problematika yang terjadi di dalam praktek bk

18
PROBLEMATIKA-PROBLEMATIKA YANG TERJADI DALAM PRAKTIK BIMBINGAN KONSELING (BK) Oleh : Mustaqim Barid Syamsiyah Imma Nuriyanni Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun 2012

Upload: lateph-unieq

Post on 05-Dec-2014

6.509 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Problematika yang terjadi di dalam praktek BK untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling

TRANSCRIPT

Page 1: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

PROBLEMATIKA-PROBLEMATIKA YANG TERJADI DALAM PRAKTIK BIMBINGAN KONSELING (BK)

Oleh : Mustaqim

Barid SyamsiyahImma Nuriyanni

Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

Tahun 2012

Page 2: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Kesalah Pahaman Dalam Bimbingan Dan Konseling

• Bimbingan dan Konseling disamakan saja atau dipisahkan dengan sama sekali dari pendidikan.

secara umum bimbingan dan konseling di sekolahtermasuk ke dalam ruang lingkup upaya pendidikan,namun bukan berarti pengajaran (yang baik) saja akanmenjangkau seluruh misi pendidikan di sekolah. Sekolahjuga harus memperhatikan kepentingan peserta didikuntuk bisa membuat mereka berkembang secara optimal. Maka dalam hal ini, peran bimbingan dan konseling adalah menunjang seluruh usaha sekolah demi keberhasilan peserta didik.

Page 3: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Konselor Sekolah dianggap sebagai polisi sekolah.

Petugas bimbingan dan konseling bukanlah pengawasataupun polisi yang selalu mencurigai dan akan menangkap siapa saja yang bersalah. Petugas bimbingan dan konseling adalah kawan pengiring petunjuk jalan, pembangun kekuatan, dan Pembina tingkah laku positif yang dikehendaki. Petugas bimbingan dan konseling hendaknya bisa menjadi si tawar si dingin bagi siapaupun yang datang kepadanya. Dengan pandangan, sikap, ketrampilan, dan penampilan konselor siswa atau siapapun yang berhubungan dengan konsellor akan memperoleh suasana sejuk dan memberi harapan.

Page 4: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Bimbingan dan konseling dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasehat

Pelayanan bimbingan dan konseling menyangkut seluruhkepentingan klien dalam rangka pengembangan pribadi klien secara optimal. Disamping memerlukan pemberian nasehat, pada umumnya klien sesuai dengan problem yang dialaminya, memerlukan pula pelayanan lain seperti pemberian informasi, penempatan dan penyaluran, konseling, bimbingan belajar, pengalih tangan kepada petugas yang lebih ahli dan berwenang, layanan kepada orang tua siswa dan masyarakat, dan sebagainya.

Page 5: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Bimbingan dan konseling dibatasi hanya pada menangani masalah yang bersifat

incidental (kebetulan)Pada hakikatnya pelayan itu sendiri menjangkau dimensiwaktu yang lebih luas, yaitu yang lalu, sekarang, dan yang akan datang. Di samping itu konselor seyogyanya tidak hanya menunggu klien datang dan mengungkapkan masalahnya. Maka petugas bimbingan dan konseling harus terus memasyarakatkan dan membangun suasana bimbingan dan konseling, serta mampu melihat hal-hal tertentu yang perlu diolah ditanggulangi, diarahkan, dibangkitkan, dan secara umum diperhatikan demi perkembangan segenap individu.

Page 6: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu saja.

Petugas bimbingan dan konseling membuka pintu yangselebar-lebarnya bagi siapa saja siswa yang ingin mendapatkan atau memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling. Kalaupun ada penggolongan, maka penggolongan didasarkan atas klasifikasi masalah (seperti bimbingan konseling pendidikan, jabatan/ pekerjaan, keluarga/perkawinan), bukan atas dasar kondisi klien (misalnya jenis kelamin, kelas social/ekonomi, agama, suku, dan sebagainya). Lebih jauh klasifikasi masalah itu akan mengarah pada spesialisasi keahlian konseling tertentu sesuai dengan permasalahan yang ada.

Page 7: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Bimbingan dan konseling bekerja sendiri

Pelayanan bimbingan dan konseling bukanlahproses yang terisolasi, melainkan proses yang bekerja sendiri sarat dengan unsur-unsur budaya, social dan lingkungan. Oleh karenanya pelayanan bimbingan dan konseling tidak mungkin menyendiri. Konselor perlu bekerjasama dengan orang-orang yang diharapkan dapat membantu penanggulangan masalah yang dihadapi oleh klien.

Page 8: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Konselor harus aktif, sedangkan pihak lain pasif

Pada dasarnya pelayanan bimbingan dankonseling adalah usaha bersama yang beban kegiatannya tidak semata-mata ditimpakan pada konselor saja. Jika kegiatan yang pada dasarnya bersifat usaha itu hanya dilakukan oleh satu pihak saja, dalam hal ini konselor, maka hasilnya akan kurang mantap, tersendat-sendat, atau bahkan tidak berjalan sama sekali.

