print 1pkn bab ii tinjauanpustaka(beres)
TRANSCRIPT
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 1/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Gula
Gula adalah bentuk dari karbohidrat, jenis gula yang paling sering digunakan
adalah Kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk merubah rasa dan keadaan makanan
atau minuman. Gula sederhana seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan
enzim atau hidrolisis asam) menyimpan energy yang akan digunakan oleh sel.[1]
Pabrik Gula (PG) mempunyai ungsi utama untuk memisahkan gula, dalam hal ini
sukrosa, dan bukan gula yang ada di batang tebu kemudian mengkristalkan sukrosa
tersebut sehingga dihasilkan produk gula pasir atau gula !"!.
Gula merupakan sukrosa yaitu disakarida yang terbentuk dari ikatan antara
glukosa dan ruktosa. #umus kimia sukrosa adalah $ 1%"%%&11. !ukrosa memiliki siat'
siat antara lain
- !iat isik tak berarna, larut dalam air, tidak larut dalam eter dan kloroom, titik
lebur 1*++$, bentuk Kristal monoklin, bersiat optis akti, densitas Kristal 1**
kg-m
(pada 1
+
$).- !iat kimia /alam suasana asam dan suhu tinggi akan mengalami in0erse menjadi
glukosa dan ruktosa.
Komponen !atuan Komposisi-1++ gram
Kalori Kal 2
Karbohidrat G 32
Kalsium 4g
5osor 4g 1
6esi 4g +,1
7ir G ,2
!umber (Anonymous, 2007)
Tabel 2. Komposisi Kimia Gula
!ukrosa atau sakarosa adalah zat disakarida yang pada hidrolisis menghasilkan
glukosa dan ruktosa. #umus sukrosa tidak memperlihatkan gugus ormil atau karbonil
bebas. Karena itu sukrosa tidak memperlihatkan siat mereduksi.[%]
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 2/14
8'/'Glukopiranosida'9'/'ruktouranosida
9'/'5ruktouranosida' 8'/'glukopiranosida
9'/'5ruktouranosil' 8'/'glukopiranosil
8'/'Glukopiranosil'9'/'ruktouranosil
Gambar 2.1.1. !truktur Kimia !ukrosa[]
!ukrosa memiliki rumus struktur $1%"%%&11. !ukrosa sering disebut gula biasa.
Gula ini diperoleh dari tanaman tebu dan bit. !ukrosa ada pada semua tanaman yang
menjalani otosintesis, yang ungsinya adalah sebagai sumber energi. "idrolisis sukrosa
menghasilkan /'glukosa dan gula keto /'ruktosa. !ukrosa berbeda dengan disakarida
lain, karena kedua karbon anomerik dari dua unitnya terlibat dalam pembentukan ikatan
glikosida. Kedua karbon anomerik terikat sehingga pada setiap unit monosakarida tidak
lagi terdapat gugus hemiasetal. Karena itu tidak ada sukrosa yang berada dalam
kesetimbangan dalam bentuk asikliknya. !ukrosa tidak dapat bermutarotasi dan karena
tidak ada lagi gugus aldehida yang bebas sukrosa tidak dapat lagi mereduksi pereaksi'
pereaksi :ollen, 5ehling, dan 6enedi;t, karena itu sukrosa dinamakan gula non
pereduksi.!ukrosa akan meleleh pada suhu 1*<$ dan membentuk karamel. !eperti
karbohidrat lainnya, sukrosa jika terbakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air.
!ukrosa pada temperature tinggi akan mengalami in0ersi yaitu terurainya sukrosa
menjadi glukosa dan ruktosa yang disebut sebagai gula in0ert. "al ini disebabkan oleh
adanya mikroorganisme mengeluarkan enzim yang bekerja sebagai katalisator. =n0ersi
sukrosa dapat pula terjadi pada suasana asam sehingga sukrosa tidak dapat membentuk
Kristal karena kelarutan glukosa dan ruktosa sangat besar.[]
#eaksi sukrosa dalam kondisi asam dan alkalis
$1%"%%&11 > "%& $"1%& > $"1%&
!ukrosa /'glukosa/'ruktosa
$1%"%%&11 $1%"%%&11
!ukrosa !ukrosa[1?]
