presentation hepatobilier
DESCRIPTION
dari Drs.Mainaldosen Farmakologi Fakultas Kedokkteran UnimalTRANSCRIPT
PEMAKAIAN OBAT PADA PENYAKIT HEPATOBILIER DAN PANKREAS SERTA STRATEGI
PEMILIHAN OBAT PADA PENYAKIT HEPAR
PEMAKAIAN OBAT PADA PENYAKIT HEPATOBILIER DAN PANKREAS SERTA STRATEGI
PEMILIHAN OBAT PADA PENYAKIT HEPAR
JENIS TERAPITerapi tanpa obat Terapi dengan obatTerapi dengan vaksinasiTerapi transplantasi hati
TERAPI TANPA OBATDiet seimbang, jumlah kalori yang dibutuhkan
sesuai dengan tinggi badan, berat badan, dan aktivitas.
Pada keadaan tertentu, diperlukan diet rendah protein, banyak makan sayur dan buah
Melakukan aktivitas sesuai kemampuan untuk mencegah sembelit,
menjalankan pola hidup yang teratur dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan. segera beristirahat bila merasa lelahmenghindari minuman beralkohol.
Tujuan terapi dietmenghindari kerusakan hati yang permanenmeningkatkan kemampuan regenerasi
jaringan hati dengan keluarnya protein yang memadai
memperhatikan simpanan nutrisi dalam tubuh
mengurangi gejala ketidaknyamanan yang diakibatkan penyakit ini
pada penderita sirosis hati, mencegah komplikasi asites, varises esofagus dan ensefalopati hepatik yang berlanjut ke komplikasi hepatik hebat.
TERAPI DENGAN OBATAminoglikosidaAntibiotik digunakan pada kasus abses hati yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Preparat ini diberikan tiga kali sehari secara teratur selama tidak lebih dari tujuh hari, atau sesuai anjuran dokter.
Antiamubaseperti metronidazole, tinidazole adalah preparat yang digunakan untuk amubiasis. Dengan terapi ini maka risiko terjadinya abses hati karena amuba dapat diminimalkan.
AntivirusLamivudine adalah obat antivirus yang efektif untuk penderita hepatitis B. Virus hepatitis B membawa informasi genetik DNA. Obat ini mempengaruhi proses replikasi DNA dan membatasi kemampuan virus hepatitis B berproliferasi.
Dalam pengobatan Anti Retroviral (ARV) pada koinfeksi hepatitis C, saat ini tersedia ARV gratis di Indonesia. ARV yang tersedia gratis adalah Duviral (Zidovudine + Lamivudine) dan Neviral (Nevirapine). Sedangkan Efavirenz (Stocrin) tersedia gratis dalam jumlah yang amat terbatas. Didanosine atau Stavudine tidak boleh diminum untuk penderita yang sedang mendapat pengobatan Interferon dan Ribavirin, karena beratnya efek samping terhadap gangguan faal hati.
Zidovudine, termasuk Duviral dan Retrovir harus ketat dipantau bila digunakan bersama Ribavirin (untuk pengobatan hepatitis C), karena masing-masing memudahkan timbulnya anemia. Anemia bisa diantisipasi dengan pemberian eritropoetin atau transfusi darah.
Diuretik Diuretik tertentu, seperti Spironolactone,
dapat membantu mengatasi edema yang menyertai sirosis hati, dengan atau tanpa asites. Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan keseimbangan elektrolit atau gangguan ginjal berat karena menyebabkan ekskresi elektrolit.
Furosemida
Kolagogum, kolelitolitik dan hepatic protector.
Golongan ini digunakan untuk melindungi hati dari kerusakan yang lebih berat akibat hepatitis dan kondisi lain. Misal calcium pantothenate, L-ornithine-L-aspartate, lactulose, metadoxine, phosphatidyl choline, silymarin dan ursodeoxycholic acid dapat digunakan pada kelainan yang disebabkan karena kongesti atau insufisiensi empedu, misalnya konstipasi biliari yang keras, ikterus dan hepatitis ringan, dengan menstimulasi aliran empedu dari hati. Namun demikian, jangan gunakan obat ini pada kasus hepatitis viral akut atau kelainan hati yang sangat toksik.
Multivitamin dengan mineralGolongan ini digunakan sebagai terapi penunjang
pada pasien hepatitis dan penyakit hati lainnya. Biasanya penyakit hati menimbulkan gejala-gejala seperti lemah, malaise, dan lain-lain, sehingga pasien memerlukan suplemen vitamin dan mineral. Hati memainkan peranan penting dalam beberapa langkah metabolisme vitamin. Vitamin terdiri dari vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (fat-soluble) seperti vitamin A, D, E dan K atau yang larut dalam air (water-soluble) seperti vitamin C dan B-kompleks.
