makalah analisis pb dan o3 udara

8/16/2019 Makalah Analisis Pb dan O3 Udara

1/35

MAKALAH

1)

ANALISIS KONSENTRASI Pb BERBAGAI KAWASANPERUNTUKAN DI JAKARTA

2) PENENTUAN KONSENTRASI OKSIDAN PADA UDARA AMBIEN

DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEUTRAL BUFFER KALIUM

IODIDA(NBKI) DI SEKITAR FAKULTAS PERTANIAN IPB, DRAMAGA

Dosen Pengam! "

RI#$ATUL MAHMUDAH% M&S'

D's!s!n O(e "

#AWWA* MUHAMMAD #AU*I

+12,-.../)

JURUSAN KIMIA

#AKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNI0ERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2.1,

BAB I


2/35

PENDAHULUAN

1&1 Laa Be(a3ang

Permasalahan lingkungan merupakan hal yang sangat

penting untuk segera diselesaikan karena menyangkut

keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia. Udara

merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun

dengan meningkatnya pembangunan sik kota dan pusat-pusat

industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang

dulunya segar, kini kering dan kotor, namun sayangnya kita tidak

dapat memilih udara yang kita hirup. Jika terjadi pencemaran

udara yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan

partikel kecilaerosol! ke dalam udara maka sejak itulah manusia

akan menerima dampak yang ditimbulkan oleh pencemar udara

tersebut.

"alahsatu pencemar udara adalah logam Pb. "ebagian

besar pencemaran Pb di udara berasal dari senya#a Pb-organik,

seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil yang terdapat pada bensin.

$ampir semua Pb-tetraetil diubah menjadi Pb organik dalam

proses pembakaran bahan bakar bermotor dan dilepaskan ke

udara. "elain dari kendaraan bermotor, pencemaran Pb dapat

berasal dari penambangan dan peleburan batuan Pb, peleburan

Pb sekunder, penyulingan dan industri senya#a dan barang-

barang yang mengandung Pb, serta incinerator. "umber Pb

lainnya adalah peleburan Pb, pembakaran batu bara, peleburan

logam, pengolahan senya#a dan manufaktur barang-barang

yang mengandung Pb. %i ka#asan Jakarta, sumber dari proses

pengolahan timbal (lead processing! hanya berkontribusi &'

terhadap polusi ) udara ambien.

*


3/35

"enya#a Pb organik bersifat neurotoksik. +angguan

kesehatan yang ditimbulkan adalah akibat bereaksinya Pb

dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan

pengendapan protein dan menghambat pembuatan

haemoglobin. imbal dapat menyebabkan kerusakan sistem

syaraf dan masalah pencernaan sedangkan berbagai bahan

kimia yang mengandung timbal dapat menyebabkan kanker.

otal Pb dalam tubuh yang masuk melalui inhalasi udara

kurang dari ). %ari jumlah tersebut / melalui saluran

pernafasan dan 0 dari / tersebut akan tertinggal dalam

tubuh karena ukuran partikel, bentuk, dan konsentrasinya. $anya

partikel yang sangat kecil (maksimum berdiameter * mikron!

tertinggal dan mengendap di dalam paru-paru. Penyerapan dari

endapan timbal melalui al1eoli relatif lebih esien dan sempurna

(Judosumaryo, '223!. Peningkatan kadar Pb dalam darah

sebanyak ' d4d5 akan mengakibatkan penurunan 67 sebesar

*,0 poin pada anak-anak (8nonim,*!.

Cahaya matahari yang datang ke bumi akan disaring dan dipantulkan

sebagiannya oleh ozon, sehingga sinar ultraviolet yang datang ke permukaan bumi

telah sesuai dengan kadar yang dibutuhkan oleh tanaman dan makhluk hidup

lainnya. Namun kegiatan manusia yang mengasilkan gas rumah kaca seperti CO 2,

NH3, dan CFC dapat membuat penipisan lapisan ozon. ondisi seperti ini tentu

sa!a akan membuat sinar matahari langsung menu!u permukaan bumi.

Ozon harus berada pada lapisan stratos"er bumi, karena apabila ozon

berada di ba#ah lapisan tersebut akan memba#a dampak buruk terhadap

kehidupan makhluk di bumi. Ozon yang berada pada tropos"er merupakan salah

satu senya#a yang menyebabkan gas rumah kaca dan menciptakan pemanasan

global, karena panas matahari yang dipantulkan oleh bumi akan dikembalikan lagi

ke bumi sehingga menaikkan suhu secara menyeluruh. Namun kadar O3 di udara

ambien tersebar tidak merata, konsentrasinya dipengaruhi oleh topogra"i,

komposisi zat kimia pada lapisan tropos"er dan stabilitas udara.

