajian pokok dalam

penulisan yaitu analisis sumber/bentuk, metode,

sistematika dan corak kitab tafsir Qalbun Salîm (Hati yang

Damai). Alasan penulis membahas ini karena ingin

memberi informasi bagi pembaca bagaimana metodologi

yang terdapat pada tafsir Qalbun Salîm dan disertakan

contoh agar menjadi penguat. Pada bab ini pun akan

Page 38: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

16

dibahas tentang ideologi kitab Qalbun Salîm karya

Muhammad Yunan Yusuf baik dari segi teologi maupun

fikih.

Bab kelima, bab ini berisikan tentang penutup, yang di

dalamnya meliputi kesimpulan, saran-saran dan dilengkapi

dengan daftar pustaka.

Page 39: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

17

Page 40: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

1

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan yang dipaparkan

pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk metodologi penafsirannya, yaitu: Sumber/bentuk

penafsiran yang digunakan M. Yunan Yusuf dalam tafsir Qalbun

Salîm adalah bir-ra’yi, karena jelas terlihat ia lebih banyak

menggunakan atau mengutip pemikiran beberapa mufasir

kontemporer dan pemikirannya sendiri (ijtihad/akal). Kemudian

untuk metode penafsiran yang digunakan dalam tafsirnya adalah

dominan kepada metode maudhû’i, dikarenakan lebih

menitikberatkan pada penjelasan menurut tema yang telah di

klasifikasi olehnya (daripada menjelaskan makna kosakata, asbâb

an-Nuzûl serta munâsabah, karena hal itu hanya dijelaskan pada

ayat tertentu saja). Sedangkan untuk corak tafsirnya sendiri

menggunakan 2 corak yaitu corak ‘ilmi dan bahasa. Dikatakan

menggunakan corak ‘ilmi karena dibuktikan dengan penjelasannya

yang mengaitkan dengan ilmu lain, seperti ilmu fisika dan lainnya.

Sedangkan dikatakan menggunakan corak bahasa karena Yunan

Yusuf menafsirkan dari segi bahasa seperti nahwu dan mufradat

tertentu. Terakhir, untuk sistematika yang disajikan dalam

penafsirannya hampir sama dengan kitab-kitab tafsir sebelumnya,

yaitu dengan menyertakan hadis sebagai penguat dalam

penafsiran, merujuk pada pendapat mufasir lain, menyebutkan

pendapat ulama dan menjelaskan tentang kosa kata yang sekiranya

penting untuk dijelaskan, mengawali dengan menyertakan iftitah

Page 41: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

2

(pembukaan) disetiap surah yang akan ditafsirkan, menyajikan

penafsiran berdasarkan tema, menyebutkan natijah (kesimpulan)

disetiap akhir penafsiran surah

2. Dari segi ideologi tafsir, penulis dapat menyimpulkannya dari dua

aspek. Pertama dari aspek teologi dan kedua dari aspek fikih.

Kedua hal tersebut penulis dapatkan pula dari dua sisi, yakni sisi

penulis dan isi buku. Ketika menafsirkan, mufasir sangat jelas

menggunakan teologi Sunni Asy„ari. Dan seperti yang diketahui

untuk teologi Sunni sendiri menganut fikih salah satu dari empat

mazhab yaitu Syafi‟i, Maliki, Hanafi dan Hambali (tidak condong

kepada salah satu mazhab).

B. Saran

Setelah mempelajari dan menganalisa terhadap metodologi dan

ideologi tafsir Qalbun Salîm karya Muhammad Yunan Yusuf, maka

penulis memberi saran-saran sebagai berikut:

1. Beberapa metode penafsiran yang telah disebutkan bukanlah

akhir dari perkembangan. Penulis sangat berharap kepada

generasi selanjutnya agar lebih giat dalam mengkaji Al-

Qur‟an dan tidak menutup kemungkinan akan melahirkan

metode baru yang sesuai dengan kondisi, situasi dan

perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Al-Qur‟an merupakan kitab sakral yang memiliki keilmuan

yang tak bertepi, sehingga masih sangat banyak ayat-ayat Al-

Qur‟an yang belum diungkapkan kandungannya. Untuk

generasi mendatang, semoga selalu memiliki semangat yang

tinggi dalam mengkaji kitab suci dan membuktikan bahwa

Page 42: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

3

segala persoalan serta kejadian yang terjadi pasti ada solusi

dari segala aspek.