TERAPI DENGAN VAKSINASI
Interferon adalah glikoprotein yang diproduksi oleh sel-sel tertentu dan T-limfosit selama infeksi virus. Ada 3 tipe interferon manusia, yaitu interferon a, interferon B dan interferon y; yang sejak tahun 1985 telah diperoleh murni dengan jalan teknik rekombinan DNA. Pada proses ini, sepotong DNA dari leukosit yang mengandung gen interferon, dimasukkan ke dalam plasmid kuman E.coli. Dengan demikian, kuman ini mampu memperbanyak DNA tersebut dan mensintesa interferon.
Umar Said/Man.Pel.Log.2005
INTERFERON (INF) ADALAH : GLICOPROTEIN YANG DIPRODUKSI OLEH
SEL-SEL TERTENTU DAN OLEH T-LIMFOSIT SELAMA INFEKSI VIRUS
DIBUAT DARI DNA YANG MENGANDUNG GEN INTERFERON DIBIAKKAN DALAM PLASMID KUMAN E COLI. KUMAN INI MAMPU MEMPERBANYAK DNA DAN INTERFERON
ADA 3 JENIS INTERFERON MANUSIA : INTERFERON ALFA (UNTUK HEPATITIS) INTERFERON BETA (UNTUK MS) INTERFERON GAMMA
FUNGSI INTERFERON : UNTUK MENCEGAH INVEKSI VIRUS
LEBIH LANJUT, DENGAN CARA MENDUDUKI RESEPTOR VIRUS DI MEMBRAN SEL, SEHINGGA VIRUS TIDAK DAPAT MASUK KE DALAM SEL
BERSIFAT VIRUSTATIKA JUGA SEBAGAI CYTOSTATIKA (ANTI
TUMOR), KARENA INTERFERON DAPAT MENSTIMULIR PRODUKSI MAKROFAG DAN NK-CELL (NATURAL KILLED CELL) YANG DAPAT MENDETEKSI DAN MEMHANCURKAN SEL YANG TERINFEKSI VIRUS
INTERFERON ALFA UNTUK HEPATITIS DAN LEUKEMIA TERTENTU
INTERFERON BETA UNTUK MULTIPLE SCLEROSIS (MS)
INTERFERON GAMMA UNTUK MNGATUR IMUN (KHASIAT ANTI VIRALNYA LEMAH)
MEKANISME KERJA INTERFERON
1) SEBELUM DI INJEKSI INTERFERON
2) SESUDAH DI INJEKSI INTERFERON
VIRUS MEMBRAN SEL SEHAT
RESEPTORVIRUS
INTERFERON
VIRUS DAPAT MASUK KE DALAM SEL
VIRUS HIV TIDAK DAPAT MASUK KE DALAM SEL
HEPATITIS…
Hepatitis adalah peradangan hati Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut hepatitis kronis.
DEFINISI
Hepatitis virus adalah infeksi yang dapat menghancurkan sel-sel hati yang disebabkan oleh virus tertentu.
Hepatitis non-virus disebut juga toksik atau hepatitis akibat obat-obatan, merupakan bentuk dari hati yang meradang akibat pemakaian obat-obatan dan bahan kimia
Hepatitis autoimun merupakan jenis penyakit hepatitis yang disebabkan karena adanya kelainan pada sistem imun yang bersifaat bawaan
PENYEBAB
Hepatitis virus
Hepatitis non-virus
HAV masa inkubasi ± 28
hari, penyebaran melalui makanan
dan minuman yang terkontaminasi.
HBV masa inkubasi panjang ±
120 hari, penyebaran melalui tranfusi darah,
dan feses.
Zat kimia (ex. Karbon tetraklorida, vinil klorida, trikloroetilena), alkohol, obat tertentu, kekurangan oksigen.
HCV penyebaran melalui tranfusi darah dari donor yang tidak
mempunyai gejala.
HDC (hepatitis delta) ditemukan pada
penderita hepatitis B.
HFV belum lama ditemukan, bahan-bahan genetisnya belum diamalisa secara
lengkap.
HGV penyebaran via tranfusi
dan jarum yang terkontaminasi,berlangsung
tanpa gejala yang nyata.
GEJALA
Tingkat pertama penderita merasa cepat lelah, kehilangan nafsu makan (BB turun), gelisah, depresi, sakit kepala, lemah, sedikit sensistif terhadap cahaya dan kadang disertai muntah.
