print 1pkn bab ii tinjauanpustaka(beres)

14
7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres) http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 1/14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Gula Gula adalah bentuk dari karbohidrat, jenis gula yang paling sering digunakan adalah Kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk merubah rasa dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam) menyimpan energy yang akan digunakan oleh sel. [1] Pabrik Gula (PG) mempunyai ungsi utama untuk memisahkan gula, dalam hal ini sukrosa, dan bukan gula yang ada di batang tebu kemudian mengkristalkan sukrosa tersebut sehingga dihasilkan produk gula pasir atau gula !"!. Gula merupakan sukrosa yaitu disakarida yang terbentuk dari ikatan antara glukosa dan ruktosa. #umus kimia sukrosa adalah $ 1% " %% & 11 . !ukrosa memiliki siat' siat antara lain - !iat isik tak berarna, larut dalam air, tidak larut dalam eter dan kloroom, titik lebur 1*+ + $, bentuk Kristal monoklin, bersiat optis akti, densitas Kristal 1** kg-m (pada 1 + $). - !iat kimia /alam suasana asam dan suhu tinggi akan mengalami in0erse menjadi glukosa dan ruktosa. Komponen !atuan Komposisi-1++ gram Kalori Kal 2 Karbohidrat G 32 Kalsium 4g 5osor 4g 1 6esi 4g +,1 7ir G ,2 !umber (Anonymous, 2007) Tabel 2. Komposisi Kimia Gula !ukrosa atau sakarosa adalah zat disakarida yang pada hidrolisis menghasilkan glukosa dan ruktosa. #umus sukrosa tidak memperlihatkan gugus ormil atau karbonil  bebas. Karena itu sukrosa tidak memperlihatkan siat mereduksi. [%]

Upload: angga-adyta

Post on 18-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 1/14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pengertian Gula

Gula adalah bentuk dari karbohidrat, jenis gula yang paling sering digunakan

adalah Kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk merubah rasa dan keadaan makanan

atau minuman. Gula sederhana seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan

enzim atau hidrolisis asam) menyimpan energy yang akan digunakan oleh sel.[1]

Pabrik Gula (PG) mempunyai ungsi utama untuk memisahkan gula, dalam hal ini

sukrosa, dan bukan gula yang ada di batang tebu kemudian mengkristalkan sukrosa

tersebut sehingga dihasilkan produk gula pasir atau gula !"!.

Gula merupakan sukrosa yaitu disakarida yang terbentuk dari ikatan antara

glukosa dan ruktosa. #umus kimia sukrosa adalah $ 1%"%%&11. !ukrosa memiliki siat'

siat antara lain

- !iat isik tak berarna, larut dalam air, tidak larut dalam eter dan kloroom, titik 

lebur 1*++$, bentuk Kristal monoklin, bersiat optis akti, densitas Kristal 1**

kg-m

(pada 1

+

$).- !iat kimia /alam suasana asam dan suhu tinggi akan mengalami in0erse menjadi

glukosa dan ruktosa.

Komponen !atuan Komposisi-1++ gram

Kalori Kal 2

Karbohidrat G 32

Kalsium 4g

5osor 4g 1

6esi 4g +,1

7ir G ,2

!umber (Anonymous, 2007)

Tabel 2. Komposisi Kimia Gula

!ukrosa atau sakarosa adalah zat disakarida yang pada hidrolisis menghasilkan

glukosa dan ruktosa. #umus sukrosa tidak memperlihatkan gugus ormil atau karbonil

 bebas. Karena itu sukrosa tidak memperlihatkan siat mereduksi.[%]

Page 2: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 2/14

8'/'Glukopiranosida'9'/'ruktouranosida

9'/'5ruktouranosida' 8'/'glukopiranosida

9'/'5ruktouranosil' 8'/'glukopiranosil

8'/'Glukopiranosil'9'/'ruktouranosil

Gambar 2.1.1. !truktur Kimia !ukrosa[]

!ukrosa memiliki rumus struktur $1%"%%&11. !ukrosa sering disebut gula biasa.

