implementasi pendidikan karakter dalam membentuk...

93
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK KEDISIPLINAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA (Studi Kasus di SD Al-Syukro Universal Ciputat Tangerang Selatan) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Riska Roviza NIM. 14311407 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: others

Post on 30-Jul-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM

MEMBENTUK KEDISIPLINAN DAN TANGGUNG

JAWAB SISWA (Studi Kasus di SD Al-Syukro Universal

Ciputat Tangerang Selatan)

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Oleh:

Riska Roviza

NIM. 14311407

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

xi

ABSTRAKSI

Nama Riska Roviza, Judul Skripsi “Implementasi Pendidikan

Karakter dalam Membentuk Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Siswa di SD

Al-Syuko Universal Ciputat Tangerang Selatan”. Prodi Pendidikan Agama

Islam tahun 2018.

Latar belakang dari penelitan adalah fakta bahwa terdapat banyak

kemorosotan moral yang terjadi pada generasi modern saat ini terutama pada

generasi muda. Hal tersebut terbukti pada dunia pendidikan masih banyak

siswa yang melanggar peraturan sekolah, mulai dari tidak mengerjakan tugas,

datang terlambat, membolos dan ketidakpatuhan siswa terhadap gurunya.

Berbagai sikap tersebut terjadi karena menipisnya sikap disiplin dan

tanggung jawab siswa. Untuk menangani hal tersebut perlu adanya lembaga

pendidikan yang mampu untuk mengatasinya serta dapat membangun

karakter kedisiplinan dan tanggung jawab pada diri peserta didik. Metode

penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan mengambil lokasi

di SD Al-Syukro Universal. Sumber data yang digunakan dalam proses

pnelitian dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis

deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi

pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab di

SD Al-Syukro Universal meliputi dua aspek yaitu pelaksanaan dan upaya

sekolah. Pelaksanan implementasi pendidikan karakter dalam membentuk

kedisiplinan dan tanggung jawab di bentuk melalui kegiatan pembiasaan, tata

tertib, sarana prasarana dan keteladanan. Adapun upaya sekolah dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan

dan tanggung jawab yaitu dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar

yang kondusif, efektif lagi menyenangkan. Dan pihak sekolah juga

memberikan contoh teladan kepada peserta didik yang diterapkan melalui

kegiatan sehari-hari sehingga peserta didik menjadi insan yang lebih baik

lagi.

Kata kunci: Pendidikan Karakter, Kedisiplinan dan Tanggung Jawab

Page 3: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari bidang

pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi

perkembangan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan proses

perubahan perilaku sebagai akibat dari pembelajaran, pengalaman dan

latihan. Begitu pula pada pendidikan karakter yang pada saat ini

merupakan topik yang banyak dibicarakan di kalanagn pendidik.

Pendidikan karakter diyakini sebagai aspek penting dalam peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena turut menentukan

kemajuan suatu bangsa. Karakter masyarakat yang berkualiats perlu

dibentuk dan dibina sejak dini, karena usia dini merupakan masa

“emas” namun “kritis” bagi pembentukan karakter seseorang.

Pendidikan karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi

soal ujian, dan teknik-teknik menjawabnya. Pendidikan karakter

memerlukan pembiasaan. Pembiasaan untuk berbuat baik; pembiasaan

untuk berlaku jujur, bertanggung jawab; malu berbuat curang; malu

bersikap malas; dan malu membarkan lingkungan kotor. Karakter tidak

dapat dibentuk secara instan, tapi harus dilatih secara serius dan

profesional agar mencapai bentuk dan kekuatan yang ideal.1

Pendidikan juga menjadi salah satu kewajiban yang harus

dipenuhi dalam setiap kehidupan manusia baik laki-laki atau pun

perempuan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

1Heri Gunawan, Pendidikan karakter Konsep dan Implemetasi,(Bandung: Alfabeta,

2012), h.29

Page 4: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

2

(البد)رواهابنعبدعلممنالمهدالالالوااطلب “ Tuntutlah ilmu mulai sejak dari ayunan hingga keliang lahad.”

(H.R.Ibn Abd Bar).2

Hal tersebut menjelaskan betapa penting nya pendidikan bagi

kehidupan umat manusia. Pendidikan dalam arti sempit dapat diartikan

sebagai proses mendidik, meyampaikan, mentransfer pelajaran dan

berbagai ilmu pengetahuan dimana ada pendidik dan peserta didik yang

dilaksanakan secara bertahap untuk mencapai tujuan tertentu.3

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyatakan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”4

Dengan demikian, RPJPN dan UUSPN merupakan landasan

yang kokoh untuk melaksanakan secara operasional pendidikan budaya

dan karakter bangsa sebagai prioritas program Kemendiknas 2010-

2014, yang dituangkan dalam Renacana Aksi Nasional Pendidikan

Karakter: pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai,

pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pedidikan watak yang

bertujuan mengembangkan kemempuan peserta didik untuk

2Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.6 3Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, h. 27 4Sisdiknas, (Bandung: Penerbit Citra Umbara, 2011), h.6

Page 5: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

3

memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan

mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.5

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa arah dari

pendidikan nasional ialah untuk menciptakan generasi yang cerdas

intelektual dan berakhlak mulia. Namun kenyataannya, aspek afektif

dalam pembelajaran masih sering diabaikan. Prestasi dalam aspek

kognitif masih sering dijadikan tolak ukur keberhasilan sebuah

pembelajaran. Hal ini dapat berakibat terbentuknya individu-individu

yang kecerdasan intelektualnya bagus, tetapi memiliki karakter yang

buruk. Dalam hal ini upaya sekolah serta peran para pendidik sangat

penting dalam sebuah lembaga pendidikan karena guru adalah seorang

pendidik, yang mempunyai amanah untuk memberikan contoh teladan

untuk peserta didik, agar peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai

yang harus dimiliki oleh seseorang yang mempunyai karakter yang baik

dan benar serta bertanggung jawab terhadap amanahnya. Tugas guru

tidak hanya menyampaikan materi pelajaran saja didepan kelas agar

peserta didiknya dapat menguasai materi pelajaran kemudian

memperoleh nilai yang baik, tetapi ada hal yang lebih penting yaitu

proses pendewasaan yang membantu peserta didik menemukan sebuah

makna dari suatu materi pelajaran yang dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, memiliki kepribadian yang baik, santun dan

berbudi, hal inilah yang merupakan tugas guru sebgai pendidik dalam

arti luas.

Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan

tanggung jawab sangatlah penting untuk diterapkan dalam sekolah.

Tujuan dari pembentukan kedisiplinan dan tanggung jawab adalah

5Heri Gunawan, Pendidikan karakter Konsep dan Implemetasi,(Bandung: Alfabeta,

2012), h. 27

Page 6: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

4

untuk melatih siswa agar dapat berperilaku baik bagi diri sendiri

ataupun orang lain, hal ini merupakan gambaran manusia yang

berkarakter utuh/sempurna (insan kamil) yang menjadi tujuan akhir

Pendidikan Islam. Dalam penelitian ini, penulis memilih Sekolah Dasar

Al-Syukro untuk meneliti bagaimana pendidikan karakter dalam

membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab siswa.

Sekolah Dasar Al-Syukro Universal merupakan suatu

lembaga, yang didirikan pada tanggal 2 November 2010 melalui Ikrar

Wakaf.Pembentukan lembaga ini yang bertujuan dalam rangka

mendidik dan membina ummat terutama anak didik Indonesia. Selain

itu, Perguruan Islam Al-Syukro Universal mengedepankan suatu

program pembelajaran yang terintegrasi antara keilmuan umum dan

keislaman. Terintegrasinya dua keilmuan ini diharapkan mampu

mencapai tujuan dari Perguruan Islam Al-Syukro Universal serta

tujuan pendidikan nasional.

Alasan peneliti mengadakan tempat penelitian di Sekolah Dasar

Al-Syukro Universal yaitu dikarenakan Sekolah Dasar Al-Syukro

Universal mengintegrasikan pembelajaran di sekolah dengan nilai-nilai

islami yang didasarkan dengan akhlak al-karimah.

Berdasarkan latar belakang ini maka peneliti akan melakukan

penelitian di SD Al Syukro Universal yang di kepala sekolahi oleh ibu

Tarni S,Pd, dengan topik pembahasan “Implementasi Pendidikan

Karakter dalam Membentuk Kedisiplinan dan Tanggung Jawab

Siswa di SD Al Syukro Universal.

Page 7: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka

identifikasi permasalahan yang muncul, sebagai berikut:

1. Peran guru PAI di SD Al Syukro Universal?

2. Bagaimanakah upaya sekolah dalam membentuk karakter

kedisiplinan dan tanggung jawab siswa di SD Al Syukro

Universal?

3. Bagaimanakah Implementasi Pendidikan Karakter dalam

membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab siswa di SD Al

Syukro Universal?

4. Mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam

pembentukan karakter kedisiplinan dan tanggung jawab siswa SD

Al Syukro?

5. Motivasi para guru dalam membentuk karakter kedisiplinan dan

tanggung jawab siswa di SD Al Syukro?

6. Mengetahui media yang digunakan dalam pembentukan karakter

disiplin dan tanggung jawab siswa di SD Al Syukro Universal?

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi pendidikan karakter dalam membentuk

kedisiplinan dan tanggung jawab siswa di SD Al Syukro Universal ?

2. Bagaimana upaya sekolah dalam membentuk karakter yang disiplin

dan bertanggung jawab siswa di SD Al Syukro Universal ?

Page 8: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan utama dari penelitian

ini adalah mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam

membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab siswa di sekolah SD

Al Syukro Universal

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat kegunaan yang diharapkan dalam penilitian

ini adalah:

a. Secara teoritik, hasil penilitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi dan menambah wawasan keilmuan bagi

praktisi pendidikan dan memperkaya wacana keilmuan dalam

dunia pendidikan serta dapat menjadi rujukan bagi penelitian

lain dalam mengembangkan kajian yang sejenis.

b. Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapar memberikan

informasi yang berkaitan tentang memahami Implemaentasi

pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan

tanggung jawab di SD Al Syukro Universal

E. Tinjuan Pustaka

Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang

mempunyai bahasan yang senada yang tertulis pada skripsi terdahulu

antara lain:

1. Skripsi yang ditulis oleh Herizon yang berjudul “Penanaman Karakter

Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Terhadap Peserta Didik dalam

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di MAN Tempel Sleman Tahun

Ajaran 2011/2012”tahun 2012, Program Studi Pendidikan Agama

Page 9: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

7

Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rumusan masalah dalam skripsi ini

adalah Penanaman Karakter Kedisiplinan dan Tanggung Jawab

Terhadap Peserta Didik Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di

MAN Tempel Sleman Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa proses penanaman karakter kedisiplinan dan

tanggung jawab melalui ekstrakurikuler pramuka dapat dikatakan

cukup efektif meskipun dari segi kedisiplinan belum berhasil

sepenuhnya. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang telah

berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Akan tetapi masih ada

beberapa siswa yang masih terlambat datang ke sekolah. Dengan

demikian penanaman karakter kedisiplinan dan tanggung jawab

melalui ekstrakurikuler pramuka dapat dijadikan sebagai salah satu

alternatif dalam membantu siswa untuk meningkatkan karakter disiplin

dan tanggung jawab. Kedua karakter tersebut erat kaitannya dengan

Pendidikan Agama Islam yang mengajarkan diantaranya disiplin dalam

menggunakan waktu dan bertanggung jawab atas apa yang

diamanahkan.

Adapun persamaan peneliti dengan skripsi diatas adalah sama-

sama meneliti tentang karakter kedisiplinan dan tanggung jawab dan

sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan

perbedaannya, peniliti akan meneliti tentang Implementasi pendidikan

karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab.

2. Skripsi yang ditulis oleh Destya Dwi Trisnawaty berjudul “

Membangun Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa SMA Khadijah

Surabaya Melalui Implementasi Tata Tertib Sekolah”tahun 2013,

Program Studi PPKN Jurusan FIS, Universitas Negeri Surabaya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun

Page 10: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

8

disiplin dan tanggung jawab siswa SMA Khadijah Surabaya melalui

implementasi tertib sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui proses membangun disiplin dan tanggung jawab siswa

SMA Khadijah Surabaya melalui implementasi tata tertib sekolah,

kendala yang dialami dan upaya untuk mengatasi. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini diperoleh

melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data

menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil

penelitian ini terbagi berdasarkan tiga tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi. Perencanaan diwujudkan dalam proses

penyusunan peraturan tata tertib siswa, pelaksanaan pengembangan

diri siswa dilaksanakan melalui 1) kegiatan rutin sekolah; 2) kegiatan

spontan; 3) keteladanan; 4) pengondisian, dan evaluasi terhadap

sejauh mana keberhasilan pelaksanaan tata tertib. Sedangkan kendala-

kendala yang dialami yaitu kurangnya kesadaran diri siswa akan

pentingnya disiplin dan tanggung jawab, kurangnya kedisiplinan di

rumah, pengaruh lingkungan pergaulan siswa, kurangnya sikap

keteladanan beberapa guru dalam ketepatan datang ke sekolah,

kurangnya kepedulian dan ketegasan beberapa guru sebagai motivator

dalam menegur siswa yang bermasalah dengan tata tertib, dan

kurangnya sosialisasi penambahan peraturan baru oleh pihak

kesiswaan kepada guru piket. Upaya mengatasi kendala yaitu

memberikan pembinaan kepada siswa yang bermasalah oleh guru atau

wali kelas dengan mendatangkan orang tua, komunikasi antar warga

sekolah, dan musyawarah dalam kegiatan ESI.

Adapun persamaan peneliti dengan skripsi di atas adalah

sama-sama menggunakan metode kualitatif dan sama-sama meneliti

Page 11: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

9

tentang kedisiplinan dan tanggung jawab. Sedangkan perbedaannya,

peneliti akan meneliti tentang Implementasi pendidikan karakter dalam

membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab.

3. Skripsi yang ditulis oleh Ansy Agrian yang berjudul “Peranan

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membina

Karakter Disiplin Siswa di SMP Negeri Kabupaten Subang (Studi

Deskriptif Analitis di SMP Negeri 2 Subang)” tahun 2013, Program

Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Pendidika Indonesia. Rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana perencanaan

pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam rangka membina

karakter disiplin siswa?, 2) bagaimana pelaksanaan pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan dalam rangka membina karakter

disiplin siswa?, 3) metode apa yang digunakan dalam membina

karakter disiplin siswa melalui mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan?, dan 4) bagaimana hambatan yang muncul dan

upaya yang dilakukan dalam membina karakter disiplin siswa?.

Tujuan penelitian ini adalah membahas mengenai peranan

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membina karakter

disiplin siswa di SMP Negeri Kabupaten Subang. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan

metode deskriptif analistis. Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data terdiri dari wawancara, observasi dan studi

dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) pembelajaran

PKn di SMP Negeri 2 Subang bertujuan untuk membentuk siswa

agar memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan moral, dan dapat

menunjukan perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai

warganegara yang baik, 2) pembelajaran PKn sangat berkontribusi

Page 12: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

10

terhadap pembentukan karakter disiplin siswa, karena materi-materi

yang diajarkan amat sarat dengan nuansa nilai-nilai dan moral, 3)

metode yang digunakan dalam pembinaan karakter disiplin siswa

adalah dengan menggunakan metode bermain peran (role playing)

dan VCT (value clarification technique), 4) hambatan yang muncul

dalam penanaman kedisiplinan adalah masih banyak siswa yang

melanggar tata tertib sekolah serta rendahnya partisipasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran PKn, karena itu pihak sekolah melakukan

berbagai upaya a) menggalakan tertib peraturan, b) pemberian

sanksi, c) melakukan razia secara rutin, dan d) mengalihkan siswa

kepada kegiatan esktrakurikuler perakitan komputer.