Selanjutnya timbul demam (1-5 hari sebelum penyakit kuning), urin berwarna hitam dan feses berwarna hitam kemerahan.
Selama stadium penyakit kuning (± 1-2 minggu), penderita merasa sakit dan bengkak terutama untuk hepatitis B dan C. Dokter akan
mendeteksi perut yang rapuh juga hati yang membesar dan rapuh.
Selama masa penyembuhan, kebanyakan gejala akan berkurang atau hilang dan hati yang membesar mengalami pengurangan. Tingkatan ini
biasanya berakhir 2-12 minggu.
1. PengertianJenis yang disebabkan virus VHA menular melalui makanan/minuman yang tercemar kotoran (tinja) yang terinfeksi masuk kemulut orang lain.
2. Gejala hepatisis AJika anak-anak yang terkena virus maka tidak ada gejala apapun Jika orang dewasa gejalanya yaitu :
a. kulit dan mata jadi kuning (ikterus) b. kelelahan c. sakit perut kanan-atas d. hilang nafsu makan e. berat badan menurun f. demam g. mual & mencret / diare h. air seni seperti the/kotoran berwarna dempul i. sakit sendi
1. PengertianJenis yang disebabkan virus VHB atau virus nonsitopatik artinya tidak langsung merusak hati tapi sebaliknya menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga terjadi peradangan.
2. Gejala hepatisis B Sekitar 30-40 % orang terinfeksi virus ini tidak mengalami gejala apapun
biasanya 4-6 minggu setelah terinfeksi.
Urtikaria (rasa gatal yang berbintik-bintik merah),artritis (peradangan sendi), dan polineuropati (semutan atau rasa terbakar pada lengan dan kaki).
Demam,sakit kepala,mual ,sakit otot,hilang nafsu makan ,mata & kulit kuning, airseni berwarna gelap.
1. PengertianJenis yang disebabkan virus VHC yang dapat menyebabkan infeksi seumur hidup,sirosis hati, kanker hati, kegagalan hati dan kematian.
2. Gejala hepatitis C Demam, sakit kepala, mual, sakit otot, hilang nafsu makan, mata&kulit kuning, airseni berwarna gelap.
Jadi hepatitis C itu paling berbahaya…!
HEPATITIS DHDV atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan atau amat progresif.
HEPATITIS EMemiliki gejala mirip hepatitis A. Penyakit yang akan sembuh sendiri (self-limited), kecuali bila terjadi pada kehamilan, khususnya trisemester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi.
HEPATITIS FHepatitis F baru sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
HEPATITIS GGejala hepatitis G serupa dengan Hepatitis C. Seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B atau hepatitis C.
Perjalanan Hepatitis virusPerjalanan Hepatitis virus
Sembuh (90%) B Kronik (10%) Hepatitis kronik
Hepatitis Sirosis hatiAkut Kanker hati C Kronik (90%) Sembuh (10 % )
Interferon Interferon alfa
Interferon alfa-2aInterferon alfa-2b
LamivudinAdefovirRibavirinAnalog Nucleotide lainnya : Entecavir, telbivudine, Emtricitabine, Clevudine.
Obat untuk Hepatitis. 1. Lamivudin
Indikasi : Hepatitis B kronik.
Dosis : Dewasa, anak > 12 tahun : 100 mg 1 x sehari. Anak usia 2 – 11 tahun : 3 mg/kg 1 x sehari (maksimum 100 mg/hari).
Efek samping : diare, nyeri perut, ruam, malaise, lelah, demam, anemia, neutropenia, trombositopenia, neuropati, jarang pankreatitis.
2. Interferon α
Indikasi : Hepatitis B kronik, hepatitis C kronik Dosis :
Hepatitis B kronik
a. Interferon α-2a SC/IM, 4,5 x 106 unit 3 x seminggu. Jika terjadi toleransi dan tidak menimbulkan respon setelah 1 bulan, secara bertahap naikkan dosis sampai dosis maksimum 18x106 unit, 3 x seminggu. Pertahankan dosis minimum terapi selama 4-6 bulan kecuali dalam keadaan intoleran.
b.Interferon α-2b SC, 3 x 106 unit, 3 x seminggu. Tingkatkan dosis 5-10x106 unit, 3 x seminggu setelah 1 bulan jika terjadi toleransi pada dosis lebih rendah dan tidak berefek. Pertahankan dosis minimum terapi selama 4-6 bulan kecuali dalam keadaan intoleran.