3. Penulisan ini hanya sedikit mengkaji tentang Muhammad

Yunan Yusuf dan salah satu karyanya. Masih banyak karya-

karyanya yang belum tersentuh untuk diteliti atau dikaji baik

itu untuk menambah wawasan pengetahuan atau hal lainnya.

Oleh karena itu, diharapkan generasi selanjutnya mampu

memperluas atau memperdalam penulisan-penulisan dari sisi

yang berbeda mengenai karya Yunan Yusuf khususnya dan

mengkaji karya-karya mufasir lainnya sehingga nama-nama

mereka akan selalu harum sepanjang masa.

4. Metodologi tafsir sejatinya dapat dijadikan lahan yang luas

untuk pengembangan dan eksplorasi penulisan tafsir, semoga

ke depan akan muncul berbagai kajian dan penulisan lain yang

lebih komprehensif.

5. Dari sekilas penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya,

penulis menemukan serta menetapkan beberapa metodologi

yang digunakan oleh Yunan Yusuf dalam tafsirnya, sejauh ini

hal tersebut masih dalam proses belajar menganalisa karya

tafsir, sehingga penetapan tersebut masih jauh dari kebenaran

dan bisa diteliti kembali.

Page 43: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

4

Page 44: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

5

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Haleem, Muhammad, Memahami Al-Qur’an: Pendekatan Gaya dan

Tema, Bandung: Marja‟, 2002.

Abdul Halim Mahmud, Mani‟, Metodologi Tafsir Kajian Komprehensif

Metode Para Ahli Tafsir, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Abdurrahman, U, “Eksistensi dan Urgensi Tafsir Kontemporer”, dalam

Jurnal Asy-Syari’ah, Vol. 17 No. 1 April 2015.

Abdurrahman Wahid, Muhammad, “Corak dan Metodologi Tafsir Al-Qur’an

Al-Madjîd An-Nûr Karya Hasbi Ash-Shiddieqy” , dalam Jurnal Rausyan

Fikr, Vol. 14 No. 2 Desember 2018.

Academia.com

Affani, Syukron, Tafsir Al-Qur’an dalam Sejarah Perkembangannya,

Jakarta: Prenadamedia Group, 2019.

Ahmad Nasir, Sahilun, Pemikiran Kalam (Teologi Islam): Sejarah , Ajaran

dan Perkembangannya, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Ali Hasymi, Ahmad, “Epistemologi Tafsir Annahul Haq Karya M. Yunan

Yusuf”, Tesis, Pascasarjana UIN Sunan Ampel, 2019.

Amin Ghofur, Saiful, Mozaik Mufasir Al-Qur’an Dari Klasik Hingga

Kontemporer, Yogyakarta: Kaubuka Dipantara, 2013.

Amin, Muhammad, “Kontribusi Tafsir Kontemporer dalam Menjawab

Persoalan Umat”, dalam Jurnal Substantia, Vol. 15 No. 1 April 2013.

Amin, Muhammadiyah, Tafsir Sosial Kemasyarakatan, Yogyakarta: Aynat

Publishing, 2012.

Amin Suma, Muhammad, Ulumul Quran, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Anas, Ahmad, “Konsep Imâmah dalam Perspektif Syi‟ah Imâmiyah”, dalam

Jurnal Empirisma, Vol. 27 No. 1 Januari 2018.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) Muhammadiyah,

Yogyakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Cet. ke-V, 2010.

Anwar, Rosihon, Drs, Metode Tafsir Maudhû’i, (Bandung: CV Pustaka Setia,

2002).

Page 45: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

6

Ayubi, Sholehudin al, “Penafsiran Tentang Etika Islam Menurut M. Yunan

Yusuf dalam Tafsir Juz Tabarak “Khuluqun ‘Azhim”, Skripsi, UIN

Syarif Hidayatullah, 2017.

Azis, “Metodologi Penulisan, Corak dan Pendekatan Tafsir Al-Qur‟an”,

dalam Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Vol. 5 No. 1 Juni 2016.

Baidan, Nashruddin, Metodologi Penafsiran Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, Cet. ke-4, 2012.