Gula ini diperoleh dari tanaman tebu dan bit. !ukrosa ada pada semua tanaman yang

menjalani otosintesis, yang ungsinya adalah sebagai sumber energi. "idrolisis sukrosa

menghasilkan /'glukosa dan gula keto /'ruktosa. !ukrosa berbeda dengan disakarida

lain, karena kedua karbon anomerik dari dua unitnya terlibat dalam pembentukan ikatan

glikosida. Kedua karbon anomerik terikat sehingga pada setiap unit monosakarida tidak 

lagi terdapat gugus hemiasetal. Karena itu tidak ada sukrosa yang berada dalam

kesetimbangan dalam bentuk asikliknya. !ukrosa tidak dapat bermutarotasi dan karena

tidak ada lagi gugus aldehida yang bebas sukrosa tidak dapat lagi mereduksi pereaksi'

 pereaksi :ollen, 5ehling, dan 6enedi;t, karena itu sukrosa dinamakan gula non

 pereduksi.!ukrosa akan meleleh pada suhu 1*<$ dan membentuk karamel. !eperti

karbohidrat lainnya, sukrosa jika terbakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air.

!ukrosa pada temperature tinggi akan mengalami in0ersi yaitu terurainya sukrosa

menjadi glukosa dan ruktosa yang disebut sebagai gula in0ert. "al ini disebabkan oleh

adanya mikroorganisme mengeluarkan enzim yang bekerja sebagai katalisator. =n0ersi

sukrosa dapat pula terjadi pada suasana asam sehingga sukrosa tidak dapat membentuk 

Kristal karena kelarutan glukosa dan ruktosa sangat besar.[]

#eaksi sukrosa dalam kondisi asam dan alkalis

$1%"%%&11 > "%& $"1%& > $"1%&

!ukrosa /'glukosa/'ruktosa

$1%"%%&11 $1%"%%&11

!ukrosa !ukrosa[1?]

">

&"'

Page 3: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 3/14

!tandart kualitas gula pasir antara lain ditentukan oleh nilai polarisasi kadar abu,

kadar air, dan gula reduksi. !emakin tinggi polarisasinya maka semakin tinggi kadar 

sukrosanya dan semakin baik kualitas gula, sebab akan tahan dalam penyimpanan yang

 juga ditentukan oleh kadar airnya. !emakin tinggi kadar abu maka semakin rendah

kualitas gulanya, sebab kadar abu menunjukkan adanya bahan anorganik yang akan

 berpengaruh pada arna dan siat higrokopis pada gula. Kadar gula reduksi akan

mempengaruhi nilai polarisasi. 7pabila kadar reduksi tinggi maka nilai polarisasi tidak 

akan menunjukkan jumlah sakarosa yang terdapat dalam gula dan menunjukkan kualitas

gula rendah sehingga akan mudah rusak.[]Pada :abel %.% dapat dilihat standart gula

untuk produksi dalam negeri berdasarkan surat keputusan Kepala 6ulog 13*%, @o. Kep.1+-K7-+-13*%.

4a;am Gula

Aarna @ilai

#emisi

direduksi

Kadar 7ir 

(B)

6C 6utir 

(g-;m)

Pol pada

%++$ (B)

!" == @o. %1 /$ +,1 +,* D 1,1 33,%

!"= @o. % /$ +,1 +,* D 1,1 33,*

!"! == ,+ D *,3 +,1+ +,* D 1,1 33,*

!"! = !tandart 3,+ D 3,3 +,1+ +,* D 1,1 33,*

!"! = $ +,+ D 2,3 +,1+ +,* D 1,1 33,*!"! = 6 ,+ D 3,3 +,1+ +,* D 1,1 33,*

!"! = 7 ?+,+ +,1+ +,* D 1,1 33,*!umber 4ubyarto, 1331

Tabel 3. !tandart @asional Gula

2.2.Bahan Baku

2.2.1 Tebu

:anaman :ebu (Saccharum Officanarum L)merupakan tanaman perkebunan

semusim,yang diolah menjadi gula putih. :ebu mempunyai siattersendiri,sebab didalam

 batangnya terdapat zat gula. :ebu termasukkeluarga rumput'rumputan ( graminae)

seperti halnya padi,glagah,jagung,bambu dan lain'lain.