Adapun persamaan peneliti dengan skripsi diatas adalah sama-

sama meneliti tentang menerapkan karakter kedisiplinan dan sama-

sama menggunakan pendekatan kulitatif. Sedangkan perbedaannya,

peniliti akan meneliti tentang tentang Implementasi pendidikan karakter

dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab.

4. Skripsi oleh Alfian Budi Prasetya dengan judul “Penerapan

Pendidikan Karakter Nilai Disiplin dan Nilai Tanggung Jawab dalam

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)

di Kelas i dan iv SD Negeri Percobaan 3” tahun 2014, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dan

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

penerapan pendidikan karakter dalam mata pelajaran PJOK kelas I

dan IV di SD Negeri Percobaan 3 yang berkaitan dengan nilai disiplin

dan nilai tanggung jawab. Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru PJOK, siswa

kelas I dan IV, dan kepala sekolah SDN Percobaan 3. Hasil

Page 13: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

11

penelitian menunjukkan bahwa pemahaman guru PJOK tentang

pendidikan karakter masih kurang. Guru sudah mencantumkan nilai

karakter dalam silabus dan RPP dalam perencanaan pembelajaran.

Pada kegiatan pembelajaran, nilai disiplin yang terlihat selama

penelitian antara lain siswa dan guru sudah disiplin dalam waktu dan

mentaati peraturan. Tetapi disiplin perilaku siswa masih kurang.

Terkait nilai tanggung jawab, guru dan siswa sudah baik dalam

bertanggung jawab dengan semua tindakan yang dilakukan,

memenuhi kewajiban diri, dan dapat dipercaya. Evaluasi pendidikan

karakter yang dilakukan oleh guru ialah dengan menilai perilaku

siswa yang dilakukan setiap akhir semester. Faktor pendukung

terlaksananya pendidikan karakter dalam pembelajaran PJOK ialah

sekolah mempunyai komitmen kuat untuk melaksanakan pendidikan

karakter serta siswa memiliki perilaku yang baik. Sedangkan faktor

penghambatnya ialah guru masih kesulitan dalam hal penguasaan

kelas.

Adapun persamaan peneliti dengan skripsi diatas adalah

sama-sama meneliti tentang menerapkan nilai disiplin dan tanggung

jawab. Sedangkan perbedaannya, peniliti akan meneliti tentang

tentang Implementasi pendidikan karakter dalam membentuk

kedisiplinan dan tanggung jawab.

5. Helmawati, dengan judul “Pendidikan Karakter Sehari-hari” buku

ini menjelaskan bagaimana yang di maksud dengan pendidikan

karakter, pendidikan karakter dalam keluarga, pendidikan karakter di

sekolah, pendidikan karakter di masyarakat, dan pendidikankarakter

di tempat kerja. Hasil penelitian ini menemukan beberapa metode

yang dapat membentuk karakter seseorang. Metode tersebut yaitu

Page 14: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

12

sedikit pengajaran atau teori, banyak peneladanan, banyak

pembiasaan, banyak pemotivasian, serta adanya pengawasan dan

penegakan aturan yang konsisten.

Adapun persamaan peneliti dengan buku di atas adalah sama-

sama meneliti tentang pendidikan karakter. Sedangkan

perbedaannya, peneliti akan meneliti tentang Implementasi

pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung

jawab.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab

memiliki sub bab tersendiri. Walaupun terpisah melalui masing-masing

bab, skripsi adalah satu kesatuan yang utuh.

Bab I adalah Pendahuluan, memotret secara garis besar ke arah

mana skripsi ini menuju. Bab ini juga terdapat Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian dan Sistematika

Penulisan.

Bab II kajian teori, mencakup landasan teoritis yang

menggambarkan bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam

membentuk karakter kedisiplinan dan tanggung jawab. selain itu juga

membahas tentang peran guru dalam membentuk karakter yang disiplin

dan tanggung jawab.

Bab III, meliputi pembahasan mengenai jenis penelitian,serta

desain prosedur penelitian (metode penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data)

Page 15: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

13

Bab IV adalah, meliputi pembahasan yang mencakup gambaran

umum objek penelitian, deskripsi data dan analisa data serta

interpretasi data.

Bab V Penutup, membahas tentang penutup yang berisi:

Kesimpulan dan Saran.

Page 16: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

14

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian tentang Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bukanlah suatu hal yang asing untuk

dibicarakan. Suatu pendidikan tanpa adanya karakter hanya akan

membuat seseorang yang hanya memiliki kecerdasan namun kurang

memiliki pertumbuhan serta perkembangan untuk menjadi manusia

seutuhnya. Oleh karena itu, dalam mencetak generasi yang bermutu

kita membutuhkan sesuatu dalam membentuk pribadi yang

berpendidikan, cerdas akademiknya juga berakhlak mulia.

Kehidupan manusia yang beraneka ragam memiliki berbagai

karakter yang sudah dibawa sejak lahir sehingga dapat dibentuk dan

dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya. Karakter juga dibentuk

dengan waktu dan proses yang lama. Dalam pembentukan karakter

orang disekitar yang sangat mempengaruhi seperti sekolah, rumah,

teman, dan pergaulan sehari-harinya. Dan Islam juga menjadikan

takwa sebagai karakter tertinggi yang harus dimiliki setiap umat

Muslim. Takwa yang dimaksud di sini adalah takwa yang seutuhnya

bukan setengah-setengah.

Page 17: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

15

“Wahai orangorag yang beriman! Bertakwalah kepada Allah

sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali

dalam keadaan muslim” (QS. Al-Imran [3]:102)

Pendidikan berasa15l dari kata “pedagogi” yang berarti

pendidikan dan kata “pedagogia” yang berarti ilmu pendidikan yang

bersal dari bahasa yunani. Pedagogia terdiri dari dua kata yaitu

“paedos” dan”Agoge” yang berarti “saya membimbing, memimpin

anak”.1

Menurut Rupert C. Lodge dalam bukunya Zuhairini “

Filsafat Pendidikan Islam” menjelaskan sebagai berikut:

The word education is used, sometimes in a wider, sometimes in a

narrower sense. In the wider sense, all experience is said to be

educative. ........ The child educates his parents, the pupil educates

his teachers, the dog educates his master. Everyting we say, think or

do, educate us, no les than what is said or done to us by other

beings, animate or inanimate. In this wider sense, life is education,

and education is life.2

“Kata pendidikan di gunakan, kadang-kadang dalam arti secara luas,

kadang-kadang dalam arti secara sempit. Dalam arti yang luas,

semua pegalaman dikatakan edukatif.....anak didik oleh orang

tuanya, murid di didik oleh gurunya, anjing di didik oleh tuannya.

Semua yang kita katakan, pikirkan atau lakukan, mendidik kita,

tidak lebih dari apa yang kita katakan atau dilakukan kepada kita

oleh orang lain, hidup taau mati. Dalam arti yang luas ini, hidup

adalah pendidikan, dan pendidikan adalah kehidupan”.

Kalau kita perhatikan pengertian yang luas dari pendidikn

sebagaimana dikemukakan oleh Lodge, yaitu bahwa “life is

education” and education is life”, akan berarti bahwa seluruh proses

hidup akan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan.

1Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pngajaran Pendidikan Agama Islam,

(Jakarta:Gaung Persada Press, 2007), Cet. Ke-II, h.2 2Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),h.10

Page 18: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

16

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas), disebutkan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”.3

Menurut bahasa Arab, pendidikan disebut dengan “tarbiyah”

yang diambil dari kata dasar rabba-yurubbu-tarbiyah yang

bermakna memelihara, mengurus, meraat dan mendidik.4

Secara Etimologis, kata karakter berasal dari bahasa Yunani,

yaitu charassein yang berarti to engrave. Kata to engrave bisa

diterjemahkan mengukir, melukis, memahatkan, atau

menggoreskan.5 Kata karakter dalam Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia didefinisikan sebagai tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak

atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.

Bangsa Indonesia juga mecanangkan penguatan pendidikan

karakter untuk bangsa sebagai salah satu upaya untuk menciptakan

peradaban Indonesia yang gemilang. Pemerintah pun menggagas 18

pendidikan karakter bangsa dalam ssetiap jenjang pendidikan di

Indonesia yaitu: (1) Religius (2) Jujur ( 3)Toleransi (4) Disiplin

(5)Kerja keras (6)Kreatif (7)Mandiri (8)Demokratis (9) Rasa ingin

tahu (10) Semangat kebangsaan (11) Cinta Tanah Air (12)

Menghargai prestasi (13) Bersahabat (14) Cinta damai (15)Gemar

3Departemen Agama RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintan RI tentang

Pendidikan,(Jakarta: 2006), h. 5 4Anas Salahuddin, Pendidikan Karakter pendidikan berbasis agama dan budaya

dasar,(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h. 91 5Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta: Amzah, 2015), h. 19-20

Page 19: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

17

membaca (16)Penduli lingkungan (17)Peduli sosial (18)Tanggung

jawab.6

Pendidikan karakter juga diidentikkan dengan perbuatan

baik, hasil perbuatan baik dinamakan dengan kebajikan. Islam

menyatakan bahwa semua perbuatan baik adalah suatu kebaikan.

Kebaikan yang diajarkan dalam islam seperti: menjaga diri dengan

baik, membantu orang yang sedang kesusahan, menjaga dan

memelihara lingkungan, berbuat adil, dan masih banyak kebaikan

lain lagi yang diajarkan dalam Islam.

Dalam pendidikan karakter Lickona “Menekankan

pentingnya tiga komponen karakter yang baik (components of

goodcharacter), yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang

moral, moral feeling atau perasaan tentang moral, dan moral action

atau perbuatan moral.”7 Pendidikan karakter adalah pendidikan yang

melibatkan tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan, perasaan dan

action.

Dalam hal ini pendidikan karakter merupakan nilai-nilai

yang berhubungan dengan Tuhan, terhadap diri sendiri serta sesama

manusia yang terwujud dalam bentuk sikap, norma-norma agama

serta budaya. Pada saat ini penyimpangan yang terjadi semakin

meningkat baik dari segi korupsi, tawuran, bulliying, tawuran,

kerusakan lingkungan dan sebagainya. Krisis ini terjadi dikarenakan

menurunnya suatu nilai karakter yang tertanam dalam jiwa

seseorang.

6Siska Marlina Sulistami, Margaretha Chrisna Sari, Jujur dan Bertanggung Jawab,

(Mustika Pustaka Negeri, 2016), h. 171 7Thomas Lickona, Educating for Character,Alih bahasa: Juma Abdu

Wamaungo 1992 (New York: Bantam Books, 1992), h. 232

Page 20: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

18

Selain itu, Lance Morrow menyatakan bahwa karakter atau

moral berpengaruh terhadap peradaban. Peradaban bisa naik dan

jatuh. Peradaban jatuh ketika moral memburuk, ketika masyarakat

gagal dalam menyampaikan kebaikan atau kekuatan karakter kepada

generasi selanjutnya. Berdasarkan pengamatan sejawan Arnold

Toynbee dinyatakan bahwa dari 21 peradaban penting, 19 hancur

bukan oleh penaklukan dari luar tetapi disebabkan oleh pembusukan

moral dari dalam.8 Dalam terminologi Islam, pengertian karakter

memiliki kedekatan pengertian dengan pegertian “akhlak”. Kata

akhlak berasal dari kata khalaqa (bahasa Arab) yang berarti

perangai, tabiat dan adat istiadat. 9

Dalam Kamus Praktis Bahasa Indonesia akhlak ialah budi

pekerti atau kesopanan. Selain itu juga secara umum dapat dilihat

bahwa padanan kata akhlak sering disebut dengan istilah moral.

Akhlak sering diindentikkan dengan istilah etika, moral, atau budi

pekerti. Ilmuwan Islam sperti Al-Hafidz Ibnu Hajar menyatakan

bahwa budi pekerti adalah mengatakan atau melakukan sesuatu yang

terpuji, dan Al-Junaid menyatakan bahwa budi pekerti adalah

perangai yang baik.

Menurut pendekatan etimologi, pendekatan “akhlak”

berasal dari bahasa Arab jamak dari bentuk mufradnya “Khuluqun”

yang menurut logat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku

atau tabiat.10

Budi pekerti dalam Bahasa sansekerta budi artinya alat

kesadaran (batin), sedang dalam bahasa Indonesia pekerti artinya

8Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Sehari-hari,(Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2017), h. 3 9Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013), h.

65 10

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, h. 65

Page 21: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

19

kelakuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah tingkah

laku, perangai, akhlak.11

“Dan kami tidak menurunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur‟an)ini,

melainkan agar kamudapat menjelaskan kepada mereka apa yang

mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi

kaum yang beriman” (QS. An-Nahl [16]:64)

“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur

dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orag yang

beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kita-kitab, dan

nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat,

anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam

perjalanan (musafir, peminta-minta, dan untuk memerdekakan

hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat,

orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang

11Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada 2006), h. 346

Page 22: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

20

sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa

peperangan.mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka

itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. A-Baqarah [2]:177)

Pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang

benar dan mana yang salah kepada peserta didik, tetapi juga

menanamkan kebiasaa (habituation)tentang yang baik sehingga

peserta didik paham, mampu merasakan, dan mau melakukannya.

Dengan demikian, pendidikan karakter membawa misi yang sama

dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral.12

Ajaran Islam memberikan sebuah sinyal bahwa karakter

menjadi utama dalam menggapai kehidupan dunia dan akhirat.

kemudian, berdasarkan hasil penelitian para pakar pendidikan dan

psikologi menyatakan bahwa lebih dari satu abad yang lalu karakter

atau akhlak lebih tinggi dari kecerdasan (intelektual atau kognitif).

Jadi, tidak mengherankan jika dibandingkan dengan sekarang

kecerdasan semakin tinggi namun akhlak atau karakter semakin

menurun atau tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Keharusan menjunjung tinggi karakter mulia (akhlak karimah) lebih

dipertegas lagi oleh Nabi Muhammad saw. dengan pernyataan yang

menghubungkan akhlak dengan kualitas kemauan, bobot amal, dan

jaminan masuk surga.

Dalam Agama Islam kita bisa mengetahui betapa banyak

tokoh-tokoh yang patut kita teladani terutama para Rasul dan Nabi-

Nabi, seperti Nabi Muhammad yang nilai karakternya sangat tinggi

yang mendapat julukan Al-Amin (dapat dipercaya) dan berbagai

akhlak unggul Nabi antara lain, (as-shidq), cedas (al-fathanah),

amanah (al-amanah), menyampaikan (at-tabliqh), komitemen yang

12

Marzuki, Pendidikan Karakter Islam,( Jakarta: Amzah, 2015), h.. 23

Page 23: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

21

sempurana (al-iltizam), berakhlak mulia (khuluqin „azhiim), dan

teladan yang baik (uswatun hasanah). Sehingga Nabi menjadi

teladan bagi seluruh umat Islam. Karakter mulia tersebut juga

tercermin ke dalam peragai Nabi, Rasul, dan orang-orang saleh

sebelum Nabi Muhammad. Dan juga sikap para sahabat, tabi‟in,

ulama, dan tokoh yang senantiasa mengikuti jalan kebenaran yang

telah Allah tetapkan.

