implementasi metode amtsilati dalam...

174
IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru Kalimantan Selatan) Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Maulidia NIM. 13311242 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 2017 M/ 1438 H

Upload: others

Post on 21-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB

KUNING

(Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru

Kalimantan Selatan)

Skripsi Ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Maulidia

NIM. 13311242

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2017 M/ 1438 H

Page 2: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KITAB

KUNING

(Studi Kasus Di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru

Kalimantan Selatan)

Skripsi Ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Maulidia

NIM. 13311242

Pembimbing :

Dr. KH. Ahmad Dimyati Badruzzaman, MA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2017 M/ 1438 H

Page 3: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan global saat ini menuntut dunia

pendidikan untuk selalu mengubah konsep

berpikirnya. Masa depan yang kian tidak menentu

dengan berbagai tantangan melekatnya yang akan

dihadapi oleh umat manusia pada abad ke-21

memiliki implikasi luas dan mendalam terhadap

berbagai macam rancangan pengajaran dan teknik

pembelajaran.1

Pentingnya kreativitas dan kemampuan yang

tinggi dalam proses pengajaran yang harus dimiliki

oleh seorang guru dalam menghadapi tantangan

perkembangan global pada dunia pendidikan

menjadi salah satu motivasi dalam meningkatkan

kualitas pengajaran yang digunakan dalam

menyampaikan bahan pembelajaran agar dapat

1 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012) cet. Ke-3 hal. 4

Page 4: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2

mewujudkan pembelajaran yang berhasil secara

akademik sehingga tercapailah tujuan pembelajaran.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan

Zain mengatakan bahwa “belajar mengajar adalah

kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan

anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif

dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuann

tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran

dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan

kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan

memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan

pengajaran.”2

Peningkatan akses terhadap pendidikan yang

berkualitas terhadap pendidikan yang lebih

berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan

bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan Negara

Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-

undang dasr 1945 (UUD 1945) yaitu :

2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Startegi Belajar

Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hal. 1

Page 5: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

3

“Melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan

bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sejalan dengan itu, pasal 28 ayat (1) UUD

1945 yang berbunyi:

“Bahwa setiap orang berhak mengembangkan

diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak

mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat

dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan

budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi

kesejahteraan umat manusia”.

Kemudian dipertegas oleh pasal 31 ayat (1)

yang berbunyi:

“Bahwa setiap warga Negara berhak

mendapatkan pendidikan”.3

Pada UUD 1945 diatas dapat kita ketahui

bahwa Undang-undang tersebut menyiratkan tentang

pendidikan tidak hanya pilar terpenting dalam

mencerdaskan anak bangsa akan tetapi pendidikan

merupakan syarat mutlak dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

3 Dodi Andika, Pendidikan di Tengah Gelombang

Perubahan, (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2007), hal. 3

Page 6: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

4

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

dewasa ini adalah tidak lain sebagai bukti nyata dari

keberhasilan para kaum terpelajar yang selalu haus

akan ilmu pengetahuan. Mereka tidak pernah

menghindarkan diri dari perbuatan belajar dan selalu

belajar. Akan tetapi, perlu disadari bahwa ilmu tidak

datang dengan sendirinya. Ilmu itu harus dicari

lewat sumbernya.4

Dalam agama Islam, Bahasa Arab merupakan

kunci pokok pembuka cakrawala ilmu pengetahuan,

sebagaimana kita ketahui bahwa Islam adalah agama

yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW, wahyu-wahyu yang diturunkan

dihimpun menjadi kitab suci Al-Qur‟an yang

berbahasa Arab. Dengan bahasa Arablah seorang

muslim dapat mengetahui ajaran-ajaran pokok

agama dan juga dapat mengetahui sejarah, ilmu serta

kebudayaan Islam.5 Al-Qur‟an diturunkan oleh

Allah kepada Nabi Muhammad dengan

4 Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar,

(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hal. 1 5 Muhammad Thalib, Sistem Cepat Pengajaran Bahasa

Arab, (Bandung: Gema Risalah Press,1997) hal.16

Page 7: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

5

menggunakan bahasa Arab sebagaimana firman

Allah dalam surat Yusuf ayat 2 :

“Sesungguhnya kami menurunkan berupa al-

Quran dengan bahasa Arab, agar kamu

memahaminya" (Q.S. Yusuf [12]: 02).

Sebagai umat Islam yang berpedoman kepada

Al-Qur‟an dan Sunah maka suatu keharusan bagi

umat Islam untuk menelaah kandungannya untuk

menjadi tolak ukur bagi kehidupan dan tingkah laku

mereka setiap hari. Bahkan secara ushul fiqh,

mempelajari tata bahasa hukumnya wajib sebab

mempelajari washilah kepada yang wajib, maka

mepelajari bahasa Arab pun jadi wajib hukumnya.

Pesantren sebagai lembaga tafaqquh fi al-din

yang telah tersebar luas di nusantara dari sejak

munculnya hingga sekarang karena memang

mempunyai daya tarik bagi masyarakat. Di dalam

pesantren banyak ilmu-ilmu yang dipelajari seperti

ilmu tafsir Al-Qur‟an, akhlak, fiqh dan nahwu.

Page 8: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

6

Mayoritas pesantren menggunakan kitab-kitab

klasik sebagai sumber pelajaran dari ilmu-ilmu

pengetahuan Islam untuk mengkaji lebih dalam Al-

Qur‟an dan Hadits. Kitab-kitab klasik ini biasa

disebut dengan kitab kuning atau kitab gundul. Di

sebut kitab gundul juga karena kitab tersebut tidak

mempunyai harokat atau syakal.

Kitab kuning sebagai kitab keagamaan yang

ditulis dalam bahasa Arab merupakan pelajaran

pokok di pesantren khususnya pesantren salafi untuk

mengembangkan pengajaran agama Islam karena

kitab kuning pada umumnya dipahami sebagai kitab

bahasa Arab, menggunakan teks Arab yang

dihasilkan oleh para ulama dan pemikir muslim di

masa lampau khususnya yang berasal dari Timur

Tengah.6

Pada zaman sekarang ini pengaruh globalisasi

telah banyak mengkontaminasi dunia pendidikan

bahkan sampai ke lingkungan pesantren sekalipun

6 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan

Modernisasi Menuju Millenium Baru, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

2002) cet ke-IV h. 112

Page 9: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

7

sehingga mengurangi kemampuan para santri dalam

membaca kitab kuning. Padahal para santri harus

bisa memahami kitab kuning dengan baik agar bisa

memahami kandungan dari Al-Qur‟an dan Hadits.

Sebab kelak ketika mereka pulang ke kampung

halaman, mereka dituntut harus bisa menyebarkan

ilmu yang bermanfaat kepada umat manusia.

Kemampuan santri dalam pembelajaran kitab

kuning sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu salah satunya masalah klasik berupa aspek

kebahasaan. Dimana pesantren di Indonesia

menggunakan bahasa Ibu sedangkan kitab kuning

menggunakan bahasa Arab. selain itu, pemahaman

dari isi kitab terutama ketika mencoba

menganalogikan (qiyas) permasalahan sekarang

dengan problem yang telah dibahas oleh para ulama

terdahulu dalam kitab-kitabnya. Sebagaimana yang

kita ketahui, kebanyakan kitab kuning ditulis pada

abad 4-6 H, yang memiliki kondisi sosiokultural

yang berbeda dari apa yang dihadapi oleh

masyarakat Indonesia tepatnya pada saat ini.

Page 10: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

8

Di abad pertengahan, banyak ilmuwan dan

cendikiawan muslim telah menyusun berbagai

metode yang sangat baik. Metode disusun agar para

siswa dapat memahami dan menyerap ilmu

pengetahuan yang diajarkan di madrasah-madrasah

dengan mudah.7 Banyaknya metode yang

diciptakan, maka seorang guru dituntut harus bisa

selektif dalam memilih metode yang tepat untuk

digunakan dalam menyampaikan materi.

Dari beberapa problematika yang telah

dipaparkan di atas tentang kesulitan dalam

mempelajari kitab kuning maka dibutuhkanlah

metode yang praktis untuk mempelajari kitab kuning

yaitu salah satunya metode Amtsilati.

Metode Amtsilati adalah salah satu alternatif

yang digunakan dalam mempelajari kitab kuning.

Metode ini merupakan metode praktis dalam

membaca kitab kuning sehingga metode ini dapat

memudahkan para santri dalam mempelajarinya.

Metode Amtsilati disusun oleh KH. Taufiqul Hakim,

7 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam: Fakta Teoretis-

Filosofis dan Aplikatif-Normatif , (Jakarta: Amzah, 2013) hlm. 139

Page 11: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

9

beliau adalah pendiri pondok pesantren Darul Falah,

Bangsri, Jepara, pada tahun 2003. Kitab Amtsilati

terdiri dari lima jilid Amtsilati yakni satu Khulasah

Alfiyah Ibnu Malik (ringkasan dari syair Alfiyah),

dua jilid Tatimah, satu Qo‟idati, dan satu Sarfiyah.

Sama halnya dengan metode Qiro‟ati yang

menjadi metode cepat membaca Al-Qur‟an sehingga

memungkinkan orang untuk bisa belajar membaca

Al-Qur‟an dengan cepat, maka dengan metode

Amtsilati juga memungkinkan orang untuk bisa

membaca dan memahami kitab kuning yang tanpa

harokat/syakkal.

Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru

adalah salah satu pesantren salafiy yang ada di

provinsi Kalimantan Selatan tepatnya di kota

Banjarbaru. Pesantren ini sangat menekankan pada

penguasaan fardu „ain dan kifayah untuk mengakar

di tengah masyarakat yang berorientasikan kepada

IMTAQ dan IPTEK serta mengembangkan potensi

kemanusiaan dengan segala dimensinya, baik

dimensi intelektual, moral, ekonomi, sosial, cultural

dalam rangka menciptakan sumber daya manusia

Page 12: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

10

yang handal. Selain itu, pesantren ini juga

menjalankan amanah aqidah ahlu al-sunnah wa al-

jama‟ah melalui pengembangan pendidikan secara

kualitatif dan kuantitatif agar dapat memberdayakan

kader perjuangan muslim yang berwawasan luas.

Pondok Pesantren Al-Falah Puteri merupakan

pesantren salafi yang menggunakan metode

Amtsilati dalam mempelajari kitab kuning. Peneliti

memilih pondok pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru sebagai objek penelitian karena

pesantren tersebut mempunyai program pendidikan

non formal yang hanya mempelajari kitab Amtsilati

dengan tujuan agar memudahkan para santriwati

dalam mempelajari kitab kuning. Maka peneliti

tertarik untuk mengetahui bagaimana implementasi

metode Amtsilati dalam meningkatkan kemampuan

membaca kitab kuning para santriwati di Pondok

Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru.

Berdasarkan latar belakang ini, maka peneliti

akan melakukan penelitian dengan judul

“Implementasi Metode Amtsilati dalam

Page 13: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

11

Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab

Kuning”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan diatas, memperoleh identifikasi masalah,

yaitu:

1. Tingkat kemampuan guru/ustadz/ah dalam

menyampaikan bahan pembelajaran.

2. Faktor penghambat dan pendukung dalam

mempelajari kitab kuning.

3. Pelaksanaan metode Amtsilati dalam

meningkatkan kemampuan membaca kitab

kuning di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru.

4. Sejauh mana peran metode Amtsilati di pondok

pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru dalam

meningkatkan kemampuan membaca kirab

kuning.

5. Macam-macam metode pembelajaran yang

digunakan di pesantren

Page 14: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

12

6. Dampak pengaruh aspek kebahasaan dalam

mempelajari kitab kuning

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan maka

berdasarkan latar belakang masalah di atas

penulis membatasi penelitian ini pada

implementasi metode Amtsilati dalam

meningkatkan kemampuan membaca kitab

kuning di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas,

maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan menjadi: Bagaimana implementasi

metode Amtsilati dalam meningkatkan

kemampuan membaca kitab kuning di Pondok

Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru?

Page 15: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

13

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Dari perumusan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan

para santriwati membaca kitab kuning dengan

metode Amtsilati di pondok pesantren Al-Falah

Puteri Banjarbaru.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini

secara teoritis diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam memperkaya

wawasan strategi pembelajaran serta praktek

pengembangan imu pengetahuan terutama dalam

bidang studi pendidikan agama Islam

2. Secara Praktis

Dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang metode Amtsilati sebagai

metode praktis dalam mempelajari dan

memahami kitab kuning.

Page 16: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

14

Selanjutnya penelitian ini diharapkan

menjadi acuan bagi penyusunan program

pemecahan masalah dalam kesulitan atau

hambatan dalam mempelajari dan memahami

kitab kuning.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam hal ini penulis mencoba untuk

menjelaskan beberapa kajian pustaka yang pernah

dilakukan dan diteliti oleh beberapa mahasiswa atau

mahasiswi mengenai metode Amtsilati, seperti

penelitian yang dilakukan oleh:

1. Idah Mufidah, Fakultas Tarbiyah Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012

dalam skripsinya yang berjudul “Implementasi

Pembelajaran Amtsilati sebagai Metode Praktis

Mendalami Al-Qur‟an dan Kitab Kuning Analisis

Proses Pembelajaran di Pondok Pesantren al-

Fajar Babakan Lebaksiu Tegal.” Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui prosedur penerapan

metode Amtsilati sebagai metode praktis dalam

mendalami Al-Qur‟an dan membaca kitab kuning

Page 17: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

15

dan implementasinya dalam pengkajian kitab

kuning dan pembelajaran bahasa Arab dan

kekurangan serta kelebihan metode tersebut.

Pada skripsi tersebut terdapat kesamaan

pada objek penelitian yang akan dilakukan

penulis nanti yakni metode Amtsilati. Akan tetapi

dalam hal tersebut Idah Mufidah lebih lebih

terfokus pada implementasi pembelajaran

Amtsilati sebagai metode praktis mendalami Al-

Qur‟an dan kitab kuning.

Dalam skripsi tersebut penulisnya

menggunakan metode penelitian lapangan (field

research) yang masuk dalam kategori penelitian

kualitatif. Dengan hasil penelitian berupa hasil

penerapan metode Amtsilati di pondok pesantren

Al-Fajar efektif dalam membantu siswa terutama

dalam proses belajar membaca kita kuning dan

kaidah-kaidah bahasa Arab. Terbukti dengan

prestasi Juara I lomba Marhalah Ula Putri Kitab

Ta‟limu al-Muta‟allim Musabaqoh Fahmi

Kutubit thurots Kabupaten Tegal 2011 oleh

Eliyatul „Izzah santri ponpes Al-Fajar kelas VII

Page 18: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

16

MTs yang sebelumnya belum pernah

mempelajari ilmu alat dan tandingannya adalah

seluruh pondok pesantren sekabupaten Tegal.

2. Akbar Fu‟ad, Fakultas Tarbiyah Universitas

Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

2010 dalam skripsinya yang berjudul

“Pembelajaran Qawa‟id dengan Menggunakan

metode Amtsilati di Pondok Pesantren

Cijantung-Ciamis”. Pada skripsi tersebut terdapat

kesamaan dalam objek penelitian yang akan

dilakukan oleh penulis nanti yakni tentang

metode Amtsilati. Akan tetapi, dalam skripsinya

Akbar Fu‟ad lebih terfokus pada pembelajaran

Qawa‟id dengan menggunakan metode Amtsilati.

Dalam hal ini Akbar Fu‟ad menggunakan

metode penelitian lapangan (field research) dan

kategori penelitian ini termasuk dalam kategori

penelitian kualitatif. Sedangkan dengan

pengumpulan data penulis mengadakan

observasi, wawancara, dokumentasi dan angket.

Hasil penelitiannya berupa pembelajaran

Qawa‟id dengan menggunakan metode Amtsilati

Page 19: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

17

di pondok pesantren Cijantung Ciamis dirasa

cukup efektif, hal ini dibuktikan dengan aktifnya

santri untuk mengajarkan Amtsilati kepada

teman-temannya. Antusiasme santri dalam

mengikuti pembelajaran Qawa‟id menjadi besar

pula. Sehingga hal ini menjadikan santri lebih

mudah untuk memahami materi Qawa‟id dengan

cepat serta lebih ringan mempelajarinya

meskipun santri juga mengaji kitab kuning

lainnya serta menghafal Al-Qur‟an.

3. Irwan Fathullah, Fakultas Tarbiyah Universitas

Islam Negeri (UIN) Malang 2008 dalam

skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode

Amtsilati dalam Membaca Kitab Kuning di

Pondok Pesantren al-Hikam Malang”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui secara khusus

bagaimana penerapan, konsep metode Amtsilati

yang digunakan dalam proses belajar mengajar di

pesantren Al-Hikam, dan hambatan-hambatan

yang terdapat dalam pembelajaran baik itu

pengajar maupun peserta didik. Pada skripsi ini

terdapat kesamaan dengan objek penelitian yang

Page 20: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

18

akan dilakukan oleh penulis nanti yakni tentang

metode Amtsilati. Akan tetapi Irwan Fathullah

lebih terfokus pada penerapan metode Amtsilati

dalam membaca kitab kuning.

Dalam skripsi tersebut penulis

menggunakan metode penelitian kualitatif

deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus.

Metode pengumpulan datanya menggunakan

metode observasi, interview dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui

bahwa penerapan metode Amtsilati di pesantren

Al-Hikam terus dikembangkan dalam proses

belajar mengajarnya, karena mencari bagaimana

cara yang lebih baik lagi dalam menyampaikan

materi Amtsilati yang rata-rata mereka adalah

mahasiswa yang memiliki kegiatan selain di

pesantren, akan tetapi juga di kampus mereka.

4. Aminudur Yusuf Putra, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Jakarta 2014 dalam skripsinya yang berjudul

“Penerapan Metode Amtsilati dalam

Pembentukan Karakter Islami Siswa di P.P

Page 21: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

19

Darul Falah Bangsri Jepara”. Latar belakang

peneliti dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana penerapan metode

amtsilati pondok pesantren Darul Falah Bangsri

Jepara, dalam pembentukan karakter Islami

siswa. Dalam hal ini terdapat kesamaan dengan

objek penelitian yang akan dilakukan penulis

nanti yakni tentang metode amtsilati. Akan tetapi

dalam hal ini Aminudur Yusuf Putra lebih

terfokus pada penerapan metode amtsilati dalam

pembentukan karakter islami siswa.

Dalam skripsi ini penulis menggunakan

pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis

metode deskriptif analisis, adapun teknik

pengumpulan datanya selain menggunakan data

teknik observasi dan wawancara, digunakan juga

dengan cara kuesioner.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan

proses metode Amstilati yang dilakukan secara

aktif, komunikatif serta terjadinya interaksi

secara langsung antara guru/ustadz dengan

siswa/santri dapat menimbulkan karakter

Page 22: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

20

siswa/santri menjadi terbentuk, terlebih lagi

adanya beberapa faktor pembelajaran yang

dominan untuk pembentukan karakter islami

siswa/santri seperti faktor pembelajaran dan

lingkungan.

5. Shohibi, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Walisongo Semarang 2010 dalam

skripsinya yang berjudul “Efektivitas Metode

amtsilati Dalam Pembelajaran Membaca Kitab

Kuning Studi Kasus Pada Siswa Madrasah

Diniyyah Awwaliyah Tarbiyatus Shibyan Wal

Banat Desa Kesambi Kecamatan Mejobo

Kabupaten Kudus”. Latar belakang peneliti

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana efektifitas metode Amtsilati dalam

pembelajaran membaca kitab kuning pada siswa

Madrasah Diniyyah Awwaliyyah Tarbiyatus

Shibyan Wal Banat Kesambi. Dalam skripsi ini

terdapat kesamaan dengan objek penelitian yang

akan dilakukan oleh penulis nanti yakni tentang

metode Amtsilati. Akan tetapi Shohibi lebih

Page 23: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

21

terfokus pada efektivitas metode Amtsilati di

pembelajaran membaca kitab kuning.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode penelitian kualitatif sedangkan dalam

pengumpulan data menggunakan metode

observasi, tes praktik membaca kitab kuning,

dokumentasi dan wawancara. Dengan hasil

penelitian bahwa metode Amtsilati terbukti

efektif dan efisien. hal ini dapat dilihat dari hasil

tes praktik membaca anak siswa iv, v dan vi

Madrasah Diniyyah Awwaliyyah Tarbiyatus

Shibyan Wal Banat Kesambi Mejobo Kudus

yang telah mampu membaca kitab kuning sesuai

kaidah nahwu dan sharaf.

