presentation fondation finish o3

47
FONDASI 2 pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal ragil_supri_vivin_kusnan

Upload: ragil-abhikama

Post on 03-Aug-2015

77 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan &kapasitas daya dukung tiang tunggalragil_supri_vivin_kusnan

Page 2: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Page 3: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

1. Fungsi Fondasi

2. Pertimbangan Penggunaan Fondasi Tiang

3. Klasifikasi Fondasi Tianga. Berdasarkan Metode Instalasib. Berdasarkan Jenis Perpindahannyac. Berdasarkan Jenis Materialnya

4. Metode Pemancangan Fondasi Tianga. Metode Pukulanb. Methode Getaranc. Methode Semprotan

Pendahuluan Fondasi Dalam

Fungsi Pertimbangan Klasifikasi Metode

Page 4: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Fungsi Fondasi

Fungsi Pertimbangan Klasifikasi Metode

Meneruskan beban yang diterima ke tanah dasar fondasikepada tanah, baik beban dalam arah vertical maupunhorizontal.

• Untuk memikul struktur atas• Untuk menahan gaya angkat(up-lift) pada fondasi dibawah muka air• Untuk memadatkan tanah lapisan pasiran dengan cara penggetaran dimana tiang kemudian dapat ditarik kembali• Untuk mengurangi penurunan• Untuk fondasi mesin, mengurangi amplitude getaran dan frekuensi alamiah dari system• Untuk memberikan tambahan factor keamanan, khususnya pada kaki jembatan yang mengalami erosi• Untuk menahan longsoran• Sebagai barisan tiang

Fungsi Fondasi Tiang

Page 5: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Pertimbangan Penggunaan Fondasi Tiang

Fungsi Pertimbangan Klasifikasi Metode

a. Lapisan tanah kuat terletak cukup dalam, D/B >= 10b. Adanya erosi misal, abutment jembatanc. Untuk mendukung beban yang cukup besar (beban vertikal dan horizontal)d. Untuk mendukung beban yang sensitif terhadap perubahan penurunan (setlement)e. Untuk menahan gaya angkat, gaya guling dan beban yang besar pada kondisi muka air tanah tinggi

Page 6: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Klasifikasi Fondasi Tiang

Fungsi Pertimbangan Klasifikasi Metode

a. Berdasarkan Metode Instalasi1. Tiang Pancang2. Tiang Bor

b. Berdasarkan Jenis Perpindahannya1. Tiang perpindahan besar (large displacement pile)

2. Tiang Perpindahan kecil (small displacement pile)3. Tiang tanpa perpindahan (non displacement pile)

c. Berdasarkan Jenis Materialnya1. Tiang Kayu2. Tiang Beton3. Baja4. Komposit

Page 7: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Metode Pemancangan Fondasi Tiang

Fungsi Pertimbangan Klasifikasi Metode

a. Metode Pukulan1. Drop Hammer2. Steam Hammer3. Diesel Hammer

b. Metode Getaran

c. Metode Semprotan

Page 8: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

1. Dynamic Formula (bab 2A)

2. Static Pile Capacity (bab 2B)

3. Pendekatan Hasil Uji Penetrasi (bab 2C)

Metode MenghitungKapasitas Dukung Tiang Tunggal

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Page 9: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Dynamic Formula

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Kapasitas dukung ultimit tiang secara dynamic didasarkan pada rumus tiang pancang dan hanya berlaku untuk tiang tunggal dan tidak memperhatikan :

1. Peilaku tiang yang terletak di dasar kelompok tiang dalam mendukung beban struktur

2. Reduksi tahanan gesek sisi tiang akibat pengaruh kelompok tiang 3. Perubahan struktur tanah akibat pemancangan

Penentuan hubungan antara tahanan dinamik tiang selama pemancangan dengan kapasitas dukung tiang terhadap beban statis disebut rumus pancang tiang.