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengaharap (rahmat) Allah

dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

(Q.S. Al-Ahzab[33]:21)

Dari beberapa ayat Al-Qur‟an dan hadis Nabi tersirat jelas

bahwa seluruh ajaran Islam, baik berupa perintah yang

berkonsekuensi adanya tuntutan untuk dilaksanakan maupun

larangan yang berkonsekuensi untuk ditinggalkan, semata-mata

untuk menciptakan kemaslahatan bagi manusia dan keselamatan

bagi seluruh makhluk di muka bumi. Melaksanakan perintah Allah

dan menjauhi larangan-Nya di samping merupakan wujud dari

ketaatan hama Tuhannya juga akan membawa hasil terwujudnya

karakter mulia dalam dirinya.13

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter memiliki tujuan dan misi yang sangat

penting untuk menopang pembangunan karakter bangsa Indonesia

13

Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, h. 46

Page 24: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

22

pada umumnya dan keberhasilan pendidikan di sekolah pada

khususnya.

Merujuk fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional (UU No.22 Tahun

2003, Pasal 3) yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, tujuan

pendidikan karakter pada intinya ialah untuk membentuk karakter

peserta didik. 14

Dalam pasal 3 UU tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

No.20 Tahun 2003, tentang Tujuan Pendidikan Nasional.

Tujuan pendidikan nasional itu sendiri pada hakikatnya ialah

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Jika dianalisis, tujuan atau inti dari pendidikan nasional adalah

pembentukan karakter (akhlak).15

Dalam Kebijakan Nasional Pembagunan Karakter Bangsa Tahun

2010-2025 ditegaskan bahwa:

Karakter merupakan hasil keterpaduan empat bagian, yaitu olah

hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa. Olah hati

terkait dengan perasaan, sikap, dan keyakinan/keimanan yang

menajadi penyangga atau fondasi dam membangun karakter

seseorang. Olah pikir berkenaan dengan proses nalar guna

mencari dan mencari dan menggunakan pengetahua secara kritis,

kreatif, dan inovatif, sehingga mendukung terwujudnya karakter

secara cepat dan terarah. Olah raga terkait dengan proses

persepsi, kesepian, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas

baru disertai sportivitas yang memberikan motivasi dan

kesempatan untuk melatih seseorang dalam mewujudkan karakter

14Helmawati, Pendidikan Karakter Sehari-hari,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2017), h. 19 15

Helmawati, Pendidikan Karakter Sehari-hari, h. 19

Page 25: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

23

secara kondusif. Sementara itu, olah rasa dan karsa berhubungan

dengan kemauan dan kreativitas yang tercermin dalam

kepedulian, pencitraan, dan penciptaan kebaruan yang merupakan

upaya untuk merealisasikan karakter seseoran yang utuh.16

Pendidikan karakter membawa orang pada kehidupan yang

lebih baik; kehidupan yang bahagia. Kebaikan atau kebaikan yang

dilakukan akibat dari refleksi karakter tersebut memberikan dampak

yang baik apakah terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.

Adapun konsep pendidikan karakter pada dasarnya

berusaha mewujudkan peserta didik atau manusia yang berkarakter

(akhlak mulia) sehingga dapat menjadi manusia paripurna (insan

kamil), sesuai dengan fungsinya sebagai “mandataris” Tuhan di

muka bumi yang membawa misi sebagai hamba Tuhan (Abdullah,

dan “mandataris” atau wakil Tuhan di muka bumi (khalifah fil ardl).

Sejalan dengan firman Allah SWT,:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat

“Aku hendak menajdikan khalifah di bumi.” Mereka berkata,

“Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan

menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu

dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku

mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah[2]:30)

Sebagai “mandataris” Tuhan di bumi, manusia harus

mengetahui bahwa dalam fungsinya sebagai khalifah Allah Swt.,

16Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, Jakarta: Amzah. 2015. Hlm. 43

Page 26: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

24

manusia dituntut selalu mengabd, beribadah dan memakmurkan

bumi.17

Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk

bagsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,

bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang

dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha

Esa berdasarkan Pancasila. 18

Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi

dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2)

memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3)

meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan

dunia.19

Dan tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk

menjadikan manusia menjadi manusia seutuhnya; manusia yang

beradap dan bermartabat. Agar manusia memiliki akhlak yang

mulia, manusia perlu diasah perasaan (hati), pikir (akal), dan

raganya secara terpadu. Dengan peneladanan dan pembiasaan serta

motivasi dan pengawasan akhlak akan terbentuk dengan baik.20

3. Pembentukan Pendidikan Karakter

Pembentukan karakter adalah pendidikan budi pekerti yang

melibatkan aspek teori, perasaan dan tindakan. Tanpa ketiga aspek

ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif dan dalam

17

Anas Salahuddin, Pendidikan Karakter pendidikan berbasis agama dan budaya

dasar,(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h. 105 18

Heri Gunawan, Pendidikan karakter Konsep dan Implemetasi,(Bandung: Alfabeta,

2012),h. 30 19

Heri Gunawan, Pendidikan karakter Konsep dan Implemetasi,(Bandung: Alfabeta,

2012), h. 30 20

Helmawati, Pendidikan Karakter Sehari-hari, h. 21

Page 27: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

25

pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan

berkelanjutan.21

Selanjutnya, terdapat tujuh cara untuk menumbuhkan

kebajikan utama (karakter yang baik) dalam diri anak, yaitu empati,

hati nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan hati, toleransi, dan

keadilan. Ketujuh macam kebaikan inilah yang dapat membentuk

manusia berkualitas di mana pun dan kapan pun. 22

a. Empati

Empati merupakan inti emosi moral yang membantu anak

memahami perasaan orang lain. Kebajikan ini membuatnya

menjadi peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain,

mendorongnya menolong orang yang kesusahan atau

kesakitan, serta menuntutnya memperlakukan orang dengan

kasih sayang.

“Dan apabila seaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-

anak yatim dan orang-orang miskin, maka berlian mereka dari

harta itu, (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan

yang baik.” (Q.S. An-Nisa[4]:8)

b. Hati Nurani

Hati nurani adalah suara hati yang membantu anak memilih

jalan yang benar dari pada jalan yang salah serta tetap berada

di jalur yang bermoral, dan membuat dirinya merasa bersalah

ketika menyimpang dari jalur yang semestinya.

21Mansur Muslich, Pendidikan Karakter, menjawab tantangan krisis

multidimensional,(Jakarta:Bumi Aksara,2011), h. 29 22

Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta: Amzah, 2015), h. 19-20

Page 28: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

26

“Dan (begitulah pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan

mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (Al-

Qur‟an), dan Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan.”

(Q.S. Al-An‟am [6]:110)

c. Kontrol Diri

Kontrol diri dapat membantu anak menahan dorongan dari

dalam dirinya dan berpikir sebelum bertindak sehingga ia

melakukan hal yang benar, dan kecil kemungkinan mengambil

tindakan yang berakibat buruk.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta

berhijad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-

orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan

(kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi.

Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah,

maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka,

sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan

kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib

memberikan pertolongn kecuali terhadap kaum yang telah terikat

perjanjian antara kamu dan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa

yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Anfal [8]:72)

Page 29: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

27

d. Rasa Hormat

Rasa hormat mendorong anak bersikap baik dan menghormati

orang lain. Kebajikan ini mengarahkannya memperlakukan

orang lain sebagaimana ia ingin orang lian memperlakukan

dirinya sehingga mencegahnya bertidak kasar, tidak adil, dan

bersikap memusuhi.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang

laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang

ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula

sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi

yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela

dirimu sendiri,dan jangan memanggil dengan gelaran yang

mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan)

yang buruk sesudah iman, dan Barangsiapa yang tidak bertobat,

Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al-Hujurat

[49]:11)

e. Kebaikan Hati

Kebaikan hati membantu anak menunjukkan kepeduliannya

terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain. Dengan

mengembangkan kebaikan ini, ia lebih berbelas kasih terhadap

orang lain, tidak memikirnya diri sendiri, serta menyadari

pebuatan baik sebagai tindakan yang benar.

Page 30: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

28

“Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan

pahala yang baik di akhirat. dan Allah menyukai orang-orang yang

berbuat kebaikan.” (Q.S. Al-Imran[3]:148)

f. Toleransi

Toleransi membuat anak mampu menghargai perbedaan

kualitas dalam diri orang lain; membuka diri terhadap

pandangan dan keyakinan baru; serta menghargai orang lain

tanpa membedakan suku, gender, budaya dan sebgainya.

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam),

sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar

dengan jalan yang sesat. Barangsiapa ingkat kepada Taqut dan

beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh)

pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.Allah Maha

Mendengar dan Maha Mengetahui” (Q.S. Al-Baqarah[2]:256

g. Keadilan

Keadilan menuntun anak agar memperlakukan orang lain

dengan baik, tidak memihak, dan adil sehingga ia mematuhi

aturan, mau bergiliran dan berbagi, serta mendengar semua

pihak secara terbuka sebelum memberi penilaian apa pun.

Page 31: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

29

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya

kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha

melihat.” (Q.S. An-Nisa[4]:58)

Dalam pembentukan karakter maka adanya pemgembangan

sebagai proses yang tiada henti terbagi menjadi empat tahapan: satu

Pada usia dini, disebut sebagai tahap pembentukan karakter, kedua

Pada usia remaja, disebut sebagai tahap pengembangan, ketiga Pada

usia dewasa, disebut sebagai tahap pemantapan, dan keempat pada usia

tua, disebut sebagai tahap pembiaksanaan.

Karakter dikembang melalui tahap pengetahuan (knowing),

acting, menuju kebiasaan (habit). Hal ini berarti karakter tidak seatas

pada pengetahuan. Seorang yang memiliki pengetahuan tentang

kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya

itu kalau ia tidak terlatih untuk melakukan kebaikan tersebut. Karakter

lebih dalam lagi, menjangkau wilayah emosi dan kebiasaan diri. Hal ini

diperlukan siswa agar mampu memahami, merasakan, dan mngerjakan

sekaligus nilai-nilai kebajikan.23

Dalam perspektif ilmu akhlak, karakter atau akhlak dapat

dibedakan menjadi dua: karakter atau akhlak lahiriah dan karakter atau

23

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter,( Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013),

h. 110-111

Page 32: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

30

akhlak batniah. Cara untuk menumbuhkan kualitas masing-masing

karakter atau akhlak ini berbeda-beda. Peningkatan karakter atau

akhlak terpuji lahiriah dapat dilakukan melalui:24

a) Pendidikan. Dengan pendidikan, cara pandang seorang akan

bertambah luas, tentunya dengan mengenal lebih jauh akibat

dari masing-masing (akhlak terpujidan tercela). Semakin baik

tingkat pendidikan dan pengetahuan seseorang, sehngga

mampu lebih mengenali mana yang terpuji dan mana yang

tercela.

b) Menaati dan mengikuti peraturan dan undang-undang yang

ada di masyarakat dan negara. Bagi seorang muslim tentunya

mengikuti atauran yang digariskan oleh Allah dalam Al-

Qur‟an dan Sunah Nabi Muhammad SAW.

c) Kebiasaan, akhlak terpuji dapat ditigkatkan melalui kehendak

atau kegiatan baik yang dibiasakan.

d) Memilih pergaulan yang baik, sebaik-baik pergaulan adalah

berteman dengan para ulama (orang beriman) dan ilmuwan

(intelektual).

e) Melalui perjuagan dan usaha. Meurut Hamka bahwa akhlak

terpuji, tidk timbul kalau tidak dari keutamaan sedangkan

keutamaan tercapai melalui perjuangan.

Adapun peningkatan karakter atau akhlak terpuji batiniah, dapat

dilakukan melalui:

a) Muhasabah, yaitu selalu menghitung perbuatan yang telah

dilakukan selama ini, baik perbuatan buruk beserta akibat yang

24

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter,(Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013), h.

118-119

Page 33: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

31

ditimbulkannya, ataupun perbuatan baik beserta akibat yang

ditimbulkan olehnya.

b) Mu‟aqabah, memberikan hukuman terhadap berbagai

perbuatan dan tindakan yang telah dilakukannya. Hukuman ini

bersifat ruhiyah dan berorienasi pada seperti, melakukan shalat

sunah yang lebih banyak jka dibandingkan dengan biasanya,

berzikir, dan sebagainya.

c) Mu‟ahadah, perjanjian dengan hati nurani, untuk tidak

mengulangi keasalahan dan keburukan tindakan yang

dilakukan serta menggantinya dengan perbuatan baik.

d) Mujahadah, berusaha maksimal untuk melakukan perbuatan

yang baik untu mencapai derajat ihsan, sehingga mampu

mendekatkan diri pada Allah SWT (muraqabah). Hal ini

dilakukan dengan kesungguhan dan perjuagan keras, karena

perjalanan mendekatkan diri kepada Allah banyak

rintangannya.

Menurut Budimasyah berpendapat bahwa program pendidikan karakter

di sekolah perlu dikembangkan dengan berlandaskan pada prinsip-

prinsip sebagai berikut:25

a. Pendidikan karakter di sekolah harus dilaksanakan secara

berkelanjutan. Hal ini mengandung arti bahwa proses

pengembangan nilai-nilai karakter merupakan proses yang panjang,

mulai sejak awal peserta didik masuk sekolah hingga mereka lulus

25Heri Gunawan, Pendidikan karakter Konsep dan Implemetasi,(Bandung:

Alfabeta, 2012), h. 36

Page 34: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

32

b. Pendidikan karakter hendaknya dikembangkan melalui semua mata

pelajaran (terintegrsi), melalui pengembangan diri, dan budaya

suatu satuan pendidikan.

c. Sejatinya nilai-nilai karakter tidak diajarkan (dalam bentuk

pengetahuan), jika hal tersebut diintegrasikan dalam mata pelajaran.

Kecuali bila dalam bentuk mata pelajaran agama (yang di dalamnya

mengandung ajaran) maka tetap diajarkan dengan proses,

pengetahuan, melakukan, dan akhirnya membiasakan.

d. Proses pendidikan dilakukan peserta didik dengan secara aktif

(active learning) dan menyenangkan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi karakter. Dari

sekian bayak para ahli menggolongkan ke dalam dua bagian, yaitu

faktor intern dan faktor ekstern.26

a. Faktor intern

1) Insting atau naluri

Insting adalah suatu sifat yang dapat menumbuhkan

perbuatan yang menyampaikan pada tujuan dengan berpikir

lebih dahulu ke arah tujuan itu dan tidak didahului latihan

perbuatan itu. Naluri merupakan tabiat yang dibawa sejak

lahir yang merupakan suatu pembawaan yang asli.

2) Adat atau Kebiasaan

Salah satu faktor penting dalam tingkah laku manusia adalah

kebiasaan, karena sikap dan perilaku yang menjadi akhlak

(karakter) sangat erat sekali dengan kebiasaan, yang

26Heri Gunawan, Pendidikan karakter Konsep dan Implemetasi, h. 34

Page 35: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

33

dimaksud dengan kebiasaan adalah perbuatan yang selalu

diulang-ulang sehingga mudah untuk dikerjakan.