Hepatitis C kronik
Gunakan bersama Ribavirin (kecuali kontraindikasi). Kombinasi Interferon α dengan Ribavirin lebih efektif.
a. Interferon α-2a dan α-2b
SC, 3 x 106 unit 3 x seminggu selama 12 minggu. Lakukan tes Hepatitis C RNA dan jika pasien memberikan respon, lanjutkan selama 6-12 bulan.
b. Peginterferon α-2a
SC, 180 µg 1 x seminggu c.Peginterferon α-2b SC, 0,5 µg/kg (1 µg/kg digunakan untuk infeksi genotip 1) 1 x seminggu.
3. Ribavirin dengan Interferon
Indikasi : Hepatitis C kronik pada pasien penyakit hati >18 tahun yang mengalami kegagalan dengan monoterapi menggunakan Interferon α-2a atau α-2b.
Ribavirin dengan Peginterferon α-2a atau α-2b
1. INTERFERON Interferon tidak memiliki khasiat antivirus langsung tetapi merangsang terbentuknya berbagai macam protein efektor yang mempunyai khasiat antivirus. Salah satu kekurangan interferon adalah efek samping dan pemberian secara injeksi. Dosis interferon 5-10 juta MU 3 kali / minggu selama 16 minggu
2. LAMIVUDIN Lamivudin merupakan antivirus melalui efek penghambatan transkripsi selama siklus replikasi virus hepatitis B. Namun lamivudin memicu resistensi. Risiko resistensi terhadap lamivudin meningkat dengan makin lamanya pemberian.
3. ADEFOVIR Adefovir merupakan analog asiklik dari deoxyadenosine monophosphate (dAMP), yang sudah disetujui oleh FDA untuk digunakan sebagai anti virus terhadap hepatitis B kronis. Cara kerjanya adalah dengan menghambat amplifikasi dari cccDNA virus. Dosis yang direkomendasikan untuk dewasa adalah 10 mg/hari oral paling tidak selama satu tahunKelebihan adefovir adalah risiko resistennya yang lebih kecil.
PENGEMBANGAN OBAT BARU
4. PEGINTERFERON Disimpulkan bahwa berdasarkan hasil kombinasi (serokonversi HBeAg, normalisasi ALT, penurunan HBV DNA dan supresi HBsAg), peginterferon memberikan hasil lebih baik dibandingkan Lamivudin (Lau et al).
5. ANALOG NUKLEOTIDA LAINNYA Di samping entecavir, saat ini beberapa obat antivirus sedang dalam tahap penelitian, seperti : telbivudine, emtricitabine, clevudine dan LB 80380 (ANA 380). Emtricitabine yang merupakan derivat lamivudin, mempunyai potensi dan peluang yang hampir sama dengan lamivudin dalam memicu terjadinya mutasi YMDD. Clevudine yang merupakan analog pirimidin, sedang dalam studi fase II.
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN OBAT BARUOBAT BARU
PEGINTERFERON PEGINTERFERON αα-2a -2a
DeskripsiDeskripsi
Peginterferon Peginterferon αα-2a merupakan zat -2a merupakan zat sintetik yang secara normal sintetik yang secara normal diproduksi di dalam tubuh untuk diproduksi di dalam tubuh untuk melawan infeksi.melawan infeksi.
Mekanisme kerja peginterferon Mekanisme kerja peginterferon αα-2a -2a Menurunkan jumlah virus hepatitis C Menurunkan jumlah virus hepatitis C
(HCV) atau virus hepatitis B (HBV) di (HCV) atau virus hepatitis B (HBV) di dalam tubuh.dalam tubuh.
Keunggulan Peginterferon Keunggulan Peginterferon αα-2a -2a
Peginterferon Peginterferon αα-2a merupakan kombinasi -2a merupakan kombinasi dari interferon dan polyethyleneglycol, dari interferon dan polyethyleneglycol, yang membantu kerja interferon bekerja yang membantu kerja interferon bekerja lebih lama dibandingkan obat hepatitis lebih lama dibandingkan obat hepatitis lainnya, yaitu interferon .lainnya, yaitu interferon .
Dibandingkan dengan interferon :Dibandingkan dengan interferon : Peginterferon Peginterferon αα-2a cukup diberikan sekali -2a cukup diberikan sekali
dalam seminggu.dalam seminggu. Interferon Interferon αα-2a diberikan 3 kali dalam seminggu.-2a diberikan 3 kali dalam seminggu.
Kegunaan Peginterferon Kegunaan Peginterferon αα-2a -2a
Untuk pengobatan hepatitis C kronis.Untuk pengobatan hepatitis C kronis. Untuk pengobatan hepatitis B kronis pada Untuk pengobatan hepatitis B kronis pada
orang dewasa dengan HBeAg (+) dan orang dewasa dengan HBeAg (+) dan HBeAg (-). HBeAg (-).