)


4/35

9erdasarkan pada hal tersebut, dilakukan pembahasan

mengenai analisis udara ambien Pb dan :) untuk mengetahui

paparan Pb dan :) di udara yang diakibatkan oleh akti1itas

manusia.

1&2 T!4!an

'. Untuk mengetahui kandungan Pb Udara 8mbien di ;a#asan

Peruntukan Jakarta.

*. Untuk mengetahui kesesuaian ;andungan Pb Udara di

;a#asan Peruntukan Jakarta terhadap baku mutu Pb Udara

8mbien.

). Untuk mengetahui kandungan :) Udara 8mbien di Parkiran


5/35

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2&1 T'mba( +Pb)

2&1&1 Se3'(as Tenang Pb

imbal (Pb! termasuk dalam kelompok logam berat

golongan 6?8 dalam "istem Periodik Unsur kimia,

mempunyai nomor atom /* dengan berat atom *3,*,

berbentuk padat pada suhu kamar, bertitik lebur )*3,= @ dan

memiliki berat jenis sebesar '',=l. Pb jarang ditemukan di

alam dalam keadaan bebas melainkan dalam bentuk senya#a

dengan molekul lain,misalnya dalam bentuk Pb9r* dan Pb@l*.

Gamba 2&1&1&1 Pb dalam 9entuk Padat

5ogam Pb banyak digunakan sebagai bahan

pengemas, saluran air, alat-alat rumah tangga dan hiasan.

%alam bentuk oksida timbal digunakan sebagai pigmenzat

#arna dalam industri kosmetik dan glace serta indusri keramik

yang sebagian diantaranya digunakan dalam peralatan rumah

tangga. %alam bentuk aerosol anorganik dapat masuk ke dalam

tubuh melalui udara yang dihirup atau makanan seperti sayuran

dan buah-buahan. 5ogam Pb tersebut dalam jangka #aktu

0


6/35

panjang dapat terakumulasi dalam tubuh karena proses

eliminasinya yang lambat. "etiap liter bensin dalam angka oktan

/3 dan 2/ mengandung ,3g senya#a Pb etraetil dan ,/=g

etrametil Pb. "etiap satu liter bensin yang dibakar jika

dikon1ersi akan mengemisikan ,0Ag Pb yang dibuang ke udara

(5ibra#ati, *0!.

2&1&2 Baa5a Pb bag' Keseaan

5ogam Pb yang terkandung dalam bensin ini sangatlah

berbahaya, sebab pembakaran bensin akan mengemisikan ,2

gram timbal tiap ' km. 9ila di Jakarta, setiap harinya ' jutaunit kendaraan bermotor yang bergerak sejauh '0 km akan

mengemisikan ',)0 ton Pbhari. Bfek yang ditimbulkan tidak

main-main. "alah satunya yaitu kemunduran 67 dan kerusakan

otak yang ditimbulkan dari emisi timbal ini. Pada orang de#asa

umumnya ciri -ciri keracunan timbal adalah pusing, kehilangan

selera, sakit kepala, anemia, sukar tidur, lemah, dan keguguran

kandungan. "elain itu timbal berbahaya karena dapatmengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran sel darah

merah yang mengakibatkan tekanan darah tinggi.

5ogam Pb yang mencemari udara terdapat dalam dua

bentuk, yaitu dalam bentuk gas dan partikel-partikel. +as timbal

terutama berasal dari pembakaran bahan aditif bensin dari

kendaraan bermotor yang terdiri dari tetraetil Pb dan

tetrametil Pb. Partikel-partikel Pb di udara berasal dari sumber-sumber lain seperti pabrik-pabrik alkil Pb dan Pb- oksida,

pembakaran arang dan sebagai- nya. Polusi Pb yang terbesar

berasal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan berbagai

komponen Pb, terutama Pb9r@l dan Pb9r@l.*Pb: (


7/35

pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor, maka

semakin banyak jumlah Pb yang akan di emisikan ke udara.