Hasil penelitian ini berupa persentase dari

hasil penilaianPersentase yang diperoleh dari 24

siswa kelas IV : 21,9% baik sekali, 56,2 % baik

dan 18,8% cukup hanya ada 3,1% tergolong

masih kurang. Persentase dari 20 siswa kelas V :

23,7% baik sekali, 65% baik dan 8,7% cukup,

hanya ada 2,5 % tergolong masih kurang.

Persentase dari 14 siswa keas VI, 16% baik

Page 24: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

22

sekali, 71,4 baik dan 12,5% cukup, tidak ada

yang tergolong masih kurang.

G. Metodologi penelitian

1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Pondok

Pesantren Al-Falah Puteri terletak di Jalan A.

Yani Km. 23 Landasan Ulin Tengah Kecamatan

Landasan Ulin Kota Banjarbaru Kalimantan

Selatan. Waktu penelitian ini dilaksanakan

terhitung dari awal bulan Juli sampai dengan

selesai.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan penelitian

studi kasus merupakan penelitian jenis kualitatif

yang mendalam tentang individu, kelompok,

intuisi, dan sebagainya dalam waktu tertentu.

Tujuan studi kasus adalah berusaha menemukan

makna, menyelidiki proses, serta memperoleh

pengertian dan pemahaman yang mendalam

serta utuh dari individu, kelompok, atau intuisi

tertentu.

Page 25: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

23

3. Metode Penelitian

Penelitian Dalam studi kasus diperoleh

dengan wawancara, observasi, dan mempelajari

berbagai dokumen yang terkait dengan topik

yang diteliti.8

4. Obyek Penelitian

Obyek penellitian dalam skripsi ini adalah

Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru

Kalimantan Selatan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini peneliti

menggunakan metode penelitian lapangan (field

research), yaitu mengumpulkan data dengan

cara langsung ke lapangan dengan melakukan

observasi, interview (wawancara), dan

dokumetasi.

H. Sistematika Penulisan

Dalam teknik penulisan ini, penulis mengacu

pada pedoman Teknik penulisan Skripsi, Tesis, dan

8 Eko Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif

Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta:Suaka Media, 2015) hlm.12

Page 26: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

24

Disertasi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu al-Qur‟an

(IIQ) Jakarta. Penerbit: Jakarta Press, Tahun 2011.

Untuk mempermudah pemahaman dan memperoleh

kejelasan dalam skripsi ini, penulis membagi menjadi 5

bab, yaitu:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang: Latar Belakang,

Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika

Penulisan.

BAB II: KAJIAN TEORI

Pada bab ini mencakup landasan teoritis atau

konsep yang mendukung penulisannya itu

meliputi: Definisi Metode Amtsilati, Metode

Yang Digunakan dalam Pesantren, Penerapan

Metode Amtsilati dan Kelebihan serta

Kekurangan Metode yang Digunakan.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini meliputi: Waktu dan Lokasi Penelitian,

Metode Penelitian, Sumber Data, Metode

Page 27: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

25

Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan dan

Metode Analisis Data.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini meliputi: Gambaran Tentang (Nama

Sekolah) Meliputi Sejarah Singkat Sekolah,

Visi, Misi dan Tujuan, Keadaan Fasilitas Sarana

Prasarana, Tenaga Kerja Dan Membahas Hasil

Penelitian.

BAB V: PENUTUP

Yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran serta

Lampiran.

Page 28: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

27

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Metode Pendidikan

1. Pengertian Metode

Proses belajar mengajar merupakan

interaksi yang dilakukan antara guru dengan

peserta didik dalam suatu pengajaran untuk

mewujudkan tujuan yang ditetapkan.1 Tidak

jarang dalam sebuah interaksi antara guru dan

peserta didik terdapat kesalahan komunikasi

karena kurangnya cara penyampaian yang efektif

sehingga materi pelajaran yang disampaikan

tidak dapat diserap dengan baik bahkan sangat

mungkin terjadi distorsi pemahaman materi yang

ditangkap oleh peserta didik. Untuk

mengantisipasi hal tersebut, maka sangat

diperlukan metode yang sesuai dengan materi

yang diajarkan agar tercapai tujuan pembelajaran.

1Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT

Rosdakarya, 2016) hlm. 135

Page 29: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

28

Kata metode berasal dari bahasa Yunani,

yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan

hodos berarti jalan atau cara. Dengan bahasa

Arab, kata metode dikenal dengan istilah

thariqah yang berarti langkah-langkah yang

diambil seorang pendidik guna membantu peserta

didik merealisasikan tujuan tertentu.2 Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata metode

diartikan sebagai cara yang teratur yang

digunakan untuk melaksanakan pekerjaan agar

tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara

kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang ditentukan.3

Sementara itu, pendidikan merupakan

usaha membimbing dan membina serta

bertanggung jawab untuk mengembangkan

intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan

dan dapat menerapkannya dalam kehidupan

2 Novan Ardy Wiyani & Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) hlm. 185 3 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) hlm. 740

Page 30: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

29

sehari-hari. Maka pendidikan Islam adalah

sebuah proses dalam membentuk manusia-

manusia muslim yang mampu mengembangkan

potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan

merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai

khalifah Allah SWT, baik kepada Tuhannya,

sesama manusia dan sesama makhluk lainnya.

Pendidikan yang dimaksud selalu berdasarkan

kepada ajaran Al-Qur‟an dan Hadits.4

Berikut ini ada beberapa definisi yang

dikemukakan oleh para ahli yang ditulis oleh Sri

Mulyani dalam bukunya yang berjudul Ilmu

Pendidikan Islam, yaitu :

1. Athiyah Al-Abrasyi mendifinisikan metode

sebagai jalan yang kita ikuti untuk memberi

pemahaman kepada murid-murid dalam segala

macam pelajaran. Jadi, metode juga

merupakan rencana yang kita buat untuk diri

kita sebelum memasuki kelas.

2. Abdurrahim Ghunaimah menyebut metode

sebagai cara-cara yang diikuti oleh guru untuk

menyampaikan sesuatu kepada anak didik.

4 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan

Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) hlm. 40

Page 31: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

30

3. Edger Bruce Wesley mendifinisikan metode

sebagai kegiatan terarah bagi guru yang

menyebabkan terjadinya proses belajar

mengajar yang berkesan.5

Berkenaan dengan metode, Al-Qur‟an (Al-

Nahl ayat 125) telah memberikan petunjuk

mengenai metode pendidikan secara umum yang

berbunyi:

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya,

di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,

janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya

mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman

yang besar". (Q.S. Luqman [31]:13)

Kata ya‟idhu pada ayat di atas merupakan

fi‟il mudhari‟ dari kata wa‟adha. Kata wa‟adha

berasal dari huruf waw, „ain dan dha‟ yang

berarti memberikan peringatan dengan baik yang

dapat menggugah dan melunakkan hati.6 Al-

Qur‟an menggunakan kalimat-kalimat yang

5 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam: Fakta Teoretis-

Filosofis dan Aplikatif-Normatif, (Jakarta : Amzah, 2013) hlm. 139 6

Page 32: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

31

menyentuh hati untuk menimbulkan kesadaran

pada diri manusia sehingga tergugah untuk

mengamalkan isi nasihat yang diberikan.

Dari ayat tersebut peneliti mengetahui

petunjuk Al-Qur‟an tentang metode pendidikan

yang digunakan Luqman untuk mengajarkan

anaknya adalah dengan metode nasihat.

Memberi nasihat merupakan salah satu metode

penting dalam pendidikan Islam. Dengan metode

ini pendidik dapat menanamkan pengaruh yang

baik ke dalam jiwa apabila digunakan dengan

cara mengetuk pintu relung jiwa melalui pintunya

yang tepat.

Titik sentral dari fungsi manusia adalah

beribadah kepada Allah, fungsi demikian dapat

berkembang dengan cukup baik bilamana

kemampuan-kemapuan ganda dalam diri

pribadinya selaku makhluk Allah diberi

bimbingan dan pengarahan yang baik melalui

proses pendidikan ke jalan yang diridhai oleh

Tuhannya. Metode sebagai suatu subsistem ilmu

pendidikan Islam yang berfungsi sebagai alat

Page 33: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

32

pendidikan maka seluruh firman Tuhan dalam

Al-Qur‟an sebagai sumber ilmu pendidikan Islam

mengandung implikasi-implikasi metodologis

yang komprehensif mencakup semua aspek

kemungkinan pertumbuhan dan perkembangan

pribadi manusia.7

Dari berbagai definisi di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa metode merupakan suatu

cara yang dirancang dan disiapkan oleh seseorang

sebelum kegiatan dimulai guna mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Kemudian jika kata

metode dikaitkan dengan pendidikan Islam, maka

memiliki arti berupa cara yang dirancang dan

disiapkan untuk digunakan dalam menyampaikan

syiar agama Islam agar memperoleh pengetahuan

Islam guna menanamkan jiwa yang agamis pada

diri seseorang untuk dapat menjadi pribadi yang

Islami.

7 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis

Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner), (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2011), hlm. 67

Page 34: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

33

2. Metode dalam Pendidikan Islam

Dalam dunia pendidikan, pengajaran

berintikan interaksi antara guru dengan peserta

didik. Proses belajar dan mengajar merupakan

dua hal yang berbeda tetapi membentuk satu

kesatuan, ibarat sebuah mata uang yang bersisi

dua. Apabila guru mengajar dengan pendekatan

yang bersifat menyajikan atau ekspositori, maka

peserta didik akan belajar dengan cara menerima,

dan apabila guru mengajar dengan menggunakan

pendekatan yang lebih mengaktifkan siswa,

seperti pendekatan diskaveri/inkuiri, maka

peserta didik akan belajar dengan yang aktif

pula.8

Metode pendidikan Islam adalah cara-cara

yang digunakan dalam mengembangkan potensi

peserta didik untuk mencapai tujuan Islam.9

Karena pengajaran adalah bagian dari pendidikan

Islam, maka berbagai pendekatan yang

8 R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan

Pengajaran, (Jakata: Rineka Cipta, 2010) hlm. 30-31 9 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah,

2011) hlm. 181

Page 35: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

34

dipergunakan dalam pembelajaran agama Islam

harus dijabarkan ke dalam metode pembelajaran

PAI yang bersifat prosedural.10

Dalam

menjalankan proses pengajaran yang efektif dan

efisien maka sangat dibutuhkan perencanaan

pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan

jelas.

Di abad pertengahan, banyak ilmuwan dan

cendikiawan muslim telah menyusun berbagai

metode yang sangat baik. Metode disusun agar

para siswa dapat memahami dan menyerap ilmu

pengetahuan yang diajarkan di madrasah-

madrasah dengan mudah.11

Banyaknya metode

yang diciptakan, maka seorang guru dituntut

harus bisa selektif dalam memilih metode yang

tepat untuk digunakan dalam menyampaikan

materi. Sebelum memilih metode yang tepat,

perlu diperhatikan dasar-dasar metode pendidikan

10

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran:

Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, hlm. 135 11

Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam: Fakta Teoretis-

Filosofis dan Aplikatif-Normatif, hlm. 139

Page 36: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

35

yang berupa agamis, biologis, dan psikologis

yang meliputi hal-hal berikut:

a. Tujuan;setiap bidang studi mempunyai tujuan

bahkan dalam setiap topik pembahasan tujuan

pengajaran ditetapkan lebih terinci dan

spesifik sehingga dapat dipilih metode

mengajar yang bagaimanakah yang cocok

dengan pembahasan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

b. Karakteristik siswa; adanya perbedaan

karakteristik siswa dipengaruhi oleh

latarbelakang kehidupan sosial ekonomi,

budaya, tingkat kecerdasan, dan watak mereka

yang berlainan antara yang satu dengan yang

lainnya, hal ini menjadi pertimbangan guru

dalam memilih metode apa yang terbaik

digunakan dalam mengkomunikasikan pesan

pengajaran kepada anak.

c. Situasi dan kondisi (setting); di samping

adanya perbedaan karakteristik siswa, tujuan

yang ingin dicapai, juga tingkat sekolah,

geografis, sosiokultural, menjadi bahan

Page 37: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

36

pertimbangan dalam memilih metode yang

digunakan sesuai dengan setting yang

berlangsung.

d. Perbedaan pribadi dan kemampaun guru;

seorang guru yang terlatih bicara disertai

dengan gaya dan mimik, gerak dan irama,

tekanan suara akan lebih berhasil memakai

metode ceramah dibanding guru yang kurang

mempunyai kemampuan bicaranya.

e. Saran dan prasarana; karena persediaan sarana

dan prasarana berbeda antara satu dengan

sekolah lainnya, maka perlu menjadi

pertimbangan guru dalam memilih metode

mengajarnya. Sekolah yang memilki peralatan

dan media yang lengkap, gedung yang baik,

dan sumber belajar yang memadai akan

memudahkan guru dalam memilih metode

yang bervariasi.12

Berdasarkan lima pertimbangan diatas,

peneliti melihat bahwa penggunaan metode

12

M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran

Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) hlm32-33

Page 38: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

37

pendidikan menjadi fleksibel, relatif dan tentatif.

Fleksibel maksudnya metode yang digunakan

dalam menyampaikan materi yang satu dengan

yang lainnya berbeda (disesuaikan dengan

materi) atau ketika proses belajar mengajar

berlangsung bisa saja metode yang digunakan ada

perubahan dan penyesuaian oleh karena keadaan

agar materi yang disampaikan dapat diserap

dengan baik oleh peserta didik. Relatif

maksudnya tidak ada kemutlakan kebenaran

dalam penggunaan metode karena setiap metode

memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-

masing. Tentatif maksudnya tidak ada satu

metode pun yang cocok untuk semua peserta

didik dalam situasi dan kondisi karena setiap

peserta didik memiliki cara belajar dan

kepribadian yang berbeda-beda.

3. Metode pengajaran di Pesantren

Penyebaran ilmu atau nasyru al-„ilmi

menjadi pilar utama untuk menyebarkan agama

Islam. Dalam rangka nasyru al-„ilm, pesantren

terus-menerus mengevaluasi kurikulumnya

Page 39: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

38

terutama yang berkaitan dengan pengabdian

masyarakat.13

Pesantren memberikan pengajaran dan

pendidikan dengan berpusat pada pokok-pokok

agama dan segala macam cabangnya. Yang

utama dipentingkan adalah pengetahuan-

pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa

Arab (ilmu Sharaf, dan ilmu alat yang lain) dan

ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

ilmu syari‟at sehari-hari (ilmu fikih, baik bagian

ibadahnya dengan ilmu Hadits dan Al-Qur‟an.14

Dalam mempelajari dan mendalami ilmu-

ilmu tersebut, pesantren memiliki metode yang

lazim dipergunakan dalam pondok pesantren

yang sampai saat ini masih dipraktekkan. Metode

pengajaran tersebut antara lain bandhongan,

wethonan, sorongan, halaqah/tahfidz.

a. Bandongan

13

M. Dian Nafi‟ dkk, Praktis Pembelajaran Pesantren,

(Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara, 2007), hlm. 62 14

Marwan Saridjo, Pendidikan Islam dari Masa ke Masa,

(Jakarta: Yayasan Ngali Aksara & Penamadani, 2010), hlm. 42

Page 40: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

39

Bandhongan dilakukan dengan cara

Kyai/guru membacakan teks-teks kitab yang

berbahasa Arab, menerjemahkan ke dalam bahasa

lokal, dan sekaligus menjelaskan maksud yang

terkandung dalam kitab tersebut. Metode ini

dilakukan dalam rangka memenuhi kompetensi

kognitif santri dan memperluas referensi

keilmuan bagi mereka. Memang di dalam

bandhongan, hampir tidak pernah terjadi diskusi

antara Kyai dan santrinya, tetapi teknik ini tidak

berdiri sendiri, melainkan diimbangi juga dengan

sorongan dan teknik lain yang para santri lebih

aktif.15

b. Sorongan

Metode sorongan merupakan suatu metode

yang ditempuh dengan cara guru menyampaikan

pelajaran kepada santri secara individual. Metode

ini diterapkan pada santri-santri kecil dan

jumlahnya sedikit. Melalui metode ini Kyai atau

ustadz mampu memahami kepribadian santri

15

M. Dian Nafi‟ dkk, Praktis Pembelajaran Pesantren,

hlm. 67

Page 41: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

40

secara relatif, mengamati perbedaan di antara

santri secara relatif detail, dan mempererat

kedekatan interaksi serta emosional antara kiai

atau ustadz dengan santri. Namun sisi negatif dari

metode sorongan ini menyangkut waktu karena

penerapan metode ini membutuhkan waktu yang

panjang sehingga mengakibatkan pemborosan

waktu.16

c. Metode Halaqah atau Tahfidz

Metode hafalan yang diterapkan di

pesantren-pesantren, umumnya dipakai untuk

menghafal kitab-kitab tertentu atau juga sering

dipakai untuk menghafal Al-Qur‟an baik surat

pendek atau secara keseluruhan. Bila ditelusuri,

metode hafalan ini mengharuskan santri mampu

mengahafal naskah atau syair-syair tanpa melihat

teks yang disaksikan oleh guru. Metode ini cukup

relevan untuk diberikan kepada santri-santri pada

usia tingkat dasar atau menengah. Dengan

demikian, tekanan pada pembelajaran ini adalah

16

Mujamil Qomar, Menggagas Pendidikan Islam,

(Bandung: PT Rosda Karya, 2014) hlm. 64

Page 42: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

41

santri mampu menghafal sekumpulan materi

pembelajaran secara lancar melihat teks.17

Selain metode-metode tersebut masih ada

lagi beberapa metode yang diterapkan di

pesantren, salah satunya adalah metode Amtsilati.

Metode Amtsilati merupakan metode terobosan

baru yang digunakan untuk mendalami Al-

Qur‟an dan kitab kuning. Jika metode sorongan,

bandholan/wathonan memakan waktu dua tahun

mempelajarinya, Amtsilati hanya memerlukan

waktu sekitar 6 bulan mempelajarinya. karena

metode Amtsilati merupakan perpaduan dari

metode-metode lama tersebut.

B. Metode Amtsilati

1. Pengertian Metode Amtsilati

Amtsilati berasal dari bahasa Arab yakni

dari kata ( ل و ث م - ل ث م ي - ل ث م ) yang berarti

menyerupai. Diambil dari kata ( )مثال yang

17

Samsul Nizar, Sejarah Sosial & Dinamika Intelektual

Pendidikan Islam Di Nusantara, (Jakarta: Kencana Prenada media

grup, 2013) hlm. 164

Page 43: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

42

artinya contoh dan dalam bentuk jamak “ ثل ة ”ا م

yang berarti contoh-contoh18

dan berakhiran “ti”

yang mengikuti akhiran dari kata Qira‟ati.

Amtsilati adalah kitab atau buku berisi metode

membaca kitab kuning secara cepat, yang digagas

oleh KH. Taufiqul Hakim selaku pengasuh

Pondok Pesantren Darul Falah, Bangsri, Jepara

Jawa Tengah.19

Amtsilati merupakan materi-materi dasar

yang didesain dengan formula khusus dengan

contoh-contoh yang hampir secara keseluruhan

menggunakan ayat-ayat Al-Qur‟an. Dalam

penerapannya Amtsilati menggunakan

pendekatan sistem AKOMUDIS (Aktif,

Komunikatif, Dialogis) dari semua unsur elemen

yang terlibat didalam proses belajar mengajar.20

18 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir,

(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997) hlm. 1309

19 Ensiklopedi NU,

http://www.nu.or.id/post/read/40297/amtsilati-metode-baru-ngaji-

nahwu, diakses tanggal 4 Juni 2017 20

Amtsilati, http://www.amtsilati.com/2017/03/kilas-

karakteristik-amtsilati.html, diakses tanggal 4 Juni 2017

Page 44: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

43

Dari pengertian di atas peneliti

menyimpulkan bahwa Amtsilati merupakan suatu

cara cepat dan praktis untuk membaca tulisan

Arab yang tidak ada harakatnya. Materi

pembelajarannya menggunakan ayat-ayat Al-

Qur‟an dan Hadits dan kitab-kitabnya disusun

oleh KH. Taufiqul Hakim pengasuh Pondok

Pesantren Darul Falah, Bangsri, Jepara Jawa

Tengah. Kitab-kitab tersebut berjumlah sepuluh

jilid yang terdiri dari lima jilid kitab Amtsilati,

dua jilid Tatimmah, satu jilid Sharfiyyah, satu

jilid Qa‟idati, satu jilid Khulashah.

