peran guru agama dalam pendidikan inklusif (studi kasus...

39
Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta) Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd) : Disusun Oleh : Siska Diranti Ventia (15311599) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR'AN (IIQ) JAKARTA TAHUN 2018/2019

Upload: others

Post on 13-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif

(Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta)

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

:

Disusun Oleh :

Siska Diranti Ventia

(15311599)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR'AN (IIQ) JAKARTA

TAHUN 2018/2019

Page 2: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban
Page 3: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

i

Page 4: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

ii

Page 5: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

iii

Page 6: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

iv

MOTTO

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai

dengan kesanggupannya.”

Page 7: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

v

حيم حمن الر بسم الله الر

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan dunia beserta

dengan isinya, menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah

kepadanya, serta memberikan hikmah dibalik sebuah cobaan maupun

kebahagiaan. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang diutus Allah sebagai pemberi kabar gembira dan

peringatan kepada seluruh manusia, juga untuk keluarganya yang suci serta

para sahabatnya yang terpilih.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa

untuk mendapatkan gelar kesarjanaan. Skripsi ini berjudul “Peran Guru

Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah

Negeri 19 Jakarta)”. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun

materil. Diantaranya sebagai berikut.

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA selaku Rektor Institut

Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

2. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu

Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

3. Ibu Reksiana, MA.Pd selaku kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

4. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H.M.Hum selaku dosen pembimbing

yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan arahan, bimbingan

kepada penulis dalam penyusun skripsi ini.

5. Bapak/ibu dosen dan juga instruktur tahfizh Fakultas Tarbiyah Institut

Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

6. Seluruh staf fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

Page 8: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

vi

7. Bapak Drs. H.A.Mawardi, M.M selaku kepala Madrasah Tsanawiyah

Negeri 19 Jakarta, Ibu Fifi selaku guru akidah akhlak Madrasah

Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta, serta bapak ibu guru Madrasah

Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta.

8. Kedua orangtua yang telah memberikan motivasi, materi serta do’a demi

kesuksesan penulis.

9. Kakak-kakak tercinta dan Adik tercinta yang selalu menasehati dan

mendoa’akan penulis. Terimakasih banyak atas dukungannya untuk adik

dan kakakku ini.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu karena kita selalu saling mendukung,

menyemangati, menemani serta membantu satu sama lain.

11. Sahabat-sahabat penulis dan lainnya yang selalu memberikan motivasi

untuk penulis sehingga penulis dapat termotivasi untuk menyelesaikan

skripsi ini.

12. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat umumnya

dan bagi penulis khususnya. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini

masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan karya selanjutnya.

Jakarta, 05 Agustus 2019

Penulis

Siska Diranti Ventia

Page 9: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii

PERNYATAAN PENULIS ......................................................................iii

MOTTO .................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................ xiii

ABSTRAK .............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah.................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 7

D. Perumusan Masalah ................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

G. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

H. Metode Penelitian .................................................................... 13

I. Sistematika Penulisan ............................................................... 15

Page 10: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

viii

BAB II KAJIAN TEORI......................................................................... 16

A. Peran Guru Pendidikan Agama Islam ...................................... 16

1. Peran Guru PAI .................................................................. 16

a. Pengertian Peran Guru PAI ............................................ 16

b. Syarat-syarat Guru ......................................................... 21

c. Kedudukan Guru ............................................................ 23

d. Tugas dan Peran Guru .................................................... 24

2. Pendidikan Agama Islam .................................................... 25

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam .............................. 25

b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam.................. 27

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ...................... 29

d. Metode Pendidikan Agama Islam ................................... 30

B. Anak berkebutuhan Khusus ..................................................... 35

a. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus............................ 35

b. Klasifikasi Jenis Anak Berkebutuhan Khusus ................... 38

c. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus ............................ 41

d. Karakteristik Anak berkebutuhan Khusus......................... 46

e. Dampak Anak Berkebutuhan Khusus ............................... 46

C. Pendidikan Inklusif ................................................................. 49

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 53

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 53

B. Metode Penelitian ................................................................. 53

C. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................ 54

D. Sumber Data ......................................................................... 54

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 55

Page 11: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

ix

F. Teknik Analisis Data ............................................................. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. 63

A. Deskripsi Obyek Penelitian................................................... 63

1. Sejarah dan Perkembangan MTs N 19 Jakarta................ 63

2. Visi dan misi MTs N 19 Jakarta ..................................... 64

3. Tujuan MTs N 19 Jakarta .............................................. 65

4. Jumlah Siswa/I MTs N 19 Jakarta .................................. 74

5. Sarana dan prasarana sekolah MTs N 19 Jakarta ............ 76

6. Prestasi Siswa/I MTs N 19 Jakarta ................................. 77

B. Menjawab Rumusan Masalah Peran Guru PAI dalam

Pendidikan Inklusif ............................................................ 87

BAB V PENUTUP ................................................................................. 100

A. Kesimpulan ........................................................................ 100

B. Saran .................................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 101

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 105

Page 12: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Mohon Kesedian Menjadi Pembimbing Skripsi

Lampiran 1.2 Surat Permohonan Izin Wawancara dan Penelitian dari

Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta

Lampiran 1.3 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Wawancara dari Guru

Bidang Kurikulum

Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Wawancara dari Guru

Agama Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta

Lampiran 1.5 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Wawancara dari Siswa

Inklusif

Lampiran 1.6 Dokumentasi Kegiatan Madrasah Tsanawiyah Negeri 19

Jakarta

Page 13: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

xi

Daftar Tabel

Tabel 4.1 Jumlah Data Siswa Kelas VII......................................................74

Tabel 4.2 Jumlah Data Siswa Kelas VIII .................................................. 75

Tabel 4.3 Jumlah Data Siswa Kelas IX ..................................................... 75

Tabel 4.4 Jumlah Data Siswa Keseluruhan Kelas ..................................... 75

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana Madrasah ................................................ 76

Tabel 4.6 Data Prestasi Madrasah dan Siswa/I .......................................... 77

Page 14: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

xii

Daftar Gambar

Gambar 4.1 Aktivitas belajar siswa kelas 7.2 bersama guru Agama .......... 88

Gambar 4.2 Peran Guru terhadap anak berkebutuhan khusus .................... 90

Gambar 4.3 Wawancara Bersama Desfita anak Inklusif tunanetra ............ 91

Gambar 4.4 Memberikan surat izin penelitian kepada pihak sekolah ........ 92

Gambar 4.5 Wawancara bersama guru Agama Akidah Akhlak ................. 93

Gambar 4.6 Wawancara bersama guru bidang kurikulum ......................... 98

Page 15: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

xiii

Pedoman Transliterasi

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad

yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi

Arab-Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ب

` : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h : ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : م dz : ذ

n : ن r : ر

w : و z : ز

h : ه s : س

‘ : ء sy : ش

y : ي sh : ص

dh : ض

2. Vokal

Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap

Fathah : a آ : â .ي.. : ai

Kasrah : i ي : î .و.. : au

Dhammah : u و : û

Page 16: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

xiv

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam ( ال ) qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam ( ال ( qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

Al-Baqarah : البقرة

Al-Madinah : المدينة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam ( ال ( syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif-lam ( ال ( syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan

sesuai dengan bunyinya.

Contoh: الرجل : ar-rajul السيدة : as-Sayyidah

ad-Dârimî: الدارمي asy-syams : الشمس

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang

( ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.

Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah

kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang

diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Contoh:

Âmannâ billâhi : آمنابالله

Âmana as-Sufahâ′u : آمن السفهاء

Inna al-ladzîna : إن الذين

كع wa ar-rukka‘i : والر

Page 17: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

xv

d. Ta Marbûthah ( ة )

Ta Marbûthah ( ة ( apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti

oleh kata sifat (na‘at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi

huruf “h”.

Contoh:

al-Af′idah : الأ فأئدة

.al-Jâmi‘ah al-Islâmiyyah : الأجامعة الألأسألمية

Sedangkan ta marbûthah ( ة) yang diikuti atau disambungkan

(di-washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan menjadi

huruf “t”.

Contoh:

.Âmilatun Nâshibah‘ : عاملة ناصبة

ية الأك بأرى .al-Âyat al-Kubrâ : الأ

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan

tetapi apabila telah dialihaksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan

yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan

awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan

lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih

aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan

ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan

kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri,

bukan kata sandangnya.

Contoh: ‘Alî Hasan al-‘Âridh, al-‘Asqallânî, al-Farmawî dan

seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Alqur’an dan nama-nama

surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur’an, Al-

Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.

Page 18: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

xvi

ABSTRAK

Nama Siska Diranti Ventia (15311599), Judul Skripsi “Peran Guru

Agama dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah

Negeri 19 Jakarta)”. Prodi Pendidikan Agama Islam tahun 2019.

Pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang memberikan

kesempatan kepada semua anak difabel untuk mendapatkan pendidikan di

sekolah umum bersama anak lainnya. Sehingga dengan adanya pendidikan

inklusif ini anak berkebutuhan khusus dapat bersosialisasi dengan anak

lainnya. Dengan adanya pelatihan yang dilaksanakan madrasah untuk

seluruh guru khususnya guru Agama, sehingga dengan pelatihan tersebut

dapat memudahkan guru Agama dalam membimbing siswa ABK pada

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain itu, siswa dapat menanamkan

sikap simpati dan empati terhadap anak berkebutuhan khusus, dalam

menumbuhkan rasa kepercayaan diri pada anak berkebutuhan khusus agar

dirinya mempunyai kebermaknaan dalam kehidupan ini untuk terus percaya

diri berkembang untuk menjadi manusia yang seutuhnya dan mereka pun

layak untuk bahagia. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah

bagaimana peran guru Agama dalam pendidikan inklusif? Untuk menjawab

rumusan masalah tersebut digunakan metode penelitian kualitatif yang

bersifat deskriptif analisis. Adapun data dapat diambil melalui observasi,

wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian bahwa peran guru agama

dalam pendidikan inklusif adalah mengembangkan kemampuan yang

dimiliki anak inklusif sehingga anak tersebut dapat bersosialisasi dengan

anak yang lainnya dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil penelitian penulis

memberikan kesimpulan bahwa peran guru Agama di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 19 Jakarta dalam pelaksanaan pendidikan inklusif berhasil membuat

anak berkebutuhan khusus nyaman sehingga tujuan pendidikan inklusif

tercapai.

Kata kunci: Peran Guru, PAI, Pendidikan Inklusif

Page 19: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

xvii

ABSTRACT

The name Siska Diranti Ventia (15311599), Thesis Title "The Role of

Religious Teachers in Inclusive Education (Case Study of 19 Jakarta

Madrasah Tsanawiyah Negeri)". Islamic Religious Education Study

Program in 2019.

Inclusive education is an education service system that provides

opportunities for all children with disabilities to get education in public

schools with other children. So that with this inclusive education children

with special needs can socialize with other children. With the training held

by madrasas for all teachers, especially religious teachers, so that the training

can facilitate religious teachers in guiding ABK students in teaching and

learning activities taking place. In addition, students can instill an attitude of

sympathy and empathy for children with special needs, in fostering a sense

of self-confidence in children with special needs so that they have

meaningfulness in this life to continue to develop self-confidence to become

fully human and they deserve to be happy. The formulation of the problem in

this study is how the role of religion teachers in inclusive education? To

answer the formulation of the problem used qualitative research methods that

are descriptive analysis. The data can be retrieved through observation,

interviews and documentation. From the results of the study that the role of

religious teachers in inclusive education is to develop the abilities of

inclusive children so that the child can socialize with other children well.

Therefore, from the results of the study the authors conclude that the role of

Religion teachers in Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta Madrasah in

implementing inclusive education has succeeded in making children with

special needs comfortable so that the goals of inclusive education are

achieved.

Keywords: Teacher Role, PAI, Inclusive Education

Page 20: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam sistem pendidikan nasional telah mengakomodir semua

anak bangsa yang ingin bersekolah termasuk yang berkebutuhan khusus.

Dengan kata lain pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan

berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung hak asasi

manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Berdasarkan Pasal tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan tidak

membeda-bedakan siapapun dapat memperoleh pendidikan baik anak

normal maupun anak berkebutuhan khusus semua berhak mendapatkan

pendidikan yang sama.

Tercantum sesuai Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 yang

berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan

pengajaran”. Negara sudah memberikan jaminan kepada semua

warga negara Indonesia untuk mendapatkan pendidikan tidak

terkecuali, termasuk juga warga negara yang mempunyai

keterbatasan fisik, mental, maupun ekonomi.1

Hal tersebut dapat dilihat dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15 yang berbunyi: “Jenis

pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi,

vokasi, keagamaan, dan khusus.2

Dilihat dari penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15 tentang pendidikan

khusus disebutkan bahwa “Pendidikan khusus merupakan

pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik

yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara

1 Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1.

2 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal

15.

Page 21: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

2

inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat

pendidikan dasar dan menengah”.3

Pasal inilah yang memungkinkan membentuk suatu terobosan

dalam pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus berupa

penyelenggaraan pendidikan inklusif terutama pada Pendidikan Anak

Usia Dini. Secara lebih operasional, hal ini diperkuat dengan peraturan

pemerintah tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus.

Dengan demikian pelayanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) tidak lagi hanya di SLB tetapi terbuka di setiap satuan dan

jenjang pendidikan baik sekolah luar biasa maupun sekolah

reguler/umum.

Adapun hal tersebut dapat dilihat dalam Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 yang

berbunyi: “Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta

didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses

pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan

atau memiliki potensi kecerdasan dari bakat istimewa.

Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta

didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang

terpencil, dan atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan

tidak mampu dari segi ekonomi. Ketentuan mengenai pelaksanaan

pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan

peraturan pemerintah”.4

Untuk pelaksanaan diatur dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun

2009 Pasal 1 yang berbunyi: “Pendidikan inklusif adalah sistem

penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada

semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memilki potensi

kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan

atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara

bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya”.5

3

Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 15.

4 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal

32.

5 Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 1

Page 22: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

3

Dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 2 ayat (1) dan

(2) yang berbunyi: “Pendidikan inklusif bertujuan: (1) Memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang

memilki kelainan fisik, emosional, mental dan sosial atau memiliki

potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuannya. (2) Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan

yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi

semua peserta didik sebagaimana yang dimaksud pada huruf a”.6

Selain itu, dalam Permendiknas Nomor 70 tahun 2009 Pasal 3 Ayat

2 yang berbunyi: “Peserta didik yang memiliki kelainan

sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 terdiri atas: tunanetra,

tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras,

berkesulitan belajar, lamban belajar, autis, memiliki gangguan

motorik, menjadi korban penyalahgunaan narkoba, obat terlarang,

dan zat adiktif lainnya, memiliki kelainan lainnya, dan

tunaganda”.7

Sekolah Inklusif merupakan layanan pendidikan yang diberikan

untuk anak berkebutuhan khusus dalam memperoleh pendidikan yang

layak. Kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Undang-undang

Nomor 20 tahun 2003 pada pasal 32 dan Permendiknas Nomor 70

tahun 2009 yaitu dengan memberikan peluang dan kesempatan kepada

anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan disekolah

regular. Di sekolah inklusif memungkinkan anak berkebutuhan khusus

belajar bersama dengan anak normal, dan diperlakukan selayaknya

anak normal. Hal tersebut menunjukkan dampak positif sekolah inklusi

terhadap anak berkebutuhan khusus dari segi psikologis.

Adapun aturan tersebut dalam Permendiknas Nomor 70 tahun 2009

menyatakan bahwa seluruh sekolah di provinsi ataupun

kabupaten/kota wajib menyediakan pendidikan inklusif. Pendidik

inklusif harus tersedia di tingkat SD, SMP dan SMA. Keberadaan

sekolah inklusif dapat meningkatkan akses pendidikan bagi anak

penyandang disabilitas karena jumlah sekolah luar biasa (SLB)

6 Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 2 ayat 1 & 2.

7 Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 3 ayat 2.

Page 23: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

4

masih sangat terbatas. Namun, masih banyak sekolah regular yang

menolak menerima anak-anak penyandang disabilitas.8

Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta adalah Madrasah inklusif

yang memberikan peluang yang sama untuk memperoleh pendidikan

yang layak bagi anak difabelitas. Di sekolah Madrasah Tsanawiyah

Negeri 19 Jakarta siswa inklusif adalah tuna netra. Setiap kelas terdapat

siswa ABK yang terdiri dari kelas VII ada 2 siswa inklusif dan kelas IX

terdapat 2 siswa inklusif. Sedangkan untuk kelas VIII tidak ada siswa

inklusif.

Adapun siswa inklusif yang kini duduk di kelas IX bernama Luthfi

ia memiliki tinggi badan 43 cm, dengan ukuran tubuh yang mini, Luthfi

diberikan fasilitas kursi khusus yang memiliki anak tangga

disampingnya. Dengan keterbatasannya Luthfi pun memiliki prestasi

yang baik disekolah diantaranya dalam menghafalkan Al-Qur’an.

Selain itu juga, terdapat film documenter siswa inklusif Madrasah

Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta.

Dengan memberikan perlakuan yang sama terhadap anak

berkebutuhan khusus, serta usaha memberikan sarana yang sesuai

dengan kebutuhan mereka. Selain memberikan sarana, Madrasah

Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta mengikuti pelatihan bagi guru-guru yang

ingin menguasai Braille. Ini untuk memaksimalkan pelayanan bagi

anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 19 Jakarta.

Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta telah merintis

pendidikan inklusif sejak tahun 2015 Program ini dilaksanakan untuk

menumbuhkan sikap kebersamaan dalam menghargai perbedaan.

Program pendidikan inklusif ini dirintis karena adanya orang tua siswa

8 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pada pasal 32 dan Permendiknas Nomor 70

tahun 2009.

Page 24: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

5

yang ingin sekali untuk menyekolahkan anaknya seperti anak-anak

lainnya. Dengan segala pengetahuan yang terbatas tentang anak

berkebutuhan khusus pun madrasah ini yang awalnya para guru hanya

membacakan soal-soal ujian dan kemudian dijawab secara lisan oleh

anak tersebut. Namun, setelah mengikuti pelatihan para guru semakin

banyak menggunakan bahan ajaran Braille dalam kegiatan belajar

mengajar.

Dalam pelaksanaan pembelajaran maupun ujian di madrasah ini,

siswa-siswa ABK dipisahkan dalam kelas khusus, karena mereka

memiliki pendampingan khusus dalam pelaksanaan ujian. Dalam

proses pembelajaran berlangsung pun, para guru akan memberikan

pendampingan khusus lagi kepada anak-anak tersebut.

Setelah menangani siswa tunanetra selama satu semester,

pimpinan Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta selatan memutuskan

menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah yang terbuka menerima

siswa tunanetra. Sedangkan dalam pembinaan akhlak yang diberikan

guru-guru terhadap siswa-siswi di madrasah ini juga tampak

berdampak pada pergaulan siswa di madrasah ini.

Peneliti mengambil permasalahan yang ada di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta karena di sekolah ini memiliki program

pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus. Dan alasan peneliti

mengambil permasalahan ini yaitu adanya motivasi guru Agama

terhadap anak berkebutuhan khusus sehingga dengan

diselenggarakannya pendidikan inklusif di sekolah regular dapat

menumbuhkan rasa percaya diri pada anak berkebutuhan khusus

tersebut.

Dengan adanya pelatihan yang dilaksanakan madrasah untuk

seluruh guru khususnya guru Agama, sehingga dengan pelatihan

Page 25: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

6

tersebut dapat memudahkan guru Agama dalam membimbing siswa

ABK pada kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain itu, siswa

dapat menanamkan sikap simpati dan empati terhadap anak

berkebutuhan khusus, dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri pada

anak berkebutuhan khusus agar dirinya mempunyai kebermaknaan

dalam kehidupan ini untuk terus percaya diri berkembang untuk

menjadi manusia yang seutuhnya dan mereka pun layak untuk bahagia.

Oleh karena itu, peran guru sangatlah berperan penting untuk

meningkatkan rasa percaya diri anak berkebutuhan khusus. Adapun

faktor yang menghambat seorang guru dalam menangani anak

berkebutuhan khusus tersebut yaitu banyak sekali kesulitan bagi guru

tersebut karena guru-guru disini tidak seperti guru sekolah lainnya yang

dapat menangani anak berkebutuhan tersebut.

Dikarenakan pemerintah menyarankan agar setiap sekolah dapat

menerima anak berkebutuhan khusus tersebut dan tidak boleh ada yang

menolak nya. Untuk di setiap sekolah sudah ada beberapa yang

menerima anak berkebutuhan khusus, namun untuk di tingkat madrasah

baru di MTS N 19 yang baru menerima anak berkebutuhan khusus.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Peran Guru Agama dalam

Pendidikan Inklusif di Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta (Studi

Kasus Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan-

permasalahan yang ada di sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 19

Jakarta adalah sebagai berikut:

Page 26: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

7

1. Sudah terpenuhinya Peran Guru Agama dalam Pendidikan Inklusif

untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak inklusif dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Kurangnya Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta kepada Anak Berkebutuhan

Khusus Tunanetra.

3. Pentingnya pendidikan inklusif untuk rasa percaya diri anak

berkebutuhan khusus Tunanetra.

4. Dalam proses pembelajaran guru masih mengalami kesulitan dalam

menangani anak berkebutuhan khusus Tunanetra.

5. Kurangnya Fasilitas pelayanan pendidikan untuk anak berkebutuhan

Khusus Tunanetra.

6. Belum adanya Guru pembimbing khusus anak berkebutuhan khusus

Tunanetra.

7. Adanya Faktor penghambat guru dalam menangani anak

berkebutuhan khusus Tunanetra dalam proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti ini tidak terlalu meluas dan dapat terarah,

Maka untuk memfokuskan permasalahan, penulis membatasi penelitian

ini hanya untuk “ Pentingnya Peran Guru Agama Dalam Pendidikan

Inklusif untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak inklusif dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan yaitu “Bagaimana Pentingnya Peran

Guru Agama dalam Pendidikan Inklusif untuk menumbuhkan rasa

Page 27: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

8

percaya diri anak inklusif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama

Islam”?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

“Untuk Mengetahui Bagaimana Pentingnya Peran Guru Agama dalam

Pendidikan Inklusif untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak inklusif

dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam”.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis adalah menjelaskan bahwa hasil penelitian tersebut

bermanfaat dalam memberikan sumbangan pemikiran atau

memperkaya terhadap ilmu pengetahuan dan dapat menjadi acuan

selanjutnya bagi yang ingin melakukan penelitian.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis adalah menjelaskan bahwa hasil penelitian

bermanfaat memberikan sumbangan khazanah ilmu pengetahuan

pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik

atau tema dari suatu penelitian, untuk memperbaiki, meningkatkan

suatu keadaan berdasarkan penelitian yang di lakukan.

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah kajian literaturnya releven tugas pokok

bahasan penelitian yang akan dilakukan, atau bahkan memberikan

Page 28: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

9

inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian.9 Untuk mengetahui hal-

hal yang berkaitan dengan penelitian ini, ada beberapa penelitian yang

relevan dan dapat dijadikan bahan telaah antara lain:

1. Skripsi Alfin Nurussalihah, tahun 2016. Mahasiswi Program Studi

Pendidikan Agama Islam Pascasarjana. Universitas Islam Negeri

Malang. Dengan Skripsi yang berjudul “ Implementasi Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus

Dalam Pendidikan Inklusi Pada Sekolah Dasar (Studi Multisitus di

SDN Mojorejo 01 dan SDN Junrejo 01 Kota Batu). Adapun penelitian

yang dilakukan oleh Alfin Nurussalihah adalah pembelajaran PAI

yang terdapat pada sekolah umum. Pihak sekolah berkewajiban untuk

memberikan pelajaran agama Islam baik kepada anak normal maupun

anak berkebutuhan khusus, karena pendidikan agama Islam

mempunyai peran penting bagi anak berkebutuhan khusus dalam

membentuk manusia yang Islami. Anak bekebutuhan khusus pun

berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang sama didapatkan

anak yang lainnya.

Adapun persamaan skripsi Alfin Nurussalihah dengan

penelitian penulis adalah persamaan yang berkaitan dengan

Pendidikan Agama Islam dalam Pendidikan Inklusif. Sedangkan

perbedaan antara skripsi Alfin Nurussalihah dengan penelitian penulis

adalah skripsi Alfin Nurussalihah bertujuan untuk

mengimplementasikan pembelajaran pendidikan agama Islam

Terhadap anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan inklusi dan

penelitian penulis fokus pada Peran Guru Agama dalam Pendidikan

Inklusif.

9 Huzaemah T Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Desertasi,

(Jakarta: IIQ Pres, 2011), hal. 13.

Page 29: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

10

2. Skripsi Nailur Ridha, tahun 2016. Mahasiswi fakultas Tarbiyah dan

keguruan. Institut Agama Islam Negeri Antasari. Dengan skripsi yang

berjudul “Peran Guru dalam Pendidikan Inklusif.” Adapun penelitian

yang dilakukan Nailur Ridha adalah untuk mengetahui peran guru

dalam pendidikan inklusif.

Adapun persamaan skripsi Nailur Ridha dengan penelitian

penulis adalah sama-sama meneliti tentang peran guru dalam

pendidikan inklusif. Sedangkan perbedaan antara skripsi Nailur Ridha

dengan penelitian penulis adalah terletak pada peran guru nya secara

keseluruhan, sedangkan penelitian penulis lebih focus kepada peran

guru agama nya.

3. Skripsi Milkhatunnikmah, tahun 2016. Mahasiswi Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dengan

skripsi yang berjudul “Strategi guru Pendidikan Agama Islam

(Tunanetra) dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak

Tunanetra di SLB Wantuwirawan Salatiga.” Adapun penelitian yang

dilakukan oleh Milkhatunnikmah adalah untuk mengetahui strategi

yang digunakan guru PAI berkebutuhan khusus dalam pembelajaran

Baca Tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra sesuai dengan kompetensi

siswa pada pendidikan menengah atas di SLB Wantuwirawan

Salatiga.

Adapun persamaan skripsi Milkhatunnisa dengan penelitian

penulis adalah sama-sama meneliti tentang guru pendidikan agama

Islam. Sedangkan perbedaannya skripsi Milkhatunnisa dengan

penelitian penulis adalah terletak pada Strategi guru Pendidikan

Agama Islam dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak

Tunanetra, sedangkan penulis lebih fokus terhadap peran guru

Agama dalam pendidikan Inklusif.

Page 30: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

11

4. Skripsi Latifah Hidayatur Rahmah, tahun 2018. Mahasiswi Fakultas

Agama Islam. Universitas Alma Ata Yogyakarta. Dengan skripsi

yang berjudul “ Peran Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap

Perkembangan Kognitif Anak berkebutuhan Khusus (Studi Kasus

Sekolah Inklusi SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta)”.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Latifah Hidayatur Rahmah

adalah untuk mengetahui peran guru agama Islam terhadap

perkembangan kognitif anak berkebutuhan khusus diantaranya guru

sebagai pembimbing, fasilitator, model dan teladan, emancipator, dan

evaluator.

Adapun persamaan skripsi Latifah Hidayatur Rahmah dengan

penelitian penulis adalah sama-sama meneliti peran guru agama

Islam. Sedangkan perbedaannya skripsi Latifah Hidayatur Rahmah

dengan penelitian penulis adalah terletak pada Perkembangan

Kognitif Anak berkebutuhan Khusus, sedangkan penulis lebih fokus

terhadap peran guru agama terhadap pendidikan inklusif.

5. Skripsi Agung Setiawan, tahun 2018. Mahasiswa Fakultas Ilmu

Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. Dengan skripsi

yang berjudul “Manajemen Kurikulum Pendidikan Dasar Dalam

Pendidikan Inklusif Di Kota Tangerang (Studi Kasus Sekolah Dasar

Inklusif Di Kota Tangerang Selatan). Adapun penelitian yang

dilakukan oleh Agung Setiawan adalah perencanaan yang dilakukan

oleh sekolah dasar negeri dalam pengembangan pendidikan inklusif

antara lain yaitu merencanakan desain kurikulum yang berlaku di

sekolah reguler dan belum menyesuaikan dengan kemampuan dan

karakteritik siswa. Semua anak normal dan anak ABK menggunakan

kurikulum yang sama.

Page 31: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

12

Perencanaan jumlah siswa perkelas dan rombongan belajar

tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah

sehingga proses pembelajaran kurang optimal, merencanakan

penjabaran kalender pendidikan, menyusun jadwal pembelajaran dan

pembagian tugas mengajar yang tidak sesuai antara kualifikasi dengan

kompetensi, menyusun pelaksanakan program kurikuler dan

ekstrakurikuler, menyusun program penilaian, menyusun program

kriteria kenaikan kelas, tidak adanya program kemajuan belajar, dan

tidak adanya program perbaikan dan pengayaan pembelajaran.

Hal tersebut dikarenakan, jumlah tenaga pendidik dan

kependidikan yang terbatas, sehingga banyak guru yang merangkap

dalam melaksanaan tugas. Sedangkan, sekolah dasar swasta, sudah

dilakukan secara terperinci, karena di sekolah dasar swasta memiliki

tenaga pendidik dan kependidikan yang cukup banyak, sehingga

setiap program kerja memiliki penanggung jawab masing-masing dan

tidak merangkap tugas kerja. Pelaksanaan yang dilakukan oleh

sekolah dasar negeri dalam pengembangan pendidikan inklusif,

diketahui bahwa pelaksanaan program pendidikan inklusif belum

sesuai atau belum memenuhi indikator keberhasilan penyelenggaraan

pendidikan inklusif, karena belum sesuai dengan peraturan

penyelenggaraan pendidikan inklusif yang telah ditetapkan oleh

pemerintah.

Adapun persamaan skripsi Agung Setiawan dengan penelitian

penulis adalah sama-sama meneliti tentang Pendidikan Inklusif.

Sedangkan perbedaannya skripsi Agung Setiawan dengan penelitian

penulis adalah terletak pada Manajemen Kurikulum Pendidikan Dasar

Dalam Pendidikan Inklusif sedangkan penelitian penulis fokus kepada

Peran Guru Agama dalam pendidikan inklusif.

Page 32: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

13

H. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif

kualitatif. Menurut Nana Syaodih dalam bukunya yang berjudul metode

penelitian pendidikan, penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan

penelitian yang dijadikan untuk mendeskripsikan dan menganalisa

fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,

pemikiran orang secara individual maupun kelompok.10

Bentuk penulisan

ini adalah lapangan, di mana penulis melakukan penelitian langsung

kelapangan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan selama penulisan.

Pendekatan kualitatif ini menitik beratkan pada data-data penelitian yang

akan dihasilkan melalui observasi (pengamatan), wawancara, dan

dokumentasi.

1. Wawancara

Menurut Sugiyono pengertian wawancara atau interview adalah

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu.11

Wawancara juga diartikan untuk menemukan

apa yang ada dalam pikiran orang yang akan diwawancarai, apa yang

dipikir dan apa yang dirasakan.12

2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati, mencatat secara sistematika

gejala-gejala yang diselidiki.13

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata

10 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-3, hal. 60. 11 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta, 2005), hal.

72. 12 Prasetyo Irawan, dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2009), hal. 8-10. 13 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2004), hal. 70.

Page 33: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

14

observasi adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan

jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung.14

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data

tentang kondisi pembelajaran atau deskripsi penelitian yang dilakukan

di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Jakarta

Selatan tersebut. Adapun pengamatan yang dilakukan penulis yaitu

untuk mengetahui kegiatan rutinitas yang dilakukan di MTsN 19

Pondok Labu, Jakarta Selatan dan mengamati kondisi sekolah MTsN

19 Pondok Labu, Jakarta Selatan baik dari segi kebersihan maupun

sarana prasarananya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

secara tertulis, gambaran, maupun elektronik.15

Instrumen penelitian

yang akan digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari

objek yang diamati. Adapun format dokumentasi penulis digunakan

untuk mengumpulkan data dengan mencari atau mengambil data-data

berupa catatan atau dokumen yang ada di sekolah. Data yang

dimaksudkan adalah keadaan MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan

baik berupa sarana prasarana, struktur organisasi, jumlah siswa dan

jumlah guru.

14 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-3, hal. 220. 15 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-3, hal. 221.

Page 34: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

15

I. Sistematika Penulisan

Mengenai sistematika dan teknik penulisan proposal ini, penulis

mengacu pada buku pedoman skripsi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu

Al-Qur’an (IIQ) Jakarta cetakan II Tahun 2017 dan untuk memperoleh

gambaran jelas tentang isi materi yang terkandung dalam proposal ini,

maka penulis menuangkan proposal ini kedalam 1 bab dengan sistematika

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, yang mencakup latar belakang masalah,

Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan

Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI yang berisikan tentang Pengertian Peran Guru

Agama, Syarat-syarat Guru, Kedudukan Guru, Tugas dan Peran Guru,

Pengertian Pendidikan Agama Islam, Fungsi dan Tujuan Pendidikan

Agama Islam, Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam, Metode

Pendidikan Agama Islam, Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus,

Klasifikasi Jenis Anak Berkebutuhan Khusus, Jenis-jenis Anak

Berkebutuhan Khusus dan Ciri-ciri nya, Karakteristik Anak berkebutuhan

Khusus, Dampak Anak Berkebutuhan Khusus, Pendidikan Inklusif.

BAB III METODE PENELITIAN yang berisikan tempat dan waktu

penelitian, metode penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, sumber

data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN yang berisikan deskripsi obyek

penelitian, menjawab rumusan masalah peran guru Agama dalam

pendidikan inklusif.

BAB KELIMA : Penutup yang berisikan kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 35: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

100

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah meneliti, menelaah, mengkaji berbagai data mempelajari

kajian teoritis dari beberapa bab terdahulu, maka penulis mengakhiri

pembahasan skripsi ini, dengan mengambil kesimpulan bahwa peran guru

Agama dalam pendidikan inklusif di Madrasah Tsanawiyah Negeri 19

Jakarta. Dalam mendidik peserta didik yang normal maupun anak inklusif

dapat memberikan peluang untuk anak inklusif tersebut dalam

mengembangkan kelebihan mereka. Serta dengan bimbingan dan

dorongan baik dari guru maupun lingkungan sekitarnya, anak inklusif di

Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta mampu berprestasi dan bersaing

dengan siswa lainnya.