"enya#a yang terdapat dalam kendaraan bermotor yaitu Pb9r@l,

Pb9r@l.*Pb:, Pb@l*, Pb(:$!@l, Pb9r*, dan Pb@:).*Pb:, diantara

senya#a tersebut Pb@:).Pb: merupakan senya#a yang

berbahaya bagi kesehatan. +ambar *-' menunjukkan alur

pajanan Pb dalam lingkungan.

Canusia menyerap timbal melalui udara, debu, air dan

makanan. Tetraethyl lead (B5!, yang merupakan bahan

logam timah hitam (timbal! yang ditambahkan ke dalam bahanbakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai oktan. Pb

organik diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan

pernafasan dan merupakan sumber Pb utama di dalam

tubuh."elain itu mangan pada CC dan karsiogenik pada

C9B (bahan aditif pada bensin selain B5 yang menghasilkan

zat berbahaya bagi tubuh! (8nonim, *'!.

Cenurut Dinarno ('22)!, Pb merupakan racun syaraf

(neuro toEin! yang bersifat kumulatif, destruktif dan kontinu pada

sistem haemofilik, kardio- 1askuler dan ginjal. 8nak yang telah

menderita tokisisitas timbal cenderung menunjukkan gejala

hiperaktif, mudah bosan, mudah terpengaruh, sulit ber-

konsentrasi terhadap lingkungannya termasuk pada pelajaran,

serta akan mengalami gangguan pada masa de#asanya nanti

yaitu anak menjadi lamban dalam berfikir, biasanya orang akanmengalami keracunan timbal bila ia mengonsumsi timbal

sekitar ,* sampai *mghari. 9erikut dampak logam Pb pada

kesehatanF

a. "istem "yaraf dan ;ecerdasan

Bfek Pb terhadap sistem syaraf telah diketahui, terutama

dalam studi kesehatan kerja dimana pekerja yang terpajan kadar

3


8/35

timbal yang tinggi dilaporkan menderita gejala kehilangan nafsu

makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa, dan

pusing. Bfek timbal terhadap kecerdasan anak memiliki efek

menurunkan 67 bahkan pada tingkat pajanan rendah. "tudi lebih

lanjut menunjukkan bah#a kenaikan kadar timbal dalam darah di

atas * 4gdl dapat mengakibatkan penurunan 67 sebesar *-0

poin.

b. Bfek "istemik

;andungan Pb dalam darah yang terlalu tinggi (toksitas

imbal yakni di atas ) ugdl! dapat menyebabkan efek sistemiklainnya adalah gejala gastro- intestinal. ;eracunan timbal dapat

berakibat sakit perut, konstipasi, kram, mual, muntah,

anoreksia, dan kehilangan berat badan. Pb juga dapat

meningkatkan tekanan darah. 6ntinya timbal ini dapat merusak

fungsi organ.

c. Bfek erhadap Geproduksi

Pajanan Pb pada #anita di masa kehamilan telah

dilaporkan dapat memperbesar resiko keguguran, kematian bayi

dalam kandungan, dan kelahiran prematur. Pada laki-laki, efek

Pb antara lain menurunkan jumlah sperma dan meningkatnya

jumlah sperma abnormal.

d. Pada ulang

Pada tulang, ion Pb*H logam ini mampu menggantikan

keberadaan ion @a*H (kalsium! yang terdapat pada jaringan

tulang. ;onsumsi makanan tinggi kalsium akan mengisolasi

tubuh dari paparan Pb yang baru.

9adan pengendalian 5ingkungan $idup %aerah (9P5$%!

Propinsi Jabar bulan Cei */ telah memantau konsentrasi Pb

/


9/35

khususnya dalam darah manusia yang ditunjukkan dalam

gambar diba#ah ini.

+ambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran

konsentrasi Pb dalam darah, yang diambil dari sampel beberapa

sis#a "ekolah %asar ("%! di kota 9andung. %ari kedua gambar

tersebut diketahui bah#a sebagian besar sis#a "% yang di

ambil sampel darahnya menunjukkan konsentrasi yang

melebihi ambang batas Pb yaitu 'ugdl. $al ini tentunya

merupakan masalah yang sangat memprihatinkan dan

2


10/35

hendaknya menjadi perhatian serius dari PBC%8 serta semua

anggota masyarakat.

2&1&- Pea!an Peme'na mengena' Ba3! M!! Pb 6'

U6aa

9aku mutu lingkungan adalah batas kadar yang

diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di

lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap

makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.