________________, Perkembangan Tafsir Al-Qur’an di Indonesia, Solo:

Tiga Serangkai, 2003.

________________, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, Cet. ke-3, 2016.

Baihaki, “Ideologi Politik Dalam Khazanah Penafsiran: Ayat-ayat Legitimatif

Al-Qur‟an Pada Kasus Suksesi Abu Bakar Al-Siddîq”, dalam Jurnal

Islamika Inside, Vol. 5 No. 1 Juni 2019.

Beritagar-id.cdn.ampproject.org

Buchari, Didin Saefuddin, Pedoman Memahami Al-Qur’an, Bogor: Granada

Sarana Pustaka, 2005.

Digilib.uinsby.ac.id

Fajri, Rahmat, “Dasar-dasar Teologis Sunni Untuk Konteks Usaha”, dalam

Jurnal Religi, Vol. XI No. 1 Januari 2015.

Fathurrohman, Muhammad, Pemikiran Kalam Dalam Islam: Memahami

Aliran-aliran dalam Teologi Islam, Yogyakarta: Kalimedia, 2018.

Gusmian, Islah, Khazanah Tafsir Indonesia, Yogyakarta: LkiS, 2013.

Hatta, Mawardy Aliran-aliran Kalam/ Teologi Dalam Sejarah Pemikiran

Islam, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016.

Hosen, Nadirsyah, Tafsir Al-Qur’an di Medsos, Yogyakarta: PT Bentang

Pustaka, 2019.

Hutaman, Hadi, “Kontribusi dan Kritik Tafsir Kontemporer”, dalam jurnal

Al-Fikr, Vol. 17 No. 1 Tahun 2013.

Page 46: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

7

Jannah, Saadatul, “Metodologi Tafsir Khuluqun ‘Adzim; Studi Penafsiran

Surah al-Mulk”, dalam Jurnal Maghza, Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2018.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kharomen, Agus Imam, Metode Alternatif dalam Menafsirkan Ayat-ayat

Beredaksi Mirip (Rekonstruksi atas Metode Penafsiran Nashruddin

Baidan), Serang: A-Empat, 2015.

Laily Mansur, Muhammad, Pemikiran Kalam Dalam Islam, Jakarta: Pustaka

Firdaus, Cet. Ke-2, 2004.

M.L Ningrum, Dzuriya dan Sri Wahyuni, “Metodologi dan Pengaruh

Ideologis dalam Tafsir Nusantara (Studi Kitab Tafsir Mu‟awidzatain

Karya Kyai Asmuni)”, dalam Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Hadits, Vol. 1

No. 2 Juni 2018.

Muhtada, Dani, “Ja‟far as-Sâdiq dan Paradigma Hukum Mazhab Ja‟fari”,

dalam Jurnal al-Ahkam, Vol. 25 No. 1 April 2015.

Mustaqim, Abdul, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an, Yogyakarta: Idea

Press, 2016.

________________, Metode Penulisan Al-Qur’an dan Tafsir, Yogyakarta:

Idea Press, 2015.

Nafiul Lubab dan Novita Pancaningrum, “Mazhab: Keterkungkungan

Intelektual atau Kerangka Metodologis (Dinamika Hukum Islam)”,

dalam Jurnal Yudisia, Vol. 6 No. 2 Desember 2015.

Nasution, Harun, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa

Perbandingan, Jakarta: UI-Press, Cet. Ke-5, 1986.

Ningsih, Sulistia, “Makna al-Urwah al-Wuthqa Dalam Al-Qur‟an (Studi

Komparatif Perspektif Tokoh Ulama Tafsir Sunni dan Syiah)”, Skripsi,

UIN Sunan Ampel, 2019.

Rahman, Andi, Tafsir Maqâshidi Surah Yâsin, Ciputat: Yayasan Wakaf

Darus Sunnah, 2019.

Repository.uin-suska.ac.id

Rohimin, “Tafsir Aliran Ideologis di Indonesia: Studi Pendahuluan Tafsir

Aliran Ideologi Sunni dalam Tafsir Kementrian Agama”, dalam Jurnal

Madania, Vol. 20 No. 2 Desember 2016.

Page 47: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

8

Subhan Zamzami, Muhammad, “Tafsir Ideologis Dalam Khazanah

Intelektual Islam”, dalam Jurnal Mutawatir, Vol. 4 No. 1 Juni 2014.