3) Kehendak/Kemauan

Kemauan adalah kemauan untuk melangsungkan segala ide

dan segala yang dimaksud, walau disertai dengan berbgai

rintanagan dan kesukaran-kesukaran, namun sekali-kali tidak

mau tunduk kepada rintangan-rintangan tersebut. salah satu

kekuatan yang berlindung dibalik tingkah laku adalah

kehendak atau kemauan keras (azam).

4) Suara Batin atau Suara Hati

Di dalam diri manusia terdapat suatu kekuatan yang

sewaktu-waktu memberkan peringatan (isyarat) jika tingkah

laku manusia berada di ambang bahaya dan keburukan,

kekuatan tersebut adalah suara batin atau suara hati. Suara

batin berfungsi memperingatkan bahayanya perbuatan buruk

dan berusaha untuk mencegahnya, disamping dorongan

untuk melakukan perbuatan baik.

5) Keturunan

Keturunan merupakan suatu faktor yang dapat

mempengaruhi perbuatan manusia. Dalam kehidupan kita

dapat melihat anak-anak yang berperilaku menyerupai orang

tuanya bahkan nenek moyangnya, walaupun sudah jauh.

Sifat yang diturunkan itu pada garis besarnya ada dua macam

yakni sifat jasmiyah dan ruhaniyah.

b. Faktor Ekstern

1) Pendidikan

Betapa pentingnya faktor pendidikan itu, karena naluri yang

terdapat pada seseoarang dapat dibangun dengan baik dan

Page 36: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

34

terarah. Oleh karena itu, pendidikan agama perlu

dimanifestasikan melalui berbagai media baik pendidikan

formal di sekolah.

2) Lingkungan

Lingkungan adalah suatu yang melindungi suatu tubuh yang

hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, keadaan tanah, udara, dan

pergaulan Manusia hidup selalu berhubungan dengan

manusia lainnya atau juga dengan alam sekitar.

B. Kajian Tentang Kedisiplinan

1. Pengertian Kedisiplinan

Disiplin berasal dari bahasa latin yaitu discere yang artinya

belajar. Disiplin asalnya dari bahasa inggris yaitu disciple yang

artinya pengikut/murid. Disiplin menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah tat tertib (di sekolah, kemiliteran dan sebagainya),

ketaatan (kepatuhan) terhadap tata terib dan sebagainya.27

Kata disiplin sekarang ini di maknai secara beragam. Ada yang

mengartikan disiplin sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau

tnduk pada pengawasan dan pengendalian. Ada yang juga yang

mengartikan displin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan

diri agar dapat berperilaku tertib.28

Kedisiplinan merupakan suatu hal yang harus dijadikan

budaya dalam kehidupan sehari-hari baik terhadap diri sendiri atau

pun orang lain. Disiplin merupakan titik masuk bagi pendidikan

karakter bagi sekolah karena jika tidak ada rasa hormat terhadap

27

Tim penyusun Kamus Pusat dan pengembangan Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka,1989), h. 208 28Anas Salahuddin, Pendidikan Karakter pendidikan berbasis agama dan budaya

dasar,(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h. 105

Page 37: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

35

aturan, otoritas, dan hak orang lain, maka tidak ada lingkungan yang

baik bagi pengajaran dan pembelajaran.29

Dalam Agama Islam benar-benar mengajarkan agar benar-

benar memperhatikan dan mengaplikasikan nilai-nilai kedisiplinan

dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun kualitas kehidupan

masyarakat yang lebih baik.30

1.Demi masa 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian, 3.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenran dan

nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q.S. Al-„Asr

[103]:1-3)

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk

melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkkan nilai-

nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.31

Disiplin dalam bahasa Arab disebut istiqomah. Menurut Ali mustafa

Yaqub istiqomah itu biasa diterjemahkan dengan konsisten. Adapun

secara istilah para ulama mendefinisikan istiqamah dengan

melaksanakan ketaatan kepada Allah. Orang yang istiqamah selalu

dalam ketaatan kepada Allah. Baik banyaknya uang maupun sedikit.

Ada orang yang ketika di kampungnya rajin shalat, tetapi begitu

keluar kampung, katakanlah merantau, malah tidak rajin lagi. Ada

yang di kampungnya yang tidak mau maksiat, tetapi ketika keluar

29Thomas Lickona, Pendidikan Karakter: Mendidik untuk Membentuk Karakter

Bagaimana Sekolah Dasar Mengajarkan Sikap Hormat dan Tanggung Jawab, Alih bahasa:

Juma Abdu Wamaungo,(Jakarta: Bumi Aksara,2013), h. 241 30

Ngainun Naim, Character Building, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), h. 143 31

Wardiman, Djoyonegoro,Pembudayaan Disiplin Nasional, (Jakarta:Mini Jaya

Abadi, 1998), Cet. 1, h.20

Page 38: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

36

kampung, apalagi sampai ke luar negeri jadi berani maksiat. Orang

yang istiqomah itu, baik dia merantau ataupun tidak sikap dan

perilakunya sama saja, tetap dan selalu dalam ketaatan kepada

Allah.32

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah

Allah", kemudian mereka tetap istiqamah Maka tidak ada

kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka

cita. (Q.S. Al-Ahqaf [46]:13)

Bagi siswa kedisiplinan adalah suatu aturan tata tertib atau

aturan yang dimiliki oleh siswa di sekolahnya, tanpa ada jenis

pelanggaran-pelanggaran yang merugikan baik terhadap diri sendiri,

orang lain dan terhadap sekolah secara keseluruhan.33

Tujuan

diciptakannya kesidisiplinan siswa bukan untuk memberikan rasa

takut atau pengekangan pada siswa,melainkan untuk mendidik siswa

agar sanggup mengatur dan mengendalikan dirinya dalam

berperilaku serta bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-

baiknya.34

Beberapa langkah untuk mengembangkan kedisiplinan bagi

siswa: (1)perencanaan ini meliputi membuat aturan dan prosedur

dan menentukan konsekuensi untuk aturan yang dilanggar

(2)Mengajarkan siswa bagaimana mengikuti aturan (3)salah satu

cara yang baik adalah mencegah semua masalah dari semua

32

Ali Mustafa Yaqub, Kalau Istiqamah Nggak Bakal Takut Nggak Bakal

Sedih,(Jakarta: PT Mizan Publika, 2016), h. 36 33

Rohinah M. Noor, The Hidden Curriculum Membangun Karakter melalui

Kegiatan Ekstrakurikuler,(Yogyakarta:Insan Madani,2012), h. 43 34

Ngainun Naim, Character Building, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), h. 148

Page 39: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

37

kejadian. Hal ini menuntut guru untuk dpat mempertahankan

kedisiplinan dan hubungan komunikasi yang baik.35

Proses perkembangan disiplin dapat dicapai kematangan

dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

disiplin. Menurut Daryanto dan Suryatri Darmiatun ada beberapa

faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan disiplin adalah:

(1) Pola asuh dan kontrol yang dilakukan oleh orang tua (orang

dewasa) terhadap perilaku

(2) Pemahaman tentang diri dan motivasi

(3) Hubungan sosial dan pengaruhnya terhadap individu36

Kedisiplinan tidak bisa terbangun secara instan. Dibutuhkan

proses panjang agar disiplin menjadi kebiasaan yang melekat kuat

dalam diri seorang anak. Oleh karena itu, penanaman disiplin harus

dilakukan sejak dini. 37

Dalam hal ini kedisiplinan bertujuan untuk

mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang

merupakan persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat

bergantung kepada disiplin diri. Diharapkan, kelak disiplin diri

mereka akan membuat hidup mereka bahagia, berhasil, dan penuh

kasih sayang.38

Dalam membentuk karakter kedisiplinan ada beberapa hal

yang harus dilakukan oleh guru terhadap peserta didik. Di antaranya

adalah sebagai berikut: 1) Konsisten 2) Bersifat jelas 3)

Memperhatikan harga diri 4) Sebuah alasan yang bisa dipahami 5)

35

Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusi,

(Jakarta:Lantabora Press, 2003), h. 225 36

Artikel Dwi Lestari Ningsih, “Implementasi Pendidikan Karakter dan Tanggung

Jawab dalam Mata Pelajaran Penjasorkes pada Kelas IV di SDN Suryodiningratan 1

Yogyakarta,” Artikel, ( Univversitas PGRI Yogyakarta: 2017), h. 4 37

Ngainun Naim, Character Building, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012, h. 143 38

Sylvia Rimm, Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 47

Page 40: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

38

Menghadiahkan pujian 6) Memberikan hukuman 7) Bersikap luwes

8) Melibatkan peserta didik 9) Bersikap tegas 10) Jangan

emosional.39

Adapun langkah-langkah untuk menanamkan disiplin pada

anak menurut Amier Dien adalah. 40

a. Dengan pembiasaan, anak supaya dibiasakan untuk melakukan

hal-hal dengan tertib dan baik, dengan teratur, misal berpakaian

rapi, masuk dan keluar kelas dengan teratur, makan, tidur tepat

pada waktunya, disiplin dalam mengikuti upacara, tidak

terlambat datang kesekolah dan sebagainya.

b. Dengan contoh dan tauladan, orang tua harus selalu merupakan

contoh dan teladan bagi anak. Jangan hendaknya orang tua

membiasakan sesuatu bagi anak tetapi dirinya sendiri tidak

melakukan hal tersebut.

c. Dengan penyadaran, kepada anak yang mulai kritis pikirannya,

sedikit demi sedikit harus diberkan penjelasan tentang

pentingnya peraturan-peraturan itu diadakan. Anak lambat laun

harus menyadari kegunaan peraturan tersebut dan apabila

kesadaran telah timbul, maka pada diri anak telah timbul

disiplin sendiri.

d. Dengan pengawasan, pengawasan harus terus menerus

dilakukan, lebih-lebih dalam situasi yang sangat memberi

kemunginan untuk terjadinya pelanggaran terhadap peraturan.

Pengawasan bertujuan untuk menjaga atau mencegah agar tidak

terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

39

Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah,

(Jogjakarta: Laksana, 2011), h. 55 40

Amir Dien Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha

Nasional 1999), h. 143-144

Page 41: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

39

2. Tujuan Kedisiplinan

Maria J. Wantah mengemukakan bahwa tujuan disiplin adalah

untuk membantu anak membangun pengendalian diri mereka, dan

bukan membuat anak mengikuti dan mematuhi perintah orang

dewasa. Sebagaimana dijelaskan Thomas Lickona bahwa disiplin

harus memperkuat karakter siswa, semata-mata bukan mengontrol

perilaku mereka. Pada awalnya, disiplin yang terbentuk bersifat

eksternal (karena diharuskan orang tua/lingkungan), tetapi kemudian

menjadi sesuatu yang internal, menyatu ke dalam kepribadian anak

sehingga disebut sebagai disiplin diri.41

3. Unsur-Unsur kedisiplinan

Menurut EB Hurlock mengemukakan empat unsur pokok yang

digunakan dalam disiplin, penghargaan untuk perilaku yang baik yang

sejalan dengan peraturan yang berlaku, serta konsistensi dalam cara

yang digunakan untuk menerapkannya. 42

a. Peraturan

Peraturan adalah pola perilaku yang ditetapkan yang dapat

ditentukan pendidik, dengan dimengerti, diingat dan diterima

oleh anak.

41

Ngainun Naim,Character Building, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), h. 154

42Hurlock, Elizabeth. Perkembangan Anak, Alih bahasa: dr.Med.Meitasari

Tjandrasa(Jakarta: Erlangga, 1987), h.84

Page 42: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

40

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul

(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan

pendapat tentang sesuatu, makakembalikanlah ia kepada Allah (Al-

Qur‟an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beiman kepada

Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan

lebih baik akibatnya. (Q.S. An-Nisa [4]:59)

b. Hukuman

Hukuman berarti penerapan akhir pada anak bila melakukan

kesalahan. Hukuman yang diberikan dengan syarat harus

bernilai edukatif, artinya seimbang besar atau kerasnya

terhadap pelanggaran. Seperti hadiah, hukuman juga harus

berkembang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan

serta adil. Kalau tidak, hal ini akan membuat anak

memberontak.

c. Penghargaan

Penghargaan merupakan sebagai bentuk penilaian positif bagi

sebuah perbuatan baik. Penghargaan tidak harus berbentuk

materi, tetapi dapat berupa kata setuju, senyum atau sentuhan-

sentuhan.

d. Konsisten

Konsisten dalam disiplin diartikan sebagai adanya

keseragaman atau kesamaan penerapan pembatasan bagi anak

yang disesuaikan dengan tingkat perkembangnnya. Pendidik

Page 43: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

41

harus berusaha untuk secara konsisten menjalankan hukuman-

hukuman dan peraturan-peraturan sebagai pedoman perilaku.

“Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan

Balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpah kepadamu akan

tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi

orang-oang yang sabar”(Q.S. Al-Ahqaf [46]:13)

C. Kajian tentang Tanggung Jawab

1. Pengertian Tanggung Jawab

Sebagai makhluk sosial manusia dibebani taggung jawab

sosial. Dan setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban.

Karakter bertanggung jawab perlu ditanamkan dalam diri peserta

didik. Guru sebagai pendidik perlu memiliki sikap bertanggung

jawab terhadap keberhasilan pendidikan peserta didiknya. Setiap

orang akan dan harus bertanggung jawab terhadap apa yang

dilakukan baik terhadap diri sendiri ataupun terhadap orang lain.

Selain bertanggung jawab terhadap satu sama lain, manusia

juga memiliki tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tuhan yang telah menciptakan manusia di dunia, untuk mengatur

alam semesta supaya tetap baik, harmonis dan dimanfaatkan dengan

benar.

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka

beribadah kepada-Ku.(Q.S. Az- Dzariyat [51]:56)

Page 44: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

42

Dengan demikian sesungguhnya sejak lahir makhluk yang

namanya manusia itu sudah dibebani tanggung jawab. Ia harus

berbuat baik terhadap sesama makhluk maupun terhadap Tuhan Seru

Sekalian Alam.

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya

dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan

kejahatan seberah zarrah, niscaya dia akan melihat

(balasan)nya.”(Q.S. Az- Zalzalah [99]:7-8)

Menurut pengertian kamus, tanggung jawab itu diterjemahkan

dengan kata:

“Reponsibility = having the character of a free moral agent;

capable of determining one‟s own acts; capable of deterred by

consideration of sanction or consequences.”

Definisi ini memberikan pengertian yang dititik beratkan pada:

(a) Harus ada kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap

sesuatu perbuatan.

(b) Harus ada kesanggupan untuk memikul risiko dari sesuatu

perbuatan.

Bila pengertian tersebut dianalisis lebih luas, akan kita dapati

bahwa dalam kata: “having the character” itu dituntut sebagai

suatu keharusan, akan adanya suatu petanggungan

moral/karakter.43

43Burhanuddin Salam, Etika SosialAsas Moral dalam Kehidupan Salam,

(Jakarta:1997), h. 28

Page 45: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

43

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tanggung Jawab

berarti bahwa kedaan wajib menanggung segala sesuatunya (bila

terjadi sesuatu boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan

sebagainya).44

Tanggung jawab dalam bahasa Arab disebut Al

Mas‟uliyyah yang berarti tanggung jawab. Adapun prinsip

Mas‟uliyyah ialah prinsip yang menuntut seseorang pekerja supaya

senantiasa berwasapada dan bertanggung jawab atas apa yang

dilakukan karena mereka akan diperiksa dan ditanyakan bukan

hanya sekedar di dunia namun juga di hari pembalasan.45

Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban.