">
&"'
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 3/14
!tandart kualitas gula pasir antara lain ditentukan oleh nilai polarisasi kadar abu,
kadar air, dan gula reduksi. !emakin tinggi polarisasinya maka semakin tinggi kadar
sukrosanya dan semakin baik kualitas gula, sebab akan tahan dalam penyimpanan yang
juga ditentukan oleh kadar airnya. !emakin tinggi kadar abu maka semakin rendah
kualitas gulanya, sebab kadar abu menunjukkan adanya bahan anorganik yang akan
berpengaruh pada arna dan siat higrokopis pada gula. Kadar gula reduksi akan
mempengaruhi nilai polarisasi. 7pabila kadar reduksi tinggi maka nilai polarisasi tidak
akan menunjukkan jumlah sakarosa yang terdapat dalam gula dan menunjukkan kualitas
gula rendah sehingga akan mudah rusak.[]Pada :abel %.% dapat dilihat standart gula
untuk produksi dalam negeri berdasarkan surat keputusan Kepala 6ulog 13*%, @o. Kep.1+-K7-+-13*%.
4a;am Gula
Aarna @ilai
#emisi
direduksi
Kadar 7ir
(B)
6C 6utir
(g-;m)
Pol pada
%++$ (B)
!" == @o. %1 /$ +,1 +,* D 1,1 33,%
!"= @o. % /$ +,1 +,* D 1,1 33,*
!"! == ,+ D *,3 +,1+ +,* D 1,1 33,*
!"! = !tandart 3,+ D 3,3 +,1+ +,* D 1,1 33,*
!"! = $ +,+ D 2,3 +,1+ +,* D 1,1 33,*!"! = 6 ,+ D 3,3 +,1+ +,* D 1,1 33,*
!"! = 7 ?+,+ +,1+ +,* D 1,1 33,*!umber 4ubyarto, 1331
Tabel 3. !tandart @asional Gula
2.2.Bahan Baku
2.2.1 Tebu
:anaman :ebu (Saccharum Officanarum L)merupakan tanaman perkebunan
semusim,yang diolah menjadi gula putih. :ebu mempunyai siattersendiri,sebab didalam
batangnya terdapat zat gula. :ebu termasukkeluarga rumput'rumputan ( graminae)
seperti halnya padi,glagah,jagung,bambu dan lain'lain.
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 4/14
Klasiikasi tanaman tebu sebagai berikut
/i0ision Spermatophyta
Kelas Monocotyledone
&rdo Glumoceae
5amily Graminiae
Group Andropogenceae
Genus Saccharum
!pe;ies Saccarum officinarum
/aur kehidupan tanaman tebu melalui ase
a. 5ase perke;ambahan/imulai dengan pembentukan taji pendek dan akar stek pada umur 1 minggu dan
diakhiri pada ase ke;ambah pada umur minggu.
b. 5ase pertunasan
/imulai dari umur minggu sampai umur , bulan.
;. 5ase pemanjangan batang
/imulai pada umur , bulan sampai 3 bulan.
d. 5ase kemasakan
4erupakan ase yang terjadi setelah pertumbuhan0egetati menurun dan sebelum
batang tebu mati.Pada ase ini guladidalam batang tebu mulaiterbentuk hingga titik
optimal,kurang lebih terjadi pada bulan7gustus,dan setelah itu remdemennya
berangsur'angsur menurun.:ahappemasakan inilah yang disebut dengan tahap
penimbunan rendemen gula.
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 5/14
e. 5ase kematian[]
Komposisi dari tebu adalah[?]
Komponen Persentase (B)
7ir ?'?
!erat 7mpas 11'1
Eat kering terlarut 1+'1
Komposisi zat kering terlarut
!ukrosa
Glukosa
5ruktosa
Garam organik bebas
Eat'zat lain
?+'*
%'2
%'2
+,'%,+'1+
Tabel 2.2.1.1. Komposisi :ebu
2.2.2 Bahan pembantu
6ahan pembantu yang diperlukan sebagai pelengkap ormula dan sebagai bahan
proses produksi gula di Pabrik Gula[*]meliputi
a. /esinektan
/esinektan, berungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam nira yang dapat
merusak nira. Eat ini diberikan pada saat penggilingan dan aal pemurnian yaitu
untuk membantu memproses bahan masakan lo grade (kualitas rendah)..