Page 4: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 4/14

Klasiikasi tanaman tebu sebagai berikut

/i0ision Spermatophyta

Kelas  Monocotyledone

&rdo Glumoceae

5amily Graminiae

Group  Andropogenceae

Genus Saccharum

!pe;ies Saccarum officinarum

/aur kehidupan tanaman tebu melalui ase

a. 5ase perke;ambahan/imulai dengan pembentukan taji pendek dan akar stek pada umur 1 minggu dan

diakhiri pada ase ke;ambah pada umur minggu.

 b. 5ase pertunasan

/imulai dari umur minggu sampai umur , bulan.

;. 5ase pemanjangan batang

/imulai pada umur , bulan sampai 3 bulan.

d. 5ase kemasakan

4erupakan ase yang terjadi setelah pertumbuhan0egetati menurun dan sebelum

 batang tebu mati.Pada ase ini guladidalam batang tebu mulaiterbentuk hingga titik 

optimal,kurang lebih terjadi pada bulan7gustus,dan setelah itu remdemennya

 berangsur'angsur menurun.:ahappemasakan inilah yang disebut dengan tahap

 penimbunan rendemen gula.

Page 5: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 5/14

e. 5ase kematian[]

Komposisi dari tebu adalah[?]

Komponen Persentase (B)

7ir ?'?

!erat 7mpas 11'1

Eat kering terlarut 1+'1

Komposisi zat kering terlarut

!ukrosa

Glukosa

5ruktosa

Garam organik bebas

Eat'zat lain

?+'*

%'2

%'2

+,'%,+'1+

Tabel 2.2.1.1. Komposisi :ebu

2.2.2 Bahan pembantu

6ahan pembantu yang diperlukan sebagai pelengkap ormula dan sebagai bahan

 proses produksi gula di Pabrik Gula[*]meliputi

a. /esinektan

/esinektan, berungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam nira yang dapat

merusak nira. Eat ini diberikan pada saat penggilingan dan aal pemurnian yaitu

untuk membantu memproses bahan masakan lo grade (kualitas rendah)..

 b. Kapur 

6atu Kapur ($a&) biasanya digunakan dalam bentuk susu kapur ($a(&")%) untuk 

 proses pemurnian nira mentah atau proses deekasi. !elain itu, berungsi untuk 

menaikkan atau menetralkan dan apabila bereaksi dengan phospat dan !&%  akanmembentk endapan bersama dengan kotoran yang ada dalam nira. #eaksi

 pembentuka susu kapur sebagai berikut

$a& > "%& $a(&")%

;. 6elerang(!&%)

6elerang (!&%) dalam hal ini digunakan dalam bentuk gas yang berungsi untuk 

 proses pemurnian nira mentah dan pemasakan, yaitu proses untuk menetralkan

kelebihan kapur dan untuk memutihkan arna gula yang terjadi.gas ini diperoleh

dari hasil pembakaran belerang, reaksinya adalah sebagai berikut

Page 6: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 6/14

!(s). !(l)

!(l) !(g)

!(g) > &%(g) !&%(g)

d.   hospate

 hosphate digunakan dalam bentuk larutan asam phosphate("P&2) untuk membantu

 proses pemurnian nira mentah. 5osat akan berikatan dengan kalsium dari susu kapur 

membentuk kalsium osat dan menjadi inti endapan dalam proses deekasi.

e. 5lokulan

6erungsi untuk mengikat kotoran sehingga memper;epat proses pengendapan.

Penambahan lokulan dapat mengatasi lok'lok ke;il yang mengendap se;ara lambat

yang dihasilkan dari koagulan. 5lokulan yang diunakan jenis anioni; sebanyak %, D 

ppm. Penambahan lokulan dilakukan sebanyak kg setiap * jam. Pemasukkan

lokulan di dalam air yang akan di koagulasikan dapat dilakukan dengan dua ;ara

yaitu

' Fiui eeder, yaiyu banyaknya larutan dapat diatur sebanding dengan tingkat

aliran air. Hntuk tipe'tipe ini koagulan dikeluarkan sudah dalam bentuk larutan,

dengan terlebih dahulu dilarutkan dalam tangki'tangki pelarut.