Untuk pengobatan pada pasien liver Untuk pengobatan pada pasien liver disease dan yang disebabkan oleh virus disease dan yang disebabkan oleh virus serta peradangan pada hati.serta peradangan pada hati.
Digunakan untuk pasien yang belum Digunakan untuk pasien yang belum pernah menggunakan pengobatan dengan pernah menggunakan pengobatan dengan interferon interferon αα. .
Efek samping Efek samping
Sering terjadi :Sering terjadi : Lelah, kurang konsentrasi, susah dan Lelah, kurang konsentrasi, susah dan
nyeri saat kencing, rambut dan kulit nyeri saat kencing, rambut dan kulit susah tidur, napas pendek, dsb.susah tidur, napas pendek, dsb.
Jarang terjadi :Jarang terjadi : Nyeri pada tulang, konstipasi, rambut Nyeri pada tulang, konstipasi, rambut
dan kulit kering, takikardi, demam, dan kulit kering, takikardi, demam, rambut rontok, sakit perut.rambut rontok, sakit perut.
Bentuk sediaanBentuk sediaan
Parenteral ( Parenteral ( injeksiinjeksi)) Nama paten : Pegasys ®Nama paten : Pegasys ® Harus dengan resep dokter.Harus dengan resep dokter.
Dosis Parenteral Dosis Parenteral
Dosis disesuaikan secara individual Dosis disesuaikan secara individual pasien.pasien.
Untuk hepatitis B dan C kronis:Untuk hepatitis B dan C kronis: Dewasa : 180 µg sekali seminggu selama 24 Dewasa : 180 µg sekali seminggu selama 24
sampai 48 minggu.sampai 48 minggu. Anak-anak < 18 tahun : -Anak-anak < 18 tahun : -
Ket :Ket : Jika terjadi kehilangan dosis (missed dose), Jika terjadi kehilangan dosis (missed dose),
berikan segera mungkin. berikan segera mungkin. Tidak boleh diberikan dosis yang ganda.Tidak boleh diberikan dosis yang ganda.
Hal yang harus diperhatikan pada Hal yang harus diperhatikan pada pemberian peginterferon pemberian peginterferon αα-2a -2a
Alergi Alergi Wanita hamilWanita hamil
Peginterferon Peginterferon αα-2a belum diteiliti -2a belum diteiliti penggunaannya untuk wanita hamil. penggunaannya untuk wanita hamil. Penelitian pada tikus yang hamil bisa Penelitian pada tikus yang hamil bisa menyebabkan kematian pada janin.menyebabkan kematian pada janin.
Tapi bisa asumsikan Peginterferon Tapi bisa asumsikan Peginterferon αα-2a -2a sangat berbahaya bagi wanita hamil dan sangat berbahaya bagi wanita hamil dan janin.janin.
ASI ASI belumbelum diketahui peginterferon diketahui peginterferon αα-2a-2a dapat dapat
melewati kelenjar susu. Tapi untuk lebih melewati kelenjar susu. Tapi untuk lebih amannya, disarankan untuk menghentikan amannya, disarankan untuk menghentikan pemberian susu sementara atau menghentikan pemberian susu sementara atau menghentikan
penggunan peginterferon penggunan peginterferon αα-2a.-2a.
Anak-anak dan manulaAnak-anak dan manula
Interaksi ObatInteraksi Obat
Didanosin ( Videx ®)Didanosin ( Videx ®) tidak diperkenankan tidak diperkenankan diberikan bersamaan dengan obat ini.diberikan bersamaan dengan obat ini.
Methadone (Methadose®):Methadone (Methadose®): efek efek meningkat bila diberi bersamaan dengan meningkat bila diberi bersamaan dengan peginterferon peginterferon αα-2a .-2a .
NRTIs ( Obat HIV AIDS)NRTIs ( Obat HIV AIDS) tidak boleh tidak boleh diberikan pada waktu yang sama.diberikan pada waktu yang sama.
Ribavirin ( Virazole®) :Ribavirin ( Virazole®) : dapat diberikan dapat diberikan bersamaan dengan obat ini.bersamaan dengan obat ini.
Theophylin (Slo-bid, Theodur, Uniphyl):Theophylin (Slo-bid, Theodur, Uniphyl): efek meningkat bila diberi bersamaan efek meningkat bila diberi bersamaan dengan peginterferon dengan peginterferon αα-2a .-2a .
PenyimpananPenyimpanan
Jauhkan dari jangkauan anak-anakJauhkan dari jangkauan anak-anak Simpan di tempat yang kering dan sejukSimpan di tempat yang kering dan sejuk Simpan di lemari es (freezer).Simpan di lemari es (freezer).