Rumus ini tidak berlaku untuk tiang dalam lempung disebabkan hubungan antara tahanan statis dan dimamik tidak bergantung waktu

Page 10: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Dynamic Formula (Rumus Pancang Tiang)

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Rumus ini merupakan perkiraan.Rumus pancang diturunkan dari material tiang dengan prinsip kekekalan momentum.Tenaga yang diberikan = tenaga digunakan + tenaga hilang

Page 11: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Rumus Kapasitas Tiang Pancang Ultimit

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

1. Rumus Hilley2. Rumus Kode Bangunan Nasional Canada3. Rumus Danish4. Rumus Gates5. Rumus Janbu6. Rumus ENR7. Rumus Navy Mc Kay8. Rumus Kode Bangunan Uniform Pantai Pasifik

Page 12: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Rumus Hilley

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

K1 : dapat dilihat dalam tabel K2 : dihitung dari (Pu.L/A.E)K3 : 0 mm (untuk tanah keras; batuan, kerikil) 2,5 – 5 mm untuk material yang lain

Nilai Efisiensi Hammer (eh)

Page 13: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Rumus Kode Bangunan Nasional Kanada

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Perhatikan bahwa satuan dari C2 dan C3 sama seperti S

Page 14: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Rumus Danish [Olsen dan Flaate (1976)] (Gunakan F=3 sampai 6)

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Perhatikan bahwa satuan dari S

Page 15: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Rumus Eytelwein [Chelis,1941](gunakan F = 6)

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Perhatikan bahwa satuan dari S

Page 16: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Rumus Eytelwein [Chelis,1941](gunakan F = 6)

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Page 17: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Janbu [lihat Olsen dan Flaate (1976), Mansur dan Hunter (1970),gunakan F=3 sampai 6

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Page 18: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Rumus-rumus ENR yang dirubah(gunakan F=6)

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Menurut AASHTO (bagian 2.3.6 dan F=6, terutama untuk tiangpancang kayu)

Untuk palu uap kerja rangkap ambil Ar = luas penampang blok besi panjang dan p = tekanan uap (atau udara); untuk yang rangkap tunggal dan gravitasi Arp = 0. Gunakan satuan yang sesuai ambil eh @ 1,0. Rumus di atas dan rumus lain dapat digunakanuntuk baja dan tiang pancang beton.

Page 19: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Rumus Navy-McKay(gunakan F=6)

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Page 20: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

pada umumnya mulailah dengan C2 = 0,0 dan hitunglah nilai Pu; reduksilah nilai sebesar 25%; hitunglah C2 dan nilai Pu yang baru.Gunakan nilai Pu ini untuk menghitung C2 yang baru, dan begitu seterusnya sampai nilai Pu yang digunakan = Pu yang dihitung.

Kode Bangunan Uniform Pantai Pasifik (PCUBC)(gunakan F=4)

Page 21: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Tabel Nilai K1kompresi kepala tiang pancang dan topi sementara

Page 22: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Tabel Nilai nNilai-nilai representatif koefisien restitusi untuk digunakan dalam persamaan-persamaan dinamik

Page 23: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Kapasitas Dukung Tiang Tunggal Berdasarkan Sifat & Karakteristik TanahStatic Pile Capasity

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

1. Berdasarkan Cara Tiang Meneruskan Beban ke Tanah Dasara. End Bearing / Point Bearing Pileb. Friction / Adhesive Pilec. Tiang Dukung Ujung & Friksi (a+b)

2. Catatan3. Tabel & Grafik

Page 24: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

End Bearing / Point Bearing Pile

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Tiang yang kapasitas dukung tiang ditentukannya oleh tahanan ujung tiangUmumnya ujung tiang berada pada zona tanah lunak diatas tanah keras

Kapasitas dukung tiang yang ditentukan oleh tahanan ujung tiangUmumnya ujung tiang berada pada zona tanah lunak diatas tanah keras

Dukung netto tiang(Qu) = Qb + Qs – Wp

Qb = tahanan ujung bawah ultimit (kN) Qs = tahanan gesek ultimit (kN)Wp = berat sendiri tiang

Kapasitas Dukung UltimitQult = α.c.Nc + q.Nq + β.B.γ.Nγ

α dan β bernilai 1

Page 25: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

End Bearing / Point Bearing Pile

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Tahanan ujung ultimit secara pendekatan dapat dihitung menggunakan persamaan kapasitas dukung ultimit fondasi dangkal

dimanaqu : tahanan ujung per satuan luas tiang (kN/m2)Qb : tahanan ujung tiang ultimit (kN)Ab : luas tampang bawah tiang (m2)Cb : kohesi di ujung tiang (kN/m2)pb : z.γ = tekanan overburden pada ujung tiangγ : berat volume tanah (kN/m3)d : diameter tiang (m)Nc ; Nq ; Nγ = faktor kapasitas dukung tiang (fungsi dari ϕ)