' /ry eeder yaitu diperlukan bahan'bahan dalam bentuk sebuk. Keuntungan dari

dry eeder adalah siat korosi dari bahan ini tidak seperti dalam bentuk larutan.

. !oda

Cenis soda yang digunakan di PG ada %, yaitu soda abu dan soda kaustik(@a&").

!oda abu(@a%$&) umum digunakan untuk ater treatment air ketel (menaikkan

 p"), sedangkan soda kaustik digunakan untuk ;hemi;al ;leaning e0aporator.

g. 5ondant atau slurry, digunakan untuk bibit masakan /.

h. Inzim dektranase dan enzim amylase

Inzim dektranase digunakan untuk mengatasi keberadaan dektran di nira, sedangkan

enzim amylase digunakan untuk mengatasi keberadaan amilum-pati di nira. !eperti

Page 7: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 7/14

diketahui bersama baha adanya dektran dan amilum yang ;ukup tinggi di dalam

nira dapat menyebabkan kesulitan dalam proses pengolahan nira dan dapat

menimbulkan bias analisa.

i. 6iosida

6iosida, terutama bakterisida dan bakteriostatis, kadang digunakan untuk 

memaksimalkan proses sanitasi di stasiun gilingan.[3]

2.3.Proe Pro!uki Gula

2.3.1 Penimbangan

6ahan baku yang akan diangkut dari kebun dengan truk, sesampainya di pabrik 

akan ditimbang lalu mengantri untuk proses aal perlakuan pengolahan gula kristal.2.3.2 Penggilingan

6ahan baku tebu dari truk dibaa ke stasiun penggilingan dan tebu akan

mengalami proses pengupasan dan pen;a;ahan menjadi raksi yang lebih ke;il, terakhir 

mengalami penggilingan. Penggilingan dimaksudkan untuk mengambil nira mentah

 batang tebu dan memisahkannya dari ampas. !aat penggilingan diberikan air inibibisi

untuk mengurangi kehilangakn gula dalam ampas, akibat kurang sempurnnya daya

 perah unit gilingan.!etelah ter;a;ah tebu dimaksukkan ke dalam gilingan. /imana

terdapat lima unit gilingan, ;a;ahan tebu yang pertama masuk ke gilingan pertama,

kemudian ampas dari hasil gilingan pertama diangkut dengan menggunakan intermediet

;arrier dan dibasahi dengan nira gilingan dua. @ira hasil gilingan satu dan dua

dileatkan saringan /!4 (/eli0ery s;reen ma;eration) dan kemudian menuju ke

tangki nira yang selanjutnya ke stasiun pemurnian. 7mpas gilingan dua masuk ke

gilingan dua yang sebelumya dibasahi dengan nira gilingan tiga. 6egitu seterusnya

hingga gilingan kelima, dimana disini panambahan air imbibisi yang digunakan untuk 

menyempurnakan ekstrak nira dari ;a;ahan tebu dan juga untuk menekan kehilangangula di dalam ampas.

2.3.3 Pemurnian

:ujuan pemurnian adalah membuang sebanyak'banyaknya zat bukan gula dan

mengusahakan agar kerusakan gula akibat perlakuan proses pabrikasi minimal.

Pemurnian dengan susu kapur dilakukan dalampeti dee;ator (bejana yang berungsi

untuk men;ampurkan susu kapur dengan mentah) dengan p" 1+.

Proses pembuatan gula dapat dibedakan menjadi , yaitu

a. Proses Pemurnian /eekasi

Page 8: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 8/14

Pemurnian ;ara deekasi adalah ;ara pemurnian yang paling sederhana, bahan

 pembantu hanya berupa kapur tohor. Kapur tohor hanya digunakan untuk 

menetralkan asam'asam yang terdapat dalam nira. @ira yang telah diperoleh dari

mesin penggiling diberi kapur sampai diperoleh harga p" sedikit alkalis (p" ?,%).