Susanti, Eri, “Aliran-aliran dalam Pemikiran Kalam”, dalam Jurnal ad-

Dîrâsah, Vol. 1 No. 1 2018.

Tahido Yanggo, Huzaemah, Hukum Islam Kontemporer Bidang Ibadah dan

Muamalah, Ciputat: Gaung Persada Press, 2013.

_____________, dkk, Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi

Institut Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: LPPI IIQ Jakarta, 2017.

Thohiriyyah.com

Ulinnuha, Muhammad, Ad-Dakhil Fi Tafsir: Sebuah Metode Kritik Tafsir Al-

Qur’an, Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, 2012.

Ulinnuha, Muhammad, Metode Kritik Ad-Dakhil fit Tafsir: Cara Mendeteksi

adanya Infiltrasi dan Kontaminasi dalam Penafsiran Al-Qur’an, Jakarta:

PT. Qaf Media Kreativa, 2019.

Ulya, Dwi Mailasari, “Pengaruh Ideologi Dalam Penafsiran”, Dalam Jurnal

Hermeneutik, Vol. 7 No. 1 Juni 2013.

Yunan Yusuf, Muhammad, Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar, Jakarta:

Pustaka Panjimas, 1990.

______________________, Corak Pemikiran Kalam Tafsir al-Azhar:

Sebagai Telaah Atas Pemikiran Hamka dalam Teologi Islam, Jakartra:

Penamadani, 2003.

______________________, Tafsir Al-Qur’an Juz XXVIII: Bun –Yânun

Marshush, Ciputat: Lentera Hati, 2014.

______________________, Tafsir Al-Qur’an Juz ‘Amma; As-Sirâju’l

Wahhaj Terang Cahaya Juz ‘Amma, Jakarta: Penamadani, 2010.

______________________, Qalbun Salîm Hati yang Damai, Tangerang: PT.

Lentera Hati, 2019.

Zaidul, Moch. Mubarok, “Mengenal Corak Tafsir „Aqâ‟id (Ideologis)”,

dalam Jurnal Samawat, Vol. 01 No. 01 2017.

Page 48: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

9

Zulyadain, “Metodologi Tafsir Kontemporer (Studi Komparasi Atas

Pemikiran Fazlur Rahman dan Muhammad Syahrur)”, dalam Jurnal el-

Umah, Vol. 1 No. 2 Juli-Desember 2018.

Page 49: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

10

Page 50: METODOLOGI DAN IDEOLOGI TAFSIR - repository.iiq.ac.id

11

BIOGRAFI PENULIS

Ramawati, lahir di pulau Penyengat (sebuah pulau

kecil yang terletak 5,5 km dari kota Tanjungpinang

Kepulauan Riau) pada tanggal 6 Januari 1998. Penulis

merupakan puteri dari pasangan Bpk. Usman Hasan dan Ibu

Harpindas dan anak bungsu dari 2 bersaudara, yakni Agustiar dan Yuni

Harisa, SE.

Penulis memulai pendidikan formalnya di SD Negri 009

Tanjungpinang pada tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Saat

mengenyam pendidikan dasar, penulis pun memulai pendidikan non-

formalnya di Madrasah Diniyah Awaliyah Ar-Rahman Tanjungpinang. Pada

tahun yang sama (2009) penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama

di SMP Negri 9 Tanjungpinang dan tamat pada tahun 2012 dan sekaligus

mengenyam pendidikan non-formalnya di Madrasah Diniyah Wustha Ar-

Rahman Tanjungpinang. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di

Madrasah Aliyah Swasta di MA Salafiyyah Syafi‟iyyah Seblak Jombang-

Jawa Timur pada tahun 2015, sekaligus mengenyam pendidikan non-formal

di Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi‟iyyah (Madrasatul Qur`an Lil Banat)

Jombang.

Setahun setelah menyelesaikan pendidikannya (2016) di tanah Jawa,

penulis diterima menjadi mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

(IAT) di Fakultas Ushuluddin di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta

melalui jalur tes. Pada tanggal 08 Juli 2020 penulis dinyatakan lulus dan

berhak menyandang gelar Sarjana Agama melalui ujian komrehensif dan

munaqasyah di jurusan IAT Fak. Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta.