peran perempuan dalam keluarga perspektif al-qur’an surat at...
TRANSCRIPT
-
i
Peran Perempuan dalam Keluarga Perspektif Al-Qur’an surat
At-Tahrim ayat 1-6
(Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbâh)
Proposal ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Agama (S.Ag)
Oleh:
Devi Nirmayuni (15210650)
PRODI ILMU AL-QUR‟AN DAN TAFSIR (IAT)
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT ILMU AL-QUR‟ANJAKARTA
TAHUN AJARAN 2019 M/ 1440 H
-
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Peran Perempuan dalam Keluarga Perspektif Al-
Qur’an surat At-Tahrim ayat 1-6 (Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar dan
Tafsir Al-Mishbâh)” yang disusun oleh Devi Nirmayuni Nomor Induk
Mahasiswa: 15210650 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan
dinilai oleh pembimbing telah dan memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan
dalam sidang Munaqasyah.
Jakarta, 14 Agustus 2019
Pembimbing
Drs. H. Arison Sani,
-
iii
-
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Peran Perempuan dalam Keluarga Perspektif Al-
Qur’an surat At-Tahrim ayat 1-6 (Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar dan
Tafsir Al-Mishbâh)” yang disusun oleh Devi Nirmayuni dengan NIM
15210650 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tanggal 16 Agustus 2019. Skripsi
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Agama
(S.Ag).
Jakarta, 16 Agustus 2019
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Dr. Nadjematul Faizah, M.Hum Mamluatun Nafisah, M.Ag.
Penguji I Penguji II
Ahmad Hawasi, S. Si., M. Ag. Iffaty Zamimah, MA.
Pembimbing
Drs. H. Arison Sani, MA.
-
v
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Devi Nirmayuni
NIM : 15210650
Tempat/Tgl.Lahir : Sungai Danai, 25 Desember 1996
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul judul “Peran Perempuan dalam
Keluarga Perspektif Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 1-6 (Studi Komparatif
Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbâh)” adalah benar-benar asli karya
penulis kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan
kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 14 Agustus 2019
Devi Nirmayuni
-
vi
MOTTO
“It’s not happiness that bring us gratitude.
It’s gratitude that bring us happiness.”
-
vii
PERSEMBAHAN
Terimakasih kepada kedua orang tua yang tidak pernah lelah untuk
mendo‟akan di setiap sujudnya. Terimakasih untuk cinta dan kasih sayang
yang berlimpah serta pengorbanan yang begitu besar yang telah diberikan
hingga saat ini.
-
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah sang Maha Pencipta yang telah
memberikan yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita
masih bisa hidup dalam keadaan yang penuh berkah.
Shalawat serta salam senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke
zaman yang berilmu pengetahuan seprti halnya sekarang ini.
Selanjutnya penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena
atas pertolongan dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan judul “Peran Perempuan dalam Keluarga Perspektif Al-
Qur’an surat At-Tahrim ayat 1-6 (Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar dan
Tafsir Al-Mishbâh)”. Selain itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penulisan skripsi ini. Terima kasih yang terdalam kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, Rektor Instiitut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakarta beserta seluruh jajarannya yang telah berjasa
dalam kemajuan perguruan tinggi ini.
2. Dr. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA sebagai dekan Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah
3. Drs. H. Arison Sani, MA sekaligus dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan
bimbingan, nasehat, petunjuk, dan arahan kepada penulis yang
senantiasa sabar dalam membimbing penulis selama penyusunan
skripsi ini.
4. Terimkasih kepada kedua orang tua tercinta Bapak Hasanudin dan
Ibu Mariana yang tak pernah lupa melafadzkan nama penulis di
dalam do‟a-do‟anya, yang tidak pernah berhenti memberikan
-
ix
dukungan dan motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan
studinya di IIQ Jakarta.
5. Segenap Dosen Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta yang telah
mendidik dan membimbing penulis serta mengajarkan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat.
6. Segenap Instruktur Tahfidz Ibu Atiqoh, Ibu Hj. Istiqomah, Ibu Hj.
Muthmainnah, Ka Nurafriani Hasanah, dan Ibu Fatimah Askan
terimakasih atas waktu dan motivasi luar biasa kepada penulis untuk
lebih dekat dengan Al-Qur‟an.
7. Terimakasih kepada sahabat-sahabatku tersayang Siti Nurholizah,
Alifah Nurru‟fah, Qoriatus Sholihah, Reka Lestary Husain, Feyskia
Iman Sari Kusumawardani, Sekar Wiji Rahayu, Raudhatul Fira
Zulita, Nabilatun Nada, yang selalu ada disetiap suka dan duka, dan
selalu memberikan support kepada penulis hingga skripsi ini selesai.
8. Terimakasih kepada teman-teman kelas Ushuluddin IAT A angkatan
2015, yang telah memberikan semangat, motivasi, dan telah
berjuang bersama sejak awal hingga akhir perkuliahan.
9. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan kebaiakan
yang berlipat ganda. Aamiin.