 @ira yang telah diberi kapur kemudian dipanaskan sampai mendidih. Indapan yang

terjadi dipisahkan. Proses /eekasi dibagi menjadi , yaitu

' $old Fiming

 @ira akan meninggalkan gilingan pada p" ,. Kapur ditambahkan untuk 

menaikkan p" menjadi ?,% sampai *,. Kemudian nira dipompa menuju "eater,

untuk didihkan sampai suhunya men;apai 1++,<$. !etelah dari "eater nira akan

dibaa menuju lash tank untuk menghilangkan gas'gas yang ada didalam nira.

' "ot Fiming

 @ira dipompa ke "eater terlebih dahulu untuk dilakukan pemanasan. Pemanasan

dilakukan dalam % tahap. :ahap pertama memanaskan nira sampai ?+<$ dan

 pemanasan kedua sampai men;apai suhu 1+<$.

' 5ra;tional Fiming ith double heating

Prosesnya

1. 4en;ampurkan kapur dengan nira sampai p"nya ,%',2.

%. 4emanaskan larutan sampai mendidih.

. 4emanaskan ulang kapur sampai di;apai p" ?,'*,%.2. 4emanaskan kembali larutan sampai mendidih.

' Fiming hile boiling

Kapur ditambahkan ke dalam nira bersamaan dengan pemanasan nira, dengan

tujuan supaya nira dan kapur dapat ber;ampur dengan sempurna.

' Ca0a 4ethod

Prosesnya

1. 4enyesuaikan p" nira menjadi ',.

%. 4embagi ;ampuran kapur dan nira menjadi % bagian

a. 2+B kapur dingin dengan p" 3,.

 b. +B kapur dipanaskan.. Kemudian miJing % larutan tersebut pada suhu +$ dengan p" ?,'?,*.

' Fime addition dengan sakarat

Kapur yang ditambahkan harus meleati sakarat terlebi dahulu, dengan

temperature dibaah *<$, dan rasio perbandngan sukrosa dengan $a& adalah

,11.[1+]

 b. Proses !ulitasi

Pada pemurnian ;ara sulitasi pemberian kapur berlebihan. Kelebihan kapur ini

dinetralkan kembali dengan gas sulite. Penambahan gas !&%  menyebabkan !&%

 bergabung dengan $a& membentuk $a!&  yang mengendap. !&% memperlambat

Page 9: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 9/14

reaksi antara asam amino dan gula reduksi yang dapat mengakibatkan terbentuknya

zat arna gelap. !&%  dalam larutan asam dapat mereduksi ion erri sehingga

menurunkan eek oksidasi. Pelaksanaan proses sulitasi adalah sebagai berikut

' !ulitasi dingin

 @ira mentah disulitasi sampai p" ,* kemudian diberi kapur sampai p" ?.

!etelah itu dipanaskan sampai mendidih dan kotorannya diendapkan.

' !ulitasi panas

Pada proses sulitasi terbentuk garam $a!&  yang lebih mudah larut dalam

keadaan dingin, sehingga atu dipanaskan akan terjadi endapan pada pipa

 pemanas. Hntuk men;egah hal ini pelaksanaan proses sulitasi dimodiikasi,dimulai dengan nira mentah yang dipanaskan sampai mendidih dan akhirnya

diendapkan. Pada suhu kira'kira ?<$ kelarutan $a!& paling ke;il.

' Pengapuran sebagian dan sulitasi bila di;ara sulitasi panas tidak dapat

memberikan hasil yang baik maka dipakai ;ara modiikasi pengapuran pertama

sampai p" *,+ pemanasan sampai ? D ?,% dilanjutkan dengan pemanasan dengan

 pemanasan sampai mendidih dan pengendapan.

Pelaksanaan sulitasi dipandang dari sudut kimia menjadi yaitu

' !ulitasi 7sam

 @ira mentah disulitasi dengan !&%  sehingga di;apai p" nira ,%. !esudah

sulitasi nira diberi larutan kapur sehingga p" ?,+ D ?,.