Cenurut pengertian secara pokok, baku mutu adalah

peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan yang berisi

spesikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau

jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambien.

"ecara objektif, baku mutu merupakan sasaran ke arah mana

suatu pengelolaan lingkungan ditujukan. ;riteria baku mutu

adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah

yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas

air atau udara yang ada dapat digunakan sesuai objektif

penggunaan tertentu.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap

lingkungan oleh berbagai akti1itas industri dan akti1itas

manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran

lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.

9erdasarkan Peraturan Peraturan Pemerintah Gepublik

6ndonesia Iomor =' ahun '222 tanggal *A Cei '222, dijelaskan

bah#a 9aku Cutu ;andungan Pb dalam Udara ambien adalah

sebesar 2 $g%Nm3.

2&1&/ Meo6e Ana('s's Pb 6' U6aa

'


11/35

Untuk menganalisis kandungan Pb di Udara, dilakukan

dengan metode destruksi basah menggunakan "pektroskopi

"erapan 8tom (""8! sesuai dengan "I6 '2-3''2.=-*0.

Pengambilan sampel imbal digunakan instrumen berupa

High Volume Air Sampler . Prinsip kerja alat ini adalah udara

dihisap melalui lter didalam shelter dengan menggunakan

pompa 1akum laju alir tinggi sehingga partikel terkumpul di

permukaan lter. Jumlah partikel yang terakumulasi dalam lter

selama periode #aktu tertentu dianalisis secara gra1imetri. 5aku

alir dipantau saat periode pengujian. $asilnya ditampilkan dalam

bentuk satuan massa partikulat yang terkumpul per satuan

1olum contoh uji udara yang diambil sebagai 4gm). 9erikut

adalah gambar alat $?8" F

a! 5angkah langkah pengambilan sampel

'! 8lat alat pengambilan sampel ditempatkan pada lokasi

yang mempunyai prasarana seperti listrik

*! 8lat pengambilan sampel ditempatkan pada daerah

terbuka

)! Penempatan peralatan berjarak ' m sampai 0 m dari pinggir

jalan yang akan diambil sampel dan pada ketinggian 0 m

sampai ) m dari permukaan jalan.

''


12/35

=! Ukuran kepadatan lau lintas dari jalan yang akan diambil

sampel kemudian dikategorikan kepadatan lau lintas

(&*, *' dan K' kendaraan per hari!.

b! Persyaratan penempatan alat yang digunakan untuk pemilihan

lokasi dan titik pengambilan sampel adalahF

'! %i pilih lokasi pengambilan sampel di stasiun roadside.

*! 8lat pengambilan sampel ditempatkan pada lokasi yang

alirannya bebas

)! 8lat pengambilan sampel ditempatkan pada lokasi yang

tidak berpengaruh oleh peristi#a adsorbs maupun absorpsi.

=! 8lat pengambilan sampel ditempatkan pada tempat yang

aman yang terbebas dari pengganggu sika

0! Cenghindari daerah yang ra#an kerusuhan, bencana alam

seperti banjir

A! Cemperhatikan tipe jalan (lebar, sempit, persimpangan

jalan.

2&2 O7on8O3s'6an +O-)

2&2&1 Se3'(as Tenang O3s'6an

:ksidan (:)! merupakan senya#a di udara selain oksigen

yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi. :ksidan adalah

komponen atmosfer yang diproduksi oleh proses fotokimia, yaitu

suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari

mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi

oleh oksigen. "enya#a yang terbentuk merupakan bahan

pencemar sekunder yang diproduksi karena interaksi antara

bahan pencemar primer dengan sinar (Cukhlis, *2!.

'*


13/35

$idrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam

produksi oksidan fotokimia. Geaksi ini juga melibatkan siklus

fotolitik I:*. "alah satu polutan sekunder yang dihasilkan dari

reaksi hidrokarbon dalam siklus ini adalah ozon (Cukhlis, *2!.

:zon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat

kuat setelah Luor, oksigen dan oksigen Luorida (:


14/35

peroksiasetilnitrat (P8I! dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzI!

mungkin menyebabkan iritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi

kesehatan. Peroksibenzoilnitrat (PbzI! lebih cepat menyebabkan

iritasi mata (%epartemen ;esehatan, *0!.