Jakarta, 14 Agustus 2019
Penyusun
Devi Nirmayuni
-
x
DAFTAR ISI
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. i
SURAT PENGESAHAN ............................................................ ii
PERNYATAAN PENULIS ........................................................ iii
MOTTO ....................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ....................................................................... v
KATAPENGANTAR .................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................ ix
ABSTRAK ................................................................................... xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................ xiv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Permasalahan .................................................................... 7
1. Identifikasi Masalah ..................................................... 7
2. Pembatasan Masalah .................................................... 7
3. Rumusan Masalah ........................................................ 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 8
D. Kajian Pustaka .................................................................. 8
E. Metode Penelitian ............................................................. 12
F. Teknik dan Sistematika Penulisan .................................... 14
BAB II: PERAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA
A. Pengertian Perempuan ....................................................... 16
B. Istilah-istilah Perempuan dalam Keluarga ........................ 18
C. Peran Perempuan dalam Keluarga .................................... 24
D. Hak-hak Perempuan dalam Keluarga................................ 36
E. Kewajiban Perempuan dalam Keluarga ............................ 41
-
xi
BAB III: PROFIL KITAB TAFSIR AL-AZHAR KARYA BUYA
HAMKA DAN KITAB TAFSIR AL-MISHBẬH KARYAM. QURAISH
SHIHAB
A. Biografi Buya Hamka
1. Riwayat Hidup Buya Hamka ........................................ 44
2. Riwayat Pendidikan dan Karir Buya Hamka ............... 45
3. Karya-karya Buya Hamka ............................................ 51
B. Profil Tafsir Al-Azhar
1. Latar Belakang dan Motivasi Penulisan Tafsir Al-Azhar 51
2. Karakteristik dan Sistematika Tafsir Al-Azhar ............ 53
3. Metode dan Corak Penafsiran Tafsir Al-Azhar ............ 54
C. Biografi M. Quraish Shihab
1. Riwayat Hidup M. Quraish Shihab ............................. 55
2. Riwayat Pendidikan dan Karir M. Quraish Shihab .... 56
3. Karya-karya M. Quraish Shihab ................................. 58
D. Profil Tafsir Al-Mishbâh
1. Latar Belakang dan Motivasi Penulisan Tafsir Al-Mishbâh
……………………………………………………………...60
2. Karakteristik dan Sistematika Tafsir Al-Mishbâh .... ….62
3. Metode dan Corak Penafsiran Tafsir Al-Mishbâh ..... ….63
BAB IV: AYAT-AYAT TENTANG PERAN PEREMPUAN DALAM
KELUARGA MENURUT TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL-
MISHBÂH
A. Menjaga Rahasia Suami (QS. At-Tahrim[66]: 1-3) .......... 65 B. Meminta maaf ketika melakukan Kesalahan (QS. At-Tahrim[66] :4-
5)……………………………………………………………..74
C. Memelihara Diri dan Keluarga dari Neraka (QS. At-Tahrim[66]: 6)……………………………………………………………..79
-
xii
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 85
B. Saran ................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 87
-
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi ini berpedoman pada buku penulisan skripsi, tesis, dan disertasi
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta tahun 2017. Transliterasi Arab-Latin
mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
No. Arab Latin No. Arab Latin
th ط .a 16 ا .1
zh ظ .b 17 ة .2
„ ع .t 18 ث .3
gh غ .ts 19 ث .4
f ف .j 20 ج .5
q ق .h 21 ح .6
k ك .kh 22 خ .7
l ل .d 23 د .8
m و .dz 24 ذ .9
n ن .r 25 ز .10
w و .z 26 ش .11
h ه .s 27 س .12
, ء .sy 28 ش .13
y ي .sh 29 ص .14
dh ض .15
-
xiv
2. Vokal
Vokal Tunggal Vokal panjang Vokal Rangkap
Fathah : a آ : ȃ ْْي َ .. : ai
Kasrah : i ْي : ȋ و َْ .. :au
Dhammah : u و : ȗ
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah.
Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah di
transliterasikan sesuai dengan bunyinya.Contoh :
ْانبقسة : al-Baqarah انمدينت: al-Madȋnah
b. Kata Sandang yang diikuti oleh (ال) syamsiah
Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
انسجم : ar-rajul انسيدة :as-Sayyidah ْاندازميْ asy-syams :انشمص :ad-Dȃrimȋ
c. Syaddah (Tasydȋd)
Syaddah (Tasydȋd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang
( َْ َ َ ) sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan
huruf, yaitu dengan cara menggandengkan huruf yang bertanda
-
xv
tasydȋd. Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydȋd yang
berada di tengah kata ataupun yang terletak setelah kata sandang
yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiah. Contoh:
نّآْبِبللّاِْ م ّكعِْ Ȃmannȃ billȃhi :ء انسُّ ْ wa ar-rukka’i : و ف هآءْ ْ ْانسُّ ه ام ء : Ȃmannȃas-Sufahȃ’u ْ ْْانِريْه إِنَّ :Inna al ladzȋna
d. Ta Marbȗthah (ة)
Ta Marbȗthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata sifat (na’at),maka huruf tersebut diaksarakan menjadi huruf
“h”. Contoh:
ةِْ al-Af’idah : ا ْْل ْفئِد
ِمي ت ْ اإِلْسَل تْ بِمع al-Jȃmi’ah al-Islȃmiyyah : ا ْنج
Sedangkan ta marbuthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (ism) maka dialih aksarakan menjadi
huruf ”t”. Contoh:
انن بِصب تِْ بِمه تْ .Ȃmilatun Nȃshibah„ : ع
ْبس ى انْك al-Ȃyat al-Kubra : ا ْْل ي تْ
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf capital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan
awal kalimat,huruf awal, nama tempat, nama bulan, nama diri dan
lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih
aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata
sandang, maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri,
-
xvi
bukan kata sandangnya. Contoh: „Ali Hasan al-„Ȃridh, al-Ȃsqallȃnȋ,
al-Farmawȋ dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Alqur‟an
dan nama-nama surahnya menggunakan huruf capital. Contoh: Al-
Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fȃtihah dan seterusnya.
-
xvii
ABSTRAK
Nirmayuni, Devi, 15210650. “Peran Perempuan dalam Keluarga
Perspektif Al-Qur‟an surat At-Tahrim ayat 1-6 (Studi
Komparatif Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbâh)”. Skripsi.
Jurusan: Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir. Fakultas: Ushuluddin dan
Dakwah, Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
Pembimbing: Drs. H. Arison Sani, MA.