2. Kitab Amtsilati

Kitab Amtsilati merupakan kitab utama

yang digunakan untuk mempermudah membaca

kitab kuning. Kitab ini berisikan potongan-

potongan ayat Al-Qur‟an dan Hadits serta materi-

materi pelajaran. Metode ini dirancang semenarik

mungkin dan praktis agar para peserta

didika/santri dapat mempelajarinya dengan

mudah. Berikut ini adalah susunan materi pada

kitab Amtsilati, yaitu :

Page 45: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

44

a. Amtsilati jilid I

Pada Jilid I terdiri dari penjelasan materi yang

berupa huruf jer (kata depan), isim dlomir (kata

ganti), isim isyarah (kata penunjuk), isim

maushul (kata penghubung).21

b. Amtsilati jilid II

Kitab ini merupakan lanjutan dari kitab

sebelumnya yang berisikan rumus-rumus guna

mengetahui tentang isim (kata benda) beserta

penjelasan-penjelasannya. Rumus-rumusnya

yaitu Rumus Utama, Rumus A1, dan Rumus

A2.22

c. Amtsilati Jilid III

Materi pada jilid ini lebih menekankan pada

penjelasan tentang isim, penerapan rumus yang

ada pada kitab sebelumnya, latihan memberi

21

Taufiqul Hakim, Amtsilati jilid 1, (Jepara: Al-Falah

Offset, 2003) 22

Taufiqul Hakim, Amtsilati jilid 2, (Jepara: Al-Falah

Offset, 2003)

Page 46: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

45

makna pada kata berbahasa Arab yang diambil

dari ayat-ayat Al-Quran dan Hadits.23

d. Amtsilati jilid IV

Pada tahap jilid IV, para santri akan mempelajari

rumus-rumus selanjutnya dan diberikan

penjelasan tentang fi‟il madli (kata kerja lampau),

maf‟ul (obyek), fi‟il (pelaku).24

e. Amtsilati jilid V

Sama halnya dengan kitab sebelumnya, pada jilid

V ini merupakan lanjutan dari kitab sebelumnya,

kitab ini tidak berbeda jauh isinya dengan kitab

Amtsilati jilid IV, yakni masih menjelaskan

tentang fi‟il (kata kerja) namun lebih luas lagi,

seperti fi‟il mudhari‟ (kata kerja sekarang dan

yang akan datang), fi‟il amar (kata perintah).25

f. Tatimmah jilid I dan II

Kitab ini berisi tentang penerapan rumus yang

sangat penting, sehingga dapat memudahkan para

23

Taufiqul Hakim, Amtsilati jilid 3, (Jepara: Al-Falah

Offset, 2003) 24

Taufiqul Hakim, Amtsilati jilid 4, (Jepara: Al-Falah

Offset, 2003) 25

Taufiqul Hakim, Amtsilati jilid 5, (Jepara: Al-Falah

Offset, 2003)

Page 47: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

46

peserta didik menerapkan berbagai kaidah yang

ada dan mudah menerapka pada kitab apapun.

Kitab Tatimmah jilid I digunakan setelah siswa

menyelesaikan jilid III Amtsilati, dan Tatimmah

jilid II digunakan setelah siswa menyelesaikan

Amtsilati jilid V.26

g. Sharfiyyah

Sharfiyyah adalah kitab yang penting berisi

tentang ilmu Sharaf, perpaduan tasrif lughawi-

istilahi dan i‟lal sekaligus. Sharfiyyah digunakan

sebagai tabel, apabila menemukan kata-kata yang

sulit yang tidak dibahas dalam Amtsilati, dengan

mengkiaskan kata tersebut dengan kata yang ada,

dengan melihat daftar isi.27

h. Qa‟idati

Rumus Qo‟idah merupakan kitab intisari dari

amtsilati mulai dari jilid satu sampai jilid lima

dan dilengkapi petunjuk nadloman yanga ada

pada kitab khulashati. Untuk mencapai

26

Taufiqul Hakim, Tatimmah 1 dan 2, (Jepara: Al-Falah

Offset, 2003) 27

Taufiqul Hakim, Shorfiyyah, (Jepara: Al-Falah Offset,

2003), hlm. iii

Page 48: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

47

keberhasilan maka nadloman seyogyanya

dihafalkan, bila tidak mampu maka materi dan

rumus dipahami. Rumus Qo‟idah juga sebagai

kunci untuk mengukur kemampuan dan

keberhasilan siswa/santri.28

i. Khulashah

Kitab ini merupakan ringkasan syair-syair kitab

Alfiyah Ibn Malik, yang tadinya berisi 1000 bait

syair diringkas menjadi 184 syair. Kitab ini

digunakan mulai dari siswa mempelajari

Amtsilati jilid I-V.29

3. Metode Pembelajaran Amtsilati

Model pembelajaran yang dilaksanakan

dalam metode Amtsilati ini adalah model

pembelajaran klasikal. Model ini adalah model

belajar secara berkelompok yang bertujuan untuk

menciptakan suasana kondusif dalam proses

belajar mengajar. Model pembelajaran klasikal

yang diterapkan dalam metode Amtsilati ini

28

Taufiqul Hakim, Qo‟idati (Rumus Qoidah), (Jepara: Al-

Falah Offset, 2003), hlm. iii 29

Taufiqul Hakim, Khulashoh Alfiyah Ibnu Malik, (Jepara:

Al-Falah Offset, 2003), hlm. iii

Page 49: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

48

dengan cara membentuk kelompok yang

ditentukan sesuai dengan jilidnya masing-

masing.30

Proses kegiatan mengajar pada metode

Amtsilati adalah sebagai berikut:

1) Mukaddimah

a) Guru membuka pembelajaran dengan

Basmalah

b) Guru membimbing santri membaca Al-

Fatihah untuk pengarang kitab dan orang-

orang yang membantu menyebarkan

metode Amtsilati.

2) Penyajian materi

a) Sebelum mengajar, Guru memerintahkan

kepada santri untuk mengulangi rumus dan

qa'idah sesuai dengan kebutuhan.

b) Guru memulai pelajaran dengan cara

membaca judul, kemudian membacakan

contoh permasalahan yang ada tanda ( ),

30

http://immtarbiyahpwt.blogspot.co.id/2011/08/metode-

membaca-alquran-dengan-amtsilati.html, diakses pada tanggal 5

September 2017

Page 50: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

49

dengan memberikan keterangan

secukupnya.

c) Santri membaca semua contoh ayat dua kali

bacaan pertama lengkap tanpa waqaf sesuai

dengan nahwu, sedangkan bacaan kedua

diwaqafkan sesuai dengan tajwid.

d) Santri mengulangi keterangan yang ada di

bawahnya dan membaca dasar baitnya

dengan melihat pada buku khulashah.

e) Guru melanjutkan materi pada tabel di

samping atau bawahnya dengan cara yang

sama seperti di atas.

f) Sebelum mengakhiri belajar, terlebih

dahulu santri menghafalkan rumus dan

qaidah sesuai dengan materi yang baru

dipelajari.31

3) Evaluasi

31

http://immtarbiyahpwt.blogspot.co.id/2011/08/metode-

membaca-alquran-dengan-amtsilati.html, diakses pada tanggal 5

September 2017

Page 51: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

50

a) Guru mengadakan evaluasi pada siswa atau

santri secara bergiliran untuk membaca

ayat-ayat yang ada beserta dasarnya.

b) Guru menyuruh para santri untuk mengisi

titik-titik dan ayat yang tidak berharakat

dengan lisan.

c) Guru memerintahkan para santri untuk

mengerjakan latihan memberi makna secara

bersama.

d) Untuk mengetahui kualitas tulisan santri,

guru memberi PR atau menyuruh santri

menulis materi yang ada.

e) Guru memberikan kesempatan kepada

santri untuk mengajukan pertanyaan yang

belum jelas.

4) Penutup

a) Guru menyampaikan kesimpulan dan

kesan-kesan berupa penekanan pelajaran

yang baru disampaikan.

Page 52: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

51

b) Guru menutup pelajaran dengan bacaan

do'a dan hamdalah serta mengakhiri dengan

salam.32

Dalam mempelajari kitab Amtsilati peneliti

melihat bahwa pengajar harus paham dan

menguasai tentang prosedur pembelajaran kitab

Amtsilati serta urutan kitab-kitab tersebut mana

yang terlebih dahulu dipelajari sehingga

terbentuk proses pemahaman peserta didik secara

bertahap tentang gramatikal bahasa Arab (seputar

nahwu-sharaf).

4. Kelebihan dan kekurangan metode Amtsilati

Ada beberapa kelebihan yang dimilki

metode Amtsilati ini, diantaranya adalah sebagai

berikut:

1) Peletakan rumus disusun secara sistematis.

2) Lebih praktis dan mudah untu dipahami.

3) Masa pembelajarannya relatif singkat.

32

http://immtarbiyahpwt.blogspot.co.id/2011/08/metode-

membaca-alquran-dengan-amtsilati.html, diakses pada tanggal 5

September 2017

Page 53: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

52

4) Bisa diterapkan kepada anak-anak sedini

mungkin.

5) Siswa dapat menjadi guru bagi teman-

temannya.

6) Siswa menjadi aktif, komunikatif dan dialogis.

7) Penyelesaian gramatika bahasa Arab melalui

penyaringan dan pentarjihan.Rumus yang

pernah dipelajari diikat dengan hafalan yang

terangkum dalam dua buku khusus, yaitu

rumus Qa‟idah dan Khulashah Alfiyah.

Metode Amtsilati juga memilki kekurangan,

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Peserta didik harus memiliki daya ingat yang

kuat, bagi yang lemah akan merasa kesulitan

dalam mempelari kitab Amtsilati.

2) Materi pembelajaran hanya seputar inti

Nahwu-Sharaf, oleh karena itu para peserta

didik diharapkan untuk memperluas

pengetahuannya.

Page 54: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

53

3) Padatnya pembelajaran Amtsilati, peserta didik

harus pandai membagi waktu.33

Setiap metode pasti memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Sehingga hal itu

menuntut para peserta didik/santri untuk terus

menuntut ilmu. Selain itu, peserta didik juga

harus mengaplikasikannya sebagai bentuk

implementasi dari setiap ilmu yang diperoleh.

Karena menuntut ilmu merupakan hal yang

wajib dilakukan oleh manusia untuk memperluas

wawasan sehingga derajat manusia pun bisa

terangkat. Hal ini sesuai dengan firman Allah di

dalam ayat Al-Qur‟an tentang menuntut ilmu

dengan jelas menyebutkan bahwa dengan

menuntut ilmu akan mengangkat derajat manusia.

Allah SWT berfirman:

33

Aminudur Yusuf Putra, “Penerapan Metode Amtsilati

Dalam Pembentukan Karakter Islami Siswa di P.P Darul Falah

Bangsri Jepara,” Skripsi, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah, 2014,) hlm. 17

Page 55: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

54

“Allah akan meninggikan orang-orang yang

beriman di antaramu dan orang-orang yang

diberi ilmupengetahuan beberapa derajat.” (Q.S.

Al-Mujadalah [58]: 11)

Selain itu peran seorang pengajar sangat

berpengaruh dalam proses belajar-mengajar. Para

guru/ustadz/ustadzah harus paham betul dan bisa

menggunakan metode Amtsilati dengan baik serta

dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan. Pengajar juga harus

memperhatikan kondisi psikis anak didik agar

hasil pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

C. Kitab Kuning

1. Pengertian Kitab Kuning

Dalam dunia pesantren, penyebutan dari

kitab kuning masih belum diketahui secara pasti

asal-usulnya. Akan tetapi penyebutan kitab

Page 56: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

55

kuning diambil berdasarkan dari berbagai sudut

pandang yang ada.

Istilah kitab kuning pada mulanya

diperkenalkan oleh kalangan luar pesantren

sekitar dua dasawarsa yang silam dengan nada

merendahkan (pejorative). Dalam pandangan

mereka, ia dianggap sebagai kitab yang berkadar

rendah, ketinggalan zaman dan menjadi salah

satu penyebab terjadinya stagnasi berfikir umat.

Pada mulanya sangat menyakitkan memang,

tetapi kemudian nama kitab kuning diterima

sebagai salah satu istilah teknis dalam studi

kepesantrenan.34

Istilah kitab kuning sebenarnya

diletakkan pada kitab warisan abad pertengahan

Islam yang masih digunakan pesantren hingga

saat ini.35

Dalam pandangan Ali Yafie makna kitab

kuning cenderung bersifat negatif, sebab dunia

pesantren dikesankan tidak mengenal buku-buku

34

Affandi Mochtar, membedah Diskursus Pendidikan

Islam, (Ciputat: Penerbit Kalimah, 2001), hlm. 36 35

Imam Bawani, Tradisionalisme dalam pendidikan Islam

(Surabaya : Al-Ikhlas, 1990) hlm. 134

Page 57: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

56

di luar kitab kuning. Pandangan yang

dikemukakan ini tampaknya besifat kritis dan

evaluatif sehingga penjelasan ini lebih mewakili

penjelasan pesantren modern dibandingkan

dengan pesantren tradisional.

Secara lebih perinci tentang definisi kitab

kuning dikemukakan oleh Mas‟udi bahwa yang

termasuk kitab kuning adalah:

a. Kitab-kitab yang ditulis oleh ulama asing, tetapi

secara turun-temurun menjadi referensi yang

dipedomi oleh para Ulama Indonesia

b. Kitab-kitab yang ditulis oleh ulama Indonesia

sebagai karya tulis yang independen

c. Kitab yang ditulis oleh ulama Indoensia sebagai

komentar atau terjemahan atas kitab karya ulama

asing.36

Dalam tradisi intelektual Islam, khususnya

di Timur Tengah, dikenal dua istilah untuk

menyebut kategori karya-karya ilmiah

berdasarkan kurun dan format penulisannya.

Kategori pertama disebut al-kutub al-qadimah

(kitab-kitab klasik). Sedangkan kategori kedua

36

Samsul Nizar, Sejarah Sosial & Dinamika Intelektual

Pendidikan Islam di Nusantara, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2013) hlm. 146-147

Page 58: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

57

disebut al-kutub ashriyyah (kitab-kitab modern).

Perbedaan yang pertama dari yang kedua antara

lain, dicirikan cara penulisannya yang tidak

mengenal pemberhentian, tanda baca

(punctuation), dan kesan bahasanya yang berat,

klasik dan tanpa syakal. Apa yang disebut dengan

kitab kuning pada dasarnya mengacu pada

kategori yang pertama, al-kutub al-qadimah.37

Dari berbagai definisi di atas peneliti

menyimpulkan bahwa kitab kuning adalah kitab-

kitab klasik berupa karya ilmiah yang ditulis oleh

ulama-ulama asing terdahulu. Hasil pemikiran

ulama-ulama tersebut kemudian dibukukan

dengan menggunakan kertas berwarna kuning

sehingga di Indonesia khususnya kalangan

pesantren menyebutnya kitab kuning.

2. Urgensi kitab kuning

Pada umumnya pesantren di pandang

sebagai sub-kultur yang mengembangkan pola

kehidupan yang unik menurut “kaca mata”

37

Affandi Mochtar, membedah Diskursus Pendidikan

Islam, hlm. 37

Page 59: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

58

umum, modern. Selain sebagai faktor

kepemimpinan kiai-ulama, kitab kuning adalah

faktor penting yang menjadikan karakterisktik

sub-kultur itu. Selain sebagai pedoman bagi tata

cara keberagamaan, kitab kuning difungsikan

juga oleh kalangan pesantren sebagai referensi

nilai universal dalam menyikapi segala tantangan

kehidupan.

Dari kalangan pesantren sendiri, sejauh ini

sebetulnya belum ada pertanggungjawaban

filosofis (argumentatif) yang utuh, dalam

pengertian modern, ihwal penempatan kitab

kuning sebagai referensi nilai-nilai universal

mereka. Alasan pemilihan kitab kuning bisa

dirumuskan dengan mempertimbangkan

perkembangan tradisi intelektual Islam Nusatara.

Dalam bukunya Sa‟id Aqiel menulis

tentang pandangan Ali Yafi mengenai kitab

kuning sebagai berikut: “peran kitab ini sebagai

salah satu unsur mutlak dari pengajaran atau

pendidikan pesantren adalah sedemikian

pentingnya dalam proses terbentuknya

Page 60: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

59

kecerdasan intelektual dan moralitas kesalihan

(kualitas keberagamaan) dalam diri peserta didik

atau santri.”38

Dengan beberapa catatan, Abdurrahman

Wahid mempertimbangkan segi dinamis dari

perkembangan kitab kuning di pesantren.

Menurutnya, kitab kuning merupakan faktor

penting dalam pembentukan tradisi keilmuan

yang fiqih-sufistik, yang didukung penguasaan

ilmu-ilmu instrumental, termasuk ilmu-ilmu

humanistik (adab)-nya. Tanpa kitab kuning

dalam pengertian yang lebih kompleks, tradisi

intelektual di Indonesia agaknya tidak akan bisa

keluar dari kemelut sufi-ekstrem dan fiqh-

ekstrem.39

Dengan demikian ada dua pandangan

mengenai posisi dan signifikansi kitab kuning di

pesantren. Pertama, kebenaran kitab kuning bagi

38

Sa‟id Aqiel Siradj dkk, Pesantren Masa Depan (Wacana

Pemberdayaan Dan Transformasi Pesantren), (Bandung: Pustaka

Hidayah, 1999) hlm. 233 39

Sa‟id Aqiel Siradj dkk, Pesantren Masa Depan (Wacana

Pemberdayaan Dan Transformasi Pesantren), hlm. 234

Page 61: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

60

kalangan pesantren adalah referensi yang

kandungannya sudah tidak perlu dipertanyakan

lagi. Kitab kuning dipandang sebagai pemasok

teori dan ajaran yang sudah sedemikian rupa

dirumuskan oleh ulama-ulama dengan bersandar

pada Al-Qur‟an dan hadits Nabi. Kedua, muncul

pandangan dalam tiga dasawarsa terakhir ini

bahwa kitab kuning sangatlah penting bagi

pesantren untuk memfasilitasi proses

pemahaman keagamaan yang mendalam

sehingga mampu merumuskan penjelasan yangs

segar tetapi tidak ahistoris mengenai ajaran

Islam, Al-Qur‟an dan Hadits Nabi.40

Mempelajari kitab kuning dan

menjadikannya referensi bukan berarti

mengabaikan Al-Qur‟an dan Hadits Nabi akan

tetapi justru dengan mempelajari kitab kuning

pada hakikatnya mengamalkan kedua ajaran

tersebut. Mempelajari kitab kuning adalah cara

yang paling aman untuk memahami kedua

40

Sa‟id Aqiel Siradj dkk, Pesantren Masa Depan (Wacana

Pemberdayaan Dan Transformasi, hlm. 235

Page 62: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

61

sumber utama tersebut agar tidak terjerumus

dalam kesalahan dan kekeliruan yang dibuat

sendiri. Sebab kandungan kitab kuning

merupakan penjelasan yang telah tersedia alias

siap pakai dengan rumusan hukum yang

bersumber dari Al-Qur‟an dan hadits Nabi yang

telah dipersiapkan para mujtahid dalam segala

bidang. Oleh karena itu untuk tetap menjadikan

pesantren sebagai pusat kajian keislaman, maka

pemeliharaan dan pengayaan kitab kuning harus

terus menjadi ciri utamanya.

3. Macam-macam kitab kuning

Beberapa macam kitab kuning lazim yang

dipelajari di pondok pesantren ialah kitab-kitab

terbitan abad pertengahan (sekitar abad 12

sampai dengan 15). Keseluruhan kitab-kitab

klasik yang diajarkan di pesantren dapat

digolongkan ke dalam 8 kelompok, yaitu: Nahwu

(syntax) dan Sharaf (morfologi), Fiqh, Ushul

fiqh, Hadits, Tafsir, Tauhid, Tasawuf.

Kesemuanya ini dapat pula digolongkan ke dalam

tiga kelompok yaitu:

Page 63: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

62

a. Kitab-kitab dasar

b. Kitab-kitab tingkat menengah

c. Kitab-kitab besar.41

Untuk kitab-kitab dasar yang dipergunakan

antara lain:

1) Nahwu, kitab-kitabnya :

a) Matan al-jurûmiyyah karangan Abu

Abdillah Muhammad bin Muhammad bin

Dawud ash-Shinhaji (Ibnu Ajurum).

b) Mutammimah karangan Syekh Syamsuddin

Muhammad bin Muhammad ar-Ra‟ini al-

Maliki asy-Syahiri.