"elain dampak terhadap kesehatan manusia, oksidan juga

dapat berdampak terhadap kesehatan lingkungan. %ampak yang

terjadi pada ekosistem adalah terganggunya atau bahkan

putusnya rantai makanan pada tingkat konsumen di ekosistem

perairan karena penurunan jumlah toplankton.

Dood#ell ('23! merangkumkan pengaruh pencemaroksidan atmosfer terhadap ekosistem sebagai berikut ini F

a! Cenghilangnya spesies yang peka

b! Pengurangan di1ersitas dan jumlah spesies

c! $ilangnya tanaman o1erstorey tanaman kecil penyokong

d! Penguragan bahan organik pada tanaman pangan yang

menyebabkan berkurangnya zat-zat makanan didalamsistem tersebut

e! Ceningkatkan hama serangga dan beberapa penyakit.

2&2&- Pea!an Peme'na mengena' Ba3! M!! O3s'6an

6' U6aa

"eperti halnya baku mutu Pb di udara, baku mutu :ksidan

di udara juga diatur dalam 9erdasarkan Peraturan Peraturan

Pemerintah Gepublik 6ndonesia Iomor =' ahun '222 tanggal *A

Cei '222, dijelaskan bah#a 9aku Cutu ;andungan Pb dalam

Udara ambien adalah sebesar 2 $g%Nm3.

.

2&2&/ Meo6e Ana('s's O3s'6an 6' U6aa

'=


15/35

Untuk menganalisis kandungan :ksidan di Udara,

dilakukan dengan neutral bufer kalium iodida (I9;6!

menggunakan spektrofotometer sesuai dengan "I6 '2-3''2./-

*0.

'0


16/35

BAB III

METODOLOGI

-&1 Ana('s's Konsenas' Pb bebaga' Ka9asan Pe!n!3an

Ja3aa

-&1&1 Wa3! 6an Tema Pe(a3sanaan

Penelitian dilakukan pada bulan "eptember%esember

*= di / lokasi ka#asan peruntukan Pro1insi %;6 Jakarta dan

5aboratorium Udara Pusat "arana Pengendalian %ampak

5ingkungan-;5$, ;a#asan PU"P6PB; "erpong, angerang.

-&1&2 A(a

8lat yang digunakan pada penelitian ini adalah Simple

Active Sampler ("8?!, imbangan 8nalitik, M-Gay termometer, three-#ay cock serta pelindung sampel (sampler

shelter! dan stop#atch.

-&1&2 Baan

9ahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Standard

Reference Material ("GC! 'A=/ Urban Air Pollution dengan

konsentrasi yang dibuat masing-masing '4g, *4g, )4g,

)4g, =4g, dan 04g

-&1&- :aa Ke4a

-&1&-&1 Sam('ng

%irangkai dan dipreparasi / alat Simple Active Sampler

("8?! dengan setting laju alir A3 5pm dan dipasang lter P


17/35

menggunakan stopatch. 5okasi sampling adalah / titik pada

+ambar ).'.).' dan tabel ).'.).'.

+ambar ).'.).' 5okasi "ampling

abel ).'.).' 5okasi Sampling "esuai dengan Peruntukannya

-&1&-&2 Ana('s's Kan6!ngan Pb 6engan X-Ray Fluorosence

+;


18/35

dibuat masing-masing '4g, *4g, )4g, )4g, =4g, dan

04g dan meletakkannya pada

6engan Mengg!na3an Meo6e +NBKI) 6' se3'a #a3!(as

Pean'an IPB% Damaga

-&2&1 Wa3! 6an Lo3as' Pene(''an

Penelitian ini dilakukan pada '* Januari *' di

5aboratorium ;ualitas Udara 6P9 di parkiran


19/35

%alam pengambilan sampling di lapangan, botol impinger

diisi dengan ' ml larutan penyerap. ;emudian botol tersebut

dihubungkan dengan selang silikon bersama labu %rlenmeyer

asah tertutup yang telah diisi dengan arang aktif. 8rang tersebut

berfungsi untuk menangkap uap yang dialirkan ke dalam botol.

"etelah itu, rangkaian dihubungkan pada &o meter dan pompa

1akum dengan kecepatan aliran udara .3/30 lmenit.

Pemompaan tersebut dilakukan selama ) menit. %imatikan

pompa setelah ) menit.

-&2&/&2 Peng!4'an Same(

5arutan Penyerap diukur absorbansinya dengan

menggunakan spektrofotometer U?-?is pada panjang gelombang

)0* nm.