Islam adalah agama rahmatan lil’alamin. Hal itu salah satunya
bisa dlihat dari cara Islam memosisikan kaum perempuan. Ketika
Islam datang, ia mengangkat martabat wanita dari kondisi yang
dominan dalam masyarakat di dunia saat itu. Dari sini kita dapat
melihat betapa besarnya peran perempuan hingga Allah memberikan
petunjuk kepada orang-orang yang beriman agar tidak meremehkan
hal-hal yang berhubungan dengan wanita. Dalam Al-Qur‟an
ditemukan beranekaragam kisah yang mana di dalamnya terdapat
nilai-nilai yang berharga yang terkandung dalam kisah tersebut.
Nilai-nilai tersebut dapat berfungsi sebagai petunjuk, peringatan,
rahmat, penawar penderitaan serta pelajaran. Dalam surat At-Tahrim
terdapat ayat yang saling berkaitan dan membahas permasalahan-
permasalahan yang terjadi di dalam keluarga Nabi-nabi, salah
satunya adalah keluarga Nabi Muhammad SAW yang mengalami
goncangan bahkan ada wacana bahwa beliau akan menceraikan
istrinya.
Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (Library
Research), yaitu rangkaian penelitian yang berkenaan dengan
pengumpulan data dan pustaka dari literatur yang berkaitan dengan
judul penelitian ini. Jenis penelitian ini adalah kualitatif agar
mendapatkan da yang mendalam. Adapun metode yang digunakan
yaitu deskriptif-analisis komparatif, dengan itu penulis dapt
memperoleh data atau informas dari berbgai sumber tertulis atau dari
sumber data yang ada pada informan.
Berdasarkan analisa data yang dilakukan, penulis
memperoleh kesimpulan bahwa betapa besarnya pengaruh peran
perempuan dalam sebuah keluarga, antara lain adalah menjaga
rahasia suami, meminta maaf ketika melakukan kesalahan, menjaga
kelurga dari api neraka.
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama rahmatan lil’alamin. Hal itu salah
satunya bisa dlihat dari cara Islam memosisikan kaum
perempuan. Jika kita melihat kembali zaman jahiliyah, betapa
perempuan dipandang rendah. Ketika itu, mengubur hidup-
hidup bayi berjenis kelamin perempuan sudah dianggap tradisi
dalam masyarakat Arab jahiliyah.1
Islam mampu mengembalikan harga diri dan kepribadian
wanita, menempatkannya pada kedudukan yang tinggi, yang
mana hukum positif saat itu belum ada yang mencapai taraf itu.
Berikut adalah beberapa contoh sebelum risalah kenabian
datang:
Menurut Undang-undang Yunani, dimana wanita berada
dalam wilayah kekuasaan penaggung jawabnya. Sebelum
wanita itu kawin, maka ia menjadi milik ayahnya atau saudara
laki-lakinya, atau siapapun yang menjadi penanggung jawabnya
maka setelah ia kawin akan menjadi milik suaminya, sehingga
ia tidak memiliki ruang gerak untuk mengatur urusannya sendiri
baik sebelum kawin atau sesudahnya. Wanita seolah-olah
menjadi komoditas yang dapat diperjual belikan dan yang
menerima harganya adalah penanggung jawabnya.
1 Andi Sri Suriati Amal, Perempuan sebagai Muslimah, Ibu,
dan Istri, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 1-2
-
2
Menurut Undang-undang Romawi, wanita diperlakukan
seperti anak kecil atau bagaikan orang gila. Artinya ia tidak
memiliki wewenang sedikit pun atas dirinya. Tuan rumahlah
yang berhak menjual setiap wanita yang berada dalam wilayah
tanggung jawabnya. Jadi wanita tetap berada di bawah
kekuasaan penanggung jawabnya, yakni ayahnya atau suaminya
sampai ia tutup usia dan penanggung jawabnya mempunyai hak
penuh ntuk menjualnya, mengasingkannya, menghukumnya,
atau bahkan berhak menghilangkan nyawanya.2
Ketika Islam datang, ia mengangkat martabat wanita dari
kondisi yang dominan dalam masyarakat di dunia saat itu. Islam
datang memberikan kebebasan kepada wanita, menjaminnya
dapat menggunakan hak prbadinya dan independensinya,
memulihkan kembali harga dirinya, menyatakan bahwa pria dan
wanita satu sama lain hidup saling melengkapi dan saling
mendukung.3
Dalam Al-Qur’an, wanita diberi tempat khusus dengan
memberi satu surat yang disebut dengan surat an-Nisa[4] yang
artinya adalah wanita, yang mana di dalamnya banyak
dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita. Dari sini
kita dapat melihat betapa besarnya peran perempuan dalam
kehidupan hingga Allah memberi petunjuk kepada orang-orang
2 As-Syeikh Mohammad Mutawalli as-Sya’rawi, Wanita
dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Yayasan Alumni Timur Tengah,
2010), h. 17 3 As-Syeikh Mohammad Mutawalli as-Sya’rawi, Wanita
dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Yayasan Alumni Timur Tengah,
2010), h. 34
-
3
yang beriman agar tidak meremehkan hal-hal yang menjadi hak
para perempuan.
Bagi umat Islam adanya pembatasan seks dengan pernikahan,
itu berarti telah menyelamatkan kaum wanita untuk terjun dalam
dunia prostitusi.4 Maka dari itu umat Islam dianjurkan untuk
menikah, karena pernikahan dalam Islam menawarkan
ketenangan jiwa dan kedamaian pikiran, sehingga laki-laki dan
perempuan bisa hidup bersama dalam cinta, kasih sayang,
kepahitan dalam hidup, harmonis, kerjasama, saling menasehati
dan toleran meletakkan pondasi mengangkat keluarga dalam
Islam dalam suatu lingkungan yang lestari dan sehat.5
Menurut Undang-Undang Perkawinan (UUP) No. 1 tahun
1974: Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa.6
Dalam kehidupan berkeluarga, suami istri dituntut untuk
menjaga hubungan yang baik, menciptakan suasana yang
harmonis, yaitu dengan menciptakan saling pengertian, saling
menjaga, saling menghormati, dan saling menghargai, serta
saling memenuhi kebutuhan masing-masing. Apabila suami istri
melalaikan kewajiban, maka akan terjadi kesenjangan hubungan
yang akibatnya dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti
4 Lynn Wilcox, Wanita dalam Al-Qur’an Perspektif Sufi, terj.
DICTIA, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2001), Cet. I, H. 46 5 Muhammad Ali Al-Hasyimi, Menjadi Muslim Ideal, terj.