Page 26: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Friction / Adhesive Pile

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

tiang yang kapasitas dukungnya ditentukan oleh perlawanan gesekan (ϕ >>) atau lekatan (C >>) antara dinding tiang dengan tanah di sekitarnya

Page 27: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tiang Dukung Ujung & Friksi (a+b)

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Kapasitas dukung tiang tunggal cara statis (dari sifat-sifat tanah/uji laboratorium)

Qu = Qb + Qs – WpQu = Ab.(cd.Nc + pb.Nq + ½.d.γ.Nγ) + ΣAs.(cd + kd.p0.tgϕd) - Wp

TIANG PADA TANAH NON KOHESIF (tanah granuler c=0)Karena c = 0, maka

Qu = Qb + Qs - WpQu = Ab.(cb.Nc + pb.Nq + ½.d.γ.Nγ) + ΣAs.(cd + kd.p0.tgϕd) – WpQu = Ab.(cb.Nc + pb.Nq + ½.d.γ.Nγ) + ΣAs.(cd + kd.p0.tgϕd) – WpQb = Ab.(pb.Nq + ½.d.γ.Nγ)Qs = ΣAs.(kd.p0.tgϕ)

Sehingga untuk tanah non kohesifQu = Qb + Qs – WpQu = Ab.(pb.Nq + ½.d.γ.Nγ) + ΣAs.(kd.p0.tgϕd) - Wp

Page 28: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Catatan

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

• Dari pengujian vesic menunjukkan tekanan overburden tidak selalu naik dengan bertambahnya kedalaman, tapi mencapai nilaimaksimum dan konstan

setelah kedalaman zc =20d.• Tahanan ujung dan tahanan gesek maksimal pada 10–20d, sehingga tahanan ujung

dan tahanan gesek dibatasi • Dari pengalamana. Nilai tahanan ujung satuan dibatasi

qb = Qb/Ab = 10.7 MN/m2 = 108 kg/cm2Qb = 10.7 x 103 KN/m2 x Ab

b. Nilai tahanan gesek satuan dibatasi fs = Qs/As = 107 kN/m2 = 108 kg/cm2Qs = 107 x As kN/m2

Page 29: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tabel & Grafik

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Faktor daya dukung Terzaghi untuk fondasi dangkal

Page 30: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tabel & Grafik

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Faktor-faktor kapasitas dukung untuk fondasi-fondasi dalam, Meyerhof (1976)

Page 31: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tabel & Grafik

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Hubungan Nq dan ϕ (Berezantsev, 1961)

Page 32: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tabel & Grafik

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Nilai Kd untuk tiang pada tanah granuler (Mansur dan Hunter, 1970)

• Dari nilai-nilai dalam tabel tersebut, Kd untuk tg δ akan berkisar antara 0,3 untuk pasir longgar dan 1 untuk pasir padat• Brom (1965b) menyarankan hubungan Kd dengan tipe bahan tiang untuk tiang di dalam tanah granuler, seperti pada tabel berikut

Nilai Kd untuk tiang pada tanah granuler (Brom, 1965)

Page 33: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tabel & Grafik

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

• Aas (1966) mengusulkan nilai-nilai δ yang dapat digunakan dalam menghitung tahanan gesek seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Pada tabel ini bahan tiang yang terbuat dari beton dan kayu, nilai δ ditentukan dari hubungan sudut gesek dari hubungan sudut gesek dalam efektif tanah (ϕ’).

Sudut gesek antara dinding tiang dan tanah granuler (δ), Aas (1966)

Adhesi ultimit Cd untuk tiang pancang dalam tanah lempung, Tomlinson 1963

Page 34: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tabel & Grafik

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Faktor adhesi untuk tiang pancang dalam tanah lempung (McCleland, 1974)

Page 35: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tabel & Grafik

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Grafik yang digunakan untuk menentukan faktor adhesi pada tiang yang dipancang di tanah kohesif

Page 36: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tabel & Grafik

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Grafik yang digunakan untuk menentukan faktor adhesi pada tiang yang dipancang di tanah kohesif

Page 37: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tabel & Grafik

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Grafik yang digunakan untuk menentukan faktor adhesi pada tiang yang dipancang di tanah kohesif

Page 38: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Tiang pada tanah kohesif (ϕ = 0; c >>) lempung