-&2&/&- Pemb!aan K!=a Ka('bas' A6's' San6a

Pada kalibrasi sampel digunakan metode 8disi "tandar,

yakni dilakukan dengan memasukkan masing-masing . ml .0

ml '. ml '.0 ml *. ml dan ). ml larutan pada labu

erlenmayer dengan menggunakan pipet 1olumetrik. ;emudian

larutan tersebut ditambahkan larutan penyerap hingga 1olume

' ml. "etelah ) menit ukur absorbansi tiap larutan

menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang )0*

nm. 9uat kur1a kalibrasi antara absorbansi dan konsentrasi

oksidan. ;emudian plotkan nilai absorbansi sampel ke dalam

kur1a kalibrasi untuk memperoleh nilai konsentrasi oksidan.

-&2&/&/ Ana('s's Has'(

%ata kur1a kalibrasi dan data sampel digabungkan untuk

mengetahui konsentrasi oksidan dengan prosedur analisa

perhitungan. ahap pertama dalam perhitungan yang dilakukan

yaitu menentukan nilai koreksi aliran udara dengan bantuan

rumus F

'2


20/35

Qc=Qs . Tr

Ta (Persamaan '!

"etelah nilai 7c diperoleh, dapat ditentukan 1olume sampel

udara dengan rumus F

V =Qc.t (Persamaan *!

;emudian, untuk mencari nilai 1olume udara pada *0o @

dengan tekanan P sebesar 3A mm$g dengan persamaan berikut

F

Vr=V . P

760.

298

Tr+273 (Persamaan )!

Untuk membuat kur1a kalibrasi, maka nilai konsentrasi

larutan standar harus diketahui dengan menggunankan rumus F

Ca. Va=Cb.Vb (Persamaan =!

Penentuan konsentrasi I$), sebelumnya membutuhkan

nilai b yaitu jumlah I$) pada sampel yang diperoleh dari kur1a

kalibrasi dengan rumus F

O3= a

Vr x 25 (Persamaan 0!

*


21/35

%imana 7s adalah koreksi laju aliran udara(5menit!, 7c

adalah laju aliran udara sampling(lmenit!, r adalah temperatur

ruang saat pengukuran(;!, a adalah temperatur alat(;!, t adalah

lamanya sampling(menit!, ? adalah 1olume sampel udara(l!, ?r

adalah 1olume sampel udara pada *0o @, 3A mm$g(m)!. Iilai

konsentrasi I$) yang di dapat kemudian dibandingkan dengan

acuan baku mutu PP Io. =' tahun '222.

*'


22/35

BAB I0

HASIL DAN PEMBAHASAN

/&1 Ana('s's Konsenas' Pb bebaga' Ka9asan Pe!n!3an

Ja3aa

$asil pengukuran dalam = bulan pengukuran, konsentrasi

"P dan Pb dikelompokkan berdasarkan fungsi peruntukan lahan

pada +ambar =.'.' dan =.'.* Pada gambar =.'.' dapat dilihat

bah#a konsentrasi "P yang melebihi batas baku mutu selama =

bulan pengukuran yakni, sport center pada bulan "eptember dan

Io1ember (2/.A 4gm) dan 2A.0* 4gm)!, roadside semua

melebihi yakni '3.**-'*3.'A 4gm), dan industri pada bulan

"eptember, :ktober dan Io1ember ('=*.)' 4gm), '*./) 4gm)

dan '*).lA 4gm)!.

ingginya konsentrasi "P di daerah sportcenter "enayan

diakibatkan oleh daerah sekitarnya yang padat lalu lintas

#alupun. ;endaraan cukup banyak mengemisikan partikulat.Pembakaran ' 5 bahan bakar kendaraan menghasilkan ,= kg

partikulat (8nonim, *!. Bmisi "P di #ilayah industry secara

insidentil menghasilkan konsentrasi "P ambien yang cukup

tinggi terutama di bulan "eptember. 9isa jadi pada bulan-bulan

ini beban kerja industri sedang mencapai maksimum. 6ndustri

merupakan penyumbang "P terbesar ketiga setelah tanah dan

kendaraan bermotor (J6@8, '223!.