Pembagian kewajiban bermacam-macam dan berbeda-beda. Setiap

keadaan hidup menentukan kewajiban yang tertentu. Kewajiban

dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Kewajiban terbatas : kewajiban ini tanggung jawabnya

diberlakukan kepada setiap orang, sama, tidak dibeda-

bedakan. Contohnya Undang-undang larangan

membunuh,mencuri, yang disampingnya dapat diadakan

hukuman-hukuman.

b. Kewajiban tidak terbatas : kewajiban ini tanggung jawabnya

diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap

kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara

hati, seperti keadilan dan kebajikan.46

44Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), h. 507

45http://citutrg.blogspot.com/2009/06/prinsip-ubudiyyahmasuliyyah-dan-

itqan.html?m=1. Diakses 14/7/2018, pukul 23:48 46

Djoko Widagdho, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) Cet.-12,

h.146

Page 46: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

44

Menurut Ngalim Purwanto bahwa pendidikan karakter

bertanggug jawab berarti menanamkan kepada siswa bahwa segala

perbuatan akan ada konsekuensinya baik terhadap diri sendiri

maupun orang lain.47

Oleh karena itu, sebelum melakukan suatu

perbuatan harus dipertimbangkan terlebih dahulu baik dan buruknya.

Setiap manusia akan dimintai pertanggung jawban atas apa yang

telah diperbuatkannya.

2. Macam-macam Tanggung Jawab

Tanggung jawab di bagi ke dalam beberapa bagian yaitu sebagai

berikut:48

a. Tanggung jawab kepada keluarga

Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah suami-isteri,

ayah-ibu, dan anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi

anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab

kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik

keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

47

Helmawati, Pendidikan Karakter Sehari-hari,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,

2017), h. 85 48Djoko Widagdho, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) Cet. 12,

h.148

Page 47: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

45

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

(Q.S. At-Tahrim [66]:6)

b. Tanggung Jawab kepada Masyarakat

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia merupakan

anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku,

berbicara, dan sebagainya manusia terikat oleh masyarakt.

Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus

dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya

dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,

karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang

dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan

hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong dan membangga-banggakan diri.”(Q.S. An-Nisa

[4]:36)

c. Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara

Suatu kenyataan bahwa tiap manusia, tidak individual

adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat,

bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang

dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri,

bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab

kepada negara.

Page 48: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

46

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan

janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah

kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,

Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena

nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di

tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu

mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Imran [3]:103)

d. Tanggung jawab kepada Tuhan

Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan

makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat

mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya

yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam

sekitarnya. Sebagai hamba Tuhan, manusia harus bertanggung jawab

atas segala perbuatan dosanya.

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah

mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu),

Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi

mereka.” (Q.S. An-Nisa [4]:80)

3. Unsur-unsur Tanggung Jawab

Page 49: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

47

Dari segi filsafat, suatu tanggung jawab itu sedikitnya didukung oleh

3 unsur:

a. Kesadaran

Sadar berisi pengertian : tahu, kenal, mengerti dapat

memperhitungkan arti, guna sampai kepada soal akibat dari

sesuatu perbuatan atau pekerjaan yang dihadapi. Seseorang baru

dapat dimintai pertanggung jawab, bila ia sadar tentang apa

yang diperbuatnya.

b. Kecintaan =love, affection

Cinta, suka, menimbulkan rasa kepatuhan, kerelaan dan

kesediaan berkorban.

c. Kseberanian = courage, bravery

Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Berani di sini,

didorong oleh rasa keikhlasan, tidak bersikap ragu-ragu dan

takut terhadap segala macam rintangan yang timbul kemudian

sebagai konsekuensi dari tindak perbuatan.karena adanya

tanggung jawab itulah, maka seorang yang berani, juga

memerlukn adanya pertimbangan-pertimbangan, perhitungan

dan kewaspadaan sebelum bertindak, jadi tidak sembarangan.

d. Kesadaran hanya dimiliki oleh Manusia

Dalam ajaran filsafat dan psikologi dinyatakan, bahwa dari

sekian banyak perbedaan sifat “kesadaran” itu, manusia

memiliki kesadaran atas apa yang diperbuatnya, tetapi binatang

tidak memiliki.49

49

Burhanuddin Salam, Etika SosialAsas Moral dalam Kehidupan Salam,

(Jakarta:1997), h. 33-35

Page 50: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data

yang disajikan berupa data-data. Pendekatan kualitatif merupakan suatu

pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada

fenomena atau gejala yang bersifat alami. Karena orientasinya

demikian, sifatnya mendasar dan naturalistis atau bersifat kealamian,

serta tidak bisa dilakukan di laboratorium, melainkan di lapangan. Oleh

sebab itu, penelitian semacam ini sering disebut dengan naturalistic

inquiry atau field study.1 Metode kualitatif digunakan untuk

mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung

makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang

merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu dalam

penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih

menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif

dinamakan transferability.2

Creswell (1998)

Qualitative research is an inquiry process of understanding based on

distinct methdological traditions of inquiry that explore a social or

human problem. The researcher builds a complek, holistic picture,

anaizes words, report detailed views of informants, and conducts the

study in a natural setting.

Creswell menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu

proses penelitian ilmiah yang lebih dimaksudkan untuk memahami

1Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 89

2Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi, (Bandung:

Alfabeta, 2011),h.13

Page 51: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

48

masalah-masalah manusia dalam konteks sosial dengan menciptakan

gambaran menyeluruh dan kompleks yang disajikan, melaporkan

pandangan terperinci dari para sumber informasi, serta dilakukan

dalam setting yang alamiah tanpa adanya intervensi apa pun dari

peneliti.3

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dekriptif. Penelitian

deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra

atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai

fakta dan sifat objek tertentu. Penelitian deskriptif ditujukan untuk

memaparkan dan menggambarkan dan memetakan fakta-fakta

berdasarkan pandangan atau kerangka berpikir tertentu.4

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suatu

keadaan, melukiskan dan menggambarkan implementasi pendidikan

karakter disiplin dan tanggung jawab di SD Al-Syukro Universal.

Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber data untuk menjawab

masalah. Metode penentuan subjek merupakan cara yang dipakai untuk

prosedur yang ditempuh dalam menentukan jumlah banyaknya subjek

yang dikenai penelitia. Adapun subjek dalam penelitian ini ada tiga

responden, yaitu: (1)Kepala sekolah yang merupakan penanggung

jawab atas keseluruhan proses pengajaran yang diselenggarakan oleh

sekolah, (2) Guru PK SD Al-Syukro Universal, dan Siswa

3 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,

(Jakarta: Salemba Humanika, 2012), Cet-III, h. 8 4 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 100

Page 52: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

49

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksankan pada April sampai Juli 2018 di SD

Al-Syukro Universal yang bertempat di Jalan Otista Raya Gg. H.

Maung No. 30. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah swasta

yang telah mengimplementasikan pendidikan karakter. Selain itu

sekolah tersebut sudah menerapkan kurikulum 2013.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.5 Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu

metode pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan

suatu metode tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal

yang dapat mengambarkan atau mengindikasikan sesuatu.6

Selanjutnya teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

observasi (pengamatan), dokumentasi, interview (wawancara), dan

gabungan (triangulasi). Adapun teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah:

a) Observasi

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, dalam penelitian

ini peneliti menggunakan observasi non partisipan karena peneliti

tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti

mengamati, mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan

tentang implementasi pendidikan karakter disiplin dan tanggung

jawab di SD As-Syukro Universal. Sedangkan dari segi

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi, (Bandung:

Alfabeta, 2011),h.308 6Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,

(Jakarta: Salemba Humanika, 2012), Cet-III, h.116

Page 53: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

50

instrumentasi yang digunakan, peneliti menggunakan observasi

terstruktur karena observasi telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang diamati, kapan, dan di mana tempatnya.

b) Wawancara (interview)

Dalam proses penelitian ini, teknik wawancara yang

digunakan peniliti adalah teknik wawancara semi terstruktur yang

pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara

terstruktur. Pelaksanaan wawancara dibantu dengan pedoman

wawancara agar pokok pembicaraan tetap terarah.

Pedoman wawancara memuat garis besar pertanyaan

yang akan dikembangkan oleh pewawancara saat melakukan

wawancara. Dalam hal ini, mula-mula pewawancara menanyakan

segala aspek yang sudah di tersruktur, kemudian memerdalam

satu persatu untuk mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan

demikian jawaban yang diperoleh dapat meliputi semua variabel,

dengan keterangan yang lengkap dan mendalam. 7

Wawancara dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh data dan sejumlah informasi mengenai Implementasi

pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung

jawab di SD Al-Syukro Universal Ciputat. Wawancara dilakukan

kepada kepala sekolah, guru berjumlah 2 orang, dan siswa

berjumlah 2 orang.

c) Dokumentasi

Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan

pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga

untuk keperlan pengujian suatu peristwa, dan berguna bagi

7 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, h.

175

Page 54: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

51

sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang sukar diperoleh,

sukar ditemukan, dan membuka kesempatan untuk lebih

memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.8

Penelitian ini menganalisis dokumen-dokumen yang

sudah ada di SD As-Syukro Universal tentang implementasi

pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung

jawab. Dokumen dapat berupa tulisan atau catatan program, hasil

kegiatan ini akan digunakan sebagai pelengkap data-data

penelitian. Segala bentuk dokumen yang diambil disesuaikan

dengan pedoman dokumentasi.

E. Teknik Analisis Data

Menurut sugiyono analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

observasi, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data

kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain.9

Menurut S. Nasution mengemukakan bahwa analisis data

adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan, artinya

memberikan makna, menjelaskan pola, dan mencari hubungan antara

berbagai konsep.10

8Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan kompetensi dan praktiknya, (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2012), Cet. 12. h.183 9Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif Dan

Kuantitatif), (Jakarta:Erlangga, 2009), h. 335 10

S. Nasution, Metodologi Penelitian Research (Penelitian Ilmiah) (Jakarta: Bumi

Aksara, 2010), h. 113

Page 55: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

52

Langkah-langkah dalam analisis data ini menggunakan model

analisis deskriptif, kajian isi dan penarikan kesimpulan, yaitu:

1. Deskriptif

Penggunaan metode deskriptif, dimana data hasil

penelitian akan dipaparkan keseluruhan dan dibahaskan secara

rinci, sehingga seluruh fenomena yang ada tentang apa yang mau

diteliti menjadi jelas.

Menurut Kuncoro, tipe yang paling umum dari

penelitian deskriptif ini meliputi penelitian sikap atau pendapat

individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur.11

Dengan

demikian metode deskriptif dapat menyajikan gambaran kepada

pembaca dan mengungkapkan suatu masalah, asumsi, ulasan ide,

keadaan, dan mengungkapkan fakta secara lebih mendalam

mengenai implementasi pendidikan karakter dalam membentuk

kedisiplinan dan tanggung jawab di SD Al-Syukro Universal.

2. Kajian isi

Metode kajian isi dapat digunakan peneliti untuk menentukan

gagasan primer yang terdapat di dalam berbagai data yang

mengkaji tentang implementasi pendidikan karakter dalam

membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab kemudian peneliti

berusaha melakukan sintesan serta menarik kesimpulan secara

valid.

11

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Bisinis Dan Ekonomi : Bagaimana Peneliti dan

Penulis Tesis, (Jakarta: Erlangga, 2003), h.8

Page 56: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Objek Penelitian

1. Sejarah Berdiri Al-Syukro Universal

Perguruan Islam Al Syukro Universal adalah sekolah dibawah

naungan Yayasan Dompet Dhuafa Republika, saat ini

menyelenggarakan unit Kelompok Bermain (KB), Sekolah Dasar (SD)

dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di masa yang akan datang,

insya Allah akan diselenggarakan Sekolah Menengah Umum (SMU)

dan Perguruan Tinggi, sehingga Al Syukro Universal di masa depan

menjadi pusat penyelenggaraan pendidikan bernafaskan Islam, yang

lengkap dari jenjang Kelompok Bermain hingga Perguruan Tinggi.

Untuk tahun pelajaran 2016/2017 ini tidak kurang dari 800 anak

bersekolah di TK, SD dan SMP Islam Al Syukro Universal.

Adapun sejarah singkat berdirinya Sekolah Al-Syukro bermula

dari “Belanjakanlah sebagian hartamu di jalan Allah” adalah amanah

yang disampaikan oleh Rasulullah ini telah membangun kesadaran

keluarga almarhumah Dra. Hj. Buli Oskar Surjaatmadja untuk

mewakafkan sebagain harta titipan Allah, guna memfasilitasi

pembangunan mental spiritual generasi muda Islam dan umat Islam

pada umumnya.

Berdasarkan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan No.11

tanggal 2 November 2010 melalui IKRAR WAKAF, Yayasan Wakaf

Daar Asykaril „Ibaad (YAWADA‟I) dengan para Waqif telah sepakat

menunjuk Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA menjadi NAZHIR

dari Harta Benda Wakaf yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) bidang

tanah Hak Milik Waqif seluas 27.523 M2 beserta bangunan-bangunan

Page 57: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

54

Sekolah (TK-SD-SMP) Islam Al Syukro di atasnya dengan inventaris

berikut metode dan sistem pembelajaran dan pengelolaannya yang

untuk selanjutnya disebut dengan nama “Perguruan Islam Al Syukro

Universal”

Diawali dengan mengadakan Pengajian Bulanan yang

dilaksanakan di Jalan Puri Mutiara I/9 Cipete Jakarta Selatan, timbul

niat untuk melaksanakan dan mengembangkan pendidikan berwawasan

Islami. Pada tahun 1996 niat ini diwujudkan dengan mendirikan Taman

Pendidikan Al Quran (TPQ) dan Taman Bermain (Kelompok Bermain

– KB) untuk anak-anak prasekolah, di Jalan Puri Mutiara I/9 Cipete

Jakarta Selatan. Pendidikan anak-anak prasekolah ini berkembang

dengan baik, di bawah bimbingan Ibu Hj. Nibras O. Salim, banyak

orangtua yang mempercayakan putra-putrinya untuk mengikuti

pendidikan prasekolah di tempat ini. Untuk mewadahi kegiatan

pendidikan ini didirikanlah sebuah yayasan yang diberi nama:

“YAYASAN WAKAF DAAR ASKARIL „IBAAD” yang disingkat

menjadi YADA‟I.

Banyaknya orangtua yang sudah percaya dengan pelaksanaan

pendidikan yang dilakukan, dan atas desakan orangtua siswa, untuk

kelanjutan pendidikan putra/putrinya maka setahun kemudian YADA‟I

mengembangkan sayapnya dengan mendirikan Taman Kanak-kanak

Islam (TK), Sekolah Dasar Islam (SD) dan Sekolah Menengah Pertama

Islam (SMP) di atas tanah seluas 2,8 Ha yang berlokasi di Gang H.

Maung Jalan Otto Iskandardinata Ciputat dengan nama AL SYUKRO.