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Tahanan ujung (Qb)Qb = Ab(Cb.Nc + pb.Nq + ½.d.γ.Nγ)Untuk ϕ = 0 maka ϕd = 0 Nq = 1 Nγ = 0Qb = Ab(Cb.Nc + pb.Nq)

Tahanan gesek dinding ultimit Qs = ΣAs(Cd + po.kd.tg ϕd) =ΣAs.Cd

Adhesi antara dinding tiang dan tanah didefinisikan sebagai:cd = ad.cu

Dimanacd = faktor adhesicu = kohesi f’ terdrainasi

Sehingga Qs = ΣAs.Cu.adQu = Qb + Qs – Wp = Ab(Cd.Nc + pb) + ΣAs.Cu.ad – Wp

Pada tanah kohesif berat sendiri tiang (Wp) mendekati sama dengan berat tanah yang dipindahkan akibat adanya tiang maka :Ab.pb ≅ Wp sehingga :Qu = Ab.Cb.Nc + ΣAs.ad.cu

Page 39: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Kapasitas Dukung Tiang TunggalPendekatan Hasil Uji Penetrasi

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

1. Kapasitas Dukung Tiang dari Uji Kerucut Statis (Sondir)a. Metode Mayerhoffb. Metode Bagemanc. Metode Vesicd. Metode Belandae. Metode Wesley

2. Kapasitas Dukung Tiang dari Uji Penetrasi Standarta. Metode Mayerhoffb. Metode L.Decourt

Page 40: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Kapasitas Dukung Tiang dari Uji Kerucut Statis (Sondir)a. Metode Mayerhoff

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

b. Metode BagemanAb = luas ujung bawah tiang (cm2)As = luas dinding tiang (cm2)qc = tahanan penetrasi kerucut statis (kg/cm2)qf = tahanan gesek kerucut statis (kg/cm2)

dimana nilai qc dan qf diambil rerata dari 8d di atas ujung tiang dan4d di bawah ujung tiang .

Page 41: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Kapasitas Dukung Tiang dari Uji Kerucut Statis (Sondir)c. Metode Vesic

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Catatan:• Bila belum ada data yang meyakinkan untuk hubungan tahanankerucut (qc) dan tahanan tanah.• Tomlinson (1977) menyarankan menggunakan faktor w untukhitungan tahanan ujung

Page 42: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Kapasitas Dukung Tiang dari Uji Kerucut Statis (Sondir)d. Metode Belanda

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

• qc1 = rata-rata nilai konis 8d di atas ujung tiang• qc2 = rata-rata nilai konis 3.5d di bawah ujung tiang• k = keliling tampang ujung tiang

Page 43: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Kapasitas Dukung Tiang dari Uji Kerucut Statis (Sondir)e. Metode Wesley

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

qc = nilai konis pada ujung tiang.Tf = jumlah hambatan lekatAb = luas tampang ujung tiang.k = keliling tampang ujung tiang

Page 44: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Kapasitas Dukung Tiang dari Uji Penetrasi Standara. Metode Mayerhoff

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Qu = kapasitas ultimit tiang (ton)Nb = nilai N dari uji SPT pada tanah sekitar dasar tiang.N = nilai N rata-rata uji SPT di sepanjang tiang.As = luas selimut tiang (ft2) (1 ft = 30,48 cm)Ab = luas dasar tiang (cm2)

Page 45: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Kapasitas Dukung Tiang dari Uji Penetrasi Standara. Metode Mayerhoff (lanjutan)

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

Pada penelitian selanjutnya Mayerhoff (1976) mengusulkan persamaan untuk menghitung tahanan ujung tiang :

dengan adalah nilai rata-rata dari 8d di atas dasr tiang sampai 4d di bawah dasar tiang.Lb/d merupakan rasio kedalaman• Apabila pengujian dilakukan pada pasir halus di bawah muka air tanah maka nilai N’ hasil SPT perlu dikoreksi untuk N’>15• N = 15 + ½ (N’ – 15)

Page 46: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan & kapasitas daya dukung tiang tunggal

beranda Bab 1 Bab 2

Kapasitas Dukung Tiang dari Uji Penetrasi Standarb. Metode L.Decourt

Bab 2A Bab 2B Bab 2C

K = koefidien L. Decourt = rata-rata harga N di bawah ujung tiang

Page 47: Presentation Fondation FINISH O3

FONDASI 2pendahuluan &kapasitas daya dukung tiang tunggalThank You