Ahmad Baidowi, (Jakarta: PT. Mitra Pusaka, 1999), Cet. I, h. 93
6 Kementrian Agama RI, Etika Berkeluarga, Bermasyarakat,
dan Berpolitik, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an ,
2012), Cet. II, h. 343
-
4
mengakibatkan kesalahpahaman, perselisihan, dan ketegangan
hidup berumah tangga. Sebagaimana firman Allah SWT dalam
Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 21:
َنُكمْ َها َوَجَعَل بَ ي ْ ْن اَنْ ُفِسُكْم اَْزَواًجا لَِّتْسُكنُ ْوا اِلَي ْ َودًَّة َوِمْن آيَِتِه اَْن َخَلَق َلُكْم مِّ مَّ
ُرْونَ وََّرْْحًَة ِانَّ ِفْ َذِلَك ََل َيِت لَِّقْوٍم ي َّتَ َفكَّ
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya ialah
Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu
sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berpikir.7
Ayat tersebut menggambarkan jalinan ketenteraman, rasa
kasih dan rasa sayang sebagai suatu ketenangan yang dibutuhkan
oleh masing-masing individu, laki-laki dan perempuan ketika
jauh dari pasangannya. Setiap suami dan istri yang menikah, tentu
sangat menginginkan kebahagiaan hadir dalam kehidupan rumah
tangga mereka, ada ketenangan, ketentraman, kenyamanan, dan
kasih sayang. Rumah tangga yang menjadi surga dunia tidaklah
identik dengan limpahan materi, kebahagiaan bukanlah sebuah
kemustahilan untuk dicapai, sebab kebahagiaan merupakan
7 Kementrian Agama RI, Etika Berkeluarga, Bermasyarakat,
dan Berpolitik (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an), h.
345
-
5
pilihan dan buah dari cara berfikir dan bersikap. Maka dari itu,
hanya dengan pasangannyalah ia dapat menikmati manisnya cinta
dan indahnya kasih sayang dan kerinduan.8
Islam sebagai agama yang memberikan perhatian besar
pada pentingnya institusi keluarga, secara normatif memberikan
seperangkat aturan-aturan yang komperehensif, baik berkaitan
dengan persoalan memilih pasangan hidup, tata cara perkawinan,
tata krama hubungan suami istri, menyambut kelahiran anak,
pendidikan anak dan keluarga, bahkan kematian serta soal
warisan.9
Keluarga merupakan bagian dari institusi sosial terkecil di
tingkat masyarakat. Satu sisi dapat dipahami sebagai bagian dari
proses sosial, namun di sisi lain juga dapat dipahami sebagai cara
membangun masyarakat yang ramah nilai, manfaat dan arti bagi
kehidupan yang lebih luas. Untuk menghantarkan harapan
demikian, keluarga mesti memiliki seperangkat aturan yang dapat
menumbuhkan kesadaran yang tinggi di antara anggota keluarga
terhadap hak dan kewajibannya masing-masing.10
Setiap pasangan harus berusaha dan bertekad untuk
membangun rumah tangga yang bahagia dan langgeng. Konflik
diantara suami istri merupakan sesuatu yang tidak bisa
8 Lembaga Darut-Tauhid, Kiprah Muslimah dalam Keluarga
Islam, Terj. A. Chumaidi Umar, (Bandung: Mizan, 1990), Cet. Ke 1, h.
82 9 Hamim Ilyas, dkk., Perempuan Tertindas?, (Yogyakarta:
Pusat Studi Wanita IAIN Sunan Kalijaga, 2003), Cet. I, h. 89-90 10
Zaitunah Subhan, Menggagas Fiqh Pemberdayaan
Perempuan, (Jakarta: El-Kahfi, 2008), Cet. I, h. 223
-
6
dihindari, dapat dikatakan bahwa hal itu merupakan sebuah
keadaan yang buruk yang tidak mungkin terlepas dari mereka.
Karena pada dasarnya manusia berbeda-beda dalam perasaan,
keahlian, kemampuan, dan kepribadiannya. Perbedaan-
perbedaan itulah yang menyebabkan adanya konflik.11
Nabi Muhammad SAW pun yang merupakan teladan bagi
setiap muslim dan muslimah, dalam kehidupan rumah tangga
yang idealnya itu juga ternyata juga tak luput dari selisih paham
dan selisih pendapat. Ini artinya bahwa Nabi Muhammad SAW
dan juga istri-istrinya adalah manusia dengan segala
kekurangannya yang tidak luput dari kesalahan.
Dalam Al-Qur’an ditemukan beranekaragam kisah. Jika
dikaji secara mendalam, bukan saja akan mengungkapkan rahasia
pesona bahasa yang memiliki daya tarik yang begitu kuat, tetapi
juga dapat mengungkapkan banyak hal, berupa nilai-nilai yang
berharga yang terkandung dalam kisah tersebut. Nilai-nilai
tersebut dapat berfungsi sebagai petunjuk, peringatan, rahmat,
penawar penderitaan serta pelajaran dan pada akhirnya bisa
menambah keyakinan akan kebenaran Al-Qur’an dan risalah Nabi
Muhammad SAW.