**


23/35

+ambar =.'.' ;onsentrasi "P di 9erbagai Peruntukan

+ambar =.'.* ;onsentrasi Pb di 9erbagai Peruntukan

9erbeda dengan "P, +ambar = menunjukkan bah#a di

daerah pemukiman terjadi peningkatan konsentrasi Pb, #alaupun

masih jauh di ba#ah baku mutu udara ambien (* 4gm)

!.;ompleks perumahan bisa jadi menjadi daerah emiter Pb melalui

pembakaran. $asil pengukuran rata-rata Pb untuk tahun *=

adalah lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. $al ini

disebabkan makin menurunnya konsentrasi B5 dalam bahan

bakar, dari '.0 cc B5U"+ menjadi cc B5U"+ pada tahun

*' (Pertamina, *=!.

*)


24/35

"ecara umum konsentrasi "P dari bulan "eptember

sampai %esember menunjukkan gejala penurunan. $al ini bisa

disebabkan karena hujan (#ash out!. Polutan di atmosfer di bulan

%esember yaitu ')/.' mm lebih tinggi dibandingkan dengan

"eptember yang hanya */.A mm. %i sisi lain konsentrasi Pb

sedikit terpengaruh dengan curah hujan seperti ditunjukkan

dalam grak logaritmik di +ambar 0. %alam hal ini dapat

dikatakan bah#a partikel Pb dalam "P tidak terlalu dipengaruhi

oleh adanya #ash-out oleh hujan. $al ini dapat disebabkan

karena pada dasarnya #ash-out tidak berpengaruh pada partikel

yang diameternya lebih kecil dari '4m. "edangkan partikel Pb

sendiri ber1ariasi dan mencapai diameter puncaknya hingga

*,04m (Ie1ers, *!.

+ambar =.'.) $ubungan ;onsentrasi Pb dengan @urah $ujan

9ila ditinjau hubungan Pb-"P seperti terlihat dalam

+ambar A tentang rasionya, peruntukan perumahan

menunjukkan rasio yang tinggi. 6ni mengindikasikan proporsi Pb

*=


25/35


26/35

"ecara umum konsentrasi Pb dari tahun ke tahun makin

menurun seiring dengan mulai diberlakukannya bensin tanpa

timbal sejak Juli *' (abel *!.

abel =.'.' Pengukuran ;onsentrasi Pb di %;6 Jakarta

%i 8merika "erikat, leaded phase out (bensin tanpa timbal!

sudah dimulai sejak pertengahan tahun '23, demikian juga

dengan beberapa negara lain yaitu antara tahun '2/ dan '22.

6ndonesia merupakan Iegara terakhir di 8"B8I yang

menerapkan pemakaian unleaded gasoline.

+ambar =.'.0. 9unga 8ngin "elama "ampling

abel =.'.* $ubungan antara Pb-"P

*A


27/35

/&2 Penen!an Konsenas' O3s'6an Pa6a U6aa Amb'en

6engan Mengg!na3an Meo6e +NBKI) 6' se3'a #a3!(as

Pean'an IPB% Damaga

:ksidan fotokimia adalah polutan primer berupa I:E dan

hidrokarbon ($@! yang banyak dilepaskan dari pabrik dan

kendaraan bermotor. "etelah menerima sinar matahari akan

mengalami reaksi fotokimia berubah menjadi polutan sekunder

berupa ozon. :zon merupakan salah satu bentuk alotrop dari

oksigen dengan rumus molekul :). :zon memiliki bau yang

menusuk dan dapat dikenal pada konsentrasi yang rendah yaitu

,* ppm (Dilson, *')!.

Penelitian kali ini yaitu mengukur atau menentukan

konsentrasi oksidan total di udara ambien dengan menggunakan

metode Ieutral 9uer ;alium 6odida (I9;6!. Cetode I9;6

dilakukan dengan mengabsorbsi larutan ;6 ' dalam senya#a

fosfat dan menghasilkan 6* ber#arna kuning muda yang

selanjutnya diukur nilai absorbansi dengan menggunakan

spektofotometer pada panjang gelombang )0* nm. Pengambilan

sampel pada penelitian ini dilakukan di sekitar parkiran


28/35

abel =.*.' %ata 8#al $asil Pengukuran

5ama sampling (t! ) menit

"uhu ruang (r! )*.0 o@

"uhu alat (a! )'./30 o@ ekanan udara (P! 3A mm$g;ecepatan aliran

udara (7s!

