preskas jiwa edit
DESCRIPTION
:DTRANSCRIPT
STATUS PASIEN PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIENNama: Tn. YSZJenis Kelamin: Laki-laki
Umur: 34 Tahun
Alamat: Gampong tengoh, langsa kotaStatus Pernikahan: Belum MenikahPekerjaan: PedagangPendidikan Terakhir: SMA Kelas IIIAgama: Islam
Suku: AcehTanggal Masuk Rumah Sakit: 25 Januari 2014Tanggal Pemeriksaan: 22 Februari 2014II. RIWAYAT PSIKIATRI
Data diperoleh dari
: Autoanamnesis
: 22-24 Februari 2014 Alloanamnesis
: 23 Februari 2014 Catatan MedikA. Keluhan UtamaMengamukB. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang diantar keluarga dan Satpol PP ke RSJ Banda Aceh 25 januari 2014 dengan keluhan mengamuk. Keluarga pasien mengaku bahwa pasien mengamuk dan membanting pintu serta kadang suka memecahkan barang barang. Pasien ditangkap satpol PP di kantor walikota langsa karena pasien berteriak dan marah marah di depan kantor walikota sehingga meresahkan warga. Menurut keluarga pasien gangguan jiwa pertama kali dialami pasien sekitar 4 tahun yang lalu (tahun 2010) dengan gejala sering marah marah, suka berbicara sendiri dan sulit mengendalikan emosi, pasien juga sering ketakutan merasa dirinya diintai oleh aparat kepolisian.Menurut pengakuan pasien, ia dibawa ke RSJ Banda aceh karena ditangkap oleh Satpol PP dan dibawa ke RSJ Banda Aceh oleh keluarganya yang diyakini pasien akibat permainan politik, pasien mengaku dirinya tidak sakit melainkan sehat seperti orang normal lainnya, pasien yakin dirinya dijebak oleh pejabat besar negara seperti megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo dengan alasan politik berupa Percobaan Pembunuhan Politik, pasien mengaku dirinya merupakan kelinci percobaan proyek berupa pelacakan teroris dimana pasien di jadikan umpan, disamping itu pasien juga mengaku diberi tugas oleh SBY untuk membunuh hasan tiro namun pasien tidak mengerjakannya sehingga meyakini dirinya dijebak oleh SBY. Pasien mengaku sering berkomunikasi dengan SBY, Megawati dan Prabowo melalui Televisi yang langsung tersambung dengan telepon genggam pasien.
Pasien merasa setiap hari dirinya diintai oleh aparat kepolisian, seakan akan ingin membunuh pasien. Akibatnya pasien tidak berani keluar dari rumah selama 5 bulan, pasien mulai berani keluar dari rumah diakui pasien setelah mendapat tanda berupa adanya kucing yang berbicara dengan mulut basah dan kaki basah berjalan di rumah pasien, kucing tersebut diakui pasien kencing di dekat tong sampah dan pasien menghampiri tong sampah tersebut, dalam tong sampah tersebut didapati bungkus permen jagoan neon, yang diartikan pasien orang jago harus hati hati, pasien mengaku mendapat kekuatan untuk membaca tanda tanda alam yang dinamai pasien sebagai Ilmu membaca keadaan, pasien meyakini mendapat ilmu tersebut dari Allah SWT.
Pada tahun 2011 pasien mengaku pernah mendengar bisikan bisikan berupa nurul nurul , BABI (Banyak Bicara), yang diyakini pasien bisikan tersebut muncul akibat pasien di jebak dengan seks oleh temannya sendiri dan ditanamnya pin semacam alat detektor di kedua telinga pasien sehingga dapat mendengar bisikan bisikan tersebut. Sampai saat ini bisikan tersebut sudah tidak didengar pasien lagi.
Kisaran tahun 2013 pasien mengaku merasakan seluruh tubuh pasien seperti bau bangkai dan pasien berjemur di lapangan bola kaki untuk menghilangkan bau tersebut, terjadinya hal tersebut tidak dialami pasien sampai saat ini. Pasien juga mengaku adanya cacing yang keluar dari telapak kaki kanan pasien yang di yakini pasien sebagai hal ghaib.
Pasien merupakan perokok aktif sejak kelas 1 SMP dan dapat menghabiskan 1 bungkus rokok perhari, pasien juga memiliki riwayat sebagai pengguna sabu sabu pada tahun 2005 saat umur pasien 24 tahun dan menurut pengakuan pasien berhenti menggunakan sabu di tahun 2010. Pasien berprofesi sebagai bandar sabu dan pernah dipenjara di batam pada tahun 2005 selama 2 tahun 3 bulan, setelah bebas dari batam, tahun 2008 pasien kembali ke langsa, kemudian menjual dan menggunakan sabu kembali dan di penjara selama 6 bulan di lapas langsa.