Dalam surat at-Tahrim terdapat 12 ayat yang saling
berkaitan dan membahas permasalahan-permasalahan yang terjadi
di dalam keluarga Nabi-nabi, salah satunya adalah keluarga Nabi
Muhammad SAW yang mengalami goncangan bahkan ada
11
Ra’ad Kamil Al-Hayali, Trik Mengatasi Konflik Suami Istri,
(Surabaya: Dunia Ilmu 1999), Cet. I, h. 38
-
7
wacana bahwa beliau akan menceraikan istrinya. Pada ayat 1-5
membahas sumpah Nabi yang mengharamkan atas apa yang
dihalalkan oleh Allah atas diri beliau, dikarenakan kedua istrinya
yang bernama Aisyah dan Hafshah yang cemburu. Kemudian
Allah memerintahkan Nabi untuk membebaskan sumpahnya dan
memberitahukan apa yang telah dilakukan oleh istri-istrinya, dan
memerintahkan kepada istri-istrinya untuk segera bertaubat. Lalu
pada ayat 6 Allah memerintahkan kepada seluruh orang-orang
yang beriman untuk menjaga dirinya beserta keluarganya dari api
neraka.
Penulis tertarik untuk mengungkap pelajaran apa saja
yang bisa diambil dari permasalahan yang terjadi dalam keluarga
Nabi beserta istri-istrinya tersebut. Maka dari itu, yang akan
menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah Tafsir Al-
Azhar yang merupakan karya Buya Hamka dan Tafsir Al-
Mishbâh yang merupakan karya M. Quraish Shihab. Buya Hamka
dan M. Quraish Shihab merupakan tokoh agama dan juga
mufassir yang cukup disegani di Indonesia, kedua tokoh tersebut
merupakan tokoh yang ahli di bidang tafsir dan berbagai
permasalahan umat. Penelitian ini akan membandingkan dan
menganalisis tentang bagaimana kedua tokoh tersebut
menafsirkan ayat di dalam kedua kitabnya yaitu Tafsir Al-Azhar
dan Tafsir Al-Mishbâh.
Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul, “Peran Perempuan dalam
-
8
Keluarga Perspektif Al-Qur’an surat at-Tahrim ayat 1-6 (Studi
Komparatif Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbâh)”.
B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dari judul yang akan dipaparkan di atas, dapat ditemukan
beberapa masalah yang patut dibahas. Diantara masalah yang
dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
a. Banyak sekali pelajaran-pelajaran dalam Al-Qur’an
yang bisa dijadikan acuan dalam keluarga
b. Banyaknya peran perempuan yang belum bisa
terlaksanakan dengan baik dalam keluarga
c. Adanya perbedaan pandangan para mufassir dalam
menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang perempuan
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, penulis
akan membatasi penelitian ini hanya pada peran perempuan
dalam keluarga dalam penasfiran Buya Hamka pada Tafsir
Al-Azhar dan penafsiran M. Quraish Shihab pada Tafsir Al-
Mishbâh pada surat At-Tahrim ayat 1-6.
3. Rumusan Masalah
Dari permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi
di atas, penulis melihat perlu melakukan pembatasan
terhadap masalah yaitu :
a. Bagaimana kehidupan keluarga Nabi dalam Al-
Qur’an surat At-Tahrim ayat 1-6 pada Tafsir Al-
Azhar dan Tafsir Al-Mishbâh?
-
9
b. Apa saja pelajaran yang dapat diambil dari
pembahasan surat At-Tahrim ayat 1-6?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui cara Nabi dalam menyikapi
permasalahan yang ada dalam keluarganya
b. Untuk mengetahui seperti apa peran perempuan
dalam keluarga
c. Untuk menambah wawasan mengenai kandungan
surat at-Tahrim ayat 1-6
2. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
a. Dari tulisan ini dapat menambah pengetahuan kita
seperti apakah keluarga Nabi dalam surat at-Tahrim.
b. Memberi acuan untuk setiap keluarga agar dapat
membangun keluarga yang harmonis.
c. Sebagai pedoman dalam membentuk keluarga yang
sakinah, mawaddah, warahmah.
D. Kajian Pustaka
Menurut pengamatan penulis karya-karya tulis mengenai
peran suami dan istri dalam keluarga sudah banyak dilakukan
para peneliti baik dari segi perspektif Al-Qur’an maupun
perspektif tafsir-tafsir. Namun sejauh ini peneliti belum
menemukan pembahasan khusus tentang “Peran Perempuan
dalam Keluarga Perspektif Al-Qur’an surat at-Tahrim ayat 1-6
(Studi Komparatif Tafsir al-Azhar dan Tafsir al-Mishbâh)”.
-
10
Penelitian ini mengkaji persoalan bagaimana peran
perempuan menurut Al-Qur’an. Namun tidak menutup
kemungkinan skripsi yang disusun oleh penulis ini memiliki
kemiripan dengan skripsi penulis lainnya. Dalam beberapa buku
dan skripsi yang saya baca, banyak hal khususnya teori dan
pendapat yang menjadi perhatian penulis untuk dijadikan
penunjang penulisan skripsi ini. Dan sebagai tinjauan pustaka
penulis dalam menyusun teori-teorinya mengambil dari buku-
buku dan skripsi yang bersangkutan dengan peran permpuan
dalam berumah tangga. Berikut adalah penelitian-penelitian
sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini:
1. Eva Yarosdiana merupakan penulis sebuah skripsi yang
berjudul Peran Suami dalam membina Rumah Tangga yang
Sakinah Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta 2011, dalam skripsi ini
dijelaskan bagaimana peran suami dalam membentuk
keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Peranan
suami sesuai kedudukannya dalam keluarga yaitu harus bisa
mengayomi dan menjaga seluruh anggota keluarganya.