2) Fiqih, kitab-kitab :

a) Matan Taqrîb karangan Ahmad bin al-

Husein bin Ahmad al-Asbahani.

b) Fath al-Qarîb karangan Muhammad Ibnu

Qasim al-Ghazi.

c) Fath al-Mu‟in karangan Syekh Zainuddin

bin Muhammad al-Ghozali al-Malibary.

41

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren (Studi Tentang

Pandangan Hidup Kyai), Jakarta: LP3ES, 1983) hlm. `50-51

Page 64: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

63

3) Tauhîd, kitab-kitab :

a) Matan al-Sanûsî karangan Imam

Abu „Abdillah Muhammad bin Yusuf bin

Umar Bin Su‟aib as-Sanusi al-Maliki al-

Hasani at-Tilmisani.

b) Hudhudî karangan Abdullah Hijazi bin

Ibrahim asy-Syarqawi.

4) Ushûl fiqh, kitab-kitab :

a) Al-Waraqât karangan Abdul Malik bin

Abdullah bin Yusuf bin Muhammad bin

Hayyuyah al-Juwaini as-Sanbasi.

b) Ghâyah al-Wushûl karangan Syaikh Islam

Zakariya al-Anshari.

5) Manthiq, kitab-kitab : Idhâh al-Mubham

karangan Syekh Syihabuddin Ahmad bin 'Abd

al-Mun'im al-Damanhuri.

6) Al-Bhalâghah, kitab-kitab : Majmû‟ Khamsin

Rasâil karangan Ahmad Zaini Dahlan.

7) Tasawuf/akhlâk, kitab-kitab :

a) Marâqî al-„Ubûdiyyah karangan Abu

Abdul Mu‟thi Muhammad Nawawi bin

„Umar bin „Arabi al-Bantani al-Jawi.

Page 65: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

64

b) Tanbîh al-Ghâfilîn karangan Abul Laits as-

Samarqandi (Imamul Huda).

Sedangkan untuk tingkat lanjutan, kitab-

kitab yang dipelajari antara lain :

1) Nahwu kitabnya : Alfiyah karangan amaludin

Muhammad bin Abdullah bin Malik dan

Khurdî karangan Syaikh al-Arif Billah

Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbili asy-

Syafi‟i an-Naqsabandi.

2) Fiqih kitabnya al-Mahallî karangan

Jalaluddin Abu Abdillah Muhammad bin

Syihabuddin dan Fath al-Wahâb karangan

Syaikh al-Islam Zakariyya al-Anshari.

3) Ushul fiqh kitabnya Jam‟u al-Jawâmi‟

karangan Taj ad-Din Adb al-Wahab as-Subki

asy-Syafi‟i.

4) Tauhid kitabnya al-Dasûqî karangan Ibrahim

bin Abdul Aziz Abul Majdi.

5) Manthiq kitabnya îsâghûjî karangan

Syaikhul Islam Abi Zakariya al-Anshari.

6) Bhalâghah kitabnya Jawâhir al-Maknûn

karangan Abdurrahman al-Akhdhari.

Page 66: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

65

7) Tasawuf kitabnya Ihya al-„ûlûmuddin

karangan Abu Ḥamid Muḥammad ibn

Muḥammad al-Ghazali.

Dan untuk tingkat spesialisasi (takhasus)

para santri boleh mempelajari kitab-kitab:

1) Hukum Islam seperti Tuhfah al-Muhtaj

karangan Ibnu Hajar al-Haitami, Nihâyah al-

Muhtaj (masing-masing 10 jilid besar)

karangan Syamsuddin Muhammad bin Abu al-

Abbas Ahmad bin Hamzah bin Syihabuddin

al-Ramli al-Manufi al-Mishri al-Anshari .

2) Hadits seperti : Fath al-Barri karangan Ibnu

Hajar al-Asqalani.42

Kitab-kitab tersebut hanyalah sebagai

contoh dari kitab-kitab yang menjadi kurikulum

di pesantren. Masih banyak lagi nama-nama

kitab kuning yang dipelajari di beberapa

pesantren. Tidak semua pesantren sama dalam

menetapkan kitab yang menjadi kurikulum untuk

42

Marwan Saridjo, Pesantren Islam Dari Masa Ke Masa,

hlm. 44-45

Page 67: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

66

dipelajari. Karena beberapa pesantren

menggunakan kombinasi kitab yang dalam

beberapa hal terdapat kekurangan dan kelebihan.

Selain itu kitab-kitab yang memiliki kandungan

pemikiran-pemikiran modern hanya diajarkan di

kalangan pesantren tertentu saja.

Page 68: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok

Pesantren Al-Falah Puteri terletak di Jalan A.Yani

Km.23 Landasan Ulin Tengah Kecamatan Landasan

Ulin Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan Pada bulan Juli

2017.

B. Metode Penelitian

Dalam dunia pendidikan pendekatan penelitian

yang terkenal terbagi menjadi dua penelitian yaitu

kualitatif dan kuantitatif. Dalam penulisan skripsi ini

peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana

dalam penelitian ini lebih menekankan pada makna

dan proses daripada hasil suatu aktivitas.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

dengan deskriptif kualitatif. “Metode penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan

berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi

Page 69: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

68

model secara kualitatif.”1 menurut Sukardi,

penelitian deskriptif merupakan metode penelitian

yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi obyek sesuai dengan apa adanya.2

Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya

sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan

menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat

lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.

Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan

secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik

mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.

Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau

kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata

bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud

mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat

prediksi, maupun mempelajari implikasi.3

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

deskriptif karena bertujuan untuk mengetahui dan

1 Basrowi dan Suwardi, Memahami Penelitian Kualitatif,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 20 2 Sukardi, Metodologi Penelitian: Pendidikan Kompetensi

dan Praktiknya. (Yogyakarta: PT Bumi Aksara, 2003), hal. 157 3 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian. (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2014), hal . 6-7

Page 70: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

69

mendeskripsikan tentang Implementasi Metode

Amtsilati dalam Meningkatkan Kemampuan

Membaca Kitab Kuning di Pondok Pesantren Al

Falah Puteri Banjarbaru.

C. Sumber Penelitian

Sumber data pada penelitian ini terdiri dari

dua bagian, yaitu :

1. Data Primer

Data primer disini adalah data yang diperoleh

dari lapangan. Adapun yang menjadi sumber data

primer dalam penelitian ini adalah:

a. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru Kalimantan Selatan

b. Pembimbing program pendidikan Amtsilati

c. Santriwati Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru Kalimantan Selatan

2. Data Sekunder

Data sekunder yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah sumber data yang didapat dari

literatur dan dokumentasi.

Page 71: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

70

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan data yang diperoleh dalam

penelitian ini, maka dalam pengumpulan data

peneliti menggunakan beberapa prosedur, yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu

teknk atau cara mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang

sedang berlangsung. 4

Menurut Suharsimi Arikunto teknik observasi

adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara teliti serta

pencatatan secara sistematis kemudian mengadakan

pertimbangan dan mengadakan penilaian ke dalam

skala bertingkat.5

Metode observasi ini digunakan untuk

mengumpulkan data-data dengan jelas menjadi

partisipan secara langsung dan sistematis terhadap

obyek yang diteliti, dengan cara mendatangi

4 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian

Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 220 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 58

Page 72: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

71

langsung lokasi penelitian di Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri Banjarbaru untuk mengetahui

kemampuan para santriwati membaca kitab kuning.

Selain itu metode observasi juga digunakan untuk

mengamati kondisi bagunan sekolah, sarana dan

prasarana.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apapbila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.6

Wawancara adalah teknik yang dilakukan

dengan melakukan dialog secara lisan di mana

peneliti mengajukan pertanyaan kepada responden

atau informan juga menjawab secara lisan.7

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

dan R dan D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 194 7 Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam:

Pengembangan Ilmu Paradigma Islami, (Depok: PT Rajagrafindo

Persada, 2014), hlm. 56

Page 73: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

72

Pengumpulan data dengan wawancara

bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan

dengan cara yang lebih akurat dan dapat

dipertanggung jawabkan.8

Wawancara yang digunakan dalam penelitian

inii adalah wawancara tak terstruktur atau

wawancara mendalam, hal ini dilakukan untuk

memperoleh data yang jenuh mengenai fokus

penelitian, wawancara dilaksanakan dengan

mengadakan pertemuan dengan beberapa informan

guna menggali informasi yang sedalam-dalamnya

mengenai implementasi metode Amtsilati dalam

meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning

di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru.

Peneliti berperan aktif untuk bertanya kepada

sumber data atau informan agar memperoleh

jawaban dari permasalahan yang ada, sehingga

diperoleh data penelitian. Teknik ini digunakan

peneliti untuk mewawancarai pengasuh pondok

pesantren, pengajar dan pembimbing metode

8 Ahmad Tanzah, Metodologi Penelitian Praktis,

(Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 89

Page 74: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

73

Amtsilati serta santriwati Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri Banjarbaru untuk mengetahui tentang

implementasi metode Amtsilati dalam meningkatkan

kemampuan membaca Kitab Kuning..

Adapun intrumen wawancara terdapat pada

lampiran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode

pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis

dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri

atau orang lain tentang subjek.

Cara atau teknik ini dilakukan dengan

mengumpulkan dan menganalisis sejumlah

dokumen ang terkait dengan masalah penelitian.

Pengumpulan data melalui dokumen bisa

menggunakan alat kamera atau dengan cara

fotocopy.9

9 Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam:

Pengembangan Ilmu Paradigma Islami, hlm. 57

Page 75: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

74

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif,

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung,

dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode

tertentu. Aktifitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh.10

Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang

bermaksud untuk menjawab pertanyaanpertanyaan

yang dirumuskan dalam penelitian. Pertama proses

analisis data, penelitian kualitatif dalam prakteknya

tidak dapat dipisah-pisahkan dengan proses

pengumpulan data. Kedua kegiatan ini berjalan

secara serempak, yaitu kegiatan analisis data

dikerjakan bersamaan dengan pengumpulan data,

dan dilanjutkan setelah pengumpulan data selesai.

Secara teoritis, analisis dan pengumpulan data

dilaksanakan secara berulang-ulang.

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

dan R dan D, hlm.246

Page 76: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

75

Miles & Hubberman mengemukakan tiga

tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis

data penelitian kualitatif, yaitu:

1. Reduksi Data

Mereduksi data merupakan kegiatan

merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan

polanya. Data yang direduksi akan memberikan

gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk

melakukan pengumpulan data.11

Pada tahap ini peneliti merangkum, memilih

dan mencatat data yang penting yang diperoleh dari

lapangan. Data yang diperoleh berasal dari hasil

wawancara yang telah dilakukan peneliti.

2. Display Data

Display data adalah usaha merangkai

informasi yang terorganisir dalam upaya

menggambarkan kesimpulan dan mengambil

tindakan. Biasanya bentuk display (penampilan)

data kualitatif menggunakan teks narasi.

11

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif. (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 211

Page 77: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

76

Sebagaimana reduksi data, kreasi dan penggunaan

display juga bukan merupakan sesuatu yang terpisah

dari analisis, akan tetapi merupakan bagian dari

analisis.12

Pada tahap ini peneliti menyajikan data yang

berasal dari hasil wawancara yang sudah direduksi

dalam bentuk teks naratif. Data disajikan pada

deskripsi data dan temuan hasil penelitian.

3. Verifikasi dan penarikan kesimpulan

Verifikasi dan penarikan kesimpulan

merupakan aktivitas analisis, di mana pada awal

pengumpulan data, seorang analis mulai

memutuskan apakah sesuatu bermakna, atau tidak

mempunyai keteraturan, pola penjelasan,

kemungkinan konfigurasi, hubungan sebab akibat,

dan proposisi.13

.

Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan

dari data yang sudah direduksi dan yang sudah

disajikan dalam deskripsi data dan hasil penelitian.

12

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif,

(Ciputat: Referensi, 2013), hlm. 135 13

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif,

hlm. 135

Page 78: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

77

Pada penelitian ini peneliti memperoleh data

mengenai fokus penelitian dengan mewawancarai

pengasuh pondok, pengajar dan pembimbing

program Amtsilati beserta beberapa santriwati

Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru. Di

samping itu peneliti juga menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data, yaitu teknik wawancara,

observasi dan dokumentasi untuk menggali data

tentang implementasi metode Amtsilati dalam

meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning

di Podok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru.

Page 79: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

79

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Falah

Puteri

1. Profil Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru

a. Nama Pesantren : Pondok Pesantren Al-Falah

Puteri Banjarbaru

b. Nomor Statistik : 512637101016

c. NPWP Yayasan : 15852247731

d. Alamat Lengkap : Jl. A. Yani KM 23

RT.009/RW.004 Kelurahan

Landasan Ulin Tengah

Kecamatan Landasan Ulin

Kota Banjarbaru

Kalimantan Selatan.

2. Latar Belakang dan Sejarah Berdiri Pondok

Pesantren Al-Falah Puteri

Pondok Pesantren Al-Falah dibangun di atas

tanah yang berstatus wakaf luasnya kurang lebih 15

hektar, terdiri dari 2 lokasi, Putera dan Puteri dengan

Page 80: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

80

dibatasi oleh pagar tembok yang tinggi dan

dipasangi kawat berduri di atasnya. Pondok

Pesantren Al Falah didirikan pada tanggal 26 Juli

1975 Masehi bertepatan dengan tanggal 06 Rajab

1395 Hijriyah. Pendiriannya diprakarsai oleh al-

Mukarram K.H. Muhammad Tsani seorang ulama

dan muballigh, juga seorang pejuang yang tidak

asing lagi di kalangan umat Islam di Indonesia

terutama di daerah Kalimantan Selatan, Jawa dan

sekitarnya, bahkan sampai ke Tanah Tambilahan,

Indra Giri dan Malaysia dengan dibantu oleh para

kerabat beliau serta para dermawan di Kalimantan

Selatan.

Pondok Pesantren Al-Falah telah

membuktikan dirinya sebagai lembaga pendidikan

dan dakwah serta sebagai lembaga sosial

kemasyarakatan yang tumbuh dari bawah, dibina

secara perlahan-lahan dan berkembang sesuai

perkembangan dan kebutuhan masyarakat, bahkan

telah memberikan warna dan corak yang khas dalam

wajah masyarakat Indonesia khususnya di wilayah

Kalimantan Selatan.

Page 81: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

81

Pondok Pesantren Al-Falah tumbuh dan

berkembang dalam usia yang relatif muda, dengan

pertumbuhan secara alami, dan disirami dengan doa

restu kaum muslimin dan muslimat pecinta agama,

yang dipupuk bantuan moril dan materil dari

masyarakat, simpatisan, serta keberkahan dari Allah

SWT.

Berdirinya Pondok Pesantren Al Falah yang

masih muda, dipercepat oleh pelbagai situasi dan

tantangan kemerosotan akhlak di kalangan ummat

manusia, maka pertumbuhan dan perkembangannya

sekaligus mempercepat menjadi dewasa untuk tegak

dan sadar menghadapi umat dunia pada umumnya

dan lingkungan Pondok Pesantren Al Falah

khususnya, dengan mencoba membina dan

menumbuhkan kader-kader muda pengemban

keadilan di muka bumi Allah yang indah dan

tercinta ini.

Kiprah alumni Al-Falah di mata

masyarakatpun cukup dominan. Banyak alumni Al-

Falah yang menjadi pemimpin di masyarakat, baik

Page 82: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

82

di kalangan akademis maupun pada masyarakat

umum bahkan adapula sebagai pejabat.

Lembaga pendidikan ini bernama “AL

FALAH”, sebuah kata yang diambil dari lafazh

adzan yang berbunyi “Hayya „ala al-falah”, yang

bermakna “Hayya „ala al-fauz wa al-najah”

(marilah kepada keberuntungan dan keselamatan).

Maka dengan kata itulah para pendiri berkeinginan

agar orang-orang yang berada di dalamnya dan

orang-orang pemerhati yang membantu kelancaran

pendidikan Pondok Pesantren Al Falah ini selalu

mendapat keberuntungan dan keselamatan di dunia

maupun di akhirat kelak.

Pondok Pesantren Al Falah dalam keadaan

netral (tidak berada di bawah naungan organisasi

apapun, baik organisasi politik maupun sosial

masyarakat lainnya, tetapi berada di bawah naungan

Yayasan yang bernama “Yayasan Al Falah” yang

bersifat independen dan mandiri). Operasional

lembaga pendidikan ini adalah pada tanggal 12

Januari 1976 Masehi yang bertepatan dengan

Page 83: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

83

tanggal 10 Muharram 1396 Hijriyah dengan jumlah

santrinya 29 orang.

Sistem pendidikan di Pondok Pesantren Al

Falah mengutamakan penguasaan terhadap Kitab

Kuning (Kitab Klasik), sehingga santrinya dipacu

untuk dapat menyerap dan menguasai serta

memahami kandungan kitab kuning tersebut, adapun

jenjang pendidikan yang harus ditempuh oleh para

santri ada tiga tingkatan, yaitu: (1) Tingkat Tajhizi

(persiapan) selama 1 tahun; (2) Tingkat Wustha

selama 3 tahun; (3) Tingkat „Ulya selama 3 tahun.

Adapun kurikulum yang digunakan ada dua macam,

yaitu Kurikulum Pondok Pesantren Al Falah dan

Kurikulum Kementrian Agama. Untuk Kurikulum

Kementrian Agama jenjang pendidikannya terdiri

dari Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah

(MA) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al

Falah.1

1Bulletin Al-Falah, (Banjarbaru: Penerbit Pondok Pesantren

Al Falah, 2008), Edisi Perdana.

Page 84: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

84

Pondok Pesantren Al Falah terletak di Jalan

A.Yani Km.23 Landasan Ulin Tengah Kecamatan

Landasan Ulin Kota Banjarbaru Kalsel. Letaknya

sangat strategis, 23 km dari Banjarmasin ibukota

propinsi Kalsel, 2 km dari Bandara Syamsudin

Noor, 13 km dari Banjarbaru Ibukota Kotamadya

Banjarbaru. Jadi letaknya sangat mendukung, karena

trasnportasi sangat mudah dan murah disebabkan

letaknya di pinggir jalan protokol. Tidak

mengherankan para santrinya berdatangan dari

berbagai penjuru tanah air, khususnya dari daerah

Kalimantan dan Jawa.

3. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi

Adapun visi, misi, tujuan, dan strategi di

dalam Pondok Pesantren Al-Falah Puteri adalah

sebagai berikut:

a. Visi:

Penguasaan Ilmu Fardhu „Ain dan Kifayah,

mengakar di tengah masyarakat, berorientasi

kepada imtaq dan iptek menuju hidup mandiri.

Page 85: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

85

b. Misi :

1) Melaksanakan amanat aqidah ahlussunah wal

jama‟ah melalui pengembangan pendidikan

secara kualitatif dan kuantitatif.

2) Memberdayakan kader perjuangan muslim

yang berwawasan ahlussunah wal jama‟ah.

3) Mengembangkan potensi kemanusiaan dengan

segala dimensinya, baik dimensi intelektual,

moral ekonomi, social, dan cultural dalam

rangka menciptakan SDM yang handal.

c. Tujuan :

Menyiapkan generasi muda yang mampu

menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

d. Strategi :

1) Pemerataan kesempatan, yaitu setiap orang

mempunyai kesamaan dan peluang yang sama

untuk menjadi santri Pondok Pesantren Al

Falah, tanpa membedakan jenis kelamin,

status sosial ekonomi, ras dan warna kulit.

2) Relevansi, yaitu bahwa pendidikan harus tetap

ditingkatkan sesuai dengan tuntutan kebutuhan

Page 86: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

86

masyarakat, baik kondisi sekarang maupun

akan datang.

3) Kualitas pendidikan, bahwa kualitas

pendidikan harus berorientasi pada kualitas

proses dan produk.

4) Efisiensi, yaitu efektifitas penggunaan sumber

daya tenaga, sarana dan prasarana pondok

mempunyai nilai strategis dalam memacu

keterlibatan semua lapisan masyarakat dan

dunia swasta untuk turut berkiprah dan

berperan aktif dalam pengembangan serta

pembangunan pendidikan Pondok.

Dengan demikian Pondok Pesantren Al-Falah

sebagai lembaga pendidikan Islam tetap eksis dalam

bidang pendidikan dan pengajaran guna membentuk

dan mencetak generasi-generasi Islam yang

bertafaqquh fî al-dîn, yang menguasai ilmu-ilmu

umum, sehingga lahir generasi Imtaq dan Iptek yaitu

generasi berbasiskan iman dan takwa dan menguasai

ilmu dan teknologi sesuai dengan Visi dan Misi

tersebut.