Oleh karena itu, dari analisis data penelitian, penulis menyimpulkan

bahwa peran guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam pendidikan

inklusif di Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta berhasil membuat

nyaman siswa yang berkebutuhan khusus dan siswa lainnya tidak merasa

terganggu bahkan saling membantu, sehingga tujuan pendidikan inklusif

tercapai sesuai peraturan yang sudah ada pada Permendiknas Nomor 70

Tahun 2007.

B. SARAN

1. Pihak Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta bisa menjadi

percontohan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif

2. Mengusulkan buku pendidikan agama Islam (PAI) dalam versi huruf

Braille.

Page 36: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

101

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja Jati Rinakri. Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus.

Bandung :PT. Remaja Rosdakarya, 2018.

Alfian. Pendidikan Inklusif di Indonesia. dalam Jurnal Pendidikan Inklusif,

Vol 4 Tahun 2013.

Ahmad Saebani, Beni. Ilmu Pendidikan Islam 1. Bandung: Pustaka Setia,

2012. cet. ke 2.

Ahwan, Ahmad. Dimensi Etika Belajar Mengajar dalam Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Gama Media, 2010. cet. Ke 1.

Arisandy, Ambarita, dan Muharto . Metode Penelitian Sistem Informasi.

Yogyakarta: Deepublish, 2016. Cet ke-1.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cet II,

Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Ali, Hamdani . Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kota Kembang, 1986.

Aziz, Erwati. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam.

Daradjat, Zakiah dan Ramayulis dkk. Dasar-dasar Kepribadian. Padang:

Zaky Press Center, 2009.

Darajat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Barni, Mahyuddin. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam. dalam

Jurnal Al-Banjari, Vol 7, No 1 Januari 2008.

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2008. cet. Ke-5.

Daud Ali, Mohammad. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2006.

Delphie, Bandi. Pembelajaran Anak berkebutuhan Khusus dalam Setting

Pendidikan Inklusi. Bandung: Refika Aditama,2006.

Page 37: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

102

Friend dan William D. Bursuck, Marilyn. Menuju Pendidikan Inklusi

Panduan Praktis Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar,

2015.

Garnida, Dadang. Pengantar Pendidikan. Bandung: Refika Aditama, 2015.

Hajar, Siti. Analisis Kajian Teoritis Perbedaan, Persamaan dan Inklusi

dalam Pelayanan Pendidikan Dasar Bagi Anak Berkebutuhan

Khusus. dalam Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, Vol 4 No 2 Juli

2017.

Kompri. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung, PT.

Remaja Rosdakarya, 2016.

Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Pesada,

2015.

Huberman, dan Milles. Analisis Data Kualitatif, Terj. Tjetjep Rohendi,

Jakarta: UI Press, 1994.

Kuswoyo, Pandi. Ketuntasan Belajar Siswa Ilmu Pendidikan Islam pada

Mata Pelajaran PAI Melalui Metode Kisah, dalam Jurnal Pendidikan

Islam, Vol I, No 1 Juni 2012.

Kadir, Abdul dkk. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2012.

Irawan, Prasetyo dkk. Metodologi Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka,

2009.

Minarti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, 2013.

Majid, Abdul dan Dian Andayani,. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004.

Mulyasa. E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009.

Page 38: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

103

Mujib dan Jusuf Mudzakir, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006.

Muhajir, Noeng. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin,

2000.

Moleong. Metode Penelitian. Jakarta: Balai Pustaka, 2010.

Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2010.

Nata, Abudin. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Cet II: Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2013.

Ni’am Sholeh, Asrorun. Membangun Profesionalitas Guru. Jakarta: Elsas,

2006.

Narbuko Cholid dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian Pendidikan,

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 Tahun 2008 Tentang Guru

Pasal 3 Ayat 15 Huruf G.

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta: 2011.

Sholikodin Djaelani, Moh. Peran Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga

dan Masyarakat. dalam Jurnal Ilmiah Widya, Vol 1, No 2 Juli-

Agustus 2013.

Satmoko Santoso, Budi. Sekolah Alternatif Mengapa Tidak. Yogyakarta:

Diva Press, 2010.

Syaodih Sukmadinata Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2007.

Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum:Teori dan Praktek,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Page 39: Peran Guru Agama Dalam Pendidikan Inklusif (Studi Kasus …repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/985/2/15311599... · 2020. 8. 5. · Lampiran 1.4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban

104

Suyanto dan Djihad Hisyam. Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia

Memasuki Millenium III. Yogyakarta: Adi Cita, 2000.

Takdir Illahi, Mohammad. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi.

Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2013. Cet ke-1.

T Yanggo Huzaemah, dkk. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Desertasi.

Jakarta: IIQ Pres, 2011.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.