' !ulitasi 7lkalis

Pemberian larutan kapur sehingga p" nira 1+, dan sesudah itu diberi !&% p" nira

menjadi ?,+ D ?,.

Kelebihan dari proses sulitasi adalah

' Kotoran lebih mudah mengendap

' 6ubur kristal gula (4asse;uite) lebih en;er 

' Kristal lebih baik arna gula lebih putih

' 4enghemat aktu pemasakan pengendapan

;. Proses Pemurnian Karbonasi

$ara ini merupakan ;ara yang paling baik dibandingkan dengan kedua ;ara diatas.

!ebagai bahan pembantu untuk pemurnian nira adalah susu kapur dan gas $& %.

Page 10: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 10/14

Pemberian susu kapur berlebihan kemudian ditambah gas $&% yang berguna untuk 

menetralkan kelebihan susu sehingga kotoran'kotoran yang terdapat dalam nira akan

diikat.

2.3." Penguapan

 @ira jernih hasil pemurnian masih banyak mengandung air. Hntuk bahan masakan

dibutuhkan nira yang mendekati jenuh. :ujuan penguapan adalah untuk memekatkan

nira en;er, sehingga diperoleh nira dengan kepekatan yang diharapkan (+ +6e). Pada

 proses penguapan terkadang adanya pergerakan akibat dari kurang sempurnanya proses

 pemurnian itu. Pembersihan se;ara teratur perlu dilakukan untuk memperbaiki proses.

Prinsip kerja pre e0aporator dan e0aporator adalah sama hanya dibedakan padasusunan pemakaian dan pemanas yang digunakan, yaitu pada pre e0aporator 

menggunakan sigle ee;t, yaitu susunan pemakain se;ara tunggal(dimana panas

dikeringkan oleh satu luas pemukaan pindah panas sehingga uap yang digunakan

sebagai pemanas di pre e0aporator akan terkondensasi) dan e0aporator menggunakn

multiple ee;t yaitu susun yang berantai antara e0aporator satu dengan yang lain

(dimana uap yang dikeluarkan untuk e0aporator satu digunakan untuk memanaskan

e0aporator kedua) begitu juga sebaliknya.

2.3.# Pengkritalan

Kristalisasi adalah proses pemisahan padatan';airan melalui alih massa dari ase

;air ke ase Kristal padat murni dengan ;ara pengdinginan, penguapan, atau kombinasi

keduanya. Prinsip serupa berlaku pula pada pembentukan Kristal akibat penambahn

substansi ketiga yang dapat bereaksi membentuk endapan Kristal atau menurunkan

kelarutan bahan yang diendapakan. &leh sebab itu, kelarutan bahan yang membentuk 

Kristal merupakan a;tor penting dalam kristlisasi.

7da beberapa hal penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam kristalisasi

antara lain yaitu hasil Kristal, pemurnian, ukuran dan keseragaman serta bentuknya.

6entuk Kristal umumnya teratu, dapat berupa system kuik, tetragonal, orthohobik,

heJagonal, monoklinik, triklinik, trigonal.

7pabila dalam satu ;ampuran sejenis terjadi kristalisasi, suatu ase padatan baru

akan terbentuk. Pemahaman mekanisme pembentukkan Kristal tersebut, yang kemudian

tumbuh sangat bermanaat dalam meran;ang dan mengoperasikan alat kristalisasi.

Page 11: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 11/14

Keseluruhan kristalisasi dari suatu larutan leat jenuh ( supersaturated ) dianggap

terdiri dari dua tahap yaitu dasar pembentukan inti Kristal dan pertumbuhan Kristal.

7pabila larutannya bebas dari semua partikel padat, substansi asing ataupun substansi

yang engkristal, pembentukan inti Kristal haruslah terjadi terlebih dahulu sebelum mulai

 pertumbuhan Kristal. =nti Kristal baru dapat terus terbentuk, disamping pertumbuhan

yang telah ada. :enaga pendorong untuk tahap pembentukan initi dan tahap

 pertumbuhan adalah leat jenuh. Kedua tahap ini tidak akan berlangsung dalam larutan

 jenuh atau kurang jenuh.