Page 87: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

87

4. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al Falah

Puteri

Struktur organisasi Pesantren Al-Falah Puteri

disusun dalam bentuk skema yang sederhana akan

tetapi tetap jelas menggambarkan tujuan dan tugas-

tugas pokok serta unsur-unsur kerja organisasi

pesantren.

Adapun susunan kepengurusan Pondok

Pesantren Al-Falah Puteri meliputi : ketua yayasan,

pengasuh (Mudîrah), kepala pendidikan, koordinator

tingkat aliyah, koordinator tingkat tsanawiyah,

koordinator tingkat tajhizi, bagian kurikulum aliyah,

kurikulum tsanawiyah, kepala bagian dapur. Bagian

kepala bidang meliputi bidang kemahasiswaan

aliyah, tsanawiyah, keamanan, kebersihan,

kesehatan dan olahraga, pengasramaan, sarana

prasarana, dan bagian humas. Adapun bagian

administrasi meliputi bagian kepala tata usaha,

bendahara, tata usaha aliyah, tata usaha tsanawiyah,

tata usaha tajhizi, staf tata usaha infaq aliyah,

tsanawiyah, tajhizi, staf tata usaha bagian wesel dan

lain-lain, dan staf tata usaha umu

Page 88: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

88

Adapun selengkapnya bisa dilihat pada

struktur tabel di bawah ini:

YAYASAN

PENGASUH

Kabid

KesiswaanAliyah

Kepala

Pendidikan

Kepala Tata

Usaha

Kabid Kesiswaan

Tsanawiyah

Koordinator

Aliyah

Bendahara

Kabid

Keamanan

Koordinator

Tsanawiyah

Bendahara

Kabid Ibadah Koordinator

Tajhizi

Tata Usaha

Tsanawiyah

Kabid kebersihan Kurikulum

Aliyah

Tata Usaha

Tajhizi

Page 89: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

89

Kabid

Pengasramaan

Kepala Bagian

Dapur

Staf TU/ Infaq

Tsanawiyah

Kabid Sarana

Prasarana

Staf TU/ Infaq

Tajhizi

Kabid Humas Staf TU/ Wesel dll

Staf TU Umum

Keterangan :

a. Ketua Yayasan : KH. Nursyahid Ramli,

Lc

b. Pengasuh : Dr.Hj.Habibah Djunaidi,

MA

c. Kepala Pendidikan : Ana Marlina, MA

d. Koordinator Aliyah : Drs. H. Hasbullah Bakry,

M.Pd.I

e. Koordinator Tsanawiyah : Hj.Nirmawati, S.Pd.I

Kabid

kebersihan

Kurikulum

Tsanawiyah

Staf TU/Infaq

Aliyah

Page 90: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

90

f. Koordinator Tajhizi : Noor Syafa‟ah, S.

Pd.I

g. Kurikulum Aliyah : Rahimah, Lc

h. Kurikulum Tsanawiyah : Nafisah, Lc

i. Kepala Bagian Dapur : Riduan

j. Kabid Kesiswaan Aliyah : Radiah, S.Pd. I

k. Kabid Kesiswaan Tsanawiyah : Hanifah

l. Kabid Keamanan : Supini, S. Pd. I

m. Kabid Ibadah : Mardiah

n. Kabid kebersihan : Ainun Marfu‟ah,

SPd.I

o. Kabid kebersihan : Ainun Marfu‟ah,

SPd.I

p. Kabid Pengasramaan : Hj. Siti Hajar

q. Kabid Sarana Prasarana : Ratna, Lc

r. Kabid Humas : Hatnur Yanti

s. Kepala Tata Usaha : Hj. Tien Zairida

t. Bendahara : Rusriani

u. Bendahara : Rusriani

v. Tata Usaha Tsanawiyah : Hj. Anina Rasuna,

S.Pd.I

Page 91: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

91

w. Tata Usaha Tajhizi : Nor Azizah,

S.Pd.I

x. Staf TU/Infaq Aliyah : Juhriah, S.Ag

y. Staf TU/ Infaq Tsanawiyah : Siti Khadijah

z. Staf TU/ Infaq Tajhizi : Hj. Jum‟ah

aa. Staf TU/ Wesel dll : Patriah, S.Pd.I

bb. Staf TU Umum : Iib Kurniati, S.Pd

Dengan demikian Peran pimpinan dalam

manajemen pesantren terbatas hanya dalam

beberapa bidang saja. Selebihnya pimpinan

memberikan tugas dan wewenang sepenuhnya

kepada pengurus yang dipandang ahli dalam

bidangnya masing-masing.

5. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa

Keadaan guru, karyawan dan siswa Pondok

Pesantren Al Falah Puteri dapat di lihat pada tabel

berikut:

Page 92: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

92

TABEL 4.1

Daftar Guru Aliyah

NO NAMA NIK MAPEL

1. DR. Hj. Habibah

Djunaidi,MA

750726 263 Tarikh Islam

2. Drs. H. Hasbullah Bakry,

MPd.I

750726 019 Balaghah

3. H. Abdussamad, Lc 750726 041 Ushul al-Hadis

4. H. Alfiannor Munir 750726 010 Nahwu

5. H. Aswan Syamsuddin 750726 022 Tafsir

6. H. Adnan Nawawi, Sag 750726 068 Akhlak

7. H. Sirajudddin 750726 062 Ushul al-Hadis

Hadis

8. H. Jahri Simin 750726 012 Manthiq

9. Hj. Mahbubah 750726 027 Fiqh

10. Hj. Mahlena 750726 023 Insya

11. Hj. Ana Marlina, MA 750726 275

Ushul al- Fiqh

Al-Lughah al-

Arabiyyah

12. Hatnuriyanti 750726 045 Tauhid

Ilmu al-Tafsir

Imla

13. H. Syamsuddin 750726 003 Faraidh

14. Nurul Isnaniah, Lc 750726 263 Faraidh

Al-Lughah al-

„Arabiyyah

15. Ratna, Lc 750726 269 Al-Lughah al-

Page 93: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

93

Arabiyyah

16. Rahimah, Lc 750726 265 Ushul al- Fiqh

TABEL 4.2

Daftar Guru Tsanawiyah

NO NAMA NIK MAPEL

1. Hj. Norsa‟diyah 750 726 037 Hadits

2. Hj. Makiah 750 726 077 Al-Lughah al-

Arabiyyah

3. Hj. Nirmawati, SPd.I 750 726 024 Tarikh Islam

4. Hanifah 750 726 030 Insya

5. Istiqomah, SPd 750 726 039 Nahwu

6. Nafisah, Lc 750 726 277 Akhlak

Sharf

7. Milawati, Lc 750 726 290 Balaghah

Tauhid

8. Ainun Marfu‟ah,

SPd.I

750 726 100 Fiqh

9. Hj. Amsiah 750 726 031 Sharf

10. Hj. Risalawati 750 726 046 Nahwu

11. Bahjah 750 726 029 Khath

12. Kurba, Sag 750 726 070 Fiqh

13. Dra. Hj. Darmatasiah 750 726 036 Hadis

14. Syarifah Khairiah,

SPd.

750 726 117 Al-Lughah al-

„Arabiyyah

15. Hj. Mardiati 750 726 055 Insya

16. Hj. Asnaniah 750 726 015 Tajwid

17. Radiah, Sag 750 726 106 Sharf

18. Fauziah, SPd.I 750 726 152 Nahwu

Page 94: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

94

Al-Lughah al-

„Arabiyyah

19. Hj. Nor Hani, SPd.I 750 726 270 Insya

20. Muji‟ah, SPd.I 750 726 266 Tafsir

21. Syahriah, SPd.I 750 726 094 Tarikh Islam

Akhlak

22. Shafiah, SAg 750 726 057 Nahwu

23. Mardiah 750 726 276 Al-Qur‟an

24. Fahriah 750 726 272 Tajwid

25. Yuliana, SPd.I

750 726 144 Al-Qiraah al-

Rasyidah

26. Hj. Maya Neta, Lc

Tauhid

Ilmu al-Tafsir

27. Dini Riyani, Lc

750 726 291 Nahwu

Tarikh Tasyri‟

28. Aminatus shalehah Tafsir

TABEL 4.3

Daftar Guru Tajhizi

NO NAMA NIK MAPEL

1. Itriyah, SAg 750 726 120

Al-Lughah al-

„Arabiyyah

2. Rabiatul Adawiah 750 726 206 Tajwid

3. Noorsyafa‟ah, SPd.I 750 726 096 Fiqh

4. Maisurah, SAg 750 726 104 Sharf

5. Munirah, SPd.I 750 726 105 Al-Lughah al-

Page 95: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

95

„Injiliziyyah

6. Salamiah, SPd.I 750 726 277 Khath

7. Nor Aida, SPd.I 750 726 271 Sharf

8. Hj. Hajar 750726 102 Tajwid

9. Nor Azizah, SPd.I 750 726 205 Al-Qur‟an

10. Masdiana, SAg

750 726 066 Nahwu

Fiqh

11. Mariyam 750 726 139 Tajwid

12. Supini, SPd.I 750 726 108 Imla

13. Hamisah Akhlak

14. Milawati, SPd.I 750 726 115 Tauhid

TABEL 4.4

Daftar Jumlah Karyawan Dalam Lingkungan

Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

NO JABATAN JUMLAH

1. Tenaga Administrasi 8 orang

2. Perpustakaan 2 orang

3. Kesehatan 1 orang

4. Bendahara 1 orang

5. Karyawan TU 2 orang

6. Karyawan Kebersihan 4 orang

7. Karyawan Dapur 15 orang

8. Tukang 1 orang

9. Sopir 1 orang

10. Satpam 4 orang

11. Karyawan mini market 3 orang

12. Karyawan Wartel 1 orang

13. Karyawan Kafetaria 5 orang

Page 96: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

96

TABEL 4.5

Daftar Keadaan Siswa Pondok Pesantren Al-Falah

Puteri

NO. JENIS

PENDIDIKAN

KELAS JUMLAH

SISWA

TOTAL

11. 1. TAJHIZI Tajhizi A 34

343

Tajhizi B 34

Tajhizi C 33

Tajhizi D 25

Tajhizi E 33

Tajhizi F 34

Tajhizi G 25

Tajhizi H 34

Tajhizi I 24

Tajhizi J 35

Tajhizi K 32

22

2

.

WUSTHA

Kelas 1 369

819 Kelas 2 260

Kelas 3 190

33

3

.

ULYA Kelas 1 99

174 Kelas 2 75

Page 97: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

97

NO JENIS

PENDIDIKAN

KELAS JUMLAH

SISWA

TOTAL

1. MTs Kelas 1 260 624

Kelas 2 202

Kelas

3

162

2. MA Kelas 1 179 317

Kelas 2 138

Kelas 3

6. Sarana Prasarana Pondok Pesantren Al-Falah

Puteri Banjarbaru

Sarana dan prasarana merupakan pendukung

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Pesantren.

Pesantren hendaknya mengupayakan tersedianya

sumber belajar dan media pendidikan dan

pengajaran yang berbasis teknologi karena sarana

dan prasarana merupakan esensi dan kegunaan

perangkat keras pada suatu Pondok Pesantren untuk

kelancaran interasksi dan komunikasi atau

penyampaian informasi dan penanaman nilai-nilai

Page 98: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

98

keagamaan yang dilakukan kyai terhadap para

santrinya pada saat-saat tertentu.

Adapun sarana dan prasarana yang telah

tersedia Pondok Pesantren Al-Falah Puteri cukup

memadai, dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 4.6

Daftar Sarana Prasarana Pondok Pesantren Al-Falah

Puteri

NO. JENIS JUMLAH

1. Ruang Kantor 3

2. Ruang Guru 1

3. Ruang Kelas 36

4. Ruang Perpustakaan 2

5. Ruang Aula 1

6. Asrama 12

7. Masjid 1

8. Ruang Makan 1

9. Ruang Keterampilan 2

10. WC 82

11. Kolam Mandi 17

12. Tempat Wudhu 1

13. Sumur Bor 6

14. Tenis Meja 1

15. Tempat Parkir 3

16. Rumah Guru 8

17. Laboratorium 1

Page 99: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

99

B. Deskriptif Data

1. Implementasi Metode Amtsilati Dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab

Kuning di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru

Implementasi merupakan tindakan

pelaksanaan dari suatu rencana yang telah disusun

dengan matang. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia implementasi dapat diartikan sebagai

penerapan sesuatu yang telah di rancang atau dibuat

secara matang, sehingga pengerjaannya dapat dapat

dilakukan dengan penuh keyakinan dan tujuan yang

jelas.2 Maka dari pengertian di atas dapat kita

ketahui bahwa implementasi adalah bentuk

pelaksanaan dari suatu perencanaan kegiatan atau

pekerjaan.

Suatu perencanaan kegiataan apabila tidak

diimplementasikan maka tidak akan ada hasilnya.

2http://www.areabaca.com/2015/12/pengertian-

implementasi-menurut-para.html artikel diakses pada tanggal 14 Juli

2017 pukul 13:20

Page 100: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

100

Maka dari itu implementasi merupakan bentuk

realisasi dari suatu perencanaan.

Kaitannya dengan metode Amtsilati yang

dilaksanakan di pondok pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru adalah implementasi tersebut merupakan

bentuk nyata dari agenda-agenda atau usaha-usaha

yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan

membaca kitab kuning para santri.

Dalam mengadakan sebuah pembelajaran

terdapat tahap-tahap yang harus diperhatikan oleh

seorang guru/ustadz diantaranya ialah tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di

lapangan terkait masalah yang diangkat dalam

penelitian ini, bahwa di Pondok tersebut terdapat

dari dua orang guru Amtsilati yaitu ustadzah

Munirah dan ustadzah Annisa Maulida.

Untuk menggali informasi dari fokus

penelitian pertama yaitu tentang pelaksanaan

perencanaan pembelajaran metode Amtsilati dalam

meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning

di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru

Page 101: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

101

peneliti melakukan wawancara kepada ustadzah

Munirah, wawancara dilakukan pada tanggal 06 Juli

2017 pada pukul 16.00 WITA dengan pertanyaan,

“Apakah Ustadzah melakukan perencanaan sebelum

mengajar kitab Amtsilati?” Beliau menjawab:

Sebelum saya mengajar, terlebih dahulu saya

mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran, namun pada pembelajaran

Amtsilati di pondok pesantren Al-Falah Puteri

ini, saya selaku guru yang bersangkutan tidak

membuatnya dalam bentuk RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) seperti pada

umumnya, melainkan hanya mengacu kepada

buku paket Amtsilati perjilidnya yang

dilaksanakan, bisa 3-4 lembar pada setiap

pertemuan, sehingga dalam seminggu bisa

menyelesaikan 1 jilid. Kemudian saya

menelaah materi yang akan saya sampaikan

sebelum proses pembelajaran dimulai. Selain

itu saya juga menargetkan waktu yang

digunakan dalam penyampaian materi, agar

ketika waktu yang tersedia telah habis maka

habis pula perencanaan materi yang

disampaikan. Setelah itu, saya merencanakan

dan memformat langkah-langkah yang ingin

saya laksanakan dalam penyampaian materi

nanti, baik yang terkait dengan penggunaan

strategi dengan harapan para santriwati dapat

menerima dan memahami materi secara

maksimal serta menyiapkan teknik untuk

Page 102: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

102

mewujudkan suasana belajar yang aktif,

efektif dan efesien.3

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap

ustadzah Anisah Maulida mengenai hal yang sama

pada tanggal 07 Juli 2017 pada pukul 12.10 WITA,

beliau mengatakan:

Sebelum saya menjawab pertanyaan, saya

akan menjelaskan tugas saya di sini sebagai

pembimbing para santriwati yang mempelajari

Amtsilati dan membantu ustadzah Munirah

dalam segala proses pelaksanaannya. Sebelum

pembelajaran dimulai saya terlebih dahulu

mempelajari ulang mengenai materi yang akan

saya sampaikan. Dengan mengajarkan mereka

saya kembali mereview pembelajaran

Amtsilati. Dan jika suatu waktu saya lupa

mengenai materi, maka saya akan menanyakan

terlebih dahulu kepada ustadzah Munirah

karena beliau merupakan pengajar yang sangat

berkompetensi dalam pembelajaran Amtsilati,

beliau merupakan satu-satunya pengajar yang

bertahan sejak pertama kali Amtsilati

dilaksanakan di pondok pesantren ini. Tidak

hanya itu, saya juga memperhitungkan waktu

yang saya gunakan dalam menyampaikan

materi kemudian saya menyusun serangkaian

kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan

3 Wawancara dengan Pengajar Amtsilati, Ustadzah

Munirah, Banjarbaru, 6 Juli 2017

Page 103: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

103

setelah penyampaian materi, dan itu bisa

berupa tanya jawab atau latihan-latihan.4

Dalam pelaksanaan metode dalam

pembelajaran, perencanan guru dalam hal tersebut

sangat penting. Oleh karena itu, Banyak hal-hal

yang harus diperhatikan agar sebuah perencanaan

mampu membuat pelaksanaan pembelajaran

bermakna. Dengan perencanaan pembelajaran yang

baik maka satu langkah lebih maju dalam

pencapaian menuju pendidikan yang bermakna.

2. Langkah-langkah Implementasi Metode

Amtsilati

Untuk menggali informasi tentang materi

pembelajaran Amtsilati di Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri Banjarbaru peneliti melakukan

observasi dan wawancara kepada ustdzah yang

bersangkutan. Ketika ditanya tentang materi

pembelajaran Amtsilati, ustadzah Munirah

menjawab:

4 Wawancara dengan Pembimbing Amtsilati, Ustadzah

Annisa Maulida, Banjarbaru, 6 Juli 2017

Page 104: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

104

Sebelum mempelajari kitab Amtsilati, perlu

diketahui terlebih dulu tentang pembagian

penggunaan kitab Amtsilati. Dimulai dari 1

paket kitab Amtsilati yang terdiri dari 10 jilid.

Adapun prosedur penggunaan jilidnya yaitu; 5

jilid Amtsilati dipakai secara bertahap atau

berurutan, setelah jilid 1 selesai, baru

kemudian naik ke jilid 2, dan seterusnya

sampai pada jilid 5. Akan tetapi untuk naik ke

jilid yang selanjutnya, peserta didik harus

melalui serangkaian tes tertulis terlebih

dahulu, yang berupa pengisian soal-soal jilid

yang sudah dipelajari. Selama mempelajari

dan mendalami Amtsilati dari jilid 1-5, harus

diiringi dengan pemahaman Rumus Qaidah

yang terdapat di dalam jilid Qa‟idati, serta

penghafalan dalil-dalil dari ringkasan Alfiyah

Ibnu Malik yang terdapat pada jilid Khulashah

Alfiyah Ibnu Malik, dan terakhir adalah sesi

tes, evaluasi, atau praktek yang menggunakan

2 jilid Tatimmah, adapun penggunaan

Sharfiyah yakni pada saat peserta didik mulai

pada jilid ke-4 Amtsilati. Pondok pesantren

Al-Falah Puteri Banjarbaru telah menerapkan

metode Amtsilati sebagai cara untuk

mendalami Al-Qur‟an dan kitab kuning yang

mana program pembelajaran ini termasuk

dalam program kegiatan nonformal. Program

ini dimulai sejak tahun 2004 sampai

sekarang.5

5 Wawancara dengan Pengajar Amtsilati, Ustadzah

Munirah, Banjarbaru, 6 Juli 2017

Page 105: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

105

Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajarannya

sehari-hari, terdapat langkah-langkah yang peneliti

peroleh dari hasil observasi dan wawancara sebagai

berikut:

a. Sebelum pengajar memasuki ruang kelas, para

santriwati membaca dalil-dalil Khulashah Ibnu

Malik bersama-sama sampai pengajar memasuki

kelas. .

b. Sebelum pengajar memulai pembelajaran, beliau

menanyakan kesiapan para santriwati terlebih

dahulu.

c. Setelah itu pengajar/ustadzah membuka

pembelajaran dengan doa dan tawassul yang

dihadiahkan untuk pengarang kitab beserta

keluarganya, para guru, Rasulullah, sahabat dan

lain-lain.

d. Selanjutnya ustadzah menjelaskan tentang materi

yang akan disampaikan kepada santriwati,

dengan menggunakan kitab Amtsilati.

Page 106: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

106

e. Ustadzah membacakan materi yang berupa ayat

Al-Qur‟an secara berulang-ulang kemudian

diikuti oleh santriwatinya.6

Pada kegiatan akhir, ustadzah membimbing

santriwatinya untuk membuat rangkuman materi

dan melakukan penugasan serta penilaian. Lalu

pembelajaran ditutup dengan kalimat Hamdalah.