Nama dagang obat-obat Nama dagang obat-obat HepatitisHepatitis
Peginterferon Peginterferon αα-2b (PEG-Intron ®)-2b (PEG-Intron ®) Interferon Interferon αα-2a (Roferon-A ®)-2a (Roferon-A ®) Interferon Interferon αα-2b (Intron A ®)-2b (Intron A ®) Interferon alfacon-1 (Infergen ®)Interferon alfacon-1 (Infergen ®) Interferon Interferon αα-2b plus ribavirin (Rebetron®)-2b plus ribavirin (Rebetron®) Lamivudin oral (Zeffix®)….Filipina 1999Lamivudin oral (Zeffix®)….Filipina 1999
R/ Pegasys 180 mcg IV Suc
Copegus CXX S 2 dd II
Pro : Tn. Robin
Komposisi : Interferon alfa-2a PEGASYS Dosis : 180 mcg/minggu (selama 24-48 minggu)
Indikasi : untuk hepatitis C kronik dan hepatitis B kronik
Komposisi : RibavirinDosis : 800-1200 mg/hari
COPEGUS Indikasi : kombinasi dengan PEGASYS untuk terapi hepatitis C
Kontraindikasi: Hipersensitif PEGASYS, wanitahamil,pasien dengan hemoglobinopathies (seperti thalassemia mayor,
sickle- cell anemia),hepatitis autoimmun, pasien Sirosis. PEGASYS Efek Samping: Gejala seperti flu, demam, panas dingin, sakit
otot, lelah, gangguan perut, mual, muntah, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, depresi, sulit mengontrol kadar
gula darah, rekasi kulit seperti ruam, kering, gatal, batuk, hidung mampet dan lain-lain.
Kontraindikasi : Wanita hamil, hipersensitif terhadap COPEGUS, pasien dengan
hemoglobinopathies (seperti COPEGUS thalassemia mayor, sickle-cell anemia).
Efek Samping : Anemia, gatal-gatal, ruam, hidung tersumbat, batuk.
SIROSIS HATI
Definisi :Penyakit hati kronis yang ditandai dengan gambaranPenyakit hati kronis yang ditandai dengan gambaran
degeneratifdegeneratif
NekrosisNekrosis
destruksi struktur hati pseudolobulusdestruksi struktur hati pseudolobulus
serta fibrosis difusserta fibrosis difus
EtiologiYang pasti : ?Yang pasti : ?
Faktor etiologi :Faktor etiologi :
- Hepatitis virus- Hepatitis virus
- Alkohol- Alkohol
- Nutrisi- Nutrisi
- parasit ( schistosomiasis )- parasit ( schistosomiasis )
- Kriptogenik - Kriptogenik
Gambaran klinikStadiumStadium : :
1. Kompensata1. Kompensata
2. Dekompensata2. Dekompensata
Gambaran klinis akibat :Gambaran klinis akibat :
1. Kegagalan sel hati1. Kegagalan sel hati
2. Hipertensi portal2. Hipertensi portal
Akibat kegagalan sel hatiIkterus Ikterus
Spider naeviSpider naevi
Palmar eritemPalmar eritem
GynaecomastiaGynaecomastia
Atrofi testisAtrofi testis
Rambut seksual berkurangRambut seksual berkurang
Edem/asitesEdem/asites
Akibat hipertensi portalKolateralKolateral
Caput meducaeCaput meducae
Hemetemesis melenaHemetemesis melena
SplenomegaliSplenomegali
Varises esofagusVarises esofagus
hemoroidhemoroid
Liver cirrhosis
Sirosis Hati dengan AsitesObat Dosis per hari Keuntungan Efek Samping
Spironolactone 100-600 mg Antagonis aldosteron
Slow diuresis
Hiperkalemia, ginekomastia, mengantuk, letargi, ruam, sakit kepala, ataksia, impotensi, jarang agranulositosis
Furosemide 40-160 mg Diuresis cepat
Rasa tidak enak pada abdominal, hipotensi ortostatik, gangguan GI, penglihatan kabur, pusing dehidrasi, Hipo kalemia atau hipo natremia
Tabel 2. Obat-obat untuk terapi Asites
Sirosis Hati dengan Ensefalo Hepatic
Obat Dosis Efek Samping
Lactulose 15-30 ml per oral 2-4 x sehari Flatulen, rasa tidak enak pada perut, diare, ketidakseimbangan elektrolit
Metronidazole 400-800 mg per oral per hari dalam dosis terbagi
Gangguan GI, mual, anoreksia, rasa kecap logam, muntah, urtikaria, pruritus
Neomycin 2-4 g per oral per hari dalam dosis terbagi
Nausea, muntah, diare, reaksi alergi, diare, jarang ototoksisitas, nefrotoksisitas
Sirosis Hati dengan Peritonitis Bakteri
Obat Dosis Kontraindikasi Efek Samping
Ampicilin
Dewasa :
Oral, 250-500 mg setiap 6 jam. Maksimum 4 g sehari.