Riwayat Penyakit Sebelumnya1. Riwayat gangguan psikiatrik
Sebelumnya pasien belum pernah dirawat di RSJ Banda Aceh.2. Riwayat penyakit medis umum
Riwayat trauma kepala disangkal.3. Riwayat penggunaan zatPasien merupakan perokok aktif. Pasien mulai merokok sejak SMP hingga sekarang, menghabiskan 1 bungkus per hari.Pasien juga merupakan pengguna sabu sejak usia pasien 24 tahun.C. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami gangguan seperti pasien.D. Riwayat PengobatanPasien memiliki riwayat berobat ke praktek dokter spesialis jiwa di Medan tahun 2010.Pasien memiliki riwayat berobat rutin di puskesmas langsa sekitar 3 tahun yang lalu.Pasien memiliki riwayat berobat jalan di poliklinik RSJ Banda aceh pada tahun 2010
E. Riwayat Kehidupan Pribadi Pasien1. Riwayat kehidupan prenatal
Baik2. Riwayat masa bayi
Baik3. Riwayat masa kanak
Baik4. Riwayat masa remajaPasien mulai menjadi perokok aktif 5. Riwayat masa dewasa
Pasien Mulai menggunakan Shabu & Mengalami gangguan jiwa.6. Riwayat pendidikanPendidikan Terakhir Pasien Tamat SMA kelas III.7. Riwayat silsilah keluarga
Keterangan gambar:
: perempuan
: pasien
: laki-laki : MeninggalPasien merupakan anak kedelapan dari dari sepuluh bersaudara. III. Pemeriksaan diagnostik lebih lanjut
1. Status Internus
a. Status Present
Penampakan umum: Cukup Baik Kesadaran
: Compos mentis Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Frekuensi Nafas
: 20 x/menit Frekuensi Nadi
: 80 x/menit Temperatur
: 36,5 Cb. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Mata/Telinga/Hidung/Mulut: Dalam Batas NormalLeher
: Dalam Batas Normal
Thorax
: Dalam Batas Normal
Paru
: Dalam Batas Normal
Jantung
: Dalam Batas NormalAbdomenHepar, Splen , Renal
: Tidak TerabaTurgor
: kembali cepat
Nyeri tekan
: (-)Extremitas
Superior-Inferior : Edema (-), sianosis (-)
Genetalia
: Tidak dilakukan pemeriksaanc. Status Neurologis
GCS
: E4M6V5 = 15 Tanda Rangsang Meningeal
: (-) Peningkatan Tekanan Intra Kranial: (-) Nervus kranialis
Kelompok Optik :
Kanan
Kiri
Fungsi visual (N.II)
Visus
Kesan normalKesan normal
Lapang pandang
Kesan normalKesan normal
Bentuk pupil
BulatBulat
Ukuran Pupil
3 mm3 mm
Refleks cahaya langsung
++
Refleks cahaya tidak langsung++
Nistagmus
--
Strabismus
--
Gerakan Okuler (N. III, IV, VI)Pergerakan bola mata:
Lateral
++
Atas
++
Bawah
++
Medial
++
Diplopia
--
Kelompok Motorik :
Nervus V (fungsi motorik)
Membuka mulut
Dalam batas normal
Menggigit dan mengunyah
Dalam batas normal
Nervus VII (fungsi motorik)
Mengerutkan dahi
Dalam batas normal
Menutup mata
Dalam batas normal
Menggembungkan pipi
Simetris
Memperlihatkan gigi
Dalam batas normal
Sudut bibir
Simetris
Nervus IX & X (fungsi motorik)
Bicara
Dalam batas normal
Menelan
Dalam batas normal
Nervus XI (fungsi motorik)
Mengangkat bahu
Dalam batas normal
Memutar Kepala
Dalam batas normal
Nervus XII (fungsi motorik)
Artikulasi lingualis
Dalam batas normal
Menjulurkan lidah
Dalam batas normalKelompok Sensoris :
Nervus I (fungsi penciuman) : Kesan normal
Nervus V (fungsi sensasi wilayah):Kesan normal
NervusVII (fungsi pengecapan):Kesan normal
NervusVIII (fungsi pendengaran):Kesan normal
Anggota Gerak Atas
Motorik
Pergerakan:+/+
Kekuatan otot:5555/5555
Reflek
Biseps
:+/+
Triseps
:+/+
Sensibilitas
Rasa Suhu
:Dalam batas normal
Rasa nyeri
:Dalam batas normal
Rasa Raba
:Dalam batas normal Anggota Gerak Bawah
Motorik
Pergerakan
:tidak normal
Kekuatan otot