Inilah yang menjadi kegiatan dalam setiap

pembelajaran Amtsilati di Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri Banjarbaru.7

Untuk megetahui pelaksanaan pembelajaran

Amtsilati secara menyeluruh, peneliti melakukan

wawancara kepada ustadzah Munirah, dan beliau

memberikan jawaban sebagai berikut:

a. Pada semester pertama ajaran baru seluruh

peserta didik yang baru diwajibkan mengikuti

pembelajaran kitab Amtsilati sedangkan peserta

didik yang lama hanya dianjurkan saja untuk

mengikuti pembelajaran Amtsilati. Pada mulanya

pembelajaran ini dibimbing oleh para santriwati

6 Hasil Observasi Penulis pada tanggal 10 Juli 2017

7 Hasil Observasi Penulis pada tanggal 10 Juli 2017

Page 107: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

107

lama yang telah menyelesaikan pembelajaran

Amtsilati dan telah diwisuda. Karena Amstilati

ini juga mengandung teknik Every One is

Teacher yang mana hal ini dilakukan agar ilmu

yang telah mereka dapatkan bisa tersalurkan

kepada yang lain dan dapat melatih mereka

dalam hal mengajar. Kegiatan ini dilaksanakan

setiap hari kecuali hari jum‟at dengan durasi

waktu sekitar 2 jam setelah sholat shubuh dan 30

menit setelah sholat magrib. Dalam waktu 1

minggu sampai 10 hari diusahakan peserta didik

menyelesaikan 1 jilid. Jika ada peserta didik yang

susah menyelesaikan Amtsilati dalam 1 jilid maka

sebaiknya anak tersebut ditinggal terlebih dahulu,

maksudnya anak tersebut tetap mempelajari

sampai dia menyelesaikan Amtsilati pada jilid

yang dia pelajari.

b. Dalam 1 kali pertemuan membutuhkan waktu 60-

90 menit, dengan rincian 15 menit pertama untuk

mengulang Rumus Qa‟idah pelajaran sebelumnya

yang termuat dalam jilid Qa‟idati, kemudian

dalam 40-70 menit selanjutnya untuk

Page 108: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

108

mempelajari materi baru, dan 15 menit

setelahnya berupa kesimpulan dan waktu untuk

menghafal rumus Qa‟idah yang telah dipelajari.

c. Dalam 1 hari terdapat 2 kali pertemuan.

d. Para peserta didik yang telah menyelesaikan jilid

3 terlebih dahulu, maka diberi kesempatan untuk

mengikuti serangkaian tes tertulis dan lisan. Bagi

yang lulus maka memiliki kesempatan untuk

mengikuti program kelas khusus Amtsilati, yang

mana program ini berjalan selama 6 bulan dalam

menyelasaikan pembelajaran kitab Amtsilati.

Program ini terbuka juga untuk para peserta didik

yang lama. Bagi para peserat didik yang belum

lulus dan belum menyelesaikan jilid 3, maka

tetap mengikuti pelajaran kitab Amtsilati di kelas

biasa sampai mereka dapat menyelesaikannya

dengan waktu yang tak terbatas. Berbeda dengan

kelas khusus yang harus menyelesaikan

pembelajarannya dalam waktu 6 bulan.

e. Tes dalam Amtsilati dilakukan setelah peserta

didik menyelesaikan tiap-tiap jilid Amtsilati yang

semuanya berjumlah 5 jilid, dan tes tersebut

Page 109: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

109

dilakukan dengan tes tertulis. Peserta didik

dinyatakan “lulus” apabila nilai dari tes yang

telah ia kerjakan mencapai nilai 9.01, sebaliknya

apabila nilainya kurang dari sembilan maka

dinyatakan tidak lulus dan harus melakukan tes

hingga ia dinyatakan lulus.

f. Setelah semua pembelajaran Amtsilati selesai,

maka dilakukan tes akhir. Tes dilakukan secara

tertulis dan lisan atau praktek dengan materi ayat-

ayat al-Qur‟an dan Hadits serta membaca kitab

kuning yang telah ditentukan, dengan cara

menempatkan harakat, kedudukan kaidah dan

makna dari materi tersebut.8

Dari hasil observasi, ada beberapa hal yang

perlu disiapkan oleh peserta didik sebelum kegiatan

dimulai yaitu:

a. Peserta didik harus menguasai/mengahafal bait-

bait Nadhom Alfiyah yang terdapat di kitab

Khulashoh, dihafalkan kemudian mereka

8 Wawancara dengan Pengajar Amtsilati, Ustadzah

Munirah, Banjarbaru, 6 Juli 2017

Page 110: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

110

setorkan kepada para pembimbing atau kepada

temannya sendiri.

b. Para peserta didik harus membawa kamus bahasa

Arab yang berupa kamus Munawwir.

3. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat

dalam Pembelajaran Amtsilati

Setiap pelaksanaan dari suatu kegiatan

pembelajaran pasti memiliki faktor penghambat dan

pendukung dalam prosesnya. Ada beberapa faktor

yang mempengaruhi dalam pembelajaran Amtsilati

yaitu sebagai berikut:

a. Waktu

Pondok pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru

merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan

sistem Full Day School. Bagi para santriwati

kegiatan pembelajaran Amtsilati hanya dilakukan

disela-sela waktu senggang, karena kegiatan ini

termasuk program nonformal di pondok.

ketika peneliti menanyakan kepada beberapa

sanntriwati tentang faktor penghambat mereka

dalam pembelajaran Amtsilati, pada umumnya

Page 111: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

111

mereka menjawab bahwa kurangnya waktu dalam

menghafal dan memahaminya.9

b. Faktor santriwati

Kehadiran,keaktifan dan minat seorang peserta

didik sangat berperan penting dalam proses belajar

mengajar. Oleh karena itu, santriwati dituntut untuk

aktif dalam pembelajaran. Karena apabila lebih dari

2 kali pertemuan tidak dihadiri, maka akan

tertinggal jauh dalam pemahaman. Hal ini lah yang

disampaikan oleh ustadzah Munirah.10

c. Faktor Pengajar

Berhasilnya suatu pembelajaran tidak lepas

dari peran seorang pengajar. Seorang pengajar

dituntut untuk bisa menguasai pembelajaran dan

mampu menyampaikannya dengan baik agar materi

yang disampaikan dapat dipahami peserta didik.

Untuk pembelajaran Amtsilati, ketika peneliti

menanyakan tentang kualitas pengajarnya kepada

para santriwati, mereka pada umumnya menjawab

9 Wawancara dengan para Santriwati Program Amtsilati,

Zulfa Salsabila, Aidah dan Makiah, Banjarbaru, 11 Juli 2017 10

Wawancara dengan Pengajar Amtsilati, Ustadzah

Munirah, Banjarbaru, 6 Juli 2017

Page 112: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

112

bahwa ustadzah Maulida sudah menguasai materi

dengan baik, tidak jauh berbeda dengan ustadzah

Munirah yang memberikan materi, yang mana para

santriwati lebih cepat memahami

pembelajarannya.11

d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang disediakan pihak

pondok tergolong sudah memadai karena sekarang

sarana dan prasarana untuk kegiatan Amtsilati di

kelas khsusus tersedia dua asrama. Hal ini ada

kemajuan dibandingkan tahun sebelumnya yang

hanya ada satu asarama saja.12

e. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan juga mempengaruhi dalam

proses belajar-mengajar. Di Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri terdapat asrama khusus yang hanya

mempelajari Amtsilati selama enam bulan dan yang

mengikuti asrama tersebut hanya santriwati yang

telah lulus tes sebelumnya. Hal tersebut dilakukan,

11

Wawancara dengan santriwati, Zulfa Salsabila, Aidah,

dan Makiah, Banjarbaru, 11 Juli 2017 12

Wawancara dengan Pengajar Amtsilati, Ustadzah

Munirah dam Annisa Maulida, Banjarbaru, 6 Juli 2017

Page 113: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

113

agar peserta didik lebih fokus dalam pembelajaran

dan itu sangat memudahkan para santriwati untuk

berdiskusi dengan teman-temannya. Karena apabila

asramanya tidak dikhususkan akan mendapat

pengaruh dari teman yang tidak mengikuti

pembelajaran Amtsilati.13

Dari hasil observasi, dalam pengajaran metode

Amtsilati juga memiliki metode dalam

penyampaiannya yaitu metode Everyone is

Teahcher. Peserta didik/santri yang telah menguasai

atau memahami pembelajaran Amtsilati dapat

mengajarkan kembali kepada teman-temannya baik

dari kakak atau adik tingkatannya yang belum

mempelajari. Ini juga menjadi salah satu kelebihan

dari metode Amtsilati.

4. Hasil Pembelajaran Amtsilati dalam

kemampuan Membaca Kitab Kuning

Untuk mengetahui informasi tentang hasil dari

pembelajaran Amtsilati peneliti mewawancarai

ustadzah Habibah, beliau mengatakan kebanyakan

13

Wawancara dengan Pengajar Amtsilati, Ustadzah

Munirah, Banjarbaru, 6 Juli 2017

Page 114: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

114

santriwati yang telah mempelajari Amtsilati ketika

pembelajaran di kelas mereka lebih sering bisa

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

oleh pengajar, terutama tentang gramatikal bahasa

Arab berupa Nahwu-Sharaf. Selain itu ketika

diadakan Musaabaqah Qira‟atul Kutub (MQK)

tingkat Nasional yang menjadi kader MQK

kebanyakan yang dipilih untuk diikutsertaan adalah

para santriwati yang telah mempelajari Amtsilati

meskipun ada juga yang dipilih dari santriwati yang

tidak mempelajari Amtsilati. Karena dilihat dari

pemahamannya tentang kitab kuning cukup

mumpuni.

Apabila dilihat dari hasil pembelajarannya,

Metode Amstilati ini sangat bagus hasilnya, dari situ

kita tahu bahwa pengajaran yang disampaikan dapat

dipahami dengan baik meskipun belum mencapai

maksimal. Akan tetapi setelah mempelajari Amtsilati

ini juga diperlukan untuk melakukan latihan-latihan

lagi sebanyak mungkin, maksudnya adalah perlu

belajar lebih lanjut lagi. Karena ilmu apa saja kalau

hanya dipelajari, dipraktekkan sesaat, kemudian

Page 115: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

115

setelah itu dilupakan tanpa ada pengulangan lagi

maka tidak akan efektif dan maksimal. Jadi, setelah

mempelajari Amtsilati ini harus ada tindak

lanjutnya. Di pondok ini juga menyediakan kelas

tahsin dan tahfidz, dengan pembelajaran Amtsilati

juga sangat mempengaruhi kualitas bacaan Al-

Qur‟an para santriwati. Tidak hanya itu untuk

Nahwu-Sharaf bentuk aplikasi dari pembelajaran

Amtsilati, kita mencoba mengi‟rab Al-Qur‟an dan

itu adalah program ekstra yang baru saja diadakan.

Dari latihan mengi‟rab Al-Qur‟an dapat kita lihat,

berbeda antara orang yang mengetahui dan orang

yang tidak mengetahui, seperti yang Allah

firmankan dalam surah Az-Zumar ayat 9, yaitu:

...

“...Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang

mengetahui dengan orang-orang yang tidak

mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah

yang dapat menerima pelajaran.” (Q.S. Az-Zumar

[39]:9)

Page 116: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

116

Tidak sama orang yang pernah belajar

Amtsilati dengan orang yang tidak pernah belajar

sama sekali. Jadi memang dari situ kelihatan,

Amtsilati ini agak menonjol, lebih cepat dalam

menjawabnya dan juga kecermatannya dalam

mengi‟rab Al-Qur‟an. Dan itu lumayan berhasil.14

Dari perspektif santriwatinya tentang

membaca kitab kuning, peneliti juga mewawancarai

beberapa santriwati. Mereka mengatakan ketika

mempelajari Amtsilati itu sangat membantu mereka

dalam pembelajaran di kelas karena hampir sebagian

besar sumber pembelajaran yang diajarkan di kelas

menggunakan kitab kuning, terutama dalam

pembelajaran Nahwu-Sharaf, menurut mereka lebih

cepat memahaminya karena sebagian pembelajaran

sudah dipelajari ketika pembelajaran Amtsilati

sehingga memudahkan mereka dalam membaca

kitab kuning.

Mereka juga mengatakan manfaat besar

setelah mempelajari Amtsilati adalah dapat

14

Wawancara dengan Pimpinan Al-Falah Puteri, Ustadzah

Habibah Djunaidi, Banjarbaru, 5 Juli 2017

Page 117: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

117

membahagiakan kedua orang tua karena di antara

mereka ada yang dipilih untuk menjadi peserta

lomba MQK, hal ini jelas menjadi suatu kebanggaan

untuk kedua orang tua mereka.

Berikut adalah nama-nama santriwati pondok

pesantren Al-Falah Puteri yang meraih prestasi

lomba MQK pada tingkat Nasional, yaitu :

NO NAMA TINGKATAN JUARA

1 Isna Noor

Fitria

Lughah Ulya Putri pertama

2 Nor Fadhillah Lughah Wustha Putri pertama

3 Wafa Fadhillah Fiqh Ula Putri Harapan

tiga

4 Anisah

Norlaila Hayati

Lughah Ula Putri Harapan

satu

5 Dini Riyani Akhlak Ulya Putri kedua

6 Dini Fakhriyah Akhlak Ulya Putri ketiga

7 Fitriani Ushul Fiqh Ulya Putri Harapan

dua

8 Aulia Rahmi Lughah Ulya Putri ketiga

Page 118: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

118

9 Dahlia Tafsir Wustha Putri pertama

10 Nispi kedua

Manfaat besar lainnya yaitu selesai

mempelajari Amtsilati mereka akan diwisuda, ini

adalah bentuk apresiasi dari pihak pondok atas usaha

santriwatinya yang mana acara tersebut juga dihadiri

oleh pengarang kitab Amstilati yaitu KH. Taufiqul

Hakim dari Jepara dan dihadiri juga oleh para orang

tua santri yang diwisuda.15

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Proses Pelaksanaan Metode Amtsilati di

Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru

Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh

pengajar Amtsilati tidak berupa RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) seperti pada umumnya,

melainkan hanya mengacu kepada buku paket

Amtsilati perjilidnya yang dilaksanakan. Dan

perencanaan yang disiapkan oleh pengajar sudah

15

Wawancara dengan Santriwati Al-Falah Puteri,

Muzaynatun Thaiyyibah, Banjarbaru, 11 Juli 2017

Page 119: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

119

terlaksana dengan baik hal ini terlihat dari proses

pembelajaran yang berjalan dengan efisien.

Proses pembelajaran Amtsilati di pondok

pesantren Al-Falah Puteri diawali dengan

pembacaaan dalil-dalil Khulashah Ibnu Malik yang

dibaca oleh para santriwati sebelum ustadzah

memasuki kelas, kemudian melakukan pembacaan

tawassul, penyampaian materi, merangkum materi,

dan penilaian.

Penilaian dilakukan dengan dua cara yaitu tes

tertulis dan non-tes. Tes tertulis berupa essay

tentang materi kitab Amtsilati beserta dalil-dalilnya

dan yang non-tes yaitu membaca kitab kuning yang

telah ditentukan oleh ustadzah, yang mana tes ini

merupakan bentuk implementasi dari materi-materi

yang telah disampaikan. dengan cara santri secara

bergiliran membaca kiab kuning yang akan dikaji,

ustadzah mengamati, jika ada bagian yang dibaca

salah maka ustadz akan menanyakan alasan dan

dasar bait yang ada di dalam kitab Amtsilati dan

Khulashoh Ibnu Malik.

Page 120: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

120

Setelah melewati serangkaian tes, para

santriwati akan diwisuda yang mana acara ini

dihadiri oleh pengarang kitab Amtsilati yaitu KH.

Taufiqul Hakim. Hal ini adalah bentuk apresiasi

penghargaan yang diberikan oleh pihak pondok

pesantren atas usaha yang dilakukan para santri

dalam mempelajari kitab Amtsilati dalam waktu 6

bulan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi selama

Pembelajaran Berlangsung

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

selama pembelajaran berlangsung yaitu:

a. Waktu, terbatasnya waktu yang disediakan.

Karena padatnya kegiatan pondok yang wajib

diikuti oleh seluruh santriwati.

b. Faktor santriwati, pada umumnya para

santriwati di Pondok Al-Falah Puteri

Banjarbaru yang mengikuti pembelajaran

Amtsilati begitu antusias hal ini dapat dilihat

dari kehadiran dan keaktifan mereka dalam

setiap pembelajaran.

Page 121: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

121

c. Faktor pengajar, para guru yang mengajar

sudah memenuhi kriteria seorang pengajar. Ini

dapat dilihat dari penguasaan dan cara

penyampaian materinya.

d. Faktor lingkungan, untuk lingkungan

pembelajaran Amstilati sudah mendukung,

dapat dilihat dengan dikumpulkannya mereka

yang belajar Amtsilati dalam tiap satu asrama.

e. Sarana dan prasarana, untuk sarana dan

prasarana masih kurang. Karena asrama yang

disediakan untuk tahun ini hanya ada 2

asrama. Sedangkan peminatnya sangat

banyak.

3. Hasil Pembelajaran Amtsilati dalam

Kemampuan Membaca Kitab Kuning

a. Santriwati dapat menjawab pertanyaan dalam

setiap pembelajaran di kelas formal yang

mana pembelajarannya bersumber dari kitab

kuning.

b. Santriwati lebih mudah memahami kandungan

isi kitab kuning yang dipelajari.

Page 122: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

122

c. Dalam mengi‟rab Al-Qur‟an, Santriwati lebih

cermat dan cepat dalam menjawabnya.

d. Kebanyakan santriwati yang telah

mempelajari Amtsilati terpilih menjadi kader

dalam Musabaqah Qira‟atul Kutub (MQK)

sebagai perwakilan Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri Banjarbaru. Ini terbukti dari

beberapa santriwati Al-Falah Puteri menjuarai

perlombaan MQK tingkat Nasional.

Page 123: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

123

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang

Implementasi metode Amtsilati dalam

meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning

di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru,

penulis menyimpulkan:

1. Program Amtsilati adalah program nonformal

yang telah lama diterapkan di pondok Pesantren

Al-Falah Puteri yaitu dimulai pada tahun 2004.

Program ini merupakan bentuk ikhtiar para

pengajar dalam membimbing para santriwati

untuk membaca dan memahami kitab kuning

dengan cepat.

2. Adapun dalam pelaksanaannya, pembelajaran ini

berlangsung setelah shalat shubuh, magrib

(kadang-kadang), dan Isya. Selain itu para

santriwati diwajibkan menghafal Qaidati dan bait

Khulashah Alfiyah beserta artinya dengan

nada/irama yang telah ditentukan kemudian

Page 124: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

124

hafalan mereka disetorkan kepada

senior/pembimbing Amtsilati.

3. Pada pengaplikasiannya dalam pembelajaran

program formal yaitu sekolah pondok, metode

Amtsilati digunakan untuk mengi’rab Al-Qur’an,

ini merupakan terobosan baru dalam

pengaplikasiannya karena berbeda dari tahun-

tahun sebelumnya yang hanya digunakan dalam

membaca kitab kuning saja.

4. Dari berbagai teori yang menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran Amtsilati penulis telah

melihat langsung di pondok pesantren Al-Falah

puteri Banjarbaru telah menjalankan

pembelajaran Amtsilati sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan.

5. Adapun manfaat Amtsilati ini sangat banyak,

salah satunya bagi pesantren tidak sulit lagi

mencari kader yang paham dan bisa membaca

kitab kuning sedangkan untuk santriwatinya

sangat memudahkan dalam pemahaman

pembelajaran di kelas formal.

Page 125: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

125

B. SARAN

Implementasi metode Amtsilati merupakan

suatu bentuk upaya yang dilakukan oleh pihak

pondok pesantren untuk meningkatkan kemampuan

para peserta didik dalam mempelajari kitab kuning.

Maka dari itu, kepada:

1. Peserta didik, diharapkan selalu aktif bertanya

jika ada materi yang belum dikuasai atau belum

dimengerti. Setelah belajar Amtsilati, diharapkan

untuk terus berlatih dan mempelajari ilmu-ilmu

yang lain karena Amtsilati hanya sebagai pondasi

atau basic dalam pembelajaran gramatikal bahasa

Arab, maka diperlukan untuk terus belajar

sebagai bentuk pengembangan dari ilmu yang

telah didapat sebelumnya.