IM/IV, 500 mg-1g setiap 4-6 jam
Anak-anak :
Oral 7,5-25 mg/kg setiap 6 jam sampai 4 g sehari
IM/IV, 10-25 mg/kg setiap 6 jam, maksimum 50 mg/kg setiap 4 jam
Hipersensitivitas terhadap penicilin
Reaksi alergi, anafilaksis, diare, mual, muntah, nyeri abdomen, superinfeksi.
Cefotaxime
Dewasa :
IV 1-2 g setiap 8-12 jam, maksimum 12 g sehari
Anak-anak :
IV 25-50 mg/kg setiap 8 jam
Hipersensitivitas terhadap penicilin, sefalosporin atau carbapenem
Pankreatitis, anafilaksis
Cefriaxone
Dewasa :
IM/IV 1-2 g 1 x sehari (atau dalam 2 dosis terbagi), maksimum 4 g sehari.
Anak-anak :
IM/IV 50 mg/kg 1 x sehari
Hipersensitivitas terhadap penicilin, sefalosporin atau carbapenem
Pankreatitis, anafilaksis
FATTY LIVER Penimbunan lemak berlebihan di sel liver. Liver menjadi warna kuning mengkilat karena
berlemak, membesar dan lebih berat dari keadaan normal
Sindroma metabolik :
- Obesitas - Dislipidemia - DM- Insulin resisten- Hipertensi
Dulu dianggap bukan masalah, Dulu dianggap bukan masalah,
sekarang terbukti dapat menjadi sirosis sekarang terbukti dapat menjadi sirosis
dan kanker hatidan kanker hati
c. Obat untuk mengatasi Perlemakan Hati
Untuk perlemakan hati dapat digunakan obat-obat yang dapat menurunkan kadar glukosa dan menurunkan kadar lipid. Obat- obat tersebut diantaranya :
1. Insulin-sensitizing agent
Obat Dosis
Pioglitazone 15-30 mg 1 x sehari, dapat ditingkatkan sampai dosis maksimum 45 1 x sehari setelah 4 minggu pengobatan tidak menimbulkan efek
Rosiglitazone Dosis awal 4 mg 1 x sehari, dapat ditingkatkan sampai 8 mg/hari dalam 1 atau 2 dosis jika tidak menimbulkan efek setelah 6-8 minggu pengobatan
Metformin 500 mg 1- 3 x sehari, dapat ditingkatkan sampai 850 mg 2-3 x sehari berdasarkan respon
Tabel 6. Obat-obat yang termasuk Insulin-Sensitizing Agent
2. Obat yang dapat menurunkan kadar lemak
Gemfibrozil
Dosis : 600 mg 2 x sehari
Kontraindikasi : Alergi terhadap Gemfibrozil
Efeksamping : Mulut kering, sakit kepala, mialga, apenditis, impotensi, depresi, urtikaria
3. Obat yang dapat memperbaiki aliran darah
Pentoxifylline
Dosis : 400 mg 2-3 x sehari
Efeksamping : Nausea, muntah, sakit kepala, angina, palpitasi, jarang hipersensivitas, ruam, urtikaria, perdarahan, halusinasi
Penatalaksanaan NASH
KONTROL BERAT BADAN KONTROL DIABETES & LIPID OAD , METFORMIN UDCA GEMFIBROZIL BETAINE VITAMIN E , ANTIOKSIDAN
Pankreatitis - Akut - Kronik
Radang pankreas akut Akibat enzim pankreas Akibat alkohol , batu saluran empedu Mortalitas 10% Penyebab lain infeksi , trauma dll
Penyebab tersering batu Keluhan rasa nyeri di epigastrium keluhan mual , muntah
Terapi :… analgetik… Anti emetik… pemberian enzim
KOLESISTITIS Terjadi akibat sumbatan duktus sistikus oleh batu yang terjebak di dalam kantung Hartman Kolesistitis akut tanpa batu empedu disebut kolesistitis akalkulosa, dapat ditemukan pasca
bedah Faktor trauma kantung empedu oleh hati dapat menyebabkan pelepasan fosfolipase yang
mengubah lesitin di dalam empedu menjadi lisolesitin yaitu senyawa toxic yang dapat memperberat proses peradangan
Perubahan pada patologi à proses awal berupa oedem subserosa, lalu perdarahan mukosa dan bercak-bercak nekrosis dan akhirnya fibrosis