TK-SD dan SMP Islam Al Syukro di Ciputat terus berkembang

menjadi lembaga pendidikan Islam yang menjadi pilihan bagi

masyarakat di Sekitar Ciputat, Pamulang, Pondok Cabe, Lebak Bulus,

Sawangan, Bintaro dan sekitarnya. Dalam setiap penilaian akreditasi

Page 58: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

55

yang dilaksanakan Dinas Pendidikan setempat, Sekolah Islam Al

Syukro Universal selalu mendapatkan akreditasi “A”.

2. Profil Sekolah Dasar Islam Al-Syurkro Universal

IDENTITAS SEKOLAH

1. Nama Sekolah : Sekolah Dasar Islam Al Syukro

Universal

2. Nomor Statistik Sekolah : 101020404118

3. NPSN : 20604451

4. Status Sekolah : Swasta

5. Nama Kepala Sekolah : Tarni S,Pd

6. Jenjang Akreditas : A

7. Status Tanah

a. Surat Kepemilikan Tanah : Hak Milik No. 2003

b. Luas Tanah : 2,8 Ha

DATA PELENGKAP

1. SK Pendirian Sekolah : 421.1.420.2/1344/DISDIK

2. Tanggal SK Pendirian : 30 Juli 2002

3. Status Kepemilikan : Yayasan

4. SK Izin Operasional : 800/1863-Dispend/2011

5. Tanggal SK Izin Operasional : 11 Agustus 2011

Page 59: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

56

3. Struktur Organisasi Sekolah Dasar Islam Al-Syukro Universal

YAYASAN DOMPET DHUAFA & REPUBLIKA

BADAN PENASEHAT

Drs. Ismail A Said

Drs. Hj. Bully Oskar Surjaatmadja

DIREKTUR

Agus Nurihsan, S.Si

General Manager Operasional

Eko Fajar Santoso, S.E.

Kepala PPMP

Ade Sodikin, S.Sos.I

Kepala Sekolah

Tarni, S.Pd

Tata Usaha

M. Adib Riza, S.Pd

Wakur

Laily Hasmi, S.Pd

Wali Kelas/Guru

Siswa

Wakesis

Mastari, S.Pd

Umum &Lingkungan

Gunawan

General Manager Pendidikan

Cicih Kurniasih

Page 60: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

57

4. Visi dan Misi Sekolah Dasar Islam Al-Syukro

Dalam suatu Lembaga Pendidikan, tentunya mempunyai Visi, Misi dan

Moto, tidak terkecuali Sekolah Dasar Islam Al-Syukro Universal yang

mempunyai Visi, Misi dan Moto sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi sekolah yang bernafaskan Islam, terkemuka, dan

berwawasan internasional

b. Misi

1) Mengembangkan Pendidikan yang Berbasis Keimanan dan

Akhlak Mulia

2) Mengembangkan Pendidikan yang berbasis Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi.

3) Mengembangkan Pembelajaran bilinguaal.

5. Keunggulan

Dalam mendukung visi misi sekolah diatas, SD Islam Al-

Syukro memiliki ciri khas keunggulan sekolah yaitu sebagai berikut:

1) Asri

Lingkungan sekolah yang penuh dengan perpohonan menjadikan

SD Islam Al-Syukro selalu terasa sejuk dan menjadikan anak selalu

betah di lingkungan sekolah.

2) Menyenangkan

Pembelajaran dengan metode active learning, contextual teaching

and learning, coooperative learning dan seterusnya, selalu

menimbulkan kesenangan peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran.

3) Islami

Page 61: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

58

Penanaman karakter keislaman melalui kegiatan pembiasaan,

pelajaran formal dan modelingakan menjadikan anak didik paham

dan menjalankan prilaku yang islami.

4) Kurikulum yang Terpadu

Kurikulum yang digunakan di SD Islam Al-Syukro yaitu kurikulum

yang menginetegrasikan mata pelajaran dengan nilai-nilai karakter

utama, kurikulum yang digunakan saat ini yaitu kurikulum 2013.

5) Fasilitas Lengkap

Fasilitas yang ada seperti fasilitas komputer, olah raga dari basket,

futsal, sepakbola, bulu tangkis dan lain-lain.

6) Bahasa Inggris

Selain belajar dari para guru dan ustadz, siswa dapat langsung

belajar bahasa Inggris dari guru native muslim berkebangsaan

Australia. Dengan belajar langsung dari native speaker maka murid

semakin terbiasa dalam berbahasa Inggris.

6. Letak Geografis Sekolah Dasar Al-Syukro Universal

Sekolah Dasar Islam Al Syukro Universal bertempat di Jalan Otista

Raya Gg. H. Maung No. 30 Ciputat 15411, Telp. (021) 7443322,

7443526, Fax. (021) 7443526, Website : www.alsyukrouniversal.com

7. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Siswa SD Al-Syukro

Universal

Tenaga pengajar di SD Al-Syukro Universal berjumlah 47

orang, sedangkan tenaga kependidikan berjumlah 3 orang jadi

seluruhnya berjumlah 50 orang. Untuk mengetahui lebih jelas, dapat

dilihat dalam Tabel dibawah ini ;

Page 62: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

59

Tabel 4.1

No Status S2 S1 D4 D3 D1 SLTA Jumlah

1. Guru Tetap

Yayasan

4 38 - - - - 42

Orang

2. Guru Tidak

Tetap

- 7 - - - - 5 Orang

3. Guru PNS - - - - - - -

4. Pustakawan - - - 1 - - 1 Orang

5. Staf Tata Usaha - 2 - - - - 2 Orang

8. Sarana dan Prasarana

Dalam Instuisi pendidikan baik formal maupun non formal,

sarana dan prasarana merupakan salah satu fasilitas yang sangat

penting sebagai penunjang dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran

sehingga tujuan pendidikan akan tercapai. Lokasi geografis SD Islam

Al-Syukro yang masuk kedalam gang jalan membuat sekolah ini jauh

dari kebisingan serta memiliki udara yang sejuk, dan asri karena

mempunyai banyak pepohonan besar yang tumbuh disekitar sekolah.

Selain itu, sekolah ini juga memiliki lapangan yang sangat luas

sehingga aktivitas outdoor siswa bisa dilakukan dengan nyaman

Sarana dan prasarana yang terdapat di Sekolah Dasar Islam

Al-Syukro Universal sebagai berikut:

Tabel 4.2

No. Sarana dan Prasarana Jumlah

1. Ruang Kelas 29

2. Rombongan Belajar 29

3. Lab Komputer 2

Page 63: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

60

4. Pustaka 1

5. Ruang Audio 1

6. UKS 1

7. Ruang Guru 1

8. Ruang Kepala Sekolah 1

9. Ruang Fhoto Copy 1

10. Kamar Mandi/Toilet 8

11. Sarana upacara

12. Kebun siswa

13. Kantin

14. Area parkir

15. Lapangan basket

16. Lapangan bola

9. Data Siswa Tp 2017/2018 dan Rombel SD Al-Syukro Universal

Tabel 4.3

0

50

100

150

200

250

300

350

400

kelas

1

kelas

2

kelas

3

kelas

4

kelas

5

kelas

6

TOTAL siswa

usia

7-12

T

laki-laki 34 46 64 86 61 63 354 357

perempuan 40 32 63 69 62 35 301 298

Page 64: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

61

Pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa di Sekolah Dasar Al-

Syukro Universal pada tahun 2017/2018 memiliki siswa laki-laki

berjumlah 298 orang dan siswa perempuan berjumlah 357 orang dan

jika ditotalkan keduanya berjumlah 655 siswa.

10. Data Pendidik SD Al-Syukro Universal 2018-2019

Tabel 4.4

No Nama Jabatan

1 Tarni, S. Pd Kepala Sekolah

2 Lailya Hasmy, S. Pd Wakasek Kurikulum

3 Mastari, S. Pd. I Wakasek Kesiswaan

4 Alfiatun Nikmah, S. Ag Guru

5 Henrizal Saidi Harahap, M.

Ag Guru

6 Asri Aryaning Nugraheni,

M. Si Guru

7 Mamay Mayangsari, S. Psi Guru

8 Abdul Kholik, S. Pd. I Guru

9 Partono Iman, S. Pd Guru

10 Linah Sahayati, S. Ag Guru

11 Ari Pudjijanto, ST Guru

12 Suwandi, SE Guru

13 Fatrikhah, S. Pd. I Guru

14 Hanipah, S. Pd. I Guru

15 Mawar Elista, S. Pd Guru

16 Yayu Eko Rusmiati, S. Pd Guru

17 Proborini, S. Pd Guru

18 Mar'atus Tsaniyah, S. Pd.

Sd Guru

19 Nurdiani Naibaho, S. Pd Guru

Page 65: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

62

20 Ari Eka Hani Puspita, STP Guru

21 Rusmaryana, S. Pd Guru

22 Khairun Nisak, MM Guru

23 Childa Erika S. Pd. I Guru

24 Siti Zahronah, S.Pd.i Guru

25 Lis Diana Guru

26 Djaenudin, S. Pd Guru

27 Drs. Lazuardi Guru

28 Fidiarsih Wahyuni, SS. Guru

29 Mega Anggitha, S.Sos.I Guru

30 Shofia Dini, S.Pd. Guru

31 Adisti Tresnawati, S.Pd. I Guru

32 Toriq Amar, SE Guru

33 Asep Tedjakusuma, S. Pd Guru

34 Mailina Hidayati, S. Pd Guru

35 Lydia Pertiwi, S. Sos.I Guru

36 Neng Ai Maisaroh, S.Sy Guru

37 Nina Nuraini, S. Pd Guru

38 Siti Sarah Fathonah, S. Pd Guru

39 Dewi Nurwulan, S. Pd.I Guru

40 Khotimatus Sadiyah.M.Si Guru

41 Rofiah, S.Pd.I Guru

42 Devi Hidayat, S. Pd.I Guru

43 Vidya Aulia Friesta, S.Pd. Guru

44 Anisah, S.Pd Guru

45 Ani, S.Pd Guru

46 Tri Astuti, S.Ps Guru

47 Subhan, S.Ag Guru

Page 66: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

63

Tabel 4.5

11. Program Kesiswaan di Sekolah

Tabel 4.6

No

.

Keislaman Ketermukaan Keinternasional

1. Manasik haji Al Syukro Cup Science Fair

2. Berqurban Al Syukro Expo Robotik

3. Maulid Nabi Dokter Cilik Student Camp

4. Muhasabah

Persiapan UN Ekskul Expo Art Day

5. Pelatihan ESQ,

DST Kartini Day, DST

Olimpiade Sains,

DST

39%

2%

5%

2%

7%

2% 5%

5%

2%

5%

2%

5% 2% 2%

2% 2% 5% 2%

Data Jenjang Pendidikan Guru SD Al-Syukro

Universal UIN STAI

IAIN IPB

IKIP PASUDAN

UNPAM UNJ

UT UNINDRA

ITI UMJ

STEI IIQ

MUSLIM ASIA AFRIKA UVBN

STKIP ISLAMIC FOR ARABIC

Page 67: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

64

B. Deskripsi Data

1. Implementasi pendidikan karakter dalam membentuk

kedisiplinan dan tanggung jawab

Sekolah Dasar Al-Syukro Universal pada dasarnya adalah

suatu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan dan

mampu menciptakan generasi yang mempunyai nilai karakter yang

tinggi yang dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dapat

dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter

ke dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang dibuat oleh setiap guru di semua mata pelajaran seperti mata

pelajaran Matematika peserta didik dibiasakan untuk saling

membantu temannya yang tidak mampu memahami materi

pelajaran, dan pada mata pelajaran lainnya guru juga menyelipkan

nilai-nilia karakter ke dalam semua materi pelajaran, yang bertujuan

untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Jadi,

pelaksanaan pendidikan karakter bukan hanya menjadi tanggung

jawab guru pendidikan agama ataupun guru pendidikan

kewarganegaraan, tetapi meliputi tanggung jawab semua guru mata

pelajaran. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dari ibu Tarni S.Pd

selaku kepala sekolah di Sekolah Dasar Al-Syukro Universal:

Untuk pembelajaran sendiri ada jamnya tapi diintegrasikan juga

ke dalam pelajaran apa pun harus menyelipkan tentang karakter

misalnya belajar matematika ada karakter peduli sesama yaitu

anak-anak diajarkan mereka itu peduli ke yang lain dengan

mengajarkan ke teman yang belum mengerti1

1 Tarni, Kepala Sekolah SD Al-Syukro Universal, Wawancara Tanggal 17 Juli

2017.

Page 68: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

65

Pelaksanaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Al-

Syukro Universal adalah sebagai suatu keunggulan dalam

meningkatkan pembiasaan peserta didik, dengan adanya pendidikan

karakter di sekolah peserta didik lebih mudah dalam membentuk

pembiasaan berperilaku baik terhadap satu sama lain. Selain itu,

pelaksanaan pendidikan karakter juga dapat dilakukan dengan

pengintergasian nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam kegiatan

sekolah, baik melalui kegiatan pembiasaan maupun kegiatan

pengondisian sebagaimana yang dipaparkan oleh ibu Tarni S.Pd:

Pendidikan karakter di sekolah SD Al-Syukro menjadi salah satu

bentuk unggulannya jadi visilah yang bagaimana kita membentuk

karakter anak-anak itu menjadi lebih baik dan pendidikan

karakter itu menurut kami sekolah ini kenapa kita mengambil itu

karena penting karena sekarang itu karakter sudah banyak

berubah, sudah banyak pengaruh hal-hal yang tidak baik, nah

sekolah ini ingin pendidikan karakter itu menjadi hidup menjadi

kebiasaan dari kecil.2

Pembiasaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara

berulang-ulang untuk mencapai suatu perubahan perilaku. Tentunya

perubahan perilaku tersebut adalah perilaku baik. Pembiasaan dapat

berjalan dengan lancar dan efektif maka adanya pengkondisian

lingkungan. Pengkondisian lingkungan merupakan satuan

pendidikan yang berupa suasana lingkungan sekolah, meliputi

lingkungan sosio-kultural sekolah dan lingkungan fisik sekolah. SD

Islam Al-Syukro Universal sendiri mengkondisikan suasana

lingkungan sosio-kultural dengan baik. Sosial-kultural yang

dikondisikan di SD Islam Al-Syukro Universal ini yaitu:

2 Tarni, Kepala Sekolah SD Al-Syukro Universal, Wawancara Tanggal 17 Juli

2017.

Page 69: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

66

1. Tata Tertib

2. Sarana-prasarana;

3. Pembiasaan;

4. Keteladanan

1) Tata Tertib

Tata tertib yang diterapkan pada SD Al-Syukro

Universal berupa hal-hal yang dapat melatih siswa dalam

membentuk karakter disiplin dan bertanggung jawab. Dalam hal

ini siswa wajib mematuhi segala tata tertib yang ada disekolah

mulai dari larangan-larangan serta suatu kewajiban yang harus

di laksanakan oleh siswa. Tata tertib adalah suatu aturan yang

dibuat dan diterapkan untuk dijadikan pedoman dan dipatuhi

oleh seluruh peserta didik di SD Islam Al-Syukro Universal.