2. Pengajar, diharapkan pengajar menggunakan

berbagai macam metode dalam penyampaian,

agar tercipta suasana kelas yang menyenangkan.

Tidak hanya itu, para pengajar harus memiliki

pola komunikasi yang baik antar sesama pengajar

maupun kepada santriwatinya.

Page 126: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

126

3. Pihak pesantren, diharapkan pihak pesantren

lebih mendukung dalam kegiatan pembelajaran

Amtsilati, seperti menyediakan beberapa asrama

khusus untuk Amtsilati dan mewajibkan seluruh

santriwatinya untuk mengikuti pembelajaran

Amtsilati lebih mendalam lagi.

Page 127: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

123

DAFTAR PUSTAKA

Andika, Dodi. Pendidikan di Tengah Gelombang

Perubahan, Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

2007

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi

Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers. 2002

Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis

Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan

Interdisipliner), Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. 2006

Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan

Modernisasi Menuju Millenium Baru. Jakarta:

Logos Wacana Ilmu. 2002

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2014

Basrowi dan Suwardi, Memahami Penelitian Kualitatif,

Jakarta: Rineka Cipta. 2008

Bawani, Imam. Tradisionalisme dalam pendidikan

Islam, Surabaya : Al-Ikhlas. 1990

Bulletin Al-Falah, Banjarbaru: Penerbit Pondok

Pesantren Al Falah. 2008

Page 128: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

124

Darwis, Amri. Metode Penelitian Pendidikan Islam:

Pengembangan Ilmu Paradigma Islami, Depok:

PT Rajagrafindo Persada. 2014

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 2002

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren (Studi Tentang

Pandangan Hidup Kyai), Jakarta: LP3ES. 1983

Djamarah, Syaiful Bahri. Rahasia Sukses Belajar,

Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Startegi

Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006

Furhan, Arif. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan,

Surabaya: Usaha Nasional.1982

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2013

Hakim, Taufiq. Amtsilati jilid 1, 2, 3,4,5, Jepara: Al-

Falah Offset. 2003

______, Shorfiyyah, Jepara: Al-Falah Offset. 2003

______, Qo’idati (Rumus Qoidah), Jepara: Al-Falah

Offset. 2003

______, Tatimmah 1 dan 2, Jepara: Al-Falah Offset.

2003

______, Khulashoh Alfiyah Ibnu Malik, Jepara: Al-Falah

Offset. 2003

Page 129: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

125

Ibrahim, R dan Nana Syaodih S, Perencanaan

Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. 2010

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT

Rosdakarya. 2016

Minarti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam: Fakta Teoretis-

Filosofis dan Aplikatif-Normatif, Jakarta: Amzah.

2013

Mochtar, Affandi. Membedah Diskursus Pendidikan

Islam, Ciputat: Penerbit Kalimah. 2001

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif

Kualitatif, Ciputat: Referensi. 2013

Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir, Surabaya:

Pustaka Progressif. 1997

Nafi’, M.Dian, dkk, Praktis Pembelajaran Pesantren,

Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara. 2007

Nizar, Samsul. Sejarah Sosial & Dinamika Intelektual

Pendidikan Islam di Nusantara, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group. 2013

Prasetyo, Irawan, dkk, Metode Penelitian. Jakarta:

Universitas Terbuka. 2009

Putra, Aminudur Yusuf Putra.“Penerapan Metode

Amtsilati Dalam Pembentukan Karakter Islami

Siswa di P.P Darul Falah Bangsri Jepara,”

Skripsi, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah. 2014

Page 130: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

126

Qomar, Mujamil. Menggagas Pendidikan Islam,

Bandung: PT Rosda Karya. 2014

Saridjo, Marwan. Pendidikan Islam dari Masa ke Masa,

Jakarta: Yayasan Ngali Aksara & Penamadani.

2010

Sugiarto, Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif

Skripsi dan Tesis. Yogyakarta:Suaka Media. 2015

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

dan R dan D, Bandung: Alfabeta. 2010

Sukardi, Metodologi Penelitian: Pendidikan Kompetensi

dan Praktiknya. Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

2003

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metodologi Penelitian

Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

2005

______, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2010

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012

Umar, Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah.

2011

Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran

Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers. 2002

Tanzah, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis,

Yogyakarta: Teras. 2011

Page 131: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

127

Thalib, Muhammad. Sistem Cepat Pengajaran Bahasa

Arab. Bandung: Gema Risalah. 1997

Wiyani, Novan Ardy & Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2012

Yanggo, Huzaimah T, dkk., Pedoman Penulisan Skripsi,

Tesis dan Disertasi. Tangerang: IIQ Press. 2011

Website :

http://www.nu.or.id/post/read/40297/amtsilati-metode-

baru-ngaji-nahwu

http://www.amtsilati.com/2017/03/kilas-karakteristik-

amtsilati.html

http://www.areabaca.com/2015/12/pengertian-implementasi-

menurut-para.html

http://immtarbiyahpwt.blogspot.co.id/2011/08/metode-

membaca-alquran-dengan-amtsilati.html

Page 132: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

LAMPIRAN

Page 133: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 134: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

LAMPIRAN WAWANCARA

Page 135: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

Gambar 1. Bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah

Puteri Banjarbaru, Dr. Hj. Habibah Djunaidi, MA

ketika Selesai Wawancara.

Gambar 2. Bersama Pengajar Amstilati Ustadzah Hj. Munirah,

S.Pd.I Ketika Selesai Wawancara

Page 136: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

Gambar 3. Bersama pembimbing Amtsilati Ustadzah Annisa

Maulida ketika selesai wawancara

Gambar 4. Wawancara Bersama Santriwati yang mengikuti

Pembelajaran Amtsilati

Page 137: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

Gambar 5. Bersama Santriwati yang megikuti pembelajaran

Amtsilati, ketika selesai wawancara

Gambar 6. Proses pembelajaran Amstilati di lokal, ketika

mengerjakan tes berupa memberi harakat yang

diberikan oleh pembimbing

Page 138: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

Gambar 7. Prosees pembelajaran Amtsilati di Asrama Khusus

Amtsilati

Gambar 8. Mushalla Pondok Pesantren Al-Falah Puteri yang

Baru Dibangun, Tempat Kegiatan Ibadah dan

sekaligus Pendidikan.

Page 139: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

Gambar 9. Piala Penghargaan Prestasi Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri Banjarbaru.

Gambar 10. Asrama Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru

Page 140: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

Gambar 11. Struktur Organisasi Kepengurusan Pondok

Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru

Gambar 12. Bersama Santriwati kelas 3 Tsanawi Ketika Jam

Istirahat Sekolah Pagi (Formal)

Page 141: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Dr. Hj. Habibah Djunaidi, MA

Jabatan : Pimpinan Pesantren (Mudirah)

Tempat Wawancara : Kantor Pesantren

Tanggal Wawancara : 05 Juli 2017

1. Tanya : Sejak kapan penerapan metode Amtsilati di

PondokPesantren Al-Falah Puteri?

Jawab : Metode Amtsilati ini telah diterapkan sejak tahun 2004

sampai sekarang

2. Tanya : Apakah pengajar Amtsilati telah memenuhi kriteria

pendidik yang baik?

Jawab : Apabila dilihat dari hasil pembelajarannya, Metode

Amstilati ini sangat bagus hasilnya, dari situ kita tahu bahwa

pengajaran yang disampaikan dapat dipahami dengan baik

meskipun ada yang belum maksimal.

3. Tanya : Bagaimana kelancaran santriwati setelah mempelajari

Amtsilati dalam meningkatkan kemampuan membaca kitab

kuning?

Jawab : Apabila dilihat dari hasil pembelajarannya, Metode

Amstilati ini sangat bagus hasilnya. Akan tetapi setelah

mempelajari Amtsilati ini perlu melakukan latihan-latihan lagi

sebanyak mungkin alias perlu belajar lebih lanjut lagi. Karena

ilmu apa saja kalau hanya dipelajari, dipraktekkan sesaat,

kemudian setelah itu dilupakan tanpa ada pengulangan lagi maka

tidak akan efektif dan maksimal. Jadi, setelah mempelajari

Amtsilati ini harus ada tindak lanjutnya. Di pondok ini juga

menyediakan kelas tahsin dan tahfidz, dengan pembelajaran

Amtsilati juga sangat mempengaruhi kualitas bacaan Al-Qur’an

para santriwati. Tidak hanya itu untuk nahwu-sharaf bentuk

aplikasi dari pembelajaran Amtsilati, kita mencoba mengi’rab

Page 142: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

Al-Qur’an dan itu adalah program ekstra yang baru saja

diadakan. Dari latihan mengi’rab Al-Qur’an dapat kita lihat,

orang yang mengetahui dan orang yang tidak mengetahui, seperti

yang Allah firmankan dalam surah Az-Zumar ayat 9, yaitu

.....

“.....Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui

dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya

orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Q.S.

Az-Zumar [39]:9)

Tidak sama orang yang pernah belajar Amtsilati dengan orang

yang tidak pernah belajar sama sekali. Jadi memang dari situ

kelihatan, Amtsilati ini agak menonjol, lebih cepat dalam

menjawabnya dan juga kecermatannya dalam mengi’rab itu. Dan

itu lumayan berhasil.

4. Tanya : Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam

pembelajarannya?

Jawab : Faktor penghambatnya adalah kapaitas tempat dan

alokasi waktu. Karena Sekolah formal nya dimulai dari pagi dan

sore setelah itu antara magrib dan isya ada pengajian, bahkan

setelah shubuh juga ada meskipun ada pengecualian bagi yang

belajar Amtsilati untuk tidak mengikuti beberapa pengajian

tertentu karena alokasi waktunya digunakan untuk mempelajari

Amsilati. Jadi, sisa-sisa waktu itulah yang digunakan para santri

untuk mempelajari Amtsilati. Sedangkan untuk pengajarnya

yang lebih mengetahui adalah ustadzah Munirah selaku

koordinator pembelajaran Amstilati.

Page 143: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

5. Tanya : Apa manfaat terbesar mempelajari Amtsilati ini?

Jawab : Dilihat dari kemampuan para santriwati dalam

menjawab pertanyaan di kelas, kebanyakan dari mereka yang

mempelajari Amstilati dapat menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan terutama tentang Nahwu-Sharaf. Selain itu kebanyakan

dari mereka juga dipilih untuk mengikuti perlombaan

Musaabaqah Qiraatul Kutub (MQK) karena kemampuan

mereka dalam membaca kitab kuning lumayan bagus.

Banjarbaru, 05 Juli 2017

Page 144: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Hj. Munirah, S. Pd.I

Jabatan : Koordinator dan Pengajar Amtsilati

Tempat Wawancara : Ruang pengajar asrama Amtsilati

Tanggal Wawancara : 06 Juli 2017

1. Tanya : Apakah Ustadzah melakukan perencanaan sebelum

mengajar kitab Amtsilati?

Jawab: Sebelum saya mengajar, terlebih dahulu saya

mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, namun

dalam hal ini pada pembelajaran Amtsilati di pondok pesantren

Al-Falah Puteri Landasan Ulin Banjarbaru, saya selaku guru

yang bersangkutan tidak membuatnya dalam bentuk RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) seperti pada umumnya,

melainkan hanya mengacu kepada buku paket Amtsilati

perjilidnya yang dilaksanakan, bisa 3-4 lembar pada setiap

pertemuan, sehingga dalam seminggu bisa menyelesaikan 1

jilid. Kemudian saya mempelajari materi yang akan saya

sampaikan sebelum proses pembelajaran dimulai. Selain itu

saya juga menargetkan waktu yang digunakan dalam

penyampaian materi, agar ketika waktu yang tersedia telah

habis maka habis pula perencanaan materi yang disampaikan.

Setelah itu, saya merencanakan dan memformat langkah-

langkah yang ingin saya laksanakan dalam penyampaian

materi, baik yang terkait dengan penggunaan strategi dengan

harapan para siswa dapat menerima dan memahami Amtsilati

secara maksimal serta menyiapkan teknik untuk mewujudkan

suasana belajar yang aktif, efektif dan efesien.

Page 145: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2. Tanya : Apa saja materi pembelajaran Amstilati yang

diajarkan?

Jawab : Sebelum mempelajari kitab Amtsilati, perlu diketahui

terlebih dulu tentang pembagian penggunaan kitab amtsilati.

Dimulai dari 1 paket kitab Amtsilati yang terdiri dari 10 jilid.

Adapun prosedur penggunaan jilidnya yaitu; 5 jilid Amtsilati

dipakai secara bertahap atau berurutan, setelah jilid 1 selesai,

baru kemudian naik ke jilid 2, dan seterusnya sampai pada jilid

5. Akan tetapi untuk naik ke jilid yang selanjutnya, peserta

didik harus melalui serangkaian tes tertulis terlebih dahulu,

yang berupa pengisian soal-soal jilid yang sudah dipelajari.

Selama mempelajari dan mendalami Amtsilati dari jilid 1-5,

harus diiringi dengan pemahaman Rumus Qaidah yang

terdapat di dalam jilid Qa’idati, serta penghafalan dalil-dalil

dari ringkasan Alfiyah Ibnu Malik yang terdapat pada jilid

khulashah Alfiyah Ibnu Malik, dan terakhir adalah sesi tes,

evaluasi, atau praktek yang menggunakan 2 jilid Tatimmah,

adapun penggunaan Sharfiyah yakni pada saat peserta didik

mulai pada jilid ke-4 Amtsilati. Pondok pesantren Al-Falah

Puteri Banjarbaru, telah menerapkan metode Amtsilati sebagai

cara untuk mendalami Al-Qur’an dan kitab kuning yang mana

program pembelajaran ini termasuk dalam program kegiatan

nonformal. Program ini dimulai sejak tahun 2004 sampai

sekarang.

3. Tanya : Bisakah anda menceritakan pelaksanaan Amtsilati ini

secara detailnya?

Jawab : Iya bisa, Pada semester pertama ajaran baru seluruh

peserta didik yang baru diwajibkan mengikuti pembelajaran

kitab Amtsilati sedangkan peserta didik yang lama hanya

dianjurkan saja untuk mengikuti pembelajaran Amtsilati. Pada

mulanya pembelajaran ini dibimbing oleh para santriwati lama

yang telah menyelesaikan pembelajaran Amtsilati dan telah

diwisuda. Karena Amstilati ini juga mengandung teknik Every

One is Teacher yang mana hal ini dilakukan agar ilmu yang

Page 146: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

telah mereka dapatkan bisa tersalurkan kepada yang lain dan

dapat melatih mereka dalam hal mengajar. Kegiatan ini

dilaksanakan setiap hari kecuali hari jum’at dengan durasi

waktu sekitar 2 jam setelah sholat shubuh dan 30 menit setelah

sholat magrib. Dalam waktu 1 minggu sampai 10 hari

diusahakan peserta didik menyelesaikan 1 jilid. Jika ada

peserta didik yang susah menyelesaikan Amtsilati dalam 1 jilid

maka sebaiknya anak tersebut ditinggal terlebih dahulu,

maksudnya anak tersebut tetap mempelajari sampai dia

menyelesaikan Amtsilati pada jilid yang dia pelajari. Dalam 1

kali pertemuan membutuhkan waktu 60-90 menit, dengan

rincian 15 menit pertama untuk mengulang Rumus Qa’idah

pelajaran sebelumnya yang termuat dalam jilid Qa’idati,

kemudian dalam 40-70 menit selanjutnya untuk mempelajari

materi baru, dan 15 menit setelahnya berupa kesimpulan dan

waktu untuk menghafal rumus Qa’idah yang telah dipelajari.

Dalam 1 hari terdapat 2 kali pertemuan. Para peserta didik

yang telah menyelesaikan jilid 3 terlebih dahulu, maka diberi

kesempatan untuk mengikuti serangkaian tes tertulis dan lisan.

Bagi yang lulus maka memiliki kesempatan untuk mengikuti

program kelas khusus Amtsilati, yang mana program ini

berjalan selama 6 bulan dalam menyelasaikan pembelajaran

kitab Amtsilati. Program ini terbuka juga untuk para peserta

didik yang lama. Bagi para peserat didik yang belum lulus dan

belum menyelesaikan jilid 3, maka tetap mengikuti pelajaran

kitab amtsilati di kelas biasa sampai mereka dapat

menyelesaikannya dengan waktu yang tak terbatas. Berbeda

dengan kelas khusus yang harus menyelesaikan

pembelajarannya dalam waktu 6 bulan. Tes dalam Amtsilati

dilakukan setelah peserta didik menyelesaikan tiap-tiap jilid

Amtsilati yang semuanya berjumlah 5 jilid, dan tes tersebut

dilakukan dengan tes tertulis. Peserta didik dinyatakan “lulus”

apabila, nilai dari tes yang telah ia kerjakan mencapai nilai

9,01, sebaliknya apabila nilainya kurang dari sembilan maka

Page 147: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

dinyatakan tidak lulus dan harus melakukan tes hingga ia

dinyatakan lulus. Setelah semua pembelajaran Amtsilati

selesai, maka dilakukan tes akhir. Tes dilakukan secara tertulis

dan lisan atau praktek dengan materi ayat-ayat al-Qur’an dan

Hadits serta membaca kitab kuning, dengan cara menempatkan

harakat, kedudukan kaidah dan makna dari materi tersebut.

4. Tanya : Faktor apa saja yang mempengaruhi pembelajaran

Amtsilati?

Jawab : faktornya itu berupa terbatasnya waktu yang ada.

Selain itu ada juga faktor dari santrinya karena

Kehadiran,keaktifan dan minat seorang peserta didik sangat

berperan penting dalam proses belajar mengajar ini. Apabila

lebih dari 2 kali pertemuan tidak dihadiri, maka akan tertinggal

jauh dalam pemahaman. 5. Tanya : Bagaimana kelancaran santriwati ketika diadakan tes

memabaca kitab kuning?

Jawab : untuk tes akhir dan membaca kitab kuning yang

menguji langsung adalah saya sendiri. Kemampuan mereka

sangat berbeda sekali dibandingkan dengan sebelum

mempelajari Amstilati. Mereka ketika diuji lebih mengetahui

kedudukan dan makna pada harokat yang ditempatkan. Karena

ketika ptoses pembelajaran kecermatan dan ketepatan sangat

diutamakan. Dan ini terbukti banyaknya santriwati yang dipilih

untuk mewakili pondok dalam Musabaqah Qiraatul Kutub.

Banjarbaru, 05 Juli 2017

Page 148: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Annisa Maulida

Jabatan : Pembimbing Amtsilati

Tempat Wawancara : asrama Amstilati

Tanggal Wawancara : 07 Juli 2017

1. Tanya : Apakah Ustadzah melakukan perencanaan sebelum

mengajar kitab Amtsilati?

Jawab : Sebelum saya menjawab pertanyaan, saya akan

menjelaskan tugas saya di sini sebagai pembimbing para

santriwati yang mempelajari Amtsilati dan membantu ustadzah

Munirah dalam segala proses pelaksanaannya. Sebelum

pembelajaran dimulai saya terlebih dahulu mempelajari ulang

mengenai materi yang akan saya sampaikan. Dengan

mengajarkan mereka saya kembali mereview pembelajaran

Amtsilati. Tidak hanya itu, saya juga memperhitungkan waktu

yang saya gunakan dalam menyampaikan materi kemudian saya

menyusun serangkaian kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan

setelah penyampaian materi, dan itu bisa berupa tanya jawab

atau latihan-latihan.

2. Tanya : Bagaimana langkah-langkah pembelajaran Amstilati?

Jawab : Sebelum ustadzah memulai pembelajaran, beliau

menanyakan kesiapan para santriwati terlebih dahulu. Setelah

itu, yang dilakukan ustadzah yaitu membuka pembelajaran

dengan doa dan tawassul untuk para guru, Rasulullah, sahabat

dan lain-lain. Selanjutnya ustadzah menjelaskan tentang materi

yang akan disampaikan kepada santriwati, dengan menggunakan

kitab Amtsilati. Ustadzah membacakan materi yang berupa ayat

Al-Qur’an secara berulang-ulang kemudian diikuti oleh

santriwatinya. Pada kegiatan akhir, ustadzah membimbing

santriwatinya untuk membuat rangkuman materi dan melakukan

Page 149: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

penugasan serta penilaian. Lalu pembelajaran ditutup dengan

kalimat Hamdalah.

3. Tanya : Faktor apa saja yang mempengaruhi pembelajaran

Amtsilati ini?