b. Kapur
6atu Kapur ($a&) biasanya digunakan dalam bentuk susu kapur ($a(&")%) untuk
proses pemurnian nira mentah atau proses deekasi. !elain itu, berungsi untuk
menaikkan atau menetralkan dan apabila bereaksi dengan phospat dan !&% akanmembentk endapan bersama dengan kotoran yang ada dalam nira. #eaksi
pembentuka susu kapur sebagai berikut
$a& > "%& $a(&")%
;. 6elerang(!&%)
6elerang (!&%) dalam hal ini digunakan dalam bentuk gas yang berungsi untuk
proses pemurnian nira mentah dan pemasakan, yaitu proses untuk menetralkan
kelebihan kapur dan untuk memutihkan arna gula yang terjadi.gas ini diperoleh
dari hasil pembakaran belerang, reaksinya adalah sebagai berikut
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 6/14
!(s). !(l)
!(l) !(g)
!(g) > &%(g) !&%(g)
d. hospate
hosphate digunakan dalam bentuk larutan asam phosphate("P&2) untuk membantu
proses pemurnian nira mentah. 5osat akan berikatan dengan kalsium dari susu kapur
membentuk kalsium osat dan menjadi inti endapan dalam proses deekasi.
e. 5lokulan
6erungsi untuk mengikat kotoran sehingga memper;epat proses pengendapan.
Penambahan lokulan dapat mengatasi lok'lok ke;il yang mengendap se;ara lambat
yang dihasilkan dari koagulan. 5lokulan yang diunakan jenis anioni; sebanyak %, D
ppm. Penambahan lokulan dilakukan sebanyak kg setiap * jam. Pemasukkan
lokulan di dalam air yang akan di koagulasikan dapat dilakukan dengan dua ;ara
yaitu
' Fiui eeder, yaiyu banyaknya larutan dapat diatur sebanding dengan tingkat
aliran air. Hntuk tipe'tipe ini koagulan dikeluarkan sudah dalam bentuk larutan,
dengan terlebih dahulu dilarutkan dalam tangki'tangki pelarut.
' /ry eeder yaitu diperlukan bahan'bahan dalam bentuk sebuk. Keuntungan dari
dry eeder adalah siat korosi dari bahan ini tidak seperti dalam bentuk larutan.
. !oda
Cenis soda yang digunakan di PG ada %, yaitu soda abu dan soda kaustik(@a&").
!oda abu(@a%$&) umum digunakan untuk ater treatment air ketel (menaikkan
p"), sedangkan soda kaustik digunakan untuk ;hemi;al ;leaning e0aporator.
g. 5ondant atau slurry, digunakan untuk bibit masakan /.
h. Inzim dektranase dan enzim amylase
Inzim dektranase digunakan untuk mengatasi keberadaan dektran di nira, sedangkan
enzim amylase digunakan untuk mengatasi keberadaan amilum-pati di nira. !eperti
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 7/14
diketahui bersama baha adanya dektran dan amilum yang ;ukup tinggi di dalam
nira dapat menyebabkan kesulitan dalam proses pengolahan nira dan dapat
menimbulkan bias analisa.
i. 6iosida
6iosida, terutama bakterisida dan bakteriostatis, kadang digunakan untuk
memaksimalkan proses sanitasi di stasiun gilingan.[3]
2.3.Proe Pro!uki Gula
2.3.1 Penimbangan
6ahan baku yang akan diangkut dari kebun dengan truk, sesampainya di pabrik
akan ditimbang lalu mengantri untuk proses aal perlakuan pengolahan gula kristal.2.3.2 Penggilingan
6ahan baku tebu dari truk dibaa ke stasiun penggilingan dan tebu akan
mengalami proses pengupasan dan pen;a;ahan menjadi raksi yang lebih ke;il, terakhir
mengalami penggilingan. Penggilingan dimaksudkan untuk mengambil nira mentah
batang tebu dan memisahkannya dari ampas. !aat penggilingan diberikan air inibibisi
untuk mengurangi kehilangakn gula dalam ampas, akibat kurang sempurnnya daya
perah unit gilingan.!etelah ter;a;ah tebu dimaksukkan ke dalam gilingan. /imana
terdapat lima unit gilingan, ;a;ahan tebu yang pertama masuk ke gilingan pertama,
kemudian ampas dari hasil gilingan pertama diangkut dengan menggunakan intermediet
;arrier dan dibasahi dengan nira gilingan dua. @ira hasil gilingan satu dan dua
dileatkan saringan /!4 (/eli0ery s;reen ma;eration) dan kemudian menuju ke
tangki nira yang selanjutnya ke stasiun pemurnian. 7mpas gilingan dua masuk ke
gilingan dua yang sebelumya dibasahi dengan nira gilingan tiga. 6egitu seterusnya
hingga gilingan kelima, dimana disini panambahan air imbibisi yang digunakan untuk
menyempurnakan ekstrak nira dari ;a;ahan tebu dan juga untuk menekan kehilangangula di dalam ampas.