Tata tertib atau aturan sekolah di SD Islam Al-Syukro Universal

sendiri dipasang di dinding depan ruang kelas, sehingga siswa

dapat membacanya dengan jelas. Selain itu himbauan untuk

membuang sampah pada tempatnya dan dilakukan juga melalui

pengeras suara atau speaker sekolah. Himbauan tersebut tidak

hanya untuk membuang sampah pada tempatnya, melainkan

juga himbauan untuk bersegera untuk sholat berjamaah di

masjid sekolah. Dalam tata tertib SD Islam Al-Syukro Universal

sendiri terdiri dari beberapa point yaitu:

Bab I, Tugas dan Kewajiban Siswa. Dalam bab ini

dijelaskan mengenai tugas dan kewajiban yang harus dilakukan

peserta didik di dalam sekolah yaitu terdiri dari pasal 1:

Page 70: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

67

Kehadiran di sekolah, pasal 2: tata cara berpakaian setiap

harinya, pasal 3: tertib selama kegiatan pembelajaran, pasal

4:pelaksanaan 6K (keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kekeluargaan, dan kenyamanan), pasal 5: kegiatan

ibadah, pasal 6: Ketidakhadiran, pasal 7: Administrasi

keuangan, pasal 8: kegiatan perpustakaan, pasal 9: Kegiatan

ekstrakurikuler, pasal 10: etika dan sopan santun.

Bab II pada pasal 11 tentang Larangan-larangan.

Dalam bab ini dinyatakan berbagai macam larangan-larangan

yang harus dihindari oleh seluruh peserta didik di SD Islam Al-

Syukro, contohnya seperti tidak diperolehkan ribut dan bermain

dan bermain di dalam kelas, menganggu kelas lain yang sedang

belajar, siswa dilarang membawa hand phone dan mainan

elektronik ke sekolah dan siswa tidak membuang

sampah/barang apapun sembarangan dan sebagainya.

Bab III pasal 12 tentang Sanksi-sanksi. Dalam bab ini

disebutkan tentang proses pemberian sanksi atau hukuman

terhadap siswa/ siswi yang melanggar peraturan sekolah.

Tahapan jenis pemberian sanksi sesuai dengan pelanggarannya

yaitu pertama peringatan secara lisan, kedua peringatan seacara

tertulis, ketiga pemanggilan orang tua/wali, keempat skorsing,

kelima dikembalikan kepada orang tua.3 Sebagaimana yang

dipaparkan oleh kepala sekolah ibu Tarni S.Pd:

Contoh dalam hal kedisiplinan biasanya kita masuk sekolah itu

pukul 07:15 dan diberikan toleransi 15menit sampai pukul

07:30 kalau lewat maka kita tegur mereka besok jangan telat

lagi yaa, namun kalau sampai terulang lagi sampai tiga kali

biasanya kita memberikan punishment seperti menulis surah

3 Buku welcome Day Peserta Didik SD Islam Al-Syukro Universal, h. 19

Page 71: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

68

atau menghafal surah Al-Quran yang sesuai dengan tingkat

kelasnya, namun jika masih tidak bisa juga nanti kita kasih

yang lebih berat lagi seperti menulis surah Al-Baqarah di

rumah itu juga sambil kita komunikasikan ke orang tua namun

kalu masih tidak bisa juga kita panggil orang tuanya juga ke

sekolah jika tidak bisa juga kita home schooling.”4

Sekolah memberikan sanksi kepada anak yang melakukan

pelanggaran peraturan seperti siswa meninggalkan pelajaran

tanpa seizin guru, serta pelanggaran-pelanggaran lainnya. Selain

pemberian sanksi SD Al-Syukro juga memberikan hadiah atau

reward kepada siswa yang berperilaku baik dalam sehari-hari.

Adapun tujuannya adalah sebagai apresiasi bagi siswa yang

selalu istiqamah dalam berbuat kebaikan serta meningkatkan

motivasi bagi siswa yang lain untuk berlomba-lomba dalam

berbuat kebaikan. Seperti yang tertera pada Bab IV pasal 13

tentang Penghargaan. Dalam bab ini dijelaskan bahwa siswa

yang berhasil menjadi juara pada setiap perlombaan yang

diadakan sekolah maka akan mendapatkan piagam penghargaan

dan bagi siswa yang berhasil mengharumkan nama sekolah atau

berhasil menjadi juara perlombaan di tingkat Kota/ Kabupaten/

Propinsi akan mendapatkan hadiah dan piagam penghargaan

dari sekolah.5 Adapun prestasi yang pernah diraih oleh siswa

SD Al-Syukro Universal yaitu tingkat kabupaten Tangerang

Selatan juara 1 lingkungan hidup BLHD Tangsel, pada tingkat

Propinsi Banten Juara oliempiade olahraga atletik, tingkat

Jabodetabek Juara Lomba tari Saman lalu pada tingkat Nasional

Lomba renang medali emas, perak dan perunggu di olimpiade

4 Tarni, Kepala Sekolah SD Al-Syukro Universal, Wawancara Tanggal 17 Juli

2018. 5 Buku welcome Day Peserta Didik SD Islam Al-Syukro Universal, h. 20

Page 72: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

69

pelajar tingkat nasional di Makasar dan pada tingkat

Internasional Lomba robotic di malaysia & korea selatan.

Sebagaimana yang di jelaskan oleh kepala sekolah ibu Tarni

S.Pd:

Kita memiliki istilah kecil-kecil punya makna yaitu memberikan

piagam atau sertifikat kepada siswa yang melakukan hal kecil

namun rutin dilakukan seperti merapikan sendal teman-temannya,

atau siswa yang datang kemasjid selalu pertama dan membaca

sholawat, ketika akhir bulan kita kasih sertifikat.6

Pelaksanaan pendidikan karakter pada kegiatan-kegiatan

di SD Al-Syukro Universal ini dapat membentuk kedisiplinan dan

tanggung jawab siswa bukan hanya dalam proses pembentukan

tetapi juga para pendidik sangat berperan dalam membantu siswa

untuk melakukan pembiasaan-pembiasaan yang baik sehingga

siswa terbiasa akan hal tersebut.

2) Sarana prasarana

Untuk mendukung pembentukan karakter kepada

siswanya, SD Islam Al-Syukro menerapkan beragam slogan-

slogan yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Slogan-

slogan tersebut berupa visi misi, tata tertib, dan motivasi yang

dibuat secara besar dan dipasang di dinding-dinding baik di

dalam kelas maupun diluar kelas. Selain itu sekolah juga

menyediakan speaker sebagai sarana dalam pemanggilan atau

sebagai azan ketika shalat, adanya tong sampah untuk

memudahkan siswa dalam membunag sampah serta beberpa

saran prasarana lainnya. Adapun tujuannya adalah untuk

menumbuhkan rasa kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap

6 Tarni, Kepala Sekolah SD Al-Syukro Universal, Wawancara Tanggal 17 Juli

2018.

Page 73: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

70

siswa dan diharapkan agar siswa selalu mentaati tata tertib dan

menumbuhkan semangat siswa dalam belajar. Selain itu, Sekolah

juga menyediakan tong sampah, speaker, toilet yang bersih,

memfasilitasi siswa dengan kantin yang sehat dan mushola

sebagai tempat melakukan ibadah. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Agus Wibowo bahwa untuk mendukung

keterlaksanaan pendidikan karakter maka sekolah harus

dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu.7

3) Pembiasaan

Pembiasaan merupakan sesuatu yang segaja dilakukan

secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan.

Karena yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan.

Sebagaimana di Sekolah Dasar Al-Syukro Universal menerapkan

pembiasaan yang sangat baik dalam melatih pembentukan

karakter kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik. Adapun

pembiasaan-pembiasaan yang di terapkan di SD Al-Syukro

Universal yaitu:

a. Pembiasaan Rutin

Kegiatan rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan secara

terjadwal, seperti shalat berjamaah, shalat duha bersama,

upacara bendera, memelihara kebersihan diri sendiri dan

lingkungan, dan kegaiatan lainnya. Dalam melatih peserta

didik kegiatan rutin di sekolah adalah kegiatan yang

dilakukan anak didik secara terus menerus dan konsisten

setiap saat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

7 Agus Wibowo. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa

Berperadaban, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2012) , h. 26

Page 74: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

71

Tabel 4.7

No Pembiasaan

1. Shalat Duha

2. Tahfidz

3. Greeting

4. Muhadatsah

5. Gardening

6. Kultum

7. Zikir

8. Shalat Zuhur Berjamaah

9. Shalat Ashar Berjamaah

10. Berdoa bersama

11. Sedekah

Selain itu kegiatan rutin yang dilakukan oleh warga

sekolah yaitu melaksanakan tugas piket. Pembiasaan harian

merupakan pembiasaan yang dilakukan oleh pihak sekolah setiap

harinya untuk menanamkan nilai-nilai karakter utama. Dalam

pembiasaan setiap harinya para dewan guru, SD Islam Al-Syukro

sesuai jadwal menyambut kedatangan siswa-siswinya di depan

pintu gerbang masuk sekolah. Hal ini bertujuan untuk melatih

anak untuk menghormati orang yang lebih tua

b. Kegitan pekanan/Mingguan

Berdasarkan hasil penelitian bentuk kegiatan yang

dilaksanakan secara pekanan oleh sekolah dalam rangka

Page 75: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

72

menanamkan karakter disiplin dan tanggung jawab sebagai

berikut yang terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.8

No. Pekanan

1. Upacara Bendera

2. Pramuka

3. Ektrakurikuler

4. Remedial Teaching dan Remedial Tes

5. Enrichment

(dipersiapkan bagi siswa yang ikut lomba/

siswa yang UN)

6. Gardening

7. Greeting

.

c. Pembiasaan rutin Tahunan

Pembiasaan tahunan merupakan pembiasaan yang

dilakukan setiap tahunnya untuk menanamkan karakter kepada

peserta didiknya khususnya melalui event-event/ acara besar

setiap tahun. SD Islam Al-Syukro memiliki kegiatan yang sangat

padat setiap tahunnya, kegiatan tersebut antara lain kegiatan

peringatan hari besar nasional, hari besar keagamaan, kegiatan

Field Trip, Kegiatan Al-Syukro Expo, Kegiatan Culture

Exchange ke Thailand, dan Holiday English ke Kampung Pare

Kediri, serta kegiatan OSN 2018. Untuk mengetahui lebih

lengkap dan jelas dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4.9

No. Kegiatan Tahunan

Page 76: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

73

1. Open House

2. Masa Orientasi Siswa

3. Amaliyah Ramadhan

4. Buka Puasa Bersama

5. Pesantren Kilat

6. Kurban

7. Manasik Haji

8. Gebyar Muharam dan Bulan Bahasa

9. Lomba Mading

10. Lomba Kebersihan Kelas

11. Peringatan Hari Besar Islam

12. Bussines Day

13. Training Motivasi

14. Field Trip

15. Olimpiade Sains dan Sains Fair

16. Berenang

17. Khatmul Qur‟an

18. Muhasabah

19. Wisuda

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita ketahui

bahwasanya SD Islam Al-Syukro Universal sudah merencanakan

kegiatan pembiasaan setiap tahunnya dalam bentuk jadwal

tahunan, dan jadwal tersebut dijadikan pedoman dalam

membentuk pendidikan karakter di sekolah setiap bulan dan

setiap harinya. Dengan adanya daftar pembiasaan setiap

tahunnya, diharapkan sekolah mempunyai acuan yang kuat dan

Page 77: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

74

jelas dalam mengimplementasikan pendidikan karakter kepada

seluruh peserta didik yang ada di sekolah.

4) Keteladanan

Dalam penanaman karakter kepada peserta didik di

sekolah, keteladanan merupakan suatu hal yang lebih efektif dan

efesien. Karena peserta didik (terutama siswa pada usia

pendidikan dasar) pada umumnya cenderung meneladani

(meniru) guru atau pendidiknya. Sehingga para pendidik

senantiasa memberikan contoh-contoh perbuatan yang baik

kepada peserta didiknya secara nyata. Berikut adalah keteladanan

yang dicontohkan di SD Islam Al-Syukro Universal.

a) Berpakaian sesuai aturan;

Berpakaian dengan rapih dan sesuai aturan merupakan

contoh dasar dalam memberikan keteladanan kepada

siswa. Seluruh tenaga pendidik atau guru di SD Islam Al-

Syukro Universal sudah mencontohkan memakai seragam

kerja dengan rapih, baik dan sesuai aturan. Selain itu,

tenaga kependidikan seperti TU, security, office boy juga

sudah mencontohkan cara berpakain yang rapih dan sesuai

aturan.8

b) Mengucapkan Salam

Sekolah Al-Syukro Universal merupakan sekolah yang

berwawaskan ke-islaman, tentu membuat tenaga pendidik

dan kependidikan SD Islam Al-Syukro selalu menjunjung

tinggi nilai-nilai sopan santun ketika bertemu dengan

orang. Seperti mengucapkan salam ketika mau memasuki

8 Hasil Observasi di Lingkungan Sekolah SD Islam Al-Syukro, 16 Juli 2018

Page 78: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

75

ruangan kelas, sebelum memulai pelajaran, maupun ketika

bertemu di luar kelas.

c) Menegur dengan santun.

Masa anak-anak adalah masa pertumbuhan dan

perkembangan, tentulah terkadang siswa masih suka

mengulang pelanggaran yang telah dilakukannya. Seperti

datang terlambat, oleh karena itu setiap siswa yang datang

terlambat ditegur oleh security dan guru piket

menggunakan kata-kata yang santun, diharapkan siswa

tidak merasa tersinggung dan tidak mengulangi

pelanggaran tersebut kedepannya.

Berdasarkan hasil penelitian, keteladanan yang diberikan

oleh kepala sekolah dan staf terkait implementasi pendidikan

karakter disiplin dan tanggung jawab yaitu, dapat disimpulkan

bahwa kepala sekolah dan staf berusaha datang lebih awal,

terlebih guru yang mendapat jadwal piket harus sudah di depan

gerbang menyalami siswa. Kepala sekolah dan staf berpakaian

rapi sesuai dengan aturan dan berbicara dengan sopan dalam

menegur. Selain itu kepala sekolah dan staf lainnya senantiasa

menjaga kebersihan dengan membiaskan mebuang sampah pada

temapatnya, serta menegur siswa yang membuang sampah tidak

pada tempatnya. Kepala sekolah dan pada staf lainnya juga

memberikan salam ketika masuk ke kelas atau saat memulai

pelajaran.

Page 79: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

76

2. Pengintegrasian ke dalam pembelajaran di kelas.

Pengintegrasian nilai karakter dalam mata pelajaran yang

diperoleh peneliti dari hasil penelitian di SD Al-Syukro Universal

adalah sekolah memasukkan pendidikan karakter di dalam

kurikulum sekolah dan selanjutnya guru menuliskan nilai

karakter yang dikembangkan di dalam RPP. Nilai karakter

tersebut juga masuk ke dalam kompetensi inti di dalam buku

siswa dan buku guru. Pendidikan karakter dalam pembelajaran

merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, seorang

pendidik harus memahami dan dapat mengintegrasikan nilai-nilai

karakter dalam mata pelajaran yang diajarkan, sehingga siswa

tidak hanya mendapatkan ilmu secara teori saja tetapi juga

mendapatkan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran itu

sendiri.