Dalam penulisan skripsinya, penulis menggunakan metode
maudhu’i (tematik). Perbedaan dengan penelitian yang akan
diteliti nanti adalah terletak pada pembahasan perannya
yaitu peneliti akan memfokuskan penelitiannya pada peran
perempuan dan perbedaan selanjutnya yaitu pengambilan
mufassir yang berbeda, karena peneliti akan menggunakan
kitab tafsir karya Buya Hamka dan kitab tafsir karya M.
Quraish Shihab dengan metode komparatif.
-
11
2. Nafiah Indaniyyah menulis skripsi dengan judul Peran
Perempuan dalam Menciptakan Perdamain Perspektif Al-
Qur’an Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur’an 2011,
di dalam skripsi ini dijelaskan apa saja peran perempuan
dalam menciptakan perdamaian berdasarkan surah an-Naml
ayat 29-35. Pesan Al-Qur’an tentang perdamaian yaitu harus
dikualitaskan oleh setiap pribadi muslim dengan cara
berucap dan berprilaku yang ramah dan santun terhadap
sesama tanpa memandang perbedaan suku, agama, strata
sosial dan lain sebagainya. Adapun perbedaan dengan
penelitian yang akan diteliti nanti ialah pada objek yang
dituju yaitu dalam skripsi ini yang difokuskan pada peran
perempuan dalam menciptakan perdamaian, sedangkan
peneliti akan memfokuskan pada peran perempuan dalam
keluarga dengan melihat persamaan dan perbedaan dari dua
kitab tafsir yaitu tafsir Al-Azhar dan Al-Mishbah.
3. M. Faishal Hadi menulis skripsi dengan judul Pendidikan
Keluarga dalam Al-Qur’an surat at-Tahrim ayat 6 dalam
Tafsir Al-Mishbah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015,
di dalam skripsi ini dijelaskan bagaimana relevansi
pendidikan keluarga berdasarkan surat at-Tahrim ayat 6
menurut tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab.
Karena penulis melihat banyaknya fenomena keluarga masa
kini yang tidak berprilaku sesuai dengan aturan agama,
sehingga menyebabkan terjadinya perceraian, kekerasan
dalam rumah tangga, pelantaran dan hubungan yang buruk
-
12
antara anak dengan kedua orang tuanya. Adapun perbedaan
dengan penelitian yang akan diteliti nanti ialah terletak pada
pengambilan surat yaitu peniliti akan mengambil dari ayat 1
sampai ayat 6 pada surat at-Tahrim, sedangkan penulis
hanya memfokuskan pada satu ayat yaitu ayat 6 saja pada
surat at-Tahrim. Lalu perbedaan selanjutnya yaitu terletak
pada metode penafsiran yang diambil, dimana penulis hanya
menganalisis penafsiran menurut tafsir Al-Mishbah saja,
sedangkan peneliti akan mengambil metode komparatif
antara tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Mishbah.
4. Nourma Idah Chasanah menulis skripsi yang berjudul Etika
dalam Keluarga Perspektif Al-Qur’an Fakultas Ushuluddin
Institut Ilmu Al-Qur’an 2017, di dalam skripsi ini dijelaskan
berbagai macam etika dalam keluarga, karena hasil didikan
keluarga tersebut menentukan nasib anak bangsa. Dalam
skripsi ini menjelaskan tentang penafsiran ayat-ayat etika
dalam keluarga dengan menggunakan tafsir Al-Ibriz karya
KH. Bisri dan tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. KH. Bisri
adalah salah satu Kiai besar di kawasan pesisir dengan
menggunakan tafsir tradisi kultur Jawa, sedangkan Buya
Hamka merupakan mufassir pertama menerbitkan tafsirnya
di Indonesia dengan menggunakan bahasa Melayu. Adapun
perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti nanti ialah
penulis memfokuskan kepada peran perempuan dalam
keluarga. Lalu perbedaan yang lebih menonjol terletak pada
kitab tafsir yang digunakan, karena peneliti menggunakan
kitab tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan kitab tafsir Al-
-
13
Mishbah karya M. Quraish Shihab, dimana kedua mufassir
ini berasal dari Indonesia.
5. Syarifah Ainul Mardiah menulis skripsi yang berjudul
Konsep Pernikahan Harmonis dalam Al-Qur’an Fakultas
Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur’an 2017, di dalam skripsi
ini dijelaskan bagaimana konsep pernikahan yang harmonis
yang sesuai dengan ajaran Islam dan Al-Qur’an. Penulis
ingin melihat persamaan dan perbedaan pandangan dua
mufassir yang berbeda yaitu Buya Hamka dalam tafsir Al-
Azhar dan Hasbi as-Shiddieqy dalam tafsir An-Nur. Adapun
perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti nanti ialah
peneliti lebih memfokuskan kepada peran perempuan dalam
keluarga, dan menggunakan dua mufassir yang berbeda
yaitu tafisr Al-Azhar karya Buya Hamka dan tafsir Al-
Mishbah karya M. Quraish Shihab.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Untuk mendapatkan data dan fakta yang objektif dalam
penelitian ini, peneliti juga menggunakan metode
kepustakaan (Library Research), yaitu rangkaian penelitian
yang berkenaan dengan pengumpulan data dan pustaka dari
literature yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Jenis
penelitian ini adalah kualitatif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan
-
14
menjadi hipotesis. Sehingga apabila hipotesis diterima,
maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.12
2. Sumber Data Penelitian
Untuk mendapatkan data dalam penulisan ini, penulis
menggunakan sumber data yang relevan dengan judul
proposal ini. Adapun sumber-sumber penulisan dalam
penulisan ini akan menggunakan kitab tafsir yang sesuai
dengan judul, dengan melihat penafsiran ayat-ayat dalam
surat at-Tahrim yang berkenaan dengan peran perempua.
Adapun kitab yang akan digunakan adalah kitab Tafsir Al-
Azhar karya Buya Hamka dan Al-Mishbâh karya M. Quraish
Shihab.