Page 9: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja.Pekerjaan bimbingan dan konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip-prisip keilmuan (mengikuti filosofi, tujuan, metode, dan asas-asas tertentu), dengan kata lain dilaksanakan secara professional, maka pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Salah satu ciri profesionalnya adalah pelayanan itudilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keahliannya itu diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang cukup.

Page 10: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Menyamakan pekerjaan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dokter atau

psikiaterCara penyembuhan yang dilakukan dokter atau psikiater ialah

dengan memakai obat dan resep serta teknik pengobatan dokter atau psikiater lainnya, sedangkan bimbingan dan konseling memberikan jalan pemecahan masalah melalui jalan pengubahan orientasi pribadi, penguatan mental/psikis, penguatan tingkah laku, pengubahan lingkungan, upaya-upaya perbaikan, serta teknik-teknik bimbingan dan konseling lainnya, sedangkan bimbingan dan konseling memberikan jalan pemecahan masalah melalui pengubahan orientasi pribadi, penguatan mental/psikis, penguatan tingkah laku, pengubahan lingkungan, upaya-upaya perbaikan, serta upaya-upaya perbaikan, serta tehnik-tehnik bimbingan dan konseling lainnya.

Page 11: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling harus segera dilihat

Usaha-usaha bimbingan dan konseling bukanlah halyang instant, tapi menyangkut aspek-aspek psikologi/mental dan tingkah laku yang kompleks. Maka proses ini tidak bisa didesak-desakkan agar cepatmatang dan selesai. Pendekatan ingin mencapai hasil segera justeru dapat melemahkan proses itu sendiri. Ini bukan berarti bahwa usaha bimbingan dan konseling boleh santai-santai saja menghadapi masalah klien, karena proses bimbingan dan konseling adalah hal yang serius dan penuh dinamika, maka harus wajar dan penuh tanggung jawab.

Page 12: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Problematika Siswa Di Sekolah Dan Madrasah

1. Perkembangan individu2. Perbedaan individu, dalam hal: kecerdasan, kecakapan, hasil

belajar, bakat, sikap, kebiasaan, pengetahuan, kepribadian, cita-cita, kebutuhan, minat,

pola-pola dan tempo perkembangan, cirri-ciri jasmaniyah dan latar belakang lingkungan.3. Kebutuhan individu dalam hal: memperoleh kasih sayang, harga

diri, penghargaan yang sama, prestasi dan posisi, ingin dikenal, untuk dibutuhkan orang

lain, merasa bagian dari kelompok, rasa aman dan perlindungan, dan untuk memperoleh

kemerdekaan diri.

Page 13: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

4. Penyesuaian diri dan kesehatan mental Untuk dapat memenuhi kebutuhan, individu harus dapatmenyesuaikan antar kebutuhan yang ada dalam lingkungan yangdisebut sebagai proses penyesuaian diri. Perasaan rendah diri,

tidak mampu, gagal dan perasaan bersalah. 5. Masalah belajar. Dalam kegiatan belajar dapat timbul berbagai masalah baik

bagi pelajar atau pengajar. Misalnya: masalah pengajar tentang cara memilih metode

yang sesuai dengan situasi belajar, penilaian hasil belajar,diagnosis kesulitan belajar. Sedangkan masalah pelajar yaitu pengaturan waktu belajar, cara belajar, mempersiapkan ujian dan memilih jurusan yang

cocok.

Page 14: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Problematika Konselor

• masalah manusiawi, seperti jenuh, stress, bosan dll• kompetensi diri menjadi seorang konselorTidak sedikit petugas BK di sekolah/madrasahyang tidak memenuhi kualifikasi seorang petugas BK, dan hal inilah yang terkadang justru menambah masalah

Oleh karena itu seorang konselor sudah selayaknyaUntuk semakin menggali dan meningkatkankemampuannya, dan bukan sekedar menjalani tugasnyahanya dengan apa adanya.

Page 15: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Referensi • Drs. Tohirin, M.Pd, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan 

Madrasah, PT. Raja Grafindo, Jakarta 2007.• Prof. Dr. H. Prayitno, M.SC.Ed&Drs. Erman Amti, Dasar-Dasar 

Bimbingan dan Konseling.PT. Rineka Cipta, Jakarta 2004.• Tekla NH, S.Pd. Mengenal Bimbingan Konseling.

[email protected]• Materi pelatihan konseling.FKJ.PMII. Jepara, 6 April 2008• Materi konseling dalam pelatihan advokasi. Bandungan, 7-8 Maret

2008• http;//akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/14/tujuan-

bimbingan-dan-konseling• Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika, Landasan Bimbngan dan 

Konseling, PT. Remaja Rosdakarya : Bandung 2010.

Page 16: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
Page 17: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
Page 18: Problematika yang terjadi di dalam praktek BK

Sekian

BK atasi masalah tanpa masalah...

MaturnuwunTERIMA KASIH