Gambaran klinis Keluhan nyeri perut bagian kanan atas bersifat kolik atau terus menerus nyeri menyebar ke punggung dan ke arah skapula mual / muntah demam Tanda suhu 38-38.50 C tanda peritonitis kanan atas nyeri subkostal perut kanan atas san gerak inspirasi terhenti nyeri tekan interkostal tidak ada mungkin teraba kantung empedu atau massa di kanan atas mungkin ikterus ringan
EMPEDU : TEMPAT MENGHASILKAN KOLAT
(GARAM EMPEDU) YANG BERGUNA UNTUK MEMBANTU PROSES PENCERNAAN
BILA SALURAN EMPEDU TERGANGGU/ TERSUMBAT, MAKA PROSES PENCERNAAN AKAN TERGANGGU
BATU EMPEDU,TERDIRI DARI : KOLESTEROL (80 %), TERBENTUK KARENA KELEBIHAN KOLESTEROL GARAM CALSIUM BILIRUBIN PROTEIN
GEJALA BILA TERJADI PENYUMBATAN :BILA MENYUMBAT SALURAN EMPEDU, MAKA MENIMBULKAN NYERI KOLIK YANG
HEBAT, DENGAN GEJALA : KOLIK /KEJANG YANG HEBAT DI BAGIAN KANAN ATAS PERUT (15
MENIT) MUNTAH, DEMAM NYERI SAMPAI KE BAHU
OBATNYA : KENO DIOKSIKOLAT (PELARUT BATU DAN PENGHAMBAT SEKRESI) URSO DEOKSIKOLAT (PENGURAI KOLESTEROL MENJADI ASAM
KOLAT)
KERJANYA : MENGHAMBAT SEKRESI KOLESTEROL, PENGOBATANNYA LAMA 3 BULAN S/D 2 TAHUN
Umar Said/Man.Pel.Log.2005
STRATEGI PEMILIHAN OBAT
Prinsip Umum penggunaan Obat pada penyakit hati yang berat
1. Pilih obat yang eliminasinya terutama melalui ekskresi ginjal
2. Hindarkan penggunaan obat : depresi SSP (morfin), diuretik tiazid dan diuretik kuat, antikoagulan oral, kontrasepsi oral, & obat obat hepatotoksik
3. Gunakan dosis lebih rendah dari normal atau penyesuaian dosis.
Hepatotoksisitas oleh obat terbagi 2
•Hepatotoksisitas intrinsik : dapat diprediksi tergantung dosis, frekuensi penggunaan misalnya PCT pemberian OD, MTX pemberian lama, tetracyclin pemberian lama, kontrasepsi oral penyebab kolestasis
•Hepatotoksisitas idiosinkrasi : tidak dapat diprediksi misal CPZ setelah dihentikan baru muncul gejala kolestasis. Co amoxyclav, eritromisin, asam fusidat, glibenclamid, na.valproat, amitriptilinm haloperidol. INH jadi jaundice
note• Nekrosis ( kokain, halotan, isoniazid, paracetamol )• Fatty Liver ( steroid, tetracyclin, valproat, amiodaron, alkohol, INH,
rifampicin, sulfasalazin, salisilat, halotan )• Kolestasis (amitriptilin, ko amosiclav,eritromisin, asam fusidat,
glibenclamid, CPZ, haloperidol, hormon seks)• Fibrosis (vit A dan MTX)
obat-obatan dapat digunakan dengan aman pada penderita penyakit hati: Dosis obat diturunkan bila diketahui bahwa suatu obat mengalami ekskresi atau metabolisme yang bermakna dalam hati.Penderita diawasi lebih lanjut secara ketat terhadap tanda-tanda keracunan dan jika dapat diperoleh kadar obat dalam serum atau darah dipantauObat-obat alternatif yang tidak mengalami ekskresi atau metabolisme yang bermakna dalam hati digunakan sebagai pengganti apabila tersedia.Obat-obatan yang berkaitan dengan timbulnya penyakit hati kronik dihindari.
Obat-obat di bawah ini hendaknya digunakan dengan hati-hati atau jika mungkin dihindari pada pasien-pasien dengan penyakit hati kronis :
AcetaminophenAmiodaroneChlorpromazineDantroleneEthanolHalothaneIsoniazidMethyldopaNitrofurantoinOxyphenisatinPropylthiouracilSulfonamida