Penulis menggunakan sumber data yang relevan yaitu
sumber primer seperti Al-Qur’an dan terjemahannya, kitab
Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, dan Tafsir Al-Mishbâh
karya M. Quraish Shihab, ada pula sumber-sumber sekunder
untuk mendukung penulis dalam penelitian menggunakan
kitab-kitab tafsir, buku-buku sejarah tentang keluarga Nabi,
ensiklopedia tafsir, serta buku-buku yang mendukung
penafsiran, dan yang berkaitan dengan judul.
3. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah
metode studi dokumenter (documentary study), yaitu suatu
metode pengumpulan data yang menghimpun dan
12
Huzemah T. Yanggo, dkk., Pedoman Penulisan Skripsi,
Tesis, Disertasi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, (Jakarta: IIQ
Press, 2011), Cet II, h. 22
-
15
menganalisa dokumen-dokumen, baik tertulis, gambar,
maupun elektronik.
4. Metode Analisis Data
Secara teknik operasional penulis mengidentifikasikan
ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an mengenai ayat-ayat
yang berhubungan dengan judul yang akan diteliti.
Pembahasan skripsi ini menggunakan metode penulisan
yang bersifat deskriptif-analisis komparatif. Deskriptif
analisis, yaitu suatu pendekatan masalah dengan
menguraikan terlebih dahulu sebagai gambaran awal dan
setelah itu baru di analisis. Metode deskriptif ini
dimaksudkan untuk menggambarkan objek apa adanya,
sedangkan metode analisis di anggap perlu guna
menganalisis objek yang telah digambarkan sebelumnya.
Dalam membahas permasalahan penelitian ini
menggunakan teknis analisis komparatif yaitu dengan
membandingkan berbagai pendapat para ulama tafsir dalam
menafsirkan ayat-ayat yang dibahas oleh penulis untuk
mendapatkan informasi berkenaan dengan identitas dan pola
pikir dari masing-masing mufassir.13
5. Teknik dan Sistematika Penulisan
a. Teknik penulisan
Skripsi ini berpedoman pada buku pembuatan skripsi yang
berjudul: Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi
13
Nasharuddin Baidan, Metode Penafsiran Al-Qur’an,
(Yogyakrta: Pustaka Pelajar, 2002), h. 59
-
16
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang diterbitkan oleh
LPPI IIQ Jakarta, cetakan tahun 2017.
b. Sistematika penulisan
Untuk mempermudah penulisan, maka pembahasan skripsi
ini dibagi dalam beberapa bab dengan rincian sebagai
berikut :
Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri
dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian,
metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
Bab kedua, penulis akan memaparkan tentang pengertian
perempuan, istilah-istilah perempuan dalam Al-Qur’an dan
peran perempuan dalam keluarga, hak-hak perempuan
dalam keluarga, kewajiban perempuan dalam keluarga.
Bab ketiga, bab ini berisi tentang biografi Buya Hamka
dan M. Quraish Shihab beserta profil tafsirnya.
Bab keempat, berisi surat at-Tahrim ayat 1-6 menurut
penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar dan M.
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbâh.
Bab kelima, pada bab ini berisi penutup, mencakup
kesimpulan dan saran-saran , diakhiri dengan daftar pustaka.
-
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam surat At-Tahrim ayat 1-6 terdapat beberapa
permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan keluarga Nabi
Muhammad SAW, yang mana tidak jarang diantara istri-istri
Nabi tersebut muncul rasa cemburu, persaingan, dan pertikaian
diantara satu sama lain. Disini kita dapat mengambil pelajaran
betapa besarnya pengaruh peran perempuan dalam menjaga
keharmonisan sebuah keluarga.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
bahwasannya setiap anggota keluarga perlu melaksanakan
perannya masing-masing dengan baik, agar terciptanya
keluarga yang harmonis. Karena keharmonisan dalam keluarga
akan tercipta bila setiap anggota keluarga dapat saling
memahami dan menjalankan perannya masing-masing.
B. Saran
Sebagai akhir pembahasan ini, penulis ingin
menyampaikan kepada para pembaca yang tertarik dengan tema
yang penulis teliti, agar penelitian ini dapat dijadikan rujukan
atau informasi awal dalam penelitian yang berkaitan dengan
tema tersebut.
Kepada para pengkaji maupun peneliti selanjutnya, untuk
lebih dalam membahas tema ini. Penelitian yang penulis
paparkan ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Karena
-
keterbatasan keilmuwan yang penulis miliki, sehingga hanya
mampu mengupas dan menyentuh bagian permukaan saja.
-
DAFTAR PUSTAKA
Andi Sri Suriati Amal, Perempuan sebagai Muslimah, Ibu, dan Istri, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2013),
As-Syeikh Mohammad Mutawalli as-Sya‟rawi, Wanita dalam Perspektif Al-Qur’an,
(Jakarta: Yayasan Alumni Timur Tengah, 2010),
Lynn Wilcox, Wanita dalam Al-Qur’an Perspektif Sufi, terj. DICTIA, (Bandung: Pustaka
Hidayah, 2001),
Muhammad Ali Al-Hasyimi, Menjadi Muslim Ideal, terj. Ahmad Baidowi, (Jakarta: PT.