2.3.3 Pemurnian
:ujuan pemurnian adalah membuang sebanyak'banyaknya zat bukan gula dan
mengusahakan agar kerusakan gula akibat perlakuan proses pabrikasi minimal.
Pemurnian dengan susu kapur dilakukan dalampeti dee;ator (bejana yang berungsi
untuk men;ampurkan susu kapur dengan mentah) dengan p" 1+.
Proses pembuatan gula dapat dibedakan menjadi , yaitu
a. Proses Pemurnian /eekasi
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 8/14
Pemurnian ;ara deekasi adalah ;ara pemurnian yang paling sederhana, bahan
pembantu hanya berupa kapur tohor. Kapur tohor hanya digunakan untuk
menetralkan asam'asam yang terdapat dalam nira. @ira yang telah diperoleh dari
mesin penggiling diberi kapur sampai diperoleh harga p" sedikit alkalis (p" ?,%).
@ira yang telah diberi kapur kemudian dipanaskan sampai mendidih. Indapan yang
terjadi dipisahkan. Proses /eekasi dibagi menjadi , yaitu
' $old Fiming
@ira akan meninggalkan gilingan pada p" ,. Kapur ditambahkan untuk
menaikkan p" menjadi ?,% sampai *,. Kemudian nira dipompa menuju "eater,
untuk didihkan sampai suhunya men;apai 1++,<$. !etelah dari "eater nira akan
dibaa menuju lash tank untuk menghilangkan gas'gas yang ada didalam nira.
' "ot Fiming
@ira dipompa ke "eater terlebih dahulu untuk dilakukan pemanasan. Pemanasan
dilakukan dalam % tahap. :ahap pertama memanaskan nira sampai ?+<$ dan
pemanasan kedua sampai men;apai suhu 1+<$.
' 5ra;tional Fiming ith double heating
Prosesnya
1. 4en;ampurkan kapur dengan nira sampai p"nya ,%',2.
%. 4emanaskan larutan sampai mendidih.
. 4emanaskan ulang kapur sampai di;apai p" ?,'*,%.2. 4emanaskan kembali larutan sampai mendidih.
' Fiming hile boiling
Kapur ditambahkan ke dalam nira bersamaan dengan pemanasan nira, dengan
tujuan supaya nira dan kapur dapat ber;ampur dengan sempurna.
' Ca0a 4ethod
Prosesnya
1. 4enyesuaikan p" nira menjadi ',.
%. 4embagi ;ampuran kapur dan nira menjadi % bagian
a. 2+B kapur dingin dengan p" 3,.
b. +B kapur dipanaskan.. Kemudian miJing % larutan tersebut pada suhu +$ dengan p" ?,'?,*.
' Fime addition dengan sakarat
Kapur yang ditambahkan harus meleati sakarat terlebi dahulu, dengan
temperature dibaah *<$, dan rasio perbandngan sukrosa dengan $a& adalah
,11.[1+]
b. Proses !ulitasi
Pada pemurnian ;ara sulitasi pemberian kapur berlebihan. Kelebihan kapur ini
dinetralkan kembali dengan gas sulite. Penambahan gas !&% menyebabkan !&%
bergabung dengan $a& membentuk $a!& yang mengendap. !&% memperlambat
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 9/14
reaksi antara asam amino dan gula reduksi yang dapat mengakibatkan terbentuknya
zat arna gelap. !&% dalam larutan asam dapat mereduksi ion erri sehingga
menurunkan eek oksidasi. Pelaksanaan proses sulitasi adalah sebagai berikut
' !ulitasi dingin
@ira mentah disulitasi sampai p" ,* kemudian diberi kapur sampai p" ?.