.3/30 litermenit

9erdasarkan data pada tabel ' maka dapat ditentukan

besar konsentrasi oksidan total yang terdapat di sekitar parkiran


29/35

Pada tabel * didapat nilai absorbansi yang semakin tinggi

dari larutan standar ' hingga A. $al ini dapat terjadi karena

semakin banyaknya larutan iod yang ditambahkan maka nilai

absorbansinya akan semakin besar. selain itu dapat berpengaruh

juga pada nilai konsentrasi oksidan yang semakin tinggi. 9erikut

adalah kur1a kalibrasi antara absorbansi dengan jumlah oksidan

(4g! yang didapat dari data tabel *, dimana jumlah oksidan (4g!

sebagai sumbu E dan nilai absorbansi larutan sebagai sumbu y.

.0 .' .'0 .* .*0 .)

.'

.*

.)

.=

.0

f(E! Q '.30E H

GR Q .22

:b

Absobans'

+rak =.*.' ;ur1a kalibrasi hubungan absorbansi dengan jumlah

oksidan (@b!

Pada kur1a kalibrasi di atas didapat persamaan garis y Q

'.3=3EH.=, dengan persamaan ini maka akan didapat nilai a

untuk perbandingan pada 1olume sampel udara .'* g , yakni

melalui perhitungan berikut F

y = 1.747x+0.008

0.025-0.004 = 1.747x

*2


30/35

1.747x = 0.021

x =0.021

1.747= 0.012

9erdasarkan udara sampling yang telah terserap pada alat

midget impin'er maka dapat ditentukan konsentrasi oksidan di

udara melalui proses analisis perhitungan dengan beberapa

tahap. ahap pertama ditentukan nilai pengoreksian laju aliranudara melalui perhitungan berikut F

Qc = Qs xTr

Ta

=0.7875/menit x32.5

0C

31.8750C

=0.802 l/menit

ahap kedua dilakukan penentuan 1olume sampel udara

dengan perhitungan berikutF

V = Qc x t

= 0.802/menit x 30 menit = 24.088 l = 0.024088 m3

;emudian ditentukan 1olume udara pada *0 S@, 3A mm$g

melalui perhitungan F

Vr=V x

760 x

298

T+273

)


31/35

=0.024088 m3 x

760 mm!"

760 mm!" x

298

32.50C+273

=0.02349 m

3

"ehingga didapatkan konsentrasi oksidandengan

perhitungan berikutF untuk pengujian selama satu jam sebagai

berikutF

#$nsentrasi= ("

m3 )=

0.012

0.023496

=0.5116 %" /m3

9erdasarkan nilai konsentrasi di atas, ditentukan pula

konsentrasi dengan estimasi #aktu pengujian selama satu jam

melalui perhitungan berikutF

C2= C 1( t 1t 2 )0.185

C2 =0.5116 %"/m3(3060 )

0.185

C2 =0.4492 %" /m3

&3 =16' (2

&3 =16' 0.05

)'


32/35

&3 =0.9

9erdasarkan PP Io.=' ahun '222, nilai ambang batas

konsentrasi oksidan (:)! di udara ambien yaitu *)0 4gIm),

sedangkan hasil pengukuran dan penentuan konsentrasi oksidan

sampel menunjukkan bah#a konsentrasi oksidan di tempat

parkiran


33/35

BAB 0

PENUTUP

-&1 Kes'm!(an

;andungan Pb di / ;a#asan Peruntukan di Jakarta dalam =

bulan pengamatan mengalami naik turun. ;andungan Pb

tertinggi terdapat pada Peruntukan roadside pada bulan

"eptember, yakni mencapai kadar ,3) 4gm). "edangkan

yang terendah terdapat pada roadside pula pada bulan

%esember, yakni sebesar ,= 4gm).

;andungan Pb di setiap ;a#asan Peruntukkan Jakarta

masih diba#ah ambang batas baku mutu Pb Udara sesuai

Peratuaran Pemerintah 6ndonesia Io. =' tahun '222.

;andungan :ksidan Udara di 8rea Parkiran


34/35

DA#TAR PUSTAKA

8rian, dkk. *'A. PBIBIU8I ;:I"BIG8"6 :;"6%8I P8%8U%8G8 8C96BI %BI+8I CB:%B IBUG85 9U


35/35

udara.html.?ztP)Vm5%d. %iakses pada tanggal ')

Cei *'A

Diba#a, 8. PBIBIU8I ;:I"BIG8"6 :;"6%8I P8%8 U%8G8

8C96BI %BI+8I CBI++UI8;8I CB:%B IBUG85

9U

makalah analisis pb dan o3 udara

Documents