Jawab : Pertama faktor lingkungan, kegiatan pembelajaran

Amstilati ini sengaja dikhususkan, agar peserta didiknya lebih

terfokus dan tidak terganggu dengan teman yang tidak mengikuti

pembelajaran. Selain itu ada faktor penggunaan waktu yang

dilakukan peserta didik. Mereka harus pandai dalam mengatur

waktu keseharian mereka.

4. Tanya : Bagaimana kemampuan santriwati dalam membaca kitab

Kuning?

Jawab : Seperti yang saya pantau dari pembelajaran mereka di

kelas formal yang notabene sumber pembelajarannya

menggunakan kitab kuning, ketika disuruh untuk membaca dan

mengkaji kitab kuning, mereka bisa membaca dan memahami

kitab tersebut dengan baik. Meskipun kadang ada beberapa

penempatan harakat yang salah, hal ini wajar saja mengingat

amtsilati hanya pembelajaran dasar dari gramatikal bahasa Arab.

Banjarbaru, 07 Juli 2017

Page 150: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Muzaynatun Thayyibah

Kelas : 1 A Aliyah

Tempat Wawancara : Asrama

Tanggal Wawancara : 05 Juli 2017

1. Tanya : Apakah anda suka dengan pembelajaran Amtsilati

Jawab : iya suka.

2. Tanya : Apakah penngajarnya sudah menguasai Amstilati

dengan baik?

Jawab : Iya sudah, karena apa yang ustadzah ajarkan dapat

saya pahami dengan baik.

3. Tanya : Apakah anda sering bertanya di kelas jika ada yang

tidak dipahami?

Jawab : Iya sering, karena jika saya tidak bertanya, saya akan

bingung untuk memahami pembelajaran selanjutnya.

4. Tanya : Apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung

dalam pembelajaran Amtsilati ini?

Jawab : Waktu. Saya merasa kekurangan waktu dalam

mempelajarinya

5. Tanya: Apa manfaat terbesar anda mempelajari Amstilati?

Jawab : Lebih mudah menjawab pertanyaan ustadzah ketika

pelajaran di kelas formal, terus bisa membaca kitab kuning,

meskipun belum terlalu ahli, tapi saya memahami kandungan

kitabnya. Manfaat besar lainnya juga nanti selesai mempelajari

Amtsilati kita akan diwisuda, acara ini nanti dihadiri oleh

pengarang kitab Amstilati nya itu KH. Taufiqul Hakim dari

Jepara dan juga dihadiri oleh para orang tua kami. Nanti ada

diantara kami yang dipilih oleh pak Kyai untuk diberi

pertanyaan mengenai seputar pembelajaran Amtsilati diikuti

oleh orang tuanya. Setelah itu pak Kyai memberikan wejangan

Page 151: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

dan pengarahan kepada para orang tua, para Santri dan

santriwati tentang pendidikan anak, kemudian diadakan sesi

sungkeman. Nah di acara inilah kami para santri dan santriwati

memohon maaf dan terimakasih kepada orang tu atas didikan

serta kasih sayang yang diberikan. Sesi ini lah yang

membedakan dari tahun-tahun sebelumnya.

Banjarbaru, 07 Juli 2017

Page 152: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Khadijatun Nisa Aulia

Kelas : 1 Aliyah

Tempat Wawancara : Asrama

Tanggal Wawancara : 11 Juli 2017

1. Tanya : apakah anda suka dengan pembelajaran Amtsilati?

Jawab : Iya suka.

2. Apakah penngajarnya sudah menguasai Amstilati dengan baik?

Jawab : Iya sudah, apa yang beliau ajarkan. Saya bisa

memahaminya.

3. Tanya : Apakah anda sering bertanya di kelas jika ada yang tidak

dipahami?

Jawab : Iya sering, karena saya senang bertanya jika tidak

mengerti

4. Tanya : Apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung

dalam pembelajaran Amtsilati ini?

Jawab : Waktu, pengaruh teman-teman, kadang malas

menghafal.

5. Tanya: Apa manfaat terbesar anda mempelajari Amstilati?

Jawab : Saya bisa membaca kitab kuning, bisa menjawab

pertanyaan ustadzah apalagi seputar Nahwu-Sharaf, dan

Alhamdulillah tahun ini saya terpilih untuk mengikuti lomba

MQK tingkat kecamatan. Nanti jika saya lolos, saya akan

mewakili pondok pada tingkat Nasional yang diadakan di pulau

Jawa.

Banjarbaru, 07 Juli 2017

Page 153: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Zulfa Salsabila

Kelas : 2 tsanawiyah

Tempat Wawancara : Asrama

Tanggal Wawancara : 11 Juli 2017

1. Tanya : apakah anda suka dengan pembelajaran Amtsilati?

Jawab : Iya suka.

2. Tanya : Apakah penngajarnya sudah menguasai Amstilati

dengan baik?

Jawab : iya sudah, saya dapat memahami pembelajaran dengan

mudah.

3. Tanya : Apakah anda sering bertanya di kelas jika ada yang tidak

dipahami?

Jawab : Lumayan sering, kadang saya bertanya jika tidak

memahami

4. Tanya : Apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung

dalam pembelajaran Amtsilati ini?

Jawab : Kurangnya waktu, mood yang berubah-ubah, pengaruh

teman-teman

5. Tanya: Apa manfaat terbesar anda mempelajari Amstilati?

Jawab : Memudahkan saya belajar di kelas dan bisa

membahagiakan orang tua. Sebagian yang dipelajari di kelas

sudah saya pelajari di kelas Amtsilati dan ini sangat membantu

saya dalam mengerjakan soal-soal.

Banjarbaru, 07 Juli 2017

Page 154: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Makiah

Kelas : 2 tsanawiyah

Tempat Wawancara : Asrama

Tanggal Wawancara : 11 Juli 2017

1. Tanya : Apakah anda suka dengan pembelajaran Amtsilati?

Jawab : Iya suka.

2. Tanya : Apakah penngajarnya sudah menguasai Amstilati

dengan baik?

Jawab : iyaa sudah.

3. Tanya : Apakah anda sering bertanya di kelas jika ada yang tidak

dipahami?

Jawab : Kadang-kadang

4. Tanya : Apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung

dalam pembelajaran Amtsilati ini?

Jawab :Waktu nya terbatas jadi saya merasa kekurangan waktu

untuk menghafalnya.

5. Tanya: Apa manfaat terbesar anda mempelajari Amstilati?

Jawab : Ketika saya di kelas pondok (formal), saya senang bisa

menjawab pertanyaan dari ustadzah apalagi pertayaan tentang

Nahwu-Sharaf. Saya jadi bisa membaca kitab kuning sedikit-

sedikit.

Banjarbaru, 07 Juli 2017

Page 155: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “ Implementasi Metode Amtsilati dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning”

(Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru

Kalimantan Selatan), yang disusun oleh Maulidia Nomor Induk

Mahasiswa : 13311242 telah diperiksa dan disetujui untuk

diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 24 Juli 2017

Pembimbing,

Dr. KH. Ahmad Dimyati Badruzzaman, MA

Page 156: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Implementasi Metode Amtsilati dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning” Oleh

Maulidia dengan NIM 13311242 telah diujikan pada sidang

Munaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)

Jakarta pada tanggal 07 Agustus 2017. Skripsi telah diterima

sabagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd).

Jakarta, 07 Agustus 2017

Dekan Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr.Hj.Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Wasmini

Penguji I Penguji II

Dr. Hj. Umi Khusnul Kotimah, M.Ag Dr.Hj. Romlah Widayati, M.Ag

Pembimbing

Dr. KH. Ahmad Dimyati Badruzzaman, MA

Page 157: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Maulidia

NIM : 13311242

Tempat/Tanggal Lahir : Landasan Ulin, 10 Agustus 1994

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Implementasi

Metode Amtsilati dalam Meningkatkan Kemampuan

Membaca Kitab Kuning” (Studi Kasus di Pondok Pesantren

Al-Falah Puteri Banjarbaru Kalimantan Selatan), adalah benar-

benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah

disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini

sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 24 Juli 2017

Maulidia

Page 158: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

iv

MOTTO

“Proses tidak akan pernah mengkhianati

hasilnya. Maka teruslah berproses sebab

itulah bentuk ikhtiar seorang hamba”

“If you think you can, you can. If you think you can’t, you ‘re right”

“jika kamu berpikir kamu bisa, kamu bisa. Jika kamu berpikir tidak bisa, kamu benar

(tidak bisa)”

Page 159: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa penulis

panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada

Rasulullah SAW, beserta keluarga dan sahabatnya serta kepada

kita semua selaku umatnya, mudah-mudahan kita semua

mendapatkan syafa‟at beliau di hari akhir nanti (amien).

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

tidak sedikit hambatan, rintangan serta kesulitan yang

dihadapi.Namun berkat rahmat dan kebesaran-Nya, berkat

bantuan dan motivasi serta bimbingan yang tidak ternilai dari

berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr.

Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,

Ibu Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M. Ag.

Page 160: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

vi

3. Bapak Dr. KH. Ahmad Dimyati Badruzzaman,MA,

sebagai Dosen Pembimbing yang telah menyediakan

waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan

bimbingan kepada penulis dan senantiasa sabar dalam

membimbing penyusunan skripsi ini.

4. Kepala Perpustakaan beserta segenap Civitas Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta terutama Dosen dan Staf Fakultas

Tarbiyah, yang telah banyak memberikan fasilitas dan

memberikan bekal ilmu pengetahuan selama di bangku

perkuliahan.

5. Ibu Wasmini dan Ibu Yuyun Siti Zainab, S. Pd.I yang telah

banyak memberikan fasilitas, kemudahan dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Instruktur Tahfidz Institut Ilmu al-Qur‟an (IIQ)

Jakarta yang telah banyak memberikan dukungan spiritual

dan semangat kepada penulis.

7. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah Puteri Ibu Dr. Hj.

Habibah Djunaidi, MA yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian, serta kepada segenap staf dan guru-

guru terkait khususnya Ustadzah Munirah, Ustadzah

Annisa Maulida dan para santriwati, yang telah berkenan

memberikan data dan informasi yang diperlukan, dalam

rangka pengumpulan data sehingga proses penelitian dan

Page 161: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

vii

penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai panduan

yang ditetapkan.

8. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada orangtuaku

Abah Abdul Wahab dan Mama Harliani, Kakak-kakakku

tercinta Khairil Anwar, Listiyani, Muhammad Rid‟an,

keponakan-keponakanku Laila, Salsa dan seluruh keluarga,

mereka senantiasa mengiringi derap langkah penulis dalam

menggapai cita-cita dengan do‟a yang tulus dan ikhlas.

9. Seluruh sahabat-sahabat Fakultas Tarbiyah, khususnya

kelas Tarbiyah A dan B Angkatan 2013 yang telah bekerja

sama berjuang melewati hari-hari perkuliahan dalam

warna suka dan duka. Dan terkhusus lagi kepada Witri,

Khansa, Mamak Fikri, Zizwa, Mbak Iil, dan saudariku

sanak 5 Borneo Anisah, Fitria, Ipunk, ka Mewed.

10. Terima kasih banyak kepada ka Merri yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan selama proses pembuatan

skripsi ini dan kepada keluargaku di KAHFI BBC

Motivator School khususnya ka Tsani, ka Bayu, ka Hilmi,

Nisa dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu per

satu baik dari anggota Hillah, PMQ Borneo, dan PMKS

yang telah memberi dukungan dan semangat kepada

penulis.

Page 162: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

viii

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Hanya harapan dan do‟a, semoga Allah SWT.

memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak

yang telah berjasa dalam membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini. Dan mudah-mudahan karya yang sederhana ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi

pembaca.

Jakarta, 24 Juli 2017

Penulis,

Maulidia

Page 163: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................. ii

PERNYATAAN PENULIS ................................................. iii

MOTTO ............................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................... xv

ABSTRAKSI ....................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................... 11

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........... 12

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................. 13

E. Manfaat Penelitian ........................................ 13

F. Tinjauan Pustaka ......................................... 14

G. Sistematika Penulisan ................................... 22

BAB II KAJIAN TEORI ............................................. 27

A. Metode Pendidikan ....................................... 27

1. Pengertian Metode .................................. 27

Page 164: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

x

2. Metode dalam Pendidikan Islam ............. 33

3. Metode Pengajaran di Pesantren .............. 37

B. Metode Amtsilati .......................................... 41

1. Pengertian Metode Amtsilati ................... 41

2. Kitab Amtsilati......................................... 43

3. Metode Pembelajaran Amtsilati .............. 47

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode

Amstilati .................................................. 51

C. Kitab Kuning ................................................ 54

1. Pengertian Kitab Kuning ......................... 54

2. Urgensi Kitab Kuning .............................. 57

3. Macam-macam Kitab Kuning.................. 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................... 67

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................ 67

B. Metode Penelitian ......................................... 67

C. Sumber Penelitian ......................................... 69

D. Teknik Pengumpulan Data ........................... 70

E. Teknik Analisis Data .................................... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................... 79

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren

Al-Falah Puteri ............................................. 79

1. Profil Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru................................................ 79

Page 165: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xi

2. Latar Belakang dan Sejarah Berdiri ........ 79

3. Visi, Misi,Tujuan,dan Strategi ................ 84

4. Struktur Organisasi ................................. 87

5. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa ..... 91

6. Sarana Prasarana ...................................... 97

B. Deskripsi Data .............................................. 99

1. Implementasi Metode Amstilati dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca

Kitab Kuning ........................................... 99

2. Langkah-langkah Implementasi Metode

Amtsilati .................................................. 103

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pembelajaran Amstilati ............................ 110

4. Hasil dari pembelajaran Amstilati dalam

Kemampuan Membaca Kitab kuning ...... 113

C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................ 118

1. Proses Pelaksanaan Metode Amtsilati di

Pondok Pesantren Al-Falah Puteri

Banjarbaru................................................ 118

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

selama Pembelajaran Berlangsung .......... 120

3. Hasil Pembelajaran Amtsilati dalam

Kemampuan Membaca Kitab Kuning ..... 121

Page 166: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xii

BAB V PENUTUP ........................................................ 123

A. Kesimpulan ................................................... 123

B. Saran-Saran .................................................. 125

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 127

LAMPIRAN

Page 167: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Guru Aliyah Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri Banjarbaru .................................. 92

Tabel 4.2 Daftar Guru Tsanawiyah Pondok Pesantren

Al-Falah Puteri Banjarbaru ............................. 93

Tabel 4.3 Daftar Guru Tajhizi Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri Banjarbaru .................................. 94

Tabel 4.4 Daftar Jumlah Karyawan Lingkungan Pondok

Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru ............ 95

Tabel 4.5 Daftar Keadaan Siswa Pondok Pesantren Al-

Falah Puteri Banjarbaru .................................. 96

Tabel 4.6 Daftar Sarana Prasarana Pondok Pesantren

Al-Falah Puteri Banjarbaru ............................. 98

Page 168: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Wawancara

Lampiran 2 : Surat Permohonan Pembimbing

Lampiran 3 : Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5 : Dokumentasi Penelitian

Page 169: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari

abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di

IIQ, transliterasi Arab-Latin mengacu pada berikut ini :

1. Konsonan

th : ط a : ا

zh : ظ b : ة

„ : ع t : ث

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h: ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : و dz : ذ

n : ن r : ز

w : و z : ش

h : ي s : س

„ : ء sy : ش

y : ي sh : ص

dh : ض

Page 170: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xvi

2. Vokal

Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap

Fathah : a أ : â ي... : ai

Kasrah : i ي : î : au : ...و

Dhammah : u و : û

3. Kata sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال)qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam(ال)

qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan

bunyinya. Contoh :

al-Madînah : انمد يىت al-Baqarah : انبقسة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam(ال)

syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال)

syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan

yang digariskan di depan dan sesuai dengan

bunyinya. Contoh :

as-Sayidah : انسيد ة ar-Rajul : انسجم

ad-Dârimî : اندازمي asy-Syams : انشمس

c. Syaddah (Tasydîd)

Page 171: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xvii

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab

digunakan lambang ( ), sedangkan untuk alih

aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan

cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.

Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang

berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang

terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh

huruf-huruf syamsiyah. Contoh :

فهبء Âmannâ Billâhi:أمىب ببلل -Âmana as : أمه انس

Sufahâ‟u

كع inna al-Ladzîna : إن انر ي ه wa ar-Rukka’i : وانس

d. Ta Marbûthah ( ة )

Ta Marbûthah ( ة ) apabila berdiri sendiri, waqaf

atau diikuti oleh kata sifat (na’at), maka huruf

tersebut dialihaksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh:

لامي al-Af’idah : الأف ئدة تان جبمعت الإس : al-Jâmiah al-

Islâmiyyah.

Sedangkan Ta Marbûthah ( ة ) yang diikuti atau

disambungkan (di-washal) dengan kata benda

(isim), maka dialih aksarakan menjadi huruf “ t” .

Contoh:

Page 172: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xviii

ب سى .Âmilatun Nâshibah : عبمهت وبصبت -al : الأيت ان ك

Âyat al-Kubrâ.

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf

kapital, akan tetapi apabila telah dialih aksarakan

maka berlaku ketentuan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti

penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat,

nama bulan, nama diri, dan lain-lain. Ketentuan

yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih

aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak

tebal (bold) dan ketentuan lainnya.adapun untuk

nama diri dan yang diawali dengan kata sandang,

maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama

diri, bukan kata sandangnya. Contoh : „Âlî Hasan

al-Âridh, al-„Âsqallânî, al-Farmawî dan seterusnya.

Khusus untuk penulisan kata Alqur‟an dan nama

nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh:

Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.

Page 173: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xix

ABSTRAK

Maulidia (NIM: 13311242). Skripsi dengan judul

“Implementasi Metode Amtsilati dalam Meninkatkan

Kemampuan Membaca Kitab Kuning” ( Studi Kasus di Pondok

Pesantren Al-Falah Puteri Banjarbaru Kalimantan Selatan)”,

diaukan untuk salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd), Fakultas Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur‟an

(IIQ) Jakarta.

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan temuan

banyaknya metode yang diciptakan untuk bisa membaca dan

memahami kitab kuning. Salah satu metode alternatif yang

dapat digunakan untuk memberdayakan siswa atau santri aktif

dalam proses pembelajaran kitab kuning ialah dengan

melaksanakan metode Amtsilati.

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif

deskriptif, dalam pengumpulan datanya menggunakan metode

observasi, dokumentasi dan wawancara dengan menggunakan

analisis reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.

Penelitian ini juga melakukan pengecekan keabsahan data

melalui triangulasi metode dan sumber.

Adapun hasilnya adalah bahwa sebelum memulai

kegiatan pembelajaran Amtsilati pengajar dan pembimbing

terlebih dahulu mempelajari ulang materi yang akan

disampaikan. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan bukan

berupa RPP akan tetapi hanya mengacu kepada buku paket

Amtsilati perjilidnya yang dilaksanakan, bisa 3-4 lembar pada

setiap pertemuan, sehingga dalam seminggu bisa

menyelesaikan 1 jilid. Dalam proses pengajarannya pertama-

tama ustadzah membuka pembelajaran dengan doa dan tawassul

untuk para guru, Rasulullah, sahabat dan lain-lain. Kemudian

ustadzah menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan

Page 174: IMPLEMENTASI METODE AMTSILATI DALAM ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/523/1/13311242.pdfJURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

xx

kepada santriwati, dengan menggunakan kitab Amtsilati. Setelah

itu beliau membacakan materi yang berupa ayat Al-Qur‟an secara

berulang-ulang kemudian diikuti oleh santriwatinya. Pada sesi

akhir ustadzah membimbing untuk membuat rangkuman materi

dan melakukan penugasan serta penilaian. Lalu pembelajaran

ditutup dengan kalimat Hamdalah. Hambatan yang dihadapi

dalam penerapan metode Amtsilati di pondok pesantren Al-

falah Puteri Banjarbaru adalah terbatasnya waktu pembelajaran

Amtsilati serta adanya sistem pembelajaran berbasis kelas

sehingga menuntut para siswa untuk pandai dalam mengatur

waktu. Penerapan metode Amtsilati di pondok pesantren Al-

falah Puteri efektif dalam membantu siswa terutama dalam

proses belajar membaca kita kuning dan kaidah-kaidah bahasa

Arab. Terbukti dengan prestasi yang diraih para santriwati

dalam menjuarai beberapa lomba pada Musabaqah Qira’atul

Kutub (MQK) tingkat Nasional.

Kata kunci : Amtsilati, Membaca Kitab Kuning