Proses kristalisasi ini dipabrik gula lebih dieknal dengan nama proses pemasakan.

 @ira kental yang keluar dari stasiun penguapan mempunyai kekentalan kira'kira ++ 6rik,didalam stasiun kristalisasi diuapkan lagi sampai men;apai kondisi leat jenuh sehingga

timbul kristal gula. Pengambilan gula dari nira kental tidak dapat hanya satu kali, tetapi

harus dilakukan dalam beberapa tingkat. Pada PG L proses pengkristalan daengan system

tingkat . "al ini diharapkan agar didapat produk !"! =7. Hntuk men;egah karamelisasi

sakharosa maka pada aktu memasak dilaksanakan pada tekanan 0akum kira'kira

;m"g, sehingga pada pemanasan kira'kira ++$ diharapkan nira kental dalam pan pemasak 

sudah mendidih.

Pada pan masakan 7 ini diharapkan dapat mengkristalkan sakharosa yang terkandung

dalam nria kental sebanyak'banyaknya. @ira kental dari peti penampung nira ekntal

dipompa ke pan masakan 7, disini nira kental dipanaskan sampai men;apai kekentalan

tertentu. 7pabila keadaan ini telah ter;apai kekentalan baru MeinurM (bibit) ditambahkan

se;ukupnya kira'kira + "F. /enga adanya penambahan bibit ini akan timbul butir'butir 

kristal, apabila jarak antara butir kristal yang satu dengan yang lain ;ukup dekat atau rapat

maka ditambahkan klare !"! sehingga masakan menjadi en;er kembali dengan harapan

memberikan kesempatan pada kristal untuk tumbuh lebih besar. 7pabila pembentukankristal sudah sesuai dengan 0olume masakan yang dibutuhkan, maka hasil masakan

diturunkan melalui palung'palung pendingin dan selanjutnya dipompa ke puteran 7.

Pada pan masakan 6 ini yang dimasukkan adalah stroop 7 dan bibit kristal. Proses

 pemaaskan pada pan masakan 6 ini sama dengan proses pemasakan pada pan masakan 7.

!etelah melalui pengontrolan dan kristal sudah banyak maka hasil masakan tersebut

diturunkan ke palung pendingin, kemudian dipompa ke ;entriuge. /ari proses ini

dihasilkan gula $% ( digunakan sebagai bibit ) dan stoop 6.

Page 12: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 12/14

Pada pan masakan / dimasukkan stroop 6 dan klare / ( stroop hasil putaran / % yang

kandungan gulanya rendah ). "asil masakan diturunkan ke palung pendingin. Hntuk pan

masakan / karena merupakan pan masakan terakhir yang menghasilkan gula / % dan tetes,maka pada palung pendingin dialirkan air pendingin yang tujuannya supaya terjadi

 peristia pengkristalan kembali dan diharapkan kandungan gula dalam tetes ke;il.

2.3.$. Pemutaran

Pemutaran diungsikan untuk memisahkan Kristal dengan larutanya (stroop)

menggunakan proses sentriugasi dalam saringan sehingga massa akan terlempar m.

Kristal akan tertahan di dinding saringan dan ;airan menembus lubah saringan. !aat

 pemutaran sesekali diberi air siraman untuk mempermudah pemisahan Kristal gula

dengan larutanya.

2.3.%. Pengeringan& pen!inginan& !an pen'aringan

Pengeringan dilakukan dalam talang getar, dimana gula akan melompat'lompat

sehingga memper;epat pengeringan karena seluruh Kristal terkena hembusan udara

 panas dari pengering gula. Pendinginan gula dengan menghembuskan udara dingin

sampai suhu gula sampai dengan suhu udara. !etelah dingin dan kering gula disaring

untuk memisahkan antara gula halus, gula kasar, gula produk. Gula halus dan gula kasar 

akan dilebur kembali, sedangkan gula produk ditimbang dan di kemas.