Mitra Pusaka, 1999),
Kementrian Agama RI, Etika Berkeluarga, Bermasyarakat, dan Berpolitik, (Jakarta:
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an , 2012),
Lembaga Darut-Tauhid, Kiprah Muslimah dalam Keluarga Islam, Terj. A. Chumaidi
Umar, (Bandung: Mizan, 1990),
Hamim Ilyas, dkk., Perempuan Tertindas?, (Yogyakarta: Pusat Studi Wanita IAIN Sunan
Kalijaga, 2003),
Zaitunah Subhan, Menggagas Fiqh Pemberdayaan Perempuan, (Jakarta: El-Kahfi, 2008),
Ra‟ad Kamil Al-Hayali, Trik Mengatasi Konflik Suami Istri, (Surabaya: Dunia Ilmu 1999)
Huzemah T. Yanggo, dkk., Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi Institut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ) Jakarta, (Jakarta: IIQ Press, 2011)
Nasharuddin Baidan, Metode Penafsiran Al-Qur’an, (Yogyakrta: Pustaka Pelajar, 2002),
Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, (Jakarta: Pustaka
Phoenix, 2007),
Istibsyaroh, Hak-hak Perempuan, (Jakarta: PT. Mizan Publika, 2004),
-
Nadlifah, Wanita Bertanya Islam Menjawab, (Yogyakarta: Qudsi Media, 2011),
M. Quraish Shihab, Perempuan, (Tangerang: Lentera Hati, 2018),
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007),
A. Hafiz Anshary AZ, dkk., Ensiklopedi Al-Qur’an Kajian Kosakata dan Tafsirnya,
(Jakarta: Yayasan Bimantara, 2002),
M. Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata, (Jakarta: Lentera Hati,
2007),
Ibn Fâris bin Zakariya‟, Abu al-Husain Ahmad, Mu’jam Maqâyis al-Lughat, Juz VI,
(Mishr: Mushthafa‟ al-Bâb al-Halabiy wa al-Syarîqat, 1992)
Al-„Allâmah al-Râgib al-Ashfahâniy, Mu’jam Mufradât Alfâzh al-Qur’â, (Bairut-Libnan:
Dâr al-Fikr, t.th),
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:
Lentera Hati, 2000),
Kementrian Agama RI, Kedudukan dan Peran Perempuan, (Jakarta: Lajnah Pentashihan
Mushaf Al-Qur‟an , 2012),
Abu Hadian Shafiyarrahman, Hak-hak Anak dalam Syari’at Islam, (Yogyakarta: Al-
Manar, 2002),
M. Quraish Shihab, Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan, (Bandung: Mizan, 1994),
Cet. I,
Ibrahim Amini, Anakmu AmanatNya, (Jakarta: Al-Huda 2006), Cet. I,
Ali Hasyimi, Kepribadian Wanita menurut Al-Qur’an dan Sunnah, (Jakarta: Akademika
Pressindo, 1997),
Nadlifah, Wanita Bertanya Islam Menjawab, (Yogyakarta: Qudsi Media, 2011), Cet. I
-
https://muslim.or.id/9142-peranan-wanita-dalam-islam.html, diakses pada tanggal 8
Agustus 2019
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/3700/Peran%20Perempuan%dala
m%20Keluarga.pdf?sequence=1&isAllowed=y, diakses pada tanggal 8 Agustus 2019
M. Zainal Arifin, dan Muh. Anshori, Fiqih Munakahat, (Jawa Timur: CV. Jaya Star Nine,
2019),
Huzemah T. Yanggo, Fiqih Perempuan Kontemporer, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010),
Tim Penerjemah Pena, Tafsir Al-Qur’an Perempuan 2, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007),
Syaikh Imad Zaki al-Barudi, Tafsir Al-Qur’an al-Adzim Lin Nisa’, Terj. Arif Anggoro,
dkk., (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007),
Mafri Amir, Literatur Tafsir Indonesia, (Tangerang: Madzhab Ciputat, 2013), Cet II,
M. Yunan Yusuf, Corak Pemikiran Kalam Al-Azhar Sebuah Telaah atas Pemikiran Hamka
dalam Teologi Islam, (Jakarta: Penamadani, 2004), Cet. III,
Rusydi Hamka, Pribadi dan Martabat Buya Hamka, (Jakarta: PT. Mizan Publika, 2017)
Saiful Amin Ghofur, Profil Para Mufassir Al-Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2008),
Abdul Rouf, Tafsir Al-Azhar: Dimensi Tasawuf Hamka, (Kuala Selangor: Piagam Intan
SDN. BHD, 2013), Cet. I,
Haji Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Tafsir Al-Azhar juzu I, (Jakarta: Pustaka
Panjimas, 1982),
Mauluddin Anwar, dkk., M. Quraish Shihab: Cahaya Cinta dan Canda, (Tangerang:
Lentera Hati, 2015),
Abudin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Press,
2005),
Mahbub Junaidi, Rasionalitas Kalam M. Quraish Shihab, (Sukoharjo: Angkasa Solo,
2011),
https://muslim.or.id/9142-peranan-wanita-dalam-islam.htmlhttp://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/3700/Peran%20Perempuan%dalam%20Keluarga.pdf?sequence=1&isAllowed=yhttp://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/3700/Peran%20Perempuan%dalam%20Keluarga.pdf?sequence=1&isAllowed=y
-
Atik Wartini, “Corak Penafsiran M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah”, dalam
Jurnal Hunafa: Jurnal Studi Islamika, Vol. XI No. I, 2014
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an Jilid 2, (Tangerang: Lentera Hati, 2011),
M. Quraish Shihab, Logika Agama, (Jakarta: Lentera Hati, 2005),
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Tangerang: Lentera Hati, 2006),
Badiatur Roziqin, dkk., 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia, (Yogyakarta: E-Nusantara,
2009),
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat, (Bandung: Mizan, 2013), Cet. I,
M. Quraish Shihab, dkk., Sejarah Ulum al-Qur’an (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008),
M. Quraish Shihab, Kaidah Tasir, (Tangerang: Lentera Hati, 2013)
Samsurrohman, Pengantar Ilmu Tafsir, (Jakarta: Amzah, 2014),
Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah, Tafsir Al-Azhar, (Singapura: Pustaka Nsional
Pte Ltd), Jilid 10,
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:
Lentera Hati, 2009),
cvr dpf OK DEVIIBAB 1 DAN 5skripsi BAB IBAB VDAFTAR PUSTAKA-1