!etelah itu dipanaskan sampai mendidih dan kotorannya diendapkan.
' !ulitasi panas
Pada proses sulitasi terbentuk garam $a!& yang lebih mudah larut dalam
keadaan dingin, sehingga atu dipanaskan akan terjadi endapan pada pipa
pemanas. Hntuk men;egah hal ini pelaksanaan proses sulitasi dimodiikasi,dimulai dengan nira mentah yang dipanaskan sampai mendidih dan akhirnya
diendapkan. Pada suhu kira'kira ?<$ kelarutan $a!& paling ke;il.
' Pengapuran sebagian dan sulitasi bila di;ara sulitasi panas tidak dapat
memberikan hasil yang baik maka dipakai ;ara modiikasi pengapuran pertama
sampai p" *,+ pemanasan sampai ? D ?,% dilanjutkan dengan pemanasan dengan
pemanasan sampai mendidih dan pengendapan.
Pelaksanaan sulitasi dipandang dari sudut kimia menjadi yaitu
' !ulitasi 7sam
@ira mentah disulitasi dengan !&% sehingga di;apai p" nira ,%. !esudah
sulitasi nira diberi larutan kapur sehingga p" ?,+ D ?,.
' !ulitasi 7lkalis
Pemberian larutan kapur sehingga p" nira 1+, dan sesudah itu diberi !&% p" nira
menjadi ?,+ D ?,.
Kelebihan dari proses sulitasi adalah
' Kotoran lebih mudah mengendap
' 6ubur kristal gula (4asse;uite) lebih en;er
' Kristal lebih baik arna gula lebih putih
' 4enghemat aktu pemasakan pengendapan
;. Proses Pemurnian Karbonasi
$ara ini merupakan ;ara yang paling baik dibandingkan dengan kedua ;ara diatas.
!ebagai bahan pembantu untuk pemurnian nira adalah susu kapur dan gas $& %.
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 10/14
Pemberian susu kapur berlebihan kemudian ditambah gas $&% yang berguna untuk
menetralkan kelebihan susu sehingga kotoran'kotoran yang terdapat dalam nira akan
diikat.
2.3." Penguapan
@ira jernih hasil pemurnian masih banyak mengandung air. Hntuk bahan masakan
dibutuhkan nira yang mendekati jenuh. :ujuan penguapan adalah untuk memekatkan
nira en;er, sehingga diperoleh nira dengan kepekatan yang diharapkan (+ +6e). Pada
proses penguapan terkadang adanya pergerakan akibat dari kurang sempurnanya proses
pemurnian itu. Pembersihan se;ara teratur perlu dilakukan untuk memperbaiki proses.
Prinsip kerja pre e0aporator dan e0aporator adalah sama hanya dibedakan padasusunan pemakaian dan pemanas yang digunakan, yaitu pada pre e0aporator
menggunakan sigle ee;t, yaitu susunan pemakain se;ara tunggal(dimana panas
dikeringkan oleh satu luas pemukaan pindah panas sehingga uap yang digunakan
sebagai pemanas di pre e0aporator akan terkondensasi) dan e0aporator menggunakn
multiple ee;t yaitu susun yang berantai antara e0aporator satu dengan yang lain
(dimana uap yang dikeluarkan untuk e0aporator satu digunakan untuk memanaskan
e0aporator kedua) begitu juga sebaliknya.
2.3.# Pengkritalan
Kristalisasi adalah proses pemisahan padatan';airan melalui alih massa dari ase
;air ke ase Kristal padat murni dengan ;ara pengdinginan, penguapan, atau kombinasi
keduanya. Prinsip serupa berlaku pula pada pembentukan Kristal akibat penambahn
substansi ketiga yang dapat bereaksi membentuk endapan Kristal atau menurunkan
kelarutan bahan yang diendapakan. &leh sebab itu, kelarutan bahan yang membentuk
Kristal merupakan a;tor penting dalam kristlisasi.
7da beberapa hal penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam kristalisasi
antara lain yaitu hasil Kristal, pemurnian, ukuran dan keseragaman serta bentuknya.
6entuk Kristal umumnya teratu, dapat berupa system kuik, tetragonal, orthohobik,
heJagonal, monoklinik, triklinik, trigonal.