:5555/5555
Reflek
Patella
:++/++
Achilles
:++/++
Babinsky
:-/-
Chaddock
:-/-
Gordon
:-/-
Oppenheim
:-/-
Sensibilitas
Rasa Suhu
: Dalam batas normal
Rasa nyeri
: Dalam batas normal
Rasa Raba
: Dalam batas normal Fungsi Vegetatif
Miksi dan defekasi
:Dalam batas normal
IV. Pemeriksaan Status Mental
1) Deskripsi UmumPenampilan: laki-laki, sesuai usia, kebersihan kurang baik, pakaian kurang rapi dan kurang bersih. Kesadaran
: Jernih (Composmentis) Perilaku
: Pasien Tenang (Normoaktif) Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif2) Keadaan Afektif
Afek
: Terbatas Mood
: Elasi Emosi
Arus
: Baik Dalam/Dangkal
: Dangkal Pengendalian
: Baik Stabilitas
: Baik Ech/Unecht
: Unecht Empati
: Baik3) Fungsi Intelektual (kognitif)
Intelektual
: Baik Daya konsentrasi
: Baik Orientasi
Waktu
: Baik Tempat
: Baik
Orang
: Baik Daya Ingat
Seketika : Baik Jangka Pendek
: Baik Jangka Panjang
: Baik Pikiran Abstrak
: Baik Bakat Kreatif
: Baik4) Proses Pikir
Arus Pikir
Produktivitas
: Baik Kontinuitas
: Lancar. Hendaya bahasa
: Tidak di jumpai Isi pikir
Preokupasi
: (-) Waham/Delusi
Waham Kebesaran
: (+) Waham Kejar
: (+) Waham Nihilistic
: (-) Waham Bizarre
: (+), Riwayat Delusion of reference
: (-) Delusion of control
: (-) Delusion of influence: (-) Delusion of passivity: (-) Thought echo
: (-) Thought insertion
: (-)
Thought broadcasting
: (-) Thought withdrawal
: (-) Gangguan Persepsi
Halusinasi Auditorik
: (+),Riwayat Halusinasi Visual
: (-) Halusinasi Olfaktori
: (+),Riwayat Halusinasi Taktil
: (-) Ilusi
: (-) Depersonalisasi
: (-)
Derealisasi
: (-)5) Daya Nilai
Norma sosial
: Baik
Uji daya nilai
: Baik Penilaian realitas
: Baik6) Insight
: T17) Judgment
: BaikV. ResumePasien datang ke IGD Rumah Sakit Jiwa diantar oleh keluarga dan Satpol PP karena mengamuk dan mengganggu warga sekitar. Pasien merupakan pengguna sabu sabu sejak umur pasien 24 tahun dan sekarang tidak pernah mengkonsumsi sabu lagi. Halusinasi auditorik (+) riwayat, Halusinasi Olfaktori (+) riwayat, waham kebesaran (+), waham bizare (+) riwayat, Mood elasi dan afek terbatas, daya intelektual cukup baik, daya nilai baik, tilikan T1, judgement baik. Dari pemeriksaan fisik didapati tekanan darah 120/70 mmHg, Frekwensi nafas 20x/menit, Frekwensi nadi 80x/menit dan temperatur 36,5oC.
VI. Diagnosis Banding F 20.0 Skizofrenia Paranoid F 22.0 Gangguan Waham Menetap F 25.0 Gangguan Skizoafektif tipe ManikVII. Diagnosa SementaraF 25.0 Gangguan Skizoafektif tipe ManikVIII. Diagnosis MultiaksialAxis I
: F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe ManikAxis II
: Ciri Kepribadian AntisosialAxis III: Tidak ada diagnosisAxis IV: Tidak ada diagnosisAxis V
: GAF Scale 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.IX. Tatalaksana1. Terapi Psikofarmaka : Risperidon 2 mg 2x1 tablet Depakote ER 500 mg 2 x 1 tablet Clopine 100 mg 2 x tablet2. Terapi Psikososial. Psikoedukasi terhadap keluarga: memberikan penjelasan kepada keluarga tentang apa yang dialami pasien saat ini agar keluarga ikut berperan aktif dalam tatalaksana pasien. Psikoedukasi terhadap Pasien: memberikan pengetahuan dan penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya, kemungkinan penyebab dari penyakitnya, meyakinkan pasien agar minum obat dan menjelaskan dampak jika pasien tidak teratur minum obat.X. PrognosisQuo ad Vitam
: Dubia ad bonamQuo ad Functionam: Dubia ad bonamQuo ad Sanactionam: Dubia ad bonam3