Pendidikan karakter di kelas sendiri terbagi menjadi tiga

bagian, yaitu pra-pembelajaran, proses pembelajaran, dan pasca-

pembelajaran. Pada pra pembelajaran siswa membaca doa

sebelum memulai pembelajaran dan pada inti pembelajaran

pendidikan karakter di terintegrasi ke dalam seluruh mata

pelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar guru

mengintegrasikan nilai-nilai agama ke dalam pelajaran yang

sedang diajarkan. Dan pada akhir pembelajaran guru memberikan

kesimpulan dari pembelajaran hari ini dan menutup proses

pembelajaran dengan doa. Berdasarkan hasil wawancara dengan

adanya kegaiatan pembiasaan, mata pelajaran, dan kegiatan

sekolah siswa akan menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab

baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.

Page 80: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

77

8. Upaya sekolah dalam membentuk karakter kedisiplinan dan

tanggung jawab

Dalam hal ini upaya sekolah dalam membentuk karakter

kedisiplinan dan tanggung jawab dengan cara sebagai berikut:

a. Menciptakan suasana belajar yang kondusif

Menciptakan suasana belajar yang kondusif adalah salah satu

aktivitas yang dapat mendukung siswa belajar lebih nyaman.

b. Pembentukan sikap siswa sehari-hari

Sikap berbudi luhur adalah bagian dari karakter yang harus

dimiliki oleh setiap orang dan itu menjadi fokus dari sekolah SD

Al-Syukro Universal. Sikap ini dilakukan dengan cara guru

menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab

kepada siswa yang diimplementasikan dalam bentuk

mengajarkan pola hidup bersih, bertanggung jawab terhadap

barang miliknya dan sebagainya.

c. Pemilihan materi dan metode pembelajaran sebagai upaya

sekolah dalam pembentukan karakter

Dalam hal penjelasan materi, guru memulai setiap kegiatan

belajar mengajar (KMB), dengan berdo‟a sebagai rasa syukur

kepada Tuhan. Dan dalam penyampaian materi guru

menggunakan metode yang tepat dan menyenangkan sehingga

membuat siwa mudah dalam memahami pelajaran yang

disampaikan.

d. Guru adalah contoh teladan bagi siswa-siswa nya maka dari itu

seorang pendidik juga harus menyadari bahwa untuk

membentuk karakter siswanya harus berkarakter baik terlebih

dahulu. Seperti melaksanakan shalat berjamaah bersama

Page 81: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

78

peserta didik, tidak merokok, berpakaian rapi dan

menggunakan jilbab bagi guru perempuan, dan sebagainya.

Menagajarkan nilai-nilai karakter kedisiplinan dan tanggung

jawab kepada peserta didik tidak harus dengan materi formal seperti

halnya yang terdapat dalam RPP, tapi sekolah juga bisa mengajarkan

melalui kebiasaan sekolah atau kegiatan sekolah. Sekolah SD Al-

Syukro Universal sudah mengajarkan nilai-nilai karakter melalui

kegiatan sekolah, sebagaimana telah peneliti paparkan di atas yaitu

dengan cara menciptakan suasana belajar yang kondusif,

pembentukan sikap peserta didik, memilih materi, dan menggunakan

metode belajar yang tepat sesuai dengan kondisi peserta didik,

melakukan shalat berjamaah bersama siswa dan sebagainya.

Berbagai kegiatan diatas dapat memberikan kontribusi yang

signifikan dalam membentuk karakter siswa dan guru.

Page 82: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan:

1. Pelaksanaan implementasi pendidikan karakter dalam membentuk

kedisiplinan dan tanggung jawab di SD Al-Syukro Universal

dilakukan dengan mengintegrasikan karakter kedsiplinan dan

tanggung jawab melalui kegaiatan pembiasaan, dan mata pelajaran.

Pengintegrasian nilai-nilai karakter dilakukan dengan program

pengkondisian yang berupa tata tertib, sarana prasarana, kegiatan

pembiasaan dan keteladanan.

2. Upaya sekolah dalam membentuk karakter kedisiplinan dan

tanggung jawab di SD Al-Syukro Universal dilakukan dengan

menciptakan proses kegiatan belajar mengajar dengan suasana

yang kondusif dan menyenangkan, dan para guru juga

menggunakan metode yang tepat dan menyenangkan sehingga

siswa mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Selain

itu para guru juga menanamkan serta membentuk nilai-nilai

kedisiplinan dan tanggung jawab kepada peserta didik yang

diimplemetasikan dalam kegiatan sehari-hari dan guru juga

memberikan contoh teladan yang baik bagi siswa-siswanya.

Page 83: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

80

B. Saran

1. Kepala sekolah bisa meningkatkan lagi dalam program

pendidikan karakter di SD Islam Al-Syukro Universal

2. Untuk komite sekolah terus meningkatkan komunikasi yang baik

dengan pihak sekolah untuk terus memberikan bimbingan dan

dukungan yang kuat terhadap proses pendidikan karakter dalam

membetuk kedisiplinan dan tanggung jawab di SD Islam Al-

Syukro kedepannya.

3. Tenaga kependidikan bisa terus meningkatkan pelayanan yang

terbaik untuk peserta didik dalam menunjang proses kegiatan

belajar mengajar dan proses penerapan pendidikan karakter di SD

Islam Al-Syukro Universal

4. Para guru agar selalu meningkatkan lagi kedisiplinan dan rasa

tanggung jawab di SD Al-Syukro Universal melalui kegiatan

sehari-hari

Page 84: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

81

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Sehari-hari, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2017

Ali, Muhammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada 2006

Artikel Ningsih, Dwi Lestari, “Implementasi Pendidikan Karakter dan

Tanggung Jawab dalam Mata Pelajaran Penjasorkes pada Kelas IV di

SDN Suryodiningratan 1 Yogyakarta,” Artikel, Univversitas PGRI

Yogyakarta: 2017

Aunillah, Nurla Isna, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah,

(Jogjakarta: Laksana, 2011

Departemen Agama RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintan RI

tentang Pendidikan, Jakarta: 2006

Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009

Elizabeth, Hurlock, Perkembangan Anak, Alih bahasa: dr.Med.Meitasari

Tjandrasa Jakarta: Erlangga, 1987

Gunawan, Heri, Pendidikan karakter Konsep dan Implemetasi,Bandung: Alfabeta,

2012

Hasan, Muhammad Tholhah, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusi,

Jakarta:Lantabora Press, 2003

Helmawati, Pendidikan Karakter Sehari-hari,Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2017

Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial,

Jakarta: Salemba Humanika, 2012

Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Mitra Pelajar, 2005

http://citutrg.blogspot.com/2009/06/prinsip-ubudiyyahmasuliyyah-dan-

itqan.html?m=1. Diakses 14/7/2018

Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif

Dan Kuantitatif), Jakarta:Erlangga, 2009

Page 85: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

82

Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset Bisinis Dan Ekonomi : Bagaimana Peneliti dan

Penulis Tesis, Jakarta: Erlangga, 2003

Kusuma, Amir Dien Indra, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha

Nasional 1999

Lickona, Thomas, Educating for Character, New York: Bantam Books, Alih

bahasa: Juma Abdu Wamaungo 1992

Lickona,Thomas, Pendidikan Karakter: Mendidik untuk Membentuk

Karakter Bagaimana Sekolah Dasar Mengajarkan Sikap Hormat

dan Tanggung Jawab, Alih bahasa: Juma Abdu Wamaungo, Jakarta:

Bumi Aksara, 2013

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011

Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, Jakarta: Amzah, 2015

Muslich, Mansur, Pendidikan Karakter, menjawab tantangan krisis

multidimensional, Jakarta:Bumi Aksara, 2011

Nasution, S, Metodologi Penelitian Research (Penelitian Ilmiah) Jakarta: Bumi

Aksara, 2010

Ngainun Naim, Character Building, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012

Noor, Rohinah M, The Hidden Curriculum Membangun Karakter melalui

Kegiatan Ekstrakurikuler,Yogyakarta:Insan Madani,2012

Rimm, Sylvia, Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003

Salahuddin, Anas, Pendidikan Karakter pendidikan berbasis agama dan

budaya dasar,Bandung: CV Pustaka Setia, 2013

Salam, Burhanuddin, Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Salam,

Jakarta:1997

Sisdiknas, Bandung: Penerbit Citra Umbara, 2011

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi,

Bandung: Alfabeta, 2011

Page 86: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

83

Suharsimi, Arikunto, Manajemen Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Karya,

1993

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan kompetensi dan praktiknya,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012

Sulistami, Siska Marlina, Margaretha Chrisna Sari, Jujur dan Bertanggung

Jawab, Mustika Pustaka Negeri, 2016

Syah, Darwyn, Perencanaan Sistem Pngajaran Pendidikan Agama Islam,

Jakarta: Gaung Persada Press, 2007

Tim penyusun Kamus Pusat dan pengembangan Bahasa, Kamus Bahasa

Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka,1989

Wardiman, Djoyonegoro,Pembudayaan Disiplin Nasional, Jakarta: Mini Jaya

Abadi, 1998

Widagdho, Djoko, Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012

Yaqub, Ali Mustafa, Kalau Istiqamah Nggak Bakal Takut Nggak Bakal

Sedih, Jakarta: PT Mizan Publika, 2016

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana Prenada Group,

2013

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Page 87: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta Salam

pula semoga tercurahkan Kepada Baginda Nabi Saw, kelaurga, beserta

Sahabatnya. Syukur walhamdulillah yang tak terhingga kepada Allah, karena

atas izin-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Implemetasi Pendidikan Karakter dalam Membentuk Kedisiplinan dan

Tanggung jawab siswa (SD Al-Syukro Universal Ciputat Tangerang

Selatan)”. Mohon maaf atas segala kekurangan yang ada didalamnya,

karena sesungguhnya kebenaran datangnya dari Allah dan kesalahan

datangnya dari penulis sendiri.

Tidak lupa, penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya

kepada semua pihak yang telah mendukung penulis, baik secara moril

maupun materil, untuk menyelesaikan skripsi ini. karena tanpa mereka,

penulis belum tentu mampu menyelesaikan skripsi ini dnegan baik.

Untuk itu, melalui karya ini penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih yang tulus dan mendalam kepada:

1. Prof. DR. Hj. Khuzaemah. Tahido. Yanggo, MA, selaku Rektor

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan

kesempatan menimba ilmu di penguruan tinggi ini.

2. Dr. Hj.Umi Khusnul Khotimah, M.Ag., selaku dekan Fakultas

Tarbiyah Institut Imu Al-Qur’an yang telah memberi kesempatan

kepada peneliti untuk mengikuti pendidikan pada program Srata 1

di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

Page 88: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

vi

3. Dosen Pembimbing Bapak Prof. Dr. Artani Hasbi, MA., yang

telah banyak memberikan arahan, petnjuk, arahan-arahan serta

motivasi kepada peneliti agar skripsi ini dapat terselesaikan pada

waktunya dengan sebaik-baiknya dan seantiasa berkenan

meluangkan waktunya di tengah aktifitas beliau yang padat.

4. Segenap Dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang dengan

tulus dan ikhlas telah mengamalkan ilmunya kepada kami,

walaupun kami masih lalai.

5. Seluruh Instruktur Tahfidz yang telah sabar dalam membimbing

serta membantu saya dalam proses menyelesaikan hafalan Al-

Qur’an.

6. Kepada lembaga Baitul mal Muamalat, YBM BRI, dan Pondok

Pesantren As-Salam Islamic Solidarity School Aceh Besar yang

telah sangat mendukung saya serta memotivasi agar dapat

menyelesaikan Studi di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

7. Keluarga peneliti, terutama ibunda Irmayani serta kakak kandung

Rovi Maulia yang selalu mendukung, memotivasi dan mendoakan

peneliti setiap waktu.

8. Teman-teman fakultas Tarbiyah angkatan 2014, terutama kelas 8C

yang selalu ada dalam suka maupun duka semoga silaturrahmi ini

selalu terjaga, semoga kita semua bisa mengamalkan apa yang

telah kita dapatkan selama di IIQ dan lindungan dari-Nya.

9. Saudara perantauan Nurlaila, Syarifah Afifah Zahra, Malik

Rizalullah, Rahmad Mudhazir, Nola Sabrina, Sahela Mustika,

Hilmi Sittah Khotibah, Rabiatul Adawiyah, Nadya Salsabila, Mia

Fauziyah, Rahmah Saodah, Nurul Azmi dan Linda Aggraeni,

yang selalu menemani serta saling memotivasi hingga dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

Page 89: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

vii

Terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya. Semoga semua

bantuan dan kebaikan yang diberikan kepada penulis akan dibalas oleh

Allah dengan sebaik-baik balasan. Akhirya, penulis dengan senang hati

menerima saran serta kritikan para pembaca sekalian demi terwujudnya

hasil yang lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfa’at bagi kita semua.

Aamiin.

Jakarta, 01 Agustus 2018

Penyusun

Page 90: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

iv

MOTTO

“Katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomah” (HR. Muslim)

Page 91: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii

PERNYATAAN PENULIS ................................................................... iii

MOTTO .................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

ABSTRAKSI .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5

C. Perumusan Masalah .................................................................. 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 6

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 12

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 14

A. Kajian tentang Pendidikan Karakter ......................................... 14

1. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................. 14

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter .............................. 21

3. Pembentukan Pendidikan Karakter ...................................... 24

B. Kajian tentang Disiplin ............................................................. 34

1. Pengertian Kedisiplinan ....................................................... 34

2. Tujuan Kedisiplinan ............................................................. 39

3. Unsur-unsur Kedisiplinan ..................................................... 39

C. Kajian tetang Tanggung Jawab ................................................. 41

Page 92: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

ix

1. Pengertian Tanggung Jawab ................................................. 41

2. Macam-macam Tanggung Jawab ......................................... 44

3. Unsur-unsur Tanggung Jawab .............................................. 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 47

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................... 47

B. Subjek Penelitian ....................................................................... 48

C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 49

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 49

E. Teknik Analisis Data ................................................................. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................ 53

A. Latar Belakang Obyek Penelitian ............................................. 53

1. Sejarah dan Perkembangan SD Al-Syukro Universal .......... 53

2. Profil SD Al-Syukro Universal ............................................ 55

3. Struktur Organisasi SD Al-Syukro Universal ...................... 56

4. Visi dan Misi SD Al-Syukro Universal ................................ 57

5. Keungulan SD Al-Syukro Universal .................................... 57

4. Letak Geografis SD Al-Syukro Universal ............................ 58

5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Al-Syukro

Universal .............................................................................. 58

6. Sarana Prasarana ................................................................... 59

7. Data Siswa Tp 2017/2018 dan Rombel SD Al-Syukro

Universal .............................................................................. 60

8. Data Pendidik SD Al-Syukro Universal ............................... 61

9. Program Kesiswaan di Sekolah ............................................ 63

B. Deskripsi Data ........................................................................... 64

1. Pelaksanaan Implementasi Pendidikan Karakter dalam

membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab ..................... 64

2. Pengintegrasian ke Dalam Pembelajaran di Kelas ............... 76

Page 93: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK ...repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/868/1/14311407.pdf · Pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab

x

3. Upaya sekolah dalam membentuk karakter disiplin

danbertanggung jawab di SD Al Syukro Universal ............. 77

BAB V PENUTUP ................................................................................. 79

A. Kesimpulan ...................................................................... 79

B. Saran ................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 81

LAMPIRAN