7pabila dalam satu ;ampuran sejenis terjadi kristalisasi, suatu ase padatan baru
akan terbentuk. Pemahaman mekanisme pembentukkan Kristal tersebut, yang kemudian
tumbuh sangat bermanaat dalam meran;ang dan mengoperasikan alat kristalisasi.
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 11/14
Keseluruhan kristalisasi dari suatu larutan leat jenuh ( supersaturated ) dianggap
terdiri dari dua tahap yaitu dasar pembentukan inti Kristal dan pertumbuhan Kristal.
7pabila larutannya bebas dari semua partikel padat, substansi asing ataupun substansi
yang engkristal, pembentukan inti Kristal haruslah terjadi terlebih dahulu sebelum mulai
pertumbuhan Kristal. =nti Kristal baru dapat terus terbentuk, disamping pertumbuhan
yang telah ada. :enaga pendorong untuk tahap pembentukan initi dan tahap
pertumbuhan adalah leat jenuh. Kedua tahap ini tidak akan berlangsung dalam larutan
jenuh atau kurang jenuh.
Proses kristalisasi ini dipabrik gula lebih dieknal dengan nama proses pemasakan.
@ira kental yang keluar dari stasiun penguapan mempunyai kekentalan kira'kira ++ 6rik,didalam stasiun kristalisasi diuapkan lagi sampai men;apai kondisi leat jenuh sehingga
timbul kristal gula. Pengambilan gula dari nira kental tidak dapat hanya satu kali, tetapi
harus dilakukan dalam beberapa tingkat. Pada PG L proses pengkristalan daengan system
tingkat . "al ini diharapkan agar didapat produk !"! =7. Hntuk men;egah karamelisasi
sakharosa maka pada aktu memasak dilaksanakan pada tekanan 0akum kira'kira
;m"g, sehingga pada pemanasan kira'kira ++$ diharapkan nira kental dalam pan pemasak
sudah mendidih.
Pada pan masakan 7 ini diharapkan dapat mengkristalkan sakharosa yang terkandung
dalam nria kental sebanyak'banyaknya. @ira kental dari peti penampung nira ekntal
dipompa ke pan masakan 7, disini nira kental dipanaskan sampai men;apai kekentalan
tertentu. 7pabila keadaan ini telah ter;apai kekentalan baru MeinurM (bibit) ditambahkan
se;ukupnya kira'kira + "F. /enga adanya penambahan bibit ini akan timbul butir'butir
kristal, apabila jarak antara butir kristal yang satu dengan yang lain ;ukup dekat atau rapat
maka ditambahkan klare !"! sehingga masakan menjadi en;er kembali dengan harapan
memberikan kesempatan pada kristal untuk tumbuh lebih besar. 7pabila pembentukankristal sudah sesuai dengan 0olume masakan yang dibutuhkan, maka hasil masakan
diturunkan melalui palung'palung pendingin dan selanjutnya dipompa ke puteran 7.
Pada pan masakan 6 ini yang dimasukkan adalah stroop 7 dan bibit kristal. Proses
pemaaskan pada pan masakan 6 ini sama dengan proses pemasakan pada pan masakan 7.
!etelah melalui pengontrolan dan kristal sudah banyak maka hasil masakan tersebut
diturunkan ke palung pendingin, kemudian dipompa ke ;entriuge. /ari proses ini
dihasilkan gula $% ( digunakan sebagai bibit ) dan stoop 6.
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 12/14
Pada pan masakan / dimasukkan stroop 6 dan klare / ( stroop hasil putaran / % yang
kandungan gulanya rendah ). "asil masakan diturunkan ke palung pendingin. Hntuk pan
masakan / karena merupakan pan masakan terakhir yang menghasilkan gula / % dan tetes,maka pada palung pendingin dialirkan air pendingin yang tujuannya supaya terjadi
peristia pengkristalan kembali dan diharapkan kandungan gula dalam tetes ke;il.
2.3.$. Pemutaran
Pemutaran diungsikan untuk memisahkan Kristal dengan larutanya (stroop)
menggunakan proses sentriugasi dalam saringan sehingga massa akan terlempar m.
Kristal akan tertahan di dinding saringan dan ;airan menembus lubah saringan. !aat
pemutaran sesekali diberi air siraman untuk mempermudah pemisahan Kristal gula
dengan larutanya.