2.3.(. Pengemaan

Pengemasan adalah suatu usaha perlindungan terhadap produk dari segala ma;am

kerusakan dengan menggnakan adah. Gula produk ditimbang dengan timbangan ;urah

dengan skala yang sudah diatur untuk berat bersih, dan langsung masuk ke karung

 plasti; dan dijahit se;ara otomatis. !elanjutnya gula produk dibaa ke gudang untuk 

disimpan dan di distribusikan kepada konsumen.[11]

2.".)imbah

Fimbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses proses produksi baik 

imdustri maupun rumah tangga, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu

tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. 6ila ditinjau se;ara

kimiai, limbah ini terdiri dari bahan kimia organi; dan anorganik.[1]

Fimbah pada umumnya dibagi menjadi tiga golongan yaitu limbah padat, ;air, dan

gas. 6eberapa ;iri limbah adalah mudah terbakar, mudah meledak, korosi, oksidator,

Page 13: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 13/14

dan atau reduktor, iritasi bahan radioakti, mutageni;, patogenik, dan mudah membusuk.

[1%]

/engan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak 

negati0e terhadap kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penaganan terhadap

limbah. :ingkat bahaya kera;unan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis

dan karakteristik limbah. :ingkat bahaya kera;unan yang ditimbulkan oleh limbah

tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Karakteristik limbah antara lain

 berukuran mikro, dinamis, berdampak luas penyebarannya, berdampak jangka panjang.

Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa a;tor yaitu 0olume limbah, kandungan

 bahan, bahan pen;emar, rekuensi pembuangan limbah.[1]

6erdasarkan karakteristiknya, limbah industry dapat digolongkan menjadi empat

 bagian

' Fimbah ;air  

' Fimbah padat

' Fimbah gas dan partikel

' Fimbah 6 (6ahan 6erbahaya dan 6era;un)

Kandungan senyaa organi; dalam limbah sangat beragam dan sangat tergantung

dari sumbernya, tetapi se;ara umum kandungan senyaa organi; tersebut dapat

ditentukan dengan tes 6&/ (6iologi;al &Jygen /emand), $&/ ($hemi;al &Jygen

/emand), :&$ (:otal &rgani; $arbon), dan :!! (:otal !uspended !olid).[1]

Pengolahan limbah ser;ara biologi; adala untuk menghilangkan bahan organi;

dan anorganik yang terlarut dalam air serta bahan yang tidak mau mengendap melalui

 proses penguraian biologi; dan jika perlu untuk menjadikan limbah tersebut tidak 

 bahaya dalam perlakuan berikutnya. Penanganan limbah se;ara biologi; melibatkan

 peranan populasi mikroorganisme ;ampuran, susunannya tergantung pada sejmlah besar 

a;tor'aktor seperti siat dan susunan air yang harus ditangani, suhu, dan aktu tinggal

air.

2.#.Pengen!alian *utu

Pengendalian mutu merupakan usaha yang mutlak dilakukan terutama untuk 

industry pengolahan untuk mempertahankan kualitas, kontinuitas, spesiikasi produk 

yang telah ditetapkan serta toleransinya dapat disukai dan diterima konsumen.

Keper;ayaan dan kepuasan konsumen adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan

Page 14: Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

7/23/2019 Print 1PKN BAB II TinjauanPustaka(Beres)

http://slidepdf.com/reader/full/print-1pkn-bab-ii-tinjauanpustakaberes 14/14

tolak ukur keberhasilan dalam usaha melaksanakan system jaminan mutu. /iatas

keper;ayaan dan kepuasan konsumen itulah perusahaan mendasarkan perkembangan

usahanya.[12]

Pengendalian proses dalam pabrik dilaksanakan dengan jalan mengatur ;ara

 proses dan kerja alat selama proses produksi berlangsung dengan tujuan untuk 

mendapatkan mutu produk yang dapat memuaskan konsumen. 4utu seragam, tidak 

konsisten, tidak sama dari aktu ke aktu, juga tidak akan memuaskan dan

mendapatkan keper;ayaan dari konsumen.[1]