2.3.%. Pengeringan& pen!inginan& !an pen'aringan
Pengeringan dilakukan dalam talang getar, dimana gula akan melompat'lompat
sehingga memper;epat pengeringan karena seluruh Kristal terkena hembusan udara
panas dari pengering gula. Pendinginan gula dengan menghembuskan udara dingin
sampai suhu gula sampai dengan suhu udara. !etelah dingin dan kering gula disaring
untuk memisahkan antara gula halus, gula kasar, gula produk. Gula halus dan gula kasar
akan dilebur kembali, sedangkan gula produk ditimbang dan di kemas.
2.3.(. Pengemaan
Pengemasan adalah suatu usaha perlindungan terhadap produk dari segala ma;am
kerusakan dengan menggnakan adah. Gula produk ditimbang dengan timbangan ;urah
dengan skala yang sudah diatur untuk berat bersih, dan langsung masuk ke karung
plasti; dan dijahit se;ara otomatis. !elanjutnya gula produk dibaa ke gudang untuk
disimpan dan di distribusikan kepada konsumen.[11]
2.".)imbah
Fimbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses proses produksi baik
imdustri maupun rumah tangga, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. 6ila ditinjau se;ara
kimiai, limbah ini terdiri dari bahan kimia organi; dan anorganik.[1]
Fimbah pada umumnya dibagi menjadi tiga golongan yaitu limbah padat, ;air, dan
gas. 6eberapa ;iri limbah adalah mudah terbakar, mudah meledak, korosi, oksidator,
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 13/14
dan atau reduktor, iritasi bahan radioakti, mutageni;, patogenik, dan mudah membusuk.
[1%]
/engan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak
negati0e terhadap kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penaganan terhadap
limbah. :ingkat bahaya kera;unan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis
dan karakteristik limbah. :ingkat bahaya kera;unan yang ditimbulkan oleh limbah
tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Karakteristik limbah antara lain
berukuran mikro, dinamis, berdampak luas penyebarannya, berdampak jangka panjang.
Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa a;tor yaitu 0olume limbah, kandungan
bahan, bahan pen;emar, rekuensi pembuangan limbah.[1]
6erdasarkan karakteristiknya, limbah industry dapat digolongkan menjadi empat
bagian
' Fimbah ;air
' Fimbah padat
' Fimbah gas dan partikel
' Fimbah 6 (6ahan 6erbahaya dan 6era;un)
Kandungan senyaa organi; dalam limbah sangat beragam dan sangat tergantung
dari sumbernya, tetapi se;ara umum kandungan senyaa organi; tersebut dapat
ditentukan dengan tes 6&/ (6iologi;al &Jygen /emand), $&/ ($hemi;al &Jygen
/emand), :&$ (:otal &rgani; $arbon), dan :!! (:otal !uspended !olid).[1]
Pengolahan limbah ser;ara biologi; adala untuk menghilangkan bahan organi;
dan anorganik yang terlarut dalam air serta bahan yang tidak mau mengendap melalui
proses penguraian biologi; dan jika perlu untuk menjadikan limbah tersebut tidak
bahaya dalam perlakuan berikutnya. Penanganan limbah se;ara biologi; melibatkan
peranan populasi mikroorganisme ;ampuran, susunannya tergantung pada sejmlah besar
a;tor'aktor seperti siat dan susunan air yang harus ditangani, suhu, dan aktu tinggal
air.
2.#.Pengen!alian *utu
Pengendalian mutu merupakan usaha yang mutlak dilakukan terutama untuk
industry pengolahan untuk mempertahankan kualitas, kontinuitas, spesiikasi produk
yang telah ditetapkan serta toleransinya dapat disukai dan diterima konsumen.
Keper;ayaan dan kepuasan konsumen adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)
http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 14/14
tolak ukur keberhasilan dalam usaha melaksanakan system jaminan mutu. /iatas
keper;ayaan dan kepuasan konsumen itulah perusahaan mendasarkan perkembangan
usahanya.[12]
Pengendalian proses dalam pabrik dilaksanakan dengan jalan mengatur ;ara
proses dan kerja alat selama proses produksi berlangsung dengan tujuan untuk
mendapatkan mutu produk yang dapat memuaskan konsumen. 4utu seragam, tidak
konsisten, tidak sama dari aktu ke aktu, juga tidak akan memuaskan dan
mendapatkan keper;ayaan